LA APORAN N AKHIR PRO OGRAM P2M PEN NERAPA AN IPTEK K
PELA ATIHAN PEMBUA P ATAN NA ATA DE CASSAVA C A DI DUS SUN CA AU-TUA-M MARGA-TABANA AN
OLE EH Dr. Ni Luh Putu Manik M Widiiyanti,S.Si.,,M.Kes (Keetua) NIP. 196909181994032001 Prof. Dr. Ni Putu Ristiati,M.Pd (A Anggota) NIP P. 19500101 19800320011 D Sanusi Mulyadiharrja, M.Pd (A Drs. Anggota) NIP. 195804071983031001
Dibiayaai dari Daftaar Isian Pelaaksanaan Annggaran (DIIPA) Univerrsitas Pendidikan Ganeesha SPK Noo : 205/UN88.15/LPM/2 2015 Tanggal 5 Maret 22015
Juruusan Pendidikan Biologgi Fakuultas Matem matika dan Ilmu I Pengettahuan Alam m
UNIV VERSIT TAS PEN NDIDIK KAN GAN NESHA 2015 5
1
2
KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sanghyang Widi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha berjudul “ Pelatihan Pembuatan Nata de Cassava di Dusun Cau-Tua-Marga-Tabanan” ini tepat pada waktunya. Terselesaikannya pengabdian ini dengan baik berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini. Semoga Ida Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan anugrah-Nya kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan ini. Penulis menyadari bahwa kegiatan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Akhir kata, semoga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bermanfaat bagi semuanya. Singaraja, 5 Oktober 2015 Ketua Pelaksana,
Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si.,M.Kes NIP. 196909181994032001
3
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL ................................................................................................................ 1 LEMBAR PENGESAHAN ... ............................................................................ 2 KATA PENGANTAR ........................................................................................ 3 DAFTAR ISI....................................................................................................... 4 DAFTAR TABEL ............................................................................................... 6 DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... 7 BAB I
PENDAHULUAN a. Analisis situasi. ............................................................... 8 b. Identifikasi dan Perumusan Masalah ............................... 8 c. Tujuan Kegiatann ............................................................. 8 d. Manfaat Kegiatan ............................................................. 9
BAB II
METODE PELAKSANAAN A. BAHAN ................................................................................. 9 B. INSTRUMEN ....................................................................... 10 C. PROSEDUR .......................................................................... 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Kegiatan ........................................................................ 11 b. Pembahasan ............................................................................. 14 BAB V PENUTUP a. Simpulan .................................................................................. 16 b. Saran
.................................................................................... 17
Daftar Pustaka ............................. ....................................................................... 17
4
LAMPIRAN a. Absensi Kegiatan .................................................................................... 18 b. Foto-foto kegiatan.... .............................................................................. 22 c. Peta lokasi ............................................................................................... 26
5
DAFTAR TABEL Tabel 01
Halaman Data Hasil Berat Nata de cassava dari Limbah Cair Pembutan Tepung Singkong .......................................................................11
02.
Hasil uji Organoleptik nata de cassava oleh ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan ............................................................................... 12
03.
Reaksi pembentukan Nata ........................................................................... 15
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1
Bapak kepala desa dan panitia/Narasumber ......................................... 22
2
Peserta Pelatihan, Ibu-ibu PKK Dasawisma Tua-Marga-Tabanan ....... 23
3
Uji Organoleptik Nata de Cassava ....................................................... 25
4
Penyerahan sumbangan kepada Ibu-ibu PKK Dasawisma melalui Bapak Kepala Desa ............................................................................... 25
7
BAB I. Pendahuluan A. Analisis situasi Desa Tua dengan luas 380 Ha, terdiri dari tanah sawah (146 ha), tanah kering yang terdiri dari tegal/ladang (127 ha); pemukiman (104 ha), tanah perkebunan rakyat (127 ha), tanah fasilitas umum yang terdiri dari lapangan (0,50 ha); perkantoran pemerintah (0,5 ha); lainnya (2,45 ha), dengan 3 desa adat, dan lembaga pendidikan terdapat 1 unit TK dan SD 2 unit. Penghasilan penduduk dari perkebunan antara lain kelapa, kopi, cengkeh, coklat dengan menghasilkan masing-masing 3, 2, 1, dan 2 kw/ha tiap tahunnya dari luas masing-masing 8, 4, 4, 15 ha. Peternakan yang dipelihara antara lain sapi, babi, ayam dan bebek, dengan luas tanaman pakan ternak 5 ha dan produksi hijauan makanan ternak sebesar 5 ton/ha. Mata pencaharian pokok sebagai petani, dan yang lainnya sebagai buruh tani, buruh/swasta, pegawai negeri, pengrajin, pedagang, peternak dan montir. Pertanian bagi masyarakat desa Tua Marga Tabanan berupa a) tanaman pangan, b) tanaman obat, c). Perkebunan. Luas tanaman pangan dan komoditas untuk singkong yaitu 1 ha dengan produksi 2 ton/ha. Sedangkan kelapa dengan luas 8 ha dan dengan produksi 3 kw/ha. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Dilihat dari potensi desa Tua kecamatan Marga Tabanan, dapat diidentifikasi dan dirumuskan masalah yaitu : Singkong (Manihot utilissima) di desa Tua-Marga-Tabanan tersedia yang biasanya digunakan oleh masyarakat untuk masakan olahan tradisional dan dijual secara tradisional antara lain jajanan tradisional dan kripik singkong. Nilai singkong ini dapat ditingkatkan nilai ekonominya dengan memanfaatkan limbah singkong dalam pembutatan tepung tapioka yaitu digunakan nata de cassava. Rumusan masalahnya adalah : “Bagaimanakah pemanfaatan limbah singkong di desa Tua-Marga-Tabanan, supaya dapat meningkatkan wawasan pengetahuan masyarakat dan meningkatkan nilai ekonomi singkong?”.
C. Tujaun Kegiatan Singkong (Manihot utilissima) di desa Tua-Marga-Tabanan tersedia yang biasanya digunakan oleh masyarakat untuk masakan olahan tradisional dan dijual 8
secara tradisional antara lain jajanan tradisional dan kripik singkong. Nilai singkong ini dapat ditingkatkan nilai ekonominya dengan memanfaatkan limbah singkong dalam pemuatan tepung tapioka yang dapat digunakan nata de cassava dengan memberikan pelatihan kepada Ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-MargaTabanan.
D. Manfaat Kegiatan 1. Menambah pengetahuan ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan dalam keterampilan biotekhnologi 2. Memanfaatkan potensi desa dalam hal ini singkong menjadi berbagai produk makanan yang bermanfaat 3. Memanfaatkan limbah dalam pembuatan tepung tapioka untuk nata de cassava
BAB II. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan Kegiatan Pengabdian ini meliputi kegiatan dalam pendidikan dalam menemukan formulasi yang tepat dalam pembuatan nata de Cassava dan terjun langsung ke desa dengan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK Dasawisma desa TuaMarga-Tabanan tentang cara pembuatan nata de cassava. Adapun bahan, instrument dan prosedur pelaksanaan pembuatan nata de cassava adalah sebagai berikut. A. BAHAN 1. 1 Kg singkong 2. 2000 ml/2 liter air matang 3. 50 gram kacang hijau 4. Starter 200 ml 5. Gula 50 gram 6. Urea 7. Amonium Phosphat 8. 2 ml (1 sendok teh) Asam acetat glasial/asam cuka 9. Alkohol
9
B. INSTRUMEN/ALAT 1. Kompor 2. Panci 3. Nampan 4. Sendok pengaduk 5. Timbangan 6. Parutan 7. Kain kasa/saringan 8. Lumpang 9. Baskom berbagai ukuran 10. Kertas koran bersih
C. PROSEDUR Nata de cassava adalah nata yang dibuat dari limbah pembuatan tepung tapioka, dengan tahapan pembuatannya adalah sebagai berikut. 1)
1 kg singkong dibersihkan dan dikuliti/dihilangkan kulitnya dan dibersihkan
2)
Singkong diparut
3)
Ke dalam parutan singkong, dituangkan 2000 ml air.
4)
Larutan disaring menggunakan kain saring untuk memisahkan ampas dan larutan
5)
Diamkan larutan selama 1 malam sampai terbentuk endapan tepung.
6)
Setelah itu di saring dengan menggunakan kain kasa untuk memisahkan tepung dengan limbah cairnya.
7)
Lakukan penjemuran untuk tepungnya untuk mendapatkan tepung yang kering.
8)
Limbah cairnya dikoleksi untuk pembuatan nata. Karena bahannya berasal dari singkong (cassava : Bhs Inggris, sehingga disebut nata de cassava)
9)
Siapkan 50 gram tauge dan ditumbuk. Disaring menggunakan kain kasa sehingga didapatkan larutan yang mengandung enzim α amilase.
10) Larutan ekstrak kecambah ditambahkan sebanyak 3 sendok makan ke dalam limbah cair 11) Diamkan selama 2 jam. a. Kemudian limbah cair singkong tersebut ditambahkan urea, sebanyak 2 gr/2000 ml limbah cair singkong, amonium posfat 0,025 ml/2000 ml, asam asetat glasial 2 ml/2000 ml, kemudian panaskan hingga mendidih 10
b. Diamkan larutan tersebut hingga dingin kemudian pisahkan larutan tersebut dari endapan yang terbentuk. c. Tambahkan gula pasir sebanyak 50 gram ke dalam larutan d. Rebus larutan hingga mendidih. e. Dinginkan larutan. f. Masukkan Starter sebanyak 200 ml g. Dimasukkan ke dalam tempat fermentasi yaitu nampan h. Nampan ditutup dengan menggunakan kertas koran. i. Diletakkan di dalam ruangan dengan suhu kamar (±280 C). j. Fermentasi dilakukan selama waktu ±10 hari. 1)
Pengolahan Nata a. Nata diolah kembali dengan direndam menggunakan air mengalir selama 3 hari. b. Nata kemudian dicuci dan dipotong kecil berbentuk kubus berukuran 1 cm, kemudian direbus hingga mendidih c. Ditambahkan gula pasir untuk menambah rasa manis d. Penilaian oleh panelis.
BAB III. Hasil dan Pembahasan a. Hasil Kegiatan. Pendidikan Pada kegiatan ini, dalam pengabdian yang didahului dengan penelitian, didapatkan formulasi yang tepat dalam pembuatan nata de cassava seperti tercantum dalam tabel 01 di bawah ini. Tabel 0.1 Data Hasil Berat Nata de cassava dari Limbah Cair Pembutan Tepung Singkong Perlakuan ke1 2 3 4 5 6 Jumlah Rata-Rata
Berat Nata yang Dihasilkan per 50 ml Limbah Cair Singkong dalam gram (gr) 0% 0,75% 1,5% 2,25% 6,2 9,9 17,1 19,4 6,1 10,8 15,7 19,3 6,3 10,1 15,5 19,5 4,5 9,9 15,7 20,2 4,3 10,2 15,9 19,5 4,9 8,7 15,5 20,3 32,3 59,6 95,4 118,2 5,4 9,9 15,9 19,7 11
Dari berat nata maksimal yang didapatkan, diberikan pelatihan kepada ibuibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan dengan formulasi seperti tercantum dalam BAB III (prosedur pelaksanaan).
Berdasarkan hasil uji organoleptik nata
didapatkan hasil seperti tercantum pada Tabel 02 di bawah ini.
Tabel 02. Hasil uji Organoleptik nata de cassava oleh ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan No 1
No 2
No 1
Aroma Skor 1 2 0 19 Warna Skor 1 2 0 5 Tekstur Skor 1 2 0 0
3 1
3 15
3 12
4 0
Tingkat Kesukaan Skor 1 2 3 4 3 8 8 1
4 0
Tingkat Kesukaan Skor 1 2 3 4 1 8 9 1
4 8
Tingkat Kesukaan Skor 1 2 3 4 0 0 14 6
Analisis 1. Aroma Skor 1 (berbau lainnya) : 0 orang Skor 2 (berbau asam) : 19 orang Skor 3 (cukup berbau asam) : 1 orang dan Skor 4 (tidak berbau asam) : 0 orang Dari segi aroma : 95% ibu-ibu PKK Dasawisma yang menyatakan aroma nata de cassava adalah asam. Sedangkan 5% lainnya menyatakan beraroma cukup asam. 2. Tingkat kesukaan aroma Skor 1 (Tidak suka) : 3 orang Skor 2 (kurang suka) : 8 orang Skor 3 (suka) : 8 orang dan 12
Skor 4 (sangat suka) : 1 orang Dilihat dari tingkat kesukaan aroma nata de cassava : 15% dari ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan tidak suka, 40% yang menyatakan kurang suka, 40% yang menyatakan suka dan 5% yang menyatakan sangat suka. 3. Warna Nata de Cassava Skor 1 (coklat) : 0 orang Skor 2 (kekuningan) : 5 orang Skor 3 (putih keruh) : 15 orang dan Skor 4 (putih bening) : 0 orang Dilihat dari warna nata de cassava, 25% ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-MargaTabanan yang menyatakan warna kekuningan dan 75% yang menyatakan warna putih keruh 4. Tingkat kesukaan warna Nata de Cassava Skor 1 (tidak suka) : 1 orang Skor 2 (kurang suka) : 8 orang Skor 3 (suka) : 9 orang dan Skor 4 (sangat suka) : 1 orang Dilihat dari tingkat kesukaan warna de cassava, sebanyak masing-masing 5% ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan tidak suka dan sangat suka, sebanyak 40% yang menyatakan kurang suka dan sebanyak 45% yang menyatakan suka, serta 5% yang tidak berpendapat. 5. Tekstur Skor 1 (keras/padat) : 0 Skor 2 (tidak kenyal) : 0 Skor 3 (cukup kenyal) : 12 orang Skor 4 (kenyal) : 8 orang Dilihat dari tektur nata de cassava, sebanyak 60% ibu-ibu PKK Dasawisma desa TuaMarga-Tabanan yang menyatakan cukup kenyal dan sebanyak 40% yang menyatakan kenyal. 1. Tingkat kesukaan tekstur Nata de Cassava 13
Skor 1 (tidak suka) : 0 Skor 2 (kurang suka) : 0 Skor 3 (suka) : 14 orang dan Skor 4 (sangat suka) : 6 orang Dilihat dari tingkat kesukaan tekstur nata de cassava, sebanyak 70% ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan suka dan sebanyak 30% yang menyatakan sangat suka.
b. Pembahasan Singkong (Manihot utilissima) disebut juga ubi kayu atau ketela pohon. Produksi singkong Indonesia thn 2008 24.009.600 ton. Singkong merupakan bahan baku berbagai produk industri seperti industri makanan, farmasi, tekstil dan lain-lain. Industri makanan dari singkong cukup beragam mulai dari makanan tradisional seperti getuk, timus, keripik, gemblong, dan berbagai jenis makanan lain yang memerlukan proses lebih lanjut. Dalam industri makanan, pengolahan singkong, dapat digolongkan menjadi tiga yaitu hasil fermentasi singkong (tape/peuyem), singkong yang dikeringkan (gaplek) dan tepung singkong atau tepung tapioka Pada industri tepung tapioka, teknologi yang digunakan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: pertama; tradisional yaitu industri pengolahan tapioka yang masih mengandalkan sinar matahari dan produksinya sangat tergantung pada musim, kedua; semi modern yaitu industri pengolahan tapioka yang menggunakan mesin pengering (oven) dalam melakukan proses pengeringan dan yang ketiga; full otomate yaitu industri pengolahan tapioka yang menggunakan mesin dari proses awal sampai produk jadi. Industri tapioka yang menggunakan peralatan full otomate ini memiliki efisiensi tinggi, karena proses produksi memerlukan tenaga kerja yang sedikit, waktu lebih pendek dan menghasilkan tapioka berkualitas. Selain menghasilkan tepung, pengolahan tapioka juga menghasilkan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair. Limbah padat seperti kulit singkong dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pupuk, sedangkan onggok (ampas) dapat digunakan sebagai sebagai bahan baku pada industri pembuatan saus, campuran kerupuk, obat nyamuk bakar dan pakan ternak. Limbah cair dapat dimanfaatkan untuk pengairan sawah dan ladang, selain itu limbah cair pengolahan tapioka dapat diolah menjadi minuman nata de cassava. 14
Nata termasuk produk fermentasi seperti halnya tape, tempe, dan yoghurt. Nata berasal dari bahasa Spanyol yaitu nadar yang artinya berenang, istilah tersebut juga berasal dari bahasa latin yaitu natere yang artinya terapung (Collado, 1986). Nata dapat dibuat dari bahan-bahan seperti : air kelapa, sari nanas dan sari buah lainnya. Nata yang dibuat dari air kelapa dinamakan nata de coco, nata yang dibuat dari air sisa pembuatan tahu disebut nata de soya. Sedangkan nata de pina merupakan medium yang digunakan untuk membuat kultur murni bakteri Acetobacter xylinum. Nata memiliki keunggulan berupa kandungan seratnya yang tinggi terutama selulosa. Peran utama serat dalam tubuh yaitu kemampuannya mengikat air pada usus yang dapat melunakkan feses. Sebenarnya nata berarti bacterial celulose atau selulosa sintesis, hasil sintesa glukosa oleh bakteri pembentuk nata, yaitu Acetobacter xylinum. Selulosa merupakan kapsul pada bakteri yaitu hasil sisa metabolisme glukosa oleh Acetobacter xylinum. Kapsul Kapsul bakteri penting artinya baik bagi bakteri itu sendiri maupun bagi organisme lain. Bagi bakteri, kapsul merupakan pelindung dan juga berfungsi sebagai cadangan makanan (Pelczar & Chan, 2005). Pembentukan selulosa bakteri oleh sel Acetobacter xylinum diawali dengan mengubah glukosa dari larutan sukrosa dan tuak wayah lontar yang mengandung asam lemak menjadi prekursor (bahan pembentuk selulosa bakteri) dan enzim ekstraseluler pada membran sel. Prekursor dan enzim ekstraseluler ini selanjutnya bersama-sama diekskresikan dari membran sel untuk mempolimerisasikan glukosa menjadi selulosa di luar sel. Reaksi yang terjadi adalah tercantum pada Tabel 03 berikut.
Tabel 03. Reaksi Pembentukan Nata
Sukrosa + H20 Glukosa
Sukrase atau Invertase Glukosa heksokinase
Glukosa-6-fosfat UTP + glukosa-1-fosfat UDP-glukosa + (glukosa)n rantai selulosa
Glukokinase
UDP-Glukosa pirofosfatase Selulosa sintase S
Glukosa + Fruktosa glukosa-6-fosfat glukosa-1-fosfat UDP-glukosa + PPi UDP + (glukosa)n + 1 rantai selulosa 15
Uji organoleptik adalah uji yang mengguakan panca indra antara lain : mata, hidung, lidah/kulit, telinga. Uji organoleptik nata de cassava yang dilakukan oleh ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan, meliputi aroma nata de cassava yang dibuat sebelum diolah dan tingkat kesukaannya, warna nata de cassava sebelum diolah dan tingkat kesukaannya serta tekstur nata de cassava setelah pengolahan nata serta tingkat kesukaannya.
BAB IV. Penutup a. Simpulan Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat disimpulkan : 1. Dalam kegiatan pendidikan melalui penelitian, berat optimum nata de cassava yang didapatkan dalam 50 ml adalah : 19.7 gram nata dengan konsentrasi sukrosa 2,25% 2. Dalam uji organoleptik kegiatan pelatihan pembuatan nata de cassava kepada ibuibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan, sebanyak : 95% aroma nata de cassava adalah asam. Sedangkan 5% lainnya menyatakan beraroma cukup asam. Dilihat dari tingkat kesukaan aroma nata de cassava : 15% dari ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan tidak suka, 40% yang menyatakan kurang suka, 40% yang menyatakan suka dan 5% yang menyatakan sangat suka. Dilihat dari warna nata de cassava, 25% ibu-ibu PKK Dasawisma desa TuaMarga-Tabanan yang menyatakan warna kekuningan dan 75% yang menyatakan warna putih keruh. Dilihat dari tingkat kesukaan warna de cassava, sebanyak masing-masing 5% ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan tidak suka dan sangat suka, sebanyak 40% yang menyatakan kurang suka dan sebanyak 45% yang menyatakan suka, serta 5% yang tidak berpendapat. Dilihat dari tektur nata de cassava, sebanyak 60% ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan cukup kenyal dan sebanyak 40% yang menyatakan kenyal.
16
Dilihat dari tingkat kesukaan tekstur nata de cassava, sebanyak 70% ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan suka dan sebanyak 30% yang menyatakan sangat suka.
b. Saran Melihat antusiasme masyarakat akan keterampilan dalam biotekhnologi, kiranya pihak terkait perlu mempertimbangkan keberlanjutan memberikan pelatihan pembuatan produk-produk biotekhnologi terutama bagi masyarakat yang di desanya tersedia bahan baku.
Daftar Pustaka BPMD Kabupaten Tabanan. 2013. Frofil Desa. Desa Tua-Marga-Tabanan. Departemen Pertanian. 2005. Pengembangan Usaha Pengolahan Tepung Tapioka. Jakarta: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Direktorat Jendral Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Cereda, M.P. and Mattos, M.C.Y. (1996). "Linamarin - The Toxic Compound of Cassava". Journal of Venomous Animals and Toxins (online) 2 (1), 6-12; ISSN 0104-7930 Collado, L.S.1986.Nata : Processing and Problems in Industry in Philipines. Disampaikan dalam seminar on Tradisional Foods and Their Processing in Asia. Nov. 13-15, 1986.Tokyo, Japan. FAO, June 2003 cassava market assessment, 2003 Pelczar, Michael J.,Chan, E.C.S. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. Terjemahan oleh Ratna Siri Hadioetomo, Teja Imas, S.Sutarmi Tjitrosomo, dan Sri Lestari Angka. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. Salim, E. 2011. Dari Limbah Menjadi Rupiah. Yogyakarta : Andi Offset.
17
Lampirran a. Absensi keegiatan
18
19
20
21
b. Foto-foto kegiatan k
Foto 1. Bappak Kepala Desa Tua-M Marga-Tabaanan dengann panitia/Naarasumber
22
Foto 2. Peserta pelatihan, Ibu--ibu PKK Dasawisma Tua-Marga--Tabanan
23
24
Foto 3. Uji Organooleptik Nataa de Cassavva
Foto 4. Penyerahan sumbanngan ke Ibuu-ibu PKK K Dasawism ma Desa Tua-Marga-T Tabanan melaluii Bapak keppala Desa
25
c. Peta Lokasi
26