KE DAFTAR ISI ISSN 0216 - 3128
Sumining, dkk.
LAJU SEDIMENTASI PANTAISURABAYA
DAN AKUMULASI
115
MASSA SEDIMEN
Sumining, Sukirno Pusal Teknologi Akseleralor dan Proses Bahan-BATAN
ABSTRAK Laju sedimenlasi panlai surabaya lelah dipelajari dengan menggunakan profil radioaklivitas sinar gamma dari Pb-21 n. I.okasi sampling adalah daerah muara Kalisari dengan posisi n7' 15' 53,/ "LS dan 112", 47' 95,4 "BT dan daerah Morokrembangan, muara Kalianak dengan posisi n7' 13' 4n.8" LS dan 112". 42' 26.1" Bl'. Sampel diambil secara konvensional menggunakan pipa PVC diameler In cm panjang I meier, dilekan kebawah. Sedimen dipilih yang berbenluk lumpur di 10kasi yang lerlindung. lidak mendapal gal/gg/lal/ seperli angin, air pasang dal/ air surul, gelombang. gangguan kegialan mal//I.I·ia dan hiologi dll.). Tz!i/lan penelilian ini adalah /lnl/lk mendapalkan dala lenlang laju akumulasi sedimen panlai S/ll'CIhaya. /Jipilih lokasi dialas karel/a kawa.I'al/ il/i selain lerdapal pelalmhal/ 'l'al/jul/g I'erak. hal/yak lerdapallambak-Iambak ikan. penangkap ikan. udang, rumpuilaul dll. Di IOkasi muara Kalisari (Iokasi I) aklivilas 21I1Pbanlara 11,996 Bq/kg sampai 26.992 Bq/kg. Aklivilas supporled 2/OPbsebesar 11,996 Bq/kg. Laju sedimenlasi dari n,n46 cm/lh sampai n,858 cm/lh. Laju akumulasi sedimen anlara 28,445 kg/mllh. samped 316.362 kg/mllh. Di Kalianak Morokrembangan (Iokasi 2) aklivilas 2/OPb anlara In.696 Bq/kg sampai 28.212'Bq/kg. Supported 2/Opb sebesar I I. 626Bq/kg. Aklivilas 2/OPb dari almosfer anlara 0.930 Bq/kg sampai 16,586 Bq/kg. Laju jlukluasi massa anlara 16,062 kg/ml.lh. sampai 1,198 kg/ml.lh. Sedal/gkan laju sedimentasi dari 0,084 cm/lh sampai 0,498 cm/th. Laju sedimenlasi lokasi muara Kalianak lebih linggi dari 10kasi Muara Kalisari. Mungkin karena sungai muara Kalianak membawa lebih banyak lumpur alau limbah.
ABSTRACT Sedimentation rale of Surabaya coasl has been sludied using gamma radioactivity profile of 2/Opb. Sampling local ion were the end of Kalisari river with the position of 07' 15' 53,1"LS dan 112", 47' 95,4" E and Morokrembangan, Ihe end of Kalianak river with position ofn7' 13' 40.8" S dan 112", 42' 26./"E. Coring has convenlionally done using I've tube. which has 10 cm diameler and I meler length.. and pressed down. Sediment preferred were muddy, undisturbed (by tidal, slorm, wind. human and biological aClivity, elc.), and contained of nolless Ihan I n% of < <63 11mgrain size. Objective of Ihi.f invesligation was 10 have dala ofsedimenl accumulalion rale of Surabaya coasl. The local ion was selecled because it is Ihe localion of 'l'anjung Perak Pori. cullivalion of fish, shrimp. sea-weed etc. At the end of Kalisari river (Iocalion I), 2/OPb activity was 11.996 10 26.992 Bq/kg. Supporled 2/OPb.aclivity was 11.996 Bq/kg. Sedimenlalion rale was 0.046cm/y 10 0.858 cm/y. Sedimenl accumulation rate was 28.445 kg/mly to 316.362 kg/ mly. AI Kalianak Morokrembangan (Iocalion 2) Ihe aclivity ofl/IJpb was 10.696 Bq/kg to 28.212 Bq/kg. The supporled 2/OPb aClivily was 11.626 Bq/kg. Unsupporled 2/Opb aclivily ( from Ihe almosjer) was 0.930 Bq/kg to 16.586 Bq/kg. Sediment accumulalion rale was 16.n62 kg/mly 101.198 kg/mly and Ihe sedimenlalion rale was n.084 cm/y 10 n.498 cm/y. Sedimenlalion rale of Ihe end of Kalianak river was higher Ihan Ihe end of Kalisari river. il may come from Ihe river waler conlained of mud and wasle Ihal conlribute Ihe sedimenl accumulalion in Ihe coasl.
PENDAHULUAN Pantai sebagai merupakan lokasi pelabuhan TanjungSurabaya Perak adalah gerbang aktivitas ekonomi meliputi transportasi laut baik domestik dan intemasional, distribusi perdagangan produk kelautan untuk pulau Jawa dan sekitarnya. Oleh karena kontribusi pelabuhan ini terhadap perkembangan ekonomi sangat besar, maka kawasan ini perlu dijaga kelestariannya. Dengan berkembangnya industri dan perdagangan maka data-data lingkungan perlu selalu dimonitor.
Salah satu faktor penting yang perlu dipelajari adalah laju akumulasi. Dengan adanya data ini maka perawatan pantai dapat diprogram, apabila terjadi pencemaran sumber maka waktu terjadinya pencemaran dapat ditelusur. Laju akumulasi sedimen pantai dapat diestimasi dengan menggunakan profil radioaktivitas 21OPb, radionuklida alam yang ada di dalam sedimen. Ada dua sumber radionuklida 210Pb dalam sedimen, dari dalam tanah disebut supported 210Pb dan dari jatuhan atmosfer disebut excess 2IOPbatau unsupported 21OPb. Radionuklida
Prosiding PPI • PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
ISSN 0216 - 3128
1/6
210Pb merupakan anak luruh dari 238U. Sebelum menjadi 210Pb, 238u lebih dahulu menjadi 222Rn yang bersifat folatil. Di atmosfer 222Rn kemudian menjadi 210Pb. Dari atmosfer 210Pbturun bersamasama dengan butiran air atau partikel-partikel kepermukaan air laut, selanjutnya bersama-sama dengan partikel mengendap. Mengendapnya 210Pb bersama endapan dapat dimanfaatkan untuk menentukan laju pengendapan sedimen dengan mengukur aktivitasnya. Untuk menentukan umur lapisan endapan, 210Pb yang diukur adalah yang berasal dari atmosfer saja bukan yang berasal dari tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data tentang laju akumulasi sedimen pantai Surabaya. Rumus yang digunakan adalah : t=
1/A x In
Sumillillg. dkk.
kemudian ditutup untuk dibawa ke laboratorium. Tahap selanjutnya sedimen didorong keatas dan diiris menjadi lapisan-Iapisan dengan ketebalan 2 cm (E). Bagian luar dari lingkaran irisan (D) dipisahkan dari bagian dalam. Kedua bagian ini dikeringkan, dan masing-masing ditimbang dan berat keduanya dijumlah. untuk mengetahui be rat total setiap lapisan. Bagian dalam digerus dengan agath, dihomogenisasikan, ditimbang dengan berat 70 gram dan dicacah dengan spektrometer gamma dengan waktu cacah 2jam (7200 detik). Supported 210Pb ditentukan untuk menghitung excess 210Pb. Untuk mengetahui efisiensi pencacahan dilakukan dengan mencacah SRM sedimen IAEA-315 seberat 70 gram, sarna dengan berat sampel sedimen yang dicacah.
[Aol A,,]
= umur lapisan sedimen A
= konstanta peluruhan
Ao= jumlah aktivitas jenis excess 210Pb dari lapis teratas sampai bawah Ax = Ao - jumlah aktivitas jenis excess dari atas sampai lapis ke-x
BAHAN DAN PERALA T AN Gambar vial
I. Pipa PYC yang diberi ban karet (A) dengan lubang ditengahnya (B) dengan tutup lubang (C) dan irisan sedimen (0). Bagian luar irisan (E) diiris dan dipisahkan dari bagian dalamnya (F)
Spektromctcr gamma dengan detcktor Ge (Li), tabung pye, timbangan, pcnggerus agath, ayakan.
Contoh pcrhitungan : waktu pcmbentukan sedimen, laju scdimentasi dan laju akumulasi massa sedimen yang diambil dari Morokrembangan Kalianak dengan kedalaman 0-2 cm.
METHODOLOGY
Untuk menentukan digunakan rumus :
Bahan Sampel sedimen, IAEA SRM -315, polietilen, kantong klip I kg.
Peralatan
Sampel
sedimen
diambil
dengan
tabung
pye tanggal 30 Maret 2005 di pantai Surabaya dengan lokasi sampling muara Kalisari dengan posisi 07° 15' 53, I"LS dan 112°, 47' 95,4"BT dan daerah Morokrembangan, muara Kalianak dengan posisi 07° 13' 40.8" S dan 112°, 42' 26.1". Pipa pye lebih dahulu diberi roda dilengkapi dengan ban karet(C) yang ukurannya sarna dengan penampang pipa. Bagian tengan ban diberi lubang (F). Pipa ditekan masuk ke dalam sedimen dengan lubang terbuka. Setelah sampai ke dasar sedimen lubang ditutup dengan penutup (E). Selanjutnya pipa ditarik keatas, diatas sedimen akan terjadi fakum sehingga sedimen tidak turun kebawah selama penarikan. Ujung bagian bawah pipa
estimasi
Ax = Ao.e"AI,
ljmur setiap lapisan (I)
Atau tx = IlAin (Aol Ax)
(2)
x
Ao = L: Aexcess
(3)
o
Ao = jumlah aktivitas total 210Pb dari lapis teratas sampai ke lapisan diatas supported 2IOPb. Aktivitas total (A) = supported 2IOPb (A supp).dan excess 210Pb( Aexcess) pada kedalaman 0-2 cm 28,2 I2 Bq/kg
Prosldlng PPI - PDIPTN 2005 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
ISSN 0216 - 3128
SUn/ininc, dkk.
ASUpp.2IOPb dihitung dari rata-rata aktivitas kedalaman 26-28 em sampai dengan 36 - 38 em 11,726 + 11836 + 11,781 + 12,091 + 10,696 (5) = 11,626 Bq/kg
1/7
Ao = 2704,073 Bq/m2 Ax = Ao - Aeum Bq/m2 Aeum = jumlah Aexeess/m2 dari lapis I sampai lapis ke x, (untuk lapis 0-2 adalah hanya lapis pertama saja.= 2704,073 Bq/m2 3]6 Bq/m2 2387,712
Berat lapisan Luas pipa pve
133,229.1003kg = 0,133 kg. 7,854.1003 m2
Aexeess
A - Asupp
Bq/m2).
Penentuan waktu pembentukan lapisan dengan rumus
sedimen
setiap
Ax = Ao.e°'-'atau tx = ]lAin (Aol Ax)
= 28,212 Bq/kg - 11,626 Bq/kg 16,586 Bq/kg
= tx
110,03
I I (2704,073
12387,712)
= 4,01.
= 16,586xO,] 33kg/7 ,854.1003 m2 = 28 I,353 Bq/m2 rerhitungan
akumulasi massa sedimen (dalam kg.
Lama pembentukan lapisan kedalaman 0-2 em = 4,0 I tahun Laju sedimentasi = 2
em/4,0
sedimen
Itahun = 0,498
dengan em/th.
11l~/th)
Laju akulllulasi massa sedimen = massa kering lapisan I Illas penampang rve x lama pembenlllkan 126,554.1003 kg I (7,854. I001m~.4,OI lahlln
= 16,062 kg.
m2/th
Ao = 316,362 + 193,302 + 16] ,765 + .....+ 28,445 Bq/m2
HASIL DAN PEMBAHASAN
34-36 36-38
Tabel I. Data kedalaman, pengukuran aktivitas 210Pb, aktivitas excess 210Pb hasil perhitungan umur, tahun pembentukan, laju sedimentasi dan laju akumulasi massa sedimen di muara Kalisari (Lokasi 1). Sedimen diiris dengan ketebalan 2 em. Laju (tahun) ]0.]81 3.315 2.099 66.19 50.93 34.39 ]971 0.378 1.633 4].66 10.734 0.467 11.602 3.963 9.20 6.527 8.918 6.561 ]4.995 5.356 Tahun 154.45 3.3 1851 0.417 0.046 ]55210Pb 104.26 1901 0.117 1.0] 86.87 1918 3.394 0.239 76.33 1939 1929 3.867 4.104 2.990 0.407 1.806 0.216 59.64 1945 6.709 0.234 1.741 28.16 1954 1977 9.865 9.392 2.396 2.955 0.217 22.86 1982 ]963 11.839 3.006 2.007 17.67 1987 3.748 ]3.34 ]992 0.489 ]996 8.129 0.858 6.74 ]998 0.792 2001 4.05 0.507 Aktivitas total 210Pb massa sedimen 16,]00 22,177 0,323 ]Aktivitas 11,996 1,996 13,]80 15,311 ]5,390 15,864 21,862 21,388 0,401 22,730 ]8,705 23,835 0,.275 23,598 20,]25 20,9]5 26,992 laju excess akumulasi Kedalamanpembentukan (BQ/ke:) sedimentasi (kl!/m2.v) Umur (em/y)
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
1/8
ISSN 0216-3128
Perhitngan aktivitas excess 210Pb pada sedimen yang diambil dari Morokrembangan Kalianak dengan kedalaman 0-2 em.
Sumi"i,,!:. dkk.
Aktivitas total supported 210Pb dan excess 21
Tabel2.
28-30 30-32 34-36 36-38 32-34
Data aktivitas total 210Pb, aktivitas exeess210Pb , umur, tahun pembentukan, laju sedimentasi, laju akumulasi sedimen di muara Kalianak Morokrembangan ( lokasi 2) Surabaya. Sedimen diiris dengan ketebalan 2 em. 54,433 2,762 24,113 6,195 6,987 1975 46,789 1950 0,245 0,399 0,410 4,855 19,345 0,336 total Aktivitas akumulasi ]997 Aktivitas 1970 sedimcn 210Pb sedimenTasi massa 1915 1904 1991 Umur 1935 9,736 ]942 15,0] 4,185 7,107 28,212 19,686 41,638 17,671 18,446 14,571 4,495 6,200 3,875 16,121 15,811 11,836 12,09] 11,626 2,945 11,226 23,872 21,081 12,2469,466 0,356 0,498 16,586 8,061 16,062 13,489 10,390 6,045 17,826 16,586 6,820 4,960 13,331 89,528 10,054 1,705 ]Tahun 11,781 10,696 1,726 (tahun) 4,010 excess (Bq/kg) 9,316 210Pb ]00,899 pembentukan sedimen Laju (em/th) 1963 1985 0,084 34,934 0,221 69,254 10,113 7,353 0,252 0,290 1980 1958 0,389 0,262 Laju
(kg.m2/th)
o
o -5
Eu
-5
Eu
-10·
(Q
(Q
~ ~
-10
-;;- -15 IV E -20
-;;- -15 IV E -20 -25 -30
-35 -40 Pb-210 activitas (Bq/kg)
~
-25
~
-30 -35 . -40 Pb-210 activitas (Bq/kg)
Prosiding PPI - PDIPTN 2005 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
SUII/illillg, dkk.
ISSN 0216 - 3128
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan pipa pve berdiameter 10 em, bagian luar dari lingkaran irisan sedimen dipisahkan dari bagian dalam. Pemisahan dilakukan karena pad a bagian saat pengambilan selama gerakan sedimen dalam pipa terjadi peneampuran antara lapisan atas dengan lapisan dibawahnya. Sampel dikeringkan agar diperoleh kondisi yang sarna dari lapisan atas dan bawah, ditimbang 70 gram. Penimbangan 70 gram ini disamakan dengan berat SRM IAEA-315 untuk mendapatkan efisiensi peneaeahan sedimen. Tenaga sinar gamma dari 210Pb adalah pada tenaga 46,2 keY. Waktu peneaeahan selama 2 jam atau 7200 detik dimana pada berat dan waktu ini pencacahan sudah eukup optimum. Supported atau aktivitas 210Pb dari lapisan tanah diperoleh dengan melihat aktivitas total 210Pb yang telah konstan. Laju akumulasi sedimen dihitung dari aktivitas 210Pb yang berasal dari atmosfer, dihitung dari aktivitas setiap lapisan dikurangi dengan aktivitas 210Pb dari tanah ( supported) .. Aktivitas jenis total 210Pbyang menurun pada sedimen muara Kalisari kedalaman 2-4 em dan 4-6 CI11 dapat disebabkan karena pada saat lapisan terbentuk, terjadi erosi misalnya karena banjir, air pasang surut atau gelombang besar yang membawa lumpur yang telah diendapkan sehingga endapan yang tersisa berbentuk pasir. Pada lumpur yang terlarut banyak mengandung 210Pbsehingga larutnya IUl11pur menyebabkan kandungan 210Pb dalam sedimen berkurang, dan aktivitas total 210Pb menurun. Lumpur di bagian ini banyak mengandung pasir. Oi kedua lokasi makin dalam sedimen aktivitas total 210Pb eenderung makin rendah karena umurnya makin tua, meskipun kenyataannya bcrtluktuasi disebabkan karena kondisi lapisan yang bcrbeda-beda. Tinggi rendahnya kandungan 210Pb dalam sedimen pad a kedua lokasi selain dipengaruhi oleh kandungan bahan organik dan ukuran butir sedimen, juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Erosi maupun penggalian di lokasi lain ( daerah scpanjang sungai) yang terbawa oleh arus sungai dan kemudian mengendap di muara lokasi terse but. Oisamping itu gelombang yang kuat yang membawa endapan dari dasar laut mengendap di daerah pantai menyebabkan kandungan 210Pbdi muara meningkat. Sedangkan kondisi lingkungan yang menyebabkan kandungan 210Pb menurun adalah pasang surut. Pad a saat air surut, air akan bergerak kelaut dengan membentuk aliran yang eepat. Fenomena tersebut berlangsung terus menerus sehingga aliran air tersebut dapat mengikis endapan di muara. Kondisi lingkungan ini mempengaruhi laju akumulasi sedimen. Oi lokasi I(muara Kalisari) aktivitas antara 11,996 Bq/kg pada kedalaman 34-36 em sampai 36-
1/9
38 em sampai 26,992 Bq/kg pada permukaan atau kedalaman 0-2 em. Aktivitas supported 210Pb dihitung dari rata-rata aktivitas terendah yaitu dari lapisan dengan kedalaman 32-34em sampai 36-38 em , sebesar I 1,996 Bq/kg. Laju sedimentasi dari 0,046 em/th pada kedalaman 30-32 em sampai 0,858 em/th pada kedalaman 4-6 em. Sedangkan laju akumulasi sedimen antara 0,4 I7 kglm2.th. pada kedalaman 30-32 em sampai 6,561 kglm2.th pada kedalaman 2-4 em .. Oi lokasi 2 (muara Kalianak ) aktivitas 210Pb an tara 10,696 Bq/kg pada kedalaman 36 - 38 em sampai 28,2 I2 Bq/kg pada permukaan atau kedalaman 0-2 em. Supported 210Pbadalah rata-rata aktivitas dari kedalaman 30-32 em sampa 36- 38 em sebesar I 1,626Bq/kg. Aktivitas 210Pb dari atmosfer antara 0,930 Bq/kg pada kedalaman 28-30 em sampai 16,586 Bq/kg pada permukaan. Laju akumulasi massa sedimen antara 2,762 kglm2.th pad a kedalaman 2224 em sampai 11,226 kglm2.th pada kedalaman 8-10 em. Sedangkan laju sedimentasi dari 0,084 em/th pada kedalaman 22-24 em sampai 0,40 I em/th pada kedalaman 0-2 em. Data menunjukkan bahwa terjadi peneampuran lapisan sedimen lokasi Kalisari kedalaman 12-14 em sampai dengan 18-20 em, dapat dilihat dari aktivitas total yang hampir sarna. Laju sedimentasi lokasi I (muara Kalisari) lebih tinggi dari lokasi 2 (muara Kalianak), mungkin disebabkan karena sungai Kalisari membawa lebih banyak lumpur atau limbah dari sungai Kalianak. Pada sedimen lokasi Kalisari laju sedimentasi makin kedalam makin lambat, hal ini karena di muara Kalisari sedimen pada lapisan bawah mengalami tekanan yang semakin besar dari lapisan sedimendi atasnya sehingga semakin kebawah sedimen semakin padat. Peristiwa ini disebut kompaksi atau pemampatan. Pemampatan menyebabkan ketebalan sedimen berkurang sehingga dari hasil perhitungan diperoleh nilai laju akumulasi sedimen yang lebih keeil dari yang seharusnya (grafik I) yang eenderung menurun. Pemampatan ini selain dapat dilihat dari grafik laju sedimentasi juga adapat dilihat dari massa kering total lapisan sedimen yang makin kebawah massanya makin besar. Tidak banyak gangguan dialami oleh kedua lokasi baik seeara fisik, karena kegiatan biota maupun manusia dapat dilihat dari tidak adanya tluktuasi aktivitas 210Pb pada grafik aktivitas 210Pb versus kedalaman seeara signifikan (gambar 1dan 2). Oari data aktivitas 210Pbyang makin kedalam makin menurun menunjukkan bahwa sedimen yang diambil memenuhi syarat untuk dating yaitu sedimen yang:
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
ISSN 0216 - 3128
/20
I. Mempunyai ukuran butiran berukuran<63 11m lebih dari 10%. Unsupported atau excess 210Pb yang berasal dari atmosfer biasanya berasosiasi dengan bahan butiran halus 2. Tidak terganggu biota.
oleh pencampuran
fisik atau
3. Paling sedikit 2 gram setiap lapis sampel diperlukan untuk satu kali penentuan unsupported 210Pb dengan menggunakan metoda spektrometri alpha. Untuk pengulangan analisis dan untuk penanggulangan aktivitas rendah atau hilangnya sampel selama proses preparasi diperlukan 5 gram 4. Paling sedikit 20 gram diperlukan untuk penentuan unsupported 210Pb dengan metoda spektrometri gamma. 5. Sam pel tidak boleh dikeringkan > 105°
pada temperatur
6. Untuk mengevaluasi hasil perhitungan perlu dilengkapi data-data dengan informasi besaran butiran terutama fraksi <63 Jlm dan <2 Jlm, kandungan organik, porositas dan densitas kering.
SlImin;,rg, dkk.
DAFT AR PUSTAKA I. RON SZYMCZAK, Sampling Strategies And Methodologies, IAEA Regional Training Course On Application of Tracers To Study Transport Processes And Sedimentation Rates in The Marine Environment, Thailand, 21 February - 4 March 2000. 2. WISNU SUSETYO, Spectrometri Gamma dan Penerapannya Dalam Anlisis Pengaktifan Neutron, Gadjah Mada University Press (1988) 3. SANCHEZ-CABEZA, J.A., Sediment Core Frofiles And Accumulation Rates. University 4.
Antonoma dengan Barcelona (2000).
5. EISMA, D; BERGER, G.W., CHEN WEI-YUE & SHEN JIAN, Pb-210 As a Tracer For Sediment Transport And Deposition In The Dutch-German Waddensea. Proceeding KNGMG Symposium Coastal Lowlands, Geology And Geotechnology, 237-253 (1989) 6. BERGER, G.W., EISMA, D and VAN BENNEKOM, AJ., Pb-210 Derived Sedimentation 7.. Rate In The Vlieter, A Recently Filled In Tidal Channel In The Wadden sea. Netherland
KESIMPULAN
8. Journal Of Sea Research 21 (4)287-294
Di lokasi I(muara Kalisari) aktivitas antara 11,996 Bq/kg padakedalaman 34-36 cm sampai 26,992 Bq/kg pada kedalaman 0-2 cm. Laju sedimentasi dari 0,046 cm/th pad a kedalaman 30-32 cm sampai 0,858 cm/th pada kedalaman 4-6 cm. Sedangkan laju akumulasi massa sedimen antara 0,417 kglm2.th. pada kedalaman 30-32 cm sampai 6,561 kglm2.th pada kedalaman 2-4 cm ..
TANYAJAWAB
Di lokasi 2 (muara Kalianak ) aktivitas 2\()Pb antara 10,696 Bq/kg pada kedalaman 36-38 cm di permukaan atau pad a kedalaman 0-2 cm sampai 28,212. Laju akumulasi massa sedimenantara antara 16,062 kglm2.th pada kedalaman 0-2 cm sampai 2,762 kglm2.th. Sedangkan laju sedimentasi dari 0,084 cm/th pad a kedalaman 22-24 cm sampai 0,498 cm/th pad a kedalaman 0-2 cm. Data menunjukkan bahwa laju akumulasi sedimen lokasi I (muara Kalisari) lebih tinggi dari lokasi 2 (muara Kalianak). Hal ini mungkin disebabkan karena sungai Kalisari membawa lebih banyak lumpur atau limbah dari pada sungai Kalianak Morokrembangan. Tidak ban yak gangguan dialami oleh kedua lokasi pengambilan sampel.
(1987).
H. Muryono - Fungsi penentuan profil Pb-21 0 lIntlik apa saja? - Selain penetllan laju sedimentasi? Sumining - Untuk mengetahui kejadian-kejadian yang dialami sediment setiap lapisan Isetiap kurllnwaktu tertentu. - Setelah mengetahui umur lapisan sedimen, data ini dapat digunakan untuk mengetahui kapan terjadi kontaminasi di lokasi tersebut, secepatnya dapat ditelusur asal kontaminan. No Name - Mcngapa pengirisan sediment harus 2 em? - Mengapa bagian luar irisan dipisahkan?
Prosiding PPI - PDIPTN 2005 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
SUn/il/il/g,
dkk.
ISSN 0216-3128
- Biasanya Pb 210 tidak dapat dideteksi karena energinya rendah. Bagaimana cara mengukurnya?
Sumining
- Agar dapat dipero/eh perubahan aktivitas Ph 2!O da/am kurun waktu yang pendek. untuk mengetahui /estimasi krona/ogi kejadian yang dia/amisetiap 2 em /apisan sediment
/2/
D/am proses pendorongan ke/uar sedimen dari P VC /apisan ter/uar yang menempe/ di din ding P VC akan bereampur dengan /apisan diatasnya, sehingga per/u dipisahkan, tidak ikut didetehi, tetapi beratnya masih diper/ukan. Detektor gamma disete/ du/u khusus untuk tenaga rendah.
KE DAFTAR ISI
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta. 10 Juli 2006