UTAMA Noprianto
Biaya menggunakan L
inux adalah sistem operasi yang bebas digunakan. Namun, dalam praktiknya (di dunia korporat), kita tetap harus membayar. Biayabiaya apa saja yang harus kita bayar? Berapa saja? Apakah menggunakan Linux bisa lebih murah dari menggunakan Windows? Semuanya akan kita bahas di “Utama” kali ini.
Biaya menggunakan Linux termasuk susah untuk hitung. Hal ini disebabkan di antaranya tidak ada satu perusahaan pun yang mengontrol biaya penggunaan Linux. Selain Linux, biaya penggunaan aplikasi-aplikasi yang umumnya disertakan dalam satu distro Linux juga cukup susah untuk dihitung. Belum lagi biaya support, training, dan lain sebagainya. Lisensi Linux dan berbagai aplikasi bebas pakai yang tersedia memang sangat lunak. Sebagian besar dari developer aplikasi membebaskan penggunanya untuk mengcopy, memodifikasi (source code tersedia) serta menyebarluaskan ke berbagai pihak (dimodifikasi atau tidak). Pihak penyedia distribusi Linux kemudian mengambil semua kesempatan ini dan menjadikannya sebagai bisnis. Linux dan berbagai aplikasi pun dikemas sebagai distribusi Linux, yang dijual umumnya disertai dukungan. Harga distribusi dan dukungan yang diberikan pun menjadi sangat bervariasi. Un-
30
07/2006 INFOLINUX
tuk distribusi yang nonkomersial dan tetap menyediakan dukungan melalui komunitas, harga yang perlu dibayarkan oleh pengguna mungkin hanya berupa biaya untuk mendapatkan distribusi tersebut (bisa berupa biaya CDROM saja), ditambah dengan biaya koneksi Internet untuk mendapatkan support (apabila diperlukan). Sementara, untuk distribusi Linux yang sangat komersial, harga satu copy distribusi plus manual dan support bisa berupa beberapa ribu US dollar. Harga tersebut umumnya belum berupa harga training, pengembangan lebih lanjut, integrasi, dan lain sebagainya. Bagi beberapa pihak, biaya yang harus dikeluarkan menjadi besar sekali. Bagi beberapa pihak lain, biaya yang harus dikeluarkan memang kecil, namun, di masa depan, berbagai biaya yang pada awalnya tidak diperkirakan pada akhirnya pun muncul satu per satu (tentang ini, akan dibahas lebih lanjut). Di luar sana, berkembang cukup banyak opini bahwa biaya penggunaan Linux pada
akhirnya akan sama saja dengan biaya penggunaan Windows. Hal ini mungkin saja benar. Mungkin saja salah. Sangat tergantung bagaimana Linux diimplementasikan. Di “Utama” kali ini, kita akan melihat berbagai komponen biaya untuk penggunaan Linux, mulai dari akuisisi, dukungan, training ke staf TI dan end user, development, pihak ketiga/integrasi, serta biaya masa depan. Contoh komponen biaya akan kami sajikan dalam kasus. Dengan memahami dan mempersiapkan biaya apa saja yang harus kita keluarkan untuk menggunakan Linux, pada saat implementasi, kita bisa lebih berhemat. Kita juga akan membahas pula contoh teknologi andal yang bisa digunakan untuk berbagai servis (contoh: file, web, mail), desktop, produktivitas, development, dan lain sebagainya. Tak lupa, kita juga membahas berbagai hal yang disarankan agar tetap sukses menggunakan Linux. Selamat membaca!
www.infolinux.web.id
UTAMA
Linux
(dengan sebagian besar pengguna adalah end user), maka alasan gratis menjadi tidak begitu menarik karena perusahaan harus mulai memikirkan biaya support/training. Untuk mengantisipasi salah perhitungan ini, ada baiknya apabila kita membagi biaya menjadi berbagai komponen, sehingga kita bisa lebih teliti untuk menghitung kebutuhan kita. Mengenai satu hal yang telah disinggung pada awal tulisan: biaya yang tidak diperkirakan pada saat awal, atau yang sering pula disebut sebagai biaya tersembunyi, atau hidden cost. Kita tentu tidak bisa menjadikan suatu teknologi sebagai kambing hitam atas munculnya biaya yang satu ini. Terkadang, kita perlu akui juga, bahwa biaya yang satu ini bisa muncul karena kita yang kurang cermat dalam menghitung. Berikut ini, kita membahas berbagai komponen biaya yang bisa diperhatikan, khususnya ketika menggunakan Linux dan produk open source lainnya. Pembahasan biaya difokuskan pada berbagai isu yang mungkin muncul. Contoh angka biaya yang diperlukan, karena sangat bervariasi, akan dibahas pada bagian kasus.
Mengevaluasi teknologi Setelah teknologi yang cocok telah ditemukan, tentunya kita perlu mengujinya terlebih dahulu. Apabila memang pada akhirnya tidak cocok, maka kita bisa mencari lagi. Ini akan membantu menghindarkan kita dari ‘biaya salah beli’. Biaya yang disebutkan terakhir ini jangan dianggap remeh. Apabila Anda salah memilih distro saja, kemudian telah diinstal ke 30 komputer saja misalnya, maka selain biaya yang dikeluarkan untuk distribusi, Anda juga akan merugi waktu uninstall dan waktu kerja user. Belum lagi pendapatan yang hilang selama waktu tidak produktif. Dalam mengevaluasi suatu teknologi, tergantung pada seberapa kompleks sistem Anda, seberapa luas profil user Anda, dan seberapa besar resource yang Anda miliki, waktu yang dibutuhkan bisa berkisar antara tiga bulan sampai satu tahun. Biaya yang harus dikeluarkan di antaranya: Biaya pembelian teknologi itu sendiri (bisa diminimasi dengan menggunakan versi trial). Biaya hardware untuk evaluasi. Waktu yang dihabiskan. SDM yang dilibatkan.
Biaya akuisisi
KOMPONEN BIAYA Ketika menggunakan teknologi informasi di lingkungan perusahaan, kita harus sangat cermat memilih teknologi yang akan kita gunakan, sekaligus menghitung dengan baik biaya yang harus dikeluarkan. Apalagi kita sadar, bahwa kebutuhan teknologi suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya bisa sangat berbeda. Selain itu, alangkah tidak bijaknya apabila perusahaan terus menerus mengganti teknologi karena salah analisis. Walau, juga kurang baik adanya kalau tetap mempertahankan suatu teknologi tanpa melihat kebutuhan mendatang, karena jalur migrasi bisa menjadi sangat jauh untuk ditempuh. Kita sering mendengar bahwa Linux dapat digunakan secara bebas. Bahkan, berbagai kalangan mengenal Linux sebagai sistem operasi gratis. Tentu tidak seharusnya hanya karena alasan gratis tersebut lantas kita ramai-ramai berpindah ke Linux. Apabila Anda mengelola TI perusahaan dengan berbagai latar belakang pengguna
www.infolinux.web.id
Komponen biaya yang satu ini memiliki cakupan keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan pada kegiatan-kegiatan berikut: Mencari teknologi. Mengevaluasi teknologi. Membeli penggunaan teknologi. Implementasi tahap awal.
Mencari teknologi Ketika kita mencari teknologi baru yang akan digunakan, maka kita tentu harus meluangkan waktu untuk paling tidak mencari informasi di Internet, majalah, atau seminar. Ini tentu harus diperhitungkan. Dan, yang paling penting, harus diperhitungkan pula apakah pada level ini, Anda akan melakukan pengujian sendiri, atau menyerahkannya ke pihak lain. Mencari dengan bantuan pihak lain tentu akan membangkitkan sejumlah pengeluaran, walaupun setidaknya, Anda bisa menggunakan waktu Anda untuk kegiatan lain. Anda pun berhak menentukan deadline yang keras. Pencarian teknologi bisa berkisar antara beberapa hari sampai beberapa bulan, tergantung seberapa kompleks sistem internal Anda.
Apabila memungkinkan, sebaiknya kita tidak mengevaluasi terlalu cepat karena mungkin tidak akan mewakili keseluruhan kebutuhan. Usahakan pula untuk tidak terlalu lama, karena bisa saja teknologi atau kebutuhan telah berubah dalam setahun terakhir. Pada tahapan ini, rasa-rasanya kurang bijaksana apabila perusahaan menyerahkan sepenuhnya evaluasi kepada pihak lain. Sebaiknya, user dan berbagai departemen juga dilibatkan dalam proses evaluasi.
Membeli penggunaan teknologi Ini adalah biaya yang sering kali disebut sebagai biaya akuisisi itu sendiri, karena umumnya merupakan biaya yang tampak. Di sinilah keunikan Linux bisa terlihat. Perusahaan bisa memilih untuk menggunakan distribusi Linux yang ‘nonkomersial’ ataupun yang ‘komersial’. Biaya yang dikeluarkan bisa berupa satu juta rupiah sampai puluhan juta rupiah. Apa yang harus diingat di sini adalah biaya yang kita keluarkan pada saat pembelian teknologi adalah lebih kepada biaya
INFOLINUX 07/2006
31
UTAMA
Situs web Debian GNU/Linux.
dukungan dan dokumentasi. Bukan biaya lisensi penggunaan Linux ataupun aplikasi di atasnya. Linux sendiri dan sebagian besar aplikasinya bebas untuk digunakan. Kalaupun Anda memilih untuk membeli CDROM/DVDROM Linux dari berbagai penyedia CDROM/DVDROM lokal, itu pun tidak masalah. Terkadang, ratusan sampai ribuan US dollar yang kita keluarkan pun tidak selalu berujung kepada dukungan yang efektif. Terutama apabila penyedia distro berada diluar negeri, dan dukungan diberikan lewat e-mail (umumnya tidak bisa interaktif; terkadang komunikasi tidak dapat disampaikan dengan baik) ataupun per telepon (biaya telepon bisa menjadi sangat mahal). Apa yang coba kami sampaikan di sini adalah, jangan sampai kita terjebak untuk membeli suatu distro (yang memberikan support namun tidak bisa kita gunakan secara efektif), namun kita masih perlu mengeluarkan cukup banyak uang untuk support dari perusahaan lokal.
Situs web SUSE Linux.
masih perlu belajar/membiasakan diri. User mungkin akan lebih banyak bertanya karena lebih terlibat. Apabila Anda membeli dukungan pada saat membeli penggunaan, maka di sinilah waktu untuk memanfaatkan dukungan tersebut. Ini juga berarti waktu kerja yang terbuang, Internet, dan atau biaya penggunaan telepon.
Biaya dukungan/support Komponen biaya yang satu ini memiliki cakupan keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan pada kegiatan-kegiatan berikut: Dukungan pada user. Dukungan pada sistem yang digunakan. Dalam konteks penggunaan Linux, tak jarang, biaya yang satu ini merupakan biaya yang terbesar. Namun, ini masih bisa kita minimasi di antaranya dengan persiapan yang penuh sebelum mengimplementasi Linux.
Dukungan pada user Implementasi tahap awal Setelah memilih, mengevaluasi dan membeli penggunaan suatu teknologi, maka berikutnya adalah implementasi tahap awal. Kita sebut sebagai implementasi awal karena umumnya implementasi dilakukan tahap demi tahap. Tahap awal bisa berupa implementasi pada divisi yang tidak terlalu tergantung pada teknologi tertentu. Atau, implementasi pada 10% pengguna. Pada tahap awal, umumnya akan terdapat kemungkinan untuk dilakukannya penyesuaian. Pada tahapan awal ini, hambatan mungkin terjadi. Tim TI perusahaan mungkin
32
07/2006 INFOLINUX
Karakteristik user sangatlah beragam. Namun, pada umumnya, user akan sangat menghargai apabila tim TI mendampingi selama implementasi sistem baru. Di Linux, dukungan kepada user (terutama end user) harus sangat diperhatikan. Apabila memungkinkan, selama tahap-tahapan implementasi, user harus merasa aman dan merasa bahwa mereka didukung. Memiliki tempat bertanya apabila mengalami kesulitan, dan bisa melewati masa implementasi dengan tetap produktif. Perusahaan disarankan untuk menyediakan beberapa tim TI yang khusus mem-
berikan dukungan kepada user. Apabila memungkinkan, perusahaan bisa menggunakan jasa pihak lain.
Dukungan pada sistem yang digunakan Dukungan ini dimaksudkan sebagai dukungan kepada Linux itu sendiri ataupun sub sistem yang terkait. Dukungan kepada Linux di antaranya: Dukungan agar perangkat keras bisa berjalan di Linux. Dukungan keamanan. Upgrade. Umumnya, yang sering dibicarakan adalah dukungan untuk perangkat keras. Saat ini, tidak terlalu banyak produsen perangkat keras yang turut menyediakan ‘driver’ untuk Linux pada saat pembelian perangkat. Apabila menggunakan Linux adalah dikarenakan migrasi, setidaknya perusahaan akan memastikan bahwa investasi yang telah dilakukan selama menggunakan sistem lama tidaklah terbuang sia-sia. Sebagai contoh: printer yang telah dibeli diusahakan sebisa mungkin tetap bisa digunakan. Kita semua ingin terhindar dari pembelian perangkat baru hanya karena perangkat yang lama tidak bisa digunakan.
Biaya pelatihan/training Apabila selama ini end user menggunakan Windows dan kemudian berpindah ke Linux, training memang umumnya diperlukan. Namun, dengan memilih sistem yang tepat sesuai kebutuhan, biaya training se-
www.infolinux.web.id
UTAMA lalu bisa diminimasi. Kita akan membagi biaya pelatihan menjadi dua macam: ketika Linux digunakan sebagai server (tim TI). ketika Linux digunakan sebagai desktop (end user).
Ketika Linux digunakan sebagai server (tim TI) Mengadministrasi Windows yang user interfacenya grafikal memang cenderung lebih mudah daripada mengadministrasi Linux. Memang, cukup banyak distro yang sudah datang dengan administrator/control panel berbasis GUI. Namun, cukup banyak konsep yang berbeda di antara kedua sistem tersebut. Walaupun berbasis GUI, tidak lantas administrasi Linux sama seperti Windows. Training yang diusulkan ketika Linux digunakan sebagai server adalah training konsep dan fundamental Linux. Training yang satu ini jelas lebih mahal dan barangkali perkembangannya pun lebih lama. Tapi, hasilnya bisa luar biasa. Pemahaman konsep yang mendalam akan suatu sistem jelas berbeda dengan ketika seseorang hanya memahami bagaimana menyelesaikan suatu masalah berdasarkan prosedur klik sana klik sini.
Ketika Linux digunakan sebagai desktop (end user) Saat ini, cukup banyak distribusi Linux khusus desktop yang relatif mudah untuk digunakan. Training mungkin diperlukan, namun tentunya lebih diarahkan kepada penggunaan. Di sini, kebijakan perusahaan dalam menerapkan prosedur kerja (menggunakan komputer) sangatlah penting. Semakin sederhana prosedur kerja (menggunakan komputer) yang harus dihadapi oleh user, semakin singkat dan sederhana pula training yang perlu dilakukan. Dan ini, relatif tidak mahal. Waktu training pun bisa dilakukan hanya dalam waktu kurang lebih sehari (dengan satu kelas diikuti oleh kurang lebih 10 user). Untuk menyederhanakan penggunaan, perusahaan bisa menerapkan pula kebijakan untuk menggunakan theme yang mirip dengan Windows. Saat ini, sesungguhnya, menggunakan desktop Linux sudah cukup sederhana.
www.infolinux.web.id
Ingin menggunakan USB flash disk, tinggal tancap. Dalam waktu sekejap, sebuah shortcut untuk device tersebut akan tampil di desktop. Ingin berselancar di Internet atau memeriksa e-mail, berbagai program yang dibutuhkan sudah tersedia. Secara umum, biaya yang perlu dialokasikan untuk support disarankan lebih besar daripada biaya yang dialokasikan untuk training.
Dokumentasi Satu hal yang mungkin sering terlupakan adalah masalah dokumentasi. Apabila yang satu ini diatur dengan baik, biaya training dan support bisa semakin diminimasi.
Pengembangan/development Bagi beberapa kalangan tertentu, implementasi Linux terkadang bisa diikuti pula dengan pengembangan beberapa solusi yang dibutuhkan. Dalam bentuk nyata, pengembangan-pengembangan tersebut bisa berupa: Shell script. Theme desktop. Kustomisasi sistem. Umumnya, biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan pada bagian ini tidaklah terlalu besar. Tidak semua pengguna perlu mengembangkan sendiri. Bahkan, tak jarang, biaya yang satu ini bisa dieliminasi. Sebagai contoh, untuk theme desktop misalnya, sebagian besar pengguna hanya tinggal men-download dari berbagai website yang menyediakan theme untuk desktop Linux. Biaya yang satu ini umumnya akan terasa apabila kustomisasi sistem dilakukan. Contoh kustomisasi: Pengubahan boot screen. Pengubahan paket-paket distribusi.
3rd party/integrasi Cakupan biaya yang satu ini bisa berupa: Integrasi dengan sistem lain di dalam perusahaan. Hubungan dengan pihak lain di luar perusahaan.
Integrasi dengan sistem lain di dalam perusahaan Linux mungkin bukan satu-satunya sistem yang Anda miliki dalam perusahaan Anda.
Ketika Linux diimplementasikan, perlu dipikirkan juga bagaimana hubungan antara Linux dengan sistem lain. Sebagai contoh adalah: Bagaimana sistem back-up Anda bisa bekerja dengan Linux. Bagaimana aplikasi yang selama ini digunakan bisa berkomunikasi dengan sistem Linux. Apabila implementasi dilakukan sendiri dan kita telah melakukan pemilihan teknologi dengan benar, serta telah melakukan evaluasi, maka seharusnya, integrasi dengan sistem lain di dalam perusahaan dapat dilakukan dengan baik. Kalaupun integrasi ini memakan biaya, maka biaya yang diperlukan juga harusnya cukup kecil, misalnya karena telah tersedia software untuk membantu integrasi, namun hanya perlu diinstal saja. Namun, apabila menggunakan jasa pihak lain, maka umumnya biaya yang diperlukan memang sedikit besar.
Hubungan dengan pihak lain di luar perusahaan Ini umumnya harus diperhatikan ketika perusahaan kita menggunakan Linux dan perusahaan partner kita, atau client kita, tidak menggunakan Linux. Dalam contoh yang sederhana: Bagaimana format file yang dihasilkan oleh aplikasi Anda? Apakah format file tersebut bisa dibuka di sistem lain? Kalau tidak, apakah Anda harus membeli/ membangun konverter terpisah lagi? Bagaimana Anda membuka dokumen yang dikirim oleh pihak lain? Apakah Anda harus membeli konverter terpisah lagi? Apabila Anda menggunakan OpenOffice. org sementara pihak lain menggunakan Microsoft Office, dan dokumen yang dipertukarkan hanya sebatas dokumen biasa, ini tentu tidak masalah. Namun, bagaimana kalau dokumen Microsoft Office yang dikirimkan kepada Anda mengandung macro tertentu? Anda mungkin akan mempertahankan beberapa copy Microsoft office atau membeli Crossover Office. Dokumen mungkin hanya merupakan salah satu contoh. Biaya yang satu ini ha-
INFOLINUX 07/2006
33
UTAMA rus dihitung baik-baik, supaya, kita tetap bisa bekerja dengan produktif tanpa harus melakukan tugas-tugas tambahan yang muncul ketika kita menggunakan Linux.
Biaya masa depan Pada saat akuisisi teknologi, tentunya kita sudah memikirkan baik-baik apakah Linux bisa digunakan untuk kebutuhan kita sampai jangka waktu tertentu. Tapi, menyiapkan atau menghitung biaya untuk masa depan tentu tidak salah untuk dilakukan. Saat ini, Anda memutuskan untuk menggunakan Linux. Di lain sisi, kebutuhan Anda juga mungkin akan terus bertambah dari waktu ke waktu. Tentunya, perlu mulai dipikirkan juga, apakah kebutuhan Anda waktu berikutnya akan mungkin tetap bisa dipenuhi ketika menggunakan Linux atau aplikasi di atasnya? Kita memang tidak akan tahu persis akan seperti apa Linux atau aplikasi di atasnya di masa depan. Namun, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan: Memperhatikan to do list suatu aplikasi. Jangan lupa untuk memperhatikan juga changelog dan track record proses development-nya. Apakah selalu menepati to do list yang dibuat? Apakah developernya semakin bertambah atau berkurang? Apakah rilisnya tetap teratur atau tidak? Mempertimbangkan aplikasi alternatif yang bisa digunakan. Di dunia open source, kita memiliki cukup banyak pilihan. Membangun solusi sendiri. Setidaknya, apabila Anda merasa harus menyiapkan sesuatu untuk berjaga-jaga, Anda punya waktu yang cukup lama. Kita membahas cukup banyak biaya yang mungkin akan diperlukan ketika menggunakan Linux. Namun, ini tentu tidak berarti implementasi Linux membutuhkan begitu banyak biaya. Pada kenyataannya, implementasi suatu teknologi akan lebih baik apabila sebelumnya dilakukan perhitungan yang cermat.
TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN Di bagian ini, kita akan membahas contoh teknologi yang bisa digunakan ketika menggunakan Linux dan aplikasi open source
34
07/2006 INFOLINUX
lainnya. Pemilihan teknologi yang benar akan menghemat pengeluaran kita. Hampir semua dari teknologi yang dibahas dapat digunakan tanpa harus membayar biasa lisensi. Oleh karena itu, biaya yang harus dikeluarkan umumnya adalah biaya dukungan dan biaya pelatihan. Untuk contoh biaya, akan kita bahas dalam bagian kasus.
Servis Berikut ini adalah beberapa teknologi yang akan kita bahas: file sharing, print sharing, web, mail, proxy, directory, security, dan antivirus.
File sharing Untuk file sharing, kita setidaknya bisa menggunakan Samba (SMB) dan NFS. Kedua teknologi tersebut sudah sangat matang. Dan, hebatnya, untuk kebutuhan sederhana, implementasi kedua teknologi tersebut juga sangat mudah. Keduanya juga bebas digunakan tanpa harus membayar biaya sepeser pun kepada pembuatnya. Dengan mengimplementasikan Samba, server Linux kita bisa menyediakan file sharing kepada workstation Windows, Linux dan UNIX. Selain itu, Samba juga bisa digunakan sebagai PDC untuk NT domain. Dengan mengimplementasi NFS, server Linux kita bisa menyediakan file sharing kepada workstation Windows, Linux dan UNIX. NFS juga sangat membantu pada diskless computing, seperti halnya LTSP.
Printer sharing Untuk printer sharing, kita setidaknya bisa menggunakan Samba (SMB) dan CUPS. Kedua teknologi tersebut sudah sangat matang. Implementasinya pun sangat mudah untuk kebutuhan sederhana. Bahkan, untuk konfigurasi, kedua teknologi tersebut memiliki interface berupa web. Keduanya juga bebas digunakan tanpa harus membayar biaya sepeser pun kepada pembuatnya. Dengan mengimplementasi Samba, server Linux kita bisa menyediakan file sharing kepada workstation Windows, Linux dan UNIX. Implementasinya sangat mudah, semudah menyediakan file sharing biasa. Dengan mengimplementasi CUPS, server Linux kita bisa menyediakan file sharing
kepada workstation Linux dan UNIX. Selain implementasinya sangat mudah, CUPS juga memiliki sangat banyak fitur. Di antaranya adalah fasilitas kuota.
Web Untuk menyediakan layanan via web, Linux memiliki segala yang dibutuhkan. Gratis, kaya fitur, dan aman. Web server populer yang bisa digunakan adalah Apache HTTP server, yang selain berjalan di Linux, juga berjalan di berbagai platform lainnya. Apache relatif sederhana untuk dikonfigurasi. Dokumentasinya pun sangat lengkap. Selain itu, basis pengguna yang besar menjadikan kita lebih mudah untuk mencari bantuan apabila tidak berhasil menemukannya di dokumentasi. Dengan menggunakan Apache, kita bisa membangun di antaranya: Web server sederhana. Web server yang mendukung berbagai modul bahasa pemrograman untuk web dinamis seperti PHP, Perl, Python, dan lain sebagainya. Dukungan CGI juga disertakan. WebDAV. Proxy sederhana.
Mail Untuk menyediakan layanan mail, Linux memiliki semua yang dibutuhkan. Berikut ini adalah mail transfer agent yang berjalan di Linux: Sendmail, Postfix, Exim, dan Qmail. Selain mail transfer agent, di Linux, juga tersedia sangat banyak mail delivery agent dan mail user agent (akan dibahas pada bagian produktivitas). Bagaimana dengan masalah spam? Tersedia cukup banyak software yang juga bebas untuk digunakan. Dari sisi penggunaan, kita bisa menggunakan berbagai MTA dan software untuk memfilter spam tanpa harus membayar biasa lisensi. Biaya yang harus dikeluarkan mungkin pada biaya implementasi. Dibandingkan dengan implementasi Samba atau NFS, biaya implementasi servis mail umumnya relatif sedikit lebih mahal.
Proxy Untuk proxy web, kita memiliki SQUID di Linux, yang telah digunakan secara meluas. Proxy yang satu ini sangat kaya fitur. Squid bisa membantu kita untuk:
www.infolinux.web.id
UTAMA Menyediakan proxy sederhana. Membatasi bandwidth, level proxy. Memfilter berbagai konten yang tidak diinginkan, seperti iklan, konten pornografi, dan lain sebagainya. Proxy dengan authentikasi. Memfilter dengan aturan filter yang sangat fleksibel.
tunya adalah iptables. Iptables, selain dapat digunakan untuk firewall, dapat digunakan pula untuk: Internet connection sharing. IP accounting. Transparent proxy. Advanced routing. Traffic control.
Berbagai software bantu untuk memudahkan bekerja dengan proxy squid juga tersedia.
Untuk antivirus, kita bisa menggunakan ClamAV. Antivirus yang satu ini, selain bebas untuk digunakan, juga cukup sederhana untuk dikonfigur. ClamAV juga dapat digunakan bersama dengan berbagai servis lain seperti File sharing.
Sebagai contoh distribusi yang bisa digunakan adalah Debian, SUSE, dan Red Hat. Bagi yang menggunakan aplikasi besar seperti Oracle, yang menyarankan kita untuk menggunakan distribusi-distribusi tertentu, tentunya faktor yang satu ini juga perlu dijadikan pertimbangan dalam memilih distribusi.
Sistem
Emulasi aplikasi
Berikut ini adalah beberapa isu yang akan kita bahas: Distro. Emulasi aplikasi.
Cukup banyak perusahaan yang masih menggunakan software custom-made yang mungkin hanya dibuat khusus untuk Windows. Ketika migrasi pada akhirnya dilakukan, perusahaan memiliki pilihan untuk: Menggunakan emulator/layer kompatibilitas. Mempertahankan beberapa komputer yang tetap menjalankan Windows. Menulis ulang aplikasi untuk Windows dan Linux.
Directory Untuk kebutuhan directory servis, kita bisa mempergunakan OpenLDAP. Berikut ini adalah beberapa fitur OpenLDAP: Mendukung LDAPv3: mendukung Simple Authentication and Security layer (SASL), Transport Layer Security (TLS), Secure Socket Layer (SSL), dan lainnya. Mendukung Ipv6. Mendukung IPC. API yang lebih baik lagi untuk developer Mendukung penuh LDIFv1 (LDAP Data Interchange Format) versi 1. LDAP server yang lebih baik: access control, thread pool, dan tool lainnya yang lebih baik lagi. OpenLDAP sendiri bisa digunakan tanpa harus membayar. Biaya yang harus dikeluarkan umumnya terletak pada biaya konsultasi dan implementasi.
Distro Distribusi, walaupun bukan faktor paling penting, tetap memegang peranan, terutama dalam masalah penghematan. Memilih distribusi yang benar setidaknya bisa membantu kita dalam menekan pengeluaran, setidaknya untuk training dan support. Untuk desktop, idealnya kita menggunakan distribusi yang dikhususkan untuk desktop, dengan perhatian lebih pada: Dukungan hardware. Desktop yang mudah digunakan. Dukungan aplikasi.
Security dan antivirus Untuk keamanan berupa firewall, Linux memiliki semua yang dibutuhkan. Salah sa-
Situs web openOffice.org.
www.infolinux.web.id
Sebagai contoh distribusi yang bisa digunakan adalah SUSE dan Fedora.
Untuk server, idealnya, kita menggunakan distribusi yang dikhususkan untuk server, dengan perhatian lebih pada: Keamanan. Kestabilan. Mekanisme upgrade.
Sebelum solusi kedua dan ketiga dilakukan, kita bisa mencoba terlebih dahulu solusi yang pertama. Apabila solusi pertama berhasil, kita tentu tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Di Linux, kita mengenal wine, yang memungkinkan kita menjalankan aplikasi Windows di Linux (bebas digunakan). Ti-
Situs web SAMBA.
INFOLINUX 07/2006
35
UTAMA dak semua aplikasi memang, namun, saat ini, sudah sangat banyak aplikasi yang bisa dijalankan di Linux dengan bantuan Wine. Berikut ini adalah beberapa di antaranya (aplikasi yang populer): Produktivitas: Microsoft Office 97, Microsoft Office 2000, Microsoft Access, Quark Xpress 5.0, Page Maker 6.5. Grafik: Fireworks MX, Illustrator 9.0/10.0, InDesign 2.0, Irfan View, Paint Shop Pro 4.14/7, Picasa 2, PhotoShop 5.5/6.0/7.0, XaraX 1. Edukasi: QuranTrans. Internet: Eudora, FlashGet, ICQ, Lotus Notes 5, Opera, Winmx. Multimedia: iTunes 6, Quicktime player, winamp 5.06. Scientific: AutoCAD R14/98LT/2000LT, MatLab 12. Utility: DVDShrink 3.2, Winzip, WinRAR, Nero Burning ROM 6. Web Design: DreamWeaver MX, Flash MX, FrontPage 98/Express/2000, GoLive 5, PHP Designer 2005.
Produktivitas Untuk produktivitas, Linux mendukung semua yang kita butuhkan untuk bekerja. Tidak ada satupun dari aplikasi yang dibahas berikut ini yang mengharuskan kita membayar biaya lisensi penggunaan. Office: OpenOffice.org. Paket Office yang kompatibel dengan Microsoft Office dan dapat berjalan pada berbagai platform. Internet Mozilla Firefox dan Opera (web browser). PMozilla Thunderbird dan Opera (email client). Instalasi aplikasi-aplikasi tersebut sangat mudah untuk dilakukan. Bahkan, hampir semua distribusi linux untuk desktop secara otomatis telah memasukkan aplikasi-aplikasi tersebut ke dalam daftar paket yang akan diinstal secara otomatis begitu distribusi di instal. Biaya training pun bisa diminimasi karena user interface aplikasi-aplikasi tersebut sangat mirip dengan aplikasi seperti Microsoft Office dan Internet Explorer/Outlook. Biaya dukungan mungkin akan diperlukan bagi yang sangat bergantung kepada MS office.
36
07/2006 INFOLINUX
Development Menggunakan Linux sebagai platform untuk pengembangan aplikasi? Anda hampir tidak perlu membayar biaya lisensi sama sekali. Berikut ini adalah berbagai development tool yang tersedia bebas: Compiler/Interpreter: GCC, Free Pascal, mingw, Python, Perl, PHP. IDE: Kdevelop, Lazarus, Anjuta. Pustaka GUI: GTK+, wxWidgets, FLTK. Database: MySQL, PostgreSQL, FireBird. Berbagai pustaka lain yang siap pakai. Satu keunggulan dari development tool yang tersedia adalah, beberapa di antaranya dapat melakukan cross compile: menghasilkan aplikasi Windows menggunakan compiler yang berjalan di Linux. Hal lain yang mungkin perlu diperhatikan ketika mengembangkan aplikasi di Linux adalah: kita perlu menyadari bahwa terkadang waktu pengembangan menjadi lebih lama. Lingkungan pemrograman terpadu yang mampu menghasilkan aplikasi GUI dengan cepat seperti Borland Delphi dan Microsoft Visual Basic memang belum tersedia secara matang. Namun, ini dibayar dengan berbagai compiler, pustaka, database dan utiliti lain yang bebas digunakan tanpa harus membayar sepeserpun. Contoh kasus Dalam contoh kasus ini, kita akan melibatkan dua perusahaan:
PT A: Jumlah karyawan 20 orang, 1 staf TI. Menggunakan komputer dengan perincian: Jumlah server: 1 File dan print berbasis Windows, tanpa domain. Workstation dengan sistem operasi Windows 98 dan Windows XP. Aplikasi yang digunakan: Microsoft Office (terutama Excel dengan berbagai formula). Sebagian besar pengguna adalah end user, namun terbiasa menggunakan Excel dan Word. Tidak menggunakan Internet. Memigrasikan semua ke Linux
PT B: Jumlah karyawan 80 orang (TI 4 orang).
Menggunakan komputer dengan perincian: Jumlah server: 3. File, print dan web server Windows . Sering bekerja secara remote dengan Remote Desktop Connection. Cukup banyak komputer yang diperlengkapi printer dan scanner. Sebagian kecil user (sekitar 10 user) menggunakan aplikasi custom yang dibangun dengan Borland Delphi dan database Firebird (embedded server). Semua user menggunakan aplikasi custom yang dibangun dengan PHP dan PostgreSQL. Memanfaatkan Microsoft office, Microsoft Internet Explorer dan Mozilla Firefox. Sekitar 10% dari pengguna adalah user yang telah berpengalaman. Internet tersedia. Tidak memigrasikan semua komputer. Berencana memasang transparent proxy.
PT A: Teknologi yang digunakan: File dan print sharing: SAMBA. Paket Office: OpenOffice.org. Distribusi Linux Server: SUSE Linux. Desktop: SUSE Linux.
Perkiraan biaya Biaya akuisisi Menyewa jasa pihak lain untuk menguji apakah SAMBA bisa digunakan untuk menyediakan file dan printer sharing sesuai kebutuhan mereka. Biaya yang dihabiskan: Rp1 juta. Menyewa jasa pihak lain untuk menguji apakah OpenOffice.org bisa digunakan untuk membuka dokumen yang selama ini telah dibuat, termasuk apakah formula tetap bisa digunakan. Biaya: Rp1 juta. Membeli CDROM SUSE dari penyedia lokal: Rp300 ribu. Instalasi server+SAMBA oleh pihak lain: Rp2 juta. Instalasi 10 workstation oleh pihak lain: Rp700 ribu. Sisanya dikerjakan sendiri. Total biaya akuisisi: Rp5 juta. Biaya dukungan/support Perusahaan memutuskan tidak
www.infolinux.web.id
UTAMA
menggunakan dukungan bulanan. Selama dua bulan pertama, memanfaatkan garansi instalasi server dan workstation Total biaya dukungan: 0 Biaya pelatihan/training Biaya pelatihan admin: Rp3 juta. Biaya pelatihan pengguna selama 2 kali @ Rp500.000, total Rp1 juta. Total biaya pelatihan: Rp4 juta. Biaya pengembangan/development Tidak diperlukan. Biaya integrasi Tidak diperlukan. Biaya masa depan Tidak diperlukan.
Total biaya: Rp9 juta. Biaya ini pun cukup tinggi dikarenakan perusahaan ini telah menggunakan jasa pihak lain yang memasang tarif cukup tinggi (banyak penyedia jasa lain yang memasang biaya lebih rendah, bisa sampai 50% lebih murah dan tetap memberikan garansi selama dua bulan). Perusahaan memanfaatkan sekali garansi dua bulan yang disediakan oleh jasa pihak lain tersebut. Pada bulan ketiga, operasional sudah berjalan lancar kembali.
PT B: Teknologi yang digunakan: File dan print sharing: SAMBA. Web server: Apache HTTP server. Remote Connection: VNC. Database: PostgreSQL. Emulator/layer kompatibilitas: wine. Proxy: Squid+transparent proxy. Paket Office: OpenOffice.org. Distribusi Linux Server: Debian GNU/Linux. Desktop: SUSE Linux.
Perkiraan biaya Biaya akuisisi. Menyewa jasa pihak lain untuk menguji apakah SAMBA bisa digunakan untuk menyediakan file dan printer sharing sesuai kebutuhan mereka. Biaya yang dihabiskan: Rp2 juta. Menyewa jasa pihak lain untuk menguji apakah Apache HTTP server bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Biaya: Rp1 juta. Menyewa jasa pihak lain untuk menguji apakah OpenOffice.org bisa
www.infolinux.web.id
digunakan untuk membuka dokumen yang selama ini telah dibuat, termasuk apakah formula tetap bisa digunakan. Biaya : Rp2 juta. Menyewa jasa pihak lain untuk menguji apakah wine bisa digunakan untuk menyediakan layer kompatibilitas aplikasi yang dibangun dengan Borland Delphi. Biaya: Rp2 juta. Membeli CDROM SUSE dari penyedia lokal: Rp300 ribu. Membeli CDROM Debian dari penyedia lokal: Rp700 ribu. Total Instalasi server+SAMBA+SQ UID+APACHE+POSTGRESQL oleh pihak lain: Rp 9 juta. Instalasi 40 workstation oleh pihak lain: Rp3 juta. Sisanya dikerjakan sendiri. Total biaya akuisisi: Rp20 juta. Biaya dukungan/support Selama dua bulan pertama, memanfaatkan garansi instalasi server dan workstation. Menyewa dukungan bulanan @ Rp.1,5 juta per bulan selama 4 bulan Total biaya dukungan: Rp 6 juta. Biaya pelatihan/training Biaya pelatihan admin: Rp5 juta. Biaya pelatihan pengguna selama 8 kali @ Rp500.000, total Rp4 juta. Total biaya pelatihan: Rp. 9 juta. Biaya pengembangan/development Pembuatan shell script untuk pemeriksaan sistem otomatis: Rp2 juta. Total biaya pengembangan: Rp2 juta. Biaya integrasi Pembuatan macro untuk OpenOffice. org, untuk memudahkan tim marketing berurusan dengan pihak lain yang menggunakan Microsoft office: Rp2 juta. Total biaya integrasi: Rp2 juta. Biaya masa depan Persiapan penggunaan directory service. Biaya riset: Rp2 juta. Total: Rp2 juta.
Total biaya: Rp41 juta. Biaya ini pun cukup tinggi dikarenakan perusahaan ini telah menggunakan jasa pihak lain yang memasang tarif cukup tinggi (banyak penyedia jasa lain yang memasang biaya lebih rendah, bisa sampai 50% lebih murah dan tetap memberikan garansi selama dua bulan). Pe-
rusahaan memanfaatkan sekali garansi dua bulan yang disediakan oleh jasa pihak lain tersebut. Pada bulan kelima, semua operasional sudah berjalan lancar kembali. Sebagai catatan: Biaya yang diperkirakan hanyalah biaya yang tampak dan dikeluarkan untuk dibayarkan kepada pihak lain. Biaya tidak termasuk alokasi SDM dan pendapatan yang berkurang selama implementasi. Perkiraan total biaya didapatkan melalui survai beberapa penyedia jasa Linux. Beberapa lebih mahal, namun seperti telah disebutkan, beberapa bisa jauh lebih murah. Pada migrasi yang masih menyisakan sistem lama (seperti masih menyisakan Windows/Microsoft Office), biaya lisensi sistem lama tidak dimasukkan ke dalam total biaya perkiraan.
SUKSES MENGGUNAKAN LINUX Menurut penulis, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, agar kita bisa menggunakan Linux dengan lebih murah dan semaksimal mungkin: Desain yang baik. Sebelum menggunakan Linux, kita harus menganalisis dengan baik terlebih dahulu. Instalasi adalah masalah yang sederhana. Yang lebih penting adalah master plan yang harus kita miliki. Fondasi yang kuat. Alangkah baiknya apabila kita memiliki tim TI yang kuat, dengan koordinasi yang sangat baik dengan manajemen. Tim TI yang kuat, yang didukung dengan baik oleh manajemen tidak akan mudah termakan oleh berbagai promosi yang tidak diperlukan. Fondasi yang kuat juga akan memahami bahwa teknologi digunakan untuk meningkatkan produktivitas. Apabila memang bisa berhemat, dana yang tersedia bisa dialokasikan untuk bagian lain yang lebih memerlukan. Penyedia support yang tepat. Apabila jasa penyedia support dipergunakan, maka gunakanlah penyedia support yang benar-benar Anda percaya dan memiliki kualifikasi tertentu. Selamat menggunakan Linux !
INFOLINUX 07/2006
37