LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG OPERASI
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2006
DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
LEVEL 1
Kode Unit Judul Unit
Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit
: IPL.OPS.001(1).B............................................................ : Mengoperasikan perlengkapan hubung bagi (PHB) penerangan bangunan sederhana (Rumah tinggal, Sekolah, Rumah ibadah) : IPL.OPS.002(1).B ........................................................... : Mengoperasikan perlengkapan hubung bagi (PHB) penerangan bangunan gedung (kampus, perkan-toran, hotel, apartemen, pasar swalayan, gedung olah raga) : IPL.OPS.003(1).B ........................................................... : Mengoperasikan perlengkapan hubung bagi (PHB) penerangan bangunan industri kecil. : IPL.OPS.008(1).B ......................................................... : Mengoperasikan sistem pembumian. : IPL.OPS.009(1).B ........................................................... : Mengoperasikan PHB Utama dan PHB Cabang : IPL.OPS.010(1).B ……………………………………………………………………… : Mengoperasikan PHB pompa (hydrant, springkler, air bersih, air Kotor/limbah). : IPL.OPS.011(1).B ........................................................... : Mengoperasikan PHB Air Conditioning : IPL.OPS.012(1).B ........................................................... : Mengoperasikan PHB lift, escalator dan conveyor. : IPL.OPS.013(1).B ........................................................... : Mengoperasikan PHB pencahayaan kolam renang. : IPL.OPS.019(1).B ............................................................ : Mengoperasikan catu daya arus searah (DC Power). : IPL.OPS.020(1).B ........................................................... : Mengoperasikan penangkal/penangkap petir. : IPL.OPS.021(1).B ........................................................... : Memasang lampu tanda (lampu lalu lintas, papan reklame, lampu kabut). : IPL.OPS.022(1).B ........................................................... : Mengoperasikan lampu penerangan jalan umum (PJU). : IPL.OPS.023(1).B .............................................................. : Mengoperasikan instalasi listrik bangunan sederhana (rumah tinggal, sekolah, rumah, ibadah). : IPL.OPS.024(1).B ........................................................... : Mengoperasikan instalasi listrik bangunan gedung (kampus, perkantoran, hotel, apartemen, pasar swalayan, gedung olah raga) : IPL.OPS.025(1).B ........................................................... : Mengoperasikan instalasi listrik bangunan industri kecil. : IPL.OPS.026(1).B ........................................................... : Mengoperasikan instalasi listrik bangunan industri menengah.
1
4
7 10 13 17 20 23 26 29 32 35 38 41
44
47 50
i
Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit
LEVEL 2
Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit Kode Unit Judul Unit
: : : : : :
IPL.OPS.031(1).B ........................................................... Mengoperasikan instalasi listrik air conditioning (AC). IPL.OPS.033(1).B ........................................................... Mengoperasikan instalasi listrik pencahayaan kolam renang. IPL.OPS.034(1).B ........................................................... Mengoperasikan instalasi catu daya arus arus searah (DC power).
: IPL.OPS.004(2).B ........................................................... : Mengoperasikan perlengkapan hubung bagi (PHB) penerangan bangunan industri menengah. : IPL.OPS.005(2).B ........................................................... : Mengoperasikan perlengkapan hubung bagi (PHB) penerangan bangunan industri besar. : IPL.OPS.006(2).B ........................................................... : Mengoperasikan perlengkapan hubung bagi (PHB) penerangan bangunan industri khusus. : IPL.OPS.007(2).B ........................................................... : Mengoperasikan perlengkapan hubung bagi (PHB) penerangan bangunan rumah sakit. : IPL.OPS.014(2).B .......................................................... : Mengoperasikan Programable Logic Control (PLC). : IPL.OPS.015(2).B ........................................................... : Mengoperasikan sistem SCADA. : IPL.OPS.017(2).B ........................................................... : Mengoperasikan PLC dan DCS. : IPL.OPS.018(2).B ........................................................... : Mengoperasikan PLC dan SCADA. : IPL.OPS.027(2).B ........................................................... : Mengoperasikan instalasi listrik bangunan industri besar. : IPL.OPS.028(2).B ......................................................... : Mengoperasikan instalasi listrik bangunan industri khusus. : IPL.OPS.029(2).B ........................................................... : Mengoperasikan instalasi listrik pompa (hydrant, springkler, air bersih dan air kotor/limbah). : IPL.OPS.030(2).B ........................................................... : Mengoperasikan instalasi listrik bangunan rumah sakit. : IPL.OPS.032(2).B ........................................................... : Mengoperasikan instalasi listrik lift, escalator dan conveyor. : IPL.OPS.035(2).B ........................................................... : Mengoperasikan instalasi otomasi listrik industri. : IPL.OPS.036(2).B ............................................................ : Mengoperasikan instalasi otomasi listrik industri khusus. : IPL.OPS.037(2).B ............................................................ : Mengoperasikan instalasi otomasi listrik rumah sakit.
53 56 59
62 65 68 71 74 77 80 83 86 89 92 95 98 101 104 107
ii
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI LEVEL 1
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
:
IPL.OPS.001(1).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan perlengkapan hubung bagi (PHB) penerangan bangunan sederhana (Rumah tinggal, Sekolah, Rumah ibadah)
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan PHB tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang digunakan untuk penerangan bangunan sederhana (rumah tinggal, sekolah, rumah ibadah), sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PHB.
1.1 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.2 Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian PHB, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.3 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.4 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.5 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan PHB.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP.
1
2.3 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar konstruksi dan standar Operasi 2.4 Pemasangan sepatu kabel pada PHB dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual. 2.5 Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB diperiksa dan nilainya harus sesuai dengan standar operasi PHB. 2.6 Pemberian tegangan pada PHB dan instalasi jurusan PHB dilaksanakan sesuai standar operasi. 3. Memeriksa operasi PHB.
3.1 Tegangan pada PHB setiap fase diperiksa dengan tester tegangan dan diukur sesuai SOP. 3.2 Urutan fase R, S dan T pada PHB diperiksa dengan tester putaran fase sesuai SOP. 3.3 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dilaksanakan sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.5 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Instruksi Manual dari instalasi dan perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
2
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3. 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan PHB. 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4
4.
Bahan Listrik. Teori Listrik Dasar. Alat ukur dan pengukuran listrik. Peralatan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR).
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan tegangan rendah. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi dan peralatan JTR. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
3
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI Kode Unit
: IPL.OPS.002(1).B
Judul Unit
: Mengoperasikan perlengkapan hubung bagi (PHB) penerangan bangunan gedung (kampus, perkantoran, hotel, apartemen, pasar swalayan, gedung olah raga)
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan PHB tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang digunakan untuk penerangan bangunan gedung (kampus, perkantoran, hotel, apartemen, pasar swalayan, gedung olah raga), sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PHB.
1.1 Perintah yang diterima diperiksa memastikan bahwa instruksi dilaksanakan sesuai SOP.
untuk dapat
2. Mengoperasikan PHB.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP.
1.2 Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian PHB, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.3 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.4 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.5 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
4
2.3 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP. 2.4 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar konstruksi dan estándar Operasi 2.5 Pemasangan sepatu kabel pada PHB dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual. 2.6 Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB diperiksa dan nilainya harus sesuai dengan standar operasi PHB. 2.7 Pemberian tegangan pada PHB dan instalasi jurusan PHB dilaksanakan sesuai standar operasi. 3. Memeriksa operasi PHB.
3.1 Tegangan pada PHB setiap fase diperiksa dan diukur sesuai SOP. 3.2 Urutan fase R, S dan T pada PHB diperiksa dengan tester putaran fase sesuai SOP. 3.3 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurus dilaksanakan sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.5 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; 2. Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 3. Instruksi Manual dari instalasi dan perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; 4. Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; 5. Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 5
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3. 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan PHB. 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Teori Listrik Dasar. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Peralatan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR). Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 5.2 5.3
6.
Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan tegangan rendah. Orientasi lapangan pada operasi dan peralatan JTR. PUIL 2000.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
6
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI Kode Unit
: IPL.OPS.003(1).B
Judul Unit
: Mengoperasikan perlengkapan hubung bagi (PHB) penerangan bangunan industri kecil.
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan PHB tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang digunakan untuk penerangan bangunan industri kecil, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PHB.
1.1 Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian PHB, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan PHB.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP. 2.3 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP.
7
2.4 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar konstruksi dan estándar Operasi 2.5 Pemasangan sepatu kabel pada PHB dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual. 2.6 Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB diperiksa dan nilainya harus sesuai dengan standar operasi PHB. 2.7 Pemberian tegangan pada PHB dan instalasi jurusan PHB dilaksanakan sesuai standar operasi. 3. Memeriksa operasi PHB.
3.1 Tegangan pada PHB setiap fase diperiksa dengan tester tegangan dan diukur sesuai SOP. 3.2 Urutan fase R, S dan T pada PHB diperiksa dengan tester putaran fase sesuai SOP. 3.3 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dilaksanakan sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.5 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; 2. Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 3. Instruksi Manual dari instalasi dan perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; 4. Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; 5. Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 8
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3. 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan PHB. 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Peralatan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR). Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 5.2 5.3
6.
Dasar operasi dan pemeliharaan PHB tegangan rendah. Orientasi lapangan pada operasi dan peralatan JTR. PUIL 2000.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
9
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
: IPL.OPS.008(1).B
Judul Unit
: Mengoperasikan sistem pembumian.
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem pembumian, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian sistem pembumian.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Gambar satu garis instalasi jaringan yang berkaitan dengan pengoperasian sistem pembumian diperiksa sesuai SOP dan dokumen yang ditetapkan perusahaan. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Data/karakteristik dari tipe sistem pembumian dipahami sesuai standar daerah sistem pembumian dan standar konstruksi. 1.4 Data hasil ukur nilai tahanan sistem pembumian diperiksa sesuai standar operasi dan SOP. 1.5 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.7 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Pengukuran nilai tahanan sistem pengoperasian pembumian dilaksanakan sesuai instruction sistem pembumian. manual alat ukur sistem pembumian dan SOP. 2.2 Nilai tahanan sistem pembumian, sesuai standar konstruksi dan peraturan Instalasi tenaga listrik (PUIL).
10
2.3 Pemeriksaan kawat pembumian/batang arde dilaksanakan sesuai standar konstruksi. 2.4 Pemasangan electrode pembumian yang berupa plat/batang arde tambahan atau jenis lainnya untuk menurunkan nilai tahanan pembumian dilaksanakan sesuai standar konstruksi. 3. Memeriksa hasil pengoperasian.
3.1 Sistem pembumian yang dioperasikan diperiksa sesuai prosedur operasi dan SOP.
4. Membuat laporan pengoperian.
4.1 Laporan pekerjaan pemeliharaan dibuat sesuai prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. 4.2 Dalam berkas laporan pengukuran dilampirkan gambar satu garis instalasi sistem pembumian dengan kondisi nilai sistem pentanahan, sesuai standar gambar jaringan beroperasi.
I.
PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. SOP (Standing Operation Prosedure) pengoperasian sistem pembumian (arde) yang berlaku di perusahaan; 2. Gambar instalasi sistem pembumian yang akan dioperasikan; 3. Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 4. Instruksi Manual dari instalasi pembumian dan peralatannya; 5. Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3; 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk memelihara sistem pembumian; 1.3 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik; 1.4 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi.
11
2. Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Sistem Pembumian. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
4. Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA). 5. Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 5.2 5.3
Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi tegangan rendah. Orientasi lapangan pada operasi sistem pembumian dan peralatannya. PUIL 2000.
6. Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
12
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
: IPL.OPS.009(1).B
Judul Unit
: Mengoperasikan PHB Utama dan PHB Cabang
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan PHB utama dan PHB cabang tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PHB.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian PHB, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
13
2. Mengoperasikan PHB utama dan PHB cabang.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP. 2.3 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar konstruksi dan estándar Operasi 2.4 Pemasangan sepatu kabel pada PHB dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual. 2.5 Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB diperiksa dan nilainya harus sesuai dengan standar operasi PHB. 2.6 Pemberian tegangan pada PHB dan instalasi percabangan PHB dilaksanakan sesuai standar operasi.
3. Memeriksa operasi PHB.
3.1 Tegangan pada PHB setiap fase diperiksa dan diukur sesuai SOP. 3.2 PHB dan peralatannya diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan. 3.3 Urutan fase R, S dan T pada PHB diperiksa dengan tester putaran fase sesuai SOP. 3.4 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.5 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.6 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1.
Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi 14
2. 3. 4. 5.
perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Instruksi Manual dari instalasi dan perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3. 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan PHB. 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Peralatan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR). Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan tegangan rendah. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi dan peralatan JTR. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci.
No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika
1
B C D E
1 1 1 1 15
F G
Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1 1
16
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI Kode Unit
: IPL.OPS.010(1).B
Judul Unit
: Mengoperasikan PHB pompa (hydrant, springkler, air bersih, air Kotor/limbah).
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan PHB tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang digunakan untuk pompa (hydrant, spring-kler, air bersih, air kotor/limbah, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PHB.
1.1 Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian PHB, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan PHB pompa.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP. 2.3 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar konstruksi dan estándar Operasi
17
2.4 Pemasangan sepatu kabel pada PHB dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual. 2.5 Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB diperiksa dan nilainya harus sesuai dengan standar operasi PHB. 2.6 Pemberian tegangan pada instalasi PHB dilaksanakan sesuai standar operasi. 3. Memeriksa operasi PHB.
3.1 Tegangan pada PHB setiap fase diperiksa dengan tester tegangan dan diukur sesuai SOP. 3.2 PHB dan peralatannya diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan. 3.3 Urutan fase R, S dan T pada PHB diperiksa dengan tester putaran fase sesuai SOP. 3.4 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabangan dilaksana-kan sesuai SOP. 3.5 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.6 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. 2. 3. 4. 5.
Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi perlengkapan hubung bagi (PHB) Pompa tegangan rendah; Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Instruksi Manual dari instalasi dan perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 18
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3. 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan PHB. 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Peralatan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR). Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan tegangan rendah. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi Pompa dan peralatannya. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
19
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI Kode Unit
:
IPL.OPS.011(1).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan PHB Air Conditioning
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan PHB tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang digunakan untuk Air Conditioning sesuai, instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PHB.
1.1 Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian PHB, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan PHB air conditioning.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP. 2.3 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar konstruksi dan estándar Operasi
20
2.4 Pemasangan sepatu kabel pada PHB dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual. 2.5 Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB diperiksa dan nilainya harus sesuai dengan standar operasi PHB. 2.6 Pemberian tegangan pada instalasi PHB dilaksanakan sesuai standar operasi. 3. Memeriksa operasi PHB.
3.1 Tegangan pada PHB setiap fase diperiksa dengan tester tegangan dan diukur sesuai SOP. 3.2 PHB dan peralatannya diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan. 3.3 Urutan fase R, S dan T pada PHB diperiksa dengan tester putaran fase sesuai SOP. 3.4 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.5 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.6 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi perlengkapan hubung bagi (PHB) Air Conditioning tegangan rendah; 2. Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 3. Instruksi Manual dari instalasi dan perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; 4. Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; 5. Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 21
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3. 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan PHB. 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Peralatan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR). Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan tegangan rendah. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi Air Conditioning dan peralatan. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
22
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
: IPL.OPS.012(1).B
Judul Unit
: Mengoperasikan PHB lift, escalator dan conveyor.
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan PHB tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang digunakan untuk lift, escalator dan conveyor, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PHB.
1.1 Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian PHB, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan PHB lift, escalator dan conveyor.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP. 2.3 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar konstruksi dan estándar Operasi
23
2.4 Pemasangan sepatu kabel pada PHB dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual. 2.5 Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB diperiksa dan nilainya harus sesuai dengan standar operasi PHB. 2.6 Pemberian tegangan pada instalasi PHB dilaksanakan sesuai standar operasi. 3. Memeriksa operasi PHB.
3.1 Tegangan pada PHB setiap fase diperiksa dengan tester tegangan dan diukur sesuai SOP. 3.2 PHB dan peralatannya diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan. 3.3 Urutan fase R, S dan T pada PHB diperiksa dengan tester putaran fase sesuai SOP. 3.4 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan dilaksanakan sesuai SOP. 3.5 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.6 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi perlengkapan hubung bagi (PHB) lift, escalator dan conveyor tegangan rendah; 2. Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 3. Instruksi Manual dari instalasi dan perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; 4. Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; 5. Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
24
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3. 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan PHB. 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Peralatan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR). Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan tegangan rendah. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi lift, escalator, conveyor dan peralatannya. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
25
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI Kode Unit
:
IPL.OPS.013(1).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan PHB pencahayaan kolam renang.
Deskripsi Unit :
ELEMEN KOMPETENSI
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan PHB tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang digunakan untuk pencahayaan kolam renang, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku. KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PHB.
1.1 Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian PHB, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan PHB pencahayaan kolam renang.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP. 2.3 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar konstruksi dan estándar Operasi
26
2.4 Pemasangan sepatu kabel pada PHB dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual. 2.5 Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB diperiksa dan nilainya harus sesuai dengan standar operasi PHB. 2.6 Pemberian tegangan pada instalasi PHB dilaksanakan sesuai standar operasi/SOP. 3. Memeriksa operasi PHB.
3.1 Tegangan pada PHB setiap fase diperiksa dengan tester tegangan dan diukur sesuai SOP. 3.2 PHB dan peralatannya diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan. 3.3 Urutan fase R, S dan T pada PHB diperiksa dengan tester putaran fase sesuai SOP. 3.4 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabangan dilaksana-kan sesuai SOP. 3.5 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.6 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi perlengkapan hubung bagi (PHB) pencahayaan kolam renang; 2. Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 3. Instruksi Manual dari instalasi dan perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; 4. Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; 5. Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 27
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3. 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan PHB. 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Peralatan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR). Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan tegangan rendah. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi pencahayaan kolam renang dan peralatannya. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
28
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI Kode Unit
: IPL.OPS.019(1).B
Judul Unit
: Mengoperasikan catu daya arus searah (DC Power).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan catu daya arus searah (DC Power), sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku. ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian catu daya arus searah.
1.1 Gambar satu garis instalasi catu daya arus searah dan gambar pengawatan peralatan dipahami sesuai standar operasi. 1.2 Instrumen ukur besaran listrik (Amper, Volt dan watt meter) diidentifikasi sesuai batasan penunjukan dan SOP. 1.3 Batere/accumulator diperiksa tingkat PH keasaman/kebasaannya, sesuai SOP dan instruksi manual. 1.4 Ruang batere/accumulator diperiksa sesuai dengan persyaratan K3, tentang bahaya reaksi kimia. 1.6 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.7 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan catu daya instalasi arus searah.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksa-naan pekerjaan pengoperasian catu daya arus searah, sesuai SOP. 2.2 Peralatan/material DC Power dioperasikan dengan tidak mengurangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan. 2.3 Pengoperasian sistem catu daya instalasi arus searah dilaksanakan sesuai instruksi manual dan SOP.
29
3. Memeriksa Pekerjaan
3.1 Pemeriksaan sistem catu daya instalasi arus searah dilaksanakan sesuai standar operasi. 3.2 3.3 3.4
3.5 3.6 4. Membuat laporan.
I.
Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai prosedur dan SOP. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian,tahanan isolasi, dan polaritas sesuai persyaratan. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara malakukan pengidentifikasian. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
4.1 Laporan perakitan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku. 4.2 Berita acara perakitan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1. Instruksi Manual dari masing-masing peralatan instalasi catu daya (DC power); 2. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian catu daya arus searah (DC power); 3. Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 4. Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; 5. Gambar satu garis dan gambar pengawatan sistem catu daya arus searah (DC power); 6. Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya 1.1 Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1.2 Merapikan Peralatan dan tempat kerja/ sesuai dengan
30
standar lingkungan ditempat kerja 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram 1.4 Menggunakan hand tools & power tools 2. Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7
Bahan Listrik Alat Ukur dan Pengukuran Listrik Dasar Teori Listrik Dasar Instalasi Listrik Teknik Elektronika Catu daya arus searah Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
4. Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau Elektronika atau SMU IPA). 5. Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan DC power. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi DC power. 5.3 PUIL 2000. 6. Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
31
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
: IPL.OPS.020(1).B
Judul Unit
: Mengoperasikan penangkal/penangkap petir.
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan penangkal/penangkap petir sesuai, instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian penangkal petir.
1.1 Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian penangkal/penangkap petir, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan penangkal petir.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik instalasi penangkal/ penangkap petir diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP. 2.3 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar konstruksi dan estándar Operasi
32
2.4 Pemasangan sambungan pada penangkal/ penangkap petir dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual. 3. Memeriksa operasi penangkal petir.
3.1 Penangkal/penangkap petir dan peralatannya diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan. 3.2 Penangkal/penangkap petir dan peralatannya diperiksa kelayakan fungsi bekerjanya, sesuai instruksi manual dan SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. 2. 3. 4. 5.
Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi penangkal/penangkap petir; Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Instruksi Manual dari instalasi dan perlengkapan penangkal/ penangkap petir; Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3. 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan PHB. 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik. 33
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 Bahan Listrik. 3.2 Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. 3.3 Teori Listrik Dasar. 3.4 Sistem Pembumian. 3.5 Penangkal/penangkap petir dan peralatannya. 3.6 Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
4.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan penangkal petir. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi penangkal petir. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
34
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI Kode Unit
: IPL.OPS.021(1).B
Judul Unit
: Memasang lampu tanda (lampu lalu lintas, papan reklame, lampu kabut).
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan lampu tanda (lampu lalu lintas, papan reklame, lampu kabut). sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian tanda.
1.1 Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian lampu tanda, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan lampu tanda.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik lampu tanda diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP. 2.3 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar konstruksi dan SOP.
35
2.4 Pemasangan sepatu kabel pada instalasi lampu tanda dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual. 2.5 Karakteristik dan rating lampu yang dipasang pada lampu tanda diperiksa, sesuai dengan standar operasi dan SOP. 2.6 Pemberian tegangan pada instalasi lamp[u tanda dilaksanakan sesuai standar operasi dan SOP. 3. Memeriksa operasi PJU.
3.1 Tegangan pada Panel lampu tanda setiap fase diperiksa dengan tester tegangan dan diukur sesuai SOP. 3.2 Instalasi lampu tanda dan peralatannya diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan. 3.3 Urutan fase R, S dan T pada panel diperiksa dengan tester putaran fase sesuai SOP. 3.4 Pengukuran beban lampu tanda untuk masing-masing jurusan instalasi dilaksanakan sesuai SOP. 3.5 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.6 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. 2. 3. 4. 5.
Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi lampu tanda; Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Instruksi Manual dari instalasi lampu tanda dan perlengkapannya; Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan 36
pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3. 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan lampu tanda. 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Teknik Penerangan. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan lampu tanda. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi lampu tanda. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
37
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
:
IPL.OPS.022(1).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan lampu penerangan jalan umum (PJU).
Deskripsi Unit :
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan lampu penerangan jalan umum (PJU), sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PJU.
1.1 Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian PJU, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksana-kan sesuai SOP. 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan PJU.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik PJU diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP. 2.3 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar konstruksi dan SOP.
38
2.4 Pemasangan sepatu kabel pada instalasi PJU dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual. 2.5 Karakteristik dan rating lampu yang dipasang pada PJU diperiksa, sesuai dengan standar operasi PJU dan SOP. 2.6 Pemberian tegangan pada instalasi PJU dilaksanakan sesuai standar operasi dan SOP. 3. Memeriksa operasi PJU.
4.1 Tegangan pada Panel PJU setiap fase diperiksa dengan tester tegangan dan diukur sesuai SOP. 4.2 Instalasi PJU dan peralatannya diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan. 4.3 Urutan fase R, S dan T pada PHB diperiksa dengan tester putaran fase sesuai SOP. 4.4 Pengukuran beban PJU untuk masingmasing jurusan instalasi dilaksanakan sesuai SOP. 4.5 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 4.6 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi penerangan jalan umum (PJU); 2. Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 3. Instruksi Manual dari instalasi PJU dan perlengkapannya; 4. Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; 5. Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
39
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3. 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan PJU. 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Teknik Penerangan. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan PJU. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi PJU. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
40
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
: IPL.OPS.023(1).B
Judul Unit
: Mengoperasikan instalasi listrik bangunan sederhana (rumah tinggal, sekolah, rumah, ibadah).
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan instalasi listrik bangunan sederhana tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian instalasi listrik.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoor-dinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
41
2. Mengoperasikan instalasi listrik.
2.1 Penyambungan dan terminasi kabel dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP. 2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP. 2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan. 2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik dilaksanakan sesuai SOP.
3. Memeriksa operasi instalasi.
3.1 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual. 3.2 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur dan format yang ditetapkan perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi listrik tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang terkait; 2. Dokumen dari instalasi dan peralatan yang terpasang; 3. Instruksi manual dari peralatan yang tyerpasang; 4. Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 5. Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
42
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3; 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan instalasi tegangan rendah; 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi; 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Instalasi listrik penerangan dan tenaga tegangan rendah. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi listrik. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi instalasi listrik. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
43
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
: IPL.OPS.024(1).B
Judul Unit
: Mengoperasikan instalasi listrik bangunan gedung (kampus, perkantoran, hotel, apartemen, pasar swalayan, gedung olah raga)
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan instalasi listrik bangunan gedung tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian instalasi listrik.
1.1 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan instalasi listrik.
2.1 Penyambungan dan terminasi kabel dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP. 2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP. 2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan. 2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik dilaksanakan sesuai SOP.
44
3. Memeriksa operasi instalasi.
3.1 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual. 3.2 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur dan format yang ditetapkan perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi listrik tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang terkait; 2. Dokumen dari instalasi dan peralatan yang terpasang; 3. Instruksi manual dari peralatan yang tyerpasang; 4. Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 5. Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3; 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan instalasi tegangan rendah; 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi; 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal. 45
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Instalasi listrik penerangan dan tenaga tegangan rendah. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi listrik. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi instalasi listrik. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
46
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
: IPL.OPS.025(1).B
Judul Unit
: Mengoperasikan instalasi listrik bangunan industri kecil.
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan instalasi listrik bangunan industri kecil tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian instalasi listrik.
1.1 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan instalasi listrik.
2.1 Penyambungan dan terminasi kabel dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP. 2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP. 2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan. 2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik dilaksanakan sesuai SOP.
47
3. Memeriksa operasi instalasi.
3.1 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual. 3.2 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur dan format yang ditetapkan perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi listrik tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang terkait; 2. Dokumen dari instalasi dan peralatan yang terpasang; 3. Instruksi manual dari peralatan yang terpasang; 4. Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 5. Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3; 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan instalasi tegangan rendah; 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi; 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
48
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Instalasi listrik penerangan dan tenaga tegangan rendah. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi listrik. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi instalasi listrik. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
49
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
:
IPL.OPS.026(1).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan instalasi listrik bangunan industri menengah.
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan instalasi listrik bangunan industri menengah tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian instalasi listrik.
1.1 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan instalasi listrik.
2.1 Penyambungan dan terminasi kabel dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP. 2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP. 2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan. 2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik dilaksanakan sesuai SOP.
50
3. Memeriksa operasi instalasi.
4. Membuat laporan
I.
3.1 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual. 3.2 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP. 4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur dan format yang ditetapkan perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi listrik tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang terkait; 2. Dokumen dari instalasi dan peralatan yang terpasang; 3. Instruksi manual dari peralatan yang terpasang; 4. Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 5. Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3; 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan instalasi tegangan rendah; 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi; 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
51
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Instalasi listrik penerangan dan tenaga tegangan rendah. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi listrik. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi instalasi listrik. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
52
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
: IPL.OPS.031(1).B
Judul Unit
: Mengoperasikan instalasi listrik air conditioning (AC).
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan instalasi listrik air conditioning (AC) tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian instalasi listrik.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
53
2. Mengoperasikan instalasi listrik.
2.1 Penyambungan dan terminasi kabel dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP. 2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP. 2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan. 2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik dilaksanakan sesuai SOP. 2.5 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual.
3. Memeriksa operasi instalasi.
3.1 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.2 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur dan format yang ditetapkan perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi listrik tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang terkait; 2. Dokumen dari instalasi dan peralatan yang terpasang; 3. Instruksi manual dari peralatan yang terpasang; 4. Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 5. Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
54
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.5 Melaksanakan ketentuan mengenai K3; 1.6 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan instalasi tegangan rendah; 1.7 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi; 1.8 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Instalasi listrik penerangan dan tenaga tegangan rendah. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi listrik. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi instalasi listrik. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
55
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
:
IPL.OPS.033(1).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan instalasi listrik pencahayaan kolam renang.
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan instalasi listrik pencahayaan kolam renang tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian instalasi listrik.
1.1 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan instalasi listrik.
2.1 Penyambungan dan terminasi kabel dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP. 2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP. 2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan. 2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik dilaksanakan sesuai SOP.
56
3. Memeriksa operasi instalasi.
3.1 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual. 3.2 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabang-an dilaksanakan sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur dan format yang ditetapkan perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. 2. 3. 4. 5.
Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi listrik tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang terkait; Dokumen dari instalasi dan peralatan yang terpasang; Instruksi manual dari peralatan yang tyerpasang; Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3; 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan instalasi tegangan rendah; 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi; 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
57
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Instalasi listrik penerangan dan tenaga tegangan rendah. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi listrik. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi instalasi listrik. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
58
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
: IPL.OPS.034(1).B
Judul Unit
: Mengoperasikan instalasi catu daya arus arus searah (DC power).
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan instalasi catu daya arus searah (DC power), sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian instalasi listrik.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan instalasi listrik.
dipahami
2.1 Penyambungan dan terminasi kabel dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP. 2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP. 2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan. 2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik dilaksanakan sesuai SOP.
59
3. Memeriksa operasi instalasi.
3.1 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual. 3.2 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilaku-kan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur dan format yang ditetapkan perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. 2. 3. 4. 5.
Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi listrik tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang terkait; Dokumen dari instalasi dan peralatan yang terpasang; Instruksi manual dari peralatan yang terpasang; Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3; 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan instalasi tegangan rendah; 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi; 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
60
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Instalasi listrik penerangan dan tenaga tegangan rendah. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 5.2 5.3
6.
Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi listrik. Orientasi lapangan pada operasi instalasi listrik. PUIL 2000.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
1 1 1 1 1 1
61
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI LEVEL 2
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
: IPL.OPS.004(2).B
Judul Unit
: Mengoperasikan perlengkapan hubung bagi (PHB) penerangan bangunan industri menengah
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur dan penanggulangan masalah operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan PHB tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang digunakan untuk penerangan bangunan industri menengah, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PHB.
1.1 Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian PHB, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan sesuai SOP 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan PHB.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP. 2.3 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP.
62
2.4 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar konstruksi dan estándar Operasi 2.5 Pemasangan sepatu kabel pada PHB dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual. 2.6 Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB diperiksa dan nilainya harus sesuai dengan standar operasi PHB. 2.7 Pemberian tegangan pada PHB dan instalasi jurusan PHB dilaksanakan sesuai standar operasi. 3. Memeriksa operasi PHB.
3.1 Tegangan pada PHB setiap fase diperiksa dengan tester tegangan dan diukur sesuai SOP. 3.2 PHB dan peralatannya diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan. 3.3 Urutan fase R, S dan T pada PHB diperiksa dengan tester putaran fase sesuai SOP. 3.4 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dilaksanakan sesuai SOP. 3.5 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.6 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; 2. Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 3. Instruksi Manual dari instalasi dan perlengkapan hubung bagi 63
(PHB) tegangan rendah; 4. Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; 5. Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3. 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan PHB. 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Peralatan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR). Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1
Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan tegangan rendah. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi dan peralatan JTR. 5.3 PUIL 2000. 6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
2 2 1 1 2 1
64
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
:
IPL.OPS.005(2).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan perlengkapan hubung bagi (PHB) penerangan bangunan industri besar.
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur dan penanggulangan masalah operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan PHB tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang digunakan untuk penerangan bangunan industri besar, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PHB.
1.1 Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian PHB, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan PHB.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP. 2.3 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP.
65
2.4 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar konstruksi dan estándar Operasi 2.5 Pemasangan sepatu kabel pada PHB dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual. 2.6 Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB diperiksa dan nilainya harus sesuai dengan standar operasi PHB. 2.7 Pemberian tegangan pada PHB dan instalasi jurusan PHB dilaksanakan sesuai standar operasi. 3. Memeriksa operasi PHB.
3.1 Tegangan pada PHB setiap fase diperiksa dengan tester tegangan dan diukur sesuai SOP. 3.2 PHB dan peralatannya diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan. 3.3 Urutan fase R, S dan T pada PHB diperiksa dengan tester putaran fase sesuai SOP. 3.4 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dilaksanakan sesuai SOP. 3.5 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.6 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; 2. Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 3. Instruksi Manual dari instalasi dan perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; 66
4. Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; 5. Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3. 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan PHB. 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik. 2. Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Peralatan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR). Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
4. Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA). 5 Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 5.2 5.3
Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan tegangan rendah. Orientasi lapangan pada operasi dan peralatan JTR. PUIL 2000.
6. Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
2 2 1 1 2 1
67
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
:
IPL.OPS.006(2).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan perlengkapan hubung bagi (PHB) penerangan bangunan industri khusus.
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur dan penanggulangan masalah operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan PHB tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang digunakan untuk penerangan bangunan industri khusus, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PHB.
1.1 Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian PHB, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan PHB.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP. 2.3 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP.
68
2.4 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar konstruksi dan estándar Operasi 2.5 Pemasangan sepatu kabel pada PHB dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual. 2.6 Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB diperiksa dan nilainya harus sesuai dengan standar operasi PHB. 2.7 Pemberian tegangan pada PHB dan instalasi jurusan PHB dilaksanakan sesuai standar operasi. 3. Memeriksa operasi PHB.
3.1 Tegangan pada PHB setiap fase diperiksa dengan tester tegangan dan diukur sesuai SOP. 3.2 PHB dan peralatannya diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan. 3.3 Urutan fase R, S dan T pada PHB diperiksa dengan tester putaran fase sesuai SOP. 3.4 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dilaksanakan sesuai SOP. 3.5 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.6 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; 2. Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 3. Instruksi Manual dari instalasi dan perlengkapan hubung bagi 69
(PHB) tegangan rendah; 4. Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; 5. Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3. 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan PHB. 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik. 2. Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Peralatan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR). Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
4. Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA). 5. Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 5.2 5.3
Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan tegangan rendah. Orientasi lapangan pada operasi dan peralatan JTR. PUIL 2000.
6. Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
2 2 1 1 2 1
70
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
:
IPL.OPS.007(2).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan perlengkapan hubung bagi (PHB) penerangan bangunan rumah sakit.
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur dan penanggulangan masalah operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan PHB tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang digunakan untuk penerangan bangunan rumah sakit, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PHB.
1.1 Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian PHB, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan PHB.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP. 2.3 Pemasangan dan fisik PHB diperiksa sesuai gambar konstruksi dan SOP.
71
2.4 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar konstruksi dan estándar Operasi 2.5 Pemasangan sepatu kabel pada PHB dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual. 2.6 Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB diperiksa dan nilainya harus sesuai dengan standar operasi PHB. 2.7 Pemberian tegangan pada PHB dan instalasi jurusan PHB dilaksanakan sesuai standar operasi. 3. Memeriksa operasi PHB.
3.1 Tegangan pada PHB setiap fase diperiksa dengan tester tegangan dan diukur sesuai SOP. 3.2 Urutan fase R, S dan T pada PHB diperiksa dengan tester putaran fase sesuai SOP. 3.3 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dilaksanakan sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.5 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. 2. 3. 4. 5.
Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Instruksi Manual dari instalasi dan perlengkapan hubung bagi (PHB) tegangan rendah; Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 72
II. ACUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 1.2 1.3 1.4
Melaksanakan ketentuan mengenai K3. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan PHB. Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2. Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Peralatan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR). Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
4. Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA). 5. Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1
Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan tegangan rendah. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi dan peralatan JTR. 5.3 PUIL 2000. 6. Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
1
B C D E F G
2 2 1 1 2 1
73
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI Kode Unit
:
IPL.OPS.014(2).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan Programable Logic Control (PLC).
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur dan penanggulangan masalah operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan PLC, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PLC.
1.1 Gambar pengawatan dan gambar konfigurasi satu garis yang berkaitan dengan pengo-perasian PLC, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Perintah yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan PLC.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Pemasangan dan fisik PLC beserta catu daya diperiksa sesuai instruksi manual dan SOP. 2.3 Bila terdapat CPU dan Modem maka CPU diloading dengan program yang sesuai untuk operasi PLC dan Modem disiapkan, sesuai instruksi manual dan SOP.
74
3. Memeriksa operasi PLC.
3.1 PLC dan peralatannya diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan. 3.2 PLC dan peralatannya diperiksa fungsi bekerjanya, sesuai instruksi manual dan SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan.
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi Programable Logic Control (PLC); 2. Prosedur perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 3. Instruksi Manual dari instalasi dan perlengkapan Programable Logic Control (PLC); 4. Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; 5. Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3. 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan PLC. 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik. 2. Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
75
3. Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Teknik Elektronika. PLC dan Peralatannya. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
4. Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau Elektronika atau SMU IPA). 5. Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan sistem PLC. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi PLC dan peralatannya. 5.3 PUIL 2000. 6. Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
2
B C D E F G
2 1 1 1 2 2
76
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
:
IPL.OPS.015(2).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan sistem SCADA.
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur prosedur dan penanggulangan masalah operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem SCADA, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian sistem SCADA.
1.1 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.2 Alat loading data, alat ukur (osciloscope) dan alat bantu yang di butuhkan disiapkan sesuai instruksi manual dan standar operasi sistem SCADA. 1.3 Gambar pengawatan sistem SCADA dan catu dayanya dipahami sesuai instruksi manual. 1.4 Software dari program operasi sistem SCADA dipahami sesuai instruction manual dan SOP sistem SCADA. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan sistem SCADA.
2.1 Pengawatan sistem SCADA dan catu daya dari sistem PHB-UPS diperiksa sesuai instruksi manual dan SOP. 2.2 Komputer diloading dengan program, sesuai standar operasi sistem SCADA. 2.3 Switch pada Main Distribution Frame (MDF) komputer ditutup sesuai standar operasi sistem SCADA. 2.4 Radio transmisi data dan modem transmisi data ditempatkan pada posisi ON, sesuai standar operasi sistem SCADA.
77
3. Memeriksa hasil pengoperasian.
3.1 Rangkaian komputer dengan peripheralnya diperiksa fungsi kerjanya, sesuai instruksi manual dan standar operasi sistem SCADA. 3.2 Peralatan peripheral diperiksa/dites dalam bekerjanya, sesuai instruksi manual dan standar operasi sistem SCADA. 3.3 Komputer kearah terminal yang dikontrol diperiksa fungsi kerjanya, sesuai standar operasi sistem SCADA.
4. Mengidentifikasi Penyimpangan dalam pengoperasian.
4.1 Penyimpangan yang terjadi diidentifikasi penyebabnya dan ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai standar operasi SCADA. 4.2 Alternatif penanggulangan masalah dilaporkan/dikonsultasikan kepada phak yang berwenang, sesuai SOP. 4.3 Alternatif penanggulangan masalah yang telah disetujui, dilaksanakan sesuai standar operasi SCADA hingga selesai.
5. Membuat laporan pengoperasian.
5.1 Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan perusahaan. 5.2 Berita Acara Pengoperasian dibuat dan ditanda-tangani sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian system SCADA; 2. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian peripheral system SCADA; 3. Instruksi Manual dari instalasi sistem SCADA dan peralatan sistem SCADA lainnya; 4. Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; 5. Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 6. Peralatan K3 dan peralatan Bantu yang terkait dengan unit kompetensi ini.
78
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 1.2 1.3 1.4
2.
Melaksanakan ketentuan mengenai K3; Menginterpretasikan gambar teknik elektronika; Menggunakan peralatan ukur besaran listrik; Mikroprocessor dan Central Processing Unit (CPU), transmisi data.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Elektronika Digital Dasar Kontrol dan Instrumen. Sistem SCADA dan Peralatannya. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau Elektronika atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan sistem SCADA. 5.2 Orientasi lapangan pada sistem informatika dan teknologi informasi. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
2
B C D E F G
2 2 1 1 1 2
79
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI Kode Unit
:
IPL.OPS.017(2).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan PLC dan DCS.
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur dan penanggulangan masalah operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan PLC dan DCS, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PLC dan DCS.
1.1 Prosedur pengoperasian PLC dan DCS disiapkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku. 1.2 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.3 Gambar pemasangan PLC dan DCS dan catu daya disiapkan dan dipahami sesuai instruksi manual SOP. 1.4 Alat loading data, alat ukur (osciloscope) dan alat bantu yang di butuhkan disiapkan sesuai instruksi manual dan SOP pengoperasian PLC dan DCS. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan PLC dan DCS.
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan, sesuai SOP. 2.2 Peralatan/material PLC dan DCS dioperasikan, sesuai instruksi manual dan SOP. 2.3 Peralatan/material PLC dan DCS dioperasikan dengan tidak mengurangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan. 2.4 Pemeriksaan kontinuitas dan kualitas instalasi PLC dan DCS dilaksanakan sesuai instruksi manual dan SOP. 2.5 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan isolasi, dan polaritas sesuai instruksi manual dan SOP.
80
3. Memeriksa Pekerjaan
3.1 PLC dan DCS diperiksa fungsi bekerjanya sesuai instruksi manual dan SOP. 3.2 Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi operasi diperiksa dan diidentifikasi sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku. 3.4 Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
4. Membuat laporan.
4.1 Laporan perakitan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku. 4.2 Berita acara perakitan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
I.
PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian system PLC dan DCS; Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian peripheral system PLC dan DCS; Instruksi Manual dari instalasi sistem PLC dan DCS dan peralatan lainnya; Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Peralatan K3 dan peralatan Bantu yang terkait dengan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 1.2 1.3 1.4
2.
Melaksanakan ketentuan mengenai K3; Menginterpretasikan gambar teknik elektronika; Menggunakan peralatan ukur besaran listrik; Mikroprocessor dan Central Processing Unit (CPU), transmisi data.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
81
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Elektronika Digital Dasar Kontrol dan Instrumen. Sistem PLC dan DCS dan Peralatannya. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau Elektronika atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan sistem PLC dan DCS. 5.2 Orientasi lapangan pada sistem informatika dan teknologi kontrol. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
2
B C D E F G
2 2 1 1 1 2
82
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI Kode Unit
:
IPL.OPS.018(2).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan PLC dan SCADA.
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur dan penanggulangan masalah operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan PLC dan SCADA, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian PLC dan SCADA.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Prosedur pengoperasian PLC dan SCADA disiapkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku. 1.2 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.3 Gambar pemasangan PLC dan SCADA dan catu daya disiapkan dan dipahami sesuai instruksi manual SOP. 1.4 Alat loading data, alat ukur (osciloscope) dan alat bantu yang di butuhkan disiapkan sesuai instruksi manual dan standar operasi sistem SCADA. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
83
2. Mengoperasikan PLC dan SCADA
2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan, sesuai SOP. 2.2 Peralatan/material PLC dan SCADA dioperasikan, sxesuai instruksi manual dan SOP. 2.3 Peralatan/material PLC dan SCADA dioperasikan dengan tidak mengurangi tingkat (IP) pengamanan yang telah ditetapkan. 2.4 Pemeriksaan kontinuitas dan kualitas instalasi PLC dan SCADA dilaksanakan sesuai instruksi manual dan SOP. 2.5 Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan isolasi, dan polaritas sesuai instruksi manual dan SOP.
3. Memeriksa Pekerjaan
3.1 PLC dan SCADA diperiksa fungsi bekerjanya sesuai instruksi manual dan SOP. 3.2 Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi operasi diperiksa dan diidentifikasi sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku. 3.4 Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
4. Membuat laporan.
4.1 Laporan perakitan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku. 4.2 Berita acara perakitan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian system PLC dan SCADA; Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian peripheral system PLC dan SCADA SCADA; Instruksi Manual dari instalasi sistem PLC dan SCADA dan peralatan lainnya; Lembar Laporan/chek list yang ditetapkan oleh perusahaan; Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Peralatan K3 dan peralatan Bantu yang terkait dengan unit kompetensi ini.
84
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 1.2 1.3 1.4
2.
Melaksanakan ketentuan mengenai K3; Menginterpretasikan gambar teknik elektronika; Menggunakan peralatan ukur besaran listrik; Mikroprocessor dan Central Processing Unit (CPU), transmisi data.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3. 2/3
4.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Elektronika Digital Dasar Kontrol dan Instrumen. Sistem PLC dan SCADA dan Peralatannya. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau Elektronika atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan sistem PLC dan SCADA. 5.2 Orientasi lapangan pada sistem informatika dan teknologi informasi. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
2
B C D E F G
2 2 1 1 1 2
85
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
:
IPL.OPS.027(2).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan instalasi listrik bangunan industri besar.
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan instalasi listrik bangunan industri besar tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian instalasi listrik.
1.1 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan instalasi listrik.
2.1 Penyambungan dan terminasi kabel dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP. 2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP. 2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan. 2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik dilaksanakan sesuai SOP.
86
3. Memeriksa operasi instalasi.
3.1 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual. 3.2 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur dan format yang ditetapkan perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. 2. 3. 4. 5.
Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi listrik tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang terkait; Dokumen dari instalasi dan peralatan yang terpasang; Instruksi manual dari peralatan yang tyerpasang; Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3; 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan instalasi tegangan rendah; 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi; 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
87
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Instalasi listrik penerangan dan tenaga tegangan rendah. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi listrik. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi instalasi listrik. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
2
B C D E F G
2 2 1 1 1 2
88
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
:
IPL.OPS.028(2).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan instalasi listrik bangunan industri khusus.
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan instalasi listrik bangunan industri khusus tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian instalasi listrik.
1.1 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan instalasi listrik.
2.1 Penyambungan dan terminasi kabel dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP. 2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP. 2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan. 2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik dilaksanakan sesuai SOP.
89
3. Memeriksa operasi instalasi.
3.1 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual. 3.2 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur dan format yang ditetapkan perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. 2. 3. 4. 5.
Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi listrik tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang terkait; Dokumen dari instalasi dan peralatan yang terpasang; Instruksi manual dari peralatan yang terpasang; Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3; 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan instalasi tegangan rendah; 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi; 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik. 2. Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
90
3. Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Instalasi listrik penerangan dan tenaga tegangan rendah. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
4. Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA). 5. Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi listrik. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi instalasi listrik. 5.3 PUIL 2000. 6. Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
2
B C D E F G
2 2 1 1 1 2
91
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI Kode Unit
: IPL.OPS.029(2).B
Judul Unit
: Mengoperasikan instalasi listrik pompa (hydrant, springkler, air bersih dan air kotor/limbah).
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan instalasi listrik pompa (hydrant, springkler, air bersih dan air kotor/limbah). tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian instalasi listrik.
1.1 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan instalasi listrik.
2.1 Penyambungan dan terminasi kabel dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP. 2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP. 2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan. 2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik dilaksanakan sesuai SOP.
92
3. Memeriksa operasi instalasi.
3.1 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual. 3.2 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur dan format yang ditetapkan perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi listrik tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang terkait; 2. Dokumen dari instalasi dan peralatan yang terpasang; 3. Instruksi manual dari peralatan yang tyerpasang; 4. Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 5. Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3; 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan instalasi tegangan rendah; 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi; 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik. 2. Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
93
3. Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Instalasi listrik penerangan dan tenaga tegangan rendah. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
4. Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA). 5. Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi listrik. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi instalasi listrik. 5.3 PUIL 2000. 6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
2
B C D E F G
2 2 1 1 1 2
94
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
:
IPL.OPS.030(2).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan instalasi listrik bangunan rumah sakit.
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan instalasi listrik bangunan rumah sakit tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian instalasi listrik.
1.1 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan instalasi listrik.
2.1 Penyambungan dan terminasi kabel dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP. 2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP. 2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan. 2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik dilaksanakan sesuai SOP.
95
3. Memeriksa operasi instalasi.
3.1 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual. 3.2 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur dan format yang ditetapkan perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. 2. 3. 4. 5.
Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi listrik tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang terkait; Dokumen dari instalasi dan peralatan yang terpasang; Instruksi manual dari peralatan yang terpasang; Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 1.2 1.3 1.4
2.
Melaksanakan ketentuan mengenai K3; Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan instalasi tegangan rendah; Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi; Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
96
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Instalasi listrik penerangan dan tenaga tegangan rendah. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 5.2 5.3
6.
Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi listrik. Orientasi lapangan pada operasi instalasi listrik. PUIL 2000.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
2
B C D E F G
2 2 1 1 2 1
97
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
: IPL.OPS.032(2).B
Judul Unit
: Mengoperasikan instalasi listrik lift, escalator dan conveyor.
Deskripsi Unit
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan instalasi listrik lift, escalator dan conveyor tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian instalasi listrik.
1.1 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan instalasi listrik.
2.1 Penyambungan dan terminasi kabel dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP. 2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP. 2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan. 2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik dilaksanakan sesuai SOP.
98
3. Memeriksa operasi instalasi.
3.1 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual. 3.2 Pengukuran beban PHB untuk masingmasing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan
4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur dan format yang ditetapkan perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. 2. 3. 4. 5.
Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi listrik tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang terkait; Dokumen dari instalasi dan peralatan yang terpasang; Instruksi manual dari peralatan yang terpasang; Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3; 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan instalasi tegangan rendah; 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi; 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
99
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Instalasi listrik penerangan dan tenaga tegangan rendah. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi listrik. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi instalasi listrik. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
2
B C D E F G
2 2 1 1 1 2
100
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI Kode Unit
:
IPL.OPS.035(2).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan instalasi otomasi listrik industri.
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur operasi dan penanggulangan masalah operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan instalasi otomasi listrik industri, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian instalasi otomatisasi listrik.
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan 2.1 Penyambungan dan terminasi kabel instalasi dengan bagian lain diperiksa, sesuai otomatisasi listrik. dokumen pemasangan dan SOP. 2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP. 2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan. 2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik dilaksanakan sesuai SOP.
101
3. Memeriksa operasi instalasi.
3.1 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual dan SOP. 3.2 Pengukuran beban peralatan otomasi untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan
4.1 4.2
I.
Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur dan format yang ditetapkan perusahaan. Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. 2. 3. 4. 5.
Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi otomasi listrik industri yang terkait; Dokumen dari instalasi otomasi listrik industri dan peralatan yang terpasang; Instruksi manual dari peralatan yang terpasang; Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3; 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan instalasi otomasi listrik industri; 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi; 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
102
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Instalasi otomasi listrik industri. Kontrol dan instrumen/peralatannya. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 5.2 5.3
6.
Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi otomasi listrik industri. Orientasi lapangan pada operasi instalasi otomasi listrik industri. PUIL 2000.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
2
B C D E F G
2 1 1 1 2 2
103
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
:
IPL.OPS.036(2).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan instalasi otomasi listrik industri khusus.
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur dan penanggulangan masalah operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan instalasi otomasi listrik industri khusus, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian instalasi otomasi listrik.
1.1 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memas-tikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan instalasi otomasi listrik.
2.1 Penyambungan dan terminasi kabel dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP. 2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP. 2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan. 2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik dilaksanakan sesuai SOP.
104
3. Memeriksa operasi instalasi.
4. Membuat laporan
I.
3.1 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual dan SOP. 3.2 Pengukuran beban peralatan otomasi untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP. 4.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur dan format yang ditetapkan perusahaan. 4.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi otomasi listrik industri yang terkait; 2. Dokumen dari instalasi otomasi listrik industri dan peralatan yang terpasang; 3. Instruksi manual dari peralatan yang terpasang; 4. Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; 5. Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3; 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan instalasi otomasi listrik industri; 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi; 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik. 2. Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
105
3. Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Instalasi otomasi listrik industri. Kontrol dan instrumen/peralatannya. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5. Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1
Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi otomasi listrik industri. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi instalasi otomasi listrik industri. 5.3 PUIL 2000. 6. Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
2
B C D E F G
2 1 1 1 2 2
106
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI
Kode Unit
:
IPL.OPS.037(2).B
Judul Unit
:
Mengoperasikan instalasi otomasi listrik rumah sakit.
Deskripsi Unit
:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur dan penanggulangan masalah operasi yang diperlukan untuk mengoperasikan instalasi otomasi listrik rumah sakit, sesuai instruksi manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan pengoperasian instalasi otomasi listrik.
1.1 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. 1.2 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP. 1.3 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan aman. 1.4 Personil berwenang dihubungi untuk memas-tikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP. 1.5 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoperasikan instalasi otomasi listrik.
2.1 Penyambungan dan terminasi kabel dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP. 2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP. 2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan. 2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik dilaksanakan sesuai SOP.
107
3. Memeriksa operasi instalasi.
3.1 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual dan SOP. 3.2 Pengukuran beban peralatan otomasi untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan sesuai SOP. 3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP. 3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.
4. Membuat laporan
5.1 Berita Acara Serah Terima Operasi dibuat sesuai prosedur dan format yang ditetapkan perusahaan. 5.2 Laporan pengoperasian dibuat sesuai prosedur perusahaan.
I.
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : 1. 2. 3. 4. 5.
Standing Operation Procedure (SOP) pengoperasian instalasi otomasi listrik rumah sakit yang terkait; Dokumen dari instalasi otomasi listrik industri dan peralatan yang terpasang; Instruksi manual dari peralatan yang terpasang; Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara; Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
II. ACUAN PENILAIAN 1.
Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai K3; 1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengoperasikan instalasi otomasi listrik industri; 1.3 Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi; 1.4 Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.
2.
Uji Kompetensi Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
108
3.
Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6
4.
Bahan Listrik. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik. Teori Listrik Dasar. Instalasi otomasi listrik industri. Kontrol dan instrumen/peralatannya. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP.
Persyaratan dasar Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA).
5.
Memiliki pengetahuan kerja tentang 5.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi otomasi listrik industri. 5.2 Orientasi lapangan pada operasi instalasi otomasi listrik industri. 5.3 PUIL 2000.
6.
Kompetensi Kunci. No
Kompetensi kunci
Level
A
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan Teknologi
2
B C D E F G
2 1 1 1 2 2
109