Manajemen Kesehatan Manajamen Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan (Heath care) adalah sebuah kumpulan langkah-langkah, barang dan layanan yang dirancang untuk mempromosikan kesehatan, termasuk “intervensi pencegahan, kuratif, dan paliatif, yang apakah ditujukan pada individu atau populasi”. Dalam rangka memaksimalkan efek dan meminimalkan biaya layanan kesehatan, penerapan layanan kesehatan harus direncanakan. Proses perencanaan meliputi beberapa langkah yang membentuk siklus. Siklus ini dikenal dengan siklus manajemen atau siklus organisasi dan manajemen. Siklus rencana pelayanan kesehatan dapat dibagi mejadi beberapa langkah atau elemen yang berbeda, yaitu: a. Planning (Merencanakan) b. Implementing (Menerapkan) c. Evaluating (Mengevaluasi)
Perencanaan Aktivitas Kesehatan Perencanaan merupakan sebuah usaha untuk menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan itu muncul, sehingga bisa mengantisipasi dan memberi jawaban masalah pada saat implementasi. Pembuat rencana harus memutuskan: - objektif tentang apa yang akan direncanakan - pendekatan atau strategi untuk mencapai objektif - aktivitas yang dibutuhkan untuk meraih objektif - halangan yang mungkin muncul saat melakukan aktivitas - sumber daya yang dibutuhkan - biaya dari aktivitas - penjadwalan mendetail dari implementasi. Untuk mengakuratkan tipe keputusan yang harus dibuat dalam menentukan perencanaan, perlu menghubungkan pertanyaan (why?, what?, which?, when?, who?, where?, which?, how?, dan how much?) dengan objektif, aktivitas, dan sumber daya. Karena kekomplekasan dari tahap ini, perencanaan sebaiknya dibagi kepada tim kelompok dan oleh perwakilan dari komunitas. Proses perencanaan mmiliki 3 fase, yaitu: 1. Memilih dan mendefinisikan tujuan dengan kebijakan dan strategi yang diberikan 2. Mengatur cara dan sarana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran 3. Merinci dan menjadwal kegiatan yang akan dilakukan. Ada beberapa langkah perencanaan aktivitas kesehatan, yaitu: 1. Melihat situasi
-
Untuk tujuan pelayanan perawatan kesehatan primer, informasi yang dibutuhkan adalah: komunitas (populasi, kelahiran dan kematian, kelompok usia, perumahan, sekolah, pemimpin, organisasi, etc.) kesehatan, illness and diseases organisasi pelayanan kesehatan staf kesehatan sumber daya komunitas
2. Mengenal masalah Definisi dari masalah adalah: - kesulitan atau halangan yang ada diantara situasi sekarang dan tujuan masa depan yang diinginkan - kesenjangan yang dirasakan antara sesuatu dan sesuatu yang seharusnya (what is and what should be) Setiap orang memiliki pandangan berbeda pada sebuah masalah.
-
Langkah dalam mengatasi masalah: Menganilisa dan mendefinisikan hal apa yang menjadi masalah Menemukan semua penyebab yang mungkin dengan brainstorming. Cari cara untuk mengeleminasi penyebab masalah. Untuk meninjau masalah yang penting perlu dikelompokkan menjadi: Masalah penyakit dan kesehatan Masalah pelayanan kesehatan Masalah di masyarakat.
3. Mengatur objektif Setelah memprioritaskan kesehatan, langkah selanjutnya adalah menentukan seberapa jauh masalah bisa dikurangi atau bisa diselesaikan. Beberapa masalah kesehatan tidak bisa diselesaikan secara cepat. Objektif atau tujuan bisa didefinisikan sebagai suatu hasil atau pencapaian yang diinginkan dari suatu program atau kegiatan. Tujuan harus relevan, layak, bisa diukur, dan bisa diobservasi. Dengan mengatur tujuan, akan memudahkan kita untuk membuat rencana dan melakukan evaluasi terhadap hasil. 4. Meninjau halangan Setelah mengatur arah tujuan, pertanyaan yang harus dilakukan selanjutnya adalah “Apakah ada alasan mengapa tujuan ini tidak bisa dicapai? Apakah ada batasan atau halangan dalam mencapai tujuan ini?”.
-
-
-
-
Tipe hambatan dan batasan: Orang tidak tertarik, atau mereka merasa memiliki kebutuhan yang lebih penting, atau mereka adalah orang yang tidak berpendidikan atau tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sebuah aktivitas. Peralatan tidak tersedia atau terlalu mahal. Informasi sukar dicari; tidak adanya bukua referensi atau data statistik. Biaya tidak bisa dipenuhi dari komunitas local. Waktu: tenaga kerja tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pekerjaan yang harusnya mereka lakukan. Selain itu juga memungkinkan hambatan dari lingkungan, seperti: Fitur geografi, yang sangat penting untuk membuat jalanan, memasarkan barang, atau transportasi pasien ke rumah sakit. Misalnya, area pegunungan adalah salah satu hambatan bagi masyarakat atau petugas kesehatan dalam mendapatkan atau melayani kesehatan. Iklim, mempengaruhi tipe rumah, musim panen, masalah kesehatan lingkungan, dll. Kesulitan teknis yang berhubungan dengan perkembangan teknologi di masyarakat. Misalnya, electric centrifuge tidak bisa digunakan di daerah yang tidak memiliki listrik. Faktor sosial, yang merupakan hambatan yang serius. Mungkin saja ada adat istiadat yang masih tabu di masyarakat sehingga menyulitkan kegiatan. Pengaturan masalah atau hambatan sangat penting karena tidak semua masalah dapat menyerang secara bersamaan. Pengaturan priotitas memerlukan rencana untuk merumuskan kriteria yang diinginkan yang digunakan dalam memilih prioritas. Ada beberapa kriteria yang sering digunakan: Ukuran masalah Kesukaran masalah Keterkaitan masalah antara yang satu dengan lainnya Biaya yang mengganggu efektivitas dan sering menjadi masalah Ketidaklayakan teknis Tren dalam ukuran masalah. Dalam mengatasi hambatan, perlu mengelompokkan hambatan menjadi: Hambatan yang bisa dieleminasi karena solusi bisa ditemukan. Hambatan yang bisa dimodifikasi atau dikurangi. Hambatan yang tidak bisa dieleminasi atau dikurangi.
5. Membuat jadwal untuk aktivitas Setelah tujuan dan target ditetapkan, tim dan komunitas kesehatan perlu membuat rencana bagaimana tujuan dan target itu bisa dicapai.
Penetapan aktivitas untuk mencapai tujuan dan target biasa disebut sebagai sebuah strategi, yang berarti merencanakan dan menggunakan sumber daya yang memberi kesempatan baik untuk sukses.
-
-
-
-
Sebelum melakukan rencana aktivitas, perlu diperhatikan: Mempertimbangkan jalan alternative untuk menghadapi hambatan dan mencapai tujuan Menyeimbangkan antara sumber daya dan kebutuhan Memilih tindakan yang terbaik Kemudian: Menjelaskan secara detail aktivitas yang dibutuhkan, berdasarkan tindakan terbaik yang dipilih. Ketika sumber daya terbatas, 2 prinsip umum yang diaplikasikan: Permintaan terbaik harus dilakukan dari sumber daya yang tersedia sebelum permintaan lain diminta. Penggunaan maksimum harus dilakukan dari sumber daya tang tersedia sebelum sumber daya disebarluaskan. Strategi yang berbeda bisa lebih atau kurang diandalkan pada satu jenis sumber daya dengan lainnya, seperti: Infrastruktur Personnel Peralatan dan persediaan Orang-orang Modal belanja dan biaya berulang.
Implementasi Aktivitas Kesehatan Tanpa pengimplementasian, rencana hanyalah sebuah teori. Ada 4 tipe keputusan yang harus diambil dari implementasi. Tipe pertama terdiri dari semua yang memastikan bahwa program-program dari aktivitas bisa dijalankan sesuai rencana dan pelayanan diberikan sesuai dengan yang diinginkan. Tipe kedua adalah memperhatikan penyebaran personnel dalam jumlah yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, untuk melakukan aktivitas ini. Tipe ketiga berurusan dengan mobilisasi dan alokasi dari sumber daya fisik dan biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas. Tipe keempat adalah yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan, prosesnya, dan dukungan komunikasi dari tipe keputusan sebelumnya dan untuk evaluasi. Sehingga keempat tipe keputusan dari implementasi ini berurusan dengan: - Koordinasi aktivitas - Penyebaran personel - Alokasi sumber daya
-
Pemprosesan informasi
Mengkoordinasi kerja tim kesehatan Untuk bisa mengkoordinasi secara efektif, tenaga kesehatan harus: - Mengklarifikasi perkerjaan dan hubungan sehingga orang-orang bisa bekerja secara harmonis. - Menjadwal ulang aktivitas yang dibutuhkan - Komunikasi semua masalah di pekerjaan. Memonitor dan mengarahkan perkerjaan Memonitor berarti mengawasi progress, tujuan dan standard program kerja. Memonitor bisa dilakukan oleh semua staf kerja dengan menggunakan checklist, bisa juga dengan interview dan diskusi, atau mempelajari catatan dan laporan. Pengawasan dalam kerja Tujuan dari pengawasan kerja adalah untuk membantu petugas kesehatan untuk: - Merencanakan jadwal kunjungan untuk tahun kedepan - Menyiapkan catatan untuk kunjungan - Menyiapakan kunjungan dengan hati-hati sebelum waktunya - Menggunakan checklist untuk pengawasan. Mengevaluasi Aktivitas Kesehatan Evaluasi bisa didefinisikan sebagai “mencari tahu nilai dari sesuatu”. Evaluasi adalah proses sistematis menilai sejauh mana prestasi atau kinerja berhasil dicapai atau dianggap sebagai sesuatu yang menguntungkan. Definisi yang luas ini mencakup 2 kemungkinan jenis evaluasi: yang pertama dimana tujuan tidak baik ditentukan di muka (sesuai dengan tujuan umum) dan yang kedua dimana tujuan yang telah ditetapkan secara eksplisit (dekat dengan tujuan awal). Dalam kedua situasi informasi yang dihasilkan oleh evaluasi, dilakukan umpan balik untuk perencanaan kegiatan di masa yang akan datang. Proses evaluasi terdiri dari: 1. Membandingkan tujuan dan hasil kegiatan 2. Menambahkan penilaian dari hasil yang diperoleh Evaluasi adalah proses yang berkesinambungan, tetapi untuk alas an praktis, evaluasi harus dirangkum dan dilaporkan pada waktu atau interval yang ditentukan, bertepatan dengan rutinitas pengumpulan data, penyusunan rencana baru, periode pengumpulan anggaran baru.
Dalam proyek khusus, evaluasi harus ditetapkan saat rencana selesai (evaluasi awal), selama implementasi (evaluasi formatif), dan pada akhir (evaluasi final). Evaluasi merupakan bagian dari control dan prosedur administrative, tetapi telah menjadi juga kontribusi untuk perbaikan teknis dan perubahan sosial. Evaluasi memiliki dampak pada mereka yang bekerja tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan.