1
ANALISIS KEPENDEKAN (KURZWӦRTER) DALAM IKLAN BARIS PROPERTI DI SURAT KABAR BERLINER MORGENPOST EDISI KHUSUS PROPERTI 1 FEBRUARI 2014 DITINJAU DARI ASPEK MORFOLOGI
Laura Yulistri, Raden Muhammad Arie Andhiko Ajie Program Studi Jerman, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia E-mail:
[email protected]
Abstrak Skripsi ini meneliti kependekan kata yang terdapat dalam iklan baris properti. Kependekan pada iklan baris properti lazim digunakan untuk menghemat ruang penulisan dan biaya pemasangan iklan, sehingga banyak ditemukan kependekan dari berbagai macam jenis. Terkait dengan jenis dan pola pembentukan yang beragam, penulis akan memaparkan karakteristik kependekan dalam iklan baris yang diteliti berdasarkan konsistensi dan inkonsistensi penggunaan kependekan tersebut. Data dianalisis berdasarkan teori Donalies (2005), Fleischer/Barz (1995) dan Kridalaksana (1993). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kependekan yang paling banyak ditemukan ialah singkatan dan jenis kependekan yang paling sedikit ialah akronim. Berdasarkan konsistensinya, singkatan termasuk ke dalam jenis kependekan yang tidak konsisten, sedangkan lambang huruf termasuk ke dalam jenis kependekan yang konsisten. Unsur tanda baca juga berperan dalam pola pembentukan kependekan.
Morphologyc Analysis of Abbreviations on the Property Advertisings in Newspapers Special Edition Berliner Morgenpost Property February 1, 2014 Abstract This study describe about abbreviation word of property advertisings. The abbreviation generally used for save space and cost which found in various types. The author will explains the characteristics of abbreviation in property advertisings based on the consistency and inconsistency uses referred to the diverse of type and pattern formation. The results showed that the type of the most common abbreviation is the blending and the type of the least stands the acronym. Based on consistency, stands belongs to the blending that is inconsistent, while the symbol of the letter belongs to the kind of consistent abbreviations. Punctuation element also contributes to support the formation of abbreviations. Keyword: Abbreviations, Blending, Clipping, Partially Abbreviation, Property Advertisings
Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
2
PENDAHULUAN Dewasa ini, iklan menjadi salah satu media yang berperan penting dalam bidang perdagangan, sehingga mengakibatkan penggunaan bahasa dalam iklan beragam disesuaikan dengan kebutuhan. Karena kebutuhan-kebutuhan itu berubah, bahasa dapat berubah untuk menghadapi kondisi baru tersebut. Terkadang penggunaan bahasa yang tidak sesuai aturan tata bahasa menyebabkan kesalahpahaman terhadap pemahaman informasi pada iklan. Pernyataan ini sesuai dengan pernyataan Lyons (1995:43) bahwa setiap ukuran penilaian terhadap perubahan dalam bahasa harus didasarkan pada pengenalan berbagai fungsi yang perlu dipenuhi oleh bahasa dalam masyarakat pemakainya. Pada prinsipnya iklan memiliki karakteristik yang menarik dan unik. Keunikan bahasa pada iklan menjadi ciri khas untuk menarik perhatian konsumen. Berbagai jenis iklan dapat dengan mudah ditemukan, baik melalui media cetak, seperti surat kabar, majalah dan poster maupun media elektronik, seperti televisi, radio, dan internet. Di dalam surat kabar biasanya terdapat kolom khusus iklan baris atau yang dalam bahasa Jerman disebut Kleinanzeige. Iklan ini sering pula disebut dengan berbagai istilah yang umumnya disamakan dengan nama kolom atau rubrik yang digunakan oleh media yang bersangkutan. Beberapa penamaan iklan ini antara lain, iklan mini, iklan kecil, iklan jitu, iklan baris dan sebagainya, (Widyatama 2005:80). Istilah ini serupa dalam kamus Duden Deutsches Universalwörterbuch Auflage 7 (2011:1000), “Kleinanzeige, die (Zeitungsw.):im Inserantenteil einer Zeitung erscheinende kleine, einspaltigte Anzeige” yang berarti iklan kecil yang dipasang dalam surat kabar. Jika kita lihat, iklan-iklan dalam iklan baris umumnya singkat dan sederhana. Keterbatasan ruang dalam iklan baris mengakibatkan pembuat iklan menggunakan berbagai kependekan atau singkatan dan istilah khusus yang khas agar yang tertulis dapat menampung seluruh informasi yang dikehendaki. Di Jerman, kolom iklan baris (Kleinanzeige) sangat beragam. Menurut redaksi penerbit atau Verlagsangabe, Axel-Springer yang bekerja sama dengan surat kabar Berliner Morgenpost, iklan baris atau Kleinanzeigen diklasifikasikan berdasarkan isi pesan, yaitu jenis barang (menawarkan properti atau Immobilien, kendaraan atau Auto & Motorrad, buku atau Bücher, barang elektronik atau Elektronik) dan jasa (menawarkan jasa atau Diensleistungen, seni atau Kunst, hiburan atau Unterhaltungen, dan waktu luang atau Freizeit). Iklan baris jenis properti dikenal dengan istilah Immobilien. Iklan ini menawarkan tempat tinggal (Wohnung),
Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
3
rumah (Haus), kantor (Büro), toko (Gewerbeimmobilien), dan villa (Ferienunterkünfte).1 Oleh karena itu, untuk menghemat biaya dan tempat, pemendekan diperlukan dalam iklan baris (Kleinanzeigen). Sumber data yang menjadi korpus penelitian ini adalah surat kabar harian Berliner Morgenpost edisi khusus iklan baris properti 1 Februari 2014. Secara lengkap dipaparkan oleh redaksi penerbit surat kabar Berliner Morgenpost, Axel-Springer bahwa Berliner Morgenpost merupakan surat kabar harian wilayah Berlin yang didirikan sejak 1898-sekarang. Surat kabar yang memiliki pembaca kurang lebih 304.000 pembaca ini terbit setiap hari dengan menyajikan beragam informasi lengkap tentang Berlin. Selain berbagai informasi umum tentang Berlin, surat kabar ini menawarkan informasi property yang lebih lengkap dalam edisi khusus iklan baris propertinya (Immobilien).2 Oleh sebab itu, penulis memilih data dalam surat kabar ini sebagai salah satu objek penelitian. Pemilihan iklan baris properti didasari karena jumlah kependekan yang banyak ditemukan di dalam iklan, jika dibandingkan iklan baris lainnya, seperti iklan barang dan jasa. Selain itu, perkembangan iklan baris properti di Jerman cukup pesat, sehingga banyak ditemukan surat kabar maupun majalah khusus yang menawarkan properti. Hal ini disebabkan oleh faktor pertumbuhan penduduk yang stabil mengakibatkan naiknya keinginan untuk hidup sendiri, sehingga menyebabkan banyaknya penduduk mencari rumah atau apartemen sebagai pilihan tempat tinggal. Dalam buku Tatsachen über Deutschland (2010:137) dipaparkan secara rata-rata, untuk rumah tangga di Jerman tersedia pendapatan sebesar 2900 Euro per bulan. Bagian terbesar dari uang itu dikeluarkan untuk sewa rumah dan tempat tinggal karena orang Jerman beranggapan bahwa rumah atau apartemen milik sendiri tergolong cara mempersiapkan hari tua yang paling penting.
RUMUSAN MASALAH Masalah yang diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: a.
Apa saja jenis dan pola kependekan kata (Kurzwörter) yang terdapat dalam teks iklan baris properti di surat kabar harian Berliner Morgenpost edisi khusus iklan baris jenis properti (Immobilien) terbitan 1 Februari 2014?
1
Factsheet. August 2013 http://www.immonet.de/ , diakses 21 Maret 2014 pukul 20.17 Factsheet Berliner Morgenpost Medipilot 2014, http://www.axelspringermediapilot.de/dl/167170/Factsheet_BM_Mediapilot.pdf 21 Maret 2014 pukul 20.07 2
Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
4
b.
Apakah ada perbedaan jenis dan pola kependekan kata dalam iklan baris jenis properti di surat kabar harian Berliner Morgenpost edisi khusus iklan baris properti terbitan 1 Februari 2014 tersebut?
c.
Jika terdapat perbedaan jenis dan pola pembentukannya, bagaimana konsistensi kependekan tersebut dalam membentuk karakteristik suatu kependekan kata yang terdapat pada teks iklan baris properti di surat kabar Berliner Morgenpost terbitan 1 Februari 2014?
TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Menjelaskan jenis dan pola kependekan kata (Kurzwörter) yang terdapat dalam teks iklan baris jenis properti di surat kabar harian Berliner Morgenpost edisi khusus iklan baris jenis properti (Immobilien) terbitan 1 Februari 2014.
b.
Memaparkan perbedaan jenis dan pola kependekan kata dalam teks iklan baris jenis properti di surat kabar harian Berliner Morgenpost edisi khusus iklan baris jenis properti terbitan 1 Februari 2014.
c.
Menjelaskan konsistensi dari jenis dan pola kependekan kata yang membentuk karakteristik kependekan yang terdapat pada teks iklan baris jenis properti di surat kabar harian Berliner Morgenpost edisi khusus iklan baris jenis properti terbitan 1 Februari 2014.
TINJAUAN TEORITIS Penelitian ini dibatasi dengan teori yang mengacu pada pembahasan proses pemendekan kata atau Kurzwortbildung dari aspek morfologi. Pemendekan kata merupakan salah satu proses pembentukan kata yang muncul sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Donalies (2005:139) menjelaskan bahwa selain proses pembentukan kata dalam bahasa Jerman, yaitu kompositum, derivasi, dan permainan kata terdapat pemendekan kata atau Kurzwortbildung. Pada hakikatnya, kelas kata dari sebuah kata yang mengalami proses pemendekan tidak berubah, melainkan menghasilkan suatu bentuk morfem lain atau variasi dari morfem dengan kelas kata yang sama dan juga memiliki makna yang sama.
Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
5
Contoh: Auszubildender Azubi (orang yang mengikuti pelatihan) Elke Donalies (2005:140-146) membagi pemendekan kata berdasarkan proses pembentukannya menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Penggalan merupakan pemendekan kata yang mengurangi satu unsur leksem dari sebuah leksem. Pengurangan unsur ini dapat terjadi di awal, tengah dan akhir morfem. Dalam
bahasa
Indonesia,
penggalan
merupakan
proses
pemendekan
yang
mengekalkan salah satu bagian dari leksem. (Kridalaksana, 1993:162), contoh: Prof Profesor. Selain itu juga terdapat padanan jenis kependekan ini yang dikenal dengan istilah clipping dalam bahasa Inggris. Aronoff/Fudeman (2005:115) menjelaskan bahwa “clipping is the creation of a new word by truncation of an existing one”. Clipping salah satu jenis pemendekan yang dihasilkan dengan memenggal satu bagian dari sebuah kata, contoh: Rob Robert. Penggalan (Das unisegmental gekürzte Kurzwort) yang dibagi ke dalam tiga bentuk, seperti penggalan depan (AbiturAbi), penggalan tengah (ElisabethLisa) dan penggalan akhir (FahrradRad). 2. Kependekan sebagian (Das partiell gekürzte Kurzwort) merupakan pemendekan kata dengan cara menghilangkan sebagian kata dari kepanjangannya. Jenis kata yang banyak ditemukan pada jenis ini adalah kompositum. Selain pengekalan leksem awal, pemendekan jenis ini juga dibentuk dari pemenggalan suku kata. (Donalies, 2005:144) misalnya ApfelsaftA-Saft. 3. Kependekan banyak unsur (Das multisegmental gekürzte Kurzwort) merupakan pemendekan kata yang menyingkat lebih dari satu unsur dalam sebuah morfem. Selain kompositum, frase juga banyak ditemukan dalam kependekan ini. Kependekan ini juga ditandai dengan adanya pelesapan konjungsi dan preposisi serta dikenal dengan istilah polimorfemis karena memendekan dua morfem utama. (Donalies, 2005:145). Dalam bahasa Indonesia, dikenal dengan istilah “singkatan”. Menurut Kridalaksana (1993:162), singkatan yaitu salah satu proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik dieja huruf demi huruf maupun yang tidak dieja huruf demi huruf, contoh: FSUI Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Selain itu juga, padanan jenis kependekan ini dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah blending. Aronoff/Fudeman (2005:113) menjelaskan bahwa “blending are formed by combining
Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
6
parts of more than one word”, yaitu jenis pemendekan yang terjadi karena adanya penggabungan beberapa kata menjadi satu kata, contoh: smog smoke + fog Kependekan ini dibagi ke dalam 4 jenis, yaitu: -
Lambang huruf (Buchstabenwörter), misalnya cmZentimeter, € Euro, DEDeutschland.
-
Singkatan (Initialwörter) merupakan salah satu hasil pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf yang dieja huruf demi huruf, Donalies (2005:146), misalnya BMW Bayerische Motoren Werke, GmbH Gesellschaft mit beschrӓnkter Haftung.
-
Akronim
(Akronym)
merupakan
salah
satu
hasil
pemendekan
yang
menggabungkan huruf atau suku kata dan mengkombinasikannya menjadi sebuah kata baru. (Donalies, 2005:146), misalnya Gema Gesellschaft für musikalische Aufführungs- und Vervielfӓltigungsrechte. -
Kontraksi (Silbenwörter) merupakan kependekan yang terbentuk melalui pemendekan suku kata yang dibentuk dari konsonan maupun vokal. (Donalies, 2005:146), misalnya Schupo Schutzpolizist/Schutzpolizei
Sedangkan Fleischer/Irmhild Barz (1995) menggambarkan jenis-jenis kependekan ke dalam bentuk dua jenis, yaitu unisegmentale Kurzwörter dan multisegmentale Kurzwörter. Perbedaan dua teori yang sudah dipaparkan di atas terletak pada penekanan fungsi penggunaan kependekan atau Kurzwort. Fleischer dan Barz lebih memaparkan fungsi penggunaan lebih jelas dibandingkan Donalies, sedangkan Donalies hanya berfokus pada proses sebuah kata yang mengalami proses pemendekan. Selain itu, Kridalaksana (1993:163) membagi kependekan berdasarkan pelafalannya ke dalam dua jenis, yaitu kependekan visual (tidak dapat dieja huruf demi huruf, seperti bzw) dan kependekan auditif (dapat dieja huruf demi huruf karena disesuaikan bentuk grafemnya, seperti DAAD). Beberapa fungsi penggunaan kependekan (Kurzwörter) menurut Fleischer/Barz (1995:222-223), yaitu kependekan lebih mudah diingat dibandingkan bentuk kepanjangannya, misal: BBB Berliner Bierbrauerei, kependekan digunakan oleh pengguna bahasa untuk menekankan penamaan suatu istilah. Biasanya sering digunakan pada bidang teknis, seperti di bidang ilmu pengetahuan, militer dan kemudian menjalar ke bahasa sehari-hari dan di bidang percetakan, kependekan memiliki peran yang sangat penting karena kependekan banyak ditemukan dalam surat kabar harian. Oleh karena itu, para pembaca dituntut mempunyai pemahaman kosakata yang baik terhadap bentuk teks yang disajikan. Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
7
Pembahasan mengenai bahasa secara konvensional terkait dengan konsistensi kependekan didasari oleh teori yang dikemukakan oleh John Lyons. Menurut pandangan Lyons (1995:89-90), perkembangan bahasa untuk menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan yang berubah-ubah dari masyarakat pemakainya dapat dipandang sebagai sistem-sistem homeostatis (yang mengatur diri sendiri) dan keadaan bahasa pada setiap waktu atau secara diakronis diatur oleh dua asas yang bertentangan, yaitu: 1. Asas usaha paling sedikit, yaitu kecenderungan memaksimalkan efisiensi sistem yang membawa dampak membuat panjang sintagmatis kata-kata dan ujaran-ujaran agar lebih dekat dengan yang ideal secara teoritis. Maksudnya adalah setiap kata maupun ujaran diciptakan sesuai dengan tata bahasa yang sesuai. 2. Asas keinginan untuk dipahami, yaitu menghalangi pengaruh asas usaha paling sedikit. Prinsip kedua ini timbul akibat pengaruh asas paling sedikit yang berusaha menciptakan keidealan bahasa sehingga menimbulkan kemubaziran pada berbagai tingkat. Sebagai pelengkap analisis data, teori tentang iklan baris yang digunakan adalah teori pengantar periklanan dari Widyatama (2005). Iklan baris merupakan salah satu perluasan jenis iklan standar yang memiliki struktur yang lebih sederhana. Iklan ini digunakan secara efektif dan terletak di dalam kolom mini dengan huruf berukuran kecil dan hanya terdiri dari beberapa baris. Menurut pendapat Widyatama (2005:80) iklan ini disebut iklan baris karena biasanya menampilkan pesan iklan yang ditulis dalam wujud per baris, dimana tarif pembayarannya dilakukan secara per baris pula dan informasi yang ditulis tidak lebih dari 3-4 baris dengan luas yang tidak lebih dari satu kolom. Barang yang diiklankan dalam iklan baris sangat bervariasi, meliputi barang (menawarkan rumah, tanah, motor, mobil, komputer, dan sebagainya), iklan jasa yang menawarkan kursus, bimbingan tes, les privat, dan reparasi. Iklan baris merupakan sarana komunikasi yang paling mengena bagi pengiklan untuk mendapat tanggapan dari calon pembeli yang dalam iklan ini bersifat aktif (menyadari kebutuhannya akan apa yang tercantum dalam iklan baris tersebut sehingga tanpa dipaksa akan memperhatikan iklan itu dengan teliti untuk mendapat sesuatu yang dicarinya). Dalam hal ini, pengiklan dan calon pembeli sama-sama membutuhkan (Lewis, 1991:92). Faktor biaya pada iklan baris sangat diperhitungkan oleh pengiklan. Banyaknya jumlah pengiklan untuk iklan baris yang harus dilayani oleh pihak media membatasi ruang yang dapat digunakan oleh pengiklan; semakin banyak jumlah pengiklan, semakin banyak jumlah Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
8
keuntungan yang didapat oleh pihak media. Hal ini dikarenakan untuk mengurangi pengeluaran biaya pembuatan iklan yang besar, sehingga penulisan teks di dalam iklan baris dibuat sesingkat mungkin. Kemunculan kependekan yang beragam dalam iklan baris seringkali menimbulkan pemahaman bacaan yang berbeda. Secara teknis, iklan baris sudah sesuai dengan syarat pembuatan iklan efektif. Menurut Lewis (1991:8), iklan efektif merupakan iklan yang dengan biaya serendah mungkin, dapat mencapai orang yang dapat dan akan membeli barang yang dijualnya. Penghematan unsur bahasa seperti pemendekan kata ialah salah satu cara untuk menghemat ruang dan biaya di dalam iklan baris ini. Oleh karena itu, terkadang dalam satu jenis kependekan dapat banyak ditemukan berbagai macam bentuk kependekan.
METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Kependekan pada iklan baris properti yang terdapat dalam surat kabar dianalisis berdasarkan teori-teori morfologi dan dilihat karakteristiknya.
PEMBAHASAN Kependekan berdasarkan Proses Pembentukan Dari 682 iklan baris properti yang diteliti, ditemukan sejumlah 321 buah kependekan. Setelah dianalisis, jumlah kependekan tidak sama dengan jumlah leksem yang diwakilinya. Maksudnya, 321 buah kependekan yang ditemukan hanya mewakili 283 buah leksem. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa kependekan yang mewakili leksem yang sama. Dengan kata lain, dalam iklan baris properti tersebut terdapat sejumlah leksem yang mempunyai variasi sehingga dapat diwakili oleh dua, tiga, empat dan bahkan hingga lebih dari lima kependekan. Kependekan ini dikelompokkan berdasarkan jenis dan proses pembentukannya, tetapi tidak semua kependekan akan ditampilkan. Kependekan yang ditemukan di dalam data tidak mencakupi seluruh jenis kependekan. Jenis kependekan yang ada di dalam iklan baris properti yang muncul ialah penggalan bagian depan dan belakang leksem (Unisegmentale Kurzwörter), kependekan sebagian (Partielle Kurzwörter), dan kependekan atas banyak unsur Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
9
(Multisegmentale Kurzwörter) yang terdiri dari lambang huruf (Buchstabenwörter), singkatan (Initialwörter), akronim (Akronym) dan kontraksi (Silbenwörter). Kependekan jenis penggalan bagian tengah leksem tidak ditemukan di dalam data yang dianalisis. 1. Penggalan, berdasarkan jumlah kependekan yang ditemukan, jenis penggalan ini menempati posisi kedua terbanyak setelah kependekan jenis singkatan. Penggalan terjadi melalui proses-proses berikut: (1.) Penggalan suku kata pertama dari suatu kata, seperti: Dusche Du. (6 kali) (2.) Pengekalan tiga huruf pertama dari suatu kata, seperti: - Bezirk Bez. (140 kali) - Terrasse Ter. (6 kali) - Universitӓt Uni. (2 kali) (3.) Pengekalan empat huruf pertama dari suatu kata, seperti: - Angebot Ange. (1 kali) - inklusive inkl. (199 kali) - Provision Prov. (177 kali) (4.) Pengekalan bagian belakang leksem, seperti: - Omnibus - Eisenbahn
Bus (1 kali) Bahn (5 kali)
Salah satu karakteristik yang terlihat dari kependekan jenis penggalan ini adalah selalu menggunakan tanda baca titik pada setiap akhir penulisannya. Menurut kamus Duden
Universalwörterbuch
(2011:1391),
Punkt
ist
punktförmiges
Zeichen,
punktförmiger Teil eines Zeichens: hier am Ende dieses Satzes ein P. stehen, ein P. hinter einer Ziffer und eine Abkürzung kennzeichnet. Artinya adalah, tanda baca titik dikenal sebagai salah satu tanda baca yang menandai berakhirnya sebuah kalimat, penulisan angka dan penulisan kependekan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pemakaian tanda baca titik menunjukkan bahwa salah satu karakteristik yang menandakan penulisan kependekan. Selain itu juga, tanda baca titik juga digunakan untuk memberi penekanan terhadap bagian leksem yang dipendekkan dan memisahkan antara satu kependekan dengan kependekan lainnya ketika dimuat dalam teks iklan baris. Pada kependekan jenis penggalan ini juga ditemukan penulisan yang tidak sesuai dengan kelas katanya. Artinya adalah terdapat kependekan jenis penggalan yang tidak konsekuen secara penulisannya, seperti untuk kata benda atau nomina ditulis dengan huruf kecil dan sebaliknya untuk kata sifat atau ajektiva ditulis dengan huruf kapital, misalnya: Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
10
Familie Inhaber
-
fam., bukan Fam. inh., bukan Inh.
Dari sekian banyak pengekalan unsur bagian depan, hanya 1 buah kependekan yang muncul dalam bentuk plural, yaitu dari kata die Information (informasi). Di dalam bahasa Jerman, kata Information tergolong ke dalam kata yang bergender feminin dengan artikel die. Selain itu, kata Information mempunyai bentuk jamak atau plural die Informationen yang ditandai dengan penambahan “en”. Ketika dipendekkan, kata Information menjadi das Info. Dari proses pemendekan kata tersebut terlihat bahwa bentuk kependekan kata ini berbeda dengan bentuk kepanjangannya karena tidak hanya terjadi penyingkatan, perubahan artikel kata dari jenis feminin menjadi jenis netral juga terlihat, sehingga hal ini juga mempengaruhi bentuk pluralnya menjadi die Infos dengan ditandai penambahan huruf “s”. Pada daftar kosakata dalam kamus Duden Universalwörterbuch (2011:913) untuk kependekan Information, yaitu das Info sudah dikategorikan sebagai kata baru yang tercatat dalam kamus bahasa Jerman, sehingga dapat dikatakan kemunculan kependekan tidak menutup kemungkinan munculnya kata baru yang berasal dari proses pemendekan dalam bahasa Jerman. Kependekan kata das Info yang mempunyai bentuk plural die Infos ditemukan di dalam data yang dianalisis dengan frekuensi kemunculan 5 kali.
2. Kependekan Sebagian Dari data penulis menemukan sebanyak 40 buah kependekan sebagian. Berikut contoh kependekannya: -
Duschbad Kraftfahrzeug Platz/Stellplatz Schnellbahnhof Untergrundbahn Wannenbad
D-Bad, D. Bad, D Bad, Du Bad Kfz.Platz, KFZ-Stellplatz S-Bahnhof, S-Bhf U Bahn, U-Bahn W-Bad, W. Bad, W Bad, Wa-Bad, Wa.Bad, WBad
Salah satu karakteristik kependekan sebagian ini ialah ditandai dengan adanya penambahan unsur tanda baca, seperti tanda titik dan tanda setrip. Tanda baca mempunyai fungsi sebagai penanda terhadap leksem yang dipendekkan dan memisahkan bagian leksem yang dipendekkan. Selain itu juga, asal kata dari kependekan ini berasal dari hasil pembentukan kompositum yang memiliki susunan kata yang cukup panjang dan kompleks, seperti kata Duschbad, Schnellbahnhof, Untergrundbahn,dan Wannenbad. Pada umumnya, kata-kata yang dipendekkan sudah dikenal dan digunakan sehari-hari, sehingga tidak Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
11
begitu sulit memahami kata tersebut walaupun sudah dipendekkan. Pernyataan ini diperkuat juga oleh pendapat Androutsopoulos (1998:137) dalam Donalies (2005:144), yang menyatakan pola pemendekan sebagian ini sangat digemari dan sering digunakan sehari-hari, khususnya bagi anak muda di Jerman.
3. Kependekan dari banyak unsur Pemendekan kata yang menyingkat lebih dari satu leksem dalam suatu morfem ini merupakan kependekan yang paling banyak ditemukan di dalam data analisis. Secara keseluruhan, di dalam sumber data terdapat 196 buah. Dari 196 buah kependekan yang ditemukan, mewakili 176 leksem. Artinya, ada 20 buah kependekan yang mempunyai variasi kependekan. Kependekan ini juga dikenal dengan istilah polimorfemis karena biasanya memendekan dua morfem utama atau lebih. Contoh: Gesellschaft mit beschrӓnkter Haftung GmbH Mehrfamilienhaus MfH Wasserklosett WC 1.) Lambang Huruf, merupakan proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih. Secara keseluruhan, kependekan dari lambang huruf yang ditemukan sebanyak 47 buah. Kependekan jenis lambang huruf yang ditemukan mewakili ukuran, menandai kota/negara dan mata uang. Lambang huruf yang paling banyak ditemukan yaitu lambang huruf yang mewakili kode suatu wilayah karena surat kabar yang digunakan sebagai sumber data merupakan surat kabar regional Berlin. Contoh: Zentimeter cm dan Meter m (menandai ukuran) Deutschland DE, de dan Europӓische Union eu (menandai negara) Euro € (menandai mata uang) 2.) Singkatan, merupakan salah satu hasil pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf yang dapat dieja huruf demi huruf. Secara keseluruhan, di dalam data yang dianalisis terdapat sebanyak 145 buah jenis singkatan. Singkatan yang terdapat di dalam teks iklan baris properti yang ditemukan dapat terjadi melalui proses-proses berikut: a) Pengekalan huruf pertama setiap komponen, seperti: Altbau A, in der Regel i.d.R, nach Vereinbarung n.V dan Wasserklosett WC
Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
12
b) Pengekalan huruf pertama dengan ditandai pelepasan konjungsi, preposisi, reduplikasi dan preposisi, artikulasi dan kata, seperti: Generalized System of Preferences GSP dan Kreditanstalt für Wiederaufbau Kfw. c) Pengekalan dua huruf pertama dari kata, seperti: Agentur AG, Freitag Fr. dan Zimmer Zi. d) Pengekalan tiga huruf pertama dari sebuah kata, seperti: commericial com e) Pengekalan huruf pertama dan huruf terakhir kata, seperti: circa ca. dan Nummer Nr. f) Pengekalan huruf pertama dari suku kata pertama dan huruf pertama suku kata kedua dari suatu kata, seperti: Betriebskosten BK, Halbpension HP dan Wohngemeinschaft WG g) Pengekalan huruf pertama dari setiap suku kata, seperti: Einbauküche EBK, Kraftfahrzeug Kfz.dan Personenkraftwagen Pkw. h) Pengekalan huruf tidak beraturan, seperti: Balkon Blk., Mehrwetsteuer MwSt., dan zuzüglich zzgl. Dari hasil analisis, kita dapat melihat salah satu karakteristik singkatan, yaitu kata yang disingkat lebih banyak mengekalkan huruf yang berasal dari konsonan dibandingkan vokal. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah huruf yang berasal dari vokal yang sedikit dibandingkan jumlah huruf konsonan. Pada sistem bahasa Jerman terdapat 17 fonem vokal dan 21 fonem konsonan (Dieling, 2000:195). Dengan demikian, pemendekan yang menghasilkan singkatan lebih efektif jika diwakili dengan huruf konsonan dibandingkan huruf vokal karena jika kependekan dihasilkan dari huruf-huruf vokal akan menimbulkan keraguan dan kesulitan dalam memahami makna kependekan tersebut. Oleh karena itu, konsonan dipilih agar pembaca iklan tidak mengalami kesulitan dalam memahami teks iklan yang disajikan. Selain itu, hal ini juga berkaitan dengan cara penyampaian atau pelafalan singkatan. Singkatan digolongkan ke dalam jenis kependekan visual, dimana bentuk kependekannya tidak dapat dilafalkan sebagai sebuah kata dan hanya dapat dieja huruf demi huruf. 3.) Akronim merupakan salah satu hasil pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata dan mengkombinasikannya menjadi suatu kata baru yang ditulis dan dilafalkan sesuai dengan aturan fonetiknya. Dari data yang sudah dikumpulkan, penulis menemukan sebuah kependekan dari jenis akronim pada halaman 30 di surat kabar, yaitu: kependekan KDW ditulis dengan KaDeWe. Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
13
Penulisan Kadewe tetap mempertahankan huruf konsonan yang ditulis dengan huruf kapital. KaDeWe merupakan salah satu tempat perbelanjaan terbesar di wilayah Berlin. Pusat perbelanjaan yang dibuka sejak tahun 1907 ini menyingkat nama Kaufhaus des Westens dengan Das KaDeWe.3 Das KaDeWe digunakan sebagai nama diri (Eigenname) yang dipilih oleh perusahaannya. Nama ini telah digunakan secara resmi untuk nama perusahaan tersebut sejak didirikan dan dapat juga ditemukan pada bangunan tempat perbelanjaan ini. Selain itu juga, nama Das KaDeWe juga tercantum pada alamat situs resmi dan bahkan kantong belanjaan.4
4.) Kontraksi merupakan kependekan yang terbentuk melalui pemendekan suku kata dan menggabungkannya menjadi sebuah kata baru. Salah satu karakteristik kontraksi ialah ditandai dengan adanya pelesapan konjungsi dan preposisi. Berbeda dengan akronim, kontraksi dilafalkan dan ditulis sesuai dengan bentuk kepanjangannya, sehingga tidak terdapat perbedaan antara pelafalan dan penulisan. Dari data yang dikumpulkan, penulis menemukan sebanyak 3 buah kependekan jenis kontraksi, yaitu: Küche und Fenster KüFe, Ferien Wohnung Fewo dan Wohnung Küche Wo-Kü.
Konsistensi dan Inkonsistensi Kependekan Konsistensi kependekan didasarkan pada seberapa sering suatu kependekan digunakan dalam bahasa iklan baris. Setelah melakukan pengolahan data, penulis menemukan banyak 3
http://www.kadewe.de/de/das_kadewe/unser_haus_historie/ diakses tanggal 15 Mei 2014 pukul 13.40 4 http://www.spiegel.de/panorama/jusz/kadewe-millionenraub-zwillinge-im-glueck-a717135.html dan http://www.ebay.de/itm/KaDeWe-Berlin-Kaufhaus-des-Westens-SammlerPlastiktuete-Tuete-klein-NEU-/121167663523 diakses tanggal 15 Mei 2014 pukul 14.00 Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
14
kependekan dengan berbagai macam variasi, yaitu sebanyak 38 leksem. Hal ini menunjukkan bahwa kependekan dapat ditemukan dalam berbagai bentuk dengan asal bentuk kepanjangan yang sama. Selain itu, berdasarkan pemaparan Lyons (1995:89-90) kemunculan berbagai bentuk kependekan ini juga dipandang sebagai suatu sistem yang berubah-ubah, yaitu sistem yang mengatur diri sendiri (homeostatis). Secara keseluruhan frekuensi kemunculan dari 38 leksem yang mempunyai variasi hampir sama satu sama lain, seperti kata Terrasse yang mempunyai kependekan Ter yang muncul 3 kali dan Terrasse yang muncul 2 kali dan kata Duschbad dengan kependekan D-Bad yang muncul 3 kali, D.Bad yang muncul 2 kali, D Bad yang muncul 1 kali, dan Du Bad yang muncul 1 kali. Berikut ini akan ditampilkan tabel konsistensi dan inkonsistensi kependekan yang ditemukan dari 682 iklan baris properti yang diteliti: Tabel. 2 Jenis Kependekan
Jumlah Kependekan Keseluruhan
Konsistensi
Tanpa
Dengan
Variasi
Variasi
Kependekan
1. Penggalan
85
73
12
belum konsisten
2. Kependekan
40
35
5
belum konsisten
3. Lambang Huruf
47
46
1
sangat konsisten
4. Singkatan
145
125
20
tidak konsisten
5. Akronim
3
3
-
konsisten
6. Kontraksi
1
1
-
konsisten
321
283
38
Sebagian
Total:
Selain didasarkan pada proses pembentukannya secara morfologis yang berbeda, konsistensi kependekan dapat ditentukan juga secara ortografi. Ortografi merupakan gambaran bunyi bahasa yang berupa tulisan atau lambang atau sistem ejaan suatu bahasa.5 Kependekan yang tidak konsisten secara ortografi yang berasal dari kata yang sama ialah kata Untergrundbahn dipendekkan menjadi U-Bahn dan U Bahn. Dari kedua kependekan terlihat 5
http://kbbi.web.id/ortografi, diakses 15 Mei 2014 pukul 16.07 Kridalaksana, op.cit., 169 Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
15
salah satunya menggunakan tanda hubung (-) untuk memisahkan kependekan yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa meskipun proses pembentukannya sama, tetapi pemakaian tanda baca berbeda. Ketidakteraturan penulisan juga mempengaruhi suatu kependekan yang konsisten dan tidak konsisten. Secara umum kependekan diciptakan untuk menghemat ruang penulisan, agar kebutuhan berkomunikasi secara cepat dan praktis terwujud. Akan tetapi, justru ada kependekan yang lebih panjang yang digunakan pada teks iklan dibandingkan dengan bentuk kependekan yang lebih singkat, misalnya Schnellbahnhof dipendekkan menjadi S-Bahnhof (frekuensi kemunculan 4 kali) dan S-Bhf (frekuensi kemunculan hanya 1 kali).
KESIMPULAN Iklan baris (Kleinanzeige) menyajikan informasi yang berkaitan dengan barang maupun jasa, termasuk properti. Dengan demikian, iklan baris dapat dijadikan salah satu media yang paling mengena bagi pengiklan untuk mendapat tanggapan dari calon pembeli. Calon pembeli memang dituntut lebih aktif, yakni menyadari kebutuhannya akan apa yang tercantum di dalam iklan baris tertentu dan memperhatikan iklan itu dengan teliti untuk mendapat sesuatu yang dicari. Keterbatasan ruang untuk iklan menjadikan iklan ini dalam bentuk per baris saja. Akibatnya para pengiklan hanya sekedar memberikan informasi mengenai properti yang ditawarkan dan menyingkat beberapa informasi dalam bentuk kependekan. Sehingga, pengiklan seringkali tidak menyadari munculnya berbagai bentuk kependekan yang berasal dari satu leksem yang sama, yang menimbulkan perbedaan pemahaman interpretasi calon pembeli karena kependekan yang tidak konsisten. Oleh sebab itu, dapat diasumsikan bahwa kependekan dalam iklan baris diciptakan tanpa memperhatikan sistematika pembentukannya atau dari hubungan antara bentuk kependekan dan bentuk kepanjangannya. Hal ini mengakibatkan kemunculan variasi kependekan cenderung bergantung pada penerapannya yang disesuaikan dengan kepentingan pemakai bahasa Jerman. Kependekan yang paling banyak ditemukan adalah singkatan, sedangkan yang paling sedikit ialah akronim. Berdasarkan analisis konsistensi penggunaan kependekan dalam teks iklan baris properti ini menunjukan bahwa jenis kependekan yang paling seimbang secara sistem homeostatis (mengatur diri sendiri) dan paling informatif adalah kependekan dari jenis lambang huruf dan kependekan yang paling tidak konsisten adalah singkatan. Secara keseluruhan terlihat bahwa penggunaan kependekan baik yang mempunyai variasi maupun Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
16
tidak, tidak mengurangi kejelasan informasi yang ingin disampaikan dalam iklan baris properti di surat kabar Berliner Morgenpost ini. Pengiklan sudah berusaha informatif dan menyajikan informasi sesingkat mungkin, tetapi tidak 100% konsisten terhadap bentuk kependekan yang biasa digunakan dalam teks iklan. Inkonsistensi kependekan ini yang dapat menimbulkan kebingungan, terutama bagi pembaca yang tidak terbiasa membaca iklan baris properti. Pada penelitian ini penulis berusaha untuk menjelaskan proses morfologis pemendekan yang terjadi dalam semua kependekan yang dikumpulkan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kependekan dalam iklan baris properti (Immobilien) bahasa Jerman ini sangat banyak dijumpai dan bervariasi, serta menjadi bagian penting untuk menunjang penulisan teks iklan baris. Dari hasil analisis ditemukan ketidakkonsistenan penggunaan kependekan. Ketidakkonsistenan ini di satu sisi diakibatkan banyaknya penulis atau pemasang iklan. Iklan-iklan ini juga bisa diasumsikan tidak disunting karena banyaknya inkonsistensi kependekan yang ditemukan. Hal ini tentu normal, sebab permasalahan waktu sejak masuknya iklan dan harus siapnya iklan itu dicetak biasanya sangat singkat. Selain itu, kalau ada penyuntingan singkatan, bisa muncul risiko bahwa iklan jadi tidak sesuai dengan kehendak si pemasang iklan.
DAFTAR PUSTAKA Aronoff, Mark dan Kirsten Fudeman. 2005. Fundamentals of Linguistics: What is Morphology. Malden, USA: Blackwell Publishing. Dieling, Helga & Hirschfeld, Ursula. 2000. Phonetik Lehren und Lernen. München: Goethe Institut. Donalies, Elke. 2005. Die Wortbildung des Deutschen (Band 27). Tübingen: Gunter Narr Verlag. Fleischer, Wolfgang dan Irmhild Barz. 1995. Wortbildung der deutschen Gegenwartssprache. Tübingen: Max Niemeyer Verlag GmbH&Co.KG. Kridalaksana, Harimurti. 1993. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Lewis, G. Herschell. 1991. Iklan yang Efektif. Semarang: Dahara Prize. Lyons, John. 1968. Introduction to Theoretical Linguistics. Terj. Soetikno, Ir. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 1995. Stubenrecht, Dr. Werner Scholze., dkk. 2011. Duden Deutsches Universal Wörterbuch. 7.,Überarbeitete und erweiterte Auflage. Mannheim-Zurich: Dudenverlag Widyatama, Rendra. 2005. Pengantar Periklanan (Cetakan Pertama). Jakarta: Buana Pustaka Indonesia. Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014
17 Laman Internet Berg,
Stefan.
13
Augustus
2010
“KaDeWe-Millionenraub:
Zwilinge
im
Glück”.
http://www.spiegel.de/panorama/jusz/kadewe-millionenraub-zwillinge-im-glueck-a-717135.html 15 Mei 2014, 14.00 “DasKaDeWe”.2014 http://www.kadewe.de/de/das_kadewe/unser_haus_historie/ 15 Mei 2014, 13.40 http://www.ebay.de/itm/KaDeWe-Berlin-Kaufhaus-des-Westens-Sammler-Plastiktuete-Tuete-klein-NEU/121167663523 15 Mei 2014, 14.10 http://kbbi.web.id/ortografi Maar, Christian. Factsheet pdf. August 2013. 21 Maret 2014, 21.07 http://www.immonet.de/ Korpus Data Surat kabar harian Berliner Morgenpost edisi khusus properti (Immobilien) terbitan 1 Februari 2014
Universitas Indonesia
Analisis kependekan..., Laura Yulistri, FIB UI, 2014