t=-_
L'; ,.; r. .;.
l
t, j
!...:
;r
f' I
:i i t-::
1r. 'i :1,, -
l
I
PENATALAKSANAAN NUTRISI PARENTERAT DI RUMAH SAKIT I
Daldlyono Hrrdjodisastro Sub. Bagian Gastro Enteio Hcpatologi. Bag, llmu Psnyalit D.lam FKUI - RSUPN Dr. Ciptomangukusumo
I
Jekarl.
I
A. Pendahuluan l
Nutrisi klinik atau nutrisi untuk orang sakit saat ini sudah disadari kepentingannya. Suatu diktum sudah disepakati yaitu: Nutrisi merupakan dasar proses penyombuhan Atau Nutrition is a basic of recovory
I
Apab;la proses pengobatan dan penyembuhan digambarkan maka akan terlihat sebagai berikut: Proses penyembuhan
Sembuh
Sakit
1
l.
2.
3
2
3
Asuhan keperawatan Asuhan nutrisi Asuhan imedik dan bedahl
Gambar '1. Skema teoritis kaitan nutrisi dan proses penyembuhan 111
B, Proses penyembuhan Proses penyembuhan jarang dibicardkan oleh para klinikus khususoya di kalangan spesialis penyakit dalam. llmu yang berkaitan dengan prcses penyembuhan sebenarnya sama dengan patogenisis dan patolisiologi penyakit.
I
:
Sehat
Sakit
Patoggngsis Patolisiologi
Sehat
tl
.-
Sakit
Gambar 2. Skema teoritis proses penyembuhan
Proses penyembuhan kaitannya dengan nutrisi sebagai berikut Nutrien yang paling berperan
No
K.H. (glukosa) {ATP, Kroatine tostat)
Lipid
Hormonal Neuro Transmiler
Protein {asam amino pepsida) Lipid Prot€in
Elektrolit mikro (trac6 element) Lipid
Protein Proses regenerasi/restorasi
Lipid lm6mbran6 sostalipidI
Seluler/iarinqan
Protoin
Proses restrukturisasi iaringan Proses oksigenisasi
Tabel : Proses penyembuhan dan peran nutrisi
112
Oksigen, elektrolit
C. Konsep dasar nutrisi klinik
C.1. Problematik (Permasalahanl a. Orang sakit cenderung susah makan b. Malnutrisi di Rumah Sakit tinggi Di AS 1996, 4O-bS06 pasien yang dirawat berpotensi malnutrisi, 1 2% malnut.isi berat. Di lndonesia 75olo rata-rata status gizi pasien di RS menurun,
c. Malnulrisi memperburuk prognosis C.2. Pemecahan masalah a. Perhatian lebih awal tentang kebutuhan nutrisi b. Pengetahuan dasar nutrisi klinik c. Kerjasama yang akrab dan harmonis antara dokrer -- Ahli Gizi _ perawat dalam asuhan nutrisi pasien. Hal ini termasuk keriasama intern masing-masing profesi.
d. Kebutuhan nutrisi dapat dihitung dengan tepat.
C.3. Nulrisi Klinik pada pasien yang dirawat: a. Dasarnya adalah: identifikasi masalah medik, diagnosis, status gizi {status nutrjsi)
b. Diperhitungkan dengan cermat dan tepat
l.
Kebutuhan kalori 2. Kebutuhan protein/ asam amino esensial 3. Kebutuhan lipid (asam lemak esensiall 4. Cairan + elektrolit + trace element 5. Vitamin
C4.
Cara pemberian nutrisi:
a. Oral - biasa maupun b. enteral .-> dengan sonde c. parental > per infus
cair
. periler 2. sentral 1
D. Pegangan praktis a. Selama usus bertungsi harus dipakai b. Bila tidak cukup kombinasj larenteral Di rumah sakit banyak dipakai: kombrnasi Rencana konsensus pernepad : I
Mengembangkan tonsep ierapi nurrisi suponif Bencana konsensus pernepari tt
Rencana konsensus pernepaj [t Tentang kecukupan kebutuhan nurrisi:
Kaloi sedang
+
komponen nut si tenskap
1r3
tI
E-
Kesulitan pemberian nutrisi
a. intolerance b. keterbatasan cara pemberian parenteral poriler c. tersedianya preparat bahan baik untuk parenteral d. harga yang masih mahal F. Segi praktis Dasar: a. Tepat b. Tepat c. Tepat e. Tepat l. Tepat
telapi nutrisi
indikasi substrat (zat nutrisi) dosis pasien cara pemberian dukungan nutrisi
G. lndikasi nutrisi enteral dan palentetal Secara garis besar, semua pelaksanaan dukungan nutdsi enteral dan parenteral dapat mengacu pada algoritma berikut: Rute pembedan dukungan nutdsi
Glil*;ft)O I
I
kcourusan untuk mamulai Duiunsan n'rrrisi rhusus
Fungsi Saluran Psncernaan
Panjanq casftostomv Jeiunostomy
nffi
I I I
Pendek
Nasosastric Nasoduodenal
l$$#
FungsiSaluran ce.na
compromised Nutnsr
Lenql.ap
O
Formula {husus
,
/\,-"-{\
Men,.ul'upi Berlanrut ke / rrdaI mencul\upr J Mitana,, L Nurriq pdenre'ar ] suplPnFry sehagar
I
INutrisi
oilanjutkan ke
114
Fungsi saluran cerna membaik
t
menLutupi dier van;
tebih'ko;pteks dan makanan oral sesuai denqan
n"*'i-"-
Enteral Total
/\ Sumb6r: ASPEN goard ot Oir6ctors Guid€lin€s for tho usa of Patont€ral and Enteral Nut.ition in adult and pediatric pata€nts. JPEN 1993: 17
Banyak pasien memerlukan secara bersamaan nutrisi enteral dan parenteral pada berbagai kondisi, karena tidak dapat mentoleransi enteral dengan mencukupi. Nutrisi parenteral yang djberikan bersama-sama dengan enteral dapat menghasilkan pemberian makanan yang mencukupi dan lebih stabil.
H. Contoh kasus Seorang wanita berumur 30 tahun, dengan beral badan SO kg dengan tinggi badan 160 cm, menderita panas selama 1 minggu, mula-mula ada mual-kemudian disertai muntah dan diare. Sudah 2 hari susah makan tetapi masih dapat minum sedikit. Pada pemeriksaan didapatkan pasien dilirium, sakit berat, dehidrasi, suhu 39,50 C. Pertanyaan: Bagaamana merancang terapi nutrisi?
1. Tentukan masalah medik dan kaitan dengan prospek terapi {asuhan nutrisi)
Q
Panas
E
Dilirium Muntah
tr
l\4akan biasa tidak mungkjn dan tidak akan efektif. Pedu dukunqan
O Diare O Demam tifoid 2. Tentukan status nutrisi Baik
Sedang
4
Pasien ini status nutrisi kutang 12 hari tidak makan dan dehidrasi)
Kurang
Keputusan i Perlu dukungan {interlensi) terapi nutrisi
3. Apakah fungsi saluran cerna.baik atau tjdak? Pada pasien ini ada diare, mual, mLrntah dan delirium
Keputusan: Ada gangguan sebagian fungsi saluran cerna Aipert
115
4. Tepat dosis dan substrat Perlu perhitungan khusus untuk madng-masing: E Air dan elektrolit 0 Kalori: karbohidrat dan lipid
U Protein
tr
Lipid
O Vitamin O Mikroelektrolit 5. Beberapa patokan dasar perhitungan energi/kalori KH: Lipid: Protein : 50% :3Oo/o :2oo/o atau 60% i 2oo/o | 20% Kalori non protein : Nitrogen = 'l50: 1 Nitrogen 1 gram ekuivalen dengan 6,25 gram protein Perhitungan kalori : Rumus Sonsdicl
6. Pelaksanaan 1. Air dan elektrolit untuk rehidrasi kebutuhan 24 jam berikutnya 2. Kalori dengan rumus Benedict Untuk wanita : 655 + t9,6 x BB (kg)l + [1,7 x tinggi {cm)] - I4,7 x usia (tahun)l 3. Dengan rumus empirik: a. Kalori = 30 40 kcal/kg BB/hari b. Cairan : 4O-5O ml/kg BB/hari 1236 x faktor stres 11 ,21 = 1512 kcal l OOO kalori (3 sachet) makanan formula {Pan Enteral} (konsep realimentasi) lntus : KaEn MG 3 1 liter + Pan Amin G 5OO ml -> 1,5 Pada kasus ini Oral (sondel
Perhitungan:
Air + elektrolot
:
+ 400 + 1OO Karbohidrat Protein iasam amino) = 30 + 13,6 1O0O
25OO ml
'l5OO kalori 43.6 gram
Semua infus diberikan melalui vena perifer Bila personde tidak ditolerir (misal, ada perdarahan), susunan a. karbohidrat b. asam lipid c. !ipid dan dihitung berdasarkan kebutuhan Lipid: asam lemak --> kalori Asam lemak esensial --> proses imunologi
l" Penutup Dukungan nutrisi untuk pasien sangat mutlak diperlukan, dengan dukungan nutrisi yang cukup diharapkan proses penyembuhan berialan lancar. Mayoritas pasien yang dirawal memerlukan terapi kombinasi oral atau enteral ditambah parenteral,
116
Kepustakaan
1. 2.
Gallagher Allerd CR., Voss AC., Finn SC., Mccamish MA; Malnutration and ctinicai oLilcomes: The case for medical nutrition therapy; J Am Diet Assoc- 1996 Apr; 9614): 36 6, 369: quiz 367-8. Wesley JR., Khalidi N., Faubion WC., et.al. The University ol Michigan Medical Center; Parenteral and Enteral Nutrition Manual, 2nd ed. 1990
117
,