Lansia Menjadi Kekuatan Pembangunan PERTENGAHAN minggu ini, 1 Oktober 2015, penduduk lanjut usia dari seluruh dunia bersama keluarganya akan merayakan Hari Lanjut Usia (Lansia) Internasional 2015. Penduduk lansia, yang menurut definisi WHO adalah penduduk yang berusia di atas 60 tahun, telah menjadi kekuatan pembangunan baru yang mahadahsyat. Berkat kemajuan dalam bidang kesehatan
dan pendidikan, jumlah dan kualitas penduduk lansia, dilihat dari keadaan kesehatan, pendidikan, keterampilan dan pengalamannya dalam hidup bermasyarakat, makin bertambah baik. Keadaan itu antara lain disebabkan perbaikan tingkat kesehatan selama masih muda. Akibatnya, lamanya seseorang hidup sebagai lansia menjadi lebih panjang. Sejalan hidup yang panjang itu, yang di masa lalu hanya terjadi di negara maju, penduduk lansia yang berusia lebih dari 90 atau 100 tahun, dewasa ini sudah banyak yang berasal dari, atau yang tinggal di negara berkembang. Penduduk lansia dari berbagai
instagram.com/terbittop
facebook.com/terbittop
penjuru dunia itu juga suka menghibur diri dengan melakukan kunjungan turis ke berbagai negara. Karena itu di pusat-pusat turisme dunia yang biasanya hanya didatangi lansia bule saja, dewasa ini biasa didatangi lansia dari negara berkembang. Salah satu yang menarik di Indonesia terjadi dua tahun lalu, rombongan turis lansia Bersambung ke Halaman 11
Oleh: Prof Dr Haryono Suyono
terbittop
[email protected]
www.terbittop.com
Harga Rp4000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
Obituari Adnan Buyung Nasution
”Konsisten Membela dan Koreksi Penguasa” JAKARTA (TERBITTOP) — Almarhum Adnan Buyung Nasution telah meninggalkan warisan sangat bernilai bagi generasi penerus, khususnya bagi kalangan penegak hukum berupa sikap jujur, berani, terbuka dan Bersambung ke Halaman 11
25 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2015
TANJUNG PINANG (TERBITTOP) — Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau (Kepri) memberikan pendampingan dan mengamankan 31 proyek pembangunan yang berada di wilayah tersebut dengan nilai hampir Rp4 triliun sejak Januari hingga September 2015. Langkah itu selaras dengan kebijakan Jaksa Agung, HM Prasetyo SH, membentuk TP4 (Tim Pengawal, Pengamanan Pemerintahan, dan Pembangunan) dan sesuai perintah Presiden yang dituangkan dalam Inpres. ”Sejak Januari hingga September 2015 kami sudah mengawal pendampingan proyek senilai Rp4 triliun,” ungkap Kajati Kepri, Sudung Situmorang SH, MH menjawab TERBITTOP di ruang kerjanya usai melantik dua pejabat baru, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Asri Agung SH, MH, dan Aspidsus, Rahmad SH, MH di Tanjung Pinang Kepri, pekan lalu. Menurut Sudung, pelaksanaan pendampingan yang sudah berjalan melalui peran jaksa pengacara negara (JPN) terdiri delapan jaksa memberikan pendampingan hukum mulai dari perencanaan hing-
ga pelaksanaan pembangunan untuk mempercepat penyerapan anggaran. Sehingga pelaksana proyek tidak ragu lagi dan jauh dari pelanggaran hukum. ”Kami kawal sudah 31 proyek hingga September, dan ini akan bertambah untuk memberikan pendampimgan hukum secara langsung,” tutur Sudung yang didampingi Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun), Ny Zairida SH, Mhum. Dia menegaskan, Pemda Provinsi Kepri menyambut baik, dan telah melakukan koordinasi setelah mendapatkan sosialisasi dari Kejaksaan
Lionel Messi BUKAN EKSEKUTOR TERBAIK
Lionel Messi
BARCELONA (TERBITTOP) — Untuk saat ini, Lionel Messi adalah pesepak bola paling yahud sejagat. Bahkan, mungkin terbaik yang pernah dilahirkan di dunia ini. Bayangkan, dia bisa menggocek pemain lawan, melampaui tiga sampai lima orang lalu mencetak gol. Tapi, bagaimana jika menjadi eksekutor di titik putih? Saat Barca menang atas Levante, Messi gagal mencetak hattrick di titik putih 14 menit sebelum waktu normal habis. Sebagai eksekutor, pemain asal Argentina ini juga gagal penalti ketika Barca menang 1-0 di kandang Athletic Bilbao. Bersambung ke Halaman 11
TAHUN KE-II EDISI LIII
Tinggi Kepri, setelah melakukan sosialisasi bersama, dalam perencanaan, pelaksanaan pengawasan serta mengevaluasi program kegiatan pembangunan di Kepri, terkait sosialisasi Instruksi Presiden (Inpres) tentang Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan (P4) kepada Aparatur Sipil Negara (ASN). Dia mengisyaratkan, agar pemerintah daerah terbuka dan tidak ada yang disembunyikan. ”Jangan juga ragu, tetapi terbuka dan transparan,” ujarnya. Sudung mengungkapkan sebelumnya, ada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) yang sampai mengundurkan diri karena ketakutan akan diperiksa penegak hukum. ”Tapi kini mereka sudah tidak ragu lagi, setelah diberikan pendampingan oleh kejaksaan. Semua proyek tersebut sudah berjalan lancar,” ujar Sudung. Bahkan, lanjutnya, karena sudah diberikan pendampingan tidak ada lagi penegak hukum lain yang mencoba melakukan pemeriksaan. ”Jika pun ada penegak hukum lain yang mempertanyakan atau mencoba memeriksa, pelaksana pembangunan PPK sudah be-
rani menjelaskan, bahwa mereka sudah diberikan pendampingan oleh Kejaksaan Kepri,” tuturnya. Kajati Sudung Situmorang sebelumnya pernah menyambangi kantor Badan Penguasaan (BP) Batam untuk memberikan pemahamam tentang proses lelang dan tahapannya guna kelancaran penyerapan anggaran di lingkungan BP Batam. Sebab tahun ini, penyerapan anggaran terbilang lamban, sebab itu Presiden Jokowi menggagas agar penegak hukum se Indonesia diminta mendampingi instansi dan lembaga pemerintah dalam melakukan proses pembangunan. Bukan hanya di Batam, tetapi di seluruh wilayah lain di Indonesia, ada indikasi ketakutan dan keraguan dalam melaksanakan lelang proyek. Dikatakan, Kejati Kepri telah memberikan tindakan konsultatif kepada pelaksana, di mana mereka kini leluasa berkonsultasi saat proyek berjalan. BP Batam sendiri menyambut pendampingan tersebut, dan telah berkoordinasi agar tidak terjadi pelanggaran hukum, Bersambung ke Halaman 11
Sudung Situmorang SH, MH
Bila Kemarau Kasih Melanda Anak JAKARTA (TERBITTOP) — Kemarau kasih bagi anak-anak kini tak hanya di likungan keluarga saja, tapi telah bergeser ke lingkungan sekolah. Kekerasan terhadap mereka meningkat, bahkan sampai pula ke tempat mereka bermain. Kasus yang menjadi sorotan adalah kekerasan yang dialami siswa kelas 2 SD 07 Pagi, Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta. Bocah malang itu
tewas di tangan teman sekelasnya, pada Jumat 18 September 2015. Korban NA (8) yang terluka di kepala meninggal dunia di RS Fatmawati. Saat mengikuti lomba gambar, korban dipukul di kepala, ditendang, dan diinjak temannya berinisial R (8). Peristiwanya terjadi dalam kelas. Usai dipukuli, NA pingsan, dibawa ke puskesmas terdekat lalu dirujuk RS Fatmawati. Korban mening-
gal dunia pada sore harinya. Pemerhati anak, sekaligus Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi prihatin atas kejadian ini. Apalagi, R berperilaku keras tersebut tak hanya kali itu, sudah beberapa kali, tapi pihak sekolah diam. ”Mestinya, guru merespons, panggil orangtuanya. Jika tak berubah, anak bisa dikeluarkan,” kata Kak Seto. Bersambung ke Halaman 11
Capek Berbohong Akhirnya Mengaku Juga JAKARTA (TERBITTOP) — Ini pengakuan pedangdut, Anggita Sari. Perempuan berusia 23 tahun ini, ternyata telah melakoni kerja sampingannya sebagak PSK kelas elit itu lumayan lama. Dia juga mengaku sebagai AS, wanita yang digelandang dari sebuah hotel oleh anggota Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, dalam kasus dugaan prostitusi dan narkotika di awal September lalu. ”Gue ngaku aja deh. Capek begini terus (berbohong ke masyarakat)," ujar Anggita, dikutip Tribun, Rabu lalu. Meski begitu, model majalah pria dewasa ini menyatakan sebenarnya dia lebih nyaman menjalani pekerjaan sebagai kekasih atau istri simpanan daripada PSK. (tri)
Anggita Sari
MUSIBAH MINA Sudah Terjadi Delapan Kali MINA (TERBITTOP) — Terinjakinjaknya jemaah haji di Mina, Arab Saudi sudah delapan kali terjadi. Yang terakhir, tentu berlangsung beberapa hari lalu. Tak kurang 400 orang terinjakinjak. Ratusan tewas, beberapa di antaranya jemaah haji Indonesia. Sebelumnya, tahun 2006 lebih dari 360 calon haji tewas, juga saat prosesi lempar jumrah di Mina. Jika tahun ini ada crane yang jatuh, saat itu sebuah gedung berlantai delapan yang dijadikan tempat menginap jemaah ambruk dekat Masjidil Haram. Akibatnya 73 nyawa melayang. Bersambung ke Halaman 11
Bang TOP... Musibah Mina terulang lagi, ratusan jemaah meninggal!! Bang TOP mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi rajiun!!
STOP PRESS
laporan utama
DIBUTUHKAN KORESPONDEN DI PROVINSI JAMBI, JABAR, SUMUT, DLL Koran TERBITTOP membuka kesempatan bagi Anda yang ingin bergabung. Layangkan Surat Lamaran ke Divisi HRD TERBITTOP. Telp: (021) 93116962, 99746839. Email:
[email protected] atau Kontak Person Haris Fadillah - 082299466193.
2
EDISI KELIMAPULUH TIGA / TH II 25 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2015
”Membongkar Korupsi di Negeri Gurindam” J Selamatkan Uang Negara Rp2,95 Miliar TANJUNG PINANG (TERBITTOP) — Tidak saja aktif melakukan pendampingan secara hukum terhadap proyek pembangunan, namun sejak Januari hingga Agustus 2015, Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau berhasil menyelamatkan kerugian negara sebesar Rp2,95 miliar dari potensi kerugian negara sebesar Rp13,5 miliar. Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau (Kepri), Sudung Situmorang SH, MH, yang ditemui TERBITTOP di ruang kerjanya, pekan lalu, mengungkapkan, penyelamatan kerugian negara dari penanganan perkara korupsi pada tahap penyidikan dan penuntutan yang ditangani kejaksaan dan sebagian dari kepolisian. ”Jumlah penyidikan ada 16 kasus, tiga di antaranya dari kepolisian, lanjut ke penuntutan dan sudah disidangkan,” kata Sudung. Adapun kasus yang ditangani Kejati Kepri dan sudah sampai tahap penuntutan antara lain kasus Rutan Batam ada tiga tersangka, Kebun Raya Batam tiga tersangka, Master Plant dua tersangka, RSUD Karimun dua terangka, kasus pembangunan tanggul dan pintu air Tanjung Urung tahap pertama dengan dua tersangka, serta kasus DPPID dengan empat tersangka. Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau, Sudung Situmorang mengungkapkan, banyak kasus korupsi yang diungkap di Kepri. Berdasarkan penyidikan sebelumnya pihaknya sudah membong-
HARIS FADILLAH
PENJELASAN — Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau (Kepri), Sudung Situmorang SH, MH, sedang menjawab pertanyaan wartawan seputar penanganan kasus tindak pidana korupsi dan pendampingan sejumlah proyek pembangunan di wilayah Kepri usai melantik pejabat baru, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi, Asri Agung SH, dan Aspidsus, Rachmad SH, MH di Gedung Kejati Kepri, pekan lalu. kar sejumlah kasus korupsi di negeri yang sering disebut sebagai ’Negeri Gurindam’. Tanjung Pinang Kepulauan Riau, dengan nama puisi ’Gurindam 12 Karangan Raja Ali Haji’ sangat terkenal dalam budaya Melayu, dan sudah kesohor seantero dunia. Kepulauan Riau dengan ibu kotanya Tanjung Pinang, kini sedang bergeliat dalam pembangunan apalagi daerah ini merupakan daerah perbatasan dekat dengan Singapura, di mana pemerintah menggelontorkan dana yang cukup besar untuk pembangunan prasarana daerah per-
batasan, sehingga diperlukan pengawasan yang ketat. Sudung mengungkapkan, banyak kasus yang berhasil diungkap bahkan sampai terjadi di dua kabupaten serta di pemerintahan Provinsi Kepri. Tiga kasus dugaan korupsi yang diprioritaskan. Masing-masing, satu kasus di lingkungan Pemkab Anambas, satu kasus di lingkungan Pemkab Tanjung Balai Karimun, dan satu kasus di lingkungan pemerintah Provinsi Kepri. Dari ketiga kasus tersebut, Kejati Kepri membentuk beberapa tim penyidik dalam penanganannya.
Setiap kelompok penyidik yang ditugaskan, jauh sebelumnya sudah memeriksa pejabat-pejabat terkait dan pihak terkait di dua kabupaten/kota dan di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepri. Dalam pemeriksaan, penyidik mendapatkan bukti-bukti dugaan korupsi dalam penyalahgunaan keuangan negara, sehingga penyidik berkeyakinan meningkatkan proses penyelidikan ke penyidikan, dan dilanjutkan ke meja hijau. Seperti dua kasus yang cukup menghebohkan beberapa waktu lalu, yakni kasus korupsi rencana pengembangan
TOP SOROT
Memaknai Usulan Kenaikan Gaji Presiden Mustopa Abas
U
TARIF IKLAN DISKON
SULAN kenaikan gaji presiden yang disuarakan Fraksi PDI Perjuangan memunculkan pro-kontra antarberbagai pihak, terutama di kalangan lintas fraksi di DPR. Hal itu tidak saja menimbulkan ’kegaduhan’ sejumlah kalangan, tetapi juga pertentangan antarpihak baik di lingkungan eksekutif maupun legislatif. Sebenarnya, usulan kenaikan gaji presiden oleh Fraksi PDI Perjuangan bukanlah sesuatu yang berlebihan. Apalagi saat ini gaji presiden RI jika dibandingkan dengan gaji presiden di negara lain masih tergolong rendah. Bahkan, jika dibandingkan dengan gaji direktur utama BUMN yang rata-rata mendekati angka Rp200 juta, gaji presiden di Indonesia masih lebih rendah. Namun demikian, usulan kenaikan gaji presiden oleh Fraksi PDIP di DPR saat sekarang tentu sangatlah tidak tepat dan bahkan terkesan aneh. Selain karena kondisi ekonomi Indonesia yang perkembangannya sangat lamban saat ini, juga karena di saat yang bersamaan daya beli masyarakat Indonesia sangat rendah akibat banyaknya dunia usaha yang tutup sebagai imbas dari semakin terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Karena itu, tentu sangatlah tidak bijak jika para wakil rakyat yang terhormat di DPR tersebut mendukung usulan Fraksi PDIP terkait dengan kenaikan gaji presiden itu. Apalagi ada dugaan dari sejumlah pihak bahwa usulan kenaikan gaji presiden itu sesungguhnya hanya ’batu loncatan’ dari niat sebenarnya anggota parlemen itu yang ingin mengusulkan kenaikan uang tunjangan-
nya kepada pemerintah. Jika sinyalemen sejumlah pihak terkait dengan keinginan anggota DPR itu benar, maka jelaslah bahwa para wakil rakyat yang terpilih lewat pemilu itu benar-benar tidak memiliki kepekaan sosial yang tinggi, terutama dalam menyikapi perkembangan sosialekonomi masyarakat Indonesia saat sekarang. Bagaimana mungkin para
”
Sangatlah tidak bijak jika para wakil rakyat yang terhormat di DPR mendukung usulan Fraksi PDIP terkait dengan kenaikan gaji presiden itu. Apalagi ada dugaan dari sejumlah pihak bahwa usulan kenaikan gaji presiden itu sesungguhnya hanya ’batu loncatan’ dari niat sebenarnya anggota parlemen itu yang ingin mengusulkan kenaikan uang tunjangannya. anggota DPR menuntut kenaikan uang tunjangannya, sementara perkembangan ekonomi masyarakat Indonesia saat ini semakin tidak menentu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka sudah sepantasnya jika sejumlah pihak perlu melakukan ’perlawanan’ terhadap keinginan beberapa anggota DPR tersebut. Jika perlu, selu-
TARIF IKLAN ADVETORIAL
TARIF IKLAN DISPLAY UMUM BERWARNA (FC) 1 Halaman Belakang ½ Halaman Belakang ¼ Halaman Belakang ¼ Halaman Depan Halaman Depan (Kuping)
: : : : :
HITAM PUTIH (BW) 1 Halaman Dalam ½ Halaman Dalam ¼ Halaman Dalam
: 7 kolom x 530 mm x Rp 5.000 = Rp 18.550.000 : 7 kolom x 260 mm x Rp 5.000 = Rp 9.100.000 : 3½ kolom x 260 mm x Rp 5.000 = Rp 4.550.000
Iklan Keluarga/Duka Tarif Iklan Display Berwarna Hitam Putih Sosial
: : : :
7 kolom 7 kolom 3½ kolom 3½ kolom
Rp Rp Rp Rp
x 530 x 260 x 260 x 260
3.000/mm 16.000/mm 9.000/mm 6.000/mm
mm mm mm mm
x Rp 7.500 x Rp 7.500 x Rp 7.500 x Rp 15.000
kolom kolom kolom kolom
= = = =
Rp Rp Rp Rp Rp
ruh elemen masyarakat melakukan aksi ’perlawanan’ besar-besaran untuk menggagalkan keinginan para wakil rakyat itu. Di samping itu, mereka juga harus memberikan apresiasi terhadap sikap sejumlah anggota parlemen yang secara terang-terangan menolak usulan kenaikan gaji presiden tersebut. Lebihlebih jika para anggota DPR yang keberatan dengan usulan kenaikan gaji presiden itu mengambil sikap tegas sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat. Saat ini secara umum sikap para anggota parlemen di Senayan, Jakarta, terpecah menjadi tiga kelompok dalam menghadapi usulan kenaikan gaji presiden itu. Pertama, kelompok anggota DPR yang mendukung usulan dari Fraksi PDIP tersebut. Kedua, kelompok wakil rakyat yang menolak secara tegas usulan itu. Ketiga, kelompok anggota parlemen yang bersikap moderat, yaitu tidak mendukung tetapi juga tidak menolak usulan kenaikan gaji presiden tersebut. Terlepas dari sikap para wakil rakyat itu, sesungguhnya usulan kenaikan gaji presiden yang diusung oleh Fraksi PDIP di DPR itu dapat pula dimaknai sebagai strategi kelompok partai pendukung pemerintah untuk menaikkan citra Jokowi. Hal itu antara lain terlihat dari sikap Jokowi yang menolak usulan tersebut, sehingga seolah-olah Jokowi lebih mengutamakan kepentingan rakyat daripada dirinya atau kelompoknya. (Penulis adalah Wartawan Koran TERBITTOP)
27.825.000 13.650.000 6.825.000 13.650.000 4.000.000
HITAM PUTIH (BW) 1 Halaman Dalam ½ Halaman Dalam ¼ Halaman Dalam
: Rp 10.000.000 : Rp 7.000.000 : Rp 3.000.000
BERWARNA (FC) 1 Halaman Belakang : Rp 12.500.000 ½ Halaman Belakang : Rp 7.500.000 ¼ Halaman Belakang : Rp 5.000.000
KONTAK PEMASANGAN: BUNGARIA SAPUTRI 0822 9946 6193
kepariwisataan berbentuk master plan dengan tersangka Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), Raja Ishak, ditahan petugas Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri. Kemudian kasus Direktur Rumah Sakit Umum (RSUD) Kabupaten Karimun, dr Agung Martyarto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan pada tahun 2014. Selain itu Kejati Kepri juga menetapkan status tersangka terhadap Purwanta, Pejabat Pembuat Komitmen dalam proyek pembangunan
tanggul di Tanjung Berlian Tunggul Utara, Kabupaten Karimun. Dalam kegiatan tersebut, pagu anggaran senilai Rp1,1 miliar. Kerugian negara yang raib senilai Rp1,092 miliar. Penyidik menemukan estimasi kerugian negara senilai Rp1 miliar dari nilai kontrak Rp6,789 miliar yang berasal dari Dana Tugas Pembantuan DIPA-APBN 2014. Sedangkan penahanan terhadap Purwanta setelah dilakukan penghitungan oleh ahli, dan ditemukan kerugian negara sebesar Rp5,410 miliar dari nilai kontrak Rp16,7 miliar. Sudung menyebutkan, pemberantasan korupsi yang dilakukan masih dalam penyidikan di pidus akan terus diintensifkan. Korupsi Rp16,4 miliar yang melibatkan kontraktor Tanggul diburu Kejati Kepri. Kasus ini melibatkan Direktur PT Beringin Bangun Utama (BBU), Christopher O Dewabrata, kontraktor yang menangani pembangunan tahap I tanggul senilai Rp16,4 miliar di Tanjung Batu Urung, Kabupaten Karimun. Kejati menetapkan ada pelaku korupsi dalam pembangunan itu karena satu pekerjaan tak sesuai dengan spesifikasi, volumenya kurang, dan pembayarannya lebih. Pekerjaan pun tak tuntas dan tidak dimasukkan dalam daftar hitam. ”Puluhan miliar uang negara mereka manfaatkan untuk memperkaya diri sendiri dan kelompok. Ini tidak bisa dibiarkan. Sudah merupakan kejahatan yang tidak bisa ditoleransi. Sampai pihaknya mengejar tersangka yang jelasjelas sudah menggerogoti uang rakyat,” katanya. Ke depan, Sudung mengaku akan mempertajam keahlian anggotanya dalam mengungkap kasus-kasus korupsi. Berbagai pelatihan telah dilakukan untuk mempertajam naluri personel Kejati Kepri memberantas korupsi. ”Kalau perlu penyidik-penyidik itu akan kita sekolahkan lagi,” ujarnya. (haris)
Sejumlah Fraksi di DPR-RI Akan Tolak Dana Tunjangan JAKARTA (TERBITTOP) — Rencana kenaikan tunjangan anggota DPR pada tahun 2016 terus menuai penolakan. Tidak hanya dari kalangan di luar DPR, penolakan juga datang dari internal lembaga tersebut. Fraksi Partai Demokrat menegaskan, penolakannya atas wacana kenaikan tunjangan anggota DPR. Legislator Demokrat, Erma Suryani Ranik mengatakan, dalam situasi ekonomi sulit, kenaikan tunjangan bagi setiap anggota dewan saat ini belum diperlukan. ”Kita enggak ingin ada pengeluaran yang enggak perlu. Fraksi Demokrat menolak (tunjangan) ini,” kata Erma di Gedung DPR, Senayan pekan lalu. Meski usulan kenaikan tunjangan bagi anggota DPR telah disetujui Kementerian Keuangan (Kemenkeu), anggota Komisi III DPR ini mengatakan, fraksinya akan mengembalikan dana tersebut jika nanti dicairkan. ”Logikanya kalau (kenaikan tunjangan) ditolak, (uang tunjangan) datang ya harus dikembalikan,” tegasnya. Sementara Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) juga berjanji akan mengembalikan selisih jumlah uang tunjangan anggota DPR yang telah mengalami kenaikan dan sebelumnya.
Ketua Fraksi Partai NasDem, Victor Laiskodat menegaskan, apabila terjadi kenaikan, fraksinya siap untuk mengembalikan uang tunjangan ke Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR. ”Kalau masuk ke rekening kami, nanti kami akan serahkan ke fraksi, kemudian fraksi akan pulangin (kembalikan) uang itu ke Setjen DPR. Pulangin aja diam-diam, enggak usah dipolitisasi. Kalau kita tolak, ya uangnya jangan diterima,” ujar Victor. Dia berharap Kemenkeu tidak mencairkan anggaran kenaikan tunjangan anggota DPR. Sementara itu terpisah anggota DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP), Arsul Sani menilai, kenaikan tunjangan anggota dewan tidak tepat jika melihat keadaan ekonomi Indonesia saat ini. ”Harga bahan pokok sedang tinggi. Kalau saya sendiri, termasuk di Fraksi PPP, bahwa kenaikan ini menurut saya, tidak memerhatikan sensitivitas,” ujar Arsul. Apalagi, lanjut anggota Komisi III DPR itu, kinerja anggota DPR juga belum maksimal. Maka menurutnya, tidak sepatutnya anggota dewan menyetujui kenaikan tunjangan tersebut. ”Kinerja DPR sendiri khususnya di bidang legislasi sampai saat ini masih rendah,” tandasnya. (nt)
Sukhoi Kembali Usir Pesawat Asing di Natuna BATAM (TERBITTOP) — Sukhoi Skadron 11 TNI AU yang siaga di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, kembali mengusir pesawat tidak dikenal dari wilayah udara Natuna Provinsi Kepri. ”Satuan radar mendeteksi pesawat tidak dikenal di wilayah Natuna. Kami melakukan pengejaran,” kata Komandan Skadron (Danskadron) 11 Unjungpandang, Letkol (Pnb) Vincentius Endy HP usai kembali mendarat di Hang Nadim Batam, Jumat. Informasi tersebut diterima petugas Skadron 11 yang bersiaga dalam operasi di Hang Nadim Batam sekitar pukul 11.30 WIB. Selama disiagakan di Batam, sudah beberapa kali dilakukan pengusiran
pesawat tidak dikenal. Letkol (Pnb) Vincentius Endy HP langsung memimpin pengejaran tersebut bersama dua pilot lain masing-masing Letda (Pnb) Nur Wachid, dan Kapten (Pnb) Idris. Pengejaran dilakukan dengan satu Sukhoi SU-30 dan satu SU-27. Sekitar satu jam pengejaran, dua pesawat tempur buatan Rusia tersebut kembali ke pangkalan di Hang Nadim. ”Pesawatnya memotong jalur di Natuna. Setelah mengetahui kami melakukan pengejaran, pesawat tak dikenal tersebut keluar dari udara Natuna dan menggunakan jalur semestinya,” kata dia. Ia mengatakan, belum mengetahui secara pasti jenis pesawat tersebut karena posisi terakhir jauh dari
titik pesawat terpantau radar. Pesawat tersebut sudah keluar dari udara Natuna. ”Mereka tahu kalau dikejar. Sehingga langsung meninggalkan udara Natuna sebelum sempat kami dekati,” kata Vincentius. Wilayah Natuna, kata dia, termasuk paling rawan pelanggaran oleh pesawat tak dikenal mengingat jika pesawat-pesawat tersebut harus mengikuti jalur di luar udara Indonesia jaraknya relatif jauh. ”Posisinya kan pada sisi utara. Sementara pesawat-pesawat itu ingin ambil jalur lurus sehingga bisa lebih hemat bahan bakar dan cepat sampai. Makanya mereka melintasi udara Natuna khususnya yang ke Malaysia dan Singapura,” kata dia. (nt)
hukum 3
EDISI KELIMAPULUH TIGA/ TH II 25 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2015
SINGKAT
80 Jaksa Ikuti Diklat Wira Intelijen JAKARTA (TERBITTOP) — Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan intelijen tingkat dasar dan wira intelijen yang diikuti 80 orang jaksa bertempat di Aula Satuan Induk Badan Intelijen Strategis TNI (Satinduk Bais TNI), Jalan Dr Sumeru No 142 Bogor Jawa Barat, belum lama ini. Diklat berlangsung selama enam puluh hari ini diikuti 80 peserta yang terdiri dari para kepala Kejaksaan Negeri, koordinator di Kejaksaan Tinggi dan para kepala seksi intelijen seluruh Indonesia. Pembukaan Diklat Intelijen Tingkat Dasar dihadiri oleh Kepala Badan Diklat, Muhammad Salim, Komandan Satuan Induk Bais TNI, Brigadir Jenderal TNI Dedi Sambowo, Direktur pada JAM Intel, Hidayatullah, Kabid Program pada Diklat Teknis dan Fungsional, Jaja Subagja, dan sejumlah pejabat terkait baik dari Bais TNI maupun dari Badan Diklat Kejaksaan.
Pembukaan diawali dengan pembacaan janji siswa yang dibacakan oleh peserta yang antara lain berisikan untuk menjalankan semua ketentuan yang tertulis maupun tak tertulis yang berlaku dalam lingkungan Satinduk Bais TNI. Selain itu merahasiakan semua pengetahuan intelijen dan sandinya, dan tidak akan menyalahgunakan, mendukung kebijakan Satinduk Bais TNI bekerja dengan prinsip, kehormatan sebagai dasar. Pengambilan sumpah dan penandatanganan berita acara sumpah, serta penyematan tanda peserta diklat oleh inspektur upacara, Brigjen TNI Dedi Sambowo. Dalam sambutannya, Dedi mengatakan, sebagai penegak hukum harus jujur, bijaksana dan adil bertanggung jawab pada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, keluarga dan sesama manusia. ”Kondisi ini sangat disadari oleh kita semua dan hara-
pan kita semua untuk terciptanya hukum secara adil berdasarkan Pancasila dan undang undang dasar 1945,” tegas Dedi. Dedi juga menekankan kepada seluruh peserta untuk mengikuti pendidikan dengan semangat dan tanggung jawab, sehingga dengan bekal pengetahuan yang baik diharapkan tugas ilmu intelijen kejaksaan yang dapat membanggakan kejaksaan dan lembaga ini juga seluruh rakyat Indonesia. Kepala Badan Diklat Kejaksaan, Muhammad Salim mengatakan,tujuan diklat ini untuk meningkatkan profesionalisme aparat intelijen kejaksaan. ”Tentu diklat intelijen diserahkan pada ahlinya dan kami memandang Bais TNI dalam hal ini merupakan lembaga yang tepat untuk mendidik aparat intelijen kejaksaan. ”Mudah-mudahan kerja sama ini akan berlanjut di waktu-waktu yang akan datang,” kata Salim. (wartabadiklat)
Terdakwa Perantara Suap, Disidangkan PALEMBANG (TERBITTOP) — Dua terdakwa perantara suap Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin kepada anggota DPRD setempat menjalani sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Palembang, Jumat lalu. Dua terdakwa yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Muba, yakni Bambang Kariyanto(44) dan Adam Munandar (42) didakwa sebagai perantara pemberian uang suap senilai Rp2,650 miliar (setoran pertama) yang diperuntukkan kepada 45 anggota DPRD, Rp200 juta (setoran kedua) kepada sejumlah pimpinan DPRD. Begitu pula untuk uang suap senilai Rp2,59 miliar (setoran ketiga) yang akan dibagikan ke anggota DPRD tapi terkena operasi tangkap tangan KPK pada 19 Juni 2015. Jaksa Penuntut Umum, Irene Putrie, di hadapan majelis hakim menyebutkan terdakwa menjadi perantara atau pengatur aliran dana suap yang ditargetkan sebesar Rp17 miliar. (nt)
Kemenkum HAM Diminta Klarifikasi Remisi JAKARTA (TERBITTOP) — Anggota Komisi III DPR RI, Marsinton Pasaribu, meminta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) mengklarifikasi kejanggalan remisi hukuman Sigit Haryo Wibisono sebagai narapidana pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain. ”Publik berhak mengetahui bagaimana remisi itu diberikan, apa saja kriterianya dan mengapa remisi tersebut diberikan,” kata Marsinton di Jakarta, pekan lalu. Marsinton menyebutkan pemerintah berlebihan memberikan remisi hukuman 43 bulan 20 hari terhadap Sigit yang menjadi terpidana vonis penjara 15 tahun. Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu menekankan Kemenkum HAM harus memiliki dasar hukum dan undang-undang untuk memberikan remisi terhadap seorang narapidana. (nt)
Penambahan Pasal Abraham Sudah Sesuai ANTARA
RIDWAN KAMIL DIPERIKSA KEJATI Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, diwawancara sejumlah wartawan usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat terkait dugaan korupsi dana hibah sebesar Rp1,3 miliar, Bandung, Jawa Barat, Kamis lalu. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi dalam dugaan kasus korupsi dana hibah untuk saat menjabat sebagai ketua Bandung Creative City Forum (BCCF) pada 2012.
Hukuman kepada Koruptor Masih Banyak yang Ringan J Udar Pristono Dihukum Lima Tahun dari Tuntutan 19 Tahun JAKARTA (TERBITTOP) — Vonis bagi koruptor yang dijatuhkan pengadilan sejak awal sampai pertengahan 2015 semakin ringan. Tren ini bukan hanya dipengaruhi oleh hakim semata, tapi karena tuntutan jaksa yang juga makin ringan. ”Rata-rata putusan pidana penjara bagi koruptor pada semester I tahun 2015 adalah dua tahun satu bulan penjara. Rata-rata ini mengalami penurunan jika dibandingkan semester I tahun 2014 yang mencapai dua tahun sembilan bulan, dan semester I tahun 2013 yaitu dua tahun enam bulan,” demikian diungkapkan peneliti ICW, Lalola Easter Kaban, beberapa waktu lalu. Dari 230 terdakwa, sebanyak 163 dihukum dalam rentang 1-4 tahun atau ringan, 12 terdakwa divonis 4-10 tahun
atau sedang, dan sisanya divonis di atas 10 tahun atau berat oleh hakim Tipikor. Angka rata-rata tersebut diperoleh dari pemantauan ICW terhadap 193 kasus korupsi dengan 230 terdakwa, dari Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), banding di pengadilan tinggi, sampai dengan kasasi dan peninjauan kembali di Mahkamah Agung. Bukan hanya tuntutan yang ringan, secara mengejutkan hakim juga memberikan diskon tuntutan. Misalnya, dalam kasus korupsi pengadaan sarana
dan prasarana di Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, jaksa menuntut Dwi Enggo Tjahjono dengan delapan tahun penjara, tapi vonis hanya dua tahun. Kemudian Hakim Tipikor menghukum bekas Kepala Dinas Perhubungan DKl Jakarta, Udar Pristono, lima tahun penjara dari tuntutan jaksa 19 tahun. 14 tahun lebih ringan dari tuntutan jaksa. Vonis itu diberikan lantaran Udar terbukti menerima suap dari Direktur Utama PT Jati Galih Semesta, Yeddie Kuswandy, sebesar Rp78.079.800. Terkait hukuman yang ringan, ICW pernah mendatangi Hakim Agung Agung Artidjo Alkostar. ICW mengeluhkan hukuman para koruptor yang masih ringan di Indonesia. ICW memberikan data-data vonis
Pelesiran Gayus Diduga Ada Suap JAKARTA (TERBITTOP) — Pelesiran terpidana kasus korupsi pajak, Gayus Tambunan, ke Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Bogor, belum menyelesaikan masalah jika tanpa disertai pembenahan lapas secara menyeluruh. Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Busyro Muqoddas mengatakan, kalau hanya memindahkan belum akan menyelesaikan masalah. Menjawab wartawan seusai diskusi bertajuk ”Mengawal Peta Jalan KPK dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia” di Yogyakarta, pekan lalu, Busryo menilai, pelesiran Gayus sebagai tamparan. Menurut Busyro, munculnya foto Gayus Tambunan di restoran yang beredar di media sosial merupakan peringatan keras bagi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM), Yasona H Laoly, untuk segera melakukan pembenahan internal, khususnya di tubuh lapas. ”Kenapa bisa begitu terus menerus. Ini menjadi tamparan bagi Kemenkum HAM, untuk lebih riil dan konkret melakukan pembenahan,” kata dia. Ia mengatakan, Gayus yang saat ini menjadi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin tersebut, seharusnya telah menjadi objek kajian serta evaluasi mendalam di Kemenkum HAM. Pasalnya, mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu sudah tiga kali melakukan perbuatan yang sama sebelumnya. ”Masa narapidana dengan hukuman 30 tahun bisa keluar, dan yang menarik kemudian dia juga bisa makan di restoran,” kata dia. Busyro juga menduga kemudahan Gayus keluar masuk lapas tidak jauh dari masih adanya unsur suap di lingkungan lapas. ”Apa mungkin tanpa suap lalu bisa keluar?” (nt)
koruptor sepanjang 2013-2014. Mereka mendapatkan angka rata-rata vonis para koruptor yakni dua tahun delapan bulan. Belum lagi denda untuk mengganti kerugian negara hanya mencapai Rp25 juta-Rp50 juta. Vonis terhadap Udar jauh lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan dari jaksa penuntut umum. Sebelumnya, jaksa menuntut Udar dengan hukuman penjara selama 19 tahun dan denda sebesar Rp1 miliar. Menurut, majelis hakim dari tiga dakwaan yang diajukan jaksa, hanya satu dakwaan yang bisa dibuktikan, yakni dakwaan kedua subsidair. Udar terbukti memenuhi unsur dalam Pasal 11 UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (nt/ris)
SERAH TERIMA JABATAN — Pejabat baru Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi, Erbindo Saragih SH, MH (kiri), sedang menerima memori serah terima dari pejabat lama Bambang Sugeng Rukmono SH, MH (kanan), disaksikan Jaksa Agung, HM Prasetyo SH, di Kejaksaan Agung, belum lama ini. IST
Erbindo Saragih Jabat Kajati Jambi JAKARTA (TERBITTOP) — Pelantikan dan serah terima jabatan yang berlangsung di Sasana Baharuddin Lopa Kejaksaan Agung, Selasa (8/9), selain pergantian Kepala Pusat Penerangan Hukum, Erbindo Saragih SH, MH, dilantik menjadi kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jambi, menggantikan Bapak Bambang Sugeng Rukmono yang sekarang diangkat menjadi inspektur IV Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Kejaksaan Agung Republik Indonesia. Sebelumnya Erbindo Saragih SH, MH menjabat
sebagai direktur II Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung RI, selain itu pernah menjadi kepala Kejaksaan Tinggi Bali. Keluarga Besar Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi mengucapkan selamat kepada Bapak Erbindo Saragih atas dilantiknya menjadi kajati Jambi, segenap jajaran mendoakan semoga Bapak memimpin dengan baik dan bijaksana, dan ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Bambang Sugeng Rukmono yang selama ini telah memimpin kami dengan baik dan bijaksana. (rel/ris)
MAKASSAR (TERBITTOP) — Penyidik Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menyebutkan, jika penambahan pasal terhadap tersangka Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Abraham Samad sudah sesuai. ”Biarkan pengacara ngomong apa aja yang penting semuanya sesuai dengan hasil penyelidikan dan penyidikan. Nanti di pengadilan saja pembuktiannya,” ujar Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sulselbar, Kombes Pol Kasril, di Makassar, Sabtu. Dia mengatakan, proses penyidikan awal memang sudah menerapkan Pasal 263 Ayat (1) tentang pemalsuan surat berbunyi, barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan utang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara paling lama enam tahun. Bukan cuma itu, penyidik juga menerapkan pasal lainnya yakni Pasal 94 dan Pasal 96 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. ”Penerapan pasal itu sudah sesuai dengan tingkat perbuatan yang dilakukan dan itu juga berdasarkan petunjuk dari tim jaksa peneliti,” katanya. Penambahan pasal oleh penyidik Polda Sulselbar itu dikeluhkan tim pengacara Ketua KPK nonaktif, Abraham Samad, dan dianggap melanggar hak pembelaan. ”Kami menyayangkan adanya penambahan pasal terhadap Abraham, padahal penambahan pasal itu dilakukan penyidik yang justru di akhir masa penyidikan,” ujar salah satu tim hukum Abraham Samad, Nursal. Dia mengatakan, penambahan pasal berdasarkan petunjuk jaksa peneliti Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat itu bertentangan dengan hak pembelaan bagi kliennya. (nt)
Kasus Bambang Segera ke Pengadilan JAKARTA (TERBITTOP) — Kasus Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Bambang Widjojanto (BW) atas dugaan menyuruh saksi memberikan keterangan palsu dalam sengketa Pilkada Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi pada 2010 telah dilimpahkan ke kejaksaan. Salah satu kuasa hukum BW, Julius Ibrani mengatakan, penandatanganan berkas tersebut akan dilakukan bersama-sama BW, jaksa penuntut umum dan penyidik di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, Kemayoran. Bambang dalam kasus ini ditetapkan sebagai tersangka pada 21 Januari 2015 dan disangka berdasar Pasal 242 ayat (1) juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-2 KUHP namun kemudian dalam surat panggilan ada tambahan dari Pasal 56 KUHP yaitu mengenai ikut membantu perbuatan kejahatan, dan ditambah Pasal 266 KUHP dalam surat panggilannya yang terakhir. Bambang dinyatakan nonaktif berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo karena berdasarkan Pasal 32 Ayat 2 UU No 30 Tahun 2002 tentang KPK menyatakan bahwa dalam hal pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi tersangka tindak pidana kejahatan, diberhentikan sementara dari jabatannya. (nt)
opini
T AJUK RENCANA Korupsi, Kemiskinan dan Pemberdayaan
T
IDAK bisa kita pungkuri bahwa kini negeri ini sedang menggurita terjadi tindak pidana korupsi. Setiap hari hampir semua media massa memberitakan adanya penanganan perkara korupsi baik di Ibu Kota ataupun di berbagai daerah. Terjadi di pemerintahan pusat juga menggurita daerah. Karena korupsi tidak saja menjadi domain terjadi di pusat, tetapi semakin mengganas terjadi di daerah. Semakin ditebas semakin tumbuh dan subur, demikian juga kemiskinan diyakini semakin bertambah. Walaupun hubungan antara korupsi dan kemiskinan tidak bersipat langsung, namun korupsi memiliki konsekuensi langsung terhadap sejumlah faktor tata kelola pemerintah dan perekonomian yang pada akhirnya melahirkan kemiskinan. Kini harga-harga kebutuhan pokok seperti beras semakin tinggi, biaya pendidikan semakin mahal, dan pengangguran bertambah. Tanpa disadari, masyarakat miskin telah menyetor kepada para koruptor. Masyarakat miskin membayar kewajibannya kepada negara lewat pajak dan retribusi, misalnya pajak tanah dan retribusi puskesmas. Namun oleh negara hak mereka tidak diperhatikan, karena ’duitnya rakyat miskin’ tersebut telah dikuras untuk kepentingan pejabat. Angka kemiskinan bertambah setelah beberapa waktu lalu terkonfirmasi dengan publikasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengumumkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia bertambah menjadi 11,22 persen atau sebanyak 28,59 juta jiwa dari total penduduk per Maret lalu. Berdasarkan kategori, wilayah dengan jumlah penduduk miskin terbesar tetap berada di Pulau Jawa sebanyak 15,45 juta jiwa, disusul Pulau Sumatera sekitar 6,37 juta orang, Pulau Bali dan Nusa Tenggara sejumlah 2,18 juta orang, selanjutnya Pulau Sulawesi sebanyak 2,12 juta jiwa, dan Pulau Maluku dan Papua sekitar 1,49 juta orang, serta Pulau Kalimantan 0,98 juta jiwa. Saat mengumumkan data angka kemiskinan tersebut di awal pekan ini, Kepala BPS Suryamin menyebutkan kenaikan harga beras dan rokok menjadi pemicu utama kenaikan angka kemiskinan. Selain mengumumkan data terbaru angka kemiskinan, pihak BPS juga merilis indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan di Indonesia. Angka yang dipublikasikan itu tentu membuat kita tercengang, karena kaum miskin semakin menghadapi kesulitan dalam menjual hasil pertanian karena terhambat dengan tingginya biaya baik yang ’legal maupun yang tidak legal’. Presiden Joko Widodo menegaskan, berkomitmen menyelesaikan paket kebijakan ekonomi hingga tiga paket sepanjang September dan Oktober 2015. Penerbitan paket kebijakan ekonomi untuk menguatkan perekonomian domestik, memang sebuah langkah yang harus dilakukan dalam menangkal gejolak perekonomian global. Yang menjadi pertanyaan kita tentu, kebijakan tersebut dapat segera dirasakan dampaknya atau masih memerlukan waktu panjang? Indikatornya sangat sederhana kalau pelaku usaha memberi respons positif itu artinya jurus baru tersebut mengenai sasaran untuk jangka pendek seperti yang diharapkan. Kita berharap dan mendorong paket kebijakan itu bakal berampak cepat memulihkan ekonomi bangsa, sehingga angka kemiskinan akan berkurang. Pemerintah sebenarnya bisa meniru langkah yang dilakukan Yayasan Damandiri dalam membangun pemberdayaan masyarakat, seperti membuat Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga) yang secara nyata telah meningkatkan keluarga pra sejahtera menjadi sejahtera. Posdaya yang sekitar 75.000 posdaya dibangun di bebagai daerah melalui peran kampus dengan KKN tematik mahasiswa telah mampu menjadi pendorong dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menghapus kemiskinan. *
DITERBITKAN OLEH: Karya Panjang Mediatama SIUP: 0716/10-27/PK/XII/2013 NPWP: 03.350.979.5-412.000 TDP: 10.27.3.46.05022 Website: TERBITTOP.com Email:
[email protected] Penasehat/Pelindung Tarman Azzam Penasehat Hukum Petrus Selestinus SH Pemimpin Umum/Penjab Haris Fadillah Perusahaan Aswi Matrawi Pemimpin Redaksi Endang Suherman Manajer IT Endang S Redaktur Yoyok Percoyok Dewan Redaksi Tarman Azzam, Haris Fadillah, Endang Suherman, Mustopa Abas, Yoyok Percoyok Staf Redaksi Ujang Susanto, Sulastri, Eddy Suheidi Achmad, Chaidar Chaniago Sekretaris dan Administrasi Redaksi Theos Pormes, Bungaria Saputri, Topan Husanda Manajer Iklan/Pemasaran Mulyadi Desain Grafis Sabaragama, Budhi Permana Sirkulasi Yudi Permana Sandhi, Zulaila, Bima Kamandanu Koresponden Serang-Banten: Rully Teguh Imam Santoso. Lampung: Agus Salim, Lampung Barat & Pesisir Barat: Alhadi Mb, Nasrun, Sumarlin, Suryan Effery. Palembang: Wawan Setiadi. Pekanbaru: Ikhsan. Pontianak: Yusri. Tangerang: M Nur. Depok: Abdul Azis. Cirebon: Titik Sulaksana (Kokab Cirebon), Iman Rachman, Moch Faisal Haris, Dodo Suharma, Sudirdja (Cirebon). Bengkulu: Heri. Bangkalan: Muhammad Arifin, Pamekasan: Salim. Pasuruan: Muhammad Toha, Cilacap: Mashudi, Jember: Sumardi. Sulawesi Barat: Andi Saputra. Tarif Iklan: Hitam Putih Rp9.000 (per-mm kolom), Warna (Full Color) Rp16.000 (per-mm kolom). Iklan Baris Rp9.000 (per-baris). Tarif di atas belum termasuk diskon. Bank: BRI 7202-01-002432-50-3. Alamat Redaksi Kavling BBM Asri Jl. H. Dimun Blok B-30 Sukmajaya Depok, Jawa Barat 16412 Telepon: 021-99746839, 93116962 Alamat Korespondensi Cibubur Village C-3-1 Jl. Harjamukti Cibubur, Jakarta Timur Percetakan: PT Wahana Semesta Inter Media (isi di luar tanggung jawab percetakan)
Seluruh wartawan dan koresponden Koran TERBITTOP adalah yang tercantum di dalam boks redaksi edisi terbaru. Di luar nama-nama yang dimuat, apabila mengaku sebagai wartawan Koran TERBITTOP bukan tanggung jawab redaksi.
4
EDISI KELIMAPULUH TIGA / TH II 25 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2015
Ajaran Hidup yang Penuh Makna Oleh: Prof Dr Haryono Suyono DALAM suasana hiruk-pikuk saling mengundurkan diri sebagai pemimpin daerah, gubernur, bupati atau wali kota menjelang pemilihan pemimpin yang baru, ada baiknya kita renung apa arti hidup ini untuk iman dan takwa kepada Tuhan Yang Mahakuasa, diri sendiri dan keluarga, atau berjuang demi masa depan bangsa yang sejahtera. Dalam pemanfaatan media sosial, di samping ada beberapa yang menyalahgunakan forum untuk keperluan pribadi atau menyebarluaskan adegan yang bertentangan dengan kepribadian bangsa, banyak manfaat yang diposting orang-orang bijak guna menyebarluaskan pengetahuan yang tidak diajarkan di bangku sekolah, atau bahkan di bangku kuliah. Petunjuk bijak yang disebarluaskan itu banyak dikutip dari ajaran atau pengalaman banyak tokoh masa lalu yang sangat bijak disertai segala implikasinya.
S
alah satu posting yang menarik dan beredar di kalangan pemakai media sosial adalah petunjuk yang referensinya tidak jelas. Posting petunjuk itu misalnya tentang hubungan kita dengan kesempatan. Disebutkan agar kita tidak boleh putus asa karena tidak bisa mendapatkan kembali kesempatan yang sudah lewat. Tetapi dengan perhatian dan usaha yang sungguh-sungguh bisa diciptakan peluang baru yang bisa membuka kesempatan yang baru. Selanjutnya dinasihatkan adanya tiga hal yang tidak boleh hilang, yaitu kehormatan, kejujuran dan harapan. Seseorang boleh tidak memiliki uang, tetapi tetap harus mampu memelihara kehormatan, agar bisa tetap bersyukur karena bermodal kehormatan hidup kita pasti akan lebih nyaman. Apabila kita kehilangan kehormatan, dianjurkan agar berusaha meraih kembali kehormatan yang hilang dengan mengutamakan kejujuran karena melalui upaya yang dilandasi kejujuran yang konsisten akhirnya akan dipulih-
kan kembali kehormatan yang hilang. Selanjutnya dianjurkan agar tetap konsisten hidup dalam kejujuran karena melalui hidup dengan kejujuran terbawa harapan yang lebih baik untuk masa depan yang panjang dan penuh tantangan. Petunjuk lain yang banyak diulang dan beredar dalam media sosial adalah ’Pitutur Jowo’ yang bagi pengikut yang berasal atau mengerti bahasa Jawa cukup menyegarkan. Petunjuk itu disebut Pitutur Jowo karena berisi nasihat. Pitutur yang disajikan dalam bahasa Jawa itu ditulis secara puitis dan enak dibaca. Puisi pitutur itu sukar diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia secara puitis. Namun, karena artinya sangat dalam dan perlu direnungkan sebagai salah satu referensi, dan isinya berupa pedoman hidup bermasyarakat untuk saling menghormati, saling menyayangi dan mencintai, ada baiknya terjemahannya secara kasar disimak juga. Pitutur Jowo itu kurang lebih menyatakan bahwa kalau kita menerima keadaan apa adanya, hidup kita akan panjang; kalau kita sabar, rezekinya akan luas; ka-
lau kita mengalah rezekinya akan barokah; kalau kita bertindak jujur, hidupnya akan makmur; kalau kita ingkar janji, hidupnya sengsara; dan siapa saja yang bertindak sombong, hidupnya akan menemui banyak kesulitan; siapa saja yang rajin hidupnya bakal menuai kenikmatan di kemudian hari. Lebih lanjut ’dituturkan’ bahwa siapa yang mengeluh hidupnya akan cepat tua; kalau ada yang sudah pergi (meninggal dunia), hendaknya diikhlaskan; kalau ada yang belum datang, hendaknya ditunggu; bagi yang sudah ada, hendaknya disyukuri. Sungguh menarik, seperti diutarakan di depan, ada yang beranggapan petunjuk pitutur itu pasti ada yang menafsirkan bahwa pitutur itu semata adalah upaya mengajak atau bahkan memberi ’perintah halus’ agar orang Jawa tidak ’memberontak’ atau tidak bersifat dinamik, tetapi lebih baik ’nrimo’ atau menerima apa adanya. Dengan pendapat seperti itu, pitutur itu diartikan negatif karena tidak merangsang manusia ’wong Jowo’ berikhtiar atau berusaha dengan tekun tetapi
’nrimo’ atau puas menerima apa adanya. Di pihak lain, petunjuk pitutur Jawa itu sesungguhnya bisa diartikan sebagai ajakan agar manusia tidak perlu menunjukkan ambisi yang berlebihan untuk mengembangkan diri tetapi tetap berusaha atau ikhtiar seraya memberi perhatian kepada orang lain dan memberi penghormatan sesamanya. Petunjuk pitutur itu mengajak ’wong Jowo’ untuk ’telaten’, artinya rajin berikhtiar dengan sabar, karena dengan cara ’damai’, akhirnya akan menunai hasil karya dengan baik tidak ada yang terluka atau tersinggung. Menurut pitutur itu, ’kesabaran’ dalam hidup akan menghasilkan rezeki yang ’jembar’, artinya membuka berkembangnya kesempatan yang terbuka lebar sehingga akhirnya membawa rezeki yang banyak karena datang dari berbagai penjuru. Ada lagi serentetan perumpamaan yang muncul dalam posting media sosial. Sebatang pohon konon dapat membuat jutaan korek api. Tetapi satu batang korek
”
korek api langsung terbakar. Kita juga mempunyai kepala, bedanya manusia mempunyai otak dan kasih sayang. Karena itu wajar bahwa sebagai manusia tidak perlu mudah terbakar yang merusak segalanya. Selanjutnya Mother Teresa yang sangat terkenal itu secara singkat menyatakan beberapa arti hidup sebagai sesuatu yang mengharuskan kita melaksanakannya dengan tekun. Menurut kata-katanya, hidup adalah kesempatan, gunakan kesempatan itu. Hidup adalah keindahan, kagumi keindahan itu. Hidup adalah mimpi, wujudkan mimpi itu. Hidup adalah tantangan, hadapilah tantangan itu. Hidup adalah kewajiban, maka penuhilah kewajiban itu. Hidup adalah mahal, karena itu jagalah hidup kita. Hidup adalah kekayaan, maka hematlah dengan kekayaan itu. Hidup adalah janji, maka penuhilah janjimu itu. Hidup adalah kesusahan, maka kita harus mengatasi kesusahan itu. Hidup adalah nyanyian, maka marilah kita bergembira. Hidup adalah perjuangan, maka kita harus bekerja keras dan ber-
Hidup adalah petualangan, maka kita harus bertualang dan penuh peduli terhadap sesama. Hidup adalah perjuangan, maka kita harus bekerja keras dan berjuang, kalau kita tidak dapat melakukan hal besar, hanya hal-hal kecil, lakukan itu dengan cinta kasih yang besar.
api dengan mudah dapat membakar jutaan pohon. Implikasinya sederhana, satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran posisif. Maka berhati-hatilah mengutarakan pikiran, karena kalau kita berpikiran negatif secara langsung bisa membuat mereka yang berpikiran positif berubah menjadi berpikiran negatif dan bisa merangsang pertikaian yang tidak banyak gunanya. Dalam hubungan ini dikatakan, korek api mempunyai kepala, tetapi tidak mempunyai otak dan kasih sayang. Karena itu dengan gesekan sedikit saja, sebuah
juang. Hidup adalah tragedi, maka berpikirlah positif dan tidak menyerah. Hidup adalah petualangan, maka kita harus bertualang dan penuh peduli terhadap sesama. Hidup adalah keberuntungan, maka berbagilah sesama. Hidup adalah terlalu berharga, jangan rusakkan itu. Hidup adalah perjuangan, kalau kita tidak dapat melakukan hal besar, hanya hal-hal kecil, lakukan itu dengan cinta kasih yang besar. Demikian menurut Mother Teresa. (Penulis adalah Ketua Yayasan Damandiri/ www.haryono.com)
JEN Gelorakan Posdaya, Segarkan Program KB dan Kependudukan Oleh: Haris Fadillah JARINGAN Epidemiologi Nasional (JEN) yang merupakan lembaga jejaring nirlaba beranggotakan lembaga-lembaga di bidang kesehatan masyarakat akan memperluas anggotanya di seluruh Indonesia untuk memberikan advokasi mengatasi berbagai masalah kesenjangan kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana.
D
i samping berperan aktif memberikan advokasi yang akan dimulai dari level terbawah keluarga sampai ketingkat kabupaten. Di kabupaten/kota pun, unit analisisnya akan dilakukan di level posyandu di mana anggota JEN didaerah akan merealisasi kerja samanya untuk merivitalisasi kembali menghidupkan Program Keluarga Berencana termasuk di dalamnya membentuk Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga). ”Kami setuju rivitalisasi terhadap Program Kependudukan dan Keluarga Berencana, karena sudah ada bukti bahwa program tersebut di era Orde Baru sudah sangat berhasil dalam mengatasi masalah kependudukan dan kesehatan termasuk masalah sosial lainnya dan keluarga berencana,” tutur Ketua JEN, Prof Bhisma Murti dr, MPH, MSc, PhD kepada TERBITTOP dan Gemari di sela-sela Seminar Pertemuan Ilmiah Tahunan Jaringan Epidemiologi Nasional dengan tema ”Kesenjangan Kesehatan, Kependudukan dan Keluarga Berencana”, di Surabaya, pekan lalu. Data jumlah penduduk Indonesia yang berusia 15-60 tahun saat ini melimpah tiga kali lipat. Melimpahnya jumlah penduduk itu sudah dinilai akan menimbulkan kegawatan bagi negeri ini jika tidak diantisipasi
dengan pelaksanaan program Keluarga Berencana. Bahkan bonus demografi yang sudah masuk ke DKI Jakarta dan beberapa provinsi lainnya bisa menjadi petaka apabila tidak dibarengi dengan peningkatan derajat kesehatannya. Saat ini masih terdapat banyak kesenjangan kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana di antara kelompok miskin dan kaya, kota dan desa, Jawa dan luarJawa. Selain itu upaya pencegahan dan promosi kesehatan kurang mendapat perhatian. Terjadi peningkatan angka kesakitan dan pertambahan penduduk yang semakin lama menjadi beban masyarakat dan pemerintah. Dan yang sekarang yang lebih mengerikan, karena jumlah penduduk sudah melimpah ini mengakibatkan menjadi beban masalah bagi pelayanan kesehatan untuk mendapatan keadilan kesehatan itu sendiri. ”Sebagai jejering nirlaba JEN bekerja sama dengan pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga kesehatan di dalam dan di luar negeri bekerja untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” kata Prof Bhisma. Sejak tahun 2008, WHO menyerukan perlunya reformasi pada pelayanan primer agar tujuan ’sehat untuk semua’ tercapai. Reformasi ter-
sebut adalah meningkatkan pemerataan kesehatan dengan mengurangi disparitas sosial (reformasi cakupan universal) mengorganisasikan pelayanan kesehatan guna memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat (reformasi pemberian pelayanan); mempromosikan dan melindungi kesehatan masyarakat dengan mengintegrasikan kesehatan kepada semua sektor (reformasi kebijakan publik); dan menjadikan otoritas kesehatan lebih reliable dengan mengikuti model kolaboratif dari dialog kebijakan serta meningkatkan partisipasi pemangku kepentingan (reformasi kepemimpinan). Meski demikian, status kesehatan penduduk Indonesia masih relatif rendah karena Indonesia masih berada pada urutan keenam di antara negara-negara anggota ASEAN dan pada urutan 111 dari 182 negara di dunia untuk ukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Apalagi penduduk Indonesia terus bertambah setiap tahun. Mantan Menko Kesra dan Taskin, yang dikenal sebagai maestro pemberdayaan masyarakat, Prof Dr Haryono Suyono mengajak semua pihak untuk memperluas jaringan termasuk peran JEN sebagai fasilitator dalam melangsungkan kampanye besar-besaran, membuat berbagai jaringan, baik jaringan PNS atau bukan PNS, tetapi jaringan simpatisan pembangunaan yang berbasis penduduk. Selain melakukan pemetaan keluarga miskin dengan ikut menyertakan peran siswa SMK dalam memberdayakan masyarakat desa. ”Semua ukurannya adalah penduduk bukan diukur dari berapa besarnya nilai sebuah banguna gedung, tetapi seberapa banyak orang bisa mengambil manpaat dari program itu. Jaringan itu bisa yang ada di BKKBN,UPPKS,Pos KB
dan jaringan yang diadakan di tingkat dinas/kecamatan. Tetapi jangan sampai mengulang kesalahan di mana ada kementerian ingin memusatkan pemberdayaan masyarakat di kabupaten, karena itu salah besar karena pelayanan KB dan kesehatan lain harus didekatkan dengan konstituennya adalah rakyat di desa,” tegas Prof Haryono. Di Indonesia, ungkap Prof Haryono yang juga mantan kepala BKKBN pusat, ada sekitar 30 juta akseptor KB yang kini mungkin sudah menopouse. ”Mereka sebaiknya turun gunung dijadikan penggerak melangsungkan kampanye keluarga berencana dimulai dari memberi tahu anak-anak dan masyarakat di desa. Karena ada kegawatan membludaknya jumlah penduduk khususnya yang berusia 15-60 tahun yang jumlah tiga kali lipat dibanding ketika di tahun 1970,” kata Prof Haryono. Untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat yang dimulai dari level lokal bawah adalah keluarga. JEN sendiri menurut Prof Bhisma sangat mendukung apa yang dikemukakan Prof Dr Haryono, bahwa pendekatan dimulai dari level keluarga lebih kepada orang dan keluarga. Itu lebih bisa diimplementasikan nantinya dan itu dimulai dengan pusat pembangunan orang-orang dan keluarga. Meskipun demikian untuk mengubah dan status kesehatan tetap dilakukan dengan intervensi atau pemecahan masalahnya dengan berbagai level. ”Tidak hanya level individu atau hilir, tetapi lebih kepada kebijakan makro yang disebut hulunya, dengan menghidupkan pelayanan dan advokasi yang meluas menghidupkan posyandu, pelayanan KB dan kependukan serta membentuk Posdaya yang bersipat multisektoral,” kata Prof Bhisma. *
metropolis 5
WISATA BALAIKOTA Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) menjelaskan salah satu ruangan usai meresmikan wisata Balaikota di gedung Balaikota, Jakarta, Sabtu lalu. Masyarakat dapat berwisata ke Gedung Balaikota serta masuk ke dalam kantor Gubernur DKI Jakarta setiap Sabtu dan Minggu mulai pukul 09.00-17.00.
EDISI KELIMAPULUH TIGA / TH II 25 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2015
ANTARA
Depok dari Belimbing Menuju ’Kota Cabai’ DEPOK (TERBITTOP) — Kota Depok memiliki potensi untuk lahan pertanian cabai seluas 15 hektare yang berada di Kecamatan Tapos. Dalam perjalanan selama 16 tahun kota yang berdekatan dengan wilayah DKI Jakarta ini masih banyak memiliki lahan yang kosong dan cocok untuk lahan pertanian. Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok, Ety Surhayati SE, menyatakan hal itu saat memimpin apel di lapangan kantor Wali Kota Depok, belum lama ini. ”Lahan pertanian cabai itu terletak di bawah jalan tol di wilayah tanah PT Karabak di Tapos. Semula kota yang berdekatan dengan wilayah Bogor dan Cibinong ini dikenal sebagai ’Kota Belimbing’, tetapi kini
akan menuju menjadi ’Kota Cabai’,” ungkapnya. Sementara itu Kabid Pertanian, Hermin membenarkan, selama ini Dinas Pertaniaan sedang menggali potensi lahan pertanian yang bisa dikembangkan. Tahu nya setelah staf ahli dari Kementerian Pertanian, Ibrahim, bersama konsultan meminta Kadis Pertaniaan Depok mendampingi melakukan survei lahan di Kecamatan Tapos. ”Ternyata banyak lahan pertaniaan yang dikembangkan untuk tanaman cabai di daerah Tapos di bawah jalan tol,” ujar Hermin saat ditemui TERBITTOP di ruang kerjanya, belum lama ini. Selaras dengan pernyataan Kadis Pertanian, di Depok menurut Hermin, sudah dikenal banyak tanaman pohon
belimbing dan sudah sangat terkenal karena sudah dikemas menjadi minuman segar yang dipasarkan. Hermin membantah kalau Dinas Pertanian Kota Depok kecolongan lahan tanah untuk berpotensi lahan cabai di Kota Depok. ”Masalahnya adalah kita tidak tahu lahan tanah kosong itu, milik siapa, tidak tahu pemilik tanah itu. Sehingga tanah tersebut, tidak tersentuh oleh Pemerintah Kota Depok,” kata Hermin. Hermin menjelaskan, Staf Ahli Kementerian Pertanian pusat bersama konsultan pernah melakukan survei ke lokasi lahan tanah yang dianggap potensi lahan cabai. Lokasi terletak di wilayah PT Karabak, tepatnya di bawah jembatan tol. (zis)
Penertiban PNS Telat Masuk Bakal Dipotong JAKARTA (TERBITTOP) — Penertiban dengan ketat, puluhan PNS di lingkungan Kantor Wali Kota Jakarta Timur bersedih, pasalnya uang TKD bakal dipotong. Ini berawal dari mereka masuk terlambat, sehingga diberlakukan secara ketat. Penertiban dan razia bagi PNS di lingkungan Pemkot Jakarta Timur dimulai setiap apel pagi dilaksanakan. Bagi para pegawai yang terlambat masuk, langsung disidak dan diwajibkan apel siang. Para pegawai yang mangkir apel ini hanya disidang di ruang rapat Sekretaris Kota (Seko) Jakarta Timur. Di antara yang tertangkap telat adalah pegawai setingkat kepala seksi. ”Mereka melanggar peraturan disiplin pegawai,” kata Seko Jakarta Timur, Junaidi. Disebutkan, peraturan disiplin pegawai sesuai PP No 53 Tahun 2010. Termasuk Pergub DKI Jakarta No 193 terkait disiplin dan sanksi TKD. ”Bisa kena sanksi TKD,” katanya. Peringatan Akhirnya mereka hanya memberi peringatan terakhir. Jika terulang lagi, katanya, maka sudah pasti akan dipotong TKD. Di lingkungan Kantor Wali Kota Jakarta Timur terdapat sekitar 1.200 pegawai. Seorang pegawai sempat melakukan protes karena sebenarnya dia ikut apel. Hanya saja, karena saat apel sakit perut, dia masuk ke toilet kantor dan kemudian ditangkap tim pemeriksa PNS. ”Saya sedang di toilet, masa diperiksa juga. Saya juga tahu aturan,” ketusnya. Sementara, di lingkungan Kantor Kecamatan, Seko menyebut melakukan sidak yang tidak terjadwal. ”Kami keliling kecamatan, dan selalu menegakkan displin, termasuk optimalisasi PPSU,” katanya. (yoyok)
ANTARA
BOR BAWAH TANAH ANTAREJA Seorang pekerja berdiri di dekat mesin bor bawah tanah Antareja yang diresmikan pengoperasian perdananya oleh Presiden Joko Widodo di titik proyek MRT Patung Pemuda Senayan, Jakarta, Senin lalu. Mesin bor bawah tanah yang memiliki diameter 6,7 meter, total panjang 43 meter dengan bobot mencapai 323 ton tersebut akan mampu melakukan pengeboran terowongan jalur bawah tanah MRT dengan kecepatan delapan meter per hari.
Setelah Puluhan Tahun Pengeboran MRT Dimulai JAKARTA (TERBITTOP) — Setelah puluhan tahun tertunda, Presiden Joko Widodo alias Jokowi kini meresmikan beroperasinya bor raksasa atau Tunnel Boring Machine (TBM) Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Patung Pemuda, Senayan, Jakarta. Pembuatan terowongan kereta bawah tanah ditargetkan akan selesai pada Desember 2016. Menurut Jokowi, proyek pembangunan transportasi seperti MRT tak boleh ditunda-tunda dengan menghitung untung dan rugi dari penyediaan angkutan tersebut. ”Kalau kita hitung-hitung sampai kapan pun untung dan rugi nggak akan ketemu. Kita malah akan ketinggalan jauh sekali dengan kota-kota besar di seluruh dunia. Apalagi terlambat memutuskan karena itu juga keputusan politik. Jangan dihitung-hitung lagi, untung rugi, nggak mungkin. Hanya kuncinya dari mana subsidi itu harus diberikan,” ujar Jokowi yang memberikan nama alat bor ini Antareja. 25 Tahun Menunggu Nama tersebut merupakan putra Bima yang diambil dari tokoh pewayangan. Alasan pemberian nama diharapkan mesin bor bisa bekerja setangguh tokoh Antareja. Lebih lanjut mantan Gubernur DKI ini mengungkapkan, sangatlah wajar bila warga sangat tidak sabar menunggu beroperasinya angkutan yang membentang dari Lebak Bulus hingga Bunderan Hotel Indonesia (HI) ini. Mengingat pembangunan MRT telah tertunda hampir 25 tahun lamanya. ”Masyarakat Jakarta sudah 25 tahun menunggu, jadi wajar kita tidak sabar menunggu, kapan selesainya. Sekali lagi saya ucapkan selamat dan penghargaan yang setinggitingginya pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kita berharap ini proyek selesai, tepat waktu,” kata Jokowi. Sementara itu Dirut PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengatakan, mesin yang digunakan akan mengebor selama tujuh hari dalam 24 jam nonstop. Setiap harinya mesin mampu mengebor hingga delapan meter. (yoyok)
Mimpi Ahok Bangun Port of Jakarta JAKARTA (TERBITTOP) — Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku kagum dengan pembangunan pelabuhan yang ada di negeri Belanda. Kunjungan ke sana beberapa hari lalu ternyata membawa sejumlah pekerjaan rumah yang besar baginya. Apalagi setelah melihat Rotterdam adalah negara yang sukses dalam pembangunan tata kelola perairan. Ahok ingin meniru beberapa program yang dianggapnya bisa diterapkan di daerah kekuasaannya. Seperti reklamasi di utara Jakarta serta pembenahan sistem kelola perairan. Ahok menyampaikan akan membangun Pelabuhan Jakarta (Port of Jakarta) ”Menarik di sana, kalau mereka (Belanda) punya Port of Rotterdam, kenapa kita enggak bikin Port of Jakarta aja. Saya juga sudah usulkan ke Pak Lino (RJ
Lino, Dirut Pelindo II),” ujar Ahok kepada wartawan,pekan lalu. Gubernur asal pulau Belitung Timur ini menyampaikan, pembangunan pelabuhan besar di Jakarta ini juga tak main-main. Dia membawa beberapa perwakilan Pelindo II dan Pelindo III ke Belanda. ”Kita kan ada lima pulau hasil reklamasi, nanti bisa kita kembangkan,” ujarnya. Menurutnya, Belanda dapat menjadi percontohan yang sa-
ngat tepat untuk manajemen perairannya. ”Mereka bahkan dulu lebih parah dari kita loh, tapi mereka sudah mulai membangun sejak lama,” kata dia. Ahok berharap jika pembangunan pelabuhan Jakarta didukung pemerintah, maka nantinya Jakarta bisa menjadi hub-nya Asia. ”Hasilnya Port of Jakarta nanti ya enggak semirip di Port of Rotterdam-lah ya. Rotterdam kan hub-nya Eropa, nantinya Port of Jakarta bisa saja jadi hub-nya Asia. Jika mereka (Belanda) bisa bergabung bersama kami. Maka itu bagus karena bisa lebih efisien. Mereka sudah sangat pengalaman dalam hal ini,” kata Ahok. Di bagian lain, dia mengatakan, Belanda dapat menjadi sister port yang sangat tepat karena pengalaman pembangunan manajemen air. (viv/nt)
Prof Dr Haryono Suyono:
”Berbuat Sekecil Apa pun Tanpa Menunggu Komando” JAKARTA (TERBITTOP) — Persoalan yang tengah dihadapi bangsa ini sangat besar. Untuk itu, sebagai seorang yang visioner, Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono mengajak berbagai kalangan, terutama para mahasiswa, untuk berpikir besar. ”Dalam berpikir besar itu, baik yang senior maupun mahasiswa baru, saya ajak untuk berbuat sekecil apa pun tanpa menunggu komando. Berbuat sekecil apa pun tanpa menunggu komando,” kata Prof Haryono, berulang-ulang, pada Talkshow Resusila Fair 2015 yang mengangkat tema ”Mengenal dan Menentukan Langkah Strategis kepada Mahasiswa untuk Ekonomi dan Sosial Masyarakat terhadap Pemberdayaan Desa”, di Aula Lantai 4, Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Pancasila, Jakarta, belum lama ini. Pada talkshow yang juga menghadirkan pembicara Ketua Bidang Relawan PMI Pusat, Haji Muhammad Muas, dan Staf Ahli Otonomi Daerah pada Kementerian Sosial, Drs Wawan Nuryawan itu, penggagas program-program pengentasan kemiskinan melalui pendirian Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) tersebut mengajak agar ketika berhadapan dengan rakyat banyak di desa jangan berikan sesuatu yang terlalu tinggi. Karena yang terlalu tinggi, rakyat tidak bisa berpartisipasi. ”Ajaklah rakyat mengunyah sesuatu yang sederhana, sehingga bisa langsung hafal dan mahir. Ini prinsip. Masalah besar, berpikir besar, tetap mulai dengan yang kecil. Karena, yang penting adalah partisipasi, partisipasi dari rakyat. Jadi yang penting adalah partisipasi dari sasaran pembangunan kita,” papar Prof Haryono.
Mantan Menko Kesra dan Taskin sekaligus kepala BKKBN ini juga memaparkan, Indonesia saat ini menghadapi persoalan jumlah penduduk yang sangat besar, dibarengi dengan ledakan penduduk. Bukan satu atau dua juta orang jumlahnya, tetapi lebih dari 250 juta. Dari jumlah yang 250 juta itu, sekitar 200 juta usianya antara 15 dan 60 tahun. Ini merupakan ledakan luar biasa. ”Kalau semuanya menjadi mahasiswa pasti ini keadaannya sangat menggembirakan. Tapi, yang menjadi mahasiswa sedikit sekali. Pada umumnya, pendidikan mereka rendah. Pada umumnya, kondisi sosial-ekonominya juga rendah. Menurut BPS, angka kemiskinannya sekitar 11-12 persen. Tapi, menurut Bank Dunia, angka kemiskinannya sekitar 40 persen, atau hampir separuh miskin,” jelasnya. Lalu apa solusinya untuk rakyat di desa dengan keadaan seperti itu? Begawan pemberdayaan masyarakat ini menyebutkan, solusinya adalah bahwa kita harus berani memulai sesuatu dari tingkat desa, berbuat sesuatu apa saja di tingkat desa untuk memajukan anak bangsa. ”Sekali lagi, indikatornya adalah partisipasi,” tegas Prof Haryono. Untuk itu, perlu dibuat sebuah forum yang dinamakan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Forum ini bisa diisi oleh kegiatan apa saja, oleh yang kecil-kecil. Ada kegiatan yang berkaitan dengan PMI, kegiatan pendidikan sekolah dini atau PAUD, pos kesehatan, dan apa saja. Prof Haryono menyarankan agar semua mahasiswa bergerak, semua menjadi relawan yang terjun ke desa dan berkomunikasi dengan masyarakat desa. (end)
nusantara 6
EDISI KELIMAPULUH TIGA / TH II 25 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2015
DOK DAMANDIRI
BUKU POSDAYA — Penyerahan buku Posdaya dari Prof Dr Haryono Suyono kepada Bupati Muaro Bungo, H Sudirman Zaini SH, MH. JAKARTA (TERBITTOP) — Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi Jambi yang memiliki daerah 17 kecamatan dan 153 desa dengan penduduk miskin 3,2 persen kini sedang menggiatkan membangun Posyandu, PAUD dan madrasah. Sejak tahun 2011 jalan lingkungan pedesaan di Muaro Bungo sudah dibangun semua, sehingga sekarang programnya mulai bergeser membangun manusianya. ”Sistem yang dilaksanakan selama ini yang menentukan apa yang dibangun diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat yang ada di desa untuk bermusyawarah apa yang dibutuhkan,” tutur Bupati Muaro Bungo Jambi, H Sudirman Zaini SH, MH, saat melakukan penandatanganan kerja sama (Mou) pengembangan Posdaya dengan Ketua Yayasan Damandiri di Gedung Granadi Jakarta, baru-baru ini. Bupati Muaro Bungo, H Sudirman Zaini SH, MH, didampingi beberapa kepala dinas dan SKPD itu mengatakan, di Muaro Bungo selama ini sudah sudah melakukan Program Daerah Pemberdayaan
Muaro Bungo Bertekad Kembangkan Posdaya
Masyarakat (PDPM). Program ini pada awalnya membangun infrastruktur jalan lingkungan. ”Kami akan bertekad mengembangkan pemberdayaan masyarakat dengan membangun posdaya di semua desa,” tutur Sudirman Zaini. Dengan demikian setelah diserahkan ternyata mereka mampu melaksanakan pembangunan di desa atau dusun. Setiap desa/dusun mendapat dana sebesar Rp100 juta dan bimbingan teknisnya dari instansi terkait. Dengan adasnya UU Desa nanti dana akan turun melalui APBN sehingga masyarakat Bungo sudah mempunyai pengalaman program pembangunan. Di Muaro Bungo, tambah Sudirman Zaini, mempunyai kekhasan. Rio (kepala desa) ada dua fungsi, yaitu sebagai kepala pemerintahan desa dan berfungsi sebagai pemangku adat. Pelantikannya juga dua kali bersamaan. Dengan adanya rio, segala macam konflik bisa cepat diselesaikan melalui tokoh-tokoh adat. Pada kesempatan itu Ketua Yayasan Damandiri, Prof Dr Haryono Suyono, menceritakan berbagai ke-
berhasilan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) membangun masyarakat untuk lebih kreatif mengembangkan potensi daerah melalui berbagai pelatihan. Prof Haryono menyebutkan, beberapa kabupaten yang berhasil mengembangkan Posdaya, di antaranya adalah Kabupaten Pacitan, Kabupaten Malang, Kota Mallang, Kabupaten Brebes, Kota Padang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, dan masih banyak lagi kabupaten yang berhasil mengembangkan Posdaya. ”Dengan banyaknya Posdaya di desa, rakyat menjadi sibuk dan senang karena bupati sering-sering berkunjung ke desa dan akrab dengan masyarakat. Kehadirannya bupati di Posdaya selalu difoto, dan fotonya dipajang di Posdaya masing-masing,” ungkap Prof Haryono. Bahkan, lanjut mantan Menko Kesra dan Taskin, ketika ada pemilihan bupati yang kedua tidak perlu lagi memasang foto di pinggir jalan, karena rakyat sudah tahu siapa yang harus dipilih, dan ini sudah
banyak dibuktikan di beberapa kabupaten. Karena berbeda dengan bupati yang sibuk mencari investor dari para pengusaha untuk membangun daerahnya yang jauh dari kota. Waktunya habis untuk mencari investor sudah berulang kali melakukan perundingan investor tidak juga datang, karena investor tidak tertarik menaruh modalnya di daerah yang jauh dari kota itu. Ketika ada pemilihan yang kedua, bupati tersebut kalah karena selama ini tidak dekat dengan rakyat dan habis untuk mencari investor dan tidak dapat apa-apa. Akhirnya pemilihan bupati kedua itu dia kalah karena ditinggal rakyat. ”Dengan adanya Posdaya, rakyat mendapat latihan memelihara sapi, memelihara kambing, ternak lele, ternak bebek, latihan kebun bergizi, mengolah ikan, jahit-menjahit, serta membuat berbagai jenis makanan hasil potensi lokal yang dijual ke pasar. Dengan adanya kegiatan ekonomi rakyat, maka beberapa bank akhirnya mau menjadi investor di daerah itu,” katanya. (ris)
Program SLBM Dongkrak Kesadaran Masyarakat Berperilaku Sehat SERANG (TERBITTOP) — Sejak tahun 2011 Dinas Tata Ruang Kabupaten Serang melaksanakan Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) yang menggunakan sumber dana dari pemerintah pusat. Sementara untuk tahun 2015, program SLBM mendapat enam titik (desa) yang tersebar di enam kecamatan yakni, Desa Negara Padang Kecamatan Petir, Desa Baros Kecamatan Baros, Desa Kebon Kecamatan Tirtayasa, Desa Ciomas Kecamatan Padarincang, Desa Pengarengan Kecamatan Bojonegara, dan Desa Mekar Jaya Kecamatan Cinangka. Dengan adanya Program SLBM diharapkan agar masyarakat ke depan dapat berperilaku hidup sehat dari sebelumnya. Karena Program SLBM meliputi pembangunan saluran air limbah (SPAL) dan MCK, yang akan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mandi, cuci dan kakus. Yang sebelumnya masyarakat melakukan kegiatan MCK di sembarang tempat karena belum
tersentuh program tersebut. Kepala Dinas Tata Ruang Bangunan dan Perumahan Kabupaten Serang, Fahri Fatoni, saat di temui mengatakan, desa yang telah mendapatkan Program SLBM dapat merealisaisikan program tersebut dengan baik agar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di desa itu sendiri. Fahri menambahkan, dengan adanya Program SLBM ke depan dapat mengubah kebiasaan perilaku buruk yang selama ini masyarakat lakukan seperti buang kotoran di sembarang tempat, mencuci dengan menggunakan air yang kurang layak. ”Dengan adanya Progran SLBM mudah-mudahan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan seperti mandi dan mencuci agar kesehatan masyarakat dapat lebih meningkat,” kata Fahri di ruang kerjanya, pekan lalu. PPTK pelaksana kegiatan, Juno menambahkan ,dengan adanya SLBM masyarakat akan terbantu dalam memenuhi kebutuhan MCK. (rul)
Untuk Antisipasi Kenakalan Korem 063/SGJ Bina Pelajar CIREBON (TERBITTOP) — Maraknya aksi kenakalan remaja seperti berandalan bermotor belakangan ini, tentu menimbulkan keresahan tersendiri. Mengantisipasi hal itu, Korem 063/SGJ Cirebon pun rutin melakukan pembinaan bagi para pelajar di wilayah kerjanya. Tentu tujuannya adalah memberi pondasi yang bermentalkan religi dan rasa gotong-royong bagi generasi penerus bangsa itu. Danrem 063/SGJ Cirebon, Kolonel Inf Sutjipto mengatakan, kegiatan pembinaan tersebut dilakukan pihaknya secara rutin kepada para pelajar dari tingkat SD, SMP hingga SMA di seluruh wilayah kerja Korem 063/SGJ Cirebon. ”Pembinaan yang kami lakukan banyak macamnya, dari mulai kegiatan kepramukaan hingga outbound. Meski outbound ini sifatnya hiburan namun mempunyai makna kekompakan dan mengajarkan nilai gotong-royong yang sangat luar biasa,” katanya usai Seminar Kebangsaan yang digelar oleh Korem 063/SGJ di Griya Sawala DPRD Kota Cirebon, pekan lalu. Selain itu, menurut dia, kegiatan outbound sama halnya dengan permainan tradisional seperti congklak ataupun engklek. Di mana falsafah dari permainan tersebut adalah ajaran untuk lebih mempererat kebersamaan dan kekompakan.
LAHAN GAMBUT TERBAKAR
Nilai-nilai gotong-royong, kata dia, tidak akan hilang jika generasi penerus dibina dengan serius dan diimbangi dengan kegiatan positif. ”Kita tanamkan nilai-nilai gotong-royong, dengan memberikan kegiatan atau permainan yang mengandung nilai kebersamaan dan kekompakan,” ujarnya. Selain menanamkan nilai gotong-royong, menurut Sutjipto, penting juga memberikan kegiatan yang memberikan nilai disiplin yang tinggi contohnya adalah baris-berbaris. Meskipun terlihat sepele, barisberbaris merupakan kegiatan yang bisa membuat para pelajar displin. Namun menurut Danrem, berbagai kegiatan itu tidak akan optimal tanpa adanya peran serta orang tua pelajar sendiri. Karena itulah, untuk dapat menekan angka kenakalan remaja pihaknya juga merangkul para orang tua untuk bersama-sama mengarahkan putra-putrinya agar tak terjerumus ke dalam halhal yang tidak diinginkan. ”Kami juga mengajak para orang tua agar manfaatnya lebih mengena. Babinsa juga yang merupakan kepanjangan tangan Korem 063/SGJ juga kami libatkan. Selain itu, yang terpenting adalah pembinaan keagamaan agar para pelajar mempunyai mental religi,” pungkasnya. (dj)
Dua orang anggota kepolisian memadamkan api di lahan gambut, Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Minggu lalu. Kebakaran lahan dan hutan di Sumatera semakin meluas, akibatnya tingkat polusi udara juga meningkat menjadi tidak sehat dan berbahaya. ANTARA
Debu Batubara Beterbangan Ganggu Kegiatan Belajar J Ribuan Siswa di Cirebon Gunakan Masker di Dalam Kelas Oleh: Titik Sulaksana CIREBON (TERBITTOP) — Tak hanya masyarakat sekitar Pelabuhan Cirebon yang protes terkait polusi debu batubara, kini beberapa sekolah di area pelabuhan pun melakukan protes yang sama. Tercatat ada beberapa sekolah terdekat dengan area ini, yaitu Yayasan Santa Maria, SMK dan SMA Muhammadiyah, TK dan SD Al Irsyad, SDN Pesisir, serta beberapa PAUD yang berada di sekitar pesisir. Terdapat lebih dari 1.000 siswa jika semua peserta didik ini disatukan. Keberadaan mereka terancam oleh debu batubara. Jika tidak ditanggulangi secepat mungkin, sekolah ini hanya akan mencetak generasi yang tidak sehat. Untuk itu, anggota Komisi C DPRD Kota Cirebon, Jafarudin, mendatangi beberapa sekolah
yang ada di kawasan ini. Salah satu pengajar di SMK Muhamadiyah, Tri Utami mengatakan, sebagian besar siswanya kini menggunakan masker. Terutama siswa yang berada di lantai tiga yang terdapat dua kelas. Di lantai tiga ini, serangan debu batubara lebih banyak dibandingkan lantai dua maupun lantai satu.
Mengenang Sejarah Pahlawan Mandar MAMUJU (TERBITTOP) — Kris muda Mandar melihat mungkin sebagian besar rakyat Indonesia belum mengenalnya, namun beliau (Ibu Agung) adalah seorang tokoh pejuang/pahlawan melawan penjajah yang paling dikenal dan dipuja oleh rakyat Sulawesi Barat. Baru-baru ini, Ibu Agung atau biasa dikenal Andi Depu diusulkan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menjadi Pahlawan Nasional. Bahkan Ibu Depu atau Maraqdia Arayang Balanipa adalah satu-satunya perempuan dari 10 tokoh yang diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional. Saat perang mempertahankan kemerdekaan, di seluruh Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat hanya wilayah Tinambung Polewali Mandar yang tidak bisa dikuasai pasukan Belanda. Ibu Depu adalah sosok yang memimpin perjuangan Merah-Putih di Tinambung Polewali Mandar. Saat Belanda ingin menancapkan kembali kekuasaan di tanah Mandar, Ibu Depu adalah sosok yang berdiri paling depan mempertahankan Merah-Putih. Dia juga seorang perempuan yang meninggalkan is-
tana kerajaan demi membantu perjuangan pra kemerdekaan di Mandar, Belanda sendiri mengatakan dialah musuh besar. Pada tahun 1944, mendirikan Fujinkai, wadah gerakan wanita Mandar melatih dan memupuk semangat juang merebut kemerdekaan yang ’telah dijanjikan’ oleh Jepang. Di kala hidup, dimulai dari masa perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI, selalu memihak dan mencintai rakyat sampai menghembuskan nafas yang terakhir. Lebih populer disapa ’Ibu Agung’. Suka-duka perjuangan telah dirasakannya, dimata-matai, diawasi, diintimidasi, direncanakan untuk dibunuh oleh musuh, dipenjarakan dan disiksa tentara Belanda di tangsi militer di Majene. Hj Andi Depu Ibu Agung adalah anggota veteran RI Golongan A, pangkat militer kolonel tituler. Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Panaikang Makassar. Karena dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Panaikang Makassar, penyusun ensiklopedi mengusulkan nama dan gelar lengkap almar-
humah ’Hajjah Andi Depu Ibu Agung Maraqdia Balanipa Tomatindo di Panaikang’. Tanda penghargaan Andi Depu : 1. Bintang Mahaputra IV Presiden Soekarno 2. Bintang Gerilya Andi Depu sebagai Panglima Kris Muda, 1958 3. Satya Lencana Peristiwa Perang Kemerdekaan Kesatu 4. Satya Lencana GOM III (PM Djuanda) 5. Satya Lencana GOM IV 6. Satya Lencana Peringatan Perjuangan Kemerdekaan 7. Surat Penghargaan Panglima Kelaskaran Kris KSAD Jenderal TNI AH Nasution 8. Satya Lencana Bhakti 9. Warga Kehormatan Makassar. (andi saputra)
”Mulai dari batuk sampai sesak nafas, semua siswa sudah merasakannya. Makanya saat ini mereka menggunakan masker untuk menghindari polusi. Tapi sampai kapan ini terus berlangsung? Siswa kan harusnya steril dari hal seperti ini, mereka harus nyaman dalam belajar,” ujar Tri. Persoalan lain, pihak sekolah tidak terhitung untuk menyapu dan mengepel lantai sekolah, mulai dari lantai satu sampai lantai tiga. ”Kami harus bertahun-tahun menahan ini. Jika dulu-dulu tidak terasa debunya, kini debunya sangat terasa,” katanya. Diminimalisasi Senada, Pejabat Pelaksana Tugas Kepala SD Al Irsyad, Sugiono mengungkapkan, pihaknya menginginkan agar polusi debu batubara diminimalisasi. Kondisi yang tidak sehat ini dikhawatir-
kan akan berdampak jangka panjang kepada siswa yang bersekolah di sini. ”Saya belum tahu usaha apa yang dilakukan oleh Pelindo, tapi yang pasti hingga kini debu batubara masih saja beterbangan ke sini, malah akhir-akhir ini semakin tidak terkendali,” katanya. Dampak ini terlihat dari sering kotornya pakaian para siswa ketika seusai bermain di area sekolah. ”Mereka kan sering sekali mainmain di arena bermain, seperti main perosotan. Usai main perosotan, bajunya terlihat hitam. Kalau hanya debu biasa kan sepertinya tidak mungkin,” ujarnya. Anggota DPRD Jafarudin menegaskan, kondisi ini tidak bisa dibiarkan lama. Untuk itu, dirinya akan berkoordinasi lagi dengan anggota dewan lainnya untuk melakukan langkah meminimalisasi polusi debu batubara. ***
Perajin Batik Cirebon Ikut Pameran di Uzbekistan CIREBON TERBITTOP — Tertarik dengan budaya membatik sebagai kekayaan budaya daerah, beberapa perajin batik berskala kecil dari Wilayah Cirebon akan diikutsertakan pada penyelenggaraan pameran atas undangan dari Negara Uzbekistan. Koordinator Perajin Batik Berskala Kecil, Neneng Rohmah mengatakan, pamaren produk batik merupakan acara Badan Koordinasi Penanaman Modal RI yang difasilitasi kementerian luar negeri. ”Dalam pertemuan, antar Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bersama lima duta besar dari luar negeri di Aston Hotel Cirebon itu telah kami ajukan lima perajin batik dari Wilayah Cirebon untuk ikut dalam pemeran batik di Uzbekistan. Insya Allah, pelaksanaan pamerannya pada Oktober 2015 mendatang,” tutur Neneng, belum lama ini. Menurut Neneng, dalam pameran batik nanti tidak sekadar berkutat pada kegiatan formalitas dan asal kegiatan terserap. Pameran produk batik harus mampu meningkatkan penjualan sekaligus promosi untuk jangka panjang. ”Pameran di Uzbekistan tidak hanya akan diikuti lima perajin batik berskala kecil, juga dari puluhan perajin furniture dan aneka perajin dan industri kecil lainnya akan diikutsertakan pada pemeran di Uzbekistan,” pungkas Neneng. (dod)
nusantara 7
BP2KP Gelar Lomba Cipta Menu dan Asah Terampil
EDISI KELIMAPULUH TIGA / TH II 25 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2015
Posdaya Sukamaju Binaan Pertamina Panen Lele PALEMBANG (TERBITOP) — Kelompok Posdaya Sukamaju di bawah bimbingan dan binaan Depot Elpiji Pulau Layang berbuah manis. Memperoleh program CSR, masyarakat senang dan berhasil panen perdana ikan lele. Selain memenuhi kebutuhan energi bahan bakar, Pertamina juga membagi kepeduliannya pada upaya pembinaan kegiatan masyarakat, termasuk Posdaya. Posdaya Sukamaju, Desa Sungai Rebo, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, panen lele perdana hasil program kepedulian PT Pertamina (Persero) Depot Elpiji Pulau Layang, Plaju, Palembang. Ketua Posdaya Sukamaju, Muhammad Jonni, mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan program corporate social responsibility (CSR) yang digulirkan oleh Depot Elpiji Pulau Layang Pertamina ini. Selain mendapatkan ilmu dan pengetahuan budidaya ikan, mereka juga mendapatkan tambahan pendapatan dari kegiatan budidaya tersebut. ”Kami sangat bersyukur karena masyarakat di
sini bisa mendapatkan penghasilan tambahan serta juga menambah ilmu belajar membudidayakan ikan lele,” aku Muhammad Jonni. Apresiasi ini mewakili seluruh pengurus dan anggota Posdaya Sukamaju dan masyarakat sekitar Posdaya. Program CSR ini merupakan program kemitraan antara PT Pertamina (Persero) Depot Elpiji Pulau Layang, Plaju, Palembang dengan masyarakat, dalam hal ini dosen-dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, yang bertindak sebagai konsultan atau Tim Ahli Pendamping Masyarakat, menuai aprsiasi positif dari masyarakat. ”Program budidaya ikan lele ini merupakan salah satu program CSR yang digulirkan untuk membantu mening katkan perekonomian dan kemandirian masyarakat di sekitar area operasi perusahaan,” kata Dr Muhajir MA, salah satu dosen UIN Raden Fatah Palembang yang juga ketua Tim Ahli Pendamping Masyarakat dalam hal kemitraan kegiatan CSR PT Pertamina (Persero) De-
pot Elpiji Pulau Layang di Posdaya Sukamaju. Selain Dr Muhajir MA, Tim Ahli Pendamping Masyarakat dari UIN Raden Fatah ini terdiri Deky Anwar SE, MSi, Dedi Ilyas Mushp SPi, Alkahfi, Sukamdani SPi, dan Ustria Putri Utami. Posdaya Sukamaju sukses melakukan budidaya lele. Dari total benih sekitar 2.000 ekor lele pada tahap pertama, kelompok Posdaya berhasil memanen sebanyak 30 kg lele dalam rentang waktu dua bulan untuk tiga kolam masing-masing berukuran 2 x 4 meter. Memulai kegiatan pembudidayaaan ikan lele pada Maret 2015. Program budidaya ini meliputi pembuatan kolam ikan, penyediaan bibit, pelatihan teknik budidaya ikan, penyediaan pakan ikan, pendampingan selama masa pemeliharaan hingga panen dan pemasaran hasil panen. Yang nenarik, menurut perhitungan hingga panen terakhir, masyarakat mendapat keuntungan sekitar Rp2.000.000. Dan pendapatan dari hasil penjualan ini akan dipergunakan untuk budi daya ikan lele selanjutnya. (ris)
LAMPUNG (TERBITTOP) — Peringatan HUT Kabupaten Lampung Barat ke-24 tahun ini diisi dengan berbagai kegiatan, di antaranya Lomba Cipta Menu dan Lomba Asah Terampil bertempat di Gedung Serba Guna Pemkab Lambar, pekan lalu. Lomba ini dilaksanakan oleh Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan Lambar bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Lambar menggelar Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal. Kegiatan tersebut diikuti 44 peserta yang dibagi menjadi dua kategori yakni, 29 peserta merupakan darma wanita, dan 15 peserta berasal dari seluruh kecamatan untuk kategori PKK. Kepala BP2KP Lambar, Samsi Mursalin mengatakan, dasar pelaksanaan kegiatan adalah Perpres No 22 Tahun 2009, Peraturan Kementerian Pertanian No 43 Tahun 2009, dan Perbup Lambar No 20 Tahun 2011 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal Kabupaten Lambar. Lomba tersebut bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman dengan memanfaatkan potensi pekarangan rumah. Ketua TP PKK Lambar, Dra Helwiati Komala Dewi, yang membuka acara tersebut mengatakan, konsumsi pangan B2SA sangat berpengaruh untuk menunjang keluarga sehat aktif, cerdas dan produktif, semakin beragam jenis yang dikonsumsi semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi kesehatan. Dalam kegiatan itu keluar sebagai juara I kategori PKK, Kec Sumber Jaya, juara II Kec Air Hitam, juara III Kec Belalau, harapan I Kec Sekincau, harapan II Lumbok Seminung, dan harapan III Balik Bukit. Untuk kategori darma wanita juara I diraih Dinas Kesehatan, juara II Sekretariat Pemda, juara III RSUD, harapan I Bappeda, harapan II PPKAD, dan harapan III KP3M. (agus/sumarlin)
Wali Kota Cirebon Keteteran Tanpa Wakil
AGUS SALIM
PENYERAHAN SERTIFIKAT — Bupati Lampung Barat, Drs Hi Mukhlis Basri MM (kiri), menerima sertifikat rekor Muri yang diserahkan langsung oleh Direktur Manajer Muri, Awan Rahardjo, usai lomba Liwa Coffee Festival, belum lama ini.
SINGKAT Gadis Tuna Wicara Digilir Empat Pemuda CIREBON (TERBITTOP) — Sungguh keterlaluan apa yang dilakukan empat pemuda ini. Mereka tega memperkosa perempuan penyandang tuna wicara berinisial DR (22) di kompleks pemakaman umum Jenun Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Seusai melampiaskan nafsu berahinya, pelaku langsung kabur meninggalkan korban. Dari informasi di lapangan yang dihimpun, peristiwa itu dibenarkan salah seorang tetangganya, Yusup. Dia mengatakan, DR merupakan gadis tuna wicara bertempat tinggal di Desa Jungjang, Kec Arjawinangun. Dia sekarang sedang hamil enam bulan akibat perbuatan itu. Menurut Yusup, saat itu korban dibawa temannya untuk bermain di kuburan umum Jenun Arjawinangun, karena merasa seorang wanita juga yang mengajaknya, korban pun mau mengikutinya. Namun sesampainya di TKP, korban dan temannya didatangi para pelaku. Tidak berapa lama korban ditinggalkan temannya. Akhirnya di tempat sepi itu korban dipaksa untuk melayani nafsu syahwat para pelaku. Setelah puas, keempat pelaku langsung meninggalkan korban begitu saja. (dj)
Banyak Ruang Kelas yang Rusak CIREBON (TERBITTOP) — Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Cirebon, Asdullah, dalam kesempatan meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Setupatok di Desa Setupatok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, belum lama ini mengatakan, ribuan ruang kelas yang ada di sekolah dari tingkat SD sampai SMA mengalami kerusakan. ”Dari sebanyak 6.000 ruang kelas untuk sekolah dasar sampai SMA terdapat 2.000-an yang mengalami kerusakan,” ujar Asdullah. Dikatakan Asdullah, kerusakan ruang kelas tersebut dari mulai rusak ringan, sedang, hingga berat. Dan dari data yang masuk ke pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon tercatat lebih dari 1.900 ruang kelas mengalami kerusakan. ”Kerusakan yang paling terbanyak itu ruang kelas untuk tingkat SD, sisanya SMP dan SMA,” kata Asdullah. Kadisdik, Edi berjanji akan berusaha untuk selalu menjaga dan memelihara kondisi sekolahnya ke depan supaya tidak terjadi kerusakan. (dj)
Liwa Coffee Festival Pecahkan Rekor Muri Laporan: Agus Salim LAMPUNG (TERBITTOP) — Pemerintah Lampung Barat (Lambar) mengadakan acara Festival Sangrai Kopi 1.000 Tungku yang diselenggarakan Dinas Perkebunan Kabupaten Lambar di Kecamatan Air Hitam, pekan lalu. Tampak hadir dalam acara tersebut Bupati Lampung Barat, Drs Hi Mukhlis Basri MM beserta Ibu Bupati, Wakil Bupati Drs H Makmur Azhari beserta Ibu Wakil, jajaran Forkopimda, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Ketua TP4K Provinsi Lampung, Tim Museum Rekor Indonesia (Muri), Direktur PT Nestle Lampung, Direktur PT Indo Cafco, Direktur Jenderal Perkebunan, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Ketua Dan Anggota DPRD, Sekretaris Daerah beserta ibu, Asisten dan Staf Ahli Kabupaten Lambar, serta tim juri yang sudah mengikuti pelatihan Uji Cita Rasa di Pusat Kopi dan Kakao (Puslit Koka). Bupati Lambar mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Museum Rekor Indonesia dan Dirjen Perkebunan yang mencatat pemecahan rekor sangrai kopi, para eksportir kopi yang telah menjadi partner dalam menggerakkan dan melibatkan masyarakat dalam Liwa Coffee Festival di Kabupaten Lampung Barat tahun 2015 ini.
Karena tahun 2015 ini Kabupaten Lampung Barat melalui dana APBN murni dan APBN perubahan mendapat alokasi kegiatan intensifikasi tanaman kopi seluas 1.950 ha, yang dialokasiakan untuk 78 kelompok tani. Pihaknya berharap dengan bantuan ini dapat meningkatkan produksi dan mutu kopi di Kabupaten Lampung Barat. ”Hal ini sangat beralasan karena subsektor perkebunan Lambar memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian daerah,” ungkapnya. Lebih lanjut Bupati menyampaikan, saat ini luas areal tanaman perkebunan di Kabupaten Lambar mencapai 65.157,2 hektare dengan komoditas utama yaitu kopi robusta yang memiliki luas areal mencapai 82 persen dari total luas areal perkebunan Kabupaten Lambar. Karena itu komoditas kopi robusta menjadi salah satu komoditas utama di Lambar, di mana sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani kopi, dan saat ini jumlah petani kopi di Kabupaten Lambar men-
capai 35.706 kepala keluarga. Pemerintah Kabupaten Lambar selalu berupaya meningkatkan produksi dan mutu tanaman kopi, dimana saat ini luas areal kebun kopi robusta produktif ± 50.118 ha dengan rata-rata produksi 1.050 kg/ha pertahun atau sama dengan 52.624 ton per tahun. jika saat ini harga kopi Rp20.000 per kilo, maka pendapatan para petani di Kabupaten Lambar adalah Rp1,05 trilun per tahun. Rekor Muri Setelah dilaksanakan selama kurang lebih dua jam, Festival Sangrai Kopi 1.000 Tungku tersebut berhasil memecahkan rekor Muri yang sebelumnya berjumlah 735 tungku di Kabupaten Tabanan Bali menjadi 1.049 tungku di Kecamatan Air Hitam Way Tenong, Lampung Barat. Rekor Muri tersebut tercatat untuk yang ke-7.084 yang telah dicatat oleh Museum Rekor Indonesia. Kegiatan Sangrai Kopi 1000 Tungku tersebut dikategorikan sebagai pembuatan karya superlative. Penghargaan rekor MURI tersebut diserahkan oleh Awan Rahargo selaku Manajer MURI kepada Bupati Lampung Barat, Drs Hi Mukhlis Basri MM. Selain itu penghargaan MURI juga diserahkan kepada Setdakab Lambar, Nirlan SH, dan Kadis Perkebunan Lambar, Ir Rusdi, sebagai pendukung penyelenggaraan Liwa Coffee Festival Sangrai Kopi 1000 Tungku. ***
CIREBON ( TERBITTOP) — Wali Kota Nasrudin Azis mulai keteteran tanpa wakil, seharusnya Azis memberikan persetujuan Raperda Kawasan Tanpa Rokok dan menyampaikan beberapa raperda lainnya di gedung DPRD. Namun, setelah seluruh anggota dewan dan kepala SKPD menunggu kedatangan selama dua jam, Azis tidak menampakkan batang hidungnya. Azis memilih untuk menghadiri acara peletakan batu pertama sebuah RS dibandingkan dengan mengesahkan Perda KTR yang pembahasannya cukup lama ini. Ketua DPRD Edi Suripno mengumumkan jika Azis berhalangan hadir. Pengamat kebijakan publik, Sugianto mengungkapkan, seharusnya peristiwa ketidakhadiran Azis dalam rapat paripurna tidak terlu terjadi kalau Ketua DPC Partai Demokrat ini sudah memiliki wakil wali kota. ”Kan bisa saja wakilnya menghadiri acara seremoni
peletakan batu pertama tersebut, sementara Pak Azis mengesahkan Raperda KTR. Sementara kondisi yang terjadi, justru dia lebih mementingkan peletakan batu pertama, tapi pengesahan raperda yang terbilang sangat penting malah diabaikan,” ujarnya kepada awak media. Sugianto menambahkan, seharusnya Azis bisa belajar dari peristiwa tersebut. Ketiadaan wawali hanya akan membuat repot peran Azis, dan dikhawatirkan jika peristiwa serupa terus terjadi maka akan berpengaruh langsung terhadap masyarakat. ”Kalau mau belajar dari pengalaman ini kan seharusnya Pak Azis sudah mulai berpikir dua kali untuk tetap teguh pada pendirian. Ubahlah pendiriannya kalau bisa tentang draf calon wakil wali kota. Jalankan tugas wali kota secara profesional atas nama pengabdian, bukan ego semata yang hanya membuat repot saja. (ts)
Bupati Ajak Warga Tingkatkan Hubungan Antarsesama MAMUJU (TERBITTOP) — Bupati Mamuju, Dr H Suhardi Duka (SDK), dalam lawatannya ke Kecamatan Papalang dan Kalukku dalam rangka kunjungan kerja di akhir masa jabatannya yang dikemas dalam bentuk ’SDK Pamit’ mengajak seluruh masyarakat untuk lebih meningkatkan hubungan antarsesama tanpa memandang latar belakang agama, suku maupun derajat seseorang. Mari rapatkan barisan, jaga hubungan kita dengan baik tanpa memandang latar belakang agama, suku, status dan golongan seseorang, karena hal itu merupakan salah satu kunci sukses dalam pemerintahan,” terang SDK. Ia juga menambahkan bahwa Mamuju selama ini aman karena harmonisnya hubungan masayarakat yang ada di Mamuju, dan sebagai seorang pemimpin
daerah harus bisa menempatkan diri sebagai pengikat dan perekat. Mengingat Daerah kita dihuni oleh masyarakat yang berasal dari etnis berbedabeda hal sulit bisa mengembangkan daerah kita ini, apabila terjalin hubungan yang kurang harmonis diantara sesama,” ungkapnya. Sekadar diketahui, selaku Bupati Mamuju pamit merupakan kegiatan kunjungan kerja bupati beserta jajaran pemerintahan Kabupaten Mamuju di akhir masa kepemimpinan Bupati, Dr H Suhardi Duka, ke kecamatan yang ada di Kabupaten Mamuju, dan setelah melakuan SDK pamit di Kecamatan Tommo dan Sampaga Senin lalu. Pada Rabu (22/9) giliran Kecamatan Papalang dan Kalukku yang menerima kunjungan Bupati beserta rombongan terkait kegiatan tersebut. (andi saputra)
Situs Muara Bengkeng Tempat Keramat Mbah Ardi Sela CIREBON (TERBITTOP) — Para wali terkenal dengan karomah atau keramatnya. Tidak sedikit cerita-cerita baik secara lisan maupun tertulis, tentang kehebatan yang dimiliki para penyebar agama Islam yang telah dikhususkan kedudukannya oleh Allah Swt tersebut. Mbah Ardi Sela yang konon diceritakan sebagai salah satu wali yang menyebarkan agama Islam di wilayah Cirebon Timur pada abad ke 17-18-an itu, merupakan keturunan Panembahan dari Ratu Girilaya II. Beliau kala usianya menginjak dewasa telah keluar dari Keraton Cirebon, disebabkan tidak betah dengan kondisi perpolitikan di keraton yang telah banyak tercampuri oleh Belanda. ”Maka beliau keluar dari keraton dengan visi misinya menyiarkan agama Islam dan berjuang melawan Belanda demi bangsa ini,” kata kuncen Situs Muara Bengkeng dan Makam Mbah Ardi Sela, Munbasir (50), saat
ditemui di kediamannya di Desa Tuk Karangsuwung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Mbah Ardi Sela, kata Munbasir, dari cerita lisan yang didapatnya bernama asli Pangeran Rustam dan telah meninggalkan beberapa situs bersejarah, dan diyakini memiliki keramat tersendiri bagi warga sekitar maupun para peziarah yang datang dari berbagai penjuru seperti Jakarta, Bandung, Cikarang, Jawa Timur, dan banyak lagi. Salah satu peninggalan yang diyakini keramat ialah Muara Bengkeng yang berada di depan masjid peninggalan Mbah Ardi Sela itu sendiri. Menurut Munbasir, Muara artinya sumber, Bengkeng artinya lantang atau deras. Jadi sumber air yang deras dan tidak akan habis. Lebih lanjut Munbasir mengatakan, Muara Bengkeng dulunya merupakan tempat pertapaan Mbah Ardi Sela, yakni dengan cara menguburkan dirinya hidup-hi-
dup dan hanya diberi lubang berupa bambu saja untuk bernafas. Setiap sepuluh hari sekali kata Munbasir, murid-muridnya menekan bambu tersebut dan dari bawah pertapaannya Mbah Ardi Sela memberi kode dengan mendorong bambu tersebut ke atas. Namun, lanjut Munbasir, setelah 41 hari ketika muridnya menekan bambu tersebut tidak ada gerakan atau kode yang dilakukan Mbah Ardi Sela, kemudian langsunglah mereka mengeduk tempat pertapaan tersebut, dan ternyata Mbah Ardi Sela tidak ada. Setelah beberapa bulan kemudian diketahui Mbah Ardi Sela berada di Gunung Ciremai sedang melakukan pertapaan. ”Dan katanya sampai sekarang pun batu yang dulu menjadi tempat duduk Mbah Ardi Sela bertapa di Gunung itu (Ciremai) masih ada dengan ciri cekungan bekas duduknya beliau,” ujar Munbasir yang merupakan keturunan kelima dari Mbah Ardi Sela tersebut. (ts)
nusantara
KRISIS AIR BERSIH
Warga mengantre jatah air saat pendistribusian air bersih di Indramayu, Jawa Barat, Kamis. Krisis air bersih di kawasan Indramayu semakin meluas akibat sudah tidak adanya pasokan air baku dari PDAM. ANTARA
8
EDISI KELIMAPULUH TIGA/ TH II 25 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2015
Anjungan Sulbar di TMII Masih Minim Fasilitas Laporan: Andi Saputra MAMUJU (TERBITTOP) — Anjungan Provinsi Sulawesi Barat yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah masih minim fasilitas dibanding dengan anjungan provinsi lain yang ada di Indonesia dan beberapa bagian bangunan rumah adat sudah mengalami kerusakan sehingga sangat memerlukan perhatian khusus dari Pemprov Sulbar. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Anjungan Provinsi Sulbar, Armina mengatakan, Direktur pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sudah beberapa kali melayangkan surat teguran kepada anjungan Provinsi Sulbar untuk lebih intensif melakukan perbaikan dan mengikuti kegiatan yang dilaksanakan secara nasional. Sudah beberapa kali Direktur
memberikan surat teguran pada anjungan Sulbar untuk melakukan perbaikan pada bangunan yang sudah rusak serta intens mengikuti kegiatan di TMII secara nasional dan internasional,” kata Armina. Lanjutnya, fasilitas yang ada pada rumah adat masih sangat minim sehingga kedepan kami mengusulkan agar anggaran pengelolaan dapat ditingkatkan sehingga anjungan Sulbar bisa bersaing
dengan anjungan provinsi lain. Anjungan Sulbar yang di TMII ini bentuk cerminan Provinsi Sulbar di tingkat nasional bahkan bentuk perwujudan di mata dunia tentu sangat memerlukan perhatian khusus dari Pemerintahan Provinsi Sulbar,” harapnya. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Barat, H Hamzah Hapati Hasan, bersama H Harun saat meninjau langsung anjungan Sulbar mendengar laporan langsung dari pihak UPTD dan berjanji akan memfasilitasi ke Pemprov untuk mendapatkan anggaran yang signifikan. Anjungan Sulbar di TMII bentuk perwakilan pemerintahan dan masyarakat Sulbar tentu sangat memerlukan perhatian khusus pada pemerintah untuk perbaikan dan event-event yang akan dilaksanakan secara nasional bahkan tingkat dunia,” terang Hamzah. ***
Gubernur Pimpin Peringatan HUT Ke-11 Sulawesi Barat pat perintah menghadap Panglima TNI hari ini di Jakarta,” terang Anwar. Anwar Adnan Saleh menambahkan, dalam catatan sejarah, perjuangan Sulbar sudah dimulai ± 50 tahun sebelum Provinsi Sulbar lahir. Pada sekitar 1961, di kediaman Hj Andi Depu atau Ibu Agung, cita-cita pembentukan Provinsi Sulawesi Bagian Barat dicetuskan. ”Perlu diketahui, lahirnya UU tentang Otonomi Daerah, memungkinkan terbentuknya Provinsi Sulawesi Barat, sehingga membangkitkan semangat para tokoh Sulbar guna membentuk Provinsi Sulawesi Barat, sehingga pada 22 September 2004 disahkankanlah pembentukannya sesuai UU No 26 Tahun 2004 tentang Pembentukan Provinsi Sulbar,” urainya. Gubernur Sulawesi Barat, H Anwar Adnan Saleh (kiri), didampingi Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Pudji Hartanto, saat memperingati HUT Ke-11 Provinsi Sulbar. MAMUJU (TERBITTOP) — Upacara yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sulawesi Barat yang juga dihadiri beberapa pejabat termasuk Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Pudji Hartanto. Dalam sambutannya, Gubernur Sulbar, H Anwar Adnan Saleh mengatakan, hari ini merupakan hari jadi Provinsi Sulbar yang ke-11, dan dalam perjalanan tidak sedikit tantangan yang telah dilalui. ”Kehadiran Kapolda Sulselbar merupakan suatu kehormatan bagi Provinsi Sulbar dalam HUT kali ini, padahal beliau baru beberapa hari saja menjabat Kapolda Sulselbar. Seyogianya pula Pangdam VII/ Wira Buana berkenan hadir, namun beliau menda-
Perlu Ditingkatkan ”Yang perlu dipahami bersama, Indeks Pembangunan Provinsi Sulbar masih dalam angka 71,41 persen, sehingga sangat perlu ditingkatkan, dan bukan pekerjaan mudah dalam memperjuangkan, seperti halnya angka kemiskinan yang hingga kini masih dalam angka 11 persen,” sebut Gubernur dua periode ini. Pembangunan jalan yang sudah kita bersama lakukan telah banyak sekali, padahal seperti kita ketahui pada awal jabatan saya, hampir 80 persen infrastruktur jalan di Provinsi Sulbar tidak bisa dilalui,” pungkas Anwar Adnan Saleh. Sekedar diketahui, dalam upacara peringatan HUT Sulawesi Barat yang ke-11 ikut dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis SK CPNS honorer K-1 dan penyerahan sertifikat hasil pelaksanaan prona TA. 2015 dari Gubernur Sulbar kepada para perwakilan penerima. (andi saputra)
Peringatan HUT Lambar Ke-24 LAMPUNG (TERBITTOP) — Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Lampung Barat yang ke24 tahun 2015 berlangsung khidmat dan semarak bertempat di Lapangan Pemda Kabupaten Lampung Barat. Bertindak selaku Inspektur Upacara Bupati Lampung Barat, Drs Hi Mukhlis Basri, dengan komandan upacara Drs Nukman MS, MM, perwira upacara Gunawan Rasyid SH, dengan pembaca sejarah singkat Lambar Sai Batin Paksi Buay Belunguh yang diwakilkan oleh Gunawan Basri Gelar Khadin Utusan. Hadir dalam upacara tersebut Gubernur Lampung yang diwakili oleh Wakajati, Pj Wali Kota, Pj Bupati dan Sekda Kabupaten Pesisir Barat, Staf Ahli dari Kabupaten Metro, para pejabat terdahulu mantan bupati/ wakil bupati/sekda Lambar, Ketua DPRD Lambar dan Anggota, Forkopimda, SKPD dan Sai Batin/Peyimbang Adat se-Kabupaten Lambar. Bupati Lampung Barat, Drs Hi Mukhlis Basri mengatakan, selama 24 tahun usia Lampung Barat telah banyak hasil pembangunan yang dilaksanakan dalam berbagai bidang yang menyangkut langsung kepentingan masyarakat. ”Kemajuan yang dihasilkan oleh Lampung Barat merupakan hasil kerja keras, kesungguhan, komitmen kebersamaan dan keberpihakan kepada rakyat, serta penghidmatan dalam mewujudkan masyarakat Lampung Barat sejahtera dan berdaya saing berlandaskan iman dan takwa,” tutur Bupati. Penghargaan Dikatakan, dalam kurun waktu satu tahun terakhir telah banyak memperoleh penghargaan
di antaranya Predikat WTP atas laporan keuangan pemda untuk kelima kalinya secara berturut-turut, peringkat 1 Provinsi Lampung dan ke77 Nasional atas LPPD, JKN Award atas keikutsertaan dalam Program Jaminan Kesehatan BPJS Kesehatan, Penghargaan Pedesaan Sehat Tingkat Nasional, Nominasi Kabupaten Sehat Tingkat Nasional, Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional, Kelompok Tani Berprestasi Bidang Perkebunan Tingkat Nasional, juara I Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi, serta berbagai penghargaan lainnya. Sebagai gambaran kondisi saat ini, laju pertumbuhan ekonomi daerah Lambar mengalami pertumbuhan sebesar 5,16 persen, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lambar berada pada angka 70,37 atau naik sebesar 0,2 poin dari tahun sebelumnya. Selanjutnya untuk jumlah pekon tertinggal menurun dari 81 pekon menjadi 38 pekon semua itu memberikan sinyal bahwa pembangunan yang dilaksanakan selama ini telah memberikan hasil dan manfaat bagi masyarakat. Dalam peringatan HUT Lambar ke-24 tersebut juga dilanjutkan dengan peresmian Lambang Daerah Kabupaten Lampung Barat dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lambar Nomor 2 Tahun 2015 tentang Lambang Daerah Kabupaten Lambar dengan pembukaan papan selubung oleh Bupati Kabupten Lambar, Drs Hi Muklis Basri, dan didampingi oleh Wakil Bupati, Ketua DPRD dan Forkompinda Kabupaten Lambar. Dilanjutkan dengan penyerahan Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun, 20 Tahun dan 30 Tahun dari presiden RI oleh Bupati Lambar dan didampingi oleh Forkompinda. (agus)
Biro Humas Prov Sulbar Jalin Kerja Sama Media wa Pos, Pajar Group, Berita Kota, BKM, tapi sekarang sudah banyak yang lain,” katanya.
Muhammad Hamsi
Pesta Narkoba Anggota DPRD Sulbar Tertangkap MAMUJU (TERBITTOP) — Salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Barat, ’MT’ dari Partai PKPI Dapil Polewali Mandar (Polman) I tertangkap saat pesta narkoba di rumah temannya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Info yang layak dipercaya di DPRD Sulbar mengatakan, tertangkapnya legislator asal Dapil I Polman ini pada Jumat (18/9) malam oleh Satuan Narkoba Polresta Makassar. Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua DPRD Sulbar, Hamzah Hapati Hasan, membenarkan atas tertangkapnya legislator Sulbar di Makassar. ”Tertangkap di Makassar, info ini saya dapat dari BNNP Sulbar,” singkatnya. (andi saputra)
MAMUJU (TERBITTOP) — Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Hamsi mengatakan, akan terus menjalin kerja sama dengan seluruh media cetak koran ataupun televisi dan lainnya termasuk dengan media Koran TERBITTOP yang melakukan peliputan sehari-hari di Sulawesi Barat. Ditemui wartawan di sela-sela kesibukannya, belum lama ini. Muhamad Hamsi mengatakan, saat ini tercatat ada 50 media cetak yang meliputi di Sulawesi Barat. ”Kami akan terus menjalin kerja sama dengan seluruh insan pers,” tutur Hamsi. Hamsi mengatakan, walaupun dirinya baru menjabat posisi kepala Biro Humas dan Protokol yang sudah berjalan enam bulan ini, maka sudah barang tentu ada banyak perubahan, yang dilalukan selaku kepala Biro Humas dan Protokol di Provinsi Sulbar. Untuk itu sambung Hamsi, dirinya tetap memposisikan sebagai kepala Biro Humas dan Protokol yang baru, sehingga perlu mengenal lebih dekat para wartawan dan media tempat para wartawan bertugas. ”Contoh kecil saja, dulu setahu saya waktu ada di Makassar, ada koran Ja-
Aturan Terkait tugas-tugas kehumasan, Hamsi mengatakan, pada dasarnya sama saja dengan tugas-tugas kewartawanan. Baik Humas maupun wartawan memiliki aturan main sendiri, dan Humas tidak akan mengintervensi para wartawan dalam melaksanakan tugasnya. Sebagai wartawan, sudah menjadi kewajiban untuk melakukan peliputan, namun, kadangkadang ada kegiatan pemerintahan yang tidak terliput. Dengan kondisi seperti itu, maka Humas berkewajiban untuk membuat press release. ”Namun rilis ini tidak menjadi kewajiban bagi wartawan untuk dinaikkan. Sama saja dengan tugas wartawan yang dalam sehari misalnya diwajibkan membuat empat berita, tapi bukan kewajiban redaksi untuk menaikkan semua berita tersebut,” katanya. Pihaknya tidak akan melarang wartawan untuk memuat berita yang bersifat kritikan karena diyakini tidak semua kritikan bertendensi negatif. ”Berita tersebut kalau memungkinkan bisa ditunda ya tunda sambil menunggu klarifikasi dari Humas. Tapi kalau tak bisa ya silakan dinaikkan, kita tidak akan menghambat,” ujarnya. Dalam kesempatan ini, Hamsi juga menjelaskan tentang ketentuan pemuatan iklan, advertorial maupun halaman kerja sama. Pada intinya Hamsi menjelaskan, pemuatan iklan, advertorial maupun kerja sama halaman hendaknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (andi saputra)
soccer 9
EDISI KELIMAPULUH TIGA / TH II 25 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2015
GOL RONALDO Lampaui Messi MADRID (TERBITTOP) — Cristiano Ronaldo kini unggul tiga gol atas Lionel Messi sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Champions, ketika ia mengemas trigol untuk Real Madrid yang menang 4-0 atas Shakhtar Donetsk pada pertandingan pembukaan Grup A mereka.
Arsene Wenger
ARSENE WENGER Tak Lagi Seranjang LONDON (TERBITTOP) — Ada info mengagetkan dari manajer klub Arsenal, Arsene Wenger. Menurut The Sun, Wenger dan istrinya, Annie, sudah pisah ranjang. Disebutkan, Wenger dan Annie telah pisah ranjang sejak Juni lalu. Pasangan ini sekarang dalam status judicial separation, artinya mereka tetap sah suami-istri, kendati sudah tidak satu rumah. Dengan status ini, keduanya mendapat kebebasan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Pasangan ini diberi waktu dua tahun. Jika dalam tempo dua tahun tak ada upaya dari mereka untuk menyelamatkan perkawinan, secara otomatis resmi bercerai. Wenger dan Annie berpacaran lama. Tapi, keduanya memutuskan baru menikah di tahun 2010. Pasangan ini punya anak perempuan yang berumur 18 tahun. (sep)
Ronaldo, yang mengukir lima gol ke gawang Espanyol di ajang Liga Spanyol pada Sabtu, melengkapi trigolnya pada menit ke81 ketika ia melanjutkan tembakan Marcelo dan menyundul bola masuk ke gawang untuk menjadi golnya ke-80 di Liga Champions. Kemenangan El Real memberikan debut kemenangan kepada pelatih baru Rafa Benitez, namun hal ini harus dibayar mahal sebab pemain sayap asal Wales mereka, Gareth Bale, harus ditandu ke-
luar lapangan pada pertengahan babak pertama akibat apa yang terlihat sebagai cedera otot pada kaki kirinya. Madrid, juara Eropa dan juara 2014, memiliki beberapa peluang pada fase awal pertandingan, di mana Bale nyaris mencetak gol melalui sontekannya dari umpan silang Dani Carvajal pada menit ke-13. Shakhtar lebih banyak bermain di belakang tanpa merepotkan kiper Madrid, Keylor Navas, sampai Pyatov keluar untuk menang-
kap umpan silang dan menjatuhkan bola lurus ke Benzema. Penyerang Perancis itu, yang menyia-nyiakan dua peluang mudah lainnya, memasukkannya ke gawang yang kosong untuk menjadi gol ke-43-nya di Liga Champions. El Real hanya dua kali gagal memenangi pertandingan pembukaan mereka di kandang dalam 45 kampanye di Liga Champions, dan tidak pernah terjadi sejak 1962 ketika mereka bermain imbang 3-3 dengan Anderlecht. (nt)
Real Madrid Dikalahkan Tim Rugby MADRID (TERBITTOP) — Klub olahraga mana yang paling berharga di jagat ini? Kalau tahun lalu klub sepak bola Real Madrid, tahun ini klub asuhan pelatih Rafael Benitez itu tak bisa lagi menggapai prestasi itu. Dikutip Daily Mail dari majalah ekonomi Forbes, disebutkan kalau Madrid dikalahkan tim rugby asal Amerika, Dallas Cowboys. Harga Cowboys jika dilego saat ini adalah 2,59 miliar poundsterling. Di urutan kedua, harga Madrid hanya 2,11 miliar poundsterling. Nilai jual Cowboys melesat dengan cepat, setelah ada peningkatan kapasitas penonton di stadion miliknya, menjadi 90.000 kursi. Dalam daftar Forbes tahun ini, ada tiga tim yang masuk lima besar. Klub lainnya selain Madrid adalah Barcelona pada posisi empat dan Manchester United pada posisi kelima. Kedua klub itu masing-masing ditaksir berharga 2,05 miliar poundsterling dan 2,01 miliar poundsterling. Posisi MU melesat tajam, setelah mendapat kontrak eksklusif perusahaan olahraga Adidas. (sep)
Cristiano Ronaldo
Barcelona
Xabi Alonso
RAJA WEBSITE
MENGEMPLANG PAJAK MADRID (TERBITTOP) — Gelandang Bayern Muenchen, Xabi Alonso, mendapat tudingan mengemplang pajak, yang ia bantah, setelah terdapat laporan dari harian Spanyol, El Mundo, yang mengklaim dirinya tengah diperiksa atas tuduhan penggelapan oleh otoritas pajak Spanyol. Alonso dituding gagal memberi tahu pendapatan dari hak-hak citranya dengan menyerahkan hak-hak itu kepada perusahaan di luar Spanyol yang terlindung dari pajak atau negara-negara dengan tingkat pajak yang lebih rendah antara 2010 sampai 2012. ”Sudah jelas bahwa ia selalu memenuhi semua kewajiban pajaknya,” demikian bunyi pernyataan yang dirilis akun Twitter resmi Alonso. ”Sudah jelas, seorang pemain akan memanfaatkan hak-hak citranya untuk mendemonstrasikan kewajiban-kewajiban pajaknya, yang dituruti secara transparan dan teliti serta selalu mengikuti hukum yang berlaku.” El Mundo menambahi bahwa kantor jaksa penuntut umum telah menghabiskan enam bulan untuk menyelidiki klaim-klaim yang ada sebelum menentukan apakah perkara ini akan ditindak lanjuti. Alonso, yang didatangkan Muenchen dari Real Madrid pada tahun lalu, merupakan salah satu pahlawan Spanyol saat mereka menjuarai Piala Dunia 2010 serta Piala Eropa 2008 dan 2012. Bagaimanapun, ia hanya merupakan pesepak bola papan atas terkini yang diawasi oleh otoritas pajak terkait pelaporan pendapatan melalui hak-hak citra. (nt)
Borussia Dortmund
Paling Heboh di Kandang MANCHESTER (TERBITTOP) — Klub mana yang paling heboh di kandang? Jawabanya, bukan Manchester United. Walaupun, Old Trafford memiliki kapasitas kursi 75.731, dengan rata-rata penonton 75.335 orang sepanjang musim 20142015. Kalau begitu, klub mana? Jawabannya adalah Borussia Dortmund. Dortmund konon memiliki 1 juta suporter. Rata-rata setiap laga dipadati 80.463 penonton. Lalu, bagaimana dengan Barcelona? Nah, klub ini ada di peringkat kedua dari Dortmund. Camp Nou berpasitas 17.995
lebih banyak dari stadion milik Dortmund. Tapi, rata-rata penontonnya di angka 77.632 orang. (bln) PERINGKAT DUKUNGAN 1. Borussia Dortmund 2. Barcelona 3. Manchester United 4. Real Madrid 5. Bayern Muenchen 6. Schalke 04 7. Arsenal 8. Hamburg 9. Marseille 10. Newcastle United
SUPORTER – 80,463 – 77,632 – 75,335 – 73.081 – 72,882 – 61,578 – 59,992 – 53,252 – 52,917 – 50,359
BARCELONA (TERBITTOP) — Klub raksasa La Liga, Barcelona selalu tampil memukau saat menggelar laga. Di luar itu, ada penampilan memukau lainnya, yakni soal tampilan website resminya. Boleh dibilang Barca adalah raja di urusan website. Yang memastikan Barcelona raja website adala The Departmento de Internet, sebuah lembaga yang membuat peringkat website resmi tim yang ikut Liga Champions, dalam lima musim terakhir. Barca berada di puncak dalam daftar tersebut dengan peraih 97 poin dari 100 poin yang tertinggi. Hal-hal yang dinilai adalah tampilan, logo, bahasa dalam penulisan, navigasi, dan beberapa lainnya. Yang kedua adalah Arsenal dengan memperoleh nilai 95 poin, diikuti Juventus dengan 93 poin. Disusul Bayern Muenchen, Real Madrid, dan Valencia pada urutan empat, lima, dan enam dengan poin sama yakni 92. Website Barca memang layak diacungi jempol, karena dalam hal bahasa saja, ada bagian yang berbahasa Indonesia. (bln)
Putri David Beckham Ingin Jadi Pesepak Bola LONDON (TERBITTOP) — Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Itulah Harper, putri mantan kapten timnas Inggris, David Beckham. Gayung bersambut, Beckham pun menyatakan dukungan kepada sang putri menjadi pesepak bola. Beckham menyebutkan, keinginan putrinya menjadi pesepak bola saat remaja nanti adalah hal yang baik. Lantaran Harper memang bercita-cita menjadi pesepak bola. Selain Beckham, istrinya yakni Victoria juga mendukung keinginan putrinya untuk mengikuti jejak sang ayah. ”Ketika Harper menyatakan keinginan jadi Xabi Alonso
pemain bola, menurut saya itu kejadian yang terbaik, yang pernah saya dengar,” kata Beckham. ”Kami punya empat anak, tiga adalah lakilaki dan semua menyukai sepak bola. Saya juga menyokong Harper, jika ia mengikuti jejak saya sebagai seorang model,” jelas Victoria dikutip sportmole. Pasangan David Beckham dan Victoria yang menikah tahun 1999, memiliki empat anak yakni Brooklyn, Romeo, Harper, dan Cruz. (met)
David Beckham bersama putrinya, Harper
Unswagati Wisuda 891 Mahasiswa CIREBON (TERBITTOP) — Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon mewisuda sebanyak 891 mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya menjadi sarjana dan magister dalam Wisuda Sarjana dan Magister XLII gelombang II tahun akademik 2014 -2015 di Ball Room Apita Hotel Cirebon, belum lama ini. Prosesi wisuda digelar dua hari. Wisuda hari pertama diikuti 452 lulusan terdiri dari program magister pascasarjana 39 orang, dan program sarjana 413 lulusan. Di hari kedua, program magister 38 dan sarjana 401 orang. Wisudawan yang mendapat IPK tertinggi diraih Corry Febrianti dari Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dengan IPK 3.82, Nunung Widyastuti dari Program Studi Ilmu Administrasi-BKU Administrasi Publik, dengan IPK 3,69. Adapun wisudawan dengan masa studi tercepat dari program sarjana, Maharani Utami dari Pogram Studi Ilmu Hukum FH, dengan masa studi tiga tahun tujuh bulan empat hari, dan dari program magister, satu tahun sembilan bulan tujuh hari atas nama Nunung Widiastuti, dari Program Studi Ilmu Administrasi BKU Administrasi Publik. Kemudian wisudawan termuda, dari program sarjana, dengan usia 20 tahun, 27 hari tercatat atas nama Dewi Anggraeni dari Program Studi Manajemen FE, dan wisudawan tertua, dari program sarjana dengan usia 43 tahun diraih Rosmayati, dari Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum. Rektor Unswagati, Rochanda Wiradinata menuturkan, Unswagati telah meluluskan mahasiswa sebanyak 21.848 orang. ”Alumni Unswagati tersebar di sebagian besar wilayah Jawa Barat dengan menduduki posisi cukup strategis di instansi pemerintah maupun swasta. Kami berharap para alumni menjadi bagian yang dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang berkembang di masyarakat,” katanya. Dari hari ke hari, lanjut dia, Unswagati terus berupaya meningkatkan kualitas di berbagai aspek, pelayanan, input maupun output. (man)
pendidikan & kesra 10
EDISI KELIMAPULUH TIGA / TH II 24 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2015
Posdaya Dekatkan Perguruan Tinggi dengan Rakyat MADIUN (TERBITTOP) — Program Posdaya mampu mengembangkan sektor ekonomi kreatif, sehingga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat kecil, utamanya di pedesaan. Berkembangnya sektor ekonomi kreatif di pedesaan dapat membantu meningkatkan produktivitas UKM juga akan menaikkan angka kesejahteraan keluarga prasejahtera. Manfaat seperti itu telah dirasakan, tiga perguruan tinggi dibawah naungan PGRI di Jawa Timur, yaitu IKIP PGRI Tulungagung, IKIP PGRI Pacitan, dan IKIP PGRI Magetan melalui KKN tematik Posdaya. Oleh karena itu, kerjasama tersebut bakal diperluas ke seluruh perguruan tinggi PGRI seluruh Jawa Timur. ”Pacitan, Magetan dan Tulungagung telah melaksanakan KKN tematik Posdaya. Ketiganya telah merasakan langsung dampak dan manfata KKN tematik Posdaya, maka ada usulan kerjasama diperluas ke seluruh perguruan tinggi PGRI seluruh Jawa Timur,” kata Ketua Yayasan Damandiri, Prof Dr Haryono Suyono, usai memberi paparan tentang Posdaya di hadapan rektor perguruan tinggi PGRI se Jawa Timur di Madiun, pekan lalu. Ternyata sambutan dari PGRI, sambung Haryono, sungguh luar biasa. Bapak asal Pacitan ini mengaku terharu mendapat kesempatan dialog dan memaparkan gagasan Posdaya di hadapan para guru yang bertugas mencerdaskan anak bangsa. ”Saya bangga dapat berdialog di hadapan anggota PGRI yang notabene adalah para guru yang bertugas mulia menularkan ilmu agar masyarakat
Indonesia menjadi cerdas. Mereka adalah pahlawan tanpa jasa,” ungkapnya. Mantan Menko Kesra dan Taskin itu berharap segera dilakukan kerja sama agar program pemberdayaan lebih cepat terealisasi. Nantinya, kata Haryono, akan dibuat mekanisme pertemuan tiga bulanan tidak saja berbicara manajemen pendidikan, penelitian dan pengelolaan universitas, tapi dirinya usul evaluasi dan tukar pendapat tentang pengalaman pengabdian masyarakat. ”PGRI itu, tidak saja menjadi pendidik di ruang kelas, tapi harus menularkan ilmu kepada keluarga pra sejahtera di pedesaan sesuai karakter bangsa Indonesia, yaitu nilai Pancasila gotong-royong,” katanya. Menurutnya, PGRI harus menyatu dan bekerjsama dengan rakyat di desa sehingga pendidikan bukan hanya untuk para calon sarjana tapi meluber mendidik rakyat. ”Saling cinta sesama saling memberi dan saling berbagai. seperti guru tanpa tanda jasa. Dengan terjun ke desa akan membuat setiap rakyat memiliki jiwa seperti guru, yaitu memberi tanpa pam-
rih. Rakyat akan ikut pinter sama pinter sama rajinya dengan guru,” katanya. Rektor IKIP PGRI Madiun, Dr H Pardji MPd mengatakan, Posdaya sejalan dengan tugas ketiga perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, katanya, pihaknya merasa terhormat ’rawuhnya’ Prof Dr Haryono Suyono datang ke Madiun untuk mengajak melakukan pengentasan kemiskinan keluarga di desa. ”Kerja sama dengan PGRI akan terus kami kembangkan ke seluruh perguruan tingi PGRI se-Jawa Timur. Posdaya tujuan mendekatkan perguruan tinggi dengan rakyat. Program ini tidak hanya pada teoritis tapi aplikatif dan mengena pengentasan kemiskinan keluarga desa,” paparnya. Pardji mengatakan, Posdaya di Madiun masih program perintisan, tapi dirinya yakin akan berkembang pesat dalam waktu dekat. Pasalnya, setiap tahun akan menerjunkan sekitar 1.300 mahasiswa KKN tematik Posdaya di tiga wilayah, yaitu, Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun dan Kota Madiun. (gem/ris)
ANTARA
BURSA KERJA UNIVERSITAS INDONESIA Para pencari kerja mengisi aplikasi lamaran pekerjaan secara online pada UI Career and Scholarship Expo 2015 di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis lalu. Bursa kerja dan beasiswa diikuti oleh 48 perusahaan serta 12 lembaga pendonor beasiswa.
Universitas Trilogi Gelar Kegiatan Sakral Akademik JAKARTA (TERBITTOP) — Universitas Trilogi Jakarta, kembali menggelar kegiatan sakral akademik yakni penerimaan mahasiswa baru Angkatan 2015/2016, melalui sidang Senat dan Guru Besar secara terbuka. ”Di Universitas Trilogi ada dua kegiatan sakral akademik, pertama ketika menerima mahasiswa baru dan yang kedua saat melepas lulusan dalam bentuk wisuda sarjana,” kata Rektor Universitas Trilogi, Prof Dr Ir Asep Saefuddin MSc di Atrium Universitas Trilogi, belum lama ini. Keduanya, menurut pakar statistika ini, sama pentingnya. Namun, yang tak kalah pentingnya adalah, ketika para mahasiswa itu lulus, menyandang gelar sarjana baik yang S1 maupun S2, untuk kemudian menerapkan pengetahuannya yang didapat selama kuliah. Mereka menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan sebagai profesional, entrepreneur, birokrat, manajer, atau pegiat lainnya. Untuk para mahasiswa barunya, Universitas Trilogi menyelenggarakan kegiatan program pengena-
lan kampus yang berlangsung sejak Mei lalu, dan PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru)selama tiga hari penuh. Prof Asep menyebut, survei yang dilakukan secara intern, kegiatan PKKMB membawa manfaat bagi lebih dari 95 persen mahasiswa baru. Tema yang diangkat PKKMB yakni ’Bangga dan Cinta’, diharapkan Prof Asep agar diimplementasikan untuk membangun masyarakat Indonesia yang sejahtera. Do your best, let God do the rest. If there is a will, there is a way. Man jadda, wa jada. Atau orang Priangan menyebutnya mun keyeng tangtu pareng. Kalau kita sungguh-sungguh, maka hasilnya akan sangat baik. Kami yakin itu. Banggalah dan cintailah Indonesia,” tegasnya yang disambut tepuk tangan lebih dari seribu mahasiswa baru Universitas Trilogi. Prof Asep juga berharap, para
mahasiswa baru selalu menegakkan disiplin, menghargai waktu, dan jangan bermalas-malasan. Jadilah orang kreatif optimis bukan destruktif pesimis. ”The creative optimist always search opportunities in difficulties, while those who are pessimists always seek difficulties in opportunities,” ungkapnya. Prof Asep juga menyitir apa yang dikemukakan Martin Luther King, yang mengatakan, ”Everyone must decide whether he/she walks in the light of creative altruism or in the darkness of destructive selfishness. Artinya kepedulian terhadap sesama akan meningkatkan kreativitas yang membawa kita ke dunia terang benderang,” jelasnya. Hadir pada acara tersebut antara lain peraih Anugerah Trilogi 2015, yakni Addie MS sebagai penerima Anugerah Artpreneur karena ia seorang seniman yang peduli terhadap jiwa seni generasi muda bahkan generasi usia dini. Kemudian Mahendra seorang social entrepreneur yang membangun masyarakat di NTT dan Papua melalui agribisnis dan teknologi terapan. (rel)
11
EDISI KELIMAPULUH TIGA / TH II 25 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2015
Gencarkan Kemudahan Pelayanan KB J Penduduk Usia 15-60 Tahun Meningkat Tiga Kali Lipat MENGHADAPI masalah kesenjangan sosial terutama kesehatan seiring bertambahnya jumlah penduduk khususnya usia 15-60 tahun maka perlu digencarkan kembali kampanye gerakan Keluarga Berancana nasional serta pemetaan terhadap keluarga miskin. ”
K
ita sedang menghadapi kegawatan jum lah penduduk yang tiga kali lipat dibanding kondisi penduduk di tahun 1970. Maka solusinya segarkan dan gencarkan kembali kampanye pelayanan kemudahan program KB (Keluarga Berencana) hingga ke tingkat pedesaan,” tegas Ketua Yayasan Damandiri, Prof Dr Haryono Suyono, sebagai pembicara dalam seminar pertemuan tahunan Jaringan Efidemiologi Nasional (JEN) dengan tema ”Kesenjangan Kesehatan, Kependudukan dan Keluarga Berencana” di Pusdiklat Humaniora Kemenkes RI Surabaya, Selasa (22/9). Hadir dalam acara yang dibuka oleh Dekan Fakultan Kedokteran Unair, Prof Dr Agung Pranoto dr, MSc, SpPD, Ketua JEN, Prof Bhisma Murti dr MPH, MSc, PhD, Deputi Direktur Umum Yayasan Damandiri, Dr Mulyono D Prawiro, dr Herlin Ferliana dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dosen ITS, Drs Kresnayana Yahya MSc, anggota jaringan JEN, serta anggota Kelompok Studi Epidemiologi FK Unair Surabaya. Ikut menjadi pembicara Prof Laksono Trisnantoro dr, Msc, PhD, Dosen FK UGM Yogyakarta, Drs Apt Ghazali Situmorang MSi (BPJS), Dr Pusdji Lestari dr, MKes (PDKI Jawa Timur), serta Dr Raden Chasny Noviane dari WHO. [Berita terkait baca halaman 4: JEN Gelorakan
Posdaya, Segarkan Program KB dan Kependudukan] Mantan Menko Kesra dan Taskin, yang dikenal sebagai maestro pemberdayaan masyarakat itu mengajak semua pihak untuk menyukseskan gerakan pemberdayaan masyarakat melalui program KB, termasuk peran JEN sebagai fasilitator dalam melangsungkan kampanye besar-besaran, dengan membuat berbagai jaringan simpatisan pembangunaan yang berbasis penduduk. Selain melakukan pemetaan keluarga miskin dengan ikut menyertakan peran siswa SMK dalam memberdayakan masyarakat desa. ”Semua ukurannya adalah penduduk bukan diukur dari berapa besarnya nilai sebuah bangunan gedung, tetapi seberapa banyak orang bisa mengambil manfaat dari program itu. Jaringan itu bisa yang ada di BKKBN, UPPKS, pos KB, dan jaringan yang diadakan di tingkat dinas/kecamatan. Tetapi jangan sampai mengulang kesalahan di mana ada kementerian ingin memusatkan pemberdayaan masyarakat di kabupaten, karena itu salah besar karena pelayanan KB dan kesehatan lain harus didekatkan dengan konstituennya adalah rakyat di desa,” tegas Prof Haryono. Ditambahkan, perkuat jaringan dengan menjadikan Posdaya titik sentral pemberdayaan keluar-
ga di desa RT dan RW. Program utamanya, rivitalisasi lingkaran kecil seperti posyandu, pelayanan kontrasepsi, PAUD, pusat-pusat pelatihan keterampilan kerja dan usaha pengembangan UPPKS dan koperasi serta kebun bergizi. Poster Lama Di Indonesia, ungkap Prof Haryono yang juga mantan kepala BKKBN Pusat, ada sekitar 30 juta akseptor KB yang kini mungkin sudah menopouse. ”Mereka sebaiknya turun gunung dijadikan penggerak melangsungkan kampanye keluarga berencana dimulai dari memberi tahu anak-anak dan masyarakat di desa. Karena ada kegawatan membludaknya jumlah penduduk khususnya yang berusia 15-60 tahun yang jumlah tiga kali lipat dibanding ketika di tahun 1970,” kata Prof Haryono. Jumlah penduduk yang membludak ini kondisinya sangat mengerikan karena setiap hari mereka berbondong bondong untuk mencari pekerjaan untuk masa depannya. Prof Haryono meminta agar pemetaan keluarga miskin mulai digalakkan di desa. Carilah data saran Prof Haryono, di tingkat RT/RW dan kemudian lakukan sosialisasi tetapi jangan sampai muluk muluk, karena orang di desa memerlukan informasi pelayanan yang mudah. ”Hampir semua desa saat ini tidak ada lagi poster baru tentang pelayanan KB. Yang ada hanya poster-poster lama, sehingga hampir mustahil masyarakat desa mendapatkan pelayanan KB, terutama bagi peserta baru. Padahal kesadaran tentang KB hampir mirip dengan kesadaran tentang uang, sudah mencapai hampir 99 persen. Sehingga, menurut dia, bukanlah kesadaran yang harus ditingkatkan, tetapi kemudahan untuk mendapatkan pelayanan. Jangan pelayanan
KEJATI KEPRI AMANKAN RP4 TRILIUN—————————————(dari halaman I) di mana sudah ada lima proyek di BP Batam telah diberikan pendampingan, di antaranya ada yang bernilai cukup besar Rp1,3 triliun yakni pengerukan Dermaga Batu Ampar, perluasan apron bandara sebesar Rp68.627.516.000, pembangunan Terminal Pelabuhan Telaga Punggur Rp64.498.088.000, serta proyek jalan inspeksi bandara sebesar Rp7.647.681.000. Proyek lain terbesar yang didampingi di antaranya adalah proyek PT Wijaya Karya sebanyak tiga proyek, bernilai Rp1,1 triliun yakni pembangunan up grading gasoline Pertamina di Pulau Sambu, pembangunan up grading gasoline Pertamina di Tanjung Uban senilai Rp900 miliar. [Berita terkait baca halaman 2: ”Membongkar Korupsi di Negeri Gurindam”]
Sementara proyek cukup besar berasal dari Kementerian Perhubungan Satker LLASDP ada empat proyek, pembangunan dermaga/terminal yang keseluruhannya bernilai Rp92,196 miliar, dan proyek pembangunan Bandar Udara Tambelan Kepulauan Bintan bernilai Rp78,725 miliar, dan bandar udara Kepulauan Anambas bernilai Rp94,326 miliar. Sementara itu Kasi Perdata, Lexy SH, didampingi Asdatun, Ny Zairida SH, MHum menjelaskan, kecil akan terjadi kebocoran dalam pelaksanaan pembangunan selama pendampingan diberikan. ”Jaksa JPN tidak menemui kesulitan walaupun cukup banyak jumlah proyek diberikan pendampingan. Kami selalu siap setiap waktu diperlukan. Ada syarat-syarat yang belum dipenuhi
seperti ada BPJS. Ini banyak sekali terjadi. Inilah yang kami tertibkan,” kata Lexy. Jadi jika ada niatkan tidak baik, lanjut Lexy, dari pemborong tersebut itu akan ketahuan dan ditertibkan. Seperti ada persyaratan yang belum dipenuhi serta pelaksanaan tahapan yang menyimpang tentu ditertibkan. ”Perbedaannya itu sedikit tergantung niatnya yakni jadi pemborong atau pembohong, maka ketika terjadi langkah yang tidak lengkap, maka pelanggaran itu ditertibkan. Kami juga menyarankan kontraktor yang tidak memiliki kantor perwakilan di Kepri saat proyek berjalan membuka perwakilannya di Kepri,” kata Lexy. Dia menambahkan, dalam pendampingan pihaknya juga bekerja sama dengan BPKP. (haris)
LIONEL MESSI BUKAN EKSEKUTOR TERBAIK———————————(dari halaman I) Tapi, kegagalan Messi dibela pelatih Luis Enrique. ”Gagal mencetak penalti tidak membuat
Messi sama dengan pemain lainnya,” kata Enrque. Namun, diakui atau tidak, soal
penati pemain yang punya julukan ’si Kutu Messi’ bukan yang terbaik. (goal)
OBITUARI ADNAN BUYUNG NASUTION—————————————(dari halaman I) konsisten terhadap persoalan kebenaran dan keadilan. Sebuah keteladanan yang langka, tidak banyak dimiliki oleh bangsa ini dari seorang Buyung Nasution yang patut dijadikan contoh untuk ditiru oleh setiap insan penegak hukum dalam mengemban misi pelayanan keadilan dan kebenaran. Advokat senior, Rabu (23/9), pukul 10.15, meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Kamis pekan lalu. ”Bang Buyung mampu bersikap konsisten dalam posisi manapun dia berada, entah itu sebagai advokat, sebagai pejabat negara maupun sebagai intelektual Hukum,” tutur Koordiator TPDI (Tim Pembela Demokrasi Indonesia), Petrus Selestinus SH kepada TERBITTOP, Minggu Buyung memang tak bisa dilepaskan dalam lahirnya LBH dan YLBHI. Sebagai advokat, Bang Buyung sejak muda sudah memperlihatkan sikap berani menghadapi perilaku penguasa yang otoriter dalam membela yang lemah. Mendirikan LBH dan YLBHI di tengah kekuasaan Orde Baru yang otoriter bukanlah sesuatu yang mudah, karena itu tidak banyak advokat yang mau bergabung dengan LBH dan YLBHI dalam menjalankan misi pelayanan keadilan, karena antara lain harus siap menjadi advokat yang miskin dan dipenjara. Konsep pelayanan keadilan bagi rakyat kecil versi Bang Bu-
yung di LBH kata Petrus Seletsnus, adalah bantuan hukum struktural, sebuah konsep yang tidak banyak ditiru oleh LBH-LBH mana pun, yang umumnya menjalankan misi pembelaan hukum secara tradisional dan konstitusional berupa membela seseorang atau sekelompok orang hanya terbatas kepada persoalan yang bersifat personal dari pencari keadilan yang meminta bantuan hukum. Beda halnya dengan model bantuan hukum LBH-YLBHI di bawah pimpinan Adnan Buyung yang sejak awal pendiriannya sudah menggagas dan menerapkan pola Bantuan Hukum Struktural, yang mencakup tidak hanya kepada membela hak-hak para pencari keadilan, tetapi juga melakukan koreksi dan memperbaiki sistem dan struktur kekuasaan yang timpang yang melahirkan perilaku penguasa yang sewenang-wenang terutama terhadap rakyat kecil yang miskin dan buta hukum. ”Bantuan hukum struktural adalah warisan Bang Buyung yang sangat berharga bagi semua insan penegak hukum di samping sikapnya yang berani, tegas, jujur, terbuka dan konsisten ketika berbicara tentang keadilan dan kebenaran,” ungkap Petrus. Dia menilai, Bang Buyung telah mengabdikan diri sepanjang hidupnya yaitu berjuangan melawan ketikdakadilan struktural yaitu ke bawah membela hak-hak rakyat kecil yang tertindas dan ke atas melakukan koreksi secara to-
tal terhadap perilaku penguasa yang timpang dalam mengelola negara ini, dengan tujuan untuk menghilangkan kemiskinan struktural, karena bagi Bang Buyung kemiskinan struktural bagi sebagian besar rakyat Indonesia memiliki korelasi dengan ketidakadilan struktural yang diperankan oleh penguasa secara masif, terstruktur dan sistimatis. Karena itu tidak heran kalau mayoritas advokat Indonesia tidak mau mengambil peran yang penuh resiko menjadi advokat miskin atau dipenjara, sehingga hanya segelintir advokat yang tergabung di LBH dan beberapa advokat senior lainya yang melakukan misi bantuan hukum struktural selain Bang Buyung, tokohtokoh advokat lainnya adalah Yap Thiam Hien, RO Tambunan, Haryono Tjitrosubeno, Frans Hendrawinata, dan lain-lainnya. ”Kita berharap kepergian Bang Buyung tidak mengakhiri sikap-sikap heroik sebagai seorang pembela rakyat kecil yang cerdas, santun dan berani. Kita semua wajib meneladani sikap berani, konsisten, terbuka dan jujur dalam menjalankan msisi bantuan hukum struktural, karena persoalan ketidakadilan struktural dan kemiskinan struktural masih menjadi beban tersendiri bagi bangsa ini hingga sekarang, malah sekarang muncul gagasan revolusi mental di tengah kelangkaan sikap brani, jujur, konsisten dan terbuka,” ujar Petrus Selestinus. (ris)
HARIS FADILLAH
PEMAPARAN — Ketua Yayasan Damandiri yang juga maestro pemberdayaan masyarakat, Prof Dr Haryono Suyono, sedang menyampaikan paparannya berjudul ”Strategi Revitalisasi Program Keluarga Berencana dan Pemanfaatan Bonus Demografi” dalam seminar yang diselenggarakan Jaringan Epidemiologi Nasional (JEN) tahun 2015 tentang ”Kesenjangan Kesehatan, Kependudukan dan Keluarga Berancana” bertempat di Pusdiklat Humaniora Kemenkes RI Surabaya, Selasa (22/9). dipersulit seperti mau nikah harus mencari saksi, dan sebagainya, tetapi mudahkan pelayanan dan jika ditemukan ada penyimpangan, maka penyalahgunaan itu yang dicegah bukan pelayanannya. ”Jika semua kemudahan itu diperoleh masyarakat desa, maka 70 persen peserta KB aktif akan setia ber-KB, apalagi sampai ada pelayanan dengan mengantarkan pil KB hingga kerumah-rumah,” ujar Prof Haryono. Lingkaran Kecil Kekuatan lingkaran kecil dan Posdaya menyatu dengan pro-
gram yang berbasis penduduk (population centre development), akan semakin mendekatkan lingkaran kecil itu dalam program pembangunan untuk melayani kepentingan penduduk meningkatkan keluarga miskin menjadi sejahtera. Sehingga jika semua itu dijalankan, maka indeks pembangunan manusia dengan delapan fungsi keluarga akan berubah, dan itu sejalan dengan program baru PBB dan target MDGs yang tidak lama lagi akan berakhir. ”Semua juga sudah sesuai fungsi keluarga sebagaimana amanat di dalam
UU No 10 dan UU No 52/2009,” tutur Prof Haryono. Dalam sesi tanya-jawab Prof Haryono mengatakan, sangat optimis dalam mengembangkan Posdaya yang telah memasuki tingkatan perluasan jangkauan di mana melibatkan kampus dengan jumlah 45.000 Posdaya. ”Memang sukar membandingkan lingkaran kecil dan besar, tetapi kita optimis seperti batu kalau ditetesi air terus menerus akan berlubang, karena saya memakai pedoman SIIS (sabar, ikhtiar, ikhlas dan syukur),” ujar Prof Haryono. (haris)
LANSIA MENJADI KEKUATAN PEMBANGUNAN————————(dari halaman I) yang terdiri dari pensiunan PWRI dari Jakarta dan dari daerah lain, berbondong berkunjung ke Raja Ampat menikmati keindahan pulau dan laut yang masih perawan. Mereka tidak saja menikmati keindahan pulau dan pantainya yang sangat bersahabat, tetapi membawa misi luhur mengenal penduduk dan keluarga yang ramah di pulau-pulau Raja Ampat itu. Sejak saat itu kawasan Raja Ampat yang semula jarang dikunjungi turis, mendadak menjadi tujuan yang makin terkenal. Penduduk lanjut usia berhasil memperkenalkan pulau itu bukan sebagai destinasi yang sulit ditempuh. Kaum lansia yang sudah pensiun saja dengan mudah bisa berkunjung dan menikmati keindahan alam yang sangat mempesona. Karena keadaan dan pelayanan kesehatan yang membaik, usia penduduk lansia yang bertambah panjang, akibatnya jumlah lansia di seluruh dunia membengkak dengan kecepatan jauh lebih tinggi dari pertumbuhan penduduk alamiah. Dari sekitar satu miliar pada akhir tahun ini, pada tahun 2025 jumlah penduduk lansia diperkirakan menjadi dua kali lipat dan pada tahun 2050 bisa mencapai sekitar 2 miliar. Penduduk lansia di negara berkembang mengikuti pola struktur dan kegiatan yang mirip dengan kegiatan rekannya di negara maju. Di Indonesia, yang pada tahun 2011, di hadapan Wakil Presiden RI, Bapak Prof Dr Boediono, lansia dari berbagai paguyuban dan perkumpulan di Indonesia, mendeklarasikan perhatian dan kepedulian terhadap tiga generasi. Deklarasi itu diwujudkan berupa kegiatan kemasyarakatan yang makin nyata. Para anggota PWRI di Jawa Tengah berhasil membina Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di tingkat desa dan pedukuhan yang jumlahnya melebihi seribu buah.
Banyak Posdaya binaan lansia diisi kegiatan ekonomi dengan memperoleh modal pinjaman dari bank dan bahkan ada sebagian yang memperoleh simpati dan dukungan dana CSR dari perusahaan di daerahnya. Di Jawa Timur PWRI juga bergerak dinamis. Dalam waktu singkat segera setelah Hari Raya Idul Fitri 1436 H, para lansia mengadakan Gebyar Posdaya dengan mengundang seluruh cabangnya menunjukkan kegiatan dalam pembinaan Posdaya di kabupaten dan di desa-desa binaannya. Keadaan sama ditunjukkan oleh PWRI Jawa Barat yang di berbagai cabang di daerahnya diajak langsung menolong keluarga prasejahtera menanam pisang cavendish dengan mengajak keluarga lain di desanya. Setelah pisang beranak, keluarga prasejahtera beramai-ramai menyumbang kepada keluarga prasejahtera lainnya, suatu penyegaran hidup gotong-royong yang dilakukan nyata yaitu memberi perhatian, peduli dan berbuat baik secara langsung. Karena kualitas dan kesehatan penduduk bertambah baik, dengan sendirinya kualitas penduduk lanjut usia berkembang menjadi kekuatan yang sangat luar biasa dalam pembangunan. Penduduk lanjut usia yang makin baik itu, dengan pengalaman dan kearifannya memberikan kontribusi yang sangat tinggi pada peningkatan kemampuan anak bangsanya. Sekarang saja, di negaranegara Afrika, yang akhir-akhir ini terserang penyakit HIV/AIDS, tidak kurang dari 14 juta anak-anak dan penduduk di bawah usia 15 tahun, yang ditinggal mati orang tuanya yang terkena penyakit HIV/AIDS yang mematikan itu, dipelihara oleh kakek dan neneknya yang penduduk lanjut usia. Di Indonesia, jutaan anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya
yang miskin dan mencari sesuap nasi meninggalkan desanya bekerja sebagai nakerwan, di dalam dan di luar negeri, di kampungnya diasuh oleh kakek dan neneknya, penduduk lanjut usia. Penduduk lanjut usia yang ’ditugasi’ di kampung memelihara cucu-cucunya, biarpun tingkat pendidikannya tidak memadai, merupakan pejuang pembangunan mengantar cucu-cucunya meneruskan pendidikan untuk masa depannya yang lebih sejahtera. Fenomena menarik yang dipelopori oleh lansia anggota PWRI itu perlu disebarluaskan kepada keluarga lansia lainnya. Lansia bukan seseorang yang tangguh, tetapi tetap anggota keluarga yang perlu cinta kasih. Lansia merupakan bagian dari keluarga yang pengalamannya membawa berkah kepada anggota keluarga lainnya. Pengalamannya mengurangi kekurangan yang disebabkan karena tingkat pendidikan yang rendah atau karena harta yang terbatas. Seorang lansia dari keluarga miskin telah sanggup hidup lama sekali dalam keadaan miskin, sehingga tatkala menjadi lansia, biarpun sederhana, bisa memberi petunjuk kepada anak cucunya yang miskin untuk bertahan hidup. Lansia seperti itu dapat memacu anak cucu yang dimilikinya untuk bekerja cerdas dan keras agar tidak selamanya berada dalam keadaan miskin. Karena itulah Hari Lansia Sedunia tahun ini harus dijadikan momentum untuk memberi bekal kepada penduduk lanjut usia, dalam setiap kategorinya, agar mampu menjadi penggerak pembangunan bagi tiga generasi dalam lingkungannya. Lansia bekerja cerdas, keras tetapi santai dan ceria ikut membangun anak bangsanya. (Penulis adalah Mantan Menko Kesra dan Taskin/ www.haryono.com)
MUSIBAH MINA SUDAH TERJADI DELAPAN KALI——————————(dari halaman I) Korban terinjak-injak di tahun 2004 adalah 244 orang tewas, pada hari terakhir pelaksanaan ibadah haji. Setahun sebelumnya 14 yang tewas ketika rombongan haji usai jumrah saling dorong dengan rombongan yang baru datang.
Di tahun 2001, ada 35 calon haji tewas terinjak-injak massa di Mina pada hari terakhir ibadah haji. Sedangkan tahun 1998 tak kurang 180 calon haji terinjak-injak, bahkan ada yang terjatuh dari jembatan layang.
Tahun 1994 peristiwa serupa terjadi dengan 270 calon haji meninggal. Namun, yang paling fatal di tahun 1990 ketika massa berdesakan dalam terowongan yang menyebabkan 1.426 orang tewas terinjak-injak. (end)
BILA KEMARAU KASIH MELANDA ANAK—–————————————(dari halaman I) Menurut psikolog Evnie Indranie, self control pada usia anak-anak belum terbentuk dengan baik. Ini bisa dijadikan sebagai warning untuk orangtua dan guru. Orangtua pun harus ikut mengawasi anak. Contoh kekerasan bisa didapatkan dari mana saja. ”Bisa dari game atau tayangan televisi,”
kata Evnie. Apalagi, menurut Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, dunia anak biasanya masih mengimitasi dan meniru. ”Untuk itu, anak perlu mendapat bimbingan agar menjadi lebih baik,” katanya. Sinetron, misalnya, bisa mempe-
ngaruhi anak. Pada 30 April lalu, seorang anak SD bernama Hasrandra meninggal dunia. Hal ini, akibat teman-teman Hasrandra yang memperagakan aksi dari sinetron 7 Manusia Harimau. Mereka menendang, memukul, menaiki, dan mengeroyok Hasrandra. Akhirnya bocah malang itu tewas. (vin)
EDISI KELIMAPULUH TIGA / TH II 25 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2015
12
HARIS FADILLAH
GAUN 2015 RESMI DIMULAI — Ketua Umum Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS), Prof Dr Haryono Suyono (dua kanan), didampingi Kepala Dinas PU Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faizal (kiri), Staf Ahli Menteri (PU-PR) Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat, Dr Lana Winayanti (kedua kiri), dan Ketua Penggerak GAUN 2015 yang juga Ketua Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Dra Ariani Soekanwo (kanan), menggunting pita pada model Portal S tanda dimulainya Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN) 2015, di Kantor Pusat DNIKS, Jakarta, belum lama ini.
Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional 2015 Dimulai
DNIKS Dorong Transportasi Bermartabat DEWAN Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) terus melangkah dan berkiprah. Setelah soft launching Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN) 2015 di Padang, Sumatera Barat pada 18 April 2015, belum lama berselang DNIKS juga melaksanakan Simulasi Portal S Ramah Disabilitas dan Pengiriman Buket GAUN Tahun 2015 di Kantor Pusat DNIKS, Jakarta.
P
ada peringatan Hari Perhubungan Nasional yang dihadiri Ketua Umum DNIKS Prof Dr Haryono Suyono, Kepala Dinas PU Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faizal, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Benjamin Bukit, Ketua Penggerak GAUN 2015 dan Ketua Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Dra Ariani Soekanwo, Staf Ahli Menteri PU-PR Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat, Dr Lana Winayanti itu, DNIKS dengan GAUN-nya mendorong percepatan terwujudnya sarana transportasi umum yang bermartabat, yang ramah terhadap disabilitas dan lansia. ”Harapan kita bersama dengan buku yang didistribusikan ke seluruh Tanah Air ini, GAUN 2015 digaungkan dengan gegapgempita. Maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim saya nyatakan GAUN 2015 dimulai,” kata Ketua Umum DNIKS, Prof Dr Haryono Suyono, sebelum melakukan pengguntingan pita pada model Portal S yang aslinya nanti dibangun di lokasi-lokasi strategis sarana transportasi umum, sehingga transportasi umum menjadi ramah terhadap
disabilitas dan lansia. GAUN 2015 sebelumnya pernah dicanangkan pada zaman Presiden Abdurrahman Wahid di Stasiun Gambir tanggal 4 Juni 2000, namun hingga kini dampaknya nyaris tak terdengar. Begitu pula beberapa fasilitas kemudahan bagi disabilitas yang telah diba-
ngun, sudah banyak yang tidak berfungsi lagi. Oleh karena itu DNIKS sebagai organisasi koordinasi kesejahteraan sosial tingkat nasional bersama anggotanya, bertekad untuk mewujudkan gerakan tersebut, yang dikukuhkan melalui Surat Keputusan Ketua Umum DNIKS Nomor: 1/565/SLL/2015. Gerakan ini bertujuan mewujudkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas dan kaum rentan lainnya dalam masyarakat. Dalam tahapan awal GAUN 2015 difokuskan pada aksesibilitas transportasi umum yang memberikan fasilitas kemudahan bagi disabilitas dan lansia untuk bepergian dalam melakukan berbagai aktivitas sebagai wujud peningkatan kesejahteraan sosial. Fasilitas trasfortasi menjadi prioritas, karena sarana ini sangat penting dalam beraktivitas, men-
HARIS FADILLAH
DUKUNGAN KEMENTERIAN PU-PR — Staf Ahli Menteri PU-PR Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat, Dr Lana Winayanti, memberikan keterangan seputar dukungan dan komitmen pada pembangunan sarana dan prasarana publik yang ramah terhadap disabilitas dan lansia.
cari nafkah, bersekolah, berobat, berekreasi, mengunjungi keluarga, dan aktivitas lainnya bagi semua manusia termasuk penyandang disabilitas, lansia, dan kaum rentan lainnya. ”Gerakan GAUN 2015, merupakan inspirasi dan bentuk nyata kepedulian masyarakat kepada saudara-saudara kita penyandang disabilitas dan kaum rentan lainnya. Mereka hakikatnya sama dengan kita memiliki potensi dan kemampuan untuk berkembang serta hidup layak. Oleh karena itu kesempatan dan kemudahan aksesibilitas fasilitas umum bagi mereka perlu diwujudkan,” kata Prof Haryono, saat soft launching di Padang. Ketua Yayasan Damandiri dan penggagas Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) ini juga berharap GAUN 2015 mengundang banyak perhatian berbagai pihak terkait, yang diarahkan pada langkah-langkah operasional nyata penyediaan fasilitas tersebut. Dapat Dukungan Bak gaung bersambut, gerakan GAUN 2015 mendapat dukungan dari pemerintah pusat, kepala daerah, anggota dewan pusat dan daerah, para kontraktor sarana dan prasarana perhubungan, dunia usaha, masyarakat, dan pihak terkait lainnya. Dukungan itu antara lain diutarakan Kepala Dinas PU Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faizal. ”Saat ini pemerintah DKI Jakarta fokus pada pembangunan MRT (Mass Rapid Transit-red) dulu, sepanjang Soedirman-Thamrin sedang dibangun stasiun-stasiunnya. Nanti kita bangun sarana untuk para disabilitas ini sekalian,” janji Yusmada. Untuk sosialisasi kepada para
pemilik gedung, Yusmada menyatakan memang belum dilakukan. Karena, langkah awal yang harus dilakukan adalah regulasinya terlebih dahulu. ”Setelah itu, baru kemudian pembuatan konsepnya, terus dilegalisasi, baru selanjutnya ada forum public hearing,” tambah Yusmada, yang meyakini Portal S sudah bisa digunakan pada 2018, bersamaan dengan dimulainya pengoperasian MRT. Yusmada juga mengungkapkan pemerintah DKI Jakarta, sangat mendukung dan menyambut baik dorongan yang dilakukan DNIKS, agar dimulainya pembangunan transportasi yang bermartabat, yang di dalamnya ada unsur keberpihakan terhadap pejalan kaki terutama para disabilitas. ”Bahwa pemerintah DKI melalui kami terutama, Dinas Bina Marga Perhubungan, memberikan dukungan yang sangat kuat,” jelasnya. Apalagi, dalam skala makro, ke depan pemerintah DKI Jakarta harus memulai bagaimana menggerakkan orang, moving people. Tidak lagi moving rider. Bukan menggerakkan kendaraan lagi. ”Salah satunya program kita ke depan adalah mengadakan transportasi massal. Yang bisa menggerakkan orang dalam jumlah yang besar dalam satu perjalanan,” kata Yusmada. Dimulai dengan transportasi bus, dengan jalur busway yang sudah 12 koridor dan tahun depan sudah selesai satu koridor layang, yang mulai dibangun dari Tendean, Blok M, sampai Ciledug. Itu koridor yang ke-13, dan nanti akan menyusul koridor 14 dan 15, yang kemungkinan merupakan koridor layang. Saat ini juga sedang berlangsung pembangunan MRT, mulai dari
Lebak Bulus, Blok M, untuk sementara selesai di Dukuh Atas, nanti nyambung ke Kota Tua. ”Itu 2018 direncanakan sudah beroperasi, lanjut nanti dengan Koridor Timur dan Barat, sampai ke Tangerang, ke Kota, ke Sunter, dan Pulogadung,” jelasnya. Ditambahkan, ketika menggerakkan orang, maka ujung dan awalnya dengan berjalan kaki. ”Bagi penyandang disabilitas, mereka menggunakan kursi roda, untuk menuju transportasi bus atau yang menggunakan rel. Begitu juga setelah turun dari kendaraan. Untuk itulah kita sekarang harus bersama-sama menguatkan tekad untuk berpihak kepada pejalan kaki, terutama para disabilitas ini,” kata Yusmada. Karena itu, langkah DNIKS dengan gerakan GAUN 2015, diharapkan memacu percepatan sarana dan prasana yang ideal bagi para pejalan kaki terutam para disabilitas dan lansia. Sebagaimana tekad awal yang digelorakan Prof Haryono, bahwa gerakan GAUN 2015 ini dapat menjadi gerakan nasional dalam mewujudkan pelayanan transportasi umum dan fasilitas akses bagi disabilitas dan lansia. Selanjutnya diharapkan aksesabilitas bagi kaum disabilitas dan kaum rentan lainnya dapat terwujud dalam semua aspek kehidupan di masyarakat, termasuk di rumah sakit, puskesmas, sekolah, perguruan tinggi, tempat ibadah, gedung perkantoran, mal, pasar, sarana hiburan, dan ruang publik lainnya. **
”GAUN 2015 Mendapat Restu Tiga Menteri Kabinet Kerja” G
ERAKAN Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN) 2015 tidak hanya berjalan sendirian, tapi telah mendapatkan sokongan, dan dukungan dari banyak pihak. Termasuk tiga menteri yang ada dalam Kabinet Kerja pemerintahan saat ini. ”GAUN 2015 yang diprakarsai oleh Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) telah mendapat restu dari Menteri Sosial, Menteri PU, dan Menteri Perhubungan,” kata Ketua Penggerak GAUN 2015, Dra Ariani Soekanwo, pada peringatan Hari Perhubungan Nasional dan sekaligus dimulainya Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN) 2015 di Kantor Pusat DNIKS, Jakarta, belum lama ini. ”Kita juga mendapatkan dukungan dari Dinas Bina Marga, Dinas Pertamanan, dan Dinas Perhubungan,” tambahnya. Ketua Bidang Pelayanan dan Re-
habilitasi Sosial DNIKS ini menjelaskan, bahwa DNIKS adalah suatu lembaga koordinasi dari organisasi sosial tingkat nasional yang beranggotakan BK3S dan LKKS di 33 provinsi, dan organisasi sosial nasional, organisasi disabilitas nasional, organisasi relawan di seluruh Indonesia, yang bertujuan untuk mengupayakan kesejahteraan sosial bagi seluruh warga negara Indonesia. DNIKS sebagai suatu NGO, sebagai organisasi sosial, ungkap Dra Ariani, mengadakan gerakan peran serta masyarakat, kampanye kepedulian aksesibilitas transportasi bagi penyandang disabilitas dan lansia, sebagai wujud kesamaan hak dalam hidup berkota, dan sebagai slogan adalah Membangun Transportasi Bermartabat. Kegiatan yang telah direncanakan antara lain pembuatan buket GAUN 2015, pembuatan video GAUN 2015, serta panduan teknis membangun trans-
portasi bermartabat, yang di dalam panduan itu mencantumkan adanya SK Menteri Perhubungn tahun 1999, tentang aksesibilitas bagi penderita cacat, pada saat itu terminologinya demikian, dan orang sakit pada sarana dan prasarana, berisi juga Peraturan Menteri PU Nomor 30 Tahun 2006 tentang Persyaratan Teknis Mengenai Aksesibilitas pada Bangunan dan Lingkungan, serta Panduan Ramah Disabilitas. Kementerian PU-PR Terkait dengan regulasi atau peraturan yang memberikan kemudahan kepada para disabilitas dalam melakukan aktivitasnya, diungkapkan Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat, Dr Lana Winayanti. ”Di Kementerian PU-PR, kita telah menerbitkan beberapa peraturan menteri, untuk meningkatkan aksesibilitas
masyarakat disabilitas ke bangunan dan gedung,” kata Dr Lana. Tahun lalu, tambahnya, Menteri Pekerjaan Umum menerbitkan peraturan menteri untuk jalur pedestrian. ”Jadi di jalur pedestrian itu, diperhatikan jalur untuk para disabilitas. Kemudian di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, semua gedung sudah kita lengkapi dengan fasilitas yang ramah terhadap para disabilitas. Itu menjadi contoh, yang bisa dilihat,” tambahnya. Dra Ariani menambahkan, dengan adanya dukungan berbagai pihak dan restu tiga menteri Kabinet Kerja, bahwa program yang dilakukan DNIKS dengan GAUN-nya, optimistis akan terlaksana. ”Apalagi, ada dukungan yang juga penting adalah dukungan dari para donor, para pengusaha yang telah memberikan partisipasinya di dalam gerakan ini,” pungkasnya. **
Dra Ariani Soekanwo