Kontribusi Mata Kuliah Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship yang Beretika pada Mahasiswa Prodi PPKn FKIP UAD Yogyakarta Ari Dian Saputra dan Susena Prodi PPKn FKIP Universitas Ahmad Dahlan Jl. Pramuka No. 42 Sidikan Umbulharjo Yogyakarta 55161 E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kontribusi mata kuliah kewirausahaan terhadap tumbuhnya jiwa entrepreneuship yang berwawasan etika dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tumbuhnya jiwa entrepreneuship dikalangan mahasiswa Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakulatas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Metode penelitian ini deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah kewirausahaan pada tahun ajaran 2008-2009. Informan penelitian adalah dosen pengampu mata kuliah dan kaprodi Pendidikan Kewarganegaraan FKIP. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, observasi, wawancara, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan kontribusi mata kuliah kewirausahaan pada penumbuhan jiwa entrepreneurship yang berwawasan etika sangat rendah. Mata kuliah kewirausahaan mempunyai kontribusi menumbuhkan pemahaman pada mahasiswa untuk memiliki jiwa entrepreneur-ship, menumbuhkan wawasan berwirausaha, menumbuhkan mental dan semangat wirausaha, menumbuhkan semangat membangun bisnis yang ber-etika, dan meningkatkan motivasi mahasiswa dalam berwirausaha. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu dosen dalam menyampaikan mata kuliah, faktor intrinsik mahasiswa itu sendiri, dan lingkungan keluarga karena mahasiswa yang mempunyai latar belakang keluarga dagang cenderung semangat untuk membuka usaha. Kata kunci: kewirausahaan, entrepreneurship, etika, mahasiswa
PENDAHULUAN Syarief Hasan dalam Harian Waspada Tahun 2010 (http://www.waspada. co.id/ index.php) mengemukakan berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Agustus 2009, dari 240,559 juta penduduk Indonesia dengan 113,83 juta angkatan kerja, hanya sebanyak 104,87 juta yang bekerja. Sisanya 8,96 juta orang (7,87%) dari angkatan kerja masih menganggur. Diantara pengangguran itu, sebanyak 626.621 orang, atau 6,77% adalah sarjana. Pemerintah tidak dapat sepenuhnya mampu menyediakan lapangan kerja bagi para sarjana yang menganggur dengan program-programnya. Karena banyak kendala seperti pendanaan dan birokrasi yang berbelit sehingga tak mampu menampung semua sarjana pengganguran tersebut. Salah satu yang masih bisa diharapkan dari pemerintah adalah mendorong iklim usaha yang baik agar bisa menggugah keinginan berwirausaha terutama bagi para sarjana yang masih menganggur. Atau mendorong semangat berwirausaha
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
41
Ari Dian Saputra dan Susena
melalui berbagai kementerian terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tentunya dengan memasukan kurikulum wirausaha pada perguruan tinggi. Namun sayangnya hingga saat ini pertumbuhan pengusaha muda baru terutama dari kalangan lulusan perguruan tinggi masih sangat rendah, yakni sekitar 1,3% per tahun, demikian setidaknya menurut M. Suyanto (http://www.kedaulatanrakyat.co.id/ index.php/%ar0023/). Para lulusan perguruan tinggi lebih senang dan bangga ketika mereka diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil atau perusahan-perusahan bona!t. Hal ini tidak saja terjadi pada para sarjana tetapi pada sebagian besar masyarakat Indonesia. Banyaknya penduduk Indonesia yang menjadi karyawan dilatarbelakangi pandangan negatif mengenai wirausahawan. Diantaranya karena penghasilan yang tidak stabil, sifat agresif, persaingan keras dan ketidakamanan !nansial. Berbeda dengan pekerjaan sebagai karyawan yang memiliki penghasilan tetap dan tidak memiliki resiko tinggi sehingga ada rasa aman (Alma, 2005:2). Padahal, semestinya di Indonesia membutuhkan lebih banyak lagi pengusaha. Jika di Indonesia lebih banyak pengusahanya, maka akan memperbanyak lapangan pekerjaan bagi warga negaranya. Sehingga tidak perlu lagi Indonesia mengimpor tenaga kerja tidak terampil dan terdidik dari luar negeri seperti sekarang ini. Indonesia akan lebih bermartabat dengan mengirim tenaga kerja terampil dan terdidik. Hal ini tentu saja akan berimbas kepada penyerapan tenaga kerja dari bangsa sendiri yang dapat mengatasi pengangguran di Indonesia tentunya. Pemahaman kewirausahaan harus dimiliki oleh mahasiswa. Karena mahasiswa sebagai penerus bangsa diharapkan mampu menjadi tulang punggung negara. Sehingga dengan hasil pendidikan yang dikuasainya mampu menciptakan lapangan kerja. Bukan menambah jumlah pengangguran setelah ia lulus dari sebuah perguruan tinggi. Dan diharapkan mampu bekerja dengan baik, dilihat dari segi ilmu maupun teknis lapangan. Jadi, sebisa mungkin seorang mahasiswa dituntut untuk berpikir secara kreatif terhadap peluang bisnis yang ada di masyarakat dan berani mencoba untuk memulai usaha. KAJIAN TEORI 1.
Pengertian Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan “Entrepreneurship” yang secara har!ah diterjemahkan sebagai “perantara”. Wirausaha sendiri berasal dari Bahasa Perancis, entrepreneur yang dalam Bahasa Inggris berarti go between yang berarti “antara” (Alma, 2005:21). Sedangkan dalam Bahasa Jerman, unternehmer yang berarti orang yang memiliki sekaligus menjalankan sendiri usahanya (Drucker, 1996:25). Pengertian kewirausahaan dari uraian suku kata terdiri dari kata awalan ke dan akhiran an, wira dan usaha. Awalan ke dan akhiran an menunjukkan kata benda abstrak tentang sifat, sedangkan wira berarti manusia unggul, pahlawan, pendekar, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, gagah berani serta memiliki keagungan watak, usaha berarti pekerjaan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Dengan demikian kewirausahaan berarti sekumpulan
42
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
Kontribusi Mata Kuliah Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship....
sifat-sifat atau watak yang dimiliki oleh individu yang menunjukkan besarnya potensi untuk menjadi wirausahawan (Herawati, 1998:11). 2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuhnya Jiwa Entrepreneurship
Faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor dari dalam individu itu sendiri sedangkan faktor eksternal merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungannya (Suryana, 2001:34). Faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan antara lain: a. Faktor internal, meliputi 1) Kebutuhan berprestasi (need for achievement) 2) Manajemen Pribadi (Internal locus of contro) 3) Kebutuhan akan kebebasan (need for independence) 4) Nilai-Nilai Pribadi (Personal values) 5) Pengalaman (Experience) a. Faktor eksternal, meliputi 1) Keteladanan (Role Model) 2) Dukungan Dari Luar (Eksternal Support) 3) Pendidikan (Education) 3.
Jiwa Entrepreneurship
Meredith dkk (1996:9), mengemukakan jiwa entrepreneuship adalah semangat, sikap dan kemampuan individudalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja baru, teknologi baru dan produk baru atau memberi nilai tambah barang dan jasa. 4.
Etika
Etika sebagai praktis berarti: nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktikan atau justru tidak dipraktikan, walaupun seharusnya dipraktikkan. Etika sebagai re!eksi adalah pemikiran moral. Dalam etika sebagai re!eksi kita ber"kir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Secara "loso"s etika memiliki arti yang luas sebagai pengkajian moralitas (Bambang Rudito dan Melia Famiola, 2007:78). Dalam prakteknya etika bisnis beroperasi pada tiga tingkatan (Dawam 1995:32). Pertama adalah individual, yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang atas kesadaran sendiri, tanggungjawab pribadi, baik sebagai menager maupun penguasa bisnisnya. Kedua pada tingkat organisasi dimana seseorang sudah terikat pada kewajiban perusahaan dan presespsi perusahaan tersebut tentang tanggungjawab sosial. Ketiga pada tingkatan sistem yakni seseorang menjalankan suatu tindakan atau kewajiban berdasarkan sistem etika tertentu. Seperti etika moral, etika agama ataupun etika sosial kemasyarakatan. Meski dalam prakteknya banyak wirausahawan yang hanya mengejar pro!t belaka tanpa mempedulikan etika.
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
43
Ari Dian Saputra dan Susena
Menurut Zaenal Ari!n Thoha (2004:55) dalam menciptakan etika wirausaha, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain: a. Pengendalian diri b. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility) c. Menciptakan persaingan yang sehat d. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan” e. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi) f. Menumbuhkan sikap saling percaya antar golongan g. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama. h. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati i. Menuangkan sebagian Stigma menjadi hukum positif yakni peraturan perundangundangan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif akan tetapi ada hal yang berwujud angka-angka dalam hal persentase. Tempat dalam penelitian ini adalah kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta. Dengan waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2012. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan. Objek penelitian ini adalah kontribusi mata kuliah kewirausahaan. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh data mengenai materi kuliah kewirausahaan diperoleh dari silabus, observasi guna memperoleh data terkait strategi perkuliahan diperoleh dari perkuliahan kewirausahaan, wawancara digunakan untuk memperoleh data mengenai kontribusi mata kuliah kewirausahaan dengan metode wawancara, angket digunakan unutk memperoleh data mengenai kontribusi mata kuliah kewirausahaan. Tabel 1 Kisi-kisi Wawancara Sub Variabel Tujuan perkuliahan kewirausahaan
Motivasi berwirausaha
44
Indikator Target setelah menempuh mata kuliah kewirausahaan. Strategi perkuliahan yang diterapkan. Materi yang diajarkan dan Muatan materi yang diajarkan. Kontribusi yang ingin diberikan dari perkuliahan. Timbulnya keinginan mahasiswa untuk berwirausaha.
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
Kontribusi Mata Kuliah Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship....
Variabel Percaya diri Berorientasi tugas dan hasil Keorisinilan Visioner
Tabel 2 Kisi-kisi Angket Indikator Keyakinan, individualistis Kebutuhan akan prestasi, mempunyai dorongan kuat dan inisiatif Fleksibel, dan mengetahui banyak hal Berorientasi pada masa depan, dan pandangan jauh kedepan
Item soal 1, 2 3, 4, 5, 7, 8, 16 10, 11,
Data yang dihasilkan dari dokumentasi, wawancara, dan observasi merupakan data yang masih kompleks. Untuk itu peneliti perlu melakukan pemilihan yang relevan dan bermakna yang dilakukan dengan jalan memilih data yang pokok atau inti, memfokuskan data yang mengarah pada pemecahan masalah dan memilih data yang mampu menjawab permasalahan penelitian kontribusi mata kuliah kewirausahaan dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship mahasiswa. Unitisasi dan kategorisasi data dari penelitian meliputi: a. Data tentang strategi dan materi perkuliahan kewirausahaan yang diajarkan serta kontribusinya terhadap mahasiswa PPKn. b. Data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk memulai usaha atau berwirausaha. Kemudian peneliti menarik kesimpulan, secara kritis dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. HASIL PENELITIAAN DAN PEMBAHASAN Mata kuliah kewirausahaan mempelajari tentang pengertian kewirausahaan, macammacam usaha, cara berwirausaha, kendala berwirausaha, kiat-kiat menerobos pasar, sebagai bekal mahasiswa untuk mensikapi persaingan yang semakin ketat (Tim Penyusun Pedoman Akademik FKIP, 2010:60). Selain itu, dasar penyelenggaraan mata kuliah kewirausahaan ini karena Kementerian Pendidikan Nasional sendiri mengarusutamakan pendidikan kewirausahaan sejak tahun 1997. Pada tahun 1997 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, DITLITABMAS merealisasikan PBKPT yaitu Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di Perguruan Tinggi (DITLITABMAS, 2011:iii). Jiwa entrepreneurship yang dimiliki seseorang memang tidak muncul dengan sendirinya. Muncul dan berkembangnya jiwa kewirausahaan ini tentunya berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang tema kewirausahaan pada mahasiswa dapat dikatakan bahwa adanya mata kuliah kewirausahaan ini sangatlah penting. Mata kuliah ini mempelajari tentang pengertian kewirausahaan, macam-macam usaha, cara berwirausaha, kendala berwirausaha, kiat-kiat menerobos pasar, sebagai bekal mahasiswa untuk mensikapi persaingan yang semakin ketat (Tim Penyusun Pedoman
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
45
Ari Dian Saputra dan Susena
Akademik FKIP, 2010:60). Silabus ini tertulis dalam buku pedoman akademik untuk FKIP tahun ajaran 2010/2011. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperoleh selama observasi, wawancara, dan angket maka diperoleh data bahwa perkuliahan kewirausahaan ini berkontribusi dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship mahasiswa, antara lain: a. Menumbuhkan wawasan berwirausaha Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memiliki wawasan yang lebih luas tentang kewirausahaan. Saat ini antara lulusan dan lapangan kerja lebih banyak lulusannya sehingga banyak pengangguran yang mempunyai akademik tinggi. Oleh karena itulah mata kuliah kewirausahaan ini sangat perlu diberikan kepada mahasiswa agar mereka mempunyai gambaran untuk membuka usahanya sendiri setelah lulus nanti. b. Menumbuhkan mental dan semangat wirausaha Hasil angket yang diberikan kepada mahasiswa menunjukkan bahwa dengan mengikuti mata kuliah kewirausahaan mereka menjadi semangat untuk berwirausaha nantinya. c. Menumbuhkan semangat membangun bisnis yang ber-etika Membangun bisnis yang dengan etika ynag baik memang sangat diharapkan bagi mahasiiswa ynag nantinya akan terjun ke dunia uasaha. Etika bisnis disampaikan dalam kuliah ini karena hal ini merupakan salah satu komponen penting dalam membangun bisnis yang sustainable. d. Meningkatkan motivasi mahasiswa dalam berwirausaha Kontribusi yang terakhir adalah meningkatkan motivasi mahasiswa dalam berwirausaha. Hal ini ditunjukkan dengan keterangan mahasiswa bahwa dosen pengampu mata kuliah ini sering menceritakan kisah-kisah sukses para pengusaha. Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, dan angket yang diberikan kepada mahasiswa diketahui bahwa faktor-faktor yang sangat mempengaruhi tumbuhnya jiwa entrepreneurship mahasiswa antara lain: mahasiswa itu sendiri, dosen pengampu mata kuliah, dan lingkungan keluarga. KESIMPULAN Kontribusi mata kuliah kewirausahaan pada penumbuhan jiwa entrepreneurship mahasiswa adalah antara lain: menunbuhkan pemahaman pada mahasiswa untuk memiliki jiwa entrepreneurship, menumbuhkan wawasan berwirausaha, menumbuhkan mental dan semangat wirausaha, menumbuhkan semangat membangun bisnis yang ber-etika, dan meningkatkan motivasi mahasiswa dalam berwirausaha. Sedangkan faktor - faktor yang mempengaruhi adalah: a. Dosen: Penyampaian kuliah, arahan, dan praktek yang dipandu dosen pengampu sangat berpengaruh pada tumbuhnya keinginan berwirausaha mahasiswa PPKn. b. Mahasiswa: Faktor intrinsik mahasiswa itu sendiri karena ada mahasiswa yang memang sudah berkeinginan dari awal untuk berkarir sebagai pengusaha ke depannya nanti. 46
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
Kontribusi Mata Kuliah Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship....
DAFTAR PUSTAKA Adiwarman, K. (2002). Ekonomi Mikro. Jakarta: IIIT Indonesia Alma, B. (2005. Kewirausahaan, edisi revisi. Bandung: Alfabeta. Arnold dan Seekins. (1994). Self-Employment as Vocational Rehabilitation Closure. Journal of Disability Policy Studies. As’ad. (2001). Seri Ilmu dan Sumber Daya Manusia Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty As’ad. (2003). Seri Ilmu dan Sumber Daya Manusia Psikologi Industri dan Organisasi. Yogyakarta: Liberty Bambang Rudito dan Melia Famiola. (2007). Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Di Indonesia. Rekayasa Sains. Ciputra. (2007). Entrepreneurship Sebagai Re!eksi. PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia Dawam, R. (1990). Etika Ekonomi dan Manajemen.Yogyakarta : Tiara Wacana. Ditjen Dikti. (2004). Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti– edisiVII. http://puslit.petra.ac.id/regulations/LOKAKARYA/KEWIRAU SAHAAN-04.ppt (diperoleh 24 desember 2011) Ditjen Dikti. (2004). Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – edisi VII. http://puslit.petra.ac.id/regulations/LOKAKARYA/KEWIRAUSAHAAN-04.ppt (diperoleh 8 desember 2011). Drucker, P. F. (1996). Inovasi dan Kewiraswastaan. Praktek dan dasar-dasar. Alih Bahasa: Naib, R. Jakarta: Erlangga. Durkin, K. (1995). Developmental Social Psychology. From Infancy to Old Age. Oxford: Blackwell Publisher Ltd. Dyah, Fitirani. (2010). “Pengaruh Kepribadian Dan Kecemasan Atas Sempitnya Lapangan Pekerjaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa, Skripsi FE. Franz, Magnis. (1999). Etika Jiwa, Jakarta: Gramedia. Hendro dan Chandra WW. (2006). Be A Smart and Good Entrepreneur .CLA Publishing. Herawati, S. (1998). Kewiraswastaan. Jakarta :Badan Penerbit IPWI. Hisrich, R dan Peters, M. (2000). Entrepreneurship. 4th edition. Singapore: McGrawHill Companies, Inc. Hunter, A.S.et.al. (2003). A Psychological model of Entrepreneurial Behaviour. Journal of The Academy Business and Economics,April 2003, 5-10. Izedomi, Okafor. (2007). Karakteristik Kewirausahaan. Kedaulatan Rakyat. (2012). http://www.kedaulatanrakyat.co.id/index.php/%ar0023 (diakses pada 12 februari 2012) Lambing, P. A dan Kuehl, C.R. (2000. Entrepreneurship. 2nd edition. New Jersey: Prentice Hall Inc. Mardalis. (1990). Metode Penelitian : suatu pendekatan proposal. Jakarta:Bumi Aksara. Meredith, G.G, Nelson, R.E. dan Neck, P.A. (1996). Seri Manajemen no. 97: Kewirausahaan, Teori dan Praktek. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo. Moleong, Lexy J. (1994). Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013
47
Ari Dian Saputra dan Susena
Purdi E. Chandra. (2008). Cara ‘Gila’ Menjadi Pengusaha. http://www.purdiechandra. net/modal-awal/2008/03/cara-gila-jadi-pengusaha/ (diakses 24 Februari 2012) Riyanti, B.P.D. (2003). Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Jakarta: Grasindo. Sadino, B. ( 2004). Perlunya Menyelami Bahasa dan Paradigma Pengembangan UKM. http://www.kompas.com/kompascetak/0412/27/ekonomi/1462259.htm (diperoleh 15 September 2011). Satirios Sarantakos. (1993). Social Research. Melbourne: Mac Millan Education Australia Pty Ltd. Siagian, S dan Asfahani. (1996). Kewirausahaan Indonesia dengan Semangat 17-8-45. Jakarta: Puslatkop dan PK Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil-Kloang Klede Jaya Putra Timur. Sudjana, S. (2001). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Suharsimi, Arikunto. (1993), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Suharsimi, Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Suharsimi, Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Suryana. (2001). Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Suryana. (2003). Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Susenas (2011) http://www.waspada.co.id/index.php article&id=80879 (diakses pada 24 desember 2011) Sutrisno, H. (1984). Bimbingan Menulis Skripsi, Tesis. Yogyakarta: Psikologi. GAMA Suwandi. (2006).Jangan Remehkan Usaha Rumahan. http://www.kompas.com/ kompas-cetak/0605/08/jateng/35379.htms (diperoleh 15 September 2011). Tempo Interaktif. (2012). http://www.tempointeraktif.com (diakses tanggal 13 januari 2012) Tim DITLITABMAS. (2011). Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di Perguruan Tinggi. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Tim Penyusun Pedoman Akademik FKIP. (2010). Pedoman Akademik 2010/2011 Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UAD Waspada. (2011). http://www.waspada.co.id/index.php (diakses pada 15 september 2011) Wikipedia. (2012). http://id.wikipedia.org ( diakses pada 12 februari 2012) Winarto. (2004). The Power of Hope Zainal Ari!n Thoha. (2003). 3B Berusaha, Berdoa, Berhasil. Yogyakarta: Buku Laela Zainal Ari!n Thoha. (2004). 3M Muda Muslim Mandiri. Yogyakarta: Buku Laela
48
Jurnal Citizenship, Vol. 2 No. 1, Juli 2013