LAPORAN PROJECT UAS ADVANCED NETWORKING MEMBANGUN MAIL SERVER MENGGUNAKAN POSTFIX PADA LINUX DEBIAN Tugas untuk memenuhi nilai UAS Jarkom Lanjut
Kelas Jaringan Komputer Lanjut 32 “Kelompok IV” Andrian Ramadhan
10512318
Awaludin Ikbal
10511443
Hilda Purnamasari
10513806
Yashinta Syavitri
10513805
Widiarsi Olii
10513923
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini orang-orang lebih memilih menggunakan alat komunikasi yang lebih fleksibel untuk mendapatkan informasi. Ini disebabkan karena efek dari kemajuan teknilogi yang selalu menuntut manusia untuk bekerja atau memperoleh informasi dengan waktu sesingkat-singkatnya. Namun sesuai dengan perkembangan zaman dan iptek orang-orang cukup menggunakan fasilitas internet. Dari sekian banyak pemakaian internet, email merupakan salah satu bagian penting. Email merupakan fasilitas di internet untuk keperluan surat menyurat. Sebagaimana layaknya kegiatan surat menyurat melalui jasa pos, email mampu menangani jasa pengiriman berita dan dokumen dalam bentuk data elektronik atau file, termasuk jasa e-card (kartu ucapan elektonik). Untuk memanfaatkan fasilitas email sebelumnya harus memiliki sebuah halaman email, yang lazim disebut email address atau email account. Account email dapat diperoleh dari sebuah situs penyedia fasilitas email. Hingga saat ini, fasilitas email banyak disediakan secara gratis oleh situs-situs internet lokal dan internasional. Statistik menunjukkan bahwa untuk email merupakan aplikasi utama yang sering digunakan oleh pengguna internet. Tentunya dalam sebuah kantor, sekolah, institusi yang mempunyai banyak pengguna akan sangat tidak praktis jika setiap orang harus diberikan komputer dan modem untuk mengakses email. Akan lebih sederhana, jika kita bisa membuatkan sebuah email server yang akan mengatur email untuk semua orang.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang akan dikaji dalam project UAS ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana konfigurasi IP pada Linux Debian 2. Bagaimana konfigurasi DNS pada Linux Debian 3. Bagaimana instalasi dan konfisgurasi Mail Server menggunakan Postfix pada Linux Debian
1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan Project UAS yang berjudul MEMBANGUN MAIL SERVER MENGGUNAKAN POSTFIX PADA LINUX DEBIAN ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat mengetahui bagaimana konfigurasi IP pada Linux Debian 2. Dapat mengetahui bagaimana konfigurasi DNS pada Linux Debian 3. Dapat mengetahui bagaimana instalasi dan konfigurasi Mail Server menggunakan Postfix pada Linux Debian
1.4 Batasan Masalah Agar permasalahan menjadi lebih terarah dan sistematis sesuai dengan sasaran yang dicapai, maka pembahasan dalam Project UAS ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : 1. Konfigurasi IP dan DNS pada Linux Debian 2. Instalasi dan konfisgurasi Mail Server menggunakan Postfix pada Linux Debian
1.5 Landasan Teori 1.5.1 Pengertian Email Email menurut Joko Purwoto adalah Surat elektronik atau electronic mail (email) adalah salah satu bentuk atau cara pengiriman surat, informasi, atau pesan yang dilakukan secara electronik, tanpa kertas, dan tanpa jasa pengiriman. Dalam era digital, cara pengiriman surat lewat e-mail ini merupakan cara pengiriman surat, informasi, atau pesan yang paling mudah,murah, dan cepat sampai ke alamat yang dituju. Untuk dapat memanfaatkan layanan pengiriman surat electronik tersebut, seseorang dapat melakukan dengan cara mendaftar diri ke sebuah layanan penyedia jasa internet atau yang lebih dikenal dengan Internet Service Provider (ISP) yang ada. Email merupakan salah satu komponen terpenting di dalam aktivitas komunikasi modern sekarang ini. Jutaan email dikirim dan diterima setiap harinya di dunia. Sejarah email dimulai tahun 1965 berupa pesan elektronik di antara user di sebuah mainframe. Email ini kemudian berkembang menjadi network email, dimana para user mulai bisa mengirimkan pesan kepada user yang berada di mainframe lain. Lambang @ yang berfungsi memisahkan antara nama user dan mesinnya dicetuskan oleh Ray Tomlison pada tahun 1969. Selain itu juga email merupakan sebuah layanan pengiriman surat elektronik yang dapat dikirim melalui intranet atau pun internet. Email dikirim dari suatu alamat email yang lainnya yang terdapat pada mail server yang sama maupun pada mail server yang berbeda. Email dapat dianalogikan dengan kontak surat yang ada di kantor POS sedangkan mail server dapat diibaratkan sebagai kantor POS. Dengan analogi ini sebuah mail server dapat memiliki banyak account email yang ada didalamnya.
Untuk mengirim sebuah email dari alamat email yang satu ke alamat yang lainnya digunakan sebuah protocol(aturan) yaitu Simple Mail Transfer Protocol(SMTP). Protocol SMTP telah menjadi aturan dasar yang disepakati untuk pengiriman email. Dengan demikian semua software email server pasti mendukung protokol ini. SMTP merupakan protokol yang digunakan untuk mengirim email (komukasi antar mail server), dan tidak digunakan untuk berkomunikasi dengan client. Sedangkan untuk client, digunakan protokol imap imaps pop3 pop3s. Supaya sebuah mail server dapat diakses oleh client, dikembangkan sebuah aplikasi dimana client dapat mengakses email dari sebuah mail server. IMAP/POP3 adalah sebuah aplikasi pada layer Internet protokol yang memungkinkan client untuk mengakses email yang ada di server. Dengan menggunakan email, setiap orang di internet dapat mentransmisikan suatu pesan teks kepada siapapun yang terhubung melalui jaringan baik lokal maupun global. Sistem nama domain memastikan bahwa semua pengguna (user) memiliki alamat yang unik, tidak ada alamat yang sama diantara sekian banyak pemakai internet. Hal mi memungkinkan suatu pesan di ketik dengan sebaris alamat tujuan dan merasa pasti bahwa pesan tersebut akan dikirim ke penerima yang dikehendaki, dimana saja penerima berada. 1.5.2 Mail Server Mail Server adalah Perangkat lunak program yang mendistribusikan file atau informasi sebagai respons atas permintaan yang dikirim via email yangsaling berkomunikasi satu dengan yang lainnya melalui jaringan LAN/WAN yang memberikan tulang punggung (backbone) komunikasi antara client dengan server. Selain itu juga mail server merupakan layanan yang menggunakan arsitektur client-server, yang artinya ada aplikasi client mengakses server email. Dalam hal ini protocol yang umum digunakan adalah protocol
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), POP3 (Post Office Protocol v3), IMAP (Internet Mail Application Protocol). SMTP digunakan sebagai standar untuk menampung dan mendistribusikan email. Sedangkan POP3 dan IMAP digunakan agar user dapat mengambil dan membaca email secara remote. 1.5.3 Postfix Postfix merupakan software MTA (Mail Trasfer Agent) yang dapat menerima, meneruskan dan mengirim email. Software ini merupakan opensource dan bekerja di OS unix dan linux, postfix tidak support windows. Umumnya instalasi postfix dilakukan untuk menggantikan program sendmail yang secara default telah di instal pada sistem operasi unix atau linux. Postfix dapat menjadi pilihan software untuk mail server karena performa dan kecepatannya yang tinggi, selain itu postfix juga mendukung penggunaan database, tidak seperti sendmail. 1.5.4 Linux Debian Debian adalah sistem operasi berbasis kernel linux. Debian termasuk salah satu sistem operasi linux yang bebas untuk dipergunakan dengan menggunakan lisensi GNU. Sistem operasi debian dikembangkan murni tanpa mendasarkan pada sistem operasi yang telah ada.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Konfigurasi IP Address Semua peralatan yang terhubung ke jaringan komputer, membutuhkan alamat khusus yang disebut Ip Address. Agar semua peralatan tersebut dapat berhubungan satu sama lain. Oleh sebab itu, Network Interface Card tidak akan berarti apa-apa, jika Ip Address pada interface tersebut tidak diset terlebih dahulu. 1. Masuk ke akses super user dengan mengetikan perintah su
2. Untuk konfigurasi IP kita harus mengedit file interfaces. Kita bisa menggunakan aplikasi text editor vim, vi, nano, gedit¸ pico ataupun yang lainya untuk mengedit file tersebut.
3. Tambahkan IP dan DNS Server seperti script dibawah ini. Kata auto yang terletak di depan nama suatu interface, menandakan bahwa interface tersebut akan dinyalakan secara otomatis pada saat computer booting.
4. Agar konfigurasi diatas dapat langsung dijalankan, kita harus merestart terlebih dahulu service networking.
5. Setelah restart network, kita bisa cek IP Address dengan script ifconfig seperti dibawah ini.
6. Setelah IP Address berubah kemudian kita akan test Ping alamat IP Addressnya. Jika balasannya reply from berarti alamat IP yang kita setting berhasil.
2.2. Konfigurasi DNS Domain Name System adalah suatu metode untuk meng-konversikan Ip Address (numerik) suatu komputer ke dalam suatu nama domain (alphabetic), ataupun sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam mengingat computer tersebut. Misalnya, server Debian memiliki alamat Ip Address sekian, namun pada umumnya, orang tidak akan mudah mengingat alamat Ip dalam bentuk numerik tersebut. Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman situs dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama Domain-nya (www.kelompok4.com), tanpa mengingat Ip Address dari computer tersebut. 1. Sebelum kita konfigurasi DNS, kita harus harus install Bind9 terlebih dahulu. Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah salah satu aplikasi linux yang
sangat populer sebagai DNS Server, dan hampir semua distro linux menggunakanya. Selain itu, dalam konfigurasinya pun cukup mudah dimengerti, khususnya bagi pemula awal.
2. Membuat Zone Domain. Edit dan tambahkan konfigurasi untuk forward dan reverse, pada file named.conf atau bisa juga pada file named.conf.local.
Kemudian tambahkan script di bawah ini :
3. File Forward. Forward berfungsi untuk konversi dari DNS ke Ip Address. Misalnya ketika kita ketik www.kelompok4.com melalui Web Browser, maka akan muncul website dari server Debian. Copykan template database forward db.local menjadi nama database db.kelompok4
Edit file db.kelompok4
Tambahkan script dibawah ini sesuai nama domain dan IP Address
4. File Reserve. Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita mengetikan Ip Address http://192.168.1.40 pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke alamat www.kelompok4.com. Bagian ini adalah opsional, jika kita tidak ingin mengkonfigurasi file reverse pun, juga boleh. Copykan template database reverse db.127 menjadi nama database db.192
Kemudian edit file db.192
Tambahkan script dibawah ini pada file db.192
5. Menambahkan dns-name-server. Tambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. Agar dapat diakses melalui computer localhost.
Masukan alamat domain dan alamat ip server
6. Terakhir, restart daemon dari bind9.
7. Pengujian. Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari computer Localhost ataupun dari computer client.
Test menggunakan perintah dig
2.3. Konfigurasi Mail Server 2.3.1. Konfigurasi Postfix 1. Instal paket mail server postfix 2. Buat direktori mail inbox
3. Tambahkan user
4. Konfigurasi postfix 5. 6. Tambahkan scrip home_mailbox di baris paling bawah agar direktori inbox dikenali postfix 7. Tambahkan sedikit konfigurasi pada postfix melalui dpkg 8. Pilih type pesan
9. Masukan system penamaan email
10. Masukan konfigurasi protokol smtp
11. Tambahkan domain yang bisa menerima email
12. Pilih No untuk Force synchronous updates on mail queue
13. Tambahkan Local network
14. Pilih no untuk procmail for local delivery
15. Restart postfix 16. Restart courier-imap
2.3.2. Test Mail Server Menggunakan Telnet 1. Test mail server menggunakan metode text dengan perintah telnet dengan menggunakan port 25 smtp untuk mengirim email. 2. Uji dengan mengirim pesan dari user Andrian 3. Dengan penerima pesan ke user yashinta 4. Berupa data 5. Lalu ketikan isi pesan, dan jika sudah selesai membuat pesan tekan titik “.”
6. Ketikan quit untuk keluar dari telnet
7. Buka pop pada port 110 untuk membuka pesan masuk/inbox 8. Masukan nama user 9. Masukan password 10. Melihat status isi inbox 11. Melihat isi inbox 12. Keluar dari telnet
2.3.3. Test Menggunakan Microsoft Outlook 1. Pengujian Menggunakan Microsoft Outlook 2013 pada os Client
2. Setting email account
3. Pilih Manual Settup or additional server types
4. Isi Informasi User, Informasi Server, informasi User Login
5. Status Test mail server
6. Finish
7. Klik New Email Untuk Membuat email 8. Masukan alamat email, subject dan isi pesan lalu send
2.3.4. Konfigurasi dan Test Mail Server dengan Web Mail Server Squirrelmail 1. Install Paket yang dibutuhkan 2. Edit file konfigurasi apache2 3. Tambahkan script include pada file apache2.conf pada baris paling bawah agar virtual host pada direktori squirrelmail ikut diproses 4. Edit file apache.conf untuk menyeting virtual host pada squirrelmail 5. Tambahkan Virtual host dengan isi documentroot dan nama server agar bisa squirrelmail bisa diakses dengan nama server yang ditentukan
6. Restart webserver apache 7. Untuk pengujian buka di browser lalu buka alamat server webmail
2.4. Remote Server Menggunakan Putty 1. Install Paket SSH yang diperlukan 2. Buka aplikasi Putty lalu masukan alamat IP Server dengan port SSH Servernya.
3. Masukan Username dan password Server
4. Selesai ...
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Selain file server dan database server, mail server merupakan salah satu fungsi server yang paling banyak digunakan.Hal ini mengingatkan fungsi email sendiri sebagai sarana untuk surat menyurat secara elektronik.Mail server lebih efisien dibandingkan dengan komunikasi manual, dan juga dapat menyertakan attachment yang berguna bagi user. Untuk bisa mengirim dan menerima email maka dibutuhkan Mail server sebagai perantaranya. Sebagai protokolnya mail server menggunakan SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) pada port default 25 untuk mengirimkan pesan, sedangkan untuk menerima pesan digunakan protokol POP3 dengan port default 110. Dalam penggunaan mail server dibutuhkan aplikasi pengiriman pesan seperti Microsoft Outlook, atau juga bisa dengan menggunakan perintah dasar LINUX dengan Telnet atau juga bisa melalui Web mail server.