LAPORAN KERJA PRAKTIK
PENELITIAN PERANCANGAN SEAMLESS MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) DI PT. TELKOM INDONESIA DIVISI DIGITAL SERVICE BAGIAN BROADBAND CORE NETWORK Periode 23 Mei – 1 Juli, 2016
Oleh : NISA AULIA NURHASANAH (NIM : 1101130246)
Pembimbing Akademik SUGITO, S.Si., M.T. (NIP : 91500031-3)
PRODI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS TELKOM 2016
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN PERANCANGAN SEAMLESS MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) DI PT. TELKOM INDONESIA DIVISI DIGITAL SERVICE BAGIAN BROADBAND CORE NETWORK
Periode 23 Mei – 1 Juli, 2016>
Oleh : NISA AULIA NURHASANAH (NIM : 1101130246)
Mengetahui, Pembimbing Akademik
Pembimbing Lapangan
(Sugito, S.Si., M.T.) NIP : 91500031-3
(Wahyudi) NIK : 640918
ii
ABSTRAK Multiprotocol Label Switching (MPLS) merupakan platform packet transport yang digunakan saat ini, dimana MPLS dapat mengelola jaringan dengan lebih mudah dan biaya yang lebih murah. Konsep dasar MPLS sendiri adalah melekatkan informasi dalam label pada paket IP Address. Karena kelebihannya tersebut, beberapa pihak ingin mengimplementasikan MPLS yang semula hanya terdapat di core disebarkan pada agregasi dan jaringan akses agar didapat keuntungan yang sama. Namun MPLS juga memiliki beberapa kekurangan salah satunya adalah lamanya profisioning suatu service pada network MPLS yang berbeda domain sehingga diperlukan inovasi platform MPLS yang dapat mengembangkan cakupan MPLS dan memperbaiki kekurangannya . Oleh karena itu, munculah Seamless MPLS sebagai solusi dari semua permasalah di atas. Seamless MPLS mengacu pada pembentukan sebuah control plane IP/MPLS terpadu untuk semua perangkat IP. Seamless MPLS memungkinkan operator untuk memberikan layanan lebih cepat dan menurunkan cost. Pada penelitian ini, dibahas tentang analisis implementasi Seamless MPLS untuk pengendalian terpusat pada jaringan MPLS yang disimulasikan di Telkom RDC Bandung. Pemilihan lokasi ini didasari pada ketersediaan perangkat simulator yang ada di lab RDC sehingga dapat mensimulasikan skenario sistem yang akan dibuat. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini merupakan analisis QoS pada implementasi Seamless MPLS dengan berdasarkan parameter yang diuji. Diharapkan pula penelitian ini dapat memberikan rekomendasi bagi pihak Telkom RDC Bandung. Kata kunci: MPLS, Seamless MPLS
iii
KATA PENGANTAR Assalammu’alaikum Wr.Wb Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek (KP) yang berjudul “Penelitian Perancangan Seamless Multiprotocol Label Switching (MPLS)” ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Laporan ini dibuat sebagai syarat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kerja praktek Program S1 Jurusan Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik, Universitas Telkom. Laporan ini disusun sesuai dengan kegiatan kerja praktek yang telah penulis lakukan di PT.Telkom Indonesia Divisi Digital Service Sub-Divisi Broadband Core Network yang dilakukan selama periode 23 Mei – 1 Juli 2016. Pada kesempatan ini penghargaan yang besar penulis sampaikan kepada pihak Sub Divisi Broadband Core Network yang telah memberikan kepercayaan dan bimbingan kepada penulis dalam melaksanakan kegiatan kerja praktek ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat
selama kegiatan KP ini, pembimbing lapangan, pembimbing akademik dan rekanrekan sejawat peserta kerja praktek di PT. Telkom Indonesia Divisi Digital Service. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan baik itu dilihat dari segi penulisan ataupun dalam tata bahasa yang penulis gunakan. Oleh karena itu,
penulis
mengharapkan
kritik
dan
saran
yang
membangun
demi
penyempurnaan Laporan Kerja Praktik ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan seluruh pihak yang membutuhkannya.
Bandung, 22 Juli 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI LAPORAN KERJA PRAKTIK ......................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii A B S T R A K ...................................................................................................iii KATA PENGANTAR .......................................................................................iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR .........................................................................................iii DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix DAFTAR ISTILAH ........................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 12 1.1
Latar Belakang Penugasan .................................................................. 12
1.2
Lingkup Penugasan .............................................................................. 12
1.3
Target Pemecahan Masalah ................................................................. 13
1.4
Metode Pelaksanaan Tugas/Pemecahan Masalah ............................... 13
1.5
Rencana dan Penjadwalan Kerja ........................................................ 14
1.6
Ringkasan Sistematika Laporan .......................................................... 14
BAB II PROFIL INSTANSI .......................................................................... 15 2.1
Profil Instansi ....................................................................................... 15
2.2
Struktur Organisasi Instansi/Perusahaan ........................................... 17
2.3
Lokasi/Unit Pelaksanaan Kerja ........................................................... 18
BAB III KEGIATAN KP DAN PEMBAHASAN KRITIS ............................. 19 3.1
Landasan Teori........................................ Error! Bookmark not defined.0
3.2
Kegiatan Kerja Praktik dan Pemodelan Sistem ................................. 31
3.3
Analisis Selama Pelaksanaan KP......................................................... 41
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 43 6.1
Simpulan ............................................................................................... 43
6.2
Saran………… ..................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 44 LAMPIRAN ..................................................................................................... 45 Lampiran A - Copy Surat Lamaran ke Perusahaan/Instansi ........................ 45 Lampiran B - Copy Balasan Surat Lamaran dari Perusahaan/Instansi ....... 46
v
Lampiran C - Lembar Penilaian Pembimbing Lapangan dari Perusahaan /Instansi ..................................................................................... 47 Lampiran D - Lembar Berita Acara Presentasi dan Penilaian Pembimbing Akademik .................................................................................. 48 Lampiran E - Logbook .................................................................................... 49
vi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Logo PT. Telkom Indonesia
15
Gambar 2.2
Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia
17
Gambar 2.3
Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia Divisi Digital Service
Gambar 2.4
18
Suasana Ruang Laboratorium Sub-Divisi Broadband Core Network
18
Gambar 2.5
Informasi Detail Telkom RDC Bandung
19
Gambar 3.1
Format MPLS Header Packet [4]
20
Gambar 3.2
Konfigurasi Jaringan MPLS [4]
21
Gambar 3.3
Arsitektur Seamless MPLS [6]
25
Gambar 3.4
Arsitektur Jaringan Tradisional [6]
27
Gambar 3.5
Arsitektur End-to-End Seamless MPLS [6]
27
Gambar 3.6
Arsitektur three-stack labeled jaringan Seamless MPLS [8] 29
Gambar 3.7
Router Alcatel-Lucent 7710 SR-c12
30
Gambar 3.8
Router Cisco 2800
30
Gambar 3.9
Software PuTTY
34
Gambar 3.10 Konfigurasi Router Dengan PuTTy
35
Gambar 3.11 Topologi MPLS pada GNS3
35
Gambar 3.12 Konfigurasi Node PE
36
Gambar 3.13 Konfigurasi Node CE
37
Gambar 3.14 Traceroute
37
Gambar 3.15 Informasi pada PE
38
vii
Gambar 3.16 Server
38
Gambar 3.17 Konfigurasi PE pada PuTTY
39
Gambar 3.18 File Download vSphere Client
40
Gambar 3.19 Software Rufus
40
Gambar 3.20 Software TeamViewer
41
Gambar 3.21 Penulis
42
viii
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Tabel list layanan pada AN [2]
10
Tabel 3.2
Tabel daftar node beserta label [2]
14
Tabel 3.3
Tabel daftar perangkat keras
18
Tabel 3.4
Tabel daftar perangkat lunak
19
ix
DAFTAR ISTILAH MPLS
Multi Protocol Label Switching
STC
Spirent Test Centre
BGP
Border Gateway Protocol
BGP-LU
Border Gateway Protocol Labeled Unicast
VLAN
Virtual Local Area Network
L2VPN
Layer 2 VPN
IP
Internet Protocol
LSP
Label Switch Path
LSR
Label Switching Router
LER
Label Edge Router
IGP
Interior Gateway Protocol
LDP
Label Distribution Protocol
LFIB
Label Forwarding Information Base
LIB
Label Information Base
PE
Provider Edge
AN
Access Node
DSLAM
Digital Subscriber Multiplexors
PON
Passive Optical Network
OLT
Optical Line Termination Devices
CSG
Cell Site Gateways
PW
Pseudowire
SN
Service Node
TN
Transport Node
x
Line
Access
BN
Border Node
SH
Service Helper
ABR
Area Border Router
xi
BAB I 1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penugasan Kerja praktik merupakan suatu mata kuliah wajib non akademik yang dirancang untuk menciptakan pengalaman kerja tertentu bagi mahasiswa Universitas Telkom yang telah menempuh perkuliahan selama 6 semester. Kegiatan ini dilakukan diluar jadwal perkuliahan normal. Dengan melaksanakan kerja praktik, mahasiswa dilatih untuk dapat menghayati dan mengenal ruang lingkup suasana kerja di lapangan secara nyata sehingga mahasiswa dapat lebih beradaptasi dengan situasi kerja yang ada. Selain itu, dengan adanya kerja praktik ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
melatih
kemampuan
troubleshooting
dimana
mahasiswa
mengaplikasikan materi yang telah didapatkan selama perkuliahan untuk memecahkan masalah yang ditemukan selama kegiatan KP ini berlangsung. Karena kegiatan ini bertujuan sebagai sarana mahasiswa dalam mempelajari lingkungan kerja seutuhnya maka penulis memilih PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai tempat penulis melakukan kerja praktik sehingga selaras dengan keilmuan yang penulis sedang pelajari saat ini di Prodi S1 Teknik Telekomunikasi.
1.2
Lingkup Penugasan Dalam pelaksanaan kerja praktik, lingkup penugasan penulis adalah: Waktu
: 23 Mei – 1 Juli 2016
Jam Kerja
: 08.00 – 17.00 (normal) dan 08.00 – 16.00 (bulan puasa)
Divisi
: Divisi Digital Service, Bagian Broadband Core Network
Tempat
: PT. Telkom Indonesia, Divisi Digital Service Jalan Gegerkalong Hilir No. 47, Bandung, Indonesia
12
1.3
Target Pemecahan Masalah Target pemecahan masalah dalam laporan kerja praktik ini adalah sebagai berikut : 1. Mengimplementasikan teknologi MPLS pada perangkat hardware Telkom RDC. 2. Mengimplementasikan teknologi Seamless MPLS pada perangkat hardware Telkom RDC. 3. Menganalisa pengaruh parameter input terhadap parameter observasi yang diamati. 4. Mengetahui pengaruh Seamless MPLS terhadap provisioning layanan.
1.4
Metode Pelaksanaan Tugas/Pemecahan Masalah Metode pelaksanaan tugas sebagai metode pemecahan masalah yang digunakan dalam laporan kerja praktik ini adalah : a.
Studi Pustaka Pada tahapan ini, penulis mulai membaca dan mengumpulkan literatur mengenai MPLS dan Seamless MPLS sebagai landasan teori penulis. Literatur didapatkan melalui media buku, internet, manual book perangkat serta jurnal ilmiah internasional maupun nasional serta sumber tertulis perusahaan.
b.
Diskusi Ilmiah Setelah mengumpulkan literatur, penulis melakukan diskusi ilmiah dengan dosen pembimbing dan pihak Telkom RDC guna menguatkan pemahaman teori penulis baik dalam kegiatan sehari-hari kerja praktik maupun dalam suasana presentasi yang pihak Telkom RDC adakan hampir tiap minggunya.
13
1.5
Rencana dan Penjadwalan Kerja Semua kegiatan kerja praktik dilakukan di Laboratorium V6 dan IoT. Kegiatan penelitian yang menggunakan perangkat hardware milik Telkom RDC dan presentasi rutin dilakukan di Laboratorium V6 sedangkan kegiatan harian dilakukan di Laboratorium IoT. Kerja praktik ini berlangsung selama kurang lebih 40 hari dari tanggal 23 Mei hingga 1 Juli 2016.
1.6
Ringkasan Sistematika Laporan Sistematika laporan kerja praktik ini adalah sebagai berikut : 1. BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang penugasan, lingkup penugasan, target pemecahan masalah, metode pelaksanaan tugas, rencana dan penjadwalan kerja serta ringkasan sistematika laporan. 2. BAB II PROFIL INSTANSI Membahas profil singkat tentang instansi terkait tempat kegiatan kerja praktik berlangsung. Berisi profil instansi, struktur organisasi instansi dan lokasi/unit pelaksanaan kerja praktik. 3. BAB III KEGIATAN KP Mebahasn skematik umum sistema yang terkait kerja praktik dan prinsip kerja sub sistem yang dihasilkan. 4. BAB IV SIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan menyeluruh tentang laporan kerja praktik ini dan saran penulis.
14
BAB II 2.1
PROFIL INSTANSI
Profil Instansi
Gambar 2.1. Logo PT. Telkom Indonesia
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau sering disebut Telkom merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa pelayanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia. Telkom didirikan pada tanggal 23 Oktober 1856 semasa pemerintahan kolonial Belanda. Berawal dari dibentuknya Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) yang pada tahun 1965 dipecah menjadi dua yang salah satunya adalah Perusahaan Negara Telekomunikasi yang sekarang dikenal sebagai PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Perusahaan ini telah mempunyai 15 juta pelanggan telepon tetap dan 104 juta pelanggan telepon seluler dan tercatat mendapat pendapatan laba bersih sebesar Rp 64,597 milliar pada tahun 2009.[1] Sesuai dengan namanya, sebagian besar saham dari perusahaan ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia yaitu sebesar 52,47% dan sisanya sebesar 47,53% dimiliki oleh publik, Bank of New York dan investor dalam negeri. Sementara Telkom menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Saat ini selain di bidang Telekomunikasi, Telkom juga telah melebarkan sayap kerajaan bisnis nya ke beberapa bidang usaha seperti information, media, edutainment dan services.
15
Kesuksesan suatu perusahaan merupakan perwujudan dari visi dan misi yang dianut oleh suatu perusahaan, begitupula dengan Telkom. Kesuksesan Telkom tidak lain dan tidak bukan dihasilkan dari visi dan misi Telkom yang kuat sebagai berikut: Visi: Menjadi
Perusahaan
Telecommunication,
yang
Information,
unggul Media,
dalam
penyelenggaraan
Edutainment,
Services
(“TIMES”) di kawasan regional. Misi: 1. Menyediakan layanan yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. 2. Menjadi model pengelolaan korporasi Indonesia.
2.2
Struktur Organisasi Instansi/Perusahaan Untuk mewadahi mekanisme pengelolaan parenting terhadap seluruh portofolio Telkom secara Group, maka Telkom membentuk Board of Executive yang beranggotakan Direksi dan beberapa jajaran Chief of Business. Chief of Business sendiri merupakan sebutan untuk posisi “senior business expert” yang memiliki posisi disejajarkan dengan direksi. Berikut bagan organisasi Telkom per tahun 2014 – 2019.
16
Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia
Sedangkan struktur organisasi untuk Divisi DDS sendiri adalah sebagai berikut :
Gambar 2.3. Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia Divisi Digital Service
2.3
Lokasi/Unit Pelaksanaan Kerja Unit tempat penulis melaksanakan kegiatan kerja praktik adalah unit Divisi Digital Service Sub-Divisi Broadband Core Network yang berlokasi di
17
Gedung Oasis Jl. Gegerkalong Hilir No. 47 Kawasan Telkom Research and Development Center (RDC) Bandung.
Gambar 2.4. Suasana Ruang Laboratorium Sub-Divisi Broadband Core Network
Gambar 2.5. Informasi Detail Telkom RDC Bandung
18
BAB III
KEGIATAN KP
3.1 Landasan Teori 3.1.1 MPLS Multiprotocol Label Switching (MPLS) merupakan suatu teknologi berbasis standard IETF yang digunakan untuk mempercepat proses pengiriman paket dalam jaringan multi protocol (seperti IP, ATM & frame relay network protocol). [3] MPLS sendiri merupakan suatu metode forwarding dalam label yang dilekatkan pada IP. Dimana MPLS menggabungkan teknologi switching layer 2 dengan teknologi routing layer 3 sehingga MPLS dapat menyederhanakan routing paket dan mengoptimalkan pemilihan jalur yang melalui core [4]. Header MPLS sendiri disisipkan sebelum header IP dan data.
Gambar 3.1 Format MPLS Header Packet [4]
Berikut format paket header dari jaringan MPLS [4] : 1. Label Value (LABEL) Nilai dari label tersebut yang panjangnya 20 bit. 2. Experimental Use (Exp) Digunakan untuk keperluan eksperimen, panjangnya 3 bit.
19
3. Bottom of Stack (Stack) Karena dalam satu paket terdiri dari banyak label sehingga field ini ada sebagai indikator dari stack yang paling bawah. Nantinya, stack paling bawah akan diberi nilai 1 dan stack lain akan bernilai 0 sehingga memudahkan dalam proses label stacking. 4. Time To Live (TTL) Waktu lamanya suatu paket berada di dalam jaringan.
3.1.1.1 Komponen Jaringan MPLS Jaringan MPLS sendiri terdiri dari beberapa komponen seperti gambar di bawah ini :
Gambar 3.2 Konfigurasi Jaringan MPLS [4]
Komponennya yaitu [4] : 1. Label Switch Path (LSP) Merupakan jalur penghubung antar LSR satu dengan yang lainnya dimana paket diteruskan oleh label swapping. 2. Label Switching Router (LSR) Node MPLS yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket yang berada pada jaringan layer 3 OSI. 3. MPLS Edge Node atau Label Edge Router (LER)
20
Merupakan node yang menghubungkan MPLS domain dengan di luar MPLS domain. 4. MPLS Engress Node Merupakan node yang mengatur trafik saat meninggalkan MPLS domain. 5. MPLS Ingres Merupakan node yang mengatur trafik saat memasuki MPLS domain. 6. MPLS Label Merupakan label yang ditempatkan sebagai MPLS header. 7. MPLS Node Merupakan nodel yang menjalankan MPLS atau bisa disebut sebagai control protocol. 3.1.1.2 Sistem Kerja MPLS MPLS memiliki dua bidang arsitektural, yaitu: [4] a.
Control Plane MPLS Control Plane berfungsi untuk melakukan kegiatan kontrol terhadap jaringan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada control plane diantaranya adalah :
IGP (Interior Gateway Protocol) IGP yang harus digunakan untuk traffic engineering pada jaringan MPLS adalah protokol link-state (OSPF).
LDP (Label Distribution Protocol) LDP diperlukan keberadaannya untuk distribusi label dengan traffic engineering.
BGP (Border Gateway Protocol)
21
Pada jaringan berbasis MPLS, BGP hanya diperlukan di sisi edge network. b.
Forwarding Plane MPLS Forwarding Plane berfungsi untuk meneruskan paket berdasarkan harga dari label. Proses forwarding data juga berdasarkan informasi yang ada pada LFIB (Label Forwarding Information Base). Setiap node MPLS akan menggunakan dua label, yaitu :
Label Information Base (LIB) LIB berisi informasi semua label yang dimiliki oleh MPLS node lokal dan pemetaan label-label tersebut terhadap label-label yang diterima dari MPLS node tetangga.
LFIB (Label Forwarding Information Base) Sedangkan LFIB menggunakan sebagian label-label yang ada di dalam LIB untuk proses forwarding.
3.1.2 Seamless MPLS Seamless MPLS merupakan jawaban atas kebutuhan permintaan untuk memperluas MPLS untuk jaringan akses dan agregasi dalam membangun jaringan MPLS yang tangguh dengan model pengiriman layanan yang fleksibel. [5] 3.1.2.1 Kuntungan Seamless MPLS Terdapat
dua
keuntungan
utama
yang
didapatkan
ketika
mengimplementasikan MPLS kedalam jaringan akses dan agregasi dengan Seamless MPLS, yaitu: 1. Layanan yang Fleksibel dengan Provisioning yang Mudah Seamless MPLS memungkinkan MPLS menyediakan layanan end-to-end antara node akses dengan semua elemen forwarding dengan label MPLS. Dengan menggunakan pendekatan
22
ini, paket diberi label pada titik masuk di AN dan dibawa sebagai paket berlabel kedalam jaringan hingga ke ujung penerima. Ini berarti bahwa semua kegiatan provisioning dan operasi dari layanan berbasi MPLS. Pada Seamless MPLS terdapat pemisahan yang jelas antara operasi control plane, management plane, dan data plane di dalam jaringan, Hal ini membuat optimalnya kegiatan provisioning dan operasi di dalam jaringan, dimana jumlah titik penyediaan layanan dapat diminimalkan dan memungkinkan terpisahnya topologi layanan
dengan
topologi
jaringan
sehingga
menghasilkan
fleksibilitas layanan yang tinggi. [6] 2. Rekayasa Lalu Lintas dan Restorasi Layanan End-to-end Keunggulan
yang
kedua
adalah
Seamless
MPLS
memudahkan para traffic engineer mengatur dan menjaga lalu lintas jaringan. Dimana saat terjadi kegagalan, pemulihan layanan dapat dilakukan segera dengan mekanisme perubahan rute Seamless MPLS yang cepat. [6] Traffic Engineering memanipulasi trafik agar sesuai dengan jaringan, memindahkan trafik sehingga trafik dari link yang memiliki congestion dipindahkan ke link yang sedang tidak digunakan. 3.1.2.2 Gambaran Arsitektur Seamless MPLS Arsitektur Seamless MPLS terdiri dari beberapa jenis node yang terdapat di dalam jaringannya, dimana tiap node memiliki masing-masing fungsi yang berbeda. Gambar 3.3 di bawah menunjukan arsitektur Seamless MPLS di dalam jaringan:
23
Gambar 3.3 Arsitektur Seamless MPLS [6]
Gambar di atas menunjukan node-node yang membentuk jaringan Seamless MPLS terdiri dari lima jenis nodes, yaitu: 1. Access Node (AN) Merupakan node awal dan terakhir yang memproses paket pelanggan pada L2 atau layer di atasnya. Contoh dari node ini adalah Digital Subscriber Line Access Multiplexers (DSLAM), Passive Optical Network (PON), Optical Line Termination Devices (OLT), dan Cell Site Gateways (CSG). Jenis-jenis layanan yang ada pada AN diuraikan pada tabel di bawah. Tabel 3.1 Tabel list layanan pada AN [2]
Services PW1
Bandwidth 800M
Description HIS service. Connects to the BRAS.
PW2
200M
IPTV line service. Connects to the SP.
PW3
100M
Wholesale service. Connects to the SP BRAS.
PW4
10M
Enterprise
private
line
1.
Connects to other DSLAMs in the domain.
24
PW5
2M
Enterprise private line 2. Used for the inte-domain connection.
2. Service Node (SN) Merupakan node yang menyediakan layanan untuk paket milik pelanggan. Contoh dari node ini adalah L2 Provider Edge (PE) routes, L3 PE routers, Broadband Network Gateway (BNG), video servers, Base Station Controllers, dan Media Gateway. 3. Transport Node (TN) TN menghubungkan AN dengan SN, dan SN dengan SN. Idealnya, TN tidak memiliki pelanggan atau layanan. 4. Border Node (BN) Node ini memungkinkan transportasi paket antar region. Misalnya, area border router dengan AS boundary router. 5. Service Helper (SH) SH berfungsi sebagai pengukur layanan control plane. SH tidak memforward data pelanggan. Contoh dari node ini adalah layanan route reflectors, policy, control enforcers, dan session border controllers. Node-node tersebut bisa saja memainkan peran ganda. Sebagai contoh, sebuah AN juga dapat menjadi AN dan SN sekaligus, atau sebuah SN dapat berperan ganda menjadi TN. Sebuah SH bisa saja tertanam di dalam SN. 3.1.2.3 Perbedaan Seamless MPLS dan Jaringan Tradisional Gambar 3.4 di bawah ini menunjukan arsitektur jaringan tradisional yang digunakan saat ini. Pada gambar tersebut terlihat jelas proses provisioning layanan pada jaringan tradisional. Ada dua segmen berbeda yang terdapat pada lapisan jaringan akses dan agregasi serta core. Segmen-segmen dalam jaringan ini dikontrol oleh multiple control plane. Model jaringan tradisional ini menjadikan provisioning tidak fleksibel
25
karena penempatan topologi node-node jaringan yang mutlak dan selama kegiatan operasional untuk melakukan troubleshooting dan fault recovery jaringan diharuskan untuk berurusan dengan teknologi yang bermacammacam.
Gambar 3.4 Arsitektur Jaringan Tradisional [6]
Sedangkan gambar 3.5 di bawah menggambarkan arsitektur jaringan seamless MPLS end-to-end. Dimana, semua paket yang akan diforward dalam jaringan, dari awal paket masuk ke jaringan hingga meninggalkan jaringan, didasarkan pada jaringan MPLS. Pada gambar di bawah menunjukan bahwa pada seamless MPLS hanya terdapat satu titik provisioning yang terdapat pada AN yang dikontrol oleh single control plane per koneksi. Sehingga hal ini dapat meminimalkan jumlah titik provisioning layanan yang selanjutnya memungkinkan terpisahnya arsitektur layanan dengan arsitektur jaringan.
Gambar 3.5 Arsitektur End-to-End Seamless MPLS [6]
26
3.1.3 BGP Labeled Unicast Selain pada skenario jaringannya, salah satu perbedaan mencolok antara MPLS dengan Seamless MPLS adalah penggunaan BGP pada MPLS dan penggunaan BGP-LU pada Seamless MPLS. BGP LU sendiri merupakan label signaling dan protokol routing yang mencakup edge-to-edge atau PE-toPE. Hop-hop dari BGP-LU tidak perlu berdekatan seperti IBGP [7]. Seamless MPLS menyederhanakan control plane dengan menyediakan Label Distribution Protocols (LDP) di akses, pra-agregasi, agregasi dan core domain dari jaringan. Label-label informasi pada MPLS yang berada di dalam control plane dan forwarding plane akan dengan mudah membanjiri node. [8] Dengan Seamless MPLS permasalah ini dapat diatasi menggunakan strategi “menaklukan dan mengisolasi”. Dimana, akses, agregasi, dan jaringan inti core masing-masing dibuat independen menjadi domain-domain Interior Gateway Protocol (IGP) yang terisolasi. [8] Pada Semless MPLS, LDP digunakan untuk menyiapkan Layered Service Provider (LSP) dalam tiap domain sedangkan BGP-LU digunakan untuk menyiapkan LSP di seluruh domain. [8] Pada Seamless MPLS, LDP terbatas pada area tunggal membangun hubungan intra-area LSP , sedangkan BGP-LU terletak pada Area Border Routers (ABR) untuk membentuk jalur LSP yang end-to-end. [9] Untuk lebih jelasnya, ditunjukan pada gambar di bawah :
27
Gambar 3.6 Arsitektur three-stack labeled jaringan Seamless MPLS [8]
Pada gambar skenario penyebaran di atas menggambarkan alokasi label dari router PE untuk incoming packet yang tidak berlabel. Label terluar pada Intra-Area MPLS digunakan untuk proses switch paket di core. Label kedua pada Inter-Area MPLS digunakan untuk mengarahkan paket ke final edge device di LSP (setelah paket keluar dari core). InterArea labels terdistribusi dengan model BGP-LU. [10] Dan yang terakhir label ketiga dialokasikan untuk layanan-layanan yang ada di MPLS. Tabel di bawah ini menjelaskan daftar node dan label yang ada di dalamnya. Tabel 3.2 Tabel daftar node beserta label [2]
Node
AN
UPE
AGG
Core-PE
Core-P
Route Description Default
Specific
Specific
Specific
Specific
r IGP
routes in
routes in
routes in
routes in
this area.
this area.
this area
backbon
Convergen
Convergen
and
e area.
ce route of
ce route of
backbone
Converg
other
other
area.
ence
areas.
areas.
Convergen
route of
ce route of
other
route
28
other
areas.
areas. Typical
2
2000
2000
3000
1000
All nodes
All nodes
All
in this
in this
nodes in
demand area. All
area. All
area. All
the
nodes in
nodes in
nodes in
backbon
the
the
the
e area.
backbone
backbone
backbone
area.
area.
area.
3000
3000
3000
1000
All nodes
None
Control
None.
Value LDP
Description Request All nodes
Label
on
Typical
200
in this
Value BGP
Description None
Label
layer: all nodes Forwardin g layer; all nodes in this area. Typical
None
200,000
Value
None
2000
None
(forwardin g layer)
3.1.4 Parameter Yang Diamati Berikut merupakan parameter output yang akan diobservasi: 1. Switching Time Switching time merupakan waktu yang diperlukan untuk melakukan proses switching.
29
2. Throughput Throughput merupakan jumlah data yang dialirkan kedalam suatu jaringan per satuan waktu. 3. Delay Delay merupakan waktu rata-rata pengiriman paket dari node asal ke node tujuan. 4. Routing Table Size Routing table size merupakan ukuran dari routing table yang digunakan oleh jaringan.
3.2 Kegiatan Kerja Praktik dan Pemodelan Sistem 3.2.1 Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software) 3.2.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan pada skenario jaringan penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Tabel Hardware NO
ALAT
TIPE
JUMLAH
1
Router
Alcatel 7710 SR7
3
2
Router
Cisco C2600
1
3
Router
Cisco C2800
1
4
Router
Alcatel 7710 SR 12
1
5
Server
HP Proliant DL380p
1
Gen 8 6
7
Traffic Generator
Spirent TestCenter
& Traffic Analyzer
(STC) SPT-9000A
PC
Lenovo U430p
1
1
Keterangan :
Router digunakan sebagai node penyusun dan penghubung jaringan. Setiap domain terdiri dari dua router dimana router tersebut membentuk jaringan metro Ethernet berbasis MPLS.
Traffic generator dan traffic analyzer digunakan untuk menyuntik aliran trafik ke dalam jaringan.
30
PC digunakan ketika konfigurasi dan meng-capture data.
Gambar 3.7 Router Alcatel-Lucent 7710 SR-c12
Gambar 3.8 Router Cisco 2800
Untuk dapat masuk ke dalam router kita dapat memanfaatkan
3.2.1.2 Perangkat Lunak (Software) Pada penelitian ini juga digunakan perangkat lunak yaitu :
31
Tabel 3.4 Tabel Software NO
SOFTWARE
KETERANGANG
1
IOS Router C2600
IOS C 2600
2
IOS Router C2800
IOS C 2800
3
SR OS Router 7710 SR 7
7710 SR OS 7.0
4
SR OS Router 7710 SR 12
7710 SR OS 12.0
5
Operating System (OS)
Windows 8.1 64 bit
6
Operating System (OS)
Windows Server 2008 32
Server
bit
7
Wireshark
Wireshark 1.12 64 bit
8
VMware
VMware Workstation 11.1.2 64 bit
9
GNS3
GNS3 1.2 64 bit
Keterangan :
IOS C 2600 dan IOS C 2800 merupakan operating system yang digunakan oleh perangkat-perangkat Cisco.
SR OS merupakan Service Router Operating System yang digunakan oleh router produksi Alcatel-Lucent.
Wireshark merupakan software yang digunakan untuk meng-capture data hasil skenario.
VMware digunakan untuk menjalankan sistem operasi tambahan pada sistem operasi utama.
GNS3 digunakan sebagai emulator untuk melakukan simulasi jaringan.
3.2.2 Perancangan Untuk dapat masuk mengkonfigurasi router, hal yang harus dilakukan adalah :
32
1. Install software PuTTY pada PC untuk dapat mengakses telnet. 2. Pastikan router sudah terhubungan dengan sumber listrik dan dalam keadaan on. 3. Sambungkan router dan PC dengan menggunakan kabel UTP. 4. Buka PuTTY pada PC lalu pilih opsi telnet. Isi kolom “host name” dengan IP Address tujuan dan kolom “port” sesuai dengan port anda. (Catatan : note dapat dicek dengan membuka “device manager” lalu akan terlihat port berapa yang terhubung dengan router.)
Gambar 3.9 Software PuTTY 5. Setelah semua diisi dengan benar klik Open untuk membuka panel konfigurasi pada router. 6. Setelah panel muncul, login dengan memasukan username dan password. Klik enter maka kita sudah dapat mengkonfigurasi router tersebut.
33
Gambar 3.10 Konfigurasi Router dengan PuTTY
3.2.2.1 Perancangan 1. Perancangan MPLS dengan Emulator GNS3 Dikarenakan saat kerja praktik kemarin divisi BCN sedang kedatangan team riset dari ZTE China, semua perangkat yang ada di laboratorium V6 tidak dapat kami gunakan karena sedang digunakan untuk riset Seamless MPLS oleh team ZTE China. Oleh karena itu, kami diperintahkan oleh pihak Telkom BCN untuk membuat simulasinya terlebih dahulu dengan menggunakan simulator GNS3. Langkah : 1. Membuat topologi yang akan disimulasikan.
Gambar 3.11 Topologi MPLS pada GNS3
34
2. Topologi MPLS ini terdiri dari node C, CE, PE, P. Karena GNS3 tidak dapat memunculkan konfigurasi utuh maka berikut penulis lampirkan konfigurasi dari catatan yang penulis buat selama kerja praktik ini.
Gambar 3.12 Konfigurasi Node PE
35
Gambar 3.13 Konfigurasi Node CE
3. Setelah dikonfigurasi kita dapat mengecek topologi dengan menggunakan perintah traceroute seperti gambar di bawah :
Gambar 3.14 Traceroute
36
Gambar 3.15 Informasi pada PE 2. Perancangan Seamless MPLS dengan PuTTY Pada perancangan Seamless MPLS dilakukan langsung pada router fisik di laboratorium V6 dengan menggunakan Telnet PuTTY.
37
Gambar 3.16 Konfigurasi PE pada PuTTY
3. Instalasi vSphere pada Server HP Prolliant
Gambar 3.17 Server
38
Karena nantinya dalam pembuatan riset ini akan menggunakan server HP Proliant maka kami diperintahkan untuk mengupdate vSphere pada server ini agar nantinya server ini dapat ditanamkan GNS3 dan software lain di dalamnya. Langkah : 1. Download vSphere Client sesuai dengan versi yang diinginkan. Penulis menggunakan versi 5.5.
Gambar 3.18 File Download vSphere Client 2. Agar dapat diinstall pada server, file vSphere harus dibuat menjadi file iso yang bootable dengan menggunakan software Rufus.
39
Gambar 3.19 Software Rufus 3. Setelah file iso terbentuk, hubungkan flashdisk dengan server. Setelah itu server akan otomatis menjalankan vSphere Client. Ikuti langkah-langkah yang ditampilkan layar. Anda akan diminta untuk mengisi informasi jaringan yang digunakan seperti IP dll. 4. Setelah vSphere Client terinstall kita dapat mengontrol server dengan menggunakan
PC
kita
sendiri
dengan
menggunakan
TeamViewer yang telah diunduh pada PC seperti di bawah :
40
software
Gambar 3.20 Software TeamViewer
3.3 Analisis Selama Pelaksanaan KP Seamless MPLS merupakan teknologi yang dapat membantu menggabungkan arsitektur jaringan antar provider yang berbeda AS border tanpa harus mengkonfigurasi ulang seluruh perangkat. Namun dalam melakukan riset ini memang diperlukan kerja keras yang lebih karena Seamless MPLS sendiri merupakan teknologi baru yang masih dikembangkan oleh beberapa perusahaan seperti Telkom, ZTE, Huawei dan Cisco. Beberapa kesulitan pun ditemukan selama melakukan kerja praktik ini, seperti :
Perangkat yang terbatas sedangkan kepentingan yang sangat banyak sehingga membuat waktu riset kami juga menjadi terbatas.
41
Sulitnya mencari bahan materi seperti paper karena tergolong teknologi yang masih baru sehingga minim referensi.
Beberapa kendala teknis pun terjadi saat penulis melakukan riset bersama tim, seperti :
Kabel UTP yang tidak sesuai dengan PC, tipe cross atau straight mempengaruhi.
Tidak stabilnya jaringan di lab sehingga membuat telnet nyala mati tidak stabil.
Karena beberapa port sudah terpakai dan sudah terdapat konfigurasi di dalam router nya, kadang kala ketika mengkonfigurasi ada konfigurasi yang tertumpuk atau terhapus.
Namun karena adanya kesulitan itu lah penulis tertuntut untuk dapat bekerja lebih keras lagi dalam menemukan referensi dan berusaha memanfaatkan waktu dalam riset yang singkat ini. Banyak sekali pelajaran yang penulis dapatkan selama kerja praktik ini yang tidak penulis dapatkan selama jam perkuliahan.
Gambar 3.21 Penulis
42
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan kerja praktik kali ini yaitu :
Seamless MPLS merupakan teknologi yang dapat membantu menggabungkan arsitektur jaringan antar provider yang berbeda AS border tanpa harus mengkonfigurasi ulang seluruh perangkat.
Dibutuhkan kerja keras yang besar, perangkat yang memadai serta kerjasama yang baik antar team dalam melakukan sebuah riset.
Banyak sekali pelajaran yang penulis dapatkan yang tidak didapatkan selama jam perkuliahan.
4.2 Saran Saran yang penulis ambil sesuai dengan pengalaman kerja praktik kemarin adalah :
Kampus ikut andil dalam menjalin hubungan dengan instansi/perusahaan yang kira-kira akan dijadikan tempat kerja praktik mahasiswa.
Kampus mengumumkan jadwal presentasi minimal 2-3 minggu sebelum presentasi.
Perusahaan sebaiknya menambah jumlah perangkat yang ada.
Perusahaan dapat lebih ketat lagi dalam mengawasi mahasiswa kerja praktik terutama dalam masalah absensi.
Mahasiswa diberikan list rekomendasi perusahaan yang kiranya sesuai dan bisa dijadikan tempat kerja praktik.
43
DAFTAR PUSTAKA
[1] "Tentang Telkom," [Online]. Available: http://www.telkom.co.id/tentangtelkom. [Accessed 2 June 2016]. [2] "Struktur Perusahaan," [Online]. Available: http://www.telkom.co.id/tentangtelkom/struktur-perusahaan. [Accessed 2 June 2016]. [3] L. D. Paulson, "Using MPLS to Unify Multiple Network Types," 2004. [4] R. Munadi, Teknik Switching, Bandung: Informatika, 2009. [5] J. S. Choi, "Design and Implementation of a Stateful PCE-Based Unified Control and Management Framework for Carrier-Grade MPLS-TP Networks," Journal of Lightwave Technology, vol. 34, no. 3, 2016. [6] Juniper Networks, Inc, "Building Multi-Generation Scalable Networks with End-to-end MPLS," 2012. [7] Juniper Networks, Inc., "Network Scaling with BGP Labeled Unicast," p. 12, 2010. [8] V. Murthy, S. Kulur and I. Ganesan, "Labeled BGP in Seamless MPLS Architecture," 22 April 2015. [9] Y. Rekhter and E. Rosen, "Carrying Label Information in BGP-4," RFC 3107. [10] E. Rosen and Y. Rekhter, "BGP/MPLS IP Virtual Private Networks (VPNs)," RFC 4364.
44
LAMPIRAN Lampiran A -Copy Surat Lamaran ke Perusahaan/Instansi
45
Lampiran B - Copy Balasan Surat Lamaran dari Perusahaan/Instansi
46
Lampiran C - Lembar Penilaian Pembimbing Lapangan dari Perusahaan/Instansi PROGRAM STUDI S1 TEKNIK No.Formulir
TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
FORM PENILAIAN PEMBIMBING LAPANGAN Saya sebagai Pembimbing Lapangan Kerja Praktik mahasiswa atas nama: NAMA
: Nisa Aulia Nurhasanah
NIM
: 1101130246
Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah melaksanakan Kerja Praktik dengan nilai sebagai berikut: RENTANG PENILAIAN
ASPEK PENILAIAN 1. Kontribusi nyata ke perusahaan KP
0 – 30
2. Kemampuan menyelesaikan tugas-tugas
0 – 30
3. Adaptasi dan terhadap lingkungan KP
0 – 10
4. Kehadiran
0 – 10
5. Pelaporan KP
0 – 20
NILAI
Total Nilai Akhir
Pembimbing Lapangan
................., ....../.........../...........
Nama NIK / NIP Jabatan
Tanda Tangan dan Cap Perusahaan:
47
Lampiran D - Lembar Berita Acara Presentasi dan Penilaian Pembimbing Akademik PROGRAM STUDI S1 TEKNIK No.Formulir
TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
FORM PENILAIAN PEMBIMBING AKADEMIK NAMA
: Nisa Aulia Nurhasanah
NIM
: 1101130246
ASPEK PENILAIAN
RENTANG PENILAIAN
Penguasaan terhadap Permasalahan Pekerjaan Isi dan Sistematika Pelaporan Kerja Praktik Teknik Presentasi
NILAI
Dosen Penguji
0 - 50 0 - 30 ............................ NIP.
0 - 20
Total Nilai Akhir
Tgl.
Rekapitulasi Penilaian: BOBOT PENILAIAN
PENILAIAN Penilaian Pembimbing Lapangan
40 %
Penilaian Pembimbing Akademik
40 %
Penilaian Penguji Akademik
20 %
NILAI
................ (........)
Total Nilai Akhir dan Indeks
Indeks Nilai : A : 80 < NA ≤ 100
C : 50 < NA ≤ 60
AB : 70 < NA ≤ 80
D : 40 < NA ≤ 50
B : 65 < NA ≤ 70
E : NA ≤ 40
Bandung, .................. 20 Pembimbing Akademik
(..................................) NIP.
BC : 60 < NA ≤ 65
48
Lampiran E - Logbook
LOGBOOK 1 Nama/NIM:I Gede Agus Surya Negara/1101130240 Tanggal
Catatan Diskusi
49
Paraf Dosen
LOGBOOK 2 Nama/NIM : Nisa Aulia Nurhasanah/1101130246 Jam Hari
Jam
Jumlah
Tanggal
Kegiatan Datang Pulang
Jam Hari pertama kami dimulai dengan pemberian informasi-informasi peraturan kerja di Telkom RDC Bandung oleh salah pembimbing lapangan kami yaitu pak Wahyudi. Pemberian informasi tentang jam kerja, peraturan pakaian yang digunakan dan beberapa informasi lain. Setelah itu 7 jam
Senin
23/05/16
07:46
15:00
14 menit
kami diminta untuk mempresentasikan topik yang akan kami riset selama kerja praktek secara berkelompok. Topik yang akan diriset ada 3 topik utama yaitu IPTV, Seamless MPLS dan Routed VPLS. Saya memilih topik Seamless MPLS. Setelah presentasi kami diminta target dalam seminggu kedepan yang akan kami lakukan. Setalah itu kami diajak pak Wahyudi untuk melihat perangkatperangkat yang ada di ruang V6. Hari kedua dikarenakan kedua
Selasa
24/05/16
07:52
16:30
8 jam
pembimbing kami diharuskan untuk rapat ke Jakarta jadi kami ditugaskan untuk mencari dan mempelajari materi MPLS. Hari ini kelompok yang mengambil topic
Rabu
25/05/16
08.45
17.00
8 jam
IPTV ditugaskan untuk mulai mengambil data di lab V6. Sedangkan kelompok diluar
50
topik itu boleh ikut melihat proses pengambilan data atau juga dapat belajar mencari materi topik mereka.
Kamis
26/05/16
8.30
17.00
8 jam
Jumat
27/05/16
8.30
17.00
8 jam
Diskusi materi dengan kelompok riset yang mengambil tema seamless MPLS. Melanjutkan studi ilmiah dengan kelompok riset seamless MPLS.
39 jam Total Jam Mingguan :
14 Menit Mengetahui, Atasan Langsung/Pembimbing KP Lapangan
Wahyudi NIK : 640918
51
Nama/NIM : Nisa Aulia Nurhasanah/1101130246 Jam Hari
Jam
Jumlah
Tanggal
Kegiatan Datang Pulang
Jam Mencoba mengenal router yang ada dengan 7 jam
Senin
30/05/16
07:46
15:00
14 menit
masuk ke dalam konfigurasi router menggunakan kabel UTP dan telnet. Namun tidak berhasil karena router tidak berstatus “enable” walaupun sudah terhubung.
Selasa
31/05/16 -
-
-
Tidak masuk karena sakit. Mencoba melanjutkan memecahkan permasalahan hari Senin. Mencoba dengan
8 jam Rabu
1/06/16
08.45
17.00
15
menggunakan kabel console. Dengan beberapa kali percobaan PC bisa terkoneksi
menit
dengan router. Mulai mencoba mengaplikasikan perintah-peritah pada router. Mencoba menyambungkan kembali router
8 jam Kamis
2/06/16
8.30
17.00
30 menit
dengan kabel UTP. Kali ini berhasil dengan menyesuaikan jenis UTP yang cocok dengan PC. Mencoba membuat simulasi sederhana sebuah jaringan MPLS dengan emulator GNS3
8 jam Jumat
3/06/16
8.30
17.00
30 menit
52
Presentasi progress riset Seamless MPLS kepada pihak DDS.
32 jam Total Jam Mingguan :
29 menit Mengetahui, Atasan Langsung/Pembimbing KP Lapangan
Wahyudi NIK : 640918
53
Nama/NIM : Nisa Aulia Nurhasanah/1101130246 Jam Hari
Jam
Jumlah
Tanggal
Kegiatan Datang Pulang
Jam Mulai mencoba mengkonfigurasi router fisik di laboratorium V6. Mengikuti rapat 7 jam
Senin
6/06/16
07:46
15:00
14 menit
yang dihadiri oleh pihak ZTE dan Telkom dimana dalam rapat tersebut pihak ZTE mempresentasikan progress Seamless MPLS yang mereka sedang kerjakan sebagai bentuk kerja sama dengan Telkom RDC.
Selasa
7/06/16
Rabu
8/06/16
Kamis
9/06/16
Jumat
10/06/16
8.30
16.00
Melanjutkan progress riset.
08.45
16.00
Melanjutkan progress riset.
08.30
16.00
Melanjutkan progress riset. Menginstal vSphare di server HP Prolliant
Total Jam Mingguan : Mengetahui, Atasan Langsung/Pembimbing KP Lapangan
Wahyudi NIK : 640918
54
Nama/NIM : Nisa Aulia Nurhasanah/1101130246 Jam Hari
Jam
Jumlah
Tanggal
Kegiatan Datang Pulang
Jam 7 jam
Senin
6/06/16
07:46
15:00
Mengerjakan progress riset
14 menit
Selasa
7/06/16
08.30
16.00
Mengerjakan progress riset Mengerjakan progress riset dan berdiskusi
Rabu
8/06/16
08.45
16.00
dengan pak Bambang tentang kesulitan yang ditemui.
Kamis
9/06/16
08.30
16.00
Jumat
10/06/16
08.30
16.00
Melanjutkan membantu menginstall vSphere pada server Prolliant. Melanjutkan progress riset.
Total Jam Mingguan : Mengetahui, Atasan Langsung/Pembimbing KP Lapangan
Wahyudi NIK : 640918
55
Nama/NIM : Nisa Aulia Nurhasanah/1101130246 Jam Hari
Jam
Jumlah
Tanggal
Kegiatan Datang Pulang
Jam Mengerjakan progress riset. Berdiskusi 7 jam
Senin
6/06/16
07:46
15:00
dengan pak Bambang tentang
14
permasalahan yang ditemui di lapangan.
menit
Melanjutkan membuat simulasi Seamless MPLS di emulator GNS3.
7 jam Selasa
Rabu
Kamis
7/06/16
8/06/16
9/06/16
08.30
08.45
08.30
16.00
16.00
16.00
30
membuat simulasi Seamless MPLS di
menit
emulator GNS3.
7 jam
Ditugaskan pak Bambang untuk
15
mengkonfigurasi IP address pada router
menit
Cisco 2800. Mengerjakan progress riset.
7 jam
Diperkenalkan tentang router Cisco ASR
30
1000 yang baru dibeli Telkom untuk Sub-
menit Jumat
10/06/16
-
-
Mengerjakan progress riset. Melanjutkan
-
Divisi Broadband Core Network. Tidak masuk karena sakit.
Total Jam Mingguan :
Mengetahui, Atasan Langsung/Pembimbing KP Lapangan
56
Wahyudi NIK : 640918
57
Nama/NIM : Nisa Aulia Nurhasanah/1101130246 Jam Hari
Jam
Jumlah
Tanggal
Kegiatan Datang Pulang
Jam 7 jam
Senin
6/06/16
07:46
15:00
Mengerjakan progress riset
14 menit
Selasa
7/06/16
-
-
-
-
Rabu
8/06/16
-
-
-
-
Kamis
9/06/16
-
-
-
-
Jumat
10/06/16
-
-
-
-
Total Jam Mingguan : Mengetahui, Atasan Langsung/Pembimbing KP Lapangan
Wahyudi NIK : 640918
58