.t'"
2656 ?r
.
''a|,d | ftl--
.-.
PETUNJUK PEIUGISNil
IAPORAil TRIWUMil PEIAKSAilAA]II
(roRMuuR B -
ll
ttstnTt Llif PfRAlf : t. llA;ItR til.tstflxtst Dtrf f(00t Mtsllilf I 0I ft il I ll. t0RMUl.fB B- 1
ilt. I0RMUilR B-
1.1
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAT{ NASIONAL 1987
265',7 a-e^.-\
4 t .iu
KATA PENGANTAR Petunjuk Pengisian Laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek (Formulir B-l) ini adalah merupakan penyempurnaan dari Buku Petunjuk Pengisian Laporan Triwulan Pelaksanaan
hoyek (Formulir B-l ) yang dikeluarkan awal April 1986 yang lalu. Penyempurnaan tersebut terlihat dalam buku Petunjuk sebelum
April 1986,
antara
lain kalimat yang penting dicetak dengan fat (huruf tebal) dan pada April 1986 dicetak dengan
tinta merah. Namun kenyataannya di dalam laporan yang disampaikan masih terdapat banyak kesalahan. Oleh sebab itu maka dalam Buku Petunjuk ini dicoba mengelompokkan ke salahan yang sering terjadi kedalam kelompok "PERHATIAN". Semoga dengan usaha ini kesalahan yang dibuat pada waktu mengisi laporan dapat dihindari. Dan mohon perhatian
kode masalah yang digunakan harus sesuai dengan lampiran I kolom 4 terlampir, bila kode masalah tidak ada di dalam Daftar Klasifikasi Kode Masalah maka gunakan kode 60101.
Untuk memudahkan Pemimpin Proyek dan Ketua BAPPEDA DATI I, maka Petunjuk Pengisian Laporan Triwulan Pelaksanaan hoyek (Formulir B- I ) ini dilampiri pula dengan
:
a. b.
Daftar Klasifikasi dan Kode Masalah (DKKM)
Formulir
B-l
sesuai dengan KEPPRES 2911984 tentang Pelaksanaan Anggaran Pen-
dapatan dan Belanja Negara.
Di
samping
itu
agar dapat segera menanggulangi masalah yang akan dihadapi oleh Pemimpin Proyek maka perlu diatur Petunjuk Laporan Khusus Pelaksanaan Proyek, sehingga
pada buku petunjuk ini, juga dijelaskan peranan dan fungsi Laporan Khusus Pelaksanaan
hoyek tersebut dengan dilampiri formulir Laporan Khusus
Pelaksanaan Proyek (formulir
B-1.1.).
b
Perlu dijelaskan di sini bahwa mulai tahun anggaran 1987188 tolok ukur yang dilaporkan tidak ada lagi pembatasan sehingga semua tolok ukur yang ada dalam DIP harus di. laporkan walaupun jumlahnya lebih dari
l5
buah.
Demikian untuk dimaklumi. Jakarta, awal
''BUKU
INI BUKAN UNTUK DISIMPAN TETAPI HARUS
April
1987
DIBACA/DIPAHAMI DAN
DIDISKUSIKAN DENGAN PETUGAS PEMBUAT LAPORAN''
L I I ,l PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN TRJWULAN
2658
PELAKSANAAN PROYEK (FORMULTR
B-r)
DAN LAPORAN KHUSUS (FORJITULIR B-1.1)
A.
UMUM
a.
Pendahuluan
Dalam rangka usaha untuk meningkatkan kelancaran pelaksanaan proyek-proyek pembangunan jelas diperlukan adanya suatu sistem yang dapat mengendalikan proyek secara efektip dan terkoordinasi. Sejak tahun anggaran 1977178 sampai sekarang sistem dimaksud sebenarnya sudah ada dan telah berjalan dengan apa yang dinamakan "Sistem monitoring
proyek atau program", yang kemudian di dalam perkembangannya telah mengalami penyempurnaan dan pembaharuan. Sesuai dengan perkembangan dimaksud, maka seiak tahuur anggaran 1980/81 dalam pelaksanaan anggaran pembangunan telah pula dilaksanakan suatu tata cara baru,
rupa antara lain
yaitu
be-
:
perubahan DIP, baik dalam bentuk maupun isinya. penyelesaian pengesahan DIP sebelum permulaan tahun anggaran,
adanya pergeseran sistem pengawasan secara lebih mendasar, yaitu dari pre audit (pengawasan pralaksana) ke post audit (pengawasan purnalaksana) yang mengandung arti bahwa
pengawasan mempunyai fungsi yang makin penting, dan dipertegas lagi tanggung jawab Pemimpin Proyek sebagai pelaksana operasional proyek.
Tata cara baru tersebut dimaksudkan agar proyek-proyek pembangunan dapat di, mulai tepat pada waktunya, dan pelakbanaannya dapat berjalan lebih lancar sehingga kemungkinan akan terjadinya SIAP (Sisa Anggaran Pembangunan) Proyek dapat ditekan men-
jadi sekecil mungkin. Hal ini menjadi lebih penting lagi, karena sesuai dengan ketentuan yang ada, semua SIAP Proyek mulai tahun anggaran 1985/86 tidak dapat lagi digunakan dalam tahun anggaran berikutnya, atau dengan kata lain DIP hanya berlaku untuk masa
I
(satu)
tahun anggaran yang bersangkutan saja.
Agar pelaksanaan proyek-proyek pembangunan dapat berjalan lancar, efektip dan terkoordinasi sesuai dengan maksud ketentuan dalam Keppres 2911984 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, khususnya Pasal 70 ayat (3), Pasal 76 ayat (c)
dan (d) dan Pasal 77 serta Lampiran
III
mengenai Laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek
perlu adanya suatu "Petunjuk Pengisian Laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek (formulir
B-1)"
yang merupakan pegangan dan menjadi pedoman bagi setiap Pemimpin Proyek dan
Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) DATI
I
dalam pengisian rlan
')'
: i-l
2659
.,
penyampaian Laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek (Formulir
B-1).
Seringkali masalah
yang dihadapi/akan dihadapi oleh Pemimpin Proyek telah diketahui sejak awal, tetapi tidak segera dilaporkan karena menunggu saat pengiriman Laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek
(Formulir
B-l
), padahal masalah tersebut kalau tidak segera ditanggulangi akan menyebabkan realisasi pencapaian target baik fisik maupun pembiayaan tidak sesuai dengan jadwal.
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas maka Pemimpin Proyek harus mengirimkan laporan Khusus Pelaksanaan Proyek (Formulir B- 1.1 ), seperti lampiran III terlampir. Pengiriman Laporan Khusus ini, tidak mengurangi kewajiban Pemimpin Proyek untuk menyampai-
kan Laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek (formulir B-
I
)
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Laporkan kembali masalah yang dihadapi Penrimpin Proyek pada Laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek
(formulir B- I ) bila masalah tersebut belum dapat ditanggulangi.
ini tidak berbeda dengan cara pengisian formulir B- I (lihat butir-butir I, II dan lV.4.2. dari buku ini) serta penyampaiannya sama seperti yang telah diatur pada butir D.l dan butir E.l. Cara pengisian laporan khusus
b.
Peranan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) menetapkan proyek-proyek pembangunan yang
diikut sertakan dalam sistem pengendalian. Sejak tahun anggaran 19861
87 ditetapkan bahwasemua proyek pembangunan (sektoral) dimonitor. BAPPENAS memegang peranan aktif membantu pada Pemimpin Proyek dalam memin-
takan bantuan kepada Instansi yang bersangkutan, yang dapat membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi proyek.
Untuk itu BAPPENAS perlu mengambil langkah-langkah pengaturan sebagai berikut
:
b.l.Mengikuti perkembangan setiap proyek berdasarkan laporan yang diterima baik dari Pemimpin Proyek maupun dari BAPPEDA DATI I dan akan menghubungi Unit Organisasi/Eselon I Departemen/Lembaga serta instansi yang dapat membantu penyelesaian masalah yang dihadapi oleh Pemimpin proyek (bila memang memerlukan bantuan/tindak
lanjut) guna penyelesaian masalah dimaksud. b.2.Menegor/mengingatkan Pemimpin Proyek maupun Ketua BAPPEDA cara mengirimkan surat tegoran dalam bentuk I
)
Formulir E-2, yaitu bila lewat
I
DATI I
dengan
:
bulan setelah berakhirnya triwulan yang bersang-
kutan, laporan masih belum diterima;
2)
Formulir E-3, yaitu bila lewat 2 bulan setelah berakhirnya tirwulan yang kutan, laporan masih juga belum diterima.
bersang-
I
3660 c.
-3-
Peranan Departemen/Lembaga
Departemen dan lembaga memegang peranan aktip dalam mengendalikan semua proyeknya, karenanya semua Pemimpin Proyek berkewajiban untuk mengirimkan Laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek kepada
l.
:
Menteri/Ketua Lembaga yang bersangkutan;
2. Menteri Keuangan; 3. Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pem-
bangunan Nasional;
4. Menteri/Sekretaris Negara cq. Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan ; 5. Gubemur Kepala Daerah Tingkat I yang bersangkutan untuk perhatian ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat
6.
I
dimana proydcftagian proyek berlokasi; Inspektur Jenderal Departemen/Pimpinan Unit Pengawasan pada Lembaga yang bersangkutan.
Adapun bentuk laporan triwulan dan waktu penyampaiannya tetap mengikuti ketentuan Keppres 2911984, Pasal 77 dan Lampiran
III nya, lihat lampiran II terlampir.
d. P"t"r* Urit.rit P"trtt"*". Sesuai dengan ketentuan pengendalian, unit-unit pelaksana Departemen dan Lembaga
juga mendapat laporan triwulan pelaksanaan proyek dari Pemimpin Proyek. Sebagai pembina
proyek, unit-unit pelaksana Departemen/Lembaga di Pusat maupun di Daerah diharapkan dapat bertindak lebih aktip dalam mengelola proyeknya masing-masing; serta membantu menyelesaikan masalah yang dilaporkan oleh Pemimpin
hoyek, tanpa menunggu hasil eva-
luasi dari BAPPENAS.
Unit-unit Pelaksanaan Departemen dan Lembaga di Pusat maupun di Daerah mempunyai tanggung jawab utama atas perkembangan kemajuan dan efektivitas suatu proyek.
e.
Peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
DATI I.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) DATI
I berperan untuk me-
lakukan suatu analisa yang obyektip tentang kemajuan proyek yang dilaksanakan di daerahnya masing-masing. Dengan diikut-sertakannya BAPPEDA DATI I melaporkan pelaksanaan proyek-proyek nasional yang ada di daerahnya masing-masing maka hal ini memungkinkan BAPPENAS dan Pimpinan Pimpinan Lembaga Pemerintah di Pusat untuk melakukan cross.
r, r. t-,.1
-4-
)-',
t)
2661
ctrecking dengan laporan-laporan yang diterima dari Pemimpin Proyek.
BAPPEDA DATI I juga berperan aktif dalam membantu menyelesaikan masalah yang
dihadapi Pemimpin Proyek di Daerahnya, yang berhubungan dengan kewenangan Pemerin-
tah
Daerah.
f.
Peranan Pemimpin Proyek
Pemimpin hoyek adalah pelaksana operasional proyek. Pemimpin Proyek bertanggung jawab atas penyelesaian proyek tepat pada waktunya, karenanya Pemimpin Proyek setiap saat hanrs mengetahui keadaan/perkembangan proyek baik
fisik maupun keuangan dan mela-
kukan perbandingan antara rencana dan pelaksanaannya.
Pemimpin Proyek sesuai dengan ketentuan dalam Keppres 2911984 Pasal 70 ayat (3) dan Pasal 77 berkewajiban untuk membuat laporan triwulan proyek, sesuai dengan Lampiran
III
Keppres 2911984.
Perhatian I I
). Formatlbentuk Laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek harus sama dengan KEPPRES )9 84 Lampiran III (Lihat Lampiran II).
l).
Cara pengrsian Laporan Khusus tidak berbeda dengan ketentuan pengisian Laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek (lihat butir I, II dan lV. 4.2. halaman5,
6, l3 danl4buku
ini).
3). Sedangkan cara penyampaiannya lihat butir D.l dan E.l halaman 16, 17 dan 18 buku petunjuk ini.
4). Bila
masalah yang dilaporkan pada Laporan Khusus belum teratasi, maka masalah tersebut
harus dilaporkan juga pada waktu penyampaian Laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek.
5). Laporan Khusus ini tidak mengecualikan Pemimpin Proyek mengirim Laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6). Format/bentuk Laporan Khusus seperti Lampiran III telampir. 7). BAPPEDA Dati I harus berperan aktif membantu Pemimpin Proyek mengatasi masalah, baik yang dilaporkan melalui Laporan Khusus maupun yang melalui Laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek, terutama yang menyangkut kewenangan Pemerintah Daerah.
8), Sejak tahun anggaran 1986187 tidak ada lagi laporan SIAP.
B. PENGISIAN LAPORAN TRIWULAI{ PELAKSANAAN PROYEK FORMULIR B I Formulir
B-l
(laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek) dibagi dalam 5 (lima) bagian
2}s2j , ' 3 utama yaitu
-5-
:
I.
DATA IJMUM
tr.
uI.
DATA KEUANGAN TOLOK TXUR DAN SASARAN USAHA
IV.
LAPORAN PELAKSANAAN
v.
PELAKSANA PENGISIAN FORMULIR Petunjuk-petunjuk yang terperinci mengenai pengisian setiap bagian dari formulir
B-l
I.
dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut
DATA UMUM (HALAMAN Bagian
I
:
FORMULIR
B-I).
ini dimaksudkan untuk dapat memberikan
keterangan yang memadai mengenai
identifikasi proyek.
I.l. Triwulan
I
Berilah tanda cek ( V ) untuk triwulan yang keberapa laporan tersebut dimaksudkan.
I.2. Nama Proyek
Isilah nama dari proyek (sama dengan nama proyek yang ada di dalam Daftar Isian Proyek).
I.3. Nomor Kode Proyek
Isilah nomor kode proyek (sama dengan nomor kode proyek yang ada pada DIP halaman I kanan atau dari SP DIP yang bersangkutan yang
I.
4. Departemen/Lembaga
lsilah nama Departemen/Lembaga yang bertanggung jawab terhadap proyek tersebut (seperti yang tercantum pada DIP halaman
I.5. Unit Organisasi
terdiri dari 23 digit termasuk tanda titik).
I
sebelah
kiri).
Isilah nama Unit Organisasi/Eselon I Departemen lLembaga yang bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek tersebut/ Penerbit Petunjuk Operasional (P.O.) sesuai dengan DIP halaman 1, Kanwil bukan, Unit Organisasi.
I.6. Propinsi
Isilah nama propifisi
di
mana proyek tersebut berlokasi.
Perincilah bilamana proyek tersebut berlokasi lebih dari satu Propinsi. I. 7.
Kabupaten/Kotamadya
Bila mungkin,
cantumkan nama Kabupaten/Kotamadya
dimana proyek tersebut berlokasi. Perincilah bilamana pro-
yek
itu meliputi lebih dari satu Kabupaten/Kotamadya.
2,.' , ,\,
-6-
2663
Perhatian II I
). Nomor kode proyek harus diisi sesuai dengan kode proyek pada proyek pada halaman I kanan atas DIP yang bersangkutan.
2). Bila DIP dari Lembaga Pemerintah Non Departemen maka
SP DIP atau no. kode
:
a. Departemen diisi dengan: Lembaga Pemerintah Non Departemen. b. Unit Organisasi diisi dengan: Nama dan Lembaga tersebut misalnya BAPPENAS. LAN, LAPAN dan lain-lain. 3). Bila dana yang diperoleh dari Bagian Pembiayaan dan Perhitungan (Anggaran 16) maka
a. b.
:
Departemen diisi dengan Bagian Pembiayaan dan Perhitungan
Unit Organisasi diisi dengan Direktorat Jenderal Anggaran
4). KANWIL bukan Unit Organisasi 5). Baik nama Departemen lnaupun nama Unit Organisasi pada laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek harus sama dengan apa yang tercantum pada DIP Suplement yang bersangkutan.
n.
DATA KEUANGAN (HALAT{AN Bagian
ini dimaksud untuk
I
FOR}IULIR B_I
)
mengetahui jumlah dana keseluruhan yang tersedia bagi
proyek tersebut selama tahun anggaran dimaksud.
II.l.
Jumlah dalam DIP
Isilah jumlah dana yang tersedia menurut Pembiayaan Rupiah
Murni (lihat halaman
I
DIP butir 4a) dalam ribuan rupiah
dan bila ada perubahan karena revisi berilah catatan di sebelah
bawah halaman
I
(satu) serta sebutkan tanggal dan nomor
persetujuan revisi tersebut. II. 2. Bantuan/Pinjaman
Isilah jumlah dana bantuan luar negeri, yang diterima selama tahun anggaran bersangkutan yang meliputi baik dalam bentuk
valuta asing US$ maupun rupiah seusai butir 4b l,4b 2halaman I DIP, (tulislah dalam mata uang asing, jumlah rupiah
dalam ribuan dan cantumkan juga nilai tukarnya,
sesuai
DIP serta sebirtkan nama negaraibadan yang memberi bantuan/pinjaman). Perhatian I
III
). Bila ada perubahan dana baik Rp murni maupun
dana bantuan luar negeri (valuta asing
atau Rp), karena revisi maka berilah catatan di halaman I formulir B- I mengenai tanggal
dan No. persetujuan revisi tersebut.
t-j {:,
.r p r \f
2664
-
1 I-
yang murni maupun rupiah pinjaman harus diisi dalam ribuan rupiah.
2). Dana rupiah
3). Besarnya bantuan dalam valuta asing perlu diisi
(butir 4.b' I ' halaman I DIP).
4). Besarnya dana rupiah pinjaman harus juga diisi (butir 4.b.2. halaman
I
DIP)
I formulir B-l butir II.b., harus ditulis di atas kata-kata dalam mata uang asing, misalnya US$ 2,000 + Rp. 10.000,-
s). Cara menulis butir 3 dan 4 tersebut diatas pada halaman
(ini artinya US$ 2,000 dan Rp. 10.000.000,-).
trL IIL I.
TOLOK UKUR DAN SASARAN USAHA (HALAMAN 2 FORMULIR
Tolok ukur dan sasaran usaha ini akan berbeda-beda antara proyek
B-l).
y-ang satu dengan
proyek yang lainnya, sesuai dengan kebutuhan khusus dari proyek-proyek yang bersangkutan. Tolok r,rkur diambil dari halaman I atau halaman 2 DIP yang bersangkutan dan mempunyai kode 4 angka (5 digit termasuk tanda
titik atau PO sedangkan
sasaran usaha (target)
triwulan
setiap tolok qkur agar diambilkan dari rencana kerja yang tertera dalam Petunjuk Operasional
(P.O.) atau dari rencana kerja proyek yang bersangkutan/dokumen lainnya yang telah di. setujui oleh Pimpinan Departemen/Lembaga. Adapun realisasi setiap tolok ukur diisi sesuai dengan kemajuan yang dicapai pada saat membuat laporan. Perhatian IV
1. Mulai tahun anggaran
1987188 tidak lagi ada pembatasan jumlah
tolok ukur yang dila-
porkan dengan kata lain semua tolok ukur yang ada dalam DIP atau PO yang bersang-
kutan (boleh lebih dari 15) harus dilaporkan/dicantumkan dalam kolom
I
halaman 2
formulir B-1.
2.
Administrasi Proyek, kolom 2 formulir
lII.2.
B-l
harus dlisi% dan kolom 9 diisi angka 100.
Halaman 2 kolom 2 harus diisi dengan misalnya : ha, km, buah, m,
oh
dan seterusnya
atau %, dan jangan sekali-kali diisi dengan Rp. (Rupiah), kolom ini memberi nama kolom sampai dengan
l0 halaman-2, artinya kalau kolom 2 diisi Vo maka angka-angka
pada kolom 3 sampai dengan
l0
3
yang ditulis
adalah angka-angka dalam %.Dilam hal ada tolok ukur yang
mempunyai beberapa macam s:rsaran usaha, maka agar data dari kolom-kolom ini (kolom
3
sampai dengan 10) dapat dikomputerkan, tanda-tanda baca
titik koma) jangan digunakan. Oleh sebab itu diisi saja dengan 7o sehingga kolom
: / , - dan; (garis miring, garis
pembagi dan
t
harus diisi dengan angka 100 (artinya
l0O% target maksimal). Perhatian V.
Walaupun kolom 2 halaman 2 formulir
tertulis Satuan atau Persentase, tetapi
l?
; ri
2665
-8trntuk mempermudah pengisian kolom 3 sampai dengan 10 dan perkiraan %realisasi pencapaian sasaran fisik terhadap tahun yang sedang berjalan (% rata-rata), maka kolom 2 harus diisi dengan % (bukan % bobot), artinya kolom
t
harus diisi dengan angka 100, sasaran usaha
(target) maksimal tolok ukur tersebut.
m.3.
Tolok ukur yang dicantumkan pada formulir B-1, di halaman 2bagnn III kolom 1, baik jumlah maupun nama tolok ukur harus sama dari triwulan yang satu ke triwulan yang
lain. Bila ada perbedaan kiuena revisi DIP rnisalnya, maka berilah catatan pada halaman 2 tersebut serta cantumkan juga tanggal dan nomor persetujuan revisinya.
IIL4.
Pada waktu penyampaian laporan triwulan, kolom Sasaran Usaha (target) triwulan I
sampai dengan triwulan
IV harus sudah diisi.
Dengan. kata lain dalam membuat laporan
tri-
I
maka kolom-kolom Sasaran usaha (target) triwulan II, III, IV (kolom 5, 7 dan 9 halaman 2), harus juga diisi, hal ini dimaksudkan agar BAPPENAS dapat mengetahui rencana
wulan
kerja dari Pemimpin Proyek dalam triwulan berikutnya. Walaupun pengisian Sasaran Usaha (target) dan realisasi (triwulan II, III dan IV) kumulatif, namun pada waktu penyampaian
II, III
dan IV, kolom-kolom triwulan sebelumnya (yang telah pernah dilaporkan) harus tetap diisi sesuai dengan yang telah dilaporkan, dan bila ada perbaikan berilah laporan triwulan
penjelasan pada halaman yang bersangkutan.
IU.5.
Perlu diingatkan bahwa laporan triwulan pelaksanaan proyek ini adalah kumulatif, sehingga angka satuan atau % yang dituliskan pada kolom-kolom sasaran usaha/target (kolom
3, 5, 7 dan triwulan
I
t
halaman 2), misalnya triwulan II harus lebih besar atau paling tidak sama dengan
dan bila pada kolorn 3 atau 5 atau 7 diisi 100% (tareet maksimal), ini berarti target
tolok ukur tersebut direncanakan tercapai 1007o pada triwulan I atau II atau IIL HaI ini berlaku juga untuk kolom-kolom realisasi (kolom 4,6,8 dan 10 halaman 2). Apabila pada pengisian kolom-kolom tersebut (kolom 3 s/d 10, halaman 2), terjadijumlah yang lebih kecil
dari yang telah dilaporkan misalnya karena ada kesalahan atau revisi, maka berilah penjelasan pada halaman
III.6.
2
Isi kolom
tersebut.
4,6,8
dan
l0
(realisasi) di halaman 2 harus konsisten dengan Perkiraan
Persentase realisasi terhadap tahun yang sedang berjalan dari pencapaian sasaran
fisik di
ha-
laman 3.
Perhatian VI
l.
Baik nama maupun jumlah tolok ukur harus sama dengan DIP atau PO dengan laporan
-1jr!liri j,{
-9 -
^ /) t1 r"l
zbbo yang sudah disampaikan formulir
2.
dan
bila ada perbedaan sebutkan alasannya pada halaman
2
B*l.
I misalnya, maka kolom sa.saran usaha (SU) tri
Pada waktu membuat laporan triwulan
wulan II sampai dengan IV harus juga diisi (kolom 5, 7 dan 9).
3. Kolom 3 sampai 10 harus diisi secara kumulatif. 4. Pada waktu menyampaikan laporan triwulan II
misalnya maka angka triwulan
I
(pada
kolom 3 dan 4) harus tetap diisikan.
5.
Isi kolom
4,6,8
dan
l0
halaman 2 (formulir
B-l)
harus konsisten dengan perkiraan%
realisasi pencapaian sasaran fisik terhadap tahun yang sedang berjalan di halaman 3.
Iv.
LAPORAN PELAKSANAAN (HALAMAN3 FORMMULIR B-1)
DATI I menganalisa dan menilai pelaksanaan proyek dalam hubungannya dengan tolok ukur dan sasaran usaha yang telah disebutkan pada Bagian III halaman 2 formulir B-1. Untuk keperluan analisa .Dalam bagian ini dimaksudkan agar Pemimpin Proyek dan BAPPEDA
tersebut maka laporan pelaksanaan ini dibagi sebagai berikut
l. 2. 3. 4.
:
Administrasi dan Pelaksanaan Pencapaian sassaran Fisik Pencapaian sasaran Pembiayaan Pencapaian tujuan pembangunan Proyek.
Bagian
ini
BAPPEDA DATI
memberikan ruangan/tempat bagi pelapor (Pemimpin Proyek dan Ketua
I)
untuk menyatakan apakah pelaksanaan proyek sesuai dengan jadwal
waktu yang direncanakan atau tidak. Karena
f y' I
itu disediakan tempat
guna memberi tanda cek
untuk jawab Ya atau Tidak
Perhatian VII
I
a. Butir l, 2 dan 3 harus di cek ( V ) apakah pelaksanaan sesuai denganjadwal atau tidak. b. Butir 4 baru di cek ( / ) kalau proyek sudah selesai atau memang direncanakan proyek sudah bermanfaat walaupun proyek belum selesai.
c. Bila butir-butir tersebut di cek t V I di bawah kata Tidak (cukup satu butir saja) maka isilah kolom-kolom di halaman 4.
d. Administrasi dan Pelaksanaan (butir l, dengan Administrasi
hoyek
sebagai
e. Bila proyek tidak mempunyai ( VI ) dibawah kata Ya.
f.
bagian
IV
halaman 3 formulir
B-l)
tidak
Tolok Ukur dalam DIP yang bersangkutan.
Administrasi dan Pelaksanaan maka berilah tanda cek
Bila Pemimpin Proyek atau Ketua BAPPEDA DATI
I
tidak menggunakan tanda
cek
-10-
iJ
2$67
I
( V
) tetapi menggunakan kata "ya" atau "tidak" maka kata "ya" harus diketik di bawah
kata Ya dan kata
g.
"tidak" harus dibawah kata Tidak.
Seandainya sekarang tahun anggaran 1987/88 maka yang dimaksud tahun yang sedang berjalan adalah tahun anggaran 1987/88.
h.
Terhadap sampai selesainya seluruh proyek artinya proyek tersebut selesai secara kese-
luruhan dengan kata lain sampai proyek itu tidak dibayai lagi dari anggaran pembangunan.
Kolom perkiraan % realisasi dimaksudkan untuk mengukur kemajuan proyek secara keseluruhan, sebagaimana yang telah direncanakan. Adapun keterangan lebih lanjut mengenai inasing-masing butir tersebut di atas sebagai berikut :
ry.1.
Administrasi dan Pelaksanaan
Untuk berhasilnya suatu proyek maka diperlukan kegiatan administrasi dan pelaksanaan, yaitu sejak dari dimulainya proyek sampai proyek itu selesai. Kegiatan-kegiatan ini dapat dibagi dalam beberapa kategori yang pada umumnya adalah mengenai
l.l.
:
masalah tenaga dari proyek dimakzud, termasuk latihan bilamana perlu;
l.Zpenyediaan barang-barang, jasa-jasa dan peralatan, antara lain melalui tender dan perencanaan: 1.3.
survey dan perencanaan
;
l.4.kegiatan-kegiatan yang berupa pemeliharaan dan perbaikan (mesin, peralatan atau bangunan); dan
l.5.lain-lain (lihat Daftar Klasifikasi dan Kode Masalah), lampiran I terlampir. Berilah tanda cek
f / I di bawah kata Ya apabila penyelenggaraan kegiatan Administrasi
dan Pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Begitu juga berilah tanda I c€k ( V ) dibawah kata Tidak bila penyelenggaraan kegiatan tidak sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
I\1.2
Pencapaian sasaran Fisik.
2.l.Setiap Departemen/Lembaga dan Pemimpin Proyek perlu mengusahakan suatu ukuran yang sama tentang sasaran fisik yang akan dipakai untuk proyek yang sejenis, ymg berada di bawah tanggung jawab mereka.Pencapaian sasaran fisik yang dilaporkan adalah realisasi dari semua tolok ukur yang ada dalam DIP atau PO yang bersangkutan. Caranya, pengisiannya dapat dengan % realisasi rata-rata semua tolok ukur (dengan cara menjumlahlxan Vo realisasi semua
tolok ukur dibagi dengan banyaknya tolok ukur), atau dengn penggunaan % realisasi tertimbang. Bila Vo realisasi tertimbang digunakan maka
:6 68 C
FtPI
,f* ti' r
-
"rf
1l
-
harus mencari lebih dahulu % bobot dan % bobot dari tolok ukur adalah sama dengan dana tolok ukur dibagi danDIP Berilah tanda cek
x
IOO% realisasi !*ali Vo bobot
( y' ) dibawah kata Ya. Apabila pelaksanaan
= % realisasi tertimbang. Pencapaian sasaran Fisik
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, begitu juga berilah tanda cek
( y'
) dibawah
kata Tidak bila pelaksanaan tidak sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
2.2.Btla memberi tanda cek
t '/ I pada butir nomor 2 halaman
3 (pencapaian sasaran fisik)
dibawah kata Ya maka angka-angka dari semua tolok ukur di kolom realisasi harus sama
atau lebih besar dari angka-angka di kolom sasaran usaha (target) yang ada di halaman 2
formulir B-1. Artinya bila pengecekan butir ini misalnya dilakukan pada triwulan I, maka kolom dimaksud adalah kolom 3 dan 4 halaman 2 formulir B I. Dan khusus pada triwulan IV maka perkiraan % realisasi terhadap tahun yang sedang berjalan harus 100%. Pengertian fisik dalm laporan ini adalah semua hal yang tidak berbentuk uang, misalnya
tolok ukur
l. 2.
:
Administrasi Proyek 72 OB1. Penyuluhan hukum 15 kali,
Maka 72 OB dan 15 kali merupakan sasaran usaha (SU) fisikPerhatian VIIL
l.
Bila butir 2 halaman 3 formulir B-1 (pencapaian sasaran fisik di cek
I ( V ) dibawah kata
Ya maka angka-angka dikolom realisasi harus sama atau lebih besar dari angka-angka di kolom sasaran usaha (target) yang ada di halaman 2 formulir B-
I
dan khusus pada triwu-
lan IV maka perkiraan% realisasi terhadap tahun yang sedang berjalan harus 100%.
2.
Semua angka-angka yang ditulis pada kolom 3 sampai dengan
l0
dianggap sasaran usaha
(target) dan realisasi fisik.
IV.3. 3.1.
Pencapaian Sasaran Pembiayaan
Pemimpin Proyek melaporkan mengenai pelaksanaan dari semua penggunaan dana dalam
DIP. Karena DIP adalah merupakan dokumen pembiayaan utama, yang didalamnya dicantumkan secara terperinci pengeluaran dari setiap tolok ukur, maka pencapaian sasaran pembiayaan yang dilaporkan adalah realisasi pengeluaran dari setiap tolok ukur yang ada dalam DIP. Caranya adalah dengan menghitung jumlah SPM/SPMU sampai dengan triwulan pembuatan laporan dibandingkan dengan nilai DIP yang bersangkutan. Berilah 7 tanda cek ( V ) dibawah kata Ya apabila pelaksanaan dari pencapaian sasaran pembiayaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, khusus pada triwulan IV maka perkiraan %realisasi terhadap tahun yang sedang berjalan harus 100%. Dana yang sudah di
2';J l,
2669
Ll
-t2SPM/SPMU-kan walaupun ada yang disetor kembali ke Kas Negara tidak'mempengaruhi
% realisasi pembiayaan, begitu pula berilah tanda cek
( V ) dibawah
kata Tidak bila
pelaksanaan tidak sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
3.2.Perkiraan persentase realisasi pencapaian sasaran fisik dan pencapaian sasaran pembiayaan
terhadap tahap yang sedang berjalan, hendaklah diambilkan dan % realisasi seluruh tolok
ukur yang ada dalam laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek halaman 2 kolom l(untuk pencapaian sasaran fisik) dan jumlah SPM/SPMU pada saat membuat laporan dibandingkan dengan nilai DIP (untuk pencapaian sasaran pembiayaan), seandainya pada waktu me. nyampaikan laporan triwulan pencapaian sasaran fisik dan pencapaian sasaran pembiaya-
an (atau salah satu) terhadap tahun yang sedang berjalan belum ada realisasinya maka harus diisi dengan O (nol). Sedangkan terhadap sampai terlaksananya seluruh proyek, (strip) bila tidal( dapat diisi sebagaimana mestinya. Namun untuk proyek-proyek jamak tahun (multi years project), yang penyediaan ang-
cukup diberi tanda
-
garannya lebih dari satu tahun anggaran, kolom dimaksud harus diisi, yaitu dengan mem-
bandingkan realisasi yang telah dicapai sampai dengan tahun anggaran berjalan pada saat membuat laporan, terhadap rencana proyek keseluruhannya dan diisi 1007o apabila
proyek tersebut sudah selesai secara keseluruhan dengan kata lain, tidak lagi disediakan anggaran pembangunan karena proyek sudah selesai.
Dalam hal perkiraan % realisasi yang dilapoii
I di halaman 3 bagian IV, yang diisi hanyalah
yang diberi tanda kotak segi empat panjang saja, yaitu untuk
a. b.
:
(butir 2 halaman 3) pembiayaan (butir 3 halaman 3).
pencapaian sasaran fisik pencapaian sasaran
Sedangkan Vo yang digunakan boleh szja % realisasi ruta-rata atau % realisasi tertim-
bang. Namun, sekilanya memilih % realisasi rata-rata maka pilihan
ini harus
diguna-
kan terus sampai berakhirnya tahun anggaran.
Perhatian IX.
l).
Yang diminta perkiraan % realisasi baik terhadap tahun yang sedang berjalan maupun terhadap sampai selesainya seluruh proyek hanya untuk :
a. b.
butir 2, pencapaian
sasaran
butir 3, pencapaian
sasaran pembiayaan.
2\. Perktraan
7o
terhadap
fisik
selesainya seluruh proyek hanya
oleh proyek
2670 ('/"j
-
13
-
jamak tahun (multi year project) dan diisi 100% bila proyek sudah selesai secara keseluruhan dengan kata lain tidak lagi disediakan anggaran pembangunan karena proyek sudah selesai.
3). Perkiraan
Vo realisasi pencapaian sasaran
fisik terhadap tahun yang sedang berjalan harus
konsisten dengan kolom realisasi halaman 2 formulir dan dapat diisi dengan
a.
:
% realisasi rata-rata (dengan menjumlah % rcalisasi dari semua tolok ukur dibagi dengan
jumlah tolok ukur) atau
b.
ini yang dipilih maka terlebih dahulu harus dicari % bobot setiap tolok ukur (dana tolok ukur dibagi dana DIP dikalikan dengan 100%), % reali' sasi kali Vo bobot tolok ukur = /o realisasi tertimbang, % realisasi tertimbang setiap
% realisasi tertimbang. Bila
tolok ukur dijumlahkan tanpa dibagi dengan banyaknya tolok ukur.
4), Perkiraan % realisasi pencapaian sasaran pembiayaan terhadap tahun yang sedang berjalan dihitung dengan cara : Jumlah semua (sampai saat membuat laporan) SPM/SPMU dibagi dana DIP dan dikalikan dengan lO0%.
5). Apabila pada triwulan IV pencapaian sasaran pembiayaan dicek ( J ) sesuai dengan jadwal maka perkiraan%realisasi terhadap tahun yang sedang berjalan harus 1007o. Dana yang sudah di SPM/SPMU*kan walaupun ada yang disetor kembali ke Kas Negara tidak mempengaruhi % realisasi pembiayaan.
IV.4.
Pencapaian Tujuan Pembangunan Proyek
4.l,Laporan ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh hasil dan pengaruh proyek terhadap tujuan fungsional yang diidentifisir dalam DIP, dan apakah pelaksanaan pencapaian Tujuan Pembangunan Proyek dimaksud sesuai dengan jadwal. Ya atau lidak. Karenanya, pemberian tanda cek ( / ) untut pencapaian tujuan pembangunan proyek dilakukan hanya setelah proyek selesai, kecuali jika tujuan pembangunan proyek dimaksud direncanakan telah dapat dicapai sebelum proyek selesai.
4.2.Kolom-kolom yang tersedia di formulir B-l halaman 4 harus diisi bila butir 1 sampai dengan 4 yang ada di halaman 3, atau salah satu di antaranya, pelaksanaannya tidak sesuai dengan jadwal.
Kolom kode masalah dan perincian masalah harus diisi sesuai dengan kode masalah dan perincian masalah dari Daftar Klasifikasi dan Kode Masalah kolom 4 (lihat Lampiran-l terlampir) dan bila masalah Tanah yang dihadapi oleh Pemimpin Proyek, maka pada kolom perincian masalah harus dijelaskan juga Kabupaten/Kotamadya serta Kecamatan di mana Tanah tersebut berlokasi. Seandainya masalah yang dihadapi tidak terdapat di dalam
,_. (
t4Daftar Klasifikasi dan Kode Masalah, maka isilah kolom Kode Masalah tersebut dengan angka 60101 (lain-lain) dan pada kolom Perincian Masalah hendaklah dijelaskan/diuraikan apa yang dimaksud lain-lain
Bila memberi tanda cek (
itr"r.
{ ) pada kolom Tigg! di halaman 4, maka Bappenas
dan
Departemen Keuangan serta Badan-badan Pemerintah lainnya menganggap bahwa masalah tersebut dapat diselesaikan oleh Pemimpin Proyek atau masalah tersebut memang
tidak memerlukan Und"f Unjut tanda cek
fut n" tr
Tetapi bila kolom Ya diberi
( V ), maka sebutkanlah Departemen lLembagallnstansi
mana, yang dapat
membantu. Sedangkan kolom jadwal lanjut harus diisi kapan bantuan tersebut paling lambat diharapkan. Perhatian X
l).
Kolom-kolom halaman 4 barrr diisi bila salah satu butir-butir yang ada di halaman 3 dicek
(V
) tidak sesuai dengan jadwal.
2). Apabila masalah yang dihadapi adalah nrasalah tanah dan memerlukan tindak lanjut maka sebutkan juga Kabupaten/Kotamadya serta Kecamatan dimana tanah tersebut berlokasi didalam kolom Perincian Masalah halaman 4 {'ormulir
B- l.
3). Berilah masalah dengan kode masalah yang sesuai dengan Daftar Klasifikasi ini dan Kode Masalah kolom 4 lampiran I terlampir dan bila ada masalah yang dihadapi, tetapi kode masalah tidak ada maka gunakan kode 60101 dan pada kolom Perincian Masalah jelas kan masalah yang dimaksud. Jadi jangan hanya ditulis kata lain-lain.
4). Apabila masalah tersebut sudah selesai atau masalahnya dapat ditanggulangi secara intern di proyek maka kolom Tidak diberi tanda cek
t V l.
5). Bila masalahnya memerlukan bantuan (walaupun yang membantu itu adalah Direktorat, DITJEN, atau Departemen yang sama dengan proyek), maka :
a. b. c.
berilah tanda cek
fV
I pada kolom Ya.
sebutkanlah : unit, instansi mana diharapkan dapat membantu penyelesaian. isilah kolom jadwal tindak lanjut; kapan/bilamana bantuan
itu diharapkan.
6). Apabila masalahnya sudah dilaporkan pada triwulan sebelumnya dan pada triwulan sekarang masih belum teratasi atau masalahnya sudah teratasi tetapi masih mempunyai dampak pada realisasinya, maka masalah tersebut harus dilaporkan kembali.
v.
PELAKSANAAN PENGISTAN FORMULTR (HALAMAN Bagian
ini
4
FORMULTR
B-l
)
dimaksudkan untuk pengesahan pembuatan laporan dan ditanda tangani
oleh Pemimpin Proyek bagi laporan dari proyek atau ditanda tangani oleh Ketua BAPPEDA
DATI I bagi Laporan-laporan dari BAPPEDA DATI I.
r TTFJ{)
av({-
-
l.'-:',1 Pada bagian
ini
15
-
disediakan kotak persegi empat dengan garis pinggir merah untuk
I. Bila tempat yang disediakan tidak mencukupi, maka dapat dilain. Seandainya hasil analisa BAPPEDA DATI I sama dengan yang
penilaian BAPPEDA DATI tarhbah dengan lembaran
dilaporkan oleh Pemimpin Proyek maka untuk butir a harus ditulis sama dengan laporan Pemimpin Proyek, sedangkan untuk butir b harus diisi dengan "Tidak ada", apabila penyelesaian masalah dimaksud tidak dalam wewenang Gubernur/BAPPEDA
DATI I.
Perhatian XI
l).
Walaupun yang mengisi laporan adalah Staf Pemimpin Proyek, laporan tersebut harus ditanda tangani oleh Pemimpin Proyek dan cantumkan
a. b.
:
nama Pemimpin Proyek (sesuai dengan Nama yang tercantum pada halaman
I DIP)
tanggal membuat laporan.
2). Apabila ada penggantian Pemimpin Proyek maka berilah catatan di halaman 4 formulr
B-1,
tanggal dan no. SK penggantian tersebut.
3). Bilamana Pemimpin Proyek berhalangan menanda tangani laporan,
nama Pemimpin Proyek
tetap tercantum dalam laporan sedangkan staf yang menanda tangani laporan cukup diberi catatan atas nama. dan nama ielas dari staf tersebut.
4). Sebelum Pemimpin Proyek menanda tangani laporan maka Pemimpin Proyek harus neliti kembali apakah pengisian laporan tersebut sudah konsisten dan benar.
C.
me-
YANG MEMBUAT LAPORAN Yang harus membuat laporan triwulan pelaksanaan proyek adalah Pemimpin Proyek
dan Ketua BAPPEDA DATI I. Dalam hal suatu proyek terdiri atas beberapa bagian proyek, maka Pemimpin bagian Proyek cukup menyampaikan laporannya kepada Pemimpin Proyek,
dan selanjutnya Pemimpin Proyek
atas dasar laporan-laporan tersebut lnengolahnya menjadi
satu kesatuan laporan triwulan pelaksanaan proyek. Sekiranya ada proyek mempunyai DJP Induk/Murni dan DIP Supplement maka baik Pemimpin Proyek DIP Induk maupun Pemimpin
hoyek DIP Suplement harus melaporkan secara terpisah (sendiri-sendiri). Bila suatu Bagian Proyek berlokasi berbeda dengan lokasi DATI I DIP (proyek) Pusat/
Induknya, maka Pemimpin Bagian Proyek tersebut harus menyampaikan laporan triwulan pelaksanaan proyek dari Bagian Proyeknya kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I u.p. Ketua BAPPEDA DATI I dimana Bagian Proyek tersebut berlokasi. Perhatian XII
l).
Yang membuat laporan adalah
:
n/rFtft 4,lJ ( 6 l;
-16a. b. 2)
Pemimpin Proyek Ketua BAPPEDA DATI I
Pemimpin Bagian Proyek cukup melaporkan ke Pemimpin Proyek, atas dasar laporan ini Pemimpin Proyek mengelolanya menjadi satu kesatuan laporan dari proyek yang ia pimpin.
3) Bila Bagian Proyek berlokasi
di Propinsi/Dati
I
berbeda dengan lokasi DIP Induk/Pusat
maka Pemimpin Bagian Proyek harus menyampaikan laporan kepada Gubernur Kepala Daerah Dati
I u.p. Ketua BAPPEDA Dati I dimana proyek tersebut berlokasi.
4) Bila suatu proyek mempunyai DIP Induk/Murni dan DIP Supplement maka Pemimpin
Proyek DIP Induk/Murni dan Pemimpin Proyek DIP Supplement harus menyampaikan laporannya masing-masing (sendiri-sendiri).
s) Pemimpin Proyek. DIP Supplement berkewajiban menyampaikan laporan seperti ketentuan yang berlaku dan diminta agar juga menyampaikan laporan kepada Kanwil Dep. pemegang mata anggaran (cq. Pemimpin Proyek DIP Induk/Murni).
6)
Apabila Pemimpin Proyek harus mengganti laporan yang telah disampaikannya maka tulislah pada halaman I laporan (formulir B- I ) sebelah kanan atas :
a. b.
Kata "PENGGANTIAN". Tanggal laporan yang diganti.
7) Bila tidak benar-benar terpaksa
hendaknya staf/petugas yang membuat laporan jangan
sering diganti.
D.
PETUNJUK PENYAMPAIAN Mengenai banyaknya eksemplar Laporan Triwulan Pelaksanaan
B-l)
yang diperlukan, penyampaian dan distribusinya dilakukan dengan prosedur seperti
berikut
l.
hoyek (Formulir
:
Pemimpin Proygk mempersiapkan kepada
9
(sembilan) eksemplar laporan untuk dikirimkan
:
l.l. Menteri/Ketua Lembaga bersangkutan dua eksemplar (satu eksemplar untuk Se kretariat Jenderal dan satu eksemplar untuk Direktorat Jenderal yang bersangkutan),
yaitu antara lain guna bahan informasi dan penyampaian yang perlu bagi tindakantindakan lebih lanjut dalam pelaksanaan.
l.2.Menteri Keuangan u.p. DIRJEN. Anggaran (satu eksemplar) sebagai bahan informasi tentang pencapaian sasaran pembiayaan dari masing-masing proyek dalam rangka
26?4 -17 -
.,
penyediaan dana untuk tahun anggaran berikutnya.
'l.3.Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS dua eksemplar (harus dalam satu sampul) untuk penyesuaian-penyesauaian yang perlu bagi tindakan-tindakan lebih lanjut dalam rangka pengendalian proyek serta sebagai umpan balik bagi penyempurnaan rencana-rencana berikutnya.
l.4.Gubernur Kepala Daerah Tingkat I u.p. Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat I, satu eksemplar, untuk informasi tentang pelaksanaan proyek-proyek sektoral/nasional yang ada
di daerahnya,
cross-checking dan sinkronisasi Rencana
Pembangunan Daerah dengan REPELITA.
l.5.Menteri/Sekretaris Negara
cq. Sekretaris Pengendalian Operasional
Pembangunan.
1.6,Inspektur Jenderal Departemen/Pemimpin Unit Pengawasan Lembaga bersangkutan satu eksemplar, yaitu antara lain guna bahan informasi dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pengawasan, membantu penyelesaian masalah yang ada dan bersama
Unit
Pelaksana Departemen lLembaga yang bersangkutan berusaha mempercepat
penyelesaiannya. 1.7. Proyek yang bersangkutan satu eksemplar,
2.
untuk arsip.
Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat I mempersiapkan 6 (enam) eksemplar laporan untuk dikirim kepada : 2.1. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I yang bersangkutan satu eksemplar; 2.2.Menteri Keuangan satu eksemplar untuk Direktorat Jenderal Anggaran; 2.3.
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dua eksemPlar;
2.4.MENKO EKUIN dan Pengawasan Pembangunan satu eksemplar; 2.5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
DATI I yang bersangkutan satu eksemplar,
untuk arsip. Laporan-laporan triwulan pelaksanaan proyek dari BAPPEDA I ini dimaksudkan antara lain guna bahan informasi untuk cross checking bagi BAPPENAS dan Pimpinan-pimpinan Lembaga Pemerintah di Pusat.
PerhatianXIII
l)- Pengiriman Laporan Triwulan Pelaksanaan Proyek ke BAPPENAS supaya rangkap
2
(dua) dan harus dalam satu samPul.
2), Proyek yang berlokasi di Pusat dan Jakarta harus menyampaikan langsung laporannya ke BAPPENAS (Biro Monitoring Pelaksanaan hoyek-hoyek Pembangunan) dengan kata
2675
I !\
-
l8
--
lain jangan dikirim melalui Pos.
E.
LAIN_LAIN.
Di samping petunjuk-petunjuk yang telah diuraikan di muka tadi, kiranya perlu pula diperhatikan agar tidak terjadi
:
(i) Pemimpin Proyek,
dan atau Ketua BAPPEDA DATI I sudah mengirimkan laporan tapi ternyata masih saja menerima tegoran "E-2" dari BAPPENAS, atau mungkin bahkan
"E-3".
(ii) Pemimpin Proyek dan atau Ketua BAPPEDA DATI I BAPPENAS, tapi ternyata dikembalikan lagi oleh Keadaan tersebut di atas dapat saja terjadi karena
sudah mengirimkan laporan ke
BAPPENAS.
:
i i
a). Laporan yang dikirimkan oleh Pemimpin Proyek dan atau Ketua BAPPEDA DATI I tidak sampai ke tujuannya atau laporan sampai ke tujuannya tapi terlambat (melarnpaui batas waktu yang telah ditentukan);
b). Laporan yang dikirimkan oleh Pemimpin Proyek dan atau Ketua BAPPEDA DATI I tidak terbaca dan atau tidak menurut formulir B- I yang telah ditetapkan, baik bentuk maupun pengisiannya.
l. I:poran
Triwulan Pehksanaan Proyek maupun surat-surat yang berhubungan
dengan
laporan proyek tersebut yang disampaikan ke BAPPENAS, hendaklah yang jelas agar dapat dibaca. Tujukanlah alamatnya kepada
:
MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGLINAN NASIONAL/KETUA BAP. PENAS u.p. Kepala Biro Monitoring Pelaksanaan Proyek-hoyek Pembangunan. Jalan Taman Suropati No. 2.
Jakarta Pusat. dan harap menuliskan kata PENGENDALIAN dengan huruf cetak yang jelas dan terang pada bagian kanan atas sampul surat.
2.
Bila akan menanyakan sesuatu atau membalas surat BAPPENAS mengenai Pengendalian Proyek (laporan) sebutkanlah dengan jelas dan lengkap, nama dan nomor kode proyek yang ditanyakan.
Untuk pertanyaan-pertanyaan melalui telegram gunakanlah alamat berikut : Kepala Biro XVI BAPPENAS Jakarta, sedangkan bila melalui telpon gunakanlah nomor (021) 336207 pesawat 270, atau tilpon langsung (021) - 334315 dan bila melalui telex pakaialah nomor 61333 BAPNAS Jkt dan nomor 61623 BAPNAS Jkt.
2
6?6 *tard
3.
19
-
Kalau penjelasan dalam Buku ini kurang jelas maka hendaknya Pemimpin proyek atau stafnya yang membuat laporan jangan segan-segan untuk bertanya kepada Kabid. Statis-
tik
dan Pelaporan BAPPEDA DATI I dimana proyek tersebut berlokasi atau ke Biro Moni-
toring Pelaksanaan Proyek-Proyek Pembangunan BAPPENAS bagi proyek yang berlokasi di Pusat dan Jakarta, atau kalau menggunakan telepon gunakan no. telepon pada butir 4 di atas. Perhatian XIV
l.
Pengiriman laporan baik formulir alamat sebagai berikut
B-l
maupun formulir B-1.1. ke BAPPENAS pakailah
:
MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KETUA
BAP-
PENAS U.p. Kepala Biro Monitoring Pelaksanaan Proyek-Proyek Pembangunan
Jl. Taman Suropati 2
Jakarta Pusat.
2.
Bila membalas surat atau bertanya mengenai laporan formulir B- I (misalnya formulir E2 dan formulir E3) melalui telegram pakailah alamat Kepala Biro XVI Bappenas jangan lupa menyebutkan nama lengkap dan nomor proyek yang dimaksud.
3. Bila membalas
atau bertanya mengenai laporan formulir B*l (misalnya formulir E2 dan formulir E3) melalui surat pakailah alamat : Kepala Biro Monitoring Pelaksanaan Proyek-Proyek Pembangunan BAPPENAS dan jangan lupa sebutkan nama lengkap proyek
dan nomor kode proyek yang dimaksud.
4.
Bila menanyakan melalui telepon atau telex pakailah nomor sebagai berikut
a.
telepon
:
(O2l) 334315 langsung atau (QZI) 336207 pesawat 270
b.
telex
:
51333 BAPNAS JKT atau 61623 BAPNAS JKT.
:
Daftar Kfasitikasi dan Kode Masafah (OXKM,
*
l'\
t". t. :l L.t
F.. ' iJ
DAFTAR KLASIFIKASI DAN KODE }IASALAf, Krltcglaxlf
K& MeA,
Uum
Im0
2678
IOIOO
Petbarstda
Kdembagaot dan Per
DRM setanpat bdum lengluplbbn
Adnffsfialll
otutttPemturun
sampai di Pemtmpin hoyek,
tu01
Standardisasi Pembangunot Rwnah
Dina dan Gedng Kantor terlonfut diteima.
10102
Standadivsi Pembangurun Rutnalt Dinas ilan Gedung Kuttor tidok sesoi.
10103
t
10104
Te
rlam ba t m an bua
l
trak.
Belum ado ketmtuan pembelian kandaraan oleh instarai yang betwenoq.
lebih lmiut
Pedoman pelalaaruan befum f
lebih laniut
dom onf k e t e n tuan belum
10200 LelanglPanattaran
IOI06
terlambat di teima.
Pelaksstaan
10105
doi pe-
lancu.
10107
1. Doktrnen tqtder terl,unbat dsdesd-
2.
kan oleh lansultan.
10201
Pelaksanaan lelang terlonbat.
10202
3. Peserta lelang tidak mieruhf syamt 10203
yang ditentulun.
4.
Yang menatwrkan agen tungal hng-
102U
sung.
5. Karena lelangulang,
10205
6. Pemenory ldang mengudurlwr
dti
7. Pesertd lelanglyary meruvwkan
tflok
da
golongan elonomi lemsh.
TO2M
t0207
8. Jumhh yang ihtt lelanglmerun+wlwr tidak sanai dmgan ketenAnn.
r0208
I-T
r-2
3679
r)
10300 Konsultan Dalam
T.
Terlarnbat melaksanakan mvembara.
10301
)
Pemenang Wembam behm dituniuk.
10302
Negei
3. Kottswltan yang menpiukan penawtan tidak sesuai dengan keteniltan ymg
berlafu. 4. Behnn ada kqruultan setsnpilt.
5. Konsultan yang
10303
103M
ditu4iuk mengun&tr-
lendin.
10305
t.
Koruultan Luu N egeri belum dituniuk
10401
,)
Laporan Konsultan Luar Negeri ter-
tM00 Konnltan LutNegeri
funum
I
Tetadk 10402
lambat.
Kedatangan konvltan/ Tenaga Luu Negert terlsmbat.
ahli dori
4. Perwalan-penoalan kansultan
10403
Luar 10404
Negei lainnya.
10504
Kontmktor
l-
Kontraktor tidak melalsanakan
sesuai
dengan kontmk.
2. Kontrak diputuskan
10501 lcarcna kontraktor
melanggar ket entunn yang berlalqr.
10502
3. Kontraktor terlambat melahranalwn pekerjann karena tiduk mrnpu,
10503
4. Kontruktor terlambat melaksflnalwrc pelceriaan karena penpruk cuuca.
10544
5. Kon*aktor terlwnbat melalaanalun pekerjaan karena kenqil
10505
6. Kontraktor terlunhat melalcsutakan pekeriaan karena perubahan desain"
10506
2680 I-3
Kontraktor merwnfi)t
PenYewaian
harga.
8. Kon
9,
1600 dan
I
10509
K on trak to r m elai lcan d; ri
yang diperful
otarDept
tanen
10508
trakt o r m e ngun dt rl
Izinf dohtmen perahtanfmesinmein
Koordirusi dolom
10507
10601
lLqnfuga 2.
Izinfdolatmen bahon yong diperlulun belum ada.
10602
Ketentuan mengenai blok Plot befum diteimo sehinga meny eb ablun desain 10603
terlonbat.
4.
Izin
borgunan terlsnbat sehingga menyebabko't kontmktor terltnbat manuld pelalaeTunnYt-
10604
ubng penbangunan ter' Ianbat dinailai lcarena memeritlwn izin klntvs.
t060s
5. Pelaksqtoan
6.
Penetuitnn revisi DIP beh'rn diteirru
7.
Peneniwn revisi DIP terlonbat di 10607
teirno. 8. Penetuiuan
9.
rabt DIP befum diterima.
DIP terlsnbat
Penetuiuan ralat
10. Penetuiuan wvisi PO befum
rafisi
N
ditqima'
13. Persetuiuan
terinn.
ralat
N
ralat
10610
10611
befum diteima-
N
TMOg
teflsnbat di
teirna. 12. Percetuiitan
r0608
di
teira-
11. Penetuiuan
10606
10612
teflambat di 10613
r_4 2SBL
;il i'1il;*
14. Koordinasi intemf ex tern proyek tidak
10614
lorcar-
/J. Laporan tidak lengl(ap lurena laporan dart bagian prcyek terlmnbat diterima.
10615
Penetuiuan tahun berganda (multi yean) kontrak belum ada.
10701
10704 Petwosesan Persetuju-
andan pengiiman dohtmen otar Deputemen f Lembaga
Penetuiuan
talan
beryanda (multi
yean) kontmk terlambat 3.
diterima.
10702
dari Team PengendaliPengadaan Pemeintah belum di
Persetuiuan
an
10703
teima" Persetuiuan
dari
Team Pengendalian
Pengadaan Pemeintah terlunbat di teimn.
10704
I\netuiuan pencairan darra yang di blokir belum adal rcrlambat diterima
10705
Petsetuiuan Bappenas dan Ditien Anggaran mengenai revisi DIP belum adaf
terlambat diteima.
t0746
t0800 Penelitian Permcana'
Pcnelitian. Perencanaan kurang sem-
an dan tehnik pelak' $a7a4n
wtrut.
10801
2. Network tidak sempuma.
r0802
3. Penelittan, Perencanann terlambatf re' dang berlangsung.
10803
Penentuan lokasi prayek kurang tepat,
10804
4
5. Penyelesaian desain oleh konsultan ter'
10845
lqmbat.
6. Perubahan
desain.
108M
2682,_,
t09@
Terlambat lureno banuolPinlanwt
Battnt LtsNcSai
sdangdirundinglcut. Terlambat lcareru menunggu hasil
rc' 10902
gosiasi.
Te
flombat
lcsre na
re'ru gosiasi disebab-
kon kenaikst harga atou
devaluasil 10903
revaluasi mata wmg.
1t000 Penydaaiot dminis'
Terlonbat karena dma lurus dirundingkanlagi.
ttti hnyertaot Mo
twol
PW maih
IIOOI
fuIPanofitah
2. Terlsnbat
karena PMP tidak diseruiui.
I 1002
mena*uPi'
1r101
l.
Tenaga keria tidak
).
Formasi membuttthlun lebih banyak
3.
ITO2
tews.
T
Re organivsi I p emirulahwt pegawai.
TTlO3
4. Bonyak
tunaga yang tugs$ya ranglup.
IlIM
5. Nana Pemimpin hoYek/Bendahoa'
1T05
T
rwn Prcyek belum dimlat.
6. Pemimpin hoyek tidak odo ditempat.
IIIM.
7. Kumng goirah kcio.
TTIOT
8. ndtk
ada (kurang)minat tarcga yang dibun"hlun.
9. 10.
It.
dai terugl'
Tenogo keria yang temmpil larutg,
Telnrbat mdotih
Pegawoi
Iil08 I
1109
dihtt
Negei.
11110
Terlanbat melath pegawai didalon
IIIII
negeri,
2683 I
-.6
i
i..:
;li
"
12. Latihan terlnnbat koens cabn+alon krang bmninot I gngal t ating.
I
r1t2
20000
1. Perahtan atau main-rnesin tidak ter-
Fisik
(htkor yawme' nyangftutmwlalr pehlcouandur
sedial fumngl sukar di dapat.
admhisttasi Pe'
msintaho, man'
20IOI
2. Pengadaon pemlaun atan mesin dfri LuoNegeri terlonbat.
20102
3. Penpdoan pemlatan atau main dui hlamNegerl terlunbat.
20r03
punKantgan)
4. Pengryalan peimlotan atqt mesinmesin 20r04
terlmrbat.
5, Pemlann/mesin+nesin yang sudoh tua/ 2010s
rasak.
6, Peralottn, mesin,
sedang
dipavng.
20106
b&tn diterima dai Teon Pengerdali Pengdaan Pemerintah,
20107
8. Kenduaan bennotor behon ditefinu dari Team Pengendali Pengdam Pemeinah.
20108
7. Pemhtan
20200
Bahu;Mtut
1, fuhan yang dihtttthkan tidak tenedia, 20201
sulit didapat.
(inWtprcyekJ
2.
Pengadaan bahan dmi
hnr negei ter-
lambat,
20202
3. Pengadaan bhotbalwn dalmt nqert terlmtbat.
20300
Ge&ngdot Bangw0r
20203
4. Pengryalan fuhan terlonbat.
202U
S. Balwn tidak memeruhi sytat.
20245
1, Aanglbangatunlruangan yang di buttthlun tidak tenedia.
28A1
2684 I-7 4
Gedung/bongunnt
tidak
memeruhi 20302
syaflrt.
Pembotgtnot gefunglbogtrun 20303
lonbat perrydevbnn;'a.
l.
Maslah pembefuvn ga ganti rugi lebih
tanah
karcrulur-
tingi dai
dma
yutg tendia.
2.
2U01
TWak ado kcsqolutan antam Ponitia
Pembebasn Totah dan pemiliklpeng-
gtap torulr. 3. Karetu
20402 20403
perubahan lolusi ProYek.
20404
4. Pemtlik tidak nuu maniuat tanaht.
5. Dipedulcot
2M05
suwey pemeuer tunolt.
6. Land
20406
7. Diperlukan pengurulwn touh.
2U07
8. Diperfulun pemryoot
20408
tonah.
20500
hwozm
Terlonbat lrar eru fa silitas p enganght otltrunsport.
t-
Terlonbat lurena fasilius perlabung' an/komtnilusi
20501
20s02
Terlamfut lcarena kefutuhot letaugaan / energi ( wnryna gas, lis tnk
3NU Kanga
30100
DIP
l.
)
DIP terlambat diteinw
20503
301
0t
2. DIP Supplemmt terlsnbat diterirna
30102
3. Pedu revisi DIP
30103
4.
30tu
Revisi
DIP
2685 I*8
5.
Rqlat DIP
30105
6. PO terlambat diterinu
30106
7. Perlu rwisi PO
30107
8,
Revisi PO
30108
9. Ralat PO
30109
10. Masih menyelevilctn pelaksaruan DIP tahun - t ahun s eb elurn ny a.
1.
S
PP
terlambat
2. Ralat SPP 3. Penyaratan
301
I0
30201 30202
SPP
kurang lengkap
30203
30300
S
PM
3M00
SPT 30500
Tryturl
1.
SPMISPMU terlambat
2. Permaslaltut S?JL
1. Kontraktor
30600
30700
DmaLumNegeri
I. Pembulraan
I.
3M01
beh^tm mengajulun tagih-
30501
an.
L/c
30301
L/C tulonbat
30601
Pencaimn dmu Luar Neged termailk
ht y e r's C redi t terltnb at
3A701
2, Penerimaan daru Luo Negei terlmnbat
30800 Pmyertaan
Pemeintah
30702
1. Dropping penyertaan modal Pemerintah terlanbat
30801
2686 r-9 4
30900
Krdit
MGaIar,
panberbttadt.
30901
3W02
funggarellr pcngarrrfutbr ra.udltt
lN00 lViuon akhbl
40100 Pencqoian tuiuon
lmgsionil dan Vium pemba
ahirlfingsiotrol dot niuupem
ryuno,
poyek
butguttot ptoyek
l.
Realbad Tolok
llhtr tldak csai
danganrancou
40101
2. Renanu Proy* pefit dtdnla.
kcrin-
fuE
40102
3. Perh pednlaun funbalt dfum slclrbl 40103
furgsiaz,al
4. Kurutg afuryn potitipsi ntuyozlut 500M
5U00
Bencuta
BqutaAlon
1. tuniir
54101
2, IWtsim ketnaan yoq pniorg
50102
3. MusimhulonyaryW*nW
s0r03
4. Gumtngmeletus
501U
5. Gempabwtt
50105
6. Kefulcsatt 7,' Pergesemn/pnggnth
50200
Saoryon lurno
t0000
60100
t
Lain-Ioin
ain-lain
40104
50i46
tudm atut iklim
50107
8. BencamAlonhirmyo
50108
I.
50201
&mngan harna wereng
2. Serurgmhanta tilas
50202
3. Semnganhonalzhnya
50203
I.
Lain-lain
60101
2657 ['r' ;.i S lamDlrrn: ll
Formulir B -
1
Laporan Trlwulan Pelaksanaan proyek Tahun Anggaran--- --/:--,-_
I
rt E
3
v: IrJ:
J
o: &:
z
an
z: z-:
;
(n:
v: J:
t!:
=
z: nz
=< ti EY
.v
>7
c,z
o)
r-r :) rF
o
tl
^-
JF A
e0 .av
-=P €
'r-
AL G
(g
-tA
tr(!
=
c)
t h
€t
1e
J v,
@ @
cp
I
il OI il:ll
c,
cb€j'E
=t igE.E f,l s.ag H F, DI =l
rcl ).1
* ?F b t 5:E Xl LIIZ 5 FE F€ -iFzzo)dv
E E
FI 1ll
al
(.)
z J
-
a
E5
/
o
(t)
o\
iE Ft
oo
A
EE
re
rr5
v)
!)
r-
r''
\o
ut
rn
** &
+
>d t<E
u,
D
z
&
t F
*
v)
c.l
(n
vt
z
A & ) X p
x o
€s EE
c'l
E^o
-J
o F-
V
v o J
F
(q
co
N
d a
)9
cu cd=
E8 c&
?t)
?*
.et il) oO>r Ee
F-q
HE
gE
q)
3
€$ o.=
ID
F:;
6H trt (gol Ed
ctt 6
J'
lt)
A
*
4 4 u,
xcl
EFa ,FE €61 Q,o nd Csl d=
v .l
.,
10 5J
rrl Cr
€;q '€ a
4 & o
t t
8 uta
r, .,!
Fl
.5F Ec)
sE
€ e^
5tf,
E"sg
fiEg
E HT
b s>rbD
io
f\l
FE
E.FF 3#?e t#^bE 6H,lo.
!ES
fEs
A'9F
FHHS €sR'3
sl.E s FI.i; .stEt F.
iicctr 5.9.s.9
E* F -E3BB
F
ttdp: -Cl
.EEY €=: plE J4c!do
.A0oe
ca
5 sH
c.i +
H:$ E5*
f; E€
€.b
o **
G'
At
J6l
sl 'F
}F
€
!)
slJ Fr ct
€tr
4.. 9-
al J.
tr<[-' oo
()
.o "
?o
bl)
c
EH En tr< -ta (68
F
.ll
^ ,ESI
os
F >r EEe :: o.
A7
Rt= o7
crt
E
A' F *o.q tr€
gE"3s, P!
tr aq
-c '6 bs il tr.9
-98 9.o
>t EO Eg)
€il
.;.e8 odH
3= RIH .9'o a al<
E Eg '-. €E
4=14
3
A gsi
Gt
c)
2> 7o) E}
Ee 5-s .o
el tl ;)l
>t &l AI vl
t&l
zl
vrl -t
vthl r
7l HI Frl
ct
c' a
qt
E
tr
c ()
c
ID
Ar
4l 9t
-Jl stl
E E
O.!
K
..
€o
v € a
Ss. EE
-g= 'v€ ct> 9G I
AE
,l
!q)D
ct(l
"#
€s x,
c.E
.cs dct 6d
6?
*t
;.8€
Cl
!s, =Q)
9p
-d €,o
Ei
E € zsff
$E
di
d
Irnplrrn:
lll
2692
Formulir B -
1.1.
Laporan Khusus pelaksanaan proyek Tahun Anggaran--_ --/
I
o
'7 r t-
vI!
-.
z
H.:
q.)
F'
z u) v
cr3
cd
v&N
o.
J
o.
ll
E]
.ho
:'E -!
U)
a
. oo
D
:::::.
:YA 4
z
atra
z
d
.-0)
9e
s":(!
tr:
F
.v
''b
T p. r
:l
cJ
n)oo Y^!
a
_l
;€
a dH
; F H
'.:
-Y)Ztrbbtro) =o-rrliE =_^Evo.a
,;ES.=o.e
'-.rOuCLcd '-7-ZO)o-V
" 'd
z
S € '7 = F E I!a o/1 7
z
* F
p I!
v F
-.rJk
E .E.
E
tr
q trv )
9
rr
..!_
-v
v z z J
+
tr
x = =e9'=xtrE c
e a *id
TJ E=
EE b'511 E ii.F i E-*
F"F.F c:
bO
='ct HEE6
-I,l-$' dl? 'r cd
EIEE; .=-
a
o q^
3FE=;
1EEJI q-'=o"-5 !Ec!t>l
\
aH x x
tr c€
Jd-EsE= El
gl
dl
-:<
^
v*
.g!
*'F
F
F
c =)/'x tr ao.l
EEF+ .-9 g €cqodXJ< = ag d,9,2 iY
>'x
^,:AH
-
-c , trld 3H3l-qF
- 96t_ AFI?
b
€v
-c-o c
€-vAaYad:x
** edf 3o*-rza
2.O
-dd95
cll
;
E
)'
a 3E -
-)<
4
-'d gF
5'f - -i
;li
El5 6l=
Els
= 3 E,':
X -^.E - C X
&
1-85 j 9s
-
& = o tr
4 't)
1 J
s!
ootr n
€ E.! a
E
z
(n
v)
I]
\ F
(J
ztrl O{
E
a
z a E
4
I
z z
rrl
v
a
z
11
s
F
Fl
v
t
a
1
J o)
V! tr>, cstr 'ul
-l
j
o7 (qF
)1 t-9 E Eo Gl
t-,
v3 l(
v::
:2ft
cg
z )
tr
Gttr FcrRt F
€
I
GI
v
O) cl
F
o-_
d.o
d
X;: aO :bo
/r
oo
oJ -.2;
Ecg
F:-
GI
?6
tf*
*
o
Eb" Ct .r tr.9 6.d
FO
g