LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SULAWESI SELATAN
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 2 Kata Pengantar
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas kesempatan yang diberikan-Nya sehingga Laporan Analisis Hasil Program Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah dan Monitoring Sekolah oleh Pemerintah Daerah (EDS/M-MSPD) Tahun 2011 dapat diselesaikan. Laporan ini memberikan gambaran capaian sekolah sasaran program EDS/M-MSPD sebanyak 1475 sekolah terhadap delapan Standar nasional pendidikan (SNP) di 22 Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan. Laporan ini dapat memberikan gambaran kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu penyelenggara pendidikan mengenai aspekaspek yang perlu ditingkatkan dalam rangka mencapai atau melampaui Standar Nasional Pendidikan. Gambaran ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penyelenggara pendidikan dalam rangka menyusun program peningkatan mutu pendidikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat tersusun. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga kami mengharapkan saran serta masukan untuk perbaikan pada masa yang akan datang. Makassar, Desember 2011 Kepala LPMP Sulawesi Selatan
Prof. Dr. H.A. Qashas Rahman, M.Hum NIP. 195402101986031002
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul
i
Kata Pengantar
iii
Daftar Isi
iv
Pendahuluan
1
Tujuan
3
Sasaran
3
Hasil Analsis Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
4
Rekomendasi
27
Penutup
30
penyelenggaraan pendidikan berdasarkan indikator-indikator kunci yang mengacu pada SPM dan SNP. EDS dilaksanakan oleh setiap Pendahuluan
sekolah sebagai satu kebutuhan untuk meningkatkan kinerja dan
Kementerian Pendidikan Nasional telah mengembangkan strategi penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan nasional di Indonesia yang dinamakan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP). Merujuk kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009, SPMP merupakan kegiatan yang sistemik dan
terpadu
dalam
penyelenggaraan
pendidikan
untuk
meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa. Dalam SPMP ini setiap komponen bertanggung jawab untuk terlibat di dalamnya, namun demikian komponen yang paling dekat dengan satuan pendidikan di daerah adalah dinas pendidikan di tingkat kabupaten/
evaluasi internal yang dilakukan oleh kepala sekolah dan laporan kepada kepala dinas pendidikan tentang pencapaian sekolah untuk pengembangan lebih lanjut. Sedangkan
Secara umum, untuk menunjang keberhasilan SPMP di tingkat kabupaten/kota, Dinas Pendidikan sudah mempunyai jalur data dan informasi tentang pelaksanaan pendidikan di daerahnya. Namun jalur yang sudah ada tersebut dirasakan belum optimal dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di daerah masing-masing. mengoptimalkan
dikembangkan
dua
upaya
kegiatan
tersebut, yang
akan
saat
ini
sedang
membantu
dinas
pendidikan untuk memperoleh data dan informasi pelaksanaan pendidikan di daerah masing-masing dengan mengacu pada Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM)
dan
Standar
Nasional
Pendidikan (SNP). Kedua kegiatan tersebut adalah Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan Monitoring Sekolah oleh Pemerintah Daerah
MSPD
adalah
serangkaian
strategi
yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan pengawas sekolah tingkat kabupaten/kota untuk memonitor dan mengevaluasi mutu dan keefektifan sekolah dan tenaga kependidikan berdasarkan SPM dan SNP, sehingga kekuatan dan kemajuan yang dicapai dapat diketahui dan aspek-aspek yang memerlukan peningkatan dapat diidentifikasi.
kota.
Untuk
mutu sekolah secara berkelanjutan. EDS merupakan mekanisme
MSPD
dilakukan
oleh
pengawas
dalam
mengumpulkan dan menganalisis laporan EDS untuk dijadikan dasar laporan MSPD kepada Dinas Pendidikan tingkat kabupaten/ kota. Dengan adanya laporan MSPD, jajaran di tingkat kabupaten/ kota akan memperoleh masukan untuk dasar perencanaan dan bantuan
kepada
sekolah
dalam
rangka
peningkatan
mutu
pendidikan di daerahnya. Oleh karena itu mutu laporan EDS akan menentukan mutu dan kegunaan laporan MSPD itu sendiri. Sebagai bentuk implementasi permendiknas no. 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi LPMP, pada tahun 2011 LPMP Provinsi Sulawesi Selatan bersama dengan pengawas sekolah telah melaksanakan pendampingan program Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah pada 1.357 sekolah (jenjang SD, SMP, SMA
(MSPD). EDS adalah proses yang mengikutsertakan semua pemangku
dan SMK) di 19 kab/kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang
kepentingan untuk membantu sekolah dalam menilai mutu Laporan Hasil Analisis EDS 2011 -
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 2
hasilnya tersaji dalam laporan ini.
Hasil Analisis Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
Tujuan Tujuan penyusunan laporan Analisis hasil EDS/M-MSPD ini adalah: Tersusunnya gambaran capaian sekolah terhadap SNP di Provinsi Sulawesi Selatan. Teridentifikasinya aspek-aspek yang perlu ditingkatan dalam rangka pencapaian SNP dan peningkatan mutu pendidikan.
Provinsi Sulawesi Selatan Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai 24 kabupaten/kota. Tahun 2011 tidak semua kabupaten/kota menjadi sasaran EDS/M. Kabupaten/kota yang menjadi sasaran EDS/M berjumlah 19 kabupaten/ kota dengan hasil sebagai berikut: Kota Makassar EDS Jenjang Sekolah Menengah Atas
Sasaran Sasaran program EDS/M-MSPD adalah 1.357 sekolah jenjang SD, SMP, SMA dan SMK di Provinsi Sulawesi Selatan dengan rincian sebagai berikut: Provinsi Sulawesi Selatan
Kabupaten/Kota Makassar Maros Pangkep Barru Parepare Pinrang Sidrap Enrekang Tana Toraja Palopo Luwu Utara Wajo Soppeng Bone Sinjai Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa Jumlah
Sekolah 253 60 54 60 90 50 54 116 20 33 70 80 80 32 29 78 61 55 82 1.357
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 3
Gambar 1. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SMA Kota Makassar Pelaksanaan EDS di Kota Makassar baru dilaksanakan pada jenjang SMU sebanyak 82 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kota Makassar pada jenjang SMU cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar Pembiayaan yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar pembiayaan sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 4
Kota Makassar EDS Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan
Kota Makassar EDS Jenjang Sekolah Menengah Pertama
Gambar 2. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SMK Kota Makassar
Gambar 3. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SMP Kota Makassar
Pelaksanaan EDS di Kota Makassar baru dilaksanakan pada jenjang SMK sebanyak 28 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kota Makassar pada jenjang SMK cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar sarana dan prasarana yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar sarana dana prasarana sehingga memenuhi SNP.
Pelaksanaan EDS di Kota Makassar baru dilaksanakan pada jenjang SMP sebanyak 139 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kota Makassar pada jenjang SMP cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar pembiayaan yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar pembiayaan sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 5
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 6
Kabupaten Maros EDS Jenjang Sekolah Dasar
Kabupaten Pangkep EDS Jenjang Sekolah Dasar
Gambar 4. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Maros Pelaksanaan EDS di Kabupaten Maros baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 60 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Maros pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM, sedangkan pada standar yang lain cenderung dibawah SPM dan pada SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 7
Gambar 5. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Pangkep Pelaksanaan EDS di Kabupaten Pangkep baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 55 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Pangkep pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM, sedangkan pada standar yang lain masih berada di bawah SPM dan pada SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 8
Kabupaten Barru EDS Jenjang Sekolah Dasar
Kota Parepare EDS Jenjang Sekolah Dasar
Gambar 6. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Barru
Gambar 7. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kota Parepare Pelaksanaan EDS di Kota Parepare baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 91 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kota Parepare pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Pelaksanaan EDS di Kabupaten Barru baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 60 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Barru pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM, sedangkan pada standar yang lain masih berada di bawah SPM dan pada SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 9
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 10
Kabupaten Pinrang EDS Jenjang Sekolah Dasar
Kabupaten Sidenreng Rappang EDS Jenjang Sekolah Dasar
Gambar 8. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Pinrang Pelaksanaan EDS di Kabupaten Pinrang baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 52 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Pinrang pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 11
Gambar 9. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Sidrap Pelaksanaan EDS di Kabupaten Sidrap baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 64 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Sidrap pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 12
Kabupaten Enrekang EDS Jenjang Sekolah Dasar
Kabupaten Enrekang EDS Jenjang Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan
Gambar 10. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Enrekang Pelaksanaan EDS di Kabupaten Enrekang baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 60 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Enrekang pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 13
Gambar 11. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SMA dan SMK Kabupaten Enrekang Pelaksanaan EDS di Kabupaten Enrekang baru dilaksanakan pada jenjang SMA dan SMK sebanyak 60 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Enrekang pada jenjang SMA dan SMK cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar pembiayaan yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar pembiayaan sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 14
Kabupaten Enrekang EDS Jenjang Sekolah Menengah Pertama
Gambar 12. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SMP Kabupaten Enrekang Pelaksanaan EDS di Kabupaten Enrekang baru dilaksanakan pada jenjang SMP sebanyak 34 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Enrekang pada jenjang SMP cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 15
Kabupaten Tana Toraja EDS Jenjang Sekolah Dasar
Gambar 13. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Tana Toraja Pelaksanaan EDS di Kabupaten Tana Toraja baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 20 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Tana Toraja pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK dan Pengelolaan yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 16
Kota Palopo EDS Jenjang Sekolah Dasar
Kabupaten Luwu Utara EDS Jenjang Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan
Gambar 14. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kota Palopo Pelaksanaan EDS di Kota Palopo baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 20 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kota Palopo pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK dan Pengelolaan yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Gambar 15. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SMA dan SMK Kabupaten Luwu Utara Pelaksanaan EDS di Kabupaten Luwu Utara baru dilaksanakan pada jenjang SMA dan SMK sebanyak 22 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Luwu Utara pada jenjang SMA dan SMK cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah ada melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar sarana dan prasarana yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar sarana dan prasarana sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 17
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 18
Kabupaten Luwu Utara EDS Jenjang Sekolah Menengah Pertama
Gambar 16. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SMP Kabupaten Luwu Utara Pelaksanaan EDS di Kabupaten Luwu Utara baru dilaksanakan pada jenjang SMP sebanyak 47 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Luwu Utara pada jenjang SMP cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah ada melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar sarana dan prasarana yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar sarana dan prasarana sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 19
Kabupaten Wajo EDS Jenjang Sekolah Dasar
Gambar 17. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Wajo Pelaksanaan EDS di Kabupaten Wajo baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 80 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Wajo pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi adalah pada Standar Penilaian yang sebagian besar berada pada tahap SNP bahkan melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 20
Kabupaten Bone EDS Jenjang Sekolah Dasar
Kab. Sinjai EDS Jenjang Sekolah Dasar
Gambar 18. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Bone Pelaksanaan EDS di Kabupaten Bone baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 33 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Bone pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi adalah pada Standar Penilaian yang sebagian besar berada pada tahap SNP bahkan melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 21
Gambar 19. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Sinjai Pelaksanaan EDS di Kabupaten Sinjai baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 29 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Sinjai pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi adalah pada Standar Penilaian yang sebagian besar berada pada tahap SNP bahkan melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 22
Kab. Bantaeng EDS Jenjang Sekolah Dasar
Kab. Jeneponto EDS Jenjang Sekolah Dasar
Gambar 20. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Bantaeng Pelaksanaan EDS di Kabupaten Bantaeng baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 78 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Bantaeng pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi adalah pada Standar Penilaian yang sebagian besar berada pada tahap SNP bahkan melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 23
Gambar 21. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Jeneponto Pelaksanaan EDS di Kabupaten Jeneponto baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 29 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Jeneponto pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi adalah pada Standar Penilaian yang sebagian besar berada pada tahap SNP bahkan melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 24
Kab. Takalar EDS Jenjang Sekolah Dasar
Kab. Gowa EDS Jenjang Sekolah Dasar
Gambar 22. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Takalar Pelaksanaan EDS di Kabupaten Takalar baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 56 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Takalar pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi adalah pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang sebagian besar berada pada tahap SNP bahkan melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 25
Gambar 23. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Gowa Pelaksanaan EDS di Kabupaten Gowa baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 84 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Gowa pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi adalah pada Standar Penilaian yang sebagian besar berada pada tahap SNP bahkan melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar Isi yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 26
Rekomendasi
No STANDAR
No STANDAR
REKOMENDASI
1
Pembentukan Tim pengembang kurikulum. Penerbitan petunjuk teknis dan pedoman KTSP (termasuk pendidikan karakter). Pedoman pengembangan KTSP. Monitoring ketercapaian KTSP. Analisis kebutuhan/Evaluasi Muatan lokal. Workshop pembelajaran tematik bagi SD. Pelatihan pelayanan Bimbingan dan konseling terhadap guru kelas untuk SD. Workshop Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Ekstrakurikuler. Rekrutmen guru Bimbingan dan konseling.
2
3
4
Isi
Proses
Workshop pengembangan silabus Workshop penyusunan RPP Pengadaan sumber belajar Pengadaan buku teks dan buku referensi sesuai kebutuhan Pelatihan supervisi akademik bagi Kepala Sekolah dan Pengawas W o r k s h o p pengembangan media pembelajaran Workshop peningkatan kompetensi kepala sekolah Workshop pengembangan model-model pembelajaran
Kompetensi Try out UASBN/UN Pelatihan life skill dan soft skill Lulusan Workshop peningkatan kualitas lulusan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pengangkatan guru BK Pengankatan guru matematika Pengangkatan guru Fisika Pengangkatan guru Kimia
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 27
REKOMENDASI Pengangkatan guru biologi Rekrutmen guru untuk melayani
siswa berkebutuhan khusus Pengadaan tenaga administrasi/TU
bagi SD Pengadaan tenaga perpustakaan
untuk semua jenjang Pengadaan tenaga laboran (IPA,
5
Sarana dan Prasarana
biologi, fisika, kimia, bahasa) untuk semua jenjang Pengadaan penjaga sekolah Penuntasan program sertifikasi guru dan kepala Sekolah Beasiswa bagi PTK Peningkatan kompetensi Kepala Sekolah dan Guru Pelatihan tenaga perpustakaan Pelatihan laboran IPA Pelatihan laboran biologi Pelatihan laboran fisika Pelatihan laboran kimia Pelatihan laboran Bahasa
Penambahan lahan sekolah Pembangunan ruang kelas baru Pengadaan ruang perpustakaan
untuk SD Pengadaan ruang Laboratorium dan
kelengkapan sarananya Pengadaan ruang UKS dan
kelengkapan sarananya Pengadaan jamban Pengadaan sarana kelas Pengadaan sarana perpustakaan Pengadaan sarana laboratorium Pengadaan sarana ruang kepala sekolah.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 28
No STANDAR
REKOMENDASI
No STANDAR
REKOMENDASI
Pengadaan sarana ruang kepala
7
6
Pengelolaan
sekolah Pengadaan sarana ruang guru Pengadaan sarana ruang TU Pembatasan jumlah peserta didik per rombel sesuai standar Pengadaan alat kebersihan Pengadaan alat pemadam kebakaran Pengadaan alat penangkal petir Pengadaan alat pengatur temperatur dan kelembaban udara Pengadaan komputer Pengadaan hot spot Pengadaan sarana praktik teknologi dan media pembelajaran: laptop, komputer, LCD Workshop penyusunan RKAS Monitoring ketercapaian sekolah dalam penyusunan RKAS Workshop Pengembangan dan penyusunan renstra sekolah Pelatihan pengelolaan Sistem informasi Manajemen Monitoring dan evaluasi Kinerja Sekolah dan kinerja sekolah swasta Pembentukan Tim Pengembang Sekolah Sosialisasi Penyusunan Evaluasi Diri Sekolah Analisis hasil agregasi monitoring sekolah oleh pemerintah daerah Program tindak lanjut hasil Evaluasi Diri Sekolah
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 29
Pembiayaan
8
Penilaian Pendiidkan
Workshop penyusunan RAPBS Pelatihan pengelolaan keuangan sekolah Kerjasama dengan dengan DUDI dalam kerangka CSR (Coporate Social responsibility) yang difasilitasi oleh pemda Beasiswa bagi siswa berprestasi dan siswa tidak mampu Workshop sistem penilaian (teknik, bentuk dan jenis penilaian) Workshop penetapan KKM Worksho penyusunan perencanaan penilaian Workshop analisis hasil penilaian
Penutup Paparan dalam buku ini yang merupakan hasil dari Evaluasi Diri Sekolah yang dilakukan tahun 2011 merupakan potret sekolah sebagai lembaga pendidikan terhadap 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Hasil yang dicapai hendaknya menyadarkan insan pendidikan untuk membuat langkah-langkah kearah perbaikan terutama para pembuat kebijakan agar setiap sekolah bisa mencapai 8 Standar Nasional Pendidikan. Kami berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi perbaikan penulisan buku ini di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga buku ini berguna bagi kita semua dan terutama penentu kebijakan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Laporan Hasil Analisis EDS 2011 - 30