JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 67 – 82
Volume 1, Nomor 1, April 2016
ANALISIS METODE ALTMAN Z-SCORE SEBAGAI ALAT PREDIKSI KEBANGKRUTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nur Fadli Andriawan 1 dan Dantje Salean 2 1
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 2 Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
[email protected] [email protected]
ABSTRACT The purpose of this study was to determine the predicted outcome of bankruptcy and also to test there is influence between independent variable is the value of the model financial ratios Altman Z-score as a predictor of bankruptcy with the dependent variable is the price of this stock.this research take secondary data through the financial statements of each company in Indonesia Stock Exchange website. The sample used in this study were six industrial company and pharmacy sector on Indonesia Stock Exchange. using normality test and simple linear regression. The results showed that from 2009 to 2013 the majority of the industrial company and pharmacy sector in the Indonesia Stock Exchange in the category of companies that good.for hypothesis testing results of this study showed a significant relationship between predicted bankruptcy by using the value of financial ratios Altman Z-score the stock price at the industial company and pharmacy sector in the Indonesia Stock Exchange with the level of determination coefficient of 52%. Keywords: Altman Z-score, prediction of bankruptcy, the stock price Pendahuluan Era globalisasi menuntut sebuah konsep ekonomi yang bergerak dinamis
mafia pasar dalam proses ekonomi di Indonesia.
dunia
Dari tahun ke tahun Indonesia
ditentukan oleh kebutuhan setiap negara
mampu menunjukkan pertumbuhan dan
yang berbeda beda. karena itu setiap
perkembangan ekonomi ditengah kon-
negara menjalin hubungan dengan negara
disi ekonomi global yang fluktuatif.
lain demi tersedianya semua kebutuhan di
dalam masalah ekonomi ini, sangatlah
satu negara di Indonesia, pergerakan
erat hubungannya dengan perusahaan.
ekonomi lima tahun terakhir ini meng-
Perusahaan merupakan salah satu faktor
alami banyak goncangan, baik dari sisi
penting pertumbuhan ekonomi di sebuah
krisis global yang melanda seluruh negara
negara. pada dasarnya tujuan perusahaan
maupun dari sisi dalam negeri sendiri
adalah untuk mencapai tujuan yang telah
yang masih berkutat pada hal permainan
direncanakan. perusahaan dibagi menjadi
dan
transparan.
perekonomian
67
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 67 – 82
Volume 1, Nomor 1, April 2016
tiga bagian yaitu perusahaan jasa, perusa-
pengambilan keputusan apakah layak atau
han dagang dan perusahaan manufaktur.
tidak diberi suntikan dana dari investor.
Tidak
hanya
untuk
mencapai
tujuannya, perusahaan harus selalu siap dengan pergolakan yang terjadi dunia luar,terutama
keberlangsungan
hidup
perusahaan.
Keberlangsungan
usaha
sangat penting untuk perusahaan perusa haan jika ingin tetap menjadikan suatu perusahaan tersebut eksis di pasar lokal, nasional maupun internasional. Harahap (2002:69) menyatakan bahwa prinsip going concern (kelangsungan usaha) menganggap bahwa perusahaan akan terus melaksanakan operasinya sepanjang proses penyelesaian proyek, perjanjian, dan kegiatan yang sedang berlangsung. Perusahaan dianggap tidak akan berhenti ditutup, atau dilikuidasi dimasa yang akan datang. Perusahaan dianggap akan hidup dan beroperasi untuk jangka waktu yang tidak terbatas sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu kemakmuran. Semakin makmur sebauh perusa haan biasanya akan menarik minat para
termasuk menilai apakah suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang mengarah pada suatu kebang- krutan. Analisis rasio keuangan merupakan suatu alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan bermanfaat untuk melakukan
(Bursa Efek Indonesia). dalam menilai suatu perusahaan, investor harus menganalisis laporan keuangan, guna memberikan
data
data
yang
akurat
untuk
atau
prediksi
terhadap harga saham di pasar modal. Tingkat kesehatan perusahaan penting artinya bagi perusahaan untuk meningkatkan
efisiensi
dalam
menjalankan
usahanya, sehingga kemampuan untuk memperoleh keuntungan dapat ditingkatkan yang pada akhirnya dapat menghindari adanya kemungkinan kebangkrutan (terlikuidasi) pada perusahaan. terjadinya likuidasi atau kebangkrutan pada sejumlah perusahaan tentu saja akan menimbulkan
beberapa
permasalahan
berkaitan
dengan
karyawan
yang
pemilik harus
yang maupun
kehilangan
pekerjaannya. Banyak model atau teknik yang
investor untuk menginvestasikan sebagian dananya untuk membeli saham di BEI
klasifikasi
dapat digunakan dalam memprediksi tentang
potensi
kebangkrutan.
Rasio
keuangan merupakan salah satu informasi yang dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi kinerja perusahaan. Salah satu teknis yang digunakan dalam analisis 68
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 67 – 82
Volume 1, Nomor 1, April 2016
kebangkrutan perusahaan adalah dengan
Tujuan laporan keuangan adalah
menggunakan analisis diskriminan yang
menyediakan informasi yang menyangkut
dapat
memprediksi
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
kebangkrutan perusahaan, dan mengguna-
posisi keuangan suatu perusahaan yang
kan model yang dinilai (Z) Z-Score. Z-
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
Score adalah skor yang ditentukan dari
dalam pengambilan keputusan ekonomi
tingkat
(Kuswadi, 2004 : 13-14).
digunakan
untuk
kemungkinan
kebangkrutan
perusahaan. Ada lima rasio Z-score terse-
Menurut
Harahap
(2009:195),
but antara lain Working Capital to Total
kegunaan analisis laporan keuangan ini
Assets Ratio, Retained Earning to Total
dapat dikemukakan sebagai berikut: (a)
Assets Ratio, Earning Before Interest and
Dapat memberikan informasi yang lebih
Taxes to Total Assets,Market Value of
luas, lebih dalam daripada yang terdapat
Equity to Book Value of Debt Ratio dan
dari laporan keuangan biasa. (b) Dapat
Sales to Total Assets Ratio.
menggali informasi yang tidak tampak
Manufaktur Farmasi adalah salah satu
perusahaan
yang
secara kasat mata (explicit) dari suatu
membutuhkan
laporan keuangan atau yang berada di
keberlangsungan usaha. pengembangan
balik laporan keuangan (implicit). (c)
investasi manufaktur farmasi Indonesia
Dapat mengetahui kesalahan yang terkan-
sekarang
kemandirian
dung dalam laporan keuangan. (d) Dapat
obat, substitusi impor dan peningkatan
membongkar hal-hal yang bersifat tidak
ekspor serta penguasaan teknologi karena
konsisten dalam hubungannya dengan
kebutuhan akan obat dan sejenisnya dari
suatu laporan keuangan baik dikaitkan
masyarakat selalu ada.
dengan komponen intern maupun kaitan-
mengutamakan
nya dengan informasi yang diperoleh dari Tinjauan Pustaka
luar perusahaan. (e) Mengetahui sifat-
Laporan keuangan menggambar-
sifat hubungan yang akhirnya dapat
kan dampak keuangan dari transaksi dan
melahirkan model-model dan teori-teori
peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam
yang terdapat di lapangan seperti untuk
beberapa kelompok besar menurut karak-
prediksi, peningkatan.
teristik ekonominya (Harmono, 2009:22)
Menurut
Kamaludin
dan
Inriani
(2012:235) saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan 69
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 67 – 82
Volume 1, Nomor 1, April 2016
seseorang atau badan dalam suatu perusa-
dari tingkat bunga deposito pemerintah
haan. Wujud saham adalah selembar
dan tingkat kepastian operasi perusahaan.
kertas yang menerangkan bahwa pemilik
Menurut Weston dalam Haryati (2001:5),
kertas tersebut adalah pemilik perusahaan
harga saham menggambarkan penilaian
yang menerbitkan kertas tersebut.
pasar modal atas kemampuan perusahaan
Sedangkan definisi saham menurut
memperoleh pendapatan dari waktu ke
Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang
waktu, besarnya resiko atas kelangsungan
pasar modal, saham merupakan surat
pendapatan dan sekumpulan faktor-faktor
berharga sebagai bukti pemilikan individu
lain.sedangkan menurut H.M Jogiyanto
/institusi dalam suatu perusahaan (biasa
(2000:8), adalah: “Harga saham yang
dipegang perorangan/lembaga pada suatu
terjadi dipasar bursa pada saat tertentu
perusahaan). Seseorang yang membeli
yang ditentukan oleh pelaku pasar dan
saham suatu perusahaan maka ia akan
ditentukan
menjadi pemilik dan disebut pemegang
penawaran saham yang bersangkutan
saham
dipasar modal.
perusahaan
tersebut.
menurut
Husnan (2003:285) saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang
berbentuk
perseroan
terbatas
disimpulkan saham adalah surat kepemilikan modal dalam suatu perusahaan yang dapat diperjualbelikan di pasar modal. Jadi dapat disimpulkan saham adalah
oleh
permintaan
dan
Jadi dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah penentuan perdagangan di pasar modal yang dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran dari banyak entitas yang berkepentingan di dalamnya seperti perusahaan maupun pemegang saham.
surat berharga yang berfungsi untuk Dalam
diperdagangkan oleh suatu perusahaan di pasar modal. Menurut Agus Sartono (2001:9),
Fakhrurozie
(2007:15)
mengatakan bahwa kebangkrutan sebagai kegagalan
dapat
didefinisikan
dalam
harga saham terbentuk dipasar modal dan
beberapa arti, yaitu :
ditentukan oleh beberapa faktor seperti
1)
laba per lembar saham atau earning per
distress)
share, rasio laba terhadap harga per
kehilangan
uang
lembar saham atau price earning ratio,
perusahaan
tidak
tingkat bunga bebas resiko yang diukur
sendiri. Ini berarti tingkat labanya lebih
Kegagalan Berarti
ekonomi
(ecomonic
bahwa
perusahaan
atau
pendapatan
menutup
biayanya
70
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 67 – 82
Volume 1, Nomor 1, April 2016
kecil daripada biaya modal atau nilai
potensi kebangkrutan. Financial distress
sekarang dari arus kas perusahaan lebih
merupakan kondisi dimana keuangan
kecil dari kewajiban. Kegagalan terjadi
perusahaan dalam keadaan tidak sehat
bila arus kas sebenarnya dari perusahaan
atau krisis. Financial distress terjadi
tersebut jatuh di bawah arus kas yang
sebelum
diharapkan.
sendiri biasanya diartikan sebagai suatu
2)
Kegagalan
keuangan
(financial
distress) Pengertian financial distressed mempunyai makna kesulitan dana, baik dana dalam pengertian kas atau dalam pengertian modal kerja. Sebagian asset liability management sangat berperan dalam pengaturan untuk menjaga agar tidak
terkena
financial
distressed.
Kebangkrutan akan cepat terjadi pada perusahaan yang berada di negara yang sedang mengalami kesulitan ekonomi, karena kesulitan ekonomi akan memicu semakin cepatnya kebangkrutan perusahaan yang mungkin awalnya sudah kurang sehat semakin memburuk dan
kebangkrutan.
Kebangkrutan
keadaan atau situasi dimana perusa- haan gagal atau tidak mampu lagi memenuhi kewajiban-kewajiban debitur karena perusahaan
mengalami
kekurangan
dan
ketidakcukupan dana untuk menjalankan atau
melanjutkan
usahanya
sehingga
tujuan ekonomi yang ingin dicapai oleh perusahaan dapat dicapai yaitu profit, sebab
dengan
perusahaan
laba
bisa
yang
diperoleh
digunakan
untuk
mengembalikan pinjaman, bisa membiayai operasi perusahaan dan kewajiban kewajiban yang harus dipenuhi bisa ditutup dengan laba atau aktiva yang dimiliki. Model financial distress perlu untuk dikembangkan, karena dengan
bangkrut.
mengetahui kondisi financial distress Salah
satu
aspek
pentingnya
perusahaan sejak dini diharapkan dapat
analisis terhadap laporan keuangan dari
melakukan
sebuah perusahaan adalah kegunaannya
mengantisipasi yang mengarah kepada
untuk
kebangkrutan.
meramal
konti-
nuitas
atau
kelangsungan hidup perusahaan. Prediksi
kelangsungan
tindakan-tindakan
Z-Score
adalah
skor
untuk
yang
hidup
ditentukan dari hitungan standar kali
perusahaan sangat penting bagi mana-
nisbah-nisbah keuangan yang menunjuk-
jemen dan pemilik perusahaan untuk
kan tingkat kemungkinan kebangkrutan
mengantisipasi
perusahaan.
kemungkinan
adanya
Formula
Z-Score
untuk 71
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 67 – 82
Volume 1, Nomor 1, April 2016
memprediksi kebangkrutan dari Altman
merupakan hal mutlak bagi perusahaan
merupakan sebuah multivariate formula
yang go public.
yang
digunakan
untuk
mengukur
Melalui laporan keuangan dapat
kesehatan finansial dari sebuah perusa-
dilihat kinerja keuangan perusahaan yang
haan. Altman menemukan lima jenis rasio
meliputi posisi keuangan dan hasil-hasil
keuangan yang dapat dikombinasikan
yang telah dicapai oleh perusahaan yang
untuk melihat perbedaan antara perusa-
bersangkutan. Laporan keuangan bisa
haan yang bangkrut dan yang tidak
dipakai untuk memprediksi kebangkrutan
bangkrut. Formula Altman Z-score adalah
perusahaan dengan menggunakan rasio
sebagai berikut: (Weston & Copeland,
keuangan.
2010:288).
Keuangan suatu perusahaan dapat tanda-tanda
dilihat dari data data yang disajikan
kebangkrutan, semakin baik bagi pihak
dalam laporan keuangan.tetapi,data data
manajemen karena pihak manajemen bisa
tersebut tidak serta merta dapat dibaca
melakukan perbaikan-perbaikan. Pihak
begitu saja,melainkan harus dibandingkan
kreditur dan pihak pemegang saham bisa
ke dalam rasio rasio keuangan yang
melakukan persiapan untuk mengatasi
barulah kemudian dapat dibaca apakah
berbagai kemungkinan yang buruk.
kinerja membaik, memburuk atau apakah
Semakin
awal
jangka
perusahaan sedang dalam keadaan baik
pendek maupun jangka panjang memikir-
atau berpotensi mengalami kebangkrutan.
Setiap
investor
baik
Formula
kan faktor faktor penentu keberhasilan
Z-Score
untuk
dalam melakukan investasi. salah satunya
memprediksi kebangkrutan dari Altman
harga saham.harga saham adalah harga
merupakan sebuah multi- variate Formula
saham dibursa saham pada saat tertentu
yang
yang ditentukan oleh pelaku pasar dan
kesehatan finansial dari sebuah perusa-
oleh permintaan dan penawaran saham
haan.
yang bersangkutan di pasar modal.
digunakan
untuk
mengukur
Altman menemukan lima jenis
Tanda-tanda kebangkrutan dalam
rasio keuangan yang dapat dikombi-
hal ini dilihat dengan menggunakan data-
nasikan untuk melihat perbedaan antara
data akuntansi. Bagi setiap perusahaan
perusahaan yang bangkrut dan yang tidak
penyusunan laporan keuangan merupakan
bangkrut.
hal penting, laporan keuangan sendiri 72
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 67 – 82
Secara sistematis kerangka pemikiran
dalam
penelitian
ini
dapat
Volume 1, Nomor 1, April 2016 dalam pengambilan keputusan untuk mengambil sebuah kesimpulan.
digambarkan seperti bagan di bawah ini:
Populasi adalah sekumpulan objek yang memiliki kesamaan karakteristik dan ciri-ciri dalam satu atau beberapa hal dan membentuk masalah pokok dalam suatu
riset
khusus.
Populasi
dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan Pada penelitian ini analisis regresi digunakan
untuk
mengetahui
pola
hubungan variable independen (harga saham)
dengan
variable
(tingkat
kebangkrutan).
manufaktur sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 sampai 2013.
dependen
Sampel adalah sebagian dari populasi
Berdasarkan
yang karakteristiknya hendak diselidiki
landasan teori dan kerangka berfikir
dan
diatas,
populasi
(jumlahnya
daripada
jumlah
diajukan
hipotesis
penelitian
sebagai berikut: H1:
Tingkat
kebangkrutan
Altman
berpengaruh
dianggap
mewakili
keseluruhan
lebih
sedikit
populasi).
Teknik
model
pengambilan sampel yang digunakan
terhadap
dalam penelitian ini yaitu dengan metode
tingkat harga saham pada perusa-
purposive sampling, yaitu sampel dipilih
haan Manufaktur sektor farmasi
berdasarkan
yang terdaftar di Bursa Efek
dengan kriteria sampel yang ditentukan
Indonesia.
agar diperoleh sampel yang representatif.
kesesuaian
karakteristik
Kriteria tersebut adalah: 1. Perusahaan
Metode Penelitian
manufaktur
sektor
farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Jenis
penelitian
yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder dari obyek penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis dengan membandingkan teori-teori yang ada
Indonesia tahun 2009-2013. 2. Perusahaan-perusahaan tersebut telah menyampaikan laporan keuangannya secara rutin dan mempunyai data keuangan yang lengkap sesuai yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
sehingga memperoleh metode yang baik 73
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 67 – 82
3. Memiliki komponen-komponen indi-
Volume 1, Nomor 1, April 2016 Z-Score = 0,717X1 + 0,847X2 +
kator perhitungan yang dibutuhkan
3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5
dalam penelitian ini
Dimana :
Sumber data penelitian ini adalah data
X1 = Working Capital to Total Asset /
sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak kedua yaitu dari PT. X2 = Retained Earnings to Total Assets /
Bursa Efek Indonesia. Analisis data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian,
X3 = Earnings Before Interest and
terutama apabila penelitian tersebut
Taxes to Total Assets /
bermaksud untuk mengambil kesimpulan dari masalah yang diteliti. Untuk menganalisis data diperlukan suatu cara atau metode analisis data. Metode
X4 = Market Value of Equity to Book
analisis data digunakan untuk mengana-
Value of Debt /
lisis data hasil penelitian agar dapat diinterpretasikan sehingga laporan yang dihasilkan mudah dipahami. Adapun
Dengan klasifikasi skor Z>2,99 diklasi-
analisis yang diajukan adalah sebagai
fikasikan sebagai perusahaan sehat,
berikut:
sedangkan perusahaan yang mempunyai skor Z<1,81 diklasifikasikan sebagai
a. Analisis Deskriptif
X5 = Sales to Total Assets /
Analisis deskriptif yaitu metode yang
perusahaan potensial bangkrut. Selanjut-
bertujuan untuk melihat sejauh mana
nya skor antara 1,81 sampai 2,99
variabel yang diteliti telah sesuai dengan
diklasifikasikan
tolak
pada grey area atau daerah kelabu.
ukur
yang
telah
ditetapkan.
sebagai
perusahaan
Analisis ini digunakan untuk mendes-
b. Analisis Statistik
kripsikan hasil penelitian data dari
Analisis Regresi
variabel yang diteliti.
Analisis Regresi Linier Sederhana untuk
Dalam penelitian ini menggunakan
menunjukkan hubungan antara variabel
model analisis sebagai berikut:
terikat (Y) dengan variabel bebas (X)
Analisis Z-Score Altman.
yaitu menggunakan persamaan regresi sederhana yaitu: 74
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 67 – 82
Y= a+bX
menguji pengaruh variabel bebas terha-
Keterangan:
dap
Y= Tingkat Harga Saham (Variabel
terpisah/parsial serta penerimaan atau
Dependen)
variabel
tidak
bebas
secara
penolakan hipotesis. Dengan bantuan
a = Konstanta
software SPSS versi 20.00.
b = Koefisien Variabel Independen
Volume 1, Nomor 1, April 2016
Dua
sampel
yang
berpasangan
X= Nilai Z-Score (Variabel Independen)
diartikan sebagai sebuah sampel dengan
(Algifari, 2000:9)
subyek yang sama namun mengalami dua
Koefisien Determinasi
perlakuan atau pengukuran yang berbeda.
Dalam uji regresi dianalisis pula besarnya
Prosedur yang harus dilakukan adalah:
koefisien determinasi (R²). Koefisien
a. Untuk
pengambilan tingkat
keputusan
determinasi (R²) ini digunakan untuk
menggunakan
signifikansi
mengukur dan mengetahui persentase
(5%). Dasar pengambilan keputusan:
pengaruh variabel independen terhadap
Jika probabilitas > 0,05 maka Ho
perubahan variabel dependen. Jika nilai
diterima. Jika probabilitas < 0,05
R² mendekati 1 maka dapat dikatakan
maka Ho ditolak.
semakin kuat kemampuan variabel bebas
b. Untuk menguji kesamaan dua rata-
dalam model regresi tersebut dalam
rata uji dua pihak menggunakan
menerangkan variasi variabel terikatnya.
rumus:
Sebaliknya jika R² semakin
lemah
menerangkan
̅
mendekati 0 maka variabel
variasi
variabel
̅
t= √
bebas terikat dengan
(Algifari, 2000).
S2 = Pengujian Hipotesis Hipotesis
yang
diajukan
dalam
penelitian ini yaitu secara signifikan tingkat
kebangkrutan
berpengaruh
terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor farmasi yang terdaftar
Dimana :
̅ = rata-rata dari kelompok pertama ̅ = rata-rata dari kelompok kedua = kuadrat standar deviasi atau varian kelompok pertama
di Bursa Efek Indonesia. Uji t atau uji Parsial Pengujian ini dilakukan untuk 75
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 67 – 82
= kuadrat standar deviasi atau varian
Volume 1, Nomor 1, April 2016 X2 = Laba yang ditahan terhadap total harta (retained earnings to total assets)
kelompok kedua
X3 = Pendapatan sebelum pajak dan
= jumlah kasus pada kelompok
bunga terhadap total harta (earnings
pertama = jumlah kasus pada kelompok kedua
before interest and taxes to total assets) X4 = Nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku dari hutang (market value equity to
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
book value of total debt)
Dalam hasil dan pembahasan ini,peneliti ingin
mengetahui
hubungan
metode
X5 = Penjualan terhadap total harta (sales to total assets) Dalam model tersebut perusahaan
perhitungan Altman Z-score terhadap harga saham. Z-score merupakan alat dalam memprediksi kebangkrutan dengan cara memperhitungkan dan menggabungkan
beberapa
rasio-rasio
keuangan
tertentu di suatu perusahaan dalam suatu persamaan
diskriminan
yang
akan
menghasilkan skor tertentu yang akan menunjukkan
tingkat
kemungkinan
kebangkrutan
perusahaan.
Sehingga,
dalam perhitungan tersebut terkandung unsur rasio keuangan guna menjadi rumus untuk mengetahui nilai Z-score.
yang
mempunyai
skor
Z
>
2,99
diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat, sedangkan perusahaan yang mempunyai skor Z < 1,81 diklasifikasikan sebagai perusahaan
potensial
bangkrut.
skor
antara 1,81 sampai 2,99 diklasifikasikan sebagai perusahaan pada grey area atau kategori kritis. Hasil perhitungan kelima rasio tersebut
dikalikan
dengan
standar
masing masing sesuai dengan ketentuan Z-score maka akan diperoleh hasil Zscore untuk masing-masing perusahaaan
Altman
Z-Score
ditentukan
dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
pada tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut:
Z-Score = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5 Keterangan: X1 = Modal kerja terhadap total harta (working capital to total assets)
76
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 67 – 82
Volume 1, Nomor 1, April 2016
Tabel 1. Perhitungan Nilai Altman Z-Score Perusahaan Manufaktur Sektor Farmasi Tahun 2009-2013 Perusahaan DVLA
INAF
KAEF
KLBF
PYFA
TSPC
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
0,717 X1 0,519 0,556 0,601 0,591 0,587 0,281 0,283 0,222 0,343 0,137 0,326 0,404 0,448 0,466 0,431 0,482 0,553 0,527 0,483 0,429 0,238 0,312 0,312 0,296 0,150 0,513 0,518 0,488 0,496 0,489
0,847 X2 0.252 0.331 0.401 0.450 0.468 (0.119) (0.100) 0.019 0.052 0.002 0.062 0.311 0.364 0.394 0.404 0.699 0.794 0.774 0.770 0.675 0.175 0.215 0.227 0.237 0.219 0.608 0.607 0.603 0.616 0.583
3,107 X3 0.146 0.180 0.180 0.190 0.148 0.017 0.028 0.050 0.052 (0.049) 0.064 0.108 0.129 0.134 0.115 0.227 0.252 0.240 0.245 0.227 0.054 0.056 0.060 0.059 0.049 0.147 0.175 0.174 0.175 0.153
0,420 X4 7.297 6.138 6.604 8.119 13.979 0.599 0.587 0.999 1.899 0.674 1.236 1.626 3.588 6.299 3.866 7.805 26.189 19.635 25.560 22.548 2.187 2.908 2.642 1.911 0.968 4.008 8.144 9.527 12.922 9.466
0,998 X5 1.109 1.088 0.975 1.012 0.926 1.545 1.428 1.079 0.973 1.033 1.823 1.921 1.940 1.798 1.759 1.402 1.454 1.319 1.448 1.414 1.321 1.400 1.280 1.301 1.100 1.378 1.430 1.360 1.431 1.268
ZSCORE 5.210 4.903 5.077 5.815 8.071 1.949 1.875 1.825 2.220 1.263 2.822 3.488 4.474 5.525 4.387 6.320 14.302 11.343 13.940 12.467 2.724 3.200 2.994 2.696 1.947 4.399 6.278 6.761 8.278 6.562
Sumber : data sekunder yang diolah penulis X1 : Dari hasil perhitungan modal kerja
mampu menghasil- kan laba ditahan lebih
terhadap total asset yang dimiliki masing-
besar dari Rp.1000. terutama PT Indofarma
masing perusahaan, maka dapat dikatakan
(Persero) Tbk yang memiliki nilai rasio
bahwa PT Darya Varis Laboratoria Tbk,
laba ditahan terhadap total aset negatif di
PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT
tahun 2009 dan tahun 2010.
Tempo Scan Pasific Tbk cenderung stabil
X3 : Dapat dilihat bahwa untuk setiap Rp.
dalam melakukan kapitalisasi pada asset
1000 aktiva, belum ada yang dapat meng-
nya.
hasilkan laba sebelum bunga dan pajak
X2 : Perhitungan laba ditahan terhadap
lebih besar dari Rp. 1000. Bahkan di tahun
total asset yang dimiliki masing-masing
2013,
perusa- haan, belum ada yang mampu
menghasilkan
menghasilkan laba ditahan seperti yang
dirancanakan bernilai negatif.
diharapkan. Ini dapat dilihat bahwa untuk
X4 : Perkembangan dari nilai harga pasar
setiap Rp. 1000 aktiva, belum ada yang
saham dengan total utang yang dimiliki
PT
Indofarma laba
(Persero) usaha
Tbk yang
77
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 63 – 72
oleh
perusahaan
Laboratoria
Tbk,
PT
Darya
Varia
PT
Kimia
Farma
Volume 1, Nomor 1, April 2016 perusahaan
menghasilkan
penjualan lebih besar dari Rp.1000 untuk
(Persero) Tbk,PT Kalbe Farma Tbk dan PT
setiap
Tempo
Scan
mampu
Rp.1000
aktiva
di
setiap
Pasific
Tbk
cenderung
tahunnya,bahkan tahun 2013 PT Indofarma
sedangkan,
PT
Indofarma
(Persero) Tbk,PT Kimia Farma (Persero)
(Persero) Tbk dan PT Pyridam Farma Tbk
Tbk,PT Kalbe Farma Tbk,PT Pyiridiam
mengalami keadaan yang stabil.
Farma Tbk dan PT Tempo Scan Pasific Tbk
fluktuatif.
X5
:
Dalam
menghadapi
persaingan
tergolong sudah cukup baik karena 4 dari 6
memiliki nilai rasio sales to total assets melebihi 1,00.
Tabel 2. Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Manufaktur Sektor Farmasi Tahun 2009-2013 No 1
Nama Perusahaan PT. Darya Varia Laboratoria Tbk
2009 Sehat
2010 Sehat
2011 Sehat
2012 Sehat
2013 Sehat
2
PT. Indofarma (Persero) Tbk
Kritis
Kritis
Kritis
Kritis
Bangkrut
3
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk
Kritis
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
4
PT. Kalbe Farma Tbk
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
5
PT. Pyiridam Farma Tbk
Kritis
Sehat
Sehat
Kritis
Kritis
6
PT. Tempo Scan Pasific Tbk
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
PT Darya Vatia Laboratoria Tbk,
Pyiridam Farma Tbk diprediksi mengalami
PT Kalbe Farma Tbk, dan PT Tempo Scan
potensi kebangkrutan di tahun 2009,2012
Pasific Tbk selama lima tahun berturut-
dan 2013. Sedangkan PT Kimia Farma
turut dinyatakan dalam keadaan sehat. PT
(Persero) Tbk di prediksi mengalami
Indofarma (Persero) Tbk dari tahun ke
potensi
tahun menunjukkan potensi mengalami
2009,tetapi kemudian berhasil memperbaiki
kebang-
kinerjanya dan di akui sebagai perusahaan
krutan
sampai
tahun
2013
diprediksi mengalami kebangkrutan. PT
kebangkrutan
pada
tahun
sehat pada tahun 2010 - 2013.
Tabel 3. Perhitungan Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Farmasi Tahun 2009-2013 Nama Perusahaan PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Indofarma (Persero) Tbk PT. Kimia Farma (Persero) Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Pyiridam Farma Tbk PT. Tempo Scan Pasific Tbk
2009 1.488 83 128 1.340 108 707
2010 1.155 78 157 3.182 127 1.596
2011 1.167 166 336 3.467 182 2.476
2012 1.695 322 809 1.046 178 3.593
2013 2.103 160 606 1.297 147 3.091
Sumber : data sekunder yang diolah penulis 78
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 63 – 82
Tabel 3 menunjukkan tingkat harga saham yang di hitung selama satu bulan
Volume 1, Nomor 1, April 2016 a. a = intersept sebesar -123 artinya apabila
Nilai
Z-Score
dianggap
bernilai 0, maka harga saham sebesar 123. b. Koefisien nilai Z-Score (X) sebesar 224, artinya apabila nilai Zscore mengalami
kenaikan
sebesar
satu
satuan, maka harga
saham
akan
mengalami kenaikan sebesar 224. sebelum dan satu bulan sesudah laporan
c. Uji t untuk menguji signifikansi
keuangan disajikan dan dilaporkan serta
konstanta dari variabel dependen. Dari
dipublikasikan.
Tabel 5.16 tersebut diperoleh t hitung
Tabel 4 Hasil uji statistik Non-Parametrik Kolmogoro-Smirnov Berdasarkan hasil penggujian normalitas
5,58 dengan tingkat signifikansi t
dengan
2 = 28 sehingga diperoleh t Tabel
uji
statistik
Non-parametrik
Kolmogoro-Smirnov pada Tabel 4 nampak bahwa variabel harga saham 0,085 dengan probabilitas signifikansi 0,458 sedangkan
Tabel (α) = 5% dan dengan df (derajat kebebasan) = jumlah data – 2 atau 30–
2,048. Tabel 6. Koefisien Determinasi Model Altman
nilai_Zscore 1,027 dengan probabilitas signifikansi
0,242
maka
semua
data
berdistribusi normal. Tabel 5. Hasil Perhitungan Regresi Linear Sederhana
Dalam uji regresi dianalisis pula besarnya koefesien determinasi (R²) keseluruhan. R² digunakan
untuk
mengukur
dan
mengetahui persentase pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel Dari Tabel diatas menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = -123 + 224 ZScore
dependen. Jika R² mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat kemam- puan variabel
bebas
tersebut
dalam
dalam
model
regresi
menerangkan
variasi 79
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 63 – 82
Volume 1, Nomor 1, April 2016
variabel terikatnya. Dari Tabel 6 di atas,
Secara teoritis penelitian ini telah
hasil uji regresi Altman diperoleh nilai
memperkuat sekaligus merupakan ruang
koefisien determinasi (R Square) sebesar
lingkup penggunaan metode Altman
0,527 atau 52%.
dalam memprediksi kebangkrutan, karena
Hasil ini berarti bahwa harga
dari hasil penelitian terbukti bahwa
saham dapat dipengaruhi oleh nilai Z-
metode
Score
diimplementasikan
Altman
namun
masih
banyak
Altman
tersebut dalam
dapat
mendeteksi
variabel yang dapat mempengaruhi harga
kemungkinan terjadinya kebangkrutan
saham selain variabel nilai Z-Score, seperti
pada
kebijakan moneter dan fiskal, perkem-
farmasi.
perusahaan
manufaktur
sektor
bangan sektor manufaktur, faktor ekonomi, politik, keamanan dan sebagai- nya.
Saran Berdasarkan simpulan di atas saran yang
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: Dari
dapat
direkomendasikan
adalah
sebagai berikut: 1. Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dalam menentukan prediksi
perhitungan
rasio
keuangan
kebangkrutan
perusahaan
dengan
Altman Z-Score pada tahun 2009 sampai
metode Altman Z-Score di tahun-
tahun 2013 diperoleh nilai Z-Score yang
tahun kedepan, apakah masih konsis-
berada diatas nilai cut off
Z-Score
ten dengan keadaan sekarang atau
sehingga dengan demikian, sebagian besar
tidak dan apakah metode ini bisa
perusahaan manufaktur sektor farmasi di
dijadikan sistem alternatif
Bursa
pengambilan keputu- san bagi pihak
Efek
Indonesia
masuk
dalam
kategori perusahaan yang sehat. Hasil
uji
regresi,
dalam
perusahaan dan pemangku kepenkoefisien
determinasi (R Square) menunjukkan hasil
tingan
lain
seperti
investor
dan
kreditor.
yang berarti bahwa harga saham dapat
2. Untuk dapat mendapat kontribusi yang
dipengaruhi oleh nilai Z-Score namun
lebih besar bagi peneliti selan- jutnya,
masih
agar
banyak
variabel
yang
dapat
menambah
jangka
waktu
mempengaruhi harga saham selain variabel
penelitian dan membandingkan dua
nilai Z-Score.
atau lebih kondisi ekonomi yang 80
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 63 – 82
berbeda dan lebih banyak perusahaan yang
dijadikan
objek
penelitian,
sehingga dapat diketahui seberapa lama
dan
sejauh
independen
dapat
mana
variabel
mempengaruhi
variable dependen dengan lebih jelas. 3. Perlu adanya penambahan variabelvariabel independen penelitian yang lain. Hal ini perlu dilakukan melihat hasil dari regresi dimana adjusted R square mengindikasikan bahwa masih banyak variabel independen lain yang mempengaruhi return saham seperti kualitas
dan
reputasi
manajemen,
struktur permodalan, struktur hutang, tingkat laba yang di capai, kebijakan moneter dan fiskal, perkembangan sektor manufaktur, faktor ekonomi dan sebagainya.
Daftar Pustaka Agus, Sartono. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi Empat. Yogyakarta : BPFE. Ahmad Yani & Gunawan Widjaja. 2003. Seri Hukum Perseroan Terbatas. Cetakan Ketiga. Jakarta : Raja Gafindo. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta
Volume 1, Nomor 1, April 2016 Brigham, Eugene dan Joel F Houston, 2009, Dasar–dasar Manajemen Keuangan. Buku 1, Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat. Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2. Bandung : Alfabeta. Fakhrurozie. 2007. “Analisis Pengaruh Kebangkrutan Bank Dengan Metode Altman Z-Score Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Jakarta”. Halim, Abdul dan Mamduh M. Hanafi. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. Harmono, 2009, Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard (Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis), Bumi Aksara, Jakarta. Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investas. Edisi Keenam. Yogyakarta : BPFE. Husnan, Suad. 2009. Dasar-dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas. Edisi keempat. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Standar Akuntansi Keuangan, per 1 Januari 2013. Jakarta : Salemba Empat. Kamaludin, dan Indriani. 2012. Manajemen Keuangan. Edisi Revisi. Bandung : CV Mandar Maju. Kuswadi. 2004. Cara Mengukur Kepuasan Karyawan. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
81
JEA17 JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, Hal 63 – 82
Volume 1, Nomor 1, April 2016
Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta : Liberty.
82