MAJU BERSAMA DENGAN KERJA NYATA MARCHING FORWARD, GOING THE EXTRA MILE LAPORAN TAHUNAN PT. DESTINASI TIRTA NUSANTARA TBK.
PT. Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Panorama Building, 4th Floor Jl. Tomang Raya No. 63 Jakarta 11440 - Indonesia
Phone : +62 21 56958585 Fax : +62 21 56958586
[email protected] www.panorama-destination.com
09-12
23
27-28
75
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance 79-80
89-90
Kinerja 2016
Visi & Misi
Rapat Umum Pemegang Saham
Sekretaris Perusahaan
13
29-32
81-84
91
Peristiwa Penting Tahun 2016
Sejarah Singkat Perseroan
Dewan Komisaris
Sistem Pengendalian Internal
14
35
85-86
95-96
Penghargaan
Struktur Organisasi Perusahaan Company‘s Organization Structure
Direksi Board of Director
Program Kerja Audit Internal tahun 2016 2016 Internal Audit Committee Work Program
15-16
36
87
97-98
Ikhtisar Keuangan
Struktur Grup Anak Perusahaan Structure of the Group Subsidiaries
Komite Dewan Komisaris Committees of The Board of Commissioner
Etika Perusahaan Code of Conduct
17-18
37-38
88
Ikhtisar Perdagangan Saham
Struktur & Komposisi Kepemilikan Saham
Piagam Komite Audit
19
39-40
Kinerja Kami
Laporan Dewan Komisaris
20-22
41
Kinerja Dalam Grafis
Profil Dewan Komisaris
Vision & Mission
Important Events in 2016
Brief History of Company
Awards
Financial Highlights
Summary of Stock Trading
Report of The Board of Commisioner
Performance in Graphic
ANALISA PEMBAHASAN MANAGEMEN Management Discussion & Analysis
Board of Commissioner
69
Audit Committee Charter
99
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources & Develoment
Tujuan Implementasi CSR The goals of the CSR
103-104 Kegiatan CSR 2016 2016 CSR Programs
71
105-106
Tinjauan Industri
Perencanaan Sumber Daya Manusia 2016
Realisasi Penyaluran Program CSR CSR Programs Realization
61-64
72
Laporan Posisi Keuangan
Komposisi Sumber Daya Manusia
65-67
73-74
Prospek Usaha 2017
Pengembangan Kompetensi SDM
Report of Financial Position
2017 Business Prospect
68 Resiko Usaha Business Risk
107
LAPORAN KEUANGAN Financial Statement
102
59-60 Industrial Review
Internal Controlling System
Board of Commissioner
Structure and Composition of Company Shareholders
Our Work
Corporate Secretary
(RUPS) Annual Shareholders Meeting
Human Resources Planning 2016
Human Resources Composition
Human Resources Development
CONTENT
2016 Performance
57
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
ANNUAL REPORT
07
KINERJA PERUSAHAAN Company Performance
COMPANY PERFORMANCE
KINERJA PERUSAHAAN
Kinerja Perusahaan
Kinerja Perusahaan
07 KINERJA PERUSAHAAN Company Performance 09-12 Kinerja 2016
2016 Performance
13 Peristiwa Penting Tahun 2016 Important Events in 2016
14 Penghargaan Awards
15-16 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
17-18 Ikhtisar Perdagangan Saham Summary of Stock Trading
19 Kinerja Kami Our Work
20-22 Kinerja Dalam Grafis Performance in Graphic
Kinerja Perusahaan
Kinerja Perusahaan
MAJU BERSAMA DENGAN KERJA NYATA MARCHING FORWARD, GOING THE EXTRA MILE Sejak berdirinya PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. senantiasa berkarya dan tumbuh beriringan dengan perkembangan pariwisata di Indonesia.
Since the establishment of PT Destinasi Tirta Nusantara, the company has endeavored to grow in tandem with the continual development of tourism in Indonesia.
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (PDES), selalu memberikan hasil yang terdepan bagi pertumbuhan pariwisata serta dampak positive dan tidak pernah berhenti membanggakan negeri ini. Apapun tantangannya, jawaban berupa kreativitas terbaik selalu dapat dirancang dan diberikan demi masa depan pariwisata Indonesia.
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk (PDES) strives to produce results that contribute first and foremost to the growth of tourism, thereby having a positive impact on the country that it loves so much. Whatever the challenge, the answer is found in the form of great creativity, to be given to the Indonesia tourism sector in perpetuity.
Sebagai Perusahaan besar yang melayani wisatawan mancanegara di Indonesia, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) bukan hanya sekadar menjalankan bisnis pariwisata dan turunannya, namun sebenarnya menjalankan bisnis kepercayaan. Meningkatkan nilai perusahaan (Value of the Firm) untuk semua pemangku kepentingan, merupakan tujuan utama perseroan. Hal ini dilakukan melalui restrukturisasi menyeluruh sistem, proses, dan aktivitas korporasi sehingga tercipta manajemen bersih, efektif, dan efisien. Perseroan bersungguh-sungguh melakukan pembenahan di setiap elemen korporasi agar menjadi Perusahaan yang bergerak dalam usaha pariwista terbaik di Indonesia, dan terkemuka di Asia Tenggara.
As one of the largest companies serving foreign tourists in Indonesia, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) is not just operating a tourism business, but effectively developing its credibility. Increasing the company value (value of the firm) for all stakeholders is another main objective of the company. This is achieved through restructuring all of the systems, processes and corporate activity, to create good management which is effective and efficient. The company is committed to making improvements in each element of its corporate practice, in order to remain competitive and continue striving to be the best tourism business in Indonesia, as well as the most prominent in South-East Asia.
Kinerja 2016
2016 Performance
Pada tahun 2016, PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (PDES) mampu memberikan kinerja yang baik, dengan peningkatan pencapaian pendapatan sebesar Rp503 miliar atau 50% lebih baik dibandingkan hasil tahun 2015. Pertumbuhan perseroan juga diakibatkan oleh akusisi yang dilakukan pada awal 2016 dengan kepemilikan 80% pada PT Buaya Travel Indonesia, dengan menyumbang pendapatan 24,5 % terhadap perseoan.
In 2016, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (PDES) was able to perform well, with increased revenue of IDR 503 billion (or 50 % better than the result in 2015). The growth of the company was also facilitated by acquisitions that were completed in early 2016; an 80 % ownership of PT Buaya Travel Indonesia contributed 24.5 % of the company’s income.
Dampak positif dari kebijakan pemerintah dengan memberikan bebas visa kunjungan wisata di tahun 2015, dirasakan oleh perseroan dengan terjadinya peningkatan kedatangan wisatawan mancanegara sebesar 30% di tahun 2016 dibandingkan tahun 2015. Terlepas daripada itu, ditengah persaingan usaha serta belum membaiknya pertumbuhan ekonomi di pangsa pasar utama, dan ditambah dengan faktor alam yang terjadi pada tahun 2016, perseroan telah mampu melewatinya dengan hasil kinerja yang baik. Hal ini dilakukan dengan beberapa inovasi untuk meningkatkan kinerja produk, pelayanan maksimal terhadap pelanggan, kinerja finansial yang stabil serta aspek operasional yang memuaskan.
A positive impact from the government policy of giving free of visas in 2015, can be seen in the company through the increase of foreign tourists by as much as 30% in 2016 compared to 2015. Despite this, the competition have not improved their economic growth in the main market share. When taking into account the natural factors which occurred in 2016, the company has been able to pass with the results of a good performance. This has been achieved by some innovations to improve our products, performance, optimal service for our customers, stable financial performance and the aspects of satisfactory operational standards.
KESINAMBUNGAN TEMA CONTINUITY THEMES
50,4%
(334,5)M
2016 Annual Report
2015 Annual Report
2014 Annual Report
Maju Bersama Dengan Kerja Nyata Marching Forward, Do An Extra Mile
Tangkas Menghadapi Tantangan, Terus Menggali Peluang Be Brave For Challenge and Opportunity
Melangkah Terus ke Depan Sigap Menangkap Peluang Keep Moving Forward and Seize the Opportunity
9 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
(503,1)M
54,7%
(73,5)M
(113,7)M
235,1%
(7,7)M
(25,8)M
PENDAPATAN USAHA
LABA KOTOR
LABA BERSIH
Meningkat 50,4% Menjadi Rp503,1M
Meningkat 54,7% Menjadi Rp113,7M
Meningkat 235,1% Menjadi Rp25,8M
dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 334,5M
dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 73,5M
dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 7,7M
Operating Revenue increased by 50.4% to Rp 503.1 billion from the previous year’s Rp 334.5 billion
Gross Profits increased by 54.7% to Rp 113.7 billion from the previous year’s Rp 73.5 billion
Net Profits increased by 235.1% to Rp 25.8 billion from the previous year’s Rp 7.7 billion
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
10
The government target to increase the number of foreign tourists to as many as 12 million in 2016 has been reached, representing an increase from 10.4 million in 2015. The active role the company has played in this process has contributed to Indonesian tourism, with many sustainable foreign arrivals from Europe, America, Australia, Africa and Asia. These tourists opt to travel on tours to various favourite destinations in Indonesia, such as Sumatra, Java, Bali, west Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi and Papua.
Kegiatan penunjang seperti promosi dalam rangka memperkenalkan Indonesia sebagai destinasi tetap dilakukan pada tahun 2016 secara berkesinambungan, dalam bentuk terlibat aktif mengikuti pameran wisata internasional bersama dengan kementerian Pariwisata, antara lain International Tourisme Bourse/ ITB Berlin, World Travel Market London,TOP RESA Paris, UTAZA Travel Fair Budapest, MADI Travel Mart Praha, MATKA Helsinki, Serbian Travel Mart Beograd, Poland Travel Mart Warsaw,Vakantiebeurs Utrecht,VTB Reishappening Antwerpen, Rimini Travel Mart Italy, ITB Asia Singapore, ASEAN Travel Forum/ATF, Arabian Travel Mart/ATM Dubai, Pacific Asia Travel Association/PATA Mart, MATTA fair Malaysia, NATAS Singapore, IITM Mumbay, CITM Kunming China dan ITCMA Bangkok.
2016 saw multiple promotional initiatives to introduce Indonesia to the world as a viable and outstanding tourism destination. These initiatives took on many active forms, such as participation in numerous international tour exhibitions with the Ministry of Tourism, namely International Tourism Bourse/ ITB Berlin, World Travel Market London, TOP RESA Paris, UTAZA Travel Fair Budapest, MADI Travel Mart Praha, MATKA Helsinki, Serbian Travel Mart Beograd, Poland Travel Mart Warsaw, Vakantiebeurs Utrecht, VTB Reishappening Antwerpen, Rimini Travel Mart Italy, ITB Asia Singapore, ASEAN Travel Forum/ATF, Arabian Travel Mart/ATM Dubai, Pacific Asia Travel Association/PATA Mart, MATTA Fair Malaysia, NATAS Singapore, IITM Mumbay, CITM Kunming China and ITCMA Bangkok.
With the support from more than 718 reliable employees and 200 well-trained tour guides, along with with its own international-standard vehicles, the company is perfectly equipped to become the tour operator at the forefront of the inbound tourism service business.
Disamping kegiatan promosi tersebut diatas, perseroan secara aktif melakukan sales mision ke berbagai negara di Eropa, Kanada,Amerika Serikat, Afrika Selatan serta beberapa negara di kawasan Asia seperti Vietnam,Srilanka,India, dan Philipina.
Besides the promotion mentioned above, the company is actively pursuing sales missions to various countries in Europe, Canada, United States, South Africa and several countries in Asia such as Vietnam, Ceylon, India and the Philippines
Memperkuat sumber daya manusia yang handal dengan berbagai training adalah suatu keharusan pada industri pariwisata. Perseroan juga melakukan berbagai inisiatif dengan melakukan sertifikasi profesi pariwisata serta membangun internal sistem yang terintegrasi antar cabang dan mitra usaha.
Continuous strengthening of human resources through training is a necessity in the tourism industry. The company has also undertaken many initiatives by providing profession certificatation for staff and building internal integrated systems between branches and business partners.
Kiprah Panorama Destination dalam Pengembangan Pariwisata Di Indonesia
Panorama Destination’s Role in the Development of Indonesian Tourism
Target pemerintah dalam meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara sebesar 12 juta pada tahun 2016 telah tercapai, dimana terjadi kenaikan dibandingkan tahun 2015 dengan jumlah kedatangan sebesar 10,4 juta. Dalam ini perseroan berperan aktif memberikan kontribusi bagi pariwisata Indonesia secara berkelanjutan dengan mendatangkan wisatawan mancanegara dari Eropa, Amerika, Australia serta Afrika dan Asia, ke berbagai destinasi unggulan wisata di Indonesia yaitu Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Dengan didukung oleh lebih dari 718 karyawan yang handal dan 200 pemandu wisata terlatih, serta armada transportasi dengan standar kelayakan yang diperuntukan wisatawan mancanegara, Perseroan meyakini menjadi biro perjalanan wisata terdepan dalam Industri Pariwisata (Inbound). Secara berkelanjutan perseroan mengembangkan kegiatannya dalam hal penambahan produk paket wisata, yang menekankan pada unsur ecoturism (desa wisata), maritim dan terus mengimplementasikan sistim kerja berbasis teknologi (IT) untuk menunjang sistem operasional yang lebih profesional dan akurat.
In a sustainable manner, the company develops its business in terms of additional tour package products, underpinned by key elements such as ecotourism (tourist village), maritime and continuous implementation of information technology (IT) systems as a basis to support operational systems more professionally and accurately.
Lombok, NTB
11 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
12
Kinerja Perusahaan
Kinerja Perusahaan
PERISTIWA PENTING
PENGHARGAAN 2016
MAJOR EVENTS
2016th AWARDS
Januari 2016
Januari 2016
Seminar Edukasi Tentang Pariwisata Indonesia di Warsawa, Polandia Educational Seminar on Indonesian Tourism in Warsaw, Poland
Bersama Menteri Pariwisata pada ATF 2016-Manila, Filipina PDES-CEO together with Indonesia Minister of tourism at ATF 2016 Manila-Philipines
Februari 2016
Maret 2016
Wawancara Bersama IDX TV Interview with IDX TV
Penghargaan Best Supporter Agent Melia Group Hotel Best Supporting Agent From Melia Hotel Group
Mei 2016
Mei 2016
Educational Trip Tour Operator dari Eropa di Yogyakarta Educational Trip European Tour Operator in Yogyakara
Presentasi Pariwisata Indonesia pada acara Tabletop di Ho Chi Minh, Vietnam Tabletop Presentation on Indonesian Tourism in Ho Chi Minh, Vietnam
Travel Weekly Asia 2016 Readers Choice Awards Best Travel Agency Inbound Southeast Asia
CREDENTIALS 2016 ACCOR National Key Account
ASTON HOTELS GROUP National Key Account
MERCURE KOTA JAKARTA Best producer inbound market
LUMIRE HOTEL JAKARTA Prefer partner for inbound market
MILLENIUM HOTEL JAKARTA Best producer inbound market GRAND PREANGER HOTEL
Top producer and prefer partner for inbound
Agustus 2016
Oktober 2016
Pembicara tentang Prospek Inbound Bisnis di Sumatra Selatan Speakers on Seminar Inbound Business Prospect in South Sumatra
Keikutsertaan PDES di MATTA Fair 2016 Kuala Lumpur, Malaysia PDES Paricipation at MATTA Fair 2016 Kuala Lumpur Malaysia
SANTIKA HOTELS GROUP Best producer inbound market
ATRIA HOTEL MALANG Best producer inbound market
RAMADA GROUP BALI Best producer inbound market
Oktober 2016
November 2016
GRAND MIRAGE
THE PATRA Best producer inbound market
PDES Recieved Best Travel Agency Inbound Southeast Asia 2016 by Readers Choice Awards Travel Weekly Asia
Sosialisasi Kegiatan Tour de flores 2017 di Kopenhagen, Denmark Tour de Flores 2017 event Socialization in Copenhagen, Denmark
BALI TROPIC RESORT AND SPA Best producer inbound market
INTERCONTINENTAL BALI RESORT
Best producer inbound market
SANUR PARADISE PLAZA Best producer inbound market
PRAMA SANUR BEACH
November 2016
Desember 2016
Pelatihan PDES Tour Guide bersama International Guide Trainer
Kegiatan outing karyawan PDES PDES Company Outing Yogyakarta
PURI SARON Best producer inbound market
THE HAVEN BALI Best producer inbound market
THE 101 JOGJAKARTA Best producer inbound market
ROYAL AMBARUKMO JOGJAKARTA
HYATT GROUP HOTELS Best producer inbound market
MELIA GROUP HOTELS
PDES Tour Guide Training Lead by International Guide Trainer
13 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Best producer inbound market
Top producer and prefer partner for inbound
Top producer and prefer partner for inbound
Top producer and prefer partner for inbound
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
14
Kinerja Perusahaan
Kinerja Perusahaan
IKHTISAR KEUANGAN
IKHTISAR OPERASIONAL
FINANCIAL HIGHLIGHTS
OPERATIONAL HIGHLIGHTS
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Keterangan
2012
2013
Consolidated Statements of Financial Position
2014
2015
Description
2016
Aset Lancar
71.620
97.376
71.016
86.730
88.204
Current Assets
Aset Tidak Lancar
158.049
198.108
263.987
307.171
376.745
Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
229.669
295.484
335.003
393.901
464.949
LIABILITAS & EKUITAS
TOTAL ASSETS Liability & Equity
Keterangan
2012
2013
2014
2015
2016
Liabilitas Jangka Pendek
55.519
64.178
71.323
86.640
78.227
Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
36.813
73.312
93.091
128.912
182.313
Noncurrent Liabilities
JUMLAH LIABILITAS
92.332
137.490
164.415
215.552
260.541
TOTAL LIABILITIES
Ekuitas
137.336
157.994
170.588
178.349
204.408
Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
229.669
295.484
335.003
393.901
464.949
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
LAPORAN LABA RUGI KOMPERHENSIF KONSOLIDASIAN Keterangan
Description
Consolidated Statements of Comperhensive Income
LABA RUGI KONSOLIDASI Keterangan
2012
2013
2014
2015
2016
Pendapatan
280.377
298.510
330.559
334.569
503.128
Revenue
Beban Pokok Pendapatan
223.493
231.909
259.957
261.059
389.363
Direct Cost
Laba Kotor
56.884
66.601
70.602
73.510
113.765
Gross Profit
Beban Usaha
40.094
42.228
46.976
58.968
72.598
Operating Expenses
Laba (Rugi) Usaha
12.757
23.887
17.465
9.520
38.380
Operating Profit (Loss)
Penghasilan (Beban) lainlain
(4.032)
(487)
(6.158)
(5.021)
(2.786)
Others Income (Expenses)
9.145
17.845
12.594
7.760
25.841
Net Income
Laba bersih per lembar
11,77
27,47
19,00
12,73
35,83
Basic earning per share
PENDAPATAN USAHA Keterangan
2013
2014
2015
2016
Paket Perjalanan Wisata
223.959
228.168
254.572
315.760
477.841
Series Package Tours
Perjalanan Wisata pilihan
52.160
70.342
75.987
18.809
25.287
Optional Tours
Sewa Ruang kantor/lain lain
4.258
-
-
-
-
280.377
298.510
330.559
334.569
503.128
2014
2015
2016
Pendapatan
280.377
298.510
330.559
334.569
503.128
Revenue
Beban Poko Penjualan
223.493
231.909
259.957
261.059
389.363
Direct Cost
Laba Bruto
56.884
66.601
70.601
73.510
113.764
Gross Profit
Beban Usaha
40.094
42.228
46.976
58.968
72.598
Operating Expense
Laba Sebelum Pajak
12.757
23.887
17.465
9.520
38.380
Operating Profit
Beban Lain Lain - bersih
(4.032)
(487)
(6.158,0)
(5.021)
(2.785)
Other Expense - net
Beban Pajak
3.611
6.041
4.523
2.714
12.995
Tax Expense
Hak Minoritas
731
(1.796)
(797)
(2.270)
(220)
Minority Interest
Laba Bersih
9.145
17.845
12.594
7.760
25.841
Net Income
Laba Bersih Per Saham
11,77
27,47
19,00
12,73
35,83
Basic Earnings Per Share
LABA KOTOR
Financial Ratio
Keterangan
Keterangan
2012
2013
2014
2015
2016
6,6%
11,2%
7,4%
4,4%
12,6%
Net Income to shareholders Equity
129,0%
151,7%
99,6%
100,1%
112,8%
Current ratio
Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas
67,2%
87,0%
96,4%
120,9%
127,5%
Debt to Equity Ratio
Rasio Laba (Rugi) terhadap jumlah aset
4,0%
6,0%
3,8%
2,0%
5,6%
Profit/Loss to Total Asset Ratio
Rasio Laba (Rugi) terhadap jumlah pendapatan
3,3%
6,0%
3,8%
2,3%
5,1%
Profit/Loss to Total Revenue Ratio
40,2%
46,5%
49,1%
54,7%
56,0%
Rasio Laba terhadap Jumlah Ekuitas Rasio Aset Lancar terhadap Kewajiban Lancar
Rasio liabilitas terhadap jumlah aset
Description
Liability to Total Asset Ratio
Jumlah laba (rugi) yg dapat diatribusikan kepada :
kepada : pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
8.414.031.698 731.889.500
8.414.031.698 731.889.500
Total
Description
Office space rental/Others Total
BEBAN POKOK PENDAPATAN Keterangan
Direct Cost
2012
2013
2014
2015
2016
Paket Perjalanan Wisata
179.591
185.222
204.775
245.090
375.688
Perjalanan Wisata pilihan
41.329
46.687
55.182
15.969
13.675
Sewa Ruang kantor/lain lain
2.573
-
-
-
-
223.493
231.909
259.957
261.059
389.363
Total
Series Package Tours Optional Tours Office space rental/Others Total
Gross Profit
2012
2013
2014
2015
2016
Paket Perjalanan Wisata
44.368
42.946
49.797
70.670
102.153
Perjalanan Wisata pilihan
10.831
23.655
20.805
2.840
11.612
Sewa Ruang kantor/lain lain
1.685
-
-
-
-
56.884
66.601
70.602
73.510
113.765
Total
Description
Dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar
Description Series Package Tours Optional Tours Office space rental/Others Total
In million Rupiahs, except for basic earnings per share
Profit(Loss) for the year attributable to :
19.642.609.865 13.692.447.803 9,555,555,000 25.617.617.606 (1.796.785.856) (788.498.271) (2,555,555,555) (232.199.626)
Jumlah laba (rugi) komprehensif yg dapat diatribusikan kepada:
pemilik entitas induk kepentingan non pengendali
Revenue
2012
2013
RASIO KEUANGAN
Description
Laba Bersih
2012
Description
Consolidated Statements
Comprehensive income(loss) attributable to:
19.642.609.865 13.392.182.304 10.030.838.773 26.061.079.958 (1.796.785.856) (797.720.165) (2.270.439.423) (220.259.785)
Dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar
15 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Owner of the Company Non-controling interest
Owner of the Company Non-controling interest
In million Rupiahs, except for basic earnings per share
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
16
Kinerja Perusahaan
Kinerja Perusahaan
IKHTISAR PERDAGANGAN SAHAM
KEPEMILIKAN SAHAM
SUMMARY OF STOCK TRADING
DATA PERDAGANGAN EFEK DI BURSA EFEK INDONESIA Emiten : PT. DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk (PDES) Periode: Januari s/d Desember 2016 Tanggal Pencatatan : 08-07-2008
KURS (RG) No
BULAN
TTG TRD Akhir Rp.
STOCK TRADING AT THE INDONESIA STOCK EXCHANGE Emiten : PT. DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk (PDES) Period : Januari - Desember 2016 Listed : 08-07-2008
PEREDARAN SAHAM DI PASAR REGULER Volume
Nilai
Frek
Rp.
Rp.
Unit
Rp.
x
STOCK OWNERSHIP/SHAREHOLDERS
IHSA
JUMLAH SAHAM TERCATAT
KAPITALISASI PASAR
VOLUME PERDAGANGAN DI PASAR NEGOSIASI (UNIT)
PT. DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk. The last position as per 31 Desember 2016
THE LAST POSITION OF YEAR END SHARES OWNERSHIP CAPITAL MONTH
Total Basic Stocks
S.H. WITH > 5% OWNERSHIP
Total Total Saham Disetor S.H.
S.H. WITH < 5% OWNERSHIP
Total Shares
Ownership Percentage
Total S.H.
Total Shares
Ownership Percentage
1
Januari
180 160
160
59.100
9.460.000
6
80,000
715,000,000
114.400.000.000
-
2
Februari
160 160
160
5.400
864.000
1
80,000
715,000,000
114.400.000.000
15.000.000
Januari
2.000.000.000
715.000.000
2
500.000.000
69,93%
113
215.000.000
30,07%
3
Maret
175
160
160
31.700
5.075.000
6
80,000
715,000,000
114.400.000.000
-
Februari
2.000.000.000
715.000.000
2
500.000.000
69,93%
111
215.000.000
30,07%
4
April
161
161
161
383.500
61.743.500
1
80.500
715,000,000
115.115.000.000
-
Maret
2.000.000.000
715.000.000
2
500.000.000
69,93%
115
215.000.000
30,07%
5
Mei
-
-
161
-
-
-
80.500
715,000,000
115.115.000.000
-
April
2.000.000.000
715.000.000
2
500.000.000
69,93%
114
215.000.000
30,07%
6
Juni
-
-
161
-
-
-
80.500
715,000,000
115.115.000.000
-
Mei
2.000.000.000
715.000.000
2
500.000.000
69,93%
114
215.000.000
30,07%
7
Juli
185
171
185
300
53.700
3
92.500
715,000,000
132.275.000.000
-
Juni
2.000.000.000
715.000.000
2
500.000.000
69,93%
114
215.000.000
30,07%
8
Agustus
250 170
250 8.772.400 1.770.831.500 19
125.000
715,000,000
178.750.000.000
24.343.500
Juli
2.000.000.000
715.000.000
2
500.000.000
69,93%
114
215.000.000
30,07%
9
September 312
16.287.400 111
120.000
715,000,000
171.600.000.000
-
Agustus
2.000.000.000
715.000.000
2
500.000.000
69,93%
113
215.000.000
30,07%
10
Oktober
270 298 3.562.000 1.033.059.400 37
149.000
715,000,000
213.070.000.000
-
September
2.000.000.000
715.000.000
2
500.000.000
69,93%
124
215.000.000
30,07%
11
November 360 244 356 37.218.900 10.197.879.000 71
178.000
715,000,000
254.540.000.000
-
Oktober
2.000.000.000
715.000.000
2
500.000.000
69,93%
140
215.000.000
30,07%
12
Desember 420 252 254
127.000
715,000,000
181.610.000.000
25.753.000
November
2.000.000.000
715.000.000
3
537.166.500
75,13%
144
177.833.500
24,87%
Desember
2.000.000.000
715.000.000
2
500.000.000
69,93%
149
215.000.000
30,07%
310
230 240
62.300
44.600
12.091.800
45
Kurs Akhir 420 160 254 Jumlah
50.140.200 13.107.345.300 300
Data sources : Divisi Perdagangan - PT.Bursa Efek Indonesia, 2 Januari 2017
Jumlah saham keseluruhan : 715.000.000 (tujuh ratus lima belas juta saham) Number of total shares : 715.000.000 (seven hundred and fifteen million) STOCKHOLDER INDEX LIST, AS OF 31 DECEMBER 2016
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham emiten : Stockholders that own 5% shares or more : 1. PT. PANORAMA SENTRAWISATA Tbk 2. PT. CATUR PUTRA NUSANTARA Tidak ada saham emiten yang dimiliki oleh Direktur dan Komisaris Saham yang dimiliki oleh publik kurang dari 5% : Public Stockholders that own less than 5% of shares :
Total :
Jumlah Saham Number of Shares
Persen (%) Percentage (%)
450,000,000 50,000,000
62.94% 6.99%
-
0.00%
215,000,000
30.07%
715,000,000
100.00%
Data sources : PT. Raya Saham Registra, 4 Januari 2017
17 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
18
Kinerja Perusahaan
Kinerja Perusahaan
KINERJA KAMI
KINERJA DALAM GRAFIS
OUR PERFORMANCE
PERFORMANCE IN GRAPHIC
Keterangan
2015
2016
GROWTH
334.569
503.128
50,4%
Direct Cost
Laba/Rugi Usaha
9.520
38.380
303,2%
Profit/Loss
Laba bersih
7.760
25.840
233,0%
Net Income
Laba bersih per saham
12,73
35,83
175,6%
Earnings Per Share
Pendapatan
Dalam jutaan rupiah, kecuali laba per lembar saham
%
2013
%
2014
%
2015
%
2016
%
Overland
165.868
59,16%
175.990
58,96%
198.172
59,95%
161.567
48,29%
221.240
43,97%
Beach Holiday
47.603
16,98%
51.540
17,27%
57.924
17,52%
86.048
25,72%
160.072
31,82%
Incentive/Ad Hock
55.390
19,76%
55.420
18,57%
56.597
17,12%
53.821
16,09%
73.489
14,61%
Others/ Optional
11.516
4,11%
15.561
5,21%
17.866
5,40%
33.133
9,90%
48.327
9,61%
280.377 100,00%
298.510 100,00% 330.559 100,00% 334.569 100,00% 503.128 100,00%
TABEL PERKEMBANGAN JUMLAH WISMAN BERDASARKAN ASAL NEGARA
Keterangan
Foreign Tourist Arrival Development Based on Country of Origin
2012
%
2013
%
2014
%
2015
%
2016
%
Eropa
74.852
70,66%
56.889
52,08%
57.314
51,09%
53.855
46,78%
86.418
57,6%
Amerika Slt –Utr
2.773
2,62%
2.478
2,27%
3.135
2,79%
3.398
2,95%
4.614
3,1%
Asia
25.823
24,38%
37.203
34,06%
38.742
34,53%
49.601
43,09%
52.685
35,1%
Afrika/ Tim Tengah
1.164
1,10%
891
0,82%
1.637
1,46%
1.586
1,38%
2.139
1,4%
Lainnya
1.321
1,25%
11.780
10,78%
11.360
10,13%
6.676
5,80%
4.166
2,8%
105.933 100,00% 109.241 100,00%
112.188
100,00%
115.116
total
TABEL JUMLAH WISMAN YANG DILAYANI MASING-MASING KANTOR CABANG
Keterangan
100,00% 150.022
100,0%
%
2013
%
2014
%
2015
%
2016
%
Jakarta
41.264
38,95%
40.098
36,71%
40.673
36,25%
38.901
33,79%
51.811
34,54%
Bali
38.253
36,11%
38.131
34,91%
40.796
36,36%
43.225
37,55%
67.646
45,09%
Jogja
18.259
17,24%
19.518
17,87%
19.532
17,41%
19.409
16,86%
17.021
11,35%
Lombok/Lb. Bajo
2.010
1,90%
3.873
3,55%
4.567
4,07%
5.072
4,41%
4.292
2,86%
Medan
4.884
4,61%
5.780
5,29%
5.094
4,54%
6.825
5,93%
5.545
3,70%
Makasar
1.263
1,19%
1.841
1,69%
1.526
1,36%
1.684
1,46%
3.707
2,47%
112.188
100,00%
115.116
105.933 100,00% 109.241 100,00%
Sales Comparison With Pax
2012
2013
2014
2015
2016
Pax
105.933
109.241
112.188
115.116
150.022
Sales (juta)
280.377
298.510
330.559
334.569
503.128
19 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
280.377
2012
503.128
298.510
2013
330.559
2014
Gross Profit
113.765
334.569
2015
2016
BEBAN MODAL
56.884
66.601
2012
2013
70.602
2014
73.510
2015
2016
LABA USAHA
Capital Expense
Operating Profit 148.979
23.887 12.757
14.866
8.817
38.380
97.847
63.008
2012
2013
2014
2015
2016
LABA BERSIH
17.465 9.520
8,000
2012
2013
2013
2014
2015
2016
Earnings per Share
35,83
25.840
17.845 9.145
2012
LABA PER SAHAM DASAR
Net Profit
100,00% 150.022 100,00%
PERBANDINGAN PENJUALAN DENGAN PAX
Keterangan
LABA KOTOR
Revenue
Numbers of Foreign Touist Handled by Each Branch Offices
2012
TOTAL
PENDAPATAN
Sales Development Based on Products
2012
Total
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 (Dalam jutaan rupiah kecuali laba bersih persaham dasar) For the years ended on December 31st, 2016 (in Million rupiah except for basic earnings per share)
In million Rupiahs, except for basic earnings per share
TABEL PERKEMBANGAN PENJUALAN BERDASARKAN KELOMPOK WISATA
Keterangan
Description
12.594
2014
11,77
7.760
2015
27,47
2016
2012
19,00 12,73
2013
2014
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
2015
2016
Annual Report 2016
20
Kinerja Perusahaan
Kinerja Perusahaan
PENJUALAN BERDASARKAN KELOMPOK WISATA
PERBANDINGAN PENJUALAN DENGAN PAX
Sales Development Based on Product
JUMLAH WISMAN YANG DILAYANI MASING-MASING KANTOR CABANG Number of Foreign Tourist Handled by Each Branch Offices
Sales Comparison With Pax
105.933
Total
43,97%
Overland
31,82%
2014
198.172
57.924
56.597
17.866
330.559
2015
161.567
86.048
53.821
33.133
334.569
2016
221.240
160.072
73.489
48.327
503.128
Beach Holiday
14,61%
Incentive/Ad Hock
9,61%
Others/Optional
150.022
298.510
41.264
1.263
4.884
2.010
2012
1.841
5.780
3.873
2013
1.526
5.094
4.567
2014
1.684
6.825
5.072
2015
3.707
5.545
4.292
2016
109.241 19.518
38.131
40.098
112.188 19.532
40.796
40.673
115.116
503.128
15.561
115.116
55.420
334.569
51.540
112.188
280.377
330.559
11.516
109.241
55.390
298.510
175.990
47.603
105.933
2016
2013
165.868
280.377
2012
18.259
38.253
2012 2013 2014 2015 2016 Sales (Juta)
Pax
19.409
43.225
38.901
150.022 17.021
67.646
51.811
Bali
Jogja
Jakarta
Makassar
Medan
Lombok
JUMLAH WISATAWAN BERDASARKAN ASAL NEGARA
Number of Tourist by Country of Origin
86.418 52.685 4.614
2.139 57,6%
2,8%
4.166
35,1%
2016 105.933 1,4%
74.852
56.889
Asia
Amerika & Kanada Lainnya Indonesia
21 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
1.164
2.773
1.321
2012
109.241
Eropa
Timur Tengah & Afrika
25.823
891
2.478
11.780
2013
1.637
3.135
11.360
2014
3.398
6.676
2015
4.614
4.166
2016
37.203
112.188 3,1%
57.314
38.742
115.116 53.855
1.586
49.601
150.022 86.418
52.685
2.139
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
22
COMPANY Profile
profil PERUSAHAAN
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
23 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile 27-28 Visi & Misi
Vision & Mission
29-32 Sejarah Singkat Perseroan Brief History of Company
35 Struktur Organisasi Perusahaan Company‘s Organization Structure
36 Struktur Grup Anak Perusahaan Structure of the Group Subsidiaries
37-38 Struktur & Komposisi Kepemilikan Saham
Structure and Composition of Company Shareholders
39-40 Laporan Dewan Komisaris
Report of The Board of Commisioner
41 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
IDENTITAS PERUSAHAAN CORPORATE IDENTITY
Mount Rinjani, Lombok-NTT, Indonesia
25 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Nama: PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk.
Legal Name: PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk.
Merk Dagang: Panorama Destination
Trading as: Panorama Destination
Bidang Usaha: Biro Perjalanan Wisata
Type of Business: Inbound Tour Operator and Travel Service
Status Perseroan: Perusahaan Terbuka Non Keuangan
Company Status: Private, Non-financial institution, Listed
Kepemilikan: PT. Panorama Sentrawisata Tbk (62,94%) PT. Catur Putra Nusantara (6,99%) Publik (30,07%)
Ownership: PT. Panorama Sentrawisata Tbk (62,94%) PT. Catur Putra Nusantara (6,99%) Public (30,07%)
Tanggal Pendirian: 30 Oktober 1999
Date of Establishment: October 30th, 1999
Dasar Hukum Pendirian: Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia SK No.c3679.HT.01.01.T.H.2000
Legal Basis of Establishment: Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia SK No.c3679.HT.01.01.T.H.2000
Modal dasar: Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah)
Authorized Capital: Rp. 200.000.000.000,00 (Two Hundred Billion Rupiah)
Jumlah Karyawan: 718 Karyawan
Number of Employees: 718 Employees
Kantor Pusat: Jl. Tomang Raya 63, Jakarta Barat 11440
Headquarters: Jl. Tomang Raya 63, Jakarta Barat 11440
Website: www.panorama-destination.com
Website: www.panorama-destination.com
Layanan Indormasi: Tlp : +62 21 569 58 585 Fax : +62 21 569 58 586
Information Hotline: Tlp : +62 21 569 58 585 Fax : +62 21 569 58 586
Email:
[email protected]
Email:
[email protected]
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
26
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
VISI & MISI
NILAI BUDAYA & JIWA LAYANAN
VISION & MISSION
CULTURAL VALUES AND THE SOUL OF SERVICE
Visi
Vision
Nilai kami
Values
01
“Menduniakan Panorama” dengan : Menjadi pemimpin industri sejati di semua bidang usaha yang kami lakukan.
“To Globalize Panorama” by: Becoming the true leader in all the industries the company is working in
02
Memiliki kehadiran dan daya saing yang kuat di tingkat lokal dan global.
Having strong presence and competitiveness both in the local and international level
Percaya dengan sepenuhnya kepada S.P.I.R.I.T Panoramanian : SYNERGY: Saling melengkapi dan memanfaatkan kelebihan yang ada untuk mencapai hasil yang lebih baik. Komunikasi yang efektif adalah syarat utama.
The company’s CULTURAL VALUES are presented as S.P.I.R.I.T: SYNERGY: Complementing each other and utilize our advantage points to achieve better results. Effective communication is the key.
03
Mensinergikan segenap sumber daya yang dimiliki untuk memaksimalkan manfaat kepada para pemangku kepentingan (pelanggan, rekanan, karyawan, pemilik perusahaan dan lingkungan)
Synergizing every owned resource so as to optimize the benefits for stakeholders (customers, partners, employees, company owner and the environment)
02
PURSUIT OF EXCELLENCE: Selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam setiap hal yang dilakukan.
PURSUIT OF EXCELLENCE: tantas saperet salutandi sea ad. An vim nisl saperet pericula, mea offendit interesset
03
INTEGRITY: Adil dan menjunjung tinggi etika bisnis.
INTEGRITY: Fair and uphold business ethics.
04
RELIABILITY: Bersungguh-sungguh dalam memenuhi setiap komitmen.
RELIABILITY: Persistent in fullfiling every commitment.
05
INNOVATIVE & PROACTIVE: Selalu berusaha mencari cara-cara. baru dalam menciptakan jasa dan manfaat yang unik. Handal dalam mengantisipasi setiap tantangan.
INNOVATIVE & PROACTIVE: Continuously working towards finding new ways of offering services and unique benefits, and excellent in anticipating every challenge.
06
TRULY CARE: Sepenuh hati dalam melayani dan membantu.
TRULY CARE: Wholeheartedly serve and help.
Jiwa Layanan Kami
The Company’s Soul of Service:
04 05
01 02 03 04
Ikut serta dalam menciptakan nilai-nilai yang bermanfaat secara berkelanjutan bagi kehidupan manusia.
Being involved in formulating values that are sustainable in their impact towards human lives
Berkontribusi dalam menciptakan kehidupan yang bermakna.
Contributing in creating a more meaningful life for all
01
Misi
Mission
Kami adalah sebuah kelompok perusahaan terintegrasi yang bergerak di bidang pariwisata, transportasi, ‘hospitality’, dan bidang usaha terkait lainnya.
We are an integrated corporation group working in the sectors of tourism, transportation, hospitality and other related fields
01
Reliability (Handal) – melayani sesuai komitmen dengan konsisten.
Reliability – Serve consistently and accordingly to the commitments.
02
Convenience (Mudah) – memberi banyak kemudahan bagi pelanggan.
Convenience – Maintain convenience of all customers.
Dengan handal dan sepenuh hati kami memberikan pengalaman-pengalaman unik yang menyenangkan melalui layanan inovatif dan prima.
With reliability and wholeheartedness, we offer unique and delightful experiences through our innovative and prime services
03
Comfort (Nyaman) – memberi banyak kenyamanan bagi pelanggan.
Comfort – Provide comfort to all customers.
We satisfy all stakeholders (customers, partners, employees, company owner and the environment) with sustainable growth and benefit
Fair Value (Adil) – menghasilkan manfaat yang terbaik untuk semua.
Fair Value – Always resulting in the best benefit for all.
Kami memberikan kepuasan kepada para pemangku kepentingan (pelanggan, rekanan, karyawan, pemilik perusahaan dan lingkungan) dengan pertumbuhan dan manfaat yang berkelanjutan.
04 05
Unique Experiences (Pengalaman Unik) – menciptakan pengalaman dan kesan-kesan yang unik dan khas.
Unique experiences – Offer a unique and memorable experience
Kami akan “MENJADIKAN PANORAMA MILIK DUNIA”
We will “MAKE PANORAMA THE WORLD’S”
06
Flexible solutions (Solusi yang Fleksibel) – handal dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Flexible solutions – Reliable in handling the needs and hopes of customers
07
Recognition (Menghargai) – menjunjung tinggi dan menghargai setiap pelanggan.
Recognition – Value and respect every customer.
27 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
28
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
SEJARAH SINGKAT PERSEROAN BRIEF HISTORY OF COMPANY Filosofi Perseroan
Company Philosophy
Dalam rangka menjalin hubungan industrial jangka panjang yang baik antara Perusahaan dengan para pelaku bisnis, kreditur dan seluruh jajaran staff & karyawan guna mencapai tujuan perusahaan.
To create a long-term industrial relation between the Company and business players, creditors as well as all staffers and employees so as to achieve the company goals.
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 36 tanggal 30 Oktober 1999 dari Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C3679.HT.01.01. TH.2000 tanggal 23 Februari 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus 2000, Tambahan No. 4955. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 79 tanggal 29 Juli 2015 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan ketentuan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) atau sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. IX.J.1. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-51073. AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 4 Oktober 2013.
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk was established under Deed No. 36 on 30 October 1999 made by notary Lieke Lianadevi Tukgali, S.H. in Jakarta. The company deed was validated by the Law and Legislation Minister of the Republic of Indonesia under Decree No. C3679.HT.01.01. TH.2000 dated 23 February 2000, and was listed under the Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 dated 29 August 2000, Subsidiary No. 4955. The Company Articles have experienced several changes, with the last one being Deed No. 79 dated 29 July 2015 noted by notary Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H. in Jakarta, which consisted of the overall changes of the Company Articles in compliance with the regulation of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) – now the Financial Services Authority (OJK) – No. IX.J.1. This change was validated by the Law and Human Rights Minister based on Decree No. AHU-51073. AH.01.02. Tahun 2013 dated 4 October 2013.
Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya disebut Grup) tergabung dalam kelompok usaha Panorama Leisure. Perusahaan memulai usaha secara komersial pada bulan Januari 2000. Kantor pusat Perusahaan terletak di Komplek Roxi Mas Blok E 2/5-7, Jalan K.H. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat dengan kantor pemasaran terletak di Jalan Tomang Raya No. 63, Jakarta Barat, sedangkan kantor cabang Perusahaan terletak di Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, Bali; Jalan Adi Sucipto No. 43, Ampenan, Lombok, Nusa Tenggara Barat; Jalan Air bersih No 55 Medan Kota; Jalan Bulukunyi No. 8, Makasar dan Lobby Arcade Hotel Jayakarta Suite Jl.Pantai Pede KM 5 Labuan Bajo,Flores, Nusa Tenggara Timur .
The Company and its subsidiaries (hereafter referred to as “Group”) is incorporated under the business of Panorama Leisure. The Company started its commercial business in January 2000. The headquarters is located at Komplek Roxi Mas Blok E 2/5-7, Jalan K.H. Hasyim Ashari 125, Central Jakarta, and the marketing office is situated on Jalan Tomang Raya No. 63, West Jakarta. Other than those, the Company has several branches located on Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, Bali; Jalan Adi Sucipto No. 43, Ampenan, Lombok, West Nusa Tenggara; Jalan Air bersih No 55 Medan City; Jalan Bulukunyi No. 8, Makasar and Lobby Arcade Hotel Jayakarta Suite, Jl. Pantai Pede KM 5 Labuan Bajo, Flores, East Nusa Tenggara.
Pemegang saham akhir Grup adalah PT Panorama Tirta Anugerah (berkedudukan di
The ultimate shareholder of the Group is PT Panorama Tirta Anugerah (located in Indone-
29 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Indonesia). Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai biro perjalanan wisata dari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya berdasarkan Surat Keputusan No. Kep.394/BPW/12/1999 tanggal 16 Desember 1999; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Bali dari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya Propinsi Bali No. 1767/Kwl.Bali/Bd.1/VII/2000 tanggal 21 Juli 2000; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Nusa Tenggara Barat dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Nusa Tenggara Barat No. 556/26/BUDPAR-IV.CBPW tanggal 16 Januari 2002; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Medan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan No. 503/489.SK.HO. BR/ BPW/MK/2010 tanggal 30 Desember 2010; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Makasar dari Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan No. 503/0020/SIUK-B/02/KPAP tanggal 14 Juni 2011 dan persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Nusa Tenggara Timur dari Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan No. KKPT.503/41/V/2012 tanggal 1 Mei 2012.
sia). The Company holds a travel agency permit from the Tourism, Art and Culture Ministry based on Decree No. Kep.394/BPW/12/1999 dated 16 December 1999; authorization from the Bali Tourism, Art and Culture Agency to open a branch office in Bali based on letter No. 1767/Kwl.Bali/Bd.1/VII/2000 dated 21 July 2000; authorization from the West Nusa Tenggara Culture and Tourism Agency to open a branch office in West Nusa Tenggara based on letter No. 556/26/BUDPAR-IV.CBPW dated 16 January 2002; authorization from the Medan Culture and Tourism Agency to open a branch office in Medan based on lettter No. 503/489.SK.HO. BR/ BPW/MK/2010 dated 30 December 2010; authorization from the Makassar Administrations and Permits Office to open a branch office in Makassar based on permit No. 503/0020/ SIUK-B/02/KPAP dated 14 June 2011 and authorization from the East Nusa Tenggara Administrations and Permits Office to open a branch office in East Nusa Tenggara based on permit No. KKPT.503/41/V/2012 dated 1 May 2012.
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
30
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) atau sekarang OJK dengan surat No. S-4091/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 215.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 200 per saham. Pada tanggal 8 Juli 2008, seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2016, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 715.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tahun 2008, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. tercatat sebagai Perusahaan Publik.
On 25 June 2008, the Company was given an Effective Statement issued by the Head of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) – now OJK – based on letter No. S-4091/BL/2008 to hold an initial public offering over its 215 million shares worth Rp 200 per share. On 8 July 2008, all the shares have been listed in the Indonesian Stock Exchange (IDX). On 31 December 2016, the aggregate shares of the company, which totaled 715 million shares, have been listed in the Indonesian Stock Exchange. In the year of 2008, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk was listed as a public company.
Perusahaan pada tanggal 4 Februari 2016 membeli saham Buaya Travel Indonesia atau dikenal dengan merk Asia World Indonesia sebanyak 80%. Dengan masuknya Asia World Indonesia, maka perusahaan memperluas produk di kelas premium dengan pangsa pasar Eropa, Amerika, dan India. Pada tanggal 31 Desember 2016, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 715.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
On February 4, 2016 the Company acquired shares of PT Buaya Travel Indonesia known as Asia World Indonesia 80%. With this acquisition the company expanded premium class products in European, American, and India market share. As of December 31, 2016, all company’s shares or 715,000,000 shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.
Menjadi sebuah perusahan terkemuka sebagai Inbound tour operator/Destination Management Company yang di dukung oleh lebih dari 718 karyawan yang handal dan lebih dari 200 pemandu wisata yang terlatih. Perusahaan mengembangkan usahanya secara kompetensi, unik dan berkarakter, yaitu melayani dan memberikan arahan kepada Tour Operator luar negeri, untuk menyediakan pelayanan dan menciptakan program perjalanan, seperti Group, Individual, Incentive, Special Interest Program, Overland Tours dan lainnya yang meliputi area : Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali, Lombok, NTT, Papua dan daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia.
Being a leading inbound tour operator / destination management company, with support from more than 718 reliable employees and no less than 200 trained guides, the Company expands its business with competence, uniqueness and character. That is, by serving and directing our partnering international Tour Operators to provide the best services and produce unique tour programs such as Group, Individual, Incentive, Special Interest Program, Overland Tours and others, which covers the areas of Sumatra/Java, Sulawesi, Bali, Lombok, East Nusa Tenggara, Papua as well as the other Indonesian popular destinations.
Panorama Office-Bali
31 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Produk dan Layanan
Products and Services
Overland and Round Trip Tours, Beach Holiday, Daily Sightseeing, Coach & Rental, Free and easy Program, Stopover program, Incentive Tours, Adventure Tours, Special Interest Program dan E-commerce. Produk unggulan perseroan adalah: Sumatera dan Java Overland, Bali Beach holidays, Lombok, Komodo, Tana Toraja, Kalimantan, dan Incentive Group yang semuanya di kemas secara khusus, unik berdasarkan permintaan dari pelanggan.
Overland and Round Trip Tours, Beach Holiday, Daily Sightseeing, Coach & Rental, Free and easy Program, Stopover program, Incentive Tours, Adventure Tours, Special Interest Program dan E-commerce. The Company’s prime products are: Sumatra and Java Overland, Bali Beach holidays, Lombok, Komodo, Tana Toraja, Kalimantan and Incentive Group, all of which are packaged specially, uniquely and based on customers’ request.
Jenis Kendaraan
Type of Fleet
Perseroan memiliki armada yang modern dengan jenis kendaraan kecil dan bus yang dilengkapi penunjang sesuai standard yang diperuntukan bagi wisatawan, seperti speed limitation, Power steering, Seat belts dan kualitas konstruksi body yang prima. Untuk kenyamanan pelanggan, kendaraan juga di lengkapi dengan reclining seats, Penyejuk Udara, standard Interior seperti televisi, sound system dan wifi. Ada 101 Unit Deluxe Bus, 42 unit Microbus, 23 unit commuter, 2 unit Elf, 17 unit Innova, 33 unit mini Bus APV, dan 40 unit Veloz. Pelanggan perseroan adalah wholesaler/tours operator, tours & travel, maskapai penerbangan, operator pelayanan, dan incentive house/ planner yang mayoritas berasal dari negara Eropa Tengah & Eropa Timur, USA & Canada, Timur Tengah dan beberapa kawasan Asia Pacific. Perseroan mampu menyediakan produk layanan dan harga yang kompetitif untuk kepentingan mitra bisnis.
The Company owns a line of modern fleet with both smaller and larger buses, complimented with facilities that are accordingly to tourist standards, such as speed limitation, power steering, seat belts, all of which are in optimum physical conditions. For customers’ comfort, the vehicles are also equipped with reclining seats, air conditioner, and standard interior such as television, sound system and WiFi. There are currently 101 units of Deluxe buses, 42 units of Micro-buses, 23 units of commuter, 2 units of Elf , 17 units of Innova, 33 units of APV Buses, and 40 units of Veloz. Most of the Company’s customers are wholesaler/tour operators, tours & travel, airline companies, services operator and incentive house / planner, most of which are from Central and Eastern Europe, USA & Canada, Middle East and some other Asia Pacific areas. The Company manages to offer product services with competitive price for the sake of maintaining business partnerships. PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
32
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
PRODUK KAMI OUR PRODUCTS
EXPLORATION
BEACH
CULINARY
CRUISING
WELLNESS & SPA
HONEYMOON & WEDDINGS
Once the seats of powerful kingdoms, Java and Bali have rich and distinctively unique cultural legacies. Panorama Destination offers overland and roundtrip tour packages that allow visitors to explore fascinating museums, ancient monuments and some of the most amazing temples of Central Java, Yogyakarta and Bali.
Indonesia has an almost countless number of truly beautiful beaches, many with rolling waves that are ideal for surfing. Surfers come to Indonesia from all over the world and intentional surfing competitions are regularly held in Bali and other locations. Among the most world famous of Indonesia’s beaches are those of Bali and Lombok.
Designed for lovers of culinary art and for those simply wish to learn first hand about the traditional cooking styles of Indonesia, Panorama Destination offers cooking classes in various regions of the archipelago. Among the most popular cooking class is “A Day in the Life of a Balinese Lady” which is a true Balinese cultural experience.
The world’s largest archipelagic country, Indonesia is blessed with more than 17,000 islands. A sailboat cruise among these beautiful tropical islands is a truly unique experience. The perfect way to escape life’s daily routine and enjoy the peace and tranquility of secluded bays with crystal clear waters and pristine sandy beaches fringed with tall palm trees.
Life in the fast lane can take its toll on our physical, spiritual and emotional wellbeing. What better solution can there be than a visit to a wellness and spa center to be pampered and rejuvenated? Bali is a major center for world-class retreats offering a wide range of health-boosting and refreshing spa and massage treatments.
Bali is undoubtedly one of the most romantic spots on Earth for a couple to have their wedding and honeymoon. The island’s majestic mountains, beautiful beaches, enchanting countryside dotted with ancient temples, and the unique culture of the friendly Balinese people, make it an ideal destination for honeymoon couples.
TAILOR-MADE ITINERARIES
TREKKING
DIVING & SNORKELLING
GOLF
FAMILY
CYCLING
Every tour package we arrange has its own specific uniqueness. Whether our clients wish to visit Indonesia’s wealth of cultural and historic sites, explore the numerous volcanoes, take a scuba diving trip, ride a bicycle through Central Java, learn to cook Indonesian cuisine or simply sunbathe on a tropical beach, we have the experience, knowledge and expertise to turn our clients’ dreams into a fuss-free vacation.
Indonesia is endowed with amazing scenery that includes active and dormant volcanoes, big rivers and lakes, tall waterfalls, dense rainforests, magnificent coastlines, and hundreds of remote and uninhabited islands. Trekking through a rainforest is an opportunity to see some of Indonesia’s abundant wildlife species, many of which are endemic to Indonesia and even to only a few islands.
Indonesia has some of the world’s most beautiful coral reefs, which teem with some 2,000 species of colorful coral reef fishes. Scuba divers come from all over the world to explore Indonesia’s magnificent undersea gardens and to be among the first to visit newly discovered dive spots.
Indonesia frequently hosts international golf tournaments which attract many of the world’s top professional golfers. International standard golf courses can be found throughout the archipelago, with many designed by world-class golf course architects. Whether it is alongside a sandy beach, in cool highlands with a volcano as a backdrop, in the city, or as part of a holiday resort, Indonesia has challenging golf courses to suit every golfer.
Indonesia offers a great variety of activities that are suitable for family and group excursions. Tailored to the needs of our clients, Panorama Destination offers a variety of excursions to funfilled theme parks and other leisure and entertainment centers.
The islands of Indonesia are endowed with stunning scenery, ancient monuments and a rich cultural diversity. Mountains adorned with rainforests, tall waterfalls that pour down into pools and rivers, rice terraces nurtured by farmers of the traditional villages that dot the countryside. What better way to explore these amazing panoramas, and local village life than by a leisurely adventure by bicycle?
33 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
34
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
STRUKTUR GROUP ANAK PERUSAHAAN
CORPORATE ORGANIZATION STRUCTURE
STRUCTURE OF THE GROUP SUBSIDIARIES
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
DEWAN KOMISARIS
PANORAMA SENTRA WISATA
CATUR PUTRA NUSANTARA
PUBLIK
62,94%
6,99%
30,07%
DIREKSI DIREKTUR UTAMA
KOMISARIS UTAMA
Renato Domini
Dharmajanto Tirtawisata
DESTINASI TIRTA NUSANTARA, Tbk
DIREKTUR
KOMISARIS PERSEROAN
Ricardo Setiawanto Hie Luang Kiauw
Rocky Wisuda Praputranto KOMISARIS INDEPENDEN
DIREKTUR INDEPENDEN
Augustine C. Robot
Kaka Ramayana
90%
KOMITE AUDIT
INTERNAL AUDITOR
KETUA
Hie Luang Kiauw
GRAHA DESTINASI (GD)
ANGGOTA
I Putu Ngurah Arya Cyd Joslyn Samani
51%
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Syarief Gunawan
Augustine C. Robot
80%
DESTINASI GARUDA WISATA (DGW)
PT.BUAYA TRAVEL INDONESIA
LEGAL Sandra Susanti
LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PERUSAHAAN Professional Bureau Partnering with the Company
DIREKTUR OPERASIONAL
Ricardo Setiawanto
DIREKTUR KEUANGAN Hie Luang Kiauw
MANAJER OPERASIONAL
MANAJER PEMASARAN
MANAJER KEUANGAN
MANAJER AKUNTING
Wisnu Prianggono
Aldhy Sinadia
Anna Mariana
Olip Susanto
35 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Lembaga/Biro
Nama Lembaga/Perusahaan
Alamat
Kantor Akuntan Publik
Mirawati Sensi Indris Periode 2016 dengan audit fee sebesar Rp. 247.000.000.-
Intiland Tower Lantai 7 Jl.Jend Sudirman Kav 32 Jakarta 10220
Biro Administrasi Efek
PT.Raya Saham Registra Periode 2016 dengan Administrasi fee sebesar Rp. 30.000.000.-
Gedung Plaza Sentral Lantai 2 Jl.Jend Sudirman Kav 47-48 Jakarta 12930
Kustodian
PT.Kustodian Sentral Efek Indonesia Periode 2015 dengan Administrasi fee sebesar Rp, 10.000.000.-
Indonesia Stock Exchange Building I Tower, Lantai 5 Jl.Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190
Bursa
PT.Bursa Efek Indonesia Periode 2016 dengan Administrasi fee sebesar Rp. 60.000.000.-
Indonesia Stock Exchange Building I Tower, Lantai 6 Jl.Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
36
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
STRUKTUR & KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN
NAMA & ALAMAT ANAK PERUSAHAAN Names and Addresses of Subsidiaries
STRUCTURE AND COMPOSITION OF COMPANY SHAREHOLDERS Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) atau sekarang OJK untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat luas atas 215.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 200 per saham dan pada tanggal 8 Juli 2008 seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2016, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 715.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT. Raya Saham Registra, biro administrasi efek adalah sebagai berikut :
100%
Nama
On 25 June 2008, the Company was given an Effective Statement from the head of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) – now the OJK – to hold an initial public offering over its 215 million company shares worth Rp 200 per share. And by 8 July 2008, all these shares have been listed in the Indonesian Stock Exchange (IDX). On 31 December 2016, all the Company shares totaling to 715 million shares, have been listed in the Indonesian Stock Exchange (IDX). The shareholders’ structure, based on the notes prepared by PT. Raya Saham Registra, a stock administrations bureau are as follows:
62,94%
PT. Panorama Sentrawisata
30,07%
Public
6,99%
PT. Catur Putra Nusantara
Bidang Usaha Status Operasi
37 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Jl. Laksda Adi Sucipto KM9 Gudeg bu Tjitro, Airport Jogjakarta Tlp 0274-488663
PT. Destinasi Garuda Wisata
Tour & Travel
Cabang (Yogyakarta)
PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk
Tour & Travel
Cabang (Lombok)
PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk
Tour & Travel
Cabang (Bali)
PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk
Tour & Travel
Cabang (Makassar)
Jl.Bulukunyi No 8 Makassar Tlp 0411-853366
PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk
Tour & Travel
Cabang (Medan)
Jl.Air Bersih No 55 Sudiredjo I,Kec Medan Kota Tlp 061-7879555
PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk
Tour & Travel
Cabang (Makassar)
Lobby Arcade Hotel Jayakarta Suite Jl.Pantai Pede KM 5 Labuan Bajo,Flores Tlp 0385-2443733
PT. Buaya Travel Indonesia
Tour & Travel
AFFILIASI
Jl.By pass Ngurah rai No 620 Suwung, Denpasar Bali Tlp 0361 - 722188
PT. Graha Destinasi
Perdagangan Umum
Cabang (belum beroprasi)
Jl.Adi Sucipto,Pajeruk Ampenan Lombok Tlp 0370-643014 Jl.By pass Ngurah Rai No 620 Suwung , Denpasar Bali Tlp 0361-726800
Cengkareng Business City Lot 12 Tower C Jl.Atang Sanjaya No 21 Tangerang
ENTITAS ASOSIASI
ASSOCIATION ENTITY
Entitas anak perusahaan yang di konsodilasikan termasuk persentase kepemilikan perusahaan adalah sebagai berikut :
Subsidiaries which financial statements are consolidated in this report, including their shares percentage, are as follows:
PT. Destinasi Garuda Wisata
PT. Destinasi Garuda Wisata
PT.Buaya Travel Indonesia (BTI)
PT.Buaya Travel Indonesia (BTI)
Berkedudukan di Bali, bergerak dalam bidang Biro Perjalanan wisata merupakan perusahaan ventura bersama dimana Emiten melakukan penyertaan sebesar 80% kepemilikan . Beroperasi secara independen di Denpasar Bali dengan alamat Jl.By pass Ngurah Rai 620 – Suwung – Denpasar Bali, tlp 0361-722188
Located in Bali, BTI is a joint venture travel agency. The holding company has 80% ownership in this subsidiary. It operates independently in Denpasar Bali, addressed at Jl.By pass Ngurah Rai 620 – Suwung – Denpasar Bali, tlp 0361-722188
PT. Graha Destinasi (GD)
PT. Graha Destinasi (GD)
Berkedudukan di Jogjakarta, bergerak dalam bidang Biro perjalanan wisata merupakan perusahaan ventura bersama dimana Emiten melakukan penyertaan sebesar 51% kepemilikan. Beroperasi sebagai kantor cabang daerah Jogjakarta sejak tahun 2002 dengan alamat Jl.Laksda Adi Sucipto KM 09, Gudeg Bu Tjitro Airport. Jogjakarta, Tlp 0274- 488663 email : prmjog@indosat,net.id
Wainyapu, Sumba
Alamat
Berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan akta tanggal 19 Juli 2013 bergerak di bidang Perdagangan Umum (gedung kantor) merupakan perusahaan Asosiasi dengan kepemilikan saham sebesar 90%, status masih belum beroperasi.
Located in Jogjakarta, DGW is a joint venture travel agency. The holding company has 51% ownership in this subsidiary. It operates a branch office in Jogjakarta since 2002, addressed at Jl.Laksda Adi Sucipto KM 09, Gudeg Bu Tjitro Airport. Jogjakarta, Phone: 0274- 488663 email : prmjog@indosat,net.id
Located in Jakarta, GD was established on 19 July 2013. The company does general trades business and is an association in which the holding company owns 90% of its shares. As of now, the company has yet to start operation PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
38
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
LAPORAN DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT
Dewan Komisaris dan Para pemangku kepentingan yang terhormat, mewakili Dewan Komisaris, kami memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berbagai pencapaian yang telah diraih PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. dalam menjalankan usaha industri pariwisata yang semakin diandalkan pemerintah. Perseroan secara konsisten berpartisipasi aktif dalam mensukseskan program pemerintah yaitu target pencapaian kedatangan jumlah wisatawan mancanegara sebesar 20 juta di tahun 2019. Selain itu, kami juga bersyukur karena perseroan melakukan perbaikan manajemen secara intensif sepanjang tahun 2016.
The board of commissioners and the honoured stakeholders, representing the board of commissioners, give praise and thanks to one God, for the various achievements that have been reached by PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk, in operating as a tourism industry business that is more reliable to the government. The company consistently and actively participates in achieving government programs that target increased arrivals of the number of foreign tourists of about 20 million by the year 2019. In addition, we are also grateful for the company’s intensive management restructuring throughout the year 2016.
Program pemerataan pembangunan yang digagas oleh pemerintah untuk memperkuat konektivitas dan memperkecil ketimpangan antar wilayah,serta kesenjangan sosial, melalui proyek proyek infrastruktur yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, membawa dampak positif terhadap perkembangan industri pariwisata. Hal ini mengakibatkan tingginya minat untuk melakukan perjalanan ke destinasi wisata baru, menciptakan produk wisata ke destinasi wisata baru tersebut, dan dapat menciptakan lapangan kerja pada industri pariwisata beserta stakeholdernya.
Development programs held by the government have aimed to strengthen connectivity and reduce disparities between regions and social inequalities through infrastructure projects dispersed throughout the country, having a positive impact on the tourism industry. This has opened up the possibility of travel to new tour destinations, raised interest and resulted in new tour package products, which in turn has created jobs for the tourism industry and stakeholders.
Permintaan pasar untuk program wisata dengan destinasi baru semakin tinggi, namun tentunya, peluang tersebut juga diimbangi dengan adanya persaingan yang semakin ketat dan kompetitif. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi Perseroan, yaitu bagaimana menciptakan daya saing yang kuat agar tetap mampu mempertahankan dan meningkatkan eksistensinya, baik dalam skala nasional, regional, dan bahkan internasional.
The market demand for programs in new tour destinations is getting higher, but of course, that opportunity must also be balanced with the tight and competitive competition. This is a challenge for the company, which is why creating competitiveness remains a strong emphasis, so the company is capable of maintaining and increasing its existence, on a national, regional, and even international scale.
Bagi kami, seluruh pencapaian PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk tak lepas dari pengaruh kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap kinerja perseroan, yang mampu memenuhi peningkatan kebutuhan jasa bagi wisatawan terutama wisatawan manca negara di Indonesia. Seperti yang telah kita dengar, Presiden Joko Widodo dalam Sidang Umum MPR/DPR pada bulan Agustus 2016 menyampaikan bahwa pemerintah memprioritaskan sektor pariwisata dengan program 3A (Atraksi, Amenitas dan Akses) di 10 destinasi prioritas atau 10 Bali Baru, dan 3 greater Bali, Jakarta dan Kepri. Hal ini tentunya memberikan dampak positif terhadap emiten pariwisata.
For us, all of the achievements of PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk could not have been made possible without the trust of stakeholders, nor would the company performance have been able to meet the needs of travellers - especially foreign tourists in Indonesia. As we have heard, President Joko Widodo in a general meeting of the People’s Consultative Assembly/ House of Representatives in August 2016, stated that the government is prioritising the tourism sector with program 3A ( Attraction, Amenities and Access ) in 10 priority destinations, or 10 New Balis and 3 greater Bali, Jakarta and Kepri. This obviously has had a positive impact on tourism issues.
Dewan Komisaris meyakini, untuk dapat memperkuat daya saing, perseroan harus dikelola oleh manajemen yang transparan, akuntabel, bertanggung jawab, profesional, serta mampu memenuhi hak-hak pemangku kepentingan berdasarkan prinsip fairness. Sebagai bukti keseriusan perseroan, Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi berkomitmen menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan berkelanjutan. Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dan menyeluruh di setiap elemen perseroan akan meningkatkan kualitas kinerja perseroan. Kinerja itu meliputi tepat waktu, tepat mutu, dan tepat hasil. Kinerja yang bagus akan meningkatkan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan.
The Board of Commissioners believes it is able to strengthen competitiveness, if the company is managed by transparent management, which is accountable, responsible, professional and able to meet the rights of stakeholders based on the principle of fairness. As proof of the seriousness of the company, the Board of Commissioners is united with the Board of Directors in their committment to apply Good Corporate Governance ( GCG ) consistently and sustainably. The terms of good corporate governance would improve the quality of performance in the company and throughout all elements of the organization; including timely and precise results to expected standard. Good performance will ultimately increase the trust of all stakeholders.
Penilaian Atas Kinerja Direksi, Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsi pengawasan hulu-hilir dan memberikan nasihat dengan cara mengikuti perkembangan Perseroan sepanjang tahun 2016. Berdasarkan penilaian Dewan Komisaris, Direksi telah menunjukkan kerja keras dan kesungguhan dalam mengelola
The assessment of the Board of Directors’ performance, is that the Board of Commissioners has implemented functions of supervision from top to bottom and given advice by means of following the company developments throughout 2016. Based on the assessment of the Board of Commissioners, the Board of Directors have shown
39 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Perseroan. Di bawah kepemimpinan Direktur Utama baru, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk., mampu berjalan seirama dengan Dewan Komisaris dalam mewujudkan manajemen organisasi yang bersih, efektif, dan efisien, serta berdasarkan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut mendapat dukungan Direksi terhadap kehadiran Komite Pelaksanaan GCG dan Mutu, serta mendukung proses restrukturisasi korporasi secara menyeluruh. Dewan Komisaris juga mengapresiasi usaha manajemen dalam mengembangkan usaha, diharapkan kedepannya produk wisata yang dipasarkan masih dapat dimaksimalkan untuk mendukung pertumbuhan pendapatan Perseroan. Dari segi kinerja keuangan, Dewan Komisaris menilai manajemen mampu meningkatkan Pendapatan Usaha Perseroan dari sebesar Rp334,5 miliar di tahun 2015, menjadi Rp503,1 mliar di tahun 2016. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar 50,4%. Dalam merespon prospek usaha Perseroan yang disusun oleh Direksi, Dewan Komisaris memandang prospek bisnis berbasis online di tahun 2016 sangat menantang. Pandangan ini didasari oleh pertimbangan persaingan yang semakin kompetitif, meski pangsa pasar di tahun mendatang terbuka lebar seiring dengan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara yang semakin baik dan inovasi, terutama IT yang berkembang dengan pesat. Namun demikian, di tahun 2016, perseroan tetap mampu bersaing dan meningkatkan perolehan kontrak baru dari tahun 2015. Oleh karena itu, Dewan Komisaris mendukung upaya yang dilakukan Direksi dalam meningkatkan kinerja keuangan Perseroan. Dewan Komisaris menilai, berbekal pengalaman panjang Perseroan, financial yang kuat, sumber daya yang handal, manajemen lingkungan ekonomi makro Indonesia, serta kebijakan pemerintah di sektor pariwisata, dapat menjadi indikasi dan faktor pendorong Perseroan untuk terus tumbuh di tahun-tahun mendatang. Dewan Komisaris optimis, di bawah manajemen yang solid, mampu menjawab tantangan-tantangan di tahun 2017. Atas nama Dewan Komisaris, kami berterima kasih kepada seluruh pihak atas pencapaian kinerja Perseroan di tahun 2016. Kami mengapresiasi segala upaya dan kerja keras yang telah ditunjukkan oleh karyawan, Direksi, Manajemen, dan Pemegang Saham. Semoga di tahun-tahun mendatang, kinerja Perseroan semakin meningkat dan mampu mewujudkan visi perseroan. Untuk itu kami berharap setiap insan yang bekerja di PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk, apapun jabatannya, bertanggung jawab atas perusahaan. Jika seluruh elemen di Perseroan berkomitmen untuk bahu membahu bekerja sama dalam melakukan perbaikan, akan menjadikan perseroan bersih, efektif, efisien dan menjadi perusahaan terbaik di Indonesia dan di Asia Tenggara.
hard work and earnestness in managing the company. Under the leadership of the new President Director, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk has been able to proceed with synergy alongside the Board of Commissioners in achieving management of the organisation which is good, effective, efficient and based on the principles of good corporate governance. This issue has required the support the Board of Directors along with the presence of the Committee for the implementation of Good Corporate Governance (GCG) and quality, whilst supporting thorough corporate restructuring. The Board of Commissioners also appreciates the business managment in developing businesses, expected in the future tour products that are marketed to maximise and favour the growth of corporate income. In terms of financial performance, the Board of Commissioners assesses management that is able to enhance its business increased from IDR 334.5 billion in 2015, to IDR 503.1 billion in 2016. This value has increased by 50.4 % In response to business prospects compiled by the Board of Directors, the Board of Commissioners considers the prospects of online business in 2016 to be very challenging. This view is grounded in considerations of the competition becoming more competitive, although the market share in the coming years remains wide open, along with economic growth in developing countries and innovation, especially Information Technology (IT), which has grown very rapidly. Nevertheless, in 2016, the company has remained able to compete and increase their new contracts in comparison to the year 2015. Hence, the Board of Commissioners supported the efforts of the Board of Directors in improving the company financial performance. The Board of Commissioner assesses, having had extensive experience of the company, that the financially strong, reliable resources, management of the environment macro economy of Indonesia, and the government policy tourism sector, could indicate the supporting factors for the company required to continue its growth in the future. The Board of Commissioners is optimistic that under solid management, the company will be able to answer the challenges of 2017. On behalf of the Board of Commissioners, we are grateful to all parties for their performance achievements in the interests of the company in 2016. We appreciate any effort and hard work that has been shown by employees, Board of Directors, management and shareholders. Hopefully, in the future, the company performance will be able to increase and realise the vision of the company. We hope that everyone who works in PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk, no matter what their position, is responsible to the company. If all elements of the company are committed to cooperating towards its improvement, we will make the company better, more effective, efficient and develop into the best firm in Indonesia and South-East Asia.
Jakarta, 22 April 2017 Atas Nama Dewan Komisaris PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk.
Dharmajanto Tirtawisata Komisaris Utama President Commisioner PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk, Indonesia PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
40
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
PROFIL DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISIONER
DHARMAJANTO TIRTAWISATA Komisaris Utama President Commisioner
ROCKY WISUDA PRAPUTRANTO Komisaris Perseroan Board Commisioner
Lahir : di Jakarta pada pada tanggal 25 Desember 1967. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 2000. Sejak tahun 1995 telah menjabat sebagai Direktur Perseroan. Memperoleh gelar Bachelor of Business Administration dari California State University, Sacramento, Amerika Serikat pada tahun 1990.
Born in Jakarta on 25 December 1967. Installed as President Director in 2000. Since 1995, held position as Company Director. Obtained a Bachelor of Business Administration from California State University, Sacramento, in the United States in 1990.
Perjalanan Karir:
Career:
• 2000 – 2015 Direktur Utama PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk • 2000 – 2015 Wakil Direktur Utama Pt Panorama Sentra wisata • 2002 – sekarang Direktur Utama PT. Oasis Rhadana Hotel • 2002 – sekarang Komisaris PT. Destinasi Garuda Wisata • 2002 – sekarang Komisaris Utama PT. Kencana Transport • 2008 – sekarang Komisaris PT. Panorama Primakencana Transindo • 2011 – sekarang Direktur PT. The Oasis Hotel Development • 2013 – sekarang Direktur PT. Graha Destinasi • 2015 – sekarang Komisaris PT. Panorama Sentrawisata Tbk • 2016 – sekarang Komisaris PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk
41 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
• 2000 – 2015 President Commisioner, PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk • 2000 – 2015 Vice Director, Pt Panorama Sentra wisata • 2002 – Present President Commisioner, PT. Oasis Rhadana Hotel • 2002 – Present Commissioner, PT. Destinasi Garuda Wisata • 2002 – Present Main commissioner, PT. Kencana Transport • 2008 – Present Commissioner, PT. Panorama Primakencana Transindo • 2011 – Present Director PT. The Oasis Hotel Development • 2013 – Present Director PT. Graha Destinasi • 2015 – Present Commissioner, PT. Panorama Sentrawisata Tbk • 2016 – Present Commissioner, PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk
Lahir : Dilahirkan di Purworejo pada tahun 1964 dan berbekal hasil pendidikannya di berbagai institusi pendidikan dan pelatihan, antara lain di Cornell University School of Hotel Administration dan The American Hotel & Motel Association
Born in Purworejo in 1964 and with education and training background from various institutions, such as Cornell University School of Hotel Administration and The American Hotel & Motel Association.
Perjalanan Karir: Pada tahun 1996, ia bergabung di Perseroan dengan jabatan terakhir sebagai Direktur hingga sekarang. Dalam peran, tugas, dan tanggung jawabnya sebagai Direktur, ia memimpin kegiatan operasional anak-anak perusahaan yang berbasis wisata INBOUND di dalam Perseroan dengan lebih banyak bertugas secara langsung di Bali sebagai pusat kegiatan wisata INBOUND atau juga dikenal sebagai ‘ikon’ pariwisata Indonesia.
Career: In 1996, he joined the Company and his last appointment was as director, which position he still holds until today. In his role, duty and responsibility as director, he leads the operations of the subsidiaries all of which are INBOUND tourism agencies. Most of his work is centralized in Bali, as most INBOUND tourism is located in the island, which is also dubbed as the “icon” of Indonesian tourism.
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
42
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
AUGUSTINE CONSTANTINE ROBOT Komisaris Independen Independent Commisioner Lahir: Jakarta pada 3 Agustus 1937. Menyelesaikan pendidikan di HBS (Dutch High School) pada tahun 1956. Selanjutnya berpartisipasi pada pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam dan luar negeri yaitu bidang Korespondensi Perdagangan tahun 1959, Pelatihan Perdagangan dan Jasa di New York School tahun 1967, Bidang Cargo Tariff 2281 tahun 1969, Passenger Tariff 683 di Honolulu School tahun 1970, 531 – Interpersonal Managing Skills PANAM’S Training Cthe Companyse, New York pada tahun 1980. KLM Dynamic Skill for success cthe Companyse pada tahun 2000
Born in Jakarta on 3 August 1937, she finished her studies from Dutch High School (HBS) in 1956. Later, she participated in trainings on trade correspondence in 1959, conducted both locally and abroad; trade and services at New York School in 1967; Cargo Tariff 2281 in 1969; Passenger Tariff 683 at Honolulu School in 1970; 531 – Interpersonal Managing Skills PANAM’S Training the Company in New York in 1980; and KLM Dynamic Skill for success in the Company in 2000.
Perjalanan Karir: Karirnya dimulai pada tahun 1956 di BPM/ Shell Jakarta, kemudian menjadi Sekretaris Direksi BPM/Shell Plaju. Pada tahun 1962- 1980 memulai jejak langkah di dunia pariwisata sebagai Manager Control & Management Services of PanAmerican World Airways. Tahun 1989-2000 menjabat sebagai Direktur Canadian Airlines, dan sejak tahun 1980-sekarang adalah Direktur Iwata Nusantara, sebuah perusahaan travel miliknya. Sebagai Komisaris Independen, Meity Robot bersama Dewan Komisaris lainnya dapat meninjau kinerja dewan, anggota ataupun pemegang peranan yang bertanggung jawab, termasuk bertugas mengevaluasi kinerja Dewan Direksi, secara perorangan ataupun tim, pada rapat gabungan bulanan. Dewan Komisaris juga melakukan penilaian untuk mengukur keefektifan proses supervisi yang dilakukan dan secara langsung berperan juga sebagai Ketua Komite Audit Perseroan.
Career: Her career started in 1956 with BPM/Shell Jakarta, where she later became the Secretary for the Director of BPM/Shell Plaju in West Sumatra. In between 1962 to 1980, she started a career in tourism as Manager Control and Management Services of PanAmerica World Airways. From 1989 to 2000, she was a director at Canadian Airlines and since 1980 until today, she has been a director at Iwata Nusantara, a travel company which she founded. As an independent commissioner, Meity Robot – along with the other commissioners, supervises the performances of the board, member as well as other related parties, and she also evaluates the work of the Board of Directors, both for the individual members or the team as a whole, during its joint monthly meeting. The Board of Commissioners also evaluates and measures the effectiveness of supervision processes, and acts as the chief of the Company’s Audit Commission.
Lake Toba, North Sumatera
43 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN CORPORATE ORGANIZATION STRUCTURE
Flores-Wae Rebo
LAPORAN DIREKSI
THE BOARD OF DIRECTOR’S REPORT
Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat Rahmat-Nya, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES)dapat melalui tahun 2016 ini dengan baik. Berbagai peluang dan tantangan yang muncul membuat kami menjadi semakin kuat dan eksis dalam bisnis pariwisata di negeri tercinta ini. Hal ini tentunya tidak luput dari pengalaman puluhan tahun dan juga dukungan dari semua pemangku kepentingan yang ada.
We give praise and thanks to the lord of almighty God because, thanks to his mercy, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) has successfully reached the end of 2016. Opportunities and challenges appear to help us in getting stronger and exist in the tourism business in this beloved country. Of course, this has been made possible by more experience and also the support of all stakeholders.
Berdasarkan kinerja selama tahun 2016, PDES berhasil melewatinya dengan semangat baru, budaya perusahaan baru, pendekatan bisnis yang inovatif serta restrukturisasi di segala bidang. Ke depan, PDES harus mampu bersinergi mewujudkan citra positifnya sebagai salah satu perusahaan jasa wisata terbesar di Indonesia yang bersih dan terpercaya guna membukukan kinerja yang semakin progresif. Saat ini, PDES memfokuskan usahanya pada produk beach holiday, cruising, culinary, luxury travel, mice, family holiday, wellness & spa packages hingga tailor made itinerary. Pada tahun 2016 kebijakan yang dijalankan adalah pengembangan internal IT system berbasis Tour Plan, berperan aktif dengan bergabung dalam platform daring (online) yang disediakan pemerintah yakni Indonesia Travel Xchange (ITX), restrukturisasi organisasi dengan menambah tenaga ahli yang mengusai bidangnya, staff training seusai dengan bidangnya, memperbaharui produk wisata focus ke 10 destinasi baru serta memaksimalkan tampilan melalui website dan penambahan unit tranportasi.
Based on performance during 2016, PDES successfully achieved a new spirit, new corporate cultural, innovative business approach and restructuring in all fields. In the future, PDES must be able to synergize to realise its positive image as one of the largest tourism services companies in Indonesia, that is safe and trusted in order to publish a progressive performance. At this time, PDES focuses its business on beach holiday products, cruising, culinary, luxury travel, MICE, family holidays, wellness and spa packages and tailor-made itineraries. In 2016 policy has been conducted by development of IT systems on an internal basis relating to the Tour Plan. It has actively participated in joining in an online platform (online) that has been provided by the government - namely Indonesia Travel Exchange (ITX ), organisational restructuring has been added through experts in their field, staff training, renewed tour products and focusing on 10 new destinations, then maximizing the website display through adding transportation units.
45 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Ulasan Kinerja PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk.
Performance Review of PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk
di Tahun 2016 Hingga Desember 2016, PDES berhasil meningkatkan pendapatan 50% dari tahun 2015 atau IDR 503M dengan kenaikan laba kotor sebesar 54,7% Sedangkan laba bersih terjadi kenaikan 184% atau IDR 25,6M disebakan akusisi PT Buaya Indonesia di tahun 2015 serta terjadi perningkatan jumlah wisatawan manca negara yang ditangani pada tahun 2016.,
PDES was able to improve revenue by 50 percent in 2016, compared to the previous year. Gross profits of IDR 503 billion represented an increase of 54.7 %, while net income rose by 184% or IDR 25.6 billion. This growth was caused by acquisition of PT Buaya Indonesia in 2015 and it has also contributed to the total number of foreign tourists handled in 2016.
Secara regional masalah keamanan juga merupakan factor yang mempengaruhi minat kunjungan wisatawan manca negara dan hal ini menunjukkan betapa rentannya sektor pariwisata terhadap trend dan peristiwa.
Regionally, security issues have also been a factor that influence foreign tourists’ interest in visiting, and this showed just how much the tourism sector is dependent on, and vulnerable to, regional trends and events.
Memasuki tahun 2017, kondisi perekonomian dan dunia diharapkan membaik namun tentunya masih akan menjadi salah satu faktor eksternal yang perlu dicermati. Kondisi ini merupakan salah satu tantangan terbesar bagi PDES. PDES akan terus memantau dan menyesuaikan kebijakan Manajemen Risiko untuk mengatasi berbagai kemungkinan yang mempengaruhi risiko yang ada. Sedangkan dari sisi internal, tantangan terbesar di tahun 2017 adalah peningkatan kapasitas usaha agar semakin mendapat kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan antara lain dalam pengembangan perseroan.
Entering 2017, expectations for global economic conditions are better, but certainly still will be one of the external factors that need to be observed. This condition is one of the greatest challenges for PDES. PDES will continue to monitor and to adjust risk management policy to overcome various possibilities that could affect this. Internally, the biggest challenges in 2017 will be improving business capacity to better meet the commission of all stakeholders, such as the development of the company.
Dalam rangka menjalankan rencana jangka panjang (rencana strategis lima tahunan 2016-2020), di tahun 2017 PDES akan menitikberatkan strateginya pada peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dari pola pikir yang sales oriented menjadi value oriented, guna mendukung kinerja PDES secara keseluruhan. Hal krusial tersebut sudah mulai dijalankan di tahun 2016 dengan membekali seluruh insan PDES dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing.
In order to make a long-term plan (strategic plan five yearly 2016-2020), in 2017 PDES will focus on strategy for improving the competence of human resources (HR) to the point where sales can be value oriented, to bolster PDES’ overall performance. The crucial factor has been initiated in 2016, in providing and developing all personnel of PDES according to field and expertise.
Alang House, Toraja
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
46
PDES akan melanjutkan upayanya dalam pengembangan kompetensi karyawan melalui berbagai training sesuai dengan bidang yang dikerjakan serta pemanfaatan sistem teknologi informasi terkini. PDES akan berupaya keras untuk bisa tetap melanjutkan dan menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan dengan penuh semangat, kaya inovasi dan secara profesional. Selain itu, berbekal sinergi yang positif antara PDes dengan seluruh mitra usaha dan pemangku kepentingan lainnya, maka kinerja perseroan bisa ditingkatkan secara berkesinambungan.
PDES will continue its campaign in the employee development competence through various training, in accordance with the fields undertaken and a utilisation of the latest information technology systems. PDES will work harder to be able to continue and complete its duties according to a business plan that has been passed in full of spirit, rich innovation and professionalism. In addition, armed with positive synergies between PDES, all business partners and other stakeholders, company performance will be able to achieve sustainable increase.
Secara regional masalah keamanan juga merupakan faktor yang mempengaruhi minat kunjungan wisatawan manca negara dan hal ini menunjukkan masih rentannya sektor pariwisata terhadap trend dan peristiwa.
As mentioned previously, regional events have highlighted the vulnerability of Indonesia’s tourism sector to global trends and events.
Kembali kita bisa melihat pada tahun penting bagi industri pariwisata, yaitu pada masa pemulihan pasca krisis secara umum didunia. Indonesia telah memposisikan diri sebagai salah satu negara berkembang yang siap menerima wisatawan manca negara yang bukan hanya sekedar ingin menikmati keindahan alam, tetapi mempelajari keragaman budaya sebagai warisan luhur bangsa.
We can see this again in the past year within the tourism industry, namely in the post-crisis recovery in the wider world. Indonesia has emerged as one of the worl’d developing countries that is ready to accept foreign tourists who not only wish to savour natural beauty, but also engage in studies of cultural diversity as the legacy of sublime nations.
Program prioritas pemerintah dalam meningkatkan mutu infrastuktur dan membangun konektifitas antar daerah membawa dampak positive bagi industri Pariwisata. Hal ini menciptakan nilai tambah yang berkontribusi menaikan pertumbuhan GDP di berbagai daerah dan memberi kesempatan pekerjaan pada sektor pendukung dengan munculnya hotel hotel baru baik di daerah tujuan wisata utama seperti Bali, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Medan, Makassar dll maupun daerah yang dilalui.
Government programmes have prioritized improving the quality of infrastructure and building connectivity between regions, in order to bring positive impacts for the tourism industry. This will create added value that can in turn contribute to GDP growth in different areas and offer employment opportunities in supporting sectors with the emergence of new hotels traversing major tourist destinations in regions such as Bali, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Medan, Makassar, etc.
Melalui perbaikan serta peningkatan layanan Bandara di berbagai daerah, ditambah penambahan frekewensi penerbangan baik nasional dan international akan memberikan tambahan secara signifikan pada perseroan.
Through improvements to airport services in various regions, the addition of flight frequency (both national and international) will increase significantly the growth potential of the company.
Dalam paparan tersebut diatas, Perseroan mampu menyuguhkan hasil yang signifikan dari pendapatan di tahun 2016. Hal ini dicapai berkat penerapan strategi usaha kami yang dijalakan secara efektif, dimana seluruh divisi kami telah menempatkan diri dengan baik untuk menangkap pertumbuhan yang muncul dari perekonomian yang ada.
As mentioned above, the company is able to present significant revenue results from 2016. This has been achieved through our application of effective business strategy, wherein the whole of our division has well established itself to attract the growth that the economy has promised.
Di tahun 2016, Perseroan menerima penghargaan sebagai the Best Travel Agency Inbound Southeast Asia pilihan pembaca yang diberikan oleh majalah pariwisata TRAVEL WEEKLY ASIA yang berpusat di Singapore. Dengan adanya credential serta penghargaan lainnya, merupakan kepercayaan yang diberikan untuk mampu menjadi Biro Perjalanan Wisata inbound yang dapat dibanggakan.
In 2016, the company received an award as the Best Travel Agency Inbound Southeast Asia according to the readers’ choice from tourism magazine TRAVEL WEEKLY ASIA, which is based in Singapore. These awards, along with our credentials in the sector, are an indication of the trust placed in our organization by our customers and clients, as a premier tour operator in the region.
47 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Dayak Tribe, Kalimantan
KENDALA PERSEROAN
COMPANY CHALLENGES
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko usaha yang disebabkan oleh bebagai factor internal dan external seperti; belum pulihnya perekonomian dunia yaitu fluktuasi beberapa mata uang terhadap US Dollar terutama Euro, dan keamanan global. Hal ini berakibat pada kecenderungan wisatawan untuk berwisata ke lokasi yang tidak jauh dari negara asal, dan terjadi pada wisatawan asal Eropa dan Amerika.
In carrying out business activities, the company has not been separated from various business risks caused by internal and external factors, such as global security threats and the ongoing revival of global economies - namely the fluctuations in currencies such as the US dollar and especially the Euro. This has led to a tendency in tourists to travel mainly in the proximity of their respective countries and occurs in tourists from Europe and America.
Kejadian bencana alam sepanjang 2016 seperti meningkatnya aktifitas gunung di Sinabung/Berastagi Sumatra Utara dan Rinjani di Lombok mengakibatkan ditutup sementaranya bandara di Bali, Lombok dan Surabaya, dan peristiwa bom di Jakarta pada pertengahan January 2016 berpengaruh terhadap tingkat kedatangan wisatawan manca negara terutama Eropa walaupun tidak terlalu berdampak serius.
There have been severql natural disasters in Indonesia throughout 2016, such as the increasing activity of the Sinabung/Berastagi mountain in North Sumatra and Rinjani in Lombok, which caused temporay closures of airports in Bali, Lombok and Surabaya. In addition, the bombing in Jakarta during the middle of January 2016 has had a minor influence on foreign tourists, especially those from Europe; although the effect has not been as serious as initially feared.
Di internal perseroan, secara aktif penyesuain penggunaan system terintergrasi antar divisi (Tour Plan) yang dimulai pada tahun 2015 masih membutuhkan waktu untuk terimplementasi secara menyeluruh. Namun peningkatan efisiensi serta kecepatan dalam pengguaan system ini, berpengaruh pada naiknya jumlah wisatawan manca negara yang didapatkan oleh perseroan.
Internally, the company has been actively adapting the use of integrated system among divisions (Tour Plan), which began in 2015 and still needs more time to be implemented thoroughly. However, increasing efficiency and speed in using this system has already had an impact on increasing the number of foreign tourists received by the company.
Namun demikian kendala kendala perseroan seperti penjelasan diatas, cederung menurun dengan adanya indikasi positive melalui permintaan kegiatan wisata yang meningkat di tahun 2016 terutama pada destinasi baru yang telah dipromosikan pemerintah melalui kementrian Pariwisata.
Obstacles recognised by the company as noted above have been less detrimental than expectations, with positive projections indicated through the rising demand of tourism activity in 2016, especially to new destinations that have been promoted by the government through the Ministry of Culture and Tourism.
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
TATA KELOLA PERSEROAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang baik didefinisikan sebagai pola pikir dan pola kerja yang diterapkan di seluruh jajaran perseroan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas demi terciptanya sistem manajemen yang efisien dan efektif. Hal ini mewujudkan nilai bagi pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan. Selain itu GCG dapat menciptakan citra perusahaan yang positif sehingga semakin memupuk kepercayaan pemangku kepentingan terhadap Perseroan.
Good corporate governance is defined as patterns of thought and work applied throughout the company in order to improve the transparency and accountability of the organization, therby creating management systems which are efficient and effective. It means manifesting value to shareholders in the long term, so that it should continue with stakeholders. In addition, corporate governance should be able to create a company image so that is more positive, in order to foster stakeholders’ trust the company.
Untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik, setiap insan Perseroan mendapat dukungan penuh dari Direksi. Bentuk dukungan tersebut salah satunya melalui sistem pengendalian internal yang didalamnya terdapat Whistle Blowing System (WBS). Keberadaan WBS ini merupakan bagian dari sistem pengendalian dalam mencegah terjadinya penyimpangan, menciptakan iklim yang kondusif dan mendorong pelaporan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian finansial maupun non inansial yang dapat merusak citra perseroan. Selain itu Perseroan juga memiliki Kode Etik Bisnis yang bertujuan untuk menjunjung nilai-nilai etika dalam bisnis. Ini mencerminkan citra dan reputasi Perseroan yang bertekad untuk menjadi Perusahaan Terkemuka dalam industri Pariwisata di Asia Tenggara. Untuk menjaga citra, reputasi dan bisnis yang berkelanjutan, sangat penting bagi perseroan untuk menjaga standar etika yang tinggi dalam semua bisnis yang dilakukan. Standar etika yang tinggi ini kami jabarkan dalam Pedoman Karyawan (Code Of Conduct) yang memuat tingkah laku moral dan etika yang diharapkan dari semua Pegawai dan Pengurus Perseroan. Selain itu, perseroan mulai menerapkan sistem e-procurement agar tercipta transparansi dalam tata kelola perusahaan.
To increase good corporate governance, every member of the company has the full endorsement of the Board of Directors. One existing form of support is an internal control system, known as the Whistle Blowing System (WBS). The WBS exists as part of the control system which prevents deviation, creates a conducive climate and promotes reporting on issues which could result in financial losses or undermine the company image. In addition, the company also has its own Business Ethics Code aimed at intellectual values of ethics in business. It reflects the desired image and reputation of the company as an eminent organization within the tourism industry of Southeast Asia. To maintain this image, reputation and sustainable business are very important in keeping high standard of ethics in all business done. High Standard Ethics are defined in the employee guidebooks (Code of Conduct ) that contain behavioural and ethical guidelines and expectations for all employees and the coordinator of the company. In addition, the company has started to implement an e-procurement system in order to have transparency in corporate governance.
Perancangan sistem pengelolaan GCG dilakukan dengan memperhatikan Pedoman Umum GCG Indonesia, yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) terkait penerapan asas keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, serta kesetaraan dan kewajaran.
Taking into account the General Guidelines of GCG Indonesia, as prepared by the National Committee of Policy Governance and implementing the principles of openness, accountability, independence, equality and fairness adopt the management systems design of GCG.
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES
Dalam dunia industri Pariwisata kebutuhan akan sumber daya manusia yang andal, terutama yang berhubungan dan berinteraksi secara langsung terhadap pelanggan adalah sangat penting, karena sumber daya manusia adalah merupakan aset penting bagi industri pariwisata. Untuk itu perseroan senantiasa melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga dan melengkapi kemampuan internal sumber daya manusia yang merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan perseroan dalam menjaga keberlangsungan usaha. Dalam rangka memenuhi standard formasi jabatan seiring dengan pertumbuhan usaha, perseroan membutuhkan sumber daya manusia baik kualitas maupun kwantitas.
The tourism industry requires reliable human resources, especially those related to, and interacting directly with, the customer. This is essential practice, with human resources a vital asset within the sector. To that end, the company instigates many initiatives to maintain and furnish the internal capacity of human resources, as a crucial factor in determining the success of the company and maintaining sustainable business growth. In compliance with the formation of working standards, the company requires human resources that have both the quality and quantity that is required.
49 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Proses rekruitmen dilakukan melalui internal dan external dengan membuka seluas luasnya kesempatan rekrutmen dengan tidak membedakan suku, agama,ras dan antar golongan. Secara ketat menjaring tenaga kerja berbakat, kompeten dan berkarakter yang akan di didik menjadi karyawan yang terampil, professional, berdedikasi, disiplin berintergritas, bertangung jawab semangat untuk maju, bekerjasama dalam teamwork dan berkontribusi sepenuh hati untuk mencapai target perusahaan.
The recruitment process is conducted both internally and externally, by the opening of recruitment opportunities that do not distinguish between ethnicity, religion, race or class. The company is strictly engaged in capturing talented labour, competent and trained to be skilled employees, who are professional, dedicated, spirited, disciplined, displaying high integrity, are responsible and can co-operate as a member of a team towards a common goal of reaching company targets.
Kami merangkumnya dalam moto perseroan yaitu perusahaan menjadi pilihan karyawan, pilihan pelanggan dan pilihan investor dan berlandaskan semangat untuk maju.
We can summarize the HR operations as an embodiment of company policies and philosophy; to be the number one choice for employees and customers alike, as the best option available anywhere in the industry.
PENUTUP
CLOSING
Apa yang telah kami capai selama tahun 2016 tentunya tidak lepas dari kerjasama yang sinergis dari semua pihak, baik eksternal maupun internal.
The achievements of 2016, of course, can not be separated or attributed to one division; this success has come from synergistic cooperation across all parties, both internal and external.
Penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada aset terbesar PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk. yaitu sumber daya manusianya dari semua level yang ada, tanpa kerjasama yang sinergis dari semua pihak, tidak mungkin apa yang telah kami capai dapat terwujudkan.
With great appreciation, we convey to the biggest asset of PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk. that all achievements would not have been made possible without such cooperation throughout the organization.
Kami juga menyampaikan penghargaan kepada para pemangku kepentingan dan pemegang saham, yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menjalankan Perseroan dengan sebaik-baiknya. Dengan dukungan dan kepercayaan tersebut kami dapat mencapai apa yang telah kami rencanakan selama tahun 2016.
We also express high appreciation to the stakeholders and shareholders, who have shown their faith in us to move the company forward properly. With that support and trust, we have been able to meet our targets and achieve what we set out to do in 2016.
Maju terus Pariwisata Indonesia !
Move forward Indonesia Tourism!
Boat Trip, Komodo
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
50
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
4.
2.
1. 3.
DEWAN DIREKSI BOARD OF DIRECTOR
51 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
1. Renato Domini
President Director
2. Kaka Ramayana
Independent Director
3. Hie Luang Kiauw
Director
4. Ricardo Setiawanto
Director
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
52
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
PROFIL DEWAN DIREKSI BOARD OF DIRECTOR
RENATO DOMINI Direktur Utama President Director Tempat / Tanggal Lahir Alamat Kantor Perjalanan Karir:
2015 – Sekarang 2008 – 2015 2004 – 2007 2001 – 2004 1999 – 2001 1997 – 1999 1993 – 1994 1990 – 1993
: Swiss, 15 Desember 1974 : Panorama Building lantai 4, Jl. Tomang Raya No. 63,
: CEO, PT Destinasi Tirta Nusantara TBK : Managing Director, Asia World Indonesia, Bali : Managing Director, Asian Trails Indonesia, Bali : Manager Inbound, Asian Trails Thailand, Bangkok : Resident Manager, Kuoni Travel, Phuket : Outbound Asia Sales Coordinator, Kuoni, Zurich : Sales & Marketing Assistant, Inter Europe Hotels, Lucerne : Apprentice, Inter Europe Hotels, Lucerne
53 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
RICARDO SETIAWANTO Direktur Director Place/Date of Birth : Swiss, 15 Desember 1974 Office Address : Panorama Building lantai 4, Jl. Tomang Raya No. 63, Career:
2015 – Present 2008 – 2015 2004 – 2007 2001 – 2004 1999 – 2001 1997 – 1999 1993 – 1994 1990 – 1993
: CEO, PT Destinasi Tirta Nusantara TBK : Managing Director, Asia World Indonesia, Bali : Managing Director, Asian Trails Indonesia, Bali : Manager Inbound, Asian Trails Thailand, Bangkok : Resident Manager, Kuoni Travel, Phuket : Outbound Asia Sales Coordinator, Kuoni, Zurich : Sales & Marketing Assistant, Inter Europe Hotels, Lucerne : Apprentice, Inter Europe Hotels, Lucerne
Lahir Bogor, 06 November 1966 1985 – 1986 , Volks Hoch Schule Statd Frankfurt focus on Deutch Als Fremde Sprache. 1986 , 6 Month Pre University at Giessen Universty 1986 – 1988, Engineering Darmstadt Techniche Hochschule
Born in Bogor, 06 November 1966 1985 – 1986 , Volks Hoch Schule Statd Frankfurt focus on Deutch Als Fremde Sprache. 1986 , 6 Month Pre University at Giessen Universty 1986 – 1988, Engineering Darmstadt Techniche Hochschule
Informal Tour Leader Training – Directorate of Tourism - Jakarta New Trends in Marketing, Products and Destinations by Gajah Mada University – Program Pasca Sarjana – Fakultas Teknik, Magister Arsitektur dan Perencanaan Pariwisata (MPAR)
Informal Tour Leader Training – Directorate of Tourism - Jakarta New Trends in Marketing, Products and Destinations by Gajah Mada University – Program Pasca Sarjana – Fakultas Teknik, Magister Arsitektur dan Perencanaan Pariwisata (MPAR)
Perjalanan Karir: 1988 : PT. Satriavi Tours & Travel as Garuda Indonesia Ground Handling 1989 – 1998 : PT. PURI TUR, TOUR OPERATOR & TRAVEL SERVICE as Inbound & Outbound Tour Leader 1998 – 2002 : PT. PURI TUR, TOUR OPERATOR & TRAVEL SERVICE as Inbound Asst. Sales & Marketing Manager 2002 – 2004 : PURI MICE Coordinator Manager Sales & Marketing 2004 – 2005 : Citibank N.A. Consumer Bank as Partnership Manager 2005 - 2009 : Pacto Ltd, Destination Management Company as Business Development Manager 2009 – present : PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk. As Director Business and Development
Career: 1988 1989 – 1998 1998 – 2002 2002 – 2004 2004 – 2005 2005 - 2009 2009 – present
: PT. Satriavi Tours & Travel as Garuda Indonesia Ground Handling : PT. PURI TUR, TOUR OPERATOR & TRAVEL SERVICE as Inbound & Outbound Tour Leader : PT. PURI TUR, TOUR OPERATOR & TRAVEL SERVICE as Inbound Asst. Sales & Marketing Manager : PURI MICE Coordinator Manager Sales & Marketing : Citibank N.A. Consumer Bank as Partnership Manager : Pacto Ltd, Destination Management Company as Business Development Manager : PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk. As Director Business and Development
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
54
HIE LUANG KIAUW Direktur Director Lahir: Lahir di Jakarta tahun 1963. Bergabung dengan PANORAMA sejak 1996 sebagai Finance Manager sehingga menjadi salah satu pimpinan yang bertanggung jawab atas kegiatan keuangan dan administrasi perseroan. Perjalanan Karir: • 1984-1988 Pelangi Mobilindo Plaza tahun • 1989-1990 Berlian Mobil, • 1991-1995 Administration Head Auto Rama Perkasa
55 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Direktur Independen Born in Jakarta in 1963. He joined PANORAMA in 1996 as Finance Manager and has since became one of the key people responsible for the Company’s financial and administrative activities. Career: • 1984-1988 • 1989-1990 • 1991-1995
Pelangi Mobilindo Plaza tahun Berlian Mobil, Administration Head Auto Rama Perkasa
KAKA RAMAYANA Independent Director
Tempat & Tanggal Lahir : Bogor, 05 Maret 1969 Jenis Kelamin : Laki Laki Agama : Islam Warga Negara : Indonesia
Place & Date of Birth : Bogor, 05 Maret 1969 Gender : Laki Laki Religion : Islam Nationality : Indonesia
Perjalanan Karir: Nama Perusahaan 1990 – 1995
Career: Company Name 1990 – 1995
1995 – 2001 2001 – 2003 2003 – 2005 2005 – 2012 2012 – sekarang
: PT. DESTINASI TIRTA NUSANTARA JAKARTA : Inbound Tour Leader Java Bali Overland dengan spesialisasi Bahasa Inggris dan Perancis : Product Manager : Operations Manager : Assistant General Manager : General Manager : Managing Director
1995 – 2001 2001 – 2003 2003 – 2005 2005 – 2012 2012 – Present
: PT. DESTINASI TIRTA NUSANTARA JAKARTA : Inbound Tour Leader Java Bali Overland dengan spesialisasi Bahasa Inggris dan Perancis : Product Manager : Operations Manager : Assistant General Manager : General Manager : Managing Director
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
56
MANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Analisa Pembahasan Manajemen
57 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Analisa Pembahasan Manajemen
57 ANALISA PEMBAHASAN MANAGEMEN Management Discussion & Analysis 59-60 Tinjauan Industri Industrial Review
61-64 Laporan Posisi Keuangan Report of Financial Position
65-67 Prospek Usaha 2017 2017 Business Prospect
68 Resiko Usaha Business Risk
Analisa Pembahasan Manajemen
Analisa Pembahasan Manajemen
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS TINJAUAN INDUSTRI
INDUSTRY REVIEW
Perlambatan ekonomi global pada 2015 membawa konsekuensi pada perkiraan laju pertumbuhan ekonomi tahun berikutnya. Pada 2016, pertumbuhan ekonomi global berada di angka 2.9%, artinya terdapat optimisme perbaikan meskipun tidak signifikan. Perbaikan ini diperkirakan muncul akibat makin stabilnya kondisi moneter di negaranegara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, negara-negara kawasan Uni Eropa (the European Union), serta negaranegara berkembang di kawasan Asia dan Afrika.
Reaction to the global ecomomic slowdown in 2015 resulted in economic growth the following year. In 2016, global economic growth was 2.9 %, meaning there was optimism and improvement, though relatively insignificant. More substantial improvement is expected to manifest as markets feel the effect of stable monetary conditions in advanced countries as the United States, Japan, the European Union, and developed countries in Asia and Africa.
Kondisi stabilitas politik nasional sepanjang tahun 2016 relatif aman meskipun terjadi peristiwa teror di Jakarta pertengahan bulan January 2016 namun pemeritah dapat mengatasi dengan cepat sehingga tidak terlalu memberikan dampak negatif pada industri pariwisata Indonesia. Begitu pula bencana alam yaitu seperti aktifitas gunung berapi seperti Gunung Soputan di Sulawesi Utara, Gunung Gamalama di Ternate, Gunung Sinabung di Sumatra Utara, dan Gunung Rinjani di Lombok belum terlalu berpengaruh secara siginifikan terhadap kedatangan wisatawan manca negara ke Indonesia.
National politics throughout 2016 were relatively safe and stable, although there was a terrorism incident in Jakarta in the middle of January 2016. Despite this, the government was able overcome this issue quickly so that it did not have a negative impact on the tourism industry of Indonesia. Moreover, natural disasters such as volcanic activity at Soputan mountain in North Sulawesi, Gamalama mountain in Ternate, Sinabung mountain in North Sumatra and Rinjani mountains in Lombok, did not significantly affect the arrival of foreign tourists to Indonesia.
Ditengah tantangan global dan domestik pada tahun 2016, industri pariwisata Indonesia masih memperlihatkan tingkat kenaikan yang berkelanjutan, ini ditunjukan dengan kenaikan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara yang mencapai 12 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 10,4jt atau naik 15%.
In global and domestic challenges in 2016, Indonesia’s tourism industry still shows a sustainable rate of increase. This can be seen from a rise in the number of foreign tourists to about 12 million, compared to the previous year, which saw 10.4 million inbound arrivals. This represents and increase of 15%.
Sejalan dengan target Kementrian Pariwisata pada tahun 2017 yaitu jumlah kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia, dan memfasilitasi pengembangan pasar wisata melalui kegiatan promosi untuk strategi lima tahun kedepan, Perseroan turut serta berperan aktif dalam pencapaian tersebut dengan terlibat langsung secara aktif pada event promosi dan pameran baik didalam negeri maupun diluar negeri. Adapun perihal tersebut sejalan dengan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional yaitu menjadikan Indonesia sebagai Negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan. Upaya yang perlu dilakukan agar sejalan dengan visi tersebut adalah peningkatan daya saing produk wisata, pengembangan daya tarik, promosi terpadu dan berkesinambungan, serta pengembangan institusi dan sumber daya manusia.
Conforming with the Ministry of Culture and Tourism’s target in 2017, namely the number of the arrival foreign tourists to Indonesia reaching 15 million, operations have facilitated tourism market development through the promotion of a fiveyear strategy. The company has actively participated actively the achievement of this aim by directly involvement in events for promotion and exhibition, both domestically and overseas, in accordance with the Master Plan of National Development Tourism to make Indonesia a world-class country of tourism destinations, competitiveness, and sustainability. The efforts have been made parallel to its vision of improving competitiveness of tourism products, developing attractiveness, promoting integrated, sustainable and institutional development and human resources.
Keuangan
Finance
Tinjauan keuangan yang akan diuraikan dalam bagian ini mengacu pada Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Laporan Keuangan telah diaudit oleh KAP Mirawati Sensi Idris.
Financial reviews to be presented in this section refer to the Financial Statements for periods ending 31 December 2016 and 2015. The Financial Statements have been audited by the Public Accountant Office (KAP) of Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny.
KONDISI PEREKONOMIAN
59 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
STATE OF THE ECONOMY
LAPORAN LABA RUGI KOMPERHENSIF Consolidated statement of income Keterangan
2015
2016
Pertumbuhan(%)
Pendapatan
334.5
503.1
50.4%
Revenue
Beban Pokok Pendapatan
261.0
389.3
49.2%
Direct Cost
Laba kotor
73.5
113.7
54.7%
Gross Profit
Laba usaha
14.5
41.2
184.1%
Operating Profit
Laba sebelum Pajak
9.5
38.4
304.2%
Profit before taxes
Beban pajak
2.7
12.9
377.8%
Tax Expenses
Laba tahun berjalan
6.8
25.3
272.1%
Current Year Profit
Jumlah Penghasilan Komprehensif
7.7
25.8
235.1%
Total Comprehensive Income
Description
Dalam Miliar Rupiah
In Billion Rupiahs
Pendapatan Usaha
Revenue
Pada tahun 2016, jumlah pendapatan meningkat 50,4% menjadi Rp503,1 miliar, dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp334.5 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari jenis produk paket perjalanan beach holiday dan optional, juga dengan adanya akuisisi PT Buaya Travel Indonesia.
In 2016, revenue increased by 50.4% to Rp 503.1 billion as compared to 2015 revenue of Rp 334.5 billion. The increase was mainly due to the rise in income from inbound tour packages and optional, also with the acquisition of PT Buaya Travel Indonesia.
Beban Pokok Pendapatan
Direct Cost
Pada tahun 2016, jumlah beban pokok pendapatanpun meningkat sesuai dengan kenaikan pendapatan sebesar 49,2% menjadi sebesar Rp389,3 miliar dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp261 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan berdasarkan jenis produk untuk jenis produk paket perjalanan wisata ,opsional dan penyusutan. Tidak terdapat transaksi pembelian dengan pihak pemasok yang melebihi 10% dari beban pokok pendapatan.
In 2016, direct cost was up by 49.2% to Rp 389.3 billion as compared to the Rp 261 billion in the preceding year. The increase was mainly due to the rise in tour packages, optional and asset depreciations. There were no procurements from suppliers in which the transaction was more than 10% of direct cost.
Laba Kotor
Gross Profit
Pada tahun 2016, jumlah laba kotor meningkat 54,7 % menjadi Rp113,7 miliar, dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp73,5 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya optimalisasi beban langsung.
In 2016, gross profit rose by 54.7% to Rp 113.7 billion from the Rp 73.5 billion in 2015. The increase was mainly due efficiency in direct cost.
Beban Pajak
Tax Expenses
Pada tahun 2016 jumlah beban pajak Rp12.9 miliar, meningkat 377,8% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp2,7 miliar, yang dikarenakan meningkatnya laba perseroan sebelum pajak.
In 2016, the tax expenses were Rp 12.9 billion, which was a drop of 377.8% as compared to 2015’s Rp 2.7 billion. This was due to the decrease in the year’s profit before taxes PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
60
Analisa Pembahasan Manajemen
Analisa Pembahasan Manajemen
LAPORAN POSISI KEUANGAN
FINANCIAL STATEMENT
Liabilitas Jangka Panjang
Non-current Liabilities
Pada tahun 2016 Aset meningkat sebesar 18.6%. Total Liabilitas meningkat 20,9% dan Ekuitas meningkat 14.6%.
In 2015, assets increased by 17.6%, total liabilities rose by 31.1% and equity was up by 4.6
Liabilitas jangka panjang terdiri dari Utang pihak berela¬si non-usaha, liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, liabilitias pajak tangguhan, liabilitas imbalan kerja jangka panjang.
Non-Current Liabilities consist of payables to non-business related parties, long-term liabilities – net of current maturities, deferred taxes and long-term wage liability.
Aset
Assets
Aset Perseroan terdiri dari aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, sedangkan aset tidak lancar terdiri dari piutang pihak berelasi non-usaha, biaya dibayar dimuka jangka panjang, aset pajak tangguhan, investasi pada entitas asosiasi, aset tetap, properti investasi dan aset lain-lain.
The Company’s assets consist of current assets and noncurrent assets. The current assets are divided into cash and cash equivalents, and receivables, while non-current assets include receivables from non-business related parties, long-term advances, deferred taxes, investment in association entity, fixed assets, property investments and others.
Keterangan
2015
2016
Pertumbuhan(%)
Description
Aset lancar
86.8
88.2
1.6%
Current Asset
Aset tidak Lancar
307.1
376.7
22.7%
Non-Current Asset
Jumlah Aset
393.9
464.9
18.0%
Total Asset
Dalam Miliar Rupiah
In Billion Rupiahs
Pada tahun 2016, jumlah aset lancar sebesar Rp88,2 miliar meningkat 1,6% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp86,7 miliar. Meningkatnya aset lancar disebabkan karena tingginya saldo kas dan setara kas.
In 2015, current assets totaled Rp 86.7 billion, which was an increase of 22.1% as compared to 2014, which was Rp 71 billion. The rise in current assets was due to the high volume of cash and cash equivalents.
Sedangkan jumlah aset tidak lancar pada tahun 2016 sebesar Rp376,7 miliar meningkat 22,7% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp307,1 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh tingginya pengadaan barang modal.
Meanwhile, non-current assets in 2015 totaled Rp 307,1 billion, or up by 16,3% as compared to 2014’s Rp 263.9 billion. The increase was due to the high volume of capital goods procurement.
LIABILITAS & EKUITAS
LIABILITIES & EQUITY Current Liabilities
LIiabilitas Jangka Pendek Liabilitas terdiri dari liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. Liabilitas jangka pendek terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, utang pajak, beban akrual, pendapatan diterima dimuka dan bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun (utang bank dan utang pembelian aset tetap).
The liabilities consist of current and non-current liabilities. Current liabilities include short-term bank loans, short-term loans, operating loans, other loans, taxes payable, accruals, advances, as well as current maturities of long-term liabilities.
Keterangan
2015
2016
Pertumbuhan(%)
Utang Bank Jangka pendek
32.6
0.0
-100.0%
Utang Usaha
22.1
28.2
27.6%
Account Payable
Utang lain – lain
2.3
0.3
666.7%
Others Payable
Utang Pajak
7.4
6.7
-9.5%
Taxes Payable
Beban Akrual
0.7
0.3
-57.1%
Accrued Expenses
Pendapatan diterima di muka
0.5
2.2
340.0%
Advance Received
Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
38.5
23
67.4%
Current Portion of Long-term Liabilities
Jumlah liabilitas jangka pendek
86.6
78.2
-9.7%
Total Current Liabilities
Dalam Miliar Rupiah Liabilitas jangka pendek menurun sebesar 9,7% menjadi sebesar Rp78,2 miliar, dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp86,6 miliar
61 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Description Short-Term Bank Loan
In Billion Rupiahs Current Liabilities have increased by 9,7% to Rp 78.2 billion from 2015’s Rp 86.6 billion.
Keterangan
2015
2016
Pertumbuhan(%)
Utang pihak berelasi non usaha
27.6
15.0
-45.7%
Due to related parties
Liabilitas jangka panjang setelah dikurang bagiani yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
74.9
134.9
80.1%
Long-term Liability Net of Current Portion
Liabilitas pajak tangguhan
19.3
23.4
21.2%
Deferred Tax Liabilities
7.1
9.0
26.8%
Long-Term Employee Benefits Liability
Jumlah liabilitas jangka panjang
128.9
182.3
41.4%
Total Non Current Liabilities
Jumlah liabilitas
215.5
260.5
20.9%
Total Liabilities
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Description
Dalam Miliar Rupiah
In Billion Rupiahs
Jumlah liabilitas jangka panjang naik 41,4% menjadi Rp182,3 miliar, dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp128,9 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya utang bank jangka panjang dan pembelian aset tetap.
Total non-current liabilities rose by 38.6% to Rp 128.9 billion as compared to 2014, which was Rp 93 billion. This increase was specially due to the rise in payables to non-business related parties and long-term wage liability.
Ekuitas
Equity
Ekuitas (modal) terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, saldo laba dan kepentingan non pengendali. Jumlah ekuitas yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp204,4 miliar meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp178,3 miliar.
Equity (capital) consists of capital stock, additional paid-in capital, retained earnings and non-controlling interest. Total equity for the year ending 31 December 2015 was Rp 178.3 billion, increasing from 2014’s Rp amount of Rp 170.5 billion
TABEL EKUITAS Keterangan
2015
2016
Pertumbuhan(%)
Description
Modal Saham
71,5
71,5
0.0%
Capital Stock
Tambahan Modal disetor
29,1
29,1
0.0%
Additional Paid Capital
Saldo Laba
81.2
106.4
31,0%
Retained Earnings
Kepentingan Non Pengendali
(3.5)
(3,5)
0.0%
Non Controlling Interests
178.3
204.4
14.6%
Total Equity
Jumlah Ekuitas Dalam Miliar Rupiah
In Billion Rupiahs
LAPORAN ARUS KAS Keterangan
2015
2016
Pertumbuhan(%)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
51.0
62.4
22,4%
Cash Flows from Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
(40.3)
(19.0)
-52.8%
Cash Flows from Investing Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
(6.3)
(38.3)
507.9%
Cash Flows from Financing Activities
Kenaikan (Penurunan) bersih Kas dan setara Kas
4.4
5.1
15.5%
Net Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalent
Description
Dalam Miliar Rupiah
In Billion Rupiahs PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
62
Analisa Pembahasan Manajemen
Analisa Pembahasan Manajemen
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS DROM OPERATING ACTIVITIES
Arus kas dari aktivitas operasi terjadi sebagai akibat dari biaya dan pendapatan operasional Perseroan. Kas dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp62,3 miliar, sedangkan pada tahun 2015 aktivitas operasi mengakibatkan adanya pengeluaran sebesar Rp51 miliar. Terjadi kenaikan penerimaan dari pelanggan serta kenaikan pembayaran kepada karyawan, hal ini yang menyebabkan naiknya penerimaan kas hasil opersional.
Cash flows from operating activities occur as a result of income and expenses of the Company. Outflows from operational activities totaled Rp 62.3 billion, while in 2015 it was Rp 51 billion. There was an increase in income from customers and at the same time, an increase in salary payments. This has caused cash inflows from operational activities to decline.
hutang, sedangkan DER digunakan untuk mengukur bagian modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau hutang. Pada tahun 2016 nilai DAR sebesar 56.% lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 sebesar 54,7% sedangkan nilai DER 2016 sebesar 127,5% dibandingkan tahun 2015 sebesar 120,9% Rasio solvabilitas ini masih dalam tingkat yang memadai.
In the year 2015, DAR was 54.7% higher than that of 2014, which was 48.9%. Meanwhile, DER was 120.7% in 2015 and 96.4% in 2014. These figures are considered adequate.
STRUKTUR MODAL
CAPITAL STRUCTURE
Pada tahun 2016 komposisi struktur modal Perseroan terdiri dari 56% liabilitas, 44% ekuitas yang digunakan untuk membiayai aktiva. Perseroan telah mengelola permodalan dengan mempertimbangkan perkembangan dan keberlanjutan bisnis perseroan ke depannya.
In 2015, the capital structure consisted of 54.7% liabilities and 45.3% equity. The Company has managed its capital by considering the development and continuity of its business.
ARUS KAS DARI AKTIIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM INVESTMENT ACTIVITIES
Perseroan mencatat arus kas dari aktivitas investasi sebesar Rp19 miliar, sedangkan tahun 2016 tercatat sebesar Rp40,3 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan pada tahun lalu perseroan melakukan pelepasan aset tetap, serta adanya kenaikan uang muka aset tetap
The Company notes that cash flows from investment activities reached Rp 19 billion in 2016, while in the preceding year it was Rp 40.3 billion. This drop was specially due to the sales of some fixed assets and an increase in the down payment of newly-procured fixed assets.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Arus kas dari aktivitas pendanaan tahun 2016 tercatat sebesar Rp38,2 miliar, lebih timggi dibandingkan tahun 2015 senilai Rp6,2 miliar. Hal ini disebabkan adanya penerimaan hutang bank yang lebih besar dibanding tahun lalu.
Cash flows from financing activities in 2015 totaled Rp 38.2 billion, higher than 2015’s amount of Rp 6.2 billion. This fall was due to an increase in bank loan payments as compared to last year.
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG Rasio Likuiditas
SOLVENCY RATIO Liquidity Ratio
Tinjauan Operasi Per kelompok wisata
Perseroan memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja berkelangsungan dengan cara mempertahankan kecukupan jumlah kas dan setara kas yang mudah dikonversi menjadi uang tunai ketika mengalami gangguan yang tak terduga dari penagihan kas. Tingkat likuiditas Perseroan dapat dilihat dari current ratio.
The Company maintains sufficient funds to pay for working capital, i.e. by maintaining sufficient cash and cash equivalents that are highly liquid in the case of unexpected events. The Company’s liquidity level can be seen from its Current Ratio.
Operational Review according to Tours
Aktivitas operasi Perseroan terdiri dari empat kelompok wisata yaitu overland, beach holiday, incentive, dan lain lain. Masing-masing segmen berkontribusi penting bagi pencapaian laba konsolidasi Perseroan.
The Company’s operations consist of four types of tours, which are Overland, Beach Holiday, Incentive and others. Each of these segments is an important contributor towards the consolidated profits of the Company.
Hal ini juga menunjukkan peningkatan kesanggupan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada tahun 2016 ditunjukan dengan nilai current ratio. Pada tahun 2016 current ratio adalah sebesar 1,1 x lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 sebesar 1 x. Perseroan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi liabilitas jangka pendeknya,Hal ini sejalan dengan tujuan Perseroan untuk terus mempertahankan tingkat likuiditas tertentu guna menjamin ketersediaan dana untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan perseroan.
This also shows the Company’s improved capability in paying off its current liabilities in 2015, as shown in the Current Ratio. In 2015, Current Ratio was 1 while in 2014 it was 0.995. The Company has a sufficient liquidity ratio to pay for its current liabilities. This is in line with the Company’s mission to continue maintaining liquidity ratio in order to guarantee availability of funds to support the operations and development of the Company.
Rasio Solvabilitas
Solvability Ratio
Rasio solvabilitas dapat dilihat dari rasio utang terhadap aset atau Debt to Assets Ratio (DAR) dan rasio utang terhadap ekuitas atau Debt to Equity Ratio (DER). DAR digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban atau
Solvability Ratio can be seen from the ratio of debt to assets (DAR) and debt to equity (DER). DAR is used to measure current assets that can be easily solved to cover liabilities and debt, while DER is used to measure part of capital that can be used as warrant to pay off all liabilities and debt.
63 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Keterangan
2015
2015
Description
NILAI
%
NILAI
%
Liabilitas
215.5
54.7%
260.5
56.0%
Liability
Ekuitas
178.4
45.3%
204.4
44.0%
Equity
Aset
393.9
100.0%
464.9
100.0%
Asset
Dalam Miliar Rupiah
In Billion Rupiahs
% 2012
%
2013
%
2014
%
2015
%
2016
%
150,986
59.40%
165,868
59.16%
175,990
58.96%
198,172
59.95%
161,567
48.29%
44,711
17.59%
47,603
16.98%
51,540
17.27%
57,924
17.52%
86,048
25.72%
Incentive/Ad Hock 41,152 Others/ Optional 17,336
16.19%
55,390
19.76%
55,420
18.57%
56,597
17.12%
53,821
16.09%
6.82%
11,516
4.11%
15,561
5.21%
17,866
5.40%
33,133
9.90%
Keterangan Overland Beach Holiday
Total
254,186 100.00% 280,377 100.00% 298,510 100.00% 330,559 100.00% 334,569 100.00%
Pada tahun 2016 jumlah pendapatan usaha segmen konsolidasi mencapai Rp503,1 miliar, meningkat 50,4%, dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp334.5 miliar. Segmen terbesar yang mendukung pendapatan usaha dari usaha perjalanan wisata Overland.
During the year 2016, comprehensive income reached Rp 503.1 billion, a rise of 50.4% from the Rp 334.5 billion in 2015. The biggest contributing segment towards the income was Overland scheme.
Pendapatan usaha dari segmen perjalanan Overland berkontribusi terhadap pendapatan usaha sebesar 44,0%, segmen Beach Holiday sebesar 31,8%, incentive sebesar 14,6%, serta lainnya berkontribusi sebesar 9,6%.
Operating income from Overland contributed 44.0% towards revenue, while Beach Holiday, Incentive and the others each had a share of 31.8%, 14.6% and 9.6% respectively in the total operating income. PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
64
Analisa Pembahasan Manajemen
Analisa Pembahasan Manajemen
Mount Bromo, East Java
PROSPEK USAHA 2017
2017 BUSINESS PROSPECT
“Sebagai market leader Destination Management Company di Indonesia, kami selalu berusaha menangkap peluang kedatangan wisman dari mancanegara. Apalagi dukungan pemerintah yang besar kepada sektor pariwisata menjadi angin segar bagi kami, dan secara optimis kami yakin target 2017 dapat dicapai dengan kerja keras dan terus membaca peluang pasar” papar Renato Domini, Direktur Utama dan CEO, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, wilayah pedalaman yang indah, reruntuhan budaya dan sejarah yang menarik, pantai-pantai, dan banyak lagi. Negara ini masih terus berjuang keras dalam menarik lebih banyak wisatawan asing yang datang. Memang betul bahwa Indonesia mencapai target untuk menyambut 12 juta turis asing di 2016, namun angka ini jauh lebih rendah dari jumlah wisatawan yang mengunjungi negara-negara tetangga seperti Singapura (16,5 juta) atau Malaysia (26 juta).
Renato Domini, President Director and CEO of PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk stated that “As a market-leading Destination Management Company in Indonesia, we are always striving to discover new opportunities in foreign markets and maximize the potential of our product. This year, the Indonesian government’s commitment to tourism has enhanced our capacity to grow, and we are now seeing the benefit throughout the sector. In the coming months, we will endeavor to build on our success by seeking out new markets and uncovering fresh new insights into tourism locations across Indonesia. In so doing, Panorama Destination can continue to go from strength to strength.” Indonesia has many places of interest for tourists, including beautiful inland areas, places of cultural and historical interest, beaches and much more. Indonesia is still striving to attract more foreign tourists, and the country reached its target to receive 12 million foreign tourists in 2016. However, this remains lower than the number of tourists who visited neighbouring countries such as Singapore (16.5 million) and Malaysia (26 million).
Sektor pariwisata Indonesia menyumbang 4% dari total perekonomian, sementara sektor-sektor usaha lain seperti minyak & gas, batu bara, karet, dan tekstil menempati posisi urutan ke-1 hingga ke-4 yang cenderung menurun, sesuai dengan karakternya sebagai “non-renewable” produk yang diyakini akan dapat dilampaui oleh sektor pariwisata pada penghujung tahun 2019. Pemerintah Indonesia ingin meningkatkan angka ini dua kali lipat menjadi 8% dari PDB, sebuah target yang menunjukkan bahwa dalam waktu 4 tahun mendatang, jumlah pengunjung perlu ditingkatkan dua kali lipat menjadi kira-kira 20 juta. Dalam rangka mencapai target ini,
The tourism sector in Indonesia contributed 4% of the total economy, while other business sectors such as oil and gas, coal, rubber, and textiles occupy the first four positions, despite demonstrating decline. In accordance with their character as “non-renewable” products, they are each expected to be surpassed by the tourism sector by 2019. The government aims to double the contribution of Indonesia’s tourism sector, to a total of 8% of GDP, a target which means that by the fourth quarter of next year, the number of visitors to Indonesia must be doubled to approximately 20 million. In order to achieve this target, the government has focused on reconditioning Indonesia’s infrastructure (including
65 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Pemerintah berfokus pada memperbaiki infrastruktur Indonesia (termasuk infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi), aksesibiliti, kesehatan & kebersihan dan juga meningkatkan kampanye promosi online (marketing) di luar negeri. Pemerintah juga merevisi kebijakan akses free visa policy di 2015 untuk menarik lebih banyak wisatawan asing dengan memberikan bebas visa kunjungan ke lebih dari 100 Negara.
information technology infrastructure and communication), accessibility, health & cleanliness and also improving online promotional campaigns (marketing) abroad. The government has also revised a policy of free visa access from 2015, in order to attract more foreign tourists by giving free visas to visitors from more than 100 countries.
Perseroan memegang teguh nilai-nilai yang dikandung dalam prinsip-prinsip penyelenggaraan kepariwisataan, sehingga ditetapkan “norma” sebagai penerapan nilai yang dikandung dalam prinsip penyelenggaraan kepariwisataan, yaitu kepariwisataan berbasis budaya, masyarakat, dan lingkungan. Ditengah era globalisasi dan komunikasi yang sudah menjadi kebutuhan pada industri jasa, perseroan meyakini penerapan teknologi yang terintegrasi mampu menjawab tantangan kedepan, didampingi dengan diversifikasi produk wisata antara lain dengan membuka destinasi baru dan mengembangkan produk yang sudah ada.
The company upholds values of principled and sustainable tourism, so it has determined to implement these principles in its operations, specifically relating to culture-based tourism, community and the environment. In an era globalisation and communications technology that encompasses all service industries, the company believes that integrated technology practice can answer the challenges in the future which are accompanied by a diversification of tourist products, including opening new destinations and developing existing products.
Tahun 2017, perseroan terus mengembangkan pariwisata yang berkualitas seperti Marine Tourism, Eco Tourism, Adventure, Heritage, Art & Culinary Tourism, Wisata Perkotaan & Perdesaan, dan program yang sejalan dengan market portofolio personal, bisnis dan wisatawan, disamping terus dikembangkan pemasaran aktif berbasis IT.
In 2017, the company is continuing to develop the tourism sector with a focus on high quality, such as marine tourism, eco-tourism, adventure, heritage, art & culinary tourism, urban and rural tourism, and programs that are appropriate with personal portfolio markets, businesses and tourists. In addition, development is still achieved through active marketing based in Information Technology.
Sejalan dengan target pemerintah untuk mendatangkan wisman sebanyak 15 juta orang, Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20% di tahun 2017 dengan target wisatawan 180.000 orang, dengan fokus utama yaitu membuka pasar baru serta menjual destinasi wisata baru di Indonesia.
In accordance with government targets, the company has targeted revenue growth of 20% in 2017, with a target of 180,000 tourists handled. The company will focus on opening new markets and will sell new tour destinations in Indonesia to achieve this goal.
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
66
Analisa Pembahasan Manajemen
Analisa Pembahasan Manajemen
PT.Destinasi Tirta Nusantara Tbk sebagai biro perjalanan wisata konvensional, secara umum, menghadapi persaingan dengan biro perjalanan wisata konvensional yang ada di Indonesia dalam penguasaan pasar. Persaingan usaha tersebut antara lain dapat dilihat dalam grafik pencapaian perseroan berdasarkan table segmentasi pasar. Perseroan optimis mampu menembus tantangan di masa depan.
PT.Destinasi Tirta Nusantara Tbk is a conventional tour travel agent. It generally faces competition with conventional tour travel agents throughout Indonesia that have a high level of control in the market. Business competition can be seen in the diagram, with achievements of the company based on market table segmentation. The company is optimistic that it is able to meet the challenges of the future.
Perseroan secara aktif tetap mempertahankan kegiatan promosi wisata di ajang Internasional, melakukan perjalanan mengunjungi mitra usaha agar secara konsisten menampilkan Indonesia sebagai tujuan wisata bagi pelanggannya, membangun kemitraan dan aktif menyelenggaraan wisata edukasi (FAM TRIP) kepada mitra usaha untuk menjamin berlanjutnya pertumbuhan pasar.
The company actively engages in tourism promotion events at international events. It travels to visit business partners so that the company consistently exhibits Indonesia as a tourist destination for their customers, thereby building partnerships and actively being involved in the education tourism (FAM TRIP) event for business partners to ensure continued market growth.
Kegiatan pariwisata di daerah yang berkelanjutan dan menjadi tradisi tahunan seperti Festival Danau Toba, Pesta Kesenian Bali, Tour d’Singkarak, Festival Tambora, Tour d’Flores dan berbagai kegiatan pariwisata yang bersifat lokal, mendorong minat wisatawan, pelaku wisata dan maskapai penerbangan bekerja sama sehingga lebih memberikan banyak alternatif wisata bagi masyarakat, mulai dari rekreasi ke objek wisata, hingga kegiatan MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition).
Furthermore, the company has continued its participation in regional tourism events, such as Toba Lake Festival, Bali Art Celebration, d’Singkarak Tour, Tambora Festival, d’Flores Tour and specific localised tourism activities. Each event attracts tourist interest, tour operators and airlines that work together to establish many more alternatives for tours, ranging from recreation and tourism, to corporate MICE events (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition).
Selain itu, dikarenakan karakteristik tamu wisman, khususnya dari Eropa, yang berkunjung ke kawasan Asia Tenggara, termasuk dalam kategori turis long-haul dan senang berkunjung ke beberapa negara sekaligus di kawasan Asia Tenggara maka pada Kuartal III tahun 2017, Perseroan berencana untuk membuka kantor regional pertamanya di Thailand. Dengan adanya ekspansi ini, Perseroan mengharapkan terjadinya crossselling antara kedua kantor di Indonesia dan Thailand serta meningkatkan daya saing Perseroan sebagai DMC (Destination Management Company).
In addition, foreign tourists (especially of Europe), who visited Southeast Asia, can be included in the long-haul tourist category; those who travel to visit multiple countries within the region of Southeast Asia. Thus, in the third quarter 2017, the company plans to open its first regional offices in Thailand. With this expansion, the company expects to initiate cross-selling between the two office in Indonesia and Thailand. This expansion will increase the company competitiveness as a DMC (Destination Management Company).
67 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
RESIKO USAHA
BUSINESS RISK
Industri pariwisata merupakan industri yang memiliki daya tahan yang sangat rentan. Perseroan dengan system manajemen dan pengalaman yang ada, telah memetakan Resiko Usaha dalam upaya memperkecil kerugian yang berdampak pada investor maupun industri pariwisata secara umum. Beberapa hal yang telah dipetakan oleh Perseroan antara lain:
The tourism industry is inherently vulnerable to external factors. To mitigate this threat, the company relies upon its systems, management and experience. The Company has mapped business risk in an effort to reduce high losses that could impact on investors and the tourism industry as a whole. Some of the risks are mapped by the company that were:
Fluktiasi mata uang asing
Foreign Currency Fluctuation
Pencemaran alam di obyek wisata
Pollution at tourism sites
Pemberitaan media yang tidak seimbang
Unbalanced media coverage
Bencana alam
Natural disasters
Situasi Politik dan keamanan
Politic and security issues
Kompetisi dengan daerah tujuan wisata regional Antisipasi : membuat Variasi produk yang baru
Anticipation; Creating new product variations
Antisipasi : transaksi dalam negeri dalam bentuk rupiah.
Antisipasi : Membuat Tempat – tempat pembuangan sampah, rambu – rambu kebersihaan dll.
Antisipasi : Memberikan counter news dengan media campaign dari pemerintah
Antisipasi : Memberikan pelatihan penanggulangan yang berkesinambungan dengan aparat dan masyarakat langsung
Antisipasi : Membentuk Crisis Center yang bertugas memberikan penjelasan kepada mitra usaha tentang kondisi keamanan terutama pada route yang dilalui dalam melakukan perjalanan wisata
Anticipation: local transactions must be made in Indonesia rupiah Anticipation: Add garbage bins and signs to maintain cleanliness, etc.
Anticipation: provide counter news through media campaign from the government
Anticipation: training in emergency response in collaboration with related authorities and local officials.
Anticipation: making a Crisis Center that is responsible for providing explanations for business partners, related to security conditions - especially on tour routes that are affected
Competition with a regional tourist destination
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
68
Human Resources development
Pengembangan sumber daya manusia
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya Manusia
69 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources & Develoment 71 Perencanaan Sumber Daya Manusia 2016 Human Resources Planning 2016
72 Komposisi Sumber Daya Manusia Human Resources Composition
73-74 Pengembangan Kompetensi SDM Human Resources Development
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya Manusia
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan faktor penting bagi indutri Pariwisata . Seiring dengan perkembangan zaman terutama ditengah kemajuan tekhnogi serta trend wisata di destinasi baru, Perseroan senantiasa memberikan perhatian khusus dalam perkembangan kompetensi sumber daya manusia baik melalui pemahaman serta pengetahuan tentang produk maupun berbagai training, juga membentuk karakter sejalan dengan nilai nilai budaya perseroan.
The Company realises that Human Resources are a crucial factor for the tourism industry. Along with era development, especially amid of the progress of technology and tour trends in new destinations, the company continues to pay special attention to the development of human resources competency through comprehension as well as knowledge of products or various training. In addition, its character is constructed based on the core cultural values of the company.
Perseroan memperlakukan SDM sebagai aset berharga secara adil dan menghargai setiap kontribusi yang diberikan tanpa memandang unsur gender maupun ras. Peseroan menjamin hak dan kewajiban setiap karyawan dengan mematuhi ketentuan Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
The company treats human resources as a valuable asset and appreciates every contribution that is given, without discriminating against people’s gender or race. The Company guarantees the right and obligations of every employee in obeying law number 13/2003 on employment.
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan
Composition of Employees Based on Education
Komposisi Karyawan berdasarkan Pendidikan selama 2 (dua) tahun terakhir sebagai berikut:
Composition of Employees Based on Education in the Last Two Years:
Keterangan
2016
2015
Sarjana/Pasca sarjana
98
72
Graduate/Postgraduate
Sarjana Muda/Setingkat
95
50
Diploma or Equivalent
SLTA
432
346
Senior High School
SD-SLTP
93
93
Elementary School-Junior High
Total
718
561
Total
Description
Tahun / Orang
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
Composition of Employees Based on Age
Komposisi Karyawan berdasarkan Usia selama 2 (dua) tahun terakhir sebagai berikut:
Composition of Employees based on age within the last two years are as follows:
Keterangan
2016
2015
Description
Perencanaan Sumber Daya Manusia 2016
2016 Human Resources Planning
Maturist (> 71)
0
1
Maturist (> 71)
Baby Boomer (55-70)
Perencanaan SDM bertujuan untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia yang lebih tanggap terhadap tuntutan pasar serta trend yang berkembang. Pendekatan dilakukan secara holistik menyeluruh dan terpadu, agar mendorong terciptanya lingkungan kerja layak dan termotivasi meningkatkan kinerja individu, kelompok dan perseroan.
Human resources planning aims to improve the capacity of human resources, to be more responsive to the demands of markets, as well as the trends that develop. The company makes holistic and integrated approaches so that it can encourage the creation of a work environment which is motivated and dedicated to improving the performance of each individual, group and the company as a whole.
18
12
Baby Boomer (55-70)
Generation X (35-54)
343
289
Generation X (35-54)
Generation Y (21-34)
330
250
Generation Y (21-34)
Generation Z (18-20)
27
9
Generation Z (18-20)
Total
718
561
Pengelola Sumber Daya Manusia
Organisation Structure of Human Resource Management
Perekrutan
Recruitment
Perseroan menyadari bahwa pertumbuhan dan perkembangan perseroan tidak terlepas dari kualitas SDM, oleh karenanya perseroan berkomitmen untuk mengelola SDM secara profesional sebagai modal dasar eksistensi dan pertumbuhan perseroan. Pengelola Sumber Daya Manusia di Perseroan dilaksanakan oleh Divisi Human Resource (HR). Divisi HR memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : • Perekrutan • Pelatihan & Pengembangan • Kepegawaian • Hubungan antar karyawan • Kompensasi & Manfaat Kunci sukses yang berkesinambungan terletak pada terciptanya hubungan positif, baik antara karyawan dan perseroan atau antar sesama karyawan. Diharapkan peran divisi HR dapat mendorong SDM kepada keberhasilan bisnis yang dijalankan perseroan.
The company realised that the growth and development of the company is inseparable with the calibre of its human resources. Therefore, the company is committed to managing its human resources professionally, as the base capital of the existence and the growth of the company. Management of human resources in the company is conducted by the Human Resource (HR) Department. It has duties and responsibilities as follows; • Recruitment • Learning & Development • Personnalia • Industrial Relation • Compensation & Benefit The key to sustainable success is in the establishment of positive relationships between employees and the company. The role of the Human Resource Department is to encourage and facilitate the success of business in the company.
Rekruitmen dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia serta menyesuaikan dengan dinamika organisasi perseroan, melalui proses internal dan external dengan membuka seluas luasnya kesempatan rekrutmen dengan tidak membedakan suku,agama,ras dan antar golongan. Recruitmen secara ketat menjaring tenaga kerja berbakat, kompeten dan berkarakter yang akan dididik menjadi karyawan yang terampil, professional, berdedikasi, disiplin berintergritas, bertanggung jawab semangat untuk maju, bekerjasama dalam teamwork dan berkontribusi sepenuh hati untuk mencapai target perseroan.
Recruitment fulfils the needs of human resources and adjusts with the dynamics of the company organisation; through internal and external processes, it is casting its net as wide as possible to attract the most suitable candidates, regardless of ethnicity, religion, race or class. Recruitment is strictly tasked to capture talented labour, seeking out professionals who are competent and whose characteristics match the company alues. Employees are highly educated, skilled, professional, dedicated, disciplined, trustworthy, responsible, spirited, collaborative and able to make a heartfelt contribution to achieve the company target.
Didasari oleh semangat untuk memajukanan perseroan yaitu perseroan menjadi pilihan karyawan, pilihan pelanggan dan pilihan investor dan berlandaskan semangat untuk maju.
Based on a passion for progress, the company is the employees’ first choice, so customers, colleagues and investors are united in their common desire to move forward.
71 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Total
Tahun / Orang
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
72
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Kompetensi SDM
The Development of Human Resource Competence
Perseroan secara berkesinambungan melakukan pengembangkan SDM kedepan dengan berorientasi kepada performance dan kualitas personal sebagai kunci untuk pertumbuhan usaha sesuai dengan azas azas industri pariwisata yang sehat. Penerapan penilaian kinerja diseluruh bagian perseroan didukung oleh Key Performance Indicator (KPI) yang jelas dan transparan serta pemberian reward yang sesuai dengan prestasi karyawan. Penempatan karyawan baik di kantor pusat maupun kantor cabang harus sesuai dengan kompetensi dan keahliannya.
Human resources development is oriented towards performance and personal quality as the keys to business growth, in accordance with the principles of the tourism industry. The implementation of performance evaluation throughout the company is supported by Key Performance Indicators (KPI) which are definite and transparent, presenting rewards is which are appropriate and concurrent with employees’ achievements. Employees’ placement, both in the central office and branch offices, has to be in accordance with their competence and their skills.
Untuk memenuhi kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan maka perseroan melakukan metode pendidikan, pelatihan, penugasan khusus, maupun program mutasi dan promosi. Pembinaan dan pengembangan SDM didasarkan pada kompetensi dasar dan kompetensi teknis untuk mendukung karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
To meet the needs of competence and expertise, thus the company performs a method of education, training, special assignment, along with mutation programs and promotion. Coaching and human resource development are conducted, based on basic competence and technical competence to support employees in implementing their roles and responsibilities.
PELATIHAN
JUMLAH PESERTA
Panorama management Conference (Bukittinggi)
31 employees (supervisor up)
English Course for travel industry
5 batch (100 employees)
Tourplan – Integrated travel system
100 employees
Training ‘ Service excellence & defense driving’
60 employees
Competency in tourism industry course
10 employees
Product knowledge
2 batch (10 employees)
Kompensasi & Keuntungan
Compensation and Benefit
Perseroan senantiasa mengkaji paket Compensation & Benefit yang diberikan kepada karyawan agar dapat mempertahankan daya saingnya dibandingkan dengan standar industri yang ada. Pengkajian terhadap remunerasi karyawan didasarkan pada indikator makro-ekonomi, hasil kinerja individu, anggaran yang ditetapkan dengan tetap memperhatikan kemampuan Perseroan. Penyesuaian remunerasi dilakukan secara bertahap agar tetap bersaing di pasar baik untuk fixed pay, variabel pay maupun benefit lainnya dengan tetap mempertimbangkan kemampuan keuangan Perseroan.
The company always studies compensation package and benefits awarded to an employee in order to uphold its competitiveness compared with industry standards. Study of employees remuneration is based on economic macro indicators, individual performance and budget, focusing on the company ability. Adjustment remuneration is done in stages to remain competitive in the market both of fixed pay, variable pay and other benefits taken into consideration regarding the ability of the company.
73 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
PENERAPAN REWARD & PUNISHMENT
REWARD & PUNISHMENT MECHANISM
Perseroan memberikan berbagai jenis apresiasi kepada Karyawan berupa pengembangan diri dan juga berupa reward atau bonus. Pemberian apresiasi dilaksanakan dalam rangka memacu semangat bagi setiap Karyawan untuk terus berkembang, berkompetisi dan menciptakan berbagai inovasi.
The company gives various appreciation to employees in the form of personal development and also rewards or bonuses. The appreciation is offered in an attempt to spur the spirit of every employee to continue to develop, compete, create and innovate.
Perencanaan Sumber Daya Manusia 2016
2016 Human Resources Planning
• Bonus Tahunan • Program Kepemilikan Mobil • Insentif kinerja • Insentif penjualan • Outing • Penghargaan Karyawan
• Annual Bonus • Car Ownership Program • Work Incentive • Sales Incentive • Outing • Award
Punishment
Punishment
Perseroan memiliki kebijakan terkait dengan pemberian sanksi kepada Karyawan. Perseroan berkomitmen menegakkan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan sebagai bagian dari penerapan Good Corporate Governance. Penentuan jenis sanksi didasarkan pada pelanggaran yang dilakukan, dampak yang ditimbulkan dan unsur perbuatan demi pelaksanaan organisasi yang terintegrasi guna mendorong tercapainya visi dan misi Perseroan.
The company has a strict policy related to the issue of sanctions for the employee. The company is committed to maintaining sanctions for a violation which is undertaken as part of Good Corporate Governance. The determination of the sanctions is based on the type of violation, the impacts of the violation generated and the deed in question. By the implementation of this organisational structure, the company is actively promoting and implementing its vision and its mission.
Reward
Reward
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
74
good corporate governance
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
75 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance 79-80 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Annual Shareholders Meeting
81-84 Dewan Komisaris
Board of Commissioner
85-86 Direksi Board of Director
87 Komite Dewan Komisaris Committees of The Board of Commissioner
88 Piagam Komite Audit Audit Committee Charter
89-90 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
91 Sistem Pengendalian Internal Internal Controlling System
95-96 Program Kerja Audit Internal tahun 2016 2016 Internal Audit Committee Work Program
97-98 Etika Perusahaan Code of Conduct
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
Good Corcopare Governance (GCG) merupakan suatu kebutuhan untuk menjamin terjadinya keselarasan tujuan antara perseroan dan para stakeholdernya, perseroan sangat memahami akan kebutuhan tersebut dengan bersungguh sungguh dalam mengimplementasikan GCG. Perseroan telah mendapatkan banyak manfaat terkait dengan implementasi GCG, antara lain adalah adanya peningkatan kepercayaan pemegang saham dan stakeholder lainnya. Hal tersebut tercermin dengan relatif stabilnya harga pasar saham perseroan.
Good Corporate Governance (GCG) is a necessity for the Company in order to guarantee harmony between the Company’s and its shareholders’ targets. The Company understands the need to this matter, therefore earnestly implementing it. The Company has obtained huge benefits from the implementation of GCG, such as improved trust of shareholders to stakeholders. This is evident in the relatively stable price of the Company shares.
Dalam rangka memaksimalkan nilai Perusahaan bagi pemegang saham, perseroan menerapkan prinsip: Keterbukaan, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Adil, dan Independen agar perseroan mampu memiliki daya saing yang kuat, dan kompetitif.
In order to optimize company value for the shareholders, the Company upholds the principles of openness, accountability, responsibility, fairness and independence, so that the Company remains highly competitive.
Penerapan GCG Perseroan didasarkan pada UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pentingnya penerapan dari prinsip-prinsip GCG diharapkan dapat membawa kemajuan Perseroan yang signifikan dan berkelanjutan. Prinsip-prinsip GCG yang dimaksud meliputi:
The GCG implementation is based on Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies. The importance of the implementation of GCG principles is expected to bring significant and sustainable development towards the Company. The GCG principles are as follows:
• Transparansi, yaitu prinsip keterbukaan yang tercerminkan dalam proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil yang relevan mengenai Perusahaan.
• Transparency, which is the principle of openness that is reflected in the decision-making processes and openness in providing relevant information of the Company.
• Akuntabilitas, yaitu prinsip kejelasan tanggung-gugat sebagaimana yang dijabarkan dalam tugas pokok, fungsi, peran dan kewenangan dari setiap organ atau unit kerja yang terdapat di dalam Perusahaan dalam rangka mewujudkan secara efektif pengelolaan perusahaan sebagai suatu organisasi.
• Accountability, which is the principle of clarity as described in the main tasks, functions, roles and authority of every working unit in the Company. This is conducted in order to achieve effective organization of the Company.
• Tanggung Jawab, yaitu prinsip pertanggungjawaban dalam pengelolaan Perusahaan terutama menyangkut kesesuaiannya terhadap etika usaha maupun hukum yang berlaku serta prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
• Responsibility, which is the principle of being responsible in managing the Company, especially when it comes to its compliance to business ethics and existing laws, as well as the principles of healthy management.
• Kemandirian, yaitu prinsip pengelolaan perusahaan yang dilakukan secara mandiri dan profesional dengan menghindari benturan kepentingan serta pengaruh maupun tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan etika usaha, hukum yang berlaku atau prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
• Independence, which the principle of independently and professionally managing the Company, by preventing conflicts of interests, influence and pressure from any party, which are against business ethics, laws, and the principles of healthy management.
77 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
• Kewajaran, yaitu prinsip perlakuan yang wajar dan proporsional dalam memenuhi hak-hak shareholders maupun stakeholders berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Fairness, which is the principle of fair and proportionate treatment before the law, all of which are conducted in the efforts to fulfill the rights of shareholders and stakeholders.
Tujuan GCG adalah:
Goals of GCG are:
• Optimalisasi nilai perusahaan agar mampu bersaing secara nasional, regional, maupun ditingkat dunia, sehingga mampu memiliki bisnis yang berkelanjutan sesuai dengan tujuan perseroan; • Sebagai Kontributor dalam perekonomian nasional; • Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, efisien, dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ Perseroan; • Mendorong agar Organ Perseroan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perseroan; • Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional.
• Optimize Company value so that it would be ready to face competitions nationally, regionally or internationally, therefore allowing the business to sustain as per the Company targets; • As a contributor towards national economy; • Push towards a professional, efficient and effective management of the Company, and to improve the functions and independence of its working units; • Aim to have all working units make decisions and take actions on the basis of the highest moral values and in compliance to the law, and have them realize their social responsibility towards stakeholders and the environment around the Company’s location;
Struktur Tatakelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Sesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Mekanisme pelaksanaan GCG di Panorama meliputi: Pemegang Saham; Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); Dewan Komisaris; Komite-komite di bawah Dewan Komisaris; Direksi.
Based on Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies, the Company’s Working Units consist of the General Shareholders’ Meeting (RUPS), Board of Commissioners and Board of Directors. The mechanism of GCG in Panorama includes: Shareholders; RUPS; Board of Commissioners; Committees under the Board of Directors; Board of Directors.
• Taking part in improving the national investment climate;
Labuan Bajo, NTT
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
78
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA 2016
EXTRAORDINEARY ANNUAL SHAREHOLDERS MEETING 2016
Pada tanggal 28 JANUARI 2016 di Ruang Truly Care, Gd Panorama Lt 6 menyelenggarakan RUPSLB, adapun agenda dan keputusan adalah sebagai berikut :
On 28 JANUARY 2016 at the Truly Care Room of the 6th Floor of Panorama Building, the Company held an Annual RUPSLB. The outline and result of the meeting were as follows:
AGENDA RUPSLB TAHUNAN
KEPUTUSAN RUPSLB TAHUNAN
OUTLINE OF THE ANNUAL RUPSLB Persetujuan Penggantian Pengurus Dewan Komisaris dan Dewan Direksi.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
General Shareholders’ Meeting (RUPS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) selaku pemegang kekuasan tertinggi dalam struktur kepengurusan memiliki wewenang yang tidak dimiliki Dewan Komisaris atau Direksi. Wewenang meliputi pengambilan keputusan tentang pengubahan Anggaran Dasar Perusahaan, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, kepailitan, dan pembubaran Perusahaan. Pada dasarnya wewenang tersebut diatur dan dibatasi oleh Undang-Undang Perusahaan Terbatas dan Anggaran Dasar Perusahaan.
The General Shareholders’ Meeting (RUPS), as the highest authority in the organizational structure, is equipped with authorities that do not come with the Board of Commissioners or the Board of Directors. These authorities include the decision to amend the Company Articles, decide cases of merger, amalgamation, acquisition, bankruptcy and dissolution of the Company. These powers and the limitations are stipulated in the Limited Liability Company Law and the Company Articles.
79 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Menyetujui Penggantian Pengurus Dewan Komisaris dan Dewan Direksi.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM 2016
ANNUAL SHAREHOLDERS MEETING 2016
Pada tanggal 23 Juni 2016 di Ruang Truly Care, Gd Panorama Lt 6 menyelenggarakan RUPS Tahunan, adapun agenda dan keputusan adalah sebagai berikut :
On 23 June 2016 at the Truly Care Room of the 6th Floor of Panorama Building, the Company held an Annual RUPS. The outline and result of the meeting were as follows:
AGENDA RUPS TAHUNAN
KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN
OUTLINE OF THE ANNUAL RUPS
Ulun Danu, Bali
RESULT OF ANNUAL RUPSLB
RESULT OF ANNUAL RUPS
Persetujuan Laporan Tahunan,Pengesahan Laporan Tahunan, dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris 2016 Approval of Annual Report, Validation of Annual Report and the presentation of the Board of Commissioners’ Supervisory Report for the year 2016.
Menyetujui Laporan Tahunan,Pengesahan Laporan Tahunan, dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris 2016 Approval of Annual Report, Validation of Annual Report and the presentation of the Board of Commissioners’ Supervisory Report for the year 2016.
Penetapan Pengajuan Laba Perseroan Validation of the Company’s Profit Report
Menetapkan Pengajuan Laba Perseroan Validation of the Company’s Profit Report
Penunjukan Akuntan Publik untuk tahun 2017 Appointment of a Public Accountant Office for the year 2017
Penunjukan Akuntan Publik untuk tahun 2017 Appointment of a Public Accountant Office for the year 2017
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
80
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris diangkat melalui RUPS untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali.
According to Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies, the Board of Commissioners is a company working unit in charge of supervising the company’s operations so as to be according to the Company Articles of Association, and to advise the Board of Directors. Members of the Board of Commissioners are appointed for a certain period by a RUPS and can be reappointed.
Komposisi Dewan Komisaris
Composition of the Board of Commissioners
Berdasarkan akta Notaris Buntario Tigris 137, tanggal 27 Juni 2013, Komposisi Dewan Komisaris terdiri dari :
Based on Deed 137 dated 27 June 2013 made by notary Buntario Tigris in Jakarta, the Board of Commissioners consists of:
NAMA
JABATAN
DASAR PENGANGKATAN
DHARMA TIRTAWISATA
Komisaris Utama
Berdasarkan akta notaris Buntario Tigris 117, tanggal 28 Januari 2016
ROCKY WISUDA PRAPUTRANTO
Anggota Komisaris
Berdasarkan akta notaris Buntario Tigris 117, tanggal 28 Januari 2016
AUGUSTINE CONSTANTINE ROBOT
Komisaris Independen
Berdasarkan akta notaris Buntario Tigris 117, tanggal 28 Januari 2016
• Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan
• Members of the Board of Directors are obliged to provide explanation on every matter requested by the Board of Commissioners.
• untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau perundang-undangan yang berlaku.
• The Board of Commissioners at all times have the rights to temporary dismiss one member or more than one member of the Board of Directors when the person(s) has or have acted against the Company Articles of Association and or the existing laws •The aforementioned temporary dismissal must be notified to the respective member(s) along with the arguments.
• Pemberhentian sementara sebagaimana yang tersebut diatas harus diberitahukan kepada anggota Direksi yang bersangkutan, disertai alasannya. • Dalam jangka waktu 30 hari sesudah pemberhentian sementara itu, Dewan Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan apakah anggota Direksi tersebut akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula. Anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri.
• Within 30 days after the temporary dismissal, the Board of Commissioners is obliged to call of a RUPS so as to decide the fate of the dismissed member. The concerned member must be present in order to present his or her defense.
• RUPS tersebut harus dipimpin oleh Presiden Komisaris, dan apabila ia tidak hadir, oleh anggota Dewan Komisaris lainnya, dan apabila tidak ada Komisaris yang hadir, maka RUPS harus dipimpin oleh orang yang dipilih oleh dan diantara mereka yang hadir.
• The aforementioned RUPS must be presided by the Company’s President Commissioner, otherwise a member of the Board of Commissioners. In twhe case that the the aforementioned parties are not available, then the RUPS may be presided by a present individual who is voted by other present members to lead the meeting. • In the case that the RUPS could not be conducted within 30 days after the temporary dismissal, or that the RUPS could not decide on the matter, then the dismissal is void and the concerned party may return to his original function.
Independensi Dewan Komisaris
Independent Commissioner
Komposisi Dewan Komisaris yang terdiri atas 3 (tiga) orang, dimana salah satunya merupakan Komisaris Independen dimaksudkan agar pengambilan keputusan dapat berjalan dengan efektif, tepat dan cepat. Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Dewan Komisaris bersifat independen, tidak mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pihak manapun.
The installment of an Independent Commissioner among the three (3) members of the Board of Commissioners is aimed at effective, precise and fast decision-making. In doing their work, members of the Board of Commissioners are independent, and neither influence nor influenced by other parties.
• Apabila RUPS tidak diadakan dalam jangka waktu 30 hari setelah pemberhentian sementara itu atau apabila RUPS tidak dapat mengambil keputusan, maka pemberhentian itu menjadi batal demi hukum, dan yang bersangkutan berhak menjabat jabatannya semula.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
Duty and Responsibility of the Board of Commissioners
• Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.
• In the case that all members of the Board of Directors are temporarily dismissed and therefore the Company has no director, then the Board of Commissioners is obliged to manage the Company. In this case, the Board of Commissioners has the rights to appoint its member or members to take the responsibility.
• Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya.
• In the case that only one member is in the Board of Commissioners, then all duties and responsibilities of the President Commissioner are also that of the member of the Board of Commissioners, and vice versa.
• Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki tempat tersebut atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.
81 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
• Members of the Board of Commissioners have during all working hours the rights to enter every office of the Company or other locations owned and used by the Company, and have the rights to look into every bookkeeping, correspondence and/or other documents, and scrutinize and reconcile the Company finances and the related reports, and have the rights to be notified of the activities conducted by the Board of Directors.
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
82
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di Perusahaan Lain
Family Ties and Managerial Position in Other Companies
Hubungan keluarga dan kepengurusan perusahaan lain anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi serta Pemegang Saham selama periode tahun 2016 sebagai berikut :
Family ties and managerial position in other companies among the Board of Commissioners, Board of Directors and shareholders as of 2016 are as follows:
Nama
Hubungan Keluarga Dengan Organ Panorama Group Dewan Komisaris
Direksi
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Pemegang Saham Ya
Tidak
Hubungan Kepengurusan di Perusahaan Lain Sebagai Dewan Komisaris
Sebagai Direksi
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Sebagai Pemegang Saham Ya
Tidak
DHARMA TIRTAWISATA ROCKY WISUDA PRAPUTRANTO AUGUSTINE CONSTANTINE ROBOT
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Meeting
Selama tahun 2016 Dewan Komisaris telah melaksanakan 2 (dua) kali rapat yang dihadiri seluruh Dewan Komisaris. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris selama tahun 2016 antara lain:
Throughout 2016, the Board of Commissioners had two (2) meetings in which all members were present. Some of the duties carried out by the Board of Commissioners in 2016 were:
• Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki tempat tersebut atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. • Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.
• Members of the Board of Commissioners have during all working hours the rights to enter every office of the Company or other locations owned and used by the Company, and have the rights to look into every bookkeeping, correspondence and/or other documents, and scrutinize and reconcile the Company finances and the related reports, and have the rights to be notified of the activities conducted by the Board of Directors. • Members of the Board of Directors are obliged to provide explanation on every matter requested by the Board of Commissioners.
Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau perundang-undangan yang berlaku.
• The Board of Commissioners at all times have the rights to temporary dismiss one member or more than one member of the Board of Directors when the person(s) has or have acted against the Company Articles of Association and or the existing laws.
• Pemberhentian sementara sebagaimana yang tersebut diatas harus diberitahukan kepada anggota Direksi yang bersangkutan, disertai alasannya.
• The aforementioned temporary dismissal must be notified to the respective member(s) along with the arguments.
83 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
• Dalam jangka waktu 30 hari sesudah pemberhentian sementara itu, Dewan Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan apakah anggota Direksi tersebut akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula. Anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri.
• Within 30 days after the temporary dismissal, the Board of Commissioners is obliged to call of a RUPS so as to decide the fate of the dismissed member. The concerned member must be present in order to present his or her defense.
• RUPS tersebut harus dipimpin oleh Presiden Komisaris, dan apabila ia tidak hadir, oleh anggota Dewan Komisaris lainnya, dan apabila tidak ada Komisaris yang hadir, maka RUPS harus dipimpin oleh orang yang dipilih oleh dan diantara mereka yang hadir.
• The aforementioned RUPS must be presided by the Company’s President Commissioner, otherwise a member of the Board of Commissioners. In the case that the the aforementioned parties are not available, then the RUPS may be presided by a present individual who is voted by other present members to lead the meeting. • In the case that the RUPS could not be conducted within 30 days after the temporary dismissal, or that the RUPS could not decide on the matter, then the dismissal is void and the concerned party may return to his original function.
• Apabila RUPS tidak diadakan dalam jangka waktu 30 hari setelah pemberhentian sementara itu atau apabila RUPS tidak dapat mengambil keputusan, maka pemberhentian itu menjadi batal demi hukum, dan yang bersangkutan berhak menjabat jabatannya semula. • Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan.
• In the case that all members of the Board of Directors are temporarily dismissed and therefore the Company has no director, then the Board of Commissioners is obliged to manage the Company.
• Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.
• In this case, the Board of Commissioners has the rights to appoint its member or members to take the responsibility.
• Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya.
• In the case that only one member is in the Board of Commissioners, then all duties and responsibilities of the President Commissioner are also that of the member of the Board of Commissioners, and vice versa.
Pelatihan Dewan Komisaris Tahun 2016
2016 Training for Board of Commissioners
Untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya, selama tahun 2016, Anggota Dewan Komisaris telah mengikuti seminar, training dan workshop maupun sebagai pembicara dalam seminar sebagai berikut:
To improve the competence and knowledge of the Board of Commissioners in doing their work and duties, the members in 2016 participated in seminars, trainings and workshops, as well as became speakers in the seminars, as presented below:
KEGIATAN
SEBAGAI
TANGGAL
NHTV Breda University Netherland
Speaker
26 April 2016
Developing Domestic Market
Speaker
12 Mei 2016
Exploring Inbound Travellers Europe for South Sumatra
Speaker
22 Agustus 2016
Focus Group Discussion on 10 Indonesian New Tourism Destination by Litbang Kompas
Panelis
25 Agustus 2016
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
84
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Direksi
Board of Directors
Pengembangan Kompetensi Direksi Tahun 2016
Board f Directors Capacity Building 2016
Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Direksi merupakan organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan, serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Anggota Direksi diangkat melalui RUPS untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali.
According to Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies, a Board of Directors is a working unit in the a company that has the authority and the responsibility over the management of the company for the purpose of the company’s interests, and are conducted in accordance to the company goals, and represent the company both in or outside of court, all of which are stipulated in the Company Articles of Association. Members of the Board of Directors are appointed by a RUPS for a certain period of time and can be reappointed.
Untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya, selama tahun 2016, Anggota Dewan Komisaris telah mengikuti seminar, training dan workshop maupun sebagai pembicara dalam seminar sebagai berikut:
To increase the competence and knowledge of members of the Board of Directors in carrying out their works and duties, they participated in 2016 some seminars, trainings and workshops, as well as became speakers in some of these events.
Komposisi & Pembagian Tugas Direksi
Board of Directors’ Composition and Work Division
Berdasarkan akta Notaris Buntario Tigris 117, tanggal 28 Januari 2016, Susunan Direksi Perseroan sebagai berikut :
NAMA
Based on Deed 117 dated 28 January 2016 made by notary Buntario Tigris, members of the Board of Directors are as follow:
JABATAN
DASAR PENGANGKATAN Berdasarkan akta notaris Buntario Tigris 117, tanggal 28 Januari 2016 Berdasarkan akta notaris Buntario Tigris 117, tanggal 28 Januari 2016 Berdasarkan akta notaris Buntario Tigris 117, tanggal 28 Januari 2016
RENATO DOMINI
Direktur Utama
RICARDO SETIAWANTO
Direktur
HIE LUANG KIAUW
Direktur
KAKA RAMAYANA
Direktur Independen
Berdasarkan akta notaris Buntario Tigris 117, tanggal 28 Januari 2016
Independensi Direksi
Independent Director
Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, anggota Direksi bertindak secara mandiri, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi pihak mana pun.
In doing their jobs, Board of Directors members act independently, neither influencing nor influeced by other parties.
Tanggung Jawab Direksi
Board of Directors Responsibility
Dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan, Direksi bertanggung jawab penuh kepada Pemegang Saham. Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Struktur Tata Kelola Perusahaan maka tugas pokok, wewenang, dan kewajiban Direksi antara lain: • Direksi melaksanakan tugasnya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan menjaga integritas Anggota Direksi • Direksi melaksanakan fungsi kepengurusan • Direksi melaksanakan fungsi pengawasan internal dan pengendalian risiko • Direksi melaksanakan fungsi evaluasi kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan internal, pelaksanaan GCG, dan perundang-undangan. • Direksi melaksanakan dan memastikan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)
In doing their work to achieve Company goals, the Board of Directors is fully responsible towards the shareholders. As per the regulations stipulated in the Company’s Corporate Governance, the duties, authorities and obligations of the Board of Directors (BoD) are as follow: • The BoD carries out its work according to their competence and obliged to maintain the integrity of all members • The BoD carries out managerial work • The BoD conducts internal supervision and risk management
Rapat Direksi
Board of Directors Meeting
Selama tahun 2016 Direksi mengadakan rapat internal 1 kali dalam sebulan serta rapat berkala gabungan bersama Dewan Komisaris sebanyak 1 kali dalam satu semester.
In 2016, the Board of Directors conducted one internal meeting every month, and a periodic joint meeting with the Board of Commissioners every semester.
85 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
• The BoD conducts evaluation on the compliance on internal regulations, the implemm of GCG and the existing laws. • The BoD conducts and ensure the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR)
NAMA DIREKSI
NAMA PELATIHAN
TEMPAT & TANGGAL PELATIHAN
RENATO DOMINI
Panorama Management Conference
Malang, Februari 2016
RICARDO SETIAWANTO
Panorama Management Conference
Malang, Februari 2016
HIE LUANG KIAUW
Panorama Management Conference
Malang, Februari 2016
KAKA RAMAYANA
Panorama Management Conference
Malang, Februari 2016
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisarin dan Direksi
Remuneration Policy of Directors and Commissioners Board
Perseroan senantiasa mengkaji paket remunerasi yang diberikan kepada karyawan agar dapat mempertahankan daya saingnya dibandingkan dengan standar industri yang ada. Pengkajian terhadap remunerasi karyawan didasarkan pada indikator makroekonomi, hasil kinerja individual, anggaran yang ditetapkan dengan tetap memperhatikan kemampuan Perseroan. Penyesuaian remunerasi dilakukan secara bertahap agar tetap bersaing di pasar baik untuk fixed pay, variabel pay maupun benefit lainnya dengan tetap mempertimbangkan kemampuan keuangan Perseroan.
The Company consistently analyze remuneration packages given to employees so as to maintain competitiveness in comparison to the available standards. The analysis considers macroeconomic indicators, individual performance, available budget and the ability of the Company itself. The Company also do adjustments to the remuneration packages and are conducted gradually, aiming to remain competitive either for fixed pay, variable pay or other benefits, all of which are still influenced by the Company’s ability to pay.
PENERAPAN REWARD & PUNISHMENT Reward
REWARD & PUNISHMENT MECHANISM Reward
Perseroan memberikan berbagai jenis apresiasi kepada Karyawan berupa pengembangan diri dan juga berupa reward atau bonus. Pemberian apresiasi dilaksanakan dalam rangka memacu semangat bagi setiap Karyawan untuk terus berkembang, berkompetisi dan menciptakan berbagai inovasi.
The Company offers various rewards to employees in the form of personal development, award or bonus. The rewards are offered in order to spur the spirit of every employee to continue developing, compete and innovate.
Reward kepada karyawan meiluti:
Employee Reward:
• Bonus Tahunan • Program Kepemilikan Mobil • Performance Incentive/ Insentif kinerja • Sales Incentive/Insentif penjualan • Outing
•
Hukuman
Punishment
Perseroan memiliki kebijakan terkait dengan pemberian sanksi kepada Karyawan. Perseroan berkomitmen menegakkan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan sebagai bagian dari penerapan Good Corporate Governance. Penentuan jenis sanksi didasarkan pada pelanggaran yang dilakukan, dampak yang ditimbulkan dan unsur perbuatan demi pelaksanaan organisasi yang terintegrasi guna mendorong tercapainya visi dan misi Perseroan.
The Company has a strict policy related to punishments for employees. The Company is committed to uphold the regulations against violations, which is a part of Good Corporate Governance (GCG). The decision on which type of punishment is to be imposed is based on the violation, the effect of the violation and details of the violation. These are upheld in order to have an integrated organization that can help achieve the Company’s vision and mission.
Annual Bonus • Car Ownership Program • Performance Incentive • Sales Incentive • Outing
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
86
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
KOMITE DEWAN KOMISARIS
REWARD & PUNISHMENT MECHANISM
PIAGAM KOMITE AUDIT
THE AUDIT COMMITTEE CHARTER
Laporan Komite Audit
The Committee’s Audit Report
Piagam Komite Audit Perseroan meliputi :
The Audit Committee Charter covers:
Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian internal dan efektivitas pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal. Komite Audit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 15 Juni 2011, dengan susunan Komite Audit adalah sebagai berikut: Ketua : Augustine Constantine Robot Anggota : I Putu Ngurah Arya Sugiarta Anggota : Cyd Joslyn Samani Augustine Constantine Robot Lahir: jakarta pada 3 Agustus 1937. Menyelesaikan pendidikan di HBS (Dutch High School) pada tahun 1956. Karirnya dimulai pada tahun 1956 di BPM/ Shell Jakarta, kemudian menjadi Sekretaris Direksi BPM/ Shell Plaju. Pada tahun 1962-1980 memulai jejak langkah di dunia pariwisata sebagai Manager Control & Management Services of PanAmerican World Airways. Tahun 1989-2000 menjabat sebagai Direktur Canadian Airlines, dan sejak tahun 1980-sekarang adalah Direktur Iwata Nusantara, sebuah perusahaan travel miliknya. Sebagai Komisaris Independen, Meity Robot bersama Dewan Komisaris lainnya dapat meninjau kinerja dewan, anggota ataupun pemegang peranan yang bertanggung jawab, termasuk bertugas mengevaluasi kinerja Dewan Direksi, secara perorangan ataupun tim, pada rapat gabungan bulanan. Dewan Komisaris juga melakukan penilaian untuk mengukur keefektifan proses supervisi yang dilakukan dan secara langsung berperan juga sebagai Ketua Komite Audit Perseroan. I Putu Ngurah Arya Sugiarta Alumni Universitas Merdeka Malang 1997, pada thn 1998 – 2001 sebagai Income audit di Aneka Lovina hotel dan Aneka Bagus hotel di Bali 8 – sekarang sebagai independen/ wiraswasta, dengan periode jabatan selama lima tahun. Cyd Joslyn Arya Samani Alumni Universitas Warmadewa Bali 1994, dan th 19961999 sebagai Accounting di PT.Hartono Raya Motor – sekarang sebagai Indepence/Wiraswasta, dengan periode jabatan selama lima tahun.
The Audit Committee was established to assist the Board of Commissioners (BoC) in carrying out their supervisory function over information related to finance, internal monitoring and the effectivity of internal and external audits. The Committee was established based on a BoC Decision Letter on 15 June 2011, with the members consisting of: Chief : Augustine Constantine Robot Member : I Putu Ngurah Arya Sugiarta Member : Cyd Joslyn Samani
• Landasan Pembentukan • Persyaratan Keanggotaan dan masa Tugas Komite Audit • Fungsi Komite Audit • Tugas Utama Komite Audit • Wewenang Komite Audit • Rapat Komite Audit • Tanggung Jawab Pelaporan
• Basis of Establishment • Member requirements and tenure • The Audit Committee’s functions • The Audit Committee’s main duties • The Audit Committee’s authorities • The Audit Committee’s meetings • The Audit Committee’s reporting duties
Rapat Komite Audit
The Audit Committee’s Meetings
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala mengacu pada Piagam Komite Audit. Pertemuan dengan auditor eksternal minimal sebulan sekali pada saat ada jadwal pemeriksaan audit. Dalam pelaksanaan rapat Komite Audit dapat mengundang Manajemen Perseroan melalui Satuan Audit Internal untuk memberikan informasi yang diperlukan.
The Audit Committee holds periodic meetings as mandated by the Audit Committee Charter. Meetings with external auditors are at minimum conducted one a month, i.e. during audit schedules. During meetings, the Committee may invite the Company’s management through its Internal Audit Division and request for necessary information to support their work.
Selama tahun 2016, Komite Audit melakukan berbagai jenis rapat dengan total berjumlah 2(dua) kali rapat. Mayoritas Anggota Komite Audit menghadiri pertemuan tersebut. Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit Perseroan telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Komite Audit. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Komite Audit yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
Throughout 2016, the Audit Committee has held two (2) meetings. Most of the Committee members were present during these meetings. The decisions taken during these meetings have been recorded and documented well in the Audit Committee minutes of meeting. The minutes of meetings are verified by the meeting chair and are distributed to all the Audit Committee members, either those who attended the meeting or were absent. Dissenting opinions are also recorded in these minutes, along with the arguments given to support the opinions.
Tugas & Tanggung Jawab Komite Audit
Duties and Responsibility of Audit Committee
Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tata kelola dan tanggung jawab pengawasan seluruh aktifitas perusahaan mengevaluasi kewajaran Laporan Manajemen yang disusun oleh Direksi serta memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan dan atau hal-hal lain yang disampaikan Direksi, serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
The Audit Committee assists the Board of Commissioners (BoC) in the management of its supervisory function of the Company, evaluate on the fairness of the Management’s reports complied by the BoD, and offer insights to the BoC on other reports or other matters presented by the Directors. The Committee also identify matters that it feels require the Board of Commissioners’ attention.
87 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Augustine Constantine Robot Born in Jakarta on 3 August 1937, she finished her studies from Dutch High School (HBS) in 1956. Her career started in 1956 with BPM/Shell Jakarta, where she later became the Secretary for the Director of BPM/Shell Plaju in West Sumatra. In between 1962 to 1980, she started a career in tourism as Manager Control and Management Services of PanAmerica World Airways. From 1989 to 2000, she was a director at Canadian Airlines and since 1980 until today, she has been a director at Iwata Nusantara, a travel company which she founded. As an independent commissioner, Meity Robot – along with the other commissioners, supervises the performances of the board, member as well as other related parties, and she also evaluates the work of the Board of Directors, both for the individual members or the team as a whole, during its joint monthly meeting. The Board of Commissioners also evaluates and measures the effectiveness of supervision processes, and acts as the chief of the Company’s Audit Commission. I Putu Ngurah Arya Sugiarta Graduated from Malang Merdeka University in 1997, in between 1998 to 2001 worked as income auditor at Aneka Lovina Hotel and Aneka Bagus Hotel in Bali – currently working independently, which she will be holding for five years. Cyd Joslyn Arya Samani Graduated from Warmadewa University of Bali in 1994, in between 1996 to 1999 worked as an accountant for PT Hartono Raya Motor – currently working independently, which she will be holding for five years.
PROGRAM KERJA KOMITE AUDIT TAHUN 2016 Audit Committee Work Program in 2016
REALISASI Realization
Review Tingkat Solvabilitas Perusahaan
Maret 2016
Review Rencana Manajemen dalam antisipasi kondisi sosial-politik tahun 2016
Maret 2016
Memeriksa hasil evaluasi budget tahun 2015
Maret 2016
Menindaklanjuti hasil temuan eksternal audit tahun 2015
Juni 2016
Review Manajemen Resiko Perseroan tahun 2017
November 2016
Review rencana pelaksanaan eksternal audit tahun 2017
November 2016
Review Budget tahun 2017
November 2016
Komite Manajemen Risiko dan GCG
Risk Management and GCG Committee
Komite Nominasi & Remunerasi
Nomination and Remuneration Committee
Komposisi Dewan Komisaris
Other Board of Commissioners’ Committees
Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Manajemen Risiko dan GCG. Pelaksanaan fungsi dari Komite Manajemen Risiko dan GCG dilaksanakan oleh Dewan Komisaris. Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Pelaksanaan fungsi dari Komite Nominasi dan Remunerasi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris.
Selain Komite Audit, Perseroan tidak memiliki komitekomite lainnya.
As of now, the Company has yet to establish a Risk Management and GCG Committee. The functions of this committee are carried out by the Board of Commissioners. As of now, the Company has yet to establish a Nomination and Remuneration Committee. The functions of this committee are carried out by the Board of Commissioners.
The Company has no other committee than the Audit Committee. PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
88
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara Panorama dengan stakeholders, dan masyarakat umum serta bertanggung jawab untuk menyediakan dan menyampaikan informasi yang penting mengenai Perseroan kepada masyarakat umum maupun untuk kepentingan pemegang saham. Sekretaris Perusahaan mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan.
A corporate secretary acts as a liaison between Panorama and stakeholders and the general public, and is also responsible to provide and deliver crucial information about the Company to the general public and/or shareholders. A corporate secretary carries a mission to consistently and persistently present the good image of the company through the best management of effective communications programs with all stakeholders.
HIE LUANG KIAUW Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Lahir: Lahir di Jakarta tahun 1963. Bergabung dengan PANORAMA sejak 1996 sebagai Finance Manager sehingga menjadi salah satu pimpinan yang bertanggung jawab atas kegiatan keuangan dan administrasi perseroan.
Born in Jakarta in 1963. He joined PANORAMA in 1996 as Finance Manager and has since became one of the key people responsible for the Company’s financial and administrative activities.
Perjalanan Karir: • 1984-1988 Pelangi Mobilindo Plaza tahun • 1989-1990 Berlian Mobil, • 1991-1995 Administration Head Auto Rama Perkasa
Career: • 1984-1988 • 1989-1990 • 1991-1995
Pelangi Mobilindo Plaza tahun Berlian Mobil, Administration Head Auto Rama Perkasa
Pedoman Kerja Sekretaris Perusahaan
Guidelines to Corporate Secretary’s Work
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Perusahaan telah dilengkapi Pedoman Kerja yang disebut dengan Job Manual. Dokumen tersebut senantiasa ditinjau ulang secara berkala Pedoman Sekretaris Perusahaan antara lain mengatur : • Memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan pihak-pihak terkait. • Menjamin tersediannya informasi yang dapat diakses oleh pihak-pihak terkait dengan kebutuhan setiap pihak-pihak terkait. • Sebagai Investor Relation • Memastikan kepatuhan terhadap GCG dan perundangundangan yang berlaku. • Melaksanakan kegiatan CSR. • Bertanggung jawab kepada Direksi dan melaporkan kegiatan secara berkala kepada Direksi • Mengagendakan, mengatur, rapat rapat Direksi, Direksi dengan Komisaris dan membuat risalah rapat- rapat.
In doing his job, a corporate secretary is guided by a Job Manual. The document is constantly reviewed. The guidelines mandates the Corporate Secretary to:
Kegiatan Sekretaris Perusahaan di tahun 2016
Corporate Secretary Work in 2016
Selama tahun 2016, Sekretaris Perusahaan telah melakukan program kerja sebagai berikut: • Akhir bulan Maret, menyampaikan Laporan Keuangan Auditan per 31 Desember tahun 2016 kepada OJK dan BEI, sekaligus mengunggahnya di IDXNET • Akhir bulan April, mempublikasikan Laporan Tahunan 2015 • Bulan April, menyampaikan LapKeu interim Q-1 tahun 2016 • Bulan April, menyampaikan jadwal RUPST kepada public melalui media cetak dan media elektronik • Bulan Juni, menyelenggarakan RUPST dan Paparan publik atas kinerja Perseroan di tahun 2016 • Bulan Juli, menyampaikan Laporan Keuangan interim tengah tahun 2016 • Bulan Oktober,menyampaikan LapKeu interim Q-3,tahun 2016 • Menerima kunjungan beberapa investor baik dari dalam maupun luar negeri • Bekerjasama dengan Yayasan Panorama Anugerah, melaksanakan kegiatan CSR 2016 • Bekerjasama dengan VP-Brand & Communication, menerbitkan dan mempublikasikan Press Release; melakukan perbaikan website PANR, dan kegiatan- kegiatan publikasi lainnya.
In 2016, the Corporate Secretary conducted the following events: • At end of March, presented the audited Financial Statement of 2016 to the OJK and BEI and uploaded it to IDXNET
Akses Data dan Infromasi Perusahaan
Open Access to Company data and information
Untuk memperkuat upaya penerapan GCG, Panorama berupaya memberikan kemudahan dalam akses informasi bagi para pemangku kepentingan (Stakeholders) melalui pengembangan sistem teknologi informasi yang kuat dan handal. Stakeholder Perusahaan juga dapat memperoleh informasi mengenai produk dan manfaatnya, tentang Panorama ke alamat sebagai berikut:
To empower the GCG implementation, Panorama has put efforts to open access to information to stakeholders through the Company’s strong and reliable information technology system.handal.
• Ensure consistent communication between the Company and related parties • Ensure the availability of information accessible by related parties • Act as an Investor Relation • Ensure obedience towards GCG and the existing laws • Conduct CSR programs Periodically report to the Board of Directors on the events involving the Company • Schedule and manage BoD meetings and its meetings with Board of Commissioners, and produce the minutes of meetings.
• At end of April, published the 2015 Annual Report • April, presented the Q1-2016 interim Financial Statement • April, presented the public the media with the Annual RUPS schedule • June, conducted the Annual RUPS and Public Expose on the Company’s performance in 2016 • July, presented the Q2-2016 interim Financial Statement • October, presented the Q3-2016 interim Financial Statement • Welcomed the visit of several foreign and domestic investors • Collaborated with the Panorama Anugerah Foundation to conduct the CSR events of 2016 • Collaborated with VP-Brand & Communication to write and publics press releases, make changes of the PANR Website and other publication activitie
Company stakeholders can also obtain information about products and their impression about Panorama to the following address:
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) PT.Destinasi Tirta Nusantara Tbk Jl. Tomang Raya 63, Jakarta Barat 11440 Tlp (62) 21 -56958585 Fax (62) 21-56958586 Email :
[email protected] Web : www.panorama-destination.com
89 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
90
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
Seiring dengan perkembangan usaha perusahaan yang terus tumbuh, Panorama memandang perlu dilakukannya pengendalian internal secara menyeluruh dan terintegrasi serta berupaya meningkatkan penerapan pengendalian internal melalui pengembangan sistem dan prosedur yang aplikatif dan mencegah terjadinya fraud.
Along with the growth of the Company, Panorama feels the need for a comprehensive internal control mechanism and its application through a systematic and procedural way that is applicable so as to prevent fraud.
Fungsi pelaksanaan pengendalian internal dilakukan oleh Direksi melalui Internal Auditor. Sedangkan fungsi pengawasan dan penasehatan telah dilakukan oleh Dewan Komisaris terkait dengan proses kecukupan dan kewajaran dalam penyusunan laporan keuangan, pengelolaan risiko dengan memperhatikan prinsipprinsip kehati-hatian yang dibantu oleh Komite Audit.
Internal control is done by the BoD through Internal Auditors, while monitoring and advisory are done by the BoC in relation to the reasonableness of financial reports and risk management that considers the principles of circumspection. The Audit Committee assists on this matter.
LAPORAN AUDIT INERNAL Internal Audit Report
Struktur & Sumber Daya Unit Audit Internal
Organizational Structure and Human Resource of Internal Audit Unit
Presiden Direktur
Kepala Unit Audit Internal
Syarat & Kompetensi Sumber Daya Unit Audit Internal
Requirements & Competency of Internal Audit Unit Members
Untuk menjadi Auditor Internal, harus memenuhi persyaratan dan kualifikasi sebagai berikut: • Memiliki integritas dan perilaku yang professional, independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya; • Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya; • Memiliki pengetahuan yang memadai untuk dapat mengenali, meneliti dan menguji adanya indikasi kecurangan; • Secara kolektif memiliki pengetahuan tentang risiko dan pengendalian yang penting dalam bidang teknologi informasi dan teknik-teknik audit berbasis teknologi informasi; • Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundangundangan di bidang pasar modal dan perundangundangan terkait lainnya; • Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif; • Wajib mematuhi standar profesi dan kode etik yang dikeluarkan oleh International Standard for the Professional Practice of Internal Auditing; • Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/ atau data Perusahaan terkait dengan perlaksanaan tugas dan tanggung jawab Internal Audit kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan/ putusan pengadilan; • Memahami prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik dan manajemen risiko; • Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus;
To become an Internal Auditor, one must fulfill the following requirements and qualifications: • Equipped with integrity, professional, independent, honest and objective in doing his work; • Equipped with knowledge and technical experiences of auditing and other disciplines relevant to the audit work; • Have sufficient knowledge to identify, scrutinize and analyze on potential fraud; • Collectively posses knowledge of the risks and resolutions in regards to information technology and have an understanding of IT-based auditing techniques; • Understand the laws related to capital market and other related fields; • Equipped with solid communications skills, both spoken and written; • Obliged to comply to profession standards and code of ethics issued by International Standard for the Professional Practice of Internal Auditing; • Obliged to maintain secrecy of Company information related to internal audit work, except mandated by the laws and/or court; • Understand the principles of Good Corporate Governance and risk management; • Willing to improve knowledge, expertise and professional capability consistently;
Manajer Audit Internal
Auditor
Auditor
Sumber daya Unit Audit Internal pada tahun 2016 berjumlah 2 (dua) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Audit Internal, 1 (satu) orang Manajer.
Human resources in the Internal Audit Unit in 2016 consisted of two (2) members: one (1) internal audit chief and one (1) manager.
91 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Kelimutu Lake, Flores
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
92
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
KEPALA AUDIT INTERNAL HEAD OF INTERNAL AUDIT
SYARIEF GUNAWAN Kepala Audit Internal
Head of Internal Audit
Lahir di Cianjur pada tanggal 23 Juni 1959 Menjabat sebagai Kepala Audit Internal sejak Desember 2009
Cianjur on 23 June 1959. Served as Head of Internal Audit since December 2009.
Perjalanan Karir: 1980 – 1985 PT.Paradise Pulau Putri, 1985 – 1990 PT.Travel contact overseas 1990 – Sekarang PT.Desinasi Tirta Nusantara Tbk
Career: 1980 – 1985 PT.Paradise Pulau Putri, 1985 – 1990 PT.Travel contact overseas 1990 – Sekarang PT.Desinasi Tirta Nusantara Tbk
Training yang di ikuti : 2013 Pelatihan Perpajakan yang diselanggarakan oleh Lembaga Manajemen Formasi 2014 Economy Outlook 2015: By Fauzi Ichsan 2014 Training PSAK
Trainings: 2013 Pelatihan Perpajakan yang diselanggarakan oleh Lembaga Manajemen Formasi 2014 Economy Outlook 2015: By Fauzi Ichsan 2014 Training PSAK
Dasar Pengangkatan: SK Direksi PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk No : VI/DTNHRD/ XII-9/157 tanggal 2 Desember 2009.
Legal Basis of Appointment: SK Direksi PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk No : VI/DTNHRD/ XII-9/157 dated 2 Desember 2009.
93 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Internal Audit Charter
Internal Audit Charter
Panorama telah memiliki Internal Audit Charter yang menjadi dasar dan panduan pelaksanaan kegiatan Audit Internal.
Panorama has formulated an Internal Audit Charter which is the basis and guideline to the implementation of internal auditing.
Tujuan pembentukan Internal Audit Charter adalah: 1. Menetapkan posisi kegiatan Unit Audit Internal dalam Organisasi; 2. Memberikan otorisasi kewenangan kepada Unit Audit Internal dalam memperoleh akses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap semua catatan dan atau informasi tentang seluruh aktivitas dan sumber daya Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya; 3. Menetapkan lingkup tugas dan aktivitas Audit Internal.
The goals of the Internal Audit Charter formulation are: 1. Determine the position of Internal Audit Unit in the Organization; 2. To give authority to the Internal Audit Unit to gain full, free and unlimited access to all bookkeeping and notes and information related to the activities the utilization of Company resources;
Piagam Audit Internal Panorama meliputi :
The Audit Committee Charter covers:
• Pendahuluan • Prinsip dasar audit internal • Audit Internal • Fungsi • Tugas dan Tanggung Jawab • Wewenang Audit Internal • Lingkup Kerja Audit Internal • Standar Audit/Norma Pemeriksaan • Persyaratan Internal Auditor • Persyaratan Lingkup Kerja Audit Internal • Persyaratan Pelaksanaan dan Pelaporan Audit • Norma Pelaksanaan Pemerikasaan • Norma Pelaporan Pemeriksaan • Norma Tindak Lanjut • Persyaratan Pengelolaan Audit Internal • Kode Etik • Penutup
• Introduction • Basic principles of internal auditing • Internal Auditing • Functions • Duties and Responsibilities • Authority of Internal Audit Unit • Scope of work of Internal Audit Unit • Standard auditing norms • Internal auditor requirements • Requirements of the Internal Audit Unit’s scope of work • Requirements of internal auditing and the reporting • Auditing norms • Reporting norms • Following-up norms • Internal Audit Unit management requirements • Code of Ethics • Closing
Berdasarkan Internal Audit Charter, tugas dan kewenangan Unit Audit Internal adalah sebagai berikut: • Membuat pelaksanaan audit tahunan • Melaporkan hasil pelaksanaan audit kepada Komite Audit, serta membuat rekomendasi perbaikan • Berkoordinasi dengan auditor eksternal dalam pelaksanaan audit, apabila ada atau diperlukan, untuk memastikan efektivitas pelaksanaan audit. • Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen • Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada direktur Utama dan Dewan Komisaris. • Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
According to the Internal Audit Charter, the duties and responsibilities of the Internal Audit Unit are as follows: • Annual audit planning. • Reports its audit to the Audit Committee and recommend for amendments. • Coordinates with external auditors in conducting its audit if they are present or necessary so as to ensure effectiveness in the audit. • Recommend amendments and provide objective information on the documents audited for all levels of management. • Produce an audit report and present the report to the President Director and the Board of Commissioners. • Conducts special audits if necessary.
3. Determine the scope of work of Internal Audit Unit
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
94
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Program Kerja Audit Internal tahun 2016
Internal Audit Program of 2016
Manajemen Resiko
Risk Management
Setiap awal tahun, Audit Internal menyusun Program Kerja Audit Tahunan (Audit Plan). Selama tahun 2016, rencana kerja audit sebagai berikut:
Every year, the Internal Audit Unit prepares an audit plan. In the year 2016, the audit plans are as follows:
Panorama dalam perjalanannya mengalami perkembangan seiring dengan meningkatnya kompleksitas aktivitas bisnis usaha yang semakin mempertegas pentingnya tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance) dan manajemen risiko yang dapat diandalkan.
Panorama has been developing along with the increased complexity of the business, which emphasizes the importance of good corporate governance and reliable risk management mechanism.
Pengelolaan risiko Panorama bertujuan untuk memastikan risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan usaha agar dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dievaluasi, sehingga pada akhirnya dapat memberi manfaat berupa peningkatan kepercayaan para pengambil keputusan, pelaksana operasional maupun pemangku kepentingan Perusahaan. Kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko telah melekat pada fungsi dan tanggung jawab Direksi.
Panorama’s risk management aims at ensuring that all risks that appear in the business can be identified, measured, managed and evaluated, so that they can instead give benefits to the Company in the form of increased confidence of decision makers, operations executives and stakeholders. The policy and guideline on risk management are vested in role of the Board of Directors.
Fokus Manajemen Risiko Tahun 2016
Risk Management Focus in 2016
Fokus manajemen risiko dilakukan dengan meniningkatan efektifitas penerapan manajemen risiko di semua Unit Kerja, meningkatan risk awareness dan penyusunan pedoman manajemen risiko.
The focus of the risk management activity is done by comprehensively implementing the risk management program in all working units, increase risk awareness of employees and the formulation of risk management guidelines.
Perkara Penting yang Dihadapi
Composition of the Board of Commissioners
Pada tahun 2016, tidak ada perkara hukum berkaitan dengan Perseroan.
No legal battles occurred in 2016.
Etika Perusahaan
Code of Conduct
Sebagai bentuk komitemen penerapan GCG di Perusahaan, Panorama bertekad untuk menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan etika tertinggi dalam kejujuran dan keadilan. Komitmen ini dirancang bukan hanya sekadar untuk mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku, tetapi juga untuk memperoleh dan menjaga kepercayaan para pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan mitra usaha. Hal ini merupakan hal yang sangat substansial bagi keberhasilan usaha jangka panjang. Kami telah merumuskan berbagai kebijakan menyangkut etika Perusahaan dengan mengupayakan penerapan standar etika terbaik dalam menjalankan segenap aktivitas bisnisnya sesuai dengan visi, misi, dan budaya yang dimiliki melalui implementasi Etika Kerja.
As a commitment towards the implementation of GCG at the Company, Panorama is committed to do business with the highest level of honesty and fairness. Our commitment comes not only to comply to the existing laws, but to also gain and maintain trusts of customers, shareholders, employees and partners. We believe that such commitment is substantial as to achieve our success in the long run. We have formulated various regulations related to Company code of conduct by pushing towards implementing the highest level of ethics in carrying out our business so that it is in line with out vision, mission an culture of Work Ethic.
Adapun isi dari Etika Kerja Panorama meliputi Etika Kerja: 1. Hubungan Karyawan dengan Perusahaan 2. Hubungan Karyawan dengan Wewenang dan jabatannya di perusahaan 3. Hubungan Antara Atasan dan Bawahan 4. Hubungan Antar Karyawan
Panorama Work Ethic are as follows: 1. Relationship between Employees and the Company 2. Relationship between Employees and their Duties and Responsibilities 3. Relationship between Superiors and Subordinates 4. Relationship among Employees
Penyebaran Etika Kerja
Dissemination of Work Ethic
Sosialisasi merupakan tahapan penting dari penerapan Standar Etika Perusahaan. Panorama senantiasa melakukan sosialisasi dalam penerapan Etika Kerja kepada seluruh pegawai Panorama, mulai dari level operasional sampai kepada top management. Sosialisasi ini dimaksudkan agar insan Panorama senantiasa patuh terhadap Etika Kerja.
The dissemination process is the most important part in the implementation of Company Work Ethic. Panorama always disseminates information in regards to Work Ethic implementation to all employees, from the operational level to the top management. This process is aimed at having all Panorama employees abide by the Work Ethic.
PROGRAM KERJA INTERNAL AUDIT 2016
FAKTOR RESIKO
AREA
Pelaporan Informasi Information reporting
Keuangan Financial
Penggunaan Wewenang Use of authority
Keuangan & Operasional Financial & Operational
Resiko Kesalahan pengambilan keputusan operasional Risk of error in operational decision
Integritas & Profesionalisme Integrity & Profesionalism
Keuangan Financial
Resiko akurasi penentuan rencana dan evaluasi tahunan keuangan Risk determination accuracy of financial plans and annual evaluations
Akurasi & Akuntabilitas Accuration & Accountability
Keuangan Financial
Sistem & Operasi System & Operation
Keuangan & Operasional Financial & Operational
Sinkronisasi Strategi Synchronization & Strategy
Keuangan Financial
Optimalisasi Hasil Usaha Optimization of operating results
Keuangan Financial
Sistem Pengawasan Monitoring System
Keuangan Financial
Sinergi Group Group Sinergy
Keuangan & Operasional Financial & Operational
Kebijakan Keuangan Financial policy
Keuangan Financial
Resiko salah saji dalam laporan keuangan Risk of misstatements in the financial statements Resiko penyalahgunaan aset bergerak Risk of misuse of mobile assets
Menindaklanjuti hasil temuan audit Eksternal untuk tahun buku 2015 bersama komite audit Follow up the findings of external audit for the book in 2015 with audit committee Menelaah rencana aksi korporasi perusahaan pada tahun 2016 Examines the company’s corporate action plan in 2016
Resiko pengelolaan investasi pada anak usaha Risk management of investments in subsidiary Resiko pengelolaan likuiditas perseroan & anak usaha Liquidity risk management company and subsidiary Hubungan antar anak usaha Relationship between subsidiary Menelaah Kebijakan keuangan perseroan & anak usaha Examine the company’s financial policy and its subsidiary
Akuntan Perseroan
Company Accountants
Laporan keuangan Panorama tahun buku 2016 telah diaudit oleh Auditor Eksternal yang ditetapkan melalui RUPS Tahunan pada tanggal 23 Juni 2016. Akuntan Perusahaan yang ditunjuk oleh pemegang saham adalah KAP Mirawati Sensi Idris dengan audit fee sebesar Rp. 247.000.000.-
Panorama financial reports on 2016 has been audited by external auditors who were appointed by the Annual RUPS on 23 June 2016. The public accountants’ office appointed by the shareholders was KAP Mirawati Sensi Idris with a service fee of Rp 247,000,000.
Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk, tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan Perusahaan. Proses pemilihan Auditor Eksternal berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris atas usulan Komite Audit.
To ensure independence and quality results, the appointed external auditors are not permitted to have conflict of interests with the Company. The appointment of External Auditors is based on the recommendation from the Board of Commissioners by considering the inputs of the Audit Committee.
TAHUN BUKU
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
No. IZIN USAHA
NAMA AKUNTAN & No. IZIN
2016
Mirawati Sensi Idris
1219/KM.1/2011
Leo Susanto AP.1284
2015
Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny
1219/KM.1/2011
Eddy Setiawan AP.0506
2014
Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny
1219/KM.1/2011
Eddy Setiawan AP.0506
95 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
RUANG LINGKUP AUDIT
OPINI AUDIT
Wajar dalam semua Laporan Keuangan hal yang material Perusahaan Reasonable in all Financial Statements material matters Laporan Keuangan Wajar dalam semua hal yang material Perusahaan Financial Statements Reasonable in all material matters Laporan Keuangan Wajar dalam semua hal yang material Perusahaan Financial Statements Reasonable in all material matters
BIAYA AUDIT
Rp247.000.000,-
Rp247.000.000,-
Rp245.000.000,-
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
96
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Jaipong Dance - Karawang, West Java
Penegakan Etika Kerja
Guidelines to Corporate Secretary’s Work
Mekanisme Sistem Pengaduan
Complaint Mechanism
Panorama melakukan penegakan terhadap Etika Kerja yang dilakukan dengan melakukan pemantauan secara berkala terhadap penegakan Etika Kerja. Upaya penegakan Etika Kerja dilakukan oleh Panorama melalui penyediaan media pengaduan pelanggaran, penerapan reward and punishment serta pernyataan komitmen.
Panorama enforces the Work Ethic by conducting regular monitoring. The enforcement of Work Ethic is conducted by providing complaint media, the implementation of the reward and punishment system and Statement of Commitment.
Whistle-blowing System
Whistle-blowing System
Kebijakan pengaduan pelanggaran diperlukan untuk mengatur penyelesaian Pengaduan Pelanggaran bagi stakeholders yang tertuang dalam suatu Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran. Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (whistleblowing system) merupakan sistem yang dapat dijadikan media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai tindakan pelanggaran yang diindikasi terjadi di dalam suatu Perusahaan.
A whistle-blowing system is necessary so as to manage the settlement of complaints of stakeholders. The whistle-blowing system is a system that allows witnesses to report on a violation within the Company.
Kebijakan Pengaduan Pelanggaran yang disusun dimaksudkan untuk mengelola dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi antara lain terkait dengan kerugian perusahaan secara finansial maupun reputasi perusahaan yang bersifat negatif. Pengaduan pelanggaran dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan, melalui email maupun surat resmi. Pengaduan dari pihak ketiga dan/ atau dari karyawan Perusahaan harus ditempatkan dalam kerangka peningkatan GCG. Pengaduan harus disampaikan oleh pelapor dengan rasa tanggung jawab dan bukan bersifat fitnah yang dapat mencemarkan nama baik atau reputasi seseorang.
The Complaint Mechanism is establish to manage and minimize the risk of, for example, financial losses and those that resulted in the Company’s bad reputation. Complaints can be notified in person or via written report, email or official letter. Complaints for third parties and/or from Company employees are in accordance to the implementation of GCG. Complaints must be notified by the individual with responsibility and not in any way aimed to discredit other individuals.
Jenis Pengaduan
Types of Complaints
Jenis pengaduan yang dapat disampaikan melalui mekanisme Whistleblowing System adalah sebagai berikut: • Pelanggaran atas aturan atau persyaratan internal. • Pelanggaran atas hukum atau peraturan yang berlaku tidak termasuk fraud atau pencurian (termasuk insider trading). • Fraud atau pencurian. • Membahayakan kesehatan atau keselamatan. • Masalah-masalah sumber daya manusia yang telah gagal untuk diselesaikan melalui prosedur pengaduan SDM. • Memalsukan atau menyembunyikan catatan keuangan. • Memalsukan atau menyembunyikan informasi manajemen non-finansial. • Perilaku tidak etis. • Perlakuan terhadap pelanggan yang tidak pada tempatnya • Kerusakan lingkungan
The types of complaints that can be reported through the Whistle-blowing System are such as: • Violations on internal regulations. • Violations on existing laws other than laws on fraud and money laundering.
Pengaduan yang disampaikan harus memenuhi syaratsyarat bahwa pengaduan disampaikan secara tertulis, memuat identitas pelapor (kerahasiaan identitas pelapor akan tetap terjaga), memuat informasi yang memberikan petunjuk mengenai permasalah seperti yang diuraikan pada bagian di atas, Informasi harus didukung dengan bukti-bukti yang cukup dan dapat diandalkan sebagai data awal untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
The complaints must be made by fulfilling the requirements that they must be in writing, contains the identity of the individual (confidentiality of the reporter is guaranteed), contains information that can lead the management to understanding the situation. The information must also be supported by sufficient and reliable evidence as basis for the follow up actions.
Pengaduan Pelanggaran
Complaint Report
Pengaduan Pelanggaran dapat disampaikan melalui atasan masing-masing/HRD/Industrial Relation.
Complaints may be reported through the employee’s superiors or to the HRD/Industrial Relations Department.
97 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
• Fraud or theft. • Endanger others’ health or lives. • Human resources problems that have failed to be settled through the HR complaint mechanism. • Falsify and/or omit financial transactions. • Falsify and/or omit non-financial managerial information. • Unethical behavior. • Wrongdoing against customers. • Damaging the environment.
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
98
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Yayasan Panorama Anugerah (YPA) or PANORAMA FOUNDATION established in October 12, 2010 by Mr. ADHI TIRTAWISATA, the Founder and Chairman of PANORAMA GROUP. Panorama Foundation has three platforms of activities: Movement, Sustainability, and Philanthropy. Yayasan Panorama Anugerah (YPA) or PANORAMA FOUNDATION established in October 12, 2010 by Mr. ADHI TIRTAWISATA, the Founder and Chairman of PANORAMA GROUP. Panorama Foundation has three platforms of activities: Movement, Sustainability, and Philanthropy.
CSR 99 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
100
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Pendahuluan
Overview
Perseroan secara konsisten melaksanakan kegiatan Corporate Social ResposibilIty (CSR) sebagai wujud kepedulian sekaligus apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan atas proses usaha pariwisata. Keberlangsungan usaha pariwisata tidak lepas dari partisipasi masyarakat dalam merespon produk pariwisata dan layanan yang ditawarkan oleh perseroan.
The Company is consistently carrying out Corporate Social Responsibility (CSR) as part of its concern and appreciation toward broader societies who have trusted and supported our business. The sustainability of our tourism business cannot be separated from communities’ participation in responding to our products and services.
Sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian kami selalu mencoba untuk memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitarnya dan telah mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan secara nyata untuk tumbuhkembangnya hubungan harmonis dengan masyarakat. Bagi Kami, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan suatu komitmen berkelanjutan untuk bertindak etis dalam memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, pegawai, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam segala aspek, perseroan menyediakan anggaran yang wajar dan memadai untuk mendukung program-program CSR yang secara konsisten terus meningkat.
As a responsible company, we always strive to give our best to our surroundings. We have implemented concrete CSR to develop harmonious relations with local communities. For us, CSR is a continuous commitment to be ethically responsible toward our consumers, employees, shareholders, local communities and environment in every aspects. We have allocated reasonable and sufficient budget to support our CSR programs, and the budget is consistently improved over time.
Perseroan memahami bahwa kesuksesan bisnis tidak hanya diukur dari pencapaian keuntungan, melainkan juga ditinjau dari kemampuan Perusahaan mengusahakan kepentingan Stakeholders, namun kelangsungan atau keberlanjutan usaha merupakan prioritas utama bisnis. Hal ini dapat dicapai jika Perusahaan mampu membangun keseimbangan yang harmonis antara kepentingan komersial/ profit, sosial dan lingkungan hidup
The Company understands that a successful business is measured by not only its profitability but also by how the company manages to work on its shareholders’ interest, while keeping business sustainability at top of its priority, This can be achieved if the Company is able to maintain harmonious balance between commercial/profitability interest with social and environment aspects.
DASAR PELAKSANAAN CSR
CSR LEGAL BASIS
• Undang-Undang no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun pada masyarakat pada umumnya. • Undang-Undang no. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal
• Law no. 40/2007 on Corporate Social and Environmental Responsibility. It is the Company’s commitment to be involved in sustainable economic development to improve life quality, both for the Company itself, local communities and people in general.
Setiap Penanaman Modal Berkewajiban:
Every Shareholders is Responsible to:
• Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan; • Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal; • Penjelasan pasal 15 Huruf b Yang dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
• Carry out CSR; • Respect the culture and tradition of local communities around the business area; • The explanation on article 15(b), which defines “corporate social responsibility” is a responsibility embedded in every investing company to create harmonious, balanced, and compatible relations with the environment, values, norms, and local culture.
Dasar Pelaksanaan CSR Panorama mengacu pada:
101 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Tujuan Implementasi CSR
The Goals ofthe CSR
Kami memandang CSR sebagai kontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, membantu meningkatkan dan melindungi kesehatan masyarakat serta memberi perhatian terhadap lingkungan sekitar sesuai etika bisnis yang dijalankan. Kami menyakini implementasi CSR akan memberikan banyak manfaat bagi Perusahaan. Keberhasilan implementasi CSR dalam jangka panjang diyakini berpengaruh terutama pada aspek tumbuhnya kepercayaan, terciptanya keharmonisan dan meningkatkan reputasi yang pada gilirannya memiliki implikasi pada penciptaan nilai tambah yang mendorong kelancaran kestabilan dan pertumbuhan usaha Perusahaan.
We view CSR as a contribution toward sustainable economic development, as a way to help improve and protect communities’ health and to pay attention toward surrounding environment in accordance to our business etiquette. We believe that the implementation of CSR programs will benefit the Company.We believe that long-term successes of CSR programs will develop trusts, create harmony and improve good reputation that will in turn generates added value in the Company’s business stability and development.
Struktur Pengelola CSR
CSR Management SStructure
Agar kegiatan CSR dapat dikelola dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal, Perseroan berkordinasi dengan Yayasan Panorama Anugrah sebagai Yayasan yang ditunjuk untuk, melakukan kegiatan tangung jawab social perusahaan. Kegiatan ini melekat pada Sekretaris Perusahaan.
To ensure that CSR programs are well-managed and generate maximum results, we work with Yayasan Panorama Anugrah, a foundation that has been appointed to run the Company’s CSR programs. The programs are under the Corporate Secretary.
Adapun struktur organisasi CSR Perseroan yang berkordinasi dengan yayasan Panorama Anugrah adalah sebagai berikut:
As for the structure of the CSR organization is as follows:
Yayasan Panorama Anugrah
PT. Panorama Sentrawisata Tbk.
PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk.
Legal Basis for CSR Panorama refers to:
• Law no. 25/2007 on Investment.
Tentang Yayasan Panorama Anugrah:
About Yayasan Panorama Anugrah:
Visi : Visi Utama dari Yayasan Panorama Anugerah (Panorama Foundation) ini adalah yayasan berbasis pariwisata di Indonesia yang kuat, bermutu, berwibawa, dan berazaskan sejahtera bersama Panorama. Misi : Berjalan seiring dengan berkembangnya kepariwisataan Indonesia, dan berdasarkan Visi tersebut diatas, Yayasan mempunyai misi sebagai berikut : • INTERNAL : Memperkuat sinergi • EKSTERNAL : Memperkuat kemitraan • Menggerakkan Partisipasi Kepedulian Sosial dan Kemasyarakatan • Menggerakkan Partisipasi Kepedulian Pendidikan • Menggerakkan Partisipasi Kepedulian terhadap Seni Budaya dan Usaha Kewiraswastaan • Memperkuat Komunitas Donatur
Vision : The main vision of Yayasan Panorama Anugerah (Panorama Foundation) is a tourism-based foundation which is strong, qualified, commanding, bearing the principle of thriving with Panorama. Mission : In line with the development of Indonesian tourism, as well as with the above vision, the Foundation’s missions are as follow: • INTERNAL : To strengthen synergy • EKSTERNAL : To strengthen partnership • To Mobilize Participation in Social and Community • To Mobilize Participation in Education • To Mobilize Participation in Cultural Art and Entrepreneurship • To Strengthen Donors Community PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
102
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kebijakan CSR :
CSR Policies :
1. Setiap kegiatan Yayasan harus melibatkan unit usaha dibawah Panorama Sentrawisata Tbk, dimana PT.Destinasi Tirta Nusantara Tbk merupakan anak usaha dari PT.Panorama Sentrawisata Tbk. 2. Setiap kegiatan CSR PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk harus melibatkan Yayasan 3. Dalam publikasi setiap kegiatan CSR atau sejenisnya, nama dan/atau logo Panorama Foundation harus selalu dimunculkan
1. Every activity of the Foundation has to involve business units under Panorama Sentrawisata Tbk, in which PT.Destinasi Tirta Nusantara Tbk is a subsidiary of PT.Panorama Sentrawisata Tbk. 2. Every CSR activity of PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk has to involve the Foundation 3. In every CSR publication or similar products, name and/or logo of Panorama Foundation have to be displayed.
KEGIATAN CSR 2016 : CSR PROGRAMS 2016 : DESA WISATA
TOURISM VILLAGE
1. Melanjutkan program pengembangkan 3 desa wisata berkesinambungan bekerjasama dengan SREGIP (Sustainable Regional Economic Growth and Investment Programme) sebuah program dari lembaga sosial Jerman, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH.di Lombok antara lain: Sesaot, Bilebante, dan Sembalun yang masing-masing memiliki karakter wisata dan pesonanya juga telah dilakukan pelatihan bagi penduduk lokal untuk pengembangan jiwa usaha dan minat produk.
1. Continuing the development program of 3 sustainable tourism villages working with SREGIP (Sustainable Regional Economic Growth and Investment Programme), a program from German-based social institution, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH in Lombok include: Sesaot, Bilebante, and Sembalun. Each is instilled with the tourism character and its ethos has been implemented through training for locals, to the development of entrepreneurship and product interest.
2. Perseroan melakukan pelatihan dan training untuk penduduk lokal mengenai hospitality, tour guiding dan juga pengetahuan dasar mengenai tourism; study tour dan study banding ke desa lain untuk study kasus. Desa wisata menjadi salah satu produk perseroan yang memberikan manfaat ekonomi kepada penduduk lokal.
2. The company has offered training to local people relating to hospitality, tour guiding and also basic knowledge about tourism; study tours and comparative study to other villages are designed to offer case studies. Tourism village is one of the company products which gives economic benefits to local people.
3. Projek pembuatan Buku Desa Wisata Lombok dan juga flyer pemasaran untuk Lombok, Desa Banyumulek dan Sesaot bekerjasama dengan SREGIP dan juga Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.
3. Making the project of tourism village book and also marketing flyer Lombok, Banyumulek village and Sesaot join with SREGIP and Ministry of Cooperatives Small and Medium Enterprises Republic of Indonesia.
4. Bersama dengan PHRI Sumatra Selatan, Dinas Pariwisata Sumatra Selatan dan Garuda Indonesia melakukan explorasi serta identifikasi obyek wisata di Sumatra Selatan agar dapat dipasarkan ke manca negara.
4. Together with PHRI South Sumatra, the department of tourism South Sumatra and Garuda Indonesia has accomplished the exploration and identification of tourism objects in South Sumatra, so they can be marketed to other countries.
5. Mempromosikan desa wisata di ajang pameran wisata internasional.
5. Promotion of tourism village at an International tourism exhibition.
103 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
UKM
SMEs
1. Membuka jalur distribusi baru bagi 2 UKM di Jogjakarta dan Pekalongan yang produknya dipakai oleh beberapa unit usaha dibawah PT Panorama Sentrawisata Tbk. PT.Destinasi Tirta Nusantara Tbk merupakan salah satu unit usaha yang menggunakan produk dari UKM binaan.
1. Opening new distribution channels for two SMEs in Jogjakarta and Pekalongan, whose products are used by companies under PT Panorama Sentrawisata Tbk. PT. Destinasi Tirta Nusantara Tbk is one of the business units that used the products from the SMEs.
2. Bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dan SREGIP untuk membantu UKM pilihan yang tergabung dalam binaan Kementerian Koperasi untuk dilatih mengembangkan jiwa usaha dan juga mengolah produk yang sesuai dengan minat wisatawan manca negara.
2. Working with the Ministry of Cooperatives Small and Medium Enterprises Republic of Indonesia and SREGIP to assist selected of SMEs under the Ministry, to be trained in entrepreneurship skills and in producing products that attract foreign tourists’ interest.
3. Menyalurkan hasil usaha kerajinan kulit dari UKM di Tasikmalaya dalam bentuk souvenir berbentuk map yang diberikan kepada peserta famtrip, yaitu rekanan biro perjalanan asing dan media.
3. Distributing leather handicrafts business from Small and Medium Enterprise (SMEs) in Tasikmalaya, such as a souvenir map that is provided during famtrip, i.e partners of foreign travel agents and media.
KESEHATAN :
HEALTH :
BPJS sebagai asuransi ketenagakerjaan dan juga asuransi kesehatan
BPJS as work and health insurance
GREEN OFFICE :
GREEN OFFICE :
1. Naik tangga jika hanya ingin turun atau naik 2 tingkat di gedung kantor 2. Mati AC tepat pukul 5 sore (AC central) 3. Matikan lampu pada saat keluar ruangan 4. Pembatasan jumlah outlet listrik pada setiap meja kerja 5. Penggunaan kertas bolak-balik saat melakukan printing (manfaatkan kertas bekas) 6. Memaksimalkan pengiriman data via email dibanding print (paperless)
1. Using stairs to access two level above or below 2. Turning off air conditioner at exactly 5 pm 3. Turning off lamps when leaving a room 4. Limiting numbers of power outlets per desk 5. Using both sides of papers when printing (maximizing usage of used paper) 6. Maximising to using e-mail more than prints for data transfer (paperless) PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
104
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Total alokasi dana CSR 2016 :
Total 2016 CSR budget allocations :
1. Training Desa Wisata & UKM sebesar Rp50.000.000.2. Penggunaan produk UKM untuk materi promosi sebesar Rp75.000.000.-
1. Tourism villages and SMEs trainings Rp. 50.000.000.2. Using SMEs products for promotional activities Rp. 75.000.000.-
Nama Pengurus:
Committee :
Ketua : Bondan Nurdiyanto Pengurus : AB. Sadewa, Christine Lie, Ricky Setiawanto, Dewanto
Chairman : Bondan Nurdiyanto Members : AB. Sadewa, Christine Lie, Ricky Setiawanto, Dewanto
REALISASI PENYALURAN PROGRAM CSR CSR PROGRAMS REALIZATION Anggaran
Budget
Selama tahun 2016 kami telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp 125.000.000.- yang disalurkan ke berbagai kegiatan di bidang pengembangan komunitas melalui program pelayanan, dan pembinaan hubungan dengan pemberdayaan masyarakat.
During 2016, we have created a CSR fund of IDR 125.000.000, to be distributed for activities in developing the community service sector through community service and forging relationships which empower communities.
Program CSR
CSR Programs
Program CSR dibagi menjadi 3 bidang utama yaitu tanggung Jawab Sosial Perusahaan terkait pengembangan Sosial Kemitraan dan Lingkungan, Ketenagakerjaan dan K3, serta CSR terkait tanggung jawab terhadap pelanggan.
The CSR program is divided into three main departments - namely corporate social responsibility related to social development partnerships and the environment, employment and occupational safety, as well as CSR relating to the responsibility of customers.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERKAIT PENGEMBANGAN SOSIAL KEMITRAAN & LINGKUNGAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY RELATED SOCIAL DEVELOPMENT PARTNERSHIP AND ENVIRONMENT Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan bidang pengembangan sosial dan kemitraan dilaksanakan dalam program antara lain:
The form of corporate social responsibility in social development department and partnerships is implemented in the program among others;
CSR terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan, Dan Keselamatan Kerja (K3)
CSR on Employment, Health, and Occupational Safety
Perseroan memiliki komitmen yang tinggi terkait dengan Ketenagakerjaan,Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), uraian tentang CSR terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja diuraikan dalam kebijakan yang tertuang dalam Surat Keputusan PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA, TBK Nomor : L/060/DTN/HRD/V/2014 tanggal 8 Mei 2014, sedangkan acuan kebijakan Ketenagakerjaan mengacu kepada undang undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Hal ini untuk memastikan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku dan menimimalkan terjadinya pelanggaran terhadap hak azasi manusia dalam hubungan kerja.
The company has a great commitment relating to employment, health and occupational safety; the description of CSR relating to employment, health, and occupational safety is explained in the policy which was set out in the decree of PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA, TBK, number: L/060/DTN/HRD/V/2014 dated 8th May, 2014, while reference to labor policy refers to Law number 13/2003 on Employment. The responsibility is to ensure observance of regulations and to minimise human rights abuse in working relations.
105 PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk. Annual Report 2016
Adapun isi dari Surat Keputusan Direksi tersebut adalah :
The Letter Includes :
• Waktu Kerja perusahaan • Pakaian kerja • Tunjangan Makan • Pengganti Paket Makan Malam • Tunjangan Hari Raya • Tunjangan Pengobatan • Pajak Penghasilan • Biaya Perjalanan Dinas • Cuti, Off • Bentuk Perhatian Duka Cita • Bentuk Perhatian Pernikahan • Ketentuan dan Sanksi Keterlambatan • Pengunduran Diri • Rekening Perusahaan
• Work hours • Working clothes • Meal allowance • Dinner substitute allowance • Feast allowance • Medical allowance • Income tax • Business trip allowance • Day off, leave • Condolences donation • Wedding donation • Stipulations and sanctions on tardiness • Resignation • Corporate bank account
CSR Terkait Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan/ Konsumen
CSR on customers
Kami senantiasa berupaya mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan layanan terbaik. Dalam menyelesaikan keluhan pelanggan secara efektif dan cepat, melakukan koordinasi dengan tahapan : • Questioner dari pelanggan • Analisa permasalahan yang dikeluhan oleh pelanggan dan ditindak lanjut oleh bagian terkait ada kemungkinan harus bekerjasama dengan Mitra • Identifikasi alternatif solusi • Penentuan solusi • Implementasi solusi • Penyampaian penyelesaian keluhan kepada pelanggan • Dokumentasi & evaluasi seluruh keluhan yang masuk untuk kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk perbaikan dan inovasi proses kerja sehingga mampu menghasilkan produk dan layanan yang memenuhi tuntutan bisnis dan harapan pelanggan.
We are striving to give priority to our customers’ satisfaction by giving our best service. When receiving complaints from customers, we endeavor to solve the problem effectively and quickly, coordinated via the following stages: • Customer questionnaire • Analysing the complaints and following up the problems through the related department.
Keluhan pelanggan umumnya langsung ditangani secara efektif dan cepat melalui tahapan tersebut diatas. Namun apabila keluhan tersebut belum dapat ditangani, maka akan menyampaikan informasi kepada pelanggan melalui email, rapat yang menjelaskan status dan waktu yang dibutuh untuk penyelesaian keluhan. Hasil tindak lanjut ini akan selalu dilakukan monitoring yang kemudian dievaluasi dan dibahas pada setiap pertemuan bulanan seperti rapat koordinasi sebagai usaha untuk memperoleh umpan balik tentang produk dan dukungan kepada pelanggan, perencanaan produk, optimalisasi performance peralatan, pengaturan produksi dan pasokan, perbaikan sistem kerja dan pengembangan bisnis baru.
Customers’ complaints are generally and directly managed effectively and quickly through the steps outlined above. However, if these complaints could not yet be handled, the company will inform customers by email, brief them on their status and the time required to handle the complaints. The follow up will always have to be monitored then evaluated and discussed at each monthly meeting, in an effort to obtain feedback on products and customers support, product planning, optimisation of performance equipment, production and supply management, and systems work improvements.
Proses pengelolaan keluhan ini terintegrasi dengan hasilhasil yang fokus pada pelanggan sehingga tidak tejadi pengulangan keluhan dari jenis keluhan yang sudah pernah diselesaikan. Hasil analisa dan evaluasi tersebut menjadi dasar untuk perbaikan proses kerja dan sistem kerja di Perseroan. Media komunikasi yang digunakan untuk mendukung kemudahan dan kelancaran komunikasi antara Perseroan dan pelanggan.
The complaints management processes is integrated with results that are focused on customer satisfaction, to avoid repetition or duplication of complaints that have already been resolved. Analysis and evaluation of results will be conducted on the basis of the working process and the operating systems within the company. Communication media is used to facilitate the ease and smoothness of communication between the Company and its customers.
• Identifying alternative solutions • Determining solutions • Implementing solutions • Informing customers whether the problems have been solved • Documenting and evaluating all of the complaints received in the form of improvement and innovation of working processes, in order to produce products and services that fulfil the demands of business and customers’ needs.
PT Destinasi Tirta Nusantara, Tbk.
Annual Report 2016
106
{
SURATPERNYATAAN KOMISARIS DAN DIREKSITENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS KEBENARAN ISILAPORAN TAHUNAN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEI\48!R 2016 PT, DEsTINASI TIRTA NUSANTARA
COMMISSIONERS AND DIRECTORS S|AIEMENT ON THE RESPONSIBILITY FOR THE TRUE CONTENTS OF THE ANNUAL REPORT FORTHEYEAR ENDED ON DECEMBER
315T,2016 PT. DESTI N ASI TI RfA N US ANTAR A TB K.
IBK,
DAN ANAK PERU5AHAAN
AND lTS SUBSIDIARY CAMPANIES
KAfulIYANG BERTANDATANGAN DI BAWAH INI,
THE COMPANY THE U NDERSIGNED, DECLARE THAT
MENYATAKAN BAHWA: l. Ber.a.lggulg awab arar pe1/L,Lnor dd.l pel/aj,an Laporan Tahunan untuk tahun yang ber.khir pada 3l Desember 2016.
1.The Campony is respansiblelot the preparution and presentatian af the Campany's AnnualR€part fot lhe yeat ended an Decenlber 31,2A16.
2, Semua informasi dalam Laporan Tahunan tersebut, termaguk Laporan Keuangan Konsolld.si Perseioan telah dlmLrat secara lengkap dan benar.
2.
3.Tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material.
3lhis AnnualRepoft daesn't @nloh ndterially misleadinq infarfiatian or facts, and does nal concealony infanlYtian
4.
Bertanggung jawab atas sistem pengendalian interna
ln this Annual Reparl, all infonllatian includ i4 the Conpa ny s cansoiidated financidl statements har been fully a n d (or re ct ly tl i scl o sed.
4-Ihe Company it rcspontible fat the Catnpanys iltemal
didalam Perseroan. Thisstotpmpnt ha\ been ttuthfullv nade.
Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta,28 April 20i7 Dewan Komisaris Board ofCommissioners
ianto l'irtawisata
Rocky wisuda Praputranto Komisaris Perseroan
lsaris Utama
Board (ammisiatlet
P res i d e n
t Co m m i 5s i on
e
r
Agustine Constantine Robot Komisaris ndependen In
d epe n d e n t Ca
n1
m i ss i a ne
r
Jakarta,23 April 2017 Dewan Direksi Board af Director
I
k Ricardd Setiawanto
Hie Luang Kiauw
direktu,
DirektLI
Kaka Ramayana Direktur lndependen
DireLtor
Diector
lndependent Director
D rektr-r Utama
PT Destinasi
lilta
Nusantara, Tbk.
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk dan Entitas Anak/and Its Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 Consolidated Financial Statements for the Years Ended December 31, 2016 and 2015
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated) 1.
Umum a.
General a.
Pendirian dan Informasi Umum
Establishment and General Information
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 36 tanggal 30 Oktober 1999 dari Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C3679.HT.01.01.TH.2000 tanggal 23 Februari 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus 2000, Tambahan No. 4955.
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (the Company) was established based on Notarial Deed No. 36 dated October 30, 1999 of Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Law and Regulation of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C3679.HT.01.01.TH.2000 dated February 23, 2000 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 dated August 29, 2000, Supplement No. 4955.
Perusahaan telah menyesuaikan Anggaran Dasarnya dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Peraturan Bursa Efek Indonesia. Perubahan ini didokumentasikan dalam Akta No. 79 tanggal 9 Juli 2015, dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta dan telah dicatatkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-3538495.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 6 Agustus 2015.
The Company has amended its Articles of Association to comply with the Regulation of Financial Services Authority and Regulation of Indonesia Stock Exchange. The amendments were documented in Notarial Deed No. 79 dated July 9, 2015 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta and approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-3538495.AH.01.11.Tahun 2015 dated August 6, 2015.
Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang biro perjalanan wisata, mencakup perencanaan dan pengemasan komponen-komponen perjalanan wisata, penyelenggaraan dan penjualan paket wisata, penyediaan layanan pramuwisata, dan angkutan wisata.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage mainly in businesses related to bureau tourism, including providing tour and travel packages and other related services, such as providing tour guides and tour transportation.
Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya disebut Grup) tergabung dalam kelompok usaha Panorama Leisure. Perusahaan memulai usaha secara komersial pada bulan Januari 2000. Kantor pusat Perusahaan terletak di Komplek Roxi Mas Blok E 2/5-7, Jalan K.H. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat dengan kantor pemasaran terletak di Jalan Tomang Raya No. 63, Jakarta Barat, sedangkan kantor cabang Perusahaan terletak di Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, Bali; Jalan Adi Sucipto No. 43, Ampenan, Nusa Tenggara Barat; Jalan Sisingamangaraja XII No. 127 Kel. Sudirejo II Kec. Medan Kota; Jalan Bulukunyi No. 8, Makasar dan RT.012 RW.004 Kel. Gorontalo Kec. Komodo Kab. Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
The Company and its subsidiaries (collectively referred herein as the Group) operate under Panorama Leisure group of businesses. The Company started commercial operations in January 2000. Its head office is located at Komplek Roxi Mas Blok E 2/5-7, Jalan K.H. Hasyim Ashari 125, Central Jakarta, and with marketing office at Jalan Tomang Raya No. 63, West Jakarta, while the Company’s branch offices are located at Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, Bali; Jalan Adi Sucipto No. 43, Ampenan, Nusa Tenggara Barat; Sisingamangaraja XII No. 127 Kel. Sudirejo II Kec. Medan Kota; Jalan Bulukunyi No. 8, Makasar and RT.012 RW.004 Kel. Gorontalo Kec. Komodo Kab. Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
-6-
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pemegang saham akhir Grup adalah PT Panorama Tirta Anugerah (berkedudukan di Indonesia).
The ultimate parent of the Group is PT Panorama Tirta Anugerah (incorporated in Indonesia).
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai biro perjalanan wisata dari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya berdasarkan Surat Keputusan No. Kep.394/BPW/12/1999 tanggal 16 Desember 1999; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Bali dari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya Propinsi Bali No. 1767/Kwl.Bali/Bd.1/VII/2000 tanggal 21 Juli 2000; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Nusa Tenggara Barat dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Nusa Tenggara Barat No. 556/26/BUDPAR-IV.CBPW tanggal 16 Januari 2002; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Medan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan No. 503/489.SK.HO.BR/BPW/MK/2010 tanggal 30 Desember 2010; persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Makasar dari Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan No. 503/0020/SIUK-B/02/KPAP tanggal 14 Juni 2011 dan persetujuan kantor cabang biro perjalanan di Nusa Tenggara Timur dari Kantor Pelayanan Administrasi Perizinan No. KKPT.503/41/V/2012 tanggal 1 Mei 2012.
The Company obtained the following licenses: business license to engage in bureau tourism from the Department of Tourism, Art and Culture based on Decision Letter No. Kep.394/BPW/12/1999; dated December 16, 1999; approval for branch office of tourism bureau in Bali from the Department of Tourism, Art and Culture of Bali Province No. 1767/Kwl.Bali/Bd.1/VII/2000 dated July 21, 2000; approval for branch office of tourism bureau in Nusa Tenggara Barat from the Culture and Tourism Agency of Nusa Tenggara Barat No. 556/26/BUDPAR-IV.CBPW dated January 16, 2002; approval for branch office of tourism bureau in Medan from the Culture and Tourism Agency of Medan City No. 503/489.SK.HO.BR/BPW/MK/2010 dated December 30, 2010; approval for branch office of tourism bureau in Makasar from Permit Administration Service Office No. 503/0020/SIUK-B/02/KPAP dated June 14, 2011 and approval for branch office of tourism bureau in Nusa Tenggara Timur from Permit Administration Service Office No. KKPT.503/41/V/2012 dated May 1, 2012.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
Public Offering of Shares
Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) atau sekarang OJK dengan surat No. S-4091/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 215.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 200 per saham. Pada tanggal 8 Juli 2008, seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On June 25, 2008, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) or currently OJK in his letter No. S-4091/BL/2008 for its offering to the public of 215,000,000 shares at Rp 200 per share. On July 8, 2008, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 715.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2016 and 2015, all of the Company’s shares totaling to 715,000,000 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.
-7-
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Entitas Anak yang Dikonsolidasikan
c.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, entitas anak yang dikonsolidasikan termasuk persentase kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
PT Destinasi Garuda Wisata (DGW)
Yogyakarta
PT Graha Destinasi (GD)
Jakarta
PT Buaya Travel Indonesia (BTI)
Jakarta
As of December 31, 2016 and 2015, the subsidiaries which were consolidated, including the respective percentages of ownership held by the Company, follows: Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Jenis Usaha/ Nature of Business
Consolidated Subsidiaries
Biro perjalanan wisata/ Tours and travel
2002
Perdagangan umum/ Belum beroperasi/ General trading Pre operating Biro perjalanan wisata/ Tours and travel
2008
Informasi keuangan entitas anak yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali dalam jumlah material pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership Interest 2016 2015
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Elimination) 2016 2015
51,00
51,00
7.830.592.968
11.344.259.637
90,00
90,00
148.336.399.296
136.936.371.194
80,00
-
18.939.709.408
-
Financial information of subsidiaries that have material non-controlling interests as of and for the years ended December 31, 2016 and 2015 follows:
2016 Kepentingan Nonpengendali yang m aterial/ Material Non-controlling Interest
Nama/Name
DGW BTI
Bagian Kepentingan Kepemilikan / Equity Interest Held % 49,00 20,00
Saldo Akumulasi/ Accumulated Balances
Penghasilan (Rugi) Komprehensif Lain/ Share in Comprehensive Income (Loss)
(5.390.155.022) 1.475.166.844
(1.521.027.635) 1.257.099.733
2015 Kepentingan Nonpengendali yang m aterial/ Material Non-controlling Interest
Nama/Name
DGW
Bagian Kepentingan Kepemilikan / Equity Interest Held % 49,00
-8-
Saldo Akumulasi/ Accumulated Balances
(3.869.127.387)
Rugi Komprehensif Lain/ Share in Comprehensive Loss
(2.268.703.556)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Berikut adalah ringkasan informasi keuangan dari entitas anak. Jumlah-jumlah tersebut sebelum dieliminasi dengan transaksi antar entitas dalam Grup.
The summarized financial information of these subsidiaries is provided below. This information is based on amounts before intercompany eliminations.
Ringkasan laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
Summarized statement of financial position as of December 31, 2016 and 2015:
2016 BTI
DGW
2015 DGW
Aset lancar Aset tidak lancar
14.901.016.161 4.038.693.247
2.200.604.376 5.629.988.592
2.897.136.520 8.447.123.117
Jumlah Aset
18.939.709.408
7.830.592.968
11.344.259.637
Total Assets
Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang
11.563.875.190 -
4.699.982.938 14.130.926.401
3.093.530.707 16.146.907.272
Current liabilities Noncurrent liabilities
Jumlah Liabilitas
11.563.875.190
18.830.909.339
19.240.437.979
Total Liabilities
7.375.834.218
(11.000.316.371)
(7.896.178.342)
Total Equity (Capital Deficiency)
Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal)
Ringkasan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun 2016 dan 2015:
Summarized statements of profit or loss and other comprehensive income for 2016 and 2015: 2016
BTI Pendapatan Laba (rugi) sebelum pajak Penghasilan (rugi) komprehensif lain Jumlah penghasilan (rugi) komprehensif lain
DGW
123.362.846.528
25.898.441.754
8.453.068.427
477.523.963
32.068.928
(190.354.990)
6.285.498.664
(3.104.138.029)
Ringkasan informasi arus kas pada tahun 2016 dan 2015:
2015 DGW 26.794.221.770
Revenue
(6.226.912.889)
Profit (loss) before tax
44.813.824
(4.630.007.258)
Other comprehensive income (loss)
Total comprehensive income (loss)
Summarized cash flow information for 2016 and 2015:
2016 BTI Operasi Investasi Pendanaan Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas bersih
Current assets Noncurrent assets
DGW
(10.967.456.349) (14.593.933) 2.661.474.999
3.508.475.148 (987.595.800) (2.545.507.998)
(8.320.575.283)
(24.628.650)
-9-
2015 DGW (2.680.783.266) (198.222.186) 2.980.333.865 101.328.413
Operating Investing Financing Net increase (decrease) in cash and cash equivalent
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
d.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Akuisisi BTI
Acquisition of BTI
Berdasarkan Akta No. 16 tanggal 4 Februari 2016 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H.,S.E., M.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham BTI menyetujui untuk mengalihkan seluruh kepemilikan saham Tn. Eddy dan Ny. Bondan Sekaring Tyas masing-masing sebanyak 30.000 lembar atau sebesar Rp 276.270.000 dan 10.000 lembar atau sebesar Rp 92.090.000 kepada Perusahaan, sehingga Perusahan memiliki kepemilikan di BTI sebesar 40%.
Based on Deed No. 16 dated February 4, 2016 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, the shareholders of BTI agreed to transfer all shares of BTI owned by Mr. Eddy and Mrs. Bondan Sekaring Tyas to DTN totaling to 30,000 shares or amounting to Rp 276,270,000 and 10,000 shares amounting to Rp 92,090,000, respectively, resulting to ownership interest of the Company in BTI of 40%.
Selanjutnya, para pemegang saham BTI menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 2.762.700.000 menjadi Rp 5.525.400.00 , dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 920.900.000 menjadi Rp 2.762.700.000. Atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, Perusahaan mengambil alih sebanyak Rp 1.841.800.000 sehingga kepemilikan Perusahaan pada BTI menjadi 80% (Catatan 19).
Further, the shareholders of BTI approved the increase in auithorized capital of BTI from Rp 2,762,700,000 to Rp 5,525,400,000 and increase the issued and paid-up capital from Rp 920,900,000 to Rp 2,762,700,000. Based on the increase in the issued and paid-up capital, the Company acquired additional shares of BTI Rp 1,841,800,000 thus, the ownership interest of the Company in BTI increased to 80% (Note 19).
Karyawan, Direksi, dan Dewan Komisaris
d.
Susunan pengurus pada tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan Akta No. 117 tanggal 28 Januari 2016 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, dan pada tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan Akta No. 79 tanggal 9 Juli 2015 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
Employees, Directors, Commissioners
and
Board
of
The Company’s management as of December 31, 2016 based on Notarial Deed No. 117 dated January 28, 2016 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, and as of December 31, 2015, based on Notarial Deed No. 79 dated July 9, 2015 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, consists of the following:
2016
2015
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Dharmayanto Tirtawisata Rocky Wisuda Praputranto Augustine Constantine Robot
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Direktur Indenpenden
:
Renato Domini Ricardo Setiawanto Hie Luang Kiauw Kaka Ramayan
- 10 -
: Adhi Tirtawisata : Budijanto Tirtawisata Augustine Constantine Robot :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
: :
Directors President Director Directors
:
Independent Director
Dharmayanto Tirtawisata Rocky Wisuda Praputranto Hie Luang Kiauw -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Sebagai Perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit sebagaimana diwajibkan oleh Bapepam dan LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan). Komite Audit Perusahaan terdiri dari dua (2) anggota, dimana Augustine Constantine Robot yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit.
As a public company, the Company has an Independent Commissioner and an Audit Committee as required by Bapepam-LK (currently Financial Services Authority). The Company’s Audit Committee consists of two (2) members, wherein Augustine Constantine Robot who acts as an Independent Commissioner is also the Chairman of the Audit Committee.
Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Komisaris, Direksi, Manajer Umum dan Kepala Cabang.
Key management personnel of the Group consists of Commissioners, Directors, General Managers and Branch Heads.
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 319 karyawan tahun 2016 dan 448 karyawan tahun 2015. Jumlah rata-rata karyawan Grup (tidak diaudit) adalah 718 karyawan tahun 2016 dan 561 karyawan tahun 2015.
The Company had a total number of employees (unaudited) of 319 in 2016 and 448 in 2015. Total average number of employees of the Group (unaudited) is 718 in 2016 and 561 in 2015.
Laporan keuangan konsolidasian PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk dan entitas anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 27 Maret 2017. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk and its subsidiaries for the year ended December 31, 2016 were completed and authorized for issuance on March 27, 2017 by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
2.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah IAI, dan Peraturan OJK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
and
Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Institute of Indonesia Chartered Accountants (IAI) and the Board of Sharia Accounting Standards of IAI and OJK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements”. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia.
- 11 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2016 are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2015.
Kombinasi Bisnis
b.
Accounting for Business Combination
Kombinasi bisnis, kecuali kombinasi bisnis entitas sepengendali, dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi pada nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan sebagai beban administrasi.
Business combinations, except business combination among entities under common control, are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition related costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as of the acquisition date.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
- 12 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Prinsip Konsolidasi
c.
Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitasentitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (Grup). Pengendalian diperoleh apabila Grup memiliki seluruh hal berikut ini:
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company and its subsidiaries (the Group). Control is achieved when the Group has all the following:
kekuasaan atas investee eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil Grup.
power over the investee is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and the ability to use its power to affect its returns.
Pengkonsolidasian entitas anak dimulai pada saat Grup memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir pada saat Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak. Secara khusus, penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sejak tanggal Grup memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak.
Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group loses control of the subsidiary. Specifically, income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Group gains control until the date when the Group ceases to control the subsidiary.
Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup dieliminasi secara penuh dalam laporan keuangan konsolidasian.
All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.
Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan kepentingan nonpengendali (KNP) meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.
Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the noncontroling interest (NCI) even if this results in the NCI having a deficit balance.
KNP disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.
NCI are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to owners of the Company.
Transaksi dengan KNP yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan kepada KNP juga dicatat di ekuitas.
Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.
- 13 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Penjabaran Mata Uang Asing
d.
Foreign Currency Translation
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan
Functional and Reporting Currencies
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).
Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian Grup.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the Company’s functional and the Group’s presentation currency.
Transaksi dan Saldo
Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.
Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in profit or loss.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2016 and 2015, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows:
2016 Euro (EUR) Dolar Amerika Serikat (US$) Dolar Australia (AU$) Dolar Singapura (SG$) Dolar Hongkong (HK$) Ringgit Malaysia (MYR) Yuan China (CNY)
14.162 13.436 9.724 9.299 1.732 2.996 1.937
Kelompok usaha Grup Hasil usaha dan posisi keuangan kelompok usaha Grup yang memiliki uang fungsional yang berbeda dengan uang pelaporan, dijabarkan pada mata pelaporan sebagai berikut:
2015 15.070 13.795 10.064 9.751 1.780 3.210 2.124
Euro (EUR) United States Dollar (US$) Australian Dollar (AU$) Singapore Dollar (SG$) Hongkong Dollar (HK$) Malaysian Ringgit (MYR) China Yuan (CNY)
Group’s Companies dari mata mata uang
The results and financial position of all the Group’s companies that have a functional currency different from the reporting currency are translated into the reporting currency as follows:
a.
aset dan liabilitas dari setiap laporan posisi keuangan yang disajikan, dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan;
a.
assets and liabilities for each statement of financial position presented are translated at the closing rate at the date of that statement of financial position;
b.
penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata-rata; dan
b.
income and expenses for each statement of income are translated at average exchange rates; and
c.
seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam komponen ekuitas yang terpisah.
c.
all resulting exchange differences are recognized as a separate component of equity.
- 14 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Mata uang fungsional BTI adalah USD pada tanggal 31 Desember 2016. Laporan keuangan entitas anak tersebut dijabarkan kedalam mata uang pelaporan menggunakan kurs berikut ini.
The functional currency of BTI is USD, as of December 31, 2016. The financial statements were translated into reporting currency using the following exchange rates. 2016
Akun-akun laporan posisi keuangan Akun-akun laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
e.
f.
13.436 13.307
Transaksi Pihak Berelasi
Statement of financial position accounts Statement of profit or loss and other comprehensive income accounts
e.
Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Grup apabila memenuhi definisi pihak berelasi berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
A person or entity is considered a related party of the Group if it meets the definition of a related party in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures.
Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.
Kas dan Setara Kas
f.
Cash and Cash Equivalents Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. g.
Transactions with Related Parties
Instrumen Keuangan
g.
Financial Instruments
Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.
All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
- 15 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Biaya transaksi diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup hanya memiliki instrumen keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang serta liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak diungkapkan.
As of December 31, 2016 and 2015, the Group has financial instruments under loans and receivables and other financial liabilities categories. Accordingly, accounting policies related to financial assets at FVPL, held to maturity (HTM) investments, available for sales (AFS) financial assets, and financial liabilities at FVPL are not disclosed.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less any allowance for any impairment.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, uang jaminan, dan piutang pihak berelasi non-usaha yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2016 and 2015, the Group’s cash and cash equivalents, trade accounts receivable, other accounts receivable, guarantee deposits and due from related parties are classified in this category.
Liabilitas Ekuitas
Financial Liabilities Instruments
Keuangan
dan
Instrumen
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Grup diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini.
and
Equity
Financial liabilities and equity instruments of the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and equity instrument. The accounting policies adopted for specific financial instruments are set out below.
- 16 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Instrumen Ekuitas
Equity Instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sejumlah hasil yang diterima, setelah dikurangkan dengan biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Lain-lain
Other Financial Liabilities
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan suku bunga efektif.
Other financial liabilities are subsequently carried at amortized cost using the effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kategori ini meliputi utang bank (jangka pendek dan panjang), utang usaha, beban akrual, utang pihak berelasi non-usaha, utang pembelian aset tetap, dan utang lainlain kepada pihak ketiga yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2016 and 2015, the Group’s bank loans (short and long-term), trade accounts payable, accrued expenses, due to related parties, liabilities for purchases of property and equipment, and other payables to third parties are classified in this category.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara bersih atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
- 17 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Penurunan Nilai Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Impairment of Financial Assets Carried at Amortized Cost
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Group’s management assesses at each consolidated statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi.
If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to profit or loss.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
- 18 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan (1)
(2)
Aset
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated) dan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset Keuangan
(1)
Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a.
The rights to receive cash flows from the asset have expired;
b.
Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
The Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c.
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c.
The Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Liabilitas Keuangan
(2)
Financial Liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled, or has expired.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. h.
Financial Assets
h.
Pengukuran Nilai Wajar
Fair Value Measurement
Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi:
The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:
di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau;
in the principal market for the asset or liability or;
jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.
in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability
Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan pada tanggal pengukuran.
The Group must have access to the principal or the most advantageous market at the measurement date.
- 19 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.
Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
A fair value measurement of a non-financial asset takes into account a market participant’s ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.
Ketika Grup menggunakan teknik penilaian, maka Grup memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
When the Group uses valuation techniques, it maximizes the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.
Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut:
All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy as follows:
Level 1 – harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Level 2 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung; Level 3 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.
Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan konsolidasian, maka Grup menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan. i.
Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities; Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable; Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable.
For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether there are transfers between levels in the hierarchy by re-assessing categorization at the end of each reporting period.
Biaya Dibayar Dimuka
i.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
- 20 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) j.
k.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Properti Investasi
j.
Investment Properties
Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian cadangan kerugian penurunan nilai, jika ada. Properti investasi tanah diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, jika ada, dan tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi.
Investment properties, except for land, are measured at cost, including transaction costs, less accumulated depreciation and any impairment loss. Investment properties in land is measured at cost, including transaction costs and is not depreciated. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met; and excludes the costs of day-to-day servicing of an investment property.
Properti investasi disusutkan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaatnya selama dua puluh (20) tahun.
Investment properties are depreciated over its estimated useful life of twenty (20) years using the straight-line method.
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment properties are derecognized when either they have been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in profit and loss in the year of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, atau dimulainya sewa operasi ke pihak lain. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers are made to investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by ending of owneroccupation, or commencement of an operating lease to another party. Transfers are made from investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owneroccupation or commencement of development with a view to sale.
Aset Tetap
k.
Property and Equipment
Pemilikan Langsung
Direct Acquisition
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment, except land, are carried at cost, excluding day to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.
- 21 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tahun 2016, Grup telah mengubah kebijakan akuntansi untuk tanah dari metode biaya menjadi metode revaluasi.
In 2016, the Group changed its accounting policy for its land from cost method to revaluation method.
Tanah dinyatakan pada nilai wajar. Nilai wajar ditentukan oleh penilai independen pada tahun 2016. Kenaikan nilai wajar akibat revaluasi dikreditkan ke akun “Revaluasi ” sebagai bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Penurunan nilai yang menghapuskan kenaikan nilai sebelumnya atas aset yang sama diakui dalam penghasilan komprehensif lain, sedangkan penurunan nilai lainnya langsung dibebankan ke laba rugi.
Land are stated at appraised values. Appraised values are determined by an independent firm of appraisers in 2016. The net appraisal increment resulting from the revaluation was recognized as “Revaluation Increment in Value of Property and Equipment” under equity section in the consolidated statement of financial position and consolidated statement of changes in equity. Decreases that offset previous increases of the same asset are recorded as part of other comprehensive income and all other decreases are charged to profit or loss.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tidak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognized as intangible assets and amortized during the period of the land rights.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada tahun terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Kendaraan bermotor Peralatan dan perlengkapan
20 4-8 2-8
- 22 -
Buildings and infrastructures Vehicles Furniture and fixtures
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
l.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap diakui dalam laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gains or loss arising from de-recognition of property and equipment is included in profit or loss in the year the item is derecognized.
Nilai residu, jika ada, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, if any, useful lives, and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Aset Tetap Dalam Rangka Perjanjian Bangun, Kelola dan Alih (Build, Operate and Transfer atau BOT).
Properties Under Build, Operate and Transfer (BOT) Agreement
Aset tetap dalam rangka perjanjian bangun, kelola, dan alih dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai aset, jika ada. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama periode perjanjian BOT, yaitu dua puluh (20) tahun.
Properties under build, operate, and transfer (BOT) agreement are stated at cost, less accumulated depreciation and any impairment in value. Depreciation is computed using the straight-line method over the period of the BOT agreements of twenty (20) years.
Aset Takberwujud
l.
Intangible Assets
Goodwill
Goodwill
Goodwill diuji penurunan nilainya setiap tahun dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill tidak dapat dipulihkan. Keuntungan atau kerugian yang diakui pada saat pelepasan entitas anak harus memperhitungkan nilai tercatat goodwill dari entitas anak yang dijual tersebut.
Goodwill is tested annually for impairment and carried at cost less accumulated impairment losses. Impairment losses on goodwill are not reversed. Gains and losses on the disposal of an entity include the carrying amount of goodwill relating to the entity sold.
Goodwill dialokasikan ke UPK untuk tujuan uji penurunan nilai. Alokasi dilakukan ke UPK atau kelompok UPK yang diharapkan akan mendapat manfaat dari kombinasi bisnis yang menimbulkan goodwill tersebut.
Goodwill is allocated to CGU for the purpose of impairment testing. The allocation is made to those CGU or groups of CGU that are expected to benefit from the business combination in which the goodwill arose.
- 23 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) m.
n.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Transaksi Sewa
m.
Lease Transactions
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
Perlakuan Akuntansi sebagai Lessee
Accounting Treatment as a Lessee
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Operating lease payments are recognized as an expense in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.
Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor
Accounting Treatment as a Lessor
Sewa Operasi
Operating Lease
Sewa dimana Grup tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
Leases where the Group retains substantially all the risks and benefits of ownership of the asset are classified as operating leases. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
n.
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and impairment losses are recognized in profit or loss. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
- 24 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya akan dipulihkan apabila nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, bersih setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. o.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed in profit or loss to the extent that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
o.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Grup dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Pendapatan diakui pada saat jasa diserahkan kepada pelanggan.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is recognized when services are delivered to the customers.
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dari penjualan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup. Pendapatan disajikan bersih setelah dikurangkan dengan Pajak Pertambahan Nilai, pengembalian, rabat dan diskon dan setelah eliminasi penjualan intra Grup.
Revenue is measured as the fair value of the consideration received or receivable for the sale of services in the ordinary course of the Group’s activities. Revenue is shown net of value-added tax, returns, rebates and discounts and after eliminating sales within the Group.
Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laba rugi secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in profit or loss on accrual basis using the effective interest rate method.
Beban diakui pada saat terjadinya (akrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
- 25 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) p.
q.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Imbalan Kerja
p.
Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban dalam laba rugi.
Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability after deducting any amount already paid in the consolidated statement of financial position and as an expense in profit or loss.
Imbalan Kerja Jangka Panjang
Long-term Employee Benefits
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun yang dihitung menggunakan metode Projected Unit Credit. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti langsung diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi, namun menjadi bagian dari saldo laba. Biaya liabilitas imbalan pasti lainnya terkait dengan program imbalan pasti diakui dalam laba rugi.
Long-term employee benefits liability represents post-employment benefits, unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension and calculated using the Projected Unit Credit. Remeasurement is reflected immediately in the consolidated statement of financial position with a charge or credit recognized in other comprehensive income in the period in which they occur and not to be reclassified to profit or loss but reflected immediately in retained earnings. All other costs related to the defined-benefit plan are recognized in profit or loss.
Pajak Penghasilan
q.
Income Tax
Pajak Kini
Current Tax
Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak yang timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak tangguhan diakui dan direviu pada setiap tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and the carry forward benefit of any unused tax losses. Deferred tax assets are recognized and reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and the carry forward benefit of unused tax losses can be utilized.
- 26 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
r.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (atau peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (or tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the reporting date.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika, terdapat hak yang dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if and only if, a legally enforceable right exists to set off current tax assets against current tax liabilities and the deferred taxes relate to the same taxable entity and the same taxation authority.
Laba Per Saham
r.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. s.
t.
Earnings Per Share Earnings per share are computed by dividing profit attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Informasi Segmen
s.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup.
Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.
Provisi
t.
Provisions
Provisi diakui jika Grup mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Grup harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the reporting date, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation.
- 27 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Penggunaan Estimasi, Asumsi Manajemen
Pertimbangan
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated) dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut didasarkan pada pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts of and disclosures in the consolidated financial statements:
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
a.
a.
b.
Mata Uang Fungsional
Functional Currency
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional.
In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgment on the determination of functional currency.
Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.
The functional currency of the Company and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activities are generated.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
b.
Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.
Classification of Financial Financial Liabilities
Assets
and
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.
- 28 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
c.
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectibility such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. An allowance is provided on accounts specifically identified as impaired. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance for impairment recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.
Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The carrying values of the Group’s loans and receivables as of December 31, 2016 and 2015 follows:
2016
d.
Allowance for Impairment of Financial Assets
2015
Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi non-usaha Uang jaminan
19.867.218.409 46.726.421.938 4.169.569.487 2.910.785.414 4.500.000.000
14.970.110.913 35.533.533.429 2.767.682.993 10.983.025.291 4.500.000.000
Cash and cash equivalents Trade accounts receivable - net Other accounts receivable Due from related parties Guarantee deposits
Jumlah
78.173.995.248
68.754.352.626
Total
Komitmen Sewa
d.
Lease Commitments
Grup sebagai Lessor
Group as Lessor
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into various commercial lease agreements. The Group has determined that these are operating leases since the Group bears substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
- 29 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
e.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Grup sebagai Lessee
Group as Lessee
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into various commercial lease agreements. The Group has determined that these are operating leases since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
Pajak Penghasilan
e.
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.
Income Taxes Significant judgment is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain due to different interpretation of tax regulations. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
a.
Nilai Wajar Liabilitas Keuangan
a.
Fair Value of Financial Liabilities
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Nilai wajar liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 20.
The fair value of financial liabilities are set out in Note 20.
- 30 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
c.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Revaluasi Aset Tetap
b.
Revaluation of Property and Equipment
Tanah milik Grup diukur menggunakan model revaluasi dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Grup menggunakan jasa penilai independen untuk menentukan nilai wajar aset tersebut.
The Group’s land are measured using the revaluation model with changes in fair value being recognized in other comprehensive income. The Group engaged independent valuation specialists to determine fair value.
Kenaikan atau penurunan nilai wajar aset tetap dipengaruhi oleh asumsi dan kondisi pasar pada saat revaluasi, sehingga akan berdampak terhadap jumlah selisih revaluasi yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain.
The increase or decrease in the fair value of property and equipment affected by assumptions and market conditions at the time of the revaluation, which will impact the amount of revaluation increment which would be recognized in other comprehensive income.
Estimasi Masa Manfaat Properti Investasi dan Aset Tetap
c.
Estimated Useful Lives of Investment Properties and Property and Equipment
Masa manfaat dari masing-masing properti investasi dan aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
The useful life of each of the item of the Group’s investment properties and property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of investment properties and property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.
Nilai tercatat aset tetap dan properti investasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The carrying values of property and equipment and investment properties as of December 31, 2016 and 2015 follows:
2016
2015
Aset tetap (Catatan 11) Properti investasi (Catatan 12)
309.371.843.860 3.411.401.904
239.960.973.840 3.768.670.743
Property and equipment (Note 11) Investment properties (Note 12)
Jumlah
312.783.245.764
243.729.644.583
Total
- 31 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d.
e.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
d.
Impairment of Non-Financial Assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.
Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The carrying values of non-financial assets as of December 31, 2016 and 2015 follows:
2016
2015
Aset tetap (Catatan 11) Properti investasi (Catatan 12)
309.371.843.860 3.411.401.904
239.960.973.840 3.768.670.743
Property and equipment (Note 11) Investment properties (Note 12)
Jumlah
312.783.245.764
243.729.644.583
Total
Penurunan Nilai Goodwill
e.
Impairment of Goodwill
Uji penurunan nilai goodwill wajib dilakukan sedikitnya setahun sekali tanpa memperhatikan apakah telah terjadi indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset takberwujud membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut (UPK) serta tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai kini.
Impairment testing of goodwill is required to be performed at least annually irrespective of whether or not there are indications of impairment. Determining the value in use of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets (CGU) and a suitable discount rate in order to calculate the present value.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsiasumsi yang digunakan dalam estimasi nilai pakai dalam laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
While it is believed that the assumptions used in the estimation of the value in use of assets reflected in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in this assumptions may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material adverse impact on the results of Group’s operations.
Nilai tercatat goodwill adalah sebesar Rp 1.337.891.557 pada tanggal 31 Desember 2016.
The carrying value of December 31, 2016 Rp 1,337,891,557.
- 32 -
goodwill as amounted
of to
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) f.
g.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Imbalan Kerja Jangka Panjang
f.
Long-term Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 28 dan mencakup, antara lain, tingkat kenaikan gaji, dan tingkat diskonto. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup dibukukan pada penghasilan komprehensif lain dan dengan demikian, berdampak pada jumlah penghasilan komprehensif lain yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.
The determination of the long-term employee benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 28 and include, among others, rate of salary increase, and discount rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are charged to comprehensive income and therefore, generally affect the recognized comprehensive income and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, liabilitas imbalan kerja jangka panjang masing-masing sebesar Rp 8.972.391.747 dan Rp 7.112.595.588 (Catatan 28).
As of December 31, 2016 and 2015, long-term employee benefits liability amounted to Rp 8,972,391,747 and Rp 7,112,595,588, respectively (Note 28).
Aset Pajak Tangguhan
g.
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika kemungkinan besar jumlah laba kena pajak akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo aset pajak tangguhan diungkapkan di Catatan 29.
As of December 31, 2016 and 2015, the carrying amounts of deferred tax assets are set out in Note 29.
- 33 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Kas dan Setara Kas
4. 2016
Kas Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Mata uang asing lainnya Jumlah Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Mata uang asing (Catatan 35) Dolar Amerika Serikat PT ANZ Panin Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk Euro PT ANZ Panin Bank PT Bank Central Asia Tbk Dolar Australia PT ANZ Panin Bank Dolar Singapura PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank Yuan China PT Bank Central Asia Tbk Jumlah Bank Deposito berjangka Rupiah Jumlah Suku bunga deposito berjangka per tahun
Cash and Cash Equivalents 2015
4.303.932.202
402.737.821
3.916.244.666 42.060.817 35.716.668 262.731.311
6.295.540.672 2.101.240.951 59.655.539 66.852.660
8.560.685.664
8.926.027.643
6.767.313.149 524.650.605 382.723.564 339.166.750 251.459.611 169.857.509 157.065.005 5.738.516 8.597.974.709
923.971.416 21.041.063 46.157.485 87.941.435 346.799.634 24.803.438 1.450.714.471
2.087.617.653 218.459.021 46.703.133 39.246.691
338.235.285 3.644.954.630 5.794.008 47.567.229
105.584.148 10.558.852
98.421.439 442.252.310
11.732.459
8.050.020
50.122.454 30.490.449
7.497.007 -
-
596.871
2.600.514.860
4.593.368.799
11.198.489.569
6.044.083.270
108.043.176 19.867.218.409 4 - 5%
14.970.110.913 -
- 34 -
Cash on hand Rupiah Foreign currencies (Note 35) United States Dollar Euro Singapore Dollar Other foreign currencies Total Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Foreign currencies (Note 35) United States Dollar PT ANZ Panin Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk Euro PT ANZ Panin Bank PT Bank Central Asia Tbk Australian Dollar PT ANZ Panin Bank Singapore Dollar PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank China Yuan PT Bank Central Asia Tbk Total Cash in banks Time deposits Rupiah Total Interest rate per annum on time deposits
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 5.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Piutang Usaha
5. 2016
Trade Accounts Receivable 2015
a. Berdasarkan Pelanggan Pihak berelasi (Catatan 31) PT Panorama Tours Indonesia PT Asia World Indonesia PT Panorama Transportasi PT Panorama Evenindo Panorama Holidays (M) Sdn.Bhd. PT Panorama Synergy Indonesia Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 50.000.000) Jumlah Pihak ketiga Pelanggan luar negeri Pelanggan dalam negeri
a. By Customer 4.758.886.773 862.725.300 105.151.184 3.937.500 -
2.739.849.515 6.981.370.810 65.026.300 1.952.464.128 1.563.702.289
41.207.646
46.533.186
5.771.908.403
13.348.946.228
Related parties (Note 31) PT Panorama Tours Indonesia PT Asia World Indonesia PT Panorama Transportasi PT Panorama Evenindo Panorama Holidays (M) Sdn.Bhd. PT Panorama Synergy Indonesia Others (less than Rp 50,000,000 each) Total Third parties Foreign customers Local customers
32.025.093.668 9.350.467.600
19.330.731.836 3.274.903.098
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
41.375.561.268 (421.047.733)
22.605.634.934 (421.047.733)
Total Allowance for impairment
Jumlah - Neto
40.954.513.535
22.184.587.201
Net
46.726.421.938
35.533.533.429
Jumlah - Neto b. Berdasarkan Umur Pihak berelasi Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari Lebih dari 120 hari Jumlah Pihak ketiga Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari Lebih dari 120 hari Jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai
Net b. By Age Related parties
-
456.693.882
4.963.668.032 157.810.201 80.920.000 569.510.170 -
1.873.376.943 4.287.627.400 2.967.616.420 1.309.701.643 2.453.929.940
5.771.908.403
13.348.946.228
Not past due and unimpaired Past due but not impaired 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days More than 120 days Total Third parties
-
957.071.169
24.887.097.695 10.063.671.325 3.783.615.747 1.959.522.360 260.606.408 421.047.733
3.925.945.000 5.635.711.536 6.051.932.018 4.712.016.554 901.910.924 421.047.733
Not past due and unimpaired Past due but not impaired 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days More than 120 days Past due and impaired
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
41.375.561.268 (421.047.733)
22.605.634.934 (421.047.733)
Total Allowance for impairment
Jumlah - Neto
40.954.513.535
22.184.587.201
Net
Jumlah
46.726.421.938
35.533.533.429
Total
- 35 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated) 2016
2015
c. Berdasarkan Mata Uang
6.
c. By Currency
Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) Dolar Amerika Serikat Ringgit Malaysia Euro Dolar Singapura Yuan China
12.883.568.416
6.593.104.179
30.831.180.523 1.979.029.609 906.763.413 345.976.548 200.951.162
20.244.220.860 4.669.922.582 2.740.800.978 509.469.608 1.197.062.955
Rupiah Foreign currencies (Note 35) U.S. Dollar Malaysian Ringgit Euro Singapore Dollar China Yuan
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
47.147.469.671 (421.047.733)
35.954.581.162 (421.047.733)
Total Allowance for impairment
Jumlah - Neto
46.726.421.938
35.533.533.429
Net
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha dari pihak ketiga memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang usaha dari pihak berelasi tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable accounts at December 31, 2016 and 2015, management believes that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses on uncollectible receivables from third parties and no allowance for impairment on receivables from related parties is necessary as management believes that all such receivables are collectible.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.
Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
Piutang usaha sebesar Rp 20.000.000.000 digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek (Catatan 14).
Trade accounts receivable amounting to Rp 20,000,000,000 are used as collateral on shortterm bank loans (Note 14). 6.
Piutang Lain-lain 2016
Other Accounts Receivable 2015
Pihak ketiga Piutang dari karyawan Lain-lain
1.193.822.455 2.975.747.032
1.726.706.925 1.040.976.068
Third parties Receivables from employees Others
Jumlah
4.169.569.487
2.767.682.993
Total
Piutang dari karyawan merupakan piutang tanpa bunga dan dibayar melalui pengurangan gaji bulanan.
Receivables from employees are non-interest bearing and are being paid through monthly salary deduction.
Tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
No allowance for impairment was provided on other accounts receivable as management believes that all such receivables are collectible.
- 36 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Uang Muka
7.
Akun ini terutama merupakan uang muka kepada hotel dan biro perjalanan wisata sebagai pembayaran dimuka untuk mendapatkan kepastian pemesanan dan harga yang lebih rendah untuk kamar hotel, tiket pesawat, dan beberapa tujuan wisata dengan perincian sebagai berikut:
This account mainly represents advances for hotels and tours and travel agency which were given to ascertain orders and ensure availment of lower prices for hotel rooms, airplane tickets, and several tours, with details as follows:
2016 a. Berdasarkan Jenis Produk Pihak berelasi (Catatan 31) Hotel Investasi Perjalanan wisata Lain-lain
2015
20.989.807.701 288.000.000 486.656.490 398.257.500
3.264.902.003
22.162.721.691
Pihak ketiga Hotel Lain-lain
70.140.920 148.172.828
50.440.000 81.336.241
Third parties Hotel Others
Jumlah
218.313.748
131.776.241
Subtotal
3.483.215.751
22.294.497.932
Jumlah b. Berdasarkan Pemasok Pihak berelasi (Catatan 31) PT Oasis Rhadana Hotel PT Asia World Indonesia Lux Asia PT Panorama Tours Indonesia Lain-lain Jumlah Pihak ketiga Jumlah
1.921.000.000 310.860.143 288.000.000 745.041.860
14.800.475.728 329.254.973 288.000.000 486.656.490 6.258.334.500
3.264.902.003
22.162.721.691
218.313.748
131.776.241
3.483.215.751
22.294.497.932
Uang Jaminan
8.
Akun ini merupakan uang jaminan hotel yang ditempatkan kepada PT Oasis Rhadana Hotel, pihak berelasi, sebagai jaminan atas reservasi kamar hotel (Catatan 31). 9.
a. Base on Type of Products Related parties (Note 31) Hotel Investment Tours and travel Others
2.231.860.143 817.680.000 215.361.860
Jumlah
8.
Advances
Subtotal
Total b. By Supplier Related parties (Note 31) PT Oasis Rhadana Hotel PT Asia World Indonesia Lux Asia PT Panorama Tours Indonesia Others Subtotal Third parties Total
Guarantee Deposits These represent guarantee deposits placed with PT Oasis Rhadana Hotel, a related party, as collateral on hotel room reservation (Note 31).
Biaya Dibayar Dimuka
9. 2016
Prepaid Expenses 2015
Sewa Asuransi Lain-lain
1.567.499.647 1.471.645.608 1.874.054.105
1.083.626.333 550.034.466 362.697.675
Rental Insurance Others
Jumlah
4.913.199.360
1.996.358.474
Total
Dikurangi bagian jangka pendek
3.691.559.316
899.003.845
Bagian jangka panjang
1.221.640.044
1.097.354.629
- 37 -
Less current portion Long-term portion
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 10.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Piutang dan Utang Pihak Berelasi Non-usaha
10.
2016
Piutang pihak berelasi non-usaha PT Mitra Global Holiday PT Panorama Dotcom Indonesia PT Panorama Langit Teknologi PT Panorama Properti PT Panorama Land Development Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 50.000.000) Jumlah
Utang pihak berelasi non-usaha PT Panorama Sentrawisata Tbk PT Chan Brothers Travel Indonesia PT Kencana Transport PT Panorama Synergy Indonesia PT Asian Trails Indonesia PT Duta Chandra Kencana PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk PT Graha Tirta Lestasi PT Panorama Tours Indonesia Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 50.000.000) Jumlah
Due from and to Related Parties 2015
2.801.664.740 109.120.674 -
8.998.262.528 1.433.765.738 300.000.000 189.808.480 61.188.545
2.910.785.414
10.983.025.291
10.878.928.237 1.910.000.000 798.094.061 721.619.577 307.803.174 137.978.465 127.951.040 -
17.447.013.405 3.025.000.000 770.963.716 2.402.407.711 2.404.693.028 127.951.040 694.756.482 646.167.437
98.501.752
43.108.464
14.980.876.306
27.562.061.283
Due from related parties PT Mitra Global Holiday PT Panorama Dotcom Indonesia PT Panorama Langit Teknologi PT Panorama Properti PT Panorama Land Development Others (less than Rp 50,000,000 each) Total
Due to related parties PT Panorama Sentrawisata Tbk PT Chan Brothers Travel Indonesia PT Kencana Transport PT Panorama Synergy Indonesia PT Asian Trails Indonesia PT Duta Chandra Kencana PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk PT Graha Tirta Lestasi PT Panorama Tours Indonesia Others (less than Rp 50,000,000 each) Total
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, piutang dari PT Mitra Global Holiday, PT Panorama Dotcom Indonesia dan PT Panorama Langit Teknologi merupakan pinjaman untuk modal kerja.
As of December 31, 2016 and 2015, due from PT Mitra Global Holiday, PT Panorama Dotcom Indonesia, and PT Panorama Langit Teknologi represents loans granted for their working capital.
Piutang dan utang pihak berelasi non-usaha lainnya di atas, terutama timbul dari beban-beban pihak berelasi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Grup dan/atau sebaliknya. Akun ini tidak dikenakan beban bunga dan tanpa jadwal pengembalian yang pasti.
Due from and to related parties above mainly represent advanced payments of related parties’ expenses which were paid by the Group and/or vice versa. These accounts are not subject to interest and have no definite repayment terms.
Tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang tersebut karena manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas piutang tersebut.
No allowance for impairment was provided on amounts due from related parties as management believes that there is no impairment in value of such receivables.
- 38 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 11.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Aset Tetap
11.
Property and Equipment
Perubahan selama tahun 2016/ Changes during 2016 Akuisisi Entitas Anak/ Accuisition of subsidiary
1 Januari/ January 1, 2016 Pemilikan langsung Nilai revaluasian Tanah Harga perolehan Surplus Revaluasi Jumlah Harga perolehan Bangunan dan prasarana Peralatan dan perlengkapan Kendaraan bermotor Aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih Bangunan dan prasarana Jumlah Akumulasi penyusutan Harga perolehan Bangunan dan prasarana Peralatan dan perlengkapan Kendaraan bermotor Aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih Bangunan dan prasarana
Penambahan/ Additions
52.074.700.000
-
-
-
52.074.700.000
-
-
-
81.465.581.660 14.806.502.343 183.978.952.936
2.204.137.925 2.869.616.587
947.497.908 95.912.702.019
988.000.000 988.000.000
(13.771.137) (12.240.000.000)
25.811.967.152
-
358.137.704.091
5.073.754.512
97.847.700.552
987.500.625
(12.253.771.137)
1.023.335.233 11.346.145.857 86.054.922.762
1.746.513.079 428.270.465
441.534.080 1.168.088.276 26.799.303.404
(6.434.648) (9.787.500.000)
19.752.326.399
-
1.375.454.328
Jumlah
118.176.730.251
2.174.783.544
29.784.380.088
Nilai Tercatat
239.960.973.840
Surplus revaluasi/ Revaluation increment
Pengurangan/ Deductions
-
-
988.000.000
-
-
-
(9.793.934.648)
-
Selisih kurs penjabaran/ Translation adjustment
31 Desember/ December 31, 2016
-
52.074.700.000
-
988.000.000 53.062.700.000
(56.262.105) (74.678.677)
-
81.465.581.660 17.888.104.934 270.446.592.865
26.799.467.777
(130.940.782)
449.662.447.236
(43.555.161) (7.800.698)
1.464.869.313 14.210.757.403 103.487.195.933
(51.355.859)
21.127.780.727
Direct acquisitions At revalued amount Land Cost Revaluation increment in value Subtotal At cost Buildings and infrastructures Furniture and fixtures Vehicles Properties under build, operate and transfer agreement Buildings and infrastructures Total Accumulated depreciation At cost Buildings and infrastructures Furniture and fixtures Vehicles Properties under build, operate and transfer agreement Buildings and infrastructures
140.290.603.376
Total
309.371.843.860
Net Carrying Value
Perubahan selama tahun 2015/ Changes during 2015 1 Januari/ January 1, 2015 Pemilikan langsung Harga perolehan Tanah 881.450.000 Bangunan dan prasarana 1.783.131.660 14.061.008.061 Peralatan dan perlengkapan Kendaraan bermotor 175.738.406.114 Aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih Bangunan dan prasarana 25.747.350.569 Jumlah Akumulasi penyusutan Harga perolehan Bangunan dan prasarana Peralatan dan perlengkapan Kendaraan bermotor Aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih Bangunan dan prasarana Jumlah Nilai Tercatat
218.211.346.404
1.015.138.513 10.223.622.537 69.320.021.260
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
51.378.250.000 80.121.750.000 745.494.282 16.668.952.239
(185.000.000) (439.300.000) (8.428.405.417)
64.616.583 148.979.063.104
339.502.136 1.122.523.320 21.910.459.835
18.407.735.148
1.344.591.251
98.966.517.458
24.717.076.542
119.244.828.946
- 39 -
(9.052.705.417)
(331.305.416) (5.175.558.333)
(5.506.863.749)
31 Desember/ December 31, 2015
52.074.700.000 81.465.581.660 14.806.502.343 183.978.952.936
25.811.967.152 358.137.704.091
1.023.335.233 11.346.145.857 86.054.922.762
19.752.326.399
Direct acquisitions At cost Land Buildings and infrastructures Furniture and fixtures Vehicles Properties under build, operate and transfer agreement Buildings and infrastructures Total Accumulated depreciation At cost Buildings and infrastructures Furniture and fixtures Vehicles Properties under build, operate and transfer agreement Buildings and infrastructures
118.176.730.251
Total
239.960.973.840
Net Carrying Value
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense is allocated as follows:
2016
2015
Beban pokok pendapatan (Catatan 25) Beban umum dan administrasi (Catatan 26)
26.453.277.587 3.331.102.501
14.352.534.957 10.364.541.585
Direct costs (Note 25) General and administrative expenses (Note 26)
Laba penjualan
29.784.380.088
24.717.076.542
Gain on sale
Pengurangan selama tahun 2016 dan 2015 merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut :
Deductions in 2016 and 2015 represents sale of certain property and equipment with details as follows :
2016 Harga jual Nilai tercatat Laba penjualan
5.467.321.489 (2.459.836.489) 3.007.485.000
2015 3.576.200.001 (3.545.841.668) 30.358.333
Selling price Net book value Gain on sale
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dan bangunan yang terletak di Bali dan Lombok seluas 2.135 m2 dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan.
The Company owns several parcels of land and buildings located in Bali and Lombok measuring 2,135 square meters with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB).
Pada tahun 2016, Grup melakukan revaluasi atas tanah yang dilakukan oleh KJPP Iskandar dan Rekan, penilai independen. Penilaian ditentukan menggunakan metode sebagaimana dijelaskan pada Catatan 20. Grup membukukan surplus revaluasi aset tetap sebesar Rp 988.000.000 dan mengubah pengukuran atas tanah dari metode biaya menjadi metode revaluasi.
In 2016, the Group revalued its land which performed by KJPP Iskandar dan Rekan, independent valuers. Fair value has been determined as described in Note 20. The Group recognized gain on revaluation amounting to Rp 988,000,000 and change the measurement of land from cost method to revaluation method.
Pada tanggal 31 Desember 2016, estimasi nilai wajar bangunan sebesar Rp 113.241.700.000.
As of December 31, 2016, the estimated fair value of building amounted to Rp 113,241,700,000.
Aset tetap kepemilikan langsung milik Grup pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dengan biaya perolehan masing-masing sebesar Rp 251.651.091.600 and Rp 182.695.000.000, digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 14 dan 17) dan utang pembelian aset tetap (Catatan 18).
The Group’s directly acquired property and equipment as of December 31, 2016 and 2015 with cost amounting to Rp 251,651,091,600 and Rp 182,695,000,000, respectively, are used as collateral on its bank loans (Notes 14 and 17) and liabilities for purchase of property and equipment (Note 18).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Mitra Iswara & Rependency, PT Asuransi Sinarmas, PT AXA Life Indonesia dan PT Asuransi Central Asia, seluruhnya adalah pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masingmasing sebesar Rp 185.585.800.000 dan Rp 97.873.265.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.
As of December 31, 2016 and 2015, all property and equipment, except for land, are insured with PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Mitra Iswara & Rependency, PT Asuransi Sinarmas, PT AXA Life Indonesia and PT Asuransi Central Asia, all third parties, for a total coverage of Rp 185,585,800,000 and Rp 97,873,265,000, respectively. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.
- 40 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
12.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Bangunan dan prasarana dalam rangka bangun, kelola, dan alih (BOT) terdiri dari bangunan dan prasarana kantor yang didirikan di atas tanah yang disewa di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali dengan jangka waktu 20 tahun sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2020 yang dijadikan sebagai kantor cabang perusahaan (Catatan 33). Bangunan dan prasarana tersebut akan diserahkan pada pemilik tanah yang disewa pada saat berakhirnya masa sewa. Perjanjian sewa menyewa ini dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali atas persetujuan kedua belah pihak.
Property under bulit, operate and transfer (BOT) agreement represents an office building and infrastructure on rented land in Sesetan Village, South Denpasar Subdistrict, Bali, with rental period of 20 years starting from 2000 until 2020 which serves as a Company’s branch office (Note 33). The building and infrastructure will be returned to the owners of the land at the end of the lease term. The rental agreements can be extended and renewed upon agreement of both parties.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, aset tetap dalam rangka BOT telah diasuransikan kepada PT Asuransi Umum Mega dan PT Asuransi Sinarmas, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 8.460.000.000 dan Rp 8.950.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.
As of December 31, 2016 and 2015, properties under BOT, are insured with PT Asuransi Umum Mega and PT Asuransi Sinarmas, third parties, for Rp 8,460,000,000 and Rp 8,950,000,000, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, estimasi nilai wajar agregat dari aset tetap dalam rangka BOT masing-masing sebesar Rp 6.000.000.000 dan Rp 6.400.000.000.
As of December 31, 2016 and 2015, the estimated aggregate fair value of the property under BOT amounted to Rp 6,000,000,000 and Rp 6,400,000,000, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
As of December 31, 2016 and 2015, management believes that there is no impairment in value of the aforementioned property and equipment.
Properti Investasi
12.
Investment Properties
Nilai tercatat properti investasi sebagai berikut:
The carrying value of investment properties follows:
Perubahan selama tahun 2016/ Changes during 2016 1 Januari/ January 1, 2016
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
31 Desember/ December 31, 2016
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
1.700.000.000 5.812.534.896
-
-
1.700.000.000 5.812.534.896
At cost: Land Buildings and infrastructures
Jumlah
7.512.534.896
-
-
7.512.534.896
Total
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana
3.743.864.153
‐
4.101.132.992
Accumulated depreciation: Buildings and infrastructures
Nilai Tercatat
3.768.670.743
3.411.401.904
Carrying Value
357.268.839
- 41 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Perubahan selama tahun 2015/ Changes during 2015 1 Januari/ January 1, 2015
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
31 Desember/ December 31, 2015
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
1.700.000.000 5.812.534.896
-
‐ ‐
1.700.000.000 5.812.534.896
At cost: Land Buildings and infrastructures
Jumlah
7.512.534.896
-
-
7.512.534.896
Total
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana
3.386.595.314
‐
3.743.864.153
Accumulated depreciation: Buildings and infrastructures
Nilai Tercatat
4.125.939.582
3.768.670.743
Carrying Value
357.268.839
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, properti investasi terdiri dari tanah seluas 256 m2 dan bangunan (termasuk perbaikan bangunan) milik Perusahaan yang berlokasi di kompleks Roxi Mas - jalan KH. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat.
As of December 31, 2016 and 2015, investment properties consists land measuring 256 square meters and building (including building improvements) owned by the Company which are located at Roxi Mas complex at jl. KH. Hasyim Ashari 125, Central Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tanah dengan biaya perolehan tercatat sebesar Rp 1.700.000.000, serta bangunan dan prasarana dengan biaya perolehan tercatat masing-masing sebesar Rp 1.711.401.904 dan Rp 2.068.670.743, digunakan sebagai jaminan atas utang bank Perusahaan dan PTI, pihak berelasi (Catatan 14 dan 17).
As of December 31, 2016 and 2015, land with carrying cost of Rp 1,700,000,000, and building and infrastructure with carrying cost amounting to Rp 1,711,401,904 and Rp 2,068,670,743, respectively, are used as collateral on bank loans obtained by the Company and PTI, related party (Notes 14 and 17).
Beban langsung yang terkait dengan pendapatan sewa properti investasi merupakan beban penyusutan dan dialokasikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” sebesar Rp 357.268.839 tahun 2016 dan 2015.
Direct costs related to rental income from investment properties represent depreciation expense and recorded as part of “General and administrative expenses” amounting to Rp 357,268,839 in 2016 and 2015.
Seluruh properti investasi telah diasuransikan kepada PT Mitra Iswara Rorimpandey, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 3.625.000.000 pada tahun 2016 dan 2015. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
All investment properties are insured with PT Mitra Iswara Rorimpandey, third party, for a total coverage of Rp 3,625,000,000 in 2016 and 2015. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, estimasi nilai wajar dari properti investasi masingmasing adalah sebesar Rp 20.000.000.000 dan Rp 10.000.000.000.
As of December 31, 2016 and 2015, the estimated aggregate fair value of the investment properties amounted to Rp 20,000,000,000 and Rp 10,000,000,000, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas properti investasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
As of December 31, 2016 and 2015, management believes that there is no impairment in value of the aforementioned investment properties.
- 42 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 13.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Aset Lain-lain
13. 2016
Uang muka pembelian aset tetap: Tanah dan bangunan Tanah Perangkat lunak - bersih Uang muka perbaikan dan pemeliharaan: Bus Pool bus Interior bangunan Lain-lain Jumlah
14.
Other Assets
2015
13.646.979.000 5.342.100.000 12.114.144.439
4.000.000.000 5.342.100.000 16.382.824.385
16.925.670.293 10.463.193.945
14.747.487.300 3.000.000.000 2.395.843.759 2.493.195.227
Advanced payment for purchase of property and equipment: Land and building Land Software - net Advanced payment for repairs and maintanance of: Bus Bus pool Interior of Building Others
58.492.087.677
48.361.450.671
Total
Uang muka pembelian tanah dan bangunan merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pengembang tanah dan bangunan untuk pembelian tanah dan bangunan perkantoran di Kawasan Cengkareng Business Centre (CBC), Jakarta Barat.
Advanced payments for purchase of land and building represent advanced payments to land and building developer for purchase of office building located at area of Cengkareng Business Centre (CBC), West Jakarta.
Uang muka pembelian tanah merupakan uang muka sehubungan penambahan bagian dari tanah yang akan digunakan untuk pool bus.
Advanced payments for purchase of land represent advances in relation to acquisition of a parcel of land which to be used for bus pool.
Perangkat lunak merupakan perangkat lunak yang akan digunakan untuk reservasi dan pemesanan paket perjalanan wisata secara online.
Software represents software which will be used for reservation and booking and booking of travel package by online.
Uang muka interior bangunan perkantoran merupakan uang muka untuk interior bangunan perkantoran di CBC, Jakarta Barat.
Advanced payments - interior of building represent advances for repair and maintenance of interior of office building at CBC, West Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2015, uang muka perbaikan dan pemeliharaan bus merupakan uang muka untuk perbaikan dan pemeliharaan 125 unit bus besar dan medium yang lama.
As of December 31, 2015, advanced payments for repairs and maintenance represent advances for repairs and maintenance of 125 units of big and medium old buses.
Pada tanggal 31 Desember 2015, uang muka perbaikan dan pemeliharaan pool bus merupakan uang muka untuk perbaikan pool bus di Rawa Bokor, Jakarta.
As of December 31, 2015, advanced payments for repairs and maintenance of bus pool represent advances for repair of bus pool located at Rawa Bokor, Jakarta.
Utang Bank Jangka Pendek
14. 2016
Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk Rupiah
-
Suku bunga per tahun Rupiah
-
Short-term Bank Loans 2015
32.591.259.191
11,75%
- 43 -
Third party PT Bank Central Asia Tbk Rupiah Interest rates per annum Rupiah
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pinjaman diterima oleh Perusahaan
Loans obtained by the Company
Pada tanggal 5 Maret 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) dari BCA sebesar Rp 10.000.000.000 dan dipergunakan untuk modal kerja. Pinjaman ini berjangka waktu satu (1) tahun dan diperpanjang setiap tahunnya.
As of March 5, 2008, the Company obtained an overdraft loan facility (PRK) amounting Rp 10,000,000,000 from BCA for additional working capital. This loan has a term of one (1) year and has been extended several times.
Pada tahun 2011, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman menjadi sebesar Rp 43.000.000.000 dan USD 500.000, dan jatuh tempo pada tanggal 5 Juni 2016.
In 2011, the Company has been granted an additional loan facility, thus become amounting to Rp 43,000,000,000 and US$ 500,000, and will matured on June 5, 2016.
Berdasarkan SPPK tanggal 28 Desember 2015, fasilitas kredit sebesar USD 500.000 dikonversi menjadi Rupiah sehingga pinjaman Perusahaan menjadi sebesar Rp 53.000.000.000.
Based on SPPK dated December 28, 2015, the US$ loan facility amounting to USD 500.000 was converted into Rupiah, thus, the Company’s loan facility became amounting to Rp 53,000,000,000.
Berdasarkan SPPK tanggal 13 Juni 2016, jangka waktu fasilitas pinjaman diperpanjang sampai dengan 5 Juni 2017.
Based on SPPK dated June 13, 2017, the term of loan facility was extended up to June 5, 2017.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perusahaan tidak menggunakan fasilitas pinjaman tersebut.
As of December 31, 2016, the Company’s did not use the loan facility.
Pinjaman ini dijamin dengan agunan saling mengikat berupa tanah dan bangunan di Tomang Raya No. 63 milik DCK, pihak berelasi, 3 unit ruko di Roxy Mas, Jakarta milik Perusahaan (Catatan 12) dan piutang usaha sebesar Rp 20.000.000.000 (Catatan 5).
The loan is guaranteed by bundling guarantee of land and building in Tomang Raya No.63 owned by DCK, related party, 3 units shophouses in Roxy Mas, Jakarta owned by the Company (Note 12), and trade accounts receivable of Rp 20,000,000,000 (Note 5).
Perjanjian pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu yang tidak memperkenankan Perusahaan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari BCA:
The loan agreement covering the above facility contains certain covenants which restrict the Company to do certain actions prior to obtaining written approval from BCA:
Obtaining new credit facility from other party and/or committing as guarantor in any form or name and/or use the Company’s assets as collateral to other party;
Lending money, including, but not restricted, to affiliated Companies, except those in terms of daily operational activities;
Conducting transactions with an individual or a party, including, but not restricted, to affiliated Companies, in a different way from the usual practice;
Appealing for bankruptcy and requesting postponement of repayment from authorized body (court);
Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama apa pun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain; Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada Perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; Melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas dengan Perusahaan afiliasinya, dengan cara berbeda atau diluar praktek dan kebiasaan yang ada; Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada instansi yang berwenang (pengadilan);
- 44 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada; Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usahanya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilalihan, atau pembubaran; Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, serta susunan direksi dan para pemegang saham; Membagikan dividen; dan Perusahaan juga diharuskan memenuhi beberapa persyaratan dan financial convenant tertentu.
Making investment, or opening new business aside from the existing one;
Selling or disposing properties or main assets in running the business, except those in terms of daily operational activities;
Conducting spin-off, merger, consolidation, acquisition, or liquidation;
Changing the entity’s legal status, articles of association, and members of directors and stockholders; Distributing dividend; and The Company is required to meet several financial convenants.
Beban bunga pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 4.654.923.752 dan Rp 2.105.117.033 (Catatan 27). 15.
Interest expense in 2016 and 2015 amounted to Rp 4,654,923,752 and Rp 2,105,117,033, respectively (Note 27).
Utang Usaha
15. 2016
Trade Accounts Payable 2015
a. Berdasarkan Pemasok Pihak berelasi (Catatan 31) PT Kencana Transport The Oasis Lagoon The 1O1 Yogyakarta Tugu PT Panorama Tours Indonesia The Haven Bali Seminyak PT Asian Trails Indonesia Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 50.000.000)
a. By Supplier 571.134.720 547.807.548 251.305.000 42.024.104 8.061.600 -
156.414.799 80.632.000 175.220.000 225.380.766 97.128.052 71.834.813
105.037.220
106.412.187
Related parties (Note 31) PT Kencana Transport The Oasis Lagoon The 1O1 Yogyakarta Tugu PT Panorama Tours Indonesia The Haven Bali Seminyak PT Asian Trails Indonesia Others (less than Rp 50,000,000 each)
Jumlah
1.525.370.192
913.022.617
Subtotal
Pihak ketiga
26.578.595.807
21.183.911.254
Third parties
Jumlah
28.103.965.999
22.096.933.871
Total
b.Berdasarkan Mata Uang Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Dolar Hongkong Jumlah Jumlah
b.By Currency 18.008.600.691
12.768.072.311
10.035.405.307 59.960.001 -
7.491.261.252 1.821.842.036 10.704.386 5.053.886
10.095.365.308
9.328.861.560
28.103.965.999
22.096.933.871
- 45 -
Rupiah Foreign currencies (Note 35) United States Dollar Euro Singapore Dollar Hongkong Dollar Total Total
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Analisa umur utang usaha dihitung dari tanggal faktur adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade accounts payable from the date of invoice follows:
2016
2015
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 bulan tapi kurang dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan tapi kurang dari 6 bulan Lebih dari 6 bulan tapi kurang dari 12 bulan Lebih dari 12 bulan
11.092.649.362 8.245.822.100 6.587.250.022 1.258.336.500 919.908.015
9.086.465.508 7.772.650.239 4.101.489.711 987.791.214 148.537.199
Jumlah
28.103.965.999
22.096.933.871
Jangka waktu kredit berkisar antara 30 sampai dengan 60 hari. 16.
Utang Pajak
16.
Taxes Payable 2015
Pajak penghasilan badan (Catatan 29) PPh Pasal 29 tahun 2014 PPh Pasal 29 tahun 2013 Pajak penghasilan Pasal 25 Pasal 21 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai - Neto
4.978.711.208 -
2.009.516.196 3.309.075.179 1.897.092.145
138.808.874 54.951.463 334.125 1.500.507.221
76.917.395 58.321.157
Jumlah
6.673.312.891
7.350.922.072
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu lima (5) tahun setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam undangundang tersebut.
Corporate income tax (Note 29) PPh article 29 year 2014 PPh article 29 year 2013 Income taxes Article 25 Article 21 Article 23 Value Added Tax - Net Total
The filed tax returns are based on the Group’s own calculation of tax liabilities (self-assessment). Based on the Law No. 28 Year 2007, regarding the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures’ the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced to five (5) years, subject to certain exceptions, in accordance with provisions of the Law.
Utang Bank Jangka Panjang
17. 2016
Pihak ketiga PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah
Total
The credit terms are 30 until 60 days.
2016
17.
Less than or equal to 1 month More than 1 month but less than 3 months More than 3 months but less than 6 months More than 6 months but less than 12 months More than 12 months
Long-term Bank Loans 2015
89.000.000.000 29.820.088.889 14.059.259.254 480.000.000 133.359.348.143
51.040.000.000 9.076.488.888 23.445.925.923 1.470.000.000 85.032.414.811
Third parties PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total
Dikurangi bagian jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
22.521.688.890
17.333.225.399
Less current portion
Jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun
110.837.659.253
67.699.189.412
Long-term portion
10,00% - 12,00%
10,00% - 12,00%
Suku bunga per tahun
- 46 -
Interest rates per annum
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Pinjaman diterima oleh GD
Loans obtained by GD
Pada tahun 2014, GD, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit pinjaman jangka panjang sebesar Rp 55.000.000.000 yang digunakan untuk membangun gedung kantor di Tangerang. Pencairan atas fasilitas ini dilakukan secara bertahap berdasarkan laporan kemajuan dari Quantity Surveyor Independen yaitu PT Korra Antarbuana sampai dengan jumlah sebesar Rp 51.040.000.000. Pada tahun 2016, bangunan telah selesai 100% dan sisa fasilitas sebesar Rp 3.960.000.000 telah dicairkan di tahun 2016. Pinjaman ini berjangka waktu delapan (8) tahun sampai dengan 14 Mei 2022 dan dengan suku bunga sebesar 12,00% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan bagian dari sebidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No.1425/Benda, di daerah Tangerang, Banten dan bangunan perkantoran yang didirikan di atas tanah tersebut.
In 2014, GD, a subsidiary obtained long term loan credit facility of Rp 55,000,000,000 used for building an office in Tangerang. The drawdown from this facility of Rp 51,040,000,000 were done in stages based on the progress report from Independent Quantity Surveyor PT Korra Antarbuana. In 2016, the building is 100% completed and the remaining facility of Rp 3,960,000,000 has been received. The loan has a term of eight (8) years up to May 14, 2022 and with an interest rate of 12.00% per annum. The loan is secured by a portion of a parcel of land with a certificate Hak Guna Bangunan No.1425/Benda, in Tangerang, Banten and office buildings build on the land.
GD memiliki tenggang waktu untuk pembayaran pokok dan bunga selama dua puluh empat (24) bulan pertama. Pokok pinjaman akan dibayarkan setiap tiga (3) bulan dan bunga dibayarkan setiap bulan.
GD has grace period of twenty four (24) months on principal and interest payment. Principal loan amount will be paid on quarterly basis while interest on monthly basis.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pinjaman diterima oleh Perusahaan
Loans obtained by the Company
Pada tanggal 30 Mei 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA sebesar Rp 8.100.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 3 Juni 2016 dan dengan suku bunga sebesar 11,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tujuh belas (17) unit microbus Mitsubishi dengan jumlah nilai perolehan sebesar Rp 10.200.000.000 (Catatan 11).
As of May 30, 2011, the Company obtained investment credit facility from BCA amounting Rp 8,100,000,000. This facility has a repayment term of five (5) years until June 3, 2016 with interest rate is 11.75% per annum. These loans are guaranteed by seventeen (17) units Mitsubishi microbus with a total cost amounting to Rp 10,200,000,000 (Note 11).
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 149 29 Agustus 2013 dari Satria Amiputra A., S.E.,Ak., M.Ak, M.H., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 6.400.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 3 September 2018 dan dengan suku bunga sebesar 11,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan sepuluh (10) unit bus medium dengan jumlah nilai perolehan sebesar Rp 8.000.000.000 (Catatan 11).
Based on Credit Agreement Deed No. 149 dated August 29, 2013 of Satria Amiputra A., S.E.,Ak., M.Ak, M.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the Company obtained investment credit facility of Rp 6,400,000,000. The loan has a term of five (5) years until September 3, 2018 and with an interest rate of 11.75% per annum. This loan is guaranteed by ten (10) units of medium bus with a total cost amounting to Rp 8,000,000,000 (Note 11).
- 47 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Berdasarkan SPPK tanggal 28 Agustus 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dengan jumlah maksimum sebesar Rp 35.000.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 15 Desember 2020 dan dengan suku bunga sebesar 11,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai tersebut (Catatan 11).
Based on SPPK dated August 28, 2015, the Company obtained investment credit facility with maximum amount of Rp 35,000,000,000. The loan has a term of five (5) years until December 15, 2020 and with an interest rate of 11.75% per annum. This loan is guaranteed by related financed vehicles (Note 11).
Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 5.738.622.222 dan Rp 3.222.222.222. Beban bunga pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 3.365.709.609 dan Rp 780.867.264.
Payments of loan principal in 2016 and 2015 amounted to Rp 5,738,622,222 and Rp 3,222,222,222, respectively. Interest expense in 2016 and 2015 amounted to Rp 3,365,709,609 and Rp 780,867,264, respectively.
Pinjaman diterima oleh DGW
Loans obtained by DGW
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 141 tanggal 30 Mei 2011 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, DGW, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 4.300.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 3 Juni 2016 dan dengan suku bunga sebesar 10,50% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tiga (3) unit bus tipe 1526 dan tiga (3) unit mikrobus Mitsubishi tipe 84 (Catatan 11) serta Corporate Guarantee dari Perusahaan sebesar Rp 4.500.000.000.
Based on Credit Agreement Deed No. 141 dated May 30, 2011 of Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, DGW, a subsidiary, obtained investment credit facility of Rp 4,300,000,000. The loan has a term of until June 3, 2016 and with an interest rate of 10.50% per annum. This loan is guaranteed by three (3) units of bus type 1526 and three (3) units of microbus Mitsubishi type 84 BC (Note 11) and Corporate Guarantee from Company amounting to Rp 4,500,000,000.
Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 477.777.777 dan Rp 955.555.556. Beban bunga pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 10.637.191 dan Rp 97.430.170.
Payment of loan principal in 2016 and 2015 amounted to Rp 477,777,777 and Rp 955,555,556, respectively. Interest expense in 2016 and 2015 amounted to Rp 10,637,191 and Rp 97,430,170, respectively.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank)
Pinjaman diterima oleh Perusahaan
Loans obtained by the Company
Pada tanggal 15 Mei 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka (PB) dari Maybank sebesar Rp 42.240.000.000 dan suku bunga sebesar 10% per tahun. Pinjaman ini berjangka waktu lima (5) tahun sejak pencairan termasuk grace period enam (6) bulan. Fasilitas pinjaman diberikan untuk pembelian empat puluh (42) unit bus pariwisata. Pinjaman ini dijamin dengan tiga puluh dua (32) unit Mercedes Benz jenis OH 1526 (bus besar) dan sepuluh (10) unit mikrobus Mitsubishi tipe 84 BC dengan jumlah nilai perolehan masing-masing sebesar Rp 44.800.000.000 dan Rp 8.000.000.000 (Catatan 11).
On May 15, 2013, the Company obtained term loan (PB) facility from Maybank amounting to Rp 42,240,000,000 and bears interest at 10% per annum. The loan has a term of five (5) years since drawdown including a grace period of six (6) months. This loan facility was obtained to purchase forty two (42) units of tourists’ bus. This loan is guaranteed by thirty two (32) units of Mercedes Benz type OH 1526 (big bus) and ten (10) units of microbus Mitsubishi tipe 84 BC at a total cost of Rp 44,800,000,000 and Rp 8,000,000,000, respectively (Note 11).
- 48 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Perjanjian pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu yang tidak memperkenankan Perusahaan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari Maybank:
The loan agreement covering the above facility contains certain covenants which restrict the Company to conduct the following prior to obtaining written approval from Maybank:
Mengubah status Perusahaan, anggaran dasar, susunan pengurus dan kepemilikan saham; Mengagunkan aset Perusahaan kepada kreditur lainnya atau menjadi penjamin (guarantor) bagi pihak lain; Pelunasan atau pembayaran utang pemegang saham (baik yang telah ada maupun yang akan datang) yang menyebabkan leverage ratio menjadi lebih dari 1,5 dan current ratio kurang dari 1; Menggunakan keuangan Perusahaan yang tidak berhubungan dengan usaha yang dijalankan (dibiayai oleh bank); Meminta pembiayaan baru atau tambahan dari Bank atau lembaga pembiayaan lainnya yang menyebabkan ratio leverage menjadi lebih dari 1,5 dan current ratio < 1 (utang afiliasi/pihak berelasi disubordinasikan dan tidak dikategorikan sebagai utang tetapi sebagai self financing); Memberikan pinjaman baru kepada pemegang saham, pengurus, entitas anak atau perusahaan afiliasi; Menyatakan atau minta dinyatakan pailit /bangkrut atau membubarkan diri; dan Syarat dan kondisi lain tetap sesuai dengan kondisi yang berjalan dan sesuai dengan kondisi yang berlaku di Maybank;
Using the financial of the Company which not related with core business (financing by bank); Request new credit facility from other party or other financial institutions resulting to violation of the leverage ratio of more than 1.5 and current ratios rule less than 1 (due to related parties becomes subordinated and not classified as payable but as self financing);
Lending to stockholders, subsidiaries or affiliates;
Declare or request to declare bankruptcy or liquidation; and Tems and other conditions fix with the running condition and in accordance with the conditions prevailing in Maybank.
Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2016 dan 2015 sebesar Rp 9.386.666.669. Beban bunga pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 2.410.763.374 dan Rp 3.251.764.207.
Changing the entity’s legal status, articles of association, and members of directors and stockholders; Put each debtor’s assets as collateral to other parties or committing as guarantor in any form; Payment to stockholders loan (both existing and future) violate the leverage ratio of more than 1.5 and current ratios rule less than 1;
directors,
Payments of loan principal in 2016 and 2015 amounted to Rp 9,386,666,669. Interest expense in 2016 and 2015 amounted to Rp 2,410,763,374 and Rp 3,251,764,207, respectively.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pinjaman diterima oleh Perusahaan
Loans obtained by the Company
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan suku bunga 11% per tahun yang dijamin dengan kendaraan milik Perusahaan (Catatan 11) sebagai berikut:
The Company obtained loan facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with interest rate at 11% per annum and guaranteed by the Company’s vehicles (Note 11) as follows:
Tahap pertama berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 61 tanggal 18 Januari 2010 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 10.600.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 18 Januari 2015 dan dijamin dengan dua belas (12) unit bus Mercedes Benz tipe OH 125. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Januari 2015.
- 49 -
The first phase based on Credit Agreement Deed No. 61 dated January 18, 2010 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 10,600,000,000 with a term of five (5) years until January 18, 2015 and guaranteed by twelve (12) units of Mercedez Benz OH 125 buses. This loan has been paid in full in January 2015.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Tahap kedua berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 30 April 2010 dari Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 7.000.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 30 April 2015 dan dijamin dengan delapan (8) unit bus Mercedes Benz tipe OH 125. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Mei 2015.
The second phase based on Credit Agreement Deed No. 10 dated April 30, 2010 of Adrian Djuaini, S.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 7,000,000,000 with a term of five (5) years until April 30, 2015 and guaranteed by eight (8) units of Mercedez Benz type OH 125 buses. This loan has been paid in full in May 2015.
Tahap ketiga berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 3 tanggal 3 September 2010 dari Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 5.600.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 3 September 2015 dan dijamin dengan dua puluh (20) unit minibus Elf. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan September 2015.
The third phase based on Credit Agreement Deed No. 3 dated September 3, 2010 of Adrian Djuaini, S.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 5,600,000,000 with a term of five (5) years until September 3, 2015 and guaranteed by twenty (20) units of Mini bus Elf. This loan has been paid in full in September 2015.
Tahap keempat berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 14 Juni 2012 dari Adrian Djuaini, S.H., notaris di Jakarta, sebesar Rp 4.800.000.000 dengan jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan 14 Juni 2017 dan dijamin dengan lima (5) unit bus Mercedes Benz tipe OH 1526.
The fourth phase based on Credit Agreement Deed No. 25 dated June 14, 2012 of Adrian Djuaini, S.H., public notary in Jakarta, amounting to Rp 4,800,000,000 with term of five (5) years until June 14, 2017 and guaranteed by five (5) units of Mercedez Benz type OH 1526 buses.
Pembayaran pinjaman pokok pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 990.000.000 dan Rp 2.685.500.000. Beban bunga pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 113.609.997 dan Rp 257.131.574.
Payments of loan principal in 2016 and 2015 amounted to Rp 990,000,000 and Rp 2,685,500,000, respectively. Interest expense in 2016 and 2015 amounted to Rp 113,609,997 and Rp 257,131,574, respectively.
Skedul pembayaran kembali utang bank jangka panjang adalah sebagai berikut:
The schedule of repayment of long-term bank loans is as follows:
2016 Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Jumlah
2015
22.521.688.890 20.222.059.253 16.832.800.000 18.982.800.000 16.100.000.000 21.450.000.000 4.200.000.000 4.200.000.000 4.350.000.000 4.500.000.000
17.333.225.399 20.790.292.065 15.330.662.427 9.591.403.175 9.591.403.175 8.749.714.286 3.645.714.284 -
Payments due in: 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026
133.359.348.143
85.032.414.811
Total
- 50 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 18.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Utang Pembelian Aset Tetap
18. 2016
Purchases
of
Property and
2015
PT Maybank Finance PT BCA Finance
24.748.258.952 15.463.978.290
12.936.705.075
PT Maybank Finance PT BCA Finance
Jumlah
40.212.237.242
12.936.705.075
Total
Dikurangi bagian jangka pendek
16.087.522.457
5.725.744.114
Less current portion
Bagian jangka panjang
24.124.714.785
7.210.960.961
Long-term portion
Utang pembelian aset tetap berjangka waktu tiga (3) sampai dengan empat (4) tahun dan dijamin dengan aset tetap yang dibeli melalui utang tersebut (Catatan 11).
Liabilities for purchases of property and equipment have a term of three (3) to four (4) years and are collateralized with the related property and equipment purchased (Note 11).
Beban bunga pada tahun 2016 dan 2015 masingmasing adalah sebesar Rp 3.961.541.146 dan Rp 1.210.862.206.
Interest expense in 2016 and 2015 amounted to Rp 3,961,541,146 and Rp 1,210,862,206, respectively.
Skedul pembayaran kembali utang pembelian aset tetap adalah sebagai beriikut:
The schedule of repayment of liabilities for purchases of property and equipment is as follows:
2016
19.
Liabilities for Equipment
2015
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2016 2017 2018 2019 2020
16.087.522.457 11.588.530.138 9.147.902.640 3.388.282.007
5.725.744.114 6.016.862.207 1.194.098.754 -
Jumlah
40.212.237.242
12.936.705.075
Goodwill
19.
Payments due in: 2016 2017 2018 2019 2020 Total
Goodwill
Akuisisi entitas anak di tahun 2016
Acquisition of a subsidiary in 2016
Berdasarkan Akta No. 16 tanggal 4 Februari 2016 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan membeli saham BTI dari Tn. Eddy dan Ny. Bondan Sekaring Tyas dengan jumlah keseluruhan 40.000 lembar saham atau sebesar Rp 368.360.000 sehingga Perusahaan memiliki kepemilikan di BTI sebesar 40%. Selanjutnya, para pemegang saham BTI menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 2.762.700.000 menjadi Rp 5.525.400.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 920.000.000 menjadi Rp 2.762.700.000 yang seluruhnya diambil alih oleh Perusahaan sehingga kepemilikan Perusahaan di BTI menjadi 80%.
Based on Deed No.16 dated February 4, 2016 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notary in Jakarta, the Company acquired shares of BTI from Mr. Eddy and Mrs. Bondan Sekaring Tyas totaling to 40,000 shares or amounting to Rp 386,360,000 resulting to Company’s ownership interest of 40% in BTI. Furthermore, the shareholders of BTI approved the increase in authorized capital from Rp 2,762,700,000 to Rp 5,525,400,000 and increase the issued and paid-up capital of Rp 920,900,000 to Rp 2,762,700,000 which were all acquired by the Company resulting, to ownership interest of the Company in BTI of 80%.
- 51 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Tabel berikut ini mengikhtisarkan rincian imbalan yang dialihkan terkait akuisisi BTI oleh Perusahaan serta jumlah aset yang diakuisisi dan liabilitas yang dialihkan, yang diakui pada tanggal akuisisi:
The following table summarizes the consideration paid in relation to acquisition of BTI by the Company and the amounts of the assets acquired and liabilities assumed and recognized at the acquisition date:
Kas yang dibayar Nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelum penggabungan usaha
2.210.160.000
Jumlah imbalan yang dialihkan - bersih
2.210.160.000
Cash paid Fair value of equity interest held before the business combination
-
Arus kas yang timbul sehubungan dengan akuisisi BTI adalah sebagai berikut:
Purchase consideration
The cash purchase consideration relating to acquisition of BTI follows:
Jumlah/Total
Harga pembelian Dikurangi kas dan setara kas BTI saat akuisisi
2.210.160.000 (8.412.073.190)
Purchase consideration Less cash and cash equivalents of BTI at the date of acquisition
Arus kas bersih dari akuisisi BTI
(6.201.913.190)
Cash flows on acquisition of BTI
Rincian aset yang diakuisisi serta liabilitas yang dialihkan adalah sebagai berikut:
The recognized amounts of indentifiable assets acquired and liabilties assumed follows:
Nilai Wajar/Fair Value Jumlah/Total Aset Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Aset lain-lain Jumlah aset Liabilitas Utang usaha Uang muka penjualan Utang lain-lain Jumlah liabilitas
Assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivable - net Other assets
8.412.073.190 6.951.088.332 7.789.783.084 23.152.944.606
Total assets Liabilities Trade accounts payable Advances received Other payables
8.755.721.539 7.343.118.919 5.963.768.594 22.062.609.052
Total liabilities
Jumlah aset bersih teridentifikasi Kepentingan non-pengendali Imbalan atas pembelian - bersih
1.090.335.554 (218.067.111) (2.210.160.000)
Total identifiable net assets Non-controlling interest Purchase consideration - net
Goodwill
(1.337.891.557)
Goodwill
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill pada tanggal 31 Desember 2016.
Management believes there is no impairment in value of goodwill as of December 31, 2016.
- 52 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 20.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pengukuran Nilai Wajar
20.
Fair Value Measurement
Tabel berikut menyajikan pengukuran nilai wajar aset dan liabilitas tertentu Grup:
Nilai Tercatat/ Carrying Values Aset yang diukur pada nilai wajar: Aset tetap dengan model revaluasi Tanah Aset yang nilai wajarnya disajikan: Properti investasi yang dicatat pada biaya perolehan (Catatan 12) Aset tetap yang dicatat pada biaya perolehan (Catatan 11) Bangunan dan prasarana Aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih bangunan dan prasarana Liabilitas yang nilai wajarnya disajikan Pinjaman dan utang dengan bunga Utang bank (bagian jangka pendek dan bagian jangka panjang) Utang pembelian aset tetap (bagian jangka pendek dan bagian jangka panjang)
31 Desember 2016/December 31, 2016 Pengukuran nilai wajar menggunakan:/ Fair value measurement using: Input signifikan yang tidak Input signifikan dapat Harga kuotasian yang dapat diobservasi dalam pasar aktif/ di observasi (Level 3)/ Significant (Level 1)/ (Level 2)/ Quoted prices Significant unobservable in active markets observable inputs inputs (Level 1) (Level 2) (Level 3)
53.062.700.000
-
3.411.401.904
-
-
10.600.000.000
80.000.712.347
-
-
113.241.700.000
5.671.687.050
-
-
6.000.000.000
133.359.348.143
-
133.359.348.143
-
40.212.237.242
-
40.212.237.242
-
Nilai Tercatat/ Carrying Values Aset yang nilai wajarnya disajikan: Properti investasi yang dicatat pada biaya perolehan (Catatan 12) Aset tetap yang dicatat pada biaya perolehan (Catatan 11) Tanah dan bangunan dan prasarana Bangunan dan prasarana Kendaraan bermotor Aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih bangunan dan prasarana Liabilitas yang nilai wajarnya disajikan Pinjaman dan utang dengan bunga Utang Bank (bagian jangka pendek dan bagian 'jangka panjang) Utang pembelian aset tetap (bagian jangka pendek dan bagian jangka panjang)
The following table provides the fair value measurement of the Group’s certain assets and liabilities:
53.062.700.000
-
Assets measured at fair value: Revalued property,plant and equipment Land Assets for which fair values are disclosed: Investment properties carried at cost (Notes 12) Property,plant and equipment carried at cost (Notes 11) Building and infrastructures Properties under build, operate and transfer agreement - buildings and infrastructures Liabilities for which fair values are disclosed: Interest-bearing loans and borrowings: Bank loans (including current and noncurrent portion) Liabilities for purchases of property and equipment (including current and noncurrent portion)
31 Desember 2015/December 31, 2015 Pengukuran nilai wajar menggunakan:/ Fair value measurement using: Input signifikan yang tidak Input signifikan dapat Harga kuotasian yang dapat diobservasi dalam pasar aktif/ di observasi (Level 3)/ (Level 1)/ Significant (Level 2)/ Quoted prices Significant unobservable in active markets observable inputs inputs (Level 1) (Level 2) (Level 3)
3.768.670.743
-
-
20.000.000.000
132.516.946.427 133.283.131.650 98.341.597.441
-
-
134.500.000.000 133.500.000.000 100.369.000.000
6.059.640.753
-
-
6.400.000.000
85.032.414.811
-
85.032.414.811
-
12.936.705.075
-
12.936.705.075
-
- 53 -
Assets for which fair values are disclosed: Investment properties carried at cost (Notes 12) Property,plant and equipment carried at cost (Notes 11) Land and building and infrastructures Building and infrastructures Vehicles Properties under build, operate and transfer agreement - buildings and infrastructures Liabilities for which fair values are disclosed: Interest-bearing loans and borrowings: Bank loans (including current and noncurrent portion) Liabilities for purchases of property and equipment (including current and noncurrent portion)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
21.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang dibuat oleh entitas. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 2.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined by using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on entity’s specific estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.
Nilai wajar utang bank dan utang pembelian aset tetap diestimasi berdasarkan arus kas yang didiskontokan pada suku bunga pasar yang dapat diobservasi.
The fair value of bank loans and liabilities for purchase of property and equipment is estimated based on discounted cash flow using interest rate which is market observable.
Jika satu atau lebih input signifikan tidak diambil dari data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 3.
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3.
Nilai wajar aset tetap dan properti investasi ditentukan berdasarkan pendekatan pasar pembanding dengan penyesuaian faktor yang relevan.
The fair value is of property and equipment and investment properties are determined using market price comparison approach to the adjustment of relevant factors.
Modal Saham
21.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Blue Chip Mulia, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
PT Panorama Sentrawisata Tbk PT Catur Putra Nusantara Satrijanto Tirtawisata Masyarakat (kepemilikan masing-masing kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham/ Number of Shares
Capital Stock The share ownership in the Company based on the record of PT Blue Chip Mulia, share’s register, follows:
2016 dan/and 2015 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
450.000.000 50.000.000 24.905.000
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Stock
Name of Stockholder
62,94 6,99 3,48
45.000.000.000 5.000.000.000 2.490.500.000
PT Panorama Sentrawisata Tbk PT Catur Putra Nusantara Satrijanto Tirtawisata
190.095.000
26,59
19.009.500.000
Public (less than 5% of ownership each)
715.000.000
100,00
71.500.000.000
Total
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2016 and 2015, all of the shares of the Company are listed in the Indonesia Stock Exchange.
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements.
- 54 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt by total capital.
Rasio utang bersih terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Ratio of net debt to equity December 31, 2016 and 2015 follows:
2016
2015
Jumlah utang Dikurangi: kas dan setara kas
188.552.461.691 19.867.218.409
158.122.440.360 14.970.110.913
Total borrowings Less: cash and cash equivalents
Utang neto
168.685.243.282
143.152.329.447
Net debt
Jumlah ekuitas
204.408.057.873
178.349.170.589
Total equity
Rasio utang neto terhadap ekuitas
22.
82,52%
Tambahan Modal Disetor - Bersih
80,27%
22.
Akun ini merupakan tambahan modal disetor sehubungan dengan:
as
of
Net debt to equity ratio
Additional Paid-in Capital – Net This account represents additional paid-in capital in connection with the following:
Jumlah/Total Penawaran saham Perusahaan melalui penawaran umum perdana kepada masyarakat pada tahun 2008 (Catatan 1b) Hasil yang diterima atas penerbitan 215.000.000 saham pada harga Rp 200 per saham Biaya emisi efek ekuitas Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (215.000.000 saham pada nilai nominal Rp 100 per saham) Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
Sale of the Company's shares through Initial Public Offering in 2008 (Note 1b)
43.000.000.000 (2.640.905.952)
Proceeds from issuance of 215,000,000 at Rp 200 per share Stock issuance costs
10.304.692.537
Amount recorded as paid-up capital (215,000,000 shares at Rp 100 par value per share) Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control
29.163.786.585
Balance as of December 31, 2016 and 2015
(21.500.000.000)
Berdasarkan perjanjian jual beli tanggal 24 Mei 2013, Perusahaan menjual 14.594 saham atau 24,33% kepemilikan pada DCK kepada PT Panorama Tours Indonesia (PTI), pihak berelasi, dan enam (6) saham atau 0,01% kepemilikan kepada Ramajanto Tirtawisata, pihak berelasi, dengan harga jual keseluruhan sebesar Rp 20.732.000.000. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat investasi pada DCK sebesar Rp 10.304.692.538 diakui sebagai bagian dari tambahan modal disetor pada bagian ekuitas.
Based on sales and purchase agreement dated May 24, 2013, the Company sold its 14,594 shares or 24.33% ownership interest in DCK to PT Panorama Tours Indonesia (PTI), a related party and six (6) shares or 0.01% ownership interest to Ramajanto Tirtawisata, a related party, at a total selling price of Rp 20,732,000,000. The difference between the selling price and the carrying value of the investment in DCK amounting to Rp 10,304,692,538 is presented as part of additional paid-in capital in the equity section.
- 55 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 23.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Kepemilikan Nonpengendali
23.
Akun ini merupakan bagian kepemilikan nonpengendali atas aset (liabilitas) bersih entitas anak, dengan rincian sebagai berikut:
These represent the share of non-controlling stockholders in net assets (liabilities) of the subsidiaries, with details as follows: 31 Desember/December 31, 2016 Jumlah penghasilan (rugi) komprehensif/ Total comprehensive income Defisit/Deficit (loss)
Modal saham/ Capital stock
Jumlah/Total
DGW GD BTI
147.000.000 300.000.000 552.540.000
(4.016.127.387) (3.355.677) (334.472.889)
(1.521.027.635) 43.668.117 1.257.099.733
(5.390.155.022) 340.312.440 1.475.166.844
Jumlah/Total
999.540.000
(4.353.955.953)
(220.259.785)
(3.574.675.738)
31 Desember/December 31, 2015 Jumlah rugi komprehensif/ Total comprehensive Defisit/Deficit loss
Modal saham/ Capital stock
24.
Non-Controlling Interests
Jumlah/Total
DGW GD
147.000.000 300.000.000
(1.747.423.831) (1.619.810)
(2.268.703.556) (1.735.867)
(3.869.127.387) 296.644.323
Jumlah/Total
447.000.000
(1.749.043.641)
(2.270.439.423)
(3.572.483.064)
Pendapatan
24. 2016
Revenues 2015
a. Berdasarkan jenis produk
a. Based on type of products
Paket perjalanan wisata Sewa kendaraan Perjalanan wisata pilihan
454.658.593.984 25.286.964.170 23.182.775.261
315.760.822.487 18.808.613.625
Series package tour Rent vehicless Optional tour
Jumlah
503.128.333.415
334.569.436.112
Total
b. Berdasarkan sumber pendapatan
b. Based on sources of revenues
Pihak berelasi (Catatan 31) Pihak ketiga
25.962.288.800 477.166.044.615
27.860.164.796 306.709.271.316
Related parties (Note 31) Third parties
Jumlah
503.128.333.415
334.569.436.112
Total
Tidak ada pendapatan dari satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2016 .
No revenues were generated from a single customer which represent more than 10% of the total revenues for the year ended December 31, 2016.
- 56 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015 adalah pendapatan yang diperoleh dari Fox Vakanties, pihak ketiga sebesar Rp 50.591.979.143. 25.
Revenues which represent more than 10% of the total revenues for the year ended December 31, 2015 were generated from Fox Vakanties, a third party, amounting to Rp 50,591,979,143.
Beban Pokok Pendapatan
25. 2016
Direct Costs 2015
a. Berdasarkan jenis produk
a. Based on type of products
Paket perjalanan wisata Perjalanan wisata pilihan
339.309.102.397 23.601.236.610
223.490.271.421 23.216.590.496
Series package tour Optional tour
Sub-jumlah Penyusutan (Catatan 11)
362.910.339.007 26.453.277.587
246.706.861.917 14.352.534.957
Sub-total Depreciation (Note 11)
Jumlah
389.363.616.594
261.059.396.874
Total
b. Berdasarkan sumber beban
b. Based on on sources of cost
Pihak berelasi (Catatan 31) Pihak ketiga
6.573.541.560 356.336.797.447
7.902.946.149 238.803.915.768
Related parties (Note 31) Third parties
Sub-jumlah Penyusutan (Catatan 11)
362.910.339.007 26.453.277.587
246.706.861.917 14.352.534.957
Sub-total Depreciation (Note 11)
Jumlah
389.363.616.594
261.059.396.874
Total
Tidak terdapat beban pokok penjualan kepada satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan. 26.
No direct costs from a single supplier which represent more than 10% of the total revenues.
Beban Usaha
26. 2016
Penjualan Perjalanan dinas Gaji dan tunjangan karyawan Pemasaran dan promosi Jamuan Jumlah Umum dan administrasi Gaji dan tunjangan karyawan Biaya pajak Amortisasi Keperluan kantor Penyusutan (Catatan 11 dan 12) Pos dan telekomunikasi Sewa Asuransi Imbalan kerja jangka panjang (Catatan 28) Perbaikan dan pemeliharaan Jasa profesional Keamanan, kebersihan dan sumbangan Lain-lain Jumlah Jumlah
Operating Expenses 2015
3.474.993.517 1.793.976.194 1.545.821.062 87.205.543
2.501.052.917 1.104.680.897 1.134.836.938 54.344.171
6.901.996.316
4.794.914.923
35.117.193.070 5.418.582.084 4.315.197.258 3.719.122.119 3.688.371.340 2.000.470.023 1.935.145.689 1.763.361.854 1.513.544.878 1.362.711.281 820.756.854 236.206.112 3.805.571.649
17.727.439.432 2.389.842.304 2.065.757.756 3.257.366.741 10.721.810.424 1.205.333.420 2.218.051.143 885.158.635 1.328.579.549 933.579.025 10.556.969.881 258.351.723 625.657.549
65.696.234.211
54.173.897.582
72.598.230.527
58.968.812.505
- 57 -
Selling Travel Salaries and employee benefits Marketing and promotion Entertainment Total General and administrative Salaries and employee benefits Tax expenses Amortization Office supplies Depreciation (Notes 11 and 12) Postage and telecommunication Rental Insurance Long-term employee benefits (Note 28) Repairs and maintenance Professional fees Security, cleaning and donation Others Total Total
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 27.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Beban Bunga
27. 2016
Utang bank jangka pendek (Catatan 14) Liabilitas jangka panjang: Utang bank (Catatan 17) Utang pembelian aset tetap (Catatan 18) Jumlah
28.
Interest Expense 2015
4.654.923.752
2.105.117.033
5.900.720.171
4.387.193.215
3.961.541.146
1.210.862.206
Short-term bank loans (Note 14) Long-term liabilities: Bank loans (Note 17) Liabilities for purchases of property and equipment (Note 18)
14.517.185.069
7.703.172.454
Total
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
28.
Long-term Employee Benefits Liabilities
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja jangka panjang tersebut.
The amount of post-employment benefits is determined based on Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003. No funding of the defined post-employment benefits has been made to date.
Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, tertanggal Maret 22, 2017.
The latest actuarial valuation upon the long-term employee benefits liability was from PT Dian Artha Tama, an independent actuary, dated March 22, 2017.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja jangka panjang tersebut masing-masing sebanyak 437 karyawan tahun 2016 dan 416 karyawan tahun 2015.
Number of eligible employees is 437 and 416 in 2016 and 2015, respectively.
Jumlah-jumlah yang diakui dalam Iaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sehubungan dengan imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Amounts recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income in respect of this benefit plans follows:
2016 Biaya jasa: Beban jasa kini Beban bunga Komponen biaya imbalan pasti yang diakui di laba rugi (Catatan 26) Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti: Kerugian (keuntungan) aktuarial yang timbul dari: Perubahan asumsi demografis Perubahan asumsi keuangan Penyesuaian pengalaman Komponen biaya imbalan pasti yang diakui di penghasilan komprehensif lain Jumlah
2015
866.298.679 647.246.199
764.096.754 564.482.795
1.513.544.878
1.328.579.549
Service cost: Current service costs Interest costs Components of defined benefit costs recognized in profit or loss (Note 26) Remeasurement on the defined benefit liability:
487.015.117 265.873.864
(580.974.231) (696.598.439) 5.553.766
752.888.981
(1.272.018.904)
2.266.433.859
- 58 -
56.560.645
Actuarial losses (gains) arising from: Changes in demographic assumptions Changes in financial assumptions Experience adjustments Components of defined benefit costs recognized in other comprehensive income Total
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang kerja adalah sebagai berikut:
Movements of long-term employee benefits liability follows:
2016 Saldo awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) pengukuran kembali Kerugian (keuntungan) aktuarial yang timbul dari: Perubahan asumsi demografis Perubahan asumsi keuangan Penyesuaian pengalaman Pembayaran imbalan Saldo akhir tahun
2015
7.112.595.588
7.056.034.943
866.298.679 647.246.199
764.096.754 564.482.795
487.015.117 265.873.864 (406.637.700)
(580.974.231) (696.598.439) 5.553.766 -
8.972.391.747
7.112.595.588
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja jangka panjang:
Current service costs Interest cost Remeasurement losses (gains) Actuarial losses (gains) arising from: Changes in demographic assumptions Changes in financial assumptions Experience adjustments Benefit payment Balance at the end of the year
Principal actuarial assumptions used in the valuation of the long-term employee benefits are as follows:
2016
2015
8% 8% 8%
8% 8% 8%
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat perputaran karyawan
Balance at the beginning of the year
Analisa sensitivitas liabilitas imbalan pasti di bawah ini ditentukan berdasarkan kemungkinan perubahan asumsi yang terjadi pada tanggal 31 Desember 2016 and 2015, dengan asumsi lainnya dianggap tetap:
Discount rate Future salary increases Level of employee turnover
The sensitivity analysis on the defined benefit obligation set out below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occuring at the December 31, 2016 and 2015, while holding all other assumptions constant:
2016 Dampak Kenaikan (Penurunan) Terhadap Liabilitas Imbalan Pasti/ Impact on Defined Benefit Liability Increase (Decrease) Perubahan asumsi/ Kenaikan dari asumsi/ Penurunan asumsi/ Change in Assumptions Increase in Assumptions Decrease in Assumptions Bunga diskonto
1%
(793.380.848)
950.981.801
Discount rate
2015 Dampak Kenaikan (Penurunan) Terhadap Liabilitas Imbalan Pasti/ Impact on Defined Benefit Liability Increase (Decrease) Perubahan asumsi/ Kenaikan dari asumsi/ Penurunan asumsi/ Change in Assumptions Increase in Assumptions Decrease in Assumptions Bunga diskonto
29.
1%
(486.282.134)
29.
Pajak Penghasilan 2016 Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
609.107.815
Income Tax 2015
5.736.727.311 7.258.608.999
2.009.516.196 704.865.375
Current tax Deferred tax
12.995.336.310
2.714.381.571
Net
- 59 -
Discount rate
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan laba kena pajak Perusaahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between profit before tax per consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income and the Company’s taxable income follows:
2016 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Rugi (laba) sebelum pajak entitas anak Laba sebelum pajak - Perusahaan Perbedaan temporer: Imbalan kerja jangka panjang Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Jumlah - Neto Perbedaan tetap: Beban pajak Jamuan dan sumbangan Pendapatan pengampunan pajak Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Jumlah - Neto
2015
38.380.754.290 (8.379.273.565) 30.001.480.725
9.520.766.744 6.244.271.561 15.765.038.305
1.369.147.908
1.238.408.461
(17.220.017.678) (15.850.869.770)
(10.266.237.187) (9.027.828.726)
2.388.262.438 60.172.143 (3.227.591.004)
1.305.289.007 13.586.043 -
(11.399.134) (790.555.557)
Laba kena pajak Perusahaan
13.360.055.398
(18.019.844) 1.300.855.206 8.038.064.785
Taxable income of the Company
The current tax expense computed as follows:
2016
2.009.516.196 -
776.108.121 (18.092.018)
Jumlah utang pajak kini Perusahaan (Catatan 16)
and
payable
are
2015
3.340.013.750 2.396.713.561
Dikurangi pembayaran pajak di muka Perusahaan Selisih kurs penjabaran
Temporary differences: Long-term employee benefits expense Difference between commercial and fiscal depreciation Net Permanent differences: Tax expense Entertainment and donation Tax amnesty Interest income already subjected to final tax Net
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
Beban pajak kini Perusahaan Entitas anak
Profit before tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income Loss (income) before tax of the subsidiaries Income before tax - the Company
Less prepaid income taxes The Company Translation adjustment
-
4.978.711.208
Current tax expense The Company Subsidiraries
2.009.516.196
Total current tax payable The Company (Notes 16)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
The details of the Group’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:
1 Januari 2015/ January 1, 2015
Dikreditkan (dibebankan) ke/ Credited (charged) to Penghasilan komprehensif lain/ Laba rugi/ Other comprehensive Profit or loss income (2.582.948.262) 1.545.938.000
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Aset tetap - bersih Akumulasi rugi fiskal Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
(18.928.096.844) 1.754.348.000
-
(21.511.045.106) 3.300.286.000
105.261.933 1.764.008.736
332.144.887
(318.004.726)
105.261.933 1.778.148.897
Aset Pajak Tangguhan - Bersih
(15.304.478.175)
(704.865.375)
(318.004.726)
(16.327.348.276)
- 60 -
Dikreditkan (dibebankan) ke/ Credited (charged) to Penghasilan komprehensif lain/ Laba rugi/ Other comprehensive Profit or loss income (4.235.049.793) (3.300.286.000)
276.726.794 (7.258.608.999)
-
31 Desember 2016/ December 31, 2016 (25.746.094.899) -
188.222.246
105.261.933 2.243.097.937
188.222.246
(23.397.735.029)
Property and equipment - net Accumulation fiscal losses Allowances for decline in value of receivables: Long-term employee benefits liability Deferred tax assets - Net
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan masing-masing entitas adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets and liabilities for each entity follows:
2016
2015
Aset pajak tangguhan Perusahaan PT Destinasi Garuda Wisata
2.117.662.841 230.697.029
1.752.264.707 3.431.432.123
Deferred tax assets The Company PT Destinasi Garuda Wisata
Liabilitas pajak tangguhan Perusahaan PT Destinasi Garuda Wisata
(25.384.074.368) (362.020.531)
(21.079.069.949) (431.975.157)
Deferred tax liabilities The Company PT Destinasi Garuda Wisata
Jumlah - bersih
(23.397.735.029)
(16.327.348.276)
Total - net
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to profit before tax per consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income follows:
2016 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Rugi (laba) sebelum pajak entitas anak
38.380.754.290 (8.379.273.565)
9.520.766.744 6.244.271.561
Laba sebelum pajak - Perusahaan
30.001.480.725
15.765.038.305
Income before tax - the Company
Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku
7.500.370.181
3.941.259.576
Tax expense at effective tax rates
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Beban pajak Jamuan dan sumbangan Pendapatan pengampunan pajak Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Jumlah - bersih Beban pajak - Perusahaan Beban (penghasilan) pajak - entitas anak
597.065.610 15.043.036 (806.897.751) (2.849.783) (197.638.888) 7.302.731.293 5.692.605.017
326.322.252 3.396.511 (4.504.961) 325.213.802 4.266.473.378 (1.552.091.807)
Jumlah Beban Pajak - bersih
30.
2015
12.995.336.310
Laba per Saham
30. 2016
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan untuk perhitungan laba per saham Rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan laba per saham Laba per saham
2.714.381.571
Profit before tax per consolidated statements of comprehensive income Loss (income) before tax of the subsidiaries
Tax effects of permanent differences: Tax expense Entertainment and donation Tax amnesty Income already subjected to final income tax Net Tax expense - the Company Tax expenses (income) of the subsidiaries Total Tax Expense - net
Earnings per Share 2015
25.617.617.606
9.098.783.370
715.000.000
715.000.000
35,83
12,73
- 61 -
Profit for the year attributable to owners of the Company for computation of earnings per share Weighted average number of ordinary shares for computation of earnings per share Earnings per share
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
31.
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a.
PT Panorama Sentrawisata Tbk adalah pemegang saham pengendali Perusahaan.
a.
PT Panorama Sentrawisata Tbk is controlling stockholder of the Company.
b.
PT Catur Putra Nusantara adalah salah satu pemegang saham nonpengendali Perusahaan.
b.
PT Catur Putra Nusantara is one of the noncontrolling stockholders of the Company.
c.
Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung:
c.
Related parties which have the same stockholder as the Company, either directly or indirectly:
d.
PT Chan Brothers Travel Indonesia PT Citra Wahana Tirta Indonesia PT Dwi Ratna Pertiwi PT Kencana Transport PT Panorama Evenindo PT Panorama Primakencana Transindo PT Panorama Transportasi Tbk Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan manajemen Grup: -
d.
PT Asian Trails Indonesia PT Asia World Indonesia PT Bali Dance Festival PT Graha Tirta Lestari PT Oasis Rhadana Hotel PT Raja Kamar Indonesia PT Panorama Land Development Panorama Holidays (M) Sdn.Bhd. Panorama Tours Pte Ltd merupakan
the
PT Panorama Media PT Rhadana Primakencana Transindo PT Panorama Tours Indonesia PT Smartravelindo Perkasa PT Panorama Properti PT Duta Chandra Kencana
Related parties which have partly the same management as the Group: -
PT Panorama Synergy Indonesia PT Panorama Langit Teknologi PT Panorama Dotcom Indonesia MG Holiday PT Panorama Hotel Development PT Kamar Hotel Indonesia The Haven Bali Seminyak PT Legian Paradise Lux Asia
e.
Adhi Tirtawisata Perusahaan.
komisaris
e.
Adhi Tirtawisata is a commissioner of the Company.
f.
Dharmayanto Tirtawisata, Rocky Wisuda Praputranto, dan Hie Luang Kiauw merupakan direktur Perusahaan.
f.
Dharmayanto Tirtawisata, Rocky Wisuda Praputranto, and Hie Luang Kiauw are directors of the Company.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
a.
a.
Rincian transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut
2016 Piutang Usaha/Trade Accounts Receivable Uang Muka/Advances Uang Jaminan/Guarantee Deposits Piutang Pihak Berelasi Non-usaha/ Due from Related Parties Utang Usaha/Trade Accounts Payable Utang Pihak Berelasi Non-usaha/ Due to Related Parties
The accounts involving transactions related parties are as follows:
2015
Persentase Terhadap Jumlah Aset/ Liabilitas/ Percentage toTotal Assets/Liabilites 2016 2015
5.771.908.403 3.264.902.003 4.500.000.000
13.348.946.228 22.162.721.691 4.500.000.000
1,24% 0,70% 0,97%
3,39% 5,63% 1,14%
2.910.785.414 1.525.370.192
10.983.025.291 913.022.617
0,63% 0,33%
2,79% 0,42%
14.980.876.306
27.562.061.283
3,22%
12,79%
- 62 -
with
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated) Persentase Terhadap Jumlah Pendapatan/ Beban yang bersangkutan/ Percentage toTotal Revenues/Expenses
2016
32.
2015
2016
2015
Pendapatan/Revenues PT Panorama Tours Indonesia PT Panorama Synergy Indonesia PT Asian Trails Indonesia PT Smartravelindo Perkasa PT Mitra Global Holiday PT Panorama Evenindo PT Kencana Transport PT Oasis Sanur Hotel PT Panorama Media Asia World Indonesia Perfect Tour Sdn. Bhd PT Panorama Sentrawisata Grayline
16.973.957.490 6.449.205.450 1.113.170.040 554.235.000 400.696.820 339.582.000 68.400.000 33.722.000 29.320.000 -
10.134.377.689 7.722.198.636 1.299.922.258 157.799.641 66.874.300 17.059.001 4.624.422.662 3.805.682.859 16.411.750 15.416.000
Jumlah/Total
25.962.288.800
27.860.164.796
5,16%
5,54%
Beban pokok pendapatan/ Cost of revenues PT Panorama Tours Indonesia PT Mitra Global Holiday PT Oasis Lagoon 101 Tugu Jogyakarta 101 Suryakencana Bogor The Haven Bali Seminyak PT Oasis Kuta PT Panorama Primakencana Transindo PT Kencana Transport PT Asian Trails Indonsia PT Panorama Transportasi Tbk 101 Legian Bali PT Graha Tirta Lestari
4.476.172.673 878.937.588 632.070.384 469.035.000 59.549.000 35.590.000 22.186.915 -
3.993.611.115 29.495.320 400.160.000 594.975.000 9.650.000 155.232.819 1.872.980.201 656.681.694 98.050.000 75.490.000 12.600.000 4.020.000
1,15% 0,23% 0,16% 0,12% 0,02% 0,01% 0,01%
1,53% 0,01% 0,15% 0,23% 0,00% 0,06%
Jumlah/Total
6.573.541.560
7.902.946.149
3,37% 1,28% 0,22% 0,11% 0,08% 0,07% 0,01% 0,01% 0,01%
3,03% 2,31% 0,39% 0,05% 0,02% 0,01% -
-
1,38% 1,14% 0,00% 0,00%
-
0,72% 0,25% 0,04% 0,03% 0,00% 0,00%
1,70%
2,03%
b.
Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru Perusahaan kepada komisaris dan direksi masing-masing sebesar Rp 6.976.840.000 dan Rp 2.387.000.000 tahun 2016 dan 2015.
b.
The aggregate salaries and benefits paid to or accrued by the Company for its commissioners and directors amounted to Rp 6,976,840,000 and Rp 2,387,000,000 in 2016 and 2015, respectively.
c.
Grup mengadakan beberapa perjanjian sewa menyewa ruang kantor dengan pihak-pihak berelasi.
c.
The Group enters into several office spaces rental agreements with related parties.
d.
Grup melakukan transaksi lainnya dengan pihak-pihak berelasi seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 5, 7, 8, 10, dan 15.
d.
The Group also entered into other nontrade transactions with related parties as described in Notes 5, 7, 8, 10, and 15.
Tujuan dan Keuangan
Kebijakan
Manajemen
Risiko
32.
Aktivitas Grup terpengaruh berbagai risiko keuangan: risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Program manajemen risiko Grup secara keseluruhan difokuskan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan Grup berusaha untuk meminimalkan dampak yang berpotensi merugikan kinerja keuangan Grup.
Financial Risk Management Objectives and Policies The Group’s activities are exposed to a variety of financial: foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimize potential adverse effects on the Group’s financial performance.
- 63 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas.
Risk management is the responsibility of the Board of Directors (BOD). The BOD has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk.
Risiko Mata Uang Asing
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar.
Foreign exchange risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates.
Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya (Catatan 35). Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan.
The Group has transactional currency exposures (Notes 35). Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the operating unit or the counterparty.
Grup menerima pendapatan dalam mata uang asing (US$ atau EUR). Pembelian dari atau pembayaran kepada pemasok (pihak hotel) dapat dilakukan menggunakan mata uang asing (US$ atau EUR) atau Rupiah, dengan mempertimbangkan kurs Rupiah terhadap mata uang asing di pasar. Keputusan atas pilihan mata uang pembayaran di atas merupakan kebijakan manajemen risiko mata uang asing Grup.
The Group obtains their revenues in foreign currencies (US$ or EUR). Purchases from or payment to suppliers (hotels) can be done in foreign currencies (US$ or EUR) or Rupiah, considering when the Rupiah appreciates against the foreign currencies. The decision on the above currency alternatives represents the policy on management of foreign currencies risk of the Group.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jika mata uang Rupiah melemah/menguat sebesar 5% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan variabel lain konstan, laba setelah pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut akan lebih tinggi/rendah sebesar Rp 1.355.202.319 dan Rp 1.154.253.171.
As of December 31, 2016 and 2015, if the Rupiah currency had weakened/strengthened by 5% against the U.S. Dollar with all other variables held constant, post-tax profit for the years then ended would have been higher/lower by Rp 1,355,202,319 and Rp 1,154,253,171, respectively.
Dampak dari perubahan nilai tukar Rupiah untuk mata uang lainnya terutama perubahan nilai wajar aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.
The impact of the above change in exchange rate of Rupiah to other currencies is mainly the result of change in the fair value of foreign currencies denominated monetary assets and liabilities.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposures to the interest rate risk relates primarily to bank loans.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi pembiayaan melalui perbankan dan institusi keuangan yang kredibel. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.
To minimize interest rate risk, the Group manages interest cost through financing with credible banks and financial institutions. Management also conducts assessments among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before takes any decision to enter a new loan agreement.
- 64 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s financial liabilities that are exposed to interest rate risk: 31 Desember 2015/December 31, 2015
Liabilitas/Liabilities Bunga mengambang/Floating rate Utang bank jangka pendek/Short-term bank loans
Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Average Effective Interest Rate %
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun/ Within One Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/ In the 2 nd Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/ In the 3 rd Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4/ In the 4 th Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 5/ In the 5 th Year
11.75
32.591.259.191
-
-
-
-
Jumlah/ Total
32.591.259.191
Pada tanggal 31 Desember 2015, jika suku bunga atas pinjaman lebih tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap tetap, laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp 325.912.592 terutama sebagai akibat tingginya/rendahnya beban bunga dari pinjaman dengan suku bunga mengambang.
As of December 31, 2015, if interest rates on borrowings had been 1% higher/lower with all other variables held constant, profit before tax for the year ended then ended would have been Rp 325,912,592, lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate borrowings.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.
Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
The table below shows the consolidated statements of financial position maximum exposures related to credit risk as of December 31, 2016 and 2015:
2016 Jumlah Bruto/ Gross Amounts
2015 Jumlah Neto/ Net Amounts
Jumlah Bruto/ Gross Amounts
Jumlah Neto/ Net Amounts
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi non-usaha Uang jaminan
11.198.489.569 47.147.469.671 4.169.569.487 2.910.785.414 4.500.000.000
11.198.489.569 46.726.421.938 4.169.569.487 2.910.785.414 4.500.000.000
6.044.083.270 35.954.581.162 2.767.682.993 10.983.025.291 4.500.000.000
6.044.083.270 35.533.533.429 2.767.682.993 10.983.025.291 4.500.000.000
Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade accounts receivables - net Other accounts receivables Due from related parties Guarantee deposits
Jumlah
69.926.314.141
69.505.266.408
60.249.372.716
59.828.324.983
Total
- 65 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan konsolidasian Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s consolidated financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2016 and 2015:
<= 1 tahun/ <= 1 year
1-2 tahun/ 1-2 years
2016 3-9 tahun/ 3-9 years
Liabilitas Utang usaha Utang lain-lain kepada pihak ketiga Beban akrual Utang bank jangka panjang
28.103.965.999 2.279.157.674 348.903.540 22.521.688.890
37.054.859.253
73.782.800.000
28.103.965.999 2.279.157.674 348.903.540 133.359.348.143
28.103.965.999 2.279.157.674 348.903.540 133.359.348.143
Utang pembelian aset tetap Utang pihak berelasi non-usaha
16.087.522.457 14.980.876.306
20.736.432.778 -
3.388.282.007 -
40.212.237.242 14.980.876.306
40.212.237.242 14.980.876.306
Jumlah
84.322.114.866
57.791.292.031
77.171.082.007
219.284.488.904
219.284.488.904
<= 1 tahun/ <= 1 year
1-2 tahun/ 1-2 years
2015 3-5 tahun/ 3-5 years
Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain kepada pihak ketiga Beban akrual Utang bank jangka panjang
32.591.259.191 22.096.933.871 271.350.579 718.028.940 17.333.225.398
36.120.954.492
31.578.234.921
32.591.259.191 22.096.933.871 271.350.579 718.028.940 85.032.414.811
32.591.259.191 22.096.933.871 271.350.579 718.028.940 85.032.414.811
Utang pembelian aset tetap Utang pihak berelasi non-usaha
5.725.744.114 27.562.061.283
7.210.960.961 -
-
12.936.705.075 27.562.061.283
12.936.705.075 27.562.061.283
106.298.603.376
43.331.915.453
31.578.234.921
181.208.753.750
181.208.753.750
Jum lah
33.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Ikatan dan Perjanjian a.
33.
Berdasarkan perjanjian “Agreement for International Membership” tanggal 19 Maret 1998 antara Gray Line SightSeeing Association, Inc., d.b.a. Gray Line Worldwide (Gray Line) dengan PT Regina Alta Panorama Tours (RAPT), pihak berelasi, RAPT telah mendapatkan izin atas pemakaian merek dan keanggotaan untuk melakukan usaha dengan nama Gray Line Indonesia. Pada tahun 2001, izin ini telah dialihkan kepada Perusahaan.
Jumlah/ Total
Jumlah/ Total
Liabilities Trade accounts payables Other payables to third parties Accrued expenses Long-term bank loans Liabilities for purchase of property and equipment Due to related parties Total
Nilai Tercatat/ As Reported
Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payables Other payables to third parties Accrued expenses Long-term bank loans Liabilities for purchase of property and equipment Due to related parties Total
Commitments and Agreements a.
- 66 -
Nilai Tercatat/ As Reported
Based on the “Agreement for International Membership” dated March 19, 1998 between Gray Line Sight-Seeing Association, Inc., d.b.a Gray Line Worldwide (“Gray Line”) and PT Regina Alta Panorama Tours (RAPT), a related party, RAPT obtained membership and trademark license to operate as Gray Line Indonesia. In 2001, this license was transferred to the Company.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Berdasarkan Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak Sewa No. 68 tanggal 16 Februari 2000 dari I Made Puryatma, S.H., notaris di Denpasar, Perusahaan telah melakukan kesepakatan dengan Sugianto dimana berdasarkan kesepakatan tersebut, Sugianto memindahkan dan menyerahkan hak sewa atas sebidang tanah hak milik seluas 3.130 m2 (SHM No. 3951) yang terletak di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kotamadya Denpasar, Bali, kepada Perusahaan. Pemindahan dan penyerahan hak sewa diatas telah diberitahukan kepada I Made Sabra, pemilik tanah bersangkutan. Sugianto menyewa tanah tersebut dari I Made Sabra berdasarkan Akta Sewa Menyewa Tanah No. 22 tanggal 13 Januari 1999 dari I Made Puryatma, S.H., notaris di Denpasar. Jangka waktu sewa akan berakhir pada tanggal 16 Februari 2020 dan dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali dengan syaratsyarat serta harga yang disetujui kedua belah pihak.
b.
Di atas tanah yang disewa tersebut, Perusahaan telah mendirikan bangunan seperti dijelaskan pada Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasian. c.
Based on the Transfer and Assignment of Rental Right Deed No. 68 dated February 16, 2000 of I Made Puryatma, S.H., public notary in Denpasar, the Company entered into an agreement with Sugianto, wherein Sugianto transferred and assigned the rental right for a parcel of land with Right to Own, measuring 3,130 square meters (SHM No. 3951) located in Sesetan Village, South Denpasar Subdistrict (Kecamatan), Denpasar District (Kotamadya), Bali, to the Company. The transfer and assignment of the rental right has been communicated to I Made Sabra, the landowner. Sugianto rented the land from I Made Sabra based on Land Rental Agreement Deed No. 22 dated January 13, 1999 of I Made Puryatma, S.H., public notary in Denpasar. The rental period will end on February 16, 2020 and can be extended and renewed based on the terms, conditions and rental price agreed by both parties.
On these rented parcels of land, the Company constructed a building and infrastructure as described in Note 11 to the consolidated financial statements. c.
Berdasarkan Akta Sewa Menyewa Tanah No. 70 tanggal 16 Februari 2000 dari I Made Puryatma, S.H., notaris di Denpasar, Perusahaan telah menyewa sebidang tanah hak milik seluas 1.225 m2 (SHM No. 4384) yang terletak di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kotamadya Denpasar, Bali, milik I Wayan Murdi. Jangka waktu sewa sampai dengan tanggal 18 Februari 2020. Sewa menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. Di atas tanah yang disewa tersebut, Perusahaan telah mendirikan bangunan seperti dijelaskan pada Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasian dan setelah masa sewa berakhir bangunan tersebut menjadi milik yang menyewakan.
Based on Land Rental Agreement Deed No. 70 dated February 16, 2000 of I Made Puryatma, S.H., pubic notary in Denpasar, the Company rented a parcel of land with Right to Own, measuring 1,225 square meters (SHM No. 4384) located in Sesetan Village, South Denpasar Subdistrict (Kecamatan), Denpasar District (Kotamadya), Bali, owned by I Wayan Murdi. Rental period will end on February 18, 2020. This rental agreement can be extended and renewed upon approval of both parties. On these rented parcels of land, the Company constructed a building and infrastructure as described in Note 11 to the consolidated financial statements and at the end of rental period, the building will be the property of the landowner.
- 67 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 34.
35.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Informasi Segmen
34.
Segment Information
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Pada tahun 2016 dan 2015, Grup hanya memiliki satu (1) segmen yang dilaporkan yakni “Perjalanan wisata” sehingga Grup tidak menyajikan informasi segmen pada tahun 2016 dan 2015.
Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. In 2016 and 2015, the Group has only one (1) reportable segment which is the “Tours and travel” thus, the Group did not present segment information in 2016 and 2015.
Transaksi antar segmen dilaksanakan pada nilai penggantian, yaitu total tagihan hotel/pemasok ditambah dengan biaya administrasi.
Intersegment transactions were made at reimbursement value, i.e., total invoices of hotel/ suppliers plus administration charges.
Aset dan Liabilitas Moneter Bersih dalam Mata Uang Asing
35.
Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter konsolidasian dalam mata uang asing:
Foreign Currency Aset Kas dan setara kas US$ EUR SG$ AU$ CNY Lainnya Piutang usaha Pihak berelasi US$ MYR SG$ Pihak ketiga US$ MYR EUR SG$ CNY
Nilai Aset Neto
Liabilities
The following table shows consolidated foreign currency denominated monetary assets and liabilities:
Equivalent in Rupiah
Foreign Currency
Equivalent in Rupiah
469.505 11.171 12.510 1.207 -
6.308.271.164 158.203.817 116.329.571 11.732.459 262.731.311
748.974 175.313 6.887 800 281 -
10.332.091.824 2.641.914.700 67.152.546 8.050.020 596.871 66.852.660
1.200
16.123.200 -
537.963 537.263 318
7.421.197.969 1.724.425.878 3.102.500
2.293.470 660.557 64.028 37.206 103.744
30.815.057.323 1.979.029.609 906.763.413 345.976.548 200.951.162
929.541 917.700 181.875 51.929 563.483
12.823.022.891 2.945.496.704 2.740.800.978 506.367.108 1.197.062.955
Assets Cash and cash equivalents US$ EUR SG$ AU$ CNY Others Trade accounts receivable Related parties US$ MYR SG$ Third parties US$ MYR EUR SG$ CNY
42.478.135.604
Total Assets
-
Jumlah Aset Liabilitas Utang usaha Pihak berelasi US$ HKD Pihak ketiga US$ EUR SG$ Jumlah Liabilitas
Net Monetary Assets and Denominated in Foreign Currencies
41.121.169.577
42.838
575.571.368 -
8.997 2.840
124.117.863 5.053.886
704.066 4.234 -
9.459.833.939 59.960.001 10.095.365.308
534.044 120.895 1.098
7.367.143.389 1.821.842.036 10.704.386 9.328.861.560
-
31.025.804.269
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian.
33.149.274.044
Liabilities Trade accounts payable Related parties US$ HKD Third parties US$ EUR SG$ Total Liabilities Net Assets
As of December 31, 2016 and 2015, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements.
- 68 -
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 36.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas Konsolidasian
36.
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas:
37.
2015
23.154.709.625
114.745.762.379
Utang pembelian aset tetap
37.949.783.278
26.275.392.000
Utang bank jangka panjang
30.747.600.000
Standar Akuntansi Keuangan Baru a.
Consolidated
The following are the noncash investing and financing activities of the Group:
2016 Perolehan aset tetap melalui: Reklasifikasi uang muka - aset lain-lain
Supplemental Disclosures for Statements of Cash Flows
-
37.
Diterapkan pada Tahun 2016
Acquisition of property and equipment through: Application of advances - other assets Liabilities for purchases of property and equipment Bank loans long term
New Financial Accounting Standards a.
Adopted During 2016
Grup telah menerapkan amandemen standarstandar akuntansi berikut, namun tidak mengakibatkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian:
The Group has adopted the following amended accounting standards, which did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the consolidated financial statements:
1.
PSAK No. 4, Laporan Keuangan Tersendiri: Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri.
1.
PSAK No. 4, Separate Financial Statements: Equity Method in Separate Financial Statements.
2.
PSAK No. 5, Segmen Operasi.
2.
PSAK No. 5, Operating Segments.
3.
PSAK No. 7, Pengungkapan Pihakpihak Berelasi.
3.
PSAK No. 7, Related Party Disclosures.
4.
PSAK No. 15, Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
4.
PSAK No. 15, Investments in Associates and Joint Ventures regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception.
5.
PSAK No. 24, Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja.
5.
PSAK No. 24, Employee regarding Defined-Benefit Employee Contributions.
6.
PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
6.
PSAK No. 65, Consolidated Financial Statements regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception.
7.
PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
7.
PSAK No. 67, Disclosure of Interests in Other Entities regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception.
8.
PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar.
8.
PSAK No. 68, Fair Value Measurement.
- 69 -
Benefits Plans:
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
PT DESTINASI TIRTA NUSANTARA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Standar Akuntansi Keuangan Berlaku Efektif 1 Januari 2017 dan 2018
b.
Financial Accounting Standards January 1, 2017 and 2018
Effective
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) baru, amandemen PSAK, dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) baru yang akan berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2017, kecuali Amandemen PSAK No. 16 dan PSAK No.69 yang berlaku efektif 1 Januari 2018:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following new Statement of Financial Accounting Standards (PSAK), amendments to PSAKs and new Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) which will be effective for annual period beginning January 1, 2017, except for Amendment to PSAK No. 16 and PSAK No. 69 which will be effective on January 1, 2018:
PSAK
PSAK
1.
PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan: Prakarsa Pengungkapan.
1.
PSAK No. 1, Presentation of Financial Statements: Disclosure Initiative.
2.
PSAK No. 16, Agrikultur: Tanaman Produktif.
2.
PSAK No. Plants.
3.
PSAK No. 69, Agrikultur.
3.
PSAK No. 69, Agriculture.
ISAK 1.
16,
Agriculture:
Bearer
ISAK ISAK No. 31, Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
1.
Grup memperkirakan bahwa penerapan PSAK dan ISAK di atas tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
ISAK No. 31, Interpretation of Framework of PSAK 13: Investment Properties.
The Group does not expect that the above PSAKs and ISAK will have a significant impact on the consolidated financial statements.
********
- 70 -