LAPORAN PEMATAHAN DORMANSI BENIH
NAMA
: JONIGIUS DONUATA
NIM
: 132 385 018
KELAS
:A
MK
: TEKNOLOGI BENIH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG KUPANG 2015
PEMATAHAN DORMANSI BENIH
A. TUJUAN Bisa dapat melakukan pematahan dormansi benih kasus selaput keras.
B. DASAR TEORI Dormansi biji adalah status dimana benih tidak berkecambah walaupun pada kondisi lingkungan yang ideal untuk perkecambahan. Mekanisme dormansi terjadi pada benih baik fisik maupun fisiologi termasuk dormansi primer dan sekunder. Dormansi primer merupakan bentuk dormansi yang paling umum yaitu dormansi eksogen dan dormansi endogen. Dormansi eksogen adalah kondisi dimana persyaratan penting untuk perkecambahan (air, cahaya, suhu) tidak tersedia sehingga benih gagal berkecambah. Dormansi sekunder merupakan perkecambahan oleh suhu atau termodormancy (Bradbeer, 1989). Faktor-faktor penyebab dormansi eksogen antara lain air, gas dan hambatan mekanis. Benih yang impermeabel terhadap air dikenal dengan benih keras (hard seed). Metode pematahan dormansi eksogen yaitu dengan cara skarifikasi mekanis untuk menipiskan testa, pemanasan, pendinginan (chilling), perendaman dalam air mendidih, pergantian suhu drastis, dan skarifikasi kimia untuk mendegradasi testa yaitu dengan asam sulfat. Tipe dormansi ini biasanya berkaitan dengan sifat fisik kulit benih (seed cout) akan tetapi kondisi cahaya ideal dan stimulus lingkungan lainnya untuk perkecambahan mungkin tidak tersedia (Ilyas dan Diarni, 2007). Kulit biji dapat berperan penting sebagai penghambat untuk terjadinya perkecambahan, sehingga biji tersebut dapat digolongkan sebagai biji yang dalam keadaan dorman. Penyebab hambatan kulit biji tersebut adalah : Kulit biji mengandung senyawa penghambat tumbuh. Kulit menghambat difusi oksigen dan air masuk ke dalam biji. Kulit biji memiliki resistensi mekanis yang besar radikal tidak mempu menembus tanaman tersebut.
1
Faktor-faktor penyebab dormansi adalah faktor eksternal (cahaya, suhu, air) dan faktor internal (kulit biji, kematangan embrio, adanya inhibitor, rendahnya perangsang tumbuh) (Lambers et al., 1998). Perkecambahan biji adalah kulminasi dari serangkaian kompleks proses-proses metabolik yang masing-masing harus berlangsung tanpa gangguan. Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio, dimana tahap awal perkembangan suatu tumbuhan khususnya pada tumbuhan berbiji. Pada tahap ini embrio didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Hasil perkecambahan ini menghasilkan munculnya tumbuhan kecil dalam biji (Noorhidayah dkk, 2008). Cara lain untuk dapat dilakukan agar memperpendek dormansi adalah dengan cara perendaman. Pada padi, perendaman benih yaitu gabah bertujuan untuk memberikan keleluasaan gabah untuk menyerap air sesuai dengan yang dibutuhkan. Masuknya air ke dalam biji akan diatur oleh kulit biji. Pada padi ini akan berkait-kaitan satu sama lain dan dapat patah (Soemartono et al., 1981).
C. METODE PRAKTIKUM
1) Waktu Dan Tempat Praktikum dilaksanakan pada hari selasa, 7 July 2015, bertempat di Laboratorium Perencanaan Hutan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang .
2) Alat Dan Bahan
Benih sengon
KNO3 3%
Petridish
Kertas CD
Plastik transparan
Kertas amplas
Air panas
Oven media tanam pasir 2
3) Prosedur Kerja Menyiapkan benih mahoni Melaukan perlakuan dengan cara menggosok benih pada suatu helai kertas amplas Melakukan perlakukan denga ncara dituangi air mendidih Menanam benih – benih yang sudah diberi perlakukan dan yang tidak diberi perlakuan dalam media pasir Melakukan pengamatan dan menghitung daya presentasi tumbuh
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Hasil Tabel hasil pematahan dormansi dalam perlakuan diamplas dan di rendam dengan air panas
No
Keteranagn Presentase tumbuh
Gamabar
Benih dengan perlakuan diamplas dan di rendam air panas
Tanam : 25 biji Berkecambah : 18 Presentase tumbuh 1 = jumlah benih Jumlah berkecambah = 18 x 100% 25 = 72 %
3
Benih kontrol tanpa perlakuan Tanam : 25 biji Berkecambah : 0 Presentase tumbuh 2
= jumlah benih Jumlah berkecambah = 0 x 100% 25 =0 %
2) Pembahasan Dari praktikum pemetahan dormansi benih yang telah dilakukan berdasarkan hasil pengamatannya diketahui bahwa benih yang debrikan perlakukan yang memiliki kemampuan untuk lebih cepat tumbuh (berkecambah) ketimbang benih yang tidak diberikan perlakuan. Kita ketahui bahwa dalam melakukan pemetahan dormansi benih itu artinya kita sedang memperpendek masa dormansi (masah istrahat benih tersebut). Maka itu untuk mempercepat benih tersebut sebelumnya harus deberi perlakuan agar memepercepat perkecambahan. Dar hasil pengamatan yang dilakukan kurang lebih selama satu minggu ini membuktikan bahwa benih yang sama, waktu tanam dan media tanam juga sama, hanya yang membedakan adalah metode perlakuan yang diberikan berbeda yakni benih yang dengan tumpukan A diberi perakukan dengan cara diamplas dan direndam dengan air panas dan kemudian benih yang sama dengan tumpukan B tidak diberi perlakuan apa-apa membuktikan bahwa benih A yang diberi perlakuanlah yang berkecambah lebih cepat. Dormansi membantu biji mempertahankan diri terhadap kondisi yang tidak sesuai atau kurang menguntungkan bagi biji seperti kondisi lingkungan yang panas, dingin, kekeringan dan lain-lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa dormansi merupakan mekanisme biologis untuk menjamin perkecambahan biji berlangsung pada kondisi dan waktu yang tepat untuk mendukung pertumbuhan yang tepat dan faktor yang menyebabkan dormansi biji adalah faktor internal, seperti adanya zat penghambat, kulit biji yang keras, kematangan embrio dan embrio yang tidak sempurna perkembangan morfologinya (rudimentair), juga dapat 4
dipengaruhi oleh rendahnya zat perangsang tumbuh. Pada dasarnya benih mampu menundah perkecabahannya sampa benih mamp menemukan kondisi lingukangan yang mamu membuat benih tersebut tumbuh dan bekembang
E. KESIMPULAN ☺ Dari
praktikum pemetahan dormansi benih
yang telah dilakukan berdasarkan hasil
pengamatannya diketahui bahwa benih yang debrikan perlakukan yang memiliki kemampuan untuk lebih cepat tumbuh (berkecambah) ketimbang
benih yang tidak
diberikan perlakuan ☺ Pemetahan dormansi benih itu artinya sedang memperpendek masa dormansi (masah istrahat benih tersebut).
F. DAFTAR PUSTAKA Bradbeer, J.W. 1989. Seed Dormancy and Germination. Champan and Hall, New York. 146p. Ilyas, S. dan W.T. Diarni. 2007. Persistensi dan pematahan dormansi benih pada beberapa varietas padi gogo. Jurnal Agrista II (2) : 92-101. Lambers, H., Stuart Chapin, Thijs, L. Pons. 1998. Plant Physiologycal-Ecology. Springer, New York. Noorhidayah, Agus Akhmadi, dan Priyono. 2008. Proses perkecambahan benih akar kuning (Coscinium fenestratum). Wana Benih (9) : 2. Soemartono, S. Somad, dan R. Harjono. 1981. Bercocok Tanam Padi. Yosa Guna, Jakarta. 228p.
5