LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PRODUKSI ANEKA TERNAK
MATERI: LEBAH MADU Apis mellifera
Oleh: Sohibul Himam Haqiqi (0710510087) Kelompok 8 Kelas B
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2009
PENDAHULUAN
Lebah merupakan serangga penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubanglubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup (kotak kayu). Di Indonesia lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi dan sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan disebut wani dan di tataran Sunda orang menyebutnya tawon Odeng. Kebanyakan lebah yang dibudidayakan di Indonesia adalah lebah dari jenis Apis mellifera. Lebah ini dikenal memiliki produksi madu yang relatif tinggi yaitu 30 kg/tahun pada musim bunga. Sedangkan lebah lain yang terdapat di Indonesia antara lain: A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Produksi dari lebah-lebah tersebut tidak sebesar produksi lebah dari Apis mellifera. Ditinjau dari kekayaan alamnya, Indonesia menyimpan potensi besar bagi pengembangan usaha perlebahan. Enam dari tujuh species lebah madu yang dikenal di dunia, merupakan jenis lokal yang secara alamiah terdapat di bumi Nusantara. Beberapa diantaranya bahkan sudah lama dieksploitasi masyarakat untuk diambil madu dan lilinnya. Selain itu, Indonesia memiliki jutaan hektar lahan pertanian, perkebunan, dan kehutanan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan lebah (bee forage). Untuk itu perlu diketahui teknik dan metode yang benar dalam beternak lebah agar didapatkan hasil yang maksimal. Melalui laporan praktikum ini diharapkan dapat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jenis Lebah Madu Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia adalah A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul yang sering dibudidayakan adalah jenis A. mellifera. Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya: 1) Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang. 2) Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani dan Italia serta di daerah sekitar Mediterania. 3) Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dansekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian. 4) Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur
Tengah,India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawon klanceng.
(Anonymousa, 2000)
Apis adalah salah satu genus tertua di dunia. Berbeda dengan tawon besar, spesies dari Apis adalah lebah musiman, koloni dari apis ini dapat bertahan hingga tiga sampai empat tahun. Selain itu, ukuran dan bentuk tubuh antara lebah kasta pekerja dan ratu sangat berbeda, dan ratu tidak pernah mencari makan atau membangun sarang. Secara genetis, lebah ratu dengan lebah pekerja adalah sama; yang membedakan hanyalah pakan dari lebah ratu pada saat larva adalah royal jelly sedangkan untuk lebah pekerja adalah nectar dan pollen. Lebah jantan berasal dari telur yang tidak difertilisasi, tapi mereka juga berasal dari perkembangan larva. Klasifikasi Kingdom Animalia Phylum Arthropoda
Class Insecta Order Hymenoptera Family Apidae Apis mellifera
Linnaeus, 1758 Para peternak lebah memelihara lebah ini semata-mata karena didasarkan pada produktifitas hasil yang sangat tinggi,
sehingga menurut pertimbangan
ekonomis bagi usaha perlebahan pemilihan jenis lebah ini lebih menguntungkan, meskipun teknis pemeliharaannya lebih rumit dan memerlukan biaya yang lebih tinggi.
Oleh karena lebah ini bukan merupakan lebah asli Indonesia maka lebah ini lebih peka terhadap berbagai hama dan penyakit yang berasal dari Asia Tropika yaitu kutu Varroa jacobsoni dan Tropilaelaps clarae. Bahkan di daerah asalnyapun, lebah ini peka terhadap serangan berbagai hama dan penyakit yang disebabkan oleh bakteri protozoa dan virus.
B. Tempat Hidup Lebah
Pada pengelolaan lebah secara modern, lebah ditempatkan pada kandang berupa kotak yang biasa disebut stup. Di dalam stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran sebagai tempat buntuk membuat sarang bagi lebah. Dengan sistem ini peternak dapat harus rajin memeriksa, menjaga dan membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran yang ada, mencegah semut/serangga masuk dengan memberi tatakan air di kaki stup dan mencegah masuknya binatang pengganggu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya lebah yang berkaitan dengan tempat hidup lebah antara lain: 1. Suhu stup Perubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stup
tetap stabil. Bahan yang umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm. Suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini lebah dapat beraktifitas normal. 2. Ketahanan terhadap iklim Bahan yang dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yang selalu berubah, kokoh dan tidak mudah hancur atau rusak.
3. Konstruksi Konstruksi kandang tradisional dengan menggunakan gelodok dari bambu, secara modern menggunakan stup kotak yang lengkap dengan framenya. (Anonymousa, 2000) Selain itu agar produksi lebah dapat optimal, maka tiap kotak lebah berisi
10 bingkai sarang. Di dalam kotak lebah memuat sekurang-kurangya 5 sisiran sarang lebah yang terdiri dari lebah pekerja, lebah jantan dan satu lebah ratu dalam keadaan produktif. Kotak berukuran 16 X 27 X 32 cm dengan kawat kasa Apabila
dibandingkan
dengan
penggunaan
glodok,
keunggulan
penggunaan kotak lebah berbingkai sarang memiliki keunggulan antara lain : 1.
Sisiran
sarang
dapat
diperiksa
satu
persatu
untuk
diketahui
perkembangannya yakni kondisi telur, larva, pupa, adanya serangan hama/penyakit dan ketersediaan madu atau pollen di dalam sarang. 2.
Dalam hal memperkuat koloni lebah yang lemah, dapat dilakukan penambahan sarang yang berasal dari koloni lain yang lebih kuat.
3.
Setelah madunya dipanen sisiran sarang yang telah kosong dapat dikembalikan ke dalam kotak lebah, sehingga lebah dapat segera mengisi madu tanpa harus membangun sarang baru.
4.
Pemanenan dapat menggunakan ekstraktor sehingga diperoleh madu yang lebih bersih dan tidak tercampur dengan produk lain.
5.
Produktifitas hasil madu yang diperoleh relatif lebih tinggi.
(Anonymousb, 2004)
C. Koloni Lebah Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Berikut ini adalah cirri-ciri dari masing-masing kasta: a. Lebah ratu: merupakan satu-satunya kasta yang bisa menghasilkan telur. Hanya lebah ratu yang menghsilkan feromon yaitu senyawa kimia yang berbau khas yang memberikan identitas pada seluruh koloni hasil dari telurnya itu. Ciri-ciri fisiknya adalah tubuhnya paling besar dari semua kasta dan warna tubuhnya paling terang. Waktu metamorfosisi untuk lebah ratu adalah: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, istirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari. b. Lebah pekerja: merupakan lebah yang sama dentgan lebah ratu, namun pakan pada saat larva yang membedakanya. Ciri-ciri fisiknya adalah paling kecil dari semua kasta. Waktu metamorfosisi untuk lebah pekerja adalah menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, istirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari. c. Lebah pejantan: merupakan lebah yang berasal dari telur yang tidak dibuahi. Ciri-ciri fisik lebah jantan ini adalah ukuran matanya yang besar serta bentuk sayap dan tubuh yang besar juga menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari.
Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur. Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel
yang telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah: a. Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di pinggir sarang. b. Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik hitam di tengahnya. c. Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya.
(Anonymousa, 2000)
d. Tanaman Pakan Lebah Yang dimaksud dengan istilah tanaman pakan lebah (bee forage) adalah tanaman/tumbuhan yang menghasilkan bahan makanan yang diperlukan bagi kehidupan lebah. Tanaman pakan lebah adalah vegetasi baik yang tumbuh secara alami maupun dibudidayakan manusia yang menghasilkan nektar dan atau pollen (tepung sari) yang diambil oleh lebah madu sebagai pakannya Ada 2 jenis bahan dasar makanan bagi lebah yakni nektar (nectar) dan tepung sari (pollen grain). Jadi tanaman pakan lebah adalah tanaman/ tumbuhan yang menghasilkan nektar dan atau tepung sari bunga yang dapat dipanen oleh lebah. Nektar adalah cairan yang
terdiri dari sejumlah senyawa kimia hasil
metabolisme sekunder didalam nektar tanaman, dengan komponen utama air dan komponen dominan berupa senyawa gula (sacharida). Tepungsari bunga adalah merupakan bagian utama dari bunga jantan suatu tanaman, yang terletak pada tangkai sari bunga jantan. Untuk pembangunan model
lebah lokal dan lebah Eropa perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan jenis tanaman, diprioritaskan pada tanaman cepat tumbuh, berupa kayu-kayuan dan buah-buahan yang menghasilkan nektar dan pollen, dan sesuai dengan kondisi agroklimat setempat.
Beberapa contoh jenis tanaman pakan lebah adalah sebagai berikut :
Apis mellifera mempunyai pilihan jenis tanaman pakan yang terbatas bila dibandingkan dengan Apis cerana.
Di Jawa sebagai tanaman pakan andalan
penghasil madu bagi lebah Apis mellifera antara lain adalah kapuk randu, klengkeng, rambutan, durian, karet, kaliandra. Bilamana tanaman-tanaman itu tidak sedang berbunga (musim paceklik) yang biasanya terjadi pada musim penghujan yaitu Desember s/d Pebruari, maka populasi lebahnya mengalami penurunan. Dalam kondisi demikian, peternak lebah mengistirahatkan lebahnya dengan menggembalakan ke tanaman jagung atau tanaman lain penghasil tepungsari untuk memperoleh tepungsari.
Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan populasi lebahnya. Dalam keadaan ini, tidak ada nektar atau madu yang dapat diperoleh sehingga diperlukan makanan tambahan berupa sirup, ini dapat ditekan apabila di lokasi penggembalaan lebah selain terdapat tanaman jagung juga terdapat tanaman penghasil nektar misalnya kaliandra meski madu yang diperoleh hanya sedikit. Selain perlakuan pemberian makanan tambahan, juga pemberian obat pemberantas kutu biasanya berupa strips yang mengandung zat kimia pemberantas kutu. Bilamana musim paceklik berkepanjangan maka untuk penghematan biaya pemberian makanan tambahan, dapat dilaksanakan dengan penggembalaan lebah ke daerah lain yang memiliki tanaman pakan penghasil nektar misalnya pada sekitar kawasan hutan yang ditumbuhi tanaman kaliandra, pada perkebunan karet dengan luasan yang cukup. Untuk memacu perkembangan koloni lebahnya, perlu ditambahkan pula pollen buatan (pollen supplement) yaitu campuran polen segar, tepung kedelai dan ragi bir (brewer yeast ). Tindakan pemeliharaan lainnya adalah pemeriksaan kondisi ratu, apabila dijumpai ratu yang tidak produktif bertelur atau ratu sudah tua maka segera diganti dengan ratus yang lebih produktif (ratu muda). Kegiatan pemeliharaan ini berlangsung terus sampai musim bunga berikutnya dimana koloni lebah telah siap dipergunakan untuk memperoleh madu.
(Anonymousb, 2004)
MATERI DAN METODE
Materi Materi yang dipelajari dalam praktikum kali ini adalah: 1. Mengenal spesies lebah madu Apis mellifera. 2. Mengenal Kotak lebah, ukuran standart dan bagian-bagianya. 3. Mengenal koloni lebah dan perbedaan kasta-kasta lebah 4. Mengenal pakan yang terdapat di dalam sarang, komposisi, warna dan perbadaan dari beberapa pakan. 5. Mengenal lingkungan pengembalaan dan jenis tanaman pakan lebah di sekitar lokasi budidaya.
Metode Metode yang dilakukan pada saat praktikum adalah dengan mengamati langsung keadaan lebah di lokasi praktikum dan membandingkanya dengan literatur (studi pustaka).
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL Hasil dari pengamatan pada say praktikum di peternakan lebah Batu adalah sebagai berikut: 1. Mengenal kotak lebah 1.1. Bagian-bagian kotak lebah pada lokasi praktikum berbentuk balok kubus dengan tutup kotak pada bagian atasnya, kemudian kotak tersebut ditempatkan pada sandaran yang terbuat dari kayu atau besi, selain itu terdapat pintu pada kotak yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya lebah ke kotak. Seperti pada gambar
Foto kotak lebah 1.2. Ukuran sandar adalah 30 cm 1.3. Ukuran kotak antara lain: panjang: 40cm, lebar: 51cm, tinggi: 61cm 1.4. Keterangan lain mengenai kotak lebah tersebut antara lain: Kotak ditempatkan di tempat terbuka, langsung menghadap langit agar sinar matahari yang didapat cukup. Pintu lebah berada pada sisi samping kotak dengan ukuran panjang 2cm dan lebar 15cm. Lapisan dalam tutup berupa kawat kasa. Jadi setelah tutup kotak masih terdapat tutup yang terbuat dari kawat kasa yang dipasang agar setelah kotak dibuka, lebah tidak langsung terbang. 2. Mengenal koloni lebah. 2.1. Setelah kotak lebah dibuka, pertama kali yang terlihat adalah tutup kasa dan beberapa frame yang dijadikan sarang lebah seperti yang terlihat pada gambar.
Foto kotak lebah dengan framenya 2.2. Di dalam kotak terdapat 7 frame, yang masing-masing frame terdapat sel sarang lebah. 2.3. Dari beberapa frame: Frame yang kosong
: --
Frame yang berisi telur : 7 Frame yang berisi larva : Frame yang berisi pupa : Frame yang berisi pakan : 2.4. Dalam frame, terdapat beberapa kasta dari lebah, kasta-kasta tersebut antara lain: Lebah ratu: mempunyai cirri-ciri: badan paling panjang (bersegmen 6), warna lebih merah kekuningan dan paling mencolok dari semua lebah, seperti pada foto.
Foto lebah ratu Lebah jantan: ciri-ciri: badanya paling besar dari lebah pekerja, matanya besar. Seperti pada foto.
Foto lebah jantan(yang dilingakari)
Lebah pekerja: cirri-cirinya adalah berbadan paling kecil dari semua kasta, populasinya paling banyak di koloni. 2.5. Keterangan lain mengenai koloni lebah yang kami amati antara lain adalah: Koloni berkumpul pada tiap-tiap frame, semakin rapat atau semakin ke tengah frame maka semakin banyak koloni. Pada frame yang padat koloni, banyak terdapat pakan (nectar, tepung sari), larva dan pupa. Lebah ratu terletak pada frame ke 3 dari samping, dan pejantan pada frame ke 4. 3. Mengenal pakan dalam sarang 3.1. Pakan yang terdapat dalam kotak adalah syrup gula, sedangkan yang terdapat dalam sel sarang adalah nectar dan tepung sari (pollen), seperti tampak pada foto.
Foto pollen dan nektar (yang dilingkari)
3.2. Sel sarang yang berisi pakan nectar atau tepung sari sebenarnya sama, namun hanya isinya saja yang berbeda. Isi dalam sel sarang yang berisi nectar
berwarna bening kental seperti madu, rasanya manis dan
berbentuk cair, sedangkan yang berisi tepung sari berwarna kuning dan bentuknya padat. 3.3. Warna tepungsari di dalam sarang berwarna kuning terang. 3.4. Komposisi pakan dalam sel sarang lebih bayak nectar daripada tepung sari. 3.5. Keterangan lain mengenai pakan dalam sarang antara lain: Pada musim paceklik bunga, lebah diberi pakan tambahan berupa syirup gula dalam kotak dengan waktu pemberian 2 kali seminggu 3 gelas aqua penuh. Tanaman pakan sekitar banyak yang mengandung nectar, sehingga pakan dalam sarang banyak berupa nectar. 4. Mengenal lingkungan penggembalaan. 4.1. Tanaman pakan lebah yang banyak populasinya antara lain: apel, kelengkeng, jagung, pete, rumput putri malu. 4.2. Dari tanaman di atas yang mengandung nectar dan tepung sari adalah: kelengkeng dan apel tepung sari: rumput putri malu dan jagung 4.3. tanaman pakan lebah disekitar sangat terbatas, sehingga pada musim paceklik harus ditambah syirup gula.
PEMBAHASAN 1. Kotak Lebah Pada saat pengamatan kotak lebah yang berukuran seperti tersebut diatas, ukuran tersebut telah memenuhi syarat dajn sesuai dengan literatur yang menyebutkan agar produksi lebah dapat optimal, maka tiap kotak lebah berisi 10
bingkai sarang. Di dalam kotak lebah memuat sekurang-kurangya 5 sisiran sarang lebah yang terdiri dari lebah pekerja, lebah jantan dan satu lebah ratu dalam keadaan produktif. Kotak berukuran 16 X 27 X 32 cm dengan kawat kasa (Anonymousb, 2004). Malah ukuran kotak pada pengamatan lebih besar dan
lebih banyak bingkai (frame) sehingga telahg memenuhi syarat. Namun untuk suhu dalam kotak dan ketebalan bahan kotak, kami tidak mengukurnya. Karena menurut (Anonymousa, 2000) ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stup tetap stabil. Bahan yang umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm. Suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini lebah dapat beraktifitas normal. Mungkin dengan perimbangan itulah kotak lebah ditempatkan pada lahan terbuka agar terkena sinar matahari secara lanbgsung sehingga suhu dalam kotak menjadi suhu yang optimal untuk berkembangh biak lebah.
2. Koloni lebah Koloni lebah merupakan kumpulan dari beberapa lebah yang berkumpul dan memebentuk sarang. Dalam satu kotak lebah terdapat satu koloni yang berarti terdapat satu ratu dalam satu koloni tersebut. Anggota dari tiap koloni satu berbeda dengan koloni lain. Yang membedakan adalah senyawa feromon yang dihasilkan ratu pada saat menelurkan koloni tersebeut. Masing-masing koloni lebah merupakan keturunan dari satu ratu. Dalam satu koloni terdapat tiga kasta lebah yaitu lebah ratu, lebah pekerja dan lebah pejantan. Tiap-tiap kasta memiliki tugas masing-masing yang berbeda. Perbedaaan-perbedaan tersebut antara lain: a. Lebah ratu: merupakan satu-satunya kasta yang bisa menghasilkan telur. Hanya lebah ratu yang menghsilkan feromon yaitu senyawa kimia yang berbau khas yang memberikan identitas pada seluruh koloni hasil dari telurnya itu. Ciri-ciri fisiknya adalah tubuhnya paling besar dari semua kasta dan warna tubuhnya paling terang. Waktu metamorfosisi untuk lebah ratu adalah: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, istirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari. b. Lebah pekerja: merupakan lebah yang sama dentgan lebah ratu, namun pakan pada saat larva yang membedakanya. Ciri-ciri fisiknya adalah paling kecil dari semua kasta. Waktu metamorfosisi untuk lebah pekerja adalah menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari,
istirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari. c. Lebah pejantan: merupakan lebah yang berasal dari telur yang tidak dibuahi. Ciri-ciri fisik lebah jantan ini adalah ukuran matanya yang besar serta bentuk sayap dan tubuh yang besar juga menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Pada saat pengamatan diketahui bahwa cir-ciri dari beberapa kasta lebah adalah: Lebah ratu: mempunyai cirri-ciri: badan paling panjang (bersegmen 6), warna lebih merah kekuningan dan paling mencolok dari semua lebah, seperti pada foto. Lebah jantan: ciri-ciri: badanya paling besar dari lebah pekerja, matanya besar. Seperti pada foto. Lebah pekerja: cirri-cirinya adalah berbadan paling kecil dari semua kasta, populasinya paling banyak di koloni.
3. Mengenal Pakan Lebah di Dalam Sarang Pakan lebah di alam bebeas berupa nektar dan tepung sari, begitu juga dalam sarang, namun pakan untuk ratu yaitu royal jelly tidak dapat ditemukan saat pengamatan. Madu sebenarnya adalah makanan lebah yang berasal dari nectar bunga dari tanaman yanmg telah diolah oleh lebah melelui proses evaporasi dan fermentasi di dalam sel sarang selama waktu tertentu, oleh karena itu pada saat tidak bunga, lebah harus diberi makan agar koloninya tetap kuat dan terhindar dari hama dan penyakit. Makanan tersebutberupa sirup gula pasir. Menurut (Rochani dkk, 2007) penyirupan lebah dalam masa paceklik untuk tiap minggu per koloni yang terdiri dari 3-5 frem, dibutuhkan gula pasir 0,5 Kg + 0,5 liter air + sedikit garam dapur agar tidak diare. Bagi koloni lebah yang terdiri 6-8 frem dibutuhkan 1 kg gula pasir + 1 liter air + sedikit garam dapur juga hanya untuk makan lebah selama 1 minggu.
Di Indonesia khusus dijawa musim madu hanya 5 bulan dan selama 7 bulan disubsidi makan dengan sirup gula pasir. Bila musim bunga sudah tiba maka sirup yang ada di sarang harus dikuras. Setelah dikuras, baru masuk ke lokasi tanaman yang sedang berbunga, stelah 3 hari ada pemasukan madu, pada hari ke 5 dikuras lagi untuk mendapatkan madu organik. Untuk panen madu berikutnya, sudah berupa madu organik sebab lebah yang sudah mengkomsumsi madu murni selama 1 minggu dalam darahnya sudah tidak tersisa lagi yang sifatnya non organik (sisa sirup gula pasir). 4. Menbenal Lingkungan Pengembalaan Lebah lebah mencari makan pada tanaman yang menghasilkan nektar dan atau tepung sari. Oleh karena itu lingkungan penggembalaan harus dapat memenuhi kebutuhan pakan lebah tersebut. Menurut (Anonymousb, 2004) lokasi untuk budidaya lebah seharusnya berada di pedesaan dengan luas kurang lebih 10 hektar, dimana pada lokasi tersebut sudah terdapat koloni lebah dengan sekurang-kurangnya 50 koloni. Syarat lokasi untuk bududaya lebah antara lain: 1) Sesuai untuk kehidupan lebah madu, indikasi kesesuaian dapat dilihat dengan adanya koloni lebah lokal yang telah hidup di lingkungan tersebut. 2) Tersedianya vegetasi sumberdaya pakan lebah yang luas dan menyediakan makanan yanb cukup sepanjang tahun (nektar dan pollen), lokasi tersebut misalnya adalah hutan alam, hutan tanaman, perkebunan kapuk, karet kopi, buah-buahan dan tanaman lain yang dapat menghasilkan bee forage yang terjangkau dengan jarak terbang lebah yaitu sekitar 500 s/d 1500 meter. 3) Tidak berangin kencang. 4) Jauh dari keramaian manusi (kota) 5) Dekat dengan sarana transportasi 6) Tersedia air bersih sepanjang tahun 7) Dan strategis. Dari persyaratan-persyaratan di atas, lokasi pengam,atan praktikum kami telah ememnuhi nsyarat yaitu terletak pada desa oro-oro ombo kota batu dimana tempat tersebut telah seperti yang disebutkan di literatur.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN Kesimpulan dari praktikum ini adalah: 1) Lebah merupakan serangga penghasil madu yang dapat dibudidayakan dengan perlakuan-perlakuan khusus. 2) Jenis lebah madu yang baik dibudiudayakan antara lain : Apis mellifera, Apis dorsata dan Apis frorea. 3) Pemeliharaan lebah madu ditempatkan pada kotak lenah yang biasanya disebut stup yang terbuat dari kayu dan berisi beberap bingkai (frame) sebagai tempat pembuat sarang untuk lebah. 4) Keadaan dalam kotak harus kondusif agar lebah dapat mberprouksi secara optimal, suhu optimal stup adalah 26-300 C. 5) Lebah hidup berkoloni (berkelompok) dengan tiap-tiap kelompok terdapat pemimpin kelompok atau ratu 6) Ratu melahirkan semua nggota koloni, anggota koloni tersebut adalah pekerja dan pejantan. 7) Di dalam sel sarang, pakan (nektar dan tepung sari) dikumpulkan dan disimpan untuk diproses lebih lanujut sehingga berubah menjadi makanan lebah yang kiat kenal sebagai madu dan pollen. 8) Apabila pakan di lingkungan sedikit, maka perlu diberikan pakan tambahan yaitu syirup gula yang diletakkan dalam kotak lebah. 9) Lingkungan penggembalann lebah harunya kondusif agar produksi lebah dapat optimal, yaitu dengan memenuhi persyratan-persya\ratanya. 10) Salah satu persyaratan liunkungan adalah denagn adanya tanaman pakan lebah bee forage di sekitar lingkungan penggembalaan yang menghasilkan nektar dan tepung sari.
SARAN Saran dalam menjalani praktikum ini adlaah sebenarnya praktikum ini sudah sangat santai dan mungkin praktikum paling nyaman daripada semua mata kuliah di seamester 3 ini, namun sebaiknya lebih dikoordinir tempat dan
akomodasinya agar semua prktikan dapat menjalankan praktikum dengan lancar (tidak ter;lambat dan kesasar).
DAFTAR PUSTAKA Anonymousa. 2000. BUDIDAYA TERNAK LEBAH. http://www.warintek.ristek.go.id/peternakan/budidaya/lebah.pdf Aanonymousb. 2004. PEDOMAN PEMBANGUNAN MODEL USAHA PERLEBAHAN.http://www.dephut.go.id/INFORMASI/RRL/RLPS/sk_di rjenRLPS/l2_50_04.pdf Rochani, Andjar dkk. 2007. PEDOMAN UMUM PENERAPAN JAMINAN MUTU BUDIDAYA TERNAK LEBAH ORGANIK. http://agribisnis.deptan.go.id/web/pustaka/OKPO/OKPO/isi/PEDOMAN% 20ORGANIK-a3-10-/PB%20%E2%80%93%2003.pdf