Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol. 13 No. 2 Desember 2014 : 89 – 100
ISSN 1978-2365
KONTROL ON-OFF PADA KONVERTER DC-DC BOOST DAN INVERTER BOOST DENGAN MENGGUNAKAN MODEL HIBRIDA ON-OFF CONTROL IN BOOST DC-DC CONVERTER AND BOOST INVERTER USING HYBRID MODEL Anwar Muqorobin Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Jl. Cisitu 21/154D, Gd. 20, Bandung, Indonesia
[email protected]
Abstrak Sistem elektrik seperti sistem tenaga listrik, konverter daya, dan motor listrik, mempunyai ketidaklinieran pada model dinamiknya. Namun demikian, sistem-sistem tersebut telah berhasil dikontrol dengan menggunakan kontrol klasik. Tulisan ini melakukan analisa aplikasi kontrol on-off pada konverter daya, yaitu konverter boost dan inverter boost, dengan menggunakan kestabilan Lyapunov.Dalam tulisan ini, dilakukan pemodelan hibrida pada konverter dc-dc boost dan inverter boost. Berkaitan dengan kontrol on-off, pemodelan tersebut menggunakan dua keadaan diskrit. Kemudian dilakukan perancangan kontrol hibrida dan kontrol on-off berdasarkan model hibrida yang telah diberikan. Kedua kontrol dibandingkan unjuk kinerjanya dengan menggunakan simulasi baik dalam kondisi transien maupun dalam keadaan tunak. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kontrol hibrida memberikan tanggapan transien yang lebih baik daripada kontrol on-off dan tanggapan yang sama dengan kontrol on-off pada keadaan tunak. Kontrol on-off dimplementasikan ke dalam perangkat keras dengan menggunakan prosessor sinyal digital TMS28335. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kontrol on-off dapat bekerja dengan baik pada konverter dc-dc boost dan inverter boost. Hasil eksperimen tersebut merupakan tanggapan kontrol dalam keadaan tunak.
Kata kunci: Konverter dc-dc boost, inverter boost, kestabilan Lyapunov, kontrol on-off, dan kontrol hibrida.
Abstrak Electric systems for example power system, power converter and electric motor, have nonlinear characteristic in their dynamic model. However, these systems have been controlled successfully using classic control. This paper is going to conduct analysis of on-off control application in power converter, those are boost converter and boost inverter, using Lyapunov stability. In this paper, the author made hybrid models for boost dc-dc converter and boost inverter. Related to on-off control, the model only used two discrete states. Then the hybrid and on-off control were designed based on the hybrid model. Both controls’s performance were compared using simulation, that is the transient response and the steady state response. Simulation results showed that the hybrid control provided better transient response than the on-off control but had similar steady state response. After that, the on-off control was implemented in the hardware using TMS28335 digital signal processor. The experimental results showed that the on-off control could stabilize the boost converter and boost inverter. That experimental results were steady state response of the control.
Keywords: boost dc-dc converter, boost inverter, Lyapunov stability, on-off control and hybrid control.
Diterima : 6 Januari 2014, direvisi : 28 Oktober 2014, disetujui terbit : 18 Desember 2014
89
Ketenagalistrikan dan EnergiKetenagalistrikan Terbarukan dan Energi Terbarukan Vol. 13 No. 2 Desember 2014 1002 Desember 2014 : 89 – 100 Vol.: 89 13 –No. Menganalisa kestabilan kontrol on-off pada
PENDAHULUAN
konverter boost dan inverter boost dengan
Latar Belakang
menggunakan fungsi Lyapunov.
Sistem elektrik seperti sistem tenaga listrik, konverter daya, dan motor listrik, mempunyai
ketidaklinieran
pada
telah
berhasil
dikontrol
kerja kontrol on-off.
model
dinamiknya. Namun demikian, sistem-sistem tersebut
Membuat simulasi untuk mengetahui unjuk Menguji kontrol dengan perangkat keras
dengan
konverter boost dan inverter boost.
menggunakan kontrol klasik seperti kontrol PID dan on-off. Kontrol klasik tersebut sangat sederhana
dan
mudah
Tempat dan Waktu Penelitian
diimplementasikan.
Kestabilan penggunaan kontrol klasik tersebut
Penelitian dilakukan di Puslit Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI.
telah dianalisa dengan menggunakan kontrol modern, yaitu dengan kontrol pasifitas[1][2][3], [4]
kontrol robust , dan kontrol sliding mode
Sampling dan Analisa Sample
[5][6]
.
Pada sistem elektrik, kontrol on-off lebih sering digunakan sebagai kontrol arus[7][8][9].
Data hasil pengontrolan disajikan dalam bentuk
grafik.
perbandingan
Kemudian
unjuk
kerja
dilakukan
kontrol
dalam
kondisi transien dan tunak. Tujuan Dimotivasi oleh beberapa contoh di atas,
Model dan Kontrol Hibrida
tulisan ini melakukan analisa aplikasi kontrol
Sistem hibrida adalah sistem yang
on-off pada konverter daya, yaitu konverter
memilik struktur hirarki dan dapat terdiri dari
boost dan inverter boost, dengan menggunakan
subsistem
kestabilan
berinteraksi satu dengan yang lainnya. Sistem
Lyapunov.
Analisa
kestabilan
kontinyu
dan
diskrit
yang 𝐻=
Lyapunov sangat populer digunakan pada
hibrida
kontrol modern. Konverter boost dan inverter
(𝑄, 𝑋, 𝑓, 𝐸, 𝐺)[14][15]. 𝑄 = {𝑞1 , … 𝑞𝑛 } merupa-
boost dimodelkan dengan menggunakan model
kan himpunan keadaan diskrit, 𝑋 merupakan
hibrida. Pemodelan hibrida akhir-akhir ini
ruang keadaan kontinyu, persamaan dinamik
tengah
𝑥̇ = 𝑓(𝑥, 𝑡) merupakan medan vektor Lipschitz
populer
pada
konverter
daya
[10][11][12][13][14]
dinyatakan
dengan
pada 𝑋 untuk setiap keadaan diskrit, 𝐸
.
merupakan kumpulan transisi diskrit yang mungkin terjadi dan 𝐺 merupakan persamaan
METODOLOGI Metodologi
yang
dilakukan
dalam
penelitian ini adalah Membuat model hibrida konverter boost dan inverter boost.
guard untuk setiap transisi diskrit 𝑒 = (𝑞, 𝑞 ′ ) ∈ 𝐸. Kontrol on-off hanya mempunyai dua kondisi aksi kontrol. Untuk itu model hibrida
Diterima : 6 Januari 2014, direvisi : 28 Oktober 2014, disetujui terbit : 18 Desember 2014 90
Ketenagalistrikan dan Energi Kontrol On-OffTerbarukan Pada Konverter Dc-Dc Boost dan Inverter Boost Vol. 13 No. 2 Desember 2014 : 89 –Menggunakan 100 Dengan Model Hibrida untuk konverter dc-dc boost dan inverter boost
𝑣𝑜
hanya menggunakan dua aksi kontrol.
boost
Salah satu teorema kestabilan yang digunakan untuk model hibrida adalah teorema kestabilan Lyapunov sebagai berikut
Tegangan keluaran konverter dc-dc
[15]
.
𝐿
Induktansi Diagram
blok
keseluruhan
kontrol
konverter dc-dc boost ditunjukkan oleh gambar
Teorema: Jika 𝑥 = 0 adalah titik equilibrium
2. Kontrol tersebut merupakan kontrol mode
dari 𝐻, anggap terdapat himpunan 𝐷 dengan
arus. Kontrol tegangan merupakan ikal bagian
0 ∈ 𝐷 dan fungsi 𝑉 ∶ 𝐷 → 𝑅 sehingga
luar, sedangkan kontrol arus merupakan ikal
a. 𝑉(0) = 0,
bagian dalam. Keluaran kontrol tegangan
b. 𝑉(𝑥) > 0 untuk ∀𝑥 ∈ 𝐷 \ {0}, dan
menjadi referensi bagi kontrol arus, yang
𝜕𝑉 (𝑥)𝑓(𝑥) 𝜕𝑥
c.
memberikan keluaran pulsa kepada konverter
≤ 0 untuk ∀𝑥 ∈ 𝐷,
maka 𝑥 = 0 merupakan titik equilibrium stabil. Strategi kontrol yang dilakukan adalah memilih salah satu keadaan diskrit yang
daya. Dalam tulisan ini, digunakan kontrol PI sebagai kontrol tegangan dan kontrol on-off sebagai kontrol arus.
memenuhi teorema kestabilan di atas. Pada bagian selanjutnya, point c dari teorema di atas dinyatakan dengan σi .
L C
R
C
R
Vin
Model dan Kontrol Konverter dc-dc Boost Himpunan keadaan diskrit konverter dcdc boost adalah 𝑄 = {𝑞1 , 𝑞2 }. Kondisi 𝑞1 saat
(a)
saklar atas menutup dan saklar bawah terbuka (gambar 1a) dan sebaliknya untuk kondisi 𝑞2 (gambar 1b). Ruang keadaan kontinyu adalah
L
𝑋 = [𝑖𝐿 ]. Saat kondisi 𝑞1 , medan vektor Lipschitz dinyatakan dengan persamaan berikut 𝜕𝑖𝐿 𝜕𝑡
=
𝑉𝑖𝑛 𝐿
1
− 𝐿 𝑣𝑜
Vin
(1)
Sedangkan saat saat kondisi 𝑞2 , medan vektor
(b)
Lipschitz dinyatakan dengan persamaan berikut
Gambar 1. Konverter dc-dc boost saat kondisi
𝜕𝑖𝐿 𝜕𝑡
=
𝑉𝑖𝑛 𝐿
(2)
(a) 𝑞1 dan (b) 𝑞2 .
Dengan 𝑖𝐿
Arus induktor pada konverter dc-dc boost
𝑣𝑖𝑛
Tegangan masukan
Diterima : 6 Januari 2014, direvisi : 28 Oktober 2014, disetujui terbit : 18 Desember 2014
91
Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan dan Energi Terbarukan Vol. 13 No.– 2100 Desember 2014 : 89 – 100 Vol. 13 No. 2 Desember 2014 : 89
Referensi Tegangan
Referensi Arus
Pulsa
Kontrol PI
Arus
Kontrol Arus Konverter DC-DC Boost
Tegangan
hibrida, untuk membedakan dengan kontrol onoff. Gambar 4 menunjukkan bahwa kontrol hibrida membutuhkan informasi referensi arus induktor, arus induktor, dan tegangan keluaran
Gambar 2. Kontrol mode arus pada konverter
(dengan menganggap tegangan masukan adalah
dc-dc boost.
konstan dan diketahui nilainya). Pada keadaan tunak, persamaan medan
Untuk konverter dc-dc, fungsi Lyapunov 𝑉(𝑥) yang digunakan adalah 1 (𝑖 2 𝐿
dan 𝑓2 (𝑥) selalu bernilai positif (dalam keadaan
2
(3) tunak 𝑉𝑖𝑛 < 𝑉𝑜 ). Dengan demikian 𝜎𝑖 hanya
− 𝑖𝐿𝑟𝑒𝑓 )
bergantung pada (𝑖𝐿 − 𝑖𝐿𝑟𝑒𝑓 ). Saat 𝑖𝐿 > 𝑖𝐿𝑟𝑒𝑓
Saat kondisi q1 𝜎1 = (𝑖𝐿 − 𝑖𝐿𝑟𝑒𝑓 )
𝑉𝑖𝑛 −𝑉𝑜 𝐿
(4)
𝑉𝑖𝑛 𝐿
(5)
Dan saat kondisi 𝑞2 (1) 𝜎2 = (𝑖𝐿 − 𝑖𝐿𝑟𝑒𝑓 )
vektor Lipschitz 𝑓1 (𝑥) selalu bernilai negatif
maka 𝜎1 < 0 dan 𝜎2 > 0. Dengan demikian kondisi diskrit 𝑞1 yang dipilih untuk kontrol. Saat 𝑖𝐿 < 𝑖𝐿𝑟𝑒𝑓 maka 𝜎1 > 0 dan 𝜎2 < 0.
𝜎1 dan 𝜎2 dibandingkan dan nilai yang negatif yang akan dipilih keadaan diskritnya. Apabila 𝜎1 dan 𝜎2 sama-sama bernilai negatif, maka kedua kondisi dapat digunakan untuk kontrol. Namun demikian, nilai yang lebih
Dengan demikian kondisi diskrit 𝑞2 yang dipilih. Prinsip kontrol ini sama dengan kontrol on-off. L = 1.5e-4; vin = 5;
negatif akan membuat sistem lebih cepat
f1 = (vin - vo)/L; f2 = vin/L;
mencapai referensi. Kedua persamaan di atas
deltai = iL - iLref;
mempunyai
pembagi
yang
sama,
yaitu
induktansi 𝐿 sehingga nilainya dapat diabaikan.
delta1 = deltai*f1; delta2 = deltai*f2;
Dengan demikian kontrol ini lebih kokoh terhadap perubahan parameter. Dari keterangan di atas, kumpulan transisi diskrit yang mungkin adalah 𝐸 = {(𝑞1 , 𝑞2 )(𝑞2 , 𝑞1 )}
if (delta1 < delta2) kontrol = q1; else kontrol = q2; Gambar 3. Program kontrol arus berbasis
(6)
model hibrida.
Dan persamaan guardnya adalah 𝐺(𝑞2 , 𝑞1 ) = {𝑞1 : 𝜎1 < 𝜎2 }
(7)
𝐺(𝑞1 , 𝑞2 ) = {𝑞2 : 𝜎1 > 𝜎2 }
(8)
Gambar 3 berikut adalah pseudo-code kontrol arus berbasis model hibrida. Lebih lanjut, kontrol ini disebut dengan kontrol
Diterima : 6 Januari 2014, direvisi : 28 Oktober 2014, disetujui terbit : 18 Desember 2014
92
Ketenagalistrikan dan Energi Kontrol On-OffTerbarukan Pada Konverter Dc-Dc Boost dan Inverter Boost Vol. 13 No. 2 Desember 2014 : 89 –Menggunakan 100 Dengan Model Hibrida Inverter boost mempunyai kondisi diskrit 𝑄 =
Vo
{𝑞1 , 𝑞2 }, transisi diskrit 𝐸 = {(𝑞1 , 𝑞2 )(𝑞2 , 𝑞1 )}
Kontrol Hibrida
iL iLref
dan himpunan ruang keadaan kontinyu 𝑋 = [𝑖𝐿 ] yang sama dengan konverter dc-dc boost.
Gambar 4. Diagram kotak kontrol arus
Dalam hal ini, keadaan yang digunakan
berbasis model hibrida.
merupakan perbedaan arus induktor dari kedua konverter dc-dc boost penyusun inverter boost. Saat kondisi 𝑞1 , medan vektor Lipschitz inverter boost adalah
L = 1.5e-4; vin = 5; deltai = iL - iLref;
𝜕𝑖𝐿𝑎 𝜕𝑡
=
𝑣𝑖𝑛 𝐿
𝜕𝑖𝐿𝑏 𝜕𝑡
=
𝑣𝑖𝑛 𝐿
−
𝑣𝑜𝑎 𝐿
(9) (10)
Saat kondisi 𝑞2 , medan vektor Lipschitz
if (deltai > 0) kontrol = q1; else kontrol = q2;
inverter boost adalah
Gambar 5. Program kontrol arus berbasis onoff.
𝜕𝑖𝐿𝑎 𝜕𝑡
=
𝑣𝑖𝑛 𝐿
𝜕𝑖𝐿𝑏 𝜕𝑡
=
𝑣𝑖𝑛 𝐿
(11) −
𝑣𝑜𝑏 𝐿
(12)
dengan 𝑖𝐿𝑎
Arus induktor pada konverter dc-dc boost a
iL
𝑖𝐿𝑏
Kontrol On-Off
iLref
Arus induktor pada konverter dc-dc boost b
Gambar 6. Diagram kotak kontrol arus
𝑣𝑖𝑛
Tegangan masukan
𝑣𝑜𝑎
Tegangan keluaran konverter dc-dc
berbasis on-off.
boost a 𝑣𝑜𝑏
Pseudo-code kontrol on-off ditunjukkan
Tegangan keluaran konverter dc-dc boost b
oleh gambar 5. Diagram kotak kontrol on-off
Untuk mengontrol inverter boost, kontrol
(gambar 6) menunjukkan kontrol ini hanya
PI mendapatkan tegangan masukan yang
membutuhkan informasi referensi arus induktor
merupakan perbedaan tegangan dari kedua
dan arus induktor.
konverter dc-dc boost. Dengan demikian tegangan referensi yang digunakan adalah nilai
Model dan Kontrol Inverter Boost Inverter
boost
[16]
mempunyai
referensi
untuk
keluaran
inverter
boost.
empat
Keluaran kontrol PI memberikan referensi arus,
kombinasi kontrol. Berkaitan dengan kontrol
yang merupakan perbedaan arus induktor dari
on-off, maka hanya digunakan mode kontrol
kedua konverter dc-dc boost.
yaitu 𝑞1 (gambar 7a) dan 𝑞2 (gambar 7b). Diterima : 6 Januari 2014, direvisi : 28 Oktober 2014, disetujui terbit : 18 Desember 2014
93
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan dan Energi Vol. Terbarukan 13 No. 2 Desember 2014 : 89 – 100 Vol. 13 No. 2 Desember 2014 : 89 – 100 𝑖𝐿 = 𝑖𝐿𝑎 − 𝑖𝐿𝑏
(14)
L = 1.5e-4; vin = 5;
(15)
f1 =-va/L; f2 = vb/L;
Sehingga 𝜕𝑖𝐿 𝜕𝑡
=
𝜕𝑖𝐿1 𝜕𝑡
−
Konverter dc-dc Boost
𝜕𝑖𝐿2 𝜕𝑡
a
R
b
deltai = iL - iLref;
Konverter dc-dc Boost
L
delta1 = deltai*f1; delta2 = deltai*f2;
L C
C
Vin
Vin
if (delta1 < delta2) kontrol = q1; else kontrol = q2;
(a) Gambar 8. Pseudo-code kontrol arus inverter Konverter dc-dc Boost
a
R
b
Konverter dc-dc Boost
L
boost berbasis model hibrida.
L C
C
Vin
Persamaan medan vektor Lipschitz 𝑓1 (𝑥)
Vin
selalu berharga negatif dan 𝑓2 (𝑥) selalu berharga positif. Sehingga pemilihan kontrol (b) Gambar 7. Inverter boost saat kondisi (a) 𝑞1 dan (b) 𝑞2 .
𝜕𝑖𝐿 𝜕𝑡
𝑖𝐿𝑟𝑒𝑓 dipilih kondisi diskrit 𝑞1 dan saat 𝑖𝐿 < 𝑖𝐿𝑟𝑒𝑓
dipilih kondisi diskrit 𝑞2 . Dengan
demikian, kontrol hibrida untuk inverter boost
Saat kondisi q1 𝑓1 =
hanya bergantung pada (𝑖𝐿 − 𝑖𝐿𝑟𝑒𝑓 ). Saat 𝑖𝐿 >
=−
𝑉𝑎 𝐿
𝜎1 = (𝑖𝐿 − 𝑖𝐿𝑟𝑒𝑓 )
(16) −𝑉𝑎 𝐿
sama dengan kontrol on-off, baik dalam kondisi transien maupun kondisi tunak.
(17)
Saat kondisi q2 𝑓2 =
𝜕𝑖𝐿 𝜕𝑡
=
𝜎2 = (𝑖𝐿 −
-1
𝑉𝑏 𝐿
(18)
𝑉 𝑖𝐿𝑟𝑒𝑓 ) 𝐿𝑏
(19)
iLa
Voref + PI
+
+
-
-
-
PWM GENERATOR
INVERTER BOOST
Voa iLb Vob
+
Persamaan guardnya adalah
+
𝐺(𝑞2 , 𝑞1 ) = {𝑞1 : 𝜎1 < 𝜎2 }
(20)
𝐺(𝑞1 , 𝑞2 ) = {𝑞2 : 𝜎1 > 𝜎2 }
(21)
Pseudo code ditunjukkan oleh gambar 8 dan
-
Gambar 9. Kontrol arus berbasis model hibrida untuk inverter boost.
keseluruhan diagram blok kontrol ditunjukkan oleh gambar 9.
Diterima 94 : 6 Januari 2014, direvisi : 28 Oktober 2014, disetujui terbit : 18 Desember 2014
Kontrol On-OffTerbarukan Pada Konverter Dc-Dc Boost dan Inverter Boost Ketenagalistrikan dan Energi Dengan Model Hibrida Vol. 13 No. 2 Desember 2014 : 89 –Menggunakan 100 HASIL DAN PEMBAHASAN
200kHz (gambar 12). Berbeda dengan simulasi,
Laporan Penelitian
kapasitor yang digunakan adalah 680uF. Dalam kontrol
eksperimen, mula-mula digunakan kapasitor
berbasis model hibrida dan kontrol on-off
dengan nilai kapasitansi yang sama dengan
(gambar 10 dan 11). Konstanta PI yang
simulasi.
digunakan adalah Kp = 0,5 dan Ti = 0,001.
menunjukkan riak yang besar karena efek
Parameter
yang
resistansi pada kapasitor. Untuk mengurangi
digunakan adalah tegangan masukan 5V,
efek resistif tersebut, kapasitor yang telah
induktansi 150uH, dan kapasitansi 110uF.
digunakan diparalel dengan kapasitor yang lain,
Tegangan referensi keluaran adalah 8V. Beban
sehingga resistansi ekuivalen pada kapasitor
yang digunakan adalah beban resistif 6Ohm..
menjadi turun, tetapi kapasitansi menjadi lebih
Simulasi
telah
dibuat
konverter
untuk
dc-dc
boost
Gambar 10 dan 11 menunjukkan bahwa
namun
hasil
eksperimen
besar. Nilai Kontrol PI yang digunakan
kedua simulasi menghasilkan respons yang
mempunyai
hampir sama. Kontrol hibrida mempunyai
Referensi yang digunakan adalah 7 Volt dan 7
tanggapan dengan overshoot yang lebih kecil.
+ sin(100πt) Volt. Beban yang digunakan
Hal ini disebabkan kontrol hibrida mempunyai
adalah 20 Ohm. Gambar 13 menunjukkan hasil
informasi yang lebih lengkap pada kondisi
pengujian untuk referensi tetap dan gambar 14
transien (saat tegangan keluaran masih kurang
menunjukkan hasil pengujian dengan referensi
dari
informasi
sinusoidal. Warna merah adalah tegangan
tegangan masukan, keluaran, dan arus induktor.
keluaran konverter boost dan warna biru adalah
Sedangkan kontrol on-off baik kondisi transien
keluaran pengkondisi sinyal sensor arus. Dari
maupun tunak, hanya menggunakan informasi
gambar 13 dan 14, terlihat bahwa konverter dc-
arus induktor pada kontrolnya. Pada keadaan
dc boost dapat mencapai referensi yang
tunak, kontrol hibrida dan kontrol on-off
diinginkan.
tegangan
masukan),
yaitu
nilai
Kp=0,1
dan
Ki=0,2.
mempunyai tanggapan yang sama. Namun demikian, sesaat sebelum keadaan tunak, kontrol on-off memberikan tanggapan yang lebih baik daripada kontrol hibrida[17]. Hasil eksperimen ditunjukkan dalam keadaan tunak karena tidak mudah untuk merekam
hasil
eksperimen
pada
kondisi
transien. Untuk itu, hasil eksperimen tidak membandingkan tanggapan transien kontron on-off
dan
kontrol
hibrida.
(a)
Kontrol
diimplementasikan ke dalam prosessor sinyal digital TMS28335 dengan frekuensi cuplik
Diterima : 6 Januari 2014, direvisi : 28 Oktober 2014, disetujui terbit : 18 Desember 2014
95
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol. 13 No. 2 Desember 2014 : 89 – 100 Vol. 13 No. 2 Desember 2014 : 89 – 100
(b) Gambar 10. Perbandingan arus induktor. (a) Kontrol hibrida dan (b) Kontrol On-Off
Gambar 12. Perangkat keras inverter boost dan prosessor sinyal digital.
(a)
Gambar 13. Pengujian dengan referensi tetap.
(b) Gambar 11. Perbandingan tegangan keluaran. (a) Kontrol hibrida dan (b) Kontrol OnOff
Diterima : 6 Januari 2014, direvisi : 28 Oktober 2014, disetujui terbit : 18 Desember 2014
96
Kontrol Konverter Dc-Dc Boost dan Inverter Boost Ketenagalistrikan danOn-Off Energi Pada Terbarukan Dengan Menggunakan Model Hibrida Vol. 13 No. 2 Desember 2014 : 89 – 100 Dari hasil percobaan, harmonisa kedua masih terlihat pada keluaran inverter boost. Gambar 17 menunjukkan arus induktor masing-masing konverter dc-dc boost. Kedua arus
tidak
perbedaan
berbentuk keduanya
sinusoidal berbentuk
namun
sinusoidal
(gambar 18).
Gambar 14. Pengujian dengan referensi sinusoidal.
Eksperimen kontrol pada inverter boost menggunakan spesifikasi yang sama dengan eksperimen konverter dc-dc boost. Referensi yang digunakan adalah 8sin(100πt). Referensi tidak begitu jauh dari inputan karena inverter boost hanya dapat beroperasi kurang dari dua kali tegangan masukan
Gambar 15. Tegangan keluaran masing-masing
[18]
. Hasil pengujian
konverter dc-dc boost.
ditunjukkan oleh gambar 15 sampai dengan 17.
Va - Vb 10
Gambar 15 menunjukkan tegangan keluaran
8
masing-masing konverter dc-dc boost. Kedua
6
tegangan
tidak
begitu
sinusoidal
karena
4 2
keluaran masing-masing konverter dc-dc boost tidak digunakan sebagai umpan balik sistem kontrol. Hasil ini sama dengan
[5]
. Sedangkan
tegangan keluaran inverter boost berbentu
0 -2 -4 -6 -8
sinusoidal seperti ditunjukkan oleh gambar 16. Gambar
tersebut
merupakan
-10
0
0.005
0.01
0.015
0.02
0.025
0.03
0.035
0.04
0.045
perbedaan
tegangan pada masing-masing konverter dc-dc
Gambar 16. Tegangan keluaran inverter boost.
boost. Tegangan ini tidak diukur langsung karena osiloskop yang digunakan hanya dapat untuk mengukur tegangan terhadap ground.
Diterima : 6 Januari 2014, direvisi : 28 Oktober 2014, disetujui terbit : 18 Desember 2014
97
0.05
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol. 13 No. 2 Desember 2014 : 89 – 100 Vol. 13 No. 2 Desember 2014 : 89 – 100 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dalam tulisan ini telah dilakukan analisa kontrol on-off menggunakan model hibrida. Pada konverter dc-dc boost, pada keadaan tunak, kontrol hibrida dapat direduksi menjadi kontrol on-off. Sedangkan pada inverter boost, baik pada keadaan tunak maupun transien, kontrol hibrida dapat direduksi menjadi kontrol on-off.
Simulasi
telah
dilakukan
untuk
membandingkan unjuk kerja kontrol on-off dan Gambar 17. Arus induktor masing-masing
kontrol hibrida pada konverter dc-dc boost.
konverter dc-dc boost.
Hasil simulasi menunjukkan kontrol hibrida mempunyai tanggapan yang lebih baik dalam
Ia - Ib 1.5
kondisi transien dan kedua kontrol mempunyai 1
tanggapan yang sama pada keadaan tunak. 0.5
Hasil eksperimen menunjukkan kontrol
0
on-off dapat bekerja baik pada konverter dc-dc boost dan inverter boost.
-0.5
-1
Saran -1.5
0
0.005
0.01
0.015
0.02
0.025
0.03
0.035
0.04
0.045
Perlu
0.05
Gambar 18. Perbedaan arus induktor kedua konverter dc-dc boost.
dilakukan
pengukuran
untuk
membandingkan kontrol hibrida dan kontrol on-off dalam kondisi transien.
DAFTAR PUSTAKA
Artikel Ulasan
[1].
Hasil simulasi konverter dc-dc boost
Chang, G., Espinosa-Pérez, G., Mendes, E., Ortega, R., 2000. Tuning rules for the
telah membuktikan penyederhanaan kontrol
PI gains of field-oriented controllers of
hibrida
induction motors. IEEE Transactions on
menjadi
kontrol
on-off
pada
keadaan tunak. Sedangkan hasil simulasi dan
eksperimen
menunjukkan
analisa
Industrial Electronics. 47(3): 592-602. [2].
Ortega, R., Galaz, M., Astolfi, A., Sun,
kestabilan kontrol hibrida dan on-off telah
Y., dan Shen, T., 2006. Transient
terbukti.
stabilization of multimachine power systems
with
nontrivial
Diterima : 6 Januari 2014, direvisi : 28 Oktober 2014, disetujui terbit : 18 Desember 2014 98
transfer
Kontrol On-Off Pada Konverter Dc-Dc Boost dan Inverter Boost Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Dengan Model Hibrida Vol. 13 No. 2 Desember 2014 : 89 –Menggunakan 100
[3].
[4].
conductances, IEEE Transactions on
control techniques. International Journal
Automatic Control. 50(1): 60-75.
on Technical and Physical Problems of
Sira-Ramirez, H., Perez-Morino, R.A.,
Engineering. 3(2): 100-105.
Ortega, R., dan Garcia-Esteban, M.,
[10]. Sreekumar, C., Agarwal, V., 2008. A
1997. Passivity-based controllers for the
hybrid control algorithm for voltage
stabilzation of dc-dc power converters.
regulation in dc-dc boost converter.
Automatica. 33(4): 499-513.
IEEE
Bevrani, H., 2009. Robust power system
Electronics. 55(6): 2530-2538.
frequency control. Springer Science +
[5].
converter
Gallegos, J., 2009. Dynamical sliding-
International Conference on Information
mode control of the boost inverter. IEEE
Engineering
Transactions on Industrial Electronics,
(ICIECS). 2:1-3.
Switched
control
based
and
on
of
hybrid
Computer
dc/dc model.
Science
[12]. Sreekumar, C., Agarwal, V., 2006.
Tan, S.C., Lai, Y.M., Cheung M.K.H.,
Hybrid control of a boost converter
Tse, C.K. 2005. On the practical design
operating in discontinuous current mode.
of a sliding mode voltage controlled buck
Power
converter. IEEE Transactions on Power
Conference. 1:1-6.
Uddin,
M.N., M.A.,
controller-based switch
Radwan, 2006.
T.S.,
Specialists
dan
Naceur, H., Hassan, H., 2012. Hybrid
Fuzzy-logic-
modelling of energy management system
cost-effective
three-phase
Electronics
[13]. Fatah, B., Chokri, M., Hamed, Y.,
inverter-fed
fouripm
synchronous motor drive system. IEEE Transactions on Industry Applications.
in
electric
traction.
International
Conference on Control, Engineering & Information Technology. 1: 192-197. [14]. Senesky, M., Eirea, G., dan Koo, T.J.,
42(1): 21-30.
2003. Hybrid modeling and control of
Uddin, M.N. and Chy, Md.M.I., 2008.
power electronics,” Hybrid Systems:
Online
Computation
parameter-estimation-based
speed control of pmac motor drive in flux-weakening
[9].
[11]. Wang, X., Tang, Y., Zong, X., Wang, P.,
Cortes, D., Vázquez, N., dan Alvarez-
Rahman,
[8].
Industrial
2010.
Electronics. 20(2): 425-437. [7].
on
Business Media, LLC.
56(9): 3467-3476. [6].
Transactions
region.
&
Control.
Berlin:
Springer-Verlag.
IEEE
[15]. Lygeros J, Tomlin C, Sastry S. 2008.
Transactions on Industry Applications.
Hybrid systems: modeling, analysis and
44(5): 1486-1494.
control [online]. (Update 20 Januari
Karaarslan, A. dan Iskender, I., 2011.
2009)
The analysis of ac-dc pfc converter
http://www.inst.cs.berkeley.edu/~ee291e
Available
at
based on peak and hysteresis current
Diterima : 6 Januari 2014, direvisi : 28 Oktober 2014, disetujui terbit : 18 Desember 2014
99
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Vol. 13 No. 2 Desember 2014 : 89No. – 100 Vol. 13 2 Desember 2014 : 89 – 100 /sp09/handouts/book.pdf
[diakses
13
September 2013]. [16]. Caceres, R. O., Barbi, I., 1999. A boost dc-ac converter: analysis, design, and experimentation. IEEE Transactions on Power Electronics. 14(1): 134-141. [17]. Babazadeh, A., Maksimovic, D., 2009. Hybrid digital adaptive control for fast transient response in synchronous buck dc-dc converters. IEEE Transactions on Power Electronics. 24(11): 2625-2638. [18]. Atmopawiro,
L.
2011.
Pemodelan
hibrida pada boost inverter menggunakan matlab, simulink, dan psim. Skripsi S1
Diterima : 6 Januari 2014, direvisi : 28 Oktober 2014, disetujui terbit : 18 Desember 2014
100