LEADER SEJATI 427
Leader Sejati: Analisis terhadap Kepemimpinan Opini Sururudin Fakultas Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Abstrak: Tulisan ini berawal dari pengamatan penulis terhadap gaya kepemimpinan yang semakin diperlihatkan oleh berbagai pimpinan dipemerintahan maupun lembaga swasta tidak memperlihatkan kewibawaan, sehingga perlu ada usaha yang sedemikian rupa dan serius agar para pemimpin tetap memperhatikan contoh pemimpin yang telah ada dan sangat berwibawa pada massanya. Tulisan ini bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan pokok, yakni bagaimana gaya pemimpin yang sejati, siapa contoh lider sejati, bagaimana dengan lider yang ada di Republik Indonesia. Tulisan ini mendapati bahwa: (1) pemimpin itu seyogyanya adalah sebagai; perintis (parhfinding) penyelaras (alighning), pemberdayaan (empovering) dan panutan (modeling) (2) banyak bukti-bukti kepemimpinan yang baik yang dikemukakan oleh para ahli kepemimpinan dan menejemen modern pada diri Muhammad SAW. Yang kesemuanya semakin menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW dalah benar-benar Super Leader dan Super Opinion Leader dan (3). Megawati dan Gus Dur menjadi panutan pengikutnya, panutan tersebut tidak berdasarkan ketundukan rasional tetapi ketundukan irasional. Kata-kata kunci: Leader, Indonesia
Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012
428 SURURUDIN
Pendahuluan Opinion leader merupakan sifat kepemimpinan tertinggi dalam masyarakat, sifat tersebut dapat mempengaruhi dan membuat masyarakat untuk berkata ia atau tidak, bahkan dapat membuat masyarakat diam tanpa gerak dan penolakan apapun juga. Pengaruhnya yang kuat inilah yang menyebabkan banyak orang berusaha mencari dan mendapatkan opinion leader untuk mencapai tujuannya. Sebenarnya apa opinion leader, untuk mengawali tulisan ini agar lebih mudah dipahami akan penulis gambarkan opinion leader menurut bahasa, kata opinion dan leader berasal dari bahasa Inggris, opinion diartikan dengan pendapat atau pemikiran dan kata leader diambil dari kata lead yang artinya pimpinan, petunjuk (Indra, 2003) Dalam bahasa Indonesia kata opinion lebih akrab dengan sebutan opini yang artinya pemikiran, pendapat, persaan sedangkan kata leader di-Indonesia menjadi kata leadership yang artinya kepemimpinan (Dessy, 2002). Setelah dua kata disatukan menjadi opinion leader yang maknanya dapat berupa pemuka pendapat, pimpinan opini atau pikiran tentunya pemilik opini (Nuruddin, 2007) Dari pengertian tersebut di atas penulis dapat menyimpulkan sementara sebagai gambaran awal tentang opinion leader adalah pemuka pendapat atau yang selalu dimintai pendapat atau pemimpin opini atau orang yang selalu mampu membentuk opini yang sangat berpengaruh di tengah masyarakat. Oleh sebab siapapun yang dapat mempengaruhi masyarakat dengan buah pikirannya, pendapatnya, ataupun dengan kata-katanya, maka dapat disebut sebagai opinion leader. Sejarah Opinion Leader Opinion leader menjadi perbincangan dalam literatur komunikasi sekitar tahun 1950-1960 an, sebelumnya dalam literatur komunikasi sering digunakan kata-kata influintialitas, influincers atau testemakers untuk menyebut opinion leader, kemudian kata opinion Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012
LEADER SEJATI 429
leader lebih sering dikenal dimasyarakat pedesaan sebab pada saat itu dalam sejarah tingkat media masih rendah dan dunia pendidikan juga belum maju, sehingga kebutuhan akan informasi diterima dari orang yang mempunyai pemahaman yang tinggi serta kebutuhan akan media komunikasi yang tidak rendah sehingga opinion leader mudah diperoleh oleh seseorang yang punya pemahaman tinggi (Nuruddin, 2007) Sejak munculnya istilah opinion leader pada tahun tersebut di atas opinion leader terus ada dan terus berkembang, terutama di desadesa yang masyarakatnya masih awam dan tingkat pendidikannya masih relatif rendah, pengetahuan masih terbatas sedangkan kebutuhan akan informasi yang akurat sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu orang yang berilmu atau orang-orang yang memiliki kelebihan tersendiri tentang ilmu pengetahuan, maka akan didengar dan dipatuhi oleh masyarakat setempat. Dalam sejarah perkembangan opinion Leader di tenngah masyarakat pedesaan lebih tinggi tingkat akurasinya, hal ini salah satunya juga disebabkan oleh kurangnya sarana dan prasarana media komunikasi, dan nampaknya yang paling cocok untuk menjadi media informasi yang akurat adalah opinion Leader. Yakni orang-orang yang dianggap lebih berilmu, dan lebih berpengaruh dan ahli dalam segala hal ataupun ahli dalam satu hal tertentu. Seperti ahli dibidang agama, akan menjadi penentu dan tempat bertanya bagi semua kegiatan yang ada disekitarya. Oleh seabab itu jika masyarakat pedesan ada permasalah, maka opinion Leader inilah yang akan dijadikan rujukan, karena ia telah dianggap ahlinya karena ia mempunyai sedikit kelebihan dari masyarakat yang lainya. Berbagai teori kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli Leadership, to some extent ditemukan para pribadi dan kepemimpinan Muhammad SAW (Nio Gwan Chung, 2007 : 19). Salah satu teori kepemimpinan yang teori tersebut ternyata ada pada diri Rasulullah SAW adalah teori yang dikemukakan oleh Stephen Covey. Beliau menyebutkan, bahwa ada empat fungsi kepemimpinan (the 4 roles of leadership) yakni sebagai perintis (parhfinding) penyelaras Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012
430 SURURUDIN
(alighning), pemberdayaan (empovering) dan panutan (modeling) (covey, 1981 : 144). Fungsi perintis (parthinding) mengungkapkan bagaimana upaya sang pemimpin agar supaya dapat memenuhi kebutuhan utama para stake holder-nya, misi dan nilai-nilai yang dianut, yakni keamanan perusahaan akan dibawa dan bagaimana caranya agar sampai tujuan yang akan dicapainya, (Covey 1981 ; 115). Fungsi tersebut ditemukan pada diri Muhammad SAW karena beliau melakukan berbagai lanngkah dalam mengajak umat manusia ke jalan yang benar. Muhammad SAW telah membangun suatu tatanan yang modern dengan memperkenalkan nilai-nilai kesatuan universal, semangat kemajemukan dan multicultural, rule of law dan sebagainya yang dapat dinikmati oleh pengikut-pengikutnya, bahkan sampai pada saat sekarang bisa dirasakan oleh umat islam, bagaimana diri Muhammad mampu membentuk budaya yang pada saat mulainya, sangat berbeda dengan budaya yang akan dicapai oleh diri Muhammad. Fungsi penyelaras (aligning) berkaitan dengan bagaimana sang pemimpin menyelaraskan keseluruhan system dalam organisasi perusahaan agar mampu bekerja dan saling sinergis. Sang pemimpin memahami betuk apa saja bagian-bagian dalam system oragnisasi perusahaan kemudian, ia menjelaskannya bagian-bagian tersebut agar sesuai dengan strategi untuk mencapai visi yang telah digariskan (Covey, 1981 : 115). Nabi Muhammad SAW mampu menyelaraskan berbagai strategi untuk mencapai tujuan dalam menyiarkan agama Islam dan membangun tatanan sosial yang baik dan modern. Ketika banyak para sahabat yang menolak suatu perjanjian dengan orang-orang musrik, kesediaan beliau untuk melakukan perjanjian perdamaian hudaybiyah yang dipandang menguntungkan pihak musyrikin, beliau tetap bersikukuh dengan kesempatan itu. Akhirnya perjanjian itu terbalik menguntungkan kaum muslim dan pihak musyrik meminta agar perjanjian itu dihentikan. Beliau juga dapat membangun system hukum yang kuat, hubungan diplomasi dengan suku-suku kerajaan Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012
LEADER SEJATI 431
sekitar Madinah, dan system pertahanan yang kuat hingga menjelang wafatnya, Madinah tumbuh menjadi Negara baru yang sangat berpengaruh pada waktu itu. Fungsi pemberdaya (empovering) berhubungan dengan upaya sang pemimpin untuk membuktikan agar setiap orang dalam organisasi perusahaan mampu melakukan yang baik dan selalu mempunyai komitmen yang kuat (komitted), seorang pemimpin harus memahami betul sifat pekerjaan atau tugas yang diembannya. Ia juga harus mengerti dan mendelegasikan seberapa besar tanggung jawab dan otoritas yang harus dikerjakan kepada setiap karyawan yang dipimpinnya (Vovey, 1981 : 166). Sejarah kenabian (sirah Nabawiyah) menceritakan kecakapan Muhammad SAW dalam mensinergiskan berbagai potensi yang dimiliki oleh para pengikutnya dalam mencapai suatu tujuan. Sebagai contoh, dalam mengatur strategi dalam perang uhud, beliau mendapatkan pasukan pemanah dipunggung bukit untuk melindungi infantry muslim. Beliau juga dengan bijak mempersaudarakan antara kaum muhajirin dan anshara ketika membangun masyarakat Madinah. Beliau mengangkat para pejabat sebagai Amir (kepala daerah) atau hakim berdasarkan kompetensi dan good track record yang dimiliki oleh orang-orang yang akan diangkatnya. Fungsi panutan (Modelling) mengungkapkan bagaimana pemimpin menjadi panutan bagi para karyawannya. Bagaimana cara bertanggung jawab atas tutur kata, sikap, perilaku, dan keputusankeputusan yang diambilnya. (Vovey, 1981 : 117). Nabi Muhamman SAW, merupakan seorang yang melakukan apa yang beliau katakana (walk the talk). Beliau sangat konsisten terhadap yang diucapkan dan apa yang dikerjakan, sehingga beliau menjadi leader yang dapat dipercaya bahkan mendapat gelar al_Amin, dan beliau sangat membenci orang yang mengatakan sesuatu tetapi tidak melaksanakan apa yang dikatakannya itu. Hal tersebut beliau lakukan karena selalu merujuk pada wahyu Allah sehingga tidak ada satupun perbuatan diri Muhammad yang tidak merujuk pada wahyu Allah, termasuk pada saat melihat umat Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012
432 SURURUDIN
yang bicara tapi tidak mampu mengerjakannya. Perbuatan tersebut merujuk pada Qur’an Surat As-shaff yang artinya sebagai berikut: “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apaapa yang tidak kamu kerjalan”. (QS. As-shaff; 3) Rasulullah SAW menjadi panutan dalam melaksanakan nasehat dan saran-sarannya demikian juga dalam menjadi pribadi yang mulia. Beliau adalah seorang yang dermawan kepada siapapun yang datang dan meminta pertolongan jauh sebelum mengatakan “tangan di atas lebih mulia dari tangan di bawah” : (HR Bukhari Muslim ; 2386). Beliau memikul batu, mengambil sekop tanah ketika membangaun masjid Nabawi, membawa lingis ketika menggali parit (Khandaq) waktu mengajak umatnya “mari membangun bersama” (HR. Shahih Bukhari : 4100) sebelum bersabda “yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik dengan keluarganya” : (HR. Tarmidzi : 38950 beliau mencontohkan kelemah lembutan kepada keluarganya. Masih banyak bukti-bukti kepemimpinan yang baik yang dikemukakannya oleh para ahli kepemimpinan dan menajemen modern pada diri Muhammad SAW. Yang kesemuanya semakin menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW dalah benar-benar Super Leader dan Super Opinion Leader. Semoga pembahasan di atas dapat menguatkan kesimpulan penulis bahwa pada hakekatnya Opinion Leader sudah ada sejak zaman dahulu kala yakni dimulai oleh nenek moyang kita Nabi Adam as, dan kemudian dipraktekkan oleh Nabi-Nabi berikutnya hingga sampai pada tahun 1950-1960 an, terbentuklah istilah opinion leader.
Cara Mengetahui Opinion Leader Menurut Everett m. Rogers (1973) yang dikutip oleh Nurdin, ada tiga cara mengukur dan mengetahui adanya Opinion Leader, yaitu: Metode Sosiometrik Dalam metode ini, masyarakat ditanya kepada siapa mereka meminta Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012
LEADER SEJATI 433
nasihat atau mencari informasi mengenai masalah kemasyarakatan yang dihadapinya. (Nurdin, 2007 : 158) Seandainya masalah ini mengenai persoalan-persoalan agama kotemporer yang mungkin masalah itu tidak pernah terjadi pada zaman Rasulullah SAW maka kita ajukan pertanyaan kepada masyarakat, “kepada siapa anda meminta fatwa tentang permasaalahan yang sedang dihadapi? “jadi orang yang paling banyak diminta fatwa oleh masyarakat maka dialah yang disebut Opinion Leader. Informasi Ratting Lewat metode ini diajukan pertanyaan-pertanyaan tertentu pada orang/responden yang dianggap sebagai key informant dalam masyarakat mengenai siapa yang dianggap masyarakat sebagai pemimpin. (Nurdin, 2007 : 159). Artinya, disini kita ingin mengetahui siapa yang oleh masyarakat dianggap sebagai seorang pemimpin. Dan orang yang paling banyak diakui oleh masyarakat sebagai seorang pemimpin, maka dialah yang layak menyandung gelar Opinion Leader. Self Designing Method Metode ini mengajukan pertanyaan kepada responden dan meminta tendensi orang lain siapa yang mempunyai pengaruh. (Nurdin, 2007 : 160). Artinya di sini kita ingin mengetahui siapa yang menurut masyarakat sebagai orang yang berpengaruh, berpengaruh dalam menentukan kebijakan, berpengaruh dalam menyelesaikan masalah dan lain sebagainya. Sehingga ketika ada orang lain yang dipilih oleh masyarakat sebagai orang yang paling berpengaruh maka dialah Opinion Leader tersebut. Bila melihat tiga metode di atas untuk mengetahui Opinion Leader, maka sesungguhnya sebagai seorang muslim kita tidak perlu susuh payah mencari siapa super Opinion Leader atau Opinion sejati. Karena kita dinyatakan siapakah super Opinion Leader dunia, maka Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012
434 SURURUDIN
sudah barang tentu kita akan menjawab “Nabi Muhammad SAW”. Dengan alasan bahwa : 1. Bukankah dari dahulu sampai sekarang Nabi Muhammad SAW tetap dijadikan tauladan bagi umat Islam. Sabda-Sabdanya adalah dalil terkuat kedua setelah Al-Qur’an. Dalam memutuskan suatu hukum atau masalah. Hadist-hadistnya adalah sumber dasar bagi para ulama’ dalam berfatwa. Bahkan sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai rasul. Beliaupun sudah dijadikan rujukan dalam penyelesaian masalah bagi masyarakat jahiliyah pada saat itu. Seperti kisah peletakan Hajar Aswad pada tetap semula setelah hilangnya. Sehingga sebelum menjadi Rasul pun Nabi Muhammad SAW sudah mendapat gelar Al-Amin (orang yang dapat dipercaya). 2. Selain mejadi pemimpin bagi umat Islam sedunia dari dulu hingga sekarang, ternyata Nabi Muhammad SAW juga disebut sebagai imam para Nabi. Ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup, dalam pemimpin langsung umat Islam pada saat itu, jangankan umat Islam, orang-orang yang baik beragama Islam pun merasa senang karena dipimpin oleh seorang yang berhati mulia, cerdas, siddiq, fathonah dan tabliqh. Dan sampai sekarang pun umat Islam di seluruh dunia masih berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad SAW seorang pemimpin sejati. Seorang ilmuan Barat Mecheal Hart dalam bukunya “The 100, a rangkng of the most influential personin history” dengan bangga menempatkan Rosulullah Muhammad SAW pada rangking pertama sebagai orang yang paling hebat dan paling berpengaruh di sepanjang sejarah dunia. Disusul oleh Isac Newton, Nabi Isa, Budha, Kong hu cu dan seterusnya, lihatlah pada buku “The 100, a rangking of the most influential perseonin history” karya Machael Hart, atau terjemahannya dalam buku “100 tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah” yang diterjemahkan oleh H. Mahbud Djunaidi. Perhatikan ucapan Mechael Hart yang dituangkan dalam bukunya berikut ini. “Jatuhnya pilihan saya kepada Nabi Muhammad SAW dalam Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012
LEADER SEJATI 435 urutan pertama dalam daftar seratus tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin pengejutkan sementara pembaca dan mungkin jadi tanda Tanya bagaimana yang lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya, Dialah Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik dilihat dari urutan agama terbesar maupun ruang lingkup duniawi“ (Mechael, 2003 : 27).
Tiak hanya orang-orang timur yang memang benar-benar mengenal Islam, orang barat yang mayoritas penduduknya non muslim mangakui kehebatan Nabi Muhammad SAW, Berbanggalah wahai engkau umat Nabi Muhammad, dan ikuti jejaknya dan contohlah prilakunya sehingga bisa menjadi pewaris Nabi terutama pada tatanan opinion leader. Ini semakin menguatkan bahwa Nabi Muhammad lah yang layak disebut sebagai Super Opinion Leader sejati,dan seyogyanya menjadi tauladan buat umat manusia di dunia khususnya umat muslim agar opinion leader tetap dimiliki pemimpin-pemimpin umuat dan tetap terjaga menjadi panutan umat.
Opinion Leader dalam Komunikasi Opinion Leader menjadi salah satu unsur yang sangat mempengaruhi arus komunikasi: Khusunya pada masyarakat trdisional, berbagai perubahan dan kemajuan masyarakat sangat ditentukan oleh Opinion Leader. (Nurdin, 207 : 164). Itu artinya pemimpin opini (Opinion leader) biasa berperan memotivasi masyarakat agar melakukan sesuatu yang diinginkan. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tahun yang lalu mengadakan pertemuan pemuka-pemuka lintas agama yang dihadiri oleh pemuka agama Islam, Kristen, Protestan, Hindu dan Budha. Yang bertempat di gedung rektorat lantai tiga. Pertemuan ini membahas tentang masalahh penebangan liar atau illegal loging. Harapannya begaimana para pemuka agama tersebut dapat mengeluarkan semacam fatwa tentang haramnya illegal loging, dari pertemuan itu lahir sebuah kesepakatan bahwa semua agama sepakat melarang illegal loging. Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012
436 SURURUDIN
Walaupun hasil pertemuan itu belum berdampak maksimal terhadap kegiatan illegal loging tapi dari sini dapat dilihat bahwa Opinion leader sangat mempengaruhi dalam pengambilan kebijakan dan kesadaran masyarakat. Oleh sebab itu menggalakkan program pajak yang dilakukan oleh pemerintah, maka pemerintah tidak dapat mengabaikan Opinion leader. Pemerintah harus jeli dan memberikan perhatian khusus terhadap Opinion leader tersebut. Terkadang masyarakat lebih taat kepada perintah seorang kiayai atau ustaz ketimbang perintah pemimpin Negara, dan tidak sedikit masyarakat lebih hormat terhadap kepala sukunya dari pada petinggi pemerintah, hal ini juga bisa dilihat kasus kedatangan Presiden Indonesia untuk segera menyiapkan nasi bungkus untuk pengungsi korban letusan gunung merapai, tapi ditanggapi dingin oleh oleh masyarakata Yogya, tapi setetah istri Sulthan Hamangkubuwono X, menyuruh masyarakat Yogya menyiapkan nasi bungkus, serta merta dalam waktu sesingkat mungkin ribuan nasi bungkus telah tersedia untuk korban gunung merapi, ini artinya kekuatan opinion leader sangat luar biasa. Untuk itu, untuk menyukseskan program penggalakan pajak maka pemerintah harus merangkul para Opinion leader untuk mendukung program penggalakkan pajak tersebut. Apabila para Opinion leader mendukung program itu, biasanya tanpa disuruh pun masyarakat mau membayar pajak. Meskipun diakui bahwa Opinion leader bukanlah manusia yang serba tahu akan segala hal, tetapi kelebihannya adalah bahwa mereka dianggap orang yang lebih peka dalam groupnya serta paham terhadap adat kebiasaan masyarakatnya. Mereka memiliki jiwa sosial yang tinggi serta selalu siap membantu perubahan sosial di lingkungannya. Dalam Islam, Opinion leader sangat menentukan proses komunikasi dalam masyarakat, karena seorang pemimpin itu adalah satu hal yang mesti ada, dan harus diperhatikan oleh umat Islam hal ini juga merujuk pada Qur’an yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya, dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012
LEADER SEJATI 437 Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalilah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunahhnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
Berdasarkan ayat di atas maka taat kepada pemimpin itu adalah suatu kewajiban. Tapi di sini perlu dicermati yang perlu ditaati pemimpin yang bagaimana ? Bila pemimpin dzalim maka perlu kita mentaatinya. Hal ini dapat ditaati dari ayat di atas. Ketika Allah memerintahkan untuk taat kepada Allah dan taat kepada rasul menggunakan kata taatilah Allah dan tetapi kepada pemimpin menggunakan kata taatilah. Rasulullah. Ini artinya taat kepada Allah dan rasulnya itu mutlak, tidak dapat di tawar-tawar lagi. Sedangkan taat kepada pemimpin masih dapat dilihat pemimpin yang bagaimana? Bila pemimpinnya beriman taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka hukum mentaati pemimpin tersebut menjadi wajib. Sedangkan apabila pemimpin itu lazim atau salah maka tidak wajib untuk tidak mentaatinya. Bila Opinion leadernya seorang muslim beriman maka, untuk menggerakkan masa muslim menggunakan Opinion leader ini sangat memungkinkan hasil yang positif. Sebenarnya apa yang Allah lakukan dengan memiliki Nabi Muhammad sebagai rasul pembawa agama Islam adalah pilihan yang sangat tepat. Mengingat Nabi Muhammad adalah super Opinion leader, jadi wajar jika dalam waktu singkat Nabi Muhammad SAW mampu menyebarkan agama Islam keseluruh alam. Mungkin bila yang mengemban amanah sebagai Rasul akhir zaman itu bukan Nabi Muhammad SAW tentu tidak akan secepat itu. Wallahu a’lam brshshowab. Sebagaimana sudah diketahui sebelumnya, kajian tentang pemimpin Opinion atau pemuka pendapat ini awalnya muncul di Amerika Serikat seperti ditunjukkan oleh paul Lazarefeld dan kawankawan. Maksudnya pemuka pendapat di sini adalah seseorang yang relatif dapat mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain untuk Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012
438 SURURUDIN
bertindak dalam suatu taat cara tertentu. Tapi seiring dengan meningkatnya perkembangan media massa dan zaman. Lambat laut pemimpin opini ini ditinggalkan para audiencei-nya (pengikut) karena ia telah menentukan sikap dan perilaku sendiri, sebab secara tidak langsung mereka telah mampu mengakses media massa.
Opinion Leader dan Kehidupan Politik Pemimpin opini adalah mereka yang punya otoritas tinggi dalam menentukan sikap dan perilaku pengikutnya. Bukan dari kedudukan, jabatan politik tetapi karena kewibawaan, setundukan, karisma, mitos yang melekat padanya atau karena pengetahuan serat pengalaman yang dimilikinya. Sebab pada saat sekarang banyak pemimpin politik yang hanya disanjung dengan jabatannya saja. Sebagai contoh Megawati dan Gus Dur ditempatkan sebagai pemimpin sebagai pemimpin opini dalam politik. Karena keduanya mampu menentukan sikap dan perilaku pengikutnya. Megawati bisa “memaksa” pengikutnya untuk memilih PDIP, apapun yang terjadi pada partai tersebut, begitu juga Gus Dur bisa menentukan pengikutnya untuk terus mendukung dirinya pada tanda gambar PKB. Mengapa Megawati dan Gus Dur dianggap sebagai pemimpin opini? · Megawati dan Gus Dur menjadi panutan pengikutnya, panutan tersebut tidak berdasarkan ketundukan rasional tetapi ketundukan irasional. Kata lainnya apapun yang dilakukan kadua pemimpin tersebut baik dan buruk lebih cenderung diikuti pengikutnya. Bahkan gaya kepemimpinan keduanya lebih didasarkan pada kepemimpinan kharismatik. · Mereka menentukan apa yang harus dilakukan pegikutnya. Contoh jika keduanya bila masa bergerak ke kiri, mereka akan bergerak ke kiri. · Peran keduanya juga mengukuhkan bahwa media masa punya pengaruh yang kecil dalam mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakatnya. Artinya meskipun media massa tersebut Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012
LEADER SEJATI 439
menolak ide kedua orang tersebut, tetapi masyarakat tak jarang mencari informasi yang benar untuk mendukung dan mematuhi pendapat pemimpin opininya. Hubungan antar pemimpin opini dalam politik dengan masyarakat di Indonesia adalah sebagai berikut : · Pemimpin opini sangat berpengaruh dalam mempegaruhi proses kebijakan politik di Indonesia. · Pemimpin opini juga bisa menolak kebijakan pemerintah. · Pemimpin opini tidak boleh dipandang sebelah mata agar keinginan pemerintah terpenuhi. Maksudnya, pembangunan tidak akan beralih jika mendapat dukungan penuh dari pemimpin opini. Malah sebaliknya, pemimpin opinilah kunci utama keberhasilan program pemerintah terutama di daerah pedesaan.
Opinion Leader dalam Kehidupan Sosial Peranan pimpinan opini dalam kehidupan sosial bisa dibilang rendah. Karena pemimpin opini sangat dipercaya dalam masyarakatnya. Ia ikut dalam menentukan berbagai perilaku masyarakatnya. Di Indonesia, pemimpin opini ikut menentukan apakah program Keluarga Berencana (KB) yang dikampanyekan pemerintah pada tahun 70 an sukses atau tidak. Secara terang-terangan di sebuah Kantor Kepala Desa di Patala, Jetis, Bantul Yogyakarka ditulis bahwa KB dianggap halal dan sah. Kampanye lewat tulisan ini penting agar masyarakat yang semula ragu terhadap program KB tidak sanksi memakai alat Kontrasepsi. Bisa dibayangkan bagaimana jika program KB ini tidak mendapat dukungan dari para pemimpin opini, sekuat apapaun keinginan pemerintah atau dipaksa dengan cara apapun masyarakat tentu tidak akan menganggap KB sebagai program baru yang justru membatasi anak. Padahal filsafat hidup yang pernah berkembang di Desa adalah “Banyak anak banyak rezeki”. Masa Depan Opinion Leader di Indonesia Masa depan Opinon leader di Indonesia di tandai oleh beberapa poin Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012
440 SURURUDIN
penting di bawah ini : · Maksudnya teknologi komunikasi di pedesaan telah menyebabkan munculnya jarak sosial antara pemimpin opini dengan masyarakat · Dengan masuknya teknologi, hubungan yang selama ini terbina antara pemimpin opini dengan masyarakat itu sendiri memudar. Masalahnya, acara pengajian, penyebarluasan informasi yang bisa dilakukan secara face to face sudah didapatkan lewat saluran komunikasi masa (televise). · Teknologi yang masuk ke desa telah mengubah muatan penting dalamm komunikasi. Sebelum masuk teknologi, hubungan antar masyarakat lebih di dasarkan pada peranan saling memiliki dan rela berkorban. Tapi setelah masuknya teknologi tersebut telah mengubah pola pikir masyarakat dan budaya masyarakat menjadi lebih konsumtif. · Walaupun kepercayaan terhadap pemimpin opini sedikit berkurang, tetapi pada pemimpin ini masih sangat berperan kuat dalam mempengaruhi sikap serta perilaku pengikutnya di Desa. Bahkan dampak positifnya, pemimpin opini juga bisa memberikan pengaruh tidak hanya dalam masalah di masyarakat Desa, tetapi juga bisa mempengaruhi sikap dan perilaku memilih dalam politik.
Penutup Sebelum penulis menutup makalah ini penulis ingin mengemukakan kesimpulan dari pembahsan diatas. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas adalah: 1. Sebenarnya sejarah Opininon leader itu sudah dimulai sejak Nabi Adam as dan baru pada tahun 1950-1960an muncul istilah Opinion leader 2. Opinion Leader adalah sifat kepemimpinan tertinggi, oleh sebab itu orang yang dianggap pemimpin atau yang dianggap dirinya sebagai pemimpin tidak akan berarti apa-apa bila ia tidak Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012
LEADER SEJATI 441
dianggap sebagai Opinion leader 3. Bila melihat ciri-ciri Opinion leader maka penulis menyimpulakn bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Super Opinion leader atau Opinion leader sejati 4. Opinion leader dalam wilayah pedesaan adalah penentuan utama pada ular komunikasi yang terjadi di wilayah tersebut 5. Semakin maju media komunikasi maka akan semakin memundurkan peran Opinion leader.
Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012
442 SURURUDIN
DAFTAR PUTAKA Anwar, Desi, Kamus lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya, Amelia: 2001) Chung, Nio Gwan, Muhammad SAW. The Super Leader Super manager, (Jakarta, tazkia Multi Media & ProlM Center : 2005) Covey, Stepen R. The 8 th Hobit From Effectivness to Greatness, (London, Simon : 1981) Hart, Meshael H, 100 Tokoh yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah Term, Mahbub Djunaidi, (Jakarta, PT Surya Multi Grafika : 2003) Naruddin, Sistem Komunikasi Indonesia (Jakarta, PT Rajgrafindo Persada : 2007) Santoso, Indrea, Kamus Mini Pelajar 900 Juta, (Jakarta, CV Pustaka Agung Harapan : 2003)
Media Akademika, Vol. 27, No. 3, Juli 2012