Pertemuan 2
Konsep Dasar Pemrograman
I.
Algoritma Pemrograman Yang Baik Ciri-ciri algoritma pemrograman yang baik adalah : 1. Memiliki logika perhitungan/metode yang tepat dalam memecahkan masalah 2. Menghasilkan output yang tepat dan benar dalam waktu yang singkat 3. Ditulis dengan bahasa yang standar secara sistematis dan rapi sehingga tidak menimbulkan arti ganda. 4. Ditulis dengan format yang mudah dipahami dan diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman. 5. Semua operasi yang dibutuhkan terdefinisi dengan jelas. 6. Semua proses harus berakhir setelah sejumlah langkah dilakukan.
Berikut ini contoh program yang mempunyai algortima yang tidak baik karena mengandung kesalahan logika. Uses crt; Var I : Integer; Begin Clrscr; I := 0; While I < 5 Do Begin Writeln (‘Bina Sarana Informatika’); I := I + I ; Readln; End; End.
D:\Eri\Ngajar\Pemrograman Terstruktur\Pert 2.doc
1
Pertemuan 2 Berikut ini contoh program yang mempunyai algortitma yang baik karena mempunyai logika yang benar Uses crt; Var I : Integer; Begin clrscr; I := 0; While I < 5
Do
Begin Writeln(‘Bina Sarana Informatika’); I := I + 1; Readln; End; End. Program akab berhenti karena kondisi yang ada terpenuhi sebanyak 5(lima) II.
Standar Suatu Program Yang Baik
A.
Standar Pemecahan masalah teknik untuk dapat membantu memecahkan masalah antara lain teknik Top Down dan teknik Modular. Pemrograman Modular:Program dipecah-pecah kedalam modul-modul, dimana setiap modul menunjukkan fungsi dan tugas tunggal, dimana setiap modul menunjukkan fungsi dan tugas tunggal. Pemrograman top down sangat berguna dalam perencanaan pemrograman modular.Dalam pemrograman top-down yang pertama harus kita didefinisikan adalah modul utama. Modul utama yang dimaksud adalah modul yang pertama kali dijalankan atau modul yang memanggil modul lainnya atau juga modul yang mengakhiri proses program tersebut.
D:\Eri\Ngajar\Pemrograman Terstruktur\Pert 2.doc
2
Pertemuan 2 00 Modul Utama
10
20
30
Sub Modul
Sub Modul
Sub Modul
B.
Standar Penyusunan Program
1.
Kebenaran logika dan penulisan Program yang disusun harus memiliki logika dalam pemecahan masalah. Program yang dibuat harus memiliki ketepatan, ketelitian dan kebenaran sehingga menghasilkan program yang baik.
2.
Waktu penulisan dan eksekusi program a. Contoh Logika pengujian yang tidak baik karena pengujian ulang sehingga waktu eksekusi tidak efisien IF
yang berulang-
item = nilai1 instruksi1 Endif IF
item = nilai2 Instruksi2
Endif IF
item = nilai3 instruksi3
Endif Bentuk diatas akan melakukan pengujian sebanyak 3(tiga) kali untuk mendapatkan satu alternatif. b.
Logika pengujian yang baik sehingga waktu lebih efisien:
D:\Eri\Ngajar\Pemrograman Terstruktur\Pert 2.doc
3
Pertemuan 2 IF item = nilai1 instruksi1 ELSE IF item = nilai2 instruksi2 ELSE IF item = nilai3 instruksi3 ENDIF ENDIF Bentuk ini setelah pengujian berhasil mendapatkan solusi, maka proses pengujian tidak akan dilanjutkan lagi a.
Contoh kedua susunan baris program yang tidak baik n := 1; while n <=50 do Begin item (n) := A*B/C+D-E+n; n := n + 1; Readln; End;
Bentuk eksekusi program diatas akan lambat karena eksekusi ekpresi matematika A*B/C+D-E+n akan diulang-ulang
b.
Susunan baris program yang baik n := 1;
D:\Eri\Ngajar\Pemrograman Terstruktur\Pert 2.doc
4
Pertemuan 2 Hasil := A*B/C+D-E+n; while n <=50 do Begin item (n) := Hasil + n n := n + 1; Readln; End; Bentuk eksekusi program diatas akan lebih cepat karena eksekusi ekspresi matematika A*B/C+D-E+n
3.
Perawatan dan pengembangan program Penyusunan program harus mempunyai sifat kesederhanaan dan kejelasan dari program yang nantinya akan dikembangkan dan membantu dalam perawatan.
4.
Portabilitas Bahasa pemrograman dan program yang disusun sebaiknya bisa dipakai pada berbagai tipe komputer yang berbeda-beda dan berbagai jenis sistem operasi.
C.
Standar Perawatan Program
1.
Dokumentasi Dokumenatasi berguna untuk melakukan penelusuran jika terjadi kesalahan dan memberikan informasi kepada orang lain dapat mengerti dan memahami alur logika program.
2.
Penulisan Instruksi Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan instruksi atau statement program yaitu: a.
Berikan keterangan untuk awal statement atau instruksi yang tergabung dalam sekelompok statement.
b.
Awal dan akhir statement dari sekumpulan statement ditulis pada kolom yang sama. FOR I :=1 TO N DO
D:\Eri\Ngajar\Pemrograman Terstruktur\Pert 2.doc
5
Pertemuan 2 BEGIN …………………….. ……………………… END c.
Gunakan sebaris atau beberapa baris kosong sebagai pemisah.
d.
Hindari pernyataan untuk Percabangan (IF statement ) yang sangat rumit dan Nested Loop (Loop disalam Loop lain) yang berlebihan.
e.
Gunakan “kurung buka dan tutup” dalam menulis suatu ekspresi Aritmatika atau logika. WHILE (………….) DO BEGIN …………………….. ……………………… END;
f.
Gunakan “Spasi” dalam menulis statement atau instruksi. WHILE (N>=15) DO
III. Sifat Penulisan Program a.
Program Oriented Penulisan program yang struktur programnya selalu berubah, apabila kondisi data yang diproses di dalam program tersebut, bertambah volume datanya. Selain itu penulisan program ini bersifat statis dan tidak fleksibel (program animasi)
b.
Data Oriented Penulisan program yang struktur programnnya tidak selalu berubah, walaupun volume data yang diproses di dalam program tersebut, dalam jumlah besar. Selain itu pula penulisan program ini bersifat dinamis dan mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi.
IV. Kualitas Bahasa Pemrograman
D:\Eri\Ngajar\Pemrograman Terstruktur\Pert 2.doc
6
Pertemuan 2 a.
Ekspresivitas :Bahasa pemrograman yang baik menggambarkan algoritma yang dibuat oleh programmer
b.
Dapat didefinisikan dengan baik : sintaks dan semantik bahasa pemrograman yang baik haruslah konsisten dan tidak bermakna ganda
c.
Tipe data dan strukturnya: Bahasa programmer yang baik haruslah berkemampuan untuk mendukung berbagai tipe data(integer, real, pointer,dsb) dan terstruktur dalam array, record ataupun object
d.
Modularitas : Bahasa pemrograman yang baik harus mempunyai fasilitas subprogramming sehingga suatu program yang besar dapat dikerjakan oleh sekaligus beberapa pemrogram secara bersama-sama yang nantinya dengan mudah dapat digabungkan menjadi sebuah modul saja.
e.
Fasilitas masukan keluaran : Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat mendukung berbagai jenis model file seperti sequential, random access, index, multiple index dan lain sebagainya dalam pemrosesan masukan dan keluaran
f.
Portabilitas : Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat dipakai pada berbagai tipe mesin komputer yang berbeda, jadi bersifat machine independet.
g.
Efisiensi : Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat dipakai pada berbagai tipe mesin komputer yang berbeda, jadi bersifat machine independet
h.
Mudah dipelajari : bahasa pemrograman tersebut harus mudah dipelajari maupun diajarkan
i.
Bersifat Umum : Bahasa pemrograman tersebut harus memiliki jangkauan luas pada berbagai aplikasi pemrograman sehingga dapat disebut bahasa yang serbaguna.
D:\Eri\Ngajar\Pemrograman Terstruktur\Pert 2.doc
addalah
mampu
7