Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Laki-laki yang berdasarkan Alkitab (1 Korintus 16:13)
Rasul Paulus menuliskan kata-kata ini kepada jemaat di Korintus: “Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!” (TB) “Berhati-hatilah, berdirilah teguh dalam iman. Bertindaklah seperti laki-laki dan jadilah kuat.” (AYT) “Hendaklah kalian waspada dan teguh dalam hidupmu sebagai orang Kristen. Bertindaklah dengan berani dan jadilah kuat.” (BIS) “Berjaga-jagalah, berdirilah teguh di dalam iman! Bertindaklah seperti pria, jadilah kuat!” (MILT)
Apa yang rasul Paulus maksud? ‘andrizomai’ = bersikap seperti pria, bukannya bersikap seperti wanita. Ada kebingungan mengenai peran lelaki dan perempuan hari ini. Mengapa saya lelaki dan bukan perempuan? Apakah ada bedanya? Sesungguhnya, apa inti dari menjadi pria atau wanita?
Masyarakat mengajar kita untuk memandang gender dan seksualitas secara keliru. Mereka berkata: Sesungguhnya tidak ada perbedaan yang penting antara pria dan wanita. Kalau mau, Anda bisa mengubah gender Anda.
1
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Tidak ada tanggung jawab atau panggilan khusus yang lahir dari menjadi laki-laki dan perempuan. (Semua pandangan ini otomatis memungkiri bahwa Tuhan punya maksud khusus dengan menjadikan Anda seorang pria!)
Inilah kenyataan mendasarnya: Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Kejadian 1:27 Itu berarti: Seksualitas Anda (yang menjadi bagian dari gender Anda) bukanlah suatu kebetulan (atau diadakan tanpa tujuan). Melainkan, diciptakan untuk suatu maksud (sengaja dirancang demikian)! Oleh karena itu, seksualitas kita SANGATLAH penting. Melalui saluran inilah kita akan memuliakan Tuhan! Seorang pria akan memuliakan Tuhan dengan menjadi laki-laki (dan bukan perempuan). Seorang perempuan akan memuliakan Tuhan dengan menjadi dan bersikap seperti perempuan! Jadi, Anda perlu memahami arti dari menjadi laki-laki (yang digariskan di dalam Alkitab), juga arti dari menjadi wanita (yang digariskan di dalam Alkitab).
2
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Apakah “pria sejati” itu? Yang terlintas di benak Anda? Apakah ini laki-laki macho
Atau yang berbulu lebat
seperti Esau – suka berolahraga, senang beraktivitas di alam terbuka. Tentu saja, tidak ada yang salah dengan tubuh yang tegap dan bugar, juga suka berkegiatan di alam terbuka. Namun gambaran lelaki sejati menurut Alkitab tidak selalu cocok dengan stereotipe kita. Jadi, apa saja kualitas yang dimiliki pria sejati? Ada dua bagian penting: 1) Kelelakian – (menjadi lelaki). 2) Maskulinitas – (bersikap seperti lelaki). Laki-laki sejati adalah kombinasi dari: ‘menjadi’, dan ‘bersikap seperti lelaki’. Kelelakian+ Maskulinitas= Pria Sejati Kita tidak boleh langsung melompati sikap tanpa terlebih dulu memahami hakikat (identitas lelaki). Jika tidak, kita akan mengira bahwa pria sejati adalah tentang apa yang kita lakukan, dan karena itu, sekadar merupakan opsi gaya hidup.
3
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
1) Kelelakian
Aspek pertama dari pria sejati adalah ‘kelelakian’-nya. Apa arti dari menjadi lelaki? Ini berarti lelaki bukanlah perempuan. Dari mana kita tahu? Seorang pria punya: i) organ lelaki ii) sifat lelaki iii) perasaan lelaki i.
Organ Lelaki
Ini mengacu pada susunan kromosom kita yang tertuang dalam anatomi tubuh. Sederhananya, anatomi lelaki berbeda dengan anatomi perempuan. (Saya harap ini tidak mengejutkan Anda) Contoh ->
Dari mana Anda tahu seekor anak anjing itu jantan atau betina? Dari mana sang perawat tahu bayi itu lelaki atau perempuan? Bagaimana orang tua memutuskan apakah anaknya dipanggil “Wati” atau “Yanto”?
Dengan pemeriksaan yang sangat sederhana, kita dapat mengenali perbedaan antara lelaki dan perempuan.
ii.
Sifat Lelaki Yaitu, pria punya karakter-karakter khas lelaki. Ini merupakan karakteristik yang dibentuk oleh budaya dan kita kaitkan dengan realitas laki-laki dan perempuan yang diberikan oleh Tuhan. Itu berarti, lelaki punya cara khusus untuk melihat, berjalan, bicara, (atau tertawa) menurut pandangan masyarakat.
4
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Bagaimana seorang pria berjalan atau bicara? Seperti apa tampilan seorang pria? Seorang lelaki yang tidak memenuhi harapan sosial ini akan dianggap tidak wajar atau aneh. Sir Richard Bronson -
1 Korintus 11:14 berkata, “Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang?” iii.
Perasaan Lelaki
Ada juga aspek psikologis dari menjadi seorang pria. Lelaki biasanya memandang dirinya sebagai lelaki. Ia merasa seperti lelaki. Ia merasakan kelelakian dalam penampilan mereka dan menyesuaikan itu dengan standar yang lahir dari persepsi sosial. Dengan kata lain, mereka merengkuh teladan biologis dan sosial bagi identitas gender mereka. (Realitas kelelakian ini merupakan aspek mendasar dari pria sejati yang diberikan secara eksklusif oleh Tuhan. Dengan inilah pria tersebut akan menjawab panggilan maskulinitas.)
2) Maskulinitas
Aspek kedua dari laki-laki Sejati adalah—“Maskulinitas”. Apa itu maskulinitas? Maskulinitas bukan soal punya “otot”
5
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Maskulinitas adalah bersikap seperti “laki-laki sejati”! i. Laki-laki Sejati Melindungi Wanita. -
Tidak memanfaatkan wanita
-
Tidak melakukan kekerasan terhadap wanita
-
Pria kuat dan berotot yang memukul wanita bukanlah pria sejati.
Lelaki datang dalam berbagai ukuran dan level kekuatan fisik. Namun itu bukan alasan untuk tidak melindungi wanita! Contoh 1 Ketika seorang laki-laki dan seorang perempuan (istri atau kekasih atau saudari) diancam oleh perampok di jalan. Apa yang harus dilakukan laki-laki tersebut? o
Laki-laki sejati akan memosisikan diri di antara perampok dan perempuan itu
(meski wanita itu jago karate dan lelaki itu tidak). NB:
Yang dipikirkan si laki-laki bukan bahwa wanita itu lemah, melainkan sekadar
karena ia laki-laki yang harus melindungi wanita (John Piper) Seorang wanita tidak boleh dianggap pengecut hanya karena ia menerima perlindungan maskulin ini dengan senang hati. Contoh 2 Jika ada bunyi-bunyian aneh di lantai bawah pada tengah malam, apa yang seharusnya dilakukan lelaki? o
Semua istri pasti tahu ada sesuatu yang tidak beres dalam kelelakian seorang laki-
laki jika ia menyuruh istrinya untuk turun dari ranjang dan mengecek bunyi-bunyian itu. Maskulinitas adalah tentang mengemban tanggung jawab untuk keamanan fisik, emosional, dan rohani orang-orang terkasih Anda.
6
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Baik itu melindungi wanita dengan mempertaruhkan nyawa atau sekadar memastikan keamanannya dengan mengantarnya ke mobil atau rumah sesudah ibadah di gereja… Para laki-laki harus selalu mengingat bahwa tanggung jawab mereka adalah melindungi para perempuan di sekeliling mereka. Contoh Lainnya:
Mengunci pintu di waktu malam untuk memastikan keamanan keluarga Anda.
Mengenali ancaman dan musuh.
Mengajarkan kebenaran dan memperingatkan kesesatan.
Berdoa bagi seisi keluarga.
Membawa keluarga Anda ke gereja yang pengajarannya alkitabiah.
ii. Laki-laki Sejati Menafkahi Wanita. Laki-laki sejati memahami kewajibannya sebagai “penyedia nafkah.” Jadi, laki-laki sejati bukanlah pribadi yang malas. Ia dengan serius menjalani pendidikan, pelatihan profesi dan kariernya. Seorang laki-laki sejati mampu memperoleh pekerjaan dan menghasilkan uang.
Pelatihan profesi tidak melulu berarti “kuliah”.
Karier tidak melulu berarti bekerja di kantor.
1 Timotius 5:8 berkata, “Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.” Prinsipnya, lelaki harus bisa memahami dengan jelas tanggung jawab mereka untuk menghidupi orang-orang yang ada di dalam lindungannya.
7
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Penerapan:
Ketika tidak ada nasi di meja makan, suami-lah yang harus merasa paling tertekan untuk memastikan nasi itu ada di sana.
Ketika seorang kerabat perempuan (ibu, saudari, kemenakan perempuan) butuh bantuan, yang siap sedia untuk menolong haruslah putra, saudara, atau pamannya.
Penerapan prinsip ini tidak hanya terbatas pada keluarga:
Prinsip ini pun dapat diterapkan di gereja dan tempat umum lainnya
o Bisa jadi ini berarti mencukupi kebutuhan keuangan atau memotong rumput di rumah janda tua yang menjadi jemaat gereja. o Membukakan pintu agar seorang perempuan melewati pintu yang kita bukakan. o Mempersilakan wanita terlebih dulu masuk ke ruangan atau kendaraan. o Bisa jadi ini berarti peka pada kebutuhan gereja dan berinisiatif untuk memenuhinya.
Prinsip ini juga berarti mengambil tanggung jawab untuk tepat waktu.
iii. Pria Sejati Memimpin Pria sejati memahami bahwa Tuhan memberi mereka tanggung jawab untuk “memimpin”. Dalam Alkitab, kita melihat bahwa lelaki dipanggil untuk memimpin. Tuhan memberi Adam perintah dengan ekspektasi bahwa ia akan membagikannya dengan Hawa dan memimpinnya dalam ketaatan dan penyembahan. Para suami dipanggil untuk memimpin istri mereka. Para pria dipercayakan memegang peran pendeta dan diaken di gereja. Menjadi pria artinya menjadi pemimpin. Namun, apakah kepemimpinan itu? a) Kepemimpinan bukanlah tuntutan untuk dilayani melainkan untuk melayani. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Markus 10:45).
8
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Ketika bicara kepada para suami mengenai peran mereka sebagai pemimpin, Paulus berkata, “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.” (Efesus 5:25). Maskulinitas sejati tecermin dalam kekuatan untuk melayani dan berkorban demi kebaikan perempuan. b) Kepemimpinan ditunjukkan dengan berinisiatif untuk memastikan bahwa Tuhan dimuliakan di rumah Anda.
Adalah tanggung jawabnya untuk memastikan keluarganya pergi ke gereja.
Adalah tugasnya untuk memastikan keluarganya berdoa dan bersaat teduh.
Jika anak-anaknya kurang ajar dan tidak mau menurut, sang ayah tidak boleh duduk diam dan membiarkan istrinya berjuang mendidik mereka. (Kejadian 18:17-19)
c) Kepemimpinan menanggung beban dari keputusan akhir. Pria harus berhati-hati agar tidak jatuh ke dalam dua ekstrem ini:
Yang pertama adalah terlalu diktator dalam memimpin.
o Bersikap menang sendiri dan tidak mau mendengarkan ide orang lain.
Yang lain terlalu pasif.
o Jarang mengambil keputusan di luar menetapkan waktu mandi. o Tidak pernah memberi arahan…. Ia justru ongkang-ongkang kaki dan membiarkan keluarganya memutuskan apa yang mau mereka lakukan. . Pengambilan keputusan utamanya dilakukan oleh lelaki. Ialah yang harus bertanggung jawab kepada Tuhan atas arah yang diambil keluarganya. Maskulinitas sejati berarti menjawab panggilan untuk memimpin, menafkahi, dan melindungi perempuan.
9