Teknologi Pertanian LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN TIM PASCASARJANA - HPTP TAHUN ANGGARAN 2011
KAJIAN METODE EKSTRAKSI KONVENSIONAL DAN ULTRASONIK DALAM PURIFIKASI GLUKOMANAN DARI UMBI PORANG (Amorphophallus oncophyllus) DALAM UPAYA MENGHASILKAN PRODUK BAHAN TAMBAHAN PANGAN DAN PANGAN FUNGSIONAL BARU
Prof. DR.Ir. Simon B. Widjanarko. M.App.Sc
Dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, melalui DIPA Universitas Brawijaya Rev.1 Nomor :0636/023-04.2.16/15/2011 R, tanggal 30 Maret 2011, dan berdasarkan Surat dari DP2M Dikti Nomor :121/D3/PL/2011 tanggal 7 Februari 2011
UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOPEMBER 2011
RINGKASAN
Tanaman porang (Amorphophallus oncophyllus) adalah tanaman asli Indonesia, tumbuh liar di hutan-hutan Indonesia, khususnya di Jawa Timur telah banyak dibudidayakan dan di Jepang dikenal sebagai “Jawa Mukago Konyaku”. Masyarakat awam mengenalnya sebagai iles iles (Amorphophallusvariabilis). Umbi porang mengandung glucomannan sangat tinggi, digunakan sebagai bahan baku makanan dan industri sejak 10.000 tahun yang lalu di Jepang dan China. Glukomanan merupakan serat pangan larut air yang bersifat hidrokoloid kuat dan rendah kalori yang banyak digunakan dalam industri pangan baik sebagai pangan fungsional maupun bahan tambahan pangan dan nonpangan. Masalah utama dalam penelitian pemurnian tepung porang oleh tim peneliti Universitas Brawijaya, sejak tahun 2008-2009 adalah: belum ditemukan optimasi proses pemurnian tepung porang menggunakan larutan hydrogen peroksida dalam larutan etanol secara bertingkat baik dengan metode maserasi maupun ultrasonic. Usaha mencari tehnik pemurnian tepung porang dimaksudkan untuk menghasilkan tepung porang murni, yang memiliki sifat kelarutan yang sama dengan tepung porang kasar, yakni: mudah larut dalam. Namun aman bagi konsumsi manusia. Diharapkan proses pemurnian yang diteliti dapat menghasilkan tepung yang lebih putih, rendah kadar oksalat, tinggi kadar glukomanan dan viskositas larutan tepung porang murni yang dibuat masih memiliki kekentalan yang sesuai dengan standart produk tepung porang yang ada. Tujuan penelitian: Tahap 1: mencari perlakuan terbaik untuk konsentrasi larutan peroksida yang dinakan dalam proses pencucian dengan larutan alkohol secara bertingat. Tahap 2: mencari optimasi proses pemurnian secara maserasi dengan penambahan larutan hidrogen peroksida dalam larutan etanol secara bertingkat. Tahap 3: mencari optimasi proses pemurnian secara ultrasonik dengan penambahan larutan hidrogen peroksida dalam larutan etanol secara bertingkat. Penelitian tahap 1, dimana kegiatan meliputi pemurnian tepung porang dengan larutan etanol secara bertingkat menggunakan tehnik maserasi dengan perlakuan konsentrasi larutan peroksida yang ditambahkan. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi terbaik adalah: konsentrasi larutan peroksida 0.5% dengan pertimbangan meningkatkan kadar glukomanan, viskositas dan derajat warna putih tepung porang murni dan menurunkan kadar oksalat secara nyata, serta residu peroksida paling rendah, sehingga tepung porang murni aman untuk dikonsumsi, dibandingkan perlakuan konsentrasi larutan peroksida lainnya
Penelitian tahap 2, optimasi proses pencucian tepung porang dengan etanol secara bertingkat dan penambahan larutan H2O2 1% metode maserasi adalah sebagai berikut: waktu pencucian 4,16 jam, kecepatan pengadukan 434,04 rpm dan rasio pelarut etanol: tepung porang kasar adalah: 9,35:1. Optimasi proses ini menghasilkan respon kadar glukomanan 79,36%, viskositas sebesar 9701,09 cPs, residu oksalat 0,076% dan derajat warna putih 53,94, dengan desirability 0,936. Pada penelitian tahap 2 dan 3, konsentrasi larutan hidrogen peroksida, yang digunakan adalah 1%, bukan 0.5% dengan pertimbangan, perlakuan ini menghasilkan tepung porang yang lebih putih, dengan residu hidrogen peroksida yang tidak berbeda dengan perlakuan konsentrasi larutan hidrogen peroksida 0.5%. Hasil verifikasi menunjukkan tingkat ketepatan pada respon yang diuji sebesar 99,01% untuk kadar glukomanan, 98,65% untuk viskositas, 98,7% untuk kadar oksalat dan 99,12% untuk derajat warna putih. Perbedaan nilai prediksi dengan nilai penelitian tidak lebih dari 5% mengindikasikan bahwa model tersebut cukup tepat untuk proses ekstraksi tepung porang dengan metode maserasi Penelitian tahap 3, Optimasi proses pencucian tepung porang dengan etanol secara bertingkat dan penambahan larutan H2O2 1% metode ultrasonik adalah sebagai berikut: waktu pencucian 25,10 menit, dan rasio pelarut etanol: tepung porang kasar adalah: 8,65:1. Optimasi proses ini menghasilkan respon kadar glukomanan 85,74%, viskositas sebesar 13970,7 cPs, residu oksalat 0,044% dan derajat warna putih 59,78 dengan desirability 0,843. Hasil verifikasi menunjukkan tingkat ketepatan pada respon yang diuji sebesar 99,38% untuk kadar glukomanan, 99,42% untuk viskositas, 81,68% untuk kadar oksalat dan 98,7% untuk derajat warna putih. Perbedaan nilai prediksi dengan nilai penelitian tidak lebih dari 5% mengindikasikan bahwa model tersebut cukup tepat untuk proses ekstraksi tepung porang dengan metode maserasi.
SUMMARY Konjac plant (Amorphophallus oncophyllus) is native plant to Indonesia, grows wild in an Indonesian jungle. Nowadays, konjac plants have been cultivated under the timber tree which are more than 30 years old. The reason behind that, konjac plant can not grow in an open space, they need special sun rays of about 40-60% rays. They do need sun rays, but the plant also can grow well when the density of plant canopy so dense. Problems in purifying crude konjac flour (CKF) is until now, we do not know the optimum processing conditions regarding the optimum of dipping time and ratio of konjac flour: ethanol volume, and the speed of agitating CKF in ethanol solution containing hydrogen peroxide solution by multi-stage of ethanol leaching under both maceration and ultrasonic extraction methods. Research Objective Stage 1: To find out the best hydrogen peroxide concentration, shoiuld be added into ethanol solution by maceration extraction technique, at room temperature. Stage 2: To find out the optimum process of purifying CKF by maceration technique and using Response Surface Methodology (RSM) and Design Expert software, to setup an experiment and calculating the optimum of dipping time and ratio solvent with CKF, at room temperature. Stage 3: To find out the optimum process of purifying CKF by ultrasonic-assisted extraction and using Response Surface Methodology (RSM) and Design Expert software, to set-up an experiment and calculating the optimum of dipping time and ratio solvent with CKF, at room temperature. The results showed that stage 1, the best of H2O2 solution to be added into ethanol solution under maceration extraction at room temperature was 0,5%. This treatment reduced significant the amount of oxalate content and increased the glucomannan content, viscosity and increased the degree of whiteness of pure konjac flour (PKF). Research stage 2, the optimum process of dipping CKF with multi-stage ethanol solution under maceration extraction method with addition of 1%H2O2 solution was 4.16 hour of dipping time, the speed of agitation process was 434.04 rpm and ratio of solvent: CKF was 9.35:1. This multi-stage washing method resulted 79,36% of glucomannan content, 9701.09 cPs of viscosity, 0,076% of oxalate content, and 53,94 of degree of whiteness of PKF. Research stage 3, the optimum process of dipping CKF with multi-stage ethanol solution under ultrasonic extraction method with addition of 1%H2O2 solution was 25.10 minutes of dipping time, and ratio of solvent:CKF was 8.65:1. This multi-stage washing method resulted 85.74% of glucomannan content, 13970.7 cPs of viscosity, 0,044% of oxalate content, and 59.78 of degree of whiteness of PKF.
DAFTAR PUSTAKA Aji, S dan Dian Widya Ningtyas. 2008. Perancangan mesin stamp mill penumbuk lesung tunggal untuk chip porang. IMHERE Project, Universitas Brawijaya, Malang. _______ dan Gossy Aqoba. 2009. Uji kerja perancangan mesin stamp mill penumbuk 3 lesung untuk chip porang. Penelitian sedang berjalan. IMHERE Project, Univ. Brawijaya, Malang Akesowan, A. 2002. Viscocity and Gel Formation of A Konjac Flour from Amorphopallus onchophyllus. Faculty of Science. University of Thai Chamber of Comerse. Bangkok Aman, W., Subarna, M. Arpah, D. Syah, dan S.I. Budiwati. 1992. Peralatan dan unit proses industri pangan. PAU IPB Bogor. hlm. 172-194. Amin. A.M., A.S. Ahmad, Y.Y. Yin., N.Yahya and N. Ibrahim. 2007. Extraction, Purification and characterization of Durian (Durio zibethinus) Seed Gum. Food Hydrocolloids. 21:273-279 Anwar, N.M. 1989. Spektroskopi. PAU Pangan dan Gizi. IPB. Bogor Anonymous. 2001. Glucomannan: A New Vegetal Texturising Agent for European Food and Non-Food Industries. http://www.biomatnet.org/ secure/Fair/F914.htm. Tanggal akses: 18 Mei 2007Anonymous. 2005a. Konjac Foods. http://www.konjacfood.com. Tanggal akses 6 Juni 2006 _________. 2005b. What are the advantages of using konjac flour rather than all purpose flour? http://www.konjacfoods.com/thickener.htm. Tanggal akses 8 September 2006 _________. 2006a. Amorphophallus Konjac. http;//www.aump26.dsl.pipex.com/ amorphophallus_konjac.htm. Tanggal akses 6 Juni 2006 _________. 2006 b.What Is Konjac. http://www.konjacbaoji.com/properties.htm. Tanggal akses 6 Juni 2006 __________. 2006 c.What is Konjac Flour. http://www.konnyaku.com/e_data/ konjac2.html. Tanggal akses 6 Juni 2006 __________. 2007f. Mikroskop Elektron. http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop Elektron. Tanggal akses: 31 Desember 2007 __________. 2000. Introduction to Air Classification. Buell, Division of FisherKlosterman, inc. Germany. __________.2010b. Pati dan Karakteristik Ubi Jalar. http://foodstory2.blogspot.com/2010/06/pati-dan-karakteristik-pati-ubi-jalar.html. Tanggal akses 4 Februari 201 AOAC. 1990. Official Methods of Analysis. Association of Official Analysis Chemistry. Washington
Apriyantono, A., Fardiaz, D., Puspitasari, N.L., Sedarnawati dan Budiyantono,S. 1989. Analisis Pangan. PAU Pangan dan Gizi. IPB. Bogor. Arifin, M. A.2001. Pengeringan Kripik Umbi Iles-iles Secara Mekanik Untuk Meningkatkan Mutu Keripik Iles-iles. Thesis. Teknologi Pasca Panen. PPS. IPB Arrington, L.R. 1972. Introductory Laboratory of Animal Science. The interstate Printers and Publisher Inc., Danville Illinois. Ave, O. 2004. Konjac Foods. http://www.konjacfood.com. Tanggal akses: 6 Juni 2006 Balendran, R. V., H. W. Pang and H. X. Wen. 1998. Use of Scanning Electron Microscopy. MCB University Press. Structural Survey, 16(3):146-153 Boelhasrin, M.P. 1979. Prospek Pendayagunaan Iles-iles dalam bidang farmasi. Makalah seminar. Departemen Farmasi, MIPA-ITB. Bandung] Benitez, F.A. 2004. Effect the use of ultrasonic waves on Biodiesel Productions in Alkaline Transesterification of Bleached Tallow andVegetable Oils : Cavitation Model. Department of Chemical Engineering. Dissertation. University of Portorico-Mayagues Campus. Portorico. Bindal, V.N. 1999. Tranducers for Ultrasonic Flaw Detection. Narosa Publishing House. London. Brooker, D.B. F.W.B. Arkema and C.W. Hall 1974. Drying Cereal Grains. The AVI Publishing Co, Inc Westport, Connecticu, USA. Cheng, L.H., H.N. Halawiah, H. Lai, H.M. Yong and S.L. Ang. 2010. Ultrasound Mediated Acid Hydrolysis of Konjac Glucomannan. International food Research Journal 17: 1043-1050. Malaysia. Darwis, D. 2000. Teknik Dasar Laboratorium dalam Penelitian Senyawa Bahan Alam Hayati, Workshop Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Bidang Kimia Organik Bahan Alam Hayati. FMIPA. Universitas Andalas. Padang. Deiss, R.C. 1999. Dietary Fiebr : A Healthy Discussion http://www.foodproductdesign.com/articles/465/465_0199de.htm. Tanggal akses 6 Oktober 2007 Devy N.U. 2009. Ekstraksi. Ekstraksi - Majari Magazine.html. Tanggal akses 8 September 2006 Eshtiaghi, M.N., S. Stute, and D. Knoor. 1994. High pressure and freezing pretreatment effect on drying, rehydration texture and colour of green beans, carrots and potatoes. J. Food. Sci. 59(6): 1168-1170. Falch, E. 2006. Lipid from Residual Fish Raw Materials - Quality Assesment by Advanced Analytical Methods. Dissertation. Norwegian University of Science and Technology Faculty of Natural Sciences and Technology Department of Biotechnology. Farris, E. and J.Q. Griffith. 1971. The Rad in Laboratory Investigation by A Staff of 29 Contribute. Halner Publishing Company. New York.
Gamse, T. 2002. Liqiud-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction. Institute of Thermal Process and Enviromental Engineering. Graz University of Technology. Garsia, D.A. dan D.T. Philips. 1995. Principles of Experimental Design and Analysis. Texas: Chapman and Hall Gasperz, V. 1992. Teknis Analisis dalam Penelitian Percobaan. Bandung: Tarsito Geankoplis, C. 1993. Transport Processe and Unit Operation, Prentice-Hall, Inc. Genestar, C and J. Palou. 2006. SEM-FTIR Spectroscopic Evaluation of Deterioration in an Historic Coffered Ceiling. Springer-Verlag. Bioanalysis Chem., 384:987-993 Gogate, P.R., R.K. Tayal dan A.B. Pandit. 2006. Cavitation: A technology on the horizon Current Science, Vol. 91, No. 1, 10 July 2006. Gritter R.J.; J.M. Bobbit, and A.E. Schawarting. 1991. Pengantar Kromatografi, Terjemahan dari Pyitochemical Methods oleh Patmaminata, K. ITB. Bandung Hanif, Z. 1991. Pengaruh cara pengeringan dan cara ekstraksi terhadap rendemen dan mutu tepung mannan umbi iles-iles kuning (Amorphophallus oncophylus PRAIN). Skripsi. FATETA. IPB. Hansen, M.R.; A. Blennow; I. Farhat; L. Norgaard; S. Pedersen, and S.B. Engelsen. 2009. Comparative NMR relaxometry of gels of amylomaltase-modified starch and gelatin, Food Hydrocolloids 23: 2038–2048 Heldman D.R. and R.P. Singh. 1981. Food Process Engineering. 2nd Edition The AVI Publishing Co, Inc Westport, Connecticu, USA. Henderson, S.M. and R.L. Perry 1976. Agricultural Process Enginering. Third Edition The AVI Publishing Co, Inc Westport, Connecticu, USA. Hidayati, P. W., 2003. Mempelajari Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida (H2O2) dan Khitosan sebagai Bahan Penjernih pada Proses Pembuatan Tepung Karagenan dari Rumput Laut Jenis Eucheuma cottonii. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor. Histifarina, D. dan D. Musaddad. 2004. Penggunaan sulfit dan kemasan vakum untuk mempertahankan mutu tepung bawang merah selama penyimpanan. Jurnal Hortikultura 14(1): 67-73. Jaswir, I. 2007. Metode Cepat Analisa Lemak Babi dengan FTIR. http://www.halalguide .info. Tanggal akses: 20 Oktober 2007 Katsuraya, K.; K. Okuyama; K. Hatanaka; K. Oshima; T. Sato, and K. Matsuzaki. 2003. Contitution of konjac glucomannan: chemical analysis and 13C NMR spectroscopy, Carbohydrate polymers. 53:183-189 Kelco, C.P. 2007. GENU Carrageenan. http://www.cpkelco.com/carrageenan/product_information.html. Tanggal akses 26 Juni 2007 Khopkar, S. M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik, Diterjemahkan oleh A. Saptohardjo. Penerbit: UI-Press. Jakarta.
Kohayama, K., H. Iida and K. Nishinarii. 1993. A Mixed System Composed of Different Weight Molecular Konjac Glucomannan and Kappa Carrageenan - Large Deformation and Dynamic Viscoelastic Study. Food Hydrocolloids. 7:213-226 Krottmaier, J. 1993. Optimizing Engineering Design. Mc.Graw. Hill Book Company. London Kritsanakriangkrai, V and R. Pongsawatmanit. 2005. Influence of Glucomannan and pH on Properties of Kappa Carrageenan Gel. 31th Congress on Science and Technology of Thailand at Suranaree University of Technology. Bangkok Lahaye, M.; R. Corinne; E. Deniaud, and A. Buleon. 2003. Solid-state 13C NMR spectroscopy studies of xylans in the cell wall of Palmaria palmata (L. Kuntze, Rhodophyta), J. Carbohydrate Research, 338: 1559-1569 Lee, Oh-Kyu. 2002. Mechanistic Study of The Oxidation of Lignin and Cellulose Models. Thesis. The University of Maine. Maine. Mannina, L.; G. Fontanazza; M. Patumi; G. Ansanelli, and A. Segre. 2001. Italian and argentine olive oils: a NMR and gas chromatographic study, Grasas y Aceites, 52 (6):380-388. Mason, T.J. 1999. Sonochemistry. Oxford University Press, New York, Matsuhiro B., L.E. Lillo, C. Saenz, C.C. Urzua and O. Zareta. 2006. Chemical characterization of the mucilage from fruits of opuntia ficus indica. Carbohydrate Polymers 63:263-267 Mizuguchi, M., M. Nara, Y. Ke, K. Kawano, T. Hiraoki and K. Nitta. 1997. FourierTransform Infrared Spectroscopic Studies on The Coordination of The SideChain COO- groups to Ca2+ in Equine Lysozyme. Journal of Biochem., 250:7276 Montgomery, D.C. 2001. Design and Analysis of Experiment, 5th edition. John Willey and Sons, Inc: New York Morris, V.J. 1998. Gelation of Polysaccharides. In : Functional Properties of Food Macromolecules. Aspen Publishing. Maryland Naik, N., K.S. Jagadeesh, and M.N. Noolvi. 2010. Enchanced Degradation of Melanoidin and Caramel In Biomethanated Distillery Spentwash by Microorganism Isolated from Mangroves. Iranica Journal of Energy and Environment 1(4): 347-351. India. Octavianti, S. 2010. Zat Aditif Pada Makanan. http://sylvia.student.fkip. uns.ac.id/2010/07/03/zat-aditif-pada-makanan/. Tanggal akses 21 Agustus 2010. Ohtsuki, T. 1968. Studies on Reverse Carbohydrates of Flour Amorphophallus Species, with Special Reference to Mannan. Botanical MagazineTokyo 81 :119- 126 Ozu,E.M., I.C Baianu and L.S Wei. 1993. Physical and Chemical Properties of Glucomannan Gels and Related Polysaccharides. In : Physical Chemistry of Food Process. Van Nostran Reinhold. New York
Purwadaria, H.K.,2001. Pengembangan Proses Fraksinasi Untuk Meningkatkan Mutu Tepung Iles-iles (konjac flour) untuk Ekspor. Laporan akhir tahun RUT VIII.1. Tahun Anggaran 2001. FATETA, IPB. Bogor Rachmawati, E., 1993, Pembuatan Chip Kimpul (Xanthosoma Sagifolium (L) Schott Kajian Dari Cara Proses Serta Konsentrasi Garam dan Abu, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (unpublished). Rahman, A. dan M.M. Qureshi. 1990. Application modern 2D-NMR techniques in structure elucidation of natural products, J. Research Institute of Chemistry. 62 (7):1385-1388. Ramadhan Eka, dan Phaza Aprival H.2007.Pengaruh Konsentrasi Etanol, Suhu, dan Jumlah Stage Pada Ekstraksi Oleoresin Jahe Secara Batch. Skripsi. Fakultas Teknik.Universitas Diponegoro Semarang Romli, U. 2002. Hutan Lestari Berkat Tanaman Porang. http://www.pikiranrakyat.com/cetak/0702/22/0607.htm. Tanggal akses: 9 Mei 2007 Raton, F.L Boca and C.K Smoley. 1993. Everything Added to Food in the United States. http://wikipedia.org/wiki/gellingagent. Tanggal akses 13 Maret 2008 Reeves G.P., H.N. Forest, G.C. Fahey. 1993. AIN-93 Purified Diets for Laboratory Rodents : Final Report of The American Institute of Nutrition Ad Hoc Writing Comitte on the Reformation of the AIN-76 A Rodents Diets. J. NUR: 1939-1951 Reeves G.P. 1997. Component of the AIN-93 Diets as Improvements in the AIN-76 http://www.nutrition.org/content/vol127/issues/index.html. diakses 20 Januari 2007 Said, S. 1995. Mutu Umbi Iles-iles liar (Amorphophallus Oncophylus) Jawa sebagai Bahan Baku Industri. Warta AKAB. Balai Besar Litbang Industri Hasil Pertanian. No.6 Sastrohamidjojo dan Hardjono. 2001. Spektroskopi 415, Liberty, Yogyakarta Shemadi, I.M.J. 2008. Nuclear Magnetic resonance. www. Petroholic.org. Diakses tanggal: 11 Juni 2009 Shieh, C.J.; C.C. Akoh, and P.E. Koehle. 1995. Four factor response surface optimization of the enzymatic modification of triolein to structured lipids, J. Am Oil Chem Soc. 72:169 – 623 Shimizu,M. and H. Shimahara. 2004. Method Of Selective Separation Of Konjac Fluor From The Tubers Of Amorphophallus Konjac. http://codex.foodnara.go.kr/lib/base_down.jsp?dr=eu&fn=konjac%2 gum.pdf. Tanggal akses 14 Mei 2006 Siddiqui, N.; J. Sim; C.J.L. Silwood; H. Toms; R.A. Iles, and M. Grootveld. 2003. Multicomponent analysis of encapsulated marine oil supplements using highresolution 1H and 13C NMR techniques, J. Lipid Research, 44: 2406-2427. Sinaga. R.M. 2001a. Pengaruh suhu dan tekanan vakum terhadap karakteristik seledri kering. Jurnal Hortikultura 11(3): 215-222.
Suhirman, S., Sri Yuliani, Eddi Imanuel dan M. Pandji Laksmanahardja. (tanpa tahun). Penelitian Pengolahan Lanjut dan Penganekaragman Hasil Tanaman Iles-iles. Puslitbangtri http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0401/19/humaniora/808458.htm. Tanggal akses 14 Mei 2006 Sulaeman, R. A. 2006. Porang, Sejahterakan Warga Sekaligus Lestarikan Hutan Klangon. http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0401/19/ humaniora/808458.htm. Tanggal akses: 14 Mei 2009 Suslick, KS.,J.J.Gawienowski, P.F.Scubert dan H.H.Wang. 1983. Alkane sonochimestry. Journal of Physical Chemistry Vol. 87 no. 13 hal. 2299-2301. American Chemical Society. Suslick, K.S., 1998. Sonochemistry. Kirk-Otmer Encyclodpedia of Chemical Technology. Fourth Edition Vol. 26. John Wiley and Sons Inc. New York. Suslick, K.S., Y.Didenko, M.M.Fang, T.Hyeon, K.J.Kolbeck, W.B. McNamara III, M.M.Mdlelini dan M.Wong. 1999. Acoustic Cavitation and Its Chemical Consequences. Philosophy Transaction of Royal Society Vol.357 : 335-353. The Royal Society, London. Subagio, 2008. Produk Bakery dengan Tepung Singkong. Food Review Vol. III. No. 8 Syaefullah, M., 1990, Studi Karakteristik Glukomannan Dari Sumber Indegeneous Amorphophallus onchopillus Dengan Variasi Proses Pengeringan dan Dosis Perendaman. Thesis. Fakultas Pascasarjana. Takigami, S., 2000. Konjac Mannan. Dalam G.O. Phillips; and P.A. Williams, Eds. Handbook of Hydrocolloids, pp. Woodhead. Cambridge. Thomas, W.R., 1997. Konjac Gum. Dalam Alan Imeson. 1999. Thickening and Gelling Agents for Food, Blackie Academic and Professional, London. Thomas,W.R. 1999. Carrageenan. In Thickening and Gelling Agent. Blackie Academic and Professional. London Trisnobudi, A. 2001. Aplikasi Ultrasonik. Departemen fisika Teknik. Penerbit ITB, Bandung Toledo. R. T., 1991, Fundamentals of Food Process Engineering, Chapman & Hall, New York, NY Tuffery A.A and Gregory (1995). Laboratory Animals : An Introduction for Experiment 2nd ed. Kluwer Academic Publisher. Netherland, Dordrecht. Umar A.J., Leonardus B.S. K, Muhammad H, Rymond J.R, dan Akhmad D. 2006. Teknik Modern Spektroskopi NMR. LIPI. Jakarta. Vieira M.C, A.M. Gil. 2005. A solid state NMR study of locust bean gum galactomannan and konjac glucomannan gels. Carbohydrate Polymers 60 : 439–448 Vinatoru, M. 2001. An Overview Of The Ultrasonically Assisted Extraction Of Bioactive Principles From Herbs. Elsevier Science Volume 8, Issue 3, July 2001, Pages 303-313
Virtanen T, Maunu S.L, Tamminen T, Hortling B and Liitia T. 2008. Changes in fiber ultrastructure during various kraft pulping conditions evaluated by 13C CPMAS NMR spectroscopy. J. Carbohydrate Polymers 73 : 156–163 Wang, W and A. Johnson. 2006. Konjac Introduction. http://www.cybercolloids. net/library/konjac/introduction.php. Tanggal akses: 9 Maret 2009 Wei W., W Zhou, N Zang and L. Jiang. 2007. Structural analysis of polysaccharide from fructus mori albae. Carbohydrate Polymers. 70:1147-1153 Widjanarko, S.B., Aji, S dan Nur M. 2006. Laporan penelitian Kaji tindak pembuatan tepung porang di desa Padas, Kec. Dagangan, Kab. Madiun. Kerjasama FTP UB dengan Dinas Kehutanan Propinsi Jatim. ____________ dan Putri Ayu Eri. 2007. Laporan penelitian Kaji tindak pembuatan tepung porang dengan hummer mill dengan metode hembusan dan proses pemanasan untuk menghilangkan rasa gatal. Kerjasama FTP UB dengan Dinas Kehutanan Propinsi Jatim. ____________ dan Uki, J. S. 2007. Studi Pembuatan Makanan Padat (Food Bars) Berenergi Tinggi Menggunakan Tepung Komposit (Tepung Gaplek, Tepung Kedelai, Tepung Terigu) dan Penambahan Tepung Porang (Amorphophallus oncophyllus) Sebagai Bahan Pengikat. Publikasi ilmiah skripsi mahasiswa S-1. Jurusan THP, FTP, Univ. Brawijaya, Malang. ___________. dan Ika, K. 2007. Studi Pembuatan Mie Instan Berbasis Tepung Komposit Dengan Penambahan Tepung Porang (Amorphophallus Oncophyllus). Publikasi ilmiah skripsi mahasiswa S-1 Jurusan THP, FTP, univ. Brawijaya, Malang.. ___________ dan Adi Nugroho. 2008. Pengembangan Prototipe Pangan Darurat Berenergi Tinggi dan Padat Nutrisi Berbasis Potensi Bahan Baku Lokal (Ubi Jalar, Jagung, Kedelai, dan Tepung Porang). Laporan Project K3PT Litbang Pertanian. ___________ Hari, P. dan Dian Widya Ningtyas. 2008. Studi Pembuatan Tepung Bubur Probiotik Sebagai Pangan Darurat (Kajian Sumber Karbohidrat Dan Konsentrasi Bal). Publikasi mahasiswa Pascasarjana, PS. THP, Fak. Tek. Pert. Universitas Brawijaya. Malang. ___________. dan Amelia Miranda. 2008. Pembuatan Pangan Pokok Tiruan.Kajian tepung porang dan tepung cassava. Laporan Penelitian, belum dipublikasi. ___________, Siti Narsito Wulan dan Ika Mariani. 2008. Studi Pembuatan Minuman Jeli Wortel dengan Tepung Porang dan Karagenan sebagai Bahan Pembentuk Gel Ditinjau dari Sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik. Publikasi ilmiah skripsi mahasiswa S-1. Jurusan THP, FTP, Univ. Brawijaya, Malang. ___________ dan Claudia Gadis. 2009. Studi Pendahuluan pemurnian glukomanan dari tepung porang dengan tehnik maserasi menggunakan pelarut alkohol. Penelitian sedang dilakukan.
William,P.A., Clegg,S,M., Langdon,M,J., Nishinari,K and Picullel,L. 1993. Investigation of Gelation Mechanism in Kappa Carrageenan Konjac Mannan Mixtures Using Differential Scaning Calorimetry and Electron Spin Resonance Spectroscopy. Macromolecules. 26 : 5441-5446 Winarno, F.G. 1993, Kimia Pangan dan Gizi, Gramedia, Jakarta. Wolfensohn, S. and M.Llyod. 1998. Handbook of Laboratory Animal Management and Welfare. Blackwell Science ltd.UK.London. Wood, J. H., C. W. Keenan and W. E. Bull Bowman. 1966. Fundamental of College Chemistry, Harper International ed., Harper and Row. New York.