-----------------------------------Jurnal Ilmiah Soul Math Vol 4. No. 5, 217-263---------------------------------
PENERAPAN METODE JALUR KRITIS ATAU CRITICAL PATH METHOD (CPM) PENENTUAN WAKTU OPTIMAL DALAM PROSES PEMBUATAN KERAJINAN TENUN IKAT TRADISIONAL KUPANG NTT
Lusiana Prastiwi, Kristina Yuventa FKIP, Universitas Dr. Soetomo
Abstrak: East Nusa Tenggara Province is known to have many traditional woven craft, one that is well known by the public is Kupang Ikat woven. Enterprises weaving is still managed traditionally built with familial management and expertise only found in hereditary. In addition, to determine the timing of production of Kupang ikat woven still using forecasting as a guide. The forecasting results in the absence of standard production time. One method that can be used for determining the optimal time is the critical path method (CPM). This method is part of a network methods oriented work on determining the time schedule and estimate deterministic (certain). Research shows that the production time ikat Kupang woven is 20 days. Keyword : CPM, network, ikat Kupang woven
Pendahuluan Provinsi Nusa Tenggara Timur dikenal
manajemen
itu,
salah satu yang cukup dikenal oleh masyarakat
jangka
waktu
tenun
Kupang
masih
ikat
waktu produksi yang standar.
raffia pada bagianbagian tertentu, kemudian
Hal tersebut
dapat menimbulkan kerugian pada pihak
dicelup pada cairan warna. Bagian yang diikat
produsen, dalam kasus ini adalah penenun ikat
dengan raffia, setelah dibuka tetap berwarna
Kupang, maupun pihak konsumen.
putih, sedangkan bagian yang tidak diikat raffia
Berdasarkan
cairan.
dibutuhkan
Komposisi warna pada benang-benang tersebut ada bagian yang berwarna putih
menentukan
Perkiraan tersebut mengakibatkan tidak adanya
benang yang akan ditenun diikat dengan tali
warna
keahliannya
menggunakan perkiraan sebagai pedoman.
ikat karena sebelum diberi warna, benang-
sesuai
untuk
penyelesaian
adalah tenun ikat Kupang. Dinamakan tenun
berwarna
dan
hanya didapatkan secara turun-menurun. Selain
memiliki banyak kerajinan tenun tradisional,
menjadi
kekeluargaan
suatu
kondisi penjadwalan
tersebut proses
pembuatan tenun ikat dari awal hingga akhir
dan ada
kegiatan. Salah satu metode yang dapat
bagian yang berwarna. Pada saat ditenun akan
digunakan untuk penjadwalan adalah metode
membentuk pola-pola ragam hias dengan
jalur kritis atau critical path methods (CPM).
warna-warni tertentu. Benang yang digunakan
Metode ini merupakan bagian dari metode
untuk menenun terbuat dari kapas atau sutera
jaringan kerja yang berorientasi pada waktu
yang khusus digunakan untuk tenun ikat.
penentuan jadwal dan estimasinya yang bersifat
Usaha tenun ikat ini masih dikelola
deterministik (pasti).
secara tradisional yang dibangun dengan
251
-----------------------------------Jurnal Ilmiah Soul Math Vol 4. No. 5, 217-263---------------------------------
Berdasarkan
latar
belakang
tersebut,
f.
Membuka ikatan motif
penulis ingin mendapatkan waktu optimum
Setelah kering, tali-tali rafia
proses pembuatan tenun ikat tradisional kupang
mengikat benang dibuka dan hasilnya
dengan metode jalur kritis.
benang-benag
Kajian Teori
kombinasi antara warna putih dan warna
Gambaran Umum tenun ikat kupang
hasil celupan.
Proses pembuatan kain tenun ikat Kupang
tersebut
yang
mempunyai
g. Penenunan
memiliki beberapa tahap yaitu :
Setelah proses pewarnaan selesai dan
a. Penyediaaan bahan baku
benang telah
benar-benar kering, maka
Bahan baku adalah modal awal para
benang dipasang pada alat tenun atau
perajin karena tanpa adanya bahan baku,
ATBM (alat tenun bukan mesin).
proses produksi kain tenun tidak dapat Berdasarkan uraian diatas, kegiatan dan
berjalan.
durasi waktu pada proses pembuatan tenun ikat
b. Penataan benang pada alat
Kupang disajikan pada Tabel 1 dan gambar
Penataan benang dilakukan dengan cara
jaringan (network) untuk proses tenun ikat
memasukkan benang pakan (benang dalam
Kupang disajikan pada tabel berikut.
posisi melintang) secara berulang-ulang dan berselang-seling pada benang lungsi (benang dalam posisi membujur).
Kegiata n
c. Pengikatan motif dan ragam hias
Keterangan
Bagian benang yang akan dibiarkan berwarna putih diikat dengan tali raffia,
A
sedangkan bagian yang tidak diikat akan
B
berwarna. C d. Pewarnaan Benang dicelupkan ke dalam cairan warna
D
Penyediaan bahan baku Penataan benang pada alat Pengikatan motif dan ragam hias Pewarnaan
yang diperoleh dari hasil racikan dedaunan dan tumbuh-tumbuhan. Proses pewarnaan
E
Penjemura n
F
Melepaska n ikatan motif Penenunan
memakan waktu yang cukup lama agar zat pewarnanya
benar-benar
meresap
ke
dalam benang. e. Penjemuran
G
Setelah dicelup, benang yang sudah berwarna
ditiriskan
dan
Harus dimula i pada hari ke-
Selesa i pada hari ke-
0
4
4
5
5
9
5 atau 6
6 atau 7
6 atau 7
8 atau 9
9
10
10
20
Tabel Daftar Kegiatan Dan Durasi Waktu pada Proses Pembuatan Tenun Ikat Kupang
dikeringkan
dengan cara diangin-anginkan.
252
-----------------------------------Jurnal Ilmiah Soul Math Vol 4. No. 5, 217-263---------------------------------
1. Buat jaringan dari proyek. 2. Menentukan jalur kritis. Jalur kritis merupakan jalur dengan jumlah waktu terpanjang (terlama). 3. Hitung πΈππ , waktu tercepat kejadian dapat terealisasi disetiap titik (kejadian) dengan rumus : πΈππ = ππππ πππ’π(πΈππ + π‘ππ )
Gambar Jaringan Untuk Proses Pembuatan Tenun Ikat Kupang
dengan π adalah node awal kegiatan yang berakhir pada π dan π‘ππ adalah durasi
Metode Jalur Kritis
waktu kegiatan dari π ke π.
Metode jalur kritis atau critical path
4. Hitung πΏππ , waktu terlama kejadian, yaitu
methods (CPM) merupakan salah satu metode
waktu terlama suatu kegiatan tanpa
yang sering digunakan dalam analisa jaringan. Metode
ini
mengklasifikasikan
menunda penyelesaian proyek secara
kegiatan
keseluruhan. Secara matematis, πΏππ
menjadi 2 kelompok yaitu kegiatan kritis dan
dirumuskan dengan
kegiatan tidak kritis. Pengklasifikasian kegiatan
πΏππ = ππππππ’π(πΏππ β π‘ππ )
tersebut dilakukan berdasarkan algoritma jalur terpanjang. Jika kegiatan tersebut berada pada
dimana π adalah node akhir semua
jalur kritis (terpanjang) maka kegiatan tersebut
kegiatan yang dimulai pada π dan π‘ππ
diklasifikasikan kegiatan kritis, yang artinya
adalah durasi waktu kegiatan dari π ke π.
pelaksanaan kegiatan ini tidak dapat ditunda. Sebab
jika
kegiatan
kritis
5. Hitung nilai kesenjangan (slack) setiap
mengalami
kejadian dengan rumus :
penundaan akan berakibat memperbesar waktu
πππ = πΏππ β πΈππ β π‘ππ
penyelesaian proyek. Jika kegiatan tidak berada pada jalur kritis maka diklasifikasikan kegiatan
Slack adalah jumlah waktu suatu kegiatan
tidak kritis. Pelaksanaan kegiatan tidak kritis
yang dapat ditunda tanpa mempengaruhi
ini dapat ditunda tanpa berpengaruh terhadap
penyelesaian proyek secara keseluruhan
waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
dan biasanya terjadi pada kejadian yang
Tujuan
tidak menjadi jalur kritis.
mendapatkan
jalur
kritis
adalah
mendapatkan waktu tercepat memulai kegiatan
Pembahasan
dalam network dan waktu penyelesaian proyek.
Untuk mendapatkan waktu optimum
Algoritma metode jalur kritis atau
pembuatan tenun ikat Kupang, berdasarkan
critical path method (CPM) dijelaskan sebagai
metode jalur kritis atau CPM dijabarkan
berikut.
sebagai berikut. Setelah didapatkan diagram jaringan proses pembuatan tenun ikat Kupang
253
-----------------------------------Jurnal Ilmiah Soul Math Vol 4. No. 5, 217-263---------------------------------
= ππππ πππ’π(9,8) = 9
yang digambarkan pada Gambar dicari jalur
β’ Kejadian 6 :
kritisnya. Berdasarkan Gambar jaringan proses
πΈπ6 = ππππ πππ’π(πΈπ5 + π‘56 )
pembuatan tenun ikat kupang memiliki 2 jalur
= ππππ πππ’π(9 + 1) = 10
yaitu : Jalur 1 : 1 β 2 β 3 β 5 β 6 β 7
β’ Kejadian 7 :
Jalur 2 : 1 β 2 β 3 β 4 β 5 β 6 β 7
πΈπ7 = ππππ πππ’π(πΈπ6 + π‘67 ) = ππππ πππ’π(10 + 10) = 20
dengan jumlah waktu untuk :
Jalur 1 : 1 β 2 β 3 β 5 β 6 β 7 = 4 + 1 +
Selanjutnya,
4 + 1 + 10 = 20 hari
mendapatkan πΏπ, akan dijelaskan sebagai
Sehingga jalur kritis adalah jalur 1 karena
berikut.
memiliki jumlah waktu terbesar. Dari jalur
β’ Kejadian 7 :
kritis juga didapatkan bahwa umur proyek
πΏπ7 = πΈπ7 = 20
adalah 20 hari, selain itu didapatkan juga suatu
β’ Kejadian 6 :
informasi bahwa kegiatan kritisnya adalah A,
πΏπ6 = ππππππ’π(πΏπ7 β π‘67 )
B, C, F, dan G.
= ππππππ’π(20 β 10) = 10
Selanjutnya ditentukan penjadwalan
β’ Kejadian 5 :
Pertama,
πΏπ5 = ππππππ’π(πΏπ6 β π‘56 )
mendapatkan πΈπ masing-masing kejadian.
= ππππππ’π(10 β 1) = 9
Perhitungan πΈπ akan dijelaskan berikut ini
β’ Kejadian 4 :
Kejadian 1 :
πΏπ4 = ππππππ’π(πΏπ5 β π‘34 )
πΈπ1 = 0
= ππππππ’π(9 β 2) = 7
β’ Kejadian 2 :
β’ Kejadian 3 :
πΈπ2 = ππππ πππ’π(πΈπ1 + π‘12 )
πΏπ3 = ππππππ’π(πΏπ4 β π‘34 , πΏπ5 β π‘35 )
= ππππ πππ’π(0 + 4) = 4
= ππππππ’π(7 β 1,9 β 4)
β’ Kejadian 3 :
= ππππππ’π(8,5) = 5
πΈπ3 = ππππ πππ’π(πΈπ2 + π‘23 )
β’ Kejadian 2 :
= ππππ πππ’π(4 + 1) = 5
πΏπ2 = ππππππ’π(πΏπ3 β π‘23 )
β’ Kejadian 4 :
= ππππππ’π(5 β 1) = 4
πΈπ4 = ππππ πππ’π(πΈπ3 + π‘34 )
β’ Kejadian 1 :
= ππππ πππ’π(5 + 1) = 6
πΏπ1 = ππππππ’π(πΏπ2 β π‘12 )
β’ Kejadian 5 :
= ππππππ’π(4 β 4) = 0
πΈπ5 = ππππ πππ’π(πΈπ3 + π‘35 , πΈπ4 + π‘45 ) = ππππ πππ’π(5 + 4,6 + 2)
πΈπ
untuk setiap kejadian. Proses perhitungan untuk
1 + 1 + 2 + 1 + 10 = 19 hari
kegiatan.
didapatkan
masing-masing kejadian, kemudian dicari πΏπ
Jalur 2 : 1 β 2 β 3 β 4 β 5 β 6 β 7 = 4 +
masing-masing
setelah
254
-----------------------------------Jurnal Ilmiah Soul Math Vol 4. No. 5, 217-263---------------------------------
Perhitungan waktu πΈπ dan πΏπ beserta
dimulainya kegiatan F. Kegiatan G dimulai
jaringan kerja proses pembuatan tenun ikat
setelah kegiatan F selesai, yaitu pada hari ke-
Kupang disajikan pada Gambar berikut.
10. Kegiatan G selesai pada hari ke-20. Untuk kegiatan D dimulai pada hari ke-5. Jika kegiatan D ditunda selama 1 hari sehingga baru dimulai
pada
minggu
ke-6
tidak
akan
mempengaruhi penyelesaian pembuatan tenun ikat Kupang. Hal tersebut juga berlaku untuk kegiatan E. Kegiatan E dapat dimulai pada hari ke-6 dan jika mengalami penundaan sehingga
Gambar Diagram Jaringan dan pehitungan waktu
baru dimulai pada hari ke-7 tidak akan mempengaruhi penyelesaian pembuatan tenun
Dari Gambar diperoleh hasil bahwa
ikat
kegiatan kritis memiliki πΈπ = πΏπ. Hal ini
menyebabkan kegiatan-kegiatan kritis tidak dapat
ditunda
penundaan
penyelesaiannya
mengakibatkan
Simpulan
karena
Waktu optimal pembuatan tenun ikat
penundaan
Kupang dengan metode jalur kritis atau critical
penyelesaian proyek secara keseluruhan. Berikutnya
adalah
path method (CPM) adalah 20 hari dengan
perhitungan
jadwal kegiatan sebagai berikut:
kesenjangan atau slack. Kesenjangan dihitung pada kegiatan yang tidak terletak pada jalur
Kegiatan
kritis sehingga slack terjadi pada kegiatan D
Keterangan
dan kegiatan E. Rincian perhitungan slack pada dua kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
A
β’ π 34 = πΏπ4 β πΈπ3 β π‘34
B
=7β5β1=1
β’ π 45 = πΏπ5 β πΈπ4 β π‘45
C
=9β6β2=1
D
Dari perhitungan jalur kritis, πΈπ, πΏπ
Harus Selesai dimulai pada pada hari hari keke0 4
Penyediaan bahan baku Penataan 4 benang pada alat Pengikatan 5 motif dan ragam hias Pewarnaan 5 atau 6
5
9
6 atau 7
masing-masing kejadian, dan slack kegiatan diperoleh hasil bahwa kegiatan A, penyediaan bahan baku, harus diakhiri pada hari ke-4, dan dimulainya kegiatan B yaitu penataan benang pada
alat.
Kegiatan
C
dimulai
E
Penjemuran
6 atau 7
8 atau 9
F
Melepaskan ikatan motif Penenunan
9
10
10
20
G
setelah
selesainya kegiatan B yaitu hari ke-5. Kegiatan C selesai pada hari ke-9 dan menunjukkan
255
-----------------------------------Jurnal Ilmiah Soul Math Vol 4. No. 5, 217-263---------------------------------
Setiawan, B dan Suwarningdyah R.R Nur, 2014. Strategi Pengembangan Tenun Ikat Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, No. 3, pp. 353-367
Diharapkan pada penelitian berikutnya dapat digunakan metode lain seperti PERT atau aljabar max-plus sebagai pembanding. Selain itu, dapat juga diperhitungkan variabel biaya
Sugiyarto, dkk. 2013. Analisis Network Planning Dengan CPM (Critical Path Method) Dalam Rangka Efisiensi Waktu Dan Biaya Proyek. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL Vol. 1 No. 4, pp. 408-416
agar dapat dilakukan akselerasi (percepatan) waktu. Daftar Pustaka Anis, Madchan. 2012. Penjadwalan Proyek dengan Menggunakan Metode Jalur Kritis. Skripsi. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro
Taylor, Bernard W. 2001. Sains Manajemen. Jakarta : Salemba Empat
Fitriani, Neni. 2010. Penerapan Analisis Network dalam Proses Produksi Batik Printing Pada PT. Batik Danar Hadi Surakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Sebelas Maret.
256