LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT CITIBANK N.A., INDONESIA 31 December 2008
CORPORATE GOVERNANCE TATA KELOLA PERUSAHAAN The Citi Corporate Governance Mission aspires to the highest standards of ethical conduct: doing what we say; reporting results with accuracy and transparency; and maintaining full compliance with the laws, rules and regulations that govern the Company’s businesses.
Misi dari Tata Kelola Citi adalah untuk mencapai standar etika tertinggi: melakukan apa yang telah kita janjikan; menyajikan hasil laporan secara akurat dan transparan; dan menjaga kepatuhan yang menyeluruh terhadap hukum, peraturan dan perundangan yang mengatur bisnis Citi.
The Board of Directors’ primary responsibility is to provide effective governance over the Company’s affairs for the benefit of its stockholders, and to balance the interests of its diverse constituencies around the world, including its customers, employees, suppliers and local communities. In all actions taken by the Board, the Directors are expected to exercise their business judgment in what they reasonably believe to be the best interests of the Company. In discharging that obligation, Directors may rely on the honesty and integrity of the Company’s senior executives and its outside advisors and auditors.
Tanggung jawab utama dari Dewan Direksi adalah untuk menyediakan tata kelola perusahaan yang efektif untuk kepentingan para pemegang saham, dan untuk menyelaraskan kepentingan dari pihak-pihak yang mendukung kelangsungan Citi di seluruh dunia, termasuk para nasabah, karyawan, pemasok serta komunitas lokal. Pada setiap tindakan yang dilaksanakan, Direksi diharapkan menggunakan perhitungan bisnisnya untuk memberikan hasil yang terbaik untuk Citi. Dalam melaksanakan kewajibannya, Direksi dapat mengandalkan kejujuran dan integritas dari para senior eksekutif di Citi dan konsultan dari luar serta auditor.
Code of Conduct
Kode Etik
The Citi Code of Conduct outlines the principles, key policies and laws that govern the activities of the company, and to which our employees and others who work with, or represent us directly or indirectly, must adhere. The Citi Code of Conduct offers guidance for professional conduct under six main headings, which include the following key points:
Kode Etik Citi merangkum prinsip, kebijaksanaan dan hukum yang mengatur kegiatan di perusahaan, pegawai Citi, dan orang lain yang bekerja atau menjadi perwakilan untuk Citi yang secara langsung atau tidak langsung harus patuh kepada Kode Etik tersebut. Kode Etik Citi menyediakan panduan sikap profesional seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Responsibilities to Our Clients
1. Tanggung Jawab Terhadap Nasabah Kami
Privacy of Customer Information
Kerahasiaan Informasi Nasabah
Citi is committed to protecting personal information about our clients and using it appropriately. To this end, we continue to update our systems and technology and to train our staff appropriately. When we use
Citi berkomitmen untuk melindungi informasi pribadi nasabah dan menggunakannya secara wajar. Untuk tujuan ini, kami terus memperbarui sistem dan teknologi kami serta
2 of 43
other companies to provide services for us, we require them to protect the confidentiality of personal information they receive.
memberikan pelatihan yang tepat kepada para staf kami. Apabila kami menggunakan perusahaan lain untuk memberikan layanan bagi kami, maka kami mewajibkan mereka untuk melindungi kerahasiaan atas informasi pribadi yang mereka terima.
Citi follows the many laws and regulations directed toward privacy and information security. We also adhere to our own high standards, including the Citi Information Technology Management Policy, the Citi Information Security Standards and the Citi Global Security Policy.
Citi mematuhi berbagai peraturan perundangundangan yang mengarahkan kepada keamanan informasi dan kerahasiaan. Kami juga mentaati standar-standar kami yang tinggi, meliputi Citi Information Technology Management Policy, Citi Information Security Standards dan Citi Global Security Policy,
Fair Treatment
Perlakuan yang Adil
Citi is committed to dealing fairly with its clients, vendors, competitors and employees. No person may take unfair advantage of anyone through manipulation, concealment, abuse of confidential information, misrepresentation of material facts or other unfair dealings or practice.
Citi berkomitmen untuk berhubungan secara adil dengan para nasabah, vendor, pesaing dan karyawannya. Tidak seorangpun yang berhak mengambil keuntungan secara tidak adil dari siapa saja melalui manipulasi, penyembunyian, penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia, penafsiran yang salah atas fakta-fakta material serta praktek atau hubungan tidak adil lainnya.
Fiduciary Duties
Kewajiban Pemegang Amanah
Citi acts as a fiduciary in certain investment advisory and other client relationships. Employees should determine when fiduciary duties arise and keep in mind that a fiduciary has a legal duty to act in the best interests of its clients—putting its clients’ interests ahead of its own interests, or the interests of its affiliates or employees. A fiduciary must disclose conflicts of interest with its clients or, in some cases, avoid such conflicts entirely due to legal requirements. A fiduciary’s duties also require it to treat clients fairly and not to favor one client over another.
Citi bertindak sebagai pemegang amanah dalam investasi tertentu serta hubungan nasabah lainnya. Para Karyawan harus menentukan kapan kewajiban pemegang amanah timbul serta mengingat bahwa pemegang amanah memiliki kewajiban hukum untuk bertindak dalam kepentingan terbaik nasabahnya – menempatkan kepentingan nasabah di depan kepentingannya sendiri, maupun kepentingan afiliasi dan karyawannya. Pemegang amanah harus mengungkapkan konflik kepentingan dengan nasabahnya atau, dalam sejumlah kasus, menghindari konflik tersebut sepenuhnya berdasarkan ketentuan hukum. Kewajiban pemegang amanah juga mewajibkannya untuk memperlakukan para nasabah dengan adil dan tidak membantu salah satu nasabah melebihi nasabah lain.
3 of 43
Tyed Business Dealing
Hubungan Bisnis yang Mengikat
Citi has policies that restrict “tying” arrangements in certain circumstances. Tying are arrangements, whereby clients are required to purchase or provide one product or service as a condition for another being made available.
Citi mempunyai kebijakan yang ketat terhadap hubungan bisnis “yang mengikat” dalam kondisi tertentu. Hubungan bisnis yang megikat terjadi bilamana klien diminta untuk membeli atau menyediakan suatu produk atau layanan sebagai suatu syarat.
Antitrust Compliance
Kebijakan Anti Monopoli
Citi is subject to complex laws designed to preserve competition among enterprises and to protect consumers from unfair business arrangements and practices.
Citi tunduk terhadap undang-undang kompleks yang dirancang untuk melindungi persaingan antara perusahaan dan untuk melindungi konsumen dari praktek dan rancangan bisnis yang tidak adil.
2. Tanggung Jawab Satu Sama Lain
2. Responsibility to Each Other
Kerahasiaan bagi Karyawan Citi
Privacy for Citi Employees Citi recognizes and protects the privacy and confidentiality of employee personnel records, including medical records. Such records must not be shared or discussed outside Citi, except as authorized by the employee or as required by applicable law, rule or regulation, or pursuant to a subpoena or order issued by a court of competent jurisdiction or requested by a judicial, administrative or legislative body. Requests for such records from anyone outside Citi under any circumstances must be approved pursuant to applicable Citi policy.
Citi menghargai dan melindungi privasi dan kerahasiaan catatan personalia para karyawan, termasuk catatan kesehatan. Catatan tersebut tidak boleh dipergunakan atau dibahas di luar lingkup Citi, kecuali atas izin karyawan yang bersangkutan atau diwajibkan oleh peraturan, tata tertib dan undang-undang yang berlaku, ataupun menurut surat panggilan atau surat perintah dari pengadilan dari yurisdiksi yang berkompeten atau atas permintaan badan legislatif, administratif dan yudisial. Permintaan atas catatan tersebut dari siapa saja di luar lingkup Citi dan dalam kondisi apapun juga harus atas persetujuan sesuai kebijakan Citi yang berlaku.
Fair Employment Practices and Diversity
Keragaman dan Praktik Kerja yang Adil
Citi believes that diversity in our staff is critical to our success as a global organization, and we seek to recruit, develop and retain the most talented people from a diverse candidate pool. In addition, we are fully committed to equal employment opportunity and compliance with the letter and spirit of the full range of laws regarding fair employment practices and nondiscrimination.
Citi percaya bahwa keragaman staf merupakan factor penting bagi keberhasilan kami sebagai sebuah perusahaan berskala global, dan kami berusaha untuk memperoleh, membina dan mempertahankan orang-orang yang paling berkompeten dari suatu kelompok kandidat yang beragam. Kami berkomitmen sepenuhnya untuk menyetarakan kesempatan bagi
4 of 43
karyawan serta mematuhi segala bentuk undang-undang yang terkait dengan praktek ketenagakerjaan yang adil dan non-diskriminasi. Discrimination and Harassment
Diskriminasi dan Pelecehan
Citi promotes a work environment where diversity is embraced, and where our differences are valued and respected. We prohibit discrimination; harassment or intimidation that is unlawful or otherwise violates our policies, whether committed by or against a supervisor, co-worker, customer, vendor or visitor.
Citi menerapkan suatu lingkungan kerja yang menjunjung tinggi keragaman, dimana segala perbedaan di antara kita dihargai dan dihormati. Kami melarang adanya diskriminasi, pelecehan atau intimidasi yang melanggar hukum maupun kebijakan kami baik yang dilakukan oleh atau terhadap supervisor, rekan kerja, nasabah, vendor ataupun pengunjung.
Safety in the Workplace
Keselamatan di Tempat Kerja
We maintain compliance with all local and international laws, and internal guidelines have been developed to help maintain secure and healthy work surroundings.
Kami menjaga ketaatan terhadap seluruh undang-undang nasional dan internasional serta pedoman internal telah kami kembangkan untuk membantu menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman.
Drug-Free Workplace
Tempat Kerja yang Bebas dari Obatobatan Terlarang
Citi must maintain a healthy and productive work environment. Misusing controlled substances or selling, manufacturing, distributing, possessing, using or being under the influence of illegal drugs in the workplace or while performing work-related duties is prohibited.
Citi harus mempertahankan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Penyalahgunaan, penjualan, produksi, penyebaran, pemilikan, penggunaan substansi yang diawasi atau berada di bawah pengaruh obat-obatan terlarang di tempat kerja atau saat menjalankan tugas yang terkait dengan pekerjaan adalah hal yang dilarang.
3. Responsibility to our Franchise
3. Tanggung Jawab Franchise Kami
terhadap
Escallation to Business Concerns
Peningkatan Kepedulian Bisnis
Citi’s business practices committees, at the corporate level and in each of its business units, review our business activities policies, products, potential conflicts of interest, complex transactions, suitability and other concerns, providing guidance to reflect the best interests of our clients. These committees, composed of our most senior executives, focus on reputational and franchise risk while our businesses
Komite penerapan bisnis Citi, pada tingkat korporasi dan di setiap unit usahanya, akan meninjau aktivitas bisnis, beserta kebijakan, produk, potensi konflik kepentingan, transaksi yang kompleks, kesesuaian dan masalah lain, dengan memberikan pedoman yang mencerminkan kepentingan terbaik dari nasabah kita. Komite ini, yang terdiri dari
5 of 43
work to ensure that our policies are being adhered to and that our shared responsibilities are emphasized throughout the organization.
jajaran eksekutif kita yang paling senior, memusatkan diri pada resiko Franchise dan reputasi, sementara bisnis kita berjalan untuk menjamin bahwa kebijakan kita telah dipenuhi dan bahwa tanggung jawab kita bersama benarbenar ditekankan di seluruh bagian perusahaan.
Investigations
Pemeriksaan
Citi employees are required to cooperate fully with any appropriately authorized internal or external investigations, including but not limited to those involving ethical issues or complaints of discrimination or harassment.
Karyawan Citi diminta untuk bekerja sama sepenuhnya dengan segala bentuk penyelidikan internal atau eksternal yang berwenang dengan wajar, termasuk namun tidak terbatas pada penyelidikanpenyelidikan yang terkait dengan masalah etika atau pengaduan atas tindakan diskriminasi atau pelecehan.
Protecting Citi Assets
Perlindungan Aset-aset Citi
Citi employees are responsible for safeguarding the tangible and intangible assets of Citi and our clients, vendors and distributors that are under their control. Citi assets may be used only for appropriate business purposes.
Karwayan Citi bertanggung jawab untuk melindungi asset berwujud dan aset tidak berwujud yang dimiliki Citi serta nasabah, vendor dan distributor dibawah pengawasan mereka. Aset-aset yang dimiliki Citi hanya dapat dipergunakan untuk tujuan bisnis yang wajar.
Anti-Money Laundering Compliance/ Know Your Customer
Kepatuhan terhadap Anti Pencucian Uang / Prinsip Mengenal Nasabah
Citi Employees are expected to comply with our Global Anti-Money Laundering Policy, which requires that Citi businesses develop and implement effective antimoney laundering programs.
Karyawan Citi diharapkan mematuhi Kebijakan Global Anti Pencucian Uang kami, yang mengharuskan agar bisnis Citi mengembangkan serta melaksanakan program-program anti pencucian uang secara efektif.
Suspicious Activity Reporting
Pelaporan Mencurigakan
Citi requires all business to implement procedures to monitor and to report suspicious activities - for example, suspected insider trading, fraud, misappropriation of funds and money laundering - through proper channels to government authorities.
Citi mewajibkan seluruh unit bisnis untuk menjalankan prosedur untuk memonitor dan melaporkan kegiatan yang mencurigakan – misalnya insider trading, kecurangan, penyalahgunaan dana serta pencucian uang melalui jalurjalur tertentu ke pejabat pemerintah.
6 of 43
Kegiatan
yang
Gift and Entertainment
Hadiah dan Perjamuan
Accepting and giving gifts, from current or prospective Citi clients or vendors, are not permitted, except as governed by strict internal regulations.
Menerima dan memberikan hadiah baik dari mereka yang telah menjadi nasabah dan vendor Citi maupun mereka yang merupakan calon nasabah dan vendor Citi, tidak diijinkan kecuali telah diatur dalam peraturan internal yang ketat;
We fully support the objectives of the U.S. Foreign Corrupt Practices Act and have strict control over the giving of anything of value to any government official.
Kami mendukung tujuan dari Foreign Corrupt Practice Act dan mempunyai kontrol yang ketat atas pemberian sesuatu yang berharga kepada pegawai pemerintah;
Records Creation and Management
Pembuatan Dokumen
Citi Employees are responsible for the integrity of the information, reports and records under employee’s control. Records must be maintained in sufficient detail as to reflect accurately all Citi transactions. This includes appropriate accounting and internal financial controls.
Anda bertanggungjawab terhadap keterpaduan informasi, laporan dan catatan yang berada di bawah pengawasan Anda. Catatan haruslah menyimpan data yang cukup sehingga mencerminkan seluruh transaksi Citi secara akurat.
Financial and Tax Reporting
Pelaporan Keuangan dan Pajak
Financial statements must always be prepared in accordance with generally accepted accounting principles and fairly present, in all material respects, Citi’s financial condition and results. Citi is also committed to accuracy in tax-related records, and to tax reporting in compliance with the overall intent and letter of applicable
Pelaporan keuangan harus selalu dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang dapat diterima secara umum dimana laporan tersebut harus benar – benar menyajikan hasil dan kondisi keuangan Citi sesungguhnya. Citi juga berkomitmen terhadap kebenaran dari dokumen-dokumen yang terkait dengan pajak, dan terhadap pelaporan pajak sesuai dengan seluruh maksud dan tujuan yang tertuang di dalam undangundang yang berlaku.
laws.
dan
Pengelolaan
Vendor Relationships
Hubungan dengan Vendor
We treat our vendors fairly. All businesses must comply with the Citi Vendor Selection and Management Policy. Vendors and service providers must adhere toall applicable laws and Citi policies.
Kami memperlakukan Vendor dengan adil. Seluruh unit usaha harus mematuhi Kebijakan Citi dalam Pemilihan dan Pengelolaan Vendor. Vendor dan penyedia jasa harus mematuhi seluruh undang-undang dan kebijakan Citi yang berlaku serta setuju untuk menjaga kerahasiaan hubungan mereka dengan Citi
7 of 43
Political Activities and Contributions
Kontribusi dan Kegiatan Politik
Political activities must be pre-approved by Citi‘s Global Government Affairs Office.
Kegiatan politik haruslah mendapat persetujuan terlebih dahulu oleh Global Government Affairs Office
There are a variety of laws that regulate political activities of Citi. Any unauthorized political activity by employees could result in a legal violation, civil or criminal penalty, a ban on doing business and/or reputational risk for Citi. Political activity includes (1) lobbying and (2) making corporate political contribution or social political contributions or using Citi funds or resources or voluneteering personal services during company time for public office, political party committee or political committee.
Insider Trading
Terdapat beragam undang-undang yang mengatur kegiatan politik Citi. Kegiatan politik tidak sah yang dilakukan karyawan dapat mengakibatkan pelanggaran hukum, hukuman pidana atau perdata, larangan untuk menjalankan bisnis dan/atau resiko reputasi bagi Citi. Aktivitas yang dimaksud (1) Melakukan lobi (2) Membuat konstribusi politik korporasi, atau melaksanakan kontribusi politik, atau menggunakan dana atau sumber daya, atau memberikan layanan pribadi secara sukarela selama jam kerja atas nama kandidat yang berkampanye untuk jabatan pemerintahan, partai politik atau komite politik. Perdagangan Orang Dalam
Citi policy and the laws of many countries prohibit trading in the securities (including equity securities, convertible securities, options, bonds and any stock index containing the security) of any company while in possession of material, nonpublic information (also known as “inside information”) regarding the company. This prohibition applies to Citi securities as well as to the securities of other companies. It applies to transactions for any Citi account, client account or personal account.
Kebijakan Citi dan undang-undang di banyak Negara melarang perdagangan dalam surat-surat berharga (termasuk surat-surat berharga ekuitas, ekuitas yang dapat ditukar, opsi, obligasi dan indeks saham apapun yang mengandung surat berharga) dari perusahaan apapun selagi dalam kepemilikan informasi nonpublik yang penting (juga dikenal sebagai “rahasia perusahaan”) mengenai perusahaan. Larangan ini berlaku pada surat-surat berharga Citi dan juga suratsurat berharga dari perusahaan lain. Larangan ini berlaku terhadap transaksi bagi rekening Citi, rekening nasabah maupun rekening pribadi.
Personal Investments in Citi and Other Securities
Investasi Pribadi di Citi dan Surat Berharga Lain
Citi supports employee stock ownership. Investments in Citi securities (or the securities of its publicly traded subsidiaries) for personal accounts should be made with a long-term orientation and as part of a broader investment strategy.
Citi mendukung kepemilikan saham bagi karyawan. Investasi dalam surat-surat berharga Citi (atau suratsurat berharga dari subsidiarinya yang diperdagangkan bagi publik) untuk rekening pribadi harus dibuat dengan orientasi jangka panjang dan sebagai bagian dari strategi investasi yang lebih luas.
8 of 43
Citi employees are prohibited from trading in publicly traded securities (including Citi securities) for their personal accounts if employee possess material nonpublic information about the security or the issuer (including Citi).
Employee Conflicts of Interest
Karyawan Citi dilarang untuk memperdagangkan surat-surat berharga yang diperdagangkan secara public (termasuk surat berharga Citi) untuk rekening pribadi jika karyawan memegang informasi non-public yang material mengenai surat berharga maupun penerbitnya (termasuk Citi). Konflik Kepentingan Karyawan
Employees must be sensitive to any activities, interests or relationships that might interfere with, or even appear to interfere with, employees’ ability to act in the best interests of Citi and our clients. Some areas in which real or perceived conflicts of interest may arise.
Karyawan harus peka terhadap kegiatan, kepentingan atau hubungan apapun yang dapat mengganggu atau tampaknya mengganggu kemampuan karyawan untuk melakukan tindakan terbaik bagi kepentinganCiti dan nasabah kita. Beberapa area yang dapat menimbulkan konflik kepentingan antara lain:
(1) (2) (3) (4)
(1) Kegiatan Bisnis di tempat lain (2) Peluang Korporasi (3) Hubungan bisnis dengan Pihak Terkait (4) Hubungan Bisnis Pribadi
Outside Business Activities Corporate Opportunities Related Party Business Dealing Personal Business Dealings
Charitable Contributions
Kontribusi Amal
Charitable contributions funded by Citi should support the Company’s philanthropic objectives and should be allocated across a variety of charitable institutions.
Kontribusi amal yang didanai oleh Citi harus mendukung tujuan kemanusiaan Perusahaan dan harus dialokasikan ke berbagai lembaga amal yang ada.
Charitable contributions may not be given by Citi or requested by an employee, customer, vendor or other business partner as a condition of or in order to influence a business decision (no “quid pro quo”) or be made for the benefit of any one individual.
Kontribusi amal tidak boleh diberikan oleh Citi atauatas permintaan karyawan, nasabah, vendor atau mitra usaha lainnya sebagai suatu syarat untuk mempengaruhi keputusan bisnis (tanpa kompensasi) atau dilakukan untuk kepentingan individu tertentu.
To prevent dealings with inappropriate charitable organizations, the Citi Global Anti-Money Laundering (“AML”) Grantmaking and Charitable Giving Due Diligence Procedures must be followed.
Untuk mencegah hubungan dengan organisasi amal yang tidak tepat, maka kami harus mematuhi Prosedur Pemeriksaan dalam Pemberian Amal dan Sumbangan sesuai Anti Pencucian Uang Global yang diterapkan oleh Citi.
Fair and Free Markets
Pasar yang Bebas dan Adil
Citi is committed to promoting free and competitive markets. Any attempt by a Citi representative to manipulate or tamper with the markets or the prices of securities,
Citi berkomitmen untuk mendukung pasar yang bebas dan bersaing. Segala bentuk upaya yang dilakukan perwakilan Citi untuk memanipulasi atau
9 of 43
options, futures or other instruments will not be tolerated.
financial
Required Employee Reporting
mempengaruhi pasar atau nilai surat berharga, opsi, saham atau instrumen keuangan lainnya tidak akan ditolerir. Pelaporan Wajib bagi Karyawan
Employees must notify a compliance officer and their human resources representative if they become or have ever been the subject of any arrest, summons, subpoena, arraignment, indictment or conviction for any criminal offense, including any participation in a pretrial diversion program or similar program.
Karyawan Citi harus melapor kepada staf kepatuhan dan perwakilan sumber daya manusia Anda bila ada mengalami atau pernah mengalami penangkapan, panggilan sidang, dakwaan, tuduhan atau hukuman atas segala bentuk tindak kriminal, termasuk segala bentuk keterlibatan dalam program pengalihan pra-peradilan maupun program serupa.
Undertaking to Repay Legal Expenses
Tindakan untuk Mengganti Biaya-biaya Hukum
In certain circumstances, Citi may advance fees and expenses for outside counsel to represent an employee in connection with the employee’s defence of a civil or criminal action, suit or proceeding arising from the employees’ service as an officer, director or employee of Citi. The employee must agree to repay all these expenses to Citi if it ultimately turns out that the employee is not entitled to indemnification of such expenses.
Media and Public Appearances
Dalam kondisi tertentu, Citi memungkinkan untuk membayar biayabiaya untuk kepentingan hukum dalam rangka membela karyawan atas tindakan pidana atau perdata, tuntutan atau perkara hukum yang timbul dari tugastugas karyawan sebagai staf, direktur atau karyawan Citi. Karywan harus membayar semua biaya ke Citi jika karyawan tidak berhak mendapatkan ganti rugi terebut. Penampilan Publik dan Media
Citi has issued guidelines to ensure that employees do not violate public disclosure requirements when communicating with investors, analysts or the press. These guidelines are part of Citi’s commitment to full compliance with the Securities and Exchange Commission’s Regulation FD (Fair Disclosure).
Citi telah menerbitkan pedoman untuk menjamin bahwa karyawan tidak melanggar syarat-syarat pengungkapan publik saat karyawan berkomunikasi dengan investor, analis maupun pers. Pedoman tersebut merupakan bagian dari komitmen Citi untuk sepenuhnya mematuhi Securities and Exchange Commission’s Regulation FD (Fair Disclosure)
Commitment to the Environment
Komitmen terhadap Lingkungan
Citi has taken a leadership role in running its businesses in an environmentally sensitive manner. We support the Equator Principles, a global set of environmental and social guidelines for financing infrastructure projects.
Citi telah mengambil peran utama dalam menjalankan bisnisnya dengan cara-cara yang peka terhadap lingkungan. Kami mendukung Prinsip-prinsip Equator, yaitu suatu panduan lingkungan dan sosial berskala internasional untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur.
10 of 43
Anti- Boycott Laws
Undang-undang Anti Pemboikotan
U.S. law prohibits U.S. persons from taking actions or entering into agreements that have the effect of furthering any unsanctioned boycott of a country that is friendly to the U.S.
Hukum di AS melarang warganya melakukan tindakan atau menandatangani perjanjian yang dapat berdampak pada timbulnya pemboikotan terhadap suatu negara yang bersahabat dengan AS.
U.S. Embargoes and Sanctions
Sanksi dan Embargo Amerika Serikat
Citi complies fully with U.S. economic sanctions and embargoes restricting U.S. persons, corporations and, in some cases, foreign subsidiaries from doing business with certain countries, groups and individuals, including organizations associated with terrorist activity and narcotics trafficking.
Citi sepenuhnya mematuhi embargo dan sanksi ekonomi AS yang melarang warga AS, perusahaan dan dalam beberapa kasus, subsidiari asing untuk berbisnis dengan negara-negara, kelompok dan individu tertentu, termasuk organisasi yang terkait dengan aktivitas terorisme dan perdagangan narkotik.
11 of 43
OWNERSHIP AND MANAGEMENT
KEPEMILIKAN DAN MANAJEMEN
Citibank N.A. Indonesia (“Citi Indonesia”) is a branch of Citibank N.A.. Citibank N.A. is an indirect subsidiary of Citigroup Inc. (“Citi”) and has its principal place of business in New York, New York, USA.
Citibank N.A. Indonesia (“Citi Indonesia”) merupakan cabang dari Citbank N.A. yang merupakan anak perusahaan tidak langsung dari Citigroup Inc. (“Citi”) dan mempunyai pusat usaha di New York, New York, USA.
As of December 31, 2008, The Bank was managed by the following officers (“Senior Management”):
Pada tanggal 31 Desember 2008, Bank dikelola oleh pejabat sebagai berikut (“Pimpinan”):
Citi Country Officer / GCG Business Head
Citi Country Officer / GCG Business Head
- Shariq Mukhtar
- Shariq Mukhtar
ICG Business Manager - Tigor Siahaan
ICG Business Manager - Tigor Siahaan
CPB Business Manager - David Gormley
CPB Business Manager - David Gormley
Compliance Director - Mirah Wiryoatmodjo
Compliance Director
Below is the outline of organization chart of Citibank N.A., Indonesia as at 31 December 2008:
Di bawah ini adalah struktur organisasi dari Citibank N.A., Indonesia per posisi 31 Desember 2008 secara garis besar.2
- Mirah Wiryoatmodjo
Citibank, N.A., Indonesia
Institutional Clients Group (ICG) • Capital Markets And Banking – Corporate Banking – Local Commercial Banking – Global Subsidiary Group • Treasury and Trade Solution – Cash Management – Trade – Securities and Fund Services
Global Consumer Group (GCG) • Cards – Mastercard and Visa • Consumer Banking (Retail Banking) – Wealth Management – Retail Assets – Real Estate • Consumer Finance – Personal Loans – Auto Loan
12 of 43
Citi Private Banking (CPB) Wealth Management Services
MANAGEMENT’S REPORT
LAPORAN TUGAS MANAJEMEN
Senior Management has the responsibility of establishing business goals, strategies and policies. They are also responsible for the implementation and monitoring of the company plans and policies. The Citi Country Officer (‘CCO’) is responsible for orchestrating company wide focus and resources to ensure that the company polices and strategies are implemented in accordance with the business plans by working closely with the senior management team. Senior Management in return has responsibility for the development and implementation of business plans for their respective functional areas
Pimpinan bertanggung jawab dalam penyusunan sasaran bisnis, strategi dan kebijakan perusahaan. Pimpinan juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pemantauan terhadap rencana dan kebijakan perusahaan. Citi Country Officer (‘CCO’) bertanggung jawab dalam memadukan kebijakan dan sumber daya yang ada untuk memastikan pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan telah sesuai dengan rencana perusahaan, dengan kerja sama yang erat diantara Pimpinan. Selain itu, Pimpinan juga bertanggung jawab atas pengembangan dan pelaksanaan rencana perusahaan sesuai dengan lingkup kerjanya masing-masing.
In performing their responsibilities, Senior Management is assisted by executive members in each of their functional scope and other committees with control functions as per corporate governance structure.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pimpinan dibantu oleh para eksekutif dalam bidang tugas masing – masing dan oleh beberapa komite yang mempunyai fungsi kontrol dalam rangka pelaksanaan tata kelola perusahaan.
Senior Management has also established SKAI (Independent Internal Audit), Risk Management Units and Compliance Unit.
Selain itu, Pimpinan juga telah membentuk SKAI (Satuan Kerja Audit Independen), SKMR (Satuan Kerja Manajemen Resiko) dan Satuan Kerja Kepatuhan.
SKAI is fully responsible for monitoring assessment of internal control depending on risk levels and corrective action plans including corrective actions derived from audits either from ARR ( Audit Risk Review – which is an independent internal audit from head office) or audit findings from regulators
SKAI (Satuan Kerja Audit Independen) bertugas melakukan monitoring dan assessment atas pelaksanaan pengendalian internal berkenaan dengan tingkat resiko yang dihadapi serta usaha-usaha perbaikan termasuk penyelesaian temuan audit baik dari ARR (Audit Risk Review - yang merupakan satuan kerja internal audit dari kantor pusat) maupun temuan audit dari regulator.
Risk Management Units are responsible for monitoring the implementation of risk management within the Bank independently from other risk taking units. Risk Management Units also perform monitoring and ensuring that appropriate corrective actions are taken improve effectiveness of risk management in the Bank.
SKMR (Satuan Kerja Manajemen Resiko) bertugas memantau pelaksanaan manajemen resiko pada bank secara independen dari pihak-pihak pengambil resiko dalam rangka kegiatan usaha bank. Selain itu SKMR juga melakukan pengawasan dan memastikan bahwa tindakan perbaikan yang diperlukan telah diambil untuk lebih meningkatkan efektifitas manajemen resiko pada bank.
13 of 43
REPORTS ON COMMITTEES
LAPORAN TUGAS KOMITE
Audit Committee
Komite Audit
Bank Audit Committee function is perfomed by “Audit and Risk review (ARR)” who review audit activities which were reviewed by SKAI and monitor Corrective Action completed by Citibank N.A, Indonesia of Bank Indonesia audit and External Audit (Independent Accountant)
Fungsi Komite Audit Bank dilakukan oleh “Audit and Risk review (ARR)” yang melakukan review atas kegiatan audit yang dilakukan oleh SKAI dan pemantauan atas corrective action yang dilakukan oleh Citibank NA, Indonesia atas audit yang dilakukan BI dan audit ekstern (KAP).
In addition, the Citigroup Audit Committee resides in New York. The Committee performs monitoring and evaluation of audit planning and implementation as well as monitoring of audit result and follow up actions in order to assess the adequacy of internal control including the adequacy of the financial reporting process. The Committee also has the authority to recommend the appointment of the external accounting firm to be used to audit Citi’s financial statements.
Selain itu Citigroup juga memiliki Komite Audit yang berkedudukan di Kantor Pusat bank yaitu di New York. Komite ini selain memantau dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit juga memantau tindak lanjut atas hasil audit untuk mengetahui kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan dalam proses pelaporan keuangan. Komite juga memiliki wewenang untuk memberikan rekomendasi pengangkatan kantor akuntan publik yang akan digunakan untuk memeriksa laporan keuangan bank.
The Audit Committee members meet the independence, experience, and expertise requirements of the prevailing laws and regulations.
Anggota dari Komite Audit telah mematuhi ketentuan yang berlaku atas independensi, pengalaman kerja dan keahliannya.
Risk Monitoring Committee
Komite Pemantau Risiko
The Risk Monitoring Committee is monitored at the Regional level. There is an Audit Work Group/Business Risk Compliance & Control Committee (AWG/BRCC) who monitored risk and control effectively at each Country level and Regional Level.
Komite Pemantau Resiko di lakukan pada tingkat Regional, terdapat Audit Working Group/Business Risk Compliance & Control Committee (AWG/BRCC) yang memantau resiko dan efektifitas control yang dilakukan di level Negara masing-masing dan kantor Regional.
AWG/BRCC receive reports from each risk management unit and CCC (Country Compliance Committee).
AWG/BRCC memperoleh laporan dari masing-masing unit manajemen risiko dan juga laporan dari CCC (Komite Manajemen Risiko).
Hence, AWG/BRCC Monitoring Committee.
Dengan demikian, AWG/BRCC sebagai Komite Pemantau Risiko.
function
as
Risk
.
14 of 43
berfungsi
Remuneration Committee
Komite Remunerasi
Citi Indonesia does not have a local remuneration committee. However, oversight for all local Human Resources issues including remuneration is performed by Regional Human Resources Office in conjunction with the relevant businesses.
Citi Indonesia tidak mempunyai komite remunasi dalam negeri. Namun fungsi dan tanggung jawab “oversight” atas kebijakan Human Resouces termasuk remunerasi dilakukan oleh Kantor Regional Human Resources (HRD) bersamaan dengan unit usaha terkait.
Country HR needs to obtain approval for any changes to existing plans and or new plans; and any changes in financing methods or funding vehicles for Employee Benefits.
Dalam pelaksanaannya, kebijakan HRD di Indonesia harus mendapatkan persetujuan yaitu untuk semua program benefit baru dan atau perubahan program benefit karyawan, termasuk perubahan dalam hal metode pendanaan atau sumber pendanaannya.
The approval includes country management, regional HR, and up to Global International Benefit Unit approval.
Persetujuan yang dimaksud adalah persetujuan dari manajemen di Indonesia, regional HRD and sampai kepada Unit Global Internasional Benefit.
Based on the approval obtained in 2007, Citi Indonesia provided new loan limit to its Officers level effective January 1st, 2008.
Sesuai dengan persetujuan yang didapatkan pada tahun 2007, Citi Indonesia memberlakukan kenaikan batas maksimum pemberian hutang kepada karyawan efektif 1 Januari 2008.
In 2008, Citi Indonesia obtained the approval to increase the Medical Benefit limit to its employees. In order to obtain the necessary approval, information on market practice and financial impact were provided. The new limit approval became effective on July 1st, 2008.
Pada tahun 2008, Citi Indonesia mendapatkan persetujuan untuk menaikkan batas manfaat kesehatan bagi karyawannya. Dalam rangka mendapatkan persetujuan tersebut, HRD memberikan informasi pendukung seperti data praktik yang terjadi di pasar dan pengaruhnya terhadap keuangan perusahaan. Kenaikan batas tersebut disetujui dan diberlakukan efektif sejak tanggal 1 Juli 2008.
Other employee benefits have also been revised in 2008 following the closure of the negotiation with Union.
Pada tahun 2008, beberapa manfaat yang diberikan kepada karyawan juga telah direvisi sesuai dengan hasil negosiasi dengan pihak Serikat Pekerja Citi Indonesia.
15 of 43
PERFORMANCE OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT
PENERAPAN KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERN
COMPLIANCE
KEPATUHAN
Citi Indonesia hires dedicated compliance resources for its business franchise risks, directly lead by the Compliance Director.
Citi Indonesia mempunyai sumber daya yang berdedikasi di bagian kepatuhan yang dipimpin langsung oleh pejabat yang berfungsi sebagai Direktur Kepatuhan.
The Compliance Unit in Citi Indonesia has the following roles and responsibilities:
Satuan Kerja Kepatuhan (“Kepatuhan”) di Citi Indonesia berperan dan mempunyai tanggung jawab sbb:
•
Advise the CCO, Country Management and the various businesses on compliance risks Work with Regulators in implementation of regulations Ensure consistency of Citi Policies with Country’s requirements as well as Ethics and Business Practices Conduct and monitor required compliance training
• Memberikan masukan kepada pimpinan, pejabat bank dan unit usaha atas risiko kepatuhan; • Bekerja sama dengan regulator dalam penerapan peraturan-peraturan; • Memastikan pelaksanaan kebijakan Citi telah konsisten dengan yang dipersyaratkan di Indonesia terhadap pelaksanaan / praktek etik dan bisnis; • Melaksanakan dan memantau pelatihan kepatuhan yang dipersyaratkan;
Reports of Compliance function activities in Citi Indonesia for the year 2008 is as follows:
Laporan atas kegiatan Kepatuhan Citi Indonesia selama tahun 2008 dapat disampaikan sebagaimana di bawah ini:
Monitoring Changes in Laws and Regulations and the Regulatory Environment
Pemantauan atas perubahan undang-undang, peraturan dan kebijakan kepatuhan
Compliance has reviewed changes of regulations issued in 2008 and has discussed the implementation of its regulation with regulator. Compliance has also provided explanation and communication to related business units on a timely manner and has performed required training, monitoring and implementation of procedure on those regulatory changes.
Kepatuhan telah meneliti perubahan atas peraturan pada tahun 2008 dan melakukan diskusi atas penerapan peraturan-peraturan tersebut dengan regulator. Kepatuhan juga telah memberikan penjelasan dan penerangan kepada unit usaha terkait secara tepat waktu serta telah melakukan pelatihan, pemantauan dan penerapan prosedur yang diperlukan atas penerapan peraturan – peraturan tersebut.
• • •
16 of 43
Monitoring Changes Compliance Policies
in
Citi
Pemantauan atas kebijakan kepatuhan
perubahan
Compliance is responsible for monitoring new and updating to Citi Compliance Policies and communicating these changes to the relevant businesses in a timely manner. Policy updates are received from Global/Sector/Regional Compliance through coordination by Regional Compliance. In 2008, Compliance has coordinated with Regional Compliance the roll out of various policy changes to the business. This process involved providing advice to the business on establishing necessary compliance and control processes in order to meet the requirements and monitor businesses’ adherence to Citi policies and Local Regulations.
Kepatuhan bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan terhadap kebijakan kepatuhan Citi, baik kebijakan baru ataupun perubahan. Informasi perubahan kebijakan diterima dari kantor pusat / kantor wilayah melalui koordinasi Regional Compliance. Selama tahun 2008, Kepatuhan telah berkoordinasi dengan Regional Compliance atas perubahan-perubahan kebijakan. Proses ini mengikut sertakan pemberian masukan kepada unit usaha untuk memenuhi persyaratan kepatuhan dan telah melakukan pemantauan untuk memastikan kesesuaian terhadap kebijakan kepatuhan Citi dan Peraturan Negara.
Compliance Participation in Key Governance Committees
Partisipasi pada komite-komite tata kelola perusahaan
Compliance participates in various corporate governance committees so as to enable Compliance to be aware of corporate issues and highlight potential compliance risks. This participation also allows Compliance to be fully appraised on business updates and to actively participate in ensuring that the business meets its objective and complies with applicable laws, rules, regulations and policies.
Kepatuhan ikut serta dalam berbagai komite tata kelola perusahaan sehingga memungkinan kepatuhan untuk mengetahui masalah-masalah yang mungkin dihadapi oleh Bank. Keikutsertaan ini juga memungkinkan Kepatuhan untuk mengetahui kegiatan usaha terkini dan berperan serta untuk memastikan bahwa usaha bank dapat berjalan maju sesuai dengan undang-undang, peraturan dan kebijakan yang berlaku.
Transactions and Product Reviews
Penelitian Produk
Compliance is regularly involved in the reviews of proposed transactions and/or products that the businesses seek to offer to clients to ensure that such transaction/product comply with Citi policies and local/U.S laws and regulations. This is achieved through Compliance review and approval of Product Programs offered by business.
Kepatuhan secara teratur terlibat dalam penelitian kepatuhan atas transaksi dan atau produk yang akan ditawarkan kepada nasabah dari unit usaha dengan tujuan untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan Citi dan peraturan yang berlaku. Hal ini dicapai melalui penelitian (review) dan persetujuan Kepatuhan atas program produk yang ditawarkan oleh unit usaha.
17 of 43
atas
Transaksi
dan
Corrective Action Plan Tracking
Pemantauan Tindakan Perbaikan
Compliance monitors the status of all regulatory Corrective Action Plans (“CAP”). Compliance ensures that all CAPs are assigned, tracked and validated before closure. During 2008, there were no delays detected or reported on CAPs.
Kepatuhan melakukan pemantauan atas status tindakan perbaikan terkait dengan peraturan dan temuan-temuan audit. Bagian Kepatuhan memastikan bahwa semua tindakan perbaikan telah diberikan, dimonitor dan divalidasi sebelum penutupan. Selama tahun 2008, tidak terdapat keterlambatan atas tindakan perbaikan
AML Monitoring
Pemantauan Anti Laundering (AML)
Compliance continues to maintain a robust AML monitoring in 2008, which included timely reporting of unusual or suspicious transactions as well as other info obtained such as negative publicity, local regulators request, etc. Citi Indonesia received a final rating of 2 from Bank Indonesia (Central Bank) KYC/AML Audit.
Kepatuhan terus melakukan pemantauan berkesinambungan atas transaksi nasabah di tahun 2008 termasuk pendeteksian transaksitransaksi yang diduga tidak regular atau mencurigakan dan telah melaporkan hal ini kepada PPATK secara tepat waktu. Citi Indonesia memperoleh rating final 2 dari hasil audit Bank Indonesia dalam KYC/AML di tahun 2008.
INTERNAL AUDIT
INTERNAL AUDIT
Citi Indonesia has implemented an independent audit function structure where reporting line on Internal Audit Head is made directly to CCO and Regional Asia Pacific Compliance & Control.
Citi Indonesia telah menjalani fungsi audit intern dan struktur dari fungsi audit intern ini independen dari unit operasional lain dengan Kepala Satuan Kerja Audit Intern (Kepala SKAI) yang bertanggung jawab langsung ke CCO dan Regional Asia Pacific Compliance & Control.
Internal audit charter containing authority and independency of Internal Audit has been established and approved by local management.
Piagam Audit Intern berisi wewenang dan independensi dari audit intern yang disusun dan disetujui oleh manajemen.
Citi internal audit function structure has been set for the purpose of safeguarding assets, verifying the accuracy and reliability of accounting data, ensuring compliance with policies set by management and local regulator.
Fungsi audit internal Citi telah dibentuk dengan tujuan menjaga kekayaan perusahaan, memeriksa ketepatan dan keandalan data akuntansi, meyakinkan bahwa bank telah mematuhi ketentuan-ketentuan baik yang dikeluarkan oleh manajemen secara internal maupun pengawas.
A formulated written Internal Audit Manual outlining how audit should conduct its function is in place. For this purpose, Citi Indonesia has followed Bank Indonesia Standards for the practice of the Bank Internal Audit Function. On an annual basis, an Internal Audit Plan is
Prosedur tertulis audit internal menjadi panduan auditor dalam menjalankan fungsinya. Untuk tujuan ini, Citi Indonesia telah mengikuti standard yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu Standard Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB).
18 of 43
Money
created to reflect coverage of an annual review scope for Citi Indonesia. The Internal Audit Plan is prepared on a ‘risk based’ approach to achieve an effective and effiecient audit result. Upon completion of each audit review, a written report containing objectives, scope, approach of audit, audit findings, recommendation and conclusion is formalized in a timely manner and distributed to the management of the business/function which was subject of the audit, auditees, CCO, Compliance Director and submitted to Bank Indonesia on semi-annually basis. Audit findings are tracked and monitored closely to ensure that corrective actions have been completed within the agreed target date, and to ensure that adequate validation has been done prior to the closure of the issue.
Secara tahunan, rencana audit intern disusun untuk mencerminkan luas dari review yang akan dilakukan untuk Citi Indonesia. Rencana audit intern disusun berdasarkan pendekatan berbasis resiko yang bertujuan untuk mencapai hasil audit yang efektif dan efisien. Dalam proses penyelesaian audit, laporan secara tertulis yang berisi tujuan, luas, pendekatan audit, hasil temuan audit, rekomendasi dan kesimpulan harus diformulasikan dan didistribusikan secara tepat waktu ke pihak manajemen unit usaha yang yang diaudit, CCO, Direktur Kepatuhan dan dilaporkan ke Bank Indonesia dalam periode setengah tahunan sekali. Hasil temuan audit diawasi dan dipantau secara terus menerus untuk meyakinkan bahwa tindak lanjut penyelesaian telah dilakukan dalam periode yang telah ditargetkan, dan juga untuk meyakinkan bahwa validasi yang cukup telah dilakukan sebelum issue atas tersebut ditutup.
EXTERNAL AUDIT
EKSTERNAL AUDIT
Citi Indonesia has been audited by KPMG beginning with the 2004 financial closing. KPMG finalised Citi Indonesia’s 2008 audited financials on April 21, 2009 with an unqualified opinion based on the independent Auditor's Report No. L.08 - 2718 - 09/IV.21.001. Citi is required to change its external auditor every five years and the next change is scheduled to occur in 2009.
Citi Indonesia telah diaudit oleh KPMG sejak akhir tahun laporan 2004. KPMG telah menyelesaikan audit keuangan 2008 pada tanggal 21 April 2009 dengan opini unqualified berdasarkan Laporan Audit Independen No.L.08 - 2718 - 09/IV.21.001. Citi juga diharuskan mengganti eksternal auditor setiap lima tahun, dan pergantian berikutnya dijadwalkan pada tahun 2009.
19 of 43
RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION AND INTERNAL CONTROL
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DAN INTERNAL KONTROL
Citi’s risk management framework is designed to balance strong corporate oversight with well-defined independent risk management functions within each business. The risk managers supporting each of our businesses are responsible for establishing and implementing risk management policies and practices within their business, overseeing and critically evaluating the risk in their business, and for applying risk control policies that enhance and address the requirements of the business.
Kerangka kerja manajemen resiko Citi dibuat untuk menyeimbangi pengawasan korporasi yang kuat dengan fungsi manajemen resiko yang mandiri (independen) di dalam setiap bisnis. Manajer resiko yang memberi support kepada setiap bisnis kami bertanggung jawab untuk membuat dan menjalankan peraturan dan praktek manajemen resiko di dalam bisnis, mengawasi dan mengevaluasi resiko di bisnis mereka, dan mengaplikasikan peraturan resiko control yang memperkuat dan memenuhi apa yang diperlukan oleh bisnis.
During the course of 2008, Risk Management, working with input from the Business and Finance, provided enhanced periodic updates to senior management on significant potential exposures across the Citi organization arising from risk concentrations. These risk assessments are forward-looking exercises, intended to inform senior management about the potential economic impacts to Citi that may occur, directly or indirectly, as a result of hypothetical scenarios. These exercises are a supplement to the standard limit-setting and risk capital exercises, as the risk assessment process incorporates events in the marketplace and within Citi that impact our outlook on the form, magnitude, correlation and timing of identified risks that may arise. In addition to enhancing awareness and understanding of potential exposures, these assessments then serve as the starting point for developing risk management and mitigation strategies.
Selama tahun 2008, Manajemen Resiko, bekerja sama dengan Bisnis dan Finance, memberikan update secara berkala kepada manajemen senior mengenai potensi eksposur yang tinggi pada organisasi Citi dari konsentrasi resiko. Evaluasi resiko ini adalah latihan untuk melihat ke depan, diperuntukan untuk memberi informasi kepada manajemen senior tentang potensi dampak ekonomi terhadap Citi yang mungkin terjadi, secara langsung atau tidak langsung, berdasarkan hasil dari berbagai skenario hipotesis. Latihan ini adalah tambahan dari penentuan limit yang standard dan latihan resiko capital, karena proses evaluasi kredit memasukan segala kejadian yang terjadi di market dan di dalam Citi yang memberikan dampak kepada proyeksi kami dalam bentuk, magnitude, korelasi, dan waktu dari resiko yang telah diidentifikasikan yang mungkin akan timbul. Sebagai tambahan dari pengertian dan awareness kami mengenai potensi eksposur, evaluasi ini menjadi titik permulaan untuk membangun manajemen resiko dan strategi mitigasi.
CREDIT RISK MANAGEMENT PROCESS
PROSES MANAJEMEN RESIKO KREDIT
Credit risk is the potential for financial loss resulting from the failure of a borrower or counterparty to honor its financial or contractual obligations. Global Credit Risk
Resiko kredit dapat menjadi potensi kerugian finansial yang disebabkan oleh kegagalan peminjam untuk menepati obligasi finansial atau kontrak. Global Credit Risk Policy and
20 of 43
Policy and Procedure (CRP&P), Indonesian Local Credit Policy (ILCP) and Credit Program & Procedures Manual are in place to manage credit risk. Similarly, Global Consumer Credit Fraud and Risk Policy (GCCFRP), Business Credit Policy and Procedure Manual (BCPPM), and Internal Operating Manual (IOM) are applied to the Consumer Business. These policies and procedures are reviewed periodically. Citi will continue conducting Rapid Portfolio Review (RPR)/Stressed Tests to assess portfolio impact arising from event risks relevant at the time (for e.g. global economic crisis, high oil prices).
Procedure (CRP&P), Indonesian Local Credit Policy (ILCP) dan Credit Program & Procedures Manual sudah tersedia untuk mengatur resiko kredit. Demikian pula, Global Consumer Credit Fraud and Risk Policy (GCCFRP), Business Credit Policy and Procedure Manual (BCPPM), dan Internal Operating Manual (IOM) juga diaplikasikan di Bisnis Konsumer. Peraturan and prosedur ini di review secara berkala. Citi akan terus melakukan Rapid Portfolio Review (RPR)/Stressed Tests untuk menganalisa dampak kepada portofolio yang disebabkan oleh situasi kredit yang terjadi pada waktu tersebut (sebagai contoh, krisis ekonomi global, harga minyak yang tinggi).
Documentation for the credit portfolio is part of our Record Retention Policy, which is customized to cater for the requirements of Indonesian Corporate Law as well as our Head Office in New York. This policy is also reviewed on periodic basis.
Dokumentasi portfolio kredit adalah bagian dari Peraturan Penyimpanan Record, yang disesuaikan dengan Peraturan Korporasi di Indonesia maupun peraturan dari kantor pusat kami di New York. Peraturan ini juga di review secara berkala.
Credit Policy governing the acquisition criteria, credit limit assignment, account maintenance, collection, fraud management, etc. are reviewed regularly to accommodate recent environment changes and to ensure our booking quality and portfolio performance. Fraud deterrent systems are established to early detect fraud activities and to maximize fraud recovery.
Peraturan Kredit mengenai kriteria penerimaan, penetapan kredit limit, account maintenance, collection, manajemen fraud, dll direview secara berkala untuk mengantisipasi perubahan situasi dan untuk memastikan kualitas account dan performa portofolio. Sistem fraud sudah tersedia untuk mengenali aktivitas fraud sedini mungkin dan untuk memaksimalkan recovery dari fraud.
Consumer Credit Risk
Resiko Kredit Konsumer
Within Global Consumer, credit risk management is responsible for establishing the Consumer Credit Policy, approving business-specific policies and procedures, monitoring business risk management performance, providing ongoing assessment of portfolio credit risk, ensuring the appropriate level of loan loss reserves, and approving new products and new risks. Approval policies for a product or business are tailored to internal profitability and credit risk portfolio performance.
Dalam Konsumer Global, manajemen resiko kredit bertanggung jawab untuk membuat Peraturan Kredit Konsumer, membuat keputusan untuk peraturan dan prosedur bisnis, memonitor performa bisnis manajemen resiko, melakukan review terhadap portofolio resiko kredit, memastikan kecukupan loan loss reserve dan membuat keputusan terhadap produk baru dan resiko baru. Keputusan peraturan terhadap suatu produk atau bisnis disesuaikan dengan performa profitabilitas dan resiko kredit.
21 of 43
Consumer Portfolio Review
Review Portofolio Konsumer
Citi’s consumer loan portfolio is comparatively diversified by both product and location. In the Consumer portfolio, credit loss experience is often expressed in terms of annualized net credit losses as a percentage of average loan balances. Consumer loans are generally written off no later than a predetermined number of days past due on a contractual basis, or earlier in the event of decease and/or bankruptcy. These are placed on a nonaccrual basis when it is determined that the payment of interest or principal is past due for 90 days or more.
Portofolio konsumer Citi didiversifikasikan secara komparatif baik terhadap produk dan lokasi. Pada portofolio konsumer, kerugian kredit sering diekspresikan dalam kerugian kredit bersih yang disetahunkan dan dipersentasekan terhadap baki debit rata-rata. Hutang konsumer pada umumnya dihapusbukukan tidak lebih dari banyaknya hari keterlambatan yang telah ditentukan, atau lebih dini dalam kasus kematian dan/atau kebangkrutan debitur. Ini diposisikan menjadi non-accrual basis ketika pembayaran interest atau principal telah melewati 90 hari atau lebih.
Corporate Credit Risk
Resiko Kredit Korporasi
For corporate clients across the organization, the credit process is grounded in a series of fundamental policies, including: • Joint business and independent risk management responsibility for managing credit risks; • Single center of control for each credit relationship that coordinates credit activities with that client; • Portfolio limits to ensure diversification and maintain risk/capital alignment; • A minimum of two authorized-credit-officer signatures are required on extensions of credit (one from a sponsoring credit officer in the business and one from a credit officer in credit risk management); • Risk rating standards, applicable to every obligor and facility; and • Consistent standards for credit origination documentation and remedial management.
Untuk klien korporasi pada organisasi, proses kredit dipakukan kepada peraturan fundamental, termasuk: • Bisnis gabungan dan manajemen resiko yang mandiri (independent) bertanggung jawab untuk mengatur resiko kredit. • Satu control center untuk setiap relasi kredit untuk mengkoordinasikan aktifitas kredit dengan klien tersebut • Limit Portofolio untuk memastikan diversitas dan menjaga alignment antara resiko dan kapital. • Minimum ada dua tanda tangan authorized-credit-officer yang dibutuhkan untuk penyaluran kredit (satu dari sponsoring credit officer di bisnis dan satu dari credit officer di manajemen resiko kredit); • Standard penilaian resiko, berlaku untuk setiap nasabah dan fasilitas; dan, • Standard yang konsisten untuk originasi dokumentasi kredit dan manajemen remedi.
Portfolio Mix
Portofolio mix
The corporate credit portfolio is diverse across counterparty, industry and geography. The maintenance of accurate and consistent risk ratings across the corporate credit portfolio facilitates the comparison of credit exposure across all lines of business, geographic
Portofolio Kredit Korporasi didiversifikasikan ke semua pihak, industri, dan geografi. Penilaian resiko yang akurat dan konsisten portofolio kredit korporasi meng-fasilitasi perbandingan eksposur kredit ke semua bisnis, daerah geografi, dan produk.
22 of 43
regions and products. Obligor risk ratings reflect an estimated probability of default for an obligor and are derived primarily through the use of statistical models (which are validated periodically), external rating agencies (under defined circumstances), or approved scoring methodologies. Facility risk ratings are assigned, using the obligor risk rating, and then factors that affect the loss given default of the facility, such as support or collateral, are taken into account. The corporate credit portfolio is diversified by industry.
Penilaian resiko nasabah mengrefleksikan estimasi probability of default seorang nasabah dan dibuat berdasarkan model statistic (divalidasikan secara berkala), penilaian eksternal agensi (diatur dalam definisi tertentu), atau scoring methodologi yang disetujui. Penilaian resiko fasilitas ditentukan, dengan menggunakan penilaian resiko nasabah, dan memfaktorkan bahwa loss given default dari fasilitas tersebut, seperti support atau agunan, dimasukan dalam penilaian. Portofolio kredit korporasi didiversifikasikan menurut tipe industri.
Market Risk Management Process
Proses Pengelolaan Risiko Pasar
Market risk encompasses liquidity risk and price risk, both of which arise in the normal course of business of a global financial intermediary. Liquidity risk is the risk that an entity may be unable to meet a financial commitment to a customer, creditor, or investor when due. Price risk is the earnings risk from changes in interest rates and foreign exchange rates, and in their implied volatilities. Price risk arises in non-trading portfolios, as well as in trading portfolios. Market risks are measured in accordance with established standards to ensure consistency across businesses and the ability to aggregate risk. Each business is required to establish, with approval from independent market risk management, a market risk limit framework for identified risk factors that clearly defines approved risk profiles and is within the parameters of Citi’s overall risk appetite. In all cases, the businesses are ultimately responsible for the market risks they take and for remaining within their defined limits.
Resiko pasar meliputi resiko likuiditas dan resiko harga, yang muncul dalam serangkaian bisnis keuangan global. Resiko likuiditas adalah resiko apabila sebuah badan atau perusahaan tidak mampu untuk memenuhi komitmen finansialnya kepada nasabah, kreditor, atau penanam modal pada saat jatuh tempo. Resiko harga adalah resiko atas pendapatan yang muncul dari perubahan tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing, dan dalam nilai volatilitas nya. Resiko harga bisa muncul di dalam portfolio non–trading dan juga portfolio trading. Resiko Pasar dihitung sesuai dengan standard yang berlaku untuk memastikan konsistensi di semua bisnis dan untuk dapat melakukan penjumlahan resiko dengan benar. Setiap bisnis dituntut untuk menetapkan, dengan persetujuan dari manajemen resiko pasar yang independen, rangkaian limit resiko pasar untuk semua faktor resiko sesuai dengan profil resiko yang telah disetujui dan dalam batasan-batasan resiko Citi secara keseluruhan. Di setiap waktu, pihak bisnis bertanggung jawab terhadap resiko-resiko pasar yang mereka ambil dan memastikan untuk menjaga posisinya di bawah limit.
Interest Rate Risk Governance
Tata Kelola Resiko Tingkat Bunga
The risks in Citi’s non-traded portfolios are estimated using a common set of standards that define, measure, limit and report the market risk. Each business is required to establish, with approval from independent market risk management, a market risk limit
Resiko-resiko dari portfolio non-trading dihitung menggunakan seperangkat acuan yang menjelaskan tentang penentuan, pengukuran, pembatasan dan pelaporan resiko pasar. Setiap bisnis dituntut untuk menetapkan, dengan persetujuan dari
23 of 43
framework that clearly defines approved risk profiles and is within the parameters of Citi’s overall risk appetite. In all cases, the businesses are ultimately responsible for the market risks they take and for remaining within their defined limits. These limits are monitored by independent market risk, country and business Asset and Liability Committees (ALCOs) and the Global Finance and Asset and Liability Committee (FinALCO).
manajemen resiko pasar yang independen, rangkaian limit resiko pasar sesuai dengan profil resiko yang telah disetujui dan dalam batasan-batasan resiko Citi secara keseluruhan. Di setiap waktu, pihak bisnis bertanggung jawab terhadap resiko-resiko pasar yang mereka ambil dan memastikan untuk menjaga posisinya di bawah limit. Limitlimit tersebut dimonitor oleh pihak resiko pasar yang independent, ALCO dan FinALCO
Mitigation and Hedging of Risk
Mitigasi dan Lindung nilai dari resiko
All financial institutions’ financial performances are subject to some degree of risk due to changes in interest rates. In order to manage these risks effectively, Citi may modify pricing on new customer loans and deposits, enter into transactions with other institutions or enter into off-balance-sheet derivative transactions that have the opposite risk exposures. Therefore, Citi regularly assesses the viability of strategies to reduce unacceptable risks to earnings and implements such strategies when the Company believes those actions are prudent. As information becomes available, Citi formulates strategies aimed at protecting earnings from the potential negative effects of changes in interest rates.
Prestasi keuangan dari semua lembaga keuangan tergantung dari tingkat resiko tertentu yang disebabkan oleh perubahan dari tingkat suku bunga. Untuk mengatur resikoresiko ini secara efektif, Citi dapat melakukan modifikasi dalam menentukan harga untuk transaksi pinjaman atau deposito yang baru, melakukan transaksi dengan institusi yang lain, ataupun melakukan transaksi derivative off-balance sheet yang memiliki nilai resiko yang berlawanan. Oleh sebab itu, Citi secara berkala melakukan penilaian terhadap kelangsungan dari sebuah strategi yang dipakai untuk mengurangi resiko terhadap pendapatan dan menerapkan strategi tersebut setelah Citi yakin bahwa tindakan tersebut adalah tepat. Dengan ketersediaannya informasi, Citi dapat memformulasikan strategi dengan tujuan untuk melindungi pendapatan dari dampak negative dari perubahan tingkat suku bunga.
LIQUIDITY MANAGEMENT
MANAJEMEN LIKUIDITAS
Management of Liquidity
Manajemen Likuiditas
Management of liquidity is the responsibility of the Country Treasurer. Management of liquidity is performed on a daily basis and is monitored by Country Treasurer and independent risk management. The Asset and Liabilities Committee (ALCO) undertakes the oversight responsibility along with the Country Treasurer. One of the objectives of the ALCO is to monitor and review the overall liquidity and balance sheet positions of Citi.
Manajemen likuiditas adalah tanggung jawab dari Country Treasurer. Manajemen Likuiditas dilakukan setiap hari dan dimonitor oleh Country Treasurer dan Manajemen Resiko yang independen. Komite Aset dan Kewajiban (ALCO) bertanggung jawab untuk mengawasi Manajemen Likuiditas bersama dengan Country Treasurer. Salah satu tujuan ALCO adalah mengawasi dan memeriksa likuiditas secara menyeluruh, serta posisi neraca bank.
24 of 43
Monitoring Liquidity
Pengawasan Likuiditas
The Country Treasurer prepares an annual funding and liquidity plan, which is endorsed by Country ALCO and approved by Independent Risk Management. The funding and liquidity plan includes analysis of the balance sheet, as well as the economic and business conditions impacting the liquidity of business and/or country. As part of the funding and liquidity plan, liquidity limits, liquidity ratios, market triggers, and assumptions for periodic stress tests are established and approved. At the minimum, these parameters are reviewed on an annual basis.
Country Treasurer mempersiapkan rencana pendanaan dan likuiditas secara tahunan, yang disahkan oleh Country ALCO dan disetujui oleh Manajemen Resiko yang independen. Perencanaan ini mencakup analisa laporan neraca serta kondisi ekonomi dan bisnis yang dapat mempengaruhi likuiditas dari bisnis dan/atau negara. Sebagai bagian dari rencana pendanaan dan likuiditas, liquidity limit, rasio-rasio likuiditas, market trigger serta asumsi untuk Stress Testing secara berkala dipersiapkan dan disetujui. Minimal, parameter-parameter tersebut direview setiap tahunnya.
Liquidity Limits
Liquidity Limits
Liquidity limits establish boundaries for market access in business-as-usual conditions and are monitored against the liquidity position on a daily basis. These limits are established based on the size of the balance sheet, depth of the market, experience level of local management, stability of the liabilities, and liquidity of the assets. Finally, the limits are subject to the evaluation of Citi's stress results. Generally, limits are established such that in stress scenarios, Citi is self-funded or a net provider of liquidity. Thus the risk tolerance of the liquidity positions is limited based on the capacity to cover the position in a stressed environment. These limits are the key daily risk management tool for Citi.
Liquidity Limits menetapkan batasan-batasan untuk mengakses pasar pada kondisi bisnis normal, serta dimonitor terhadap posisi likuiditas setiap hari. Batasan ini ditetapkan berdasarkan posisi neraca, kedalaman pasar, pengalaman dari manajemen lokal, tingkat kestabilan kewajiban, serta likuiditas aset. Batasan-batasan ini juga mengacu kepada hasil Stress Testing. Umumnya, batasan tersebut ditetapkan dimana dalam stress scenario, Citi mampu mendanai sendiri (self funded) atau masih mampu menyediakan likuiditas yang diperlukan. Sehingga, toleransi resiko terhadap posisi likuiditas dibatasi berdasarkan kapasitas untuk menutupi posisi dalam stress environment. Batasan ini juga merupakan alat manajemen resiko harian Citi.
Liquidity Ratios
Rasio-rasio Likuiditas
A series of standard corporate-wide liquidity ratios has been established to monitor the structural elements of Citi's liquidity. Key liquidity ratios include cash capital (defined as core deposits, long-term debt, and capital compared with illiquid assets), liquid assets against liquidity gaps, core deposits to loans, and deposits to loans. Several measures exist to review potential concentrations of funding by individual name, product, industry, or geography. Triggers for management discussion, which may result in other actions, have been established against these ratios.
Beberapa standar rasio likuiditas yang digunakan oleh perusahaan telah ditetapkan untuk memonitor struktur likuiditas Citi. Beberapa rasio yang penting diantaranya adalah modal kas (deposito, pinjaman jangka panjang serta modal yang dibandingkan dengan aset tidak likuid), aset likuid terhadap liquidity gap, deposito inti terhadap kredit serta deposito terhadap pinjaman. Beberapa pengukuran dilakukan untuk memantau konsentrasi dari pendanaan berdasarkan nama individu, produk, industri serta geografi. Hal-hal tersebut bisa memicu perhatian dari pihak manajemen dan pada akhirnya mungkin menghasilkan tindakan untuk memperbaiki rasio-rasio tersebut.
25 of 43
Market Triggers
Market Triggers
Market triggers are internal or external market or economic factors that may imply a change to market liquidity or Citi's access to the markets. Citi's market triggers are monitored on weekly basis by the Country Treasurer and independent risk management and are discussed in the ALCO.
Market Triggers adalah faktor-faktor internal atau eksternal pasar atau ekonomi yang dapat mengubah likuiditas pasar atau akses Citi ke pasar. Market Triggers Citi dimonitor setiap minggu oleh Country Treasurer dan Manajemen Resiko yang independen, dan juga didiskusikan di rapat ALCO.
Stress Testing
Stress Testing
Simulated liquidity stress testing is periodically performed for each country. A variety of firmspecific and market-related scenarios are used. These scenarios include assumptions about significant changes in key funding sources, credit ratings, contingent uses of funding, and political and economic conditions in the country. The results of stress test are reviewed to ensure that Citi is either selffunded or a net provider of liquidity. In addition, a Contingency Funding Plan is prepared on a periodic basis. The plan includes detailed policies, procedures, roles and responsibilities, and the results of the stress tests. The product of these stress tests is a series of alternatives that can be used by the Country Treasurer in a liquidity event.
Simulasi Stress Testing Likuiditas dilakukan secara berkala oleh setiap negara. Beberapa skenario yang berkaitan dengan perusahaan dan pasar digunakan dalam tes tersebut. Skenario ini mencakup asumsi mengenai perubahan mendasar pada sumber-sumber pendanaan, peringkat kredit, penggunaan dana untuk hal-hal yang tidak terduga, serta kondisi politik dan ekonomi di suatu negara. Hasil dari Stress Testing akan direview untuk menjamin agar Citi bisa mendanai sendiri atau dapat menjadi penyedia dana. Sebagai tambahan, Contigency Funding Plan dipersiapkan secara berkala. Perencanaan ini mencakup detail dari kebijakan, prosedur, peranan dan tanggung jawab, serta hasil dari Stress Testing. Produk dari Stress Testing merupakan rangkaian dari alternatif-alternatif yang dapat digunakan oleh Country Treasurer dalam rangka menjaga likuiditas.
Operational Risk Management Process
Proses Manajemen Resiko Operasional
Operational risk is the risk of loss resulting from inadequate or failed internal control processes, people or systems, or from external events. It includes the reputation and franchise risk associated with business practices or market conduct that the Company undertakes. Operational risk is inherent in Citi’s global business activities and, as with other risk types, is managed through an overall framework with “checks and balances” that include:
Resiko operasional adalah resiko kerugian yang berasal dari ketidakmampuan atau kesalahan internal menyangkut karyawan atau system, atau berasal dari aspek eksternal. Termasuk juga resiko reputasi dan kelembagaan (franchise) sesuai bisnis pada umumnya atau timbul dari kondisi pasar dimana perusahaan tersebut berada. Resiko Operasional sudah melekat dalam kegiatan bisnis Citi secara global beserta resiko lainnya yang diatur melalui suatu kerangka menyeluruh dengan menggunakan system “check and balances” yang terdiri dari:
26 of 43
• • •
Recognized ownership of the risk by the businesses; Oversight by independent risk management; and Independent review by Audit and Risk Review (ARR).
Mengetahui kepemilikan dari resiko tersebut oleh pelaku bisnis; Pengawasan oleh manajemen resiko independen; Penelaah kembali secara independen oleh ARR.
Framework
Kerangka Kerja
Citi’s approach to Operational Risk is defined in the Citi Risk and Control Self-Assessment (RCSA)/Operational Risk Policy. The objective of the Policy is to establish a consistent, value-added framework for assessing and communicating operational risk and the overall effectiveness of the internal control environment across Citi. Each major business segment must implement an operational risk process consistent with the requirements of this Policy. The process for operational risk includes the following steps:
Pelaksanaan Resiko Operasional di Citi diatur dalam Citi RCSA atau Kebijakan Resiko Operasional. Kebijakan bertujuan untuk membentuk suatu konsistensi, kerangka kerja yang bernilai tambah untuk penilaian dan komunikasi resiko operasional terhadap efektifitas menyeluruh dalam pengawasan internal Citi. Setiap sektor bisnis harus menjalankan suatu proses resiko operasional secara konsisten dengan mengikuti seluruh persyaratan dari kebijakan ini. Proses pelaksanaan resiko operasional terdiri dari beberapa langkah berikut:
• • •
Identify and assess Key Operational Risks; Tracking Key Risk Indicators; and Produce a comprehensive operational risk report.
Menentukan dan menilai dari Resiko Operasional kunci. Mengikuti Indikator Resiko kunci; Menghasilkan laporan yang mencakup keseluruhan aspek resiko operasional.
The operational risk standards facilitate the effective communication of operational risk both within and across businesses. Information about the businesses’ operational risk, historical losses, and the control environment is reported by each major business segment and functional area, and summarized for Senior Management. The RCSA standards establish a “formal governance” structure to provide direction, oversight, and monitoring of Citi’s RCSA programs. The RCSA standards for risk and control assessment are applicable to all businesses and staff functions. They establish RCSA as the process whereby important risks inherent in the activities of a business are identified and the effectiveness of the key controls over those risks are evaluated and monitored to ensure:
Standarisasi resiko operasional membantu efektifitas komunikasi atas operasional risk. Informasi tentang resiko operasional bisnis, sejarah kerugian dan lingkup control dilaporkan oleh setiap unit dan fungsi kerja kemudian disimpulkan oleh Senior Management. Standarisasi RCSA menghasilkan suatu struktur “formal governance” dalam menentukan tujuan dan pengawasan terhadap program RCSA Citi. Standar RCSA untuk penilaian resiko dan kontrol dapat diaplikasikan terhadap seluruh unit kerja. Unit-unit kerja tersebut melakukan RCSA sebagai suatu proses dimana resikoresiko penting yang melekat pada aktivitas dari suatu unit dapat diidentifikasi dan efektifitas dari kunci control terhadap resikoresiko terkait telah dievaluasi dan diawasi untuk memastikan bahwa:
• • • •
Transactions are properly recorded Transactions are properly authorised Assets are safeguarded Compliance with laws, regulation and
27 of 43
Transaksi dicatat secara benar dan tepat. Transaksi dijalankan secara benar dan tepat. Aset sudah terjamin.
• •
relevant internal policies Ethical standards and sound business practices are adhered to, and the reputation of Citi is protected Resources and infrastructure are adequate to support the business activities.
Memenuhi ketentuan hukum, peraturan dan kebijakan internal terkait. Mengikuti standar etika dan perlakuan bisnis pada umumnya serta reputasi Citi terjaga. Sumber dan sarana pendukung yang layak untuk mendukung aktifitas usaha.
Important Risks and Key Controls are assessed on a quarterly basis via RCSA testing by independent persons from the process being assessed. The sampling & review methodology is standardized and defined under Operational Risk Policy. Result of RCSA are reported on quarterly basis and reviewed at BRCC (Business Risk & Control Comitte) and forms the basis of country rating.
Kunci atas resiko dan control dinilai secara kuartal melalui pengecekan RCSA oleh pihakpihak yang tidak terkait dari pihak yang sedang dinilai tersebut. Metode pengambilan contoh dan review tersebut distandarkan dan ditentukan sesuai Kebijakan Resiko Operasional. Hasil dari RCSA dilaporkan secara kuartal dan direview oleh BRCC dan menjadi dasar penentuan country rating.
RCSA processes also track Citi’s adherence to internal control over financial reporting, regulatory requirements (including SarbanesOxley) FDICIA, the International Convergence of Capital Measurement and Capital Standards (Basel II), and other key corporate policies and procedures, including Operational Risk Management and alignment of capital assessments with risk management objectives. The entire process is subject to audit by Citi’s Audit and Risk Review, and the results of RCSA are included in periodic management reporting, including reporting to Senior Management and the Audit and Risk Management Committee.
Proses RCSA juga untuk melacak ketaatan Citi untuk pengawasan internal atas laporan keuangan, persyaratan lembaga pengatur (termasuk Sarbanes-Oxley) FDICIA, International Convergence of Capital Measurement and Capital Stadards (Basel II), dan inisiatif perusahaan lainnya termasuk Manajemen Resiko Operasional dan penentuan modal sesuai tujuan manajemen resiko. Keseluruhan proses tetap akan diperiksa oleh ARR Citi dan hasil-hasil RCSA dimasukkan secara periodik laporan manajemen termasuk laporan kepada Senior Management dan Komite Audit dan Manajemen Resiko.
In terms of process and control, on quarterly basis each unit performs self - assessment towards their process and function properly to ensure compliance to existing policies and procedures. This self - assessment is part of our internal review in addition to external audit by Public Accountant. Additionally, credit risk control self-assessment is also conducted on a quarterly basis with the objective to help business improve credit process quality through problem self-identification and compensatory controls.
Dalam proses dan control, secara kuartal setiap unit melaksanakan penilaian sendiri atas proses dan fungsi yang dijalanankan secara benar dan tepat untuk memastikan proses tersebut sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ada. Penilaian sendiri ini sebagai bagian dari review internal yang mendukung audit eksternal oleh Akuntan Publik. Kredit RCSA yang dilaksanakan secara kuartal juga bertujuan untuk membantu bisnis meningkatkan kualitas proses kredit melalui identifikasi permasalahan sendiri dan kompensasi pengawasan.
Audit Risk and Review (ARR) is the audit organisation under Citi which operates Globaly/Regionally. ARR provides independent assessment and evaluation of country business. ARR performs internal
ARR merupakan organisasi audit dibawah Citi yang beroperasi secara Global/Regional. ARR melakukan penilaian dan evaluasi independent terhadap aktifitas usaha dari bisnis cabang disuatu Negara. ARR melaksanakan independen audit dan
28 of 43
independent audit and control review function for Citi, covering all businesses, functions, and geographies. ARR uses standardized audit methodologies in the execution of audit review. It assesses Citi’s risk and control environment through rigorous evaluation of financial, operational and administrative controls; risk management practices; and adherence with laws, regulations and Citi policies. Result of audit is escalated to Citi BOD and Regional Senior Officers.
pengawasan fungsi secara internal Citi yang mencakup seluruh aktifitas usaha, fungsi dan geografi. ARR menggunakan metode audit standard dalam eksekusi pengawasan audit. ARR menilai cakupan resiko dan pengawasan Citi terhadap evaluasi keuangan, pengawasan operasional dan administrasi, pelaksanaan resiko manajemen dan ketaatan dengan hukum, ketentuan dan kebijakan Citi. Hasil audit dilaporkan kepada Citi BOD dan Regional Senior Officer.
Information Security and Continuity of Business
Keamanan Informasi Kelanjutan Usaha
Information security and the protection of confidential and sensitive customer data are a priority of Citi. The Company has implemented an Information Security Program that complies with the Gramm-Leach-Bliley Act and other regulatory guidance. The Information Security Program is reviewed and enhanced periodically to address emerging threats to customers’ information.
Keamanan informasi dan pengamanan kerahasiaan data pelanggan menjadi prioritas utama Citi. Perusahaan telah mengimplementasikan Program Keamanan Informasi yang mengikuti Gramm-Leach-Bliley Act dan acuan ketentuan lainnya. Program tersebut direview dan ditingkatkan secara periodik untuk menjelaskan kekhawatiran atas informasi pelanggan.
COUNTRY RISK MANAGEMENT PROCESS
PROSES MANAJEMEN RESIKO DALAM NEGERI
COUNTRY RISK
COUNTRY RISK
Country risk is the risk that an event in a foreign country will impair the value of Citi assets or will adversely affect the ability of obligors within that country to honor their obligations to Citi. Country risk events may include sovereign defaults, banking or currency crises, social instability, and changes in governmental policies (for example, expropriation, nationalization, confiscation of assets and other changes in legislation relating to international ownership). Country risk includes local franchise risk, credit risk, market risk, operational risk, and cross-border risk.
Country risk adalah resiko atas kejadian – kejadian yang menimpa negara lain yang dapat merugikan aset Citi ataupun mengganggu kemampuan debitur di dalam negara tersebut untuk memenuhi kewajibannya kepada Citi. Kejadian- kejadian country risk termasuk sovereign defaults, krisis perbankan atau valuta asing, ketidakstabilan sosial dan perubahan pada peraturanpemerintah (contohnya: ekspropriasi, nasionalisasi, penyitaan aset dan perubahan lainnya yang berhubungan dengan kepemilikan internasional yang terlegalisir). Country risk termasuk franchise risk, resiko kredit, resiko pasar, resiko operasional, dan resiko lintas batas.
The country risk management framework at Citi includes a number of tools and management processes designed to facilitate
Struktur menajemen country risk di Citi mencakup beberapa cara dan proses manajemen yang didisain untuk
29 of 43
dan
the ongoing analysis of individual countries and their risks. These include country risk rating models, scenario planning and stress testing, internal watch lists, and the Country Risk Committee process. The Citi Country Risk Committee is the senior forum to evaluate the Company’s total business footprint within a specific country franchise with emphasis on responses to current potential country risk events. The Committee is chaired by the Head of Global Country Risk Management and includes as its members senior risk management officers, senior regional business heads, and senior product heads. The Committee regularly reviews all risk exposures within a country, makes recommendations as to actions, and follows up to ensure appropriate accountability.
menfasilitasikan analisa setiap negara dan resiko-resikonya. Ini termasuk country risk rating model, scenario planning dan stress testing, internal watch list, dan proses Komite Country Risk. Komite Citi Country Risk terdiri dari pejabat senior yang mengevaluasi keseluruhan bisnis perusahaan di dalam area tertentu, yang menekankan dampak dari potensi kejadian yang bersangkutan dengan country risk. Komite ini dipimpin oleh Ketua Global Country Risk Management dan termasuk sebagai anggotanya adalah pimpinan manajemen resiko senior, kepala manajemen bisnis senior tingkat regional dan kepala produk senior. Komite ini secara teratur memeriksa semua resiko atas eksposur yang diambil di dalam suatu negara, membuat rekomendasi-rekomendasi dan menjamin adanya akuntabilitas yang wajar.
Implementation Of Risk Management
Implementasi dari Manajemen Resiko
Citi’s business strategy acknowledges these risks through a disciplined risk management process that underpins successful business growth – tightly defined target markets, robust compliance and portfolio management processes, appropriate product offerings and experienced management team.
Strategi bisnis Citi dalam menghadapi resikoresiko ini adalah melalui suatu proses manajemen resiko yang disiplin, yang menciptakan pertumbuhan bisnis yang sukses, melakukan pemilahan segmen pasar yang ketat, kepatuhan pada peraturan, proses manajemen portofolio, penyediaan produk yang sesuai dan tim manajemen yang berpengalaman.
Risk Management Process
Proses Manajemen Resiko
Citi manages all risk families (credit, market, liquidity, operational, legal, compliance, reputation and strategic), however, Citi implements a “decentralized” risk management in which these risks are managed by different groups within the organization and these groups are independent from the risk taking units.
Citi mengatur semua jenis resiko (kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, compliance, reputasi, dan strategis), akan tetapi, Citi mengimplementasikan manajemen resiko secara “decentralized”, dimana resiko ini diatur oleh grup yang berbeda di dalam satu organisasi dan bekerja secara independen dari pihak pengambil resiko.
Risk management functions are spread across different areas of the Bank. All risk management functions have direct “oversight” by the regional risk offices besides the Senior Management. This oversight is continuous and regular with reviews/visits as well as higher approval levels for more complex deals/transactions, which is regulated in Citi’s policies.
Fungsi dari manajemen resiko tersebar di berbagai aspek di dalam bank. Seluruh fungsi manajemen resiko memiliki “oversight” langsung dari kantor pengatur resiko regional disamping manajemen senior. Oversight ini berkesinambungan dan dicermati/ dikunjungi secara regular dan membutuhkan approval yang lebih tinggi untuk transaksi yang lebih kompleks, yang diatur dalam peraturan Citi.
30 of 43
Key Risk Indicators covering customer payment behavior, legal risk, “fraud” risk, operational risk, franchise risk, reputation risk, etc. are reviewed monthly by Management team and plan for actions on breached indicators.
Indikasi- indikasi resiko utama mencakup kelakuan pembayaran nasabah, resiko hukum, resiko ‘fraud’, resiko operasional, resiko wara laba, resiko reputasi, dan sebagainya yang ditinjau setiap bulan oleh pihak manajemen yang juga merencanakan tindakan- tindakan yang diperlukan atas pelanggaran indikasi.
Our staffs are a key part of our Risk Management capabilities. We continue to develop and empower the risk management team. Internally Citi has regularly conducted specialized risk management training for each business and product line. On a regular basis we also conduct internal Risk training such as Consumer Credit Course, Credit Card Management Course, Credit Initiation, Collection Management Course and etc. Similarly for other functions, which manage different functional risk such as Treasury, a different set of training requirements have been established. Besides the internal training, as per Central Bank Regulation, Citi will move towards Risk Management Certification for all the respective staff.
Staf kami adalah kunci dari keberhasilan manajemen resiko. Kami akan terus mengembangkan dan memperkuat tim manajemen resiko. Secara internal, Citi telah mengadakan training manajemen resiko secara regular untuk masing - masing bagian bisnis dan produk. Secara berjangka, kami juga mengadakan pelatihan resiko secara internal, seperti Consumer Credit Course, Credit Card Management Course, Credit Initiation, Collection Management Course dan lain-lain. Seperti fungsi- fungsi lainnya, yang mengatur berbagai resiko functional seperti bagian Treasury, dimana kami telah mengadakan training khusus yang diperlukan. Selain internal training, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Citi akan mulai menjalankan Sertifikat Manajemen Resiko bagi seluruh staf yang terkait
PROVISION OF FUND TO RELATED PARTIES AND LARGE EXPOSURE
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (related party) & PENYEDIAAN DANA BESAR (large exposure)
As per below table:
Sebagaimana tabel berikut: Total
Provision of Fund
To related parties
Amount (million rupiah)
Debtor
28
107,876
0
0
25
8,496,356
To core Debtors : a. Individual b. Group
31 of 43
STRATEGIC PLAN
RENCANA STRATEGIS
Short Term Targets
Target Jangka Pendek
Citi plans to continue expanding its business in Indonesiadespite the unfavorable global economic conditions, which is consistent with our corporate mission, to be an embedded bank in Indonesia. We are committed to be a good corporate citizen in Indonesia and comply with local banking laws and regulations.
Citi berencana untuk terus mengembangkan bisnisnya di Indonesia walaupun dalam kondisi ekonomi global yang kurang baik, sesuai dengan misi perusahaan kami, menjadi perbankan terkemuka di Indonesia. Kami memiliki komitmen untuk menjadi good corporate citizen di Indonesia dan mematuhi segala peraturan perbankan yang berlaku.
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
We will conduct our business with the highest standards of ethical conduct; reporting results with accuracy and transparency; and maintaining full compliance with the laws, rules and regulations that govern the businesses and prudent Banking Practice.
Kami akan menjalankan bisnis dengan standar kode etik yang tinggi, melaporkan hasil usaha dengan akurat dan akan tetap mematuhi secara penuh hukum dan peraturan-peraturan perbankan yang berlaku di Indonesia.
We will maintain our CAR above 8% minimum required by Bank Indonesia and monitor all required ratios such as Net Open Position, Offshore Borrowing, and Legal Lending Limit below the maximum limit.
Kami akan menjaga CAR di atas 8% sesuai dengan ketentuan minimum Bank Indonesia serta memonitor semua rasio yang ditentukan, seperti Net Open Position, Pinjaman Luar Negeri, dan Legal Lending Limit agar berada dibawah batasan maksimum.
We will maintain our NPL ratio below 5% by continuing to adopt prudent banking practices. Citi is committed to maintain prudent and healthy credit origination and risk management principles and to support Bank Indonesia’s efforts in ensuring that high credit standards are maintained.
Kami akan menjaga rasio NPL dibawah 5% dengan terus menerapkan praktek-praktek perbankan yang hati-hati. Citi juga berkomitmen untuk menjaga penyaluran pinjaman dan menerapkan prinsip manajemen resiko yang baik, serta mendukung usaha Bank Indonesia untuk memastikan agar standar etika pemberian kredit yang tinggi terus dijaga.
Business Strategy
Strategi Bisnis
General
Umum
Our 2009 Business Plan will be consistent with the funding strategy we have adopted in prior years. We will continue to build up our customer base with current accounts, savings, call deposits, certificates of deposits, and time deposits as the primary source of
Rencana Bisnis 2009 kami akan konsisten dengan strategi pendanaan yang telah kita terapkan di tahun sebelumnya. Kami akan terus membangun basis nasabah melalui giro, tabungan, call deposit, sertifikat deposito dan deposito berjangka sebagai sumber utama
32 of 43
funds since reliance on these will ensure that we will maintain a healthy position. We intend to continue expanding this customer base through special marketing efforts and improved distribution capabilities. We will improve our existing branches and built additional branches, which will put us in a better position to achieve this objective. We aim to have well diversified and balanced product mix with superior execution.
pendanaan untuk menjaga posisi keuangan yang sehat. Kami bermaksud untuk terus mengembangkan basis nasabah melalui marketing khusus dan peningkatan distribusi. Kami akan meningkatkan cabang-cabang yang sudah ada dan membangun cabang baru, untuk dapat memberikan kami posisi yang lebih baik dalam mencapai tujuan kami. Kami juga berkeinginan untuk memiliki produk yang beragam dengan eksekusi yang superior.
To anticipate the adverse impact from global economy downturn, a set of early trigger has been identified and monitored regularly. From the monitoring result, Citi will continue to monitor the current credit policy and processes to further evaluate the suitability of products to each customer segments. This will subsequently become Citi’s continous action plan to maintain the NPL to be below 5%.
Untuk mengantisipasi akibat buruk dari penurunan ekonomi global, kami telah mengidentifikasi and memonitor secara regular beberapa penyebabnya sejak dini. Dari hasil monitor tersebut, Citi akan terus melakukan pemantauan kebijakan dan proses kredit untuk mengevaluasi kesesuaian produk terhadap segment nasabah. Hal ini akan menjadi rencana tindak lanjut Citi untuk menjaga NPL dibawah 5%.
In preparation for Basel II implementation in Citi Indonesia, we are on track in compliance with guidelines from Bank Indonesia and Head-Office NY. We are working closely with Bank Indonesia as part of the Basel II working team. We are also working closely with Head-Office NY in developing the system for supporting Basel II implementation for both local and Head-Office’s requirement.
Untuk mempersiapkan implementasi Basel II di Citi Indonesia, kami mengikuti pedoman dari Bank Indonesia serta Kantor Pusat Citibank New York. Kami bekerja sama dengan Bank Indonesia sebagai tim kerja Basel II. Kami juga melakukan koordinasi dengan Kantor Pusat NY dalam mengembangkan sistem untuk implementasi Basel II sesuai dengan ketentuan peraturan lokal dan Kantor Pusat.
Corporate and Investment Bank
Perbankan Korporasi dan Investasi
Citi will continue growing and strengthening our core products under GTS (Cash Management, Trade and Securities Service) and financial markets (mainly FX flows) by offering innovative solutions for customers. This includes the enhancement of Citiconnect- Web enabled corporate credit card payment services, which integrates B2C transaction, and also the new Citibank Commercial Card, Citibank Purchasing Card and Citibank One Card.
Citi akan berkembang dan memperkuat core product di GTS (Cash Management, Trade and Securities Service) dan Financial Markets (khususnya FX) dengan menawarkan solusi inovatif ke nasabah. Termasuk didalamnya adalah pengembangen Citiconnect-Web untuk pembayaran corporate credit card, yang mengintegrasikan transaksi B2C dan produk baru seperti Citibank Commercial Card, Citibank Purcahsing Card dan Citibank One Card.
We are also focusing on our cross-sellling opportunities across business, which includes domestic capital markets, investment banking and fixed income origination and Consumer Bank on a more selective basis.
Kami juga berfokus pada kesempatan crossselling antar bisnis termasuk pasar modal domestik, investasi perbankan dan pendapatan tetap dan Consumer Bank yang terpilih.
33 of 43
Citi will continue initiating full coverage relationship with key public sectors, local corporate, commercial banking and Global Subsidiary Group (GSG) customers as part of our Main Bank Strategy.
Citi akan terus membangun hubungan dengan nasabah-nasabah sektor publik utama, perusahaan lokal dan bank komersial dan Global Subsidiary Group (GSG) sebagai strategi utama bank.
Citi is targeting small and medium companies through Citibusiness credit program. This credit program is an integrated program to support financing needs of small and medium enterprises (SME) market segment in the country.
Citi mentargetkan usaha kecil dan menengah melalui program kredit Citibusiness. Program kredit ini merupakan program terintegrasi untuk mendukung kebutuhan keuangan dari segmen pasar Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di dalam negeri.
Consumer Banking
Perbankan Konsumer
Citi will focus on Deposits and Savng accounts, i.e. the basic core business. To that end we have fortified our transaction account capabilities by adding on Debit cards, tie up with ATM Bersama, etc. We are communicating this enhanced solution to our customers to ensure that they start using these facilities and thus derive all benefits from their transaction accounts.
Citi akan terus fokus pada rekening Deposito dan Tabungan, core business. Pada akhirnya kami telah mempersiapkan kapasitas transaksi kami dengan menambahkan produk Kartu Debit yang terhubung dengan ATM Bersama dan jaringan lainnya. Kami telah mengkomunikasikan pengembangan ini ke nasabah kami dan memastikan bahwa nasabah kami terus menggunakan fasilitas tersebut sehingga mendapatkan keuntungan dari rekening transaksinya.
In the area of investment products, given the current market situation, we will essentially consolidate our position by ensuring that customers are offered products which are conservative and suited to the current market condition.
Pada area produk investasi, dengan situasi pasar saat ini, kami akan mengkonsolidasi posisi kami dengan memastikan bahwa nasabah ditawarkan produk yang sifatnya konservatif dan sesuai dengan kondisi pasar saat ini.
Ensuring good credit practices and a managed credit disbursement would be key to the bank's asset strategy. This would entail that we consistently follow the tracking and monitoring MIS to evaluate customer segments and cater our products, processes and policies in line with the same. We will actively encourage central initiatives of the nature of negative file listing and credit bureau, to ensure that the relevant credit infrastructure is put into place for better quality of customer assets.
Kami memastikan praktek-praktek penyaluran dan pengelolaan kredit yang baik merupakan strategi kunci dari Bank. Hal ini akan membuat kami secara konsisten melakukan pengecekan dan monitoring MIS untuk mengevaluasi segmen nasabah serta menyediakan produk, proses dan kebijaksanaan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Kami akan secara aktif mendorong inisiatif negatif file listing serta biro kredit yang terpusat, untuk memastikan berjalannya infrastruktur kredit yang baik agar mendapatkan nasabah yang lebih berkualitas.
Citi will continue to focus in strengthening the position and stay ahead of the competitors &/or market through various ways such as differentiated the offerings through innovative
Bank akan terus fokus untuk memperkuat basis posisi dan berada di depan para pesaing dan/atau pasar melalui berbagai cara seperti diferensiasi melalui inovasi produk, segmentasi
34 of 43
products, better channel mix and market segmentation to approach the right customers, develop partnerships, expand coverage area as well as leverage our data analytics to sharpen our acquisition.
pasar dan distribusi yang lebih baik untuk menjangkau nasabah yang tepat, membangun kerjasama, memperluas area coverage serta memanfaatkan data analisis untuk memperkuat akusisi nasabah.
Private Bank
Private Bank
In Citi Private Bank, our key mission is to enable our clients’ success by delivering the industry’s best people, insights and acumen along with the unmatched global capabilities and access of Citi across business. Our key business strategies for 2009 is to build the leading onshore presence in the Indonesian wealth management market by expanding the business through: higher penetration of client wallet, client acquisition, product innovation, cross-sell and raising deposit base through best in class marketing and product programs. Furthermore is to act as unabashed client advocates in providing financial solutions and an extraordinary client experience. We aim to become the firm of choice that can attract and retain the top industrial professionals to our business. Internally, we always ensure that we are constantly in compliance with Bank Indonesia & all local regulations through due diligence, effective and adequate process and controls. We’ll ensure product and client risk mapping and provide proper product description and risk disclosure to clients as necessary in order to protect their interest. We also make sure that our relationship managers and support staff are professionally qualified and adequately trained on product, process and control.
Misi dari Citi Private Bank adalah untuk mensukseskan nasabah kami dengan menyediakan tenaga-tenaga terbaik, pemahaman dan pengertian mendalam, serta kapabilitas global dan akses dari seluruh bisini Citi. Strategi Bisnis kami di tahun 2009 adalah untuk membangun posisi kami di pasar wealth management Indonesia dengan memperluas bisnis melalui: penetrasi nasabah, akuisisi nasabah, inovasi produk, cross-sell serta menambah basis deposito melalui program marketing dan program yang terbaik. Selanjutnya, adalah untuk bertindak sebagai penasihat dalam memberikan solusi keuangan serta pengalaman yang memuaskan. Kami bertujuan untuk menjadi pilihan tempat yang menarik dan memiliki profesional terbaik dari industri ini. Secara internal, kami selalu memastikan bahwa kami secara konstan mematuhi peraturan Bank Indonesia dan segala peraturan yang berlaku melalui due dilligence, proses dan kontrol yang efektif dan memadai. Kami akan memastikan mapping resiko antara produk dan nasabah, dan menyediaakan produk yang sesuai dan pengungkapan resiko ke nasabah untuk menjaga kepentingan nasabah. Kami juga akan memastikan bahwa kami memiliki relationship manager dan staff yang berkualitas profesional dan telah mendapatkan training atas produk, proses dan pengendalian.
Medium Term Targets
Target Jangka Menengah
As part our long-term plan, Citi will continue to retain, recruit and develop local talent. Citi Indonesia remains the “Employer of Choice”, but competition intensifies as alumni runs the competitor’s bank.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang kami, Citi akan terus menjaga, merekrut dan mengembangkan talenta lokal. Citi Indonesia tetap menjadi Perusahaan Pilihan, namun kompetisi juga meningkat karena banyak alumni dari Citi yang menjalankan bank-bank pesaing.
35 of 43
We will maintain full compliance with the laws, rules and regulations that govern our business. And we also will maintain our reporting with accuracy and transparency.
Kami akan menjaga kepatuhan penuh kepada hukum, peraturan dan perundangan yang mengatur bisnis kami. Kami juga akan menjaga pelaporan dengan akurasi dan transparansi.
Citi will continue to expand the distribution and cover more area and offer more products variety. We also enhance our process and improve the quality of our services through technology development to provide efficiency in a faster way to our customers. We will continue to strengthen our position through branding awareness of our presence and of our products and services.
Citi akan terus mengembangkan distribusi dan menjangkau lebih banyak area dan menawarkan produk yang lebih beragam dengan cara menambah proses yang ada serta meningkatkan kualitas pelayanan melalui pengembangan teknologi untuk memberikan efisiensi layanan kepada nasabah. Kami akan terus memperkuat posisi melalui branding serta kehadiran kami serta produk dan pelayanan yang berkualitas.
Our products and services offering will be more segmented and catered to customer’s needs and capacity to be the frontrunners in the industry. Citi across businesses will continue to strengthen the position and stay ahead of the competitions through various ways such as differentiation by offerings innovative products, better channel mix and market segmentation to approach right customers, develop partnership, area expansion, as well as leverage our data analytics to sharpen customer acquisition strategy.
Penawaran produk dan layanan kami akan lebih tersegmentasi dan memenuhi kebutuhan nasabah dan kapasitas sebagai yang terdepan di industri. Citi akan memperkuat posisinya di bisnis dan terus berkompetisi melalui cara yang bervariasi seperti differensiasi penawaran produk inovatif, channel mix yang lebih baik dan segmentasi pasar untuk melakukan pendekatan dengan nasabah yang sesuai, mengembangkan partnership, memperluas areas jangkauan dan juga memperbaiki analisa data untuk mempertajamkan strategi akuisisi nasabah.
36 of 43
TRANSPARENCY OF FINANCIAL CONDITIONS AND NON FINANCIAL CONDITIONS THAT HAVE NOT BEEN DISCLOSED IN OTHER REPORTS
TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN YANG BELUM DIUNGKAP DALAM LAPORAN LAINNYA
The report below discloses financial and other financial conditions of Citi Indonesia as per details:
Laporan di bawah ini mengungkapan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan lainnya pada Citi Indonesia sesuai dengan rincian sbb:
•
Share ownership of Senior Management that exceed 5% or more:
• Kepemilikan saham anggota Pimpinan yang mencapai 5% atau lebih:
None of the Senior Management of Citi Indonesia has 5% or more ownership in Citi. None of the Senior Management of Citi Indonesia that owns more than 5% of shares in any company in Indonesia.
Tidak ada anggota Pimpinan Citi Indonesia yang mempunyai lebih dari 5% kepemilikan saham pada Citi. Tidak ada anggota Pimpinan Citi Indonesia yang mempunyai lebih dari 5% saham di perusahaan lain di Indonesia.
Financial relationship and or family relationship between member of Senior Management and/or or shareholders:
• Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Direksi lainnya dan / atau Pemegang Saham Pengendali:
•
No financial and family relationship between member of Senior Management and/or Shareholders exists. •
Tidak ada hubungan keuangan dan keluarga diantara anggota Pimpinan. • Paket / kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Pimpinan:
Remuneration package/policy and other facilities for the Senior Management: Senior Management in Citi Indonesia received remuneration and facilities according to remuneration policy approved by Regional Human Resources as mentioned above.
Para Pimpinan Citi Indonesia memperoleh pembayaran gaji dan fasilitas lainnya sesuai dengan kebijakan remunerasi yang telah disetujui oleh Regional Human Resources sebagaimana telah disebutkan diatas.
Remuneration and facilities are per below table:
Adapun remunerasi dan fasilitas tersebut dapat dilihat dalam tabel sbb:
Amount Received by Management in a year (in Type of Remuneration IDR Equivalent) & Other Facilities Number of Amount Persons (IDR Mio) 1. Remuneration 4 23,886 2. Other Facilites 2 2,162 4 26,048 Total
37 of 43
Comparison the lowest salary to the highest salary
Rasio gaji terendah dan tertinggi
a. Staff (Permanent Staff)
b. Management
c. The salary ratio between Management and Staff
January
3%
84%
70%
February
2%
55%
73%
March
2%
55%
74%
April
2%
55%
74%
May
2%
55%
74%
June
3%
55%
74%
July
2%
55%
74%
August
2%
62%
74%
September
2%
62%
74%
October
2%
62%
74%
November
2%
62%
73%
December
2%
62%
73%
Month
INTERNAL FRAUD
PENYIMPANGAN INTERNAL
In 2008, internal frauds detected are summarized below:
Selama tahun 2008, telah terdeteksi internal fraud sebagaimana di bawah ini:
Number of Cases Conducted by Internal Fraud in a year
Management
Permanent Staff
Non Permanent Staff
Previous Year
Current Year
Previous Year
Current Year
Previous Year
Current Year
Total Fraud
-
-
6
10
3
3
Had been resolved
-
-
6
6
3
3
In the resolution process in internal bank
-
-
-
4
-
-
Resolution has not been started
-
-
-
-
-
-
Followed up action through legal
-
-
-
-
-
-
Note: This number officially escalated to Fraud Management
38 of 43
NUMBER OF LEGAL PROBLEMS & BANK ‘S RESOLUTION
PERMASALAHAN HUKUM DAN PROSES PENYELESAIAN
As per below table:
Sebagaimana tabel di bawah ini:
Legal Problems
Number of cases Civil
Criminal
Resolved
1
0
In the process of resolution
11 12
0 0
Total
Note: The case has reached a final and binding ruling.
Catatan: Kasus tersebut telah mendapatkan kekuatan hukum yang tetap dan mengikat.
One new case/legal problems arise in 2008.
Terdapat satu kasus/permasahan hukum baru selama tahun 2008.
39 of 43
PROVISION OF FUNDS FOR SOCIAL ACTIVITIES & POLITICAL ACTIVITIES
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL & KEGIATAN POLITIK
All of Citi Indonesia's community programs are run under Citi Peka. Citi Peka is an acronym formed from the Bahasa Indonesia words PEduli (to care) and BerKArya (to do good).
Inisiatif kegiatan kemasyarakatan Citi Indonesia dikelola dan dilaksanakan oleh program Citi Peka. Citi Peka merupakan singkatan dari PEduli dan BerKArya.
The Corporate Affairs office is responsible for the overall planning, management, coordination and monitoring of all Citi Peka programs.
Corporate Affairs bertanggung jawab atas keseluruhan perencanaan, kepimpinan, koordinasi dan pengawasan terhadap seluruh program Citi Peka.
The programs in Indonesia, which are funded by the Citi Foundation, focus on these areas: - Educating the Next Generation - Building Communities and Entrepreneurs - Financial Education - Environment
Program Citi Peka, yang didanai oleh Citi Foundation, menekankan pada: − Pendidikan bagi generasi mendatang − Kredit dan pelatihan untuk pengembangan usaha mikro − Pendidikan financial − Bantuan untuk lingkungan hidup
Citi Peka was launched in December 1998 and program activities commenced in February 1999.
Citi Peka diluncurkan pada bulan Desember 1998 dan kegiatan mulai dilaksanakan pada bulan Februari 1999.
Citi Peka programs are implemented and managed by NGO partners. Regular evaluations and program updates are carried out with Citi Indonesia.
Pelaksanaan dan pengaturan atas program Citi Peka, dilakukan dengan bekerja sama dengan NGO partner. Evaluasi secara berkala dan pengkinian program dilakukan oleh Citi Indonesia.
Citi Peka Community Center
Pusat Kemasyarakatan Citi Peka (9Citi Peka Community Center)
The establishment of the Citi Peka Community Center at Citibank Tower, Jakarta adds to our commitment to our corporate citizenship programs. This office is a hub center for communications, information and administration of all Citi Peka Volunteer programs. A dedicated Citi Peka volunteer coordinator in Jakarta manages the volunteer programs and tracking system for all our employee volunteer activities. Selected Citi employees in Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar and Medan volunteer as Citi Peka remote branch coordinators.
Pembangunan Citi Peka Community Center di Citi Tower, Jakarta ini menyatukan seluruh Citi Indonesia untuk lebih berkomitmen pada program kemasyarakatannya. Pusat Pengembangan ini berfungsi sebagai pusat komunikasi, informasi dan administrasi seluruh program Citi Peka.Seorang koordinator relawan Citi Peka bertanggung jawab penuh dalam pengelolaan program relawan dan system. Sejumlah karyawan Citi di Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Medan berperan sebagai koordinator cabang. Para koordinator cabang ini bekerja dengan koordinator di Jakarta, dan membantu pelaksanaan kegiatan program relawan di setiap kota
40 of 43
Dana Kegiatan Sosial Citi Peka 2008* Funds for Citi Peka 2008
No
Recipient
1
National Democratic Institute - Indonesia
2
United Way International - Mitra Mandiri Foundation
3
Visi Anak Bangsa
4
Lembaga Management FEUI
5
Hope Worldwide Indonesia
6
UKM Center FEUI
7
Yayasan Bina Usaha Lingkungan
8
World Resources International - Global Forest Watch
9
Global Community Day (in-kind donation value)
Amount USD 105,000 USD 68,000 USD 152,000 USD 86,000 USD 199,000 USD 70,000
TOTAL
USD 175,000 USD 75,000 USD 4,800 USD 934,800
*Dana kegiatan sosial Citi Indonesia, Citi Peka disalurkan oleh Citi Foundation Funding for Citi Indonesia Corporate Citizenship program were disburse by Citi Foundation
41 of 43
42 of 43
RINGKASAN PERHITUNGAN NILAI KOMPOSIT SELF ASSESSMENT GOOD CORPORATE GOVERNANCE 31-Dec-2008 NO 1
ASPEK YANG DINILAI Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
BOBOT (a)
PERINGKAT (b)
NILAI (axb)
10.00%
1
0.1
2
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
20.00%
2
0.4
3
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
10.00%
1
0.1
4 Penanganan Benturan Kepentingan
10.00%
1
0.1
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
5.00%
1
0.05
6 Penerapan Fungsi Audit Intern
5.00%
1
0.05
7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern
5.00%
1
0.05
7.50%
1
0.075
Penyediaan Dana Kepada Pihak 9 Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposure)
7.50%
2
0.15
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan 10 Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal
15.00%
1
0.15
11 Rencana Strategis Bank
5.00%
1
0.05
8
Penerapan Fungsi Manajemen Resiko dan Pengendalian Intern
Nilai Komposit
100.00%
1.28
Predikat Komposit
Sangat Baik
43 of 43
CATATAN *)
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi sesuai dengan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku.