EKSTENSI DEPOK
LAPORAN KANBAN GAME PONARI
ABDULLAH PRATINO DANANG DITO A IRMAWATI ULFAH RENGGA HENNY WAHYU R IVAN RAHADIAN MEUTIA SARI INDRA PRATAMA TRIYONO MARS REKHY PRAYOGO SETIO D
Supplier 1 Supplier 2 Gudang Bahan Baku 1 Gudang Bahan Baku 2 Gudang Bahan Baku 3 Kanban Boy Kanban Girl Workstation 1 Workstation 2 Workstation 3 Gudang Barang Jadi
0806366674 0806366900 0806367172 0806367424 0806367115 0806367140 0806367260 0806367166 0806367613 0806367746 0806367393
2009
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kanban Game tahun 2009 ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, serta para sahabatnya, dan pengikut-pengikutnya. Pembuatan laporan Kanban Game ini merupakan salah satu syarat tugas dari mata kuliah Sistem Produksi
pada
semester IV Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Indonesia. Pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya baik secara langsung ataupun tidak langsung, sehingga pelaksanaan Kanban Game sampai dengan pembuatan laporan Kanban Game dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada: 1.
Bapak Dr. Ir. T. Yuri Maemunsyah, MSc selaku Ketua Departemen Teknik Industri Universitas Indonesia.
2.
Bapak Ir. M. Dachyar, MSc selaku Ketua Lab. Sistem Informasi dan Pengambilan Keputusan.
3.
Bapak Ir. Yadrifil, MSc selaku Dosen mata kuliah Sistem Produksi.
4.
Orang tua yang telah memberikan semangat, dukungan, dan doanya.
5.
Rekan-rekan kelas yang telah memberikan bantuan riil maupun materil sehingga kelompok PONARI dapat terbentuk.
6.
Para coaching untuk kerjasamanya selama memberikan pelatihan.
7.
Ekstensi angkatan 2007 yang telah memberikan masukan dan bantuan.
8.
Semua pihak yang telah memberikan bantuan serta doanya dalam pelaksanaan Kanban Game dan penulisan laporan Kanban Game.
i
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa
masih banyak kekurangan-
kekurangan di dalam laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran dan informasi yang bersifat membangun untuk penyempurnaan laporan ini.
Jakarta, 14 Mei 2009
Ponari
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................
i
DAFTAR ISI.......................................................................................
ii
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN ....................................................
1
1.1. Arti dan Logo Perusahaan ...........................................
1
1.2. Visi dan Misi Perusahaan ............................................
1
1.3. Divisi dan Job Description Perusahaan .......................
2
1.4. Struktur Organisasi Perusahaan ...................................
3
PERENCANAAN SISTEM KANBAN .................................
5
BAB III PELAKSANAAN KANBAN GAME ....................................
14
3.1. Divisi Supplier ............................................................
14
3.1.1 Pelaksanaan Rencana Divisi Supplier .................
14
3.1.2 Evaluasi Divisi Supplier .....................................
14
3.2. Divisi Gudang Bahan Baku ..........................................
15
3.2.1 Pelaksanaan Rencana Divisi Gudang Bahan Baku
15
3.2.2 Evaluasi Divisi Gudang Bahan Baku ...................
16
3.3. Divisi Kanban Boy/Girl ..............................................
16
3.3.1 Pelaksanaan Rencana Divisi Kanban Boy/Girl....
16
3.3.2 Evaluasi Divisi Kanban Boy/Girl........................
16
3.4. Divisi Workstation ......................................................
16
3.4.1 Pelaksanaan Rencana Divisi Workstation ...........
16
3.4.2 Kendala dan Evaluasi Divisi Workstation ...........
18
3.5. Divisi Gudang Barang Jadi..........................................
18
3.5.1 Pelaksanaan Rencana Divisi Gudang Barang Jadi
18
3.5.2 Evaluasi Divisi Gudang Barang Jadi ...................
19
BAB IV EVALUASI .........................................................................
20
BAB II
iii
BAB V
4.1. Analisa Biaya ..............................................................
20
4.2. Analisa Permainan ......................................................
21
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................
24
5.1. Kesimpulan .................................................................
24
5.2. Saran...........................................................................
24
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I PROFIL PERUSAHAAN
1.1
Arti dan Logo Perusahaan Nama Ponari diambil dari seorang tokoh dukun cilik asal Jombang yang
mempunyai kemampuan menyembuhkan berbagai penyakit dengan mitos batu yang terkena petir. Dalam logo ini: 1. Blankon adalah pakaian adat khas Jawa yang mengibaratkan kesederhanaan, kesopanan, keramah-tamahan sesuai dengan adat istiadat bangsa Indonesia. 2. Senyuman adalah lambang kepercayaan diri, optimis, dan tidak mudah menyerah. 3. Lingkaran berwarna biru adalah lambang persahabatan dan sportifitas.
Gambar 1.1 Logo Perusahaan
1.2
Visi dan Misi Perusahaan
VISI Kami senantiasa berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam industri perakitan tamiya di Universitas Indonesia, untuk memberi manfaat bagi konsumen, menyediakan tamiya yang berkualitas tinggi sesuai kebutuhan konsumen, dengan harga yang terjangkau, serta didukung oleh fasilitas manufaktur terpadu, teknologi mutakhir, jaringan pemeliharaan, suku cadang dan manajemen kelas dunia.
1
MISI Kami bertekad untuk menyediakan tamiya yang berkualitas tinggi dan handal yang sesuai kebutuhan konsumen, pada tingkat harga yang terjangkau.
1.3
Divisi dan Job Description Perusahaan Dalam perusahaan PT. PONARI terdapat beberapa divisi yang saling
berhubungan. Berikut ini struktur organisasi PT. PONARI. Berikut ini divisidivisi tersebut beserta job description masing-masing divisi. 1. Supplier (Abdullah Pratino dan Danang Dito Anggoro) Supplier bertugas membawa komponen yang diminta gudang bahan baku, sesuai dengan kanban supplier yang diletakkan di gudang bahan baku. 2. Gudang Bahan Baku (Henny Wahyu R, Rengga, dan Irmawati Ulfah) Operator gudang bahan baku bertugas menukarkan kontainer kosong yang berisi kanban supplier dengan kontainer penuh yang berisi kanban supplier yang dibawa oleh supplier. Kemudian kontainer penuh ini akan disiapkan di tempat tertentu untuk dibawa kembali oleh kanban boy/girl ke lini perakitan sesuai dengan siklus inspeksi kanban boy/girl. 3. Kanban Boy/Girl (Ivan Rahadian dan Meutia Sari) Kanban boy/girl bertugas secara periodik untuk: a. Mengambil kontainer kosong dan kanban suppliernya dari lini perakitan dan membawanya ke gudang bahan baku. b. Mengantarkan kontainer berisi komponen dan kanban suppliernya dari gudang bahan baku menuju lini perakitan yang memerlukan komponen tersebut. 4. Work Station 1 (Indra Pratama) Work station 1 bertugas merakit komponen chasis, ban depan, ban belakang, dan dinamo menjadi WIP 1. 5. Work Station 2 (Triyono) Work station 2 bertugas merakit WIP 1 dan komponen kuningan, switch, tutup switch, dan tutup dinamo menjadi WIP 2. 6. Work Station 3 (Mars Rekhy)
2
Work station 3 bertugas merakit WIP 2 dan komponen baterai, tutup baterai, bodi, dan kunci bodi menjadi barang jadi. 7. Gudang Barang Jadi (Prayogo Setio D) a.
Memenuhi demand yang diminta. Dalam memenuhi demand ini pertamatama akan diambil dari stok atau inventori barang jadi. Jika inventori barang jadi belum dapat memenuhi demand yang ada, maka operator gudang barang jadi akan meminta dirakitnya tamiya biru.
b.
1.4
Mengambil tamiya selesai dirakit di work station terakhir.
Struktur Organisasi Perusahaan Bentuk organisasi suatu perusahaan
tergantung dari besar kecilnya
perusahaan dan banyaknya kegiatan yang harus ditangani. Semakin banyak kegiatan semakin banyak besar bentuk organisasinya. Bentuk organisasi yang harus diterapkan harus dapat merupakan wadah dan pembagian tugas sesuai dengan ruang lingkup dan wewenang, agar masing-masing organ di dalam organisasi dapat mempertanggung jawabkan pekerjaannya atau pelaksanaannya . Bentuk organisasi yang dimiliki oleh PT. PONARI ini adalah termasuk tipe bagan organisasi piramid secara garis besarnya kami uraikan bentuk struktur organisasi ini. Pengertian dari pada bentuk piramid ini adalah bentuk bagan organisasi dimana seluruh saluran wewenang dan tanggung jawab dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau sebaliknya bagan piramid ini merupakan bagan organisasi yang paling lama dipakai oleh suatu organisasi termasuk pada perusahaan PT. PONARI. Tujuan pemilihan bentuk ini agar fungsi-fungsi personal maupun administrasi secara struktur dapat berjalan dengan baik selaras, serasi dan seimbang. Secara struktur organisasi perusahaan PT. PONARI dipimpin oleh presiden direktur atau direktur utama.
3
Manajer Transportasi
Ivan R (Boy) Meutia S (Girl) Indra P (WS 1)
Manajer Workstation
Triyono (WS 2) Mars R (WS 3)
Direktur Utama
Henny W R Manajer GBB
Rengga Irmawati U
Manajer GBJ
Manajer Supplier
Prayogo S D Abdullah P Danang D A
Gambar 1.2 Struktur Organisasi
4
BAB II PERENCANAAN SISTEM KANBAN
Dalam menjalankan sistem kanban perlu direncanakan beberapa hal sebagai berikut, diantaranya adalah: 1. Time study Pada saat sebelum lomba WS1, WS2, dan WS3 telah melakukan time study yang serupa, pada akhirnya time study tersebut dijadikan standard time yaitu 8 detik/WIP. 2. Cycle issue Cycle issue ini merupakan suatu kode siklus pengiriman barang yang menunjukkan frekuensi kedatangan dan pengiriman barang dari pihak pemasok. Cycle issue ditetapkan dengan mempertimbangkan frekuensi pemakaian part, jumlah part yang digunakan, kapasitas kontainer, ruang yang tersedia din lini dan besar ruang yang digunakan untuk menyimpan part, waktu proses di lini sebelumnya, serta kemudahan pengangkutan oleh operator dan waktu pengirimannya. Cycle issue biasanya dituliskan dalam tiga variabel berupa X-Y-Z, dengan: X = variabel hari atau waktu pengiriman, yang ditentukan berdasarkan besar kecilnya dimensi dan jumlah pemakaian part per hari, jauh dekatnya pemasok, serta kapasitas ruang pada lini. Y = variabel frekuensi pengiriman, yang ditentukan dari jumlah pemakaian per hari, volume alat angkut, dan disesuaikan dengan kapasitas ruang yang tersedia. Z = variabel range pengiriman, ditetapkan berdasarkan lead time proses di pemasok dan jarak tempuh. Pada Kanban Game 2009 ini, tim Ponari menggunakan cycle issue 1-5-1. Maka ketentuan yang harus ditaat oleh pemasok adalah: a. Pemasok harus datang setiap periode. b. Setiap periode, pemasok tersebut datang sebanyak 5 kali.
5
c. Permintaan pesanan dari sejumlah kanban yang diambil pada suatu kedatangan, harus dipenuhi setiap 1 kedatangan berikutnya 3. Siklus kanban boy atau girl Siklus kanban boy atau girl adalah siklus dimana kanban boy atau girl mengambil kontainer pesanan dari WS ke GBB dan mengantarkan pesanan kontainer dari GBB ke WS setiap beberapa detik untuk setiap periodenya. Pada Kanban Game 2009 tim Ponari menggunakan siklus kanban boy atau girl setiap 8 detik untuk setiap periodenya. 4. Layout pabrik
Mars R
Triyono
Indra P
WS 3
WS 2
WS 1
Ivan R
Meutia S
GBB
Henny W R
Irmawati U Rengga
Abdullah P
Danang D A
Gambar 2.1 Layout Pabrik 5. Jumlah kanban supplier Kanban pemasok ialah kanban yang dibutuhkan untuk melakukan pengiriman barang dari pemasok. Setiap komponen yang disuplai dari perusahaan pemasok luar memiliki kanban pemasoknya masing-masing. Perhitungan jumlah kanban yang dibutuhkan untuk masing-masing komponen dilakukan dengan menggunakan rumus:
6
1+
=
Keterangan: n = jumlah kanban yang diperlukan x = selang waktu yang digunakan (hari) y = jumlah pengiriman setiap selang waktu x z = lead time pengiriman pesanan (kedatangan) Pada Kanban Game 2009 tim Ponari memiliki jumlah kanban pemasok sebanyak: =
24 1+1 × 1× 1 5
= 21,6
+ 0,5
22 jumlah kanban
6. Desain dan lot size kontainer
Gambar 2.2 Desain dan Lot Size Kontainer WS 1
Gambar 2.3 Desain dan Lot Size Kontainer WS 2
7
Gambar 2.4 Desain dan Lot Size Kontainer WS 3 7. Forecasting Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi permintaan pasar bersifat komplek dan dinamis. Dalam kondisi pasar bebas, permintaan pasar lebih banyak bersifat komplek dan dinamis karena permintaan tersebut akan tergantung dari keadaan sosial, ekonomi, politik, aspek teknologi, produk pesaing dan produk substitusi. Oleh karena itu, peramalan yang akurat merupakan informasi yang sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan manajemen. Dalam Kanban Game 2009, metode peramalan yang kami lakukan dibantu oleh program EXCEL OM 2 sehingga memudahkan dalam perhitungan peramalan untuk periode selanjutnya. Metode yang kami gunakan adalah: a. Exponential smoothing : Kelemahan teknik moving average dalam kebutuhan akan data-data masa lalu yang cukup banyak dapat diatasi dengan teknik exponential smoothing. Dimana bila ada permintaan aktual yang lama tidak tersedia, maka dapat digantikan dengan nilai pendekatan yang berupa nilai ramalan sebelumnya.
8
b. Multiplicative decomposition : Untuk membandingkan hasil hitungan teknik exponential smoothing, maka perlu penghitungan peramalan dengan metode multiplicative decomposition. Dengan metode ini peramalan
untuk
beberapa
periode
berikutnya
bisa
ditampilkan
seluruhnya. Berikut perhitungan secara multiplicative decomposition.
9
TAMIYA Forecasting 12 seasons
Multiplicative decomposition Enter past demands in the data area. Do not change the time period numbers!
Data historis tamiya
Data Period Period 1 Period 2 Period 3 Period 4 Period 5 Period 6 Period 7 Period 8 Period 9 Period 10 Period 11 Period 12 Period 13 Period 14 Period 15 Period 16 Period 17 Period 18 Period 19 Period 20 Period 21 Period 22 Period 23 Period 24 Period 25 Period 26 Period 27 Period 28 Period 29 Period 30
Demand (y) Time (x) 22 1 19 2 20 3 24 4 18 5 19 6 23 7 21 8 23 9 20 10 24 11 20 12 22 13 18 14 20 15 24 16 18 17 19 18 23 19 21 20 23 21 20 22 24 23 20 24 22 25 18 26 19 27 24 28 18 29 19 30
Average
21,083333 21,083333 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 20,916667 20,916667 20,916667 20,916667
21,083333 21,041667 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 20,958333 20,916667 20,916667 20,916667
Ratio
1,0909091 0,9980198 1,0952381 0,952381 1,1428571 0,952381 1,047619 0,8571429 0,952381 1,1428571 0,8571429 0,9047619 1,0952381 1 1,0974155 0,9561753 1,1474104 0,9561753
Average Ratios
Season 1
Average Forecasts Period 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Season 3
1,047619048 0,8571429 1,047619048 0,8571429
0,952381 1,1428571 0,8571429 0,9047619 1,0930736 0,9990099 1,0963268 0,9542781 1,1451338 0,9542781
Seasonal Adjusted 1,0930736 23 0,9990099 21 1,0963268 23 0,9542781 20 1,1451338 24 0,9542781 20 1,047619 22 0,8571429 18 0,952381 20 1,1428571 24 0,8571429 18 0,9047619 19
Season 4
Intercept Slope Season 5
Error^2 0,0362973 0,7309763 0,0222269 0,0270396 0,0126512 0,0115076 0,0049434 0,0052365 0,0123688 0,0109549 0,0123439 0,0064812 0,0009848 0,0002198 1,951E-05 8,403E-05 0,0003142 0,0009098 0,0091647 0,0063027 0,0030604 0,0016235 0,0039497 0,0041541 0,0163215 0,013312 0,7391649 0,0334051 0,0218827 0,0280896 1,7759905 0,0591997 MSE 0,3232182
Season 7 Season 8 Season 9 Season 10 Season 11 Season 12 1,0909091 0,9980198 1,0952381 0,952381 1,1428571 0,952381 0,952381 1,1428571 0,8571429 0,9047619 1,0952381 1 1,0974155 0,9561753 1,1474104 0,9561753
Unadjusted 20,80209989 20,78944127 20,77678264 20,76412402 20,7514654 20,73880678 20,72614816 20,71348954 20,70083092 20,6881723 20,67551368 20,66285506
Season 2
Error analysis Unadjusted Adjusted Error |Error| 21,181859 22,190518 -0,190518 0,1905184 21,1692 18,145028 0,8549715 0,8549715 21,156541 20,149087 -0,149087 0,1490869 21,143883 24,164437 -0,164437 0,1644373 21,131224 18,112478 -0,112478 0,1124777 21,118565 19,107273 -0,107273 0,1072735 21,105907 23,070309 -0,070309 0,0703094 21,093248 21,072364 -0,072364 0,0723638 21,08059 23,111215 -0,111215 0,1112153 21,067931 20,104666 -0,104666 0,1046656 21,055272 24,111103 -0,111103 0,1111029 21,042614 20,080506 -0,080506 0,0805059 21,029955 22,031381 -0,031381 0,0313815 21,017296 18,014826 -0,014826 0,0148255 21,004638 20,004417 -0,004417 0,004417 20,991979 23,990833 0,0091666 0,0091666 20,979321 17,982275 0,0177252 0,0177252 20,966662 18,969837 0,030163 0,030163 20,954003 22,904268 0,0957323 0,0957323 20,941345 20,920611 0,0793893 0,0793893 20,928686 22,944679 0,0553205 0,0553205 20,916027 19,959707 0,0402925 0,0402925 20,903369 23,937153 0,0628468 0,0628468 20,89071 19,935548 0,0644522 0,0644522 20,878052 21,872245 0,1277555 0,1277555 20,865393 17,884623 0,1153774 0,1153774 20,852734 19,859747 -0,859747 0,859747 20,840076 23,817229 0,1827706 0,1827706 20,827417 17,852072 0,1479282 0,1479282 20,814759 18,832401 0,1675994 0,1675994 Total -0,132837 4,2358189 21,194517 -0,004428 0,141194 -0,012659 Bias MAD SE
Seasonal Smoothed 1,047619 21 0,8571429 22,166667 0,952381 21 1,1428571 21 0,8571429 21 0,9047619 21 1,0930736 21,041584 0,9990099 21,020813 1,0963268 20,979146 0,9542781 20,95825 1,1451338 20,95825 0,9542781 20,95825 1,047619 21 0,8571429 21 0,952381 21 1,1428571 21 0,8571429 21 0,9047619 21 1,0930736 21,041584 0,9990099 21,020813 1,0963268 20,979146 0,9542781 20,95825 1,1451338 20,95825 0,9542781 20,95825 1,047619 21 0,8571429 21 0,952381 19,95 1,1428571 21 0,8571429 21 0,9047619 21
Season 6
Data peramalan untuk 12 periode
Gambar 2.2 Data Forecast Menggunakan Multiplicative Decomposition
10
8. Strategi masing-masing divisi a. Divisi Supplier -
Memenuhi kebutuhan material warehouse material atau gudang bahan baku pabrik sesuai dengan jumlah pesanan. Pengiriman material dilakukan sesuai dengan waktu pengiriman yang telah ditetapkan oleh gudang bahan baku.
-
Melakukan disasembly dan menyusun kembali part-part ke dalam kontainer. Barang jadi berupa tamiya yang sudah dirakit oleh work station kemudian dibongkar kembali dan diletakkan pada kontainerkontainer untuk kemudian dikirimkan kembali ke pabrik jika ada permintaan.
-
Divisi supplier pada kelompok PONARI terdiri dari 2 ( dua ) orang, yaitu Abdullah Pratino senagai supplier 1 dan Danang Dito Anggoro sebagai supplier 2 dan merangkap sebagai penangung jawab Divisi Supplier. Supplier 1 bertanggung jawab terhadap part-part yang dibutuhkan oleh Work Station 1 serta kontainer yang berisi body untuk Work Station 3. Supplier 2 bertanggung jawab terhadap part-part Work Station ( WS ) 2 dan Work Station ( WS ) 3.
b. Divisi Gudang Bahan Baku -
Membuat forecast untuk setiap periodenya.
-
Menerima dan memeriksa barang yang diterima supplier.
-
Mengirim barang ke tiap WS sesuai dengan permintaan yang diberikan oleh WS melalui kanban boy atau girl.
-
Menghitung inventori barang akhir yang ada di GBB dan di WS termasuk juga WIP.
c. Divisi Kanban Boy atau Girl -
Divisi kanban terbagi menjadi dua yaitu kanban boy dan kanban girl. Divisi Kanban Boy atau Girl bertugas mengantarkan part dari Gudang Bahan Baku (GBB) ke Work Station (WS). Dan mengambil kontainer kosong dari WS ke GBB untuk diisi oleh part yang dikirim lagi ke WS.
11
-
Divisi Kanban Boy atau Girl pada kelompok Ponari terdiri dari dua orang yaitu Ivan Rahadian (kanban boy) dan Meutia Sari (kanban girl). Part tamiya dikirim dengan bantuan kontainer. Pada divisi ini tugas pengiriman part dibagi menjadi dua yakni kanban girl mengirimkan part untuk WS 1 dan WS 2 sedangkan kanban boy mengirimkan part tamiya untuk WS 3. Pembagian tugas dilakukan untuk mengefisienkan, mengefektifkan waktu kerja dan meningkatkan produktivitas. Siklus yang dipakai divisi kanban setiap 8 detik. Waktu tersebut ditentukan berdasarkan dari cycle time yang telah ditentukan.
d. Divisi Work Station -
Metode perakitan yang direncanakan WS1 adalah merakit ban belakang terlebih dahulu, setelah itu ban depan dan selanjutnya dinamo. Posisi ban depan dan pasangannya serta ban belakang dan pasangannnya diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan WS1 untuk mengambilnya. Begitu pula dengan peletakan dinamo dan chasis diarahkan sesuai dengan arah pemasangan WS1.
-
Metode perakitan yang direncanakan WS2 adalah merakit tutup dinamo terlebih dahulu, setelah itu kuningan, switch dan selanjutnya tutup switch. Semua part WS2 diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan WS2 untuk mengambilnya.
-
Metode perakitan yang direncanakan WS3 adalah merakit baterai terlebih dahulu, setelah itu tutup baterai, bodi dan selanjutnya kunci bodi. Semua part WS3 diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan WS3 untuk mengambilnya.
e. Divisi Gudang Barang Jadi -
Memenuhi demand yang diminta pada saat periode akan berlangsung oleh juri GBJ. Dalam memenuhi demand ini pertama-tama akan diambil dari stok/inventori barang jadi. Jika inventori barang jadi belum dapat memenuhi demand yang ada, maka GBJ akan meminta dirakitnya tamiya baru kepada GBB.
-
Memberikan kanban perintah produksi kepada WS3
12
-
Mengambil tamiya yang selesai dirakit work station terakhir (WS3) dan memeriksa kondisinya. Apabila terjadi scrap pada tamiya, GBJ akan melaporkanya pada GBB.
-
Pada akhir periode, GBJ mencatat jumlah produksi tamiya sesuai dengan yang diminta. Kemudian GBJ mencatat apabila terjadi backlog, scrap, dan inventori yang akan diserahkan kepada GBB untuk forecasting periode selanjutnya.
13
BAB III PELAKSANAAN KANBAN GAME
3.1
DIVISI SUPPLIER
3.1.1 Pelaksanaan Rencana Supplier Selama pelaksanaan Kanban Game, Divisi Supplier memperoleh pesanan dari Divisi Gudang Bahan Baku sesuai dengan jumlah kontainer yang diperlukan. Pemesanan pada awal periode, bisa dipastikan pemesanan berjumlah 40 buah kontainer, terdiri dari 10 kontainer work station 1, 10 kontainer work station 2, 10 kontainer work station 3, 10 kontainer bodi. Untuk pemesanan periode selanjutnya bersifat fluktuatif, hal ini dikarenakan forecast gudang bahan baku yang tidak tetap. Durasi setiap pemesanan dilakukan 1 menit 30 detik, sebanyak 5 kali tiap periode dan hal ini disesuaikan dengan cycle issue yang dikeluarkan yaitu 1-5-1. Di dalam pelaksanaannya supplier melakukan inspeksi terhadap kelengkapan kontainer yang sudah diisi lengkap part-partnya dan siap dikirim. Inspeksi kelengkapan sangat diperlukan dan ditekankan untuk mengurangi scrap yang berasal dari supplier dan bertujuan juga menghindari perubahan forecast yang dibuat oleh gudang bahan baku karena terjadinya scrap. Karena dampak yang saling berkaitan, maka inspeksi juga dilaksanakan oleh gudang bahan baku sebagai inspektor kedua. Karena bila kontainer yang berisikan scrap, dan sudah dikirim ke work station maka hal ini akan menjadi biaya dan bisa mengakibatkan line stop.
3.1.2 Evaluasi Divisi Supplier Dalam Kanban Game ini, Divisi Supplier mendapat beberapa kendala yaitu: 1. Keterbatasan ketepatan waktu supplier dalam memenuhi pesanan dari Divisi GBB karena waktu yang terbatas 2. Keterbatasan waktu breakdown tamiya memberikan kendala terhadap supplier karena keterbatasan PIC. Perbaikan yang dilakukan Divisi Supplier terhadap kendala yang ada yaitu:
14
1. Ketepatan waktu pemenuhan permintaan GBB erat hubungannya dengan kinerja supplier yang harus memanfaatkan waktu secara maksimal. Pembagian tugas supplier dilakukan karena sangat mempengaruhi kinerja supplier dalam memenuhi permintaan GBB. 2. Kerjasama tim dalam pemanfaatan waktu yang diberikan sangat diperlukan untuk performance tim. Dalam hal ini supplier dibantu divisi lain dalam melakukan breakdown tamiya, evaluasi terhadap kepuasan dari Divisi Work Station juga dilakukan untuk memperkecil cycle time work station.
3.2
DIVISI GUDANG BAHAN BAKU
3.2.1 Pelaksanaan Rencana Divisi Gudang Bahan Baku Gudang Bahan Baku terdiri dari tiga orang sehingga mempermudah dalam pembagian tugas masing-masing orang. Satu orang bertugas mengatur pengantaran pesanan WS1 dan WS2, satu orang bertugas mengatur pengantaran pesanan WS3, sedang satu orang lagi bertugas untuk mengatur jumlah total pesanan GBB ke suplier tiap pemesanan (sesuai dengan forecast GBB). Pemesanan pertama terdiri atas delapan kontainer baik WS1, WS2, dan WS3. Sepuluh kontainer body pada pemesanan pertama merupakan body biru dimana diperkirakan pada setiap periode, jumlah pemesanan tamiya body biru minimal sebanyak sepuluh buah. Dalam pemesanan GBB menggunakan cycle 1-5-1 yang berarti setiap periode kanban, pemesanan sebanyak lima kali dengan lot size sebesar satu. Pemilihan cycle 1-5-1 juga memiliki tujuan untuk meminimalkan besarnya biaya pengeluaran pemesanan. Dalam pelaksanaannya divisi GBB pada awal-awal periode sering terjadi kesalahan dalam pemesanan kepada supplier, yang mengakibatkan perubahan pemesanan, forecast, dan line stop yang sangat lama pada periode 1, 3, 4, dan 11. Selain itu, pada pelaksanaannya pun divisi GBB sering melakukan kesalahan pengiriman bodi ke WS3 sehingga terjadi change over dan memproduksi tamiya yang tidak dipesan oleh GBJ.
15
3.2.2 Evaluasi Divisi Gudang Bahan Baku 1.
GBB harus teliti dalam mengirimkan barang maupun dalam menghitung total inventori akhir pada setiap akhir periodenya, sehingga mampu memprediksi produksi aktual dari setiap periodenya.
2.
GBB harus bisa lebih tenang dan tetap konsentrasi selama periode berlangsung, saat adanya pengiriman barang dari supplier serta saat terjadinya kekosongan inventori di GBB.
3.3
DIVISI KANBAN BOY ATAU GIRL
3.3.1 Pelaksanaan Rencana Divisi Kanban Boy atau Girl Divisi Kanban Boy atau Girl mulai mengantar part tamiya ke WS pada detik ke 0. Kanban boy atau girl mengantar dan mengambil kontainer selanjutnya berdasarkan penentuan siklus yakni setiap 8 detik.
3.3.2 Evaluasi Divisi Kanban Boy atau Girl Selama permainan berlangsung, ketelitian, dan konsentrasi mutlak dimiliki untuk mencegah part jatuh sebelum sampai ke WS. Fisik yang kuat terutama kekuatan kaki juga harus dimiliki, karena tugas kanban boy atau girl yang mengantarkan dan mengambil kontainer selama periode berlangsung.
3.4
DIVISI WORK STATION
3.4.1 Pelaksanaan Rencana Divisi Workstation Dengan desain kontainer tersebut (gambar 2.2, 2.3, 2.4), maka WS dapat melakukan pekerjaannya dengan maksimal yang dapat dibuktikan dengan terpenuhinya demand dari GBJ, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik performance dibawah ini.
16
Tabel 3.4.1 Perbandingan Rencana Produksi Dengan Hasil Produksi Work Station Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rencana Produksi 22 23 24 21 25 21 23 18 20 24 20 21
Produksi yang tidak terpenuhi 3 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 0
Total Produksi 19 22 22 20 25 21 23 18 20 24 19 21
Gambar 3.4.1 Kinerja Work Station Pada tabel dan grafik diatas kita dapat melihat perbandingan antara perintah produksi yang diberikan dengan produksi yang dilakukan WS1. Slack antara rencana produksi dengan keadaan sebenarnya merupakan jumlah produksi yang tidak dapat dipenuhi oleh WS. adanya perbedaan ini disebabkan oleh kendalakendala yang terjadi pada saat lomba. Kendala-kendala tersebut akan dijelaskan pada bagian berikutnya.
17
3.4.2 Kendala dan Evaluasi Divisi Work Station Dalam Kanban Game ini terdapat berbagai kendala yang mengakibatkan WS tidak mampu melaksanakan perintah produksi sesuai demand. Kendala-kendala tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 1.
Kesalahan forecast, pada beberapa periode terjadi kesalahan forecast sehingga menyebabkan terganggunya supply part ke WS. Oleh karena itu WS sering mendapat penalti line stop karena pada akhir periode demand belum terpenuhi.
2.
Tidak sesuainya peletakan part pada WS. Pada beberapa periode terdapat perbedaan cara peletakan part yang dilakukan oleh supplier sehingga menyulitkan WS untuk melakukan pekerjaannnya.
3.
Tidak sesuainya permintaan jumlah part pada WS. Pada beberapa periode sering terjadi kesalahan permintaan part yang dilakukan oleh supplier sehingga WS harus berhenti beberapa detik karena part yang dikirim oleh supplier terjadi scrap.
3.5
DIVISI GUDANG BARANG JADI
3.5.1 Pelaksanaan Rencana Divisi Gudang Barang Jadi GBJ telah membuat kanban perintah produksi dan kanban penarikan sesuai dengan warna tamiya yang diminta yaitu biru, merah, putih dan hitam beberapa hari sebelum Kanban Games dilaksanakan. Selama periode berlangsung, GBJ memberikan kanban perintah produksi pada WS3 sesuai dengan warna tamiya yang diinginkan. Setelah tamiya selesai dirakit oleh WS3, GBJ mengambil tamiya tersebut dengan kanban penarikan dan memberikan kanban perintah produksi tamiya berikutnya. GBJ kemudian memeriksa kondisi tamiya yang selesai dirakit. Apabila terjadi scrap, GBJ melaporkanya kepada GBB agar dikirimkan part tamiya baru untuk kembali dirakit para WS. Setiap akhir periode, GBJ mencatat jumlah produksi yang dihasilkan beserta jumlah backlog, scrap dan inventori dari masing-masing warna tamiya. Setelah itu diserahkan kepada GBB untuk keperluan forecast periode selanjutnya.
18
3.5.2 Evaluasi Divisi Gudang Barang Jadi Pada pelaksanaan Kanban Games tugas Divisi GBJ yang relatif banyak seringkali
menimbulkan
kesalahan-kesalahan
kecil
seperti
terlalu
lama
memberikan kanban perintah produksi kepada WS3 karena sibuk membenarkan tamiya yang tidak bisa hidup dinamonya. Untuk itu diperlukan konsentrasi penuh untuk menjalankan semua tugas-tugas yang diemban divisi GBJ.
19
BAB IV EVALUASI
4.1
ANALISA BIAYA Tabel 4.1 Perincian Biaya
PROFIT $100,000.00 $80,000.00 $60,000.00 $40,000.00 $20,000.00 $$(20,000.00)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
Gambar 4.1 Grafik Profit Setiap Periode Pada grafik profit di atas menunjukkan bahwa keuntungan tertinggi dicapai pada periode 5, sedangkan keuntungan terendah dicapai pada periode 1. Total profit yang diperoleh selama 12 periode adalah sebesar $631.650,00.
20
4.2
ANALISA PERMAINAN Berikut adalah peristiwa permainan tim Ponari selama 12 periode:
1. Periode 1 Pada periode awal terdapat inventori di WIP 1 dan WIP 2, dan kami berhasil menyelesaikan 19 unit tamiya dari 22 demand yang terdiri dari 17 biru, 1 hitam, dan 1 putih. Dilihat dari grafik, menunjukkan bahwa banyak biaya yang terjadi seperti, 5 biaya pembelian, 3 biaya back log, 3 biaya scrap, biaya inventori, dan biaya penalti teknis. Oleh karena itu, kami mendapatkan profit sebesar $11.300. 2. Periode 2 Pada periode kedua terdapat inventori di WIP 1 dan WIP 2, dan kami berhasil menyelesaikan 22 unit tamiya dari 23 demand yang terdiri dari 19 biru, dan 3 hitam. Dilihat dari grafik, menunjukkan bahwa banyak biaya yang terjadi seperti, 5 biaya pembelian, 1 biaya back log, biaya scrap, biaya inventori, dan biaya penalti teknis. Oleh karena itu, kami mendapatkan profit sebesar $52.750. 3. Periode 3 Pada periode ketiga terdapat inventori di WIP 1 dan WIP 2, dan kami berhasil menyelesaikan 22 unit tamiya dari 24 demand yang terdiri dari 15 biru, 3 hitam, 2 putih, dan 2 merah. Dilihat dari grafik, menunjukkan bahwa banyak biaya yang terjadi seperti, 5 biaya pembelian, 2 biaya back log, biaya scrap, 3 biaya inventori yaitu 2 tamiya biru dan 1 tamiya merah, dan biaya penalti teknis. Oleh karena itu, kami mendapatkan profit sebesar $39.700. 4. Periode 4 Pada periode keempat terdapat inventori di WIP 2, dan kami berhasil menyelesaikan 20 unit tamiya dari 21 demand yang terdiri dari 18 biru, 1 hitam, dan 1 putih. Dilihat dari grafik, menunjukkan bahwa banyak biaya yang terjadi seperti, 5 biaya pembelian, 1 biaya back log, biaya scrap, 3 biaya inventori yaitu, dan biaya penalti teknis. Oleh karena itu, kami hanya mendapatkan profit sebesar $16.200.
21
5. Periode 5 Pada periode kelima terdapat inventori di WIP 1 dan WIP 2, dan kami berhasil menyelesaikan 25 demand yang terdiri dari 18 biru, 2 hitam, dan 5 putih. Dilihat dari grafik, menunjukkan bahwa banyak biaya yang terjadi seperti, 5 biaya pembelianbiaya inventori yaitu, dan biaya penalti teknis. Oleh karena itu, kami mendapatkan profit sebesar $99.800. 6. Periode 6 Pada periode awal terdapat inventori di WIP 1 dan WIP 2, dan kami berhasil menyelesaikan 21 demand yang terdiri dari 16 biru, 3 hitam, dan 2 putih. Dilihat dari grafik, menunjukkan bahwa banyak biaya yang terjadi seperti, 5 biaya pembelian, biaya inventori yaitu, dan biaya penalti teknis. Oleh karena itu, kami mendapatkan profit sebesar $76.800. 7. Periode 7 Pada periode awal terdapat inventori di WIP 1 dan WIP 2, dan kami berhasil menyelesaikan 23 demand yang terdiri dari 19 biru, 3 putih, dan 1 merah. Dilihat dari grafik, menunjukkan bahwa banyak biaya yang terjadi seperti, 5 biaya pembelian, biaya inventori yaitu, dan biaya penalti teknis. Oleh karena itu, kami mendapatkan profit sebesar $89.300. 8. Periode 8 Pada periode awal terdapat inventori di WIP 1 dan WIP 2, dan kami berhasil menyelesaikan 18 demand yang terdiri dari 10 biru, 4 putih, dan 4 hitam. Dilihat dari grafik, menunjukkan bahwa banyak biaya yang terjadi seperti, 5 biaya pembelian, biaya inventori yaitu, dan biaya penalti teknis. Oleh karena itu, kami mendapatkan profit sebesar $33.000. 9. Periode 9 Pada periode awal terdapat inventori di WIP 1 dan WIP 2, dan kami berhasil menyelesaikan 20 demand yang terdiri dari 19 biru dan 1 hitam. Dilihat dari grafik, menunjukkan bahwa banyak biaya yang terjadi seperti, 5 biaya pembelian, biaya inventori yaitu, dan biaya penalti teknis. Oleh karena itu, kami mendapatkan profit sebesar $53.700.
22
10. Periode 10 Pada periode ini terdapat inventori di WIP 1 dan WIP 2, dan kami berhasil menyelesaikan 24 demand yang terdiri dari 18 biru, 1 putih, dan 5 hitam. Dilihat dari grafik, menunjukkan bahwa banyak biaya yang terjadi seperti, 5 biaya pembelian, biaya inventori, dan biaya penalti teknis. Oleh karena itu, kami mendapatkan profit sebesar $84.600. 11. Periode 11 Pada periode ini terdapat inventori di WIP 1 dan WIP 2, dan kami berhasil menyelesaikan 19 tamiya dari 20 demand yang terdiri dari 8 biru, 4 putih, 4 hitam, dan 3 merah. Dilihat dari grafik, menunjukkan bahwa banyak biaya yang terjadi seperti, 5 biaya pembelian, 1 biaya back log, 1 biaya scrap, 2 biaya inventori yaitu 2 biru, dan biaya penalti teknis. Oleh karena itu, kami mendapatkan profit sebesar $47.300. 12. Periode 12 Pada periode ini terdapat inventori di WIP 1 dan WIP 2, dan kami berhasil menyelesaikan 21 demand yang terdiri dari 20 biru, dan 1 putih. Dilihat dari grafik, menunjukkan bahwa banyak biaya yang terjadi seperti, 5 biaya pembelian, 5 biaya inventori yaitu 3 biru, 1 putih, 1 merah, dan biaya penalti teknis. Oleh karena itu, kami mendapatkan profit sebesar $32.600
23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 1.
KESIMPULAN Permainan ini sangat membantu kepada para mahasiswa di dalam memberikan gambaran secara nyata aliran produksi suatu perusahaan.
2.
Dalam permainan kanban diperoleh manfaat yang sangat berguna yaitu secara tidak langsung dapat memahami dan mempraktikan sistem kanban walaupun hanya melalui permainan dan tidak hanya dapat memahami dengan teori.
3.
Selain dapat lebih memahami dan mempraktikannya sistem kanban, juga dapat melatih dalam kerjasama tim dalam suatu sistem. Jika dalam sistem tersebut ada salah satu divisi yang membuat kesalahan, maka dalam sistem tersebut akan mengalami kegagalan atau mengalami kesulitan.
4.
Di dalam perlombaan ini memberikan semangat kepada para mahasiswa untuk lebih memahami konsep teori yang telah mereka dapat di waktu perkuliahan sehingga lebbih antusias dalam belajar.
5.2
SARAN Setelah mengikuti permainan ini kami merasa perlu menyumbangkan
beberapa saran dengan harapan dapat menyempurnakan Kanban Game di penyelenggaraan yang akan datang. 1.
Adanya penambahan aturan-aturan guna penyempurnaan permainan sehingga tercipta suasana yang real mendekati kondisi nyata suatu perusahaan.
2.
Di berikan reward khusus bagi para divisi yang telah menjadi yang terbaik secara keseluruhan lomba seperti : Best Supplier, Best GBB, Best WS, Best GBJ, dll.
3.
Adanya penambahan tim bagi mahasiswa program ekstensi agar lebih dapat memberikan persaingan yang ketat bagi tim regular.
4.
Dibentuk tim kanban yang terdiri dari para dosen sehingga mahasiswa dapat lebih termotivasi.
24
DAFTAR PUSTAKA
Tony Arnold JR. 2000. Introduction To Materials Management, Fourth Edition. New Jersey : Prentice Hall. Chase/Jacobs/Aquilano. 2007. Operation Management, Eleventh Edition. Mc Graw Hill : International Edition