LEMBAR KERJA (WORKSHEET)
SIMULASI JARINGAN KABEL DAN WIRELESS MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI JARINGAN PACKET TRACER VERSI 3.2
di susun oleh: AGUS SUROSO
Untuk : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG 2007
* hanya untuk kalangan sendiri by Agus Suroso
C:\Program Files\Packet Tracer 3.2\ENGINE\HELP\default\index.htm
Lab 5.1.12 Membangun Jaringan Peer to Peer (Menggunakan program simulasi Jaringan Packet Tracer 3.2)
Tugas: 1. Buatlah Jaringan sederhana peer to peer antara dua PC. 2. Masukkan IP address pada masing-masing PC. 3. Lakukan tes koneksi. Langkah 1: a. Buatlah dua PC seperti gambar di atas. b. Lakukan koneksi diantara dua PC di atas. c. Masukkan IP address pada masing-masing PC. Computer
IP Address
Subnet mask
PC – 0
192.168.1.1
255.255.255.0
PC – 1
192.168.1.2
255.255.255.0
Langkah 2: a. Klik pada jendela Simulation untuk memulai skenario. b. Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1. c. Klik play untuk mengetes konektifitas diantara dua PC. Langkah 3: a. Klik jendela Topology b. Klik pada PC 0 an seting ke half duplex (default-nya adalah auto negotiate) c. Lakukan hal yang sama pada PC 1 d. Klik jendela Simulation e. Tambahkan Paket dari PC 0 ke PC 1 f. Klik “play” untuk melihat simulasinya g. Catatan: akan terjadi kolision pada koneksi half duplex ketka dua klien mengirimkan paket data pada waktu yang bersamaan. Langkah 3: a. Klik jendela Topology b. Klik pada PC 0 an seting ke full duplex c. Lakukan hal yang sama pada PC 1 d. Klik jendela Simulation e. Tambahkan Paket dari PC 0 ke PC 1 f. Klik “play” untuk melihat simulasinya g. Catatan: kolision tidak terjadi pada koneksi full duplex (data dikirimkan secara simultan).
by Agus Suroso
C:\Program Files\Packet Tracer 3.2\ENGINE\HELP\default\index.htm
Lab 5.1.13a Membangun Jaringan Berbasis Hub (Menggunakan program simulasi jaringan Packet Tracer 3.2)
Tugas: 1. Buatlah Jaringan sederhana menggunakan hub antara dua PC. 2. Masukkan IP address pada masing-masing PC. 3. Lakukan tes koneksi. Langkah 1: a. Buatlah dua PC seperti gambar di atas. b. Lakukan koneksi diantara dua PC di atas. c. Masukkan IP address pada masing-masing PC. Computer
IP Address
Subnet mask
PC – 0
192.168.1.1
255.255.255.0
PC – 1
192.168.1.2
255.255.255.0
Langkah 2: a. Klik pada jendela Simulation untuk memulai skenario. b. Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1. c. Klik play untuk mengetes konektifitas diantara dua PC. Langkah 3: a. Klik jendela Topology b. Tambahkan satu PC lain, koneksikan dengan hub. Masukkan IP address 192.168.1.3 dan subnet mask 255.255.255.0 c. Klik jendela Simulation dan klik “play” untuk melihat simulasi lagi. (Hub tidak menyaring lalu-lintas data, melainkan menyalurkan ke semua workstation yang terhubung jaringan.) d. Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1 dan PC 2 ke PC 0. e. Klik “play” untuk melihat simulasinya.
by Agus Suroso
C:\Program Files\Packet Tracer 3.2\ENGINE\HELP\default\index.htm
Lab 5.1.13b Membangun Jaringan Berbasis Switch (Menggunakan program simulasi jaringan Packet Tracer 3.2)
Tugas: 1. Buatlah Jaringan sederhana menggunakan switch antara dua PC. 2. Masukkan IP address pada masing-masing PC. 3. Lakukan tes koneksi. Langkah 1: a. Buatlah dua PC seperti gambar di atas. b. Lakukan koneksi diantara dua PC di atas. c. Masukkan IP address pada masing-masing PC. Computer
IP Address
Subnet mask
PC – 0
192.168.1.1
255.255.255.0
PC – 1
192.168.1.2
255.255.255.0
Langkah 2: a. Klik pada jendela Simulation untuk memulai skenario. b. Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1. c. Klik play untuk mengetes konektifitas diantara dua PC. d. Klik switch untuk melihat tabel MAC address. (MAC address PC 0 dan PC 1 terlihat di tabel.) Langkah 3: a. Klik pada jendela Topololgy b. Tambahkan sebuah PC dan koneksikan dengan switch. Masukkan IP address 192.168.1.3 dan subnet mask 255.255.255.0. c. Klik jendela Simuation dan klik “play” untuk melihat simulasinya. (Switch memilih port/saluran sesuai dengan alamat tujuan.) d. Klik switch untuk melihat tabel MAC address lagi. (MAC address PC 2 terlihat di tabel). Sebuah Switch mempelajari alamat-alamat semua perangkat yang terhubung, dan mengirimkan data hanya ke tujuannya). Langkah 4: a. Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1, PC 1 ke PC 2 dan PC 2 ke PC 0, ada track yang sama. b. Klik “play” untuk melihat simulasinya. c. Catatan: tidak terlihat adanya kolision sebab switch membuat microsegmen secara otomatis.
by Agus Suroso
C:\Program Files\Packet Tracer 3.2\ENGINE\HELP\default\index.htm
Lab 5.1.5 Membangun Jaringan Berbasis Repeater dan Hub (Menggunakan program simulasi jaringan Packet Tracer 3.2)
Informasi: Topologi ini menghubungkan 8 host diantara 2 hub dan 1 repeater dalam jaringan. Prosedur: - Di dalam jendela Topology, tambahkan 3 (tiga) repeater diantar dua hub. - Dalam mode simulasi, buatlah sebuah skenario: - Kirimkan sebuah paket dari PC4 ke PC 0 dan sebuah aket dari PC5 ke PC1 pada waktu yang berlainan sehingga tidak ada tabrakan data. - Sebelum menjalankan simulasi, Klik paket di PC4 an PC5 untuk melihat informasi OSI, kemudian jalanan simulasinya. - Setelah simulasi pertama, ulangi langkah ke-3 kecuali paket tidak bertabrakan kemudian ulangi langkah 4. - Seteah paket tiba di hub1, klik pada paket yang meninggalkan Hub1 dan melalui repeater0. Pertanyaan: - Apakah kegunaan dari Hub dan repeater pada jaringan tersebut? - Media apakah yang digunakan untuk menghubungkan host ke hub dan repeater ke hub? - Berapa kali kemungkinan terjadi kolision pada jaringan tersebut?
by Agus Suroso
C:\Program Files\Packet Tracer 3.2\ENGINE\HELP\default\index.htm
Lab 5.1.6 Repeater (Menggunakan program simulasi jaringan Packet Tracer 3.2)
Tugas: Buatlah sebuah simulasi topologi jaringan Masukkan IP address pada workstation Pahami fungsi repeater Pahami “4 aturan repeater” (No more than 4 repeaters or repeating hubs can be between any 2 computers on the network.) Lakukan tes simulasi. Langkah 1: Buatlah topologi jarkom seperti gambar di atas. Setelah mengkoneksikan semua perangkat, masukkan IP address masing-masing dengan benar disertai subnet mask. (anda dapat menggunakan IP address berapapun selama masih dalam satu jaringan.) Langkah 2: a. Klik jendela simulasi untuk membuat skenario b. Tambahkan sebuah paket dan klik pada PC0 dan kemudian klik PC1 sebagai tujuan paket. Tambahkan paket yang lain dari PC1 ke PC2. c. Klik “play” untuk melihat simulasinya. d. Catatlah waktu yang diperlukan dari paket-paket tersebut ke PC tujuan. (semakin banyak repeater maka semakin lama paket sampai tujuan). Langkah3: a. Klik sekali pada anak panah sisi kiri tobol “play” untuk memundurkan satu detik (angka yang muncuk pada boks waktu seharusnya angka “6”). b. Tambahkan paket dari PC2 ke PC1 c. Klik jendela Topology. Hilangkan sebuah koneksi kemudian tambahkan satu repeater lain diantara Switch0 dan PC2. koneksikan kembai perangkatnya. d. Klik pada jendela “simulation” dan tekan tombol “play” untu melihat simulasinya. Catat apa yang terjadi.
by Agus Suroso
C:\Program Files\Packet Tracer 3.2\ENGINE\HELP\default\index.htm
Lab 5.1.8 Wireless (Menggunakan program simulasi jaringan Packet Tracer 3.2)
Informasi: Topologi ini terdiri dari sebuah workstation, laptop, server, printer dan akses poin. Jaringan tersebut sebagai jaringan wireless. Pertanyaan: Tipe sinyal yang manakah yng dipakai koneksi wireless? Dengan saluran apakah akses poin terhubung ke peralatan jaringan lain seperti hub atau switch? Sistem keamanan apa sajakah yang dipakai dalam koneksi wireless?
by Agus Suroso
C:\Program Files\Packet Tracer 3.2\ENGINE\HELP\default\index.htm
Lab 5.1.9-10 Bridges dan Switch (Menggunakan program simulasi jaringan Packet Tracer 3.2)
Informasi: Topologi jarkom ini terdiri dari 14 host termasuk 4 switch dan 2 bridge Prosedur: Pada mode topology, Fast Ethernet port 6 pada Switch0 adalah Disabled. Sehingga saluran antara Switch0 dan Bridge0 tidak aktif (down). Masih di mode Topology, klik Switch0 dan kemudian klik pada Fast Ethernet port 6. Port tersebut akan Enable dengan indikator lampu hiaju menyala. Sekarang masuk ke mode Simulation, saluran/link yang sudah di-enable, otomatis akan ter-disable. Efek ini ditimbulkan oleh loop dan Spanning Tree Protokol mencegah loop ini terjadi. Kirimkan paket dari host Xc ke host XX. Analisa perjalanan paket tersebut. Sejak link dari Switch0 dan Bridge0 tidak aktif/down untuk mencegah loop, Switch3 harus mengirimkan paket ke Brdge1 yang juga mengirimkan ke Switch2, yang kemudian dikirim ke Switch0 dan berakhir di host XX. Sekarang, pada mode Topology, hilangkan dua bridge dan buatlah sebah koneksi diantara segmen jaringan yang terisolasi sehingga paket tersevut dapat terkirim diantaranya. Pertanyaan: 1. Apakah kegunaan dari Bridge dan Switch pada topologi jarkom di atas? 2. Bridge dan switch bekerja pada lapisan OSI yang manakah? 3. Apakah keuntungan menggunakan bridge dan switch dibandingkan repeater dan hub? 4. Berapa kali kah terjadinya kolision pada jaringan tersebut?
by Agus Suroso
C:\Program Files\Packet Tracer 3.2\ENGINE\HELP\default\index.htm
Lab 5.2.3a Menghubungkan router dan antarmuka LAN (Menggunakan program simulasi jaringan Packet Tracer 3.2)
Tugas: Identifikasikan perbedaan antarmuka/interface pada router Identifikasikan kabel-kabel yang menghubungkan perangkat LAN dengan baik. Langkah1: 1. Buatlah topologi sesuai dengan diagram di atas 2. Perhatikan koneksi diantara router dan PC serta ruter dan switch. Router ke switch menggunakan kabel straight through sementara router ke PC menggunakan kabel crossover. 3. Tambahkan sebuah hub dan ubungan dengan router. Router dengan hub menggunakan kabel straight through. 4. Tambahkan sebuah PC dan koneksikan dengan hub. Router ke hub juga menggunakan kabel straight through. 5. Tambahkan sebuah router dan koneksikan dengan Router0. router dengan router menggunakan kabel serial. 6. klik pada router dan perhatikan pada port antarmuka. 0 dan 1 adalah port ethernet, 2 dan 3 adalah port serial, dan 4 dan 5 adalah port fiber optik.
~~~~* end of CCNA 1 Labs*~~~~
by Agus Suroso
C:\Program Files\Packet Tracer 3.2\ENGINE\HELP\default\index.htm
Lab 4.2.6 Troubleshooting IP Addreess (Menggunakan program simulasi jaringan Packet Tracer 3.2)
Tugas: Konfigurasikan 2 router dan 2 workstation di dalam sebuah WAN sederhana. Pengenalan trobleshooting masalah dengan konfigurasi yang salah. Langkah 2: a. Disable-an ode Simple dan mode Auto DHCP b. Enable-kan mode Console dan Auto DHCP c. Buka sesi Terminal pada router dan lakukan konfigurasi router dengan menunjukkan show running-config pada setiap router. Jika tidak benar, perbaiki konfigurasi yang error. Langkah 3: a. Berikut ini adalah konfigurasi untuk host yang terkoneksi dengan router GAD: IP address : 192.168.14.2 IP subnet mask : 255.255.255.0 Default gateway : 192.168.15.1 b. Berikut ini adalah konfigrasi untuk host yang terkoneksi dengan ruter BHM: IP address : 192.168.16.2 IP subnet mask : 255.255.255.0 Default gateway : 192.168.15.2 Langkah 4: a. Apa yang terjadi dengan paket-paket tersebut? b. Ada dua permasalahan yang muncul dalam konfigurasi di atas. Koreksikan konfigurasi agar paket menuju ke tujuan. Apakah masalah yang pertama: ………………………………………………..
Apakah masalah yang kedua: …………………………………………………..
by Agus Suroso
C:\Program Files\Packet Tracer 3.2\ENGINE\HELP\default\index.htm
Lab 6.1.3-4 Konfigurasi Static Route dan Default Route (Menggunakan program simulasi jaringan Packet Tracer 3.2)
Tugas: Konfigurasikan static route dan default routes diantara router-router untuk mengijinkan transfer data tanpa menggunaan dynamic routing protocols. IP address dan subnet mask pada masing-masing perangkat harus sudah diberikan. Langkah 1: Di dalam mode Simulasi, kirimkan sebuah paet dari PC0 ke PC2. Perhatikan router Sterling gagal mengirimkan paket ke hop selanjutnya. Langkah 2: Buka sesi Terminal untuk masing-masing router. Cek tabel routing masingmasing router dengan perintah: show ip route. Perhatikan tidak ada rute untuk jaringan lain. Langkah 3: a. Di dalam mode Topologi, buka sesi terminal untuk router Sterling. b. Masuk ke mode global configuration dan tambahkan static routes di bawah ini: 1. ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.2.2 2. ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.2.2 3. ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.2.2 c. Dalam mode privileged exec, masukan perintah copy run start untuk menyimpan running-configuration ke startup-configuration. d. Buka sesi terminal untuk router Hoboken. e. Masuk ke mode global configuration dan tambahkan static routes di bawah ini: a) ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1 b) ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2 f. Dalam mode privileged exec, masukan perintah copy run start untuk menyimpan running-configuration ke startup-configuration. g. Buka sesi terminal untuk router Waycross. h. Masuk ke mode global configuration dan tambahkan static routes di bawah ini: 1. ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.4.1 2. ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1 3. ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.4.1 i. Dalam mode privileged exec, masukan perintah copy run start untuk menyimpan running-configuration ke startup-configuration. Langkah 4: Dalam mode Simulation, buka sesi Terminal untuk setiap router. Cek tabel routing untuk setiap ruter dengan perintah: show ip route. Seharusnya akan muncul konfigurasi routing seperti di atas. Dengan perintah show running-config juga memperlihatkan static routing baru di dalam outputnya. Langkah 5: Dalam mode Simulasi, kirimkan paket dari PC0 ke PC2. Paket seharusnya sampai ke tujuan dengan lancar.
by Agus Suroso
C:\Program Files\Packet Tracer 3.2\ENGINE\HELP\default\index.htm
Lab 6.1.3-4 Konfigurasi Routing (Menggunakan program simulasi jaringan Packet Tracer 3.2)
Tugas: o o
Konfigurasikan router untuk memulai process routing Buatlah jaringan seperti di atas.
Langkah 1: 1. Buatlah jaringan seperti di atas. Pengesetan IP address belum dibutuhkan dalam aktivitas ini. 2. Masuk ke menu Option, pastikan mode simple tidak aktif. Langkah 2: Klik router Beijing Masuk ke mode Privileged EXEC menggunakan perintah yang tepat Masuk mode global configuration Masuk ke mode router configuration untuk proses RIP routing. Gunakan perintah network untuk menambahkan jaringan 172.16.0.0 dan 172.18.0.0 Kembali ke mode privileged EXEC dengan perintah exit. Masukkan perintah show run untuk melihat runing configuration, akan muncul jaringan yang menggunaan RIP router. Networks 172.16.0.0 dan 172.18.0.0 seharusnya muncul jika anda memberikan perintah yang tepat.
by Agus Suroso
C:\Program Files\Packet Tracer 3.2\ENGINE\HELP\default\index.htm
Lab 6.1.3-4 Konfigurasi RIP (Menggunakan program simulasi jaringan Packet Tracer 3.2)
Tugas: a) Seting sebuah skema IP address menggunakan Jaringan kelas B. b) Konfigurasikan routing protokol dinamis RIP pada router-routernya Langkah1: a. Disable mode Simple dan mode Auto DHCP. b. Enable mode Console dan mode Auto DHCP c. Buka sesi terinal pada router-router dan konfigurasikan naa host sesuai gambar di atas, pada mode global configuration. Langkah 2: Pada mode global configuration, masukkan perintah dibawah ini: GAD(config)#router rip GAD(config-router)#network 172.16.0.0 GAD(config-router)#network 172.17.0.0 GAD(config-router)#exit GAD(config)#exit
Langkah 3: GAD#copy running-config startup-config
Langkah 4: Pada mode global configuration, masukkan perintah dibawah ini: BHM(config)#router rip BHM(config-router)#network 172.17.0.0 BHM(config-router)#network 172.18.0.0 BHM(config-router)#exit BHM(config)#exit
Langkah 5: BHM#copy running-config startup-config
Langkah 6: Konfigurasikan host-host dengan IP address subnet mask dan default gateway yang benar. Langkah 7: Masuk ke mode Simulation Buatlah paket dari suatu host ke host yang lain, lihatlah informasi paket secara detail pada masing-masing langkah. Langkah 8: Masih di mode simulation, buka jendela terminal router, tampilkan tabel routingnya. Apakah yang ditampilkan oleh tabel routing pada router GAD? Apakah yang ditampilkan oleh tabel routing pada router BHM? by Agus Suroso
C:\Program Files\Packet Tracer 3.2\ENGINE\HELP\default\index.htm
Lab 6.1.3-4 Gateway of Last Resort (Menggunakan program simulasi jaringan Packet Tracer 3.2)
Tugas: Konfigurasikan routing RIP dan tambahkan default router (gateway) pada routerrouter. Langkah 1: a. Disable mode Simple dan buka sesi terminal pada masing-masing router serta konfigrasikan router dengan IP address. Lakukan hal yang sama untuk setiap PC. b. Tes koneksi diantara PC dengan membuat paket dari PC0 ke PC1 di dalam mode simulasi. Apakah berhasil paket tersebut sampai ke tujuan?? c. Tampilkan tabel routing dan carilah masalahnya. Langah 2: a. Kembali ke mode Topology b. Pada masing-masing router, buatlah default route statis ke router yang lain. c. Buka mode Simulation dan jalankan simuasi sekali lagi. Apakah paket berhasil sampai? d. Tampilkan tabel routingnya dan lihat perbedaan dibandingkan pada langkah 1
~~~~* end of CCNA 2 Labs*~~~~
Sumber pustaka : C:\Program Files\Packet Tracer 3.2\ENGINE\HELP\default\index.htm
by Agus Suroso
C:\Program Files\Packet Tracer 3.2\ENGINE\HELP\default\index.htm