Artikelasli
KORELASI ANTARA KONSUMSI ALKOHOL DAN FRACTIONAL URIC ACID CLEARANCE (FUAC) PADA POPULASI SUKU BALI DI DESA PENGLIPURAN, KUBU, BANGLI IM adeRamaPut ra,TjokordaRakaPutra Bagian/SM FIlmuPenyaki tDal am FK Unud/RSUPSanglahDenpasar Email:raput 1971@ yahoo. com ABSTRACT Hyperuri cemiaisaterm forserum uricaci d(UA)l evelabovenormalli mi t,causebyoverproduct i onorunderexcreti on. Fract i onalUri cAcidClearance(FUAC)candetermi nebothcondi ti ons.Oneofmanyfact orsaffecttoFUAC isal cohol. A crosssectionalanalyticstudyperform onBal i nessepeopl ei nPengl i puranVi l l age,t oknow correlat ionbetweenal cohol consumpt i onandFUAC.Wearrangeaquestionai rewi t hanthropomet ri cdata,physi calandlaboratoryexami nati ons,tocol lect dat aonSept ember2009.Bloodandurineexaminat i onsperform i nLaborat ori um Kli nikProdiaDenpasar .Datawasanalyzedby comput ersoft ware,resultincharactericsticdescri pt i ons,Kol mogorov-Smirnovt estsfordatanormali ty,Spearman’ scorrel ati on t o anal yze dependentvariable and independentvari able,and mul ti ple li nearanal ysis,wit h 95% conÞdentinterval(CI)and si gni Þcance val uep< 0. 05. Ni net ypeopleful Þlledinclusionscriteria,consistof30(33. 3 %)femal eand60(66. 7%)mal e.M eanagewas42. 40±13. 91 years,meanUA serum were5. 19±1. 40mg/dl,wi t h79peopl e(88. 9%)normouri cemi aand11 peopl e(11. 1 %)hyperuri cemi a. Al coholconsumptionprevalencewas47. 8%.M eanFUAC were7. 92 ±2. 97%.Spearman’ scorrel at i oncoeÞci ents(r)were-0. 24; p= 0. 02 bet weenalcoholconsumptionandFUAC,whi l eAncovamul t i vari at eresul tnoneofvari ablesi gni ÞcanttoFUAC,but al coholconsumpt i on.Inconclusion,thereisasigni Þcantcorrel at i onbet weenal coholconsumpt ionandFUAC. Keywords:hyperuricemia,alcoholconsumption,fract i onaluri caci dcl earance
PENDAHULUAN Hiperurisemia adalah istilah yang menggambarkankadarAsam Urat(AU)darahdiatasnormal. Pada penelitian epidemiol ogi,batasan hiperurisemia adalah kadar AU darah orang dewasa lebih dari 7, 0 mg/dl pada laki-laki dan l ebih dari 6, 0 mg/dl pada perempuan.Hiperurisemia bisa terjadi karena peningkatanproduksi(overproduction)ataupenurunan 1-3 ekskresiAU (underexcretion). Data-data penel it ian epidemiol ogis mengenai hiperurisemiadisel uruhduni atel ahbanyakdil aporkan 164
dengan angka prevalensi yang sangat bervariasi. Pada penduduk Taiwan asli , dit emukan prevalensi hi perurisemi a 41, 4% dengan kadar rerata AU pada l aki -laki7, 9 1, 7 mg/ dldanpadaperempuan5, 7 1, 5 4 mg/ dl . Peneli ti an epidemi ol ogisdiKin-Hu,Kinmen, mendapatkan preval ensihi peruri semiasebesar25, 8% 5 pada laki -laki dan 15, 0% pada perempuan. Angka preval ensihi perurisemi apadamasyarakatdiduniabarat 3, 5 sangatbervariasi ,di perki rakan ant ara 2, 3 – 17, 6%. Prevalensi yang ti nggi di temukan pada penduduk M aori ,di manadit emukanhiperuri semiasebesar27, 1% 6 padal aki-lakidan26, 6% padaperempuan.Prevalensi J Peny Dalam, Volume 11 Nomor 3 September 2010
hiperurisemia diAS pada studipopulasiyang besar 3 ditemukansebesar5%. DiIndonesia,peneli ti anmengenaihi peruri semi a pada penduduk pedesaan diJawa Tengah dij umpai prevalensi gout dan hiperuri semi a masing-masi ng 1 adalah 1, 7% dan 24, 3%. Angka preval ensi hiperurisemiadiBalij ugabervariasi .Padapemeriksaan kesehatanpegawaikantorGubernurProvinsiBaliyang berumur antara 25 – 65 tahun di jumpaiprevalensi 7 hiperurisemia sebesar 7, 4%. Penelitian l ain yang dilakukan diDesa Sembiran,Buleleng mendapatkan 1, 2 prevalensi hiperurisemia 18, 9%. Sedangkan penelitian lapangan yang dilakukan pada penduduk kota Denpasarmendapatkan prevalensihiperuri semia 7 sebesar18, 2%. FUAC adalah istilah untuk menggambarkan kemampuantubuhmengel uarkanAU sebagaihasildari metabolisme normaltubuh.Nil aiFUAC didapatdari hasilperkalianAU uri ndengankreati ninserum di bagi dengan hasilperkalian AU serum dengan kreat ini n urin,dalam satuan persen.FUAC dapat di gunakan untuk menentukan apakah terjadipenurunan ekskresi ataupeningkatanproduksiAU.Penurunannil aiFUAC 3, 9 akan menimbulkan hiperuri semi a. Penel it ian ol eh M arangella10 diItaliamendapatkan nilairerataFUAC pada50 orang sehatdengan kadarAU normaladalah 8, 8 ± 3, 5%.Sedangkan diKorea,pengukuran FUAC padaorangsehatdengankadarAU normaldidapatkan 5 nilai rerata 8, 0 ± 2, 9%. Penelit ian kasus-kont rol 11 yang dilakukan oleh Graessler,dkk. pada penderit a hiperurisemiamendapatkanni lairerata FUAC <6, 5%, sedangkan pada kontroldi dapatkan rerat a FUAC > 6, 5%. Konsumsitinggial koholmerupakan sal ah satu faktor penyebab penurunan FUAC. Peneli ti an ol eh 12 Ruiz mendapatkan konsumsialkoholmenyebabkan hiperurisemiamelaluiduamekanisme,yai tupeningkat an produksiAU danpenurunanekskresiAU.Peningkatan produksi AU karena konsumsi alkohol melal ui peningkatan degradasiATP menjadi prekursor AU. Degradasinukleotidapurinterjadikarenapeningkat an
turnover cadangannukleotidaadeni ne.Padapenelitian i ni, Rui z mengukur peningkat an konsentrasi asetat pl asma, yang selanjutnya meningkatkan kadar oxypurin uri n.Selai n it u hasilmetabolisme alkohol/ ethanolberupa lakt atdan asetatbersifatkompetitif t erhadap t ransporterAU ditubulus proksimalginjal sehi nggaekskresiAU t erganggudannilaiFUAC akan menurun. Sel ama ini bel um ada penelitian yang menghubungkankebi asaanmi num alkoholdengannilai FAUC padamasyarakatsuku Baliasli.Dalam halini yang dimaksud dengan suku Baliadalah sekelompok manusia yang terikatoleh satu kebudayaan Balidan 8 sat u bahasa Baliyang dil andasiol eh agama Hindu. Li ngkungan Penglipuran adal ah satu wilayah diDesa Kubu Kabupat en Bangli dengan jumlah penduduk 920j iwamenurutdat atahun2008,merupakandaerah masyarakatBaliasl iyangunikkarenat erisolasi.Cukup banyakmasyarakatset empatmemil i kikebiasaanuntuk mi num alkoholpada kehi dupan sehari-hariatau pada upacarat ert entu.Karenai tudipi l ihsebagailokasiuntuk melakukanpenel iti an hubungankonsumsialkoholdan FUAC. BAHAN DAN CARA Rancangan peneli ti an i niadal ah studipotong l intanganalit i kuntukmenget ahuihubungankonsumsi alkoholdanFUAC padapendudukdewasasukuBalidi LingkunganPengli puranpadaBul anSeptember2009. Dengankrit eri ainklusiusia13 t ahunkeatas,bersedia menj adirespondendal am penel iti an.Sedangkankriteria ekskl usibil a sampelyang sampai3 kalipertemuan t idakdij umpai ,menderitahi pert ensigradeII–III,laju Þl trasiglomerul us< 60 ml /menit,mi num obat-obatan yang mempengaruhi ekskresi asam urat, menderita keganasan. Bahan peneli ti an ini adal ah kuesioner yang memuatt entangkarakterist iksampel,dataantropometri danl aborat ori um,penghi t ungansemi quantitative food frequency questionaire.Sampeldarahdanurintampung
Korel asiAnt araKonsumsiAlkoholdanFractional Uric Acid Clearance (FUAC)padaPopul asiSukuBal i diDesaPengl ipuran,Kubu,Bangl i IMade Rama Putra, Tjokorda Raka Putra
165
24 jam darirespondendiperiksadiLaboratori um Kl inik Prodia Denpasar .Anal isi s dat a dilakukan dengan perangkatlunakkomputer,terdiridarianalisisst ati sti k deskriptif, uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, uj i korelasi Spearman’ s, analisis l ini er multipel , dan regresilinier .Analisisstatistik menggunakan int erval kepercayaan(IK)95%,hubungandi katakanbermakna bilanilaip< 0, 05. HASIL Dalam peneli ti aninididapat kan90orangsampel yang memenuhikrit eri a inklusi ,t erdi ridari30 orang (33, 3 %)perempuan dan 60 orang (66, 7 %)l aki-laki . Usia termuda adalah 13 tahun dan t ert ua adal ah 85 tahundenganrerataumur42, 40±13, 91 t ahun. Rerataindeksmassatubuh23, 60± 3, 80dengan indeksmassatubuht erendah17, 21 dant ert inggi33, 18. Indek massatubuh inidibagimenjadi7 orang (7, 8%) kategorikurang,42 orang (46, 7%)normal,36 orang (40%) beratbadan lebih (overweight),dan 5 orang (5, 6%) yang obese. Rerata tekanan darah si stol ik 119, 39 ± 14, 742 mmHg,dan rerata tekanan darah diastolik75, 78 ± 7, 929mmHg,dengandidapatkan85 orang (94, 4 %)yang normotensidan 4 orang (5, 6 %) yanghipertensistadium I. Rerata konsumsi puri n di dapatkan 199, 59 ± 127, 88 mg perhari, dengan 72 orang (80%) mengkonsumsidietpuri n normaldan 18 orang (20%) mengkonsumsidietpuri nti nggi. NilairerataAU serum darisampeldi dapatkan 5, 19 ± 1, 40 mg/dldengan 79 orang (88, 9 %)dengan normourisemia dan 11 orang (11, 1 %)hi perurisemia. Pada kelompok laki-lakididapat kan kadarrerat aAU serum 5, 72 ± 1, 22 mg/dl,terdiridari51 orang (85%) normourisemiadan9orang(15%)hi peruri semi a.Pada kelompokperempuandidapat kanrerataAU serum 4, 14 ± 1, 11 mg/dl,28 orang (93, 3%)normourisemia dan 2(6, 7%)hiperurisemia.Prevalensihi perurisemiapada pendudukPenglipuranadalah12, 22%.
166
Tabel1.Dat akarakt eri st i kdasarresponden Vari abel(N = 90) Jeni skel ami n Laki -l akiN (%) PerempuanN (%) Umur(t ahun) TD si st ol i k(mmHg) TD Di ast ol i k(mmHg) IndexM assaTubuh(kg/ m2) Konsumsipuri n(mg) Kreat i ni nserum (mg/ dl ) Kreat i ni nuri n(mg/ dl ) Asam uratserum (mg/ dl ) Asam uraturi n(mg/ dl )
Rerata±SD 60(66, 7) 30(33, 3) 42, 40±13, 91 119, 39±14, 74 75, 78 ±7, 93 23, 60±3, 80 199, 59±127, 88 0, 93 ±0, 18 592, 37 ±463, 96 5, 19±1, 40 239, 82 ±192, 65
Mean = 2.19 Std. Dev. = 1.131 N = 90
Gambar 1. Data responden menurut kelompok kategori pemi num al kohol
Dari 90 orang responden t erdapat 37 orang (41, 1%) yang bukan peminum alkohol, 10 orang (11, 1%)bekaspemi num alkohol ,34 orang (37, 8%) pemi num alkoholri ngan,7 orang (7, 8%) peminum alkoholsedang,dan2 orang(2, 2%)peminum alkohol berat,berdasarkan kri teria Bi ng,sepertiditunjukkan Gambar1.Preval ensipemi num alkoholdiLingkungan Pengl ipuran Bangl iadal ah 47, 8%.Rerata konsumsi alkoholharian adalah 5, 45 ± 9, 56 mg alkoholperhari dan konsumsimaksi mum hari an sebanyak 44, 82 mg alkoholsehari . Hubungan antara konsumsi alkohol dengan FUAC di lakukan dengan uji korelasi. Sebelum J Peny Dalam, Volume 11 Nomor 3 September 2010
dilakukan ujistatisti k, dil akukan ujinormalitasdat a dengan analisis Kol mogorov-Smirnov (KS). Dari analisisKS,nilaiFUAC memilikisebarandatanormal dengannilaip= 0, 002. Mean = 7.92 Std. Dev. = 2.971 N = 90
Gambar2.Hi st ogram dankurvanormalnilaiFUAC
Untuk menguj ihubungan dua variabeldengan salah satu variabelnya adal ah vari abel kat egori kal dilakukan analisis korelasi bivariat Spearman dan didapatkannilaikoeÞsienkorelasir=-0, 24 yangberarti terdapat korelasi negatif antara kat egori konsumsi alkoholdengannilaiFUAC nilaip= 0, 02 (p< 0, 05). KorelasikonsumsialkoholdenganFUAC dapat dilihatpada diagram scatter dariGambar 3.Untuk mengetahuimodelhubunganantarakonsumsialkohol denganFUAC dilakukananalisisregresilinier .Dariuji regresilinierinididapat kan formula sebagaiberikut : NilaiFUAC = (-0, 678 xkategorialkohol)+ 9, 406.
Gambar3.Di agram scatter hubungankonsumsial koholdan FUAC
PEM BAHASAN Prevalensi hi perurisemia pada penduduk Pengli puran adal ah 12, 22%.Hasi l ini sedikit lebih rendah dari pada peneli ti an yang dil akukan diDesa Sembi ran,Bulel eng dengan prevalensihiperurisemia 1 18, 9%. Penel it ianlapanganyangdil akukandiDenpasar 7 mendapatkanprevalensihiperuri semiasebesar18, 2%. Kemungki nan penyebab perbedaannya adalah pola konsumsipuri n yang tidak t erl al ut i nggi. Prevalensi hiperuri semiapadakelompoklaki-l akididapatkanlebih ti nggi(15%) daripada kel ompok perempuan (6, 7%) yang hi perurisemi a karena secara t eoritis memang preval ensil aki-l akil ebiht inggi,di manajarangwanita 13 sebel um menopausemengal amihiperurisemia. Nilairerat a FUAC penel i tian Penglipuran ini adalah 7, 92 ± 2, 971% (Gambar2), mendekatihasil yang di dapat kan pada penel it i an diIt alia dan Korea, dimanadiItal iamendapatkan nilairerataFUAC pada 50 orang sehatdengan kadarAU normaladalah 8, 8± 10 3, 5%. Sedangkanpenel it ianpadaorangsehatdengan kadarAU normaldiKorea mendapat kan hasilnilai 14 FUAC denganrerat a8, 0±2, 9%. Hasil i ni mungki n lebi h mendekati karena pengaruhRasM ongoloidbangsa-bangsadiAsia.Hasil yangberbedadidapat kanpadasebuahpenelitiankasus 11 kontrolyang dil akukan ol eh Graessl er,dkk. dimana padapenderit ahiperurisemi adidapat kanrerataFUAC < 6, 5% sedangkan pada kontrol didapatkan kadar rerat aFUAC > 6, 5%.Padapenelit i an yang dilakukan 15 Cal abrese,dkk. pada 21 orang laki -l akidan wanita denganrerat aumur28 tahunkarenati mbulnyapenyakit goutyangdi nidisert aihi peruri semia,didapatkanpada 15 orangpenderi tat ermasuksemuapenderitawanita(7 orang)dengan rerat aFUAC 4, 4 ± 1, 4%.Sedangkan6 penderitamempunyairerat aFUAC 8, 6 ±1, 0%.Halini di kai t kandenganadanyakelainanpadaekskresiuratdi t ubulusyangmenurunkankl irens uratendogen. Dari kepustakaan disebutkan penyebab hi perurisemi a sebagi an besar akibat penurunan ekskresiAU.Padapemberi anobatgolonganurikosurik
Korel asiAnt araKonsumsiAlkoholdanFractional Uric Acid Clearance (FUAC)padaPopul asiSukuBal i diDesaPengl ipuran,Kubu,Bangl i IMade Rama Putra, Tjokorda Raka Putra
167
padaorangnormaldidapatkanterjadinya peningkatan FUAC dari7 –10% menjadiantara30–54% karena terhambatnyasebagianreabsorpsiuratditubulusgi njal . Sedangkan pemberian obatpyrazinami de oraldosi s tinggi(2 –3 gram)dapatmenurunkanFUAC menjadi 16 sangatrendah yaitu 0, 64 – 2, 4%. Padapeneli ti an ini tidakdidapatkanpenderit agoutdanti dakadaresponden yangmemakaiobat-obatanurikosurik. Penelitian inijugamencarihubungan beberapa variabelselain konsumsialkohol .Uj ikorel asiantara variabeljeniskelami ndenganFUAC mendapat kanhasi l tidak bermakna.Walaupun dariberbagaikepustakaan didapatkanbahwakadarAU padal aki-lakiselal ulebi h tinggidariperempuan mul aimasa pubertas hingga usiatua.KonsentrasiAU padaperempuan cenderung stabilatau bisa meningkatpada kondi simenopause. Penyebab perbedaan hasil ini kemungki nan karena prevalensihiperurisemi a pada penduduk Pengl ipuran tidak terlalu tinggi,dan juga nil airerata FUAC yang masihnormal. Hubungan umurdengan FUAC padapeneli ti an ini tidak didapatkan korelasi bermakna. Berbeda dengan penelitian Brugsch (1957) dan Herli anthy M P(2000) yang mendapatkan bahwa hi perurisemia biasa ditemukan sesudah umur 10 tahun.Beberapa kepustakaan menyebutkan bahwa pada kelompok wanitamudayangmasi hmenst ruasi ,pengaruhestrogen meningkatkan FUAC,sehingga kasus hi perurisemia 16 sangatjarangdijumpaipadakelompokini . Indeks massa tubuh merupakan salah satu markerresitensiinsulin,yang mempengaruhikli rens AU.Sebuah penelitian oleh Facchi ni,dkk. pada 36 orang sehattanpa riwayatpenyakitdiabetesmell i tus dan gout didapatkan adanya hubungan bermakna antararesistensiinsuli ndankonsentrasiAU (r= 0, 69; p < 0, 001),dan hubungan tetap bermakna wal aupun telah diperhitungkan perbedaan menurutumur,jeni s kelamin,obesitas dan obesit as abdominal(r= 0, 57; p<0, 001).Resistensii nsuli njugaberhubunganterbali k dengan klirensAU urine (r= -0, 49;p < 0, 002)dan klirensAU urineberbandingt erbalikterhadapkadarAU 168
6 serum (r= -0, 61;p < 0, 001). Padaobesitasterutama obesi tassentralterjadipeningkatan koenzim A untuk asam l emak rantai panj ang.Koenzim ini berkaitan eratdengan si ndrom resi stensiinsul in (sindroma X). Adanyaresi stensii nsuli nakanmenyebabkantingginya koenzi m A sehi nggamengaki batkant erhambatnyakerja Adenosin Nukleotide Translocator (ANT) sehingga adenosin ekstrasel akan meni ngkat . Peningkatan adenosinekst raseli niakanmenyebabkanpeningkatan AU pl asma melal uit erbent uknya uratdariadenosin 17 t ersebut . Pada penel it ian di Penglipuran tidak didapat kan hubungan yang bermakna antara variabel indeks massa t ubuh dengan FUAC. Penyebabnya kemungkinankarenadistri busimasi ng-masingkategori indekmassatubuht i daksama. Penel iti anol ehEdwarddanBecker(2001)serta W iramaDi anadanRakaPutra(2007)melaporkan25 – 50% dan2 –14% pasienhipertensimenderitagout.Oleh karenakadarAU serum berhubungan secaralangsung dengan resi stensi vaskul er di peri fer dan vaskular renal . Penurunan al i ran darah ke ginjal mungkin berhubungan dengan hi pert ensi dan hiperurisemia. Penel iti anlai nt erhadap40penderi tahipertensiringan sampaisedang yang di lakukan pemeriksaan AU dan ekskresiAU mendapat kan konsent rasiAU serum dan preval ensihiperurisemi a lebih ti nggipada penderita hipertensi di bandingkan dengan mereka dengan tekanandarahnormal .Padapenderitadenganhipertensi yang disert aihiperuri semia didapat kan kadarFUAC lebih rendah dibandi ngkan orang normal.Hubungan ant ara AU dengan FUAC yang ditemukan pada penderi t ahipertensimenj elaskan t ingginyaprevalensi hiperuri semia pada hipertensi esensial disebabkan oleh gangguan ekskresiAU digi nj al .Padapenelitian inidi dapatkan ni l airerata FUAC pada hiperurisemia denganhi pert ensiadalah5, 93 ±0, 94%,sedangkannilai rerat aFUAC padahiperuri semi atanpahipertensi6, 45 2 ± 2, 06%. Hubungan hi pert ensidengan FUAC pada peneli t ian Pengli puran ti dak mendapatkan korelasi yang bermakna, kemungki nan karena hipertensi termasukkri teriaekskl usipadapenel iti anini.
J Peny Dalam, Volume 11 Nomor 3 September 2010
KonsentrasiAU jugadipengaruiol eh konsumsi jenismakanan.M akanan sepert ialkoholdan frukt osa dapatmeningkatkan pembent ukan AU karena setel ah makanantersebutdiserapakanmemerlukanfosfori lasi tinggidengan prosesdefosforil isasiATP.Pemecahan ATP tersebutakan menyebabkan terbentuknya AM P yang kemudian menj adiIM P at au asam inosi natyang 3, 13 merupakannukleotidapurin. Padasebuahpenel iti an diSulawesiUtaradidapat kanpadapenderitagoutkroni k yangmengkonsumsimakananyangmengandungt inggi purin didapatkan kadarAU urin 24 jam lebih rendah 18 Hubungan konsumsi dibandingkan dengan kontrol. purin dalam diet sehari -hari dengan FUAC t idak didapatkan hubungan bermakna,kemungkinan karena dietpurin pada penduduk Pengl ipuran t idak t erl alu tinggi,dimanareratakonsumsipuri n adalah 199, 59 ± 127, 88 mg/hari. Penurunan fungsi gi njal mengaki batkan penurunan ekskresiAU sehingga t erj adipeningkat an kadar AU dalam plasma. Pada penderit a dengan hiperurisemia primer sekitar 85 – 90% mengal ami kelainanpadapengaturanAU dal am ginj al.Penurunan ekskresiinisecara teoridi akibat kan ol eh penurunan Þltrasi glomerulus, penurunan sekresi tubulus atau 13, 15 Hubungan l aju meningkatnya reabsorbsi tubul us. Þltrasiglomerulusdengan FUAC pada penelitian ini tidak mendapatkan korelasibermakna.Kemungki nan penyebabnyaadalahkrit eri asampeldengannilaiLFG ≥ 60 ml/menit.Sedangkan nilail ebih kecildiekskl usi daripenelitianini. Untukmelihatpengaruhseluruhvariabelsecara bersamadengankonsumsialkoholterhadapni laiFUAC, dilakukan analisis multivariat dengan uji Ancova. Sebelumnya dilakukan analisis bivariat terhadap masing-masing variabel untuk mengetahui variabel yangmemilikikorelasiyangbermaknadenganFUAC. Variabelyang korelasi nya bermakna dengan FUAC kemudian dilakukan uji multivariat Ancova. Pada analisisbivariatdidapatkan hanyajeni skelamin yang memilikikorelasiyang bermakna dengan r= -0, 308 dan p = 0, 003.Darihasilanalisismultivari atAncova didapatkan hanya konsumsi al kohol yang memil i ki
pengaruhbermakna.Hasilinisesuaidenganpenelitian olehBrusch(1957),O’Sul livan(1970),Krupp(1974), danHerli anthy(2000)j ugamendapatkanhasilterdapat 12 hubunganantarakonsumsial koholdenganFUAC. Pada penel it ian i nidi dapat kan nilaikoeÞsien korelasiant arakonsumsialkoholdengan nilaiFUAC sebesar-0, 24,dengannilaip=0, 02.Hasilpenelitianini sesuaidengansebuahpenel it ianyangdilakukanGibson, 20 dkk. terhadap5 laki -l akipenderi tagoutdan5 laki-laki dengankadarAU normalyangmengkonsumsialkohol (bi ratau squash)dalam periode 4 j am selama 2 hari berturut -turut .Terjadipeni ngkat an kadarlaktatserum setelah konsumsibi rdan squash,tet apipeningkatan AU serum hanya t erdapatpada yang mengkonsumsi bir .Kl irensuratmeni ngkatpadakeduajenisminuman, tetapi hanya pada mereka yang mengkonsumsi bir terjadipeni ngkatan ekskresiAU 24 jam.Inidikaitkan dengan kandungan purin dalam hal ini guanosine, yangmerupakanbentukpurinyangmudahdiabsorbsi. Alkoholjuga menyebabkan terjadinya hiperurisemia karena penurunan ekskresi AU. Konsumsi alkohol yang berlebi han akan mengaki bat kan asam organik sepertilaktat ,sehi ngga menghambatsistem transport urat.Padapenel i tianiniberdasarkankebiasaanminum al koholdidapat kan pada mereka yang hiperurisemia kebanyakandenganpemi num alkoholsebanyak12 orang (42, 8%). Sedangkan pada kel ompok hiperurisemia karena penurunan ekskresi AU di dapatkan mereka yangmerupakanpemi num al koholsebanyak40, 8%. KESIM PULAN Sebagai kesi mpulan, preval ensi hiperurisemia pada penduduk Pengli puran adalah 12, 22% dan prevalensikonsumsialkoholdiLi ngkunganPenglipuran Bangliadalah47, 8%.Terdapatkorelasiyangbermakna antarakonsumsial koholdengannil aiFUAC. Sebagai saran,dapat kami sampaikan bahwa penyuluhan kepada masyarakat ,t erutama penderita hi perurisemi a dan Gout ,bahwa konsumsi alkohol memi likikont ri busiterhadap penurunan nilaiFUAC
Korel asiAnt araKonsumsiAlkoholdanFractional Uric Acid Clearance (FUAC)padaPopul asiSukuBal i diDesaPengl ipuran,Kubu,Bangl i IMade Rama Putra, Tjokorda Raka Putra
169
dengan konsekuensi klinis hiperurisemia, sehingga disarankanmenghindarikonsumsialkohol. DAFTAR RUJUKAN 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
170
Andrika. Hiperurisemia dan beberapa fakt or risikopadamasyarakatDesaSembiran,Tejakula, Buleleng;2003.(Tesis). BeckerM A.Clinicalgoutand thepathogenesi s of hyperuricaemia. In: Koopman W J, edi tor . Arthritis and all ied condit ion:A textbook of th rheumatology 14 ed.Balt imore:W illiams & W ilkins;2001. p. 2041-65. Emmerson BT. Hyperl ipi daemi a i n hyperuricaemi a and gout. Ann Rheum Di s 1998;57:509-19. Chou CT, Lai JS. The epidemiol ogy of hyperuricaemi aand gouti n Tai wan aborigi nes. BrJRheumat ol1998; 82:421-6. Lin KC, Lin H, Chou P. Communi ty based epidemiologi cal st udy on hyperuri cemi a and gout in Kin-Hu, Ki men. J Rheumatol 2000;27(4):1045-50. FinnR,JonesPO,Tweedi eM CK,Di nsdaleOF, HallSM ,Boudil lonRE.Frequency-dist ri buti on curveofuricacidi nthegeneralpopulat ion.The Lancet1966;23: 185-7. W ijayaA,Indrawan B,W i diana R,Got era W, SuastikaK,SutanegaraD.M et aboli csyndrome among governmentemployeeofBal iProvince. th Procceeding book of 11 AFES Conggres, 23th-26th M ay2005,M ani la,Phi li pines. Bagus IGN. Kebudayaan Bali. In: Koentjaraningrat, editor . M anusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbi t Djambatan;2002. p. 286-306. Putra TR. Hiperuri semi a. In: Sudoyo AW, SetiyohadiB,Al wiI,Simadibrata M ,Seti ati S,editors.Buku ajarIl mu Penyaki tDal am.4th ed.Jakarta:PusatPenerbitan Departemen Ilmu PenyakitDalam FK UI;2006. p. 1924-6.
10. M arangell aM .Uri caci delimi nationintheurine. Hyperuri cemicsyndromes:pat hophysiologyand t herapy.Vi cenza:SandersAG;2005. p. 133-49. 11. GraesslerM .Uri c acid and di et:insights into t heepi demi cofcardiovascul ardisease.N Engl JM ed2000;350: 1071-2. 12. Rui z R.Alcoholconsumpt i on.Nationalhealth andnut ri ti onexaminationsurveyI.Washington: Appl eton& Lange;2002. p. 343-55. 13. Wort mannR.Disorderofpuri neandpirimidine met aboli sm.In:FauciAS,BraunwaldE,Kasper DL,HauserSL,LongoDL,JamesonJL,editors. Harri son’ s Princi ple ofInternalM edicine.15th ed.New York:M cGrawHil l;2001. p. 2268-73. 14. KuzuyaM ,AndoF,IguchiA,ShimokataA.Effect ofagi ng on serum uri caci d levelslongitudinal changesi n a large Japanese population group. JSN 2004;34:23-34. 15. Cal abreseA.Beer,l iquor,andW ineconsumption and serum uri c aci d level :The Third National Health and Nutrit ion Examination Survey’ Arthri tis & Rheumat ism (NHANES I).Arth CareResACR 2004; 51:1023-29. 16. PeronatoG.Purinemetabolism andhyperuricemic st at es. In: Ronco C, Rodeghiero F, editors. Hyperuricemi c syndromes: Pathophysiology andt herapy.Vicenza:KargerAG;2005. p. 1-21. 17. Emmerson BT. The product ion of urate. In: Hyperuricaemia and gouti n clinicalpractice. Sydney:ADIS Heal th Sci ence Press;1983. p. 10-9. 18. Tehupeiroy ES. ProÞl art ri tis pirai dan hi perurisemi a di Ujung Pandang. Proceeding booksofW HO-COPCORD-IRA postgraduate course.14th-16th M ay1993,Jakarta,Indonesia. 19. Urbano-M arquez. The assessment of alcohol consumption by a si mpl e self-administered quest ionnai re. Am J Epidemiol 1995;133(8): 810-7. 20. Gi bson T.The cardi ovascular risk of alcohol consumption.Am JEpidemiol1990;51:192-8. J Peny Dalam, Volume 11 Nomor 3 September 2010