PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA DENGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDORID PADA MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN SISTEM PERIODIK UNSUR
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Kimia
Disusun Oleh : RONY IRAWAN 08303241020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
PERSETUJUAN Skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Membelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile Learning berbasis Andorid pada Materi Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur yang disusun oleh Rony Irawan, NIM 08303241020 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.
ii
PENGESAHAN Skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile Learning Berbasis Andorid pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur yang disusun oleh Rony Irawan, NIM 08303241020 ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 17 Juni 2015 dan dinyatakan lulus.
iii
HALAMAN PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama lengkap
: Rony Irawan
NIM
: 08303241020
Program Studi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: MIPA
Judul Penelitian
: Pengembangan
Media
Pembelajaran
Kimia
SMA/MA dengan Mobile Learning Berbasis Andorid pada Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur Menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau di tulis orang lain atau telah digunakan sebagai persyaratan penyelesaian studi di perguruan tinggi lain, kecuali pada bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan. Apabila terbukti pernyataan ini tidak benar , sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Yogyakarta,
Juni 2015
Yang menyatakan,
Rony Irawan NIM 08303241020
iv
MOTTO “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS.Al-Insyirah : 5-6) “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS. Al-Mujaadilah : 11) “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (QS. Ar Ra‟du : 11)
v
PERSEMBAHAN Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan ridlo Allah SWT skripsi ini dapat terselesaikan. Karya Kecil ini saya Persembahkanuntuk :
Allah SWT yang selalumemberikan keshatan dan kekuatan. Ayahku Embang dan Ibuku Isnawati yang selalu memberikan dukungan dan kasih sayang. Terimakasih atas semua yang telah ayah ibu berikan selama ini, semoga semua harapan ayah ibu kepada anakmu ini dapat terwujud. Aamiin. Thanks to :
Bapak I Made yang telah membimbingku dengan sabar dan segenap curahan hati, tak ada ucapan lain selain banyak ucapan terima kasih, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Semoga tetap sehat selalu, terima kasih atas bimbinganya selama ini, yang memberikan banyak masukan, wawasan, canda tawa, haru, sedih, dan banyak kenangan indah lainnya yang tidak bisa ku lupakan. Yoyok, Yogo, Hanip terimakasih bantuan dan kerjasamanya selama di kampus. Keluarga besarPendidikan Kimia Reguler 2008, Keluarga besar Haska, Keluarga besar BEM FMIPA 2011, Keluarga besar KST, Keluarga besar Masjid Nurul Ashri, Keluarga besar Kamus, dan Keluarga besar Naganuri Sape Yogyakarta terimakasih atas dukungan dan semangatnya tetap kompak serta maju terus pantang mundur.
vi
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA DENGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDORID PADA MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN SISTEM PERIODIK UNSUR Oleh : RONY IRAWAN 08303241020 Pembimbing
:I Made Sukarna, M.Si ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, mengetahui kelayakan dan mengetahui penilaian kualitas tanggapan guru terhadap mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android pada materi konfigurasi elektron dan tabel preiodik unsur. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian prosedural. Prosedur penelitian pengembangan mobile learning mengikuti langkah -langkah yang dikemukakan Brog & Gall yang terdiri dari, Analyze (analisis) Design (Desain) Development (Pengembangan) Implementation (Implementasi). Subjek dalam penelitian ini adalah mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada materi tabel periodic unsur. Objek dalam penelitian ini adalah kualitas mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada materi tabel periodik unsur ditinjau dari penilaian aspek materi dan soal, kebahasaan, keterlaksanaan, tampilan audio visual, dan rekayasa perangkat lunak. Instrumen penilaian dari penelitian ini terdiri dari lembar masukan untuk dosen pembimbing, ahli materi, ahli media dan peer reviewer serta angket berupa daftar isian untuk reviewer. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui tahap-tahap pengembangan mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur yaitu pertama pembuatan software mobile learning mengunakan program Adobe Flash Proffessional CS6. Mobile learning layak digunakan sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur. Semua aspek penilaian, yaitu aspek materi dan soal, kebahasaan, keterlaksanaan, tampilan audio visual, rekayasa perangkat lunak berdasarkan penilaian darireviewer temasuk dalam kategori Sangat Baik, sedangkan kualitas mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur berdasarkan penilaian reviewer memperoleh skor rata-rata = 109,2 ( > 105,1), sehingga termasuk dalam kategori sangat baik (SB) dengan persentase keidealan 87,36%. Kata Kunci : Mobile Learning, Android, Pembelajaran Kimia
vii
The Development of Chemistry Learning Media for Senior High School by using Android- based Mobile Learning in Electron Configuration and Periodic Table By : Rony Irawan 08303241020 Main Supervisor
:I Made Sukarna ABSTRACT
This research aims to develop, to know the worthiness, and the quality of assessment and responses of android- based mobile learning as chemistry learning media for high school students in electron configuration and element periodic table. The model used in this study was procedural research model. It used the steps which were stated by Brog and Gall that consists of Analyze, Design, Development, and Implementation. The subject of this study was android- based mobile learning as chemistry learning media for high school students in electron configuration and element periodic table. The object of this study was the quality assessment and responses of android- based mobile learning as chemistry learning media for high school students in electron configuration and element periodic table where it was assessed from some points of view: materials and questions aspects, language, performance, and software. The instruments were advice sheets for the supervisor, the matter expert, IT expert, peer reviewer and a check list by using Likert scale for the reviewer and the students. Based on the research result, the steps in making android- based mobile learning as chemistry learning media for high school students in electron configuration and element periodic table were making mobile learning software in Adobe Flash Professional CS6 program. Then there was the initial supervision from the supervisor, matter expert, IT expert, and peer reviewer. This media was worthy. All aspects were very good. The quality had average score of X = 109.2 ( X> 105.1), so it is in very good category, in ideal percentage 87.36%. Key words: mobile learning, android, chemistry learning
viii
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Kimia SMA/MA denga Mobile Learning Berbasisi Android pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur” Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada : Bapak Dr. Hartono selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta 1. Bapak Dr. Hari Sutrisno selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia 2. Ibu Rr. Lis Permana Sari, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia dan selaku dosen pembimbing pendamping yang telah membimbing, memberikan semangat, dan pengalaman berharga selama proses penyelesaian skripsi ini. 3. Bapak I Made Sukarna, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu mengarahkan, membimbing, dan memberikan dorongan sampai skripsi ini dapat diwujudkan. 4. Bapak/Ibu dosen FMIPA UNY atas segala ilmu pengetahuan, nasihat, saram dan pengalaman yang telah diberikan kepada saya. 5. Ibu Anifah Adhina Nuriha, S.Pd ( SMA Sibi Bina Anak Sholeh Yogyakarta), Bapak Irwanto, S.Pd(SMA GAMA Yogyakarta), Bapak Febri Trifanto, S.T (MA Sunan Pandanaran), Bapak Supri Madyo Purwanto S.Pd(MAN III Yogyakarta)dan bapak Faizal Akhmad Adi Masbukin S.Pd(SMA Al Azhar 9 Yogyakarta)selaku reviewer yang telah memberikan masukan dan penilaian terhadap mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA. 6. Nurul Faeni Dewi, Minarti, dan Febri Kurniawan sebagai peer reviewer yang telah memberikan koreksi, masukan, dan saran terhadap mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA. 7. Ibu, Ayah dan keluarga tercinta terimakasih atas semua dukungannya. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik, masukan, dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. ix
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dari semua pihak yang telah membantu hingga selesainya skripsi ini. Aamiin aamiin ya Robbal „alamin. Barakallahu laka.
Yogyakarta,
Juni 2015
Rony Irawan NIM. 08303241020
x
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN..... ...................................................................
iv
MOTTO ..........................................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................
vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT .....................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................
x
DAFTAR ISI....... ............................................................................................ xii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...............................................................
6
C. Pembatasan Masalah ..............................................................
6
D. Rumusan Masalah ..................................................................
7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................
7
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ...............................
8
G. Manfaat Penelitian .................................................................
9
H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ............................. 10 BAB II
KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 12 A. Kajian Teori ............................................................................ 12 1. Pembelajaran Kimia .......................................................... 12 2. Belajar Mandiri.................................................................. 14 3. Media Pembelajaran .......................................................... 17 4. Fungsi dan manfaat media pembelajaran .......................... 21 5. Penelitian Pengembangan.................................................. 22
xi
B. Tinjauan Ilmu Kimia .............................................................. 25 1. Ilmu Kimia ........................................................................ 25 2. Materi Kimia SMA/MA Kelas XI konfigurasi elektron ... 26 3. Materi Kimia SMA/MA Kelas XI konfigurasi elektron ... 28 4. Mobile Learning ................................................................ 33 5. Android .............................................................................. 40 C. Penelitian yang Relevan ......................................................... 45 D. Kerangka Berpikir .................................................................. 45 BAB III
METODE PENELITIAN ........................................................... 47 A. Model Pengembangan ............................................................ 47 B. Prosedur Pengembangan ........................................................ 47 C. Peninjauan dan Penilaian Produk ........................................... 51 1. Desain Tinjauan dan Penilaian Produk ............................. 51 2. Subjek dan Objek Penilaian .............................................. 52 3. Jenis Data .......................................................................... 53 D. TeknikPengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ............. 53 E. Teknik Analisis Data .............................................................. 54
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 58 A. Hasil Penelitian ...................................................................... 58 1. Hasil Pengembangan Produk............................................. 58 2. Penilaian Produk................................................................ 60 3. Penilaian oleh reviewer ..................................................... 64 B. Analisis Data dan Pembahasan .............................................. 65 1. Data Proses Pengembangan ............................................... 66 2. Data Kualitas Produk Oleh Reviewer ................................ 67 C. Revisi Produk ......................................................................... 79 D. Kajian Produk Akhir .............................................................. 83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 89 A. Kesimpulan ............................................................................ 89 B. Saran ....................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 91 LAMPIRAN .................................................................................................... 94
xii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.
Elektron Valensi AtomUnsur Blok s ............................................. 30
Tabel 2.
Elektron Valensi Atom Unsur Blok p ........................................... 30
Tabel 3.
Elektron Valensi Atom Unsur blok d ............................................ 31
Tabel 4.
Elektron Valensi Atom Unsur Blok f ............................................ 33
Tabel 5.
Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Penentuan Kriteria Kualitas mobile learning untuk reviewer..................................................... 54
Tabel 6.
Kriteria Penilaian Ideal.................................................................. 56
Tabel 7.
Data Penilaian oleh ReviewerPenilaian Kualitas Mobile Learning Berbasis Android secara keseluruhan ............................ 62
Tabel 8.
Data Hasil Penilaian Kualitas Aspek Materi dan Soal pada Mobile Learning Berbasis Android Berdasarkan Penilaian Reviewer........................................................................................ 63
Tabel 9.
Data Keseluruhan Hasil Penilaian Produk oleh Penilaian ............ 64
Tabel 10. Hasil Akhir Penilaian KualitasMobile Learning pada Tiap Aspek ............................................................................................. 65 Tabel 11. Data Skor Penilaian Kualitas mobile learningoleh Reviewer ....... 67 Tabel 12. Kualitas setiap aspek mobile learningberdasarkan penilaian reviewer ......................................................................................... 69 Tabel 13. Kualitas mobile learning untuk aspek materi dan soal berdasarkan penilaian reviewer ..................................................... 71 Tabel 14. Kualitas mobile learninguntuk aspek kebahasaanberdasarkan penilaian reviewer ......................................................................... 73 Tabel 15. Kualitas mobile learning untuk aspek keterlaksanaan berdasarkan penilaian reviewer ..................................................... 75 Tabel 16. Kualitas mobile learning untuk aspek Tampilan Audio Visual berdasarkan penilaian reviewer ..................................................... 77 Tabel 17. Kualitas mobile learning untuk aspek rekayasa perangkat lunakberdasarkan penilaian reviewer ............................................ 82
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.
Diagram tingkat energi ............................................................. 26
Gambar 2.
skema pembelajaran m- learning.............................................. 35
Gambar 3a. Skema Langkah Kerja Penelitian (bagian 1) ............................ 50 Gambar 3b. Skema Langkah Kerja Penelitian (bagian 2) ............................ 51 Gambar 4.
Skema Desain Peninjauan dan Penilaian Produk ..................... 52
Gambar 5.
Printscreen Navigasi Halaman Utama........... .......................... 60
Gambar 6.
Diagram Hasil Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile Learning Berbasis Android Pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur berdasarkan Reviewer .............................................................. 63
xiv
DAFTARLAMPIRAN
Halaman Lampiran 1.
Instrumen Penilaian Kualitas Mobile learning untuk Guru Kimia SMA/MA .................................................................................. 94
Lampiran 2.
Rancangan Materi dan Soal yang di muat dalam mobile ......... 107
Lampiran 3.
Daftar Ahli Materi, Ahli IT, dan Peer Reviewer, serta Reviewer ................................................................................... 142
Lampiran 4.
Tabulasi Data Penilaian Reviewer terhadap Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile Learning Berbasis Android Pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik ..................... 143
Lampiran 5.
Perhitungan Kualitas Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile Learning Berbasis Android Pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur berdasarkan Data Penilaian reviewer .................................................................................... 144
Lampiran 6.
Perhitungan Kualitas Tiap Aspek Mobile Learning Berbasis AndroidBerdasarkan Penilaian Reviewer................................. 147
Lampiran 7.
Surat Pernyataan Ahli Materi, Ahli IT, dan Reviewer.............. 152
Lampiran 8.
Masukan Ahli Materi ................................................................ 162
Lampiran 9.
Masukan Ahli IT....................................................................... 164
Lampiran 10. Masukan Peer Reviewer ........................................................... 166 Lampiran 11. Lembar Penilaian Reviewer ...................................................... 170 Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian .................................................................. 193 Lampiran 13. Printscreen Produk Mobile Learning ....................................... 194
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (pendidik), komponen penerima pesan (peserta didik), dan komponen pesan itu sendiri biasanya berupa materi pelajaran. Kadang–kadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi. Artinya, materi pelajaran atau pesan yang di sampaikan pendidik tidak dapat di terima oleh peserta didik dengan optimal, tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik dan lebih parah lagi peserta didik sebagai penerima pesan salah menangkap isi pesan yang disampaikan. Menghindari semua itu, maka pendidik dapat menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media sumber belajar (Sanjaya Wina, 2007: 160). Perkembangan teknologi saat ini telah menciptakan terobosan baru dalam pengembangan dunia pendidikan. Dunia pendidikan bertanggung jawab untuk menyiapkan generasi muda yang memiliki pengetahuan sekaligus keterampilan yang tinggi. Generasi muda diharapkan tidak hanya memanfaatkan perkembangan alat kemajuan IPTEK untuk hal yang kurang bermanfaat, tetapi dapat memanfaatkan bagi peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, misalnya dengan menggunakannya untuk media pembelajaran. Generasi muda merupakan SDM yang tinggi yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia saat ini. Oleh
karena
itu,
dalam
dunia
pendidikan 1
diperlukan
perubahan
dan
pengembangan metode kegiatan belajar mengajar yang dahulu masih bersifat konvensional, kearah yang lebih modern dan efektif sehingga diharapkan proses kegiatan belajar mengajar lebih optimal. Penerapan pengembangan metode pembelajaran
yang
sesuai
dengan
kemajuan
teknologi
saat
ini
yaitu
memanfaatkan perangkat bergerak (smartphone) dalam proses kegiatan belajar mengajar atau lebih dikenal dengan Mobile-Learning yang merupakan generasi penerus e-learnig. Menurut I Made Agus Wirawan (2011: 316), pemanfaatan teknologi mobile phone selama ini tidak hanya terfokus sebagai sarana komunikasi, ataupun hiburan, tetapi sudah dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Salah satu media berbasis mobile learning yang bisa digunakan oleh guru dalam pembelajaran dan belum banyak dikembangkan adalah aplikasi mobile learning. Mobile learning merupakan aplikasi berbentuk permainan yang berisi materi pelajaran dan dibangun sesuai dengan tingkat pendidikan dan juga disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku dan dijalankan pada perangkat mobile learning Menurut Micelle Pieri dalam Muhamed Ally (2009:193), pembelajaran dengan menggunakan mobile learning membuat pembelajaran siswa menjadi menarik dan menyenangkan. Proses belajar akan efektif apabila siswa berada dalam kondisi senang dan bahagia. Begitu juga sebaliknya, siswa akan merasa takut, cemas, was-was, merasa tidak nyaman yang dapat mengakibatkan hasil kurang optimal apabila proses belajar siswa terlalu dipaksakan (Eko Susanto, 2009: 19-20). Sejalan dengan hal itu, aplikasi mobile game sebagai media pembelajaran dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai dengan desain 2
pembelajaran yang ada, untuk menciptakan suasana belajar yang baru, efektif, dan menyenangkan demi memudahkan tercapainya tujuan-tujuan pembelajaran. Terobosan untuk pengembangan mobile learning menjadi lebih mudah dengan hadirnya berbagai macam ponsel pintar atau smartphone. Smartphone merupakan barang yang tidak asing lagi bagi kalangan siswa. Kebanyakan siswa SMA/MA sudah setiap hari memakai smartphone. Smartphone yang beredar di pasaran ada yang sangat populer yaitu IOS phone, Blackberry phone, Symbian phone, dan Android phone. Smartphone yang menjadi tren masa kini dan perkembangannya sangat pesat adalah Android phone, sehingga pengembangan mobile learning dalam Android phone ini sangat menjanjikan. Penggunaan media mobile learning sangat membantu dalam penyampaian materi pelajaran. Materi kimia yang diajarkan di SMA/MA sangat banyak dan alokasi waktu yang diberikan dalam proses pembelajaran di sekolah sangat terbatas. Keterbatasan alokasi waktu ini menyebabkan guru terkadang hanya mengutamakan penyelesaian materi pelajaran dan kurang memberi kesempatan siswa untuk berlatih soal. Kurangnya siswa dalam berlatih soal dapat mengakibatkan penguasaan terhadap materi dan konsep kimia juga kurang optimal. Perangkat mobile yang digunakan dalam mobile learning antara lain PDA, handphone/smarthphone, laptop, dan tablet PC. Karakteristik perangkat mobile ini memiliki tingkat fleksibilitas dan portabilitas yang tinggi sehingga memungkinkan siswa dapat mengakses materi, arahan dan informasi yang berkaitan dengan pembelajaran kapanpun dan dimanapun. Hal ini akan meningkatkan perhatian 3
siswa pada materi pembelajaran (Yuniati, 2011 : 94). Lebih lanjut Yuniati ( 2011 : 97) mengungkapkan bahwa, mobile learning mampu menjadikan handphone yang awalnya hanya digunakan untuk sms, telpon, atau internet menjadi alat belajar lengkap yang berisi materi pelajaran yang terdiri materi, soal, dan try out dilengkapi berbagai fitur seperti search, jump to dan back. Penggunaan handphone dalam bidang pendidikan di Indonesia, khususnya untuk pembelajaran peserta didik secara mandiri masih sangat sedikit digunakan, padahal setiap hari peserta didik tidak lepas dari handphone. Pengembangan media pembelajaran kimia mobile learning berbasis android mampu menjadi salah satu alternatif media pembelajaran mandiri yang lebih menarik, lebih praktis, lebih hemat dan dapat digunakan oleh pengguna/peserta didik belajar kimia dimana pun dan kapan pun. Salah satu pertimbangan dalam mengembangkan handphone menjadi media pembelajaran m-learning adalah basis sistem operasi yang digunakan. Sistem operasi merupakan penghubung antara aplikasi dengan hardware sehingga pengguna dapat menjalankan fungsi-fungsi tertentu. Sistem operasi pada handphone yang digunakan oleh siswa di SMA berbasis android, selebihnya adalah Java dan Black Berry. Android merupakan salah satu sistem operasi handphone yang bersifat open source. Menurut
Ardiansyah
(2011:
6), open
source memungkinkan sources code (kode sumber) pada Android dapat dibaca oleh pengembang untuk
mengkostumisasi
berbagai
fitur
aplikasi
sesuai
dengan kebutuhan penggunanya. Android merupakan sitem operasi yang banyak digunakan
pada
telepon
pintar 4
(smartphone)
dan
tablet
PC.
Dibandingkan dengan handphone yang menggunakan sistem operasi Java, dan Black Berry, handphone dengan sistem operasi android memiliki kelebihan dari segi software dan hardware. Gandhewar (2010: 17) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa Android merupakan sistem operasi perangkat mobile yang lebih unggul dibanding Simbian dan Windows Mobile. Sistem operasi Android yang mendukung pengembangan aplikasinya dan daya dukung hardware pada perangkat keras yang menggunakan sistem operasi Android diharapkan menghasilkan media pembelajaran m-learning yang representatif. Media yang dihasilkan tidak hanya monoton dengan teks saja, tetapi juga memuat unsurunsur multimedia audio/visual bahkan animasi yang memudahkan siswa dalam memahami materi. Konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur merupakan materi kimia kelas XI SMA/MA semeseter 1. Materi ini banyak yang berupa konsep sehingga untuk lebih memahami materi ini siswa saharusnya banyak berlatih soal. Sejalan dengan hal ini, penggunaan mobile learning sangat sesuai untuk siswa dalam berlatih soal. Beberapa materi dalam ilmu kimia banyak yang berupa konsep. Siswa tidak bisa mempelajari secara langsung dengan kasat mata sehingga, dibutuhkan peran media agar siswa lebih mudah dalam mempelajari materi tersebut. Materi Konfigurasi electron dan tabel periodik unsur banyak yang berupa konsep sehingga untuk lebih memahami materi ini siswa seharusnya banyak berlatih soal. Materi ini membutuhkan pemahaman yang kuat sehingga, dibutuhkan media pembelajaran yang representatif dan bisa diulang-ulang kapanpun dan dimanapun 5
siswa membutuhkanya. Pengembangan media m-learning diharapkan bisa memfasilitasi kebutuhan siswa untuk mempelajari materi tersebut setiap saat tanpa ada batasan waktu dan tempat
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan maka dapat diidentifikasikan masalah, yaitu : 1. Pembelajaran secara konvensional cenderung membosankan. 2. Materi kimia SMA/MA yang sangat banyak dan alokasi waktu mengajar guru yang terbatas. 3. Aplikasi android belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai media pembelajaran. 4. Materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur masih dianggap sulit bagi sebagian besar siswa
C. Pembatasan Masalah 1. Tahap-tahap pengembangan mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android pada materi konfigurasi elektron dan tabel preiodik unsur? 2. Kelayakan dari mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android pada materi konfigurasi elektron dan tabel preiodik unsur?
6
3. Penilaian kualitas dan tanggapan guru terhadap mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android pada materi konfigurasi elektron dan tabel preiodik unsur?
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 4. Bagaimana tahap-tahap pengembangan mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android pada materi konfigurasi elektron dan tabel preiodik unsur? 5. Bagaimana kelayakan dari mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android pada materi konfigurasi elektron dan tabel preiodik unsur? 6. Bagaimana penilaian kualitas dan tanggapan guru terhadap mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android pada materi konfigurasi elektron dan tabel preiodik unsur?
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengembangkan mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android pada materi konfigurasi elektron dan tabel preiodik unsur.
7
2. Mengetahui kelayakan dari mobile learning media pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android pada materi konfigurasi elektron dan tabel preiodik unsur. 3. Mengetahui penilaian kualitas dan tanggapan guru terhadap mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini berupa media pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android pada materi konfigurasi elektron dan tabel preiodik unsur yang meliputi: 1. Bahasa yang digunakan dalam mobile learning yaitu bahasa Indonesia. 2. Media pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android berisi beberapa navigasi yaitu kompetensi, menu, tentang dan keluar. Menu utama terdiri dari materi yang disampaikan dan di dalamnya terdapat sub menu, yaitu materi, petunjuk, contoh soal, soal dan skor. 3. Materi dalam media pembelajaran kimia berbasis android disusun sesuai dengan materi struktur atom. 4. Soal dalam media pembelajaran berbasis android keluar secara acak. 5. Media yang dikembangkan dijalankan secara perorangan. 6. Program yang digunakan untuk membuat media pembelajaran kimia adalah program Adobe Flash Proffessional CS 6.0..
8
7. Program media pembelajaran kimia ini dapat dioperasikan minimal menggunakan perangkat mobile learning dengan sistem operasi Android 2.3.
G. ManfaatPenelitian Penilitian pengembangan ini mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Memberikan suatu media alternatif dalam pembelajaran kimia 2. Meningkatkan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kemajuan dan informasi secara optimal 3. Mempermudah siswa untuk mempelajari materi konfigurasi elektron dan tabel preiodik unsur kapan dan dimanapun. 4. Menambah pemanfaatan mobile learning sebagai media pembelajaran siswa 5. Mengenalkan kepada guru SMA dan sekolah tentang manfaat integrasi teknologi berbasis IT ke dalam pembelajaran guna meningkatkan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran kimia. 6. Bagi siswa, pembelajaran kimia berbasis android dapat dijadikan sebagai media pembelajaran interaktif , untuk berlatih soal, dan diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah belajar seperti kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran, siswa merasa jenuh, dan terkesan monoton dalam proses pembelajaran serta sebagai media untuk belajar mandiri. 7. Bagi guru kimia SMA pembelajaran kimia berbasis android dapat digunakan sebagai alternatif
media untuk mengajar, sehingga pembelajaran menjadi
lebih variatif. Selain itu, juga untuk memberikan latihan soal di luar alokasi waktu pelajaran yang sedikit. 9
H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan Asumsi pengembangan produk dalam penelitian ini adalah: 1. Adanya pembelajaran kimia berbasis android maka siswa akan tertarik dan termotivasi untuk mempelajari kimia. 2. Media mobile learning bisa di install pada semua handphone android 3. Semua siswa dan guru yang memiliki handphone android bias menggunakan media pembelajaran mobile learning. 4. Guru sebagai reviewer memiliki pemahaman yang sama tentang ilmu kimia dan media pembelajaran. 5. Siswa memiliki pemahaman yang sama tentang ilmu kimia dan media pembelajaran. 6. Media pembelajaran mobile learning dapat menjadi salah satu sumber belajar mandiri bagi siswa. Keterbatasan pengembangan mobile learning adalah: 1. Tidak semua siswa dan guru memiliki handphone android. 2. Media hanya memuat materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur. 3. Media tidak bisa di install pada handphone selain handphone android
I. Definisi Istilah Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah: 1. Mobile learning Mobile learnng adalah perangkat elektronik yang dapat digunakan untuk membuat dan menerima panggilan melalui gelombang radio yang dapat 10
digunakan dalam area geografis yang luas. Penelitian pengembangan ini membatasi pada mobile phone berbasis operasi sistem Android. 2. Media pembelajaran berbasis mobile learning Media pembelajaran berbasis mobile phone adalah media pembelajaran interaktif, dibuat dengan beberapa program software aplikasi, berisi materi pelajaran, diakses/dioperasikan melalui bantuan mobile phone Android, dan digunakan untuk menunjang dan membantu proses pembelajaran. 3. Kelayakan media pembelajaran Mobile learning ini layak digunakan sebagai media pembelajaran apabila memenuhi kriteria minimal Baik (B). Kelayakan media pembelajaran dalam bentuk mobile game ini dapat ditinjau dari aspek materi dan soal; aspek kebahasaan; aspek keterlaksanaan; aspek tampilan audio dan visual; dan aspek rekayasa perangkat lunak. 4. Ahli Materi Ahli materiadalah dosen kimia yang memiliki pengetahuan tentang kimia khususnya pada materi konfigurasi elektron dan tabel preiodik unsur. 5. Ahli Media Ahli Media adalah dosen yang memiliki pengetahuan tentang teknologi informasi dan media pembelajaran yang baik dan menarik. 6. Peer Reviewer Peer Reviewer yaitu teman sejawat yang melaksanakan pengembangan serta memahami mobile learning sebagai media pembelajaran yang baik dan menarik. 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Kimia Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi dalam interaksi pembelajaran, baik faktor internal yang datang dari dalam individu maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan. Tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi siswa (E. Mulyasa, 2008: 100 ). Pembelajaran kimia tidak lepas dari pengertian pembelajaran dan pengertian ilmu kimia itu sendiri. Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energitika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energitika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak bisa dipisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) dan kimia sebagai proses yaitu kerja ilmiah (E. Mulyasa, 2006: 132-133).
12
Pembelajaran kimia menekankan pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah (Permendiknas No. 22 tahun 2006). Pembelajaran kimia dapat terlaksana dengan baik dengan adanya interaksi pembelajaran yang menarik antara guru dan siswa. Keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya, strategi belajar mengajar, metode dan pendekatan pembelajaran, serta sumber belajar yang digunakan baik dalam bentuk buku, modul, lembar kerja, media, dan lain-lain. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu keterbatasan guru dalam menyampaikan informasi maupun keterbatasan jam pelajaran di kelas. Media berfungsi sebagai sumber informasi materi pembelajaran maupun sumber soal-soal latihan. Kualitas pembelajaran juga dipengaruhi oleh perbedaan individu siswa, baik perbedaan gaya belajar, perbedaan kemampuan, perbedaan kecepatan belajar, latar belakang, dan sebagainya. Pengertian pembelajaran kimia konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur tidak terlepas dari pengertian pembelajaran kimia secara umum. Pembelajaran kimia konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur menekankan pemberian pengalaman belajar secara langsung terhadap objek konkrit yang berhubungan dengan materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur. Pembelajaran kimia konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur lebih mengarah kepada penanaman konsep kimia kepada siswa. Namun, keterbatasan waktu guru dalam mengajar mengakibatkan guru hanya berorientasi kepada penyelesaian materi dan kurang memberikan latihan soal (pengalaman langsung) kepada siswa. 13
Kurangnya siswa dalam berlatih soal mengakibatkan
siswa akan kurang
memahami materi yang disampaikan gurunya. Oleh karena itu, guru dapat menggunakan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan waktunya dalam mengajar.
2. Belajar mandiri a.
Belajar Terdapat beberapa pendapat tentang definisi belajar, diantaranya adalah
sebagai berikut : 1) Belajar menurut Kemendikbud (1989: 13) adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang di sebabkan oleh pengalaman. 2) Menurut Slamet (2003: 02) “Belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, ssebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” 3) Witherington mengemukakan “belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”1 Dari ketiga pengertian di atas jadi belajar adalah suatu proses untuk memperoleh perubahan yang terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. b.
Manfaat Belajar Adapun manfaat belajar Rohani Ahmad (1997: 102-103) antara lain: 14
1) Dapat memberi pengalaman belajar langsung dan kongkrit kepada peserta didik. 2) Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi ataupun dilihat secara langsung dan kongkrit. 3) Dapat menambah dan memperluas cakrawala kajian yang ada di kelas. 4) Dapat memeberikan informasi yang akurat dan jelas. 5) Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan baik dalam lingkungan mikr maupun makro 6) Dapat menambah motivasi yang positif, apabila diatur, direncanakan pemanfaatannya secara tepat. 7) Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap, dan berkembang lebih lanjut.
Menurut Haris Mudjiman (2007: 7) belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Penetapan kompetensi sebagai tujuan belajar dan cara pencapaiannya, baik penetapan waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar, cara belajar, sumber belajar, maupun evaluasi hasil belajar dilakukan oleh siswa sendiri. Niat atau motif dalam belajar mandiri merupakan hal yang lebih penting dalam belajar mandiri dibandingkan kenampakan fisik kegiatan belajar. Misalnya siswa melakukan kegiatan belajar sendiri dan tampak sungguh-sungguh dalam mencari data dari berbagai sumber, belum tentu perbuatannya itu didorong oleh 15
keinginannya sendiri untuk menguasai suatu kompetensi. Mungkin sebenarnya ia tidak tertarik dengan hal itu dan melakukannya hanya karena diperintah oleh orang lain, misalnya gurunya. Bila ini yang terjadi, dapat diperkirakan kualitas kegiatan belajarnya tidak akan sebaik bila dibandingkan dengan kegiatan belajar yang didorong oleh motif untuk menguasai suatu kompetensi (Haris Mudjiman, 2007: 8). Secara sederhana konsep belajar mandiri terdiri dari (Haris Mudjiman, 2007: 9-14): 1) Kepemilikan kompetensi tertentu sebagai tujuan belajar. Tujuan belajar mandiri adalah mencari kompetensi baru, baik berbentuk pengetahuan atau keterampilan untuk mengatasi sesuatu masalah. Untuk mendapatkan kompetensi baru itu, secara aktif siswa mencari informasi dari berbagai sumber dan mengolahnya berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki. 2) Belajar aktif sebagai strategi belajar untuk mencapai tujuan. Guna mencapai tujuan belajar mandiri, yaitu sesuatu atau serangkaian kompetensi, salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah strategi belajar aktif. Belajar aktif merupakan bentuk kegiatan belajar alamiah yang dapat menimbulkan kegembiraan, membentuk suasana belajar tanpa tekanan, dan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan belajar yang ditetapkan. Kegiatan belajar aktif pada dasarnya merupakan kegiatan belajar yang bercirikan keaktifan siswa untuk mendapatkan sesuatu atau serangkaian kompetensi yang secara
16
akumulatif menjadi kompetensi lebih besar yang hendak dicapai melalui kegiatan belajar mandiri. 3) Keberadaan motivasi belajar sebagai prasyarat berlangsungnya kegiatan belajar. Untuk melakukan belajar aktif, motivasi belajar merupakan prasyarat yang harus dikembangkan terlebih dahulu. Tanpa motivasi belajar yuang cukup kuat untuk menguasai sesuatau kompetensi, strategi belajar aktif tidak mungkin dijalankan. Namun sebaliknya, keberhasilan belajar aktif diperkirakan akan dapat menumbuhkan motivasi belajar. 4) Paradigma/ teori belajar konstruktivisme sebagai landasan konsep. Pengggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk mendapatkan keterampilan atau pengetahuan baru adalah prinsip belajar menurut teori konstruktivisme. Teori belajar konstruktivisme merupakan dasar yang melandasi belajar mandiri. Hal ini karena, kelancaran kegiatan belajar mandiri sangat ditentukan oleh sejauh mana siswa telah memiliki pengetahuan yang relevan sebagai modal awal untuk menciptakan pengetahuan baru atas rangsangan dari informasi baru yang diperolehnya dalam proses pembelajaran. Informasi ini dapat diperoleh dari guru, orang lain atau dari sumber atau media belajar yang lain.
3. Media Pembelajaran Pembelajaran secara umum berarti suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku sisiwa berubah kearah yang lebih 17
baik. Proses pembelajaran terdiri dari proses belajar dan mengajar. Proses belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses pendidikan di sekolah. Pembelajaran merupakan kegiatan menyampaikan pesan berupa pengetahuan, keterampilan, dan penanaman dari sikap – skap tertentu dari guru pada peserta didik (Suyitinah, 2004 : 11). Pembelajaran tidak terlepas dari dua komponen pembelajaran yang saling berkaitan yaitu proses belajar dan proses mengajar. Menurut Syaiful Sagala (2010 : 61), pembelajaran adalah membelajarkan sisiwa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar. Pengajaran merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi yang dilakukan antara guru ke siswa dan sebaliknya, dan siswa ke siswa. Dalam proses pembelajaran peranan guru bukan semata – mata memberikan informasi, juga mengarahkan dan memberikan fasilitas belajar. Dari beberapa definisi tentang pembelajaran yang telah di kemukan oleh beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembeljaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan pembelajaran dengan maksud untuk memudahkan proses belajar. Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik
untuk
menyampaikan
ilmu
pengetahuan,
mengorganisasi
dan
menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal (sugihartono dkk, 2007: 80-81). Konsep pembelajaran dibagi dalam tiga pengertian : 18
1) Pembelajaran dalam pengertian kuantitatif merupakan penularan pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Pendidik dituntut untuk menguasai pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyampaikan kepada peserta didik dengan sebaik – baiknya. 2) Pembelajaran dalam pengertian institusional berarti penataan segala kemampuan mengajar sehingga dapat berjalan efisien. Pendidik dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai tehnik mengajar untuk bermacam – macam peserta didik yang memiliki berbagai perbedaan individual. 3) Pembelajaran dalam pengertian kualitatif berarti upaya pendidik untuk memudahkan kegiatan belajar peserta didik. Peran pendidik dalam pembelajaran tidak sekedar memberikan pengetahuan kepada peserta didik, tetapi juga melibatkan peserta didik dalam aktivasi belajar yang efektif dan efisien. Sebelum mengkaji tentang pembelajaran kimia, perlu diketahui hakikat dari ilmu kimia terlebih dahulu. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala – gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah), oleh sebab itu pembelajaran 19
kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk (Sukardjo dan Lis Permana Sari, 2007-2). Menurut Permendiknas No.22 tahun 2006 mata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar siwa memiliki kemampun sebagai berikut. 1) Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 2) Memupuk sikap ilmiah yang jujur, objektif, terbuka, ulet ,kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain. 3) Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode imiah dengan merancang
percobaan
melalui
pemasangan
instrumen,
pengambilan,
pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis. 4) Meningkatkan kesadaran tantang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat. 5) Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. 6) Salah satu fungsi utama dalam pembelajaran kimia adalah memeberikan pengalaman yang merupakan interaksi antara siswa dengan lingkungan belajar. Pembelajaran kimia yang baik adalah pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Pengalaman belajar dapat 20
diberikan melalui aktivitas pembelajaran yang melibatkan sejumlah media pembelajaran. Kegiatan pembelajaran kimia dapat dilaksanakan dalam bentuk pendidik sebagai fasilitator dan siswa belajar mandiri. Bentuk pembelajaran seperti ini biasa disebut sebagai belajar mandiri (independent learning). Dalam belajar mandiri siswa menggunakan bahan belajar yang didesain secara khusus. Materi pembelajaran dipelajari tanpa tergantung kepada kehadiran pendidik. Jenis materi pembelajaran tersebut dapat berupa salah satu atau kombinasi program media, bahan cetak, film, kaset audio, slide, komputer dan lain sebagainya. Dalam bentuk kegiatan pembelajaran ini peranan pendidik sebagai tutor dalam mengontrol kemajuan siswa dan membantu siswa dalam memecahkan masalah harus dilakukan secara intensif dan individual.
4. Fungsi dan manfaat media pembelajaran Fungsi media pembelajaran dalam proses belajar peserta didik adalah 1) Membantu guru dalam: a) Mempermudah, menyerdehanakan, dan mempercepat keberlangsungan proses belajar mengajar. b) Penyajian informasi atau keterampilan secara utuh dan lengkap c) Merancang lingkup infoormasi dan keterampilan secara sistematis sesuai dengan tingkat kemampuan dan alokasi waktu.
21
2) Membantu peserta didik dalam mengaktifkan fungsi psikologi dalam dirinya antara lain: a) Pemusatan perhatian, mempertahankan perhatian b) Memelihara keseimbangan mental (otak) dan fisik (indera) c) Mendorong
belajar
mandiri
(mempercepat
kontruksi/
rekontruksi
kognitifnya) Berfungsinya suatu media pembelajaran dalam sebuah
proses atau
kegiatan berarti media itu memiliki manfaat. Sejauh mana manfaat suatu media bergantung sejauh mana media itu telah berfungsi.
5. Penelitian pengembangan Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 297). Penelitian pengembangan biasanya disebut pengembangan berbasis penelitian (research based development) merupakan jenis penelitian yang sedang meningkat penggunaannya dalam pemecahan masalah praktis dalam dunia penelitian, terutama penelitian pendidikan dan pembelajaran. Prosedur penelitian pengembangan terdiri atas dua tahap yaitu (a) mengembangkan produk model, dan (b) menguji kualitas dan atau efektivitas produk yang dihasilkan. Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang berorientasi untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Tujuan 22
penelitian
pengembangan
tidak
dimaksudkan
untuk
menguji
teori,
tetapi
untuk
menghasilkan
atau
mengembangkan produk dan menguji kualitasnya (Nana Syaodih Sukmadinata, 2008 : 196). Mengacu pada percobaan yang telah dilakukan pada Far West Laboratory, secara lengkap menurut Brog dan Gall (1989) dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2008: 201-202), ada sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengemebangan, yaitu sebagai berikut. 1) Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting). Pengukuran kebutuhan, studi literature, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan – pertimbangan dari segi nilai. 2) Perencanaan (planning) yaitu menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan – kemampuan yang di perlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah – langkah penelitian, dan kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas. 3) Pengembangan draft produk (develop preliminary from of product). Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrument evaluasi. 4) Uji coba lapangan awal (preliminary field testing). Uji coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai 12 subjek uji coba ( pendidik). Selama ini uji coba dilaksanakan pengamatan, wawancara, dan pengedaran angket. 5) Merevisi hasil uji coba ( main product revesion)
23
6) Uji coba lapangan (main field testing). Melakukan uji coba yang lebih luas 5 sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang uji coba. Data kuantitatif penampilan pendidik sebelum dan sesudah menggunakan model yang dicobakan di kumpulkan. Hasisl – hasil pengumpulan data dievaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan kelompok pembanding. 7) Penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan (operasional product revision). 8) Uji pelaksanaan lapangan (operasional fielt testing). Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai 200 subjek. Penguji dilakukan melalui angket, wawancara, observasi, dan analisis hasilnya. 9) Penyempurnaan produk akhir (final product revesion). Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan. 10) Desiminasi
dan
implementasi
(dissemination
and
implementation).
Melaporkan hasilnya dalam pertemuan professional dan dalam jurnal, bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan, serta memonitor penyebaran untuk pengontrolan kualitas. Dari kesepuluh langkah penelitian pengembangan ini apabila diikuti dengan benar, data meghasilkan sebuah produk pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan, yang siap dioperasikan atau digunakan di sekolahsekolah.
24
B. Tinjauan Ilmu Kimia 1.
Ilmu Kimia Kimia merupakan ilmu yang termasuk dalam rumpun IPA, oleh
karenanya kimia mempunyai karakteristik yang sama dengan IPA. Karakterisitik tersebut adalah dari segi objeknya, cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan induktif namun pada perkembangannya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori deduktif. Menurut (Tresna Wijaya 1998: 33-34), pembelajaran kimia harus memperhatikan hal-hal berikut ini: a.
Materi pembelajaran memperhatikan perkembangan ilmu kimia.
b.
Memberikan pengertian yang baik dan mendalam tentang bidang kimia
c.
Memeberikan wawasan mengenai cara berfikir ilmiah
d.
Memberikan pengalaman kerja kimia nyata dan merangsang siswa berlatih berpikir secara kritis dan ilmiah melalui kerja praktik di laboraturium.
e.
Menyadarkan siswa kegunaan ilmu kimia dalam industri dan kehidupan sehari-hari. Pengajaran kimia tidak hanya merupakan penamaan fakta kepada peserta
didik, tetapi juga merupakan suatu usaha untuk mendidik peserta didik agar mengambil manfaat dari cara-cara kerja ilmuwan. Tujuan pengajaran kimia adalah memperoleh pamahaman yang tahan lama perihal beberapa fakta, kemampuan mengenal,
dan
memecahkan
masalah,
25
mempunyai
keterampilan
dalam
penggunaan laboraturium, serta memunyai sikap ilmiah yang dapat ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Materi kimia SMA/MA kelas XI Konfigurasi Elektron Elektron tersusun dalam atom mengikuti tiga aturan, yaitu asas aufbau,
asas larangan pauli, kaidah hund. a.
Asas Aufbau Aufbau berprinsip bahwa pengisisan elektron pada orbital dimulai dari
tingkat energy terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Orbita s mempunyai tingkat energy terendah, dan berturut-turut makin tinggi untuk orbital p, d, dan f. pengisian elektron pada orbital atau sub kulit akan lebih jelas dengan menggunakan diagram pada gambar 1
Gambar 1. Diagram tingkat energi
b.
Asas larangan pauli Pauli mengemukakan hipotesisnya yang menyatakan bahwa dalam satu
atom tidak mungkin dua elektron mempunyai keempat bilangan kuantum sama. Misal, 2 elektron akan menempati subkulit 1s. Tiga bilangan kuantum pertama 26
akan mempunyai nilai yang sama (n = 1, l = 0, m = 0). Untuk itu bilangan kuantum yang terakhir, yaitu bilangan kuantum spin(s) harus mempunyai nilai berbeda +1/2 dan -1/2. Dengan kata lain, setiap orbital maksimal hanya dapat terisi 2 elektron dengan arah spin berlawanan. Sebagai contoh, pengisian elektron pada orbital 1s digambarkan sebagai berikut: Mengapa pada satu
orbital
hanya
dapat
ditempati
maksimal oleh dua elektron? Karena jika ada elektron ketiga, maka elektron tersebut pasti akan mempunyai spin yang sama dengan salah satu elektron yang terdahulu dan itu akan melanggar asas larangan Pauli dengan demikian tidak dibenarkan. Jumlah elektron maksimal untuk tiap subkulit sama dengan dua kali dari jumlah orbitalnya. c.
Kaidah Hund Frederick Hund, 1927 (dikenal Hund) mengatakan bahwa pengisian
elektron pada orbital yang setingkat (energinya sama) dalam satu orbital adalah satu per satu dengan arah spin yang sama sebelum berpasangan. Asas ini dikemukakan berdasarkan penalaran bahwa energi tolak-menolak antara dua elektron akan minimum jika jarak antara elektron berjauhan. Untuk lebih memahaminya, perhatikan gambaran pengisian elektron pada orbital p.
Contoh pengisian yang benar:
27
Contoh pengisian yang salah
Untuk penulisan konfigurasi elektron yang mempunyai jumlah elektron besar dapat dilakukan penyederhanaan. Penyederhanaan dilakukan dengan menuliskan simbol dari unsur gas mulia yang mempunyai nomor atom di bawahnya, diikuti dengan penulisan kekurangan jumlah elektron setelah gas mulia tersebut.
3.
Materi kimia SMA/MA kelas XI Tabel Periodik Unsur Table periodik yang digunakan saat ini adalah table periodik modern atau
dikenal dengan nama tabel periodik bentuk panjang. Pada tabel periodik ini lajur – lajur horizontal yang disebut periode. Disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, sedangkan lajur vertikal disebut yang disebut golongan. (Sri Rahayu Ningsih dkk, 2007: 17-20) a. Pengelompokan unsur – unsur Tabel periodik unsur – unsur terdiri dari dua golongan besar, yaitu golongan utama (golongan A) dan golongan transisi (golongan B). Penggolongan 28
unsur ini didasarkan atas konfigurasi elektron atom–atom. Dari konfigurasi elektron atom – atomnya, unsur juga dapat di kelompokkan ke dalam blok yaitu blok s, blok p, blok d, dan blok f. Unsur – unsur blok s dan blok p masuk dalam golongan utama (golongan A), sedangkan Unsur – unsur blok d dan blok f masuk dalam golongan transisi (golongan B)
b. Penentuan golongan dan periode 1) Golongan utama (golongan A) Unsur yang termasuk golongan utama adalah unsur – unsur yang elektron terakhir terdapat sub kulit s atau sub kulit p. unsur golongan utama termasuk ke dalam unsur blok s dan blok p. pada golongan utama, elektron valensi adalah jumlah elekron pada kulit terluar.
a)
Unsur – unsur blok s Unsur – unsur yang tersusun dari atom dengan konfigurasi elektron
terakhirnya berada pada sub kulit s, termasuk unsur – unsur bloks. Contoh: 11Na:
1s2 1s2 2p6 3s1
Unsur Na terletak pada Golongan IA, periode 3, blok s Atau [Ne] 3s1 56Ba:
1s2 1s2 2p6 3s2 3p6
3d10
4s2 4p6
4d10 5s2 5p6 6s2
unsur Ba terletak pada golongan IIA, periode 6, bloks Atau [Xe] 6s2 29
Tabel 1. Elektron Valensi AtomUnsur Blok s Golongan
Elektron Valensi
IA
ns1
IIA
ns2
b) Unsur – unsur blok p Unsur – unsur yang tersusun dari atom dengan konfigurasi elektron terakhirnya berada pada sub kulit sdan sub kulit p, termasuk unsur – unsur blok p. Contoh: 13Al:
1s2 1s2 2p6 3s2 3p1
Unsur Al terletak pada golongan IIIA, periode 3, blok p Tabel 2. Elektron Valensi Atom Unsur Blok p Golongan
Elektron valensi
IIIA
ns2 np1
IVA
ns2 np2
VA
ns2 np3
VIA
ns2 np4
VIIA
ns2 np5
VIIIA
ns2 np6 30
2) Golongan transisi ( golongan B) Unsur – unsur yang termasuk golongan transisi adalah unusr – unsur yang elektron terakhirnya terdapat pada sub kulit d dan sub kulit f. unsur golongan transisi termasuk ke dalam unsur blok d dan blok f.
a)
Unsur – unsur blok d Untuk unsur blok d, elektron valensinya adalah elektron pada kulit terluar
dan elektron pada sub kulit d dari kulit kedua terluar. Table 3. Elektron Valensi Atom Unsur blok d Golongan
Elektron Valensi
IIIA
(n-1) d1 ns2 (n-1) d2 ns2
IVA
(n-1) d3 ns2 VA
(n-1) d5 ns1
VIA
(n-1) d5 ns2 (n-1) d6 ns2
VIIA (n-1)d7ns2 VIIIA
(n-1) d8ns2
IB
(n-1) d10 ns1 (n-1) d10 ns2
IIB
31
b) Unsur – unsur blok f Atom unsur blok f mempunyai elektron valensi sub kulit s pada kulit terluar dan elektron pada sub kulit f dari kulit ketiga terluar. Blok f terdiri dari dua golongan yaitu golongan lantanida dan golongan aktinida. 1) Unsur – unsur lantanida Unsur – unsur lantanida adalah unsur yang mempunyai sifat mirip dengan unsur lanthanum (La), sehingga dimasukkan ke dalam satu golongan. Unsur – unsur lantanida termasuk periode 6, sama dengan lantanum. Elektron terakhir dari atom unsur lantanida menmpati sub kulit 4f. Jumlah elektron di subkulit 4f mulai dari 1 sampai dengan 14, sehingga golongan lantanida terdiri dari 14 unsur. Contoh: 60Nd:
[Xe] 6s2 4f4
67Ho:
[Xe] 6s2 4f4
Unsur golongan Nd dan Ho terletak pada golongan lantanida, periode 6, blok d 2) Unsur – unsur aktinida Unsur – unsur aktinida termasuk golongan IIIB periode 7 sama dengan aktinum. Elektron terakhir dari atom unsur aktinida menempati sub kulit 5f. Jumlah di sub kulit 5f mulai dari 1 sampai dengan 14 sehingga golongan aktinida terdiri dari 14 unsur. Contoh: 32
95Am:
[Rn] 7s2 5f7
102No:
[Rn] 7s2 5f14 Unsur golongan Am dan No terletak pada golongan aktinida, periode 7,
blok f Table 4. Elektron Valensi Atom Unsur Blok f
4.
Mobile Learning
a.
Pengertian Mobile Learning
Golongan
Elektron valensi
Lantanida
6s2 4f1-14
Aktinida
7s2 5f1-14
Mobile learning didefinisikan oleh Clark Quinn dalam tulisan (Triarso, Agus: 2010) adalah media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pada konsep pembelajaran tersebut mobile learning membawa manfaat ketersedian materi ajar yang dapat di akses setiap saat dan visualisasi materi yang menarik. Istilah m-learning atau mobile learning merujuk pada penggunaan perangkat genggam seperti android, tablet, smartphone, handphone, laptop dan perangkat teknologi informasi yang banyak digunakan dalam belajar mengajar, dalam hal ini difokuskan pada perangkat handphone. Perkembangan
terbaru
dalam
teknologi
handphone
semakin
memungkinkan untuk mendukung mobile learning dan memanfaatkan situasi belajar spontan. Menurut Goh, mobile learning menawarkan kesempatan baru 33
untuk mengintegrasikan belajar spontan dalam skenario pembelajaran yang lebih formal. (Goh, 2009) (Ahmadi dkk, 2010:30). Ally (2004: 1), mendefinisikan bahwa mobile learning adalah penyampaian materi pembelajran elektronik menggunakan peralatan komputasi mobile. Akses dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Kedua definisi diatas menekankan pada penggunaan peralatan komputasi mobile untuk mengakses materi pelajaran. Penggunaan peralatan mobile memungkinkan siswa bisa mengakses materi kapan saja dan dimana saja. Menurut Nugraha (2010: 10), peralatan mobile device yang digunakan antara lain adalah handphone, PDA maupun smartphone. Meskipun demikian, secara umum peralatan mobile yang digunakan bisa berupa apa saja yang berukuran kecil, mudah di bawa dari satu tempat ketempat lain, dan bisa digunakan untuk mengakses materi pelajaran baik dari memori internal device maupun melalui akses jaringan internet. Wijaya (2006: 2), menjelaskan bahwa tidak semua materi mengajar cocok disampaikan dengan konsep mobile learning. Materi yang tidak cocok antara lain materi yang bersifat “hands on”, keterampilan sebagai mana dokter gigi, seni music khususnya mencipta lagu, interview skills, team work, seperti marketing maupun materi yang membutuhkan pengungkapan ekspresi seperti tarian. Mobile learning merupakan kelanjutan dari pembelajaran elektronik atau lebih dikenal dengan e – learning yang merupakan bagian dari D-learning
34
(distance learning – pembelajaran jarak jauh) (Georgiev: 2004: 1). Hal ini sejalan dengan UU Sistem Pendidikan Nasional BAB 1 pasal 1 poin 15 yang menyatakan: Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.
Gambar 2. skema pembelajaran m- learning (Georgiev dkk: 2004) Pembelajaran jarak jauh dimaksudkan untuk mengatasi jarak dan waktu antara guru dengan siswa, sehingga proses pembelajaran tetap berjalan meskipun guru dan siswa tidak berada pada waktu dan tempat yang sama. Media yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh bisa berupa modul, buku, dan media mengajar lain. Namun pembelajaran jarak jauh lebih identik dengan penggunaan media elekronik sehingga dikenal dengan istilah elektronik learning atau elearning . Pada pembelajaran e-learning kebebasan untuk belajar tanpa harus terikat waktu dan tempat menjadi faktor penting yang sering ditekankan. Namun Holzinger (2005: 1), menjelaskan bahwa di dalam e-learning tradisional kebutuhan minimum pada sebuah PC yang terhubung dengan jaringan internet. Dengan demikian memiliki konsekuensi independensi waktu dan tempat tidak 35
sepenuhnya terpenuhi karena siswa harus berada di depan komputer atau TV yang berada ditempat tertentu. Untuk mengatasi keterbatasan pada e-learning dikembangkan model pembelajaran baru dengan memanfaatkan peralatan elektronik mobile (mobile device). Penggunaan mobil device memunculkan istilah baru dalam dunia pendidikan yaitu mobile learning atau lebih dikenal dengan istilah m-learning. Menurut Wood (2005) dalam Riyanto (2006: 387), istilah mobile learning (mlearning) mengacu pada penggunaan perangkat IT genggam (handphone), laptop, dan tablet PC, dalam pengajaran dan pembelajaran. Peralatan yang digunakan pada m-learning menggunakan perangkat mobile yang sangat fleksibel untuk dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Pada mobile learning akses data menggunakan jaringan wireless dengan kecepatan yang di batasi oleh teknologi jaringan wireless yang diantaranya adalah GPRS, 3G, wifi. Model pembelajaran m- learning adalah bentuk interaksi antara guru dan siswa yang bersifat informal. b.
Implementasi Mobile Learning Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi bergerak (mobile
device) seperti PDA atau Handphone memungkinkan pembelajaran jarak jauh mobile learning bisa berlangsung fleksibel dan dinamis terhadap ruang dan waktu. Penggunaan mobil device juga memberi kesempatan lebih banyak antara guru dan siswa untuk dapat berkolaborasi dan berinteraksi secara informal (Riyanto, 2006: 2).
36
Menurut Zulkifli (2011: 15), terdapat tiga model implementasi mobile learning dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas, yaitu sebagai suplemen (tambahan) yang sifatnya pilihan (opsional), pelengkap (komplemen), dan pengganti (subtitusi). 1) Tambahan (suplemen) Mobile learning menjadi suplemen atau tambahan jika penggunaan mlearning terpisah dari proses pembelajaran yang berlangsung. Siswa tidak ada keharusan untuk menggunakan m-learning. Meskipun bersifat opsional, siswa yang menggunakan m-learning tentu memiliki tambahan wawasan dan pengalaman belajar. 2) Pelengkap (komplemen) Mobile learning berfungsi sebagai pelengkap pembelajaran di kelas jika m-learning deprogram untuk melengkapi pembelajaran di kelas. Materi mlearning digunakan sebagai penguat (reinforsmen) atau pengulang (remedial) bagi siswa. 3) Pengganti(subtitusi) Mobile learning berfungsi sebagai pengganti jika m-learning sepenuhnya digunakan umenggantikan proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran sperti ini bertujuan memberi keleluasaan pada siswa untuk mengatur jadwal pembelajaran dengan kegiatan siswa lainnya. Pembelajaran seperti ini lebih efektif digunakan pada jenjang pendidikan tinggi seperti yang telah diterapkan pada beberapa perguruan tinggi di negara maju. 37
Wijaya
(2006:
3),
menjelaskan
bahwa
kesiapan
untuk
mengimplementasikan mobile learning di dalam pendidikan sangat bergantung pada semua stakeholder yang terkait. Kesiapan dapat di pahami sebagai kemampuan untuk menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam mobile learning. Adapun stakeholder yang terkait antara lain guru, siswa, sekolah sebagai pihak penyelenggara dan pemerintah sebagai penyedia infrastruktur. Mobile learning memiliki teknologi konektifitas yang lebih fleksibel antara lain Wifi, GSM/CDMA, dan GPRS. Satu peralatan mobile bisa menggunakan lebih dari satu macam teknologi komunikasi memiliki karakteristik yang berbeda. Pemilihan teknologi komunikasi yang digunakan mempengaruhi jangkauan dan kecepatan akses dari peralatan mbile yang digunakan. Mobile learning memungkinkan komunikasi antara guru dan siswa bisa berlangsung secara synchronous atau asynchronous. Komunikasi asynchronous berlangsung jika antara guru dan siswaberada pada saat yang bersamaan. Contoh yang paling umum dari komunikasi synchronous ini adalah komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa yang berada pada saat yang berbeda. Pada saat tertentu guru mengunggah materi dan dan disaat yang lain siswa mengunduh materi untuk dipelajari. Sistem m-learning dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajran atau layanan informasi administrasi. Contoh pemanfaatan sistem mobile learning dalam pembelajaran antara lain materi, soal – soal tes, dll. Pemanfaatan sistem mobile learning untuk layanan informasi administrasi contohnya adalah laporan nilai akademis siswa, pengumuman sekolah dll.
38
c.
Kelebihan dan Kekurangan Mobile learning Beberapa kelebihan Mobile learning dibandingkan dengan pembelajaran
lain sebagai berikut: 1) Dapat digunakan dimanapun dan kapanpun 2) Memiliki harga yang relative lebih murah dibandingkan dengan PC desktop 3) Ukuran perangkat yang kecil dan ringan daripada PC desktop 4) Diperkirakan dapat mengikutsertakan lebih banyak pembelajar karena mlearning memanfaatkan teknologi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 5) Fitur makin canggih 6) Jangkauan wireless/seluler yang luas sehingga akses ke sumber daya pembelajaran lebih mudah dan cepat. Mobile learning memiliki keterbatasan–keterbatasan terutama dari sisi perangkat/media belajarnya. Keterbatasan perangkat bergerak antara lain sebagai berikut: 1) Kemampuan pemroses 2) Kapasitas memori untuk menyimpan 3) Layar tampilan 4) Catu daya 5) Network Kekurangan mobile learning sendiri sebenarnya lambat laun dapat teratasi khususnya dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. 39
Kecepatan processor pada ponsel semakin lama semakin baik, sedangkan kapasitas memori, terutama memori eksternal ssaat ini semakin besar dan murah. Hal ini yang perlu diperhatikan dalam penggunaan dalam penggunaan mobile learning adalah bahwa tidak semua konten pembelajaran konvensional maupun konten pembelajaran e-learning dapat ditransformasikan ke dalam konten mobile learning. Sistem yang optimal adalah menggabungkan mobile learning dengan elearning, dimana ada alternatif proses pembelajaran dilakukan dengan perangkat computer atau device bergerak (handphone) atau digabungkan dengan sistem tradisional.
5.
Android Android menurut Don (2010) adalah sistem operasi berbasis linux yang
dipergunakan sebagai pengelola sumber daya perangkat keras baik untuk ponsel, smartphone, dan juga PC tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan bermacam peranti bergerak. Awalnya Google Inc membeli android Inc, pendatang baru
yang
membuat
peranti
lunak
untuk
ponsel.
Kemudian
untuk
mengembangkan android dibentuk Open Handset Alliance (OHA), konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk google, HTC, Intel, Motorola, qualcomm, T-Mobil, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana android, 5 November 2007, Android bersama open handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka 40
perangkat seluler. Di lain pihak Google merilis kode – kode android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendaat dukungan penuh dari Google atau Google Mail services (GMS) dan kedua adalah yang benar – benar berbasis distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagao Open Handset Distribution (OHD). Beberapa produk/versi dari android a.
Android versi 1.1 Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1Android versi ini
dilengkapai dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice searc (pencarian suara), pengiriman pesan dengan gmail, dan pemberitahuan email.
b.
Android versi 1.5 (Cupcake) Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler
dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke youtube dan gambar ke picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth, A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.
41
c.
Android versi 1.6 (Donut) Donut versi 1.6 dirilis pada September dengan menampilkan proses
pencarian yang lebih baik disbanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinan pengguna untuk memilih foto yang dihapus; kamera, camcorder, dan galeri yang diintegrasikan; CDMA/EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.
d.
Android versi 2.0/2.1 (Éclair) Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi
2.0/2.1 (Éclair), perubahan yang dilakukan adalah mengoptimalkan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dan dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital zoom, dan Bluetooth. Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps – aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengemabng aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset android, semakin banyak pihak ketiga 42
yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi android adalah shazam, backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi android asli, conthnya aoleh MySpace dan Facebook.
e.
Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan
umumnya terhadap versi – versi sebelumnya anatara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi v8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome untuk mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD card, kemampuan Wifi Hotspot portable, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.
f.
Android versi 2.3 (Gingerberad) Pada 6 desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerberad) diluncurkan.
Perubahan – perubahan umumnya yang didapat dari android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didedsain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan near field communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu. 43
g.
Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb) Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini
mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang di buat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. h.
Android versi 4.0 Diumumkan pada tanggal 19 oktober 2011, membawa fitur Honeycomb
untuk smartphone dan menambahkan fitur baru temasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan control, terpadu kontak jaringan social, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagai informasi dengan menggunakan NFC. Ponsel pertama yang menggunakan system operasi inia dalah Samsung Galaxy Nexus. i.
Android versi 4.1 (Jelly Bean) Android Jelly Bean yang diluncurkan pada acara Google I/O lalu
membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat. Tak ketinggalan Google New juga menjadi bagian yang diperbaruhi. Google New memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. 44
System operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet asus, yakni Google Nexus 7.
C. Penelitian Yang Relevan Penelitian yang dilakukan Kholid Surya Wardani dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Teknologi Informasi sebagai sumber belajar mandiri kimia SMA/MA. Penelitian ini hampir sama dengan handphone kimia yang mengadopsi sumber belajar mandiri dengan perkembangan multimedia dan teknologi informasi. Penelitian di lakukan oleh Soleh dengan judul pengemabngan Paket Belajar Handphone ymbian Os Tentang Kimia Karbon Sebagai Sumber Belajar Mandiri Hampir sama dengan handphone kimia. Kedua penelitian tersebut mempunyai persamaan yaitu sebagai sumber belajar mandiri dan menggunakan teknologi mobile learning.
D. Kerangka Berpikir Perbedaan setiap individu peserta didik adalah sesuatu yang tidak dapat dielakkan, sehingga perlu di kembangkan media pembelajaran untuk menopang perbedaan – perbedaan individu peserta didik. Pembelajaran mandiri adalah salah satu solusi untuk memaksimalkan potensi – potensi yang dimiliki setiap individu peserta didik, namu pengembangan media untuk mendukung pembelajaran mandiri perlu mendapat perhatian khusus agar dapat memenuhi tujuan pembelajaran mandiri. 45
Usaha untuk peningkatan kualitas pembelajaran harus mengingat pada perbedaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Proses pembelajaran mandiri mengharuskan
peserta
didik
aktif
dalam
belajar,
menemukan
dan
mengembangkan informasi yang diperoleh. Kegiatan pembelajaran mandiri memerlukan suatu media yang dapat membantu peserta didik belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki setiap peserta didik. Perkembangan teknologi informasi sekarang ini sangat membantu proses pembelajaran mandiri dalam mengembangkan inovasi pada media yang digunakan. Peserta didik ditingakat SMA/MA sekarang ini hamper semua mempunyai handphone, sehingga kegunaan handphone disini sangat penting sebagai alat komunikasi dan informasi. Handphone yang digunakan peserta didik dianggap sebagai barang pokok dan penting yang sering dibawa oleh peserta didik kemanapun dan dimanapun pergi. Peserta didik lebih sering beraktivitas dengan handphone daripada beraktivitas membaca buku. Handphone sekarang dianggap sebagai barang yang sangat pening bagi siswa dan sering digunakan, maka di kembangkan sebuah inovasi media pembelajaran berupa handphone. Diharapkan handphone ini dapat membantu peserta didik didalam proses belajar mandiri sesuai dengan tempat dan waktu peserta didik belajar.
46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian prosedural, yaitu model yang bersifat deskriptif dengan menggariskan langkah – langkah atau prosedur yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Produk yang akan akan dikembangkan dalam penelitian ini berupa aplikasi learning berbasis android yang berisi materi tabel periodik unsur. Model penelitian pengembangan adalah model penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Penelitian ini menggunakan model pengembangan prosedural. Model yang digunakan dalam penelitian ini pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoritik. (Tim Puslitjaknov, 2008:8). B. Prosedur Pengembangan Prosedur penelitian pengembangan mobile learning mengikuti langkah langkah yang dikemukakan Brog & Gall (1983:775). Model ini terdiri dari 10 langkah yang dapat dilakukan dengan lebih sederhana melibatkan 5 langkah utama, yaitu (Tim Puslitjaknov, 2008:11): 1. Analyze (analisis) a.
Analisis kurikulum bertujuan untuk mengkaji materi kimia SMA/MA yang sesuai untuk disampaikan melalui pengembangan media belajar mobile
47
learning. Proses ini meliputi kajian materi kimia yang sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). b.
Perumusan tujuan adalah kegiatan perumusan tujuan pembelajaran dengan terlebih dahulu menganalisis standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan yang memungkinkan dapat disampaikan dalam mobile learning
c.
Pemilihan jenis media yang akan dikembangkan, yakni dipilih handphone yang bisa di gunakan sebagai mobile learning berbasis android.
2. Design (Desain) Tahap desain merupakan tahap rancangan pembuatan Mobile learning. Tahap desain meliputi : a. Pembuatan desain mobile learning secara keseluruhan (storyboard) dalam bentuk (flowchart) . Desain game dapat dilihat pada lampiran 18. b. Pengumpulan referensi materi yang mendukung untuk pembuatan mobile learning. c. Penyusunan materi, soal, jawaban, dan pembahasan yang akan dimuat dalam mobile learning. Selanjutnya materi, soal, jawaban, dan pembahasan dibuat dalam bentuk gambar dengan format png (portable network graphics) dengan menggunakan CorelDRAW Graphic Suite X5. d. Validasi soal yang akan digunakan dalam mobile learning. Soal yang dibuat divalidasi secara logis oleh dosen pembimbing. e. Pembuatan background, gambar, efek suara, musik dan tombol-tombol. Background, gambar, dan tombol-tombol dibuat dalam format gambar 48
portable network graphics (.png) menggunakan program Corel DRAW Graphic Suite X5 dan Photoshop CS5. f. Pembuatan instrumen berupa angket penilaian kualitas produk.
3. Development (Pengembangan) Tahap pengembangan merupakan tahap untuk pembuatan mobile learning berbentuk file .apk yang dapat dijalankan di OS Android. Tahap pengembangan meliputi : a. Pembuatan software mobile learning mengunakan program Adobe Flash Proffessional CS6. b. Peninjauan produk awal oleh dosen pembimbing, ahli materi, ahli media dan peer reviewer untuk memperoleh masukan dan saran. c. Revisi produk awal setelah ditinjau dosen pembimbing, ahli materi, ahli media dan peer reviewer. Produk awal yang dihasilkan selanjutnya digunakan pada tahap implementasi.
4. Implementation (Implementasi) Pada tahap implementasi ini, ditentukan sasaran implementasinya yaitu: a. Penilaian kualitas produk oleh reviewer (5 orang guru Kimia SMA) . b. Analisis data yang diperoleh digunakan untuk mengetahui kualitas produk mobile learning. c. Penyempurnaan produk akhir. Masukan dari reviewer digunakan untuk penyempurnaan produk
49
Analisis
Analisis kompetensi (SK/KD) Analisis instruksional Pembuatan desain mobile learning (flowchart) Pengumpulan referensi materi
Penyusunan materi, soal, jawaban, dan pembahasan Desain
Validasi logis terhadap soal Pembuatan background, gambar, efek suara, musik dan tombol Pembuatan instrumen penilaian
Pengembangan dan Implementasi Gambar 3a. Skema Langkah Kerja Penelitian (bagian 1)
50
Analisis dan Desain
Pembuatan software mobile learning
Pengembangan
Peninjauan ahli materi, ahli IT, dan peer reviewer Revisi produk awal
Produk awal mobile learning
mobile learning
Penialaian produk oleh reviewer
Implementasi
Analisis data Penyempurnaan produk
Kualitas Produk
Produk Akhir mobile learning Gambar 3b. Skema Langkah Kerja Penelitian (bagian 2) C. Peninjauan dan Penilaian Produk 1. Desain Tinjauan dan Penilaian Produk Desain penilaian produk mobile learning materi tabel periodik unsur dalam penelitian pengembangan ini menggunakan desain penilaian produk secara deskriptif. Secara diagram, desain peninjauan dan penilaian produk dapat dilihat pada Gambar 4.
51
Produk Awal Dosen Pembimbing
Tinjauan
Ahli Materi Ahli Media Peer Reviewer
Revisi I
Reviewer (5 guru kimia SMA)
Penilaian
Revisi II Analisis Data Produk Akhir
Gambar 4. Skema Desain Peninjauan dan Penilaian Produk
2. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada materi tabel periodik unsur.
b. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kualitas mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada materi tabel periodik unsur ditinjau dari penilaian aspek materi dan soal, kebahasaan, keterlaksanaan, tampilan audio
52
visual, dan rekayasa perangkat lunak. Penilaian dilakukan oleh lima guru kimia SMA (reviewer) dengan menyertakan instrumen penilaian dan penjabarannya seperti pada Lampiran 1 dan 2.
3. Jenis Data Data yang akan diperoleh dalam penelitian pengembangan ini adalah : a. Data proses pengembangan produk sesuai dengan prosedur pengembangan yang telah ditentukan. Data tentang proses pengembangan produk mobile learning berdasarkan tinjauan dan masukan 2 orang dosen pembimbing, 1 ahli media, 1 ahli IT , dan 3 orang peer reviewer. b. Data tentang kualitas produk mobile learning oleh reviewer (5 orang guru kimia SMA).
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Instrumen penilaian dari penelitian ini terdiri dari lembar masukan untuk dosen pembimbing, ahli materi, ahli IT dan peer reviewer serta angket berupa daftar isian (check list) dengan skala Likert untuk reviewer. Angket penilaian kualitas berupa daftar isian (check list) divalidasi secara logis, dengan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil adaptasi dari penilaian media pembelajaran yang dikeluarkan oleh Dikmenum dan dari Kriteria Penilaian Pengembangan Chemistry Game Seri Stoikiometri Academy oleh Amelia Handayani Burhan (2012) dengan pengembangan lanjut oleh peneliti. Instrumen penelitian berupa angket penilaian kualitas mobile learning yang 53
digunakan untuk reviewer meliputi 5 aspek kriteria dengan jumlah indikator sebanyak 25 butir. Indikator tiap aspek kriteria memiliki jumlah yang berbeda. Kisi-kisi instrumen penelitian kualitas mobile learning dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Penentuan Kriteria Kualitas mobile learning untuk reviewer Jumlah No
Aspek Kriteria
Nomor Indikator indikator
1.
MateridanSoal
6
1, 2, 3, 4, 5, 6
2.
Kebahasaan
2
7, 8
3.
Keterlaksanaan
4
9, 10, 11, 12
4.
Tampilan Audio dan Visual
8
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 5.
Rekayasa perangkat lunak Jumlah butir
5
21, 22, 23, 24, 25
25
Instrumen penilaian untuk siswa berupa angket penilaian sama seperti instrumen penilaian untuk reviewer tetapi tidak mencantumkan aspek materi dan soal. Instrumen penilaian penelitian ini meliputi 4 aspek kriteria dengan jumlah indikator sebanyak 19 butir.
E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut :
54
1. Data Proses pengembangan Data pengembangan produk merupakan data deskriptif. Data proses pengembangan berupa koreksi dan masukan dari peer reviewer, ahli materi, dan ahli IT , serta reviewer yang digunakam sebagai acuan dalam revisi produk. 2. Data Kualitas Produk yang Dihasilkan Data kualitas produk yang dihasilkan diperoleh dari penilaian oleh reviewer dan siswa SMA Kelas XI. Data yang diperoleh tersebut selanjutnya diolah dengan prosedur sebagai berikut : a. Mengubah nilai yang diperoleh dari reviewer dan siswa yang masih dalam bentuk data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Skor 1 diberikan untuk kategori Sangat Kurang (SK) 2) Skor 2 diberikan untuk kategori Kurang (K) 3) Skor 3 diberikan untuk kategori Cukup (C) 4) Skor 4 diberikan untuk kategori Baik (B) 5) Skor 5 diberikan untuk kategori Sangat Baik (SB) b. Menghitung skor rata-rata seluruh aspek penilaian dan setiap aspek penilaian dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan : = skor rata-rata seluruh aspek atau setiap aspek = jumlah skor seluruh aspek atau setiap aspek Jumlah reviewer atau siswa 55
c. Mengubah skor akhir rata-rata menjadi nilai kualitatif untuk mengetahui kualitas mobile learning sesuai dengan kriteria penilaian ideal (Eko Putro Widoyoko, 2011:238), yang dijabarkan dalam Tabel 6. Tabel 6. Kriteria Penilaian Ideal No.
Rentang Skor (i)
Kategori
1
>
+ 1,8SBi
Sangat baik (SB)
2
+ 0,6SBi< ≤
+ 1,8 SBi
Baik (B)
3
- 0,6SBi< ≤
+ 0,6 SBi
Cukup (C)
4
- 1,8 SBi< ≤
- 0,6 SBi
Kurang (K)
≤
5
- 1,8 SBi
Sangat kurang (SK)
Dengan keterangan : : Rata-rata ideal = ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)
SBi = SimpanganBakuideal
SBi = (½) ( ) (skor tertinggi ideal - skor terendah ideal) Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi Skor terendah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah d. Menghitung persentase keidealan dengan menggunakan rumus:
56
Skor ideal adalah skor yang ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap responden pada setiap pertanyaan memberi jawaban dengan skor tertinggi (Sugiyono, 2010: 137). Dengan demikian, skor ideal merupakan skor maksimal yang dapat diperoleh dari hasil skoring angket. e. Menentukan kualitas mobile learning dengan membandingkan rerata skor
yang diperoleh dengan kriteria penilaian ideal (Tabel 6).
57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Hasil penelitian pengembangan yang pertama adalah produk mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur. Produk mobile learning sebagai media pembelajaran ini berupa aplikasi dalam format file apk yang dapat dijalankan dengan perangkat mobile yang berbasis android. Prosedur untuk menjalankan mobile learning sebagai media pembelajaran yaitu dengan menginstal file mobile learning ke dalam perangkat android dan setelah terinstal dapat langsung digunakan. Mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur ini memiliki 4 navigasi utama, yaitu: a. Navigasi “Kompetensi” Navigasi kompetensi memuat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan mobile learning. b. Materi Sub menu materi ini berisi materi kimia yang diuraikan secara ringkas. Menu materi dapat digunakan pemakai mobile learning untuk memudahkan dalam mengerjakan soal yang ada di dalam mobile learning. 58
c. Evaluasi Sub menu evaluasi berisi latihan soal. berisi soal yang mudah dan belum kompleks serta soal yang lebih sulit dan sudah variatif (kompleks). Soal yang didapat akan keluar secara acak. Jadi, setiap menggunakan mobile learning, soal yang keluar belum tentu sama. d. Petunjuk Sub menu petunjuk menjelaskan mengenai cara-cara penggunaan media. e. Skor Sub menu skor berisi data skor yang diperoleh setiap pengguna yang telah mengerjakan soal dalam mobile learning. Sub menu skor akan menyimpan datasecara otomatis lima pengguna dengan skor terbaik. f. Navigasi “Profil” Navigasi profil berisi identitas pembuat software mobile learning, ukuran file, dan alamat email pembuat software (peneliti). g. Navigasi “Keluar” Navigasi keluar merupakan tombol yang dapat dipakai pengguna (user) untuk keluar dari mobile learning. Tampilan navigasi halaman utama dalam dapat mobile learning dilihat pada Gambar 5.
59
Gambar 5. Printscreen Navigasi Halaman Utama Selain beberapa navigasi, halaman utama, yang dijelaskan di atas, mobile learning dilengkapi dengan beberapa tombol untuk mempermudah dalam penggunaannya, yaitu : a. Tombol Home fungsinya untuk masuk ke setiap halaman utama dalam materi yang sedang dijalankan. b. Tombol next fungsinya untuk menuju ke menu selanjutnya. c. Tombol back fungsinya untuk kembali ke menu sebelumnya.
2. Penilaian Produk Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data dari lembar masukan dari dosen pembimbing, ahli materi, ahli IT dan peer reviewer serta angket berupa daftar isian (check list) dengan skala Likert untuk reviewer. Data hasil evaluasi ini berupa penilaian mobile learning dari aspek materi dan soal, kebahasaan, keterlaksanaan, tampilan audio visual, dan rekyasa perangkat lunak. 60
Data hasil penilaian dari Reviewer yang meliputi aspek materi dan soal, kebahasaan, keterlaksanaan, tampilan audio viasual,dan rekyasa perangkat lunak dapat dilihat pada Lampiran 5, 6 dan 7. Skor maksimal dari masing-masing indikator pada setiap aspek yang dinilai dalam angket penilaian adalah 5, sedangkan skor minimal adalah 1 untuk indikator pada setiap aspek. Data penilaian yang diperoleh dari reviewer diubah menjadi nilai kualitatif untuk mengetahui kualitas Mobile Learning Berbasis Android sesuai dengan kriteria kategori penilaian yang dijabarkan dalam Tabel 6 (Eko Putro Widoyoko, 2011:238) Perhitungan penilaian Kualitas Mobile Learning Berbasis Android diperoleh skor rata-rata yaitu 109,2 dengan nilai tertinggi yaitu 12 di persentasekan mencapai 87,36% sehingga kualitas Mobile Learning Berbasis Android termasuk dalam kategori Sangat Baik (SB). Seperti yang ditampilkan pada Tabel 7. Penilaian aspek Materi dan Soal diperoleh skor rata-rata yaitu 26,2 dengan persentasekeidealan adalah 87,33% sehingga untuk aspek Materi dan Soal termasuk dalam kategori Sangat Baik (SB). Seperti yang di tampilkan pada Tabel 8a. Perhitungan penilaian aspek Kebahasaan diperoleh skor rata-rata yaitu 8,6 dengan persentasekeidealan adalah 86,00% sehingga untuk Kebahasaan termasuk dalam kategori Sangat Baik (SB). Seperti yang di tampilkan pada Tabel 8b.
61
Tabel 7. Data Penilaian oleh Reviewer Penilaian Kualitas Mobile Learning Berbasis Android secara keseluruhan No Indikator 1 2 3 Materi dan I Soal 4 5 6 7 II Kebahasaan 8 9 10 III Keterlaksanaan 11 12 13 14 15 16 Tampilan IV Audio Visual 17 18 19 20 21 22 Rekayasa 23 V Perangkat Lunak 24 25 Jumlah Skor Rata-rata Skor tertinggi ideal Skor terendah ideal
No
Aspek Kriteria
Skor Reviewer II III IV 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 3 4 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 99 107 111 109,2 125 25
I 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 121
Persentase Keidealan
=
V 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 108
x 1087,36 %
Bila data penilaian dari masing-masing Reviewer disajikan dalam bentuk diagram, maka hasilnya seperti pada Gambar 6 berikut: 62
40
materi dan soal kebahasaan keterlaksanaan tampilan dan audio visual rekayasa perangkat lunak
Jumlah peilaian per indikator
35 30 25 20 15 10 5 0 reviewer 1
reviewer 2
reviewer 3
reviewer 4
reviewer 5
reviewer
Gambar 6. Diagram Hasil Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile Learning Berbasis Android Pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur berdasarkan Reviewer. Berdasarkan data yang disajikan, maka dapat diperoleh jumlah rerata skor dari penilaian reviewer pada tiap aspek produk pada Tabel 8 berikut: Tabel 8. Data Keseluruhan Hasil Penilaian Produk oleh reviewer Penilai No 1 2 3 4 5
Aspek Materi dan soal Kebahasaan Keterlaksanaan Tampilan AudioVisual Rekayasa perangkat Lunak
Reviewer 1
Reviewer Reviewer Reviewer Reviewer 2 3 4 5
30
22
25
27
27
10 19
8 15
9 17
8 15
8 15
37
31
33
38
36
25
23
23
23
22
Hasil rerata penilaian setiap aspek yang berupa skor dapat dikonversikan menjadi skala lima (Sukardjo, 2009: 84). 63
Berdasarkan konversi skor penilaian tersebut, maka dapat diperoleh hasil akhir kualitas Mobile Learning pada tiap aspeknya seperti tersaji pada Tabel 9: Tabel 9. Hasil Akhir Penilaian KualitasMobile Learning pada Tiap Aspek No 1 2 3 4 5
Aspek Materi dan soal Kebahasaan Keterlaksanaan Tampilan AudioVisual Rekayasa perangkat Lunak
Kategori Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik
Berdasarkan Tabel yang merupakan rerata hasil akhir penilaian kualitas produk oleh ahli dan guru diketahui bahwa semua aspek penilaian yaitu aspek materi dan soal, kebahasaan, tampilan audio visual, dan rekyasa perangkat lunak termasuk dalam kategori sangat baik dan untuk keterlaksanaan masuk kedalam kategori baik. 3. Penilaian oleh reviewer Hasil penelitian pengembanganberupa kualitas mobile learning berdasarkan penilaian oleh 5 orang reviewer. Reviewer yang menilai mobile learning adalah guru kimia SMA di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penilaian kualitas mobile learning oleh 5 orang reviewer (Guru Kimia SMA) yaitu dengan skor rata-rata 109,2 dan persentase keidealan 87,36%. Berdasarkan kriteria penilaian ideal kualitas mobile learning oleh reviewer, skor rata-rata yang diperoleh berada dalam rentang skor
>105,1 sehingga mobile
learning termasuk dalam kategori sangat baik (SB). Rentang skor penilaian ideal secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6. Berdasarkan penilaain reviewer, mobile learning layak digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu 64
siswa dalam mempelajari materi kimia konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur sebagai sumber belajar mandiri, atau sebagai referensi belajar. Hasil penilaian kualitas mobile learning ini secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6 dan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Data Skor Penilaian Kualitas mobile learning oleh Reviewer Aspek Kriteria Tampilan Rekayasa Reviewer Materi Kebahasa- KeterlakAudio Perangkat dan Soal an sanaan Visual Lunak 30 10 19 37 25 I 22 8 15 31 23 II 25 9 17 33 23 III 27 8 15 38 23 IV 27 8 15 36 22 V 131 43 81 175 116 JUMLAH Skor rata26,2 8,6 16,2 35 23,2 rata ( Skor 30 10 20 40 25 maksimal Rentang >25,2 >8,4 >16,8 >33,6 >21,0 skor SB SB SB SB SB Kategori Persentase 87,33 % 86% 81% 87,50 % 92,80 % keidealan
Jumlah 121 99 107 118 111 556 111,2 125 >105,1 SB 89,4%
B. Analisis Data dan Pembahasan Data yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini meliputi 4 jenis data, yaitu data proses pengembangan produk ,dan data kualitas produk oleh reviewer terhadap media pembelajaran mobile learning. Mobile learning ini dihasilkan melalui beberapa tahap proses pengembangan. Data proses pengembangan produk mobile learning ini berupa saran dan masukan dari peer reviewer, ahli materi, ahli media, dan reviewer. Data proses pengembangan 65
mobile learningini digunakan untuk revisi produk yang dikembangkan pada tahap sebelumnya. Data kualitas produk berupa penilaian yang dilakukan oleh reviewer berdasarkan instrumen penilaian kualitas mobile learning. Data penilaian ini berupa data kuantitatif selanjutnya diubah menjadi data kualitatif. Data kualitas produk
mobile
learning
ini
digunakan
untuk
mengetahui
tingkat
kelayakan/kualitas produk mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur.
1. Data proses pengembangan Data proses pengembangan mobile learning ini berupa saran dan masukan oleh peer reviewer, ahli materi, ahli IT, dan reviewer. Saran dan masukan yang diberikan digunakan untuk merevisi produk yang dibuat. Produk game awal dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, ditinjau oleh ahli materi, ahli IT, danpeer reviewer. Data saran dan masukan yang diperoleh dari ahli materi, ahli IT, dan peer reviewer digunakan untuk revisi pertama. Setelah revisi pertama produk mobile learning dinilaikan kepada reviewer. Data saran dan masukan yang diperoleh dari reviewer digunakan sebagai dasar untuk penyempurnaan produk dan dihasilkan produk mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur. Data proses pengembangan secara lebih rinci akan dijelaskan pada sub bab revisi produk.
66
2. Data Kualitas Produk oleh Reviewer Penilaian mobile learning oleh reviewer (5 orang guru kimia SMA) dilakukan dengan instrumen yang terdiri atas 5 aspek penilaian dan dijabarkan menjadi 25 indikator. Hasil penilaian mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur oleh reviewer secara keseluruhan memiliki skor rata-rata 109,2 dengan persentase keidealan 87,36%. Berdasarkan kriteria penilaian idealoleh reviewer,skor rata-rata hasil penilaian reviewerberada dalam rentang skor
>105,1 sehinggamobile
learning termasuk dalam kategori kualitas sangat baik (SB). Rentang skor penilaian ideal secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6. Data hasil penilaian kualitas setiap aspek mobile learning oleh reviewer secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Kualitas setiap aspek mobile learning berdasarkan penilaian reviewer
Aspek Kriteria Materi dan Soal Kebahasaan Keterlaksanaan Tampilan Audio Visual Rekayasa Perangkat Lunak Secara keseluruhan
Jumlah Indikator
Skor ratarata ( )
6
26,2
30
87,33
SB ( >25,2)
2 4
8,6 16,2
10 20
86 81
SB ( >8,4) SB ( >16,8)
8
35
40
87,50
SB ( >33,6)
5
23,2
25
92,80
SB( >21,0)
25
109,6
125
86,93
SB( >105,1)
Skor Persentase maksimal Keidealan(%)
67
Kategori
Berdasarkan hasil penilaian setiap aspek di atas dapat dibuat grafik kualitas setiap aspek terhadap persentase keidealan. Grafik dapat dilihat pada Gambar 6 yang ada di atas.
1) Aspek Materi dan Soal Aspek Materi dan Soal terdiri atas 6 indikator penilaian. Skor rata-rata hasil penilaian oleh reviewer pada aspek materi dan soal adalah 26,2 dengan persentase keidealan 88,67%. Berdasarkan kategori penilaian ideal, skor ratarata hasil penilaiaan oleh reviewer untuk aspek materi dan soal berada dalam rentang skor >25,2 dan dapat disimpulkan bahwa untuk aspek materi dan soal mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada materi konfigurasi electron dan tabel periodik unsur termasuk dalam kategori kualitas sangat baik (SB). Rentang skor kategori penilaian ideal secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7. Data skor masing-masing indikator pada aspek materi dan soal dapat dilihat pada Tabel 13. Materi dan soal yang dimuat di dalam mobile learning sudah disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar (standar isi) mata pelajaran kimia SMA/MA. Hal ini dapat diketahui pada indikator pertama dimana kesesuaian materi dalam media pembelajaran dengan Standar Isi (SK dan KD) memperoleh nilai rata-rata sangat baik, yaitu 4,4. Berdasarkan persentase keidealan pada tabel 13, persentase keidealan aspek materi dan soal sebesar 87,33%. Bila dibandingkan dengan persentase
68
keidealan aspek yang lain, persentase keidealan aspek materi soal berada pada urutan kedua terbesar. Tabel 12. Kualitas mobile learning untuk aspek materi dan soal berdasarkan penilaian reviewer No
I
II
III
IV
V
5
4
4
4
5
4,4
5
4
4
5
4
4,4
5
4
5
5
5
4,8
5
4
4
4
5
4,4
5
3
4
4
4
4
5
3
4
5
4
4,2
30 22 Rentang skor Kategori Persentase keidealan
25
27
27
26,2 >25,2 SB 87,33%
Kesesuaian materi dalam media pembelajaran dengan Standar Isi (SK dan KD) Kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan siswa Kesesuaian penjabaran materi dalam media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran Kejelasan isi soal Kesetaraan pilihan jawaban Kesesuaian kunci jawaban dan pembahasan
1
2
3 4 5 6 Jumlah
Reviewer
Skor ratarata (
Indikator
Persentase sebesar 87,33% pada aspek materi dan soal tidak terlepas dari materi dan soal yang disampaikan dalam mobile learning sudah disesuaikan dengan standar isi. Materi yang disampaikan juga disesuaikan dengan pengetahuan siswa SMA. Jawaban soal dan pembahasan yang dimuat dalam mobile learning juga menjadi satu kesatuan yang sesuai.
69
Dilihat dari penilaian setiap indikator, indikator kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan siswa merupakan indikator dengan nilai rata-rata paling tinggi, yaitu 4,8. Hal ini karena materi pelajaran dan soal pada mobile learning dibuat sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa SMA/MA dan tidak menyajikan materi yang diluar kemampuan siswa SMA/MA. Indikator Kesetaraan pilihan jawaban merupakan indikator dengan nilai rata-rata paling rendah yaitu 4. Indikator kesetaraan pilihan jawaban ini digunakan untuk menilai kesetaraan jawaban pada soal mobile learning yang berbentuk pilihan ganda. Meskipun indikator ini memperoleh nilai terendah bukan berarti nilainya tidak baik, indikator ini sudah termasuk ke dalam kategori baik karena nilai rata-ratanya yaitu 4. Secara keseluruhan untuk aspek materi dan soal termasuk ke dalam katergori sangat baik (SB). Berdasarkan hasil analisis tersebut, mobile learning layak dijadikan sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA untuk konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur ditinjau dari kesesuaian materi dengan standar isi, kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan siswa, kesesuaian penjabaran materi dengan tujuan pembelajaran, kejelasan isi soal, kesetaraan pilihan jawaban, dan kesesuain kunci jawaban dengan pembahasan. 2) Aspek Kebahasaan Aspek Kebahasaan terdiri atas 2 indikator penilaian. Skor rata-rata hasil penilaian oleh reviewer pada aspek kebahasaan adalah 8,6 dengan persentase keidealan 86% . Berdasarkan kriteria penilaian ideal, skor rata-rata hasil penilaian oleh reviewer untuk aspek kebahasaan berada pada rentang 70
skor >8,4 yang menunjukkan bahwa aspek kebahasaan ini termasuk dalam kategori sangat baik (SB). Kriteria penilaian ideal secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7. Data skor masing-masing indikator pada aspek kebahasaan dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Kualitas mobile learning untuk aspek kebahasaan berdasarkan penilaian reviewer No Indikator Reviewer Skor ratarata ( I II III IV V 1 Penggunaan bahasa tidak menimbulkan penafsiran 5 4 4 4 4 4,2 ganda 2 Penggunaan bahasa yang 5 4 5 4 4 4,4 komunikatif Jumlah 8 9 8 9 9 8,6 Rentang skor >8,4 Kategori SB Persentase keidealan 86%
Berdasarkan penilaian reviewer dapat disimpulkan bahwa untuk aspek kebahasaan mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur dalam pembuatannya sudah menggunakan bahasa yang komunikatif dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Penggunaan bahasa yang demikian akan memudahkan siswa dalam mempelajari materi yang termuat dalam mobile learning. Penggunaan bahasa yang komunikatif dan tidak menimbulkan penafsiran ganda akan memudahkan siswa dalam mempelajari materi yang ada di dalamnya. Namun, berdasarkan Gambar 6. Aspek kebahasaan mendapatkan persentase keidealan terendah dibandingkan aspek lainnya, yaitu 86%. Hal ini 71
karena Aspek kebahasaan dirasa kurang baku oleh reviewer. Bahasa yang digunakan dibuat dengan bahasa komunikatif dan tidak menimbulkan penafsiran ganda agar siswa lebih mudah memahami. Secara keseluruhan aspek kebahasaan sudah layak digunakan dalam mobile learning sebagai media pembelajaran siswa SMA/MA.
3) Aspek Keterlaksanaan Aspek Keterlaksanaan terdiri atas 4 indikator penilaian. Skor rata-rata hasil penilaian oleh reviewer pada aspek keterlaksanaan adalah 16,2 dengan persentase keidealan 92%. Berdasarkan kriteria penilaian ideal, hasil penilaian oleh reviewer untuk aspek keterlaksanaan berada dalam rentang skor >16,8 sehingga aspek keterlaksanaan termasuk dalam kategori sangat baik (SB). Kriteria penilaian ideal secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7. Data skor masing-masing indikator pada aspek keterlaksanaan dapat dilihat pada Tabel 14. Berdasarkan penilaian reviewer pada tabel 14 dapat disimpulkan bahwa untuk aspek keterlaksanaan mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur memberikan kesan yang menarik dalam pelaksanaan penyajian pembelajaran kepada siswa. Reward yang diberikan setiap menyelesaikan soal mobile learning dapat memberi motivasi siswa untuk belajar lebih rajin lagi.
72
Tabel 14. Kualitas mobile learning untuk aspek keterlaksanaan berdasarkan penilaian reviewer No
Indikator
Reviewer I
1
2
3
4
II
Ketepatan pemberian reward atas jawaban 5 4 pengguna Kemampuan penggunaan media pembelajaran 4 3 secara berulang-ulang Keunggulan dibandingkan media 5 4 pembelajaran yang sudah ada Kemenarikan penyajian 5 4 media pembelajaran Jumlah 19 15 Rentang skor Kategori Persentase keidealan
Skor ratarata
III
IV
V
5
3
3
4
4
3
4
3,6
4
4
4
4,2
4
5
4
4,4
17
15
15
16,2 >16,8 SB 92%
Indikator kemenarikan penyajian media pembelajaran mendapatkan penilaian paling tinggi dari reviewer. Hal ini karena penyajian media pembelajaran mobile learning ini dibuat dan dikemas semenarik mungkin sehingga dapat membuat siswa untuk ingin selalu mencoba dengan tujuan mempelajari materi yang ada di dalamnya. Indikator terendah pada aspek ini terdapat pada indikator kemampuan penggunaan media pembelajaran secara berulang-ulang yaitu dengan nilai 3,6. Meskipun mendapatkan nilai terendah, indikator ini termasuk dalam kategori baik dengannilai rata-rata 3,6. Berdasarkan grafik yang terdapat pada Gambar 4, persentase keidealan aspek keterlaksanaan mendapatkan hasil tertinggi dibandingkan 73
aspek lainnya, yaitu 92 %. Hal ini karena pemberian reward setiap akhir permainan membuat siswa termotivasi untuk mencobanya lagi untuk memperoleh reward yang diinginkan siswa. Kemenarikan penyajian materi dan soal juga membuat siswa tidak merasa jenuh dalam belajar dengan mobile learning. Selain itu, kemampuan penggunaan media secara berulang-ulang dan keunggulan media dibandingkan media yang lain dapat menarik minat siswa untuk menggunakan media ini sebagai suplemen dalam belajar.
4) Aspek Tampilan Audio Visual Aspek tampilan audio visual terdiri atas 8 indikator penilaian. Skor rata-ratahasil penilaian dari revieweradalah 35 dengan persentase keidealan 87,50%. Berdasarkan kriteria penilaian ideal, skor rata-rata hasil penilaian reviewer untuk aspek tampilan audio visualberada dalam rentang skor >33,6 sehingga aspek tampilan audio visual termasuk dalam kategori sangat baik (SB). Rentang skor kriteria penilaian ideal secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7. Data skor masing-masing indikator pada aspek tampilan audio visual dapat dilihat pada Tabel 15 Berdasarkan penilaian reviewer pada tabel 15, persentase keidealan aspek tampilan audio visual memperoleh hasil yang juga cukup menonjol, yaitu 87,50%. Secara keseluruhan aspek tampilan audio visual mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur dapat disimpulkan bahwa ukuran teks dan gambar sangat baik sehingga ilustrasi gambar yang ada dapat mempermudah pemahaman siswa dalam 74
mempelajari teks materi yang disajikan. Kejelasan warna yang digunakan dalam ilustrasi sangat baik sehingga siswa dapat fokus dalam penyajian materi yang disertai gambar. Selain itu, warna background yang kontras, ukuran font yang cukup besar, dan jenis font juga disesuaikan dengan pengguna dalam hal ini siswa. Tabel 15. Kualitas mobile learning untuk aspek Tampilan Audio Visual berdasarkan penilaian reviewer No
Indikator
Reviewer
1
Kesesuaian ukuran teks dan gambar 2 Kesesuaian ilustrasi gambar dengan materi 3 Kejelasan warna ilustrasi gambar 4 Kesesuaian pemilihan background (latar belakang) 5 Kesesuaian pemilihan warna tampilan 6 Kesesuaian pemilihan jenis huruf 7 Kesesuaian pemilihan ukuran huruf 8 Kesesuaian pemilihan musik/ suara Jumlah Rentang skor
Skor rata-rata
I
II
III
IV
V
4
4
5
5
4
4,4
5
4
4
4
4
4,2
5
4
4
5
5
4,6
5
4
4
5
5
4,6
5
4
5
5
4
4,6
5
3
4
5
4
4,2
4
4
4
5
5
4,4
4
4
3
4
5
4
37
31
33
38
36
35 >33,6
Kategori
SB
Persentasae keidealan
87,50%
Indikator kesesuaian pemilihan jenis font mandapatkan penilaian paling tinggi. Font yang digunakan dalam penyajian tidak kaku, tetapi lebih luwes dengan tujuan agar siswa tidak merasa bosan bila membaca teks. Jenis font yang 75
digunakan dalam pembuatan mobile learning sebagaian besar menggunakan jenis Abcissa. Indikator kesesuaian pemilihan musik/suara mendapatkan nilai paling rendah diantara yang lain. Hal ini karena pemilihan musik masih bersifat monoton. Pemilihan musik/suara menjadi koreksi bagi peneliti untuk lebih tepat dalam pemilihan musik/suara. Tetapi secara keseluruhan aspek tampilan audio visual termasuk dalam kategori sangat baik (SB) dan layak digunakan dalam mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA. . 5) Aspek Rekayasa Perangkat Lunak Aspek Rekayasa Perangkat Lunak terdiri atas 5 indikator penilaian. Skor rata-rata hasil penilaian oleh reviewer pada aspek rekayasa perangkat lunak adalah 23,2 dengan persentase keidealan 92,80%. Berdasarkan kriteria penilaian ideal, skor rata-rata hasil penilaian oleh reviewer untuk aspek rekayasa perangkat berada dalam rentang skor >21,0 sehingga aspek rekayasa perangkat lunak ini termasuk dalam kategori sangat baik (SB). Rentang skor kriteria penilaian ideal secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7. Data skor masing-masing indikator pada aspek rekayasa perangkat lunak dapat dilihat pada Tabel 16. Berdasarkan penilaian reviewer pada aspek rekayasa perangkat lunak mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur pada tabel 17 di bawah dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran ini memiliki kreativitas dan inovasi sangat tinggi. Indikator kreativitas dan inovasi dalam media pembelajaran 76
memperoleh penilaian paling tinggi. Hal ini karena penggunaan mobile phone sebagai sarana pembelajaran di Indonesia masih sangat jarang. Penggunaan mobile phone sebagai sarana pembelajaran merupakan terobosan yang sangat dini untuk mengikuti perkembangan arus kemajuan IPTEK khususnya smartphone. Tabel 16. Kualitas mobile learning untuk aspek rekayasa perangkat lunak berdasarkan penilaian reviewer No
Indikator
1
Kreativitas dan inovasi dalam media pembelajaran 2 Kemudahan fungsi touch and drag 3 Kejelasan petunjuk penggunaan media pembelajaran 4 Kemudahan pengoperasian media pembelajaran 5 Peluang pengembangan media pembelajaran terhadap perkembangan IPTEK Jumlah Rentang skor
I
Reviewer II III IV
V
Skor ratarata
5
5
4
4
4
4,4
5
5
5
4
4
4,6
5
4
5
5
5
4,8
5
4
4
5
5
4,6
5
5
5
5
4
4,8
24 22 23
23 22
23,2 >21,0
Kategori
SB
Persentase keidealan
92,80%
Indikator kemudahan fungsi touch and drag, kejelasan petunjuk penggunaan media pembelajaran, dan kemudahan pengoperasian media pembelajaran memperoleh rata-rata penialaian yang sama dan merupakan nilai terendah yaitu 4,4. Nilai pada indikator ini sudah termasuk dalam kategori sangat baik dan sudah layak digunakan dalam mobile learning 77
sebagai media pembelajaran untuk membantu siswa dalam belajar kimia. Kemudahan fungsi touch and drag ini tergantung dari engine yang digunakan dalam pembuatan aplikasi dan juga jenis mobile phone yang digunakan. Selain itu, kebiasaan pengguna dalam menggunakan mobile phone touch screen juga mempengaruhi hasil penilaian. Berdasarkan persentase keidealan pada Gambar 6. Aspek rekayasa perangkat
lunak
juga
memperoleh
persentase
keidealan
tertinggi
dibandingkan aspek lainnya yaitu 92,80%. Persentase keidealan sangat tinggi ini diperoleh karena media mobile learning ini mengandung unsur kreativitas dan inovasi dalam pembuatan media pembelajaran yang baru. Sebelumnya masih sangat sedikit mobile developer yang menerapkan kemampuannya untuk membuat media pembelajaran berbasis mobile phone. Kemudahan dalam penggunaan dan kemudahan pengoperasian mobile learning ini membuat siswa tidak merasa kesulitan dalam mempelajari materi. Selain itu, media mobile learning memiliki peluang untuk dikembangkan secara komersial dalam menghadapi perkembangan IPTEK. Indikator
peluang
perkembangan
pengembangan
IPTEK
memperoleh
media
pembelajaran
penilaian
yang
terhadap
tinggi
juga.
Pengembangan ke depan terhadap mobile learning ini cukup menjanjikan mengingat sistem operasi (OS) yang dapat digunakan untuk menjalankan mobile learningini adalah Android, dimana Android pada saat ini merupakan smartphone yang sangat diminati masyarakat.
78
C. Revisi Produk Produk pengembangan sebelum menghasilkan produk sesuai yang diharapkan telah melalui beberapa proses pengembangan. Data proses pengembangan tersebut berupa masukan/saran oleh dosen pembimbing, ahli materi, ahli media, peer reviewer,dan reviewer (5 orang Guru Kimia SMA). Data masukan/saran digunakan sebagai acuan dalam revisi produk sehingga dihasilkan produk yang baik. Masukan dari dosen pembimbing, ahli materi,ahli IT, dan peer reviewer digunakan sebagai acuan revisi awal. Masukan dari reviewer (5 guru kimia SMA) digunakan sebagai acuan untuk penyempurnaan produk (revisi akhir). Data masukan/saran tersebut antara lain : 1. Masukan dari dosen Ahli Materi a. Perlu diperhatikan dalam penulisan kata depan yang menunjukkan tempat (dipisah). Masukan ini ditindaklanjuti dengan memperbaiki susunan kata yang masih salah. b. Kesalahan dalam penulisan “konfigurasi elektron 1s2”, yang benar yaitu “konfigurasi elektron 1s2” Masukan ini dilakukan peneliti dengan mengganti penulisan konfigurasi. c. Penulisan angka dan lambang atom masih ada yang salah, misalnya pada 54Xe, yang benar 54Xe. Masukan ini digunakan untuk revisi dan memperbaiki penulisan angka dan lambang atom yang masih salah. d. Jawaban soal konfigurasi elektron no 9 dicek kembali. 79
Masukan ini dilakukan peneliti dengan memperbaiki jawaban yang masih salah. Masukan yang diperoleh dari ahli materi semuanya dilakukan sebagai dasar untuk merevisi produk. Masukan dari ahli materi ini sangat penting berkaitan dengan kebenaran dan relevansi materi. Kesalahan dalam penulisan materi dan soal merupakan kesalahan yang fatal, sehingga masukan yang diberikan ahli materi terhadap materi dan soal dalam mobile learning semuanya dilakukan oleh peneliti untuk menghasilkan mobile learning yang layak digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa SMA/MA.
2. Masukan dari dosen Ahli IT a. Pada tombol menu utama garis tepinya terlalu tebal sehingga kelihatan tegas, lebih baik garis tepi untuk setiap tombol dibuat tipis. b. Istilah dalam tombol SK/KD diganti dengan istilah “Kompetensi” agar seragam dengan yang lainnya (dengan developer yang lain). c. Penulisan materi sebaiknya diberi penguatan atau stressingpada materi yang penting (yang perlu diperhatikan pengguna). Misalnya dengan memberi garis tepi atau dengan memberi warna lain yang berbeda dengan warna materi lainnya. d. Dalam tampilan evaluasi sebaiknya diberikan tombol “Home” agar memudahkan pengguna dalam masalah navigasi. e. Pada tampilan pembahasan sebaiknya juga diberi tombol untuk navigasi ke menu utama (Home) supaya mempermudah navigasi. 80
f. Pada profil pengembang mobile learning sebaiknya ditambahkannim, foto dan email dari pengembangnya (developer) Masukan dari ahli IT ini digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk sehingga dihasilkan produk yang lebih baik dari sebelumnya. Peneliti menganggap masukan dari ahli IT dapat memperbaiki kualitas dan kemudahan dalam penggunaan mobile learning.
3. Masukan dari peer reviewer a. Peer reviewer I 1) Penulisan materi terlalu banyak, pusing bacanya 2) Soalnya sudah mewakili ada yang mudah, sedang dan sukar. 3) Tampilan sebaiknya diberi efek sound agar lebih menarik secara keseluruhan media pembelajaran sudah cukup baik.
b. Peer reviewer II 1) Icon sebaiknya diberi icon yang sesuai dengan media yang terkait. 2) Profil, sebaiknya dipisahkan antara profil pembuat dan profil media pembelajaran itu sendiri. 3) Warna tulisan disesuaikan dengan background agar lebih kontras 4) Menu home setelah mengerjakan soal tidak berfungsi 5) Skor setelah mengerjakan soal tidak muncul 6) Menu tombol ulangi setelah mengerjakan soal tidak berfungsi 7) Sebaiknya di beri sound agar lebih menarik. 81
c. Peer reviewer III 1) Hal 7: materi contoh kaidah hund kelebihan pengisian satu elektron pada orbital p pertama yang seharusnya diisi 2 elektron sesuia keterangan tetapi di isi 3 elektron. Jadi, lebih teliti untuk mengisi dan memeriksa kembali kesesuaian antara contoh yang diberikan dengan keterangannya. 2) Kompetensi dan indikator namun tidak semua aspek dalam indikator (indicator pertama) diterapkan sebagai soal dalam evaluasi, contoh : pada larangan pauli tentang penentuan harga bilangan kuantum, dan kaidah hund tentang pengisian elektron pada orbital. 3) Tampilan skor benar – salah, nila dan waktu pekerjaan kosong (tidak tampil). Tampilan total skor atau nilai yang diperoleh siswa, agar siswa mengetahui tingkat kemampuan mereka dalam mengerjakan soal. 4) Secara keseluruhan media yang digunakan lumayan berat untuk di aplikasikan pada handphone android dengan RAM kecil. Sebaiknya diaplikasikan pada hp android yang memiliki RAM lebih besar agar ketika media pembelajaran digunakan tidak lambat dan berat.
4. Masukan reviewer Masukan dari reviewer ini hanya sedikit karena produk yang dihasilkan sebelumnya sudah melalui tahap pengembangan dan revisi, masukan dari reviewer yaitu :
82
a. Penulisan konfigurasi 1s2, 2s2, dan seterusnya diberikan setelah materi larangan pauli. b. Diberi penjelasan tentang cara meringkas konfigurasi elektron. c. Soal diurutkan dari yang paling sederhana d. Tanda ulangi tidak dapat berjalan. e. Tidak ada music pendukung, sehingga terkesan sepi, soalnya hanya ada instrument saja. f. Hal.1 tertulis orbita seharusnya orbital g. Hal.6 penulisan kuantum yang menyatu seharusnya terpisah kuantum yang Masukan dari reviewer digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk tahap akhir. Masukan dari reviewer bersifat membangun sehingga semua masukan dilakukan oleh peneliti untuk menyempurnakan produk mobile learning. Masukan mengenai koreksi materi dari reviewer sangat diharapkan peneliti karena proses belajar mengajar yang lebih berpengalaman adalah dari reviewer, sehingga masukan ini digunakan sebagai dasar revisi pada materi dengan tujuan agar siswa lebih mudah untuk memahami materi dan soal yang disajikan dalam mobile learning.
D. Kajian Produk Akhir Prosedur
atau
tahap
penelitian
pengembangan
mobile
learning
mengadaptasi model pengembangan ADDIE. Model pengembangan ADDIE ada empat tahap yaitu tahap analyze (analisis), design (desain), development 83
(pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi) (Mulyanta, 2009:5). Namun pada penelitian pengembangan ini hanya dibatasi sampai pada tahap keempat, yaitu Implementasi. Melalui keempat tahap tersebut dihasilkan suatu produk mobile learning yang dapat digunakan siswa sebagai media pembelajaran ataupun suplemen untuk belajar materi kimia (konfigurasi elektron, dan tabel periodik unsur). Mobile learning merupakan inovasi baru dalam media pembelajaran di Indonesia. Negara-negara maju terutama di eropa sudah banyak yang mengembangkan pembelajaran berbasis mobile learning. Namun, untuk negara Indonesia ini merupakan inovasi baru dalam media pembelajaran untuk menghadapi kemajuan IPTEK yang semakin pesat. Penggunaan mobile learning sebagai media pembelajaran ini dapat membantu paserta didik dalam mempelajari materi kimia secara mudah. Penggunaan mobile learning yang dijalankan dalam mobile phone membuat para pengguna khususnya siswa akan dapat belajar dimana saja dan kapan saja. Mengingat ukuran mobile phone yang sangat kecil, maka untuk belajar dengan mobile learning dapat dilakukan dalam kondisi apa saja, misalnya pada saat naik bus, saat menunggu antrian ataupun yang lainnya. Pengembangan mobile learning ini ditujukan untuk dapat dioperasikan pada smartphone dengan sistem operasi Android. Peneliti memilih smartphone berbasis android karena sistem operasi ini menjadi kacenderungan baru dalam teknologi mobile phone dan sampai sekarang masih diminati masyarakat di Indonesia bahkan di dunia. Jadi, peluang untuk dipakai oleh banyak orang juga 84
besar. Selain itu, Android juga bersifat open source sehingga pengembangan OS android ke depan akan semakin meningkat. Pada tahap pembuatan mobile learning ini menggunakan software adobe flash professional CS6. Pengembangan menggunakan software ini menggunakan bahasa pemrograman android untuk membuat suatu aplikasi. Software ini sangat populer dikalangan pengembang aplikasi yang berbasis android, sehingga pembuatan dengan aplikasi ini dapat menghasilkan produk yang baik dan dapat meminimalkan terjadinya error/bug pada aplikasi yang dibuat. Mobile learning ini merupakan media pembelajaran interaktif yang dapat memudahkan siswa untuk belajar kimia. Mobile learning ini berisi materi kimia SMA kelas XI yaitu mengenai konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur. Selain itu, pada bagian mobile learning terdapat latihan soal yang akan keluar secara acak sebagai sumber belajar untuk melatih siswa dalam mengerjakan soal kimia. Dengan begitu, kesempatan siswa untuk berlatih soal semakin mudah. Tujuan pemanfaatan mobile learning ini untuk membuat siswa menjadi lebih tertarik dalam mempelajari materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur karena siswa dapat mempelajari materi dengan mudah yang disertai gambar pendukung yang mempermudah pemahaman materi. Hal ini berbeda dengan pembelajaran di kelas yang terkadang siswa merasa malu karena takut salah bila diminta gurunya untuk mengerjakan soal ke depan. Berlatih soal yang terdapat dalam mobile learning ini akan membantu siswa dalam memahami materi karena setiap soal yang dikerjakan ada pembahasan yang dapat merangsang siswa untuk lebih memahami soal. Soal yang 85
ada dalam mobile learning akan dikeluarkan secara acak, sehingga dapat menghindari siswa menghafal pertanyaan yang pernah muncul. Tipe soal yang ada dalam mobile learning, yaitu : Soal pilihan ganda. Kualitas mobile learning ini diperoleh dari penilaian oleh reviewer dan oleh siswa. Reviewer dan siswa memberikan penilaian berdasarkan instrumen penilaian kualitas yang sudah disediakan oleh peneliti. Selain memberi penilaian reviewer juga memberikan masukan yang digunakan sebagai revisi tahap akhir produk mobile learning. Data penilaian yang diperoleh dari reviewer dan siswa berupa data kualitatif, yang kemudian diubah menjadi data kuantitatif. Data kuantitatif yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menghitung rata-rata nilai pada keseluruhan aspek dan setiap aspek. Nilai rata-rata yang diperoleh selanjutnya dikonversi menjadi nilai kualitatif berdasarkan kriteria penilaian ideal. Berdasarkan hasil penilaian oleh reviewer, mobile learning ini memperoleh skor rata-rata 109,2 dengan persentase keidealan 87,36%. Skor ratarata ini menunjukkan bahwa mobile learning ini termasuk dalam kategori Sangat Baik ( >105,1). Berdasarkan penilaian dari reviewer maka dapat disimpulkan bahwa mobile learning ini layak digunakan sebagai media pembelajaran kimia pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur yang dapat mempermudah siswa dalam belajar kimia. Mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur ini memiliki kelebihan dan
86
kekurangan dibandingkan media pembelajaran lainnya. Kelebihan dari mobile learning ini antara lain : 1. Tidak perlu menunggu booting dalam pengggunaan mobile learning. 2. Simpel dan fleksibel karena ukuran gadget yang digunakan sangat kecil. Mobile learning ini dapat digunakan dimana saja dan kapan saja serta ringan untuk dibawa kemana saja. 3. Pengoperasian yang sangat mudah. 4. Tidak memerlukan space yang besar untuk menggunakan mobile learning ini. Karena ukurannya yang sangat mini, maka dapat digunakan pada kondisi apapun, misalnya saat di bus, saat tiduran ataupun saat olahraga. 5. Materi yang disampaikan ringkas dan mudah dipahami. 6. Terdapat link ke internet bila materi yang disajikan masih terasa kurang. 7. Latihan soal dalam mobile learning keluar secara acak dan variatif, sehingga siswa dapat mengetahui banyak tipe soal dan cara penyelesaiannya. 8. Merupakan inovasi baru dalam perkembangan media pembelajaran. Selain memiliki kelebihan, mobile learning ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain : 1. Tidak dapat memuat objek 3D sehingga visualisasi hanya menggunakan gambar 2D. 2. Mobile learning hanya dapat di operasikan pada mobile phone dengan spesifikasi : OS Android min 2.2 (froyo), minimal texture layar 2 x 4096 , RAM 256 MB, warna layar minimal 256 colour, processor minimal 600 MHz. 87
3. Mobile learning berpeluang untuk disalahgunakan dalam pembelajaran di kelas, misalnya untuk mencontek. Oleh karena itu, diharapkan penggunaan mobile learning disarankan hanya boleh digunakan di luar jam pelajaran. 4. Pesatnya
perkembangan
teknologi
smartphone
menyebabkan
media
pembelajaran mobile learning harus meluncurkan versi selanjutnya untuk update materi.
88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Diketahui tahap-tahap pengembangan mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur yaitu pertama pembuatan software mobile learning mengunakan program Adobe Flash Proffessional CS6, kemudian peninjauan produk awal oleh dosen pembimbing, ahli materi, ahli IT dan peer reviewer untuk memperoleh masukan dan saran, setelah itu revisi produk awal setelah ditinjau dosen pembimbing, ahli materi, ahli IT dan peer reviewer. 2. Diketahui bahwa mobile learning layak digunakan sebagaimedia pembelajaran kimia SMA/MA berbasis android pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur. Semua aspek penilaian, yaitu aspek materi
dan
soal,
kebahasaan,
keterlaksanaan,
tampilan
audio
visual,rekayasa perangkat lunak berdasarkan penilaian darireviewer temasuk dalam kategori Sangat Baik. 3. Kualitas mobile learning sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur berdasarkan penilaian reviewer memperoleh skor rata-rata
89
= 109,2 ( > 105,1),
sehingga termasuk dalam kategori sangat baik (SB) dengan persentase keidealan 87,36%. B. Saran Saran
yang
diberikan
oleh
peneliti
berdasarkan
penelitian
pengembangan mobile learning ini adalah : 1. Media pembelajaran sejenis perlu dikembangkan untuk dapat dioperasikan dengan menggunakan OS yang lain, misalnya IOS, Blackberrry, atau Windows phone. 2. Untuk penelitian selanjutnya, dapat dikembangkan dengan memberikan produklangsung kepada peserta didik sehingga dapat diketahui seberapa besar respon ketertarikan siswa terhadap produk media tersebut. 3. Media yang di kembangkan tidak hanya memuat materi konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur 4. Mobile learning perlu diujicobakan dalam pembelajaran kimia di SMA untuk mengetahui sejauh mana kelebihan dan kekurangannya.
90
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi dkk. (2010). Aplikasi Mobile Learning Berbasis Moodle dan MLE Pada Pembelajaran Kedokteran. Jurnal Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Ally, M. (2004). Using Learning Theories to Design Instruction for Mobil Learning Devices. Proceedings of the Mobile Learning. Roma: International Conference Arifin Mulyanti. (2000). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: FMIPA UPI. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Menengah. Jakarta: BNSP. Bermani Munthe. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Eko Putro Widoyoko. (2011). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Gandhewar, Nisarg dan Rahila Sheikh. 2010.Google Android: An Emerging Software Platform For Mobile Devices. International Journal on Computer Science and Engineering (IJCSE) 0975-3397 Georgiev, T., Georgieva, E., Smrikarov, A. (2004). M-learning: A new stage of elearning In: CompSysTech ’04: Proceedings of the 5th international conference on Computer systems and technologies. ACM Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) Holzinger, Nischelwitzer, A., Meisenberger, M. (2005). Mobile Phones as a Challenge for M-Learning: Examples for Mobile Interactive Learning Objects (MILOS), Proceedings of the 3rd int’l conf. on Pervasive Computting and Communication Workshop.pp. 307-311. I Made Agus Wirawan. (2011). Pengembangan Desain Pembelajaran Mobile Learning Management System Pada Materi Pengenalan Komponen Jaringan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Undiksa.5(3).hlm. 312324 Kholid Surya Wardani, Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Teknologi Informasi Sebagai Sumber Belajar Mandiri, (Yogyakarta: UIN, 2010) Mudjiman Haris, Belajar mandiri, (Surakarta: Uns Press, 2008)
91
Mohamed Ally. (2009). Mobile Learning: Transforming The Delivery Of Education And Training. Canada: AU Press. Mulyanta. (2009). Tutorial Membangun Multimedia Interaktif Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Media
Nana Syaodih Sukmadinata. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Nughara. 2011. Skripsi “(Pengembangan Dan Implementasi Mobile Learning Berbasis J2me Untuk Mata Pelajaran Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi (Studi Eksperimen Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Tasikmalaya). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Pengertian android dan fungsinya http://pemudaindonesiabaru.blogspot.com/2012/09/pengertian-androiddan-fungsinya.html (di ambil April 10, 2015.) Rahadi Aristo, Media Pembelajaran, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2004) Riyanto, Bambang. Muh. Tamimuddin H Sri Widayati. (2006). Perancangan Aplikasi M-Learning Berbasis Java. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & komunikasi untuk Indonesia. Bandung: InstitutTeknologi Bandung Rohani Ahmad, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), Hal. 102-103 Sanjaya Wina. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta: KencanaPrenadaMeia Group). Slamet, (2003). Belajardan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rinekacipta). Soleh, Pengembangan Paket Belajar Handphone Symbian OS Tentang Kimia Karbon Sebagai Sumber Belajar Mandiri, (Yogyakarta: UIN 2009) Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Suyitinah. (2004). Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta : FIP UNY Syaiful Sagala. (2009). Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sukardjo dan Rr Lis Permanasari. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Kimia. Diktat Kuliah tidak Diterbitkan. Yogyakarta : jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY
92
Wijaya, Stevanus Wisnu. (2006). Mobile Learning Sebagai Model Pembelajaran Alternatif Bagi Pemulihan Pendidikan Di Daerah Bencana Alam Gempa Bumi Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
93
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA DENGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID PADA KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK UNSUR UNTUK GURU KIMIA SMA/MA (REVIEWER)
NAMA
:
NIP
:
INSTANSI
:
TANGGAL
:
PETUNJUK PENGISIAN 1. Berilah tanda check (√) pada kolom nilai sesuai penilaian Bapak/Ibu terhadap media pembelajaran. 2. Nilai SK = Sangat Kurang, K = Kurang, C = Cukup, B = Baik, dan SB = Sangat Baik 3. Apabila penilaian Bapak/Ibuadalah SK, K, atau Cmaka berilah saran dan masukan pada kolom yang telah disediakan.
94
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENILAIAN PENELITIAN
LEMBAR PENILAIAN No
Aspek Kriteria
Indikator 1.
2. I.
II.
Materi dan Soal
Kebahasaan
3.
Keterlaksanaan
Kesesuaian materi dalam media pembelajaran dengan standar isi (SK dan KD) Kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan peserta didik Kesesuaian penjabaran materi dalam media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
4.
Kejelasan isi soal
5.
Kesetaraan pilihan jawaban
6.
Kesesuaian kunci jawaban dan pembahasan
7.
Penggunaan bahasa tidak menimbulkan penafsiran ganda
8.
Penggunaan bahasa yangkomunikatif
9.
Ketepatan pemberian reward atas jawaban pengguna
10. III
SK
11.
Kemampuan penggunaan media pembelajaran secara berulang-ulang Keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada
12. Kemenarikan penyajian media pembelajaran
95
K
C
B
SB
No
Aspek Kriteria
Indikator
SK
13. Kesesuaian ukuran teks dan gambar 14. Kesesuaian ilustrasi gambar dengan materi 15. Kejelasan warna ilustrasi gambar IV
Tampilan Audio
16. Kesesuaian pemilihan background (latar belakang)
dan Visual
17. Kesesuaian pemilihan warna tampilan 18. Kesesuaian pemilihan jenis huruf 19. Kesesuaian pemilihan ukuran huruf 20. Kesesuaian pemilihan musik/ suara 21. Kreativitas dan inovasi dalam media pembelajaran 22. Kemudahan fungsitouch and drag
V
Rekayasa
23. Kejelasan petunjuk penggunaan media pembelajaran
Perangkat Lunak
24. Kemudahan pengoperasian media pembelajaran 25.
Peluang pengembangan media pembelajaran terhadap perkembangan IPTEK
96
K
C
B
SB
No
Bagian Perbaikan
Saran
*) Jika kolom saran yang disediakan kurang, saran dapat ditulis pada bagian belakang kertas ini.
Yogyakarta,...............................2015 Reviewer,
(...............................................) NIP. 97
PENJABARAN LEMBAR PENILAIAN No
Aspek Kriteria
Indikator SB
B Kesesuaian materi dalam media 1.
pembelajaran dengan standar isi
C
(SK dan KD) K
I.
Materi dan Soal
SK
SB
2.
B
Kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan peserta didik
C
K
98
Jika materi dalam media pembelajaransangat sesuai dengan standar isi Jika materi dalam media pembelajaransesuai dengan standar isi Jika materi dalam media pembelajarancukup sesuai dengan standar isi Jika materi dalam media pembelajaran kurang sesuai dengan standar isi Jika materi dalam media pembelajaran tidak sesuai dengan standar isi Jika materi dalam media pembelajaran sangat sesuai dengan tingkat pengetahuan peserta didik Jika materi dalam media pembelajaran sesuai dengan tingkat pengetahuan peserta didik Jika materi dalam media pembelajaran cukup sesuai dengan tingkat pengetahuan peserta didik Jika materi dalam media pembelajaran kurang sesuai dengan tingkat pengetahuan peserta didik
No
Aspek Kriteria
Indikator Kesesuaian materi dengan tingkat
SK
pengetahuan peserta didik
SB B Kesesuaian penjabaran materi 3.
C
dalam media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
K I.
Materi dan Soal
SK
4.
5.
Kejelasan isi soal
Kesesuaian kunci jawaban dan pembahasan
99
Jika materi dalam media pembelajaran tidak sesuai dengan tingkat pengetahuan peserta didik Jika penjabaran materi sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran Jika penjabaran materi sesuai dengan tujuan pembelajaran Jika penjabaran materi cukup sesuai dengan tujuan pembelajaran Jika penjabaran materi kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran Jika penjabaran materi tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
SB
Jika isi soal sangat jelas
B
Jika isi soal jelas
C
Jika isi soal cukup jelas
K
Jika isi soal kurang jelas
SK
Jika isi soal tidak jelas
SB
Jika kunci jawaban sangat sesuai dengan pembahasan
B
Jika kunci jawaban sesuai dengan pembahasan
C
Jika kunci jawaban cukup sesuai dengan pembahasan
No
I.
Aspek Kriteria
Indikator Kesesuaian kunci jawaban dan
K
Jika kunci jawaban kurang sesuai dengan pembahasan
pembahasan
SK
Jika kunci jawaban tidak sesuai dengan pembahasan
SB
Jika pilihan jawaban sangat setara
B
Jika pilihan jawaban setara
C
Jika pilihan jawaban cukup setara
K
Jika pilihan jawaban kurang setara
SK
Jika pilihan jawaban tidak setara
SB
Jika bahasa yang digunakan tidak memuat kata-kata ambigu
Materi dan Soal 6.
Kesetaraan pilihan jawaban
B
7. II
Penggunaan bahasa tidak
C
menimbulkan penafsiran ganda K
Kebahasaan
SK
8.
Penggunaan bahasa yang komunikatif
100
Jika kalimat yang digunakan memuat kata-kata ambigu dalam jumlah yang sedikit Jika kalimat yang digunakan memuat kata-kata ambigu dalam jumlah yang sedang Jika kalimat yang digunakan memuat kata-kata ambigu dalam jumlah yang banyak Jika kalimat yang digunakan memuat kata-kata ambigu dalam jumlah yang sangat banyak
SB
Jika bahasa yang digunakan sangat komunikatif
B
Jika bahasa yang digunakan komunikatif
C
Jika bahasa yang digunakan cukup komunikatif
No II
Aspek Kriteria
Indikator
Kebahasaan
9.
Penggunaan bahasa yang
K
Jika bahasa yang digunakan kurang komunikatif
komunikatif
SK
Jika bahasa yang digunakan tidak komunikatif
SB
Jika reward yang diberikan sangat tepat
B
Jika reward yang diberikan tepat
C
Jika reward yang diberikan cukup tepat
K
Jika reward yang diberikan kurang tepat
SK
Jika reward yang diberikan tidak tepat
Ketepatan pemberian reward atas jawaban pengguna
SB
III
B
Keterlaksanaan
10.
C
Kemampuan penggunaan media pembelajaran berulang-ulang
K
SK
101
Jika media pembelajaran sangat dapat digunakan secara berulang-ulang Jika media pembelajaran dapat digunakan secara berulangulang Jika media pembelajaran cukup dapat digunakan secara berulang-ulang Jika media pembelajaran kurang dapat digunakan secara berulang-ulang
Jika media pembelajaran tidak dapat digunakan secara berulang-ulang
No
Aspek Kriteria
Indikator SB
B Keunggulan dibandingkan media 11. pembelajaran pembelajaran yang
C
sudah ada K III
Keterlaksanaan SK
12.
IV
Tampilan Audio dan Visual
Kemenarikan penyajian media pembelajaran
13. Kesesuaian ukuran teks dan gambar
102
Jika mobile learning sangat memiliki keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada Jika mobile learning sangat memiliki keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada Jika mobile learning sangat memiliki keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada Jika mobile learning kurang memiliki keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada Jika mobile learning tidak memiliki keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada
SB
Jika penyajian media pembelajaran sangat menarik
B
Jika penyajian media pembelajaran menarik
C
Jika penyajian media pembelajaran cukup menarik
K
Jika penyajian media pembelajaran kurang menarik
SK
Jika penyajian media pembelajaran tidak menarik
SB
Jika ukuran teks dan gambar sangat proporsional
B
Jika ukuran teks dan gambar proporsional
C
Jika ukuran teks dan gambar cukup proporsional
No
Aspek Kriteria
Indikator K
Jika ukuran teks dan gambar kurang proporsional
SK
Jika ukuran teks dan gambar tidak proporsional
SB
Jika ilustrasi gambar sangat sesuai dengan materi
B
Jika ilustrasi gambar sesuai dengan materi
C
Jika ilustrasi gambar cukup sesuai dengan materi
K
Jika ilustrasi gambar kurang sesuai dengan materi
SK
Jika ilustrasi gambar tidak sesuai dengan materi
SB
Jika gambar memiliki warna yang sangat jelas
B
Jika gambar memiliki warna yang jelas
C
Jika gambar memiliki warna yang cukup jelas
K
Jika gambar memiliki warna yang kurang jelas
SK
Jika gambar memiliki warna yang tidak jelas
SB
Jika background yang dipilih sangat sesuai
B
Jika background yang dipilih sesuai
Kesesuaian pemilihan background
C
Jika background yang dipilih cukup sesuai
(latar belakang)
K
Jika background yang dipilih kurang sesuai
SK
Jika background yang dipilih tidak sesuai
Proporsi ukuran teks dan gambar
14.
IV
Kesesuaian ilustrasi gambar dengan materi
Tampilan Audio dan Visual 15. Kejelasan warna ilustrasi gambar
16.
103
No
Aspek Kriteria
Indikator
17.
SB
Jika pemilihan warna tampilan sangat sesuai
B
Jika pemilihan warna tampilan sesuai
C
Jika pemilihan warna tampilan cukup sesuai
Kesesuaian pemilihan warna
K
Jika pemilihan warna tampilan kurang sesuai
tampilan
SK
Jika pemilihan warna tampilan tidak sesuai
SB
Jika pemilihan jenis huruf sangat sesuai
B
Jika pemilihan jenis huruf sesuai
C
Jika pemilihan jenis huruf cukup sesuai
K
Jika pemilihan jenis huruf kurang sesuai
SK
Jika pemilihan jenis huruf tidak sesuai
SB
Jika pemilihan ukuran huruf sangat sesuai
B
Jika pemilihan ukuran huruf sesuai
C
Jika pemilihan ukuran huruf cukup sesuai
K
Jika pemilihan ukuran huruf kurang sesuai
SK
Jika pemilihan ukuran huruf tidak sesuai
SB
Jika pemilihan musik/suara sangat sesuai
B
Jika pemilihan musik/suara sesuai
C
Jika pemilihan musik/suara cukup sesuai
Kesesuaian pemilihan warna tampilan
18. Kesesuaian pemilihan jenis huruf
IV
Tampilan Audio dan Visual
19. Kesesuaian pemilihan ukuran huruf
20. Kesesuaian pemilihan musik/ suara
104
No IV
Aspek Kriteria
Indikator
Tampilan Audio
K
Jika pemilihan musik/suara kurang sesuai
SK
Jika pemilihan musik/suara tidak sesuai
SB
Jika media pembelajaran sangat kreatif dan inovatif
B
Jika media pembelajaran kreatif dan inovatif
C
Jika media pembelajaran cukup kreatif dan inovatif
K
Jika media pembelajaran kurang kreatif dan inovatif
SK
Jika media pembelajaran tidak kreatif dan inovatif
SB
Jika fungsi touch and drag sangat mudah digunakan
B
Jika fungsi touch and drag mudah digunakan
C
Jika fungsi touch and drag cukup mudah digunakan
K
Jika fungsi touch and drag kurang mudah digunakan
SK
Jika fungsi touch and drag sulit digunakan
SB
Jika petunjuk penggunaan media pembelajaran sangat jelas
B
Jika petunjuk penggunaan media pembelajaran jelas
C
Jika petunjuk penggunaan media pembelajaran cukup jelas
K
Jika petunjuk penggunaan media pembelajaran kurang jelas
SK
Jika petunjuk penggunaan media pembelajaran tidak jelas
Kemudahan pengoperasian media
SB
Jika media pembelajaran sangat mudah dioperasikan
pembelajaran
B
Jika media pembelajaran mudah dioperasikan
Kesesuaian pemilihan musik/ suara
dan Visual
21.
Kreativitas dan inovasi dalam media pembelajaran
22. Kemudahan fungsitouch and drag V
Rekayasa Perangkat Lunak
23.
24.
Kejelasan petunjuk penggunaan media pembelajaran
105
No
Aspek Kriteria
Indikator Kemudahan pengoperasian media pembelajaran
C
Jika media pembelajaran cukup mudah dioperasikan
K
Jika media pembelajaran kurang mudah dioperasikan
SK
Jika media pembelajaran sulit dioperasikan
SB
V
Rekayasa Perangkat Lunak
B Peluang pengembangan media 25. pembelajaran terhadap
C
perkembangan IPTEK K
SK
106
Jika media pembelajaran sangat memiliki peluang pengembangan IPTEK Jika media pembelajaran memiliki peluang pengembangan IPTEK Jika media pembelajaran cukup memiliki peluang pengembangan IPTEK Jika media pembelajaran kurang memiliki peluang pengembangan IPTEK Jika media pembelajaran tidak memiliki peluang pengembangan IPTEK
LAMPIRAN 2 MATERI DAN SOAL YANG DIKEMBANGKAN DALAM MOBILE LEARNING Materi Dan Soal-Soal “Konfigurasi Elektron”
Standar Kompetensi : 4. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa. Kompetensi Dasar
: 4.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik
Indikator
:
Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat menyusun konfigurasi elektron berdasarkan prinsip Aufbau, aturan Hund, dan azas larangan Pauli,
I.
Materi Pembelajaran Elektron tersusun dalam atom mengikuti tiga aturan, yaitu asas aufbau, asas larangan pauli, kaidah hund.
107
a.
Asas Aufbau Aufbau berprinsip bahwa pengisisan elektron pada orbital dimulai dari
tingkat energi terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Orbita s mempunyai tingkat energy terendah, dan berturut-turut makin tinggi untuk orbital p, d, dan f. pengisian elektron pada orbital atau sub kulit akan lebih jelas dengan menggunakan diagram pada gambar 1
Gambar 1 urutan pengisian orbital-orbital dari tingkat energi terendah sampai dengan tingkat energi tertinggi. Dengan mengingat bahwa orbital s, p, d, dan f masing-masing di tempati oleh 2, 6, 10, dan 14 elektron maka orbital-orbital menurut kenaikan tingkat energi ditulis sebagai berikut. 1s2
2s2
2p6 3s2
3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
6p6
7s2
5f14 6d10 7p6
Contoh: 1)
11Na
2)
12Cl
b.
= Konfigurasi elektron 1s2 2s2
2p6 3s1
= Konfigurasi elektron 1s2 2s2
2p6 3s2
Asas larangan pauli
108
6s2 4f14 5d10
Pauli mengemukakan hipotesisnya yang menyatakan bahwa dalam satu atom tidak mungkin dua elektron mempunyai keempat bilangan kuantum sama. Misal, 2 elektron akan menempati subkulit 1s. Tiga bilangan kuantum pertama akan mempunyai nilai yang sama (n = 1, l = 0, m = 0). Untuk itu bilangan kuantum yang terakhir, yaitu bilangan kuantum spin(s) harus mempunyai nilai berbeda +1/2 dan -1/2. Dengan kata lain, setiap orbital maksimal hanya dapat terisi 2 elektron dengan arah spin berlawanan. Sebagai contoh, pengisian elektron pada orbital 1s digambarkan sebagai berikut:
Mengapa pada satu orbital hanya dapat ditempati maksimal oleh dua elektron? Karena jika ada elektron ketiga, maka elektron tersebut pasti akan mempunyai spin yang sama dengan salah satu elektron yang terdahulu dan itu akan melanggar asas larangan Pauli dengan demikian tidak dibenarkan. Jumlah elektron maksimal untuk tiap subkulit sama dengan dua kali dari jumlah orbitalnya.
Contoh: 1H:
1s1
atom hidrogen mempunyai satu elektron
n=1
m=0
l=0
s = +1/2
109
2He
: Elektron pertama atom helium mempunyai harga keempat bilangan kuantum
yang sama dengan hidrogen. Bilangan kuantum elektron kedua helium adalah sebagai berikut.
1s2
n=1
m=0
l=0
s = -
1/2
c.
Kaidah Hund Frederick Hund, 1927 (dikenal Hund) mengatakan bahwa pengisian
elektron pada orbital yang setingkat (energinya sama) elektron tidak berpasangan terlebih dahulu sebelum orbital-orbital lainnya masing-masing terisi satu elektron. Untuk lebih memahaminya, perhatikan gambaran pengisian elektron pada orbital p.
Contoh pengisian yang benar:
Contoh pengisian yang salah
110
Contoh soal Susunlah konfigurasi elektron dan tentukan keempat bilangan kuantum untuk elektron terakhir dari atom: a. b.
9F 27Co
Jawab: a.
Konfigurasi elektron 9F : 1s2 2s2 2p5
Elektron terakhir terletak pada 2p5
b.
n=2
m=0
l=1
s = -1/2
Konfigurasi elektron 27Co : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d7
Elektron terakhir terletak pada 3d7 n=3
m=-1
l=2
s = -1/2
Penulisan konfigurasi elektron dapat ditulis dengan cara penyingkatan, yaitu dengan menggunakan konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat.
111
II.
Soal konfigurasi elektron untuk mobile learning 1. Konfigurasi elektron atom Cr nomor atom 24 adalah... A. 1s2 2s2
2p6 3s2
3p6
4s2 3d10
B. 1s2 2s2
2p6 3s2
3p6
4s2 4p4
C. 1s2 2s2
2p6 3s2
3p6
4s2 3d4
D. 1s2 2s2
2p6 3s2
3p6
3d6
E. 1s2
2p6 3s2
3p2
4d6
2s2
2. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion sulfida S2-, konfigurasi elektronnya adalah… A. 1s2 2s2
2p6 3s2
3p4
B. 1s2 2s2
2p6 3s2
3p6
C. 1s2 2s2
2p6 3s2
3p2
D. 1s2 2s2
2p6 3s2
3p4 3s2
E. 1s2 2s2
2p6 3s2
3p2 3s2
3. Tiga unsur memiliki notasi seperti di bawah ini :
Nomor atom dari unsur X adalah... A. 1 B. 3 C. 5 D. 10
112
E. 11 4. Ion X2+ yang mengandung 12 proton dan 12 neutron memiliki konfigurasi elektron... A. 1s2 2s2
2p6
B. 1s2 2s2
2p6 3s2
C. 1s2 2s2
2p6 3s1
D. 1s2 2s2
2p6 3s2
E. 1s2 2s2
2p6 3s2
3p2
5. Ion X2- mempunyai konfigurasi elektron 2.8.8. nomor atom unsur X adalah.... A. 16 B. 17 C. 18 D. 19 E. 20 6. Konfigurasi elektron dari unsur dengan nomor atom 29 adalah… A. [Ar] 3d10 4s1 B. [Ar] 3d8 4s2
4p1
C. [Ar] 3d7 4s2
4p2
D. [Ar] 3d6 4s2
4p3
E. [Ar] 3d5 4s2
4p4
7. Konfigurasi elektron dari unsur X nomor atom 20 adalah… A. [Ar] 4s2
4p1
113
B. [Ar] 4s2 C. [Ar] 3d3 4s2
4p1
D. [Ar] 3d4 4s1
4p2
E. [Ar] 3d6 4s2
4p3
8. Konfigurasi elektron dari unsur X nomor atom 24 adalah… A. [Ar] 4s2 4s2 B. [Ar] 3d5 4s1 C. [Ar] 3d10 4s2
4p1
D. [Ar] 3d4 4s1
4p3
E. [Ar] 3d8 4s2
4p2
9. Konfigurasi elektron yang benar untuk ion bromide, 35Br- adalah (nomor atom Ar =18) A. [Ar] 3d2 4s2 B. [Ar] 3d5 4s1 C. [Ar] 3d10 4s2
4p5
D. [Ar] 3d10 4s2
4p6
E. [Ar] 3d10 4s2
4p4
10. Suatu unsur X dengan nomor atom 15 mempunyai jumlah orbital … A. 4 B. 5 C. 7 D. 9 E. 10
114
11. Suatu unsur X dengan nomor atom 20 mempunyai jumlah orbital… A. 8 B. 11 C. 13 D. 14 E. 15 12. Jumlah total elektron yang mendiami subkulit s dalam atom sulfur (R= 16) adalah… A. 4 B. 5 C. 6 D. 8 E. 10 13. Jumlah total elektron yang mendiami subkulit p dalam atom cromium (S= 25) adalah… A. 9 B. 11 C. 12 D. 13 E. 14 14. Jumlah total elektron yang mendiami subkulit d dalam atom stronsium (T= 43) adalah… A. 4
115
B. 5 C. 7 D. 9 E. 10 15. Jumlah total elektron yang mendiami subkulit p dalam atom kalsium (Z= 20) adalah…. A. 11 B. 12 C. 14 D. 16 E. 18 16. Jumlah total elektron yang mendiami subkulit p dalam atom bromida (Z= 35) adalah… A. 11 B. 13 C. 17 D. 18 E. 19 17. Konfigurasi elektron dari Na (Z=11) adalah…. A. 1s2 2s2
2p6 3s1
B. 1s2 2s2
2p6 3p1
C. 1s2 2s2
2p5 3s1
D. 1s2 2s2
2p6 2d1
116
E. 1s2 2s2
2p6 3d1
18. Diketahui nomor atom Fe = 26 konfigurasi elektron ion Fe3+ adalah …. A. 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2
3d6
B. 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 3d5
C. 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2
3d3
D. 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s1
3d4
E. 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 3d6
19. Konfigurasi elektron yang benar untuk unsur Q dengan nomor atom 33 adalah … A. 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2
3d10 4s1
B. 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2
3d10 4p2
C. 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2
3d10 3p3
D. 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2
3d10 4p6
3d1
E. 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2
3d10 4p6
3d3
20. Konfigurasi yang benar untuk ion bromide, 35Br- adalah (nomor atom Ar = 18) A. [Ar] 4s2
4p5
B. [Ar] 4s2
3d10 4p6
C. [Ar] 4s2
3d10 4p5
D. [Ar] 4s2
3d10 4p6
E. [Ar] 4s2
3d10 4p4
5s1
21. Argon mempunyai nomor atom 18. Ion berikut yang mempunyai konfigurasi elektron [Ar] 3d4 adalah....
117
A.
2+ 20Ca
B.
2+ 22Ti
C.
2+ 24Cr
D.
2+ 24Mn
E.
2+ 26Fe
22. Jumlah total orbital yang ditempati oleh elektron dalam atom mangan (nomor atom=25) adalah… A. 7 B. 9 C. 11 D. 13 E. 15 23. Jumlah total elektron yang mendiami subkulit s dalam atom sulfur (R= 20) adalah… A. 7 B. 8 C. 9 D. 10 E. 11 24. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion sulfide S2-, konfigurasi elektronnya adalah… A. 1s2 2s2
2p6 3s2 3p4
B. 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6
118
C. 1s2 2s2
2p6 3s2 3p2
D. 1s2 2s2
2p6 3s2 3p4 4s2
E. 1s2 2s2
2p6 3s2 3p2 4s2
25. Kalsium mempunyai nomor atom 20, susunan elektron pada kulit K, L, M, N adalah… A. 2 10 8 0 B. 2 8 6 4 C. 2 8 9 1 D. 2 8 2 8 E. 2 8 8 2
119
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN :
1. Konfigurasi elektron unsur 24Cr: 1s2 2s2
2p6 3s2
3p6
4s2 3d4. Jawaban : A
2.
1s2 2s2
2p6 3s2 3p4
S2-: 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6
16S:
Jawaban : B
3. Ne adalah gas mulia yang memiliki nomor atom 10, sehingga atom X memiliki nomor atom 10 + 1 = 11. Jawaban : E
4.
12X:
1s2 2s2
X2+: 1s2 2s2
2p6 3s2 2p6 Jawaban : A
5. Konfigurasi elektron 2.8.8 X2- : 2.8.8.2 Jawaban : E
120
6. Konfigurasi elektron dengan nomor atom 29: 1s2 2s2 7.
20X->
2p6 3s2
1s2 2s2
3p6 3d10 4s1 , atau [Ar] 3d10 4s1
2p6 3s2
3p6 4s2 , atau [Ar] 4s2 Jawaban : B
8.
24X-> 24X:
1s2 2s2
2p6 3s2
1s2 2s2
3p6 4s2 3d4 atau [Ar] 4s2 3d4
2p6 3s2
3p6 4s1 3d5 atau [Ar] 4s1 3d5 Jawaban: B
35Br
9. Ion bromida,
terbentuk bila atom
Konfigurasi elektron
35Br:
[Ar] 3d10
35Br
4s2
menangkap satu elektron. 4p5 (sebelum menangkap
elektron, jumlah elektron adalah 35) Konfigurasi ion
35Br :
[Ar] 3d10
4s2
4p6 (setelah menangkap satu
elektron, jumlah elektron 36). Jawaban : C
10. 10X: 1s2 2s2
II
2p6 3s2 3p3
II
II
II
II
II
I
I
I
Jawaban : D
11. 20X: 1s2 2s2 II
2p6 3s2 II
II
3p6 4s2 II
II
II
121
II
II
II
II
Jawaban : B 12. Konfigurasi elektron 16X: 1s2 2s2
2p6 3s2 3p4, dapat di lihat bahwa
elektron yang menempati orbital s adalah 6 Jawaban : C 13. Konfigurasi elektron 25Cr: 1s2 2s2
2p6 3s2
3p6 4s2 3d5, dapat di
lihat bahwa elektron yang menempati orbital p adalah 12 Jawaban : C 14. Konfigurasi elektron 38Sr: 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 4s2,
dapat di lihat bahwa elektron yang menempati orbital d adalah 10 Jawaban : E
15. Konfigurasi elektron 20Ca: 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2, dapat di lihat
bahwa elektron yang menempati orbital p adalah 12 Jawaban : B
16. Konfigurasi elektron 35Sr: 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6
4s2 3d10 4p5, dapat
di lihat bahwa elektron yang menempati orbital p adalah 17 Jawaban : C 17. Konfigurasi elektron dari unsur: 11Na:
1s2 2s2 2p6 3s1 Jawaban : A
122
18. 26Fe: 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 3d8
Fe3+: 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 3d5 Jawaban : B
19. Konfigurasi elektron untuk unsur Q: 33Q:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3 Jawaban : C
20. 35Fe: 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
Br-: 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 Jawaban : D
: [Ar] 4s2
2+ 20Ca
: [Ar]
22Ti
: [Ar] 4s2 3d2
2+ 22Ti
: [Ar] 4s2
24Cr
: [Ar] 4s1 3d5
2+ 24Cr
: [Ar] 3d4
24Mn
:
[Ar] 4s2 3d5
2+ 24Mn
: [Ar] 3d5
26Fe
: [Ar] 4s2 3d6
2+ 26Fe
: [Ar] 3d6
21. 20Ca
Jawaban : C
22. 25Mn: 1s2 2s2 II
II
2p6 3s2 3p6 4s2 3d5 II II II
II
123
II II II
II
II II
II II
II
Jadi total jumlah orbital atom mangan sebanyak 15 Jawaban : E
23. Konfigurasi elektron 20Ca: 1s2 2s2
2p6 3s2
3p6 4s2, dapat di lihat
bahwa elektron yang menempati orbital s adalah 8 Jawaban : C
24. Dalam anion sulfida S2-, jumlah elektron = 16 – (-2) = 18, maka konfigurasi elektronnya 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 Jawaban : B
25. 20Ca
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 2
8
8
2 Jawaban : E
124
MATERI DAN SOAL YANG DIKEMBANGKAN DALAM MOBILE LEARNING Materi Dan Soal-Soal “TABEL PERIODIK UNSUR”
Standar Kompetensi : 4. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa. Kompetensi Dasar
: 4.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik
Indikator
: 1. Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital. 2. Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik.
Tujuan Pembelajaran : 1. Peserta didik dapat menyusun konfigurasi elektron berdasarkan prinsip Aufbau, aturan Hund, dan azas larangan Pauli, 2. Peserta didik dapat menentukan letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektron
I.
Materi Pembelajaran Table periodik yang digunakan saat ini adalah table periodik modern atau dikenal dengan nama tabel periodik bentuk panjang. Pada tabel periodik ini lajur – lajur horizontal yang disebut periode. Disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, sedangkan lajur vertikal disebut yang disebut golongan.
125
1. Pengelompokan Unsur – Unsur Tabel periodik unsur – unsur terdiri dari dua golongan besar, yaitu golongan utama (golongan A) dan golongan transisi (golongan B). Penggolongan unsur ini didasarkan atas konfigurasi elektron atom–atom. Dari konfigurasi elektron atom – atomnya, unsur juga dapat di kelompokkan ke dalam blok yaitu blok s, blok p, blok d, dan blok f. Unsur – unsur blok s dan blok p masuk dalam golongan utama (golongan A), sedangkan Unsur – unsur blok d dan blok f masuk dalam golongan transisi (golongan B)
2. Penentuan Golongan dan Periode a. Golongan utama (golongan A) Unsur yang termasuk golongan utama adalah unsur – unsur yang elektron terakhir terdapat sub kulit s atau sub kulit p. unsur golongan utama termasuk ke dalam unsur blok s dan blok p. pada golongan utama, elektron valensi adalah jumlah elekron pada kulit terluar. 1) Unsur – unsur blok s Unsur – unsur yang tersusun dari atom dengan konfigurasi elektron terakhirnya berada pada sub kulit s, termasuk unsur – unsur blok s. Contoh: 11Na:
1s2
Unsur Na terletak pada
1s2 2p6
golongan IA, periode 3,
3s1
blok s
Atau [Ne] 3s1
126
56Ba:
1s2 1s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 5s2 5p6 6s2 unsur Ba
terletak pada golongan IIA, periode 6, Atau [Xe] 6s2
Tabel 1. Elektron Valensi Atom Unsur Blok s Golongan
Elektron Valensi
IA
ns1
IIA
ns2
2) Unsur – unsur blok p Unsur – unsur yang tersusun dari atom dengan konfigurasi elektron terakhirnya berada pada sub kulit s dan sub kulit p, termasuk unsur – unsur blok p. Contoh: 13Al:
1s2
unsur Al terletak pada
1s2 2p6
golongan IIIA, periode 3,
3s2 3p1
blok p
Tabel 2. Elektron Valensi Atom Unsur Blok p Golongan
Elektron valensi
IIIA
ns2 np1
IVA
ns2 np2
VA
ns2 np3
VIA
ns2 np4
VIIA
ns2 np5
VIIIA
ns2 np6
127
b. Golongan transisi ( golongan B) Unsur – unsur yang termasuk golongan transisi adalah unusr – unsur yang elektron terakhirnya terdapat pada sub kulit d dan sub kulit f. unsur golongan transisi termasuk ke dalam unsur blok d dan blok f. 1) Unsur – unsur blok d Untuk unsur blok d, elektron valensinya adalah elektron pada kulit terluar dan elektron pada sub kulit d dari kulit kedua terluar. Tabel 3. Elektron Valensi Atom Unsur blok d Golongan
Elektron Valensi
IIIA
(n-1) d1 ns2
IVA
(n-1) d2 ns2
VA
(n-1) d3 ns2
VIA
(n-1) d5 ns1
VIIA
(n-1) d5 ns2
VIIIA
(n-1) d6 ns2 (n-1) d7ns2 (n-1) d8ns2
IB
(n-1) d10 ns1
IIB
(n-1) d10 ns2
2) Unsur – unsur blok f Atom unsur blok f mempunyai elektron valensi sub kulit s pada kulit terluar dan elektron pada sub kulit f dari kulit ketiga terluar. Blok f terdiri dari dua golongan yaitu golongan lantanida dan golongan aktinida.
128
a) Unsur – unsur lantanida Unsur – unsur lantanida adalah unsur yang mempunyai sifat mirip dengan unsur lanthanum (La), sehingga dimasukkan ke dalam satu golongan. Unsur – unsur lantanida termasuk periode 6, sama dengan lantanum. Elektron terakhir dari atom unsur lantanida menmpati sub kulit 4f. Jumlah elektron di subkulit 4f mulai dari 1 sampai dengan 14, sehingga golongan lantanida terdiri dari 14 unsur. Contoh: 60Nd:
[Xe] 6s2 4f4
67Ho:
[Xe] 6s2 4f4
Unsur golongan Nd dan Ho terletak pada golongan lantanida, periode 6, blok d
b) Unsur – unsur aktinida Unsur – unsur aktinida termasuk golongan IIIB periode 7 sama dengan aktinum. Elektron terakhir dari atom unsur aktinida menempati sub kulit 5f. Jumlah di sub kulit 5f mulai dari 1 sampai dengan 14 sehingga golongan aktinida terdiri dari 14 unsur. Contoh: 95Am:
[Rn] 7s2 5f7
102No:
[Rn] 7s2 5f14
Unsur golongan Am dan No terletak pada golongan aktinida, periode 7, blok f Tabel 4 Elektron Valensi Atom Unsur blok f Golongan
Elektron valensi
Lantanida
6s2 4f1-14
Aktinida
7s2 5f1-14
129
II.
Soal tabel periodic unsur
1. Di antara unsur-unsur 3P, 12Q, 19R, 33S, 53T, yang terletak dalam golongan yang sama pada sistem periodik adalah … A. P dan Q B. Q dan S C. P dan R D. S dan T E. R dan T 2. Diantara unsur-unsur 16P, 15Q, 19R, 33S, 35T, yang terletak dalam golongan yang sama pada sistem periodik adalah … A. P dan Q B. P dan R C. Q dan R D. Q dan S E. P dan S 3. Tiga unsur yang dalam sistem periodik letaknya diagonal satu terhadap yang lain, memiliki susunan elektron terluar menurut aturan… A. 2s2 2p3 3s2 3p4 4s2 4p5 B. 2s2 2p3 3s2 3p3 4s2 4p3 C. 3d3 4s2 4d3 5s2 5d3 6s2 D. 3d1 4s2 3d2 4s2 3d3 4s2 E. 2s2 2p1 2s2 2p2 2s2 2p3 4. Konfigurasi elektron untuk ion X2- adalah 1s2 2s2 2p4 maka atom X termasuk golongan/periode … A. VIA/2 B. VII1/2 C. IVA/2 D. IIA/2 E. IIIA/2 5. Suatu ion X2+ mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10. Maka kedudukan unsur X dalam sistem periodik terletak pada perioda/golongan … A. 3/VIIIB B. 4/IIA C. 4/IIB D. 4/VIIIB E. 3/VIIIA 6. Unsur konfigurasi elektron1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p6 4d8 5s2 terletak pada... A. Perioda ke-5, golongan VIIIB B. Perioda ke-5, golonganIIB C. Perioda ke-5, golongan IIA D. Perioda ke-4, golongan IIA 130
E. Perioda ke-4, golongan VIIIA 7. Konfigurasi elektron unsur X adalah: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p4dalam sistem periodik, X terletakpada... A. Golongan VIA, perioda 4 B. Golongan IVA, perioda 4 C. Golongan VIB, perioda 4 D. Golongan IVB, perioda 4 E. Golongan VIIIA, perioda 4 8. Konfigurasi elektron X-3:1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p6 A. Perioda 3, golongan VIA B. Perioda 3, golongan VIIA C. Perioda 4, golongan VA D. Perioda 4, golongan IVA E. Perioda 4, golongan VIB 9. Suatu unsurX memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2... A. Golongan IA, perioda 4 B. Golongan IB, perioda 4 C. Golongan VB, perioda 5 D. Golongan VIB, perioda 3 E. Golongan VIIB, perioda 4 10. Di bawah ini terdapat susunan electron beberapa unsur P: 1s2 2s2 2p6 3s1 Q: 1s2 2s2 2p6 3s2 R: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s1 S: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d34s2 T: 1s2 2s2 2p6 3s23p6 4s1 Berdasarkan susunan elektron di atas, unsur yang paling mudah menjadi ion positif adalah… A. P B. Q C. R D. S E. T 11. Masing-masing unsur A, B, C, D, dan E di bawah ini mempunyai konfigurasi electron sebagai berikut. A: 1s2 2s2 2p6 3s2 B: 1s2 2s2 2p6 3s1 C: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 D: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 E: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p6 4s2 Pasangan yang merupakan unsur-unsur dari satu golongan yang sama adalah… A. A dan E B. A dan B C. A dan D 131
D. A dan C E. D dan E 12. Unsur-unsur yang terletak pada perioda kelima golongan IIIB mempunyai konfigurasi elektron… A. 5s2 5p1 B. 5s2 4d3 C. 5s2 4d1 D. 5s2 5p3 E. 5s2 5d2 13. Konfigurasi elektron yang benar dari unsur golongan IIA perioda ketiga adalah…. A. 1s2 2s2 2p5 B. 1s2 2s2 2p6 3s1 C. 1s2 2s2 2p6 3s2 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 14. Empat unsur K, L, M, dan N mempunyai konfigurasi elektron K : 1s2 2s2 2p6 3s1 L : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s1 M : 1s2 2s2 2p6 3s2 N : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 Pasangan unsur dari golongan yang sama adalah… A. K dan L B. K dan M C. K dan N D. L dan M E. L dan N 15. Konfigurasi elektron unsur X yang bernomor atom 29 adalah: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s1 Unsur X dalam sistem periodik terletak pada.... A. Golongan IB, perioda 4 B. Golongan IB, perioda 3 C. Golongan VIIA, perioda 4 D. Golongan VIIB, perioda 4 E. Golongan IB, perioda 7 16. Suatu unsur X mempunyai konfigurasi elektron: [54Xe] 6s2 4f2. Unsur X dalam sistem periodik termasuk dalam… A. Blok s B. Blok d C. Blok f D. Blok p E. Blok g 17. Masing-masing unsur4 A, 12B, 18C, 16D, yang terletak dalam golongan yang sama pada s sistem periodik adalah… A. Adan B 132
B. A dan C C. B dan C D. Bdan D E. A dan D 18. Konfigurasi elektron yang benar dari unsure golongan IIA perioda ketiga adalah… A. 1s2 2s2 2p5 B. 1s2 2s2 2p6 3s2 C. 1s2 2s2 2p6 3s1 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 19. Unsur kalsium (Z=20) yang mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s2 terletak pada... A. Perioda 4, golongan VIA B. Perioda 4, golongan IIA C. Perioda 3, golongan VIA D. Perioda 3, golongan IIA E. Perioda 2, golongan IVA 20. Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p6 4d8 5s2.... A. Periodeke 5, golongan VIIIB B. Periodeke 5, golongan IIB C. Periodeke 5, golongan IIA D. Periodeke 4, golongan IIA E. Periodeke 4, golongan VIIIA 21. Konfigura sielektron atom A adalah [Ar] 3d7 4s2. Maka unsure A termasuk golongan.... A. IB B. IIA C. IIB D. VIIIB E. VIIIA 22. Konfigurasi elektron yang benar untuk golongan IB adalah… A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d14s2 B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d9 4s2 C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s0 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d9 4s1 E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 23. Dalam tabel periodik, golongan lantanida termasuk ke dalam blok… A. s B. f C. d D. f E. n 24. unsur X yang terletak pada periode 5, golongan VB mempunyai jumlah elektron.... A. 23 B. 39 133
C. 41 D. 51 E. 73 25. Unsur X dengan nomor atom 42 terletak pada.... A. Golongan VIB periode 4 B. Golongan VIB periode 5 C. Golongan VIA periode 5 D. Golongan VA periode 6 E. Golongan IVB periode 5 26. Suatu unsure dengan nomor atom 35 terletakpada… A. Golongan VA periode 4 B. Golongan VB periode 4 C. Golongan VIIA periode 3 D. Golongan VIIA periode 4 E. Golongan VIIB periode 4 27. Unsur tembaga Cu, dengan nomor atom 29, terletak pada golongan dan periode … A. Golongan IA, periode 5 B. Golongan IIA periode 3 C. Golongan IB , periode 4 D. Golongan VB , periode 7 E. Golongan VII , periode 5 28. Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56, dalam sistem periodik pada golongan dan periode A. Golongan IIA, periode 6 B. Golongan VIA, periode 3 C. Golongan VIB, periode 4 D. Golongan VIIIB, periode 3 E. Golongan VIIIB, periode 4 29. Suatu unsur terletak pada golongan VB periode 4 dalam sistem periodik maka nomor atom unsur tersebut adalah…. A. 25 B. 33 C. 41 D. 23 E. 51 30. Suatu unsur terletak pada golongan VIIB dan periode 4. Nomor atom unsur tersebut adalah... A. 24 B. 25 C. 26 D. 27 E. 28
134
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN :
1. Konfigurasi electron dari kelima unsure tersebut ialah: 3P
: 1s2 2s1
: golongan IA
12Q
: 1s2 2s2 2p6 3s2
: golongan IIA
19R
: [Ar] 4s1
: golongan IA
33S
: [Ar] 3d104s2 4p3
: golongan VA
53T
: [Ar] 3d104s2 4p6 4d10 5s2 5p5
: golongan VIIA
Maka unsur yang terdapat dalam golongan yang sama adalah P dan R Jawaban: C
2. Konfigurasi electron dari kelima unsur tersebut adalah: 16P
:1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
: golongan VIA
15Q
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
: golongan VA
19R
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
: golongan IA
33S
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p3
: golongan VA
35T
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p5
: VIIA
Makaunsur yang terdapatdalamgolongan yang samaadalahQ dan S Jawaban: D
3. Unsur yang letaknya diagonal harus mempunyai nomor periode dan golongan yang meningkat satu – satuan Jawaban : A
4. X2-=1s2 2s2 2p4
135
X2-= 1s2 2s2 2p4 dalam keadaan netralnya jumlah elektron -2 Sehingga X2-= 1s2 2s2 2p23s2 3p6 3d10 Jadi, X terletak pada golongan IVA periode 2 Jawaban : C
5. X2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 X2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 dalam keadaan normal jumlah elektron -2 Sehingga X2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 Jadi, X terletak pada golongan IIB periode 4 Jawaban : C
6. Konfigurasi 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p6 4d8 5s2, terletak pada periode 5 (lihat kulit terbesar) dan golongan VIIIB (s + d) Jawaban : A
7. Unsur X dengan konfigurasi 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p4 terletak pada periode 4 (lihat nomor kulit terbesar) dan golongan VIA (s + p ) Jawaban : A
8. X-3: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p6 X-3: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p6 dalam keadaan normal jumlah elektron -3 Sehingga X-3 :1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p3 Jadi, X terletak pada golongan4 periode VA Jawaban : C
136
9. Konfigurasi unsur X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2. Terletak padaperiode 4, golongan VIIB Jawaban : E
10. Konfigurasi elektron dari unsur – unsur pada soal ini adalah: P: 1s2 2s2 2p6 3s1
: golongan IA, periode 3
Q: 1s2 2s2 2p6 3s2
: golongan IIA, periode 3
R: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s1
: golongan IA, periode 4
S: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2 : golongan VB, periode 4 T: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
: golongan IA, periode 4
Unsur yang paling mudah menjadi ion positif adalah unsur yang paling mudah melepaskan electron yaitu unsur yang mempunyai energi ionisasi paling kecil. Dalam tabel sistem periodik nilai energi ionisasi terkecil dimiliki oleh golongan IA period eke -4 dan dalam satu golongan makin kebawah makin kecil. Jawaban : E
11. Golongan dari kelima unsur A: 1s2 2s2 2p6 3s2
: golongan IIA
B: 1s2 2s2 2p6 3s1
: golongan IA
C: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
: golongan IVA
D: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2
: golongan IIB
E: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p6 4s2 : golongan IIA Unsur yang terdapat golongan yang sama adalah A dan E. Jawaban: E
137
12. Konfigurasielektron: 5s2 5p1 : IIIA (s+p) 5s2 4d3 : VB (s+d) 5s2 4d1 :IIIB(s+d) 5s2 5p3 : VA (s+p) 5s2 5d2 : IVB (s+d) Jadi Golongan IIIB mempunyai konfigurasi 5s2 4d1(s+d) Jawaban: C
13. Golongan dari keempat unsur K
: 1s2 2s2 2p6 3s1
L
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s1 : IB
M
: 1s2 2s2 2p6 3s2
: IIA
N
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
: IA
: IA
Unsur yang terdapat golongan yang sama adalah K dan N Jawaban: C
14. Konfigurasi unsur X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s1 , terletak pada periode 4 dan golongan IB Jawaban : A
15. sistem periodik unsur terbagi menjadi empat blok, yaitu: Blok s: memiliki electron valensi ns Blok p: memiliki electron valensi np Blok d: memiliki electron valensi (n-1) d ns
138
Blok f: memiliki electron valensi ns (n-2) f X: [Xe] 6s2 4f2 -> memenuhi: ns(n-2) f berarti termasuk dalam blok f. Jawaban: C
16. Konfigurasi electron dari kelima unsur tersebut ialah: 4A
: 1s2 2s2
: golongan IIA
12B
: 1s2 2s2 2p6 3s2
: golongan IIA
18C
: 1s2 2s2 2p6 3s23p6
: golongan VIIIA
16D
: 1s2 2s2 2p6 3s23p4
: golongan VIA
Maka unsur yang terdapat dalam golongan yang sama adalah A dan B Jawaban: A
17. Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 memiliki golonganIIA (s+p) Jawaban : B
18. Konfigurasi electron unsur kalsium: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s2 Terletak pada periode 4, golongan IIA. Jawaban : B
19. Konfigurasi elektron unsur kalsium: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p6 4d8 5s2 Terletak pada periode 5, golongan VIIIB. Jawaban : A 20. Unsur dengan konfigurasi 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p6 4d8 5s2 atau disingkat 36[Kr] 4d8 5s2 , terletak pada periode 5 (lihat nomor kulit terbesar) dan golongan VIIIB ( s + d = 10)
139
Catatan: unsur dengan jumlah s + d sama dengan 8, 9, dan 10 semuanya termasuk golongan VIIIB Jawaban: A
21. Konfigurasi elektron unsur A: [Ar] 3d7 4s2, terletak pada periode 4 (lihat kulit terbesar) dan golongan VIIIB (s + d) Jawaban: D
22. Konfigurasi electron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d9 4s2 terletak pada periode 4 dan golongan IB Jawaban : B
23. Golongan lantanida dinamakan unsur – unsur transisi dalam, termasuk unsure blok f Jawaban : D
24. 41X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p6 5s2 4d3, terletak pada periode 5, golongan VB, Jadi nomor atom unsur X adalah 41 Jawaban: C 25. 42X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p6 5s2 4d4, terletak pada periode 5, golongan VIB, Jawaban : B
26. Nomor atom 35 memiliki konfigurasi: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p5, terletak pada periode 4, golongan VIIA, Jawaban: D
140
27. Nomor atom 29 memiliki konfigurasi: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s1, terletak pada periode 4, golongan IB, Jawaban: C
28. Nomo rmassa 26, memiliki konfigurasi electron Nomor atom 35 memiliki konfigurasi: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6, terletak pada periode 4, golongan VIIIB, Jawaban: E
29. 25X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d7 33X:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p1
41X:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p6 5s2 4d3
23X:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s23d3
51X:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d104s2 4p6 5s2 4d10 5p3
Jadi nomor atom yang memiliki golongan VB dan periode 4 adalah 23 Jawaban: D
30. 24X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 25X:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s2 3d5
26X:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s2 3d6
27X:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s2 3d7
28X:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s2 3d8
Jadi nomor atom yang memiliki golongan VIIB dan periode 4 adalah 25 Jawaban: B
141
LAMPIRAN 3
DAFTAR NAMA AHLI MATERI, AHLI IT, DAN PEER REVIEWER,SERTAREVIEWER
1.
Daftar Nama Ahli Materi dan Ahli IT No 1
2.
Nama I Made Sukarna, M,Si
Universitas Negeri Yogyakarta
Daftar Nama Peer Reviewer No
3.
Instansi
Nama
Status
1
FebryKurniawan
Mahasiswa FMIPA UNY
2
Minarti
Mahasiswa FMIPA UNY
3
Nuruldewi
Mahasiswa FMIPA UNY
Daftar Nama Reviewer No 1
Nama
Instansi
AnifahAdhinaNuriha, S.Pd, Si
SMA Sibi Bina Anak Sholeh Yogykarta
2
Faizal Akhmad Adi Masbukin S.Pd
SMA Al Azhar 9 Yogyakarta
3
Irwanto, S.Pd
SMA GAMA Yogyakarta
4
Febri Trifanto S.T
MA Sunan Pandanaran
5
Supri Madyo Purwanto
MAN III Yogyakarta
142
LAMPIRAN 4
Tabulasi Data Penilaian Reviewer terhadap Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile Learning Berbasis Android Pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur
No Indikator 1 2 3 Materi dan I Soal 4 5 6 7 II Kebahasaan 8 9 10 III Keterlaksanaan 11 12 13 14 15 16 Tampilan IV Audio Visual 17 18 19 20 21 22 Rekayasa V Perangkat 23 Lunak 24 25
No
Aspek Kriteria
I 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
143
Skor Reviewer II III IV 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 3 4 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5
V 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4
LAMPIRAN 5
Perhitungan Kualitas Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile Learning Berbasis Android Pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur berdasarkan Data Penilaian Reviewer
Data penilaian yang diperoleh diubah menjadi nilai kualitatif untuk mengetahui kualitas Mobile Learning Berbasis Android sesuai dengan kriteria kategori penilaian yang dijabarkan dalam tabel berikut ini (Eko Putro Widoyoko, 2011:238) : Kriteria Penilaian Ideal No.
Rentang Skor (i)
1
>
Kategori
+ 1,8SBi
Sangat baik (SB)
+ 1,8 SBi
Baik (B)
+ 0,6 SBi
Cukup (C)
i
2
i
+ 0,6SBi<
≤
3
i
- 0,6SBi<
≤
4
i
- 1,8 SBi<
≤
i
- 0,6 SBi
Kurang (K)
≤
i
– 1,8 SBi
Sangat kurang (SK)
5
i i
Dengan keterangan : i
: Mean (rata-rata) ideal i
= ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)
SBi = Standar Deviasi (simpangan baku) ideal SBi = (1/2) (1/3) (skor tertinggi ideal - skor terendah ideal) Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi Skor terendah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah Menghitung persentase keidealan dengan menggunakan rumus: Persentase keidealan =
144
Perhitungan Kualitas Mobile Learning Berbasis Android berdasarkan data reviewer
No Indikator 1 2 3 Materi dan I Soal 4 5 6 7 II Kebahasaan 8 9 10 III Keterlaksanaan 11 12 13 14 15 16 Tampilan IV Audio Visual 17 18 19 20 21 22 Rekayasa V Perangkat 23 Lunak 24 25 Jumlah Rata-rata
No
Aspek Kriteria
I 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 121
Skor Reviewer II III IV 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 3 4 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 99 107 111 109,2
a. Skor rata-rata
=
109,2
b. Jumlah Indikator
=
25
c. Skor tertinggi ideal
=
25 x 5 = 125
d. Skor terendah ideal
=
25 x 1 = 25
e. Xi
=
½ ( 125+25 ) = 75
f. Sbi
=
⅙ ( 125-25 ) = 16,67
145
V 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 108
Tabel Kriteria Penilaian Ideal Kualitas Mobile Learning Berbasis Android No 1 2 3 4 5
Rentang Skor 105,1 < X 85,0 < X ≤ 105,1 65,0 < X ≤ 85,0 44,9 < X ≤ 65,0 X ≤ 44,9
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK)
Perhitungan penilaian Kualitas Mobile Learning Berbasis Android diperoleh skor rata-rata yaitu 109,2, sehingga kualitas Mobile Learning Berbasis Android termasuk dalam kategori Sangat Baik (SB). Persentase keidealan penilaian Kualitas Mobile Learning Berbasis Android: a.
Skor total dari penilaian Kualitas Mobile Learning Berbasis Android Jumlah indikator x skor tertinggi
= 25 x 5 = 125
b.
Persentase Keidealan = = 87,36 %
146
x 100%
LAMPIRAN 6
Perhitungan Kualitas Tiap Aspek Mobile Learning Berbasis Android Berdasarkan Penilaian Reviewer
1. Aspek Materi dan Soal No
Reviewer
1 2 3 4 5
I II III IV V
Skor Indikator 2 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4
1 5 4 4 4 5 Jumlah Rata-rata
a. Skor rata-rata b. Jumlah Indikator c. Skor tertinggi ideal d. Skor terendah ideal e. Xi f. Sbi
= = = = = =
6 5 3 4 5 4
Jumlah 30 22 25 27 27 131 26,2
26,2 6 6 x 5 = 30 6x1 =6 ½ ( 30 + 6 ) = 18 ⅙ ( 30 - 6 ) = 4
Tabel Kriteria Penilaian Ideal Untuk Aspek Materi dan Soal No Rentang Skor Kategori 1 25,2 < X Sangat Baik (SB) 2 20,4 < X ≤ 25,2 Baik (B) 3 15,6 < X ≤ 20,4 Cukup (C) 4 10,8 < X ≤ 15,6 Kurang (K) 5 X ≤ 10,8 Sangat Kurang (SK) Perhitungan penilaian aspek Materi dan Soal diperoleh skor rata-rata yaitu 26,2, sehingga untuk aspek Materi dan Soal termasuk dalam kategori Sangat Baik (SB). Persentase keidealan aspek Materi dan Soal : c.
Skor total dari aspek materi dan Soal Jumlah indikator x skor tertinggi
=6x5 = 30
d.
Persentase Keidealan = = 87,33 % 147
x 100%
2. Aspek Kebahasaan No
Reviewer
1 2 3 4 5
I II III IV V
Skor Indikator 7 5 4 4 4 4
Jumlah
8 5 4 5 4 4
10 8 9 8 8 43 8,6
Jumlah Rata-rata a. Skor rata-rata b. Jumlah Indikator c. Skor tertinggi ideal d. Skor terendah ideal e. Xi f. Sbi
= = = = = =
8,6 2 2 x 5 = 10 2x1 =2 ½ ( 10 + 2 ) = 6 ⅙ ( 10 - 2 ) = 1,333
Tabel Kriteria Penilaian Ideal Untuk Aspek Kebahasaan No 1 2 3 4 5
Rentang Skor 8,4 < X 6,8 < X ≤ 8,4 5,2 < X ≤ 6,8 3,6 < X ≤ 5,2 X ≤ 3,6
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK)
Perhitungan penilaian aspek Kebahasaan diperoleh skor rata-rata yaitu 8,6, sehingga untuk aspek Kebahasaan termasuk dalam kategori Sangat Baik (SB). Persentase keidealan aspek Kebahasaan : a.
Skor total dari aspek Kebahasaan Jumlah indikator x skor tertinggi
=2x5 = 10
b.
Persentase Keidealan = = 86,00 %
148
x 100%
3. Aspek Keterlaksanaan No
Reviewer
1 2 3 4 5
I II III IV V
Skor Indikator 9 10 11 12 5 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4
Jumlah Rata-rata a. Skor rata-rata b. Jumlah Indikator c. Skor tertinggi ideal d. Skor terendah ideal e. Xi f. Sbi
= = = = = =
Jumlah 19 15 17 15 15 81 16,2
16,2 4 4 x 5 = 20 4x1 =4 ½ ( 20 + 4 ) = 12 ⅙ ( 20 - 4 ) = 2,667
Tabel Kriteria Penilaian Ideal Untuk Aspek Keterlaksanaan No 1 2 3 4 5
Rentang Skor 16,8 < X 13,6 < X ≤ 16,8 10,4 < X ≤ 13,6 7,2 < X ≤ 10,4 X ≤ 7,2
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK)
Perhitungan penilaian aspek Keterlaksanaan diperoleh skor rata-rata yaitu 16,2, sehingga untuk aspek Keterlaksanaan termasuk dalam kategori Baik (B). Persentase keidealan aspek Keterlaksanaan : a.
Skor total dari aspek Keterlaksanaan Jumlah indikator x skor tertinggi
=4x5 = 20
b.
Persentase Keidealan = = 81,00 %
149
x 100%
4. Aspek Tampilan Audio dan Visual No
Reviewer
1 2 3 4 5
I II III IV V
13 14 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 Jumlah Rata-rata
a. Skor rata-rata b. Jumlah Indikator c. Skor tertinggi ideal d. Skor terendah ideal e. Xi f. Sbi
= = = = = =
Skor Indikator 15 16 17 18 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4
19 4 4 4 5 5
20 4 4 3 4 5
Jumlah 37 31 33 38 36 175 35
35 8 8 x 5 = 40 8x1 =8 ½ ( 40 + 8 ) = 24 ⅙ ( 40 - 8 ) = 5,333
Tabel Kriteria Penilaian Ideal Untuk Aspek Tampilan Audio dan Visual No 1 2 3 4 5
Rentang Skor 33,6 < X 27,2 < X ≤ 33,6 20,8 < X ≤ 27,2 14,4 < X ≤ 20,8 X ≤ 14,4
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK)
Perhitungan penilaian aspek Tampilan Audio dan Visual diperoleh skor rata-rata yaitu 35, sehingga untuk aspek Tampilan Audio dan Visual termasuk dalam kategori Sangat Baik (SB). Persentase keidealan aspek Tampilan Audio dan Visual : a.
Skor total dari aspek Tampilan Audio dan Visual Jumlah indikator x skor tertinggi
=8x5 = 40
b.
Persentase Keidealan = = 87,50 %
150
x 100%
5. Aspek Rekayasa Perangkat Lunak No
Reviewer
1 2 3 4 5
I II III IV V
Skor Indikator 21 22 23 24 25 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 Jumlah Rata-rata
a. Skor rata-rata b. Jumlah Indikator c. Skor tertinggi ideal d. Skor terendah ideal e. Xi f. Sbi
= = = = = =
Jumlah 25 23 23 23 22 116 23,2
23,2 5 5 x 5 = 25 5x1 =5 ½ ( 25 + 5 ) = 15 ⅙ ( 25 - 5 ) = 3,333
Tabel Kriteria Penilaian Ideal Untuk Aspek Rekayasa Perangkat Lunak No 1 2 3 4 5
Rentang Skor 21,0 < X 17,0 < X ≤ 21,0 13 < X ≤ 17,0 9,0 < X ≤ 13,0 X ≤ 9,0
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK)
Perhitungan penilaian aspek Rekayasa Perangkat Lunak diperoleh skor rata-rata yaitu 23,2, sehingga untuk aspek Rekayasa Perangkat Lunak termasuk dalam kategori Sangat Baik (SB). Persentase keidealan aspek Rekayasa Perangkat Lunak : a.
Skor total dari aspek Rekayasa Perangkat Lunak Jumlah indikator x skor tertinggi
=5x5 = 25
b.
Persentase Keidealan = = 92,80 %
151
x 100%
LAMPIRAN 7 PERNYATAAN AHLI MATERI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama lengkap
: I Made Sukarna, M. Si
NIP
: 19530901 198601 1 001
Instansi
: UNY
Alamat Instansi
: Karang Malang Sleman Yogyakarta
Menyatakan bahwa saya telah memberi masukan materi pada : Pengembangan Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile learning pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur. Yang di susun oleh: Nama lengkap
: Rony Irawan
NIM
: 08303241020
Program Studi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: MIPA
Harapan saya, masukan yang saya berikan dapat di gunakan untuk menyempurnakan laporan tugas akhir mahasiswa yang bersangkutan. Demikianlah surat ini dibuat untuk dapat di pergunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 25 Juni 2015 Yang menyatakan,
I Made Sukarna, M.Si NIP 19530901 198601 1 001
152
PERNYATAAN AHLI IT
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama lengkap
: I Made Sukarna, M. Si
NIP
: 19530901 198601 1 001
Instansi
: UNY
Alamat Instansi
: Karang Malang Sleman Yogyakarta
Menyatakan bahwa saya telah memberi masukan pada : Pengembangan Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile learning pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur. Yang di susun oleh: Nama lengkap
: Rony Irawan
NIM
: 08303241020
Program Studi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: MIPA
Harapan saya, masukan yang saya berikan dapat di gunakan untuk menyempurnakan laporan tugas akhir mahasiswa yang bersangkutan. Demikianlah surat ini dibuat untuk dapat di pergunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 25 Juni 2015 Yang menyatakan,
I Made Sukarna, M.Si NIP 19530901 198601 1 001
153
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama lengkap
: Supri Madyo Purwanto S.Pd
NIP
: 19670902 199903 1 002
Instansi
: MAN III Yogyakarta
Alamat Instansi
: JL Magelang, Km. 4, 4 Sleman Yogyakarta
Menyatakan bahwa saya telah memberi penialaian dan masukan pada: Pengembangan Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile learning pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur. Yang di susun oleh: Nama lengkap
: Rony Irawan
NIM
: 08303241020
Program Studi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: MIPA
Harapan saya, masukan yang saya berikan dapat di gunakan untuk menyempurnakan laporan tugas akhir mahasiswa yang bersangkutan. Demikianlah surat ini dibuat untuk dapat di pergunakan sebagaimana mestinya.
154
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama lengkap
: Anifah Adhina Nuriha, S.Pd
NIP
: 19670902 199903 1 002
Instansi
: SMA Bisi Bina Anak Sholeh Yogyakarta
Alamat Instansi
: JL.
Mendung
Warih,
No.
125,
Giwangan,
Yogyakarta Menyatakan bahwa saya telah memberi penialaian dan masukan pada: Pengembangan Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile learning pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur. Yang di susun oleh: Nama lengkap
: Rony Irawan
NIM
: 08303241020
Program Studi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: MIPA
Harapan saya, masukan yang saya berikan dapat di gunakan untuk menyempurnakan laporan tugas akhir mahasiswa yang bersangkutan. Demikianlah surat ini dibuat untuk dapat di pergunakan sebagaimana mestinya.
155
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama lengkap
: Irwanto, S.Pd
NIP
: 19670902 199903 1 002
Instansi
: SMA GAMA Yogyakarta
Alamat Instansi
: JL. Gejayan Yogyakarta
Menyatakan bahwa saya telah memberi penialaian dan masukan pada: Pengembangan Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile learning pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur. Yang di susun oleh: Nama lengkap
: Rony Irawan
NIM
: 08303241020
Program Studi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: MIPA
Harapan saya, masukan yang saya berikan dapat di gunakan untuk menyempurnakan laporan tugas akhir mahasiswa yang bersangkutan. Demikianlah surat ini dibuat untuk dapat di pergunakan sebagaimana mestinya.
156
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama lengkap
: Faizal Akhmad Adi Masbukin, S.Pd
NIP
:
Instansi
: SMA Al Azhar 9 Yogyakarta
Alamat Instansi
: Jl. Ring Road Utara No.171, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Menyatakan bahwa saya telah memberi penialaian dan masukan pada: Pengembangan Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile learning pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur. Yang di susun oleh: Nama lengkap
: Rony Irawan
NIM
: 08303241020
Program Studi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: MIPA
Harapan saya, masukan yang saya berikan dapat di gunakan untuk menyempurnakan laporan tugas akhir mahasiswa yang bersangkutan. Demikianlah surat ini dibuat untuk dapat di pergunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 29 Juni 2015 Yang menyatakan,
157
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama lengkap
: Febri Trifanto, S.T
NIP
:
Instansi
: MA Pandanaran Yogyakarta
Alamat Instansi
: Kaliurang km. 12,5 Candi Sardonoharjo Ngaglik Sleman.
Menyatakan bahwa saya telah memberi penialaian dan masukan pada: Pengembangan Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile learning pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur. Yang di susun oleh: Nama lengkap
: Rony Irawan
NIM
: 08303241020
Program Studi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: MIPA
Harapan saya, masukan yang saya berikan dapat di gunakan untuk menyempurnakan laporan tugas akhir mahasiswa yang bersangkutan. Demikianlah surat ini dibuat untuk dapat di pergunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 29 Juni 2015 Yang menyatakan,
158
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama lengkap
: Febry Kurniawan
NIM
:
Program Studi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: MIPA
Menyatakan bahwa saya telah memberi masukan materi pada : Pengembangan Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile learning pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur. Yang di susun oleh: Nama lengkap
: Rony Irawan
NIM
: 08303241020
Program Studi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: MIPA
Harapan saya, masukan yang saya berikan dapat di gunakan untuk menyempurnakan laporan tugas akhir mahasiswa yang bersangkutan. Demikianlah surat ini dibuat untuk dapat di pergunakan sebagaimana mestinya.
159
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama lengkap
: Nurul Faeni Dewi
NIM
:
Program Studi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: MIPA
Menyatakan bahwa saya telah memberi masukan materi pada : Pengembangan Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile learning pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur. Yang di susun oleh: Nama lengkap
: Rony Irawan
NIM
: 08303241020
Program Studi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: MIPA
Harapan saya, masukan yang saya berikan dapat di gunakan untuk menyempurnakan laporan tugas akhir mahasiswa yang bersangkutan. Demikianlah surat ini dibuat untuk dapat di pergunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 25 Juni 2015
Yang menyatakan,
160
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama lengkap
: Minarti
NIM
:
Program Studi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: MIPA
Menyatakan bahwa saya telah memberi masukan materi pada : Pengembangan Media Pembelajaran Kimia SMA/MA dengan Mobile learning pada Materi Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik Unsur. Yang di susun oleh: Nama lengkap
: Rony Irawan
NIM
: 08303241020
Program Studi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: MIPA
Harapan saya, masukan yang saya berikan dapat di gunakan untuk menyempurnakan laporan tugas akhir mahasiswa yang bersangkutan. Demikianlah surat ini dibuat untuk dapat di pergunakan sebagaimana mestinya.
161
LAMPIRAN 8 LEMBAR MASUKAN AHLI MATERI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA DENGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID PADA KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK UNSUR
Ahli Materi
: I Made Sukarna, M. Si
NIP
:
Instansi
:
No 1
Koreksi
Masukan a. Perlu diperhatikan dalam penulisan kata depan yang menunjukkan tempat (dipisah). Masukan ini ditindak lanjuti dengan memperbaiki susunan kata yang masih salah.
2
b. Kesalahan dalam penulisan “konfigurasi elektron 1s2”, yang benar yaitu “konfigurasi elektron 1s2” Masukan ini dilakukan peneliti dengan mengganti penulisan konfigurasi.
3
c. Penulisan angka dan lambang atom masih ada yang salah, misalnya pada 54Xe, yang benar 54Xe. Masukan
ini
digunakan
untuk
revisi
dan
memperbaiki penulisan angka dan lambang atom 4
yang masih salah. d. Jawaban soal konfigurasi elektron no 9 dicek kembali.
162
Masukan ini dilakukan peneliti dengan memperbaiki jawaban yang masih salah.
Yogyakarta, Juni 2015 Ahli Materi
I Made Sukarna, M. Si NIP. 19530901 198601 1 001
163
LAMPIRAN 9 LEMBAR MASUKAN AHLI IT PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA DENGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID PADA KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK UNSUR
Ahli IT
: I Made Sukarna, M. Si
Instansi
: Universitas Negeri Yogyakarta
No 1
Koreksi
Masukan a. Pada tombol menu utama garis tepinya terlalu tebal sehingga kelihatan tegas, lebih baik garis tepi untuk setiap tombol dibuat tipis. b. Istilah dalam tombol SK/KD diganti dengan istilah
2 “Kompetensi” agar seragam dengan yang lainnya (dengan developer yang lain). 3
c. Penulisan materi sebaiknya diberi penguatan atau stressingpada materi yang penting (yang perlu diperhatikan
pengguna).
Misalnya
dengan
memberi garis tepi atau dengan memberi warna lain yang berbeda dengan warna materi lainnya. 4
d. Dalam tampilan evaluasi sebaiknya diberikan tombol “Home” agar memudahkan pengguna dalam masalah navigasi. e. Pada tampilan pembahasan sebaiknya juga diberi
5 164
tombol untuk navigasi ke menu utama (Home) supaya mempermudah navigasi. 6
f. Pada
profil
pengembang
mobile
learning
sebaiknya ditambahkannim, foto dan email dari pengembangnya (developer)
Yogyakarta,
Juni 2015
Ahli IT
I Made Sukarna, M. Si NIP. 19530901 198601 1 001
165
LAMPIRAN 10 LEMBAR MASUKAN PEER REVIEWER PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA DENGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID PADA KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK UNSUR
Peer Reviewer No
I : Febry Kurniawan
Tampilan
Masukan 1) Icon sebaiknya diberi icon yang sesuai dengan media yang terkait. 2) Profil, sebaiknya dipisahkan antara profil pembuat dan profil media pembelajaran itu sendiri. 3) Warna tulisan disesuaikan dengan background agar lebih kontras 4) Menu home setelah mengerjakan soal tidak berfungsi 5) Skor setelah mengerjakan soal tidak muncul 6) Menu tombol ulangi setelah mengerjakan soal tidak berfungsi 7) Sebaiknya di beri sound agar lebih menarik.
166
LEMBAR MASUKAN PEER REVIEWER PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA DENGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID PADA KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK UNSUR
Peer Reviewer II: Nurul Faeni Dewi Tampilan
Masukan
No 1) Penulisan materi terlalu banyak, pusing bacanya 2) Soalnya sudah mewakili ada yang mudah, sedang dan sukar. 3) Tampilan sebaiknya diberi efek sound agar lebih menarik secara keseluruhan media pembelajaran sudah cukup baik.
Yogyakarta,
167
25 Juni 2015
LEMBAR MASUKAN PEER REVIEWER PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA DENGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID PADA KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK UNSUR
Peer Reviewer III : Minarti No
Tampilan
Masukan 1) Hal 7: materi contoh kaidah hund kelebihan pengisian satu elektron pada orbital p pertama yang seharusnya diisi 2 elektron sesuia keterangan tetapi di isi 3 elektron. Jadi, lebih teliti untuk mengisi dan memeriksa kembali kesesuaian
antara
contoh
yang
diberikan
dengan
keterangannya. 2) Kompetensi dan indikator namun tidak semua aspek dalam indikator (indicator pertama) diterapkan sebagai soal dalam evaluasi, contoh : pada larangan pauli tentang penentuan harga bilangan kuantum, dan kaidah hund tentang pengisian elektron pada orbital. 3) Tampilan skor benar – salah, nila dan waktu pekerjaan kosong (tidak tampil). Tampilan total skor atau nilai yang diperoleh
siswa,
agar
siswa
mengetahui
tingkat
kemampuan mereka dalam mengerjakan soal. 4) Secara keseluruhan media yang digunakan lumayan berat untuk di aplikasikan pada handphone android dengan
168
RAM kecil. Sebaiknya diaplikasikan pada hp android yang memiliki RAM lebih besar agar ketika media pembelajaran digunakan tidak lambat dan berat.
169
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA DENGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID PADA KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK UNSUR UNTUK GURU KIMIA SMA/MA (REVIEWER)
NAMA
: FEBRI TRIFANO, S.T
NIP
:
INSTANSI
: MA.SUNAN PANDANARAN
TANGGAL
: 27 JUNI 2015
PETUNJUK PENGISIAN 1. Berilah tanda check (√) pada kolom nilai sesuai penilaian Bapak/Ibu terhadap media pembelajaran. 2. Nilai SK = Sangat Kurang, K = Kurang, C = Cukup, B = Baik, dan SB = Sangat Baik 3. Apabila penilaian Bapak/Ibuadalah SK, K, atau Cmaka berilah saran dan masukan pada kolom yang telah disediakan.
170
LAMPIRAN 11
INSTRUMEN PENILAIAN PENELITIAN
LEMBAR PENILAIAN No
Aspek Kriteria
Indikator 1. 2.
I.
II.
Materi dan Soal
3.
K
C
SB
√
Kesesuaian materi dalam media pembelajaran dengan standar isi (SK dan KD)
√
Kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan peserta didik
√
Kesesuaian penjabaran materi dalam media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
√
Kejelasan isi soal
5.
Kesetaraan pilihan jawaban
√
6.
Kesesuaian kunci jawaban dan pembahasan
√
7.
Penggunaan bahasa tidak menimbulkan penafsiran ganda
√
8.
Penggunaan bahasa yangkomunikatif
√
9.
Ketepatan pemberian reward atas jawaban pengguna
Kebahasaan
Keterlaksanaan
B
4.
10. III
SK
Kemampuan penggunaan media pembelajaran secara berulang-
√ √
ulang
11. Keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada
√
12. Kemenarikan penyajian media pembelajaran
√
171
No
IV
V
Aspek Kriteria
Indikator
SK
K
C
B
13. Kesesuaian ukuran teks dan gambar
√
14. Kesesuaian ilustrasi gambar dengan materi
√
SB
15. Kejelasan warna ilustrasi gambar
√
Tampilan Audio
16. Kesesuaian pemilihan background (latar belakang)
√
dan Visual
17. Kesesuaian pemilihan warna tampilan
√
18. Kesesuaian pemilihan jenis huruf
√
Rekayasa Perangkat Lunak
19. Kesesuaian pemilihan ukuran huruf
√
20. Kesesuaian pemilihan musik/ suara
√
21. Kreativitas dan inovasi dalam media pembelajaran
√
22. Kemudahan fungsitouch and drag
√
23. Kejelasan petunjuk penggunaan media pembelajaran
√
24. Kemudahan pengoperasian media pembelajaran
√
25.
Peluang pengembangan media pembelajaran terhadap perkembangan IPTEK
172
√
No 1
Bagian Perbaikan
Saran
Penulisan konfigurasi 1s22s2 dst diberikan setelah larangan pauli.
2
Di beri penjelasan tentang cara meringkas konfigurasi electron
3
Soal di urtkan dari yang paling sederhana
4
Tanda ulangi (operasi) tidak dapat digunakan
*) Jika kolom saran yang disediakan kurang, saran dapat ditulis pada bagian belakang kertas ini.
Yogyakarta,.27 JUNI 2015
173
INSTRUMEN PENILAIAN PENELITIAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA DENGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID PADA KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK UNSUR UNTUK GURU KIMIA SMA/MA (REVIEWER)
NAMA
: SUPRI MADYO PURWANTO,S.Pd
NIP
: 19670902 199903 1 002
INSTANSI
: MAN YOGYAKARTA III
TANGGAL
: 29 JUNI 2015
PETUNJUK PENGISIAN 1. Berilah tanda check (√) pada kolom nilai sesuai penilaian Bapak/Ibu terhadap media pembelajaran. 2. Nilai SK = Sangat Kurang, K = Kurang, C = Cukup, B = Baik, dan SB = Sangat Baik 3. Apabila penilaian Bapak/Ibuadalah SK, K, atau Cmaka berilah saran dan masukan pada kolom yang telah disediakan.
174
LEMBAR PENILAIAN No
Aspek Kriteria
Indikator 1. 2.
I.
II.
III
Materi dan Soal
3.
SK
K
C
√
Kesesuaian materi dalam media pembelajaran dengan standar isi (SK dan KD) Kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan peserta didik
√
Kesesuaian penjabaran materi dalam media pembelajaran
√
dengan tujuan pembelajaran
√
4.
Kejelasan isi soal
5.
Kesetaraan pilihan jawaban
√
6.
Kesesuaian kunci jawaban dan pembahasan
√
7.
Penggunaan bahasa tidak menimbulkan penafsiran ganda
√
8.
Penggunaan bahasa yangkomunikatif
√
9.
Ketepatan pemberian reward atas jawaban pengguna
Kebahasaan
Keterlaksanaan
B
10.
11.
Kemampuan penggunaan media pembelajaran secara
√
berulang-ulang Keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada
175
√
SB
√
12. Kemenarikan penyajian media pembelajaran No
IV
Aspek Kriteria
Indikator
K
C
B
13. Kesesuaian ukuran teks dan gambar
√
14. Kesesuaian ilustrasi gambar dengan materi
√
15. Kejelasan warna ilustrasi gambar
√
Tampilan Audio
16. Kesesuaian pemilihan background (latar belakang)
√
dan Visual
17. Kesesuaian pemilihan warna tampilan
√
18. Kesesuaian pemilihan jenis huruf
V
SK
Rekayasa Perangkat Lunak
SB
√
19. Kesesuaian pemilihan ukuran huruf
√
20. Kesesuaian pemilihan musik/ suara
√
21. Kreativitas dan inovasi dalam media pembelajaran
√
22. Kemudahan fungsitouch and drag
√
23. Kejelasan petunjuk penggunaan media pembelajaran
√
24. Kemudahan pengoperasian media pembelajaran
√
25.
Peluang pengembangan media pembelajaran terhadap perkembangan IPTEK
176
√
177
INSTRUMEN PENILAIAN PENELITIAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA DENGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID PADA KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK UNSUR UNTUK GURU KIMIA SMA/MA (REVIEWER)
NAMA
: FAIZAL AKHMAD ADI MASBUKIN, S.Pd
NIP
:
INSTANSI
: SMA AL AZHAR 9 YOGYAKARTA
TANGGAL
: 29 JUNI 2015
PETUNJUK PENGISIAN 1. Berilah tanda check (√) pada kolom nilai sesuai penilaian Bapak/Ibu terhadap media pembelajaran. 2. Nilai SK = Sangat Kurang, K = Kurang, C = Cukup, B = Baik, dan SB = Sangat Baik 3. Apabila penilaian Bapak/Ibuadalah SK, K, atau Cmaka berilah saran dan masukan pada kolom yang telah disediakan.
178
LEMBAR PENILAIAN No
Aspek Kriteria
Indikator 1. 2.
I.
II.
III
Materi dan Soal
3.
SK
K
C
B
√
Kesesuaian materi dalam media pembelajaran dengan standar isi (SK dan KD) Kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan peserta didik
√
Kesesuaian penjabaran materi dalam media pembelajaran
√
dengan tujuan pembelajaran
4.
Kejelasan isi soal
√
5.
Kesetaraan pilihan jawaban
√
6.
Kesesuaian kunci jawaban dan pembahasan
√
7.
Penggunaan bahasa tidak menimbulkan penafsiran ganda
√
8.
Penggunaan bahasa yangkomunikatif
√
9.
Ketepatan pemberian reward atas jawaban pengguna
√
Kebahasaan
Keterlaksanaan
SB
10.
11.
Kemampuan penggunaan media pembelajaran secara
√
berulang-ulang Keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada
179
√
√
12. Kemenarikan penyajian media pembelajaran No
Aspek Kriteria
Indikator 13. Kesesuaian ukuran teks dan gambar
IV
V
SK
K
C
B
SB
√
14. Kesesuaian ilustrasi gambar dengan materi
√
15. Kejelasan warna ilustrasi gambar
√
Tampilan Audio
16. Kesesuaian pemilihan background (latar belakang)
√
dan Visual
17. Kesesuaian pemilihan warna tampilan
√
18. Kesesuaian pemilihan jenis huruf
√
Rekayasa Perangkat Lunak
19. Kesesuaian pemilihan ukuran huruf
√
20. Kesesuaian pemilihan musik/ suara
√
21. Kreativitas dan inovasi dalam media pembelajaran
√
22. Kemudahan fungsitouch and drag
√
23. Kejelasan petunjuk penggunaan media pembelajaran
√
24. Kemudahan pengoperasian media pembelajaran
√
25.
Peluang pengembangan media pembelajaran terhadap perkembangan IPTEK
180
√
No 1
Bagian Perbaikan Penggunaan media secara berulang-ulang
Saran Metode pengacakan soal sebaiknya diperbaiki. Ada satu soal yang muncul dua kali dalam satu permainan. Terdapat dua soal dengan tipe yang sama,namu berbeda simbol: 29X
dan Cu. Mungkin akan lebih baik jika salah satumya di ganti
dengan unsure yang lain. 2.
Ukuran teks dan gambar
Ukuran teks sebaiknya di perbesar lagi karena masih terlalu kecil, terutama pada materi, lebih bagus jika diberi gambar ilustrasi tokoh kimi seperi pauli danhund karena masih jarang terdapat gambar.
3.
Pemilihan ukuran huruf
Ukuranhuruf sebaiknya di perbesar
4.
Pemilihan musik/suara
Pada halaman awal sebaiknya diberi music. Selain itu, setiap memencet tombol menu/sub menu sebaiknya juga di beri suara.jikamemungkinkan,di beri juga opsi pengaturan volume suara
181
*) Jika kolom saran yang disediakan kurang, saran dapat ditulis pada bagian belakang kertas ini.
182
INSTRUMEN PENILAIAN PENELITIAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA DENGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID PADA KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK UNSUR UNTUK GURU KIMIA SMA/MA (REVIEWER)
NAMA
: IRWANTO, S.Pd
NIP
:
INSTANSI
: SMA GAMA YOGYAKARTA
TANGGAL
: 25 JUNI 2015
PETUNJUK PENGISIAN 1. Berilah tanda check (√) pada kolom nilai sesuai penilaian Bapak/Ibu terhadap media pembelajaran. 2. Nilai SK = Sangat Kurang, K = Kurang, C = Cukup, B = Baik, dan SB = Sangat Baik 3. Apabila penilaian Bapak/Ibuadalah SK, K, atau Cmaka berilah saran dan masukan pada kolom yang telah disediakan.
183
LEMBAR PENILAIAN No
Aspek Kriteria
Indikator 1. 2.
I.
II.
III
Materi dan Soal
3.
Kesesuaian materi dalam media pembelajaran dengan
SK
K
C
B
√
standar isi (SK dan KD) Kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan peserta didik
√ √
Kesesuaian penjabaran materi dalam media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
4.
Kejelasan isi soal
√
5.
Kesetaraan pilihan jawaban
√
6.
Kesesuaian kunci jawaban dan pembahasan
√
7.
Penggunaan bahasa tidak menimbulkan penafsiran ganda
√
8.
Penggunaan bahasa yangkomunikatif
√
9.
Ketepatan pemberian reward atas jawaban pengguna
√
Kebahasaan
Keterlaksanaan
SB
10.
11.
Kemampuan penggunaan media pembelajaran secara
√
berulang-ulang Keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada
184
√
√
12. Kemenarikan penyajian media pembelajaran No
Aspek Kriteria
Indikator
SK
K
C
B
√
13. Kesesuaian ukuran teks dan gambar
IV
14. Kesesuaian ilustrasi gambar dengan materi
√
15. Kejelasan warna ilustrasi gambar
√
Tampilan Audio
16. Kesesuaian pemilihan background (latar belakang)
√
dan Visual
17. Kesesuaian pemilihan warna tampilan
√
19. Kesesuaian pemilihan ukuran huruf
√
21. Kreativitas dan inovasi dalam media pembelajaran
V
Rekayasa Perangkat Lunak
√
18. Kesesuaian pemilihan jenis huruf
20. Kesesuaian pemilihan musik/ suara
SB
√ √
22. Kemudahan fungsitouch and drag
√
23. Kejelasan petunjuk penggunaan media pembelajaran
√
24. Kemudahan pengoperasian media pembelajaran 25.
Peluang pengembangan media pembelajaran terhadap perkembangan IPTEK
185
√ √
186
187
INSTRUMEN PENILAIAN PENELITIAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA DENGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID PADA KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK UNSUR UNTUK GURU KIMIA SMA/MA (REVIEWER)
NAMA
: ANIFAH ADHINA NURIHA, S.Pd
NIP
:
INSTANSI
: SMA SIBI BINA ANAK SHOLEH YOGYAKARTA
TANGGAL
: 27 JUNI 2015
PETUNJUK PENGISIAN 1. Berilah tanda check (√) pada kolom nilai sesuai penilaian Bapak/Ibu terhadap media pembelajaran. 2. Nilai SK = Sangat Kurang, K = Kurang, C = Cukup, B = Baik, dan SB = Sangat Baik 3. Apabila penilaian Bapak/Ibuadalah SK, K, atau Cmaka berilah saran dan masukan pada kolom yang telah disediakan.
188
LEMBAR PENILAIAN No
Aspek Kriteria
Indikator 1. 2.
I.
II.
III
Materi dan Soal
3.
SK
K
C
standar isi (SK dan KD) Kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan peserta didik
√
Kesesuaian penjabaran materi dalam media pembelajaran
√
dengan tujuan pembelajaran
4.
Kejelasan isi soal
√
5.
Kesetaraan pilihan jawaban
√
6.
Kesesuaian kunci jawaban dan pembahasan
7.
Penggunaan bahasa tidak menimbulkan penafsiran ganda
√
8.
Penggunaan bahasa yangkomunikatif
√
9.
Ketepatan pemberian reward atas jawaban pengguna
√
Kemampuan penggunaan media pembelajaran secara
√
10.
11.
SB
√
Kesesuaian materi dalam media pembelajaran dengan
√
Kebahasaan
Keterlaksanaan
B
berulang-ulang Keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada
189
√
√
12. Kemenarikan penyajian media pembelajaran No
Aspek Kriteria
Indikator
SK
K
C
B
√
13. Kesesuaian ukuran teks dan gambar 14. Kesesuaian ilustrasi gambar dengan materi
IV
V
SB
√
15. Kejelasan warna ilustrasi gambar
√
Tampilan Audio
16. Kesesuaian pemilihan background (latar belakang)
√
dan Visual
17. Kesesuaian pemilihan warna tampilan
√
18. Kesesuaian pemilihan jenis huruf
√
19. Kesesuaian pemilihan ukuran huruf
√
Rekayasa Perangkat Lunak
20. Kesesuaian pemilihan musik/ suara
√
21. Kreativitas dan inovasi dalam media pembelajaran
√
22. Kemudahan fungsitouch and drag
√
23. Kejelasan petunjuk penggunaan media pembelajaran
√
24. Kemudahan pengoperasian media pembelajaran
√
25.
Peluang pengembangan media pembelajaran terhadap perkembangan IPTEK
190
√
191
192
LAMPIRAN 12 SURAT-SURAT IJIN PENELITIAN
199
LAMPIRAN 13
Printscreen Produk mobile learning
HalamanUtama
Profil
194
PetunjukPenggunaan Media
Standarkompetensi
195
Evaluasi
Login Soal
196
Soal
Soal
197
Soal
Feedback JawabanBenar
198
Feedback JawabanBenar
JudulMateri
199
TampilanMateri
TampilanMateri
200