Kushardjono 702012608 Persiapan guru dalam memilih metode instruksional 1. Tujuan Instruksional Lihat kompetensi yang dibangun. Jika kompetensi matakuliah Kimia Hasil Pertanian adalah dapat menganalisis perubahan kimia pada bahan makanan hewani dan nabati setelah panen maka yang paling tepat adalah menggunakan metode Praktikum. 2. Waktu dan Fasilitas Perbedaan metode instruksional menuntut juga perbedaan alokasi waktu dan fasilitas. 3. Pengetahuan Awal Mahasiswa Diperlukan Pre-test karena sangat penting bagi guru untuk dapat menentukan metode yang tepat. 4. Jumlah Mahasiswa Untuk dapat mengetahui umpan balik dengan cepat mengatur kebutuhan masing – masing individu. 5. Pokok Bahasan Fakultas kedoktoran lebuh cocok menggunakan metode demonstrasi karena berhubungan dengan psikomotorik dan Fakultas ekonomi dan sosial lebih cocok menggunakan metode ceramah karena berhubungan dengan kognitif. 6. Pengalaman Pengalaman guru akan memberikan petunjuk dalam pemilihan metode instruksional.
Saat menggunakan metode instruksional 1. Metode CERAMAH Metode Ceramah berbentuk penjelasan pengajar kepada mahasiswa dan biasanya diikuti tanya-jawab tentang isi pelajaran yang belum jelas dan atau membutuhkan penjelasan lebih detail.
2. Metode DEMONSTRASI Metode Demonstrasi adalah suatu bentuk pembelajaran dengan jalan mendemons-trasikan penggunaan alat
atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti
kegiatan sesungguhnya. 3. Metode DISKUSI Metode Diskusi merupakan interaksi antara mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen untuk menganalisis, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. 4. Metode STUDI MANDIRI Metode Studi Mandiri adalah suatu bentuk pembelajaran yang didahului dengan memberikan tugas membaca atau penelitian kepada mahasiswa tanpa bimbingan atau pengarahan khusus untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 5. Metode STUDI KASUS Metode Studi Kasus adalah suatu bentuk pembelajaran yang dimulai dengan penjelasan tentang masalah, kejadian, atau situasi tertentu. Kemudian mahasiswa ditugaskan mencari alternatif pemecahan. 6. Metode SUMBANG SARAN Metode Sumbang Saran adalah bentuk pembelajaran yang menampung pendapat dari mahasiswa tanpa meng-evaluasi terhadap kualitas pendapat tersebut untuk mencari berbagai kemungkinan cara pemecahan dari suatu masalah. 7. Metode SEMINAR Metode Seminar adalah kegiatan belajar untuk membahas topik atau masalah tertentu secara berkelompok. Tugas membahas topik atau masalah menjadi tanggung jawab anggota seminar (mahasiswa). 8. Metode SIMPOSIUM Metode Simposiun adalah pembelajaran mengetengahkan suatu seri ceramah mengenai berbagai kelompok topik dalam bidang tertentu yang telah dirancang oleh Dosen matakuliah.
9. Metode TUTORIAL Metode Tutorial berbentuk pemberian bahan belajar yang telah dikembangkan untuk dipelajari mahasiswa secara mandiri. Mahasiswa kemudian diberi kesempatan berkonsultasi secara periodik untuk mengukur kemajuannya. 10. Metode PRAKTIKUM Metode Praktikum berbentuk pemberian tugas kepada mahasiswa untuk menyelesai-kan suatu proyek dengan berpraktik melalui pengguna-an instrumen, alat, bahan atau prosedure tertentu. 11. Metode COMPUTER ASSISTED LEARNING Metode Computer Assisted Learning adalah seri kegiatan belajar yang berstruktur dengan menggunakan komputer. Materi pelajaran dimunculkan oleh komputer dalam bentuk masalah untuk dijawab oleh Mahasiswa. TIK pada Metode Instruksional Semua tujuan khusus yang diidentifikasi itu perlu dirumuskan dengan mempertimbangkan A (audience), siapa mahasiswa yang mengikuti kuliah, B (behavior) perilaku yang ingin dicapai, C (condition) dalam kondisi bagaimana atau alat bantu apa mahasiswa harus menampilkan behavior itu, dan D (degree) sampai sejauh mana atau kriteria persyaratan apa perilaku itu ditampilkan. Rumusan komponen ABCD ini penting, karena merupakan patokan pada penyusunan soal ujian/tes atau jenis asesmen lain dan pada pengembangan materi
A audience (siapa yang belajar, misalnya calon instruktur pelatihan Jasa Konstruksi) B behavior (perilaku yang spesifik yang dimunculkan setelah selesai belajar, terdiri atas Kata kerja + objek) C condition (batasan yang diberikan, cara atau alat yang digunakan pada waktu memperagakan perilaku atau B )
D degree (tingkat keberhasilan pada pencapaian perilaku, yang dapat menggunakan
kriteria
tertentu, misalnya dengan sempurna, tanpa salah 80 % benar, ukuran waktu, ukuran kertas folio, dan ukuran-ukuran lain).
Contoh : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa PS Kimia Semester III
A
menetapkan kandungan protein bongkol pisang
B
secara spektrofotometri
C
dengan ketelitian 99 %
D
Referensi 1. www.unhas.ac.id/.../DESAIN%20INSTRUKSIONAL%20Pelatihan%... 2. http://joko1234.wordpress.com/2010/03/18/model-sistem-instruksionalpembelajaran/