Prosiding Seminar Nasional TAN 2013 PTAPB – BATAN Yogyakarta 22 Oktober 2013
Korelasi dari Konsentrasi Th-232 Dengan U-238 Dalam Pasir Zirkon
KORELASI DARI KONSENTRASI Th-232 DENGAN U-238 DALAM PASIR ZIRKON Sukirno, Rosidi Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Jl. Babarsari No.21 Kotak Pos 6101 ykbb Yogyakarta 55281 email:
[email protected]
ABSTRAK KORELASI DARI KONSENTRASI Th-232 DENGAN U-238 DALAM PASIR ZIRKON.Telah dilakukan analisis U-238 dan Th-232 dalam sampelpasir zirkon berdasarkan reaksi 238 U(n,γ)239UÆ239Np(T1/2 = 56,5 jam) dan 232Th(n,γ)233Th Æ233Pa (T1/2 = 27,7 hari) dengan metoda analisis aktivasi netron (AAN). Uranium diidentifikasi melalui energi puncak 228,2 keV dari Np-239 dan torium melalui energi puncak 312 dari Pa-233.Hasil analisis konsentrasi U dan Th dalam pasir zirkonmasing masing Bangka: Th-232 = 5949,03±534,4 mg/kg dan U-238 = 1286,91±112,4 mg/kg serta Kalimantan: Th-232 =662,72±64,6 mg/kg dan U-238 = 400,82±32,1mg/kg.Berdasarkan uji statistik menggunakan aplikasi statistik aplikasi Excel dari nilai korelasi (r) menunjukkan bahwa antara kedua radionuklidadalam pasir zirkon menunjukkan korelasi positif signifikan tinggi (r ≥ 0,900), dalam hal ini antara konsentrasi Th-232 terhadap konsentrasi U-238 mempunyai korelasi sangat erat. Kata kunci: korelasi, konsentrasi Th-238 and U-238, AAN
ABSTRACK CORRELATION FOR CONCENTRATION OFTh-232WITHU-238 IN ZIRCON SAND. The Analysis of U-238 and Th-232was based on the reaction 238U(n,γ)239U Æ239Np (T1/2 = 56,5 hours) and 232Th(n,γ)233Th Æ233Pa (T1/2 = 27,7 days)has been done using neutron activation analysis (NAA) in zircon sand samples. Uranium was identified from peak energy 228.2 keV of Np-239 and thorium from the peak energy 312 and 300 keV of Pa-233.The analysis result of U and the concentration zircon sandBangka and Kalimantanfound were Bangka: Th-232 = 5949,03±534,4 mg/kg and U-238 = 1286,91±112,4 mg/kg and Kalimatan: Th-232 = 662,72±64,6 mg/kg and U-238 = 400,82±32,1 mg/kg. From the observed data by Excel application of the correlation value (r) shows that between both of radionuclidesfrom zircon sand shows a highly positive significant correlation (r > 0,900), in that case correlation of Th-232 about U-235 very tight. Keywords :correlation, concentrations of Th-238 and U-238, NAA
Dalam peluruhan deret uranium dan torium akan menghasilkan berbagai macam anak luruh dengan umur paro dari orde detik sampai ribuan tahun.
PENDAHULUAN
D
i dalam kerak bumi terdapat unsur alamiah primordial yaitu jenis radioaktif alam yang sudah terbentuk semenjak terbentuknya planet bumi ini. Unsur-unsur radioaktif yang termasuk kedalam jenis ini adalah U-238, U-235, Th-232 bersama anak luruhnya (dikenal juga dengan deret uranium dan torium) dan K-40. Bahan radioaktif tersebut disebut juga NORM ringkasan dari Naturally Occurring Radioactive Material, yang sadar atau tidak merupakan bagian dari kehidupan manusia. NORM ada di mana-mana karena hampir semua bahan di alam baik dalam tubuh, di makanan, ataupun di lingkungan sedikit banyak mengandung bahan radioaktif.
Pasir zirkon merupakan salah satu material alam yang memiliki kandungan radionuklida alam yang memiliki dengan konsentrasi rendah. Konsentrasi unsur radioaktif alam didalam pasir zirkon menjadi penting untuk diketahui karena keberadaannya, terutama uranium dan torium di dalam pasir zirkon menyebabkannya memiliki pontensi bahaya radiasi. Bahan radioaktif yang terbentuk ini disebut NORM (Naturally Occurring Radioactive Material). Pada umumnya, radionuklida alam yang dominan ditemukan di dalam NORM adalah 97
Prosiding Seminar Nasional TAN 2013 PTAPB – BATAN Yogyakarta 22 Oktober 2013
Korelasi dari Konsentrasi Th-232 Dengan U-238 Dalam Pasir Zirkon
Tujuan penelitian ini adalah tersusunnya data konsentrasidan korelasi radionuklida uranium dan torium alam dalam mineral pasir zirkon yang bersal dari daerah Bangka dan Kalimantan, yang mengakomodasikan data lingkungan terkini untuk NORM khususnya U-238 dan Th-232 dalam meneral zirkon. Dengan mengetahui korelasi antar radionuklida Th-232 dan U238 pada mineral zirkon dapat membantu untuk memprediksi salah satu dari radionuklida yang diinginkan terhadap rona lingkungan radioaktivitas, selain dari pada itu memudahkan penentuan data komposisi U-238 dan Th-232 pada pengolahan mineral pasir zirkon mejadi hasil zirkonia.
U-238, Th-238 [1,2], dan anak luruhnya atau yang sering disebut deret uranium dan torium seperti Th-228, Ra-226,Ra-228, Rn222, Pb-210 dan Po-210. Sedangkan radiasi yang dipancarkan NORM merupakan campuran partikel alpha, beta dan photon gamma. Analisis aktivasi neutron (AAN) adalah suatu metoda analisis unsur-unsur dalam suatu bahan sampel yang pengukurannya berdasarkan reaksi karakteristik dari radionuklida buatan dari unsur-unsur stabil.Prinsip dasar teknik AAN ini adalah apabila suatu bahan sampel yang terdiri dari berbagai unsur terjadi reaksi penangkapan neutron oleh inti unsur-unsur tersebut. Bahan sampel diiradiasi dalam reaktor nuklir menggunakan neutron termal sehingga unsur-unsur yang terdapat dalam bahan sampel akan menjadi radioaktif dan mengeluarkan sinar gamma [3,4]. Pembuatan aktivasi radiasi dipakai sebagai teknik untuk identifikasi kualitatif dan analisis kuantitatif.
TATA KERJA Alat Reaktor Nuklir Kartini, Sperangkat spektometer gamma yang dilengka detektor HPGe dengan software Genie 2000. Timbangan Analitik terkalibrasi, ayakan Karl Colb 100 mesh, tumbukan tahan karat, vial polietilen dan kelongsong iradiasi.
Korelasi antara variabel bebas pasir zirkon Bangka dan Kalimantan terhadap variabel prediktor yaitu konsentrasi Th-232 dan konsentrasi U-238 secara statistik ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi [5].Analisis terhadap korelasi antaradua radionuklida Th-232 dan U-238 digunakan korelasi linier dengan persamaan regresi linier maupun berganda dengan persamaan umumnya:
Bahan kimia Th(NO3)4.5H2O, UO2(NO3)2.6H2O, bubuk selulosa, sampel pasir zirkon berasal dari Bangka dan Kalimantan yang telah halus dan homogen. NBL(New Brunswick Laboratory) Reference Material No 107-A, 106Monazite sand.
Y = a + bX
Iradiasi
Bahan
(1)
dengan,
Semua sampel (sampel pasir zirkon, standar sekunder, primer dan blanko) ditimbang sekitar 0,10 g dimasukkan ke dalam vial iradiasi, kemudian dimasukkan ke dalam kelongsong iradiasi. Klongsong berisikan sampel diberi nomor urut di kirim ke Bidang Reaktor PTAPB. Iradiasi dilakukan dalam fasilitas sistem rabbit Lazy Susan, reaktor nuklir Kartini Yogyakarta. Waktu iradiasi dilakukan 2 kali 6 jam dengan fluks neutron bekisar 0,5.1011 n.cm-1.s-1.
Y = konsentrasi Th-232 dan X = konsentrasi U-238. Untuk menghitung koefisien korelasi ‘r’ memanfaatkan besaran-besaran nilai pengamatan, termasuk jumlah hasil kalinya. Jika demikian halnya, maka koefesien korelasi ‘r’ antara X dan Y ini, dikenal juga nama korelasi produk momen[5,6], dapat dihitung menggunakan persamaan :
r=
{n Σ X
n Σ XY − (ΣX )(ΣY ) 2
− (Σ X )
2
}{n ΣY
2
− (ΣY )
2
}
(2)
Pencacahan Pencacahan dilakukan setelah pendinginan 5 hari kemudian untuk mengidentifikasi uranium, pada energi 228,2 keV, sedangkan pencacahan untuk menentukan torium dilakukan setelah 15 dan 30 hari pendinginan pada energi 311,8 keV. Penentuan U-238 dan Th-232 secara kualitatif dilakukan dengan menentukan
Nilai r terletak antara -1 dan 1 r = -1, berarti hubungan X dan Y sempurna negatif r = 0, berarti tidak ada hubungan linier X dan Y r = 1, berarti hubungan X dan Y sempurna positif 98
Prosiding Semiinar Nasional TAN P T 2013 P PTAPB – BATAN Yogyakarta 2 Oktober 2013 22 3
Korelasi dari d Konsentras si Th-232 Deng gan U-238 Dalam Pas sir Zirkon
en nergi dari puncak-pu uncak spektrum ke emudian mencocokkan m n dengan tabel iso otop. Radionuklida Np-2 239 dan Pa a-223, mempunyai lebih dari satuenergi atau mempunyai multi energ gi gamma.Lama pe encacahan sampel s dan blanko dilakkukan se elama 900 de etik, dan den ngan dua ata au tiga ka ali pengula angan pen ncacahan setiap s sa ampel.
27,4 hari, sedangkan pada enerrgi 228,2 keV radio onuklida N Np-239, me empunyai probabilitas 14,1 % dan n umur paro 2,35 hari [9]. Radio onuklida Np p-239 dan Pa-233, mempunya ai lebih darri satu ene ergi atau mempunya ai multi energ gi gamma. Reaksi akktivasi neutrron, seperti dibawah ini:[10]:
An nalisis Data a Hasil analisis kuantitatif dari pe erhitungan pencacahan sampel s kem mudian dibandingkan dengan nila ai cacah sta andar ya ang telah diketahui konsentrassinya. Se emua perh hitungan data yang ada dilakukan den ngan bantua an aplikasi Excel, E se edangkan untuk menen ntukan kose entrasi U--238 dan Th-232 dalam m sampel seperti ya ang telah dilakukan oleh pe eneliti se ebelumnya [7 7].
U 238 + n ⎯ ⎯→ U 239
, 23, 5 m ⎯β⎯, γ⎯ ⎯ ⎯→ Np 239
Th 232 + n ⎯ ⎯→ Th 233
22,1 m ⎯β⎯, γ⎯ ⎯→ Pa 233
Konsentrasi, mg/kg
Identiffikasi dapat dilakukan de engan membuat cau use and effe ect diagram (fishbo one diagra am)[8]. Fakktor-faktor yang be erpengaruh pada ketida akpastian te erlihat pa ada Gambar 1. Asp Geom metri iradiasi Gradient neutron kluks Geeometri pencacahan
Presisi
Integrasi puncak Pulse pile-up losses Efek waktu mati
Presisi
m
5949,03
72 400,82 662,7
1286,9
U-238 Th-23 32 U-238 Th-2 232 Kalimantan n
Bangka
Sam mpling dan NORM N
2 Histogram dari konsentrasi Gambar 2. rerata dan perbadin ngan Th232 terha adap U-238 di dalam sampel
Efek waktu peluruhan
Integrasi puncak
Konversi standar
6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
tsp
Statistik pencacahan Pulse pile-up losses Efek waktu mati
.
Pa ada reaksi a aktivasi terse ebut U238 dibombard dir neutron (n n) akan menghasikan radionuklid da U239 dan n dalam wa aktu 23,5 menit meluruh menjad di Np239, se edangkan Th-232 men nghasikan Th h233 dalam wa aktu 22,1 menit aka an meluruh menjadi Pa a233. Dari kedua anak luruh d dari U239 da an Th233 ditentukan konsentrasinya masing--masing.
Id dentifikasi ke etidakpastia an
M
.
Estimasi ketidakpasti k ian
Efek waktu peluruhan
Statistik pencacahan Geeometri pencacahan
Ra angkuman estimasi nilai ketidakpastian pe erhitungan p pada analisis U dan Th, dalam mineral pasiir zirkon yang g berasal dari daerah Bangkka dan Kalimatan K p Tabel 1. disajikan pada
tst
Geom metri iradiasi Gradientt neutron kluks
Ast
G Gambar 1.Ca ause and effe ect diagram AAN A
Su umber ketidakpastian berdasarb kan cause e and effectt diagram AAN,mulai A tahap penimbangan sa ampel sampa ai dengan tahap inte egrasi punca ak standar. Menurut KUCERA [8] dan MO OREIRA [11 1], tahap perhitunga an komponen n ketidakpas stian berdasarkan cause and effect dan d ada k kketidakpastia an diabaisebagian komponen kan, misal geometrri iradiasi hal ini disebabkan n sampel dan standar diiradiasi dengan wa aktu yang sa ama dan tem mpat yang sama. Dari hasil perhitungan ketida akpastian ada 9 kom mponen yang g berpengarruh untuk menentuka an ketidakpa astian dalam m konsentrasi unsurr U dan Th.
HA ASIL DAN PEMBAHASA P AN Pe enentuan Se ecara Kualittatif Penen ntuan unsur secara kua alitatif dilakukan den ngan menentukan energ gi dari uncak-punca ak karakte eristik spektrum pu ra adionuklida, kemudian n mencoco okkan de engan tabell isotop. Untuk menge etahui ko onsentrasi U-238 diliihat dari anak luruhnya yaitu Np-239 dan d Th-232 2 dari an nakluruhnya yaitu Pa-233. Pada energi e 31 11,8 keV rad dionuklida Pa a-233 memp punyai prrobabilitas 33,70 3 % de engan umur paro 99 9
Prosiding Seminar Nasional TAN 2013 PTAPB – BATAN Yogyakarta 22 Oktober 2013
Korelasi dari Konsentrasi Th-232 Dengan U-238 Dalam Pasir Zirkon
Tabel 1. Rangkuman estimasi nilai ketidakpastian perhitungan pada analisis U dan Th. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kalimantan U Th 0,904 0,904 0,904 0,904 0,50 1,613 1,046 1,711 1,719 0,961 1,059 2,179 2,886 2,886 1,734 1,162 0,273 1,129
Komponen Preparasi sampel (µ1) Preparasi standar (µ2) Kemurnian standar (µ3) Statistik cacah sampel (µ4) Statistik cacah standar (µ5) Repitabilitas (µ6) Data nuklir (µ7) Integrasi puncak sampel (µ8) Integrasi puncak standar (µ9)
µ Ketidakpastian gabungan, µG
µ
4,297
µ
4,877
Bangka U 0,904 0,904 0,50 1,422 1,719 1,530 2,886 1,976 0,273 µ
µ
µ
Th 0,904 0,904 1,613 1,213 0,961 0,377 2,886 1,746 1,129 µ
µ
4,637
µ
4,407
pastian diperluas menjadi : 400,82 mg/kg x 8,594 % = 32,1 mg/kg. Nilai 32,1 mg/kg merupakan rentang nilai yang dinyatakan perkiraan nilai penelitian/ pengujian berada, sehingga konsentrasi unsur U dalam contoh uji mineral zirkon berasal dari Kalimatan nilainya terletak diantara 400,82 ± 32,1 mg/kg. Untuk selanjutnya unsur Th Kalimantan dan unsur U dan Th dari Bangka dengan perhitungan yang sama disajikan pada Tabel 2.
Setelah dilakukan perhitungan ketidakpastian gabungan dari 9 (sembilan) komponen yang memberikan kontribusi nyata, untuk unsur U berasal dari Kalimatan diperoleh nilai 4,297 % seperti terlilihat pada Tabel 1 dan untuk unsur Th juga tersajikan. Dengan tingkat kepercayaan 95 %, fator cukupan (k=2), maka ketidakpastian diperluas (µC.k) menjadi = 4,297 % x 2 = 8,594 %. Konsentrasi U dalam sampel mineral zirkon 400,82 mg/kg, ketidak-
Tabel 2. Estimasi ketidak pastian pada pengukuran unsur U dan Th dalam sampel uji.
Ketidakpastian gabungan, µG Tingkat kepercayaan 95 %. Fator cukupan (k=2) Ketidakpastian diperluas (µC k) dalam % Konsentrasi unsur, mg/kg Ketidakpastian diperluas (µC k) dalam mg/kg Konsentrasi unsur dalam meneral zirkon menjadi
Kalimantan U Th 4,297 4,877
Bangka U 4,637
Th 4,407
2
2
2
2
8,594
9,754
9,275
8,814
400,82
662,72
1286,91
5949,03
32,1
64,6
119,4
524.4
400,8±32,1 mg/kg
662,7±64,6 mg/kg
1286,91±112,4 mg/kg
5949,03±534,4 mg/kg
Kebenaran dan keabsahan hasil pengujian sangat tergantung pada kebenaran dan ketelitian penunjukkan alat ukur dan alat uji yang memenuhi sistem mutu ISO/IEC 17025-2005.Akurasi dan presisi sangat perlu dilakukan untuk menguji kualitas hasil analisis dari suatu perhitungan pencacahan sampel dengan menggunakan teknik AAN.
hal ini cukup baik karena yang dipersyaratkan adalah lebih besar 90 %. Untuk nilai presisi dari perhitungan yang disajikan pada tabel menunjukkan nilai berkisar 4,5 % sampai denga 6,0 %, hal ini cukup baik karena yang dipersyaratkan adalah lebih kecil dari 10 %. Nilai presisi semakin kecil maka data hitungan pen-cacahan semakin baik.
Pada Tabel 3 terlihat nilai akurasi dan presisi untuk semua radionuklida yang diperhatikan. Nilai akurasi yang disajikan berkisar antara 94 % sampai denga 98 %,
Analisis Persamaan Regresi sederhana Persamaan regresi sederhana antar variabel darioutput regresi statistik dengan menggunakan aplikasi Excel Tabel 4 100
Prosiding Seminar Nasional TAN 2013 PTAPB – BATAN Yogyakarta 22 Oktober 2013
Korelasi dari Konsentrasi Th-232 Dengan U-238 Dalam Pasir Zirkon
kolom coefficients pada baris intercept atau nilai konstanta sebesar 19680,15 dan 262,67 serta X variabl dengan nilai sebesar -4,573 dan 0,208. Dari output komputer tersebut, persamannya mineral pasir zirkon Bangka dapat ditulis menjadi: Y = 19680,15
– 4,573X, dan persamaan mineral pasir zirkon dari KalimantanY = 262,67 + 0,208X, dimana variabel Y rerata konsentrasi Th232 dan variabel X adalah rerata konsentrasi U-238.
Tabel 3. Hasil perhitungan akurasi dan presisi menggunakan NBL No 107-A, dan106 Monazite. No 1 2 3 4 5 6 7 Rerata SD
Sertifikat, mg/kg Th U 1028 350 1028 350 1028 350 1028 350 1028 350 1028 350 1028 350
Hasil Hitung, mg/kg Th U 997,57 353,78 1078,7 363,01 983,04 327,41 1064,2 363,01 982,83 332,4 1086,6 364,5 982,83 315,2 1025,11 345,62 48,79 20,25
Akurasi Th U 97,04 98,92 95,07 96,28 95,62 93,54 96,47 96,28 95,61 94,97 94,29 95,85 95,61 90,05 95,67 95,13 0,89 2,76
Presisi Th 4,52 4,96 4,58 4,96 4,49 4,96 4,75 4,75 0,22
U 5,57 6,18 5,57 6,09 5,55 6,42 5,85 5,89 0,35
sebesar 0,600 keatas cukup memadai menggambarkan eratnya hubungan antar variabel, kedua radionuklida Th-232 dan U238. Nilai koefisien korelasi + (positif) maka hubungan antar kedua variabel radionuklida bersifat sempurna dan searah, artinya ababila konsentrasi radionuklida Th-232 bertambah besar maka konsentrasi radionuklida U-238 bertambah besar.
Dari persamaan di atas adanya tanda positif (+), artinya bahwa hubungan antara Th-232 dan U-238 di 2 observasi (pasir zirkon Bangka dan Kalimantan) menggambarkan hubungan yang positif, dengan kata lain bahwa adanya peningkatan konsentrasi Th-232 akan diikuti peningkatan konsentrasi U-238. Analisis Korelasi Sederhana
Menurut SUTRISNO [6] ukuran korelasi konservatif diklasifikasikan sebagai interpretasi korelasi tinggi (0,800
Korelasi menggambarkan hubungan antara variabel radionukilida U-238 dan Th-232. Dari hasil perhitungan dan analisis regresi diperoleh persamaan yang menjelaskan hubungan antara konsentrasi rerata Th-232 dengan U-238 untuk sampel pasir zirkon yang berasal dari Bangka dan Kalimantan yang disajikan pada Tabel 4. Koefesien korelasi (r) yang dibicarakan pada tabel tersebut dihitung dengan menggunakan persamaan-persamaan yang diberikan tidak lepas dari bentuk regresinya yakni regresi linier sederhana. Keeratan hubungan kedua radionuklida Th-232 dan U-238 dalam kandungan mineral pasir zirkon daerah Bangka dan Kalimantan dapat menggunakan aplikasi Excel. Data observasi atau pengungan cacah 8 kali dimasukkan pada aplikasi Excelmaka dari output yang disajikan pada Tabel 4. Pada Tabel 4 terlihat langsung baris kolom multiple R yang ada pada output regresi yang nilainya untuk sampel Bangka sebesar 0,915 dan untuk sampel Kalimantan adalah 0,953. Menurut ROSALINA [5]dalam statistik, tidak ada pedoman yang pasti tentang interval keeratan hubungan antara variabel. Namun pada umumnya nilai koefisien korelasi
Analisis Kelayakan Koefisien Regresi Pengujian koefisiensi regresi bertujuan untuk menguji signifikasi hubungan antara radionuklida Th-232 apakah benar-benar berpengaruh pada radionuklida U-238. Pengujian dilakukan dengan melakukan uji t dengan langkag-langkah: Hipotesis untuk kasus pengujian t, diatas adalah Ho: β = 0 artinya tidak ada hubungan antara variabel dan β≠ 0 artinya ada hubungan antara Th232 dan U238. 101
Prosiding Seminar Nasional TAN 2013 PTAPB – BATAN Yogyakarta 22 Oktober 2013
Korelasi dari Konsentrasi Th-232 Dengan U-238 Dalam Pasir Zirkon
mempengaruhi konsentrasi U-238 secara signifikan.
Tingkat signifikan adalah 5 %, sedangkan derajat kebebasan (n-2) atau 8 2 = 6, untuk pasir zirkon Bangka dan Kalimantan, maka dapat ditentukan t tabel dengan nilai 1,9432 dari tabel yang disusun oleh ROSALINA [5] sedangkan t hitung dari hasil output Tabel 4, pada baris keterangan ‘t stat’ pada sel didapat hasil t hitung dengan nilai masing-masing adalah 4,765 dan 14,643. Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan t tabel dengan t hitung. Jika t hitung
t tabel, Ho ditolak. Pada perhitungan terlihat bahwa t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel maka Ho ditolak atau konsentrasi Th-232 benar-benar
Dari nilai probabilitas (P-value) hasil perhitungan dari komputer masingmasing pasir zirkon Bangka dan Kalimantan adalah 0,00887 dan 0,0000064 yang lebih kecil dari tingkat signifikan adalah 5 % atau 0,05 maka Ho ditolak atau keberadaan Th-232 benar-benar mempengaruhi U-238 secara signifikan. Setelah diperhatikan dari kedua cara pengambilan nilai probabilitas (P-value) dan uji t (t-test) maka akan menghasilkan keputusan yang sama yaitu keberadaan radionuklida Th232 benar-benar mempengaruhi keberadaan radionuklida U-238 secara signifikan.
Tabel 4. Output regresi statistik dengan menggunakan aplikasi Excel. SUMMARY OUTPUT Regression Statistics Multiple R R Square Adjusted R Square Standard Error Observations Bangka Intercept X Variable 1 Kalimatan Intercept X Variable 1
Bangka 0.915 0.838 0.797 29.040 6
Kalimantan 0.953 0.908 0.893 2.737 8
Coefficients 19680.15 -4.5731
Standard Error 4130.271 1.005
t Stat 4.765 -4.549
P-value 0.00887 0.01042
262.6708 0.2084
17.938 0.027
14.643 7.712
6.37E-06 0.00025
3. Tingkat signifikan adalah 5 %, sedangkan derajat kebebasan 8, untuk pasir zirkon Bangka dan Kal-Teng, dengan nilait tabel (1,9432)lebih kecil darit hitung (4,765 dan 14,643), maka Ho ditolak. Dari nilai probabilitas (Pvalue) hasil perhitungan adalah 0,00887 dan 0,0000064 yang lebih kecil dari tingkat signifikan adalah 5 % atau 0,05 maka Ho ditolak. Dari keduanya (t test dan P-value) Ho ditolak hal ini menunjukkan keberadaan Th-232 benar-benar mempengaruhi U238 secara signifikan.
KESIMPULAN 1. Uranium dan torium ditentukan melalui anak luruhU-239 dan Th-233 masingmasing Np-239 dan Pa-233. Dengan memperhatikan hasil estimasi nilai ketidakpastian dalam analisis uranium dan torium dalam mineral pasir zirkon, maka kandungan U-238 dan Th-232 zirkon Kalimatan masing-masing 400,82±32,1 mg/kg dan 662,72±64,6 mg/kg, sedangkan yang bersal dari Bangka adalah 1286,91±112,4 mg/kg dan 5949,03±534,4 mg/kg 2. Adanya korelasi positif (+) dan nilai korelasi lebeh besar 9,00 (r 0,900) mempunyai korelasi yang bermakna yaitu mempunyai nilai korelasi tinggi,maka hubungan antar kedua radionuklida bersifat sempurna dan searah, artinya ababila konsentrasi radionuklida Th-232 bertambah besar maka konsentrasi radionuklida U-238 juga bertambah besar.
DAFTAR PUSTAKA 1. MALCOLM B.COOPER. Naturally Occurring Radioactivee Materials (NORM) in Australian IndustriesReview of Current Inventories and Future Generation. A report prepared for the Radiation Health and Safety 102
Prosiding Seminar Nasional TAN 2013 PTAPB – BATAN Yogyakarta 22 Oktober 2013
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Korelasi dari Konsentrasi Th-232 Dengan U-238 Dalam Pasir Zirkon
8. KUCERA.J., BODE.P., STEPPANEK. V., Uncertainty Evaluation in Instrumental and Radio-Chemical Neutron Activation Analysis. IAEA TECDOC 1401., Quantifying Uncertainty in Nuclear Analytical Measurements IAEA (2004). 9. ERDTMANN, G., dan SOYKA .W. The Gamma Ray of Radionuclides . Tables for Applied Gamma Ray Spectrometry, New York (1979) 10. REGUIGU.N, KUCERA.J, BEN KRAIEM.H., “Radioactivity Concentration Measurement of U-238, Th-232, K-40 and Cs-137 in environmental samples and Technologically Enhanced Product in Tunisia Using NAA and Gamma Ray Spectrometry”. Proceedings of International Symposium on Environmental Pollution Control and Waste Management. Tunis (epcowm 2002) 136-141. 11. MOREIRA.E.G, VASCONCELLEOS. B.A, SAIKI.M., Uncertainty Assessment in Intremental Neutron Analysis of Biological Matrials. Jurnal of Radioanalytical and Nuclear Chemestry Vol 269. No (2006), 377-382.
Advisory Council. EnviroRad Services Pty.Ltd. Australia (2005). EUROPEAN COMMISSING. Natural Radionuclide Concentrations in Materials rocessed in the Chemical Industri and the Related Radiological Impact. Nuclear Safety and the Environment. Report EUR 19264 Directorate-General Environment (2000). KRUGER. P., Principles of activation Analysis., Wiley-Interscience. New York, (1971) TAKAO TOJO., Instrumental Neutron Activation Analysis. BATAN JAERI Training Course on Radiation Measurement and Nuclear Spectroscopy. Jakarta (1998) ROSALINA., Analis Statistik Menggunakan Aplikasi Excel., ALFABETA, Bandung (2005). HADI SUTRISNO., Metodologi Research jilid 3, Andi Offset Yogyakarta (2000) SUKIRNO dan SRI MURNIASIH. “Validasi Metoda Analisis Aktivasi Neutron untuk Pengujian Uranium dan Thorium dalam Pasir Zirkon”. Prosiding SEMNAS AAN 2010. Serpong (2010), 102-106.
103