MANAGEMENT STRATEGIK PT TEMPRINA MEDIA GRAFIKA
SEJARAH PT TEMPRINA MEDIA GRAFIKA PT Temprina Media Grafika adalah percetakan dalam bidang Web Rotary Offset Printing, Sheetfed Printing dan Finishing yang menghasilkan produk koran, tabloid, majalah, buku dan produk media cetak lainnya. PT Temprina Media Grafika didukung oleh SDM berkualitas yang tersebar di wilayah Surabaya (Karah Agung, Graha Pena, dan Sumengko), Bekasi, Cengkareng, Surakarta, Semarang, Nganjuk, Jember, dan Denpasar mulai dari tingkat Direksi, Operasional Manager, Manager, Kepala Seksi, Kepala Divisi, Kepala Regu, Wakil Kepala Regu, dan staff pelaksana serta operator. Lahirnya PT Temprina Media Grafika yang beralamat di Jl. Karah Agung No. 45, Surabaya tidak bisa dilepaskan dari PT Jawa Pos. Perkembangan PT Jawa Pos yang semakin pesat perlu didukung oleh layanan percetakan yang harus mampu mendukung aspek mutu atau kualitas, ketepatan waktu, dan jumlah sesuai yang diminta. Untuk itu bagian percetakan yang awal mulanya merupakan bagian dari departemen produksi PT Jawa Pos kemudian dipisahkan menjadi perusahaan berbadan hukum sendiri dengan Akta Pendirian Perusahaan tertanggal 29 November 1996. Pertimbangan lain adalah :
Surat kabar Jawa Pos oplahnya semakin bertambah sehingga membutuhkan tambahan mesin-mesin cetak. Untuk mengoptimalkan kapasitas produksi selain untuk mencetak koran Jawa Pos maka mesin-mesin tersebut juga dipergunakan untuk mencetak media cetak selain koran Jawa Pos.
Diperlukan tempat yang lebih luas, representatif dan strategis untuk memperluas jangkauan layanan dan perkembangan variasi produk-produk media cetak.
Mengintegrasikan layanan Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ) yang dimulai tahun 1996. Pengembangannya kemudian diperluas lagi yaitu pada tahun 1997 ke Solo, 1998 ke
Bekasi, 1999 ke Banyuwangi, 2000 ke Nganjuk, 2001 ke Bali, 2002 ke Cengkareng, 2003 ke Semarang, dan 2005 ke Jember.
Pengembangan pasar komersial di luar cetakan reguler untuk mengurangi idle capacity dari mesin-mesin cetak koran yang rata-rata hanya terpakai 35% dari kapasitas optimal. Selain itu ditujukan juga untuk membuka peluang pengembangan bisnis baru.
Meningkatkan kualitas pengelolaan manajemen perusahaan dengan upaya perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement) melalui penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 dan sistem informasi terintegrasi berbasis ERP System. Sejak tahun 2002 Temprina mulai memantapkan diri sebagai salah satu perusahaan
percetakan media cetak terbesar di Indonesia. Bidang kegiatan utama Temprina adalah percetakan dalam bidang Web Rotary Offset Printing, Sheetfed Printing dan finishing yang menghasilkan produk koran, tabloid, majalah, buku dan produk media cetak lainnya. Seiring dengan tuntutan peningkatan kualitas produk dan layanan yang prima maka Temprina telah menggunakan teknologi grafika terkini seperti yang terdapat pada mesin-mesin cetak yang berteknologi tinggi serta mesin-mesin pendukung proses produksi seperti Computer To Plate (CTP). Selain itu Temprina juga didukung oleh teknologi Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ) yang sudah menjangkau di hampir seluruh kota-kota besar Indonesia. Di samping mesin dan teknologi, Temprina juga didukung oleh SDM unggul dan berkualitas yang tersebar di wilayah Jawa-Bali meliputi Surabaya, Malang, Bekasi, Cengkareng, Surakarta, Semarang, Nganjuk, Jember, dan Denpasar. Keunggulan Temprina yang lain adalah adanya dukungan pasokan kertas dari pabrik kertas PT Adiprima Suraprinta (Jawa Pos Group) untuk menjaga kontinuitas ketersediaan bahan baku utama percetakan serta dukungan suplai energi listrik dari PT Prima Elektrik Power (Jawa Pos Group) untuk kelancaran operasional sehari-hari dan kelancaran proses produksi di Temprina. A. JAWA POS GROUP Keberadaan PT. Temprina Media Grafika tidak bisa dilepaskan dari sejarah berdirinya surat kabar Jawa Pos. Surat kabar Jawa Pos dirintis oleh The Chung Sen (Soeseno Tedjo) seorang warga negara Indonesia kelahiran Batam. Soeseno Tedjo membina relasi dengan perusahaan surat kabar untuk kelancaran iklan filmnya. Pada saat itu di Surabaya hanya ada beberapa penerbitan pers yaitu Perwata Surabaya, Terompet
Masyarakat dan Perdamaian. Perwata Surabaya adalah satu-satunya surat kabar yang mampu bersaing dengan perusahaan penerbitan di Jakarta seperti Sin Po dan Ken Po. Keuntungan yang dicapai oleh surat kabar Sin Po dan Ken Po membuat Soeseno Tedjo tertarik untuk memiliki surat kabar sendiri. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1949 Soeseno Tedjo mendirikan PT. Perusahaan Penerbitan dan Percetakan Djava Post Concern Limited, penerbit surat kabar Java Post. Dalam perjalanan waktu bentuk dan nama Java Post berubah menjadi Java Post (1952), JAVA POST (1955), Djawa Post (1958), Djawa Pos (1982), Jawa Pos (1989). Jawa Pos merupakan harian pagi tertua yang mampu bertahan hingga saat ini. Dengan usahanya, Soeseno Tedjo berhasil mengangkat nama Jawa Pos sehingga pada tahun 1950-an Jawa Pos mampu menambah surat kabarnya menjadi tiga yaitu dalam bahasa Indonesia, bahasa Tionghoa dan bahasa Belanda. Kemudian Koran Harian berbahasa Belanda diubah namanya karena pada saat itu Presiden anti terhadap Belanda. Sedangkan yang berbahasa Tionghoa tidak terbit sama sekali, maka hanya tinggal Jawa Pos yang semakin hari semakin menurun oplahnya. Karena ketiga putra Soeseno Tedjo tidak satupun yang tinggal di Indonesia untuk membantu menjalankan perusahaannya, maka Soeseno Tedjo tidak berani menanamkan modal pada mesin cetak generasi baru yang lebih modern untuk meningkatkan kualitas penerbitan. Oleh karena itu hasil cetaknya semakin menurun hingga tinggal sekitar 6.700 eksemplar per hari. Pada tanggal 1 April 1982 saham PT. Jawa Pos dibeli oleh PT. Grafiti Pers yang menerbitkan majalah Tempo dan Direktur Utama PT. Grafiti Pers menugaskan Bapak Dahlan Iskan untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Kemudian dilakukan perbaikan di semua aspek untuk mengejar ketertinggalan selama itu. Pada tanggal 29 Mei 1985 berdasarkan Akte Notaris Liem Sien Hwa SH No. 23 pasal 1 menyatakan merubah nama PT. Jawa Pos Concern menjasi PT. Jawa Pos hingga sekarang. Perubahan lain yang dilakukan PT. Jawa Pos adalah dalam hal permodalan. Modal yang semula hanya dimiliki secara tunggal oleh Bapak Soeseno Tedjo, maka sehubungan dengan peraturan Menteri Penerangan No. 01/Per/Menpen/84 tentang Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers ( SIUPP ) khususnya tentang kepemilikan saham maka 20 % dari saham
perusahaan dapat dimiliki oleh wartawan dan karyawan sedangkan 80 % yang lain dimiliki oleh PT. Grafiti Pers sebagai induk perusahaan PT. Jawa Pos sehingga dapat meningkatkan semangat karyawan dan wartawan karena akan timbul perasaan memiliki. Oleh karena PT. Grafiti Pers pengelola majalah Tempo, maka dilakukan perbaikanperbaikan lagi antara lain terhadap kualitas produk, peningkatan kualitas sumber daya manusianya serta membenahi manajemen didalamnya, sehingga pada tahun 1990 oplah Jawa Pos meningkat menjadi 300.000 eksemplar dan pada awal tahun 1991 melambung menjadi 600.000 eksemplar. Perkembangan yang sangat pesat ini tercatat sebagai perkembangan tercepat di Asia. VISI DAN MISI PT TEMPRINA MEDIA GRAFIKA
VISI : “ MENJADI JEJARING MEDIA PERCETAKAN MEDIA TERBESAR DI INDONESIA “
MISI :
Memberikan Layanan Cetak Media Dan Komersil Dengan Konsep “ ONE STOP SERVICE “
Mensinergikan Optimasi SDM, Teknologi dan Sistem
Memberikan Layanan Terbaik Dalam Standart / Ketetpatan Jumlah, Waktu dan Mutu
NILAI PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA
Kami adalah percetakan media cetak terbesar di Indonesia, Konsep kami adalah melayani dengan cepat, tepat, dan kompetitif, Komitmen kami adalah selalu meningkatkan kualitas pelayanan.
CORPORATE LEVEL STRATEGY Melihat segala aspek yang ada pada PT Temprina Media Grafika, perusahaan ini termasuk dalam perusahaan yang menggunakan strategi cost leadership. Hal ini dimungkinkan karena perusahaan memiliki system cetak jarak jauh yang memanfaatkan kecanggihan teknologi. Walaupun kenyataanya jika menggunakan kecanggigan teknologi asumsinya akan mengeluarkan biaya yang banyak, namun PT. Temprina Media Grafika
memiliki mesin cetak yang berkecepatan cetak banyak, ini disinyalir akan memicu rendahnya biaya produksi. Selain hal itu PT Temprina juga memiliki pemasok kertas (PT Adiprima) dan pemasok listrik (PT Prima Elektrik Power) yang lokasinya berada di satu kawasan dengan PT. Temprina Media Grafika, ini akan menekan biaya tranportasi dan biaya lainya yang berpengaruh pada biaya akhir produk. Walaupu PT. Temprina Media Grafika menggunakan strategi ini, perusahaan tetap mengedepankan kualitas produknya, hal ini bisa dilihat dari prestasi perusahaan salah satunya pemberian penghargaan khusus oleh KPU pada PT. Temprina Media Grafika, karena menyelamatkan pengadaan surat suara yang merupakan sarana paling vital dalam pemilu dan PT. Temprina Media Grafika menjadi pemenang kedua untuk kategori Cetak Offset Lithography di atas Kertas Koran. Salah satu program PT. Temprina Media Grafika dalam menghadapi persaingan dimasa yang akan datang adalah penyiapan SDM. Penyiapan SDM Faktor penting suksesnya suatu perusahaan dalam jangka panjang harus berorientasi pada pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Dalam konteks kekinian fungsi pengelolaan SDM seharusnya tidak hanya berkutat pada penanganan masalah-masalah kompensasi dan hubungan industrial belaka, seperti masalah penggajian, data-data karyawan, dan masalah-masalah perburuhan. Ada beberapa fungsi lain yang juga tidak kalah pentingnya dan sering dilupakan oleh banyak perusahaan seperti career management, training & development, succession planning, human resources system management, dan compensation & benefit. Ke depan, fokus dan trend pengelolaan SDM akan mengarah pada strategic management suatu organisasi di mana kompleksitas persoalan SDM akan lebih luas. Untuk itu divisi SDM harus diposisikan sebagai suatu unit kerja yang sama pentingnya dengan divisi-divisi lain di perusahaan. Ia harus ditempatkan sebagai strategic partner dari suatu organisasi dan menjadi aset organisasi yang juga berharga di samping aset-aset lain seperti keuangan. Upaya memposisikan SDM sebagai strategic partner dari suatu organisasi perusahaan dalam jangka panjang akan sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Sering kali kita lupa bahwa persoalan yang dihadapi oleh perusahaan sebenarnya dapat dideteksi sejak dini melalui peran SDM-nya yaitu bagaimana suatu karyawan baru direkrut, dikembangkan, dimotivasi, dan dioptimalkan. Persoalan yang terjadi sebenarnya dapat diketahui pada saat proses awal dimulai seperti proses perekrutan. Jika proses tersebut mengikuti standarisasi yang telah ditetapkan maka persoalan SDM bisa diselesaikan. Pentingnya proses awal ini dikarenakan perusahaan memiliki profile atau mapping SDM sejak dini, misalnya apakah kandidat karyawan fit terhadap budaya organisasi dan sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan, memiliki
kemampuan, kompetensi, dan pengalaman untuk posisi yang diperlukan serta memiliki potensi untuk berkembang di perusahaan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses penyiapan SDM adalah : REKRUITMEN PT. Temprina Media Grafika telah memberikan perhatian khusus untuk masalah rekrutmen karyawan sebagai proses awal yang sangat menentukan dalam pengelolaan SDM ini mengingat tujuan utama dari proses rekrutmen dan seleksi adalah untuk mendapatkan karyawan yang tepat bagi suatu posisi tertentu sehingga karyawan tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama (loyal). Meskipun tujuannya terdengar sangat sederhana namun proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama dan biaya yang tidak sedikit serta sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan karyawan yang tepat. Kesalahan dalam memilih karyawan yang tepat sangat besar dampaknya bagi perusahaan. Sejak awal PT. Temprina Media Grafika telah memiliki beberapa pendekatan dalam hal proses rekrutmen karyawannya diantaranya adalah pendekatan CBRA atau Competency Based Recruitment Approach. Satu hal yang paling utama dalam pendekatan ini adalah kompetensi itu sendiri. Kompetensi dijadikan dasar mengingat bahwa kompetensi secara jelas dapat mengidentifikasikan pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan motivasi yang perlu dinilai dari kandidat karyawan PT. Temprina Media Grafika untuk suatu jabatan atau posisi yang dibutuhkan. Penggunaan pendekatan ini di PT. Temprina Media Grafika dapat mengurangi resiko kesalahan dalam memilih karyawan dan dapat meningkatkan ketepatan perkiraan tentang kecocokan dari kompetensi yang diperlukan dengan kompetensi yang dimiliki oleh kandidat karyawan PT. Temprina Media Grafika. PENEMPATAN Setelah melewati fase rekrutmen dan seleksi maka kandidat karyawan ini telah ‘resmi’ menjadi karyawan PT. Temprina Media Grafika dan ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Namun sebenarnya karyawan tersebut masih perlu diuji aspek-aspek lain diluar aspek kompetensinya. Beberapa diantara aspek-aspek tersebut yang pertama adalah kemampuan intelektual (intelectual quotient) terutama dalam logika berpikir (silogisme) yang akan diterapkan pada pekerjaannya masing-masing. Hal ini memang
tercermin secara teknis pada saat proses rekrutmen yaitu pada hasil psikotes untuk aspek tes IQ, namun seringkali pada praktiknya kadang-kadang belum terlihat secara maksimal. Misalnya, bagaimana karyawan mampu berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan secara sistematis dalam menghadapi permasalahan kerja sehari-hari. Hal ini perlu terus diasah dan dikembangkan melalui pembiasaan-pembiasaan dalam menghadapi masalah dan dapat pula ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan formal seperti pelatihan Prosodemo, Creative Thinking Mindset , dan pelatihan-pelatihan sejenis lainnya yang sering diadakan di PT. Temprina Media Grafika. Aspek kedua adalah kemampuan komunikasi (communication skill). Komunikasi sangat vital dalam sebuah organisasi karena komunikasi adalah media untuk memahami dan memberi pemahaman kepada orang lain. Kemampuan komunikasi yang dituntut untuk karyawan PT. Temprina Media Grafika dimensinya dua arah yaitu horizontal dan vertikal. Komunikasi horizontal dilakukan antar rekan sekerja setara secara hirarki organisasi, sedangkan komunikasi vertikal dilakukan antara atasan dengan bawahan dan sebaliknya. Manfaat positif dari komunikasi yang baik adalah tersampaikannya informasi secara jelas menyangkut hal apa saja terkait dengan pekerjaan sehari-hari karyawan dan kebijakan-kebijakan dari manajemen untuk seluruh karyawan sehingga dapat mencegah karyawan dari kondisi yang tidak well informed dan kondisi assymetric information. Aspek ketiga adalah aspek mental dan akhlak. Ketahanan mental termasuk emosional (emotional quotient) dan fisik dalam bekerja kadang menjadi permasalahan bagi karyawan baru manakala yang bersangkutan mulai terlibat dengan pekerjaan rutinitasnya. Hal ini disebabkan banyak faktor yang diantaranya adalah ritme kerja di bisnis percetakan dengan beban kerja dan jam kerja yang secara relatif berbeda dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain. Beberapa kasus pernah terjadi di mana seorang karyawan yang telah lolos dari proses rekrutmen dan seleksi dengan hasil yang baik namun ketika mulai terlibat dalam tugas pekerjaannya tidak dapat bertahan lama di PT. Temprina Media Grafika sehingga mengundurkan diri dari pekerjaannya atau diakhiri masa kerjanya karena performance yang tidak bagus. Beberapa kiat yang dilakukan manajemen PT. Temprina Media Grafika untuk mensiasati hal tersebut adalah dengan cara menerapkan sistem magang kerja sebagai sebuah fase pengkondisian atau percobaan bagi karyawan agar yang bersangkutan benar-benar siap baik skill dan kompetensi, fisik, dan mentalnya dalam menghadapi tugas-tugas yang akan dihadapi. Membangun mental yang tangguh pada gilirannya nanti akan berdampak kepada tumbuhnya sikap mental yang postif dari karyawan terhadap perusahaan, pekerjaan, pemimpin, bawahan, rekan sekerja, dan pihak luar perusahaan. Selain mental karyawan
akhlaq juga perlu diutamakan dalam membangun mental karyawan PT. Temprina Media Grafika yang tangguh. Upaya penguatan akhlaq (emotional spiritual quotient) ini dilakukan karena setiap pekerjaan memiliki dimensi ibadah dengan pertanggungjawaban secara vertikal kepada Sang Pencipta. Hal ini menjadi perlu karena dari akhlaq yang baik maka akan terpancar nilai-nilai positif seorang manusia seperti kejujuran, kedisiplinan, etika, dan etos kerja yang baik sehingga pada gilirannya akan berdampak positif pula pada pekerjaannya. LOYALITAS Berbicara masalah loyalitas maka tidak akan terlepas dari upaya untuk menumbuhkan motivasi kerja dan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Tujuan dari motivasi kerja dan kepuasan kerja adalah agar karyawan dalam bekerja dapat mencapai produktivitas yang lebih tinggi. Menurut konsep motivasi berdasarkan kebutuhan dari Maslow secara ringkas disimpulkan bahwa kebutuhan yang paling dasar adalah kebutuhan faali, kemudian perasaan yang aman, sosial, ego, dan aktualisasi diri. Dengan kata lain bahwa terpuaskannya suatu kebutuhan selalu akan disusul oleh timbulnya kebutuhan dari tahap berikutnya yang akan membentuk motivasi tertentu di belakang suatu perilaku manusia. Namun di PT. Temprina Media Grafika yang terjadi tidak harus selalu berurutan seperti yang dikonsepsikan Maslow. Untuk kebutuhan akan aktualisasi dan realisasi diri yaitu perasaan dan motivasi untuk mengembangkan diri sepenuhnya misalnya melalui promosi ke posisi-posisi puncak, di PT. Temprina Media Grafika seringkali melampaui kebutuhan-kebutuhan faali. Hal ini terjadi karena tuntutan perkembangan organisasi perusahaan yang sangat pesat, yang ditunjukan pemekaran perusahaan menjadi 9 printing plan dalam kurun waktu yang singkat 8 tahun, namun tidak diikuti pertumbuhan jumlah karyawan yang siap untuk menduduki posisi-posisi puncak tersebut. Namun hal inilah yang menimbulkan akselerasi atau percepatan peningkatan kualitas karyawan PT. Temprina Media Grafika. Dedikasi PT. Temprina media Grafika terbilang cemerlang dan sangat baik. Turut meningkatkan perkembangan lingkungan industri di Indonesia, selain itu apa yang telah dilakukan PT. Temprina Media Grafika telah menciptakan SDM berkualitas yang mampu bersaing dengan SDM dari luar negeri, jadi kita tidak perlu mengimport pekerja dari luar! Secara garis besar ini menekan angka pengangguran di Indonesia. Seyogyanya setiap orang pun akan berfikir, menggunakan pekerja dalam negeri dengan pendidikan rendah hanya akan membuang cost dikarena membutuhkan biaya training namun di PT. TEmprina Media Grafika itu sama sekali tidak terjadi. Pemimpin sendiri hanya lulusan SMA, memang disini
lebih mengedepankan inovasi dan kreatifitas sehingga dapat mengangkat apa yang ada dan malah memberikan income yang besasr bukan cost yang besar.
COMPANY BUSSINESS LEVEL DEFINISI PRODUK PT Temprina Media Grafika merupakan salah satu perusahaan percetakan terbesar dari Jawa Pos Group di Indonesia. Bidang kegiatan utama Temprina adalah percetakan dalam bidang Web Rotary Offset Printing, Sheetfed Printing dan finishing yang menghasilkan produk koran, tabloid, majalah, buku dan produk media cetak lainnya. Seiring dengan tuntutan peningkatan kualitas produk dan layanan yang prima maka Temprina telah menggunakan teknologi grafika terkini seperti yang terdapat pada mesin-mesin cetak yang berteknologi tinggi serta mesin-mesin pendukung proses produksi seperti Computer To Plate (CTP). Selain itu Temprina juga didukung oleh teknologi Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ) yang sudah menjangkau di hampir seluruh kota-kota besar Indonesia. Selain menggunakan mesin-mesin canggih,
PT Temprina Media Grafika juga menggunakan software-software yang dapat
mempercepat proses produksi. Ada pun dasar produksi percetakan adalah :
Film
Plate
Kertas
Tinta
Lem
Laminating
UV Varnish
Hasil dari percetakan PT. Temprina Media Grafika :
Koran
Buku
Tabloid
Majalah
Brosur
Proyek pemerintah seperti surat formulir pemilu, naskah CPNS dan lain-lain
PROSES BISNIS PT. Temprina Media Grafika Pada mulanya, PT Temprina Media Grafika menerima pesanan dari konsumen lalu dilakukan analisa harga dan dicek ke bagian piutang untuk memastikan kredibilitas pembayaran konsumen serta penanganan pembayaran uang muka, lalu dicek ke bagian produksi untuk memastikan ketersediaan bahan baku dan kapasitas mesin. Apabila kesepakatan telah dilakukan kedua belah pihak maka bagian desain akan menyempurnakan pesanan konsumen ke dalam layout yang sesuai dengan cetakan akhir. Dalam melakukan desain layout, PT Temprina Media Grafika menggunakan software automatic imposition di mana imposisi atau montage dilakukan secara otomatis oleh software, untuk menghemat waktu dan menghasilkan layout desain yang tepat/presisi. PT Temprina Media Grafika juga menggunakan color management system untuk memberikan hasil cetak yang predictable dan konsisten. Desain yang telah dibuat dituangkan ke dalam film sesuai ukuran lebar yang dikehendaki dan panjangnya yang tidak terbatas. Selanjutnya dilakukan proses expose di atas plat besi untuk dicetak. Setelah itu diadakan proses pencucian plat lalu dimasukkan ke dalam mesin pelipat, untuk memposisikan letak plat pada mesin cetak yang telah ditentukan untuk dipergunakan sesuai dengan format yang dikehendaki. Setelah dicetak, hasil cetakan dipotong, dilipat/dijilid/dijahit, dan langsung menuju bagian pengepakan lalu didistribusikan ke konsumen. Biasanya untuk koran pagi mengalami proses dari jam 9 malam sampai jam 3 pagi, lalu jam 3 pagi koran didistribusikan ke seluruh daerah. Ada beberapa cetakan yang membutuhkan finishing efek kilap (glossy) sehingga setelah dicetak, produk diberi efek glossy dengan menggunakan mesin ultraviolet. Biasanya pada proses produksi, karyawan akan mencetak beberapa dengan kecepatan yang rendah kemudian langsung mengambil hasil cetakan untuk dicek ketepatan hasil dan warnanya. Setelah pengecekan, karyawan akan melakukan pembenahan lalu meningkatkan kecepatan cetak sehingga pada proses produksi ini pasti ada normal spoilage, produk cacat yang terjadi tanpa disengaja dan tidak bisa dihindari. Kertas hasil produk cacat ini akan
didaur ulang. Plat film cetak juga hanya bisa digunakan sekali pakai, plat ini biasanya dijual ke pihak lain untuk didaur ulang. Pada proses produksi ini, PT Temprina Media Grafika menggunakan sistem penyambungan kertas otomatis sehingga tidak ada penundaan waktu cetak karena penggantian gulungan kertas. Mesin yang digunakan untuk mencetak ada dua macam, mesin webb yang digunakan untuk mencetak kertas gulungan dan mesin sheet yang digunakan untuk mencetak kertas potongan, di mana kertas potongan tersebut disuplai oleh PT Tjiwi Kimia. Umumnya, mesin webb biasanya digunakan untuk mencetak koran, sedangkan mesin sheet digunakan untuk mencetak cetakan komersial media massa seperti buku, buku tulis, kalender, annual report, company profile, poster, stiker, flyer, dan packaging. KEPUASAN KONSUMEN Perlakuan perusahaan terhadap kebutuhan customer yang tujuannya adalah kepuasan pelanggan diupayakan oleh PT. Temprina Media Grafika dalam berbagai program untuk CUSTOMER CARE. Disini customer diibaratkan sebagai puncak dari struktur organisasi perusahaan, sebab customer menentukan arah, kelangsungan dan keberhasilan usaha. Dalam tanda petik, customer merupakan " Investor " pertama dan mereka harus memperoleh pelayanan semaksimal mungkin. Berbagai upaya dilakukan untuk peduli terhadap customer. Untuk itulah PT.Temprina Media Grafika telah melaksanakan Program CUSTOMER GATHERING dan CUSTOMER EDUCATION sebagai agenda tahunan.
Sebagaimana diketahui, bahwa Upaya kami untuk selalu meningkatkan pelayanan terhadap Customer tidak pernah ada putusnya. Sebagai bentuk realisasi dari upaya kami, pada November 2007 kami mendapat sertifikasi ISO 9001 : 2000, yang merupakan Sertifikasi terhadap Sistem Manajemen Mutu oleh Badan Sertfikasi Lloyd’s Register. Kami yakin sertifikasi ini bukan segalanya, akan tetapi adalah sebuah upaya. Dan bagi kami, sertifikasi terbaik adalah KEPUASAN CUSTOMER. Kami menawarkan berbagai produk yang menjadi kebutuhan Anda di bidang Percetakan. Dengan kapasitas Mesin dan Teknologi yang kami punya, Kecakapan Tim Marketing Kami dan juga Sistem Manajemen Mutu yang terjaga, kami ingin menawarkan Kesuksesan Bersama Anda, Para Customer dan Calon Customer kami.