LAMPIRAN
41
Lampiran 1. Dokumen Asli Standar Pengujian SNI 01.7202-2006
5.5 Cara uji ketahanan terhadap serangan jamur
5.5.1 Prinsip Memaksa jamur untuk menyerang kayu dalam jangka waktu tertentu.
5.5.2 Bahan a) agar; b) air suling; c) ekstrak malt; d) jamur pelapuk yang memiliki daya serang (virulensi) tinggi dan banyak ditemukan di Indonesia, yaitu dapat digunakan Schizophyllum commune Fr; Pycnoporus sanguinius atau Dacryopinax spathularia; e) kapas; f) media PDA (Potatoes, dextrose, agar).
5.5.3 Peralatan a) autoclaf; b) bejana; c) gelas pengujian.
5.5.4 Persiapan contoh uji
5.5.4.1 Pengambilan contoh uji a) Kayu contoh uji yang digunakan dalam metode ini berukuran 5,0 cm (longitudinal) x 2,5 cm (tangensial) x 1,5 cm (radial) yang dibuat sepanjang sumbu dan sejajar arah serat kayu; b) Contoh uji dikeringkan di dalam oven sampai mencapai kering mutlak.
42
5.5.4.2 Penyediaan biakan jamur
a) Kondisi pengujian ketahanan kayu terhadap jamur harus dibuat lembab dengan menyediakan lebih dahulu biakan jamur di dalam bejana yang steril. Kondisi yang tidak steril akan mengakibatkan pertumbuhan jamur terganggu, sehingga tidak dapat menyebabkan daya serang yang normal pada kayu.
b) Ada dua macam media jamur yang dapat dibuat tergantung dari metode pengujian yang dipilih. Media PDA (Potatoes, dextrose, agar) disediakan bila digunakan metode “Kolle-Plask”.
c) Biakan jamur tersebut dibuat dengan: -
mencampur 50 gram ekstrak malt dengan 20 gram agar di dalam 1 liter air suling;
-
sekitar 40 ml campuran tersebut dimasukkan ke dalam gelas (flask) pengujian, kemudian ditutup dengan kapas;
-
gelas tertutup yang telah berisi biakan jamur tersebut, kemudian disterilkan di dalam autoclave selama 30 menit pada tekanan 15 psi;
-
setelah sterilisasi gelas tersebut diletakkan mendatar sehingga biakan berada di bagian bawah leher gelas.
-
jamur penguji diinokulasikan beberapa hari kemudian.
5.5.5 Prosedur
a) Contoh uji yang steril dan diketahui beratnya dimasukkan ke dalam gelas yang sudah berisi biakan jamur penguji. Sebelumnya diperiksa dahulu kalau biakan jamur berkontaminasi. Biakan jamur yang terkontaminasi harus diganti dan tidak digunakan untuk pengujian.
b) Pengamatan dilakukan setelah 12 minggu. Contoh uji dibersihkan dari miselium dan diamati secara visual menurut kerusakan yang terjadi.
43
c) Penilaian kerusakan dapat dilakukan menurut kondisi contoh uji mulai dari “utuh” sampai “hancur sama sekali”. Klasifikasi kerusakan dapat dibuat menurut keperluan.
d) Contoh uji tersebut kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam. Persentase kehilangan berat dihitung atas dasar selisih berat contoh uji sebelum dan sesudah diserang jamur.
5.5.6 Pernyataan hasil Pengamatan dilakukan setelah 12 minggu terhadap daya hidup dan intensitas serangan larva. Pengujian kayu terhadap jamur pelapuk didapat dengan menghitung: a) Kehilangan berat dengan menggunakan rumus : P = W1 – W2 x 100 W2 dengan pengertian: P adalah kehilangan berat (%); W1 adalah berat contoh uji sebelum diumpankan (g); W2 adalah berat contoh uji sesudah diumpankan (g). b) Penentuan ketahanan kayu didasarkan atas beberapa kelas seperti Tabel 5.
Tabel 5 Kelas ketahanan kayu terhadap jamur Kelas
Ketahanan
Kehilangan Berat (%)
I
Sangat tahan
<1
II
Tahan
1-5
III
Agak tahan
5-10
IV
Tidak tahan
10-30
V
Sangat tidak tahan
>30
c) Hasil merupakan nilai rata-rata dari keseluruhan contoh uji.
44
Lampiran 2. Dokumen Asli Standar Pengujian JIS K 1571- 2004
4. Test method 4. 1 Preservative sample preparation-omitted 4. 2 Decay test 4. 2. 1 Laboratory test 4. 2. 1. 1 Impregnation treatment 4. 2. 1. 1. 1 Materials a) Wood sample 1)-5)-omitted b) Test fungi Fomitopsis palustris (Berk. Et Curt.) Gilbn. & Ryv. FFPRI 0507 Trametes versicolor (L.: Fr.) Pilat FFPRI 1030 c) Incubation jar Cylindrical glass jar with a wide opening and a lid, having 50-100 cm² bottom area and 500-900 ml capacity d) Medium 350 g quartz sand + 100ml nutrient solution [D(+)-glucose 4% (m/m), peptone 0,3% (m/m) and malt extract 1,5% (m/m)] with pH 5,5-6,0 e) Inoculum-beech feeder strips are previously placed on fully grown mycelia on agar plate for 5-6 days. A feeder strip is then transferred onto an autoclavedmedium (autoclave: 120° C for 30 min) We used a modified method to prepare an inoculums. Reciprocal shaking is used instead of feeder strips. A fragment of fungal mycelium is introduced into a 250-300 ml nutrient solution in a 1 liter-shaking flask and shaken reciprocally for 7-10 days until fungal broth is obtained. 4. 2. 1. 1. 1 Test wood specimens a) Treated wood specimens: 1) Wood specimens are vacuum-impregnated. After impregnation treatment wood specimens are recovered from a treatment beaker and gently wiped excessive solution. 2) Solution uptake is determined from the difference in masses nearest 0,01 g (0,001 g in our case) of wood specimens before and after impregnation.
45
3) Target uptake 250 ± 10% for waterborne and emulsifiable preservative samples, 200 ± 10% for oil-based and oilborne preservatives b) Wood specimens for correction Applied only for oil-based and oilborne preservatives c) Untreated wood specimens Wood specimens designated as in 4. 2. 1. 1. 1 a) are used to monitor fungal activity d) Number of replications
Wood specimens
Treated specimens Specimens for correction Untreated specimens Total number of specimens
Number of replications Waterborne and Oil-based and oilborne Number of emulsifiable preservatives preservatives test fungi used Number of Number of Subtotal Subtotal replications replications 2 9 18 9 18 -
-
-
9
9
2
9
18
9
18
-
-
36
-
45
4. 2. 1. 1. 1 Fungal test Weathered wood specimens are subjected to decay test. Wood specimens for correction are placed on a thermotolerant net on the quartz sand moistened with deionized water in jars without test fungi a) Weathering method A set of 9 specimens of the same treatment group is soaked in deionized water 10fold volume of wood specimens in a 500 ml-beaker. Th water is agitated by a magnetic stirrer at 400-500 rpm to allow leaching of waterborne substances from wood specimens for 8 hr at 25 ± 3°C, and immediately transferred into an aircirculated oven to allow evaporation for 16 hr. the cycle is then repeated 9 times.
46
After weathering cycles, all wood specimens are taken for their ovendried masses nearest 0,01 g (0,001 g in our case) after keeping them at 60 ± 2°C for 48 hr prior to cooling them down in a desiccators for 30min. b) Fungal exposure A set either treated or untreated wood specimens are introduced onto a fully grown mycelia mat of a test fungus designated as in 4. 2. 1. 1. 1 e). The specimens are directly place on a mycelia mat of T. versicolor so that longitudinal direction is vertical to a mycelia mat, while mm thick thermotolerant plastic net is inserted between wood specimens and a mycelia mat of F. palustris. Assembled jars are incubated at 26 ± 2°C and >70% RH for 12 wk. After fungal exposure, recovered wood specimens are cleaned off surface adherents such as mycelium (we use tapwater and tooth brush for cleaning), kept under ambient conditions for ca 24 hr, dried at 60 ± 2°C for 48 hr prior to cooling them down in a desiccators for ca 30 min, and then their ovendried masses are measured nearest 0,01 g (0,001 g in our case). 4. 2. 1. 1. 4 Calculation Percent mass loss* is calculated according to the following equation: Lı= (m3-m4)/m3 x 100, where Lı: Percent mass loss (%) m3: Mass determined in 4. 2. 1. 1. 3 a) (g) m4: Mass determined in 4. 2. 1. 1. 3 b) (g) *round at one place of decimal to obtain integral value Percent mass loss for wood specimens treated with an oil-based oroilborne preservative should be calculated by deduction of percent mass loss of wood specimens for correction from that obtained without correction.
4. 2. 1. 1. 5 Validity of test Mean mass loss percent of untreated wood specimens which are tested together with treated wood specimens in 4. 2. 1. 1. 3 should be >30% and >15% for F. palustris and T. versicolor, respectively. Otherwise, retest is needed.
47
Lampiran 3. Hasil Pengujian Ketahanan Empat Jenis Kayu Rakyat Tabel 14. Data Hasil Pengujian Ketahanan Kayu pada Kayu Sengon Arah Serat Longitudinal ulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata2
BA₁
BK₁
16,41 15,18 13,06 11,41 17,80 15,07 8,81 10,83 15,05 7,68
11,66 10,22 9,38 7,87 8,93 8,93 6,55 7,39 8,44 5,51
KA₁
BA₂
28,95 32,72 28,22 31,04 49,83 40,73 25,67 31,78 43,90 28,22
BK₂
11,08 10,01 9,38 9,99 12,17 11,04 7,87 10,66 10,88 9,55
KA₂
P%
5,86 5,75 5,83 5,03 6,11 6,13 4,63 5,67 6,59 4,58
47,12 42,59 37,90 49,68 49,79 44,45 41,09 46,79 39,38 52,07
49,77 43,75 37,85 36,10 31,58 31,36 29,26 23,25 21,88 16,97
13,13 8,49 34,11 10,26 5,62 Keterangan : BA₁ = Bobot awal contoh uji kayu sebelum pengujian (gram)
45,09
32,18
BK₁ = Bobot kering tanur contoh uji kayu sebelum pengujian (gram) KA₁ = Kadar air contoh uji kayu sebelum pengujian (%) BA₂ = Bobot awal contoh uji kayu setelah pengujian (gram) BK₂ = Bobot kering tanur contoh uji kayu setelah pengujian (gram) KA₂ = Kadar air contoh uji kayu setelah pengujian (%) P
= Persentase kehilangan bobot (%)
Tabel 15. Data Hasil Pengujian Ketahanan Kayu pada Kayu Sengon Arah Serat Cross Section ulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata2
BA₁
BK₁
KA₁
9,09 11,40 8,99 9,35 9,85 9,87 10,89 11,40 19,97 11,48
7,34 6,91 6,85 8,15 6,59 6,28 5,49 6,78 5,85 8,40
19,17 39,40 23,81 12,80 33,14 36,43 49,61 40,49 70,71 26,77
BA₂
BK₂
8,80 10,34 8,94 10,67 10,89 8,27 7,92 9,17 9,91 12,33
KA₂
5,42 5,63 5,60 6,77 5,60 5,44 4,79 5,96 5,22 7,50
11,23 6,86 35,23 9,73 5,79 Keterangan : BA₁ = Bobot awal contoh uji kayu sebelum pengujian (gram) BK₁ = Bobot kering tanur contoh uji kayu sebelum pengujian (gram) KA₁ = Kadar air contoh uji kayu sebelum pengujian (%) BA₂ = Bobot awal contoh uji kayu setelah pengujian (gram) BK₂ = Bobot kering tanur contoh uji kayu setelah pengujian (gram) KA₂ = Kadar air contoh uji kayu setelah pengujian (%)
P
38,37 45,62 37,38 36,58 48,60 34,27 39,50 35,04 47,36 39,22
26,13 18,57 18,23 17,00 15,01 13,40 12,63 12,18 10,79 10,79
40,19
15,47
48
Tabel 16. Data Hasil Pengujian Ketahanan Kayu pada Kayu Karet Arah Serat Longitudinal ulangan
BA₁
BK₁
KA₁
BA₂
BK₂
KA₂
P
1 2 3 4 5 6
12,25 12,99 12,36 12,11 12,21 11,93
10,25 10,86 10,44 10,28 10,27 10,03
16,34 16,33 15,48 15,11 15,87 15,90
14,77 17,04 14,29 17,06 15,67 16,08
8,53 9,07 8,75 8,63 8,86 8,66
42,21 46,74 38,76 49,40 43,51 46,16
16,72 16,49 16,21 15,99 13,79 13,67
44,33 42,21 40,46 35,37 42,92
11,96 11,65 10,94 10,61 13,80
7 12,14 10,22 15,84 16,16 8,99 8 13,33 11,24 15,69 17,18 9,93 9 11,63 9,75 16,21 14,58 8,68 10 12,41 10,58 14,75 14,63 9,45 rata2 12,33 10,39 15,75 15,75 8,96 Keterangan : BA₁ = Bobot awal contoh uji kayu sebelum pengujian (gram)
BK₁ = Bobot kering tanur contoh uji kayu sebelum pengujian (gram) KA₁ = Kadar air contoh uji kayu sebelum pengujian (%) BA₂ = Bobot awal contoh uji kayu setelah pengujian (gram) BK₂ = Bobot kering tanur contoh uji kayu setelah pengujian (gram) KA₂ = Kadar air contoh uji kayu setelah pengujian (%) P
= Persentase kehilangan bobot (%)
Tabel 17. Data Hasil Pengujian Ketahanan Kayu pada Kayu Karet Arah Serat Cross Section ulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
BA₁ 13,12 14,40 13,15 13,08 13,19 11,90 13,29 13,55 13,67 13,79
BK₁
KA₁ 10,62 11,83 10,67 10,88 10,95 11,30 10,78 11,29 11,11 11,27
BA₂ 19,01 17,84 18,86 16,81 17,01 5,02 18,86 16,69 18,77 18,28
BK₂ 17,26 18,95 18,05 16,84 16,71 18,01 17,70 17,49 17,87 16,92
rata2 13,31 11,07 16,71 17,58 Keterangan : BA₁ = Bobot awal contoh uji kayu sebelum pengujian (gram)
KA₂ 8,98 10,04 9,07 9,45 9,76 10,08 9,64 10,15 10,00 10,33
47,96 47,03 49,76 43,88 41,60 44,04 45,52 42,00 44,05 38,96
15,45 15,19 15,01 13,17 10,88 10,83 10,57 10,11 9,99 8,36
9,75
44,48
11,96
BK₁ = Bobot kering tanur contoh uji kayu sebelum pengujian (gram) KA₁ = Kadar air contoh uji kayu sebelum pengujian (%) BA₂ = Bobot awal contoh uji kayu setelah pengujian (gram) BK₂ = Bobot kering tanur contoh uji kayu setelah pengujian (gram) KA₂ = Kadar air contoh uji kayu setelah pengujian (%) P
= Persentase kehilangan bobot (%)
P
49
Tabel 18. Data Hasil Pengujian Ketahanan Kayu pada Kayu Tusam Arah Serat Longitudinal ulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata2
BA₁
BK₁
14,00 15,66 14,30 14,61 14,54 15,65 15,44 14,55 15,61 15,57
13,80 15,09 13,40 13,62 13,49 14,20 14,10 13,39 14,14 13,96
KA₁
BA₂
1,43 3,60 6,27 6,78 7,26 9,27 8,68 7,95 9,41 10,34
BK₂
16,35 17,77 15,88 16,32 16,37 18,01 17,44 16,33 18,79 16,98
KA₂
P%
11,90 13,41 12,28 12,54 12,47 13,26 13,19 12,54 13,26 13,17
27,21 24,52 22,69 23,16 23,84 26,39 24,37 23,19 29,45 22,43
13,80 11,14 8,41 7,94 7,53 6,64 6,49 6,38 6,26 5,69
14,99 13,92 7,10 17,02 12,80 Keterangan : BA₁ = Bobot awal contoh uji kayu sebelum pengujian (gram)
24,73
8,03
BK₁ = Bobot kering tanur contoh uji kayu sebelum pengujian (gram) KA₁ = Kadar air contoh uji kayu sebelum pengujian (%) BA₂ = Bobot awal contoh uji kayu setelah pengujian (gram) BK₂ = Bobot kering tanur contoh uji kayu setelah pengujian (gram) KA₂ = Kadar air contoh uji kayu setelah pengujian (%) P
= Persentase kehilangan bobot (%)
Tabel 19. Data Hasil Pengujian Ketahanan Kayu pada Kayu Tusam Arah Serat Cross Section ulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata2
BA₁ 15,68 15,45 16,03 16,76 16,29 16,39 14,81 14,94 15,55 15,87
BK₁ 14,98 14,69 15,29 15,95 15,51 15,61 13,99 14,14 14,75 15,03
KA₁ 4,49 4,94 4,63 4,82 4,79 4,75 5,52 5,32 5,13 5,26
BA₂ 19,14 17,45 18,03 21,13 19,48 21,08 18,14 16,47 17,85 18,67
BK₂ 13,49 13,30 13,85 14,46 14,07 14,16 12,69 12,84 13,41 13,68
KA₂ 29,53 23,78 23,21 31,58 27,79 32,84 30,03 22,00 24,90 26,73
15,78 14,99 4,97 18,74 13,59 Keterangan : BA₁ = Bobot awal contoh uji kayu sebelum pengujian (gram) BK₁ = Bobot kering tanur contoh uji kayu sebelum pengujian (gram) KA₁ = Kadar air contoh uji kayu sebelum pengujian (%) BA₂ = Bobot awal contoh uji kayu setelah pengujian (gram) BK₂ = Bobot kering tanur contoh uji kayu setelah pengujian (gram) KA₂ = Kadar air contoh uji kayu setelah pengujian (%) P
= Persentase kehilangan bobot (%)
27,24
P 9,93 9,44 9,42 9,37 9,31 9,30 9,28 9,17 9,12 8,97 9,33
50
Tabel 20. Data Hasil Pengujian Ketahanan Kayu pada Kayu Mangium Arah Serat Longitudinal BK₂ 10,59 12,57 12,36 12,23 7,03 11,40 8,42 9,76 8,94 13,43
KA₂ 45,04 30,92 30,41 31,91 36,46 38,62 30,23 36,91 31,55 32,41
P% 7,12 7,02 6,79 6,59 6,46 5,98 5,97 5,81 5,66 5,38
12,42 11,39 8,29 16,33 10,67 Keterangan : BA₁ = Bobot awal contoh uji kayu sebelum pengujian (gram)
34,45
6,28
ulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata2
BA₁ 12,51 14,64 14,40 14,22 8,15 13,29 9,79 11,20 10,37 15,65
BK₁ 11,40 13,52 13,26 13,09 7,51 12,13 8,95 10,36 9,48 14,19
KA₁ 8,87 7,65 7,88 7,95 7,82 8,77 8,52 7,47 8,65 9,29
BA₂ 19,26 18,20 17,77 17,96 11,06 18,57 12,07 15,47 13,06 19,87
BK₁ = Bobot kering tanur contoh uji kayu sebelum pengujian (gram) KA₁ = Kadar air contoh uji kayu sebelum pengujian (%) BA₂ = Bobot awal contoh uji kayu setelah pengujian (gram) BK₂ = Bobot kering tanur contoh uji kayu setelah pengujian (gram) KA₂ = Kadar air contoh uji kayu setelah pengujian (%) P
= Persentase kehilangan bobot (%)
Tabel 21. Data Hasil Pengujian Ketahanan Kayu pada Kayu Mangium Arah Serat Cross Section ulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata2
BA₁ 10,39 11,00 11,63 10,32 11,33 11,54 11,59 11,13 10,09 11,82
BK₁ 9,55 10,02 10,60 9,38 10,31 10,48 10,46 10,09 9,75 10,75
KA₁ 8,10 8,90 8,88 9,11 9,04 9,17 9,70 9,30 3,45 9,08
BA₂ 15,15 16,22 15,58 15,13 14,72 14,25 15,08 14,50 13,70 15,33
BK₂ 8,80 9,31 9,86 8,77 9,65 9,84 9,83 9,51 9,23 10,17
KA₂ 41,91 42,59 36,74 42,04 34,44 30,97 34,83 34,41 32,68 33,64
11,08 10,14 8,47 14,97 9,50 Keterangan : BA₁ = Bobot awal contoh uji kayu sebelum pengujian (gram) BK₁ = Bobot kering tanur contoh uji kayu sebelum pengujian (gram) KA₁ = Kadar air contoh uji kayu sebelum pengujian (%) BA₂ = Bobot awal contoh uji kayu setelah pengujian (gram) BK₂ = Bobot kering tanur contoh uji kayu setelah pengujian (gram) KA₂ = Kadar air contoh uji kayu setelah pengujian (%) P
= Persentase kehilangan bobot (%)
36,42
P 7,81 7,07 6,97 6,45 6,36 6,12 6,08 5,75 5,34 5,31 6,33
51
Lampiran 4. Hasil Analisis Statistik menggunakan SPSS 17.0
1. Analisis sidik ragam (uji faktorial RAL) Between-Subjects Factors N jenis kayu
arah serat
Karet
20
Mangium
20
Sengon
20
Tusam Longitudinal
20 40
Cross
40
Tabel ANOVA Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Persen P
Type III Sum of Source
Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Jenis kayu
3612.655
3
1204.218
66.988
.000
Arah serat
369.800
1
369.800
20.571
.000
jk * as
1051.837
3
350.612
19.504
.000
Error
1294.308
72
17.976
Total
19687.880
80
6328.599
79
Corrected Total a.
R Squared = ,795 (Adjusted R Squared = ,776)
52
2. Uji Duncan
Persen P berdasarkan jenis kayu Duncana,,b
Subset
jenis kayu
N
1
2
Mangium
20
6.3100
Tusam
20
8.6750
Karet
20
Sengon
20
Sig.
3
12.8800 23.8250 .082
1.000
1.000
53
Persen P (Interaksi jenis kayu & arah serat) Duncana
Subset for alpha = 0.05 VAR00 008
N
1
2
3
4
ML
10
6.2900
MC
10
6.3300
TL
10
8.0200
8.0200
TC
10
9.3300
9.3300
KC
10
KL
10
13.8000
SC
10
15.4700
SL
10
Sig.
11.9600
11.9600
32.1800 .149
.052
.084
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.
1.000