LINE CODING
Line coding adalah suatu proses konversi data digital menjadi sinyal digital,dengan asumsi bahwa data berisi atau berbentuk fax, angka, gambar,audio, atau video yang disimpan dalam memori komputer sebagai bit squence. Line coding juga merupakan metoda untuk merubah simbol dari sumber ke dalam bentuk lain untuk ditransmisikan dan dapat merubah pesan-pesan digital ke dalam deretan simbol baru yang disebut dengan proses encoding. Tujuan line coding antara lain sebagai berikut. 1. Merekayasa spektrum sinyal digital agar sesuai dengan medium transmisiyang akan digunakan. 2. Dapat dimanfaatkan untuk proses sinkronisasi antara pengirim dan penerima (sistem tidak memerlukan jalur terpisah untuk clock). 3. Dapat digunakan untuk menghilangkan komponen DC sinyal (sinyal dengan frekuensi 0) Komponen DC tidak mengandung informasi apapun tetapi menghamburkan daya pancar. 4. Line coding dapat digunakan untuk menaikkan data rate. 5. Beberapa teknik line coding dapat digunakan untuk pendeteksian kesalahan. Berdasarkan level sinyalnya, Line Coding terdiri dari 5 jenis antara lain sebagai berikut. 1. Unipolar (0 & +V) 2. Polar (+V & -V) 3. Bipolar (+V, 0, & -V) 4. Multilevel (sesuai dengan tabel pengkodean) 5. Multitransition (+V, 0, & -V)
Langkah - langkah dalam konversi suatu informasi menjadi line coding adalah sebagai berikut. 1. Ubah informasi yang hendak ditransmisikan menjadi ASCII code (Hexadecimal), kemudian ubah ke dalam bentuk biner masing-masing bilangannya.
Conto h : SHOFIY S = 53 (H) = 0101 0011 H = 48 (H) = 0100 1000 O = 4F (H) = 0100 1111 F = 46 (H) = 0100 0110 I = 49 (H) = 0100 1001 Y = 59 (H) = 0101 1001
2.
Ubah bit - bit informasi yang akan ditransmisikan sesuai dengan jenis line coding yang digunakan. a. Unipolar NRZ (Non Return to Zero): Mempunyai karakteristik sebagai berikut, pada saat bit "0" maka dinyatakan sebagai low signal, sedangkan pada saat bit "1" dinyatakan sebagai high signal. NRZ-L (Non Return to Zero Level): Mempunyai karakteristik sebagai berikut, pada saat bit "0" maka dinyatakan sebagai low signal, sedangkan pada saat bit "1" dinyatakan sebagai high signal . NRZ-I (Non Return to Zero Inverted): Mempunyai karakteristik sebagai berikut, pada saat bit "0" dinyatakan sebagai tidak ada transisi signal, sedangkan pada saat bit "1" dinyatakan sebagai transisi signal dari high ke low ataupun low ke high. Hasilnya antara lain sebagai berikut untuk Unipolar NRZ-I.
b. Polar RZ (Return to Zero) mempunyai karakteristik sebagai berikut, pada saat bit "0" dinyatakan sebagai signal level nol, sedangkan pada saat bit "1" dinyatakan sebagai setengah periode bit pertamanya adalah high signal dan setengah periode bit keduanya adalah low signal. Hasilnya antara lain sebagai berikut untuk Polar RZ.
c. Bipolar AMI (Alternative Mark Inversion) mempunyai karakteristik sebagai berikut, pada saat bit "0" dinyatakan sebagai signal level nol, sedangkan pada saat bit "1" dinyatakan sebagai level signal dengan polaritas (positif atau negatif) yang bergantian. Hasilnya antara lain sebagai berikut untuk Bipolar AMI.
d. Multilevel Pada mBnL, pola elemen data m dikodekan sebagai sebuah pola dari elemen sinyal n yang mana 2m ≤ Ln. 2B/1Q (2 Binary, 1 Quaternary) menggunakan pola data 2 dan pengkodean pola 2-bit sebagai satu elemen sinyal termasuk untuk 4 level sinyal. Pada tipe ini pengkodeannya m = 2, n = 1, dan L = 4 (quaternary). Rata-rata kecepatan sinyal 2B1Q adalah S=N/4. Artinya, kita dapat mengirim data 2 kali lebih cepat dari pada menggunakan NRZ-L.
Hasilnya adalah sebagai berikut untuk Multilevel 2B/1Q.
e. Multitransition
MLT-3, pada jenis ini menggunakan 3 level tegangan sinyal dan 3 aturan transisi untuk berpindah dari satu level tegangan ke level tegangan lainnya. Aturan transisi yang digunakan sebagai berikut. Apabila bit berikutnya 0, tidak ada transisi sinyal. Apabila bit berikutnya 1 dan level sinyal saat ini bukan 0, maka level sinyal berikutnya adalah 0. Apabila bit berikutnya 1 dan level sinyal saat ini adalah 0, maka level sinyal berikutnya adalah kebalikan dari level sinyal bukan 0 yang terakhir. Bila digambarkan berupa skema seperti di bawah ini.
Maka hasilnya antara lain sebagai berikut untuk Multitransition MLT-3.
Nama : Shofiy Nurlatief Siti Afifah NIM : 1101144192 Kelas : TT-38-02