Postdoctoral.2014
Ritsumeikan University Japan
Managerial economics
Doktor
Ilmu Ekonomi, 2012 , Universitas Brawijaya - Malang Magister
Sains, Pengembangan SDM, 2005, Universitas Riau Pekanbaru. Sarjana
Matematika, 2000, Universitas Riau
Lecturer : Dr. SABARNO DWIRIANTO, M.Si
Masalah Keputusan Manajemen
Teori Ekonomi : • Mikroekonomi • Makroekonomi
Ekonomi Mikro : Tingkah laku ekonomi Individual sgb pengbil keputusan Ekonomi Makro : Total/agregat yg melht perekonomian secara keseluruhan
Ilmu Keputusan : • Matematika Ekonomi • Ekonometrika Ekonomi Manajerial : Aplikasi teori ekonom dan Ilmu keputusan utk mengatasi masalah keputusan manajerial
Solusi Optimum Untuk Masalah Keputusan Manajerial
Matematika Ekonomi : Memformalkan model ekonomi (dlm bentuk persamaan)
Ekonometrika : Menerapkan peralatan Statistik untuk estimasi Parameter model ekonomi
Pemilihan Input
Konsumen
Perusahaan
Pesaing
Pemerintah
Douglas – Ekonomi Manajerial adalah Aplikasi dari prinsip ekonomi dan metodologi yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan pada suatu perusahaan atau organisasi untuk dapat mencapai tujuan dengan cara yang paling efiisien.
Pappas & Hirschey - Ekonomi Manajerial merupakan aplikasi dari teori ekonomi dan metodologi yang digunakan dalam pengambilan keputusan bisnis dan administrasi.
Salvatore – Ekonomi Manajerial mengarah pada aplikasi teori ekonomi dan merupakan alat bantu dalam ilmu pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuannya dengan efektif.
PERANAN EKONOMI MANAJERIAL DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN MANAJERIAL
Kerangka teoritis untuk pengambilan keputusan
Alat dan teknik Analisis
Penerapan teori ekonomi dan metodologi ilmu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan
Untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan manajerial
Ekonomi Manajerial menggabungkan ilmu ekonomi dan ilmu pengambil keputusan.
Teori ekonomi mengacu pada ekonomi mikro dan ekonomi makro. Teori ekonomi berusaha memprediksi dan menjelaskan perilaku ekonomi. Konsep ekonomi yang dapat digunakan biasanya kerangka kerja keputusan, khususnya teori perilaku konsumen, teori perusahaan, teori struktur pasar dan penetapan harga di pasar.
Sementara ilmu keputusan yang digunakan menyangkut alat dan teknik analisa numerik (matematis), estimasi statistik, teknik parameter dan teknik optimisasi.
EKONOMI MATEMATIKA Digunakan untuk merumuskan atau memformulasikan (cth. Untuk menggambarkan bentuk persamaan) percobaan ekonomi yang didalilkan dalam teori ekonomi.
HUBUNGAN ANTARA PERUSAHAAN, MANAJER, TEORI EKONOMI DAN DECISION SCIENCE
Berperan sebagai pengambil kepusan tentang apa yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan
ILMU EKONOMI MANAJERIAL Aplikasi teori ekonomi dan decision science dalam pengambilan keputusan tentang apa yang dilakukan perusahaan untuk mencapai TUJUAN PERUSAHAAN
Tahap II : Disain produk yang Sesuai keinginan Konsumen
Tahap III : Proses produksi secara Efektif & efisien sesuai Disain produk
Tahap I : Riset pasar untuk Mengetahui keinginan Pasar / konsumen
Tahap IV : Pemasaran produk dgn Pelayanan purna jual Yang baik
NEW PRODUCT PRICING
Sejumlah uang yang dikenakan terhadap suatu produk atau jasa, atau sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen guna mendapatkan manfaat dalam memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Tujuan Pemasaran
Pasar dan Permintaan
Strategi Bauran Pemasaran
Biaya Pertimbangan Organisasi
Keputusan Harga
Persaingan Faktor lainnya
(ekonomi, penjualan kembali, pemerintah)
Menentukan Kebijakan Penetapan Harga 1. Memilih tujuan penetapan harga 2. Menentukan permintaan 3. Memperkirakan biaya
4. Analisis biaya, harga dan tawaran pesaing 5. Memilih metode penetapan harga 6. Memilih harga final
Pendekatan Penetapan Harga
Range of feasible prices
Price too high; little or no demand
Price Ceiling
Price Floor
Price too low; no profit possible
Permintaan di pasar sasaran
Strategi bisnis dan pemasaran
Diferensiasi produk
Harga pesaing
Harga barang substitusi
Biaya produksi
Cost-Based
Pricing Break Even Analysis and Target Profit Pricing Value-Based Pricing Competition-Based Pricing
Menambahkan
“mark up” terhadap biaya
suatu produk Unit
cost = variable cost + fixed costs unit sales
Markup
Price =
Unit cost (1-desired return on sales)
Menetapkan
harga utk mencapai titik impas dlm membuat dan memasarkan suatu produk atau menetapkan harga dalam mencapai target profit Break-even volume: Fixed Cost Price-Variable Cost
Menetapkan
harga berdasarkan persepsi pembeli terhadap suatu nilai dibandingkan dengan biaya penjual Cost-based Pricing
Product
Cost
Price
Value
Customers
Cost
Product
Value-based Pricing
Customers
Value
Price
Menetapkan
harga berdasarkan harga yang ditetapkan pesaing untuk jenis produk yang serupa
Market-Skimming
Pricing Menetapkan harga yang tinggi utk produk baru utk mendapatkan pendapatan maksimum dari segmen yang berkeinginan utk membayar harga yg tinggi Fewer but more profitable sales Market-Penetration Pricing Menetapkan harga yang rendah utk produk baru untuk menarik pembeli yang banyak dan pangsa pasar yang besar
Strategi
Deskripsi
Discount and allowance pricing
Mengurangi harga utk memberikan penghargaan kpd konsumen
Segmented pricing
Menyesuaikan harga terhadap pelanggan, produk, atau lokasi yg berbeda
Psychological pricing
Menyesuaikan harga terhadap efek psikologis
Promotional pricing
Mengurangi harga sementara utk meningkatkan penjualan jangka pendek
Geographical pricing
Menyesuaikan harga sesuai dengan letak geografis/letak konsumen
International pricing
Menyesuaikan harga utk pasar internasional
Segmen Pelanggan
Bentuk Produk Lokasi Waktu
Penetapan harga psikologi Lebih menarik?
A 200 ml
Rp.20.000 100/unit
B
Rp.18.900 126/unit
175 Asumsi nilai sama
Nilai lebih baik? Psikologi harga?
Kepemimpinan
harga merugi (Supermarket) Penetapan harga utk even spesial Potongan harga Pembiayaan bunga rendah Pembayaran jangka panjang Garansi & Pelayanan Diskon psikologis
Apakah harga mencerminkan kualitas? Apakah harga kompetitif? Apakah perusahaan hrs menjalankan market penetration, market skimming atau tujuan lainnya? Tipe discount dan allowance yg bgm yg harus ditawarkan bagi pelanggan internasional? Apakah harga hrs berbeda bagi segmen yg berbeda? Keputusan harga yg bgm yg hrs diambil apabila biaya perusahaan menurun atau meningkat? Apakah permintaan elastis atau inelastis? Apakah harga yg ditetapkan perusahaan dilihat oleh pemerintah host country sbg harga yg wajar atau eksploitatif? Apakah hukum dumping berlaku di host country?
It was fantastic, really. When you have a new product that is as jazzy as a videotape recorder, you really skim off the cream of the consuming public. The Betamax was selling for over a thousand dollars ($1,295)….But there were so many wealthy people who wanted to be the first in the neighborhood that it just went whoof—like a vacuum. It flew off the shelf (USA, 1976)
Pada saat Sony membuat portable CD pertengahan thn 1980, cost per unit utk volume penjualan tertentu diperkirakan mencapai lebih dari $600. Karena harga jual dr produk ini diharapkan akan menjadi harga yg murah, maka Akio Morita menginstruksikan manajemen utk menghargakan produk ini $300 utk dapat mencapai penetrasi. Karena Sony adalah global marketer, volume penjualan yg diharapkan dicapai utk pasar ini akan mengarah kpd scale economies dan lower cost.
Strategi
ini sering dipergunakan oleh perusahaan yg ingin mempertahankan pangsa pasar. Dlm pasar global terjadi disebabkan krn fluktuasi nilai mata uang yg menyebabkan hrs diadakannnya penyesuaian harga.
Pada pertengahan sd akhir thn 1980, dollar melemah thd mata uang dunia. Perusahaan2 yg berbasis di Jepang, Jerman, Perancis dan negara2 lainnya berusaha utk mempertahankan produknya berdasarkan harga di AS. Artinya penyesuaian harga utk dpt bersaing di pasar AS akan menyebabkan profit margin yg lebih rendah. “The American consumer is not going to swallow those price increases. We’re taking a tremendous hit. We’re living on air and inspiration” (Max Imgruth, head of Charles Jourdan USA)
Akibatnya banyak perusahaan2 yg merubah sourcingnya ke perusahaan negara yg dituju atau ke perusahaan di negara dunia ketiga atau dgn mengadakan licensing dibandingkan dgn mengekspor dr home country utk mempertahankan pangsa pasar. IKEA: 50% dr produknya sourcing dr USA pd thn 1992, dibandingkan dgn 10% pd thn 1989. Daimler-Benz dan BMW membuat pabrik manufaktur dan assembly di US utk memproduksi SUV dan mobil sport utk pasar US dan pasar dunia, dlm rangka investasi di lokasi baru utk ekspansi kapasitas.
Fluktuasi
nilai mata uang Klausul nilai tukar Penetapan harga di wilayah yg mengalami inflasi Campur tangan dan subsidi pemerintah Perilaku pesaing Hubungan harga dan kualitas
Penetapan
harga dari produk atau jasa yg dibeli atau dijual oleh unit operasi atau divisi dari perusahaan yg sama. Berkaitan dengan pertukaran intrakorporasi—transaksi antara pembeli dan penjual yg memiliki perusahaan induk yg sama. Contoh: Toyota Terdapat tiga pendekatan alternatif:
Cost-Based Transfer Pricing Market-Based Transfer Pricing Negotiated Transfer Pricing
Extension/Ethnocentric Harga dr suatu produk atau jasa sama di pasar dunia dan improtir yg menanggung biaya angkut dan tarif. Kelebihan: simpel; Kekurangan: tdk dpt merespon situasi pasar dan persaingan di setiap pasar nasional. Adaptation/Polycentric Diberlakukannya penyesuaian harga oleh manajer cabang atau afiliasi sesuai dgn lingkungannya. Invention/Geocentric Suatu perusahaan dapat memberlakukan single price atau menetapkan harga yg berbeda tergantung dari pasarnya. Asumsi: terdapat keunikan di pasar lokal yg hrs dipertimbangkan
(Kasus P&G)
Pasar ke-enam terbesar P&G adalah Cina, walaupun 2/3 penduduk Cina berpendapatan kurang dari $25 per bulan. Thn 2003, P&G menetapkan harga yg bersaing dgn merk lokal dgn masih melindungi merk global yaitu memperkenalkan deterjen Tide dgn harga 23 cents utk 320 gram dibandingkan dgn harga 33 cents utk 350 gram. Produk ini tidak terlalu memberikan banyak manfaat kpd konsumen spt dlm hal penghilang noda atau wangi, tetapi biaya produksinya murah dan bisa mengalahkan merk lain pada tingkat harga yg sama.
Topic Outline New-Product
Pricing Strategies Product Mix Pricing Strategies Price Adjustment Strategies Price Changes
Pricing Strategies Market-skimming
pricing Market-penetration pricing
Market-skimming pricing is a strategy with high initial prices to “skim” revenue layers from the market Product quality and image must support the price Buyers must want the product at the price Costs of producing the product in small volume should not cancel the advantage of higher prices Competitors should not be able to enter the market easily
Pricing Strategies
Market-penetration pricing sets a low initial price in order to penetrate the market quickly and deeply to attract a large number of buyers quickly to gain market share Price sensitive market Inverse relationship of production and distribution cost to sales growth Low prices must keep competition out of the market
Product line pricing
Optionalproduct pricing
By-product pricing
Captiveproduct pricing
Product bundle pricing
Pricing Strategies Product line pricing takes into account the cost differences between products in the line, customer evaluation of their features, and competitors’ prices Optional product pricing takes into account optional or accessory products along with the main product
Pricing Strategies Captive-product pricing involves products that must be used along with the main product Two-part pricing involves breaking the price into:
Fixed fee Variable usage fee
Pricing Strategies By-product pricing refers to products with little or no value produced as a result of the main product. Producers will seek little or no profit other than the cost to cover storage and delivery.
Pricing Strategies Product bundle pricing combines several products at a reduced price
Discount and allowance pricing Psychological pricing Geographicp ricing
Segmented pricing Promotional pricing
Dynamic pricing
International pricing
Pricing Strategies Discount and allowance pricing reduces prices to reward customer responses such as paying early or promoting the product Discounts Allowances
Pricing Strategies Segmented pricing is used when a company sells a product at two or more prices even though the difference is not based on cost
To be effective: Segmented Pricing Market must be segmentable Segments must show different degrees of demand Watching the market cannot exceed the extra revenue obtained from the price difference Must be legal
Pricing Strategies Psychological pricing occurs when sellers consider the psychology of prices and not simply the economics Reference prices are prices that buyers carry in their minds and refer to when looking at a given product
Noting current prices Remembering past prices Assessing the buying situations
Pricing Strategies Promotional pricing is when prices are temporarily priced below list price or cost to increase demand Loss leaders Special event pricing Cash rebates Low-interest financing Longer warrantees Free maintenance
Pricing Strategies Risks of promotional pricing Used too frequently, and copies by competitors can create “deal-prone” customers who will wait for promotions and avoid buying at regular price Creates price wars
Pricing Strategies Geographical pricing is used for customers in different parts of the country or the world FOB pricing Uniformed-delivery pricing Zone pricing Basing-point pricing Freight-absorption pricing
Pricing Strategies
FOB (free on board) pricing means that the goods are delivered to the carrier and the title and responsibility passes to the customer
Uniformed delivery pricing means the company charges the same price plus freight to all customers, regardless of location
Pricing Strategies
Zone pricing means that the company sets up two or more zones where customers within a given zone pay a single total price
Basing point pricing means that a seller selects a given city as a “basing point” and charges all customers the freight cost associated from that city to the customer location, regardless of the city from which the goods are actually shipped
Pricing Strategies
Freight absorption pricing means the seller absorbs all or part of the actual freight charge as an incentive to attract business in competitive markets
Pricing Strategies Dynamic pricing is when prices are adjusted continually to meet the characteristics and needs of the individual customer and situations
PricingisStrategies International pricing when prices are set in a specific country based on countryspecific factors Economic conditions Competitive conditions Laws and regulations Infrastructure Company marketing objective
Initiating Pricing Changes Price
cuts Price increases
Initiating Pricing Changes
Price cuts occur due to: • Excess capacity • Increased market share
Price increase from: • Cost inflation • Increased demand • Lack of supply
Buyer Reactions to Pricing Changes
Price increases • Product is “hot” • Company greed
Price cuts • New models will be available • Models are not selling well • Quality issues
Responding to Price Changes Questions
Why did the competitor change the price? Is the price cut permanent or temporary? What is the effect on market share and profits? Will competitors respond?
Responding to Price Changes Solutions
Reduce price to match competition Maintain price but raise the perceived value through communications Improve quality and increase price Launch a lower-price “fighting” brand
Pricing Within Channel Levels Price fixing: Sellers must set prices without talking to competitors Predatory pricing: Selling below cost with the intention of punishing a competitor or gaining higher long-term profits by putting competitors out of business
Pricing Across Channel Levels Robinson Patman Act prevents unfair price discrimination by ensuring that the seller offer the same price terms to customers at a given level of trade
Pricing Across Channel Levels Robinson Patman Act Price discrimination is allowed:
If the seller can prove that costs differ when selling to different retailers If the seller manufactures different qualities of the same product for different retailers
Pricing Across Channel Levels Retail (resale) price maintenance is when a manufacturer requires a dealer to charge a specific retail price for its products
Pricing Across Channel Levels Deceptive pricing occurs when a seller states prices or price savings that mislead consumers or are not actually available to consumers
Scanner fraud failure of the seller to enter current or sale prices into the computer system Price confusion results when firms employ pricing methods that make it difficult for consumers to understand what price they are really paying
COMPETITIVE BIDS AND PRICE QUOTES (Penawaran kompetitif)
dan
harga
yang
Cara perusahaan menetapkan harga suatu produk atau jasa sangat bergantung dari permintaan dan penawaran untuk barang atau jasa tersebut Tiga pengaruh permintaan dan penawaran: 1. 2. 3.
Pelanggan Pesaing Biaya
1.
2.
3.
Pelanggan – mempengaruhi harga melalui dampaknya pada permintaan akan barang atau jasa, berdasarkan faktor-faktor seperti kualitas dan fitur produk Pesaing – mempengaruhi harga melalui skema penetapan harga, fitur produk, dan volume produksi Biaya – mempengaruhi harga karena mempengaruhi penawaran (semakin rendah biaya, semakin besar kuantitas yang perusahaan mau tawarkan)
Keputusan penetapan harga jangka-pendek memiliki horison waktu kurang dari satu tahun dan meliputi keputusan seperti: Penetapan harga pesanan khusus hanya-satu-kali tanpa implikasi jangka panjang Menyesuaikan bauran produk dan volume output dalam pasar yang kompetitif
Keputusan penetapan harga jangka-panjang memiliki horison waktu satu tahun atau lebih dan meliputi keputusan sebagai berikut:
Penetapan harga produk dalam pasar utam di mana ada kebebasan dalam menetapkan harga
1.
2.
Biaya yang sering irelevan untuk keputusan kebijakan jangka-pendek, seperti biaya tetap yang tidak bisa berubah, pada umumnya relevan dalam jangka panjang karena biaya dapat berubah dalam jangka panjang Marjin laba dalam keputusan penetapan harga jangkapanjang sering diatur untuk menghasilkan pengembalian investasi yang memuaskan – harga dikurangi ketika permintaan lemah dan ditingkatkan ketika permintaan kuat
Berbasis-pasar:
harga didasarkan pada apa yang pelanggan inginkan dan bagaimana pesaing bereaksi Berbasis-biaya: harga didasarkan pada biaya produksi, kemampuan menutup biaya dan masih mencapai tingkat pengembalian tertentu
Pasar
Kompetitif – menggunakan pendekatan berbasis-pasar Pasar kurang-kompetitif – dapat menggunakan baik pendekatan berbasis pasar atau berbasis-biaya Pasar tidak kompetitif – menggunakan pendekatan berbasis-biaya
Mulai
dengan harga-target Harga Target – harga perkiraan suatu produk atau jasa yang pelanggan potensial akan bayar Diestimasi dari nilai yang dilihat pelanggan dari suatu produk atau jasa dan bagaimana pesaing akan menetapkan harga produk atau jasa yang bersaing
Memahami Pelanggan dan Pesaing adalah penting karena: 1. 2.
3.
Persaingan dari produsen berbiaya lebih rendah berarti harga tak bisa ditingkatkan Produk ada di pasar untuk periode waktu pendek, menyisakan sedikit waktu dan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan penetapan harga Pelanggan menjadi lebih cerdas dan menuntut produk berkualitas dengan harga terjangkau
Mengembangkan produk yang memuaskan kebutuhan pelanggan potensial Memilih harga target Menurunkan biaya target per unit:
1. 2. 3.
4. 5.
Harga Target per unit dikurangi Laba Operasi Target per unit
Melakukan analisis biaya Melakukan rekayasa nilai untuk mencapai biaya target
Rekayasa
Nilai adalah evaluasi sistematis dari semua aspek rantai nilai, dengan tujuan mengurangi biaya sementara memperbaiki kualitas dan memuaskan kebutuhan pelanggann Manajer harus membedakan aktivitas dan biaya bernilai-tambah dari aktivitas dan biaya tidak-bernilai-tambah
Biaya Nilai-Tambah (Value-Added Costs) – biaya yang, jika dihilangkan, akan mengurangi nilai atau utilitas (kegunaan) aktual atau yang dirasa pelanggan yang menggunakan produk atau jasa itu Biaya Tidak-Bernilai-Tambah (Non-Value-Added Costs) – biaya yang, jika dihilangkan, tidak akan mengurangi nilai atau utilitas (kegunaan) aktual atau yang dirasa pelanggan yang menggunakan produk atau jasa itu. Ini adalah biaya yang pelnggan tidak ingin bayar
Pengeluaran
Biaya (Cost Incurrence) – menjelaskan kapan sebuah sumber daya digunakan (atau keuntungan dilewatkan) untuk memenuhi tujuan tertentu Biaya Locked-in (Biaya Designed-in) – biaya yang belum dikeluarkan tapi, berdasarkan keputusan yang telah dibuat, akan dikeluarkan di masa depan
Kunci mengelola biaya dengan baik
1. 2.
3.
4.
Karyawan mungkin frustrasi bila mereka gagal mencapai target Tim lintas-fungsi dapat menambahkan terlalu banyak fitur hanya untuk mengakomodasi keinginan banyak anggota tim Produk mungkin dikembangkan dalam waktu terlalu lama karena rancangan alternatif dievaluasi berulang-ulang Konflik organisasi dapat berkembang karena beban pemotongan biaya jatuh secara tidak setara pada berbagai fungsi bisnis dalam rantai nilai perusahaan
Rumus
umum menambahkan komponen markup ke basis biaya untuk menentukan harga jual prospektif Biasanya hanya titik awal dalam proses penetapan harga Markup agak fleksibel, didasarkan sebagian pada pelanggan dan pesaing
Menetapkan tingkat pengembalian atas investasi target (Target Rate of Return on Investment): Target Pengembalian Operasi Tahunan yang organisasi ingin capai, dibagi oleh Modal yang Diinvestasikan Memilih berbagai dasar biaya untuk perhitungan “biaya-plus”:
Biaya Biaya Biaya Biaya
Manufaktur Variabel Variabel Manufaktur Penuh
Sebagian
besar perusahaan menggunakan biaya penuh untuk keputusan penetapan harga berbasis-biaya mereka, karena:
Memungkinkan pemulihan penuh semua biaya produk Memungkinkan stabilitas harga Pendekatan sederhana
Siklus-hidup
produk mencakup waktu dari R&D awal sampai ketika layanan pelanggan dan dukungan tidak lagi diberikan pada produk tsb
Penganggaran
Siklus-Hidup melibatkan estimasi pendapatan danbiaya rantai-nilai individual pada setiap produk dari R&D awalnya sampai layanan pelanggan dan dukungan akhirnya Kalkulasi-biaya siklus-hidup (Life-Cycle Costing) menelusuri dan mengakumulasikan biaya rantai-nilai individual pada setiap produk dari R&D awalnya sampai layanan pelanggan dan dukungan akhirnya
Biaya
Nonproduksi besar Periode pengembangan untuk R&D dan desain panjang dan mahal Banyak biaya melekat pada tahapan R&D dan desain, bahkan jika biaya-biaya R&D dan desain sendiri kecil
Diskriminasi
harga – praktik membebankan harga berbeda untuk produk atau jasa yang sama
Implikasi Legal
Penetapan
harga beban-puncak – praktik membebankan harga lebih tinggi untuk produk atau jasa yang sama ketika permintaan mendekati batas fisik kapasitas untuk menghasilkan produk atau jasa
Discrimination
Harga adalah ilegal jika tujuannya untuk mengurangi atau mencegah persaingan untuk pelanggan Penetapan harga Predator – sengaja menurunkan harga di bawah biaya dalam upaya untuk mengusir pesaing dari pasar dan membatasi penawaran, dan lalu menaikkan harga
Dumping – perusahaan non-AS menjual produk di AS pada harga di bawah nilai pasar dalam negara tempat diproduksi, dan harga lebih rendah ini secara material merugikan atau mengancam merugikan industri di AS Penetapan harga kolusif (Collusive Pricing) – terjadi ketika perusahaan-perusahaan dalam suatu industri berkonspirasi dalam keputusan penetapan harga dan produksi mereka untuk mencapai harga di atas harga kompetitif sehingga membatasi perdagangan
Promotion
decisions must consider the objectives the marketer has in mind, as well as the merits of and costs entailed in using different tools in the promotion mix. In making these decisions, the marketer is developing a promotional, or an integrated marketing communication (IMC) plan.
ADVERTISING AND PROMOTIONAL DECISIONS
The
principal tools from which a marketer can choose in developing an IMC plan are:
Advertising Personal selling Sales promotion Public relations
Step
1: Define the audience(s) to be targeted
Three broad ways to segment both consumer and organizational markets:
Who the customers are Where they are How they behave
Step
2: Set the promotional objectives.
SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, and Time-bound) Good objectives should include:
A statement defining the target audience. A statement of how some specific aspect(s) of the audience’s perceptions, attitudes, or behavior should change. A statement of how quickly such a change is expected to occur. A statement of the degree of change required.
Step
3: Set the promotion budget
The percentage-of-sales method The competitive-parity method The objective-and-task method
Step
4: Design the promotion mix
First, marketers decide which promotion components to use. Second, they choose the specific activities within each component. Third, within each activity they must decide which specific vehicle to employ.
Step
5: Evaluate the results
Involves finding out whether the objectives of the promotional activity have been met—often via marketing research. Research can also provide important insights into whether the firm attained its distribution objectives
Making
advertising decisions
Setting advertising objectives Objectives must relate to attitudes or behavior. The use of hierarchy-of-effect models move prospective buyers through a series of steps— awareness, comprehension, conviction, action— to the ultimate goal of purchasing the product.
Setting
advertising budgets and making media choices
Advertisers must choose some combination of reach and frequency to attain their advertising objectives. Typically, an advertising medium provides a rate card. Costs are expressed in cost per thousand impressions or CPM
Traditional New
media types
media International media
Developing
the creative strategy
Effective marketing communications is a task that requires creativity and special expertise. Managing the creative effort:
The unique selling proposition to be delivered The source of the message The nature of the appeal embodied in the message
Measuring
advertising results Before Tests – tests made before the message is released on a full-run basis
Recall tests Sales tests
After
Tests – tests done after the copy is run in the prescribed media.
Recognition tests Recall tests
Making
personal selling decisions Planning a sales program involves four sets of decisions
Organizing the salesforce. Development of account management policies. Making deployment decisions. Developing performance expectations for each sales rep based on forecasts.
The
sales cycle
The duration that it will take to meet with the various decision makers and convince them to try the product, perhaps on a limited basis at first, and then to adopt it more fully.
Organizing
the sales effort in global markets
Customer
service: an increasingly important personal selling function Using technology to enhance sales and customer service performance Recruiting, training, and compensating salespeople: the keys to salesforce performance
Companies
use three main approaches in monitoring the salesforce to evaluate and control sales performance.
Sales analysis Cost analysis Behavioral analysis
Making
sales promotion decisions
Sales promotion is less risky than advertising. Performance is usually easily measurable. Primary sales promotion techniques:
Price-off promotions Premiums Sampling Rebates Contests and sweepstakes Trade promotions
Making
public relations decisions Public relations has several unique advantages:
Lots of information can be communicated. High credibility. Very low or nil cost to reach customer. Supports both pull and push strategies.
Through
public relations, firms communicate with a variety of publics, including the consumer, the financial community and stockholders, the community, prospective employees, current employees, suppliers. Publicity can be used to accomplish different objectives among different groups.
Marketing
managers in most companies face fundamental strategic decisions about whether to emphasize advertising or personal selling in their promotion mix. Identifying the strategic circumstances provides direction for these decisions.
Getting
marketing communications messages—of any kind, in any medium— noticed and understood is no easy task. Many ads and other communication attempts simply don’t meet their objectives. Following the guidelines in this chapter will mitigate this risk.
A
clear understanding of one’s target market is essential for planning and implementing an effective promotional program. Without such an understanding, money is likely to be wasted.
Many
marketing communications efforts are not easy to evaluate. Setting clear and measurable objectives up front facilitates doing so.
New
media, including the Internet, e-mail, and mobile telephones, are predicted to revolutionize ad spending, because their results—like those for direct marketing programs—can often be directly measured.
In
companies of all sizes, technology will play an increasingly meaningful role in managing sales and customer service efficiency and effectiveness. Caution must be exercised, however, to avoid sacrificing effectiveness for efficiency.
For
new product launches on limited budgets, sales promotion alone can deliver substantial impact at a fraction of the cost of conventional approaches.
NGOPI dulu ???????
Nama,Merek,Logo,Kemasan dan Materi Poin-Pembelian (POP)
Nama yang dipilih untuk suatu merek : 1. Mempengaruhi kecepatan konsumen menyadari sebuah merek. 2. Mempengaruhi citra merek 3. Memainkan peranan penting dalam pembentukan ekuitas merek. Contoh penciptaan merek yang kuat : McDonalds, BCA, Coca Cola,dsb
Penciptaan nama merek yang kuat (ekuitas merek) tidak ternilai karena beberapa alasan : 1. Merek yang kuat menghasilkan volume penjualan dan pendapatan yg konsisten dari tahun ke tahun. 2. Merek yg kuat akan meminta harga yang lebih tinggi 3. Merek yang solid menyediakan kerangka (platform) untuk pengenalan merek-merek baru.
Nama Merek yang bagus harus memenuhi syarat : Membedakan merek dari penawaran-penawaran kompetitif. Mendeskripsikan merek beserta atribut/ manfaatnya. Mencapai kecocokan dengan citra merek yang diinginkan, serta dengan desain produk dan kemasannya. Mudah diingat dan mudah diucapkan Beberapa pengecualian bagi “aturan-aturan”. Contoh :..Nama merek yang yang cocok dengan citra merek yang diinginkan Sosro : Ahlinya teh
Langkah 1 : Menciptakan spesifikasi tujuan nama merek
Langkah 2 : Menciptakan Kandidat nama-nama merek
Langkah 3 : Mengevaluasi kandidat nama-nama merek
Langkah 4 :Memilih satu nama merek
Langkah 5 : Mendaftarkan merek dagang
1. 2.
3.
Hal yg berhubungan dengan merek adalah elemen desain grafis yang disebut logo merek. Logo yang baik adalah : Mudah dikenali Secara esensial membawa arti yang sama bagi seluruh anggota sasaran Menimbulkan perasaan positif.
Kemasan
bermanfaat untuk : 1. Menggambarkan perhatian pada sebuah merek. 2. memisahkan merek dari sekumpulan merek yang kompetitif. 3. menyesuaikan harga/nilai bagi konsumen 4. Menandakan/mengartikan berbagai fitur dan keuntungan konsumen. 5. Memotivasi pilihan merek konsumen.
Pemanfaatan warna dalam kemasan - Merah - Kuning - Hijau - Biru - Orannye 2. Desain dan Bentuk Petunjuk kemasan. 3. Ukuran kemasan 4. Material fisik dalam kemasan 5. Informasi produk pada kemasam 1.
VISIBILITY : kemampuan suatu kemasan untuk
menarik perhatian pada poin pembelian. INFORMATION : instruksi pemanfaatan produk, keuntungan yang disebut,slogan-slogan serta informasi tambahan. Bertujuan untuk : - Menstimulasi pembelian uji coba - Mendorong perilaku pembelian ulang - Menyediakan berbagai instruksi penggunaan produk EMOTIONAL APPEAL : kemampuan kemasan untuk menimbulkan perasaan ingin atau suasana hati mendukung.
WORKABILITY : Kemampuan untuk dikerjakan. Fungsi dari kemasan lebih dari sekedar cara berkomunikasi. Sejumlah inovasi kemasan telah meningkatkan workability. Contoh : wadah yang aman digunakan dalam microwave, gula cair rosebrand, dsb..
Langkah 1 : Menentukan tujuan pemosisian merek
Langkah 2 : Melakukan Analisis kategori produk
Langkah 3 : Melakukan analisis kompetitif
Langkah 4 : Mengidentifikasi Atribut/Manfaat Merek yang menonjol
Langkah 5 : Menentukan Prioritas Komunikasi
1.
Poin pembelian atau lingkungan toko memberikan peluang akhir bagi para pemasar untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Spektrum Material POP Klasifikasi material POP : 1. POP permanen : Jangka waktu enam bulan atau lebih. 2. POP temporer : Kurang dari enam bulan 3. Media In store (di dalam toko) : kereta belanja, tulisan di rak pajangan,shelftalk ,
POP Permanen
Shelftalk Actmedia
Temporer POP
Memberikan
informasi Mengingatkan Mendorong Merchandising HASIL POP : Meningkatkan Pembuatan Keputusan di dalam Toko banyak keputusan pemilihan produk dan merek dibuat sembari konsumen berada di dalam toko.
Adalah
unit-unit terkomputerisasi dengna display kristal cair yang memungkinkan konsumen menjawab pertanyaan yang terkait dengan kategori produk kebutuhan mereka.
Dampak dari Display terhadap Penjualan ??
CHAPTER 14
Menurut
Porter terdapat lima kekuatan yang menentukan kemenarikan pasar :
Threat of intense segment rivalry Ancaman pendatang baru Ancaman produk pengganti Ancaman meningkatnya kekuatan bargaining konsumen Ancaman meningkatnya kekuatan bargaining supplier
Kegagalan
mengetahui pesaing dapat membawa extinction Bisnis internet dapat membawa tidak diperlukannya perantara para makelar Persaingan dapat diketahi dengan mengunakan pendekatan industri ataupun pendekatan pasar
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 144 in Chapter 8
Industri dapat digolongkan berdasar:
Jumlah
penjual dan derajat diferensiasi Biaya struktur
Hambatan
untuk masuk, mobilitas dan keluar Tingkat integrasi vertikal
Tingkat globalisasi
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 145 in Chapter 8
Struktur Industri Murni Oligopoli Murni Oligopoli Terdiferensiasi Persaingan Monopolistik Persaingan Murni
Monopoli
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Hanya ada satu perusahaan yang menawarkan produk yang tidak terdiferensiasi dalam stu wilayah
Tak diatur Diatur (oleh undang-undang)
Contoh: Kebanyakan utilitas perusahaan
Slide 146 in Chapter 8
Struktur Industri Monopoli
Murni Oligopoli Murni Oligopoli Terdiferensiasi Persaingan Monopolistik Persaingan Murni To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Ada sedikit perusahaan yang memproduksi komoditas yang identik secara esensial dan terdapat sedikit diferensiasi Biaya yang rendah merupakan kunci untuk mencapai keuntungan Contoh : Minyak
Slide 147 in Chapter 8
Struktur Industri Monopoli Murni Oligopoli Murni Oligopoli Terdiferensiasi Persaingan Monopolistik Persaingan Murni To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Terdapat sedikit perusahaan yang memproduksi barang yang terdiferensiasi secara parsial Diferensiasi dilakukan berdasar atribut kunci Harga premium dapat dikenakan Contoh : mobil mewah
Slide 148 in Chapter 8
Struktur Industri Monopoli Murni Oligopoli Murni Oligopoli Terdiferensiasi Persaingan Monopolistik Persaingan Murni To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Banyak
perusahaan yang mendiferen-siasi barangnya secara keseluruhan Segmentasi pasar yang baik adalah kunci suksesnya Contoh : Bir, restoran
Slide 149 in Chapter 8
Struktur Industri Monopoli Murni Oligopoli Murni Oligopoli Terdiferensiasi Persaingan Monopolistik Persaingan Murni
Banyak
pesaing yang menawarkan produk yang sama Harga sama karena tidak adanya diferensiasi Contoh : susu yang dijual petani, jagung, dll
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 150 in Chapter 8
Sebuah
kelompok pesaing yang luas akan diidentifikasi menggunakan pendekatan pasar Peta pesaing melukiskan tahap pembelian dan penggunaan produk, baik untuk pesaing langsung maupun tak langsung
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 151 in Chapter 8
Karakteristik
kunci dari persaingan harus
dikenali :
Strategi persaingan Tujuan persaingan Kekuatan dan kelemahan
Akan mempengaruhi posisi kompetitif perusahaan di pasar sasaran
Pola reaksi
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 152 in Chapter 8
Posisi Persaingan di Pasar Sasaran Dominan Kuat Disukai
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Dapat
diterima Lemah Tidak layak
Slide 153 in Chapter 8
Perancangan
sistem meliputi :
Pengaturan sistem Pengumpulan data Mengevaluasi dan menganalisa data Penyebaran informasi dan menangapi queries
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 154 in Chapter 8
Analisis
nilai membantu perusahaan memilih pesaing yang akan di serang dan yang akan diabaikan
Konsumen mencoba mengenali dan memeringkat kepentingan atribut dalam keputusan pembelian untuk perusahaan dan persaingan
Menyerang
pesaing yang kuat, dekat, dan buruk akan paling bermanfaat
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 155 in Chapter 8
Strategi Utama Pemimpin-pasar Penantang
Pasar Pengikut pasar Pengisi relung
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Memperluas
pasar
keseluruhan Mempertahankan market share Memperluas market share
Slide 156 in Chapter 8
Expanding
Targeting Product to New Users
the Total Market:
Market-penetration strategy New-market strategy Geographical-expansion strategy
Promoting New Uses of Product Encouraging Greater Product Use
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 157 in Chapter 8
Defending Market Share
Position
defense Flank defense Preemptive defense To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Counteroffensive
defense Mobile defense Contraction defense Slide 158 in Chapter 8
Before
Attempting to Expand Market Share, Consider:
Probability of invoking antitrust action Economic costs involved Likelihood that marketing mix decisions will increase profits
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 159 in Chapter 8
Strategi
Utama
Pemimpin-pasar Penantang
Pasar Pengikut pasar Pengisi relung
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Pertama
tentukan sasaran strategis dan lawan-lawan Pilih strategi penyerangan umum Pilih strategi penyerangan khusus
Slide 160 in Chapter 8
Strategi
penyerangan umum :
Serangan frontal untuk memenangkan persaingan Serangan rusuk dengan melayani kebutuhan pasar yang tak terlayanani atau wilayah yang kurang terlayani Encirclement “blitzes” opponent Bypassing opponent and attacking easier markets is also an option
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 161 in Chapter 8
Strategi persaingan khusus meliputi :
Diskon
harga Barang harga rendah Barang prestise Peningkatan layanan Perluasan produk
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Inovasi
produk Inovasi distribusi Pengurangan biaya manufaktur Promosi iklan yang gencar
Slide 162 in Chapter 8
Peniruan
mungkin lebih efektif daripa-da inovasi Pemimpin-pasar Empat strategi : Strategi Utama
Penantang Pasar
Pengikut pasar Pengisi relung
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Counterfeiter Pengganda Peniru Pengadaptasi
Slide 163 in Chapter 8
Strategi Utama
Pemimpin-pasar Penantang Pasar
Pengikut pasar Pengisi relung
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Keahlian utama : Pengguna akhir Vertical-tingkat Ukuran-konsumen Konsumen khusus Geografis Produk/ lini produk Fitur Produk Job-shop Kualitas - harga Layanan Saluran
Slide 164 in Chapter 8
Perusahaan
yang berorietasi pesaing mengevaluasi apa yang dilakukan oleh pesaing, kemudian merumuskan reaksi untuk bersaing Perusahaan yang berorientasi konsumen memusatkan perhatian pada pengembangan pelanggan ketika merumuskan strategi
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 165 in Chapter 8
Analisis
nilai membantu perusahaan memilih pesaing yang akan di serang dan yang akan diabaikan
Konsumen mencoba mengenali dan memeringkat kepentingan atribut dalam keputusan pembelian untuk perusahaan dan persaingan
Menyerang
pesaing yang kuat, dekat, dan buruk akan paling bermanfaat
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 166 in Chapter 8
Strategi Utama Pemimpin-pasar Penantang
Pasar Pengikut pasar Pengisi relung
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Memperluas
pasar
keseluruhan Mempertahankan market share Memperluas market share
Slide 167 in Chapter 8
Expanding
Targeting Product to New Users
the Total Market:
Market-penetration strategy New-market strategy Geographical-expansion strategy
Promoting New Uses of Product Encouraging Greater Product Use
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 168 in Chapter 8
Defending Market Share
Position
defense Flank defense Preemptive defense To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Counteroffensive
defense Mobile defense Contraction defense Slide 169 in Chapter 8
Before
Attempting to Expand Market Share, Consider:
Probability of invoking antitrust action Economic costs involved Likelihood that marketing mix decisions will increase profits
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 170 in Chapter 8
Strategi
Utama
Pemimpin-pasar Penantang
Pasar Pengikut pasar Pengisi relung
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Pertama
tentukan sasaran strategis dan lawan-lawan Pilih strategi penyerangan umum Pilih strategi penyerangan khusus
Slide 171 in Chapter 8
Strategi
penyerangan umum :
Serangan frontal untuk memenangkan persaingan Serangan rusuk dengan melayani kebutuhan pasar yang tak terlayanani atau wilayah yang kurang terlayani Encirclement “blitzes” opponent Bypassing opponent and attacking easier markets is also an option
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 172 in Chapter 8
Strategi persaingan khusus meliputi :
Diskon
harga Barang harga rendah Barang prestise Peningkatan layanan Perluasan produk
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Inovasi
produk Inovasi distribusi Pengurangan biaya manufaktur Promosi iklan yang gencar
Slide 173 in Chapter 8
Peniruan
mungkin lebih efektif daripa-da inovasi Pemimpin-pasar Empat strategi : Strategi Utama
Penantang Pasar
Pengikut pasar Pengisi relung
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Counterfeiter Pengganda Peniru Pengadaptasi
Slide 174 in Chapter 8
Strategi Utama
Pemimpin-pasar Penantang Pasar
Pengikut pasar Pengisi relung
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Keahlian utama : Pengguna akhir Vertical-tingkat Ukuran-konsumen Konsumen khusus Geografis Produk/ lini produk Fitur Produk Job-shop Kualitas - harga Layanan Saluran
Slide 175 in Chapter 8
Perusahaan
yang berorietasi pesaing mengevaluasi apa yang dilakukan oleh pesaing, kemudian merumuskan reaksi untuk bersaing Perusahaan yang berorientasi konsumen memusatkan perhatian pada pengembangan pelanggan ketika merumuskan strategi
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Slide 176 in Chapter 8
PEMIMPIN PASAR • Memiliki market share yang terbesar (40%) dalam pasar produk relevan. • Lebih unggul dari perusahaan lain dalam hal pengenalan produk baru, perubahan harga, cakupan distribusi, dan intensitas promosi. • Merupakan pusat orientasi pesaing.
PENANTANG PASAR • Merupakan perusahaan besar dari sudut pandang volume penjualan dan laba –(market share 30%). • Selalu berupaya menemukan kelemahan pemimpin pasar lalu menyerangnya. • Biasanya juga memusatkan perhatian pada akuisisi perusahaanperusahaan yang lemah.
PENGIKUT PASAR • Selalu mencoba menonjolkan ciri khasnya pada target pasar. • Memilih untuk meniru strategi pemimpin dan penantang pasar daripada menyerang mereka. • Biasanya margin laba cukup tinggi karena biaya inovasi relatif rendah.
PENGISI CERUK PASAR • Umumnya berspesialisasi secara geografis. • Merupakan perusahaan dengan daya beli cukup besar. • Mampu mempertahankan diri dari pesaing dengan ‘customer goodwill’ yang dibinanya.
PEMIMPIN PASAR • MENCARI PEMAKAI BARU • MENCARI KEGUNAAN BARU • MENDAPATKAN PENCAPAIAN TINGKAT PENGUNAAN LEBIH TINGGI / BANYAK
PENANTANG PASAR • MENYERANG FRONTAL • SERANGAN MENYAMPING • SERANGAN LINTAS • SERANGAN GERILYA
PENGIKUT PASAR • ADAPTER • MENGHINDARI SERANGAN FRONTAL
PENGISI CERUK PASAR • SPESIALIS PEMAKAI AKHIR • SPESIALIS VERTIKAL • SPESIALIS UKURAN PELANGGAN • SPESIALIS PELANGGAN TERTENTU • SPESIALIS GEOGRAFIS • SPESIALIS PRODUK DAN LINI PRODUK • SPESIALIS KARAKTERISTIK PRODUK • SPESIALIS PESANAN • SPESIALIS KUALITAS / HARGA • SPESIALIS JASA • SPESIALIS SALURAN DISTRIBUSI
KEUNGGULAN
OPERASIONAL KEPEMIMPINAN PRODUK KEDEKATAN DENGAN PELANGGAN
Tingkat Strategi
Keunggulan Strategi Kekhasan bagi pelanggan Seluruh industri Segmen tertentu
Differensiasi
Posisi biaya penuh
Keunggulan Biaya Menyeluruh Fokus
Tujuan yang menuntun strategi penetapan harga haruslah merupakan bagian dari tujuan yang menuntun strategi pemasaran secara keseluruhan Sementara itu dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai (value) dapat didefinisikan sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan dengan harga.
1. Tujuan Berorientasi pada Laba Dalam era persaingan global, kondisi yang dihadapi semakin kompleks dan semakin banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, sehingga tidak mungkin suatu perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat menghasilkan laba maksimum. Oleh karena itu ada pula perusahaan yang menggunakan pendekatan target laba, yakni tingkat laba yang sesuai atau pantas sebagai sasaran laba. Ada dua jenis target laba yang biasa digunakan, yaitu target marjin dan target ROI (Return On Investment)
2. Tujuan Berorientasi pada Volume Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objective. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar. Tujuan ini banyak diterapkan oleh perusahaanperusahaan penerbangan.
3. Tujuan Berorientasi pada Citra Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah tertentu. Pada hakekatnya baik penetapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.
4. Tujuan Stabilisasi Harga Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader).
5. Tujuan-tujuan lainnya Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.
1. 2. 3. 4.
Menyerang Frontal Menyerang Gerilya Mengepung Lawan Melemahkan Lawan
Strategi persaingan 1.Overall
Low-Cost Provider (Penyedia Biaya Rendah). 2.Broad Differentiation (Diferensiasi Luas). 3.Focused Low-Cost Provider(Penyedia Biaya Rendah Fokus). 4.Focused Differentiation (Differensiasi Luas Fokus). 5.Best-Cost Provider(Penyedia Biaya Terbaik)
A competitive strategy consists of moves to Attract customers Withstand competitive pressures Strengthen an organization’s market position
The objective of a competitive strategy is to generate a competitive advantage, increase the loyalty of customers and beat competitors A competitive strategy is narrower in scope than a business strategy Five competitive strategies are
Overall low-cost leadership strategy Best cost provider strategy Broad differentiation strategy Focused low-cost strategy Focused differentiation strategy
Strive to be the overall low-cost provider in an industry
How to achieve overall low-cost leadership
Scrutinize each cost activity
Manage each cost lower year after year
Reengineer cost activities to reduce overall costs
Cut some cost activities out of the value chain
Competitive strengths of a overall low-cost strategy
Organization in a better position to compete offensively on price
Organization is better able to negotiate with large customers
Organization is able to use price as a defense against substitutes
Low cost is a significant barrier to entry
Organization is more insulated from the power of suppliers
When price competition is a dominant competitive force The product is a “commodity” There are few ways to differentiate the product Most customers have similar needs/requirements Customers incur low switching costs changing sellers Customers are large and have significant bargaining power
When technological breakthroughs open cost reductions for competitors, negating a low-cost provider’s efficiency advantage Competitors find it relatively easy and inexpensive to imitate the leader’s low cost methods Low-cost leader focuses so much on cost reduction that the organization fails to respond to
Changes in customer requirements for quality and service New product developments Reduced customer sensitivity to price
Striving to build customer loyalty by differentiating an organization’s products from competitors’ products
Keys to success include
Finding ways to differentiate to create value for customers that are not easily copied
Not spending more to differentiate than the price premium that can be charged
A successful differential strategy allows an organization to
Set a premium price
Increase unit sales
Build brand loyalty
Where to look for differentiation opportunities
Supply chain
Research and development
Production activities
Marketing, sales and service activities
Strengths of a Differentiation Strategy
Customers develop loyalty to the brand
Brand loyalty acts as an entry barrier
Organization is better able to fend off threats of substitute products because of brand loyalty
Reduces bargaining power of large customers since other brands are less attractive
Seller may be in a better position to resist efforts of suppliers to raise prices
Trying to differentiate on an unimportant product feature that doesn’t result in providing more value to the customer
Over differentiating the product such that the product features exceed the customers’ needs
Charging a price premium that buyers perceive as too high
Ignoring need to signal value
Not identifying what customers consider valuable
Striving to give customers more value for the money by combining an emphasis on low cost with an emphasis on upscale differentiation
Combines low-cost and differentiation
The objective is to create superior value by meeting or beating customer expectation on product attributes and beating their price expectations
Keys to success
Match close competitors on key product attributes and beat them on cost
Expertise at incorporating upscale product attributes at a lower cost than competitors
Contain costs by providing customers a better product
Competitive advantage comes from matching close competitors on key product attributes and beating them on price
Most successful best-cost providers have skills to simultaneously manage costs down and product quality up
Best-cost provider can often beat an overall low-cost strategy and a broad differentiation strategy where
Customer diversity makes product differentiation the norm
Many customers are price and value sensitive
Focus strategy based on low-cost
Concentrate on a narrow customer segment beating the competition on lower cost
Focus strategy based on differentiation
Offering niche customers a product customized to their needs
Overall objective of both focus strategies is to do a better job of serving a niche target market than competitors
Keys to success
Choose a niche were customers have a distinctive preference, unique needs or special requirements
Develop a unique ability to serve the needs of a niche target market
Large enough to be profitable
Good growth potential
Not critical to the success of major competitors
Organization has the resources to effectively serve the niche
Organization can defend itself against challengers through a superior ability to serve the niche
No competitors are focusing on the niche
Strengths
Competitors don’t have the motivation to meet specialized needs of the niche
Organization’s competitive advantage could be seen as a barrier to entry
Organization’s competitive advantage provides an obstacle for substitutes
Organization’s ability to meet the needs of customers in the niche can reduce the bargaining power of large niche buyers
Risks
Broad differentiated competitors may find effective ways to enter the niche
Niche customers’ preferences may move toward the product attributes desired by a larger market segment
Profitability may be limited if too many competitors enter the niche
CHAPTER 15
THE
PROCESS OF PLANNING EXPENDITURES ON ASSETS WHOSE RETURN WILL EXTEND BEYOND ONE YEAR.
THE
ADDITION OF DURABLE ASSETS TO A BUSINESS
MAINTENANCE
AND REPLACEMENT OF DEPRECIABLE CAPITAL ITEMS ADOPTION OF COST-REDUCING INVESTMENTS ADOPTION OF INCOME-INCREASING INVESTMENTS A COMBINATION OF THE PRECEDING
1. 2.
IDENTIFY POTENTIALLY PROFITABLE INVESTMENT ALTERNATIVES COLLECT RELEVANT DATA ON: CAPITAL OUTLAYS COSTS RETURNS
3. USE AN APPROPRIATE METHOD TO ANALYZE THE DATA. 4. DECIDE WHETHER TO ACCEPT OR REJECT THE INVESTMENT OR SELECT THE TOP RANKING AMONG MUTUALLY EXCLUSIVE PROJECTS.
METHODS
OF CAPITAL BUDGETING
PAYBACK METHOD SIMPLE RATE OF RETURN NET PRESENT VALUE INTERNAL RATE OF RETURN
THE
PAYBACK METHOD GIVES THE NUMBER OF YEARS NECESSARY TO RECOVER THE INITIAL INVESTMENT. DOES NOT ACCOUNT FOR THE TIMING OF CASH FLOWS.
P=I/E WHERE: P = PAYBACK PERIOD IN YEARS I= INITIAL INVESTMENT OUTLAY E = ANNUAL NET CASH FLOWS (CASH RECEIPTS LESS CASH EXPENSES)
EXPRESSES
THE AVERAGE ANNUAL NET INCOME AS A PERCENTAGE OF THE AMOUNT INVESTED. THIS MAY BE IN TERMS OF THE INITIAL CAPITAL OUTLAY OR THE AVERAGE AMOUNT INVESTED OVER THE USEFUL LIFE OF THE INVESTMENT.
SRR = Y/I
WHERE: SRR = SIMPLE RATE OF RETURN Y = AVERAGE ANNUAL NET INCOME (DEPRECIATION INTO ACCOUNT) I = INITIAL INVESTMENT OUTLAY
TAKEN
Y =(E – D) WHERE: Y = AVERAGE ANNUAL NET INCOME E = TOTAL EXPECTED ANNUAL NET CASH RECEIPTS D= TOTAL ANNUAL DEPRECIATION
D
=(INITIAL COST – SALVAGE VALUE) / DEPRECIABLE LIFE
SRR/ = Y/ (I + S)/2 WHERE: I = INITIAL INVESTMENT S = SALVAGE VALUE
WITH
THE NPV, THE CASH FLOWS OF THE INVESTMENT ARE DISCOUNTED BY A MINIMUM ACCEPTABLE COMPOUND ANNUAL RATE OF RETURN.
THE
INVESTMENT IS JUDGED TO BE ACCEPTABLE IF THE PRESENT VALUE OF THE NET CASH FLOWS EXCEEDS THE INITIAL INVESTMENT OUTLAY.
NPV = - INV + P1/(1+i) + P2/(1+i)2 + …. + PN/(1+i)N + VN/(1+i)N WHERE: INV = INITIAL INVESTMENT PN = ANNUAL NET CASH FLOWS ATTRIBUTED TO THE INVESTMENT VN = SALVAGE VALUE OR TERMINAL INVESTMENT VALUE
N
= LENGTH OF PLANNING HORIZON I = THE INTEREST RATE OR REQUIRED RATEOF-RETURN OR DISCOUNT RATE
THE
IRR IS THE COMPOUND INTEREST RATE THAT EQUATES THE PRESENT VALUE OF THE FUTURE NET CASH FLOWS WITH THE INITIAL OUTLAY. OR IN OTHER WORDS THE DISCOUNT RATE THAT GIVES A NPV = ZERO
BOTH
THE NPV AND IRR TAKE INTO ACCOUNT THE TIME VALUE OF MONEY.
THE
PURPOSE OF THESE INVESTMENT ANALYSIS TECHNIQUES IS TO EVALUATE THE ACCEPTABILITY OF INVESTMENTS RELATIVE TO AN ACCEPTABLE RATE OF RETURN.
AS
THE DISCOUNT RATE USED TO CALCULATE NET PRESENT VALUE IS INCREASED THE NPV WILL DECREASE
THE
IRR IS THE DISCOUNT RATE THAT GIVES A NPV OF ZERO
THE
IRR METHOD IMPLICITLY ASSUMES THAT NET CASH INFLOWS FROM AN INVESTMENT ARE REINVESTED TO EARN THE SAME RATE AS THE INTERNAL RATE OF RETURN. THE NPV METHOD ASSUMES THAT NET CASH INFLOWS CAN BE REINVESTED AT THE DISCOUNT RATE USED.
WHICH
REINVESTMENT RATE IS MORE REALISTIC?
THE
DISCOUNT RATE USED TO CALCULATE THE NPV HAS THE ADVANTAGE OF BEING CONSISTENTLY APPLIED TO ALL INVESTMENTS BEING EVALUATED.
YEAR
INV A
INV B
INV C
0
-20,000
- 20,000
- 20,000
1
2,000
5,800
10,000
2
4,000
5,800
8,000
3
6,000
5,800
6,000
4
8,000
5,800
3,000
5
10,000
5,800
1,000
AVG
6,000
5,800
5,600
A
20000/6000 = 3.33 YEARS
B
20000/5800 = 3.45 YEARS
C
20000/5600 = 3.57 YEARS
A
(30000-20000)/5 = 2000
B
10%
(29000-20000)/5 = 1800
C
1800/20000 = 0.09
9%
(28000-20000)/5 = 1600
2000/20000 = 0.10
1600/20000 = 0.08
8%
* Assume that the investment is fully depreciated in 5 years
A
NPV = -20000 + 2000/(1.08)
+ 4000/(1.08)2 + 6000/(1.08)3 + 8000/(1.08)4 + 10000/(1.08)5 + 0/(1.08)5
NPV = -20000 + 1852 + 3429 + 4763 + 5880 + 6806 + 0
NPV
= 2730
A
NPV = 2730
IRR = 12.01
B
NPV = 3158
IRR = 13.82
C
NPV = 3766
IRR = 17.57
THE
DISCOUNT RATE SHOULD REFLECT THE COST OF CAPITAL OR THE COST OF FUNDS USED TO FINANCE THE BUSINESS. AN INVESTMENT IS NOT ACCEPTABLE UNLESS IT GENERATES A RETURN SUFFICIENT TO COVER THE COST OF FUNDS.
THE DISCOUNT RATE CONTAINS THREE COMPONENTS: REAL
RISK-FREE RATE RISK PREMIUM INFLATION EXPECTATIONS
THERE ARE TWO TYPES OF CAPITAL INVESTED IN A BUSINESS: DEBT CAPITAL EQUITY CAPITAL COST
OF DEBT COST OF EQUITY
Kc
= wd Kd + we Ke Where:
Kc is the weighted average cost of capital wd is the proportion of assets financed with debt Kd is the cost of debt capital we is the proportion of assets financed with equity Ke is the cost of equity capital
USED
TO ALLOCATE LIMITED CAPITAL AMONG SEVERAL INDEPENDENT PROJECTS PRESENT VALUE OF THE CASH INFLOWS DIVIDED BY THE INITIAL CASH OUTLAY
USED
TO COMPARE NPVs WITH UNEQUAL LIVES.
DETERMINES
THE SIZE OF ANNUAL ANNUITY FOR THE ECONOMIC LIFE OF THE INVESTMENT THAT COULD BE PROVIDED BY A SUM EQUAL TO THE PRESENT VALUE OF ITS PROJECTED CASH FLOW STREAM, GIVEN THE COST OF CAPITAL.
ANNUITY
EQUIVALENT IS CALCULATED BY SETTING THE NPV OF THE INVESTMENT AS THE PV AND THEN SOLVING FOR THE PMT USING THE SAME PLANNING HORIZON AND DISCOUNT RATE TO DETERMINE NPV.
ONCE
YOU HAVE EVALUATED AN INVESTMENT, THE FINANCING OF THE PROJECT SHOULD BE DETERMINED. AFTER-TAX CASH FLOWS MAY NOT BE SUFFICIENT TO MEET DEBT REPAYMENT REQUIREMENTS.
*************************************************
Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi
Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yg akan datang.
Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap
Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses menyeluruh menganalisa proyek2 dan menentukan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal.
1.
2.
3.
Keputusan penganggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya. Penganggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva. Pengeluaran modal sangatlah penting
Replacement: perawatan bisnis mengganti peralatan yg rusak 2. Replacement: pengurangan biaya mengganti peralatan yg sudah ketinggalan jaman sehingga mengurangi biaya 3. Ekspansi produk atau pasar yg sudah ada pengeluaran2 untuk meningkatkan output produk yg sudah ada atau menambah toko. 4. Ekspansi ke produk atau pasar yang baru 5. Proyek keamanan atau lingkungan 6. Penelitian dan pengembangan 7. Kontrak2 jangka panjang: kontrak untuk menyediakan produk atau jasa pada customer tertentu 8. Lain-lain: bangunan kantor, tempat parkir, pesawat terbang perusahaan. 1.
1. 2. 3. 4.
5.
6.
Biaya proyek harus ditentukan Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas) Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas proyek Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya,
1. 2.
3.
4.
5.
Keputusan penganggaran modal merepresentasikan keputusan investasi jangka panjang Keputusan penganggaran modal lebih menekankan pada aliran kas daripada sekedar pendapatan Digunakan tiga metode dalam menilai investasi, yakni: payback method, internal rate of return, dan net present value Tingkat suku bunga secara normal dianggap sebagai biaya modal Keputusan penganggaran modal lebih menggunakan aliran kas setelah pajak dan depresiasi
1. 2.
3. 4.
Payback period Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Profitability Index
Periode waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang diinvestasikan akan bisa kembali Contoh: Cash inflows of $10.000 investment
Year
Project A
Project B
1
5.000
1.500
2
5.000
2.000
3
2.000
2.500
4
-
5.000
5
-
5.000
Rumus:
Payback = tahun sebelum balik modal +biaya yang belum balik pada awal tahun/aliran kas pada tahun tsb Proyek
A payback period = 2 tahun Proyek B payback period = 3.8 tahun Makin pendek payback period makin baik.
Jika
payback period suatu investasi kurang dari payback period yang disyaratkan, maka usulan investasi layak diterima semua. Masalah2 dgn payback period: 1. Mengabaikan aliran kas masuk setelah periode cutofff. Contoh: $2000 di tahun 3 untuk proyek A diabaikan. Juga $5000 di tahun 5 untuk proyek B. Walaupun $5.000 diganti dgn $50.000, itu tidak mempengaruhi decision pada metode payback period.
2. Metoda payback tidak mempertimbangkan nilai waktu uang. Proyek
pertama lebih bagus karena mendapatkan 9000 pada tahun pertama
Investment of $10.000 Year
Early Returns
Late Returns
1
$9000
1000
2
1000
9000
3
1000
1000
Adalah metode penilaian investasi yg menggunakan discounted cash flow. (mempertimbangkan nilai waktu uang pada aliran kas yg terjadi)
Net Present Value - Present value of cash flows minus initial investments.
Opportunity Cost of Capital - Expected rate of return given up by investing in a project
Example Suppose we can invest $50 today and receive $60 in one year. What is our increase in value given a 10% expected return?
60 Profit = -50 + $4.55 1.10 $4.55
This is the definition of NPV
$50
Added Value Initial Investment
Rumus: NPV = PV - required investment
Ct NPV C0 t (1 r ) C1 C2 Ct NPV C0 ... 1 2 t (1 r ) (1 r ) (1 r )
Terminology C = Cash Flow t = time period of the investment r = “opportunity cost of capital” The
Cash Flow could be positive or negative at any time period.
Net Present Value Rule Managers increase shareholders’ wealth by accepting all projects that are worth more than they cost. Therefore, they should accept all projects with a positive net present value.
Example Perusahaan anda mempunyai kesempatan untuk membeli gedung kantor. Anda akan mempunyai penyewa yang bersedia untuk membayar sebesar Rp16 jt per tahun selama 3 tahun. Pada akhir tahun ketiga anda memperkirakan akan bisa menjual gedung kantor itu senilai Rp 450 juta. Harga berapa yang anda mau bayar untuk gedung kantor itu? Rate of return yg diharapkan= 7%
$466,000
Example – continued (dalam ribuan) $16,000
Present Value 14,953
14,953 380,395 $409,323
0
1
$450,000
$16,000
2
$16,000
3
Apabila gedung kantor itu ditawarkan untuk dijual dengan harga Rp350 jt, apakah anda akan membelinya? Dan berapa nilai tambah (added value) yang dihasilkan oleh pembelian anda? (dalam ribuan)
16,000 16,000 466,000 NPV 350,000 1 2 (1.07) (1.07) (1.07)3 NPV 59,323
Adalah tingkat discount (discount rate) yang menyamakan nilai sekarang dari aliran kas yang akan terjadi (PV inflows) dengan nilai sekarang aliran kas keluar mula2 (PV investment cost)
PV (inflows) = PV (investment costs) Atau Internal Rate of Return (IRR) - Discount rate at which NPV = 0.
Mencari IRR dilakukan dengan prosedur coba2 (trial dan error)
Jadi, apabila present value terlalu rendah maka kita merendahkan IRR nya. Sebaliknya apabila PV terlalu tinggi, kita meninggikan IRRnya
Example You can purchase a building for $350,000. The investment will generate $16,000 in cash flows (i.e. rent) during the first three years. At the end of three years you will sell the building for $450,000. What is the IRR on this investment?
16,000 16,000 466,000 0 350,000 1 2 3 (1 IRR ) (1 IRR ) (1 IRR )
IRR = 12.96%
Kriteria penerimaan: Apabila suatu proyek mempunyai IRR lebih besar daripada biaya dana (cost of fund) maka proyek diterima. Ini berarti proyek menguntungkan karena ada kelebihan dana bagi shareholder setelah dana yg dihasilkan proyek digunakan untuk membayar modal. IRR dibandingkan dengan cost of fund atau hurdle rate.
Apabila ada satu proyek yang independen maka NPV dan IRR akan selalu memberikan rekomendasi yang sama untuk menerima atau menolak usulan proyek tersebut. Tapi apabila ada proyek2 yang mutually exclusive, NPV dan IRR tidak selalu memberikan rekomendasi yg sama. Ini disebabkan oleh dua kondisi: 1. Ukuran proyek berbeda. Yg satu lebih besar daripada yg lain 2. Perbedaan waktu. Waktu dari aliran kas dari dua proyek berbeda. Satu proyek aliran kasnya terjadi pada tahun2 awal sementara yg proyek yg lain aliran kasnya terjadi pada tahun2 akhir Intinya: untuk proyek2 yg mutually exclusive, pilih proyek dengan NPV yang tertinggi.
Rumus PI = PV dari aliran kas y.a.d Investasi awal Project L M N O P
PV 4 6 10 8 5
Investment 3 5 7 6 4
Profitability Index 4/3 = 1.33 6/5 = 1.20 10/7 = 1.43 8/6 = 1.33 5/4 = 1.25
Proyek yang diterima adalah proyek yang mempunyai PI tertinggi
Corporate Finance, 7ed, McGraw-Hill/Irwin, 2005, The McGraw-Hill Companies, New York Essential of Managerial Finance, 9ed, Fred J. Weston & Eugene F. Brigham,1993, The Dryden Press, Florida Financial Management, 2ed, Fred J Weston, 1993, The Dryden Press, Illinois Investment: Analysis an Management, Jack Clark Francis, 1991, McGraw-Hill, New York Fundamental of Financial Management, 9ed, James C. Van Horn & John M. Wachowitz, Jr., 1995, Prentice Hall, New Jersey Principal of Managerial Finance, 6ed, Lawrence J.G., 1991, Harper Collins Publisher, New York Principles of Corporate Finance, 4ed, Richard A. Brealy & Steward C. Myers, 1991, Mc Graw-Hill, New York
Buat Paper….TEMA: PRICING, PRODUCT, PROMOTION, CAPITAL BUDGETING OR INVESMENT Halaman judul
Judul Paper Bebas Nama/NIM/Kelas Institusi
Abstrak max. 100 kata Isi Paper max. 6000 kata tidak termasuk gambar dan tabel Daftar Pustaka/Referensi Times New Roman 12 1.5 spasi A4 format Soft-copy dikirim ke :
[email protected] hp. 081386719155 / 294e9d70 dikirim tanggal 4 April 2014 pk. 24.00 wib Hard-copy dikumpulkan tanggal 5 April 2014