Linguistika Akademia Vol.3, No.1, 2014, pp. 14~28 ISSN: 2089-3884
KOREKSI KESALAHAN GRAMATIKAL DALAM BAHASA INGGRIS OLEH VICKY PRASETYO MELALUI ANALISIS SINTAKSIS YudithTyas Prameswari e-mail:
[email protected] ABSTRACT Vicky Prasetyo is an ex fiancé of Indonesian dangdut singer Zazkia Gotik. The paper’s data is taken from Vicky’s campaign when he promotes himself in front of Karang Asih people to be a village chief there. Vicky uses English much in his campaign, but the content of the speech is hard to understand because there are many grammatical errors. There are also unsuitable word usages. This paper is aimed to describe and to correct errors of Vicky’s speech. The method of this paper is translational method, because paper’s analysis is focused to two different languages. The result of the analysis shows that foregrounding translation and damaged language can be the consequences of deviating language. Key words: English language, foregrounding, mistake, rules.
ABSTRAK Vicky Prasetyo adalah mantan tunangan pedangdut cantik Zazkia Gotik. Data yang ada pada paper ini diambil dari video Vicky yang sedang berkampanye dalam pemilihan Lurah di Desa Karang Asih. Dalam kampanyenya, Vicky Prasetyo banyak sekali menggunakan kalimat berbahasa Inggris yang kurang bisa dipahami, karena banyak kesalahan gramatika dan ketidaktepatan pemakaian kata dalam Bahasa Inggris. Paper ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan Vicky dalam menggunakan Bahasa Inggris dan mengoreksi kesalahan tersebut. Metode yang digunakan dalam paper ini adalah padan translasional, karena analisisnya difokuskan pada dua bahasa yang berbeda. Hasil analisis menunjukan bahwa penerjemahan secara foregrounding dan kerusakan dalam suatu bahasa dapat menjadi akibat dari penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah. Kata kunci: Bahasa Inggris, foregrounding, kesalahan, kaidah.
A. PENDAHULUAN Bahasa Inggris adalah bahasa Internasional. Mata pelajaran bahasa Inggris sudah diajarkan di sekolah-sekolah hampir di seluruh Indonesia dari sekolah Paud, TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Awalnya memang mata pelajaran atau mata kuliah bahasa
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
15
Inggris hanya terdapat di SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Namun, seiring dengan perkembangan zaman Bahasa Inggris menjadi sangat umum dan dibutuhkan oleh masyarakat sehingga harus diajarkan sejak dini. Dewasa ini, sudah banyak sekolah berstandar internasional di Indonesia yang sebagian mata pelajarannya menggunakan pengantar bahasa Inggris.Jika demikian seharusnya pelajar Indonesia seharusnya sudah mahir menggunakan Bahasa Inggris namun sayangnya, meskipun Bahasa Inggris sudah diajarkan sejak dini masih banyak pelajar Indonesia yang belum bias menggunakan bahasa Inggris sesuai dengan kaidah. Hal ini biasanya disebabkan karena murid-murid yang tidak memperhatikan gurunya yang sedang menjelaskan.Vicky adalah salah satu contohnya. Memang bahasa lisan tidak perlu benar-benar sesuai dengan kaidah, yang terpenting adalah makna dari ucapan tersebut dapat dimengerti.Tetapi, yang terjadi dalam pidato Vicky adalah makna yang tidak tersampaikan karena banyak kesalahan gramatikal dan ketidaktepatan dalam pemakaian dan penyusunan kata dalam bahasa Inggris. Sebagai contoh kalimat “I am froms the birhtday in Karang Asih.” I am froms the birthday in Karang Asih. Incorrect Simple Sentence
Subjek I
predikat am
Pelengkap froms the birthday in Karang Asih
Kalimat ini termasuk simple sentence karena hanya memiliki satu subjek dan satu predikat. Subjek kalimat tersebut adalah pronomina‘I’ atau kata ganti orang pertama yang berarti ‘saya’. Sedangkan predikatnya adalah ‘am’ tobe yang selalu berpasangan dengan pronomina ‘I’. Namun ada yang salah dari pelengkap kalimat ini. Pelengkap dalam kalimat ini jika diartikan secara foregrounding artinya adalah ‘dari hari kelahiran di Karang Asih.’ Meskipun sedikit dapat dipahami tetapi ini bukanlah bentuk yang umum ditemukan dalam frasa bahasa Inggris. Selain itu juga terjadi kesalahan pada kata ‘froms’, dalam bahasa Inggris ‘from’ adalah preposisi yang berarti ‘dari’. Preposisi tidak seharusnya mendapat tambahan ‘s’ Koreksi Kesalahan Gramatikal dalam Bahasa Inggris oleh Vicky …(Yudith Tyas P)
16
meskipun ia terletak dibelakang verba. Frasa ‘the birthday in Karang Asih’ jika makna yang sebenarnya adalah ‘Karang Asih tempat kelahiranku’ maka seharusnya frasa tersebut menjadi sebuah adverb of placeatau keterangan tempat dan noun phrase yang juga bisa digolongkan sebagai pelengkap. Sehingga setelah disusun kembali kalimat tersebut akan berarti ‘Saya berasal dari Karang Asih, tempat kelahiran saya.’
I am from Karang Asih, my birth place. Correct Simple Sentence
Subjek Predikat I am
Keterangan tempat from Karang Asih
Pelengkap my birth place
Penelitian ini akan difokuskan pada dua permasalahan yaitu (1) letak kesalahan dalam kalimat-kalimat yang diucapkan oleh Vicky Prasetyo, (2) bagaimana seharusnya kalimat tersebut tersusun agar dapat dimengerti oleh audiens. Analisis ini menggunakan metode padan translasional karena penelitiannya difokuskan kepada dua bahasa yang berbeda. Selain itu untuk mengetahui bentuk-bentuk kalimat dan kala juga digunakan metode preskriptif. Selanjutnya juga akan disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang benar yang sesuai dengan grammar. B. LandasanTeori Tata Bahasa Tradisional menganalisis bahasa berdasarkan filsafat dan semantik. Aliran linguistik tradisional dimulai pada zaman Yunani, yaitu lebih kurang abad ke-5 sebelum masehi (Abdul Chaer, 1994: 333). Aliran Linguistik Tradisional memiliki ciri-ciri: 1. Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran dengan bahasa tulisan. Ole karena itu, deskripsi bahasa hanya bertumpu pada bahasa tulisan;
Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014 : 14 – 28
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
17
2. Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-patokan dari bahasa lain, terutama bahasa latin, 3. Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara preskriptif, yakni benar atau salah; 4. Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika; 5. Penemuan-penemuan atau kaidah-kaidah terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan; Pemakaian bahasa yang yang berkiblat pada pola atau kaidah diwarisi sejak para ahli tata bahasa tradisional mengambil alih polapola bahasa latin untuk diterapkan pada bahasa mereka sendiri. Kaidah bahasa yang telah mereka susun dalam suatu bentuk buku tata bahasa harus benar-benar ditaati oleh pemakai bahasa. Setiap pelanggaran kaidah dinyatakan sebagai bahasa yang salah atau tercela (Soeparno, 2002: 45). Pada zaman Iskandaria disebutkan bahwa ‘kemurnian’ suatu bahasa terpelihara karena dipakai oleh golongan terpelajar, dan sesuatu bahasa yang rusak karena dipakai oleh orang-orang yang buta huruf. Istilah-istilah yang biasanya dipakai untuk menyatakan anggapan itu “kemurnian” dan “kebenaran” dipandang sebagai halhal yang mutlak. Istilah tersebut digunakan untuk memastikan agar pemakai bahasa menggunakan bahasa sesuai dengan standar yang telah ditentukan (John Lyons, 1995: 10). Tata bahasa yang dihasilkan oleh sarjana-sarjana pada masa linguistik tradisional mempunyai sasaran ganda yang salah satunya adalah ingin melestraikan bahasa Yunani agar tidak rusak oleh orang-orang yang tidak tahu bahasa dan sastra (John Lyons, 1995: 9). Bahasa Inggris juga memiliki kaidah-kaidah tata bahasa yang disusun dalam sebuah buku. Kaidah tersebut adalah grammaratau seni menulis. Penulisan kalimat atau pemakaian kata yang tidak sesuai dengan grammar akan dianggap salah karena terkadang kata atau kalimat tersebut meskipun masih ada yang bisa dipahami tetapi ada juga yang akan menjadi sangat sulit untuk dipahami dan bahkan bisa saja menjadi tidak memiliki arti. Banyak sekali kaidah-kaidah yang terdapat dalam buku grammarnamun hanya akan ada beberapa bentuk kalimat, tenses Koreksi Kesalahan Gramatikal dalam Bahasa Inggris oleh Vicky …(Yudith Tyas P)
18
dan preposisi yang akan menjadi acuan dalam paper ini. Acuan tersebut adalah sebagai berikut: Jenis Grammar Simple Sentence Compound Sentence Complex Sentence Present tense Future tense Conditional Sentence Penggunaan ‘want to’ Penggunaan ‘have to’ Preposition of Place/ Position
Pola/ Rumus Terdiri dari satu klausa. (S+P) Terdiri lebih dari satu klausa bebas. Terdiri dari paling sedikit satu klausa terikat. Subjek (pronoun/noun tunggal/jamak) + Predikat (verb/+s/es) Subjek (pronoun/noun tunggal/jamak) + will/shall + bare infinitive/verb present If + Subjek + bare infinitive, Subjek + will + bare infinitive Subjek + want(s) to + bare infinitive + O Subjek + have/has to + bare infinitive + O In (di dalam area tertutup) On (di atas permukaan) At (tempat yang beralamat lengkap/detail)
Dalam bahasa Inggris terdapat tiga bentuk kalimat yaitu simple, compound, dan complex sentences. Simple sentence adalah kalimat yang hanya memiliki satu klausa utama, compound sentence adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa bebas, sedangkan complex sentence adalah kalimat yang memiliki paling sedikit satu klausa terikat dengan subjek dan predikatnya sendiri (Marjolijn Verspoor and Kim Sauter, 2000: 34). Kalimat lengkap adalah kalimat yang memiliki paling sedikit satu subjek dan satu predikat dan memberikan paling sedikit satu pokok pikiran. Subjek adalah partisipan utama dalam sebuah kejadian atau situasi atau seseorang/benda yang melakukan sesuatu. Sedangkan predikat adalah proses aksi atau status dari subjek. Dalam kalimat juga terdapat objek, pelengkap, dan keterangan. Objek adalah partisipan dalam sebuah kejadian atau situasi yang menjadi objek pekerjaan subjek. Adverbia memberikan informasi tentang dimana, kapan, bagaimana, kejadian dan situasi dalam kalimat tersebut. (Marjolijn Verspoor and Kim Sauter, 2000: 47) Sedangkan pelengkap dapat berisi kata yang menggambarkan kejadian atau situasi dalam kalimat tersebut (Paul L.Kroeger, 2005: 33). Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014 : 14 – 28
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
19
Subjek dan objek dapat berupa noun, pronoun atau kata benda, kata ganti orang atau noun phrase atau frasa kata benda, predikat dapat berupa verb atau kata kerja atau verb phrase atau frasa kata kerja, pelengkap dapat berupa adjective atau kata sifat (Paul L. Kroeger, 2005: 33), dan keterangan dapat berupa adverb atau kata keterangan (Marjolijn Verspoor and Kim Sauter, 2000: 47). Adapun tenses yang digunakan dalam paper ini hanya dua yaitu present tense dan conditional sentence atau kalimat yang memiliki adverbial clause conditional yang terdiri dari present tense dan future tense. C. Analisis Kesalahan Prasetyo
Gramatikal
Bahasa
Inggris
Vicky
1. I have to my mind I have to my mind Incorrect Simple sentence
Subjek I
predikat have to
objek my mind
Kalimat ini adalah simple sentence yang salah meskipun ia telah memiliki satu subjek yaitu ‘I’ yang berarti ‘saya’ dan satu predikat yaitu ‘have to’ yang berarti ‘harus’.Jika diartikan secara foregrounding ke dalam bahasa Indonesia, kalimat ini berarti ‘Saya harus pikiran saya’ dan belum menyampaikan makna yang lengkap karena predikatnya seharusnya mendapat tambahan kata kerja yang sesuai, sehingga jika diterjemahkan kembali ke Bahasa Indonesiaakan menyampaikan makna yang lengkap. ‘My mind’ sebagai objek yang berbentuk noun phrase atau frasa nomina berarti ‘pikiran saya’. Jika pembicara atau Vicky menjadikan kalimat ini sebagai visinya atau motivasi untuk dirinya, kata ‘reach’ yang beararti ‘menggapai’ atau kata ‘realize’ yang berarti ‘mewujudkan’ dapat ditambahkan pada predikat. Sehingga kalimat tersebut akan menjadi Koreksi Kesalahan Gramatikal dalam Bahasa Inggris oleh Vicky …(Yudith Tyas P)
20
lengkap dan makna yang lebih mudah dipahami dari pada kalimat sebelumnya. I have to reach/realize my mind. Correct Simple sentence
Subjek I
predikat have to reach have to realize
objek my mind
Kalimat ini kemudian akan berarti ‘Saya harus menggapai/mewujudkan pikiran saya’. Pilihan kata yang lebih tepat untuk menggantikan ‘my mind’ atau ‘pikiran saya’ untuk menggambarkan pokok pikiran kalimat yang lebih tepat, mudah dipahami dan masih tetap memiliki arti yang sama adalah kata ‘my dream’ yang berarti ‘mimpi saya’. Sehingga kalimat ini akan menjadi demikian dan memiliki arti ‘saya harus mewujudkan/menggapai mimpi saya.’ I have to reach/realize my dream. Correct Simple sentence
Subjek I
Predikat have to reach/realize
2. I have to my said I have to my said Incorrect simple sentence
Subjek I
Predikat have to
Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014 : 14 – 28
Objek my said
Objek my dream.
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
21
Kalimat ini memiliki letak kesalahan yang sama dengan kalimat dalam pembahasan nomor 1. Kalimat ini akan tergolong simple sentence jika predikat ‘have to’ memiliki kata kerja tambahan dan objek disesuaikan. Jika diartikan secara foregrounding kalimat ini akan berarti ‘Saya harus kata-kata saya’. Tentu saja kalimat ini belum menyampaikan pokok pikiran yang lengkap. Agar kalimat ini menjadi kalimat yang benar dan memiliki pokok pikiran yang lengkap, kata kerja ‘do’ yang berarti ‘melakukan’ atau kata ‘fulfill’ yang berarti ‘menepati’ dapat ditambahkan pada predikat. Sehingga kalimat tersebut akan berarti ‘saya harus melakukan/menepati kata-kata saya.’ I have to do/fulfill my said. Incorrect Simple Sentence
Subjek I
Predikat have to do/fulfill
Objek my said
Namun meskipun secara struktur kalimat ini sudah lengkap, objek yang berisi noun phrase masih memiliki formasi frase yang salah. Frasa nomina dalam Bahasa Inggris seharusnya seperti yang sudah disebutkan sebelumnya dapat berisi determiner, premodifier/s, thing(sebagai head), dan postmodifier. Frasa nomina pada objek terdiri dari dua kata. Frasa tersebut diawali dengan determiner yaitu possessive adjective ‘my’ yang berarti ‘milik saya atau kepunyaan saya’ dan ‘said’ kata kerja bentuk ketiga dari ‘say’ yang berarti ‘mengatakan’. Kesalahan dalam frasa nomina ini terletak pada kata ‘said’ karena frasa tersebut hanya terdiri dari dua kata,head dari frasa tersebut adalah kata ‘said’ dan head seharusnya berbentuk noun atau kata benda. Jika bentuk asli ‘say’ menjadi kata benda harus berbentuk gerund (V-ing) menjadi ‘saying’. Frasa tersebut kemudian menjadi ‘my saying’ atau apa yang saya katakan. Ini dapat berarti ‘janji saya’ atau ‘my promise’. Kita juga dapat merubah frasa tersebut menjadi sebuah klausa terikat yang masih memiliki fungsi dan arti yang sama. Koreksi Kesalahan Gramatikal dalam Bahasa Inggris oleh Vicky …(Yudith Tyas P)
22
Bentuk ‘my said’ yang sudah berubah menjadi ‘my saying’ atau ‘my promise’ dapat menjadi klausa terikat yang berbunyi ‘what I have said/ promised’ yang berarti ‘apa yang sudah saya katakan/janjikan’. I have to fulfill what I have said/promised. Correct Simple Sentence
Subjek I
Predikat have to fulfill
Objek my saying my promise what I have said what I have promised
3. I am get to the good everything I am get to the good everything Incorrect Simple Sentence
Subjek I
Predikat am get to
Pelengkap the good everything
Kalimat ini tergolong simple sentence yang salah karena meskipun telah memiliki satu subjek, kalimat ini memiliki lebih dari satu predikat. Maksud dari kalimat ini pun belum jelas. Frasa nomina yang digunakan sebagai pelengkap juga bukan bentuk frasa yang benar. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia secaraforegrounding kalimat ini berarti ‘saya mendapat segalanya yang baik’. Jika kalimat ini menjadi sebuah visi yang diucapkan Vicky, ‘mendapat segalanya yang baik’ agaknya tidak bisa menjadi sebuah visi. Ketika mendengar cara Vicky mengucapkan kalimat ini, mungkin yang dimaksud adalah ‘saya harus baik dalam segala hal’ dan jika memang itu adalah maksud sebenarnya maka, predikat ‘am get to’seharusnya diganti dengan ‘have to be’ yang berarti ‘harus menjadi’, dan frasa nomina pelengkap ‘the good everything’ Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014 : 14 – 28
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
23
seharusnya diganti dengan ‘good in everything’ yang berarti dalam segala hal. Sehingga kalimat tersebut akan berubah menjadi ‘I have to be good in everything’ yang berarti ‘Saya baik dalam segala hal.’ I have to be good in everything. Correct simple sentence
Subjek I
Predikat have to be
Pelengkap good in everything
4. If wanna come to inpest capital to my place, I am ready for their. Kalimat ini adalah conditional sentence yang salah. Kalimat ini memiliki satu klausa terikat pada awal kalimat dan satu klausa bebas pada akhir kalimat. Klausa terikat diawali dengan subordinator ‘if’. If wanna come to inpest capital to my place, Wrong dependent clause
Sub If
Subjek Predikat (none) wanna come to inpest
Objek capital
Ket. tempat to my place
I am ready for their Wrong independent clause
Subjek I
Predikat am
Pelengkap ready
Pelengkap for their
Conditional sentence memiliki tiga bentuk. Bentuk conditional sentence yang digunakan vicky adalahbentuk pertama karena ide yang disampaikan pada kalimat ini Koreksi Kesalahan Gramatikal dalam Bahasa Inggris oleh Vicky …(Yudith Tyas P)
24
belum terjadi masih berwujud cita-cita. Jika diterjemahkan secara foregrounding kalimat ini berarti “Jika ingin datang untuk menginvestasikan modal ke tempat saya, saya siap untuk kepunyaan mereka.” Memang kalimat ini sudah dapat sedikit dipahami tetapi masih banyak struktur yang salah dalam kalimat ini. Pada klausa terikat yang ber-subordinator ‘if’, kalimat ini seharusnya berpola “If + subjek + verb present atau bare infinitive”. Sesuai dengan analisa sebelumnya kalimat ini belum memiliki subjek. Jika vicky mengarahkan subjek ini kepada seseorang yang belum diketahui maka kata ‘someone’ dapat mengisi objek. Kalimat ini juga masih mengandung susunan verb phraseyang terpengaruh dari bahasa asal yaitu Bahasa Indonesia ‘ingin datang untuk menginvestasi’dan pengucapan ‘inpest’ terpengaruh oleh Bahasa Sunda. Frasa kata kerja ini dapat dipersingkat dan masih memiliki arti yang sama yaitu ‘ingin menginvestasikan’ atau dalam Bahasa Inggris menjadi ‘want to invest’. Karena subjeknya tunggal, maka ‘s’ harus ditambahkan pada verb ‘want’ dan akan menjadi ‘wants to invest’. Keterangan tempat ‘to my place’ juga seharusnya tidak berbentuk demikian. Preposisi yang tepat seharusnya adalah on, karena on digunakan untuk menunjukan permukaan. Sehingga frasa ‘to my place’ dapat diganti dengan ‘on my place’ atau jika ingin menyebut Karang Asih agar memperjelas makna maka frasa ‘in Karang Asih’ dapat digunakan. If someone wants to invest capital on my place/ in Karang Asih, Correct Dependent Clause
Sub If
Subjek someone
Predikat Objek Ket.tempat wants to invest capital on my place in Karang Asih
Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014 : 14 – 28
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
25
Klausa kedua adalah klausa bebas yang masih salah. Klausa ini seharusnya berpola “Subjek + will + bare infinitive + O/Pelengkap”. ‘I am ready’ seharusnya berbentuk ‘I will be ready’. Pelengkap ‘for their’ tidak sesuai kaidah karena jika frasa ini adalah prepositional phrase maka ‘their’adalah objek dari preposisi ‘for’. ‘Their’ memiliki bentuk asli ‘they’. Jika digunakan sebagai objek seharusnya berubah menjadi ‘them’sehingga frasa preposisi tersebut akan berubah menjadi ‘for them’. Masih ada yang perlu diperhatikan dalam perubahan kalimat ini, kalimat tersebut sudah berubah menjadi ‘If someone wants to invest capital on my place, I will be ready for them.’ Kata ‘them’disini akan kembali kebada subjek ‘someone’. Seharusnya ‘them’ mengarah pada pronoun jamak sedangkan ‘someone’ adalah pronoun tunggal. Agar keduanya selaras, pronoun ‘someone’ dapat ditambahkan ‘s’ dibelakanganya sehingga akan berbentuk jamak dan verb yang mengikutinya harus disesuaikan. Jika ingin subjek ‘someone’ tetap tunggal, maka sebagai gantinya pronoun ‘them’ berubah menjadi ‘him/her’. If someone(s) wants to invest capital on my place, Correct Dependent Clause
Sub If
Subjek someone(s)
Predikat Objek Ket.tempat wants to invest capital on my place
I will be ready for him(her/them) Correct Independent Clause
Subjek I
Predikat will be
Pelengkap ready
Pelengkap for him (her/them)
Koreksi Kesalahan Gramatikal dalam Bahasa Inggris oleh Vicky …(Yudith Tyas P)
26
5. I wanna give to the fresh and glory to my people. I wanna give to the fresh and glory to my people. Incorrect Simple Sentence
Subjek Predikat I wanna give to
Objek ‘L’ the fresh and glory
Objek ‘TL’ to my people
Kalimat ini tergolong simple sentence yang memiliki satu subjek ‘I’, satu predikat yang berisi verb phrase ‘wanna give to’, dan dua objek yaitu objek langsung (the fresh and glory) dan objek tak langsung (to my people). Kesalahan kalimat ini terletak pada frasa kata kerja pada predikat, frasa nomina yang menjadi objek langsung, dan preposisi ‘to’ pada objek tak langsung. Predikat ‘wanna give to’ memiliki bentuk asli ‘want to give to’ kesalahan ada pada preposisi ‘to’ terakhir yang seharusnya tidak perlu ditambahkan. Objek langsung yang merupakan frasa nomina ‘the fresh and glory’ memiliki kesalahan pada kata ‘fresh’ meskipun tidak tahu apa sebenarnya yang dimaksud oleh Vicky dengan kata tersebut, kata fresh adalah bentuk adjective yang jika dipasangkan dengan ‘the’ ia masih memerlukan nomina yang mengikutinya, maka jika sebenarnya ‘fresh’ dimaksudkan sebagai nomina seharusnya ia berbentuk ‘freshness’ sehingga frasa tersebut akan menjadi ‘the freshness and glory’. ‘To’ pada objek tak langsung seharusnya diganti dengan ‘for’ karena akan memiliki arti ‘untuk rakyat saya’. I want to give the freshness and glory for my people. Correct Simple Sentence
Subjek I
Predikat want to give
Objek ‘L’ Objek ‘TL’ the freshness and glory for my people
Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014 : 14 – 28
Linguistika Akademia
ISSN: 2089-3884
27
6. 29 my age Frasa ini digunakan oleh pembicara untuk menyatakan umurnya, jika diartikan kedalam bahasa Indonesia secara foregrounding akan berarti ’29 umurku’. Frasa ini menjadi demikian karena penerjemahannya ke dalam bahasa Inggris terpengaruh oleh susunan kata dalam bahasa aslinya. Umumnya dalam percakapan bahasa Inggris dalam menyatakan umur, seseorang bila ditanya baik secara formal maupun tidak formal karena bahasa lisan lebih sedikit bebas dibandingkan dengan bahasa tulisan karena yang terpenting adalah pesan dari bahasa tersebut dapat dimengerti maka jawabannya adalah sebagai berikut: A: How old are you? B: 29 years old A: How is your age? B: I am 29 years old. Pada percakapan pertama B hanya menjawab pertanyaan A dengan menggunakan adjective phrase ’29 years old’ yang berarti 29 tahun. Sedangkan pada percakapan kedua B menjawab pertanyaan A dengan menggunakan simple sentence ‘I am 29 years old’. Pada percakapan pertama frasa adjektiva tersebut memberikan informasi yang sangat cukup dalam menjawab pertanyaan, yaitu jawaban ’29 tahun’, tetapi frasa ini tidak dapat menjadi sebuah pernyataan tanpa didahului pertanyaan karena jika seseorang tiba-tiba berkata ’29 tahun’ orang-orang yang mendengarnya akan bingung apa maksud dari ucapan tersebut. Tetapi, simple sentence pada percakapan kedua dapat digunakan untuk menjawab sebuah pertanyaan dan menjadi sebuah pernyataan yang dapat tiba-tiba dinyatakan pembicara tanpa didahului sebuah pertanyaan dan sudah memberikan informasi yang lengkap mengenai siapa yang berumur 29 tahun, dan berapa umur subjek yang dibicarakan. Koreksi Kesalahan Gramatikal dalam Bahasa Inggris oleh Vicky …(Yudith Tyas P)
28
D. KESIMPULAN Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Bahasa Inggris oleh pengguna yang tidak mengerti atau kurang memahami kaidah-kaidah yang sudah ditentukan mengakibatkan penerjemahan secara foregrounding dan terpengaruh oleh bahasa ibu mereka baik dari struktur maupun cara pengucapan dan penerjemahannya. Penggunaan Bahasa Inggris secara asal perlu diwaspadai mengingat tidak semua pengajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah atau di perguruan tinggi selalu berhasil karena jika semua orang menggunakan bahasa sesuka hati maka bahasa dapat menjadi rusak dan semakin sulit untuk dipahami.
E. DAFTAR PUSTAKA Frank, Marcella. 1972. Modern English. United States of America: Prentice-Hall. Kroeger, Paul L. 2005. Analyzing Grammar. United States of America: Cambridge University Press. Lyons,
John. 1995. Gramedia.
Pengantar
Teori
Linguistik.Jakarta:
PT
Murphy Raymond. 1998. English Grammar In Use. United Kingdom: Cambrigde University Press. Pustaka Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta. Soeparno. 2002. Dasar-Dasar Linguistik Umum. Yogyakarta: Tiara Wacana. Ubaidillah. 2013. Diktat Mata Kuliah Teori Linguistik. Yogyakarta: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga. Verspoor, Marjolijn and Kim Sauter. 2000. English Sentence Analysis. Amsterdam:John Benjamins Publishing Company
Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014 : 14 – 28