LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN: FOTOSINTESIS
Nama NIM Kelompok Asisten
: Sonia Tambunan : 105040201111171 : Senin, 11.00 : Abdulah Mujahid
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Fotosistesis terjadi pada tanaman, alga, dan banyak spesies bakteri, tetapi bukan pada archaea. Organisme yang melakukan fotosintesis disebut fotoautorop, sejak mereka dapat membuat makanan mereka sendiri. Pada tanaman, alga, dan cyanobacteria, fotosintesis menggunakan karbon dioksida dan air, melepaskan oksigen sebagai produk yang terbuang. Fotosintesis vital bagi semua kehidupan aerob di dunia. Dalam tambahan untuk mengatur tingkat normal dalam oksigen di atmosfer, fotosintesis adalah sumber energy yang paling dibutuhkan di dunia. Walaupun fotosintesis bisa terjadi pada cara yang berbeda pada spesies yang berbeda pula, beberapa fitur tetap sama. Untuk contohna, prosesnya selalu dimulai saat energi dari cahaya diserap sebagai protein disebut reaksi tengah fotosintesis yang mengandung klorofil. Dalam tanaman, protein tersebut diadakan didalam organel disebut kloroplas. Beberapa energi cahaya dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk ATP. 1. 2. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk:
Mengukur kadar fotosintesis dari daun ketela yang telah ditutupi dengan kertas layangan dengan warna merah, hijau, kuning, biru, dan tidak ditutupi.
Serta kadar pati pada batang ketela bagian bawah, tengah, dan atas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Pengertian Fotosintesis a. Photosynthesis is a chemical process that convert carbon dioxide into organic compounds, especially sugars, using energy from sunlight. (Smith, 1997) Translation: Fotosintesis adalah proses kimia yang mengubah karbondioksia menjadi senyawa organik, terutama gula, menggunakan energi dari cahaya matahari. b. Photosynthesis is the process by which plants, some bacteria, and some protistans use the energy from sunlight to produce sugar, which cellular respiration converts into ATP, the “fuel” used by all living
things. (Campbell et al, 2006)
Translation: Fotosintesis adalah proses pada tanaman, beberapa bakteri, dan beberapa protista menggunakan energi dari cahaya matahari untuk memproduksi gula, yang mana sel respirasi mengubahnya menjadi ATP, “bahan bakar” yang digunakan oleh semua makhluk hidup. c. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbodioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. (Salisbury dkk, 1992) d. Fotosintesis adalah salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. (Prawirohartono, 2005)
2. 2. Tahapan Fotosintesis Karbondioksida dan air adalah dua dari tiga produk yang dibutuhkan untuk fotosintesis. Setelah tanaman memperoleh air dari tanah, molekul air masuk melalui sel-sel akar, dan melewati jaringan vaskular dan melewati stem, dan ke daun. Karbondioksida diperoleh dari udara. Udara lewat melalui stomata dan kedalam celah udara pada sel-sel mesofil yang bersifat spons. Lalu tanaman menggunakan energi dari matahari untuk memecah air menjadi hidrogen dan oksigen; oksigen lalu dilepas untuk membuat senyawa penting yang disebut ATP dan NADPH. Melewati tahap berikutnya (yang hanya terjadi tanpa membutuhkan cahaya), atom hidrogen dari NADPH digabungkan dengan karbondioksida dari udara untuk memproduksi glukosa. Energi yang dibutuhkan untuk mensintesis glukosa dipasok oleh pecahan ATP yang diproduksi sebelumnya.
(Fritz B. et al, 2008) 2. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi fotosintesis dan beberapa faktor wajar. Tiga yang utama adalah: a. Radiasi cahaya dan panjang gelombang b. Konsentrasi Karbondioksida
c. Temperature Pada awal abad ke 20, Frederick Frost Blackman along with Albert Einstein menyelidiki efek intensitas cahaya (radiasi) dan temperatur pada tingkat asimilasi karbon.
Pada temparatur yang konstan, tingkat asimilasi karbon bervariasi dengan radiasi, mulanya naik sbila radiasi naik pula. Bagaimanapun, pada radiasi tinggi, hubungan ini tidak lagi menyambung dan pada tingkan asimilasi karbon mencapai plateau.
Pada radiasi yang konsistan, tingkat asimilasi karbon meningkat bila temperature meningkat hingga batas maksimal. Efek ini terlihat pada tingkat radiasi tinggi. Pada radiasi rendah, meningkatnya termperatur telah sedikit mempengaruhi pada tingkat asimilasi karbon. (L. Taiz, et al, 2006)
2. 4. Teknik Pengujian Pati INTRODUKSI Prosedur ini membunuh daun, merusak membran sel dan kutikula lembut pada dinding sel. Hal ini memungkinkan untuk mengekstrak klorofil dengan etanol panas dan juga membiarkan larutan iodin untuk mempentrasikan sel dan meraksi dengan semua pati yang ada. ALAT DAN BAHAN a. Etanol (IDA) b. Teko untuk mendidihkan air c. OR Elektrik pada suhu 90o d. Iodin e. Toples f. Daun
PELAKSANAAN a. Ambil semua daun dari tanaman yang akan diuji b. Taruh di meja, siram dengan air mendidih dari teko ke gelas beaker c. Gunakan pinset, ambil satu dari daun dan celupkan kedalam air panas sekitar satu menit
d. Dengan pinset, pindahkan daun dari air mendidih dan catat bagaimana perubahannya e. Masukan daun kedalam tabung lalu tekan hingga kedasar. f. Gunakan pelindung mata g. Tambahkan etanol secukupnya untuk menutup daun, dirikan pada gelas beaker yang berisi air mendidih
h. Lihat perubahan warna yang terjadi, ini adalah proses pelepasan klorofil dan akan memakan beberapa menit.
i. Ganti air panas dengan air dengan yang baru mendidih, tunggu 5 menit. j. Dengan pinset, pindahkan daun dari tabung dan aliri dengan air dingin.
k. Taruh daun pada cawan petri l. Tambahkan larutan iodinpada daun dengan pipet. Pastikan semua permukaan daun terkena larutan iodin
m. Setelah beberapa menit lihat apakah warnanya berubah antara biru ke hitam. Makin pekat warnanya maka kadar patinya makin tinggi. (Levick, 2008)
DAFTAR PUSTAKA Campbell, Neil A; Brad Williamson; Robin J. Heyden. 2006. Biology: Exploring Life. Boston, Massachusetts: Pearson Prentice Hall. Fritz B, et al. 2008. Photosynthetic Bioelectricity. Standford University: Global Climate & Energy Project. L. Taiz, E. Zeiger. 2006. Plant Physiology (4 ed.). Sinauer Associates. Levick, Carol. 2008. Practical Biology. CLEAPSS: USA. Prawirohartono, S. 2005. Sains Biologi. Jakarta: Bumi Aksara. Hal. 64-71. Salisbury, FB; Ross, CW. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Hal. 19-38. Smith, A. L. (1997). Oxford Dictionary of Biochemistry and Moleculer Biology. Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press. p. 508