ANALISIS IMPLEMENTASI RENCANA KEBIJAKAN MITIGASI BENCANA BANJIR DI DKI JAKARTA YANG DIKAITKAN DENGAN PROPERTI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIS Armand Omar Moeis1, Aninditha K. Dinianyadharani2, Akhmad Hidayatno3 1,2,3
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok Email:
[email protected] (korespondensi)
Abstract Limitations of appropriate land and frequent flood that often hit Jakarta are the constraints to growth in the city towards a Sustainable City. Problems of limited land and flood are likely to impact on residential property sector in Jakarta. The purpose of this study is to get a problem model and the scenarios development of Jakarta Coastal Defense Strategy (JCDS) policy which is associated with residential properties by using systems dynamics approach. The model would highlight the possible benefits of this huge development. The model is then subjected to 2 scenarios: JCDS without reclamation area and JCDS with reclamation area. The results of this research showed that there were an increase in land values in both scenarios, 5% in river flood-prone areas, 3% in rob flood-prone areas and 15% in river and rob flood-prone areas. In scenario 2, residential area increased by 0.45%. Land and building tax in scenario 1 has increased by 1% and 10.12% in scenario 2. Keywords: Giant Sea Wall, Land Value, Residential Area, System Dynamics 1. PENDAHULUAN Tingginya angka jumlah penduduk Jakarta sebesar 9.279.500 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 13.369 jiwa/km2 (BPS Provinsi Jakarta, 2011), meningkatkan kebutuhan akan properti perumahan di Jakarta. Menurut Mega dan Pedersen [10], kualitas dari sektor properti perumahan merupakan elemen kunci dari kota yang berkelanjutan. Sektor properti perumahan dianggap penting karena perumahan merupakan kebutuhan utama disamping pangan dan sandang bagi setiap orang. Namun, kebutuhan properti perumahan di Jakarta ini tidak didukung oleh ketersediaan lahan yang layak dan memadai akibat bencana banjir yang kerap kali melanda Jakarta. Disamping itu, bencana banjir juga menyebabkan korban manusia dan kerusakan bangunan, baik rumah-rumah pribadi, fasilitas dan prasarana umum. Hal ini berdampak negatif bagi sektor properti perumahan di Jakarta. Dalam penentuan nilai properti perumahan, kondisi fisik lahan yang baik dan aman yaitu, bebas dari bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, akan lebih diminati oleh manusia (Simarmata [7]). Kerentanan Jakarta terhadap bencana banjir ini tentunya dapat mempengaruhi fluktuasi pola nilai properti perumahan di Jakarta (Han dan
Basuki[6]). Perubahan iklim yang mulai terjadi akan memperparah bencana banjir di Jakarta. Kondisi geologi DKI Jakarta dan penyedotan air bawah tanah oleh penduduk Jakarta yang dapat mengakibatkan penurunan muka tanah turut meningkatkan resiko banjir di wilayah Jakarta. Pada tahun 1990, sekitar 12% wilayah Jakarta Utara telah berada di bawah permukaan laut, 58% pada tahun 2010, dan pada tingkat penurunan seperti saat ini, diperkirakan pada tahun 2030 lebih dari 90% wilayah Jakarta Utara akan berada di bawah permukaan laut. Sebagai konsekuensinya, air laut dapat meluap di saat pasang tinggi, sementara air sungai dan kanal tidak bebas dibuang ke laut. Tanpa intervensi yang efektif, seperempat dari wilayah Jakarta dapat tergenang secara permanen. Dalam menghadapi bencana banjir ini, pemerintah Jakarta mengeluarkan salah satu kebijakan mitigasi bencana banjir dalam bentuk rencana pembangunan proyek Jakarta Coastal Defense Strategy (JCDS) sebagai sistem pengamanan pantai Jakarta dengan membangun bendungan raksasa (giant seawall) di pantai utara Jakarta dan mereklamasi pantai utara Jakarta. Pembangunan bendungan raksasa dan reklamasi pantai ini diprediksikan dapat mengurangi resiko banjir di wilayah Jakarta
Analisis Implementasi Rencana ....(Armand Omar Moeis et al.)
281
Technology, Industry and Entrepreneurship Conference (TIEC) ISSN: 2302-478X Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas Padang, 18 Oktober 2012
dan memperluas daratan Jakarta. Reklamasi ini diharapkan dapat mengurangi permasalahan properti perumahan di Jakarta akibat keterbatasan lahan. Untuk itu sebuah model perlu disusun untuk membantu memahami dampak pengembangan dari rencana pembangunan yang memiliki nilai investasi besar ini. Terutama dalam perspektif apakah akan memberikan nilai tambah bagi pemerintah maupun warga jakarta.
2. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian mengenai pengaruh banjir terhadap nilai tanah telah dilakukan pada beberapa penelitian sebelumnya. Zhai dan Fukuzono meneliti tentang penentuan dampak banjir terhadap fluktuasi nilai tanah [8]. Penelitian ini membahas kerangka kerja untuk menganalisis pengaruh banjir pada harga tanah yang didasarkan pada studi kasus banjir Tokai pada September 2000. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis cross-sectional dan pendekatan harga hedonik. Penelitian lainnya dilakukan oleh Han dan Basuki yang telah meneliti tentang resiko banjir sebagai salah satu variabel penting dalam membentuk pola nilai tanah di Jakarta [6]. Penelitian ini memberikan pandangan terhadap struktur nilai tanah spasial di kota metropolitan Dunia Ketiga dengan menggunakan metode Analisis Regresi Multivariat yang dikombinasikan dengan metode pemetaan Geographic Information System (GIS) (Han dan Basuki [6]). Selain itu, terdapat pula penelitian mengenai mitigasi struktural dalam mengurangi risiko bahaya banjir. Deegan mendefinisikan ruang kebijakan untuk analisis kebijakan mengenai bencana alam menggunakan pendekatan sistem dinamis. Dia menyajikan hipotesis dinamis dari masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan dalam komunitas yang terkena dampak bahaya banjir dan juga membahas data mental pada mitigasi struktural berupa bendungan dan tanggul laut. Bahaya banjir bisa menjadi bencana ketika properti dibiarkan rentan dan tidak terlindungi dari bahaya. Sementara itu, tingkat degradasi dipengaruhi oleh tingkat keparahan dan frekuensi banjir. Proyek mitigasi struktural, seperti bendungan dan tanggul laut, dapat mengurangi keparahan dan frekuensi bencana di daerah rawan banjir sehingga masyarakat lokal akan tertarik untuk menggunakan tanah di daerah
282
di mana mitigasi struktural tersedia (Deegan [2]).
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Konseptualisasi Model Model yang dikembangkan untuk penelitian ini membahas kompleksitas yang diidentifikasi dalam definisi masalah. Gambar 1 adalah Causal Loop Diagram yang mewakili fitur kunci dari model yang dikembangkan untuk penelitian ini. Causal Loop Diagram mewakili struktur umpan balik dari model secara sederhana tanpa mengecilkan kompleksitas sistem.
Gambar 1. Causal Loop Diagram Sistem Dalam diagram diatas dapat dilihat bahwa peningkatan nilai tanah akan meningkatkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dimana Pajak Bumi dan Bangunan ini akan berkontribusi pada pendapatan daerah Jakarta. Dari pendapatan daerah ini, dialokasikan dana untuk investasi penanggulangan bencana banjir. Investasi penanggulangan banjir yang dibahas pada model ini berupa penambahan ketinggian tanggul laut dan sungai yang dapat mengurangi resiko banjir sungai dan rob. Pengurangan resiko banjir ini dapat meningkatkan nilai tanah yang berkontribusi pada kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan. JCDS hadir dengan pembangunan tanggul sungai, tanggul laut, dan reklamasi pantai. Pembangunan tanggul laut dan tanggul sungai JCDS dapat mengurangi resiko banjir yang nantinya meningkatkan nilai tanah, Pajak Bumi dan Bangunan dan pendapatan
Analisis Implementasi Rencana ....(Armand Omar Moeis et al.)
Technology, Industry and Entrepreneurship Conference (TIEC) ISSN: 2302-478X Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas Padang, 18 Oktober 2012
daerah Jakarta yang dapat digunakan kembali untuk investasi penanggulangan bencana banjir. Di sisi lain, reklamasi pantai JCDS meningkatkan luas area residensial yang nantinya dapat berkontribusi pada PBB Jakarta.
Area Reklamasi JCDS NJOPTK rek bus
nilai bangunan re klamasi bisnis
s tok nilai bangunan reklamasi bisnis tingka t nilai bangunan reklamasi bisnis
pajak reklamasi bisnis to tal PBB rek JCDS
nilai tanah reklamas i bis nis total nilai bangunan reklamasi bisnis total nilai reklamasi bis nis stok nilai tanah
%kenaikan 1
3.2. Pengembangan Model Pengembangan Model pada penelitian ini menggunakan Powersim Studio 9 dengan waktu simulasi dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2040. Pengumpulan data berupa pengumpulan data mental dan data tertulis. Pengumpulan data mental berasal dari jurnal penelitian yang membahas isu mengenai banjir, nilai tanah, dan kebijakankebijakan mengenai penanggulangan bencana banjir. Selain itu, pengumpulan data mental juga dilakukan dengan melakukan wawancara dengan para ahli. Pengumpulan data tertulis pada pengembangan model ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari sumber data sekunder Ketinggian tanggul laut, investasi JCDS, dan penambahan area untuk reklamasi dari AGENDA JCDS. Nilai tanah Jakarta dipublikasikan setiap tahunnya di njop.pajak.go.id. Pajak bumi dan bangunan sebelum reklamasi dan pendapatan daerah sebelum sebelum reklamasi dipublikasikan pertahunnya dalam Jakarta Dalam Angka yang diambil dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011.
nilai reklamasi bisnis
bisnis peningkatan reklamasi nilai pajak reklamas i tanah reklamasi perumahan bisnis nilai tanah reklamas i perumahan stok nilai tanah luas tanah reklamas i nilai reklamasi reklamasi peningkatan nilai perumahan bisnis perumahan tanah reklamasi perumahan total nilai tanah %peningkatan 3 reklamasi bisnis NJOPTK reklamas i reklamasi perumahan perumahan tingkat luas tanah rek bisnis rek perumahan tanah bisnis siap pakai
pe rtambahan area rek
tingka t reklamasi JCDS
luas rek sosial
%kenaikan 2
luas tanah pe rumahan siap pa kai
luas tana h luas area reklamas i JCDS perumahan tingkat luas tanah reklamasi perumahan
total nilai bangunan reklamasi perumahan
tingkat luas tanah re k sos
nilai bangunan reklamasi perumahan
rek sosial
s tok nilai bangunan perumahan tingkat reklamasi nilai bangunan reklamasi perumahan
tingkat rek RTHrek RTH
%peningkatan 4 luas tanah RTH JCDS
Gambar 2. SFD Sub-Model Area Reklamasi JCDS 3.1.2 Modul Penggunaan Lahan Modul Penggunaan Lahan menunjukkan interaksi variabel dan perhitungan alokasi lahan yang tersedia di Jakarta untuk sektor residensial, bisnis (komersial dan industri), Ruang Terbuka Hijau, dan sosial. Untuk sektor residensial dan bisnis, alokasi lahan dibagi menjadi area rawan banjir sungai, area rawan rob, area rawan banjir sungai dan rob, dan area bebas banjir. Setelah itu akan dihitung nilai tanah daerah reklamasi yang nantinya berkontribusi pada Pajak Bumi dan Bangunan Jakarta. Alokasi Tanah Jakarta area bisnis ra w an banjir da n rob aloka si tana h s osial area bisnis raw an ro b
tanah s osial
3.1.1 Modul Area Reklamasi Jakarta Coastal Defense Strategy
tana h b is nis
area bisnis aw a l 2006 area bisn is raw an ba njir
pen gemba ngan tana h
Modul Area Reklamasi Jakarta Coastal Defense Strategy menunjukkan interaksi variabel dan perhitungan alokasi lahan reklamasi untuk sektor residensial, bisnis (komersial dan industri), Ruang Terbuka Hijau, dan sosial. Setelah itu akan dihitung nilai tanah daerah reklamasi yang nantinya berkontribusi pada Pajak Bumi dan Bangunan Jakarta. Area reklamasi pantai ini diasumsikan merupakan area bebas banjir.
ting kat pen gemba ngan ta nah
area s osial a w al 2006
area peruma han aw al 2006
area bisn is b ebas ba njir
alokas i tanah
are a Jakarta 2006
a rea p eru mahan raw an b anjir dan rob tana h untuk perumah an area pe ruma han raw an rob
area yan g tersed ia Skenario RT H JCDS
RTH aw a l a lo kas i RTH lu as ta nah RTH JCDS
sw itch 4
tingka t RTH
luas tanah perumah an setelah JC DS
RTH se te la h JCDS RTH
sw itch 5
luas tana h pe ruma han
area perumah an raw an ban jir a rea pe ru mahan b ebas b anjir
Gambar 3. Sub-Model Penggunaan Lahan
3.1.3 Modul Pajak Bumi dan Bangunan Modul Penggunaan Lahan menunjukkan interaksi variabel dan perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan yang nantinya berkontribusi pada pendapatan daerah. Pendapatan daerah ini yang nantinya menjadi alokasi dana untuk investasi penanggulangan bencana banjir.
Analisis Implementasi Rencana ....(Armand Omar Moeis et al.)
283
Technology, Industry and Entrepreneurship Conference (TIEC) ISSN: 2302-478X Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas Padang, 18 Oktober 2012
3.1.4 Modul Resiko Banjir
Daerah Rawan Banjir Sungai
Modul Resiko Banjir menunjukkan interaksi variabel dan perhitungan resiko banjir. Resiko banjir dihitung berdasarkan ketinggian permukaan air laut dan air sungai dibandingkan dengan ketinggian tanggul laut dan ketinggian tanggul sungai, sehingga disusun sub-modul daerah rawan rob (permukaan air laut), sub-modul banjir sungai, dan sub-modul yang menghitung keseluruhan resiko banjit Namun, akibat penurunan tanah, tinggi tanggul ini pun akan mengalami pemurunan sebesar 10 cm/tahun. Resiko banjir dihitung berdasarkan selisih antara ketinggian tanggul dengan ketinggian permukaan air sungai dan air laut. Resiko banjir ini akan berpengaruh pada fluktuasi nilai tanah di daerah rawan banjir yang terpengaruh (sungai atau rob). Nilai Daerah Rawan Rob
sto k nilai tanah bisnis ra wa n rob kena ika n7
s tok nila i ta na h perumahan ra wan ke na ika n6 %ke na ikan6 rob
nila i tanah peruma ha n raw an rob
%ke na ika n5
nila i tanah bisnis raw an rob
sto k nila i bangunan pe ruma ha n raw an kenaika n8 rob nilai ba ngunan pe rumahan ra wa n ro b %kenaikan7
pe nuruna n a kibat ro b
tingkat %pe pe rta mba ha n res ikorta mba ha n re siko rob rob
stok nilai ba ngunan kena ika n9bis nis raw an ro b
pertamba han nilai ta na h pe ruma ha n ra wan ro b
%kenaikan8 tinggi ta nggul la ut dengan pe nuruna n
nilai ba ngunan bis nis raw an ro b
ro b re siko ro b
ke tinggia n rob
sw itch 2
penurunan ta na h tingka t penurunan tanah
MSL ta hun 2012
tinggi tanggul JCDS s tok tinggi tanggul la ut tingka t penurunan ta nah3
ke na ika n tinggi ta nggul la ut
tinggi tanggul 1 tinggi tanggul tahap dia ta s MSL 2012 1
tinggi ta nggul la ut
ta nggul laut a wa l
tinggi ta nggul tahap 3 tinggi ta nggul tahap 2
skenario tinggi tanggul laut JCDS inv tanggul laut tinggi ta nggul akiba t inves tas i
tinggi tanggul 2 tinggi tanggul 3
inve sta si pe nanggula ngan ba njir
Gambar 5. SFD Modul Resiko Banjir di Daerah Rawan Rob
s to k nilai b ang una n p erumahan rawan kenaikan4 b anjir
%ting kat3
nilai bangunan pe rumaha n ra wan ba njir
nila i ba ngunan s to k nilai b ang una n d aerah b isnis d aerah b is nis rawan ke naikan5 rawa n ba njir b anjir
%kenaikan2
%kenaika n4
pe nurunan tingka t akib at b anjir pertamba han res iko %pe rtamb aha n resiko
stok nila i tana h nilai tanah kena ikan2pe rumaha n ra wan ba njir peruma han rawa n banjir
s witch 3 %ke naika n1
peruma han tanah peruma han rawa n banjir
tinggi ta ngg ul s ung ai d eng an pe nurunan
penuruna n ta nah daratantingka t pe nurunan tana h daratan
res iko ba njir b anjir
0 .00 m
ketinggian b anjir
ta ng gul sungai awa l
tanggul s ung ai
ting gi ta ngg ul sunga i JCDS
stok tinggi ta ng gul sungai pe nurunan ta na h2 ke naikan tinggi ta ngg ul tingg i tang gul s ung ai ting gi tanggul sungai akib at inves ta si
inv tanggul s ung ai
inve stasi penang gula nga n banjir
skenario tanggul sungai JCDS
Gambar 4. SFD Modul Resiko Banjir di
284
stok nilai tanah bisnis rawan rob&banjir kenaikan11 %kenaikan10 nilai tanah perumahan taw an kenaikan10 rob&banjir %kenaikan9
stok nilai bangunan perumahan raw an kenaikan12 banjir&rob
%kenaikan11 nilai tanah bisnis rawan rob&banjir
rob&flood risk housing land value penurunan akibat rob &flood pertambahan resiko rob&flood rate %kenaikan12
adding rob&flood housing land value resiko rob&banjir
nilai bangunan perumahan rawan banjir&rob
stok nilai bangunan kenaikan13bisnis rawan banjir& rob
%pertambahan resiko rob&banjir
nilai bangunan bisnis raw an banjir&rob
resiko banjir resiko rob
Gambar 6. SFD Modul Resiko Banjir di Daerah Rawan Banjir Sungai dan Rob 3.2. Validasi Model Validasi model adalah proses yang berkesinambungan selama dan setelah pembangunan model. Validasi merupakan elemen penting selama proses pemodelan. Data deret waktu dari sejarah tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 digunakan secara sistematis untuk memverifikasi dan memvalidasi keluaran dari model. Penelitian ini juga menggunakan metode validasi kecukupan batas, penilaian struktur, konsistensi dinamis, kondisi pengujian ekstrim, dan reproduksi perilaku. Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi, model ini dapat dinyatakan telah terverifikasi dan tervalidasi. Dengan demikian, model ini dapat digunakan untuk tahap berikutnya yaitu, pengembangan skenario. 3.3. Pengembangan Skenario
Nilai Daerah Raw an Banjir
stok nila i tana h dan3 erah bisnis ra wan ke naika nilai ta nah d aerah ba njir b is nis rawan b anjir
Rob & Flood-Prone Area Value
Pendekatan pengembangan skenario yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan lima langkah yang dikembangkan oleh Metzger [7]. Berkaca dari definisi masalah yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, perlu ditentukan key drivers yang merupakan variabel penting yang dapat mempengaruhi sistem yang ada. Adapun key drivers pada perancangan skenario model ini adalah tinggi tanggul laut, tinggi tanggul sungai dan luas area reklamasi. Tinggi tanggul laut merupakan variabel penting karena ketinggian tanggul laut inilah yang dapat mempengaruhi resiko rob di Jakarta. Resiko rob nantinya dapat berpengaruh pada nilai tanah (di daerah rawan rob dan di daerah rawan rob dan
Analisis Implementasi Rencana ....(Armand Omar Moeis et al.)
Technology, Industry and Entrepreneurship Conference (TIEC) ISSN: 2302-478X Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas Padang, 18 Oktober 2012
banjir sungai) yang merupakan keluaran penting dari model ini. Tinggi tanggul sungai merupakan variabel penting berikutnya karena ketinggian tanggul sungai inilah yang dapat mempengaruhi resiko banjir sungai di Jakarta. Resiko banjir nantinya dapat berpengaruh pada nilai tanah (di daerah rawan banjir sungai dan di daerah rawan rob dan banjir sungai) yang merupakan keluaran penting dari model ini. Reklamasi pantai merupakan salah satu solusi yang ditawarkan oleh proyek JCDS dalam mengatasi kurangnya ketersediaan lahan yang layak untuk bisnis, residensial, dan RTH. Namun, reklamasi pantai turut menuai kontra dari berbagai kalangan, contohnya dari WALHI, karena reklamasi pantai ini dianggap dapat merusak biota laut yang ada. Melihat pentingnya peran reklamasi pantai dalam model permasalahan penelitian ini, reklamasi pantai dijadikan sebagai salah satu key driver untuk melihat pengaruhnya terhadap luas area residensial dan Pajak Bumi dan Bangunan Jakarta. Dalam perancangan skenario kebijakan ini, terdapat 3 buah rancangan skenario kebijakan, yang terangkum pada Tabel 1 dibawah ini: Tabel 1. Tabel Keseluruhan Skenario
No
Variabel
Penambah an luas 1 lahan reklamasi
BAU
Tidak ada
Skenario 1 (JCDS tanpa reklamasi pantai)
Skenario 2 (JCDS dengan reklamasi pantai)
Tidak ada
5.000.000 m2 (tahap 1), 10.000.000 m2 (tahap 2), 15.000.000 m2 (tahap 3)
Berdas Penambah arkan 4 m (tahap an investa 1), 2 ketinggian si 1 m (tahap tanggul penang 2), laut gulanga 1 m (tahap 3) n banjir Berdas Penambah arkan an investa 3 ketinggian si tanggul penang sungai gulanga n banjir
4 m (tahap 1), 1 m (tahap 2), 1 m (tahap 3)
5m tahap1)
jika dibandingkan dengan skenario BAU. Peningkatan tersebut sebesar 5% di daerah rawan banjir sungai, 3% di daerah rawan rob, dan 15% di daerah rawan banjir sungai dan rob. Peningkatan ini terjadi karena adanya pembangunan tanggul laut dan tanggul sungai yang mengurangi resiko banjir sehingga tidak ada penurunan pertambahan nilai tanah akibat resiko banjir.
Gambar 11. Skenario Gabungan Nilai Tanah Area Residensial Pada daerah bebas banjir, nilai tanah area residensial pada skenario BAU, skenario 1, dan skenario 2 adalah sama. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembangunan JCDS tanpa ataupun dengan daerah reklamasi tidak berpengaruh pada nilai tanah di daerah ini. 4.2. Luas Area Residensial Luas area residensial pada skenario BAU dan skenario 1 adalah sama. Pada skenario 2 luas area untuk residensial meningkat sebesar 0.45% terhadap skenario BAU akibat adanya reklamasi pantai yang dimulai pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2030 di pantai utara Jakarta.
5m ( tahap 1)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Nilai Tanah Nilai tanah pada area residensial rawan banjir sungai, rawan rob, dan rawan banjir sungai dan rob akan meningkat dengan nilai yang sama pada skenario 1 dan skenario 2
Gambar 12. Skenario Gabungan Luas Area Residensial
Analisis Implementasi Rencana ....(Armand Omar Moeis et al.)
285
Technology, Industry and Entrepreneurship Conference (TIEC) ISSN: 2302-478X Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas Padang, 18 Oktober 2012
4.3. Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Bumi dan bangunan pada skenario 1 mengalami peningkatan sebesar 1% semenjak tahun 2013 akibat pembangunan tanggul laut dan tanggul sungai JCDS yang menyebabkan berkurangnya resiko banjir sungai dan banjir laut sehingga tidak ada penurunan pertambahan nilai tanah.
Gambar 13. Skenario Gabungan Pajak Bumi dan Bangunan Pada Skenario 2, kenaikan PBB terhadap skenario BAU adalah sebesar 10.12% akibat adanya tambahan Pajak Bumi dan Bangunan dari area reklamasi disamping kenaikan akibat tidak adanya penurunan pertambahan nilai tanah.
[4] Han, S. S., and Basuki, A., "The Spatial Pattern of Land Values in Jakarta," Urban Studies, pp. 1841–1857, 2001. [5] Mahmoud, M., "A formal framework for scenario development in support of environmental decision-making," Environmental Modelling & Software 24, pp. 798–808, 2009. [6] Mega, V., and Pedersen, J. Urban Sustainability Indicators, Ireland: European Foundation, 1998. [7] Metzger, M. J., Rounsevell, M. D., Heiligenberg, H. A. V. d., Pérez-Soba, M., and Hardiman, P. S. "How Personal Judgment Influences Scenario Development: an Example for Future Rural Development in Europe," Ecology and Society, pp. 5, 2010. [8] Postma, T. J., and Liebl, F. "How to improve scenario analysis as a strategic management tool?," Technological Forecasting & Social Change, 72, pp. 161–173, 2005. [9] Simarmata. Ekonomi Pertanahan dan Properti di Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana, 1997. [10] Zhai, T. F. Guofang. "Effect Flooding on Megapolitan Land Prices: A Case Study of the 2000 Tokai Flood in Japan," Journal of Natural Disaster Science, vol. 25, pp. 23-36, 2003.
5. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menghasilkan sebuah model simulasi problematika yang dapat membantu menganalis kebijakan Jakarta Coastal Defense Strategy sebagai salah satu kebijakan mitigasi struktural dalam mengurangi resiko banjir dan kebijakan reklamasi pantai untuk menambah luas lahan di Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA [1] Bishop, P., Hines, A., and Collins, T., "The current state of scenario development: an overview of techniques," Foresight, vol. 9, no. 1, pp. 5-25, 2007. [2] Deegan, M. A., Defining the Policy Space for Disaster Management: A System Dynamics Approach to U.S. Flood Policy Analysis, 2006. [3] Departemen Pekerjaan Umum, "AGENDA JCDS," Jakarta, 2011.
286
Analisis Implementasi Rencana ....(Armand Omar Moeis et al.)