KONTRIBUSI PRAKTIK PROFESI KEGURUAN TERPADU (PPKT) PADA KESIAPAN MAHASISWA PENDIDIKAN IPS UIN JAKARTA MENJADI GURU
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Nida Nurazizah NIM : 1111015000038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
EFEKTIVITAS PRAKTIK PROFESI KEGURUAN TERPADU (PPKT) TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA PENDIDIKAN IPS UIN JAKARTA MENJADI GURU
SKRIPSI Diajukan kepada fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan (S.Pd) Oleh Nida Nurazizah NIM: 1111015000038
Menyetujui, Pembimbing I
Pembimbing II
oiaLoo. M.Pd NIP. 19711118 201101 1006
Cut Dhien Nourwahida MA NIP. 197912212008012 016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG Skripsi berjudul Kontribusi Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) pada Kesiapan Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Jakarta Menjadi Guru
disusun oleh NIDA
NURAZIZAH Nomor Induk Mahasiswa 1111015000038, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UrN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 12 Oktober 2016 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Si (S.Pd) dalam bidang pendidikan IPS. Jakarta, 12 Oktober 2016 Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (ketua JurusanlProgram Studi)
Tanda Tangan
Tanggal
Dr. Iwan Puanto, M.Pd NIP. 19730424200801 1 012
Seetas (Sekretas JunisanlProdi) Drs. Syaripulloh, M.Si NIP: 19670909200701 1 003
Penguji I
Y
Dr. H. Nurochim, MM
/
NIP:19590715 198403 1 003
Penguji II Anissa Windarti. M.Sc NIP: 19820802 201101 2 005
Dekan Fakultas
Keguruan
Prof. Dr. Ahmad NIP: 19550421
In
03 1 007
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah mi: Nama
: Nida Nurazizah
NIM
:1111015000038
Jurusan
: Pendidikan IPS! Pendidikan Ekonomi-Akuntansi
Alamat
: JI. Cimandiri IV Rt.001 Rw.07 No.50 Cipayung-Ciputat, Tangerang Selatan, Banten MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul Kontribusi Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) pada Kesiapan Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Jakarta Menjadi Guru adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan dosen: Nama
: 1. Moch. Noviadi Nugroho, M.Pd 2. Cut Dhien Nourwahida, MA
Dosen Jurusan : Pendidikan IPS
Demikian surat pernyataan mi saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi mi bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, 12 Oktober 2016
IDWJ [5000038
ABSTRAK
NIDA NURAZIZAH. Kontribusi Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) pada Kesiapan Mahasiswa Pendidikan IPS menjadi Guru. Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis kontribusi Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) pada Kesiapan Mahasiswa menjadi guru bagi mahasiswa jurusan P.IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2011. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan P.IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2011 yang telah mengikuti PPKT dengan jumlah 104 mahasiswa. Sampel yang diambil sebanyak 52 mahasiswa dengan teknik Accidental Sampel (Non Probability Samples). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, angket serta studi kepustakaan. Uji validitas instrumen menggunakan korelasi Product Moment, dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach’s. Dan teknik uji prasyarat data menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Sedangkan uji analisis dan interpretasi dengan nilai prosentasi, yakni membunyikan data kualitatif dalam bentuk verbal (kata-kata) sehingga kata-kata prosentase menjadi bermakna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) pada kesiapan mahasiswa Pendidikan IPS menjadi guru. Hal ini ditunjukan dari hasil uji r dimana rhitung = 0,64 > rtabel = 3,88 dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Dan diperoleh harga thitung 5,89 > ttabel 1,696 dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Sedangkan hasil analisis koefisien determinan yang digunakan untuk mengetahui kontribusi koefisien regresi dari variabel bebas terhadap variabel terikat diketahui sebesar 0,409 atau 40,9%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti terdapat kontribusi Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) pada kesiapan mahasiswa PIPS menjadi guru, yakni sebesar 40,9%. Kata kunci: PPKT, kesiapan menjadi guru, mahasiswa PIPS
iv
ABSTRACT NIDA NURAZIZAH. Contribution Of Integrated Practice Teaching Profession and Social Science Education FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Readiness Students become teachers. Essay. Jakarta: Study Program of the Social Sciences education Faculty and Teaching State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016.
The purpose of this study is to examine and analyze the contribution of Integrated Practice Teaching Profession and the Student Readiness to become a master student of Social Science Education FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta class of 2011. This research is quantitative descriptive. The population in this study were students majoring Social Science Education FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, PPKT class of 2011 were followed by the number of 104 students. Samples taken as many as 52 students with Accidental Sampel (Non Probability Samples). Data collection techniques using observation, interviews, documentation, questionnaire and literature study. Test the validity of the instrument using the Product Moment correlation, and reliability test using Cronbach's alpha formula. And techniques prerequisite test data using normality test and homogeneity test. While testing analysis and interpretation with a percentage value, which is sounding the qualitative data in the form of verbal (words) so that the words become meaningful percentage. The results showed that there is a contribution between Integrated Practice Teaching Profession and and Social Science Education Student's readiness to become a teacher. It can be seen from the test results where r hitung r = 0.64> rtabel = 3.88 significance level α = 0.05. And the price obtained thitung 5.89> ttabel 1.696 with a significance level α = 0.05. While the results of the analysis of the determinant coefficient used to determine the contribution of the regression coefficient of the independent variable on the dependent variable is found to be 0.409, or 40.9%. Based on these results it can be concluded that Ho is rejected and Ha accepted, this means that there is a contribution of 40.9% between Integrated Practice Teaching Profession and Social Science Education Student's of FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta readiness to become a teacher. Keywords: PPKT, readiness to be a teacher, Social Science Education Student's
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program S1 Pendidikan IPS di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak baik itu moril ataupun materil, maka penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Drs. H. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Moch. Noviadi Nugroho, M.Pd, selaku dosen pembimbing I skripsi yang
telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran dalam pembuatan skripsi ini. 5. Ibu Cut Dhien Nourwahida, MA, selaku dosen pembimbing II skripsi yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran dalam pembuatan skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis. 7. Kepala Laboratorium FITK UIN Jakarta, Ahmad Royani, S.Ag., M.Hum yang
telah memberikan izin, bantuan, dan kerja samanya dalam penyelesaian penelitian.
vi
8. Ungkapan terimakasih penulis haturkan dengan rendah hati dan rasa hormat
kepada Ayah dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dan doa dengan segala pengorbanannya yang telah diberikan untuk penulis. 9. Teruntuk suami tercinta, Moch Iqbal yang telah senantiasa memberikan support
dan menemani penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. 10. Sahabat-sahabat terbaik Rahmi, Soraya, Indah, Zusrini yang selalu memberikan
bantuan, dukungan, dan menghibur penulis ketika merasa tidak mampu dalam menyelesaikan berbagai tugas dan semoga persahabatan dan persaudaraan kita tak lekang oleh waktu. 11. Teman-teman seperjuangan pendidikan IPS, terlebih khusus untuk Pendidikan
Ekonomi Akuntansi 2011 kalian semua telah memberikan motivasi dan warna dalam hidup penulis. 12. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu, namun semua yang kalian berikan sangat berarti bagi penulis. Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdo'a semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan ketaatan kepadaNya, Amin. Harapan penulis, semoga penyusunan Skripsi ini akan dapat membantu mahasiswa dalam penyusunan skripsi di semester akhir dan menjadi acuan pula bagi adik – adik kelas yang hendak pula akan mengerjakan skripsi. Wassalmualaikum wr. Wb Jakarta, 12 Oktober 2016 Penulis
Nida Nurazizah
vii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG ..............................................................
ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ...............................................................
iii
ABSTRAK ............................................................................................................................
iv
ABSTRACT .........................................................................................................................
v
KATA PENGANTAR .........................................................................................................
vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ viii DAFTAR TABEL ................................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................
7
C. Pembatasan Masalah ...............................................................................................
7
D. Perumusan Masalah .................................................................................................
7
E. Tujuan Penelitian .....................................................................................................
7
F. Manfaat Penelitian ...................................................................................................
8
BAB II KAJIAN TEORI.....................................................................................................
9
A. Landasan Teori ........................................................................................................
9
1. Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) ....................................................... 10 a. Konsep PPKT................................................................................................. 10 b. Landasan Hukum .......................................................................................... 11 c. Tujuan dan Manfaat PPKT ............................................................................ 12 d. Ruang Lingkup PPKT .................................................................................... 13 3. Kesiapan Menjadi Guru ...................................................................................... 21 a. Pengertian Kesiapan....................................................................................... 21 b. Guru .............................................................................................................. 23 1) Pengertian Guru ........................................................................................ 23 2) Syarat-Syarat Menjadi Guru ..................................................................... 24 3) Peran dan Tugas Guru ............................................................................... 27 viii
4) Kode Etik Guru ......................................................................................... 28 B. Penelitian Relevan ................................................................................................... 30 C. Kerangka Berpikir ................................................................................................... 32 D. Hipotesis Penelitian ................................................................................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................................... 34 A. Tempat dan waktu Penelitian .................................................................................. 33 B. Metode Penelitian .................................................................................................... 34 C. Populasi dan Sampel ............................................................................................... 35 D. Variable Penelitian .................................................................................................. 36 E. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ........................................................ 36 F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 38 G. Instrumen Penelitian ................................................................................................ 41 H. Teknik Analisis Keabsahan Data ............................................................................ 47 I. Teknik Pengolahan Data ......................................................................................... 52 J. Teknik Analisis Data ............................................................................................... 53 K. Hipotesis Statistik .................................................................................................... 56 BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................................... 59 A. Gambaran Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ............................................... 59 B. Perhitungan Uji Coba Instrumen ............................................................................. 64 C. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................................................... 67 D. Analisis Data ........................................................................................................... 90 BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 100 A. Kesimpulan.............................................................................................................. 100 B. Saran ....................................................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 102 LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian.................................................................................... 34 Tabel 3.2 Alternatif Jawaban ................................................................................................. 38 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Observasi .............................................................................. 40 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Angket .................................................................................. 41 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ........................................................................... 45 Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Dokumentasi ......................................................................... 46 Tabel 3.7 Indeks Reabilitas Item ........................................................................................... 48 Tabel 3.8 Skor Alternatif Jawaban Responden ..................................................................... 51 Tabel 3.9 Tabel Interpretasi Perhitungan Korelasi ................................................................ 55 Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas .............................................................................................. 66 Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas .......................................................................................... 67 Tabel 4.3 Pihak fakultas memberikan orientasi pembekalan PPKT ..................................... 77 Tabel 4.2 Mendapatkan sekolah tempat PPKT sesuai dengan keinginan saya ..................... 77 Tabel 4.3 Melaksanakan PPKT dengan sungguh-sungguh ................................................... 78 Tabel 4.4 Kegiatan PPKT memberi pengalaman tentang dunia pendidikan ......................... 79 Tabel 4.5 Kegiatan PPKT membuat saya siap menjadi tenaga pengajar .............................. 79 Tabel 4.6 Kegiatan PPKT membuat saya lebih mahir dalam mengajar ................................ 80 Tabel 4.7 Dosen pembimbing saya selalu memberikan arahan kepada saya saat PPKT ...... 80 Tabel 4.8 Saya membuat laporan diakhir kegiatan PPKT ..................................................... 81 Tabel 4.9 Sebelum KBM dimulai, saya membuat RPP ......................................................... 81 Tabel 4.10 Saya dapat mengetahui masing-masing gaya belajar peserta didik..................... 82 Tabel 4.11 Materi yang saya ajarkan sesuai urutan/struktur keilmuan ................................. 82 Tabel 4.12 Penggunakan metode pembelajaran yang aktif. .................................................. 83 Tabel 4.13 Penggunakan media pembelajaran bervariatif..................................................... 83 Tabel 4.21 Dapat menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan ......................... 82 Tabel 4.22 Selama proses KBM, saya mampu mengalokasikan waktu ................................ 83 Tabel 4.23 Saya memberikan kesimpulan di akhir pembelajaran ......................................... 84 Tabel 4.24 Saya memberikan evaluasi, berupa tugas atau PR yang dikerjakan dirumah ..... 84 Tabel 4.14 Setelah lulus dari FITK UIN saya siap menjadi guru.......................................... 85 Tabel 4.15 Saya melaksanakan aturan yang berlaku di sekolah............................................ 85 x
Tabel 4.16 Memiliki perilaku yang dapat berpengaruh positif terhadap peserta didik ......... 86 Tabel 4.17 Saya senang berinteraksi dengan siswa-siswi ..................................................... 86 Tabel 4.18 Saya bersikap ramah kepada warga sekolah ....................................................... 87 Tabel 4.19 Interaksi antara saya dan teman-teman PPKT baik ............................................. 88 Tabel 4.20 Saya menguasai materi yang diajarkan ............................................................... 88 Tabel 4.25 Distribusi Frekuensi variabel PPKT .................................................................... 91 Tabel 4.26 Distribusi Frekuensi variabel Kesiapan Mahasiswa P.IPS menjadi guru ............ 92 Tabel 4.27 Perhitungan Angka Indeks Korelasi Antara Variabel X dan Variabel Y ............ 93
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan Kerangka berpikir ................................................................................... 32 Gambar 4.1 Grafik data kegiatan PPKT ................................................................................ 91 Gambar 4.2 Grafik data Kesiapan Mahasiswa Pendidikan IPS menjadi Guru ..................... 93
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian (Sebelum Validitas)
Lampiran 2
Uji Validitas Kegiatan PPKT
Lampiran 3
Uji Validitas Kesiapan Mahasiswa P.IPS menjadi Guru
Lampiran 4
Uji Reliaibilitas Kegiatan PPKT
Lampiran 5
Uji Reliabilitas Kesiapan Mahasiswa P.IPS menjadi Guru
Lampiran 6
Perhitungan Uji Validitas dan Reabilitas Pokok
Lampiran 7
Uji Normalitas dan Uji Homogenitas
Lampiran 8
Kuesioner Penelitian (Setelah Validitas)
Lampiran 9
Tabulasi Data Hasil Angket
Lampiran 10 Distribusi Frekuensi Kegiatan PPKT Lampiran 11 Distribusi Frekuensi Kesiapan Mahasiswa P.IPS menjadi Guru Lampiran 12 Instrumen Wawancara Ketua Lab.FITK Lampiran 13 Instrumen Wawancara Mahasiswa P.IPS Lampiran 14 Lembar Observasi Lampiran 15 Pedoman Pengumpulan Data Dokumen/Arsip Lampiran 16 Perhitungan Pengujian Hipotesis Korelasi Product Moment Lampiran 17 Tabel Nilai Kritis “r” Product Moment Lampiran 18 Tabel Distribusi “t Lampiran 19 Tabel Distribusi “f Lampiran 20 Uji Referensi Lampiran 21 Surat Permohonan Izin Penelitian
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan suatu bangsa, hal tersebut guna menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan. Indonesia merupakan salah satu bangsa di dunia ini tidak terlepas dari hal ini, artinya kemajuan bangsa Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh mutu pendidikannya, terlebih lagi untuk mengantisipasi era globalisasi dan industrialisasi maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, kreatif, inovatif, adaptif serta berkepribadian. Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagaimana yang diharapkan maka tidak lain melalui jalur pendidikan. Di dalam pasal 3 UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.1 Salah satu faktor yang penting dalam mewujudkan fungsi dan tujuan nasional tersebut adalah guru, dalam hal ini adalah guru yang profesional. Ada beberapa program pemerintah untuk menjadikan guru sebagai tenaga professional, diantaranya yaitu dengan menetapkan Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, bahwa seorang guru harus memiliki 4
1
Tim Penyusun, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Naional dalam UndangUndang SISDIKNAS, (Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, 2003), hal.37.
1
2
kompetensi yaitu (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi profesional, dan (4) kompetensi sosial.2 Pengertian dari keempat kompetensi tersebut adalah sebagai berikut: Pertama, kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkaitan dengan peserta didik dan pengelolaan pembelajaran, kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi potensi positif yang dimilikinya. Kedua, kompetensi kepribadian merupakan kemampuan seorang guru yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Ketiga, kompetensi profesional merupakan
kemampuan
seorang
guru
mengenai
penguasaan
materi
pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswa secara luas dan mendalam. Keempat, kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.3 Selain kompetensi guru tersebut, dalam rangka menjadikan calon guru dan guru yang profesional, secara konstitusional guru pada setiap jenjang pendidikan formal wajib memiliki satuan kualifikasi (keahlian yang diperlukan) dan sertifikasi (baca: kewenangan mengajar) yang dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi (Pasal 42 ayat 1 dan 2 UU Sisdiknas 2003).4 Lebih lanjut tentang kualifikasi tersebut, tertuang dalam Permendiknas No. 16 tahun 2007. Dalam Permendiknas ini diatur mengenai standar kualifikasi akademik yang wajib dipenuhi oleh seorang guru, yakni guru harus memenuhi kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV).5
2
Sindikker.dikti.go.id, Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen, diakses pada 25 Juni 2016. 3 Mulyasa. E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h. 75 4 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Edisi revisi, Cet.15, h.225. 5 kalteng.kemenag.go.id, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, diakses 25 Juni 2016.
3
Dengan demikian guru yang bermutu tinggi adalah guru yang memiliki kompetensi atau kualifikasi keguruan tersebut. Namun kenyataan yang ada di lapangan sekarang ini banyak sekali jumlah guru baik dari jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar sampai pada pendidikan menengah akan tetapi kemampuan atau kompetensinya juga terkadang patut dipertanyakan. Kenyataan itu didukung oleh data dari Kemendikbud yang menunjukkan bahwa hanya 1,6% dari keseluruhan jumlah guru yang bersertifikasi6 hal tersebut dapat berimplikasi pada banyaknya guru yang kurang profesional, padahal menurut Undang-Undang No. 14 tahun 2005 pasal 8, Guru wajib memiliki sertifikat pendidik, yatitu sebagai bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Selain itu, tercatat 15% guru mengajar tidak sesuai dengan keahlian atau bidangnya7, padahal menurut UU No. 14 tahun 2005, pasal 7 poin c guru harus memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas.8 Peningkatan kualifikasi akademik guru sampai minimal S1, menjadi tidak bermakna bila gelar kesarjanaan yang diperoleh guru tidak relevan dengan yang ia ajarkan sehari-hari di kelas atau didapat melalui jalan pintas. Masalah inilah yang bisa jadi krusial bagaimana kualitas pendidikan bisa baik kalau gurunya saja kurang profesional. Padahal guru memegang peranan yang pokok dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam hal ini, Lembaga Penghasil Tenaga Kependidikan (LPTK) memiliki peran yang sentral dalam melaksanakan proses pendidikan dan pelatihan tersebut kepada calon guru. Sehingga lulusan dari LPTK diharapkan siap dan mampu menjadi tenaga kependidikan yang berkompeten dan profesional.9
6
Suadi dalam http://www.neraca.co.id/, menyoal nasib 1,6jt juta-guru yang belum di sertifikasi, diakses pada 25 Oktober 2015. 7 Budiyanto, Guru, antara Tantangan dan Harapan, http://www.suaramerdeka.com /harian/0601/03/kot22.htm, diakses pada 01 Juli 2016. 8 Sindikker.dikti.go.id, Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen, diakses pada 25 Juni 2016. 9 Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2013), h..2.
4
Proses pendidikan bagi calon guru memerlukan banyak hal, termasuk memberikan kesempatan kepada calon guru untuk mengajar secara langsung. Salah satu program yang disiapkan dalam menyiapkan calon guru yang berkompeten dan profesional adalah Program Pengalaman Lapangan (PPL). Mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah mata kuliah wajib tempuh dan wajib lulus bagai mahasiswa S1 kependidikan. PPL merupakan salah satu kegiatan akademik yang bersifat intrakurikuler yang memerlukan keselarasan dan keterpaduan antara penguasaan materi dengan praktik di lapangan. FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu LPTK yang fungsi utamanya menyelenggarakan pendidikan untuk tenaga kependidikan telah mempersiapkan program pembekalan praktis kependidikan bagi mahasiswa calon guru, yaitu di antaranya melalui praktik mengajar secara riil di sekolah yang disebut Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT). Dalam konteks PPKT, sama halnya dengan istilah Program Pengalaman Lapangan
(PPL)
kependidikan.
merupakan
Menurut
salah
Oemar
satu
Hamalik
model
pembekalan
menyebutkan
PPL
praktis adalah
“serangkaian kegiatan yang diprogramkan bagi mahasiswa LPTK, yang meliputi, latihan mengajar maupun latihan diluar mengajar. Kegiatan ini merupakan ajang untuk membentuk dan membina kompetensi-kompetensi profesional yang dipersyaratkan oleh pekerjaan guru atau tenaga kependidikan yang lain.”10 Apapun istilahnya, jadi esensi PPL atau PPKT adalah aplikasi teori ke dalam praktek pembelajaran nyata di lapangan (sekolah) yang tidak dapat digantikan dengan bentuk-bentuk modifikasi latihan mengajar sejenisnya seperti: pengajaran mikro (microteaching) yang pelaksanaannya menggunakan peer (teman sesama mahasiswa). Dalam Buku Panduan PPKT FITK UIN Jakarta dinyatakan bahwa Program Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) adalah kegiatan akademik yang 10
dilakukan
mahasiswa
FITK
dalam
rangka
menerapkan
dan
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2009), Cet. 6, h. 171-172.
5
mengembangkan kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial yang berwujud dalam kegiatan praktik keguruan, penelitian, dan pengelolaan pendidikan,
kinerja
mahasiswa
praktikan
dalam
aspek
pengetahuan,
ketrampilan, sikap dan perilaku keguruan yang dialami secara nyata di madrasah atau sekolah. Di bawah bimbingan pembimbing (Dosen Pembimbing dan Guru Pamong), kegiatan PPKT secara khusus bertujuan untuk: 1) mampu menerapkan berbagai ketrampilan dasar keguruan pada situasi nyata; 2) mengenal secara cermat lingkungan sosial, fisik, administrasi dan akademik sekolah; 3) mendapatkan bekal pengalaman dan pengetahuan praktis kependidikan, 4) terampil dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran administrasi dan akademik sekolah. Secara umum kegiatan PPKT ditujukan agar mahasiswa memiliki kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial.11 Bagi mahasiswa lembaga pendidikan guru, PPKT adalah muara dari seluruh program pendidikan yang dijalani oleh mahasiswa calon tenaga pendidik di lembaga pendidikan guru. Semua kegiatan baik
yang
diselenggarakan dalam bentuk kuliah, praktik maupun kegiatan mandiri, diarahkan bagi terbentuknya kemampuan mengajar, yang secara terjadwal dan sistematis dibina pembentukannya pada PPKT ini. Kemudian dalam pelaksanaan praktek mengajar pada kegiatan PPKT diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman mengajar yang cukup untuk mendukung kesiapan mahasiswa menjadi guru. Melalui kegiatan PPKT akan terlihat sejauh mana kesiapan para calon guru untuk nantinya menjadi pengajar sesuai dengan bidang keahliannya. J.P Chaplin memberikan arti terhadap kesiapan, “Readiness (kesiapan) adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk dipraktikkan sesuatu”.12 Mahasiswa PPKT diharapkan mampu menguasai keempat kompetensi mengajar secara selaras serta dapat 11
Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015), h..7. 12 Chaplin, J.P., Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan Dr. Kartini Kartono. (Jakarta: Raja Grafmdo Persada,2002), .h.418.
6
mengintegrasikan keempat kompetensi mengajar tersebut dalam dirinya dengan baik. Sejauh mana penguasaan kompetensi tersebut oleh mahasiswa PPKT akan mencerminkan kesiapan mahasiswa PPKT untuk menjadi guru. PPKT yang dilaksanakan hendaknya dapat berjalan efektif dan menjadi salah satu cara yang tepat dalam menyesuaikan kualitas lulusan dengan permintaan tenaga kerja, khususnya sebagai calon guru agar sesuai dengan tuntutan jaman yang selalu menghendaki adanya perubahan. Semakin efektif pelaksanaan PPKT ini diharapkan akan semakin meningkatkan kesiapan mahasiswa untuk menjadi guru kelak. Berdasarkan daftar nilai PPKT tahun akademik 2012/2013, PPKT yang diikuti mahasiswa Pendidikan IPS sebanyak 131 orang, dalam kegiatan PPKT ini terlihat beberapa kekurangefektifan.13 Diantaranya, sebagian mahasiswa atau praktikan kurang mampu mengkodisikan kesiapan siswa dan berdasarkan wawancara dengan segelintir mahasiswa atau praktikan masih kurangnya kesiapan kepercayaan diri mahasiswa dalam berperan sebagai guru di sekolah praktikan. Ada hal lainnya yang membuktikan kurang efektifnya kegiatan PPKT, yakni kurang maksimalnya insentitas kunjungan dosen pembimbing ke sekolah atau madrasah. Dalam buku pedoman PPKT tertulis bahwa “dalam satu bulan dosen pembimbing hadir di lokasi PPKT minimal sebulan sekali dan wajib hadir pada saat ujian praktik mengajar”14, namun kenyataannya bahwa dalam satu bulan dosen pembimbing belum tentu datang satu kali dalam sebulan ke lokasi PPKT. Dalam hal ini ada suatu alasan bahwa sangat padatnya jadwal kegiatan dosen pembimbing dan sangat banyaknya kuota yang diberikan kepada dosen pembimbing. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka penulis mengkaji mengenai “Kontribusi Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) pada Kesiapan Mahasiswa Pendidikan IPS (P.IPS) UIN Jakarta Menjadi Guru”
13
Data Lab.FITK UIN Jakarta, Daftar Nilai Praktik Profesi Keguruan Terpadu, tidak
diterbitkan. 14
Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015), h.18.
7
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, selanjutnya dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Rendahnya kualitas guru. 2. Kurangnya profesionalisme yang dimiliki guru. 3. Kurangnya kepercayaan diri mahasiswa dalam berperan sebagai guru di sekolah praktikan. 4. Kurangnya kompetensi guru yang dimiliki mahasiswa PPKT. 5. Kurangnya efektif bimbingan dosen pembimbing terhadap mahasiswa. 6. Kurangnya kesiapan mahasiswa menjadi guru yang profesional.
C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini terarah dan tidak menimbulkan keraguan dalam penafsiran dan penelitian, maka yang akan dijadikan fokus kajian penelitian dan sekaligus menjadi ruang lingkup penelitian yaitu pada Kontribusi Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) pada kesiapan mahasiswa Pendidikan IPS UIN Jakarta menjadi guru.
D.Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Kontribusi Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) pada Kesiapan Mahasiswa P.IPS UIN Jakarta menjadi Guru”.
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui bagaimana Kontribusi Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) pada kesiapan mahasiswa P.IPS UIN Jakarta menjadi guru.
8
F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk penulis dan pembaca, yaitu: 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperdalam wawasan keilmuan tentang ruang lingkup pendidikan, khususnya yang berhubungan dengan praktek pengalaman lapangan seperti PPKT dan kesiapan menjadi guru. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan kajian bagi penelitian yang sejenis. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan dan sebagai penerapan ilmu yang telah diperoleh selama peneliti melaksanakan studi di UIN Jakarta. b. Bagi Mahasiswa Menambah wawasan dalam hal praktek mengajar, sehingga mahasiswa yang akan mengajar dapat lebih bagus dalam mempersiapkan dirinya dalam hal mengajar dan meningkatkan kesiapan mereka menjadi guru. c. Bagi LPTK Memberikan masukan dalam mempersiapkan program pembekalan praktis kependidikan bagi mahasiswa calon guru guna menghasilkan guru yang profesional.
BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) a. Konsep PPKT Dalam konteks PPKT, yang sama halnya dengan istilah Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang merupakan salah satu model pembekalan praktis kependidikan. Oemar Hamalik mendefinisikan: “Pengalaman lapangan merupakan salah satu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa, yang mencakup, baik latihan mengajar maupun tugas-tugas kependidikan di luar mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan. Berdasarkan rumusan yang singkat itu, dapat diungkapkan tiga pokok pikiran penting, yakni pengalaman lapangan berorientasi pada kompentensi, terarah pada pembentukan kemampuan-kemampuan profesional siswa calon guru atau tenaga kependidikan lainnya, dan dilaksanakan, dikelola, dan ditata secara terbimbing dan terpadu”.1 Adapun istilah yang digunakan di FITK UIN Jakarta dalam konteks pengalaman lapangan mahasiswa calon guru adalah PPKT (Praktik Profesi Keguruan Terpadu). Maka untuk menjelaskan konsep PPKT ini, penulis mengacu pada Buku Panduan PPKT FITK UIN Jakarta. Dalam Buku Panduan PPKT disebutkan, bahwa: “Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) adalah kegiatan akademik yang dilakukan mahasiswa FITK dalam rangka menerapkan dan mengembangkan kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial yang berwujud dalam kegiatan praktik keguruan, penelitian, dan pengelolaan pendidikan, kinerja mahasiswa praktikan dalam aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku keguruan yang dialami secara nyata di madrasah atau sekolah. PPKT merupakan kegiatan intrakurikuler yang mencakup kegiatan praktik mengajar penelitian kependidikan, dan pengelolaan kependidikan di madrasah atau sekolah.”2 1
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. 6, h.170-171. 2 Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015), h.5.
9
10
Dalam buku panduan PPKT dijelaskan bahwa PPKT merupakan mata kuliah dengan bobot 6 sks yang dilaksanakan sepenuhnya di madrasah atau sekolah praktik. Mata kuliah ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa FITK yang telah menyelesaikan mata kuliah 110 sks, dan telah lulus micro teaching serta lulus mata kuliah rumpun pembelajaran dengan nilai minimal B.3 Penjelasan ini mengisyaratkan bahwa sebelum mahasiswa mengambil mata kuliah PPKT, ada beberapa mata kuliah kependidikan yang harus diambil mahasiswa tersebut sebagai persyaratan untuk dapat mengikuti PPKT, di samping persyaratan administrasi lainnya, mata kuliah prasyarat tersebut di antaranya: 1) Landasan Pendidikan 2) Administrasi Pendidikan 3) Media Pembelajaran 4) Strategi Pembelajaran 5) Evaluasi Pembelajaran 6) Pengembangan Profesi Keguruan 7) Perencanaan Pembelajaran 8) Belajar dan Pembelajaran 9) Psikologi Pendidikan 10) Pengantar Kurikulum 11) Pengembangan Kurikulum 12) Pengajaran micro teaching 13) Serta mata kuliah pokok pada jurusan dan program studi.4 Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa PPKT adalah mata kuliah yang didesain untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi guru profesional yang memiliki kemampuan melaksanakan pengajaran secara baik, mampu melaksanakan kegiatan administrasi sebagai bentuk pengabdian dan mampu melaksanakan penelitian kependidikan.
3
Ibid., h.5-9. Ibid., h. 62-91.
4
11
b. Landasan Hukum Dalam buku Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) UIN Jakarta, landasan hukum penyelenggaraan PPKT adalah sebagai berikut: 1) Undang-undang No.14 Tahun 2005 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2) Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 3) Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 4) Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi; 5) Peraturan Pemerintah No,19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 6) Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan; 7) Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru; 8) Keputusan Presiden RI No. 31 Tahun 2002 tentang perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syari Hidayatullah Jakarta; 9) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru; 10) Keputusan Dekan FITK No. 66 Tahun 2005 tentang Kegiatan PPKT”.5 Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 42, bahwa setiap pendidik dituntut untuk memiliki kualifikasi dan sertifikasi yang dipersyaratkan sesuai dengan kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, setiap pendidik tersebut harus memiliki beberapa kompetensi yang terkait dengan teori dan praktik pembelajaran. Banyak kompetensi lainnya yang perlu dikuasai, sehingga tuntutan 4 kompetensi keguruan sebagaimana dipersyaratkan baik dalam UndangUndang Guru dan Dosen maupun Standar Nasional Pendidikan dapat terpenuhi. Untuk itu, PPKT sebagai salah satu bentuk real teaching, dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
5
Ibid., h.5-6.
12
c. Tujuan dan Manfaat PPKT Berdasarkan buku panduan pelaksanaan PPKT terdapat tujuan dilaksanakannya PPKT, yaitu:
“PPKT bertujuan untuk melatih
mahasiswa agar memiliki kemantapan kemampuan dalam menggunakan ilmu yang dipelajarinya dalam situasi nyata baik ilmu yang terkait dengan bidang kependidikan atau pembelajaran maupun substansi bidang ilmu
melalui
kegiatan
mengajar
dan
tugas-tugas
pengelolaan
kependidikannya”.6 Sedangkan manfaat kegiatan PPKT dapat dilihat dari berbagai sisi sebagai berikut: 1) Bagi mahasiswa kegiatan ini memberi pengalaman lapangan dan ketrampilan menjalankan profesinya sesuai bidang keilmuannya, serta melatih berfikir kritis dan menggunakan prosedur ilmiah dalam memecahkan masalah pendidikan. 2) Bagi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan kegiatan ini sebagai media untuk mengaplikasikan semua teori kependidikan dalam kegiatan praktis di lapangan dalam usaha menyiapkan lulusan yang ahli dan professional di bidang kependidikan dan pengajaran. 3) Bagi pemerintah dan masyarakat, memperoleh sumbangan nyata dalam bentuk partisipasi nyata dalam bentuk partisipasi aktif mahasiswa dalam upuya pengembangan kelembagaan, dan akan memperoleh calon tenaga kependidikan
yang terlatih secara
professional.7 Jadi secara umum kegiatan PPKT ditujukan agar mahasiswa memiliki kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Dan dengan terselenggaranya PPKT, pelaksanaan praktek mengajar pada kegiatan
PPKT
diharapkan
mahasiswa
memperoleh
pengalaman
mengajar yang cukup untuk mendukung kesiapan mahasiswa menjadi guru. 6
Ibid., h.7. Ibid., h.8.
7
13
d. Ruang Lingkup PPKT PPKT mencakup kegiatan mengajar, pengelolaan kependidikan, dan penelitian kependidikan di madrasah atau sekolah. Kegiatannya meliputi merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengelola kegiatan-kegiatan kependidikan, serta penelitian kependidikan di madrasah atau sekolah. Adapun ruang lingkupnya: 1) Tanggung Jawab Pelaksana PPKT Adapun yang secara langsung bertanggung jawab atas kegiatan PPKT terdiri dari: a) Mahasiswa Peserta PPKT Peserta PPKT adalah mahasiswa program S1 FITK yang telah memenuhi persyaratan sebagai berikut: i. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif FITK UIN Jakarta; dibuktikan dengan memperlihatkan bukti kwitansi pembayaran kuliah dan Kartu Rencana Studi (KRS). ii. Telah menyelesaikan perkuliahan sekurang-kurangnya 110 sks dan telah mengikuti secara
aktif perkuliahan pada semester
VII/VIII, dengan foto copy Indeks Prestasi Semester (IPS) pada semester sebelumnya (IPS 1-7). iii. Telah lulus kelompok mata kuliah kependidikan atau keguruan serta mata kuliah pokok pada jurusan atau program studinya. iv. Telah lulus mata kuliah micro teaching dengan nilai minimal 70 (B). Memperoleh rekomendasi dari dosen pengampu mata kuliah micro teaching serta lulus mata kuliah rumpun pembelajaran dengan nilai minimal B. v. Melunasi biaya pelaksanaan PPKT. vi. Harus
mengikuti
kegiatan
prapraktik
dan
pertemuan
persiapan”(pembekalan) sebelum ke madrasah atau sekolah. vii. Hanya dibolehkan mengambil mata kuliah skripsi atau bimbingan skripsi.
14
viii. Bersedia bersikap dan berperilaku sebagai seorang pendidik yang digugu dan ditiru terutama selama melaksanakan kegiatan PPKT.8 b) Guru Pamong Guru pamong adalah guru yang bertanggung jawab membimbing para mahasiswa selama latihan praktek mengajar berlangsung yang terdiri dari guru sekolah di tempat praktek.9 Adapun persyaratan sebagai guru pamong adalah sebagai berikut: i. Berkualifikasi jenjang pendidikan S1 (strata satu) dan memiliki latar belakang kependidikan. Bagi yang berlatar belakang non kependidikan memiliki akta mengajar sertifikat pendidik. ii. Diutamakan guru yang telah memiliki sertifikat pendidik guru profesional dari program sertifikasi guru. iii. Mata pelajaran yang diampu sesuai dengan jurusan atau program studi mahasiswa praktikan yang dibimbing dan atau telah mengajar mata pelajaran tersebut minimal 2 tahun berturut- turut. iv. Guru
tetap
di
madrasah
atau
sekolah
setempat
dan
berpengalaman mengajar di bidangnya minimal 2 tahun. v. Memiliki masa kerja sebagai guru minimal 5 tahun. Minimal golongan III/b (Guru Madya Tk.I). vi. Memahamai konsep PPKT yang akan diterapkan di madrasah atau sekolah. vii. Memiliki sertifikat pra-praktik sebagai guru pamong, dan atau telah mengikuti kegiatan pra-praktik guru pamong dan pertemuan persiapan. viii. Bersedia meluangkan waktu yang cukup untuk membimbing mahasiswa selama kegiatan PPKT berlangsung.
8
Ibid., h.8-9. Ibid., h.20.
9
15
ix. Berkepribadian baik dan dapat diteladani oleh mahasiswa praktikan. x. Bersedia memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam mengaplikasikan inovasi proses pembelajaran.10 Tugas dan tanggung jawab guru pamong diantaranya adalah menjelaskan atau mensosialisasikan kepada mahasiswa tentang tugas-tugas seorang guru, memberikan bimbingan kepada mahasiswa dalam perencanaan dan pelaksanaan praktik mengajar, mendiskusikan
masalah-masalah
yang
ditemui
dalam
pembimbingan, dimana perlu bersama pimpinan pamong untuk dicarikan jalan keluarnya, mencatat kemajuan praktik mahasiswa di dalam buku evaluasi, menguji dan menilai kegiatan mengajar yang telah dilaksnakan mahasiswa serta mencatat hasilnya pada buku evaluasi.11 c) Dosen pembimbing Dosen pembimbing PPKT adalah dosen tetap Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berlatar belakang kependidikan (sarjana
kependidikan)
dan/atau
telah
mengikuti
pelatihan
kependidikan dengan pangkat atau golongan sekurang-kurangnya III/b.12 Adapun persyaratan sebagai dosen pembimbing adalah sebagai berikut: i. Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2 (Magister). ii. Berpangkat fungsional sebagai lektor. iii. Diutamakan yang memiliki sertifikat pra-praktik sebagai dosen pembimbing. iv. Memahami pelaksanaan PPKT yang mencakup kegiatan mengajar (merencanakan dan melaksanakan pembelajaran), kegiatan pengelolaan pendidikan dan penyusunan laporan.
10
Ibid., h.9-10. Ibid., h.20. 12 Ibid., h.17. 11
16
v. Bersedia
melaksanakan
tugas
membimbing
mahasiswa
praktikan secara utuh. vi. Bersedia meluangkan waktu membimbing mahasiswa sesuai dengan jurusan atau program studinya.13 Tugas dan tanggung jawab dosen pembimbing diantaranya adalah, (a) mengadakan pertemuan konsultasi terbimbing di madrasah atau sekolah praktik; (b) membantu mengentaskan masalah yang dialami mahasiswa; (c) memantau perkembangan pelaksanaan kegiatan; (d) membimbing penulisan dan menilai laporan mahasiswa; (e) menerima buku evaluasi dan laporan mahasiswa dari guru pamong dan menyerahkan ke UPT lab.FITK; (f) mencatat kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan masalahmasalah yang ditemui, dalam buku cataatan dan mencarikan alternatif pemecahannya; (g) menghadiri dan menilai ujian akhir mahasiswa di madrasah atau sekolah praktik.14 d) Kepala madrasah atau sekolah Bertanggung jawab atas penyediaan satuan pendidikan sebagai tempat pelaksanaan PPKT dan memantau pelaksanaan kegiatan dan berkoordinasi dengan fakultas terkait dengan pelaksanaan PPKT.15 Adapun pimpinan pamong (kepala madrasah) bertugas : i. Menerima mahasiswa sebagai keluarga di madrasah atau sekolahnya agar mereka tidak merasa asing berada di madrasah atau sekolah tersebut. ii. Memfasilitasi mahasiswa untuk melaksanakan orientasi atau observasi, partisipasi serta praktik mengajar terbimbing dan non mengajar. iii. Mengusahakan
dan
pelaksanaan kegiatan. 13
Ibid., h.20. Ibid., h.17. 15 Ibid., h.14. 14
memelihara
kelancaran
jalannya
17
iv. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berpartisipasi aktif
dalam
rapat-rapat,
pertemuan-pertemuan,
dan
diskusi-diskusi yang diadakan di madrasah atau sekolah. v. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal dan mempelajari administrasi manajemen pendidikan dengan segala aspeknya serta tugas-tugas kependidikan lainnya. vi. Memberi bimbingan dan bantuan kepada mahasiswa serta guru pamong dalam mengatasi berbagai masalah yang timbul saat pelaksanaan kegiatan. vii. Mengkoordinasikan mahasiswa dalam kegiatan non mengajar baik di madrasah atau sek olah maupun luar madrasah atau sekolah.16
2) Alur Pelaksanaan PPKT Adapun dalam pelaksanaan PPKT, terbagi menjadi lima tahap, yakni: a) Persiapan; Mahasiswa peserta Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) telah menguasai materi bidang studi, mengikuti pengenalan lapangan (calon madrasah atau sekolah praktik) seawal mungkin. Mahasiswa juga harus memiliki ketrampilan-ketrampilan dasar keguruan yang terkait dengan pelaksanaan PPKT. b) Pelaksanaan. Meliputi: i. Pendaftaran; Mahasiswa mendaftar ke Jurusan atau Program Studi masing-masing dengan mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan sesuai jadwal yang ditetapkan, ii. Perekrutan Guru Pamong Dan Dosen Pembimbing;
Guru
pamong dan pamong pengelolaan kependidikan diusulkan oleh kepala madrasah atau sekolah berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan, sedangkan Dosen pembimbing diusulkan oleh Ketua Jurusan untuk selanjutnya ditetapkan dekan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan. 16
Ibid., h.19-20.
18
iii. Menyerah-terimakan Mahasiswa; Pengantaran dan penjemputan mahasiswa ke/dari madrasah atau sekolah latihan dilaksanakan oleh dosen pembimbing. iv. Tata tertib mahasiswa praktikan di madrasah atau sekolah; v. Kegiatan Pembimbingan; (a). Kegiatan Orientasi; Kegiatan orientasi (pengenalan lapangan) dan penyiapan program, untuk mengenal dengan baik seluruh aspek yang ada di madrasah atau sekolah latihan (fisik, administrasi, akademik, dan sosial) yang dibimbing oleh pimpinan madrasah atau sekolah, guru pamong dan dosen pembimbing. Kegiatan pengenalan lapangan meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penelaahan hasil orientasi. Informasi diperoleh melalui observasi, wawancara, analisis dokumentasi,
pengadministrasian
instrumen
dan
sebagainya. (b) Praktik Mengajar; Praktik
Mengajar
Terbimbing;
Kegiatan
ini
bertujuan untuk melatih mahasiswa bertanggung jawab melaksanakan tugas sebagai guru. Kegiatan ini di bawah bimbingan penuh guru pamong dan dosen pembimbing. Praktik Mengajar Mandiri; Kegiatan ini bertujuan melatih mahasiswa untuk bertanggung jawab penuh sebagai seorang guru. Dalam kegiatan ini guru pamong dan dosen pembimbing
sudah
semakin
mengurangi
peranan
supervisinya, tetapi dalam waktu-waktu tertentu (satu atau tiga kali seminggu) pertemuan balikan masih perlu dilakukan untuk membimbing mahasiswa agar dapat melakukan
refleksi
secara
pengalaman-pengalamannya
lebih dalam
mendalam latihan.
atas
Latihan
mengajar mandiri dipantau minimal 3 kali menggunakan
19
format lampiran. Hasilnya menjadi pertimbangan bagi mahasiswa untuk mengikuti ujian akhir PPKT. (c) Kegiatan Pengelolaan Kependidikan; Kegiatan
Kependidikan
merupakan
kegiatan
mahasiswa PPKT selama berada di madrasah atau sekolah di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Ruang lingkup kegiatan tersebut di antaranya: memberi bimbingan kepada siswa yang menemui kesulitan dalam kegiatan belajar, mengerjakan tugas administrasi kelas dan madrasah atau sekolah, misalnya daftar hadir, daftar nilai dan lain-lain, ekstra-kurikuler seperti: kegiatan pramuka, palang merah remaja, sepala, UKS, dan kemah bakti dan pembentukan atau pembimbingan kelompok belajar magang, melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan madrasah atau sekolah, seperti upacara bendera, senam kesegaran jasmani, koperasi, laboratorium, kepustakaan, wirid, dan upacara peringatan hari besar. Melibatkan diri dalam beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Guru (KKG) dan atau Musyawarah Guru Pembimbing (MGP), mengetahui struktur dan tata kerja madrasah atau sekolah, komite madrasah atau sekolah, OSIS, dan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota/Kabupaten mengetahui atau mempelajari proses kenaikan pangkat guru dan staf administrasi. (d) Kegiatan Penelitian Kependidikan; Kegiatan ini merupakan kegiatan latihan untuk mengembangkan, menemukan, atau menguji kebenaran suatu
pengetahuan
menggunakan
yang
metode-metode
dilaksanakan ilmiah.
dengan
Kegiatan
ini
bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam penelitian lapangan bagi mahasiswa. Melalui
20
kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu mengelola kegiatan penelitaian lapangan tentang pendidikan, mampu mengungkap
berbagai
fenomena
atau
permasalahan
kependidikan di madrasah atau sekolah. 3) Ujian Akhir Praktik Mengajar Ujian praktik mengajar dilaksanakan minimal mengajar mandiri telah dilaksanakan sebanyak 10 kali pertemuan dan kesepakatan guru pamong dan dosen pembimbing bahwa mahasiswa telah mencapai kualitas yang cukup mandiri dan mahasiswa juga menyatakan siap untuk diuji. 4) Monitoring dan Evaluasi PPKT Monitoring dan Evaluasi terhadap administrasi pelaksanaan PPKT dilaksanakan oleh tim pelaksana PPKT melalui monitoring lapangan dan wawancara terhadap mahasiswa, dosen pembimbing, guru pamong, pimpinan pamong, dan siswa. 5) Blok Waktu PPKT; PPKT dilaksanakan selama satu semester (16 minggu). 6) Tempat PPKT Kegiatan PPKT dilaksanakan di madrasah atau sekolah yang meliputi MI/SD, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMK/SMALB yang terakreditasi B dan dapat dipertimbangkan madrasah atau sekolah yang akreditasinya C. 7) Penilaian Penilaian PPKT terdiri dari penilaian yang terkait dengan kompetensi keguruan (pedagogik,
akademik atau
profesional,
kepribadian, dan sosial), kompetensi pengelolaan kependidikan, penelitian, dan penulisan laporan. Penilaian dilakukan oleh guru pamong praktik mengajar, pamong pengelolaan kependidikan, teman sejawat, dan dosen pembimbing.17
17
Ibid., h. 24-35.
21
Jadi dapat disimpulkan bahwa, model kemasan PPKT yang dikembangkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah Program yang terpadu, dimana memadukan praktik berbasis lapangan dengan mengajar langsung disekolah, baik dari segi pengelolaan, waktu, program, dosen pembimbing, guru pamong, maupun masyarakat sasaran (masyarakat sekolah). Dengan demikian, maka adanya kerjasama yang sinergis antara Laboratorium FITK UIN Jakarta, sebagai pengelola PPKT, dan Sekolah/Madrasah), sebagai tempat praktik/berlangsungnya PPKT.
3. Kesiapan Menjadi Guru a. Pengertian Kesiapan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “kata siap diartikan sudah sedia atau sudah bersedia”.18 Jadi kesiapan berarti kondisi sudah siap. Menurut kamus psikologi Chaplin, JP. dalam kamus psikologi terjemahan Kartini Kartono “kesiapan adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk dipraktikkan sesuatu”.19 Pengertian ini mengacu pada pengetahuan, ketrampilan serta sikap yang dimiliki seseorang berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Menurut Sudarsono, Readiness adalah kesiagaan, kesiapan. kesiapan untuk menanggapi atau beraksi atau menerima reaksi tertentu.20 Menurut Nasution, kesiapan adalah “kondisi yang mendahului kegiatan itu sendiri, tanpa kesiapan atau kesediaan ini proses mental tidak terjadi”.21 Menurut Slameto, kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban
18
Tim Penyusun, Kamus Pusat Bahasa, Ed.3, Cet-2, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka,2005), h. 943 19 Chaplin, J.P., Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan Dr. Kartini Kartono. (Jakarta: Raja Grafmdo Persada,2004), .h.419. 20 Sudarsono, Kamus Filsafat dan Psikologi, (Rineka Cipta, Jakarta), h.217. 21 Nasution, S., Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.(Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 179.
22
dengan cara tertentu terhadap suatu situasi”.22 Kesiapan setidaknya mencakup tiga aspek, yaitu: (a) Kondisi fisik, mental, dan emotional, (b) Kebutuhankebutuhan motif dan tujuan, dan (c) Ketrampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari.23 Prinsip-prinsip kesiapan menurut Slameto adalah: 1) Semua
aspek
perkembangan
berinteraksi
(saling
pengaruh
mempengaruhi). 2) Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman. 3) Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan. 4) Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan.24 Pada dasarnya munculnya kesiapan seseorang tergantung pada tingkat kematangan dan kesiapan yang ditentukan oleh pengalaman. Kematangan dan pengalaman adalah suatu saat dalam proses perkembangan dimana suatu fungsi fisik atau mental telah mencapai perkembangan yang sempurna dalam arti siap untuk digunakan. Menurut Dalyono, kesiapan berkaitan dengan beberapa faktor, yaitu: 1) Perlengkapan
dan
pertumbuhan
fisiologis,
ini
menyangkut
pertumbuhan terhadap kelengkapan pribadi seperti tubuh pada umumnya, alat-alat indera dan kapasitas intelektual. 2) Motivasi, yang menyangkut kebutuhan, minat serta tujuan-tujuan individu untuk mempertahankan serta mengembangkan diri. Motivasi berhubungan dengan sistem kebutuhan dalam diri manusia serta tekanan-tekanan lingkungan.25
22
Slameto., Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: RinekaCipta, 2010), h. 113 23 Ibid., h.113 24 Ibid., h.115 25 M. Dalyono., Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta,2005), h. 166.
PT
23
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kesiapan adalah menyangkut kondisi seseorang yang sudah siap berdasarkan tingkat kematangan, pengalaman masa lalu, keadaan mental, emosi maupun fisik seseorang. Kondisi siap tersebut digunakan seseorang untuk melakukan aktivitas serta memberikan tanggapan dengan cara tertentu dalam situasi tertentu.
b. Guru 1) Pengertian Guru Dalam kamus besar bahasa indonesia, guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Kata guru dalam bahasa arab disebut mu’allim dan dalam bahasa inggris teacher itu memang memiliki arti yang sederahana, yakni A person whose occupation is teacher other (McLeod). Artinya guru ialah seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain.26 Menurut Undang-Undang RI No.14 tahun 2005, guru adalah “pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.27 Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembanguan.28 Guru
membekali
diri
dengan
berbagai
kemampuan
kependidikan yang merupakan sarana untuk menyelenggarakan proses pendidikan dan pembelajaran. Dengan kemampuan kependidikan yang 26
dimiliki,
seorang
guru
dapat
menyusun
perencanaan
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Edisi revisi, Cet.15, h.222. 27 Sindikker.dikti.go.id. Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen. h.2, diakses pada 01 Juli 2016. 28 Sardiman A M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), Cet.21, h. 125.
24
pembelajaran, menyusun program perencanaan pembelajaran, baik program harian, program semester maupun program tahunan. Guru juga dapat merencanakan materi pembelajaran yang haru diberikan kepada anak didik sesuai dengan garis besar pembelajarannya. Selain itu, guru juga dapat menyelenggarakan proses evaluasi atas hasil pembelajaran yang sudah dijalani anak didik.29 Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa guru adalah pendidik profesional, karena ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orangtua. Selain itu, guru adalah pekerjaan operasional dengan tugas utamanya adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
2) Syarat-Syarat Menjadi Guru Untuk dapat melakukan peranan dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, guru memerlukan syarat-syarat tertentu. Syaratsyarat inilah yang akan membedakan antara guru dari manusiamanusia
lain.
Adapun
syarat-syarat
bagi
guru
itu
dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok: 1. Persyaratan Administratif Syarat-syarat administratif ini antara lain meliputi: soal kewarganegaraan (warga negara Indonesia), umur (sekurangkurangnya 18 tahun), berkelakuan baik. Di samping itu masih ada syarat-syarat lain yang telah ditentukan sesuai dengan kebijakan yang ada. 2. Persyaratan Teknis
29
Muhammad Sarono, Personal Branding Guru, Meningkatkan Profesionalitas Guru, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), Cet.1, h.70.
Kualitas
dan
25
Dalam persyaratan teknis ini ada yang bersifat formal, yakni harus berijazah pendidikan guru, hal ini mempunyai konotasi bahwa seseorang yang memilki ijazah pendidikan guru itu dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian syarat-syarat yang lain adalah menguasai cara dan teknik mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan pendidikan atau pengajaran. 3. Persyaratan Psikis Yang berkaitan dengan kelompok persyaratan psikis, antara lain: sehat rohani, dewasa dalam berfikir dan bertindak, mampu mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian. Di samping itu guru juga dituntut untuk bersifat pragmatis dan realistis, tetapi juga memiliki pandangan yang mendasar dan filosofis. Guru juga harus mematuhi norma
dan
nilai
yang berlaku
serta
memiliki
semangat
membangun. Inilah pentingnya bahwa guru itu harus memiliki panggilan hati nurani untuk mengabdi demi anak didik. 4. Persyaratan Fisik Persyaratan fisik ini antara lain meliputi: berbadan sehat, tidak
memiliki
cacat
tubuh
yang
mungkin
mengganggu
pekerjaannya, tidak memiliki gejala-gejala penyakit yang menular. Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan kebersihan,
termasuk
bagaimana
cara
berpakaian.
Sebab
bagaimanapun juga guru akan selalu dilihat atau diamati dan bahkan dinilai oleh para siswa atau anak didiknya.30 Merujuk pada konsep yang dianut dilingkungan Depdiknas, sebagai “instructional leader” guru harus memiliki 10 kompetensi, yakni: a) mengembangkan kepribadian, 30
Sardiman A M, op.cit., h. 126-127.
26
b) menguasai landasan kependidikan, c) menguasai bahan pengajaran, d) menyusun program pengajaran, e) melaksanakan program pengajaran, f) menilai hasil dan proses belajar-mengajar, g) menyelenggarakan program bimbingan, h) menyelenggarakan administrasi sekolah, i) kerjasama dengan sejawat dan masyarakat, j) menyelenggarakan
penelitian
sederhana
untuk
keperluan
pengajaran.31 Sementara menurut Undang-Undang No. 14 tahun 2005 dalam Bab IV pasal 10, dijelaskan empat jenis kompetensi guru yang harus dimiliki oleh setiap guru maupun calon guru. Kompetensi tersebut menjadi penentu siap tidaknya mahasiswa menjadi guru yang profesional. Subkompetensi dan indikator esensialnya dijabarkan sebagai berikut : a) Kompetensi
pedagogik
adalah
kemampuan
mengelola
pembelajaran peserta didik. b) Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan peserta didik, dan berakhlak mulia. c) Kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam. d) Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, dan masyarakat sekitar.32 Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 42, bahwa setiap pendidik dituntut untuk memiliki kualifikasi 31
Ibid., h.32. Mulyasa. E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h. 246. 32
27
dan sertifikasi yang dipersyaratkan sesuai dengan kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, setiap pendidik tersebut harus memiliki beberapa kompetensi yang terkait dengan teori dan praktik pembelajaran. Banyak kompetensi lainnya yang perlu dikuasai, sehingga tuntutan 4 kompetensi keguruan sebagaimana dipersyaratkan baik dalam Undang-Undang Guru dan Dosen maupun Standar Nasional Pendidikan (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor :19 Tahun 2005) dapat terpenuhi. Untuk itu, PPKT sebagai salah satu bentuk real teaching, dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
3) Peran dan Tugas Guru Pandangan modern yang dikemukakan oleh Adams dan Dickey bahwa peran guru sesungguhnya sangat luas, meliputi: a) Guru sebagai pengajar. b) Guru sebagai pembimbing. c) Ilmuawan. d) Pribadi.33 Bahkan dalam arti yang luas dimana sekolah berfungsi juga sebagai penghubung antara ilmu dan teknologi dengan masyarakat, dimana sekolah turut memodernisasi masyarakat dan dimana sekolah turut aktif dalam pembangunan. Maka peran guru menjadi luas, meliputi juga: a) Guru sebagai penghubung b) Guru sebagai modernisator c) Guru sebagai pembangun.34
33
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h.123. Ibid., h.123.
34
28
Sebagaimana telah disinggung di atas, mengenai pengertian pendidik, didalamnya tersirat pula mengenai tugas-tugas pendidik atau guru. Dalam hal ini menurut pasal 40 ayat 2 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa guru sebagai pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kewajiban sebagai berikut: a) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis. b) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan. c) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai kepercayaan yang diberikan kepadanya.35 Dengan meneliti butir-butir tersebut, nyatalah bahwa tugas guru tidaklah ringan. Guru di samping mengajar (transfer of knowledge) tetapi juga mendidik (transfer of value). Dengan memikul dua beban tersebut, profesi guru harus berdasarkan panggilan jiwa, sehingga dapat menunaikan tugas dengan baik dan ikhlas.
4) Kode Etik Guru Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyadari bahwa pendidikan merupakan suatu bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan tanah air, serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 merasa turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu mahasiswa FITK sebagai calon guru dituntut untuk melaksanakan kode etik guru Indonesia sebagai berikut:
35
Tim Penyusun, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Naional dalam UndangUndang SISDIKNAS, (Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, 2003), h.52.
29
a) Guru
berbakti
membimbing
anak
didik
seutuhnya
untuk
membentuk manusia pembangunan yang berpancasila. b) Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing. c) Guru
melakukan
komunikasi
terutama
dalam
memperoleh
informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan d) Guru menciptakan suasana kehidupan madrasah atau sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik. e) Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar madrasah atau sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan kependidikan. f) Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesional g) Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru,baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhannya. h) Guru
secara
bersama-sama
memelihara,
membina,
dan
meningkatkan mutu organisasi guru profesi sebagai sarana pengabdiannya i) Guru
melaksanakan
segala
ketentuan
yang
merupakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.36 Maka dalam melaksanakan pokok tugas kewajibannya sebagai guru dan sebagai tenaga professional guru memiliki kode etik. Yang merupakan pedoman tingkah laku yang harus dijalankan oleh guru dalam berinteraksi dengan peserta didik, teman sejawat, serta masyarakat sekitar. Kode etik guru adalah merupakan kunci bagi tingkah laku guru agar tidak melakukan tindak penyelewengan, pada prinsipnya kode etik guru adalah bertujuan untuk membantu 36
Ibid., h.52.
30
mensukseskan pekerjaan guru demi kepentingan peserta didik. Jadi dapat disimpulkan, guru Indonesia selayaknya memiliki jiwa pancasila dan setia pada Undang-undang Dasar 1945. Oleh sebab itu, guru Indonesia turut serta dalam menunaikan karyanya melalui pedoman dasar-dasar kode etik guru. .
B. Penelitian Relevan 1. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Masitah (2007) mahasiswa PAI STAIN Ponorogo, dalam skripsinya yang berjudul Manfaat Kegiatan Latihan Mengajar PPKL II Bagi Mahasiswa Calon Guru PAI STAIN Ponorogo. Dengan hasil penelitian bahwa: “PPKL sangat besar manfaatnya bagi jurusan Tarbiyah di antaranya sebagai berikut: (a) dapat menambah ketrampilan atau pengalaman dalam hal mengajar secara rill di lapangan. (b) dapat berlatih menerapkan metode-metode pembelajaran yang dipelajari selama di bangku kuliah. (c) dapat menambah pengalaman dalam mengatasi siswa yang beraneka ragam. (d) dengan didampingi guru pamong, mahasiswa mahasiswa mengetahui kekurangan dan kelebihan ketika mengajar”.37 2. Penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Fitria Novitasari (2013), mahasiswa Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Program Pengalaman Lapangan Terhadap Kesiapan Mahasiswa Prodi Ekonomi FKIP UNS Menjadi Tenaga Pendidik. Adapun hasil penelitian yang dilakukan: “(1) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) terhadap kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik, Mahasiswa Prodi Ekonomi FKIP UNS angkatan 2009. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh hasil r hitung = 0,353 dengan r tabel= 0,304 sehingga r hitung > r tabel yakni 0,353 > 0,304 dan t hitung sebesar 2,446 > 2,021 pada taraf signifikansi 5%. (2) berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi, hubungan antara pelaksanaan PPL dan kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik tersebut termasuk pada kategori rendah sebab nilai rxy yakni 0,353 berada pada interval koefisien 0,20 – 0,399 dengan kategori rendah. Berdasarkan hal tersebut maka tingkat keeratan hubungan antara pelaksanaan PPL dan 37
Dewi Masitah, Manfaat Kegiatan Latihan Mengajar PPLK II Bagi Mahasiswa Calon Guru PAI STAIN Ponorogo, (Ponorogo: STAIN Ponorogo, 2007), h.67.
31
kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik adalah rendah. (3) besarnya kontribusi pelaksanaan PPL dalam mempengaruhi kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi (R2) yakni sebesar 0,124. Dengan melihat nilai tersebut, maka pelaksanaan PPL memberikan kontribusi dalam mempengaruhi kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik hanya sebesar 12,4%”.38 3. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Irwansyah, Program Studi Pendidikan Matema tika, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa (2013), dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Kesiapan Mahasiswa Alumni Program Studi Pendidikan Matematika STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa Menjadi Guru Matematika dengan hasil penelitiannya yaitu: “Faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan mahasiswa alumni Prodi PMA menjadi guru Matematika. Faktor-faktor tersebut adalah (1) faktor kemampuan, (2) faktor citra diri, (3) faktor pendukung, (4) faktor akademik, (5) faktor bawaan, (6) faktor perilaku, serta (7) faktor cita-cita dan potensi diri. Faktor terbesar yang mempengaruhi kesiapan mahasiswa alumni Prodi PMA menjadi guru Matematika adalah faktor kemampuan yang mempunyai eigenvalue sebesar 5,515; dan mampu memberikan kontribusi 26,262% terhadap kesiapan mahasiswa alumni Prodi PMA. Faktor ini terdiri dari variabel ketrampilan, pengalaman mengajar, dan kreativitas”.39 4. Umi Shokhiyah, dalam skripsinya yang berjudul Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS FITK Syarif Hidayatullah Jakarta tentang Efektivitas Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) Tahun Akademik 2011/2012, dengan hasil penelitinnya bahwa: “Persepsi mahasiswa program studi IPS tentang efektivitass PPKT tahun akademik 2011/2012 dipersepsikan sangat efektif. Hal ini ditunjukan oleh keempat indikator pelaksanaan PPKT sangat penting dan mendukung meningkatnya kegiatan PPKT, yakni dengan skor rata-rata 81,52% (kategori sangat efektif)”.40 38
Fitria Novitasari, Pengaruh Program Pengalaman Lapangan Terhadap Kesiapan Mahasiswa Prodi Ekonomi FKIP UNS Menjadi Tenaga Pendidik, (Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2013), h. 8. 39 Budi Irwansyah, Analisis Kesiapan Mahasiswa Alumni Program Studi Pendidikan Matematika STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa Menjadi Guru Matematika, (Aceh: STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, 2013). 40 Umi Shokhiyah, Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS FITK Syarif Hidayatullah Jakarta tentang Efektivitas Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT),(Jakarta: UIN Jakarta, 2011).
32
C. Kerangka Berpikir Program Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) adalah kegiatan akademik yang dilakukan mahasiswa FITK dalam rangka menerapkan dan mengembangkan kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial yang berwujud dalam kegiatan praktik keguruan, penelitian, dan pengelolaan pendidikan,
kinerja
mahasiswa
praktikan
dalam
aspek
pengetahuan,
ketrampilan, sikap dan perilaku keguruan yang dialami secara nyata di madrasah atau sekolah. Dengan adanya Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) diharapkan memberikan kontribusi kepada mahasiswa calon guru. Tujuan PPKT adalah melatih
mahasiswa
agar
memiliki
kemantapan
kemampuan
dalam
menggunakan ilmu yang dipelajarinya dalam situasi nyata baik ilmu yang terkait dengan bidang kependidikan atau pembelajaran maupun substansi bidang ilmu melalui kegiatan mengajar dan tugas-tugas pengelolaan kependidikannya. Dengan PPKT mahasiswa menjadi siap karena di dalam PPKT ada pengalaman mahasiswa mengajar sesungguhnya. Kesiapan seseorang tergantung pada tingkat kematangan dan kesiapan yang ditentukan oleh pengalaman. Gambar 2.1 Bagan Kerangka berpikir
Kegiatan Praktek Profesi Keguruan Terpadu/PPKT (X1): 1. Kemampuan dan keseriusan PPKT 2. Fasilitas PPKT 3. Manfaat pelaksanaan PPKT 4. Monitoring pelaksanaan PPKT
Kesiapan menjadi Guru (Y1): 1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi Sosial 3. Kompetensi Kepribadian 4. Kompetensi Profesional
33
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah pendapat atau dugaan yang masih perlu diuji kebenarannya dalam pengalaman. Hipotesa dibagi menjadi dua yaitu hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho). Berdasarkan kerangka berfikir diatas dapatlah ditarik suatu kesimpulan dan sekaligus diputuskan untuk dijadikan hipotesis penelitian yang dirumuskan sebagai berikut jika dituliskan terdapat hipotesis statistik Ho : Tidak terdapat kontribusi praktek profesi keguruan terpadu (PPKT) pada kesiapan mahasiswa pendidikan IPS UIN Jakarta menjadi guru. Ha : Terdapat kontribusi praktek profesi keguruan terpadu (PPKT) pada kesiapan mahasiswa pendidikan IPS UIN Jakarta menjadi guru.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang beralamat di Jl. Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat, Tangerang Selatan. Penelitian dilaksanakan pada Mahasiswa PPKT Fakultas Ilmu Tarbiyah (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Pendidikan IPS tahun akademik 2014/2015. Dan waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian No. 1
Kegiatan
Tanggal
Penyusunan Proposal Skripsi
Maret2015 s/d September 2015
2
Menentukan dan menyusun
Oktober 2015
Instrumen Penelitian 3
Observasi
Oktober 2015
4
Mengumpulkan Data
November 2015
5
Analisis Data dan Pengolahan Data
Desember 2015
6
Penyusunan Laporan
Januari 2016 s/d Juni 2016
7
Bimbingan Akhir Skripsi
Juni 2016
8
Sidang Skripsi
12 Oktober 2016
B. Metode Penelitian Dalam Penelitian ini penulis menggunakan pendekatan dan metode kuantitatif dalam bentuk penelitian deskriptif yakni suatu penelitian yang menjelaskan kontribusi Variabel X (Praktik Profesi Keguruan Terpadu/PPKT) pada Variabel Y (Kesiapan Mahasiswa P.IPS UIN Jakarta menjadi Guru).
34
34
C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah suatu kelompok yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.1 Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta Jurusan Pendidikan IPS yang telah mengikuti kegiatan PPKT tahun akademik 2014/2015 yaitu sebanyak 104 mahasiswa yang terbagi dalam dalam 3 Prodi yaitu Ekonomi, Sosiologi dan Geografi. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur population). dengan kata lain, jika seluruh anggota populasi diambil semua untuk dijadikan sumber data, maka cara ini disebut sensus, tetapi jika hanya sebagian dari populasi yang dijadikan sumber data, maka cara itu disebut sampel. 2 Pengambilan sampel ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan masalah, tujuan, hipotesis, metode dan instrumen penelitian, di samping pertimbangan waktu, tenaga dan biaya. Menurut Hadeli, dalam penentuan sampel, ada pendapat yang bisa dijadikan pegangan sekalipun bukan aturan yang pasti, minimal sampel sebanyak 30 subjek. Ada juga pendapat lain: terhadap populasi yang kurang dari 1000 bisa diambil 25-50%, namun patokan tesebut bukan standar baku, melainkan hanyalah perkiraan berdasarkan pertimbangan praktis. 3 Maka dalam penelitian ini penulis mengambil 50% dari jumlah populasi yang ada, sehingga jumlah sampelnya adalah 50% x 104 mahasiswa = 52 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik Accidental Sampel (Non Probability Samples), yakni pengambilan sampel 1
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet.ke-15, h. 80. 2 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan. Metode dan Paradigma Baru, (Bandung, PT.Remaja Rosdakarya, 2011), h.215 3 Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, (Ciputat, PT.Ciputat Press, 2006), h.69-70.
35
secara sembarangan atau siapa-siapa yang dapat dijangkau saja, sampai terpenuhi jumlah yang diinginkan.
D. Variable Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.4 Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu: 1. Variabel Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), yaitu Praktik Profesi Keguruan Terpadu yang dilakukan mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Variabel ini menduduki posisi sebagai variabel independent (bebas) yakni masukan yang memberi pengaruh terhadap hasil variabel ini disimbolkan dengan huruf (X). 2. Variabel Kesiapan Mahasiswa Pendidikan IPS menjadi Guru, adalah Kesiapan mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Guru. Variabel ini menduduki posisi sebagai variabel dependent (terikat) yakni hasil sebagai pengaruh variabel independen dan variabel ini disimbolkan dengan huruf (Y).
E. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 1. Definisi Konseptual Definisi konseptual merupakan rumusan yang diperoleh dari kajian teori yang telah dilakukan. Dari variabel yang ditentukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Program Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) merupakan kegiatan akademik yang dilakukan mahasiswa FITK dalam rangka menerapkan dan mengembangkan kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial yang berwujud dalam kegiatan praktik keguruan, penelitian, dan pengelolaan pendidikan, kinerja mahasiswa
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka cipta, 2002), Cet. VI, h. 104
36
praktikan dalam aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku keguruan yang dialami secara nyata di madrasah atau sekolah. Sedangkan kesiapan menurut Slameto, adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban dengan cara tertentu terhadap suatu situasi”.
5
Jadi kesiapan ialah
menyangkut kondisi seseorang yang sudah siap berdasarkan tingkat kematangan, pengalaman masa lalu, keadaan mental, emosi maupun fisik seseorang. 2. Definisi Operasional Definisi operasional memuat indikator-indikator dari variabel penelitian yang didapatkan dari hasil kajian teori, definisi operasional inilah yang akan diturunkan menjadi kisi-kisi instrumen untuk setiap variabel penelitian. PPKT mencakup kegiatan mengajar, pengelolaan kependidikan, dan penelitian kependidikan di madrasah atau sekolah. Kegiatannya meliputi merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengelola kegiatan-kegiatan
kependidikan,
serta
penelitian
kependidikan
di
madrasah atau sekolah. Kegiatan PPKT ini ditujukan agar mahasiswa memiliki kompetensi pedagogik (kemampuan mengelola pembelajaran), kompetensi professional (kemampuan penguasaan materi pembelajaran), kompetensi kepribadian (kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, arif, dan berwibawa, menjadi teladan peserta didik, dan berakhlak mulia), dan kompetensi social (kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, dan masyarakat sekitar). Dan dengan terselenggaranya PPKT, pelaksanaan praktek mengajar pada kegiatan PPKT diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman mengajar yang cukup untuk mendukung kesiapan mahasiswa menjadi guru. Pada dasarnya munculnya kesiapan seseorang tergantung pada tingkat kematangan dan kesiapan yang ditentukan oleh pengalaman. 5
Slameto., Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: PT RinekaCipta, 2010), h. 113
37
Kematangan dan pengalaman adalah suatu saat dalam proses perkembangan dimana suatu fungsi fisik atau mental telah mencapai perkembangan yang sempurna dalam arti siap untuk digunakan. Menurut Slameto, Kesiapan setidaknya mencakup tiga aspek, yaitu: (a) Kondisi fisik, mental, dan emotional, (b) Kebutuhan-kebutuhan motif dan tujuan, dan (c) Ketrampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari.
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan hasil temuan penelitian berupa fakta. Dalam pengumpulan data sangat dibutuhkan teknik yang tepat dan relevan dengan jenis data yang dicari. Adapun jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik: 1. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.6 Metode observasi dalam penelitian ini yaitu dengan observasi partisipatif. Observasi partisipatif ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Observasi ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui kegiatan orientasi, pembelajaran, pengabdian dan evaluasi pelaksanaan PPKT. Data ini digunakan sebagai pelengkap dalam penyusunan penelitian ini.
2. Angket
6
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan. Metode dan Paradigma Baru, (Bandung, PT.Remaja Rosdakarya, 2011), h.231.
38
Angket (Quesioner) merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya.7 Model angket yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu peneliti sudah memberikan alternatif jawaban pada angket tersebut. Angket dalam penelitian ini diberikan kepada responden yaitu mahasiswa Pendidikan IPS UIN Jakarta tahun ajaran 2014/2015. Metode angket ini digunakan untuk memperoleh data utama yaitu Pelaksanaan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) dan Kesiapan Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Jakarta menjadi guru. Angket dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, yang memberikan alternatif
jawaban pertanyaan pada masing-masing item
pernyataan. Menurut Sugiyono “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.8 Skor atas angket yang merujuk pada empat alternative jawaban, dengan skor sebagai berikut: Tabel 3.2 Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban
Skor
Sangat setuju
4
Setuju
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
3. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu. Metode wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara langsung yaitu wawancara yang 7
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D,.....h. 142. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,...h. 93.
8
39
dilakukan secara langsung oleh pewawancara dan orang yang diwawancarai tanpa melalui perantara.9 Metode wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan tambahan dan mendukung jawaban angket dari responden dengan cara bertanya langsung kepada mahasiswa Pendidikan IPS UIN Jakarta tahun akademik 2014/2015, dan ketua laboratorium FITK sebagai panitia teknis pelaksan aan program PPKT.
4. Studi Dokumentasi Dokumentasi adalah merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik.10 Metode dokumetasi dilakukan untuk pengumpulan data dengan meneliti catatan-catatan penting yang sangat erat hubunganya dengan objek penelitian seperti profil UIN Jakarta, profil FITK, profil P.IPS jumlah mahasiswa Pendidikan IPS tahun 2014/2015, daftar sekolah PPKT, form-form kegiatan dan evaluasi PPKT, nilai praktik mengajar, laporan kegiatan PPKT, dan panduan praktikum. Tujuan digunakan metode ini digunakan sebagai pelengkap dalam penyusunan penelitian ini.
5. Studi Kepustakaan Untuk memberikan hasil yang maksimal dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan dan membaca literatur-literatur baik berupa buku-buku, jurnal, hasil penelitian yang relevan, dan media internet sebagai pencari data yang ada kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian.
G. Instrumen Penelitian 9
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, Metode dan Paradigma Baru,...h.233 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, 2007, hal. 221-222
10
40
Menurut Sugiyono, “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.
11
Instrumen penelitian ini menggunakan observasi, angket, wawancara, dokumentasi serta kepustakaan untuk mengetahui kontribusi PPKT dengan kesiapan mahasiswa Pendidikan IPS UIN Jakarta menjadi guru. 1. Observasi Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penulis mengamati kegiatan PPKT disekolah, seperti keadaan sekolah, kegiatan pembelajaraan, dan MONEV yang dilaksanakan selama proses PPKT. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Hal-hal yang ditemukan dalam
Ya
Tidak
Obsetvasi Pengabdian Pendidikan: 1. Mahasiswa melaksanakan pengabdian pendidikan 2. Mahasiswa melaksanakan kegiatan administrasi pendidikan Melaksanakan Penelitian: 1. Mahasiswa mebuat laporan penelitian 2. Mahasiswa mebuat
laporan akhir
kegiatan PPKT Kompetensi Pedagogik: 1. Praktikan membuat persiapan tertulis (RPP) 2. Praktikan menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang bervariasi 3. Praktikan
menggunakan
media
pembelajaran yang bervariasi
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,...h.102.
Catatan
41
Kompetensi Kepribadian: 1. perilaku
praktikan
yang
dapat
dicontoh/digugu peserta didik 2. praktikan menaati peraturan yang berlaku disekolah Kompetensi Sosial: 1. Praktikan dapat bersosialisasi dengan baik kepada warga sekolah 2. praktikan
membantu
kegiatan
Ekstrakulikuler dan Intrakulikuler Kompetensi Profesional: 1. Praktikan dapat memguasai materi yang disampaikan dengan baik 2. Praktikan
mengimplementasikan
evaluasi pembelajaran
2. Angket Angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup yaitu jenis angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Angket tertutup ini menggunakan Skala Likert. Skala ini menggunakan empat alternatif jawaban yang bersifat positif dengan skor 4,3,2,1. Sehingga responden hanya memilih satu jawaban dari empat alternatif tersebut sesuai dengan pendapat atau keadaan sebenarnya. Dalam penerapannya saat proses penelitian angket ini digunakan untuk para mahasiswa. Berikut ini merupakan rancangan kisi-kisi Intrumen Penelitian pada Angket: Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Angket Variabel Penelitian
Sub Variabel
Indikator
Jumlah
Butir
Butir
Item
42
Soal 1. Fasilitas Praktek
PPKT
Profesi
a. Orientasi b. Buku Panduan c. Sekolah Tempat
Keguruan
2 4
3
Praktikan
Terpadu/
d. Pengarahan dan
PPKT
tugas
(X1)
1
2. Kemampuan
4
a. Kesungguhan
1 3
dan
b. Prioritas
2
Keseriusan
c. Pelaksanaan
3
PPKT 3. Manfaat pelaksanaan PPKT 4. Monitoring
a. Pengalaman
1 3
b. Kesiapan
2
c. Percaya diri
3
a. Dosen
dan evaluasi
Pembimbing
pelaksanaan
1) Bimbingan
PPKT
2) Supervisi
3
1 2
b. Mahasiswa 1) Laporan akhir 1. Kompetensi Pedagogik
a. Pembuatan RPP
1
b. Kemampuan
2
Kesiapan
merespon potensi
Menjadi
siswa
Guru (Y1)
3
c. Kemampuan
3
memahami karakteristik d. Kemampuan menumbuhkan
8
4
43
percaya diri e. Kemampuan menggunakan
5
metode/media bervariatif f. Kemampuan menutup
6
pelajaran g. Kemampuan mengelola kelas
7
h. Kemampuan memberikan
8
umpan balik 2. Kompetensi Kepribadian
a. Kemantapan menjadi calon
1
guru b. Kestabilan emosi c. Etos kerja
1
5
2
d. Ketertiban
3
e. Kemampuan
4
menutup pelajaran f. Kewibawaan
5
sebagai calon guru 3. Kompetensi Sosial
a. Kemampuan berkomunikaasi dengan peserta
1
44
didik b. Kemampuan berkomunikasi
2
dengan warga sekolah c. Kemampuan
4
berkomunikasi
3
dengan teman sesama PPKT d. Aktivitas Dalam kegiatan ekskul 4. Kompetensi Profesional
4
a. Penguasaan Materi
b. Kemampuan
1 2
menerapan konsep-konsep
2
keilmuan dalam kehidupan seharihari dan dalam konteks global
Adapun kisi-kisi kuesioner akan diuji keabsahannya dengan menggunakan uji instrumen angket yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.
3. Wawancara Wawancara dilakukan secara langsung oleh peneliti kepada responden yaitu mahasiswa P.IPS dan Ketua Lab.FITK. Daftar pertanyaan sudah disediakan oleh peneliti. Sementara untuk rancangan kisi-kisi wawancara penulis jabarkan dalam tabel berikut ini:
45
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Variabel
Sub Indikator
Butir Item
Kegiatan
Untuk Lab. FITK UIN:
PPKT
1. Latar Belakang PPKT
1
2. Tujuan dan Manfaat PPKT
2
3. Pelaksanaan PPKT yang
3
baik 4. Harapan untuk PPKT yang
4
akan datang Untuk Mahasiswa: 1.
Manfaat yang diperoleh
1
setelah mengikuti PPKT. 2.
Persiapan ketika akan
2
mulai mengajar 3.
Media dan teknik
3
pengajaran 4.
Kegiatan pengabdian
4
disekolah 5.
Intensitas bimbingan
Kesiapan
Diajukan untuk Mahasiswa:
Menjadi
1.
Guru
Alasan masuk FITK UIN
5
1
Jakarta 2.
Dorongan menjadi guru
2, 3
3.
Persiapan menjadi guru
4, 5
46
4. Dokumentasi Dokumentasi dimaksudkan sebagai cara untuk memperoleh data dengan jalan mengumpulkan catatan tertentu yang nyata, yang sudah tersedia sebagai sumber penelitian yang berkaitan dengan kegiatan PPKT terhadap kesiapan mahasiswa Pendidikan IPS UIN Jakarta menjadi guru. Adapun kisi-kisi instrumen dokumentasi sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Dokumentasi
No
Ket
Dokumen Ada
1.
Daftar nama mahasiswa P.IPS tahun 2014/2015 yang mengikuti PPKT
2.
Daftar nama sekolah tempat PPKT
3.
Form-form penilaian PPKT
4.
Form kegiatan PPKT
5.
Data nilai PPKT P.IPS 2014-2015
6.
Profil UIN Jakarta
7.
Profil Pendidikan IPS
Tidak
H. Teknik Analisis Keabsahan Data 1. Uji Vailiditas Validitas berasal dari kata validity, yang dapat diartikan tepat atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
47
melakukan fungsi ukurnya.12 Untuk memperoleh pengujian hipotesis yang valid dan obyektif diperlukan data yang memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment. Rumus adalah sebagai berikut:13
Rxy = rxy
N ( xy ) ( x y) [ N x 2 ( x 2 )] [ N y 2 ( y) 2 ]
Keterangan: rxy
= angka Indeks korelasi “r” Product Moment
N
= number of Cases
∑XY
= jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
∑X
= jumlah seluruh skor X
∑Y
= jumlah seluruh skor Y
Kriteria pengujiannya yaitu: a. Valid jika nilai rhitung > nilai rtabel pada derajat bebas (db) n-2 dengan taraf signifikansi 5%. b. Tidak valid jika nilai rhitung < nilai rtabel pada derajat bebas (db) n-2 dengan taraf signifikansi 5%. Penghitungan validitas angket pada penelitian ini, dilakukan dengan cara membagikan angket kepada mahasiswa/i sebagai sampel yang mewakili dalam menguji ketepatan instrumen atau angket dalam penelitian ini. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas bermakna: keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsistensi, jadi reliabilitas dapat diartikan sejauh mana
12
Ahmad Sofyan,dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet.1, h.105. 13 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajwali Pers, 2004), Cet. 14. h.206
48
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan konsisten”.
14
Pengujian
reliabilitas dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu. Jadi jika sebuah pertanyaan tidak valid, maka pertanyaan tersebut tidak dapat dilanjukan untuk diuji validitas. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah valid kemudian baru secara bersama diukur reliabilitasnya. Maka butir-butir pertanyaan
yang
dikatakan
valid
dianalisis
reliabilitasnya
dengan
menggunakan rumus Alpha croanbach. Untuk mengetahui reliabilitas caranya adalah dengan membandingkan nilai
dengan nilai alpha.
Dengan ketentuan bila r alpha > r tabel, maka alat peneliti reliable. Perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan tehnik Alpha croanbach, yaitu:15 = [
][
]
Keterangan = varians skor butir = varians skor total = jumlah butir pertanyaan = koefisien reliabilitas instrumen Untuk memberikan interpretasi terhadap koefisian atau hasil perhitungan
, maka dapat diinterpretasikan dengan tabel pedoman.
Berikut ini adalah tabel kreteria reabilitas item: Tabel 3.7 Indeks Reliabiilitas Item Indeks Reliabilitas Soal 0,80 – 1,00 0,60 – 0,80 0,40 – 0,60 0,20 – 0,40 0,00 – 0,20
14
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Ahmad Sofyan,dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA berbasis Kompetensi,...h.105. Ahmad Sofyan,dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA berbasis Kompetensi,...h.108.
15
49
3. Uji Prasyarat Analisis Data Dalam penelitian ini pengujian prasarat analisis yang digunakan penulis adalah uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Liliefors. Langkah-langkah uji Liliefors adalah sebagai berikut: 1) Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar. 2) Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus: ̅
Keterangan: Zi = skor baku Xi = skor data ̅ = mean/rata-rata S = simpangan baku/standar deviasi 3) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Zi sebutkan dengan F (Zi) dengan aturan jika Zi > 0, maka F (Zi) 0,5 + nilai tabel, jika Zi < 0, maka F(Zi) 0,5 – nilai tabel. 4) Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, Z3,…Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Zi), maka:
( )
5) Hitung selisih nilai F (Zi) – S (Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya. 6) Ambil nilai terbesar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini dinamakan Lo.
50
7) Memberi interpretasi Lo dengan membandingkan Lt. Lt adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors. 8) Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat. Apabila Lo < Lt, maka sampel berasal dari distribusi normal.
b. Uji Homogenitas Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas diperoleh dengan melakukan uji Fisher. Teknik yang digunakan untuk uji homogenitas pada penelitian ini adalah uji Fisher, dengan rumus:
Dengan ( (
) )
Kriteria pengujian: 1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. 2) Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah: 1) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk: H0: H0: 2) Membagi data menjadi dua kelompok. 3) Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok. 4) Menentukan Fhitung dengan rumus:
51
5) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk: a) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. b) Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. 6) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil), dengan rumus: dk1 = k-1 dk2 = n-k 7) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
I. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data adalah langkah-langkah yang di tempuh oleh penulis untuk memperoleh hasil akhir dalam peneltian. Adapun langkahlangkah yang akan penulis tempuh dalam analisa ini adalah: 1. Editing Editing yaitu memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh responden. Tujuannya untuk merapikan data agar bersih dan rapi sehingga dapat mengadakan pengolahan lebih lanjut. 2. Skoring Skoring yaitu pemberian skor terhadap butir pertanyaan yang terdapat dalam angket. Untuk menentukan skoring, semua pernyataan angket akan ditabulasi dengan skor nilai setiap itemnya, dengan cara jawaban dengan huruf akan diubah menjadi angka, yaitu sebagai berikut: Tabel 3.8 Skor Alternatif Jawaban Responden Pilihan Jawaban Skor Pernyataan
52
Sangat Setuju
Positif 4
Setuju
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
3. Tabulating Tabulating merupakan pengolahan data dengan memindahkan jawaban yang terdapat dalam angket kedalam tabulasi. Kemudian data diolah sehingga hasil angket dinyatakan sah, maka selanjutnya melakukan analisis data dengan analisa kuantitatif. Analisa yang sebelumnya telah ditentukan persentasenya dengan menggunakan distribusi frekuensi. P= F x 100 % N Keterangan : P : Angka persentase N
: Number of Cases
F
: Frekuensi jawaban. Dari hasil persentase ini, penulis memasukan ke dalam tabel dan
kemudian dianalisa dan diinterpretasikan. Analisa data sebagai hasil penelitian, penulis lakukan dengan pemberian tafsiran, interpretasi terhadap angka-angka hasil persentasi yang terdapat dalam tabel. J. Teknik Analisis Data Teknik
yang
digunakan
dalam
analisis
data
adalah
dengan
menggunakan statistik deskriptif sebagai berikut: 1. Statistik Deskriptif a. Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi 1) Jumlah kelas interval ditetapkan dengan rumus K = 1 + 3,3 log n, K = jumlah kelas interval, n = jumlah data observasi, dan log = logaritma. 2) Rentang data (R) adalah data terbesar dikurang data terkecil.
53
3) Panjang kelas dihitung dari nilai rentang data (R) dibagi jumlah kelas (K). 4) Kelas interval disusun mulai dari data terkecil, dan kelas intervalnya sampai data yang ditambah dengan nilai panjang kelas. 5) Frekuensi kelas interval ditetapkan dari banyaknya data yang masuk kelas interval masing-masing. 6) Penetapan Mean, Median, Modus, Standar deviasi dan varians sedangkan mean nilai rata-rata kelompok dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan : = Mean untuk data bergolong f
= Jumlah data/sampel
Xi
= rata-rata batas bawah dan batas pada setiap interval data Median adalah nilai tengah dari kelompok data yang disusun dari
urutan terkecil. Perhitungan median dapat ditetapkan dengan rumus:
(
)
Keterangan : Me
= Median
Bb
= Batas bawah, dimana median terletak
P
= Panjang Kelas
n
= Banyak data / jumlah sampel
F
= Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
fme
= Frekuensi kelas median
54
Modus adalah nilai data yang sering muncul dalam kelompok. Nilai ini dapat ditetapkan dari data distribusi frekuensi delas dengan rumus : (
MO
)
Keterangan : Mo
= Modus
Bb
= Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
P
= Panjang kelas interval dengan frekuensi terbanyak = Frekuensi pada kelas interval terbanyak dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya = Frekuensi pada kelas interval terbanyak dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya.
2. Uji Hipotesis Penelitian a. Koefisien Korelasi Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y maka digunakan teknik korelasi. Teknik korelasi dalam penelitian ini, menggunakan korelasi product moment, yang dilakukan melalui tahap: a. Mencari koefisien korelasi dengan rumus : ( √( Keterangan
(
) )
)( (
) (
) )
:
r xy
: Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
N
: Number of Cases (Jumlah data)
XY
: Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y
X
: Jumlah seluruh skor X
55
: Jumlah seluruh skor Y.16
Y
b. Memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi “r” product moment (rxy), yaitu dengan mencocokan hasil perhitungan dengan anka indeks korelasi “r” product moment seperti dibawah ini: Tabel 3.9 Tabel Interpretasi Perhitungan Korelasi17 Besarnya “r” Interpretasi 0,00 - 0,20
0,20 - 0,40 0,40 - 0,70 0,70 - 0,90 0,90 - 1,00
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y). Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup. Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi. Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.
c. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dengan tabel nilai “r” product moment. Dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau degress of reedom (df) dengan rumus sebagai berikut : Df = N- nr Keterangan : Df
: degress of freedom
nr
: banyaknya variabel yang dikorelasikan. Dengan diperolehnya df maka dapat dicari besarnya “r”
yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment taraf signifikan 5% maupun 1%. Jika rhitung sama dengan atau lebih besar 16 17
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan,...h.206. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan,... h.193.
56
daripada rtabel maka H1 disetujui atau terbukti kebenarannya. Jika sebaliknya
maka
H1
tidak
disetujui
atau
tidak
terbukti
kebenarannya. Selanjutnya Untuk mencari konstribusi variabel X terdapat variabel Y penulis menggunakan rumus sebagai berikut: KD= r2 x 100% Keterangan : KD
: Koefisien Determination
r2
: Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel
b. Uji Keberatian Koefisien Korelasi (Uji-t) Setelah diketahui nilai koefisien korelasi, maka tahap selanjutnya adalah uji-t. Uji-t digunakan untuk melihat keberatian hubungan antara variabel X dengan variabel Y, maka perlu diuji dengan menggunakan rumusthitung: √ √
Keterangan : thitung : nilai thitung r : koefisien korelasi hasil thitung n : jumlah responden18 Kriteria Pengujian : H0 diterima, jika thitung lebih kecil daripada
ttabel, maka
koefisien korelasi tidak signifikan, sebaliknya H0 ditolak, jika thitung lebih besar ttabel, maka koefisien korelasi signifikan.
K. Hipotesis Statistik Ho =
=0
H1 =
>0
Keterangan:
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,...h.194.
57
= Kontribusi variabel X pada variabel Y = Pelaksanaan PPKT Y
= Kesiapan Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Jakarta Menjadi Guru
59
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1. Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdiri berdasarkan keinginan umat Islam untuk membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan yang dapat menjadikan mahasiswa/i nya menjadi penerus umat yang dapat dihandalkan dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengikuti perubahan zaman. Sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi, dalam berdiri dan berkembang UIN Syarif Hidayatullah tidak terlepas dari sejarah perkembangan perguruan tinggi Islam di Indonesia yang dapat menjawab pendidikan Islam secara modern. Sebelum namanya berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seperti sekarang, pada tanggal 1 Juni 1957 namanya masih Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA). Tujuan pendirian ADIA ini adalah untuk mempersiapkan para pegawai negeri untuk mendapatkan ijazah pendidikan akademi dan semi akademi supaya menjadi pendidik yang ahli pada agama pada sekolah menengah umum, sekolah kejuruan maupun sekolah agama. Kemudian pada tanggal 24 Agustus 1960 ADIA bergabung dengan PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri) yang berada di Yogyakarta menjadi IAIN al Jamiah al Hukumiyah. Setelah itu ADIA menjadi IAIN cabang Jakarta yang hanya memiliki 2 fakultas yaitu fakultas Tarbiyah
dan Fakultas Adab. setelah dibukanya Fakultas
Ushuluddin, kemudian IAIN cabang Jakarta berdiri sendiri menjadi IAIN al jamiah al Hukumiyah Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 25 Februari 1963. Pada tanggal 20 Mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah telah resmi menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 2002 ini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki 9 fakultas, diantaranya: Fakultas Ilmu
59
60
Tarbiyah
dan Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas
Ushuludin dan Filsafat, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Sains dan Teknologi. Nama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini dipilih dari salah satu Walisongo yakni Sunan Gunung Jati yang telah memiliki banyak peranan besar dalam perkembangan Islam di Sunda Kelapa (Jakarta). Sunan Gunung Jati lahir di Arab pada tahun 1448 M dan wafat di Cirebon pada tahun 1568 M.1
2. Profil Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) merupakan salah satu fakultas tertua yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada saat didirikan fakultas ini baru memiliki tiga jurusan, yakni diantaranya Jurusan Pendidikan Guru Agama, Jurusan Pendidikan Guru Bahasa Arab, dan Jurusan Khusus (Imam Tentara). Kemudian pada tanggal 20 Mei 2002 saat IAIN Syarif Hidayatullah berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan telah memiliki
perkembangan pada jurusan dan progam studinya, FITK telah memiliki delapan jurusan, diantaranya yaitu Jurusan Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Jurusan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan IPA (memiliki 3 program studi: Program Studi Pendidikan Biologi, Program Studi Pendidikan Fisika, dan Program Studi Pendidikan Kimia), Jurusan Kependidikan Islam (memiliki 2 program studi: Program Studi Manajemen Pendidikan dan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah), Jurusan Pendidikan IPS, dan Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia.2
1
Tim Penyusun, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2011-2012, (UIN Jakarta Press: Jakarta, 2011), h.6-13 2 Ibid., h.60.
61
3. Profil Jurusan Pendidikan IPS Secara
historis,
Universitas
Islam
Negeri
(UIN)
Syarif
Hidayatullah Jakarta muncul berdasarkan pemikiran dan keinginan umat Islam yang sebagai mayoritas bangsa Indonesia, tujuannya untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan melahirkan penerus pemimpin Islam guna untuk perjuangan dan pembangunan bangsa Indonesia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) merupakan salah satu fakultas tertua yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, oleh karena itu sejak awal pendirian sampai sekarang fakultas telah membuka berbagai jurusan, dan salah satu jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, yang telah berdiri sejak tahun 1980. Pada saat itu Jurusan Pendidikan IPS masuk ke dalam kelompok Jurusan Tadris, yang secara umum terdiri dari beberapa bidang, diantaranya yaitu bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial ini dulu pernah mengalami stagnasi penerimaan mahasiswa, hingga kemudian diaktifkan kembali pada tahun 2001 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama RI, Nomor E/47A/2001. Pengaktifan kembali Program Studi Pendidikan IPS ini berdasarkan pemikiran dan kenyataan yang telah terjadi kurangnya guru IPS di suatu sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Maka Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memutuskan untuk menerima kembali mahasiswa baru berdasarkan adanya Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama RI, Nomor E/47A/2001 tentang Penyelenggaraan Program Studi Pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
62
Kemudian pada tanggal 12 sampai 14 Maret 2008 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di akreditasi, dan hasil akreditasi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor : 001/BAN-PT/Ak-XI/SI/IV/2008 tentang Status, Peringkat dan Hasil Akreditasi Program Sarjana di Perguruan Tinggi memperoleh Hasil Nilai 336 (Peringkat B). Kemudian pada tanggal 19 Juli 2014 Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Jakarta kembali diakreditasi. Hasil akreditasi Jurusan Pendidikan IPS sesuai dengan keputusan badan akreditasi nasional perguruan tinggi negeri (BAN-PT) Nomor: 21/SK/BAN-PT/Akred/VII/2014 tentang Nilai dan Peringkat Akreditasi Program Studi Pada Program Sarjana memperoleh hasil 367 (Peringkat A).3
4. Dasar Pemikiran diadakannya PPKT Sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta berkewajiban membekali pengalaman lapangan di bidang keguruan dan pengelolaan kependidikan bagi mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri menjadi guru yang profesional di bidangnya. Pengalaman lapangan ini merupakan aplikasi dari teori-teori (ilmu-ilmu) yang sudah dipelajari di kampus. Selama ini pengalaman tersebut diberikan dalam sebuah mata kuliah Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) yang dimanifestasikan dalam praktik mengajar di sekolah atau madrasah (real teaching) dan praktik pengadministrasian kependidikan. Sebelum mengambil mata kuliah ini mahasiswa harus menyelesaikan mata kuliah PPL I (micro teaching) dan lulus dengan nilai minimal 70 (B). 3
2015).
Http://Pips.Fitk.Uinjkt.Ac.Id/Index.Php/Profil.Html (Diakses Pada Tanggal 26 Agustus
63
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 42, bahwa setiap pendidik dituntut untuk memiliki kualifikasi dan sertifikasi yang dipersyaratkan sesuai dengan kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, setiap pendidik tersebut harus memiliki beberapa kompetensi yang terkait dengan teori dan praktik pembelajaran.4 Lebih lanjut, dalam Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 8 dinyatakan bahwa sejumlah kompetensi dan sertifikasi tersebut diperoleh dengan melewati proses pendidikan profesi. Untuk itu dalam setiap pendidikan calon guru, termasuk pada LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perlu diselenggarakan praktik profesi keguruan yang dikemas dalam bentuk kegiatan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) untuk mengantisipasi dan mempersiapkan para calon guru agar menjadi guru yang mempunyai keutuhan kompetensi. Kenyataan menunjukan bahwa guru atau calon guru memiliki peran yang dominan dalam pembelajaran. Untuk itu, perlu diusahakan terwujudnya guru dan calon guru, sebagai the man behind the gun, yang berkualitas baik dalam bidang penguasaan bidang ilmu, pemahaman peserta didik, metode pembelajaran, maupun sikap dan kepribadian yang luhur. Dalam rangka peningkatan diri, seorang mahasiswa praktikan harus menyadari, mengevaluasi diri dan memiliki hasrat untuk berubah menjadi lebih baik. Untuk ini, Sumarno Sudarsono menyatakan bahwa 4 steps To Wishdom, yang disusun Anthony de Mello, terdiri atas : (1) mengenali perasaan negatif yang ada pada diri sendiri, (2) Jangan anggap itu sebagai suatu kenyataan, (3) Jangan samakan diri dengan perasaan itu, dan (4) jangan menginginkan orang lain berubah sebelum diri sendiri berubah, sungguh hal ini sangat relevan untuk 4
Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2014), h.1-4.
64
direalisasikan bagi para praktikan yang sedang pada tahap perubahan diri. Sungguhpun demikian, kesadaran dan komitmen dari setiap unsur terkait serta kemauan untuk mencapai keberhasilan yang optimal diperlukan kiatkiat, teknik, dan strategi khusus. Model kemasan PPKT yang dikembangkan oleh FITK UIN Jakarta adalah
kegiatan
kurikuler
yang
memadukan
(bukan
sekedar
menggabungkan) antara kegiatan KKN dan PPL II baik dari segi pengelolaan, Waktu, Program, Pendanaan, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), maupun masyarakat sasaran (masyarakat madrasah atau sekolah). Pada umumnya kegiatan PPL lebih banyak ditekankan pada peningkatan keterampilan pembelajaran dan pengelolaan administrasi dan kegiatan ekstrakurikuler madrasah atau sekolah. Padahal untuk menjadi guru yang profesional tidak cukup hanya dengan bekal kedua hal tersebut. Banyak kompetensi lainnya yang perlu dikuasai, sehingga tuntutan 4 kompetensi keguruan sebagaimana dipersyaratkan baik dalam Undang-Undang Guru dan Dosen maupun Standar Nasional Pendidikan (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor :19 Tahun 2005) dapat terpenuhi. Untuk itu, PPKT sebagai salah satu bentuk pengembangan PPL II, dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.5
B. Perhitungan Uji Coba Instrumen 1.
Uji Validitas Perhitungan validitas dibantu dengan menggunakan program Microsoft Excel. Setelah diperoleh rhitung kemudian dikonsultasikan dengan rtabel, product moment dengan taraf ɑ=5%, jika rhitung ≥ rtabel, maka soal tersebut dikatakan valid. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian PPKT terhadap kesiapan mahasiswa Pendidikan IPS menjadi guru sebanyak 37 butir soal yang diperoleh 25 butir soal valid yaitu nomor 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 28, 5
Ibid., h.1-4.
65
30, 32, 33, 35, 36. Hal ini dibuktikan dengan perolehan rhitung masingmasing soal ≥ rtabel 0,388 sedangkan terdapat 12 butir soal dinyatakan tidak valid yaitu nomor 2, 4, 6, 12, 15, 17, 22, 23, 29, 31, 34 dan 37 soal tersebut didrop. Hal ini dibuktikan dengan perolehan rhitung masing-masing soal ≤ rtabel 0,388
2.
Uji Reliabiltas Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan Microsoft Excel untuk perhitungan uji reliabilitas. Kriterianya adalah jika harga Alpha sama dengan atau lebih besar 0,6 berarti reliabel, sebaliknya jika harga Alpha lebih kecil dari 0,6 berarti tidak reliabel. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa instrumen kegiatan PPKT menunjukkan koefisien Alpha sebesar 0,814 ≥ 0,6 yang artinya, data tersebut termasuk dalam kategori kuat maka dapat dikatakan reliabel. Dan hasil analisis data instrumen kesiapan menjadi guru menunjukkan koefisien Alpha sebesar 0,822 ≥ 0,6 yang artinya, data tersebut termasuk dalam kategori kuat maka dapat dikatakan reliabel.
3.
Hasil Uji Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas. Berikut adalah hasil uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian ini : a.
Uji Normalitas Dalam penelitian
ini, uji normalitas didapat dengan
menggunakan uji Liliefors terhadap dua buah data yaitu data variabel x dan data variabel Y. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan data berdistribusi normal bila memenuhi kriteria L pada taraf signifikansi 0,05.
hitung
< L
tabel
diukur
66
Hasil uji normalitas pada kedua variabel penelitian X dan Y dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Variabel X dan Y Data Statistik
Variabel X
Variabel Y
N Mean S L hitung L tabel Kesimpulan
52
52
0,06354 0,19 Normal
0,02386 0,19 Normal
Dari tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa data Variabel X dan Y berdistribusi normal karena memenuhi kriteria L hitung < L tabel. b. Uji Homogenitas Setelah
kedua
kelompok
data
penelitian
dinyatakan
berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok data memiliki varian yang homogen atau tidak. Dalam penelitian ini, uji homogenitas terhadap kedua data dilakukan dengan menggunakan Uji Fisher atau disebut juga Uji F. Kedua kelompok dinyatakan homogen apabila F hitung < F tabel. Perhitungan secara lengkap untuk uji homogenitas kedua kelompok dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil pengujian homogenitas pada kelompok variabel X dan varibel Y.
67
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas DATA n (banyaknya data) F hitung F tabel Kesimpulan
Variabel X 52 12,28
Variabel Y 52 18,79
2,48 Homogen
2,48 Homogen
Berdasarkan tabel 4.2, Nilai F
hitung
variabel X dan Y yang
didapat adalah 1,153 dan sesuai dengan kriteria F hitung < F taraf signifikansi 5%,. Maka
tabel,
pada
dapat disimpulkan kedua kelompok
tersebut berasal dari populasi yang homogen.
C. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Observasi Kegiatan PPKT tahun akademik 2014/2015 berlangsung selama 4 bulan, yaitu dihitung kurang lebih 16 kali pertemuan pengajaran. Dalam pelaksanaannya, PPKT dimulai dari tahap pengenalan atau orientasi pembekalan PPKT yang dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa FITK, dan khususnya mahasiswa Pendidikan IPS yang menjadi sumber utama dalam penelitian ini. Dalam kegiatan orientasi pembekalan PPKT ini, para mahasiswa selaku praktikan mendapatkan arahan langsung dari panitia Lab.FITK UIN Jakarta selaku panitia teknis pelaksanaan PPKT. Dalam arahan itu, mahasiswa diberikan pembekalan atau pengenalan mengenai PPKT, petunjuk-petunjuk pengisian form, tata tertib pelaksanaan PPKT, serta pengalaman-pengalaman PPKT sebelumnya. Dari kegiatan orientasi tersebut mahasiswa diharapkan lebih siap ketika terjun ke sekolah sebagai mahasiswa praktikan. Selain kegiatan orientasi yang diberikan Lab.FITK
68
UIN, mahasiswa praktikan juga diberi kesempatan untuk orientasi di sekolah tempat berlangsungnya kegiatan PPKT. Para mahasiswa selaku praktikan PPKT melakukan proses pengenalan, pengkodisian, dan adaptasi ke berbagai elemen sekolah yang ada. Kegiatan ini berlangsung selama satu minggu penuh. Hal yang di amati dari kegiatan orientasi di sekolah diantaranya mahasiswa praktikan mencari informasi tentang peraturan sekolah atau tata tertib sekolah, sistem atau tata kelola sekolah, struktur kepengurusan sekolah juga sarana dan prasarana sekolah mulai dari ruang kelas, ruang guru dan staf, perpustakaan, Laboratorium, ruang ekstrakulikuler, mushola hinggga kantin. Selain itu para mahasiwa praktikan melakukan perkenalan dengan staf dewan guru serta para staf. Dan yang tidak kalah penting, sebelum ditugaskan untuk mengajar dikelas, mahasiswa praktikan terlebih dahulu mengamati kondisi kelas dan aktivitas kegiatan belajar mengajar siswa di dalam kelas yang dibimbing oleh guru pamong, tujuannya agar mahasiswa praktikan lebih siap dalam mengkodisikan dan lebih mengetahui karakter kelas. Dari kegiatan orientasi tersebut, sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena dengan adanya pengenalan atau pembekalan mahasiswa menjadi mengetahui gambaran secara umum tentang sekolah tempat praktik serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama PPKT. Selain itu, mahasiswa melakukan observasi atau pengamatan kondisi kelas dan juga asistensi, pelaksanan kegiatan asistensi ini meliputi kegiatan-kegiatan prapembelajaran maupun pada saat pembelajaran di dalam kelas yaitu mahasiswa mengajar di kelas dan didampingi guru pamong dan penyusunan RPP. Setelah melaksanakan asistensi mahasiswa diberikan kesempatan mengajar secara mandiri, dan guru pamong mulai mengurangi intensitasnya dalam melakukan pengamatan, dalam hal ini guru praktikan dituntut untuk mengajar secara mandiri, mulai dari proses pembukaan kelas, kegiatan inti, hingga penutupan dalam setiap tatap muka. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk lebih siap mengajar di kelas
69
dan untuk melatih praktikan agar bertanggung jawab penuh sebagai seorang guru. Adapun untuk lebih mengasah kemampuan atau keterampilan mahasiswa selain mengajar, yaitu dengan melaksanakan pengelolaan administrasi kependidikan misalnya dengan menjadi guru piket, merekap absen, mengawas ujian, dan administasi perpustakaan. Serta untuk mengasah kemampuan dan keterampilan sosial mahasiswa diwajibkan mengadakan
pengabdian
kependidikan
yang
meliputi
kegiatan
administrasi, turut serta acara sekolah dan membuat suatu proyek yang dipersembahkan untuk sekolah. Di akhir kegiatan PPKT, mahasiswa praktikan wajib membuat laporan PPKT dan laporan penelitian PPKT.
2. Hasil Wawancara Wawancara merupakan suatu data yang bertujuan untuk melengkapi data hasil angket. Dalam penelitian ini, wawancara yang dilakukan yaitu wawancara terhadap kepala lab,FITK dan mahasiswa Pendidikan IPS. a. Kepala Laboratorium FITK UIN Jakarta sebagai salah satu Lembaga Penghasil Tenaga
Kependidikan
(LPTK)
memiliki
peranan
dalam
melaksanakan proses pendidikan dan pelatihan kepada calon guru yang diharapkan siap dan mampu menjadi tenaga kependidikan yang berkompeten dan profesional. Proses pendidikan bagi calon guru memerlukan banyak hal, termasuk memberikan kesempatan kepada calon guru untuk mengajar secara langsung. Lab. FITK sebagai laboratorium lembaga LPTK yang mempunyai peran meluluskan calon guru mempunyai program untuk mempersiapkan para mahasiswanya terjun ke dunia pendidikan setelah lulus menjadi sarjana atau S.Pd. Salah satu program yang disiapkan FITK UIN Jakarta dalam menyiapkan calon guru yang berkompeten dan profesional adalah Pelaksanaan Praktik Profesi
70
Keguruan Terpadu (PPKT). Hal ini sebagaimana yang diungkapkan bapak Ahmad Royani, S.Ag., M.Hum, selaku ketua Lab.FITK UIN Jakarta: “Untuk mempersiapkan mahasiswa agar lebih siap ke dunia pendidikan setelah lulus nanti, Lab.FITK UIN Jakarta memberikan fasilitas praktik mengajar langsung ke sekolah yang diaplikasikan dalam Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) dengan mengajar langsung disekolah ini diharapkan dapat melatih dan mengembangkan kompentensikompetensi kguruan dan mengaplikasikan teori-teori yang telah didapat selama semester sebelumnya.”6 Begitu juga yang melatarbelakangi diadakan PPKT, yang merupakan salah satu program FITK, bapak Ahmad Royani menuturkan: “Latar belakang diadakan PPKT adalah dari tujuan LPTK sendiri, yaitu FITK UIN sebagai LPTK yang akan mencetak lulusan-lulusan calon guru yang kompeten dan profesional maka diharuskan memberikan pengalaman lapangan bagi mahasiswa untuk mengajar secara langsung di sekolah, penyelenggaraan pengajaran di sekolah ini diaplikasikan dalam bentuk kegiatan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), agar mahasiswa dapat mempersiapkan diri menjadi guru yang profesional di bidangnya dan memberikan bekal pengalaman (lapangan) melalui pengajaran terpadu.”7 Dengan demikian PPKT merupakan kegiatan akademik yang
dilakukan
mahasiswa
FITK
untuk
mengembangkan
kompetensi keguruan melalui kegiatan mengajar terpadu di sekolah (real teaching). PPKT yang merupakan salah satu program yang disiapkan dalam menyiapkan calon guru yang berkompeten dan profesional menjadi sangat penting peranannya bagi mahasiswa FITK, karena dengan PPKT mahasisswa mendapatkan pengalaman rill tentang tugas, guru mengajar, membimbing siswa dan tugas kependidikan lainnya. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan bapak Ahmad Royani, selaku ketua Lab.FITK UIN Jakarta: “PPKT ini sangat besar sekali manfaatnya bagi mahasiswa sebagai calon guru yaitu dapat menambah 6 7
Ahmad Royani. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir. Ahmad Royani. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir.
71
pengalaman mengajar langsung dilapangan, sebagai wahana dalam belajar untuk menjadi guru, dapat melatih keprofesionalan dalam mengajar dan sebagai bahan latihan untuk menghadapi situasi yang ada di lapangan yang sebebnarnya (kelas) serta mencoba menerapkan teori-teori yang didapat di bangku kuliah.”8 Selain manfaatnya yang besar untuk mahasiswa, PPKT ini memiliki
tujuan untuk membimbing para
mahasiswa
yang
profesional dengan tugas mengajar, mendidik, mahasiswa yang mampu dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan di lingkungan sekolah. Sebagaimana wawancara dengan bapak Ahmad Royani sebagai berikut: “Tujuan PPKT tentunya untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa bagaimana mengajar secara langsung di sekolah dan mengaplikasikan teori-teori yang sudah didapatkan di selama semester sebelumnya, tujuannya untuk melatih agar mahasiswa lebih siap dan mantap dalam mengajar dan menjalankan tugas-tugas pengelolaan kependidikan lainnya.”9 Bagi mahasiswa lembaga pendidikan guru, PPKT adalah muara dari seluruh program pendidikan yang dijalani oleh mahasiswa calon tenaga pendidik di lembaga pendidikan guru. Semua kegiatan baik yang diselenggarakan dalam bentuk kuliah, praktik maupun kegiatan mandiri, diarahkan bagi terbentuknya kemampuan mengajar, yang secara terjadwal dan sistematis dibina pembentukannya pada PPKT ini. PPKT yang dilaksanakan hendaknya dapat berjalan efektif dan menjadi salah satu cara yang tepat dalam menyesuaikan kualitas lulusan dengan permintaan tenaga kerja, khususnya sebagai calon tenaga pendidik agar sesuai dengan tuntutan jaman yang selalu menghendaki adanya perubahan. Semakin efektif pelaksanaan PPKT 8 9
Ahmad Royani. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir. Ahmad Royani. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir.
72
ini diharapkan akan semakin meningkatkan kesiapan mahasiswa untuk menjadi tenaga pendidik kelak. Menurut bapak Ahmad Royani, tentang PPKT yang baik sebagai berikut:” “PPKT berjalan dengan baik bisa dilihat itu jika mahasiswa mendapat pengalaman mengajar, kemudian memiliki kesiapan dalam mengajar, beberapa sekolah menerima mereka dalam mengajar, bahkan ada beberapa sekolah yang langsung menerima atau diangkat sebagai guru, selain itu bisa dilihat dari nilai PPKT juga, hanya nilai itu belum tentu karena setiap dosen memberikan kriteria penilaian yang berbeda-beda tapi yang jelas ketika mahasiswa itu 4 bulan di sekolah kemudian menjadi aktif, jika pihak sekolah mendapatkan banyak keuntungan, kemudian merasa senang dan terbantu.”10 Lebih lanjut bapak Ahmad Royani mengatakan: “Namun yang masih menjadi kendala atau hambatan dalam pelaksanaan PPKT dari pihak sekolah, ada sekolah yang tidak mau menerima atau keberatan, ada pula pihak sekolah yang menerapkan aturannya sendiri, tidak sesuai dengan peraturan yang telah disepakati.”11 b. Mahasiswa PPKT PPKT merupakan salah satu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa Tarbiyah
di UIN Jakarta agar
memperoleh pengalaman dalam kegiatan sebagai guru. Mahasiswa tersebut dibimbing untuk mendapatkan pelajaran yang ditempuh dalam waktu tertentu sebagai syarat untuk memenuhi suatu program. berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswi P.IPS, Soraya mengemukakan bahwa: “Pelaksanaan PPKT sangat penting bagi mahasiswa Tarbiyah , karena dengan PPKT atau praktek mengajar dapat menambah kemampuan belajar kita dalam mengajar dan memupuk kemampuan mengajar serta melatih kita untuk menghadapi situasi yang ada di lapangan sebelum kita menjadi seorang guru yang sebenarnya”12
10
Ahmad Royani. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir. Ahmad Royani. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir. 12 Soraya. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir. 11
73
Dalam kegiatan PPKT ada beberapa hal yang perlu di ikuti yakni yang pertama dilakukan adalah kegiatan pendahuluan (Kegiatan
orientasi
pembekalan
PPKT).
Dalam
kegiatan
pembekalan mahasisawa menerima pengarahan dari dekan FITK, Kepala Laboratorium FITK UIN Jakarta dan juga menerima pengarahan dari dosen pembimbing, kepala sekolah atau madrasah, dan guru pamong. Kegiatan orientasi pembekalan PPKT sangat penting sehingga kegiatan ini sangat disetujui mahasiswa, hal ini sesuai apa yang disampaikan saudari Rahmi Utami: “Kegiatan orientasi pembekalan PPKT sangat penting, karena di kegiatan tersebut, kita dikasih arahan tentang bagaimana nanti disekolah, tata cara pengisian form-form PPKT, kode etik, hingga tata tertib pelaksanaannya sehingga kita jadi lebih mengetahui apa yang dilakukan ketika disekolah dan lebi siap tentunya.”13 Dengan demikian terlihat bahwa kegiatan pembekalan sangat diperlukan oleh mahasiswa, selain memperoleh pengarahan tentang gambaran lingkungan sekolah atau madrasah tempat PPKT, kode etik dan tata tertib mahasiswa dalam pelaksanaan PPKT, dan mengetahui cara pengisian form-form penilaian. Selain orientasi, yang terpenting dalam kegiatan PPKT adalah praktik mengajar. Seorang pengajar sebelum mengajar di depan siswanya tentu mengadakan persiapan-persiapan. Begitu juga mahasiswa Tarbiyah yang akan melakukan praktek mengajar, sebab berhasil tidaknya dalam menyampaikan bahan pelajaran tergantung kepada siap tidaknya penyampian itu sendiri. terlebih lagi bagi calon guru yang belum pernah berdiri di hadapan murid. Sehubungan dengan persiapan mengajar, mahasiswa Tarbiyah P.IPS
UIN
yang
menduduki
sebagai
calon
guru
perlu
memperhatikan beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum
13
Rahmi. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir.
74
praktek mengajar. Sebagaimana hasil wawancara dengan Zusrini sebagai berikut: “beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum praktek mengajar diantaranya” - menyiapkan atau membuat RPP - memahami materi yang disampaikan - menyiapkan alat-alat bantu yang akan dipergunakan besok - menyiapkan tugas-tugas siswa”14 Dalam membangkitkan dorongan (motivasi) siswa, maka keprofesionalan dan kompetensi guru sangat besar pengaruhnya. Diantara strategi pengajaran yang digunakan tidak hanya satu macam metode saja, akan tetapi menggunakan berbagai macam metode seperti: ceramah, tanya jawab, penugasaan, diskusi, indeks card match, mix and match, number head together, role play, hingga group investigation. Alasan diterapkannya agar siswa mudah untuk memahami. siswa menjadi termotivasi sehingga tidak jenuh, dengan metode itu siswa bisa menerima materi secara maksimal serta siswa tersebut menjadi aktif. Seperti yang disampaikan saudari Indah: “Metode yang saya terapkan dalam mengajar bervariasi seperti metode diskusi, metode number head together, penugasaan, metode role play dsb dan dengan menggunakan metode pembelajaran sangat bermanfaat sekali membantu saya dalam mengajar sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dikelas”.15 Selain teknik dan metode yang bervariasi yang sangat penting yakni mempersiapkan mental untuk mengahadapi siswasiswi. karena tidak mudah bagi praktikan yang baru mengajar, tidak jarang para praktikan muncul rasa grogi, selain itu juga harus menjaga tindakan dan ucapan, karena terkadang ada siswa-siswi yang bertindak tidak sewajarnya, seperti ke toilet bergantian dalam setiap jam pelajaran. 14 15
Zusrini. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir. Indah. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir.
75
Selain mempersiapkan materi yang diajarkan, praktikan juga harus mempersiapkan keadaan dan kondisi kelas dengan baik. kesiapan siswa-siswi dalam menerima materi dalam hal ini para praktikan masih mengalami kendala, yakni para praktikan masih merasa kesulitan dalam menguasai kondisi kelas. Seperti yang disampaikan Rahmi: “Kendala yang saya alami di sekolah yakni belum begitu bisa menguasai kegaduhan anak, namun saya bisa menanganinya dengan memberikan nasihat kepada mereka dan memberikan hukuman dengan memberikan tugas.”16 Dari pemaparan di atas terbukti bahwa selain penguasaan materi, penguasaan kelas pun juga sangat penting. Tanpa penguasaan kelas, sebagus apapun materi yang disampaikan tidak ada gunanya, karena materi itu tidak akan tersampaikan dengan sempurna dan sesuai dengan harapan. Hal yang dapat dipergunakan untuk mengatasi kegaduhan di dalam kelas diantarnya materi harus disampaikan dengan lebih menarik disertai dengan berbagai metode, teknik dan media yang bervariasi dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Selain itu dalam evaluasi pembelajaran seorang guru dituntut untuk membuat media evaluasi yang bervariasi dan menarik. Selain praktek mengajar, para praktikan juga berperan serta dalam kegiatan yang didakan sekolah atau madrasah, kegiatan tersebut
sering
disebut
kegiatan
pengabdian.
Pengabdian
pendidikan dibedakan menjadi dua yakni pengabdian administrasi kependidikan dan pengabdian pendidikan. Setiap praktikan dianjurkan melakukan kedua kegiatan tersebut masing-masing wajib dilaksanakan oleh praktikan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan selama empat bulan. Adapun contoh jenis kegiatan yang pernah dilakukan oleh praktikan seperti yang disampaikan Rahmi: 16
Rahmi. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir.
76
“Kegiatan pengabdian kependidikan yang pernah saya lakukan di sekolah adalah training motivasi, cerdas cermat, seminar keputrian mengenai kanker serviks, bahaya rokok dan narkoba. Sedangkan kegiatan pengabdian administrasi kependidikan yang saya lakukan adalah menjadi guru piket, menjadi petugas perpustakaan, mengisi buku induk siswa”.17 Kegiatan pengabdian kependidikan di implementasikan dalam
bentuk
pengembangan
kompetensi
sosial
yakni
mengembangkan kemampuan praktikan sebagai bagian masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Tahap terakhir yang harus dilakukan praktikan yakni membuat laporan penelitian kependidikan. Penelitian kependidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam penelitian lapangan bagi mahasiswa. dalam penelitian kependidikan dosen pembimbing diberi tugas untuk memberikan bimbingan dan arahan berkenaan dengan kegiatan penelitian kependidikan.
3. Angket Angket diberikan kepada mahasiswa pendidikan IPS Program Studi Pendidikan IPS yang telah mengikuti Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) tahun akademik 2014/2015. Dari keseluruhan mahasiswa Pendidikan IPS yang telah mengikuti PPKT tahun akademik 2014/205 berjumlah 104 orang, diambil data sampel penelitiannya dengan perhitungan persentase 50% dari jumlah mahasiswa Pendidikan IPS yang mengikuti PPKT tahun akademik 2014/2015. Maka diperoleh 52 mahasiswa yang dijadikan responden diberikan sebuah angket penelitian yang terdiri dari 34 item pertanyaan yang harus dijawab oleh mahasisawa dengan memberi tanda (√). Data 17
Rahmi. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir.
77
yang dikumpulkan dari hasil angket yang disebarkan diolah dengan menggunakan rumus analisis statistik deskriptif dengan rumus: P=
N
x 100%
F
Maksud pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat memberikan arti dan penjelasan. untuk memudahkan menganalisa dari hasil penelitian tersebut, maka setiap item dibuatkan satu tabulasi sehingga dengan demikian lebih fokus penjelasannya. Berikut adalah hasil deskriptif mengenai kontribusi Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) dan kesiapan mahasiswa Pendidikan IPS UIN Jakarta menjadi guru Tahun Akademik 2014/2015 pertanyaan yang diberikan kepada 52 mahasiswa.
Tabel 4.3 Pihak Fakultas Memberikan Orientasi Pembekalan PPKT No Alternatif Jawaban F % 1 a. Sangat Setuju 22 42,3% b. Setuju 28 53,8% c. Tidak Setuju 2 3,8% d. Sangat Tidak Setuju 0 0% Jumlah 52 100% Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 22 responden atau 42,3% menyatakan sangat setuju. 28 responden atau 53,8% menyatakan setuju. 2 responden atau 3,8% menyatakan tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju dengan pihak fakultas memberikan orientasi pembekalan PPKT, hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 53,8%.
Tabel 4.4 Mendapatkan Sekolah Tempat PPKT Sesuai Dengan Keinginan Saya
78
No 3
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 19 27 5 1 52
% 36,54% 51,92% 9,62% 1,92% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 19 responden atau 36,54% menyatakan sangat setuju. 27 responden atau 51,92% menyatakan setuju. 5 responden atau 9,62% menyatakan tidak setuju. 1 responden atau 1,92% menyatakan tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa mereka mendapatkan sekolah tempat PPKT sesuai dengan keinginannya, hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 51,92%.
Tabel 4.5 Melaksanakan PPKT Dengan Sungguh-Sungguh No 5
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 17 31 4 0 52
% 32,7% 59,6% 7,7% 0% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 17 responden atau 32,7% menyatakan sangat setuju. 31 responden atau 59,6% menyatakan setuju. 4 responden atau 7,7% menyatakan tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa mereka melaksanakan PPKT dengan sungguh-sungguh. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 59,6%.
Tabel 4.6
79
Kegiatan PPKT Memberi Pengalaman Tentang Dunia Pendidikan. No Alternatif Jawaban F % 8 a. Sangat Setuju 11 21,2% b. Setuju 34 65,4% c. Tidak Setuju 5 9,6% d. Sangat Tidak Setuju 2 3,8% Jumlah 52 100% Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 11 responden atau 21,2% menyatakan sangat setuju. 34 responden atau 65,4% menyatakan setuju. 5 responden atau 9,6% menyatakan tidak setuju. 2 responden atau 3,8% menyatakan tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa kegiatan PPKT memberikan pengalaman tentang dunia pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 65,4%.
Tabel 4.7 Kegiatan PPKT Membuat Saya Siap Menjadi Tenaga Pengajar No Alternatif Jawaban F % 9 a. Sangat Setuju 10 19,2% b. Setuju 28 53,8% c. Tidak Setuju 9 17,3% d. Sangat Tidak Setuju 5 9,6% Jumlah 52 100% Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 10 responden atau 19,2% menyatakan sangat setuju. 28 responden atau 53,8% menyatakan setuju. 9 responden atau 17,3% menyatakan tidak setuju. 5 responden atau 9,6% menyatakan tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju dengan bahwa kegiatan PPKT membuat dirinya lebih siap menjadi tenaga pengajar. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 53,8%.
80
Tabel 4.8 Kegiatan PPKT Membuat Saya Lebih Mahir Dalam Mengajar No Alternatif Jawaban F % 10 a. Sangat Setuju 9 17,3% b. Setuju 32 61,5% c. Tidak Setuju 7 13,5% d. Sangat Tidak Setuju 4 7,7% Jumlah 52 100% Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 9 responden atau 17,3% menyatakan sangat setuju. 32 responden atau 61,5% menyatakan setuju. 7 responden atau 13,5% menyatakan tidak setuju. 4 responden atau 7,7% menyatakan tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa kegiatan PPKT membuat mahasiswa P.IPS lebih mahir dalam mengajar. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 61,5%.
Tabel 4.9 Dosen Pembimbing Saya Memberikan Arahan Kepada Saya Saat PPKT No Alternatif Jawaban F % 11 a. Sangat Setuju 11 21,2% b. Setuju 28 53,8% c. Tidak Setuju 10 19,2% d. Sangat Tidak Setuju 3 5,8% Jumlah 52 100% Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 11 responden atau 21,2% menyatakan sangat setuju. 28 responden atau 53,8% menyatakan setuju. 10 responden atau 19,2% menyatakan tidak setuju. 3 responden atau 5,8% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa dosen pembimbing memberikan arahan saat PPKT. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 53,8%.
81
Tabel 4.10 Saya Membuat Laporan Di Akhir Kegiatan PPKT No 13
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 29 23 0 0 52
% 55,8% 44,2% 0% 0% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 29 responden atau 55,8% menyatakan sangat setuju. 23 responden atau 44,2% menyatakan setuju. 0 responden atau 0% menyatakan tidak setuju. 0 responden atau 0% menyatakan tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut sangat setuju dengan bahwa mereka membuat laporan di akhir kegiatan PPKT. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 55,8%.
Tabel 4.11 Sebelum KBM Dimulai, Saya Membuat RPP No 14
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 12 31 7 2 52
% 23,1% 59,6% 13,5% 3,8% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 12 responden atau 23,1% menyatakan sangat setuju. 31 responden atau 59,6% menyatakan setuju. 7 responden atau 13,5% menyatakan tidak setuju. 2 responden atau 3,8% menyatakan sangat tidak setuju, Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa sebelum KBM
82
dimulai, mereka membuat RPP. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 59,6%.
Tabel 4.12 Saya Dapat Mengetahui Masing-Masing Gaya Belajar Peserta Didik (Visual, Auditori, Kinestetik) No 16
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 8 19 19 6 52
% 15,4% 36,5% 36,5% 11,5% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 8 responden atau 15,4% menyatakan sangat setuju. 19 responden atau 36,5% menyatakan setuju. 19 responden atau 36,5% menyatakan tidak setuju. 6 responden atau 11,5% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju dan tidak setuju bahwa mereka dapat mengetahui masing-masing gaya belajar peserta didik (visual, auditori, kinestetik). Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 36,5%.
Tabel 4.13 Materi Yang Saya Ajarkan Sesuai Urutan Atau Struktur Keilmuan No 19
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 12 37 2 1 52
% 23.1% 71,2% 3,8% 1,9% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 12 responden atau 23.1% menyatakan sangat setuju. 37 responden
83
atau 71,2% menyatakan setuju. 2 responden atau 3,8% menyatakan tidak setuju . 1 responden atau 1,9% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa materi yang di ajarkan sesuai urutan atau struktur keilmuan. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 71,2%.
Tabel 4.14 Penggunakan Metode Pembelajaran Yang Aktif No 19
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 8 34 10 0 52
% 15,4% 65,4% 19,2% 0% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 8 responden atau 15,4% menyatakan sangat setuju. 34 responden atau 65,4% menyatakan setuju. 10 responden atau 19,2% menyatakan tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa dalam menyampaikan materi, mereka menggunakan metode pembelajaran yang aktif. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 65,4%.
Tabel 4.15 Penggunakan Media Pembelajaran Bervariatif No 20
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 8 32 9 3 52
% 15,3% 61,5% 17,3% 5,8% 100%
84
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 8 responden atau 15,3% menyatakan sangat setuju. 32 responden atau 61,5% menyatakan setuju. 9 responden atau 17,3% menyatakan tidak setuju. 3 responden atau 5,8% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa dalam menyampaikan materi, mereka menggunakan media pembelajaran bervariatif. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 61,5%.
Tabel 4.16 Saya Memberikan Kesimpulan di Akhir Pembelajaran No 35
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 13 28 4 4 52
% 25% 53,8% 7,7% 7,7% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 13 responden atau 25% menyatakan sangat setuju. 28 responden atau 53,8% menyatakan setuju. 4 responden atau 7,7% menyatakan tidak setuju. 4 responden atau 7,7% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa mereka memberikan kesimpulan di akhir pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 53,8%.
Tabel 4.17 Saya Memberikan Evaluasi, Berupa Tugas atau PR Yang Dikerjakan Dirumah No 36
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
F 12 27 9 4
% 23,1% 51,9% 17,3% 7,7%
85
Jumlah
52
100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 12 responden atau 23,1% menyatakan sangat setuju. 27 responden atau 51,9% menyatakan setuju. 9 responden atau 17,3% menyatakan tidak setuju. 4 responden atau 7,7% menyatakan tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut
setuju bahwa mereka
memberikan evaluasi, berupa tugas atau PR yang dikerjakan dirumah. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 51,9%.
Tabel 4.18 Setelah Lulus Dari FITK UIN Saya Siap Menjadi Guru No 21
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 7 36 6 3 52
% 13,5% 69,2% 9,6% 5,8% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 7 responden atau 13,5% menyatakan sangat setuju. 36 responden atau 69,2% menyatakan setuju. 6 responden atau 9,6% menyatakan tidak setuju. 3 responden atau 5,8% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa setelah lulus dari FITK UIN siap menjadi guru. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 69,2%.
Tabel 4.19 Saya Melaksanakan Aturan Yang Berlaku Di Sekolah No 24
Alternatif Jawaban a. Sangat Setuju b. Setuju
F 13 39
% 35% 75%
86
c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju Jumlah
0 0 52
0% 0% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 13 responden atau 35% menyatakan sangat setuju. 39 responden atau 75% menyatakan setuju. 0 responden atau 0% menyatakan tidak setuju. 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa mereka melaksanakan aturan yang berlaku di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 75%.
Tabel 4.20 Saya Memiliki Perilaku Yang Dapat Berpengaruh Positif Terhadap Peserta Didik No 25
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 10 40 2 0 52
% 19,2% 76,9% 3,8% 0% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 10 responden atau 19,2% menyatakan sangat setuju. 40 responden atau 76,9% menyatakan setuju. 2 responden atau 3,8% menyatakan tidak setuju. 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa mereka memiliki perilaku yang dapat berpengaruh positif terhadap peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 76,9%.
Tabel 4.21 Saya Senang Berinteraksi Dengan Siswa-Siswi No
Alternatif Jawaban
F
%
87
26
a. b. c. d.
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
9 42 1 0 52
17,3% 80,7% 1,9% 0% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 9 responden atau 17,3% menyatakan sangat setuju. 42 responden atau 80,7% menyatakan setuju. 1 responden atau 1,9% menyatakan tidak setuju. 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa mereka senang berinteraksi dengan siswa-siswi. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 80,7%.
Tabel 4.22 Saya bersikap ramah kepada warga sekolah No 27
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 17 35 2 0 52
% 32,7% 67,3% 0% 0% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 17 responden atau
32,7% menyatakan sangat setuju dengan
pernyataan angket “Saya bersikap ramah kepada warga sekolah”. 35 responden atau 67,3% menyatakan setuju dengan pernyataan angket “Saya bersikap ramah kepada warga sekolah”. 0 responden atau 0% menyatakan tidak setuju. 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa mereka bersikap ramah kepada warga sekolah. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 67,3%.
88
Tabel 4.23 Interaksi Antara Saya Dan Teman-Teman PPKT Baik No 28
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 16 34 2 0 52
% 30,7% 65,4% 3,8% 0% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 16 responden atau 30,7% menyatakan sangat setuju. 34 responden atau 65,4% menyatakan setuju. 2 responden atau 3,8% menyatakan tidak setuju. 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa interaksi antara teman-teman PPKT berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 65,4%.
Tabel 4.24 Saya Menguasai Materi Yang Diajarkan No 30
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 8 38 5 1 52
% 15,4% 73,1% 9,6% 1,9% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 8 responden atau 15,4% menyatakan sangat setuju. 38 responden atau 73,1% menyatakan setuju. 5 responden atau 9,6% menyatakan tidak setuju. 1 responden atau 1,9% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju bahwa mereka menguasai materi yang diajarkan. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 73,1%.
89
Tabel 4.25 Ketika Saya Mengajar, Saya Dapat Menciptakan Suasana Yang Kondusif dan Menyenangkan No 32
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 6 20 23 3 52
% 11,5% 38,46% 44,23% 5,77% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 6 responden atau 11,5% menyatakan sangat setuju. 20 responden atau 38,46% menyatakan setuju. 23 responden atau 44,23% menyatakan tidak setuju. 3 responden atau 5,77% menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut tidak setuju bahwa mereka dapat menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan dalam mengajar. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 44,23%.
Tabel 4.26 Selama Proses KBM, Saya Mampu Mengalokasikan Waktu No 33
a. b. c. d.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
F 8 34 8 2 52
% 15,4% 65,4% 15,4% 3,8% 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari 52 Responden, bahwa 8 responden atau 15,4% menyatakan sangat setuju. 34 responden atau 65,4% menyatakan setuju. 8 responden atau 15,4% menyatakan tidak setuju. 2 responden atau 3,8% menyatakan sangat tidak setuju.
90
Dengan demikian, berdasarkan hasil presentase dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian mahasiswa tersebut setuju dapat mengalokasikan waktu selama KBM. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas sebesar 65,4%.
4. Studi Dokumentasi Pelaksanaan PPKT terdapat penilaian terhadap para praktikan sebagai salah satu bukti PPKT dilaksanakan dengan baik. Berikut ini beberapa form penilaian yang digunakan: a. Daftar nama mahasiswa P.IPS tahun 2014/2015 yang mengikuti PPKT b. Daftar nama sekolah tempat PPKT c. Form observasi di sekolah atau madrasah d. Form kegiatan PPKT, yang meliputi: form kegiatan pengabdian kependidikan dan form kegiatan administrasi kependidikan. e. Form-form penilaian PPKT, yang meliputi: form nilai praktik mengajar, form kompetensi kependidikan (guru pamong), form penilaian teman sebaya f. Data Nilai akhir PPKT g. Profil UIN Syarif Hidayatullah Jakarta h. Profil Jurusan Pendidikan IPS18
D. Analisis Data 1. Distribusi Frekuensi Data a. PPKT (Variabel X) Data PPKT diperoleh dari skor hasil pengolahan data angket yang telah diisi mahasiswa pendidikan IPS. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui data PPKT diperoleh dengan nilai tertinggi adalah 34, dan nilai terendah adalah 22. Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus K = 1 + 3,3 log 52 hasilnya adalah 7,7. Rentang data (34-22)= 12, sedangkan panjang kelas didapat dari rentang dibagi dengan jumlah (12/7=1,71) dibulatkan menjadi 2. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut. 18
Dokumentasi terlampir.
91
Tabel 4.27 Distribusi Frekuensi kegiatan PPKT Interval Frekuensi
22-23 24-25 26-27 28-29 30-31 32-33 34-35 Jumlah
(fi) 7 4 10 11 9 8 3 52
f(%)
Rata-rata data variabel PPKT
13,46 7,69 19,23 21,15 17,31 19,23 15,38 100
28,31
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa presentasi jumlah mahasiswa yang memiliki skor antara
22-23 sebesar 13,46%, yang
memiliki nilai antara 24-15 sebesar 7,69%, yang memiliki nilai antara 2627 sebesar 19,23%, yang memiliki 28-29 sebesar 21,15, %, yang memiliki nilai antara 30-31 sebesar 17,31%, yang memiliki nilai antara 32-33 sebesar 19,23% dan yang memiliki nilai antara 34-35 sebesar 15,38% Dari jumlah tersebut diperoleh rata-rata (mean) adalah 28,31, Median 28,4 dan modus 28,03. Data distribusi PPKT dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
PPKT 12 10 8 6 4 2 0 22-23
24-25
26-27
28-29
30-31
32-33
34-35
92
Gambar 4.1 Grafik pelaksanaan PPKT (Sumber: terlampir) b. Kesiapan Menjadi Guru (Variabel Y) Data tentang kesiapan menjadi guru diperoleh dengan dokumen yang berupa hasil angket. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui data interval dan kesiapan menjadi guru diperoleh dengan nilai tertinggi adalah 91 dan nilai terendah dengan 52. Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus K= 1 + 3,3 log 52, hasilnya adalah 7,7 dibulatkan menjadi 8. Rentang data (91-52) = 39 sedangkan panjang kelas didapat dari rentang dibagi dengan jumlah (39/8 = 4,87) dibulatkan menjadi 5. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.26 Distribusi Frekuensi variabel Kesiapan Mahasiswa P.IPS menjadi guru
e r d a s a
Interval Frekuensi f(%) Rata-Rata (fi) B 52-56 1 1,92 57-61 2 3,85 62-66 3 5,77 72,5 67-71 17 7,69 72-76 19 32,69 77-81 5 9,62 82-86 2 3,85 87-91 3 5,77 Jumlah 52 100 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase jumlah
mahasiswa yang memiliki nilai antara 52-56 sebesar 1,92%, yang memiliki nilai antara 57-61 sebesar 3,85%, yang memiliki nilai antara 6266 sebesar 5,77%, yang memiliki nilai antara 67-71 sebesar 7,69%, yang memiliki nilai antara 72-76 sebesar 32,69%, yang memiliki nilai antara 77-81 sebesar 9,62%, yang memiliki antara 82-86 sebesar 3,85%, dan yang memiliki antara 87-91 sebesar 5,77%.
93
Dari jumlah tersebut diperoleh rata-rata (mean) adalah 72,5, median adalah 72,3 dan modus 72,3 data distribusi frekuensi kesiapan menjadi guru dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
Gambar 4.2 Grafik data hasil angket Kesiapan Mahasiswa Pendidikan IPS menjadi Guru Kesiapan Mahasiswa Pendidikan IPS Menjadi Guru 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 52-56 57-61 62-66 67-71 72-76 77-81 82-86 87-91
(Sumber: terlampir)
2. Uji Hipotesis Penelitian a. Koefisien Korelasi Untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut, penulis menggunakan rumus product moment, maka perhitungannya sebagai berikut: Tabel 4.27 Perhitungan Angka Indeks Antara Variabel X (PPKT) dan Variabel Y(Kesiapan mahasiswa P.IPS menjadi guru) No.Responden
X
Y
X²
Y²
XY
1
34
58
1156
3364
1972
2
31
52
961
2704
1612
3
30
48
900
2304
1440
94
4
32
60
1024
3600
1920
5
23
44
529
1936
1012
6
30
53
900
2809
1590
7
23
47
529
2209
1081
8
29
45
841
2025
1305
9
27
46
729
2116
1242
10
34
63
1156
3969
2142
11
27
43
729
1849
1161
12
32
56
1024
3136
1792
13
26
49
676
2401
1274
14
33
52
1089
2704
1716
15
24
50
576
2500
1200
16
29
48
841
2304
1392
17
26
48
676
2304
1248
18
32
48
1024
2304
1536
19
28
47
784
2209
1316
20
23
46
529
2116
1058
21
32
50
1024
2500
1600
22
27
50
729
2500
1350
23
34
52
1156
2704
1768
24
28
53
784
2809
1484
25
33
50
1089
2500
1650
26
31
52
961
2704
1612
27
22
36
484
1296
792
28
28
47
784
2209
1316
29
28
50
784
2500
1400
30
27
41
729
1681
1107
31
29
46
841
2116
1334
32
33
59
1089
3481
1947
33
33
54
1089
2916
1782
34
27
44
729
1936
1188
35
26
49
676
2401
1274
36
31
42
961
1764
1302
37
30
46
900
2116
1380
38
30
47
900
2209
1410
39
31
46
961
2116
1426
40
28
44
784
1936
1232
41
24
51
576
2601
1224
42
25
42
625
1764
1050
43
23
47
529
2209
1081
44
26
46
676
2116
1196
95
45
31
50
961
2500
1550
46
28
55
784
3025
1540
47
25
44
625
1936
1100
48
29
47
841
2209
1363
49
23
41
529
1681
943
50
27
48
729
2304
1296
51
23
42
529
1764
966
52
28
50
784
2500
1400
1473
2524
42315
123866
72072
N
= 52
∑X
= 1473
∑Y
= 2524
∑XY = 72072 ∑X² = 42315 ∑Y² = 123866 rᵪᵧ
=
rᵪᵧ
=
rᵪy
=
rᵪᵧ
=
rᵪᵧ
=
rᵪᵧ
=
∑ √
∑
∑
∑
∑ ∑
∑
√ √ √ √
= 0,64 Dari hasil pehitungan didapat nilai
= 0,64 lebih besar dari
Product Moment pada N = 52 dan taraf signifikan 5% yaitu 0,388. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan koefisien Pearson Product Moment (PPM) yang sudah dilakukan. Selanjutnya, untuk mengetahui apakah
ada pengaruh/kontribusi kedua
variabel tersebut signifikan atau tidak, maka nilai rhitung dibandingkan
96
dengan rtabel. Sebelum membandingkannya terlebih dahulu dihitung derajat kebebasannya (degree of freedom) Df = N – nr = 52- 2 = 50. Dari df sebesar 50 maka diperoleh rtabel pada tara signifikansi 5% sebesar 0,388 Kriteria pengujian hipotesis adalah jika rhitung ≥ rtabel maka Ho yang ditolak, sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) diterima. Jika sebaliknya maka Ho yang diterima, sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) ditolak. Ternyata rhitung besarnya 0,64 adalah ≥ rtabel pada taraf signifikansi 5%, dengan demikian dapat diketahui, Hipotesis Nol (Ho) ditolak sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) diterima. Dari perhitungan ini berarti menunjukkan terdapat pengaruh/ kontribusi PPKT pada kesiapan mahasiswa P.IPS UIN Jakarta menjadi guru.
b. Koefisien determinasi (r²) Setelah melakukan uji hipotesis untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari variabel PPKT (X) dan Kesiapan mahasiswa P.IPS UIN Jakarta menjadi guru (Y) dicari koefisien determinasinya yang dinyatakan dalam
bentuk
persen,
maka
digunakan
rumus
“Coeficient
Of
Determination” atau koefisien penentu yang dalam hal ini digunakan untuk lebih memudahkan pemberian interprestasi angka indeks korelasi “r” product moment. Koefisien determinasi ini ditentukan dengan mengkuadartkan nilai koefisien korelasinya dan dikalikan dengan 100% untuk mendapatkan persentase sumbangannya. Berdasarkan hasil perhitungan adalah sebagai berikut : KD
= r² x 100% = 0,64² x 100% = 0,409 x 100% = 40,9% Dari perhitungan didapatkan determinasi (r²) dari PPKT (X) dan
Kesiapan mahasiswa P.IPS UIN Jakarta menjadi guru (Y) adalah sebesar 0,409 sehingga kontribusi variabel X terhadap Y sebesar 40,9%. Hal ini
97
menunjukkan bahwasanya variabel X (PPKT) telah memberikan kontribusi terhadap variabel Y (Kesiapan mahasiswa P.IPS menjadi guru) sebesar 40,9%. Adapun sisanya 59,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Faktor tersebut bisa disebabkan oleh faktor internal atau faktor eksternal mahasiswa.
c. Uji Keberartian dari Koefisien Korelasi (Uji-t) Untuk menentukan keberartian dari koefisien korelasi digunakan uji-t. Diperoleh harga thitung sebesar 5,89. dengan taraf nyata 0,05. Jika dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,696 pada taraf signifikansi 5% maka th
itung
lebih besar dari ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
kontribusi PPKT (X) dan Kesiapan mahasiswa P.IPS UIN Jakarta menjadi guru (Y). Berikut hasil perhitungan yang diperoleh: √ √ √ √
= 5,89 Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha dirterima. Artinya, terdapat kontribusi PPKT (X) pada Kesiapan mahasiswa P.IPS UIN Jakarta menjadi guru (Y).
D. Pembahasan Hasil Penelitian Kesiapan merupakan suatu kondisi awal yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam penelitian ini kesiapan yang dimaksud adalah kesiapan mahasiswa P.IPS menjadi guru yang dipengaruhi oleh Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT). Penelitian dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) terhadap kesiapan mahasiswa P.IPS UIN Jakarta menjadi guru. Berdasarkan
hasil
temuan
yang
dilakukan
secara
simultan
menggunakan uji-t, hasil analisis menghasilkan perhitungan thitung= 5,89 > ttabel sebesar 1,696 pada taraf signifikansi 5% maka thitung lebih besar dari ttabel.
98
Sedangkan hasil pengujian hipotesis yaitu sebesar 0,64 hal ini menunjukkan ada pengaruh/kontribusi variabel X pada variabel Y, pengaruh tersebut dalam kategori sedang pada rentang (0,40 – 0,70). Ternyata rhitung besarnya 0,64 adalah ≥ rtabel pada taraf signifikansi 5%. Dari perhitungan hasil koefisien determinan sebesar 0,49 hal ini menunjukkan bahwasanya variabel X (PPKT) telah memberikan kontribusi terhadap variabel Y (Kesiapan mahasiswa P.IPS menjadi guru) sebesar 40,9% dan menunjukkan bahwasanya 59,1% dari kesiapan mahasiswa P.IPS menjadi guru dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor tersebut bisa disebabkan oleh faktor internal atau faktor eksternal mahasiswa. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Kartini (1991) faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan seseorang menghadipi suatu pekerjaan adalah faktor-faktor dari dalam diri sendiri (intern) dan faktor-faktor dari luar diri sendiri (ekstern). Faktor-faktor dari dalam diri sendiri meliputi: kecerdasan, keterampilan dan kecakapan, bakat, kemampuan dan minat, motivasi, kesehatan, kebutuhan psikologis, kepribadian, cita-cita dan tujuan dalam bekerja, sedangkan faktor-faktor dari luar diri sendiri meliputi: lingkungan keluarga (rumah), lingkungan dunia kerja, rasa aman dalam pekerjaannya, kesempatan mendapatkan kemajuan, rekan sekerja, hubungan dengan pimpinan dan gaji. Dan dikuatkan dalam penelitian yang berjudul Analisis Kesiapan Mahasiswa Alumni Program Studi Pendidikan Matematika STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa Menjadi Guru Matematika, faktor-faktor kesiapan menjadi guru tersebut adalah (1) faktor kemampuan, (2) faktor citra diri, (3) faktor pendukung, (4) faktor akademik, (5) faktor bawaan, (6) faktor perilaku, serta (7) faktor cita-cita dan potensi diri.19 Temuan hasil wawancara dengan responden turut memperkuat bahwa PPKT memberikan kontribusi terhadap kesiapan mahasiswa P.IPS menjadi guru. Berikut ungkapan yang disampaikan mahasiswi P,IPS “Kegiatan PPKT memberikan pengalaman yaitu mengerti bagaimana mengajar di sekolah 19
Budi Irw ansyah, Analisis Kesiapan Mahasiswa Alumni Program Studi Pendidikan Matematika STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa Menjadi Guru Matematika, (Aceh: STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, 2013).
99
sehingga saya menjadi lebih siap menjadi guru.20 Wawancara dengan responden lain dilakukan, Saya kuliah di UIN Jakarta dan mengambil jurusan keguruan karena motivasi saya untuk menjadi guru, selain itu karena saya senag mengajar. Kegiatan PPKT menjadikan kemampuan saya meningkat. Persiapan yang saya lakukan terjun ke pendidikan khususnya untuk menjadi guru adalah menyiapkan dan mengasah keterampilan saya, misalnya dengan latihan mengajar di sekolah, privat, dan bimbel”21. Hasil pada penelitian ini menyatakan Ho ditolak dan Ha dirterima. Artinya, terdapat kontribusi PPKT (X) pada Kesiapan mahasiswa P.IPS UIN Jakarta menjadi guru (Y). Demikian pula tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi PPKT pada kesiapan mahasiswa P.IPS UIN Jakarta menjadi guru sudah terpenuhi.
20 21
Soraya. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir. Indah. Wawancara tanggal 10 Desember 2015, transkip wawancara terlampir.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Setelah penulis mengadakan analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) pada kesiapan mahasiswa Pendidikan IPS menjadi guru. Hal ini ditunjukan dari hasil uji r dimana rhitung = 0,64 > rtabel = 3,88 dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Dan diperoleh harga thitung 5,89 > ttabel 1,696 dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh atau kontribusi variabel X pada variabel Y, pengaruh tersebut dalam kategori sedang pada rentang (0,40 – 0,70). Sedangkan hasil analisis koefisien determinan yang digunakan untuk mengetahui kontribusi koefisien regresi dari variabel bebas terhadap variabel terikat diketahui sebesar 0,409 atau 40,9%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti terdapat kontribusi Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) pada kesiapan mahasiswa PIPS menjadi guru, yaitu sebesar 40,9%. Secara teoritis implikasi dari hasil penelitian tersebut, memberi gambaran bahwa Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) memberikan kontribusi yang positif terhadap kesiapan pendidikan IPS menjadi guru. Hal tersebut mendukung teori yang dikemukakan oleh Slameto (2003) yang menyatakan bahwa salah satu aspek yang dapat mempengaruhi kesiapan adalah keterampilan. Keterampilan tersebut didapatkan dari pengalaman yang telah dimiliki. Semakin banyak pengalaman mengajar semakin banyak pula keterampilan mengajar yang dikuasai dari pengalaman tersebut, maka seorang mahasiswa akan cenderung semakin siap untuk terjun menjadi guru. Terkait dengan penelitian ini, pengalaman di dapat dari diselenggarakannya kegiatan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT). Oleh karena itu, kegiatan PPKT
100
101
dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kesiapan mahasiswa PIPS menjadi guru, yakni mendapatkan pengalaman mengajar langsung dalam PPKT tersebut.
B. SARAN Berdasarkan implikasi teoretis dan praktis yang dikemukakan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa Pada pelaksanaan PPKT hendaknya mahasiswa lebih meningkatkan keterampilan mengajarnya seperti keterampilan menjelaskan, keterampilan menggunakan variasi pembelajaran dan sebagainya serta melatih keterampilan keguruan lain sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman secara optimal dan akan lebih siap untuk menjadi tenaga pendidik.Mahasiswa juga diharapkan lebih aktif untuk berkonsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing PPKT agar mendapatkan refleksi yang dapat digunakan untuk memperbaiki keterampilan mengajarnya. Selain itu, untuk meningkatkan kompetensi profesional mahasiswa yakni kemampuan penguasaan materi secara luas dan mendalam tentang bidang studi yang akan diajarkan, sebaiknya mahasiswa lebih serius dalam mengikuti perkuliahan dengan lebih memperhatikan penjelasan dosen dan lebih aktif untuk mencari referensi lain untuk mengembangkan pengetahuan yang telah dimilikinya.
2. Bagi Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Guru pamong dan dosen pembimbuing diharapkan memberikan bimbingan secara efektif serta melakukan evaluasi kepada mahasiswa PPKT agar dapat dijadikan pedoman bagi mahasiswa untuk perbaikan kemampuan mengajarnya. Selain itu guru pamong dan dosen pembimbing juga diharapkan memberikan masukan yang membangun mahasiswa PPKT untuk memperbaiki kemampuan mengajarnya. Dosen pembimbing juga diharapkan melakukan sinkronisasi materi yang ada di sekolah tempat latihan dengan apa yang diajarkan di kampus sehingga terdapat kesesuaian.
102
3. Bagi LPTK Sebagai lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan hendaknya dapat melakukan optimalisasi dari pelaksanaan sistem yang telah ada dalam kegiatan PPKT, karena PPKT merupakan standar kontribusi langsung dari masyarakat akan idealisme guru yang diharapkan. Bagi UPT PPKT dapat meningkatkan peran dan fungsinya guna menunjang keberhasilan kegiatan PPKT, sehingga melalui kegiatan PPKT yang dilakukan di LPTK akan dapat mencetak tenaga kependidikan yang kompeten dan profesional serta siap untuk menjadi tenaga pendidik atau guru. Selain itu, bagi program studi Pendidikan IPS diharapkan dapat melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan perkuliahan agar perkuliahan berjalan efektif sehingga dapat meningkatkan kompetensi profesional mahasiswa.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat meneruskan penelitian ini dengan meneliti lebih lanjut kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini. Dan penelitian ini hanya mengambil responden jurusan mahasiswa Pendidikan IPS dilingkup FITK saja, untuk peneliti selanjutnya sebaiknya dapat mengambil responden beberapa jurusan lainnya di FITK atau fakultas keguruan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA A M, Sardiman., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994, Cet.5. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2001. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, Cet.ke-13. Dalyono, M., Psikologi Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta,2005. Djamarah, Syaiful Bahri., Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Bandung: Rineka Cipta, 2010. Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006. Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2009, Cet. 6. Harsono dan M. Joko Susilo, Pemberontakan Guru Menuju Peningkatan Kualitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010. Irwansyah, Budi. Analisis Kesiapan Mahasiswa Alumni Program Studi Pendidikan Matematika STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa Menjadi Guru Matematika, Aceh: STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, 2013. J.P, Chaplin, J.P., Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan Dr. Kartini Kartono. Jakarta: Raja Grafmdo Persada,2002. Masitah, Dewi. Manfaat Kegiatan Latihan Mengajar PPLK II Bagi Mahasiswa Calon Guru PAI STAIN Ponorogo, Ponorogo: STAIN Ponorogo, 2007. Misbahuddin, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Maulana, Achmad, dkk. Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta; Absolut, cet.kedua 2004.
102
Mulyasa, Eka. Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006. Mulyasa, Eka. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008. Novitasari,
Fitria. Pengaruh Program Pengalaman Lapangan Terhadap
Kesiapan Mahasiswa Prodi Ekonomi FKIP UNS Menjadi Tenaga Pendidik, Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2013. R, Yudhawati., & Dany H. Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011. S, Nasution., Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2003. Saliman dan Sudarsono, Kamus Pendidikan,Pengajaran dan Umum, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1994, Cet.1. Sarono, Muhammad. Personal Branding Guru, Meningkatkan Kualitas dan Profesionalitas Guru, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, Cet.1. Shokhiyah, Umi. Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS FITK Syarif Hidayatullah Jakarta tentang Efektivitas Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), Jakarta: UIN Jakarta, 2011. Siregar, Syofian. Statistik Deskriptif untuk Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010. Slameto., Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajwali Pers, 2004, Cet. 14. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2012, Cet.ke-15. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan, 2007
103
Sofyan, Ahmad, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, Cet. 1. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Ed.3, Cet-2, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 2005. Tim Penyusun, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2011-2012. Ciputat: Biro Administrasi dan Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2013. Tim Penyusun, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidkan, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006. Umar, Husein. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, Cet. 11. Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen, Jakarta: Sinar Grafika, 2010. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2010. Internet: http://nasional.kompas.com/read/2011/01/05/banyak-guru-tak-sesuai-kompetensi nya, diakses pada 25 Oktober 2015. Suadi dalam http://www.neraca.co.id/, menyoal nasib 1,6jt juta-guru yang belum di sertifikasi, diakses pada 25 Oktober 2015. http://Pips.Fitk.Uinjkt.Ac.Id/Index.Php/Profil.Html, diakses pada 30 Oktober 2015
104
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN (Sebelum Validitas) I. Identitas Responden Nomor Responden : ..................... (diisi oleh peneliti) Nama : ..................... (boleh inisial) Semester : ........................................... II. Pertanyaan Berilah ceklis (√) pada salah satu jawaban sesuai dengan keadaan yang Saudara/Saudari alami! Keterangan SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS STS
: Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju
Pengalaman Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) No. Fasilitas PPKT 1. Pihak fakultas memberikan orientasi pembekalan PPKT 2. Saya mendapat buku panduan PPKT 3. Saya mendapatkan sekolah tempat PPKT sesuai dengan keinginan saya 4. Saya mengikuti pengarahan rutin melalui monev Kemampuan dan Keseriusan PPKT 5. Saya melaksanakan PPKT dengan sungguh-sungguh 6. Saya menomorsatukan PPKT daripada skripsi 7. Saya melaksanakan PPKT dengan baik Manfaat pelaksanaan PPKT 8. Kegiatan PPKT memberi saya pengalaman tentang dunia pendidikan. 9. Kegiatan PPKT membuat saya siap menjadi tenaga pengajar 10. Kegiatan PPKT membuat saya lebih mahir dalam mengajar Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPKT 11. Dosen pembimbing saya selalu memberikan arahan kepada saya saat PPKT 12. Dosen pembimbing sering supervisi ke tempat PPKT saya 13. Saya membuat laporan diakhir kegiatan PPKT
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
Kesiapan Mahasiswa P.IPS menjadi guru No. Kompetensi Pedagogik 133
14. Sebelum KBM dimulai, saya membuat RPP 15. Saya dapat melihat/merespon potensi siswa baik akademik maupun non akademik 16. Saya dapat mengetahui masing-masing gaya belajar peserta didik (visual, auditori, kinestetik) 17. Saya memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum belajar 18. Materi yang saya ajarkan sesuai urutan/struktur keilmuan 19. Setiap menyampaikan materi, saya menggunakan metode pembelajaran yang aktif. 20. Setiap menyampaikan materi, saya menggunakan media pembelajaran bervariatif Kompetensi Kepribadian 21. Setelah lulus dari FITK UIN saya siap menjadi guru 22. Saya merasa bangga menjadi guru 23. Saya selalu semangat datang ke sekolah tempat PPKT 24. Saya melaksanakan aturan yang berlaku di sekolah 25. Saya memiliki perilaku yang dapat berpengaruh positif terhadap peserta didik Kompetensi Sosial 26. Saya senang berinteraksi dengan siswa-siswi 27. Saya bersikap ramah kepada warga sekolah 28. Interaksi antara saya dan teman-teman PPKT baik 29. Saya membantu mengisi kegiatan ekstra kulikuler Kompetensi Profesional 30. Saya menguasai materi yang diajarkan 31. Saya mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari/isu kekinian 32. Ketika saya mengajar, saya dapat menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan 33. Selama proses KBM, saya mampu mengalokasikan waktu 34. Saya memberikan feedback (umpan balik) setelah saya selesai menyampaikan materi 35. Saya memberikan kesimpulan di akhir pembelajaran 36. Saya memberikan evaluasi, berupa tugas atau PR yang dikerjakan dirumah 37. Saya rutin melaksanakan ulangan harian
Lampiran 2
UJI VALIDITAS Variabel X (Kegiatan PPKT)
RESPONDEN
Anget Pertama Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
1
4
3
4
3
4
2
4
4
4
3
3
3
4
2
3
3
4
4
4
2
3
4
3
3
3
2
4
3
4
2
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
1
4
5
3
1
2
3
3
3
3
1
1
3
4
3
3
6
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
7
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
8
4
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
1
4
9
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
10
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
11
3
1
3
3
4
2
3
3
2
3
3
2
3
12
4
2
4
3
2
4
3
3
4
4
4
4
4
13
4
1
3
4
3
4
4
3
1
3
2
1
3
14
4
2
4
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
15
3
4
2
4
3
1
4
2
3
1
2
2
4
16
3
3
4
3
3
4
4
4
2
3
3
3
3
17
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
2
1
3
18
4
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
2
4
19
4
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
20
3
3
3
3
3
2
3
3
3
1
1
1
3
21
4
2
4
3
4
3
4
3
4
2
3
3
4
22
3
4
4
3
4
3
3
3
2
3
4
4
2
4
3
3
3
4
4
2
4
24
3
3
3
3
4
4
2
3
3
2
4
25
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
26
4
4
2
4
3
3
2 4 3 4 3
3
23
4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 4 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3
1
4
4
1
4
3
4
3
4
3
4
3
2
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
2
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
4
2
4
4
4
4
3
4
3
3
3
2
3
3
4
4
2
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
2
3
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
4
1
3
2
4
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3
2 3 1 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 1 2 2 3 4 3 2 3
3
3
3
3
2
1
3
1 3 1 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3
2 3 4 2 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 1 3 4 3 3 3 3 3 1
2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 1 2 2 3 4 3 2 2
3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4
50 51 52
jumlah Jumlah Data korelasi (r hitung) r tabel Kriteria
4 3 4
2 2 3
1
2
4
4
3
4
3
3
2
3
4
2
3
3
2
3
3
3
3
2 3
3 2 3
2 2 3
2 2 2
3 3 3
176
143
168
157
169
168
170
158
146
150
151
133
185
0,4570753
0,0268129
0,4283232
0,18302
0,4428518
0,1372229
0,4613922
0,505964
0,5034038
0,4276282
0,42533
0,3313229
0,4469006
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
Valid
Invalid
Valid
Invalid
Valid
Invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Valid
52
Lampiran 3
UJI VALIDITAS Variabel Y (Kesiapan Mahasiswa P.IPS menjadi Guru)
RESPONDEN
Anget Kedua Q14
Q15
Q16
Q17
Q18
Q19
Q20
Q21
Q22
Q23
Q24
Q25
Q26
1
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4 4
4 4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
6
4
3
2
3
4
3
3
2
4
4
4
3
3
7
3
3
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
8
3
4
2
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
9
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
10
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
11
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
12
4
4
4
3
3
3
4
4
2
4
3
3
3
13
3
4
2
3
4
3
3
1
3
3
3
4
3
14
2
4
3
3
4
3
2
3
4
3
4
3
4
15
3
3
2
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
16
3
3
3
2
3
2
3
2
4
3
3
3
4
17
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
18
4
4
3
2
3
3
1
3
4
4
3
3
3
19
3
3
1
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
20
3
3
3
3
3
3
4
1
3
3
3
3
3
21
3
2
2
4
4
2
3
3
3
4
3
3
3
22
3
2
3
3
3
3
3
3
24
2
2
3
4
4
25
3
4
4
3
2
26
3
4
3
3
3
3
4
3 4 3 4 4
4 3 4 3 4
3
2
2 2 3 2 4
3
4
3 3 3 4 1
4
23
2 2 4 3 4
27
2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3
2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4
2 2 3 2 2 3 3 2 3 1 2 3 2 1 3 3 2 1 2 2 3 2
2 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4
1 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3
2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3
2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 2 1 3 2 4 3 2 3
3 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
1 2 2 2 3 3 1 3 2 2 2 1 3 4 2 2 4 3 4 2 4 4
2 2 4 3 3 1 2 3 3 4 3 1 4 1 4 4 1 3 2 1 3 4
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
3 3 3
4 4 2
3 3 3 3
49 50 51 52
jumlah Jumlah Data korelasi (r hitung) r tabel Kriteria
1 3 2 3
2 4 3 3
1 3 2 4
4 4 3 3
3 3 3 3
3 3 3 4
2 3 1 3
1 3 3 3
2 3 2 2
3 4 3 2
4 3 3 3
3 3 3 3
3 4 3 3
157
173
131
163
164
154
147
150
149
161
169
164
165
0,4994488
0,3766528
0,4964672
0,308102
0,6624572
0,439136
0,4231025
0,4508549
0,3680617
0,2006263
0,4201513
0,4258209
0,4428863
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
Valid
Invalid
Valid
Invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Invalid
Valid
Valid
Valid
UJI VALIDITAS
Variabel Y (Kesiapan Mahasiswa P.IPS menjadi Guru)
RESPONDEN
Anget Kedua Q27
Q28
Q29
Q30
Q31
Q32
Q33
Q34
Q35
Q36
4
Q37 4
Jumlah 132
3 4
4
3
2
4 3
3
3 3
4 4
3 3
4 3
3
3
4
4 4
3 3
3
4
122
3
3
3
2
3
3
3
3
117
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
137
5
3
2
3
3
3
3
6
4
4
4
4
2
2
2
3
3
3
3
101
3
3
4
4
3
121
7
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
4
107
8
3
4
2
3
3
3
1
4
3
1
4
108
9
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
107
10
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
140
11
3
3
3
3
3
3
3
3
1
2
3
102
12
4
4
2
3
3
3
4
2
4
3
2
123
13
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
111
14
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
2
123
15
3
3
3
4
3
3
2
3
3
4
4
111
16
3
4
4
3
4
4
3
2
3
2
3
115
17
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
2
108
18
4
3
4
3
3
3
2
3
4
3
3
119
19
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
4
111
20
3
3
3
3
3
3
4
3
1
3
3
102
21
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
118
22
3
3
2
3
4
3
4
4
3
3
3
114
1
3
4
4
3
4
4
2
4
120
4
3
3
3
4
3
4
4
116
3
3
3
3
3
3
3
4
121
3
1 1 2 4
3
4
4
3
3
4
3
4
122
3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4
2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 1 4 3 3 3 1
1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 2
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2
2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3
2 2 3 2 3 4 2 1 2 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 4
3 4 3 1 3 3 4 3 4 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1
1 3 3 3 2 4 4 2 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 1 3 2 3
2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 1 2 4 2 1
87
23
4
4
24
3
3
25
3
4
26
4
27
3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
108 118 101 114 129 121 107 114 111 108 110 115 107 113 97 103 105 116 116 104 113 99 110 94
52
3
3
2
2
3
3
3
2
4
3
4
Jumlah Jumlah Data korelasi (r hitung) r tabel Kriteria
173
170
147
157
160
163
152
148
157
151
158
0,4593138
0,4225207
0,382228
0,5959626
0,351144
0,4129325
0,4339148
0,2812019
0,4589722
0,4930102
0,3281163
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
0,388
Valid
Valid
Invalid
Valid
Invalid
Valid
Valid
Invalid
Valid
Valid
Invalid
109 5857
Lampiran 4
UJI REABILITAS Variabel X (Kegiatan PPKT) RESPONDEN
Anget Pertama Q1
Q3
Q5
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q13
X
X2
4 4
4 4
4 3
4 4
4 3
3 3
3 3
4 4
34
1156
2
4 3
31
961
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
30
900
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
32
1024
5
3
2
3
3
1
1
3
4
3
23
529
6
3
3
4
3
4
3
3
3
4
30
900
7
3
3
3
3
2
2
2
2
3
23
529
8
4
3
3
3
3
3
3
3
4
29
841
9
3
4
3
3
3
3
3
2
3
27
729
10
3
4
4
4
4
4
4
4
3
34
1156
11
3
3
4
3
3
2
3
3
3
27
729
12
4
4
2
3
3
4
4
4
4
32
1024
13
4
3
3
4
3
1
3
2
3
26
676
14
4
4
4
4
4
4
3
3
3
33
1089
15
3
2
3
4
2
3
1
2
4
24
576
16
3
4
3
4
4
2
3
3
3
29
841
17
3
3
3
3
3
3
3
2
3
26
676
18
4
3
4
3
3
3
4
4
4
32
1024
19
4
2
3
3
3
3
3
3
4
28
784
20
3
3
3
3
3
3
1
1
3
23
529
1
21
4
4
4
4
3
4
2
3
4
32
1024
22
3
4
3
3
2
3
3
3
3
27
729
23
4
4
4
3
4
3
4
4
4
34
1156
24
3
3
3
4
3
2
3
3
4
28
784
25
4
4
4
4
4
3
3
3
4
33
1089
26
4
4
4
3
3
1
4
4
4
31
961
2
3
3
3
3
2
1
2
3
22
484
3
4
2
3
3
3
3
3
4
28
784
4
4
4
3
3
1
1
4
4
28
784
30
3
3
3
4
3
2
4
2
3
27
729
31
3
4
3
3
3
3
3
3
4
29
841
32
4
3
3
4
4
4
4
3
4
33
1089
33
4
4
3
3
4
4
3
4
4
33
1089
34
3
3
3
3
3
3
3
3
3
27
729
3
3
3
3
3
3
2
2
4
26
676
3
4
4
4
3
3
3
3
4
31
961
3
4
4
3
3
3
3
4
3
30
900
38
4
3
3
4
3
3
3
3
4
30
900
39
3
4
3
3
2
4
4
4
4
31
961
40
3
3
3
4
3
3
3
3
3
28
784
41
3
3
3
4
3
1
2
1
4
24
576
42
3
2
2
3
3
2
3
3
4
25
625
2
3
3
2
2
2
2
4
3
23
529
4
2
3
1
3
3
3
3
4
26
676
3
3
4
4
3
4
3
3
4
31
961
46
3
3
3
4
3
3
3
3
3
28
784
47
3
3
3
3
3
2
2
3
3
25
625
48
4
3
2
4
3
4
29
841
4
3
3
2
3 3
3
49
3 1
3
1
3
23
529
27 28 29
35 36 37
43 44 45
50
4
1
4
3
4
3
3
2
3
27
729
51
3
3
3
2
3
2
2
2
3
23
529
52
4
3
3
3
3
3
3
3
3
28
784
Total
176
170 578
158 504
146 448
151
185
1473
42315
612
169 567
150
Jumlah^
168 568
464
471
671
Total^2/Jumlah Responden
595,7
542,8
549,3
555,8
480,1
409,9
432,7
438,5
658,2
Perhitungan Reliabilitas
Perhatikan reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach: Langkah-langkah mencari reliabilitas : 1. Mencari Varians
∑
∑
=
S1 =
=
=
= 0,31
S3=
=
=
= 0,48
S5 =
=
=
= 0,34
S7 =
=
=
= 0,44
S8 =
=
=
= 0,46
S9 =
=
=
= 0,73
S10 =
=
=
= 0,60
=
=
S13=
=
=
= 0,25
∑Si2
=0,31 + 0,48+0,34 + 0,44 + 0,46 + 0,73 + 0,60 + 0,63+ 0,25
= 4,24 2. Mencari Reliabilitas
St2 =
∑
∑
=
= r11 = *
=
+*
∑ ∑
=11,3
+ =*
+*
+
S11 =
= 0,63
= * +[
] = 1,13 x 0,62 = 0,70 (Reliabel Tinggi)
Kesimpulan dari hasil perhitungan reliabilitas variabel X diatas, didapatkan 0,388 pada
= 0,05 dan N = 52 karena
dikatakan reliabel.
= 0,79 >
= 0,70 kemudian dikonsultasikan dengan
=
=0,388 sehingga instrumen penelitian kegiatan PPKT (angket I) dapat
Lampiran 5
UJI RELIABILITAS Variabel Y ( Kesiapan Mahasiswa P.IPS menjadi Guru) Angket Kedua
RESPONDEN Q14
Q16
Q18
Q19
Q20
Q21
Q24
Q25
Q26
Q27
Q28
Q30
Q32
Q33
Q35
Q36
2
4 3
3 4
4 3
4 3
3 3
4 3
4 3
3 3
4 4
4 3
3 4
3 3
3 3
4 4
4 3
4 3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
2
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
5
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
6
4
2
4
3
3
2
4
3
3
4
4
4
2
7
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
8
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
4
9
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
10
4
4
4
4
4
4
4
4
4
11
1
3
3
3
3
3
3
3
12
4
4
3
3
4
4
3
13
3
2
4
3
3
1
3
14
2
3
4
3
2
3
15
3
2
4
3
3
16
3
3
3
2
17
3
2
3
18
4
3
19
3
20
3
1
X 58
3364
X²
52
2704
3
48
2304
3
4
60
3600
3
3
44
1936
3
4
4
53
2809
3
3
2
3
47
2209
3
3
1
3
1
45
2025
3
3
3
3
3
3
46
2116
4
4
4
4
4
3
4
63
3969
3
3
3
3
3
3
1
2
43
1849
3
3
4
4
3
3
4
4
3
56
3136
4
3
3
4
3
3
3
3
4
49
2401
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
52
2704
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
50
2500
3
2
3
3
4
3
4
3
4
3
3
2
48
2304
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
48
2304
3
3
1
3
3
3
3
4
3
3
3
2
4
3
48
2304
1
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
47
2209
3
3
3
4
1
3
3
3
3
3
3
3
4
1
3
46
2116
21
3
2
4
2
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
50
2500
22
3
2
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
50
2500
23
4
2
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
4
3
4
2
52
2704
24
2
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
53
2809
25
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
50
2500
26
3
4
3
3
1
3
4
4
3
4
3
3
4
3
4
3
52
2704
1
36
1296
3
47
2209
3
50
2500 1681
27 28 29
2 3 3
2 2 3
1 3 3
2 3 3
2 3 3
3 2 3
3 3 3
2 3 3
3 3 4
3 3 4
3 3 3
1 3 3
3 3 3
2 3 3
3 4 3
30
3
2
3
2
2
2
3
3
3
4
2
3
3
2
1
3
41
31
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
46
2116
32
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
59
3481
33
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
4
4
54
2916
34
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
44
1936
3
49
2401
3
42
1764
1
46
2116 2209
35 36 37
3 3 3
3 1 2
3 3 3
2 2 3
2 3 3
3 2 3
3 3 3
3 3 3
3 2 3
3 4 4
3 3 3
3 2 3
4 3 3
4 3 3
4 2 3
38
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
47
39
4
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
46
2116
40
2
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
44
1936
41
3
3
3
4
2
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
51
2601
42
4
3
2
2
1
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
42
1764
3
47
2209
3
46
2116
3
50
2500 3025
43 44 45
3 3 4
2 1 2
3 3 3
3 3 3
3 2 4
2 3 3
3 3 3
3 4 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
4 3 4
3 3 3
3 3 3
46
3
2
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
55
47
4
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
1
3
3
44
1936
48
3
2
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
1
47
2209
49
1
1
3
3
2
1
4
3
3
3
4
2
3
2
3
3
41
1681
50
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
48
2304
51
2
2
3
3
1
3
3
3
3
3
4
3
2
3
1
3
42
1764
52
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
50
2500
Total
157
131
164
154
147
150
169
164
165
173
170
157
163
152
157
151
2524
123866
Jumlah^ Total^2/Jumlah Responden
501
369
534
474
449
458
559
528
533
587
570
491
523
468
507
475
474,0
330,0
517,2
456,1
415,6
432,7
549,3
517,2
523,6
575,6
555,8
474,0
510,9
444,3
474,0
438,5
Perhitungan Reliabilitas
Perhatikan reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach: Langkah-langkah mencari reliabilitas : 1. Mencari Varians
=
S14 =
S18 =
S20 =
= =
= = =
= 0,52
= 0,42
= 0,34
=
S16=
=
= 0,75
S19 =
=
=
= 0,82
S21 =
=
=
= 0,49
S24 =
=
=
S26=
=
= =
S28 =
S32 =
=
S35 =
=
= 0,24
= = =
∑Si2
= 0,19
S25 =
=
=
= 0,21
S27 =
=
=
= 0,22
= 0,27
= 0,23
= 0,63
St2 =
∑
∑
=
= 0,33
=
=
= 0,46
S36=
=
=
= 0,70
= 0,52+ 0,75 + 0,42+ 0,82 + 0,34+ 0,49+ 0,19+ 0,21+ 0,24 + 0,22 + 0,27 + 0,33 +
= 6,82
=
S33=
0,23 + 0,46 + 0,63 + 0,70
2. Mencari Reliabilitas
=
S30 =
= r11 = *
=
+*
= * +[
∑ ∑
+ =*
= 26,01 +*
+
] = 1,07 x 0,74 = 0,79 (Reliabel Tinggi)
Kesimpulan dari hasil perhitungan reliabilitas variabel X diatas, didapatkan 0,388 pada
= 0,05 dan N = 52 karena
dapat dikatakan reliabel.
= 0,79 >
= 0,79 kemudian dikonsultasikan dengan
=
=0,388 sehingga instrumen penelitian kesiapan mahasiswa P.IPS menjadi guru
Lampiran 6 Perhitungan Uji Validitas dan Reabilitas Pokok
No
rhitung
rtabel
Kesimpulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
0,457 0,027 0,428 0,183 0,443 0,137 0,461 0,506 0,503 0,428 0,425 0,331 0,447 0,499 0,377 0,496 0,308 0,662 0,439 0,423 0,451 0,368 0,201 0,420 0,426 0,443 0,459 0,423 0,382 0,596 0,351 0,413 0,434 0,281 0,459
0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388
Valid Invalid Valid Invalid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Invalid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Invalid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Invalid Valid Valid Invalid Valid
Reabilitas
0,70 (Reabilitas Tinggi)
0,79 (Reabilitas Tinggi)
36 37
0,493 0,328
0,388 0,388
Valid Invalid
Lampiran 7 KUESIONER PENELITIAN (Setelah Validitas) I. Identitas Responden Nomor Responden : ..................... (diisi oleh peneliti) Nama : ..................... (boleh inisial) Semester : ........................................... II. Pertanyaan Berilah ceklis (√) pada salah satu jawaban sesuai dengan keadaan yang Saudara/Saudari alami! Keterangan SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS STS
: Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju
Pengalaman Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) No. Fasilitas PPKT 1. Pihak fakultas memberikan orientasi pembekalan PPKT 2. Saya mendapatkan sekolah tempat PPKT sesuai dengan keinginan saya Kemampuan dan Keseriusan PPKT 3. Saya melaksanakan PPKT dengan sungguh-sungguh 4. Saya melaksanakan PPKT dengan baik Manfaat pelaksanaan PPKT 5. Kegiatan PPKT memberi saya pengalaman tentang dunia pendidikan. 6. Kegiatan PPKT membuat saya siap menjadi tenaga pengajar 7. Kegiatan PPKT membuat saya lebih mahir dalam mengajar Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPKT 8. Dosen pembimbing saya selalu memberikan arahan kepada saya saat PPKT 9. Saya membuat laporan diakhir kegiatan PPKT
SS
S
TS
STS
S
TS
STS
Kesiapan Mahasiswa P.IPS menjadi guru No. Kompetensi Pedagogik 10. Sebelum KBM dimulai, saya membuat RPP 11. Saya dapat mengetahui masing-masing gaya belajar peserta
SS
didik (visual, auditori, kinestetik) 12. Ketika saya mengajar, saya dapat menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan 13. Setiap menyampaikan materi, saya menggunakan metode pembelajaran yang aktif. 14. Setiap menyampaikan materi, saya menggunakan media pembelajaran bervariatif 15. Saya memberikan kesimpulan di akhir pembelajaran 16. Saya memberikan evaluasi, berupa tugas atau PR yang dikerjakan dirumah Kompetensi Kepribadian 17. Setelah lulus dari FITK UIN saya siap menjadi guru 18. Saya melaksanakan aturan yang berlaku di sekolah 19. Saya memiliki perilaku yang dapat berpengaruh positif terhadap peserta didik Kompetensi Sosial 20. Saya senang berinteraksi dengan siswa-siswi 21. Saya bersikap ramah kepada warga sekolah 22. Interaksi antara saya dan teman-teman PPKT baik Kompetensi Profesional 23. Saya menguasai materi yang diajarkan 24. Materi yang saya ajarkan sesuai urutan/struktur keilmuan 25. Selama proses KBM, saya mampu mengalokasikan waktu
Lampiran 8 Tabulasi Data Hasil Angket
Nomor Butir Item
RESP.
Anget Pertama
X
Angket Kedua
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Q16
Q17
Q18
Q19
Q20
Q21
Q22
Q23
Q24
Q25
1
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3 3
4 4
4 3
92
4
3 4
4
3
4 3
3
2
4 4
3
83
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
2
3
3
78
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
3
4
92
5
3
2
3
3
1
1
3
4
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
67
6
3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
2
4
3
3
2
4
3
3
4
4
4
2
3
4
4
83
7
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
70
8
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
1
3
1
74
9
3
4
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
73
10
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
97
11
3
3
4
3
3
2
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
2
70
12
4
4
2
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
88
13
4
3
3
4
3
1
3
2
3
3
2
4
3
3
1
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
75
14
4
4
4
4
4
4
3
3
3
2
3
4
3
2
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
85
15
3
2
3
4
2
3
1
2
4
3
2
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
74
16
3
4
3
4
4
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
4
3
4
3
4
3
3
2
77
17
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
74
18
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
1
3
3
3
3
4
3
3
3
2
4
3
80
19
4
2
3
3
3
3
3
3
4
3
1
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
75
20
3
3
3
3
3
3
1
1
3
3
3
3
3
4
1
3
3
3
3
3
3
3
4
1
3
69
21
4
4
4
4
3
4
2
3
4
3
2
4
2
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
82
22
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
77
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
4
2
86
24
3
3
3
4
2
3
3
4
2
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
81
25
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
83
26
4
4
4
3
1
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
83
27
2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2
3
3
3
2
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
2
2
3
3
3
2
2 3 1 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 1 2 2
1 3 1 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2
2 3 4 2 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 1 3 4
3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3
2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3
1 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3
3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3
3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4
2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3
3 4 3 1 3 3 4 3 4 2 3 3 2 2 4 3 3
1 3 3 3 2 4 4 2 3 3 1 3 2 3 3 2 3
58
4
4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3
4
3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3
4
3 3 3 4 1 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 2 1 3
4
4
2 2 4 3 4 2 2 3 2 2 3 3 2 3 1 2 3 2 1 3 3 2
3
23
2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
3 3 3 3
3 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2
75 78 68 75 92 87 71 75 73 76 77 77 72 75 67 70
2
3
1
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
2
3
52
4 3 3 3 4 4 4 3 4
Total
176
44 45 46 47 48 49 50 51
4
3 3 3 3 3
3 4 3 2 3
3
3 3 3 3 3 1 2 2 3
4 4 3 3 4 3 3 3 3
3 4 3 4 3 1 3 2 3
1 2 2 3 2 1 3 2 4
3 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3 4
2 4 3 2 3 2 3 1 3
3 3 3 3 3 1 3 3 3
3 3 4 3 3 4 3 3 3
4 3 4 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 3 4 3 3
3 3 4 3 4 3 3 3 3
3 3 4 3 3 4 3 4 3
3 3 4 3 3 2 3 3 2
3 4 3 3 3 3 3 2 3
3 3 3 1 3 2 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 1 4
3 3 4 3 1 3 2 3 3
72
2 3
3 3 3 2 3 3 3 2 3
3
2
1
3
1
4
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
168
169
170
158
146
150
151
185
157
131
164
154
147
150
169
164
165
173
170
157
163
152
157
151
3997
81 83 69 76 64 75 65 78
Lampiran 9 Distribusi Frekuensi Variabel X (Kegiatan PPKT)
A. DISTRIBUSI FREKUENSI 34 27 32 29 24 23
31 32 27 33 25 28
30 26 34 33 23
32 33 28 27 26
1. Banyak Data (n) =52 2. Perhitungan Rentang R = Xmaks – Xmin R = 34 – 22 =12 3. Perhitungan Banyak Kelas K = 1 + 3,3 Log (n) K = 1 + 3,3 log 52 K = 1 + 6,7 K = 7,7 4. Perhitungan Panjang Kelas P= P= P =1,5 => 2
23 24 33 26 31
30 29 31 31 28
23 26 22 30 25
29 32 28 30 29
27 28 28 31 23
34 23 27 28 27
No. Interval 1 2 3 4 5 6 7
A.
22-23 24-25 26-27 28-29 30-31 32-33 34-35 Jumlah
BB 21,5 23,5 25,5 27,5 29,5 31,5 33,5
BA
Frekuensi (fi) 7 4 10 11 9 8 3 52
23,5 25,5 27,5 29,5 31,5 33,5 35,5
FK (Xi) f(%) 13,46 7,69 19,23 21,15 17,31 19,23 15,38 100
7 11 21 32 41 48 52
22,5 24,5 26,5 28,5 30,5 32,5 34,5
Perhitungan Mean ̅
∑ ∑
28,31
B.
Perhitungan Median
(
)
27,5 + 2(
)
27,5 + 0,9 28,4
C.
Perhitungan Modus
(
MO
27,5 + 2( 27,5 + 0,5 28,03
) )
Xi²
fiXi
fiXi²
506,25 600,25 702,25 812,25 930,25 1056,25 1190,25
157,5 98 265 313,5 274,5 260 103,5 1472
3543,75 2401 7022,5 8934,75 8372,25 8450 3570,75 42295
Lampiran 10 Daftar Frekuensi (Variabel Y Kesiapan Menjadi Guru)
A. DISTRIBUSI FREKUENSI 52 67 70 72 74 76 85
61 67 70 73 75 76 87
61 68 71 73 75 77 92
1. Banyak Data (n) =52 2. Perhitungan Rentang R = Xmaks – Xmin R = 52 – 92 =40 3. Perhitungan Banyak Kelas K = 1 + 3,3 Log (n) K = 1 + 3,3 log 52 K = 1 + 6,7 K = 7,7 4. Perhitungan Panjang Kelas P= P= P =5
63 68 71 73 75 78 92
63 68 71 73 75 78
66 69 71 73 75 79
67 69 71 74 76 80
67 69 72 74 76 82
No .
Interval
BB
BA
Frekuensi
1 2 3 4 5 6 7 8
52-56 57-61 62-66 67-71 72-76 77-81 82-86 87-91 Jumlah
51,5 56,5 61,5 66,5 71,5 76,5 81,5 86,5
56,5 61,5 66,5 71,5 76,5 81,5 86,5 91,5
(fi) 1 2 3 17 19 5 2 3 52
f(%) 1,92 3,85 5,77 7,69 32,69 9,62 3,85 5,77 100
FK
(Xi)
Xi²
FiXi
fiXi²
1 3 6 23 42 47 49 52
54 59 64 69 74 79 84 89
2916 3481 4096 4761 5476 6241 7056 7921
54 118 192 1173 1406 395 168 267 3773
2916 6962 12288 80937 104044 31305 14112 23763 276327
D. Perhitungan Mean ̅
∑ ∑
72,5
E. Perhitungan Median
(
)
71,5 + 5(
)
71,5 + 0,8 72,3
F. Perhitungan Modus
(
MO 71,5 + 5(
71,5 + 0,8 72,3
) )
Lampiran 12 INSTRUMEN WAWANCARA
Responden
: Ketua Lab.FITK
Hari, Tanggal/Tahun
:
Pertanyaan
:
1. Apa saja yang dilakukan oleh Lab.FITK untuk mempersiapkan mahasiswa terjun ke dunia pendidikan setelah lulus menjadi sarjana atau S.Pd? Jawab: Untuk mempersiapkan mahasiswa agar lebih siap ke dunia pendidikan setelah lulus nanti, Lab.FITK UIN Jakarta memberikan fasilitas praktik mengajar langsung ke sekolah yang diaplikasikan dalam Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) dengan mengajar langsung disekolah ini diharapkan dapat melatih dan mengembangkan kompentensi-kompetensi kguruan dan mengaplikasikan teori-teori yang telah didapat selama semester sebelumnya. 2. Apakah yang melatarbelakangi diadakannya PPKT di FITK UIN Jakarta? Jawab: PPKT dilatarbelakangi oleh tujuan LPTK sendiri yaitu FITK UIN sebagai LPTK yang akan mencetak lulusan-lulusan calon guru yang kompeten dan profesional maka diharuskan memberikan pendidikan dan pelatihan bagi mahasiswa
calon
guru
untuk
mengajar
secara
langsung
disekolah,
penyelenggaraan pengajaran disekolah ini diaplikasikan dalam bentuk kegiatan Praktik
Profesi
Keguruan
Terpadu
(PPKT),
agar
mahasiswa
dapat
mempersiapkan diri menjadi guru yang profesional di bidangnya dan memberikan bekal pengalaman (lapangan) melalui pengajaran terpadu .” 3. Apa sajakah tujuan dan manfaat diadakannya PPKT? Jawab: Tujuan PPKT tentunya untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa
bagaimana
mengajar
secara
langsung
disekolah
dan
mengaplikasikan teori-teori yang sudah didapatkan di selama semester sebelumnya, tujuannya untuk melatih agar mahasiswa lebih siap dan mantap
dalam mengajar dan menjalankan tugas-tugas pengelolaan kependidikan lainnya. dan PPKT ini sangat besar sekali manfaatnya bagi mahasiswa sebagai calon guru yaitu dapat menambah pengalaman mengajar langsung dilapangan, sebagai wahana dalam belajar untuk menjadi guru, dapat melatih keprofesionalan dalam mengajar dan sebagai bahan latihan untuk menghadapi situasi yang ada di lapangan yang sebebnarnya (kelas) serta mencoba menerapkan teori-teori yang didapat di bangku kuliah. 4. Indikator apa sajakah yang menyatakan PPKT efektif? Jawab: PPKT efektif bisa dilihat itu jika mahasiswa mendapat pengalaman mengajar, kemudian memiliki kesiapan dalam mengajar, beberapa sekolah menerima mereka dalam mengajar, bahkan ada beberapa sekolah yang langsung menerima/diangkat sebagai guru, selain itu bisa dilihat dari nilai PPKT juga, hanya nilai itu belum tentu karena setiap dosen memberikan kriteria penilaian yang berbeda-beda tapi yang jelas ketika mahasiswa itu 4 bulan disekolah kemudian menjadi aktif, jika pihak sekolah mendapatkan banyak keuntungan, kemudian merasa senang dan terbantu itu bisa dikatakan efektif. 5. Adakah kendala yang di alami Lab.FITK maupun mahasiswa dalam melaksanakan PPKT? Jawab: kendala atau hambatan dalam pelaksanaan PPKT dari pihak sekolah, ada sekolah yang tidak mau menerima atau keberatan, ada pula pihak sekolah yang menerapkan aturannya sendiri, tidak sesuai dengan peraturan yang telah disepakati.” 6. Apakah yang menjadi harapan bapak terhadap PPKT yang akan datang? Jawab: lebih terkontrol, lebih teratur, memuaskan semua pihak
Lampiran 13
INSTRUMEN WAWANCARA
Responden
: Mahasiswa P.IPS (Rahmi)
Hari, Tanggal/Tahun
:
Pertanyaan
:
1. Menurut Anda, seberapa pentingkah mengikuti orientasi pembekalan PPKT? Jawab: Sangat penting, karena dengan adanya orientasi pembekalan, kita jadi tahu gambaran besarnya bagaimana nanti ketika disekolah, karena di orientasi atau pengenalan PPKT tersebut kita dikasih arahan dan juga pengalamanpengalaman dari PPKT sebelumnya. 2. Apa manfaat yang anda peroleh setelah melaksanakan kegiatan PPKT? Jawab: Saya memperoleh banyak pengalaman yang belum saya alami di kampus, contohnya saja, saya bertemu dan mengajar siswa siswi yang macam macam karakternya. 3.
Persiapan apa sajakah yang anda lakukan ketika akan mulai mengajar? Jawab: Yang saya persiapkan ketika akan mengajar diantaranya membuat RPP, Materi yang akan saya sampaikan, juga metode atau media yang akan saya gunakan.
4. Media atau metode pembelajaran apakah yang anda terapkan dalam pembelajaran? Jawab: metode dan media yang saya gunakan tergantung materinya, saya menggunakan metode pembelajaran kooperatif, misalnya seperti metode number head together, diskusi, mix and match dsb, sedangkan media yang sering saya gunakan dalam mengajar adalah power point, karton, peta dsb. 5. Kegiatan apa sajakah yang anda lakukan disekolah? Jawab: selama PPKT saya melakukan kegiatan administrasi, misalnya merekap absensi, menjaga perpustakaan, mengawas ujian atau try out, dsb.
selain itu juga saya dan teman teman kelompok PPKT saya membuat acara misalnya maulid, memperingati hari kartini dsb, dan yang paling penting adalah kegiatan mengajar secara mandiri di kelas. 6. Apa alasan anda mengambil jurusan FITK di UIN Jakarta? Jawab: alasan saya mengambil jurusan FITK adalah karena orangtua saya yang menginginkan saya menjadi guru kelak, dan minat saya memang ingin menjadi guru. 7. Setelah melakukan kegiatan PPKT, apa anda sudah siap untuk terjun ke dunia pendidikan seperti menjadi guru? Jawab: sudah cukup siap, karena bekal dari pengalaman-pengalaman microteaching, PPKT dan saya juga sudah pernah mengajar di sekolah sebelumnya.
INSTRUMEN WAWANCARA
Responden
: Mahasiswa P.IPS (Soraya)
Hari, Tanggal/Tahun
:
Pertanyaan
:
1. Menurut Anda, seberapa pentingkah mengikuti orientasi pembekalan PPKT? Jawab: Sangat Penting, karena dengan pembekalan PPKT, kita jadi lebih siap dan mengetahui aturan aturan PPKT 2. Apa manfaat yang anda peroleh setelah melaksanakan kegiatan PPKT? Jawab: Setelah melaksanakan PPKT, keterampilan mengajar saya meingkat dan saya jadi tahu bagaimana rasanya menjadi guru 3. Persiapan apa sajakah yang anda lakukan ketika akan mulai mengajar? Jawab: sebelum saya mengajar, saya mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan, misalnya menyiapkan materi, membuat RPP, mebuat Power Point dsb. 4. Media atau metode pembelajaran apakah yang anda terapkan dalam pembelajaran? Jawab: Media yang saya gunakan dalam pembelajaran biasanya proyektor, power point, kertas karton, internet, LKS dsb, sedangkan metode yang saya gunakan dalam pembelajaran adalah ceramah, diskusi, group investigation, dsb. 5. Kegiatan apa sajakah yang anda lakukan disekolah? Jawab: menjadi
guru piket, dimana ketika menjadi guru piket saya
melakukan kegiatan mengabsensi siswa, merekap absensi siswa dsb, selain itu saya menjaga perpustakaan, membantu kegiatan ekstrakulikuler, dan tentu saja kegiatan pokok yang saya lakukan disekolah adalah mengajar secara mandiri di kelas dan membuat penelitian tentang masalah yang dihadapi di dalam kelas, dan penelitian itu yang akan nantinya menjadi laporan akhir dalam kegiatan PPKT.
6. Apa alasan anda mengambil jurusan FITK di UIN Jakarta? Jawab: saya mengambil jurusan keguruan karena keinginan saya sendiri dan juga saya senang mengajar 7. Setelah melakukan kegiatan PPKT, apa anda sudah siap untuk terjun ke dunia pendidikan seperti menjadi guru? Jawab: siap ga siap, masih perlu banyak belajar
Lampiran 14
Lembar Observasi Efektiftas PPKT terhadap kesiapan mahasiswa Pendidikan IPS menjadi guru
No
Ket
Aspek yang diobservasi
Tanggapan
Ya Tidak Pengamatan Pengenalan PPKT dan Sekolah 1.
2.
Mahasiswa P.IPS menghadiri kegiatan orientasi PPKT
Mahasiswa P.IPS memahami petunjuk-petunjuk pengisian form PPKT
3.
Mahasiswa P.IPS melaksanakan pembukaan PPKT disekolah tempat praktik
4.
Mahasiswa P.IPS melaksanakan observasi terkait peraturan sekolah atau tata tertib sekolah
5
Mahasiswa P.IPS melaksanakan observasi terkait sarana-prasarana maupun observasi kelas
6
Mahasiswa melakukan perkenalan
√
90% mahasiswa P.IPS menghadiri kegiatan orientasi
√
Ya, sebagian besar mahasiswa P.IPS memahami petunjukpetunjuk pengisian form PPKT, tapi ada juga yang belum mengerti tentang tatacara pengisian form PPKT karena formnya banyak
√
Ya, semua mahasiswa PPKT melaksanakan acara pembukaan PPKT disekolah tempat praktiknya masingmasing
√
Ya, semua mahasiswa P.IPS melaksanakan observasi terkait peraturan sekolah atau tata tertib sekolah
√
Ya, semua mahasiswa P.IPS melaksanakan observasi terkait sarana-prasarana maupun observasi kelas
√
Ya, semua mahasiswa P.IPS
dengan warga sekolah
7
Mahasiswa P.IPS melaksanakan observasi terkait struktur kepengurusan sekolah, komite sekolah dan OSIS
melaksanakan perkenalan dengan warga sekolah seperti staf dewan guru, staf tata usaha, staf keamanan, kebersihan juga dengan para siswa dan siswi
√
Ya, mahasiswa P.IPS melaksanakan observasi terkait struktur kepengurusan sekolah, komite sekolah dan OSIS
√
Ya, mahasiswa membuat RPP sebelum mengajar
Pengamatan Aktivitas Kelas 8.
Mahasiswa Membuat RPP sebelum mengajar
9.
Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
10.
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang variatif
√
Ya, mahasiswa baik dalam mengkondisikan kelas
√
Ya, sebagian mahasiswa PPKT menggunakan metode pembelajaran saat mengajar
11.
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan media pembelajaran yang variatif
√
Ya, sebagian mahasiswa PPKT menggunakan media pembelajaran saat mengajar
12.
Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaiam materi
√
Ya, mahasiswa memberikan feedback dalam pembelajaran
13.
Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√
Ya, mahasiswa PPKT melakukan kegiatan evaluasi
Pengamatan Aktivitas Administrasi Pendidikan 14.
Mahasiswa praktikan melaksanakan kegiatan administrasi disekolah
√
Ya, mahasiswa praktikan ditugaskan menjadi guru piket, menjaga perpustakaan,
15.
Mahasiswa praktikan melaksanakan kegiatan pengabdian pendidikan disekolah
√
16.
Mahasiswa praktikan melaksanakan kegiatan penelitian pendidikan
√
membantu guru mengisi nilai, mengawas dsb. Ya, mahasiswa praktikan membuat acara seperti seminar narkoba, cerdas cermat, keputrian, acara kartini dsb. Ya, mahasiswa praktikan melaksanakan penelitian
Lampiran 15
Pedoman pengumpulan data dokumen/arsip Efektiftas PPKT terhadap kesiapan mahasiswa Pendidikan IPS menjadi guru
No
Ket
Dokumen Ada
1.
Daftar nama mahasiswa P.IPS tahun 2014/2015 yang mengikuti PPKT
√
2.
Daftar nama sekolah tempat PPKT
√
3.
Form-form penilaian PPKT
√
4.
Form kegiatan PPKT
√
5.
Data nilai PPKT P.IPS 2014-2015
√
6.
Profil UIN Jakarta
√
7.
Profil Pendidikan IPS
√
Tidak
Lampiran 16 Perhitungan Pengujian Hipotesis Korelasi Product Moment Antara Variabel X (PPKT) dan Variabel Y (Kesiapan mahasiswa P.IPS menjadi guru)
No.Responden
X
Y
X²
Y²
XY
1
34
50
1156
2500
1700
2
31
46
961
2116
1426
3
30
42
900
1764
1260
4
32
53
1024
2809
1696
5
23
38
529
1444
874
6
30
45
900
2025
1350
7
23
42
529
1764
966
8
29
41
841
1681
1189
9
27
40
729
1600
1080
10
34
56
1156
3136
1904
11
27
40
729
1600
1080
12
32
49
1024
2401
1568
13
26
42
676
1764
1092
14
33
44
1089
1936
1452
15
24
43
576
1849
1032
16
29
43
841
1849
1247
17
26
42
676
1764
1092
18
32
41
1024
1681
1312
19
28
42
784
1764
1176
20
23
42
529
1764
966
21
32
43
1024
1849
1376
22
27
44
729
1936
1188
23
34
46
1156
2116
1564
24
28
46
784
2116
1288
25
33
44
1089
1936
1452
26
31
45
961
2025
1395
27
22
32
484
1024
704
28
28
40
784
1600
1120
29
28
44
784
1936
1232
30
27
37
729
1369
999
31
29
41
841
1681
1189
32
33
52
1089
2704
1716
33
33
46
1089
2116
1518
34
27
39
729
1521
1053
35
26
42
676
1764
1092
36
31
37
961
1369
1147
37
30
42
900
1764
1260
38
30
41
900
1681
1230
39
31
42
961
1764
1302
40
28
39
784
1521
1092
41
24
44
576
1936
1056
42
25
37
625
1369
925
43
23
41
529
1681
943
44
26
40
676
1600
1040
45
31
44
961
1936
1364
46
28
47
784
2209
1316
47
25
38
625
1444
950
48
29
43
841
1849
1247
49
23
35
529
1225
805
50
27
43
729
1849
1161
51
23
38
529
1444
874
52
28
43
784
1849
1204
S
1473
2216
42315
95394
63264
N
= 52
∑X
= 1473
∑Y
= 2216
∑XY = 63264 ∑X² = 42315 ∑Y² = 95394 rᵪᵧ
=
rᵪᵧ
=
rᵪy
=
rᵪᵧ
=
rᵪᵧ
=
∑ √ √ √ √ √
∑
∑
∑
∑ ∑
∑
rᵪᵧ
= = 0,65
Lampiran 16 Tabel Nilai Kritis “r” Product Moment N 3 4 5
Taraf Signifikan 5% 1% 0,997 0,999 0.950 0.990 0,818 0,959
N 26 27 28 29 30
Taraf Signifikan 5% 1% 0,388 0,496 0,381 0,487 0,374 0,478 0,367 0.470 0,361 0,463
N 55 60 65 70 75
Taraf Signifikan 5% 1% 0,266 0,345 0,254 0.330 0,244 0,317 0,235 0,306 0,227 0,296
6 7 8 9 10
0,811 0,754 0,707 0,666 0,632
0,917 0,874 0,834 0,798 0,765
31 32 33 34 35
0,355 0,349 0,344 0,339 0,334
0,456 0,449 0,442 0,436 0,43
80 85 90 95 100
0.220 0,213 0,207 0,202 0,195
0,286 0,278 0.270 0,263 0,256
11 12 13 14 15
0,602 0,576 0,553 0,532 0,514
0,735 0,708 0,684 0,661 0,641
36 37 38 39 40
0,329 0,325 0.320 0,316 0,312
0,424 0,418 0,413 0,408 0,403
125 150 175 200 300
0,176 0,159 0,148 0,138 0,113
0.230 0.210 0,194 0,181 0,148
16 17 18 19 20
0,497 0,482 0,468 0,456 0,444
0,623 0,606 0.590 0,575 0,561
41 42 43 44 45
0,308 0,304 0,301 0,297 0,294
0,398 0,393 0,389 0,384 0.380
400 500
0,098 0,088
0,128 0,115
600 700
0.080 0,074
0,105 0,097
21 22 23 24 25
0,433 0,423 0,413 0,404 0,396
0,549 0,537 0,526 0,515 0,505
46 47 48 49 50
0,291 0,288 0,284 0,281 0,279
0,376 0,372 0,368 0,364 0,361
800 900
0.070 0,065
0,091 0,086
1000
0,062
0,081
Lampiran 17
Tabel Distribusi “t”
0.50 DK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 40 60 120
0,25 1.000 0.816 0.765 0.741 0.727 0.718 0.711 0.706 0.703 0.700 0.697 0.695 0.694 0.692 0.691 0.690 0.689 0.688 0.688 0.687 0.686 0.686 0.685 0.685 0.684 0.684 0.684 0.683 0.683 0.683 0.681 0.679 0.677
α Untuk Uji Dua Pihak 0.20 0.10 0,05 0,02 α Untuk Uji Satu Pihak 0.10 0,05 0,025 0,01 3.078 6.314 12.706 31.821 1.886 2.920 4.303 6.965 1.638 2.353 3.182 4.541 1.533 2.132 2.776 3.747 1.476 2.015 2.571 3.365 1.440 1.943 2.447 3.143 1.415 1.895 2.365 2.998 1.397 1.860 2.306 2.896 1.383 1.833 2.262 2.821 1.372 1.812 2.228 2.764 1.363 1.796 2.201 2.718 1.356 1.782 2.178 2.681 1.350 1.771 2.160 2.650 1.345 1.761 2.145 2.624 1.341 1.753 2.132 2.623 1.337 1.746 2.120 2.583 1.333 1.740 2.110 2.567 1.330 1.734 2.101 2.552 1.328 1.729 2.093 2.539 1.325 1.725 2.086 2.528 1.323 1.721 2.080 2.518 1.321 1.717 2.074 2,508 1.319 1.714 2.069 2.500 1.318 1.711 2.064 2.492 1.316 1.708 2.060 2.485 1.315 1.706 2.056 2.479 1.314 1.703 2.052 2.473 1.313 1.701 2.048 2.467 1,311 1.699 2.045 2.462 1.310 1.697 2.042 2.457 1.303 1.684 2.021 2.423 1.296 1.671 2.000 2.390 1.289 1.658 1.980 2.358
0,01 0,005 63.657 9.925 5.841 4.604 4.032 3.707 3.499 3.355 3.250 3.169 3.106 3.055 3.012 2.977 2.947 2.921 2.898 2,878 2.861 2.845 2.831 2.819 2.807 2.797 2.787 2.779 2.771 2.763 2.756 2.750 2.704 2.660 2.617
0.674
1,282
1,645
1.960
2.326
2.576
k-j 1 ,- , I k L! k IL-i "a k ' ' k
A
I
k k kk k
i
L_
LLLth
;
rj
LL
ui
LL 0
L-LLL-
- -
I
- -' 1
E
—
L i
L
'
I
L
lI
I
I
•-'
-'
-
-
L 5-
,1
L
..
—. —.
1 -e
iLL!
___ I— I-
1 l _LLL
I
••
..
I ~
§
—
I
N 4 -I -I —I
lg~
LLi
--
L L!LLL LLLL LL LL ltL 12L L L
_L1 LL± L± LfL LLLrLL
II
•
LLL
-
-4 -
-.
-4 —4 '-4 —4 '-4
-4 -4
LL
lire la l-
.1
rn en 11
le.i lire len
loin o r-. m l— en
lire I— l
l- lr
LLL L : 1
.-e co leo
Iree lo co
in
L ;3
— —. lu,
lo leo
1i
IIi'
• en
en
en en
ese
se
—.
rLLL!L
I
_
L_
r.1
LLLL
I II I IIII
II
Ii
Iotre r-II
I
oufle-flqIrsqIuflI1
Ifl'i
$.jII iloejeoli- reiios
qiqiq oIoeocoIcofco coIe
-
I-oas r'r.leo
LLLiL
I
JJ eN
L
LLL 1, -
co en
en Lfl
-
- -
en en en cse
rel
rsi ree
en len en
co so
eN
"I E -I I I I E
leN
ree -a .eN r-1
,;
C
C II
--j L1LL1. L L. L. Lf~ . Li. Ll r-. 40
LLL
IIII
L .Lii LLi
M
0
40
L_
l.-eleolenlalr.slo.lcolmlol-4lenleololinl-4lr-.l-l*lsoleNloslsolenlalu,1lolrlinIenl..elsolcneal,.4l ri I ia l' l l0 I° l l l l l '1 l l lr- lr- lr- I'q I'q l" fit I"? I - l l - rn en en a., eN leN a-I l-e I era LL LLLL_
[- [ [ _ o. _O5
'I-
kq
LLl. L.L.
so
en
in
[en U-
— N-
-
Ira
U)
LfLL LfLLthLrL LL L If
L.
U) U
-;
eN
eN
-
en
50 In
os so en
en
N-W
en
j[I I 11 I I I I I I k en en
C in in Ire 1
kEEEEEE
-
1
I I
1
15 I 1 I I I -
L
18
1-1 , '
mm rnmrn
Lp -L -L L- 1 - L -
4
-t
eN -
p
Luinj,iran 17
LEMBAR UJI REFERENSI
I
Nama
: Nicla Nurazizah
NIM
:1111015000038
Jurusan
Ilmu Pengetahuan Sosial
Judul Skripsi
: Efektivitas Pelaksanaan Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) Terhadap Kesiapan Mahasiswa Menjadi Guru
Pembimbing
: Moch. Noviadi Nugroho, M.Pd (Pembimbing 1) Cut Dhien Nourwahida, MA (Pembimbing II)
No.
1.
Tim Penyusun, iviemahaini Paradigma Baru Undang-Undang Pendidikan Nasional dalam SISDIKJ\TAS, (Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, 2003), h.37.
2.
http://www.sindikker.dikti.go.id , Undang-UndangRi No.14 tahun 2005 tentang Guru Dan Donsen, diakes pada 25 Juni 2016.
..
F
Referensi BAR I
E.Mulyasa, Standar Koinpetensi dan SertijIkasi Guru, Bandung: PT. Rernaja Rosdakarya, 2008), h.75.
4.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Barn, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Edisi Revisi, Cet.15, h.225.
5.
http ://kaltena. go .idl, Peraturan Mente; Pendidikan Nasional RI N6.16 ta/nm 2007 te'ting Standar .KualiJIkasi Akademik dan Kompetensi ( uru, diakses 25 Juni 2016.
Paraf Dosen Pembimbing I
4-
Paraf Dosen 1 Pembimbing H
6.
Suadi, dalarn http://www.neraca.co.jj/, inenyoal nasib 1,6jt guru yang belum di sertzjIkasi, diakses pada 25 Oktober 2015.
7.
Budiyanto, Guru antara Tantangan dan Harapan, http://www.suaramerdeka.com/harianI0601/03/kot22. htm, diakses pada 01 Juli 2016.
8.
9.
http://www.siiidikker.dikti.go.id , Undang- Undang RI No.14 tahun 2005 tentang Guru Dan Donsen, diakes pada 25 Juni 2016. Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratoriurn FITK UIN Jakarta, 2015), h..2. Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT.Bumi Aksara 2009), Cet.6, h.171-172.
11.
12
L1
Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015), h..5. Chaplin, J.P., Kamus Lengkap Psikologi, Terjemahan Dr.Kartini Kartono, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h,418.
(W-
13. Data Lab.FITK UIN Jakarta, Daftar Mai Praktik Profesi Keguruan Terpadu, tidak diterbitkan. 14
Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015), h..18. Referensi BAB II
1.
Surawan Martinus, Karnus Kata Serapan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h.145.
2
Achmad Maulana dkk, Kamus 117?7i0h' Populer, (Yogyakarta; Absolut, cet.kedua 2004) h.82.
4
.
E.Mulayasa, Manajenien Berbasis Sekolah. (Bandung: PT.Rernaja Rosdakarya, 2006), h.82-83.
4.
T.Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta, BFFE Yogyakarta, 1998), h.103.
5.
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,(Jakarta: Bumi AksaraJiL___ 2009), Cet. 6, h.170-171.
6.
Tim Penyusun, Pedornan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT, (Jakarta: Laboratorium FITK UTN Jakarta, 2015), h.5.
Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan 7.
Terpadu (PPKT, (Jakarta: Laboratorium FITK Ufl'J Jakarta, 2015), h.3.
Tim Penyusun,
S.
9.
Akademik Universitas Is/am Negeri (UIN SyarHidayalul/ah Jakarta 2011-2012. (Ciputat: Biro Administrasi dan Kemahasiswaan UJN SyarifHidayatullah Jakarta), h. 62-91. Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratoriurn FITK UIN Jakarta, 2015),h. 6. Pedoman
(7j1J
4_
Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan 10. Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015),h. .7 Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan 11. Terpadu (PPKT, (Jakarta: Laboratoriurn FITK UIN Jakarta, 2015),h. 8. Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan 12. Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratoium FITK UIN Jakarta, 2015),h. 8-9.
13.
Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (FPKT,), (Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015),h. 20.
Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keiruan 14. Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratoriurn F1TIK U[N Jakarta, 2015),h. 9.
47 + i
-
Tim Penyusun, Pecloinan Praktik Pro fesi Keguruan 15. Terpadu (PPK7), (Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015),h. 20. 16.
Tim Penyusun, Pedornan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015),h. 17.
Tim Penyusun, Pedornan Praktik Profesi Keguruan 17. Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015),h. 20. Tim Penyusun, Pedoinan Praktik Profesi Keguruan 18. Terpadu (PPKT, (Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015),h. 17. Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan 19. Terpadu (PPKT), (Jakarta: Lab oratorium FITK UTh Jakarta, 2015),h. 14. Tim Penyusun, Peclo man P,-aktik Pro fesi Kegurzicin 20. Terpadu (PPKT, (Jakarta: Laboratorium FJTK UTh Jakarta. 2015),h. 19-20. 21.
Tim Penyusun, Pedoinan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta: Laboratorium FITK UII'J Jakarta, 2015),h. 24-35.
Tim Penyusun, Karnus Pusat Bahasa, Ed.3, Cet-2, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai 22. Pustaka,2005), h. 94' J.P., Kamus Len gkap Psikologi. Terj emahan 23. Dr. Kartini Kartono. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), 1.419. 24. Sudarsono, Kamus Filsafat dan Psikologi, (Rineka Cipta, Jakarta), h.217. Nasution., Berbagai Pendekatan dalan2 Proses 25. Belajar Mengajar.(Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 179.
26.
Faktor-Faktor ythg Belajar dan Slameto., Meinpengarithinya. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 113
(AU
Fakior-Fakior yang Be/ajar dan Slameto., 27. Menipengaruhinya. (Jakarta: PT Rirteka Cipta, 2010), h. 115 Faktor-Faktor yangSlameto., Belajar dan 28. Mempengaruhinya. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 115
29
M.Dalyono., Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 166.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan den gan 30. Pendekatan Baru,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Edisi revisi, Cet.15, h.222.
31.
32.
33.
z12_
http://www.sindikker.dikti.go.id , Undang-Undang RI No.14 tahun 2005 tentang Guru Dan Donsen, diakes pada 25 Juni 2016. Jnteraksi clan Motiiasi Be/ajar Sardirnan A M, Mengajar. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), Cet.5, h. 124-125. Muhammad S arono. Personal Branding Guru, Men ingkatkan Kualitas dan Profesionalitas Guru, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), Cet.1, h.70.
34. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung, PT.Remaja Rosdakarya, 2005), h.5. 35.
36.
Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan, dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, (Bandung, CV.Pustaka Setia, 2002), h.32. Interak.si dan Motivasi Belajar Sardiman A M, Mengajar. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), Cet.21, h. 126-127.
Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan, dalam Upaya 37. Peningkatan Profesionalisnie Tenaga Kependidikan, (Bandung, CV.Pustaka Setia, 2002), h.32. 38. E.Mulyasa, Standar Kompetensi clan Sertkasi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h.246. 39.
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h.123.
•
7
(4j
40.
Oemar Hainalik, Proses Be/ajar Menga/ar, (Jakarta: PT. Bum] Aksara, 2006), h.123.
Tim Penyusun, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang- Undang Direktorat Jendral (Jakarta: 41. SISDIKNAS, Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, 2003), h.52.
Tim Penyusun, Pedoman Praktik Profesi Keguruan 42. Terpadu (PPKT, (Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015), h..6-7. Dewi Masitah, Manfaat Kegiatan Latihan Men gajar 43. PPLK H Bagi Mahasiswa Calon Guru PAl STAIN Ponorogo, (Ponorogo: STAIN Ponorogo, 2007), h.67. Fitria Novitasari, Pengaruh Program Penga/aman Lapangan Terhadap Kesiapan Mahasinta Prodi 44. Ekonomi FKIP UNS Menjadi Tenaga Pendidik, (Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2013), h. S.
_.
fr__ -
Budi Irwansyah, Analisis Kesiapan Mahasiswa Alumni Program Studi Pendidikan Matematika STAIN Zawiyah Cot Kala Lan gsa Menjadi Guru Matematika, (Aceh: STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, 2013). Umi Shokhiyah, Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan IFS FJTK Syarf Hidaycitullah Jakarta 46. ten tang Efektivitas Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta: UIN Jakarta, 2011).
Referensi BAB III
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 297 2.
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, Metode dan Paradigma Barn, (Bandung, PT.Remaja Rosdakarya, 2011), h.231.
-
3.
•
5.
6.
•
8.
Hadeli, Metode Penelitian Kependidikart, (Ciputat, PT.Ciputat Press, 2006), h.69-70. Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, Metode dan Paradia Baru, (Bandung, PT.Remaja Rosdakarya, 2011), h.231 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatf Kualitatf don R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 142
t7
.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatf Kualitatif clan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 93.
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, Metode dan Paradia Baru, (Bandung, PT.Remaja Rosdakarya, 2011), h.233. Nana
Syaodih
Sukmadinata,
Metode
Penelirian
4 4L
Pendidikan, 2007, hal. 221-222.
9.
J_
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatf Kualitatf dart R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 102
10.
Abmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: U1N Jakarta Press,
2006), Cet. 1, h. 105 11.
Anas
Sudijono,
Pengantar Statistik
4,-
Pendidikan,
(Jakarta: Rajwali Pers, 2004), Cet. 14. h.206.
1
13.
Abmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Koinpetensi, (Jakarta: UJN Jakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 105 Abmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006), Cet. 1, h. 108 14.
Anas
Sudijono,
Pengantar Statistik
Pendidikan,
-
(Jakarta: RajwaliPers, 2004), Cet. 14. h.206.
15.
Anas
Sudijono,
Pengantar Statistik
Pendidikan,
(Jakarta: Rajwali Pers, 2004), Cet. 14. h.193.
-.
(
j
16.
Sugiyono, Metode Penelitian Kucintitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 142
Dosen Pembimbing I
Moch. r4iadi
4roh 'M.I
NIP. 19 97 15 18403 1 003
Dosen Pembi bing II
d 1
Cut Dhien Nourwahida MA
NIP. 19791221200801 2 016
I
I
KEMENTERIAN AGAMA I
LiJJ
UIN JAKARTA FJTK
FORM (FR)
JL Ir. H. Jun nda No 95 Ciputaf 15412 Indonesia
No. Dokumen : FlTK-FR-AKD-0 Tgl. Terbit I Maret 2010 No. Revisi: : 02 ( Hal : Ill
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITAN Nomor: Ifn.01/F.1/KM.01.3/ ........ /2016 Lamp. : Outline/Proposal Hal : Permohonan Izin Penelitian
Jakarta, 03 Desember 2015
Kepada Yth. Kepala Laboratorium FITK UIN SyarifHidayatullah Jakarta di Tempat Assalamu 'alaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampailcan bahwa, Nama
Nida Nurazizah
NIIM
1111015000038
Jurusan
Pendidikan [PS
Semester
IX (Sembilan)
Judul Skripsi
Efektivitas Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) terhadap Kesiapan Mahasiswa Pendidikan [PS [TIN Jakarta menjadi guru.
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansilsekolahi'madrasah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr.wb.
a.n. Dekan ;Kajur en9
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd NIP. 197304242000801 1012 Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan