SIDANG TUGAS AKHIR
PEMANFAATAN CITRA RESOLUSI TINGGI UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN OBYEK BANGUNAN (STUDI KASUS UPDATING RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA UNIT PENGEMBANGAN RUNGKUT SURABAYA) Oleh Dewi Nur Indah Sari 3509100057 JurusanTeknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang Penggunaan penginderaan jauh dapat mencakup suatu areal yang luas dalam waktu bersamaan.
Perkembangan teknologi penginderaan jauh terutama citra WorldView-2 memudahkan dalam mengkaji perencanaan tata ruang kota dan monitoring penggunaan lahan, contohnya perubahan obyek bangunan. Kebutuhan informasi tentang perubahan obyek bangunan sebagai penunjang updating Rencana Detail Tata Ruang Kota Surabaya Gambar Satelit WorldView-2
2
Rumusan Masalah Bagaimana cara identifikasi perubahan obyek bangunan dengan memanfaatkan data citra satelit WorldView-2 Bagaimana membangun Sistem Informasi Geografis untuk updating Rencana Detail Tata Ruang Kota Surabaya
3
Batasan Masalah : Daerah penelitian mencakup Unit Pengembangan Rungkut (Kecamatan Rungkut, Kecamatan Gununganyar, Kecamatan Tenggilis Mejoyo) Kota Surabaya. Data citra yang digunakan adalah citra satelit Worldview 2 tahun 2012. Obyek yang diidentifikasi adalah bangunan perumahan, perdagangan jasa, fasilitas umum dan bangunan industri. Hasil dari penelitian ini adalah peta perubahan obyek bangunan dan Sistem Informasi Geografis untuk updating Rencana Detail Tata Ruang Kota Surabaya. 4
Tujuan dan Manfaat Penelitian : 1. 2. 3. 4.
Identifikasi perubahan obyek bangunan untuk updating Rencana Detail Tata Ruang Kota Surabaya. Pembuatan Peta Perubahan Obyek Bangunan UP Rungkut Kota Surabaya tahun 2002-2012. Pembuatan Peta Kesesuaian Perubahan Obyek Bangunan UP Rungkut dengan RDTRK tahun 2010 Membangun Sistem Informasi Geografis untuk Data Pokok Pembangunan Kota Surabaya sebagai penunjang kegiatan Rencana Detail Tata Ruang Kota Surabaya.
5
BAB II METODOLOGI PENELITIAN 6
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tugas akhir ini dilakukan di Kota Surabaya. Secara geografis Surabaya terletak pada 07°12’07°21’ Lintang Selatan dan 112°36’-112°54’ Bujur Timur. Luas dari Kota Surabaya adalah 374,36 km2. (Sumber : www.bakosurtanal.go.id)
7
Data dan Alat Data Spasial : 1. Peta garis digital Surabaya skala 1:5000 tahun 2002 2. Data citra satelit WorldView-2 tahun 2012. Data Non Spasial : 1. Data pokok pembangunan Kota Surabaya berupa data fisik dan utilitas terbitan Kantor Pertanahan Surabaya. 2. Peta RDTRK (Peta Rencana Detil Tata Ruang Kota) Tahun 2010.
Alat : ENVI (Environment for Visualizing Images) Autodesk Land Desktop 2004 ArcGIS 9.3
4.6.1
8
Tahapan Penelitian
9
Tahap Pengolahan Citra WorldView-2
10
Tahap Pembuatan SIG
11
BAB IV HASIL DAN ANALISA 12
Hasil Jumlah Titik : 12 buah Jumlah Baseline : 25 buah N Ukuran : 22 buah N ParameteR : 50 buah U : 50-22 = 28 buah Besar SoF = trace {( [A] x [A] T)’} U = 0.3425
RMS error yang dihasilkan dari 12 titik GCP yang tersebar merata di lokasi penelitian sebesar 0.52 yang telah memenuhi toleransi yang diberikan. Nilai dari RMS error menunjukkan nilai kesalahan yang terjadi dalam proses koreksi geometrik 13
Citra Terklasifikasi Obyek Terbangun
Keterangan : Bangunan Vegetasi Badan Air Tanah Kosong Tambak
Hasil klasifikasi yang bisa digunakan untuk analisis perubahan obyek bangunan pada UP Rungkut yaitu hasil klasifikasi dengan jumlah training sampel yang paling banyak dengan jumlah 1000 pada obyek bangunan 14
Uji Ketelitian Klasifikasi
15
Presentase Luas Bangunan Hasil Klasifikasi dengan Peta Garis 2012
16
Analisa Untuk meminimalisir kesalahan yang ditimbulkan dari proses klasifikasi dapat dilakukan dengan beberapa cara : Proses klasifikasi yang berulang-ulang dan setiap proses klasifikasi training sample yang digunakan harus semakin banyak. Dikarenakan citra satelit resolusi tinggi mempunyai kenampakan obyek yang sangat bervariasi sehingga dibutuhkan kelas training sample yang semakin banyak. Untuk proses uji klasifikasi dibutuhkan peta acuan yang dianggap benar dan sesuai secara temporal.
17
Luas Perubahan Obyek Bangunan tahun 2002-2012 UP Rungkut
Hasil luasan obyek bangunan pada tahun 2002 yaitu seluas 643.414 Ha. Sedangkan luasan obyek bangunan pada tahun 2012 yaitu 954.162 Ha. Sehingga didapatkan luasan perubahan obyek bangunan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2012 yaitu 310.748 Ha. Setelah itu dihitung pula jumlah luasan obyek bangunan dalam bentuk persil yaitu seluas 220.333 Ha. 18
Evaluasi Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan untuk peruntukkan lahan perumahan merupakan wilayah yang terluas yaitu 1451.19 Ha atau 55% dari total luas wilayah RDTRK.
Pembagian Luas Fungsi Lahan pada RDTRK UP 1 Rungkut Tahun 2010
19
Evaluasi Kesesuaian Peruntukkan Lahan untuk Obyek Bangunan dengan RDTRK
Luas Kesesuaian Perubahan Obyek Bangunan berdasarkan RDTRK UP Rungkut
Luas Lahan yang Belum Dimanfaatkan sebagai Obyek Bangunan
20
Evaluasi Kesesuaian Peruntukkan Lahan untuk Obyek Bangunan dengan RDTRK Analisis pembagian perubahan obyek bangunan berdasarkan RDTRK UP Rungkut yang hasilnya sebagai berikut Perumahan seluas 135.679 Ha (64.91%), Fasilitas umum seluas 6.469 Ha (3.09%), Perdagangan jasa seluas 29.722 Ha (14.22%) serta Industri dan pergudangan seluas 37.156 Ha (17.78%). Jenis Obyek Bangunan berdasarkan Kesesuaian Lahan dengan RDTRK UP Rungkut
Diagram Luasan Perubahan Obyek Bangunan berdasarkan RDTRK UP Rungkut Tingkat kesesuaian pengguanaan lahan terhadap RDTRK secara umum masih tidak menunjukkan kesesuaian antara apa yang direncanakan dalam RDTRK tersebut dengan kondisi penggunaan lahan pada saat ini. Hal ini dapat dilihat pada perbedaan luasan perubahan obyek bangunan tahun 20022012 yang sesuai dengan luas 209.025 Ha dan tidak sesuai dengan luas 11.308 Ha, perbedaan luasan lahan yang belum dimanfaatkan sebagai obyek bangunan dengan luas 1157.288 Ha dari rencana obyek bangunan pada RDTRK UP Rungkut dengan luas 2111.45 Ha. 21
Kesimpulan 1.
2. 3.
4.
Hasil klasifikasi yang bisa digunakan untuk analisis perubahan obyek bangunan pada UP Rungkut yaitu hasil klasifikasi dengan jumlah training sampel yang paling banyak dengan jumlah 1000 pada obyek bangunan. Hasil perhitungan luas perubahan obyek bangunan pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2012 untuk UP Rungkut yaitu seluas 310.748 Ha. Dan luasan perubahan obyek bangunan per persil yang didapatkan yaitu seluas 220.333 Ha. Hasil kesesuaian perubahan obyek bangunan beradasarkan RDTRK UP Rungkut yaitu luasan perubahan obyek bangunan tahun 2002-2012 yang sesuai dengan luas 209.025 Ha dan tidak sesuai dengan luas 11.308 Ha, perbedaan luasan lahan yang belum dimanfaatkan sebagai obyek bangunan dengan luas 1157.288 Ha dari rencana obyek bangunan pada RDTRK UP Rungkut dengan luas 2111.45 Ha. Hasil pembagian perubahan obyek bangunan yang sesuai berdasarkan RDTRK UP Rungkut yang hasilnya sebagai berikut Perumahan seluas 135.679 Ha (64.91%), Fasilitas umum seluas 6.469 Ha (3.09%), Perdagangan jasa seluas 29.722 Ha (14.22%) serta Industri dan pergudangan seluas 37.156 Ha (17.78%).
22
Daftar Pustaka • • • • • • • •
Anderson, J.R., Ernest E.H., John T.R., dan Richard W. 1976. A Land Use and Land Cover Classification System For Use With Remote Sensor Data. Washington : United States Printing Office. Hajek, F. 2006. Object Analysis of Ikonos XS and Pan Sharpened Imagery in Comparison for Purpose of Tree Species Estimation. Czech University of Agriculture, Faculty of Forest and Environment, Prague, Czech Republic. Jensen, J. R. 1986. Introductory Digital Image Processing. A Remote Sensing Perspective. London: Prentice Hall: 95-104. Hariyanto, T, Hasyim, A.W, Taufik, M. 2011. Urban Land Use Change Analysis Using Temporal Multispectral Imageryand Image Difference. Surabaya : Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Prahasta, E. 2001. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung : IF Informatika. Tsai, Yu Hsin, Stow, Douglas, Weeks, John. 2011. Comparison of Object-Based Image Analysis Approaches to Mapping New Buildings in Accra, Ghana Using Multi-Temporal QuickBird Satellite Imagery. Department of Geography, San Diego State University, 5500 Campanile Dr., San Diego, CA 92182. Wahyunari, N. 2009. Pemanfaatan Citra Quickbird untuk mengidentifikasi perubahan obyek bangunan (studi kasus : pendataan obyek PBB di desa Yosowilangun kecamatan Manyar kabupaten Gresik). Surabaya: Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Zhou, X., Jancso, T., Chen, C., Verone, M. W. 2012. Urban Land Cover Mapping Based on Object Oriented Classification Using Worldview 2 Satellite Remote Sensing Images. Sopron, Hungaria: International Scientific Conference on Sustainable Development & Ecological Footprint, Sopron, Hungaria 26-27 Maret 2012.
13
Lampiran
Peta Perubahan Obyek Bangunan Kelurahan Penjaringan Sari tahun 2002-2012 Peta Perubahan Obyek Bangunan UP Rungkut tahun 2002-2012
Sistem Informasi Geografis Obyek Bangunan Kelurahan Penjaringan Sari
Terima Kasih