Lampiran 2 Dasar Pertimbangan, Tujuan, dan Fitur Utama
Kebijakan Lanjutan Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
30 September 2015
Implementasi Intervensi Forward
DASAR PERTIMBANGAN
TUJUAN
FITUR UTAMA
2
• Peningkatan permintaan transaksi valas di pasar forward di tengah kondisi supply forward yang terbatas telah memberikan tekanan depresiasi terhadap nilai tukar Rupiah di pasar spot. • Dengan kondisi permintaan dan penawaran yang tidak berimbang pasar forward maka diperlukan upaya untuk mengelola keseimbangan di pasar forward tersebut sehingga mendukung upaya mengelola persepsi terhadap pergerakan nilai tukar ke depan
• Menyeimbangkan supply dan demand di pasar forward. • Intervensi forward dapat dilakukan baik secara bilateral maupun lelang sesuai dengan kebutuhan.
Penerbitan SDBI 3 bulan dan RR-SBN 2 minggu
DASAR PERTIMBANGAN
• Penguatan pengelolaan likuiditas pasar uang Rupiah perlu terus dilakukan sehingga dapat mendukung upaya menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.
TUJUAN
• Memperkuat Operasi Pasar Terbuka melalui lengthening maturity instrumen OPT
FITUR UTAMA
• Penerbitan SDBI 3 bulan dan RR-SBN 2 minggu akan dilaksanakan secara lelang dan disesuaikan dengan kondisi likuiditas
3
Menurunkan Holding Period SBI
DASAR PERTIMBANGAN
4
• Di tengah kondisi berkurangnya supply valas di domestik akibat menurunnya ekspor maka berbagai upaya lain perlu ditempuh guna meningkatkan kembali pasokan valas • Salah satu sumber pasokan valas tersebut ialah dana non-residen melalui penanaman modal di Indonesia
TUJUAN
• Memberikan tambahan insentif penanaman modal guna meningkatkan minat non-residen menanamkan modal asing di Indonesia yang pada akhirnya dapat mengurangi tekanan terhadap nilai tukar Rupiah
FITUR UTAMA
• Menurunkan holding period SBI dari 1 bulan diturunkan menjadi 1 Minggu.
Penguatan Kebijakan Pengelolaan S/D Valas di Pasar Forward
DASAR PERTIMBANGAN
TUJUAN
•
Peningkatan permintaan transaksi valas di pasar forward di tengah kondisi supply forward yang terbatas telah memberikan tekanan depresiasi terhadap nilai tukar Rupiah di pasar spot.
•
Dengan kondisi permintaan dan penawaran yang tidak berimbang pasar forward maka diperlukan upaya untuk mengelola keseimbangan di pasar forward tersebut sehingga mendukung upaya mengelola persepsi terhadap pergerakan nilai tukar ke depan
•
Mendorong transaski forward jual valas/Rupiah dan memperjelas underlying forward beli valas/Rupiah
•
Peningkatan threshold transaksi forward jual valas/IDR dengan underlying dari USD1 juta menjadi USD5 juta per transaksi per nasabah. Perluasan underlying khusus untuk forward jual valas/IDR (pihak domestik dan asing); dan spot jual valas/IDR (transfer Rp ke pihak asing) dengan memasukkan bukti kepemilikan dana valuta asing di dalam negeri dan luar negeri. Penyelesaian transaksi tersebut diatas wajib dilakukan dengan cara perpindahan dana pokok secara penuh (full delivery settlement) dan kewajiban penyediaan underlying pada saat pembelian valas/IDR di pasar domestik, tetap berlaku. Penegasan bahwa pinjaman (loan) yg dilakukan antar nasabah domestik dan/atau pihak asing berupa standby loan dan undisbursed loan, tidak termasuk sebagai underlying untuk transaksi forward beli valas/IDR .
•
FITUR UTAMA
5
•
•
Penerbitan Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) Valas
6
• Pengelolaan stabilitas ekonomi makro perlu ditopang oleh kondisi pasar keuangan yang berdaya tahan. DASAR PERTIMBANGAN
• Salah upaya menciptakan pasar keuangan yang berdaya tahan adalah dengan terus memperkuat upaya pendalaman pasar keuangan termasuk pasar valas agar resiliensi perekonomian terhadap gejolak eskternal tetap kuat.
TUJUAN
• Mendukung pendalaman pasar keuangan, khususnya pasar valas.
FITUR UTAMA
• Tradable dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan • Mekanisme: Lelang Variable Rate
• Peserta Lelang: Bank Umum, Pialang • Metode perhitungan bunga: Diskonto
Insentif Pajak Kepada Eksportir Terkait DHE
7
• Penurunan pasokan valas dari ekspor perlu segera direspon karena dapat memberikan tekanan kepada nilai tukar rupiah. DASAR PERTIMBANGAN
• Oleh karena itu, berbagai upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan pasokan valas ke pasar domestik. • Salah satu upaya meningkatkan pasokan valas tersebut ialah dengan mendorong Devisa Hasil Ekspor agar dapat menetapkan lebih lama di dalam negeri .
TUJUAN
FITUR UTAMA
• Memberikan insentif pajak untuk mendorong menetapnya DHE melalui pengurangan PPh bunga deposito secara progresif kepada eksportir korporasi yang menyimpan DHE atau mengkonversinya ke dalam rupiah di perbankan Indonesia. • Memberikan insentif pajak (secara progresif) dari DHE yg ditempatkan di perbankan Indonesia, tergantung lama penempatan atau konversi penuh ke rupiah.
Penguatan Informasi pada Laporan Lalu Lintas Devisa (LLD)
8
• Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan LLD maka transparansi dan ketersediaan informasi penggunaan devisa yang lengkap dan akurat sangat diperlukan. DASAR PERTIMBANGAN
• Dalam kaitan itu maka berbagai upaya penguatan informasi perlu ditempuh Bank Indonesia melalui penguatan informasi pada Laporan LLD. • Sesuai UU No.24 tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar, Bank Indonesia berwenang meminta keterangan dan data terkait lalu lintas devisa kepada penduduk.
TUJUAN
• Mendorong transparansi dan meningkatkan ketersediaan informasi atas penggunaan devisa dengan memperkuat laporan lalu lintas devisa (LLD).
FITUR UTAMA
• Mewajibkan pelaku LLD (baik bank maupun nonbank) melaporkan penggunaan devisanya dengan dilengkapi dokumen pendukung untuk transaksi yang lebih besar dari nilai tertentu. • Pengenaan sanksi apabila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan di atas.