KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI
4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan manfaat jangka panjang. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang matang untuk memperkecil risiko kegagalan. Penganggaran modal atau yang sering disebut dengan capital budgeting yang optimal akan memaksimumkan nilai sekarang perusahaan. Pengelompokkan
keputusan
penganggaran
modal
dibuat
untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Proses administrasi untuk menyetujui dan mengawasi keputusan penganggaran modal berbeda-beda antar proyek. Dengan melakukan pengelompokkan penganggaran modal, suatu perusahaan dapat mengembangkan prosedur administrasi yang distandarisasi untuk menangani kelompok usulan investasi tertentu. Ditinjau dari aspek penghematan biaya dan peningkatan pendapatan, usulan investasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Penggantian (Replacement), yaitu usulan investasi untuk mengganti aset yang sudah aus agar efisiensi produksi tetap dapat dipertahankan, misalnya mesin lama diganti dengan mesin baru yang lebih efisien. 2. Perluasan (Expansion), yaitu usulan investasi untuk menambah kapasitas produksi dari lini produk yang sudah ada, misalnya menambah jumlah mesin baru yang tipenya sama dengan mesin yang telah dipakai. 3. Pertumbuhan (Growth), yaitu usulan investasi untuk mengembangkan lini produk yang baru berbeda dengan lini produk yang sudah ada, misalnya mula-mula perusahan bergerak dalam bidang produksi sepatu kemudian melakukan investasi baru di bidang restoran.
Sementara itu ditinjau dari tingkat ketergantungannya, usulan proyek investasi dapat dibagi dalam empat kelompok. 1. Independent project, yaitu dua atau lebih proyek yang tidak saling terkait, misalnya investasi pada pabrik mobil dan investasi pada pabrik minuman
Manajemen Keuangan
Page 1
kemasan. Apabila kedua proyek tersebut layak dan dana yang tersedia cukup, maka kedua proyek tersebut dapat dilaksanakan. 2. Mutually exclusive project, yaitu dua atau lebih usulan investasi yang mempunyai manfaat yang sama dan jika semuanya layak, tidak semuanya dapat dilaksanakan tetapi harus dipilih salah satu diantaranya yang terbaik. Misalnya, untuk memindahkan bahan baku didalam pabrik, perusahaan dapat mempergunakan perlatan forklip atau menggunakan ban berjalan. 3. Complement project, yaitu dua atau lebih usulan investasi yang bersifat saling melengkapi, misalnya investasi pada gedung pertokoan dan investasi pada tempat parkir. 4. Substitute project, yaitu dua usulan investasi yang bersifat saling menggantikan, misalnya produksi sabun bubuk akan mengurangi permintaan sabun batangan.
4.2. METODE PENILAIAN KEPUTUSAN INVESTASI Empat metode penilaian dalam Investasi yang biasa dipergunakan: 1. Metode Payback. Jika arus kas bersih dimasa datang sama setiap tahun maka untuk mencari periode payback menjadi lebih mudah, dengan membagi investasi Neto dengan arus kas bersih setiap tahun. Periode Payback = •
Investasi Neto Arus Kas Bersih Tahunan Kelebihan metode payback ini adalah bahwa metode ini sederhana, metode ini juga mengukur likuiditas proyek, dalam beberapa hal juga dapat dipergunakan untuk mengukur risiko.
•
Kelemahan metode Payback adalah: a. Metode ini tidak memperhitungkan hasil-hasil yang diterima setelah total investasi kembali. b. Metode ini tidak memperhitungkan nilai waktu dari arus kas yang diterima.
Manajemen Keuangan
Page 2
2. Net present Value. Arus Kas bersih yang diterima dari suatu investasi adalah selisih atas Nilai sekarang (P.V) arus kas bersih (di mana cost of capital sebagai discount ratenya) dengan investasi bersih atau Nilai Sekarang net investment. Formula Net present value (NPV) adalah: NPV =
n
At
(1 k ) t 1
t
o
Di mana At adalah arus kas bersih k adalah biaya modal yang menunjukkan tingkat keuntungan minimal yang diminta investor, n adalah usia aktiva yang diharapkan, Io adalah investasi neto atau initial investment.
3. Internal Rate of Return. Internal Rate of Return (IRR) adalah discount rate yang menyamakan present value arus, kas bersih dengan presentvalue investasi neto. Dengan kata lain IRR adalah discount rate yang membuat NPV investasi sama dengan nol. Internal rate of return adalah: n
4. Profitability Index
At
(1 r ) t 1
t
o
Profitability Index (PI) atau seeing disebut . dengan benefit cost ratio (BCR) adalah rasio antara present value arus kas bersih dengan investasi neto. Profitability Index dapat dinyatakan: PI
= n
At
(1 k ) t 1
t
Io Membandingkan metode NPV dan IRR akan menunjukkan bahwa metode NPV
memang lebih baik. 1. Metode internal rate of return menggunakan asumsi reinvestment rate atau opportunity cost yang salah, di mana aliran kas diasumsikan akan diinvestasikan kembali dengan tingkat keuntungan penginvestasian kembali sebesar internal rate of return. Proyek yang memiliki risiko yang sama
Manajemen Keuangan
Page 3
seharusnya, memiliki opportunity cost yang sama, tetapi karena internal rate of return berbeda maka diasumsikan bahwa reinvestment ratenya berbeda. Sementara itu metode net present value (NPV) mendiscountedkan aliran kas atas dasar cost.of capital yang sesuai dengan risiko proyek yang bersangkutan. Dengan demikian maka proyek yang memiliki risiko yang sama didiscounted dengan discount rate yang sama. 2. Kriteria internal rate of return dapat melanggar prinsip, penambahan nilai. a.
Metode net present value selalu memperhatikan penambahan nilai.
b.
Dengan menggunakan NPV, nilai perusahaan adalah merupakan jumlah nilai keseluruhan proyek. IRR dapat memberikan hasil adanya multiple rate of return.
Berikut ini penjelasan untuk masing-masing kriteria berikut contoh dan rumus perhitungannya. Contoh Kasus: PT Mandiri melakukan investasi di bidang Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) senilai Rp.5.000.000.000,- dimana sejumlah Rp. 1.000.000.000,merupakan modal kerja. Umur ekonomis 5 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus tanpa sisa. Pengembalian tingkat bunga yang diinginkan (cost of capital) adalah 20%. Perkiraan laba sesudah pajak (EAT) selama 5 tahun masingmasing adalah sebagai berikut 950juta, 1.100juta, 1.250juta, 1.400juta dan 1.650juta. Pertanyaan: 1. Buat tabel cash flow selama umur ekonomis 2. Hitung berapa: a. PP b. NPV c. IRR d. PI 3. Berikan komentar anda terhadap proyek tersebut.
Manajemen Keuangan
Page 4
Jawab: 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 =
𝑝𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 =
𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 − 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠
5 𝑀𝑖𝑙𝑦𝑎𝑟 − 1 𝑀𝑖𝑙𝑦𝑎𝑟 = 𝑅𝑝. 800.000, − 5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
a. Tabel cash flow sebagai berikut (dalam ribuan rupiah) Tahun
EAT
Penyusutan
2004 2005 2006 2007 2008
950.000 1.100.000 1.250.000 1.400.000 1.650.000
Kas Bersih (proceed)
Discount Factor (DF) 800.000 1.750.000 0,833 800.000 1.900.000 0,694 800.000 2.050.000 0,579 800.000 2.200.000 0,482 800.000 2.450.000 0,402 Jumlah present value kas bersih
PV Kas Bersih 1.457.750 1.318.600 1.186.950 1.060.400 984.900 6.008.600
1. Payback Periode Metode payback period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu pengambilan investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapa dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan (dengan Catatan Jika Investasi 100% menggunakan modal sendiri). Ada 2 macam model perhitungan yang akan digunakan dalam menghitung masa pengembalian investasi sebagai berikut: a. Apabila kas bersih setiap tahun sama: 𝑃𝑃 =
𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Dari contoh kasus di atas seandainya PT mandiri mempunyai kas bersih sama yaitu Rp.2.500.000.000, seahun maka PP-nya : 𝑃𝑃 =
𝑅𝑝. 5.000.000.000 𝑥 12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 = 24 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛. 𝑅𝑝. 2.500.000.000
b. Apabila kas bersih setiap tahun berbeda seperti kasus diatas maka PP dapat dicari sebagai berikut:
Manajemen Keuangan
Page 5
Investasi
= Rp. 5.000.000.000,-
Kas bersih tahun 1
= Rp. 1.750.000.000,Rp. 3.250.000.000,-
Kas bersih tahun 2
= Rp. 1.900.000.000,= Rp. 1.350.000.000,-
Karena sisa tidak dapat dikurangi proceed tahunketiga, maka sisa proceed tahun kedua dibagi proceed tahun ketiga yaitu: 𝑃𝑃 =
𝑅𝑝. 1.350.000.000 𝑥 12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 = 7,9 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 8 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛. 𝑅𝑝. 2.050.000.000
Maka payback period adalah 2 tahun 8 bulan. Untuk menilai apakah usah layk diterima atau tidak dari segi PP, maka hasil perhitungan tersebut harus sebagai berikut:
PP sekarang lebih kecil dari umur investasi
Dengan membandingkan rata-rata indutri unit usaha sejenis
Sesuai dengan target perusahaan Kelemahan metode payback periode adalah
Mengabaikan time valeu of money
Tidak
mempertimbangkan
arus
kas
yang
terjadi
setelah
masa
pengembalian.
2. Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital outlays) selama umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan Net Present Value (NPV). Untuk menghitung NPV, terlebih dahulu kita harus tahu berapa PV kas bersihnya. PV kas bersih dapat dicari dengan jalan membuat dan menghitung dari cash flow perusahaan selama umur investasi tertentu. Rumusan yang biasa digunakan dalam menghitung NPV adalah sebagai berikut: 𝑁𝑃𝑉 =
𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 1 𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 2 𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑁 + + ⋯+ − 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 1 2 ( 1 + 𝑟) ( 1 + 𝑟) ( 1 + 𝑟)𝑛
Manajemen Keuangan
Page 6
Setelah memperoleh hasil-hasil yang dengan:
NPV positif, maka investasi diterima dan jika
NPV negatif, sebaliknya investasi di tolak Apabila diasumsikan tingkat bunga pengembalian yang diinginkan (cost of capital) adalah 20%, maka hitung NPV-nya. Untuk menghitung NPV akan dibahas dari kedua kasus di atas, yaitu:
a. Jika kas bersih tiap tahun sama (dalam jutaan)\ 𝑁𝑃𝑉 =
2.500 2.500 2.500 2.500 + + + ( 1 + 0,2)1 ( 1 + 0,2)2 ( 1 + 0,2)3 ( 1 + 0,2)4 +
2.500 – 5.000 ( 1 + 0,2)5
NPV = 7.475.000.000 – 5.000.000.000 =2.475.000.000 Jika perhitungan dengan tabel sebagai berikut: Perhitungan NPV dalam kas Bersih sama per tahun (dalam ribuan) Tahun
Kas Bersih (proceed)
Discount Factor (DF) 2.500.000 0,833 2.500.000 0,694 2.500.000 0,579 2.500.000 0,482 2.500.000 0,402 Total PV Kas Bersih
2004 2005 2006 2007 2008
Total PV kas bersih
= Rp 7.475.000.000
Total PV investasi
= Rp 5.000.000.000
NPV
= Rp 2.475.000.000
PV Kas Bersih 2.082.500 1.735.000 1.447.500 1.205.000 1.005.000 7.475.000
b. Jika kas bersih tiap tahun berbeda seperti contoh diatas 𝑁𝑃𝑉 =
1.750 1.900 2.050 2.200 + + + ( 1 + 0,2)1 ( 1 + 0,2)2 ( 1 + 0,2)3 ( 1 + 0,2)4 +
2.450 – 5.000 ( 1 + 0,2)5
NPV= 6.009.600.000 – 5.000.000.000 = 1.008.600.000
Manajemen Keuangan
Page 7
Perhitungan NPV dengan kas berbeda per tahun ( ribuan) Tahun
EAT
2004 2005 2006 2007 2008
950.000 1.100.000 1.250.000 1.400.000 1.650.000
Penyusutan
Kas Bersih (proceed)
Discount Factor (DF) 800.000 1.750.000 0,833 800.000 1.900.000 0,694 800.000 2.050.000 0,579 800.000 2.200.000 0,482 800.000 2.450.000 0,402 Jumlah present value kas bersih
Total PV kas bersih
= Rp 6.008.600.000
Total PV investasi
= Rp 5.000.000.000
NPV
= Rp 1.008.600.000
PV Kas Bersih 1.457.750 1.318.600 1.186.950 1.060.400 984.900 6.008.600
Catatan: DF bisa dilihat pada Lampiran 1
3. Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (IRR) merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern. Ada dua cara yang digunakan untuk mencari IRR. Cara
pertama
untuk
mencari
IRR
aadalah
dengan
menggunakan rumus sebagai berikut: 𝑁𝑃𝑉1
IRR = 𝑖1 + 𝑁𝑃𝑉
1 −𝑁𝑃𝑉2
× ( 𝑖1 − 𝑖2 )
Dimana: i1
=
tingkat bunga 1
i2
=
tingkat bunga 2
NPV1
=
Net present value 1
NPV2
=
Net present value 2
1. Cari rata-rata kas bersih yaitu sebesar 2.070 yang diperoleh dari (dalam jutaan rupiah):
Manajemen Keuangan
Page 8
1.750 𝑗𝑢𝑡𝑎 + 1.900 𝑗𝑢𝑡𝑎 + 2.050 𝑗𝑢𝑡𝑎 + 2.200 𝑗𝑢𝑡𝑎 + 2.450 𝑗𝑢𝑡𝑎 5 = 2.070 2. Perkiraan besarnya PP yaitu: 5.000 = 2,416 2.070 3. Didalam lampiran 2 tahun ke-5 diketahui yang terdekat dengan angka 𝑃𝑃 =
2,416 adalah 2,436 adalah 30%. 4. Secara subjektif tiap discount kita kurangi 2% menjadi 28% sehingga NPV-nya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel Perhitungan NPV dengan DF 28% (dalam ribuan) Tahun 1 2 3 4 5
Kas Bersih DF (28%) 1.750.000 0,781 1.900.000 0,610 2.050.000 0,477 2.200.000 0,373 2.450.000 0,291 Total PV Kas Bersih
PV Kas Bersih 1.366.750 1.159.000 977.850 820.000 712.950 5.037.150
Nilai NPV positif yaitu = 5.037.150 -5.000.000 = 37.150 Kemudian untuk discount factor 29%, NPV-nya dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel Perhitungan NPV dengan DF 29% (dalam ribuan) Tahun 1 2 3 4 5
Kas Bersih DF (29%) PV Kas Bersih 1.750.000 0,775 1.356.250 1.900.000 0,601 1.141.900 2.050.000 0,466 955.300 2.200.000 0,361 794.200 2.450.000 0,280 686.000 Total PV Kas Bersih 4.933.650 Nilai NPV sudah negatif = 4.933.650 – 5.000.000 = -66.350 Kemudian jika tabel tesebut digabungkan sebagai berikut:
Manajemen Keuangan
Page 9
Tabel NPV dengan DF 28% dan 29% Bunga 28%
Bunga 29%
Tahu n
Kas Bersih
1
1.750.000
0,781
1.366.750
0,775
1.356.250
2
1.900.000
0,610
1.159.000
0,601
1.141.900
3
2.050.000
0,477
977.850
0,466
955.300
4
2.200.000
0,373
820.000
0,361
794.200
5
2.450.000
0,291
712.950
0,280
686.000
Total PV Kas Bersih Total PV Investasi NPV C1
5.037.150 5.000.000 37.150
DF
Interpolasi 28% Initial investmen 29%
PV Kas Bersih
PVIFA 5.037.150
𝑁𝑃𝑉1
IRR = 𝑖1 + 𝑁𝑃𝑉
1 −𝑁𝑃𝑉2
4.933.650 (-) 103.500 × ( 𝑖1 − 𝑖2 )
DF
PV Kas Bersih
4.933.650 5.000.000 (66.350)
C2
PVIFA 5.037.150 5.000.000 (-) 37.150
37 .150
IRR = 28 + 103 .500 × 1% IRR = 28 + 0,359% = 28,359% dibulatkan menjadi 28,4%.
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 𝑃2−𝑃1
𝐼𝑅𝑅 = 𝑃1 − 𝐶1 × 𝐶2−𝐶1 Di mana: P1 = tingkat bunga 1 P2 = tingkat bunga 2 C1 = NPV 1 C2 = NPV 2
Manajemen Keuangan
Page 10
Jika perhitungan dengan cara Trial dan Error, maka IRR dapat dicara sebagai berikut: Mencari NPV positif dan NPV negatif terlebih dahulu, sampai diperoleh dengan menggunakan tingkat suku bunga tertentu sepeti yang tertera dalam tabel berikut: Tabel NPV dengan suku bunga 28% dan 29% Bunga 28%
Bunga 29%
Tahun Kas Bersih DF
PV Kas Bersih
DF
PV Kas Bersih
1
1.750.000
0,781
1.366.750
0,775
1.356.250
2
1.900.000
0,610
1.159.000
0,601
1.141.900
3
2.050.000
0,477
977.850
0,466
955.300
4
2.200.000
0,373
820.000
0,361
794.200
5
2.450.000
0,291
712.950
0,280
686.000
Total PV Kas Bersih Total PV Investasi NPV C1
5.037.150 5.000.000 37.150
C2
4.933.650 5.000.000 (66.350)
Jika dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut: P1 P2 C1 C2
= 28% = 29% = 37.150 = - 66.350 𝑃2−𝑃1
𝐼𝑅𝑅 = 𝑃1 − 𝐶1 × 𝐶2−𝐶1
29−28
𝐼𝑅𝑅 = 28 − 37.150 × −66.350 −37.150 37.150
𝐼𝑅𝑅 = 28 + 103 .500 = 28,359% 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 28,4% Kesimpulan: Jika IRR kebih besar (>) dari bunga pinjaman, maka diterima. Jika IRR lebih kecil (<) dari bunga pinjaman, maka di tolak.
Manajemen Keuangan
Page 11
4. Profitability Index (PI) Profitability Index ( PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio) merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.
Rumusan yang digunakan untuk mencari PI adalah sebagai berikut: 𝑃𝐼 =
Σ 𝑃𝑉 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ × 100% Σ 𝑃𝑉 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 Dari contoh diatas dengankas bersih yang sama dapat dicari PI
sebagai berikut: 𝑃𝐼 =
7.475.000.000 × 100% = 149,14 𝑎𝑡𝑎𝑢 150% 5.000.000.000 Dari contoh diatas dengan kas bersih yang berbeda dapat dicari Pi
sebagai berikut: 𝑃𝐼 =
6.008.600.000 × 100% 5.000.000.00. = 1,17 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 1,2 𝑘𝑎𝑙𝑖.
Kesimpulan: Apabila PI lebih besar (>) dari 1 maka diterima Apablia PI lebih kecil (<) dari 1 maka ditolak
Manajemen Keuangan
Page 12
LATIHAN 1. Besarnya investasi suatu proyek Rp. 400.000.000,- . Penerimaan investasi setiap tahun Rp. 80.000.000,-. Berapa tahun payback period?
2. Suatu investasi membutuhkan dana sebesar Rp. 100.000.000,- yang diperkirakan mempunyai arus kas seperti dibawah ini: Tahun 1
Rp. 30.000.000,-
Tahun 2
Rp. 40.000.000,-
Tahun 3
Rp. 40.000.000,-
Tahun 4
Rp. 50.000.000,-
Tahun 5
Rp. 50.000.000,-
3. Dalam rangka memilih sistem material handling, suatu perusahaan dihadapkan pada 2 pilihan, yaitu: a. Proyek X dengan sistem conveyor belt, biaya investasinya Rp. 2.000.000,b. Proyek
Y
dengan
sistem
forklift
truck,
biaya
investasi
Rp.600.000.000,Proceeds yang diperoleh selama 10 tahun adalah Rp. 800.000.000 per tahun untuk proyek A dan 903.120.000 per tahun untuk proyek Y. Cost of capital = 12%. Berdasarkan PI, proyek manakah yang sebaiknya dipilih?
4. PT. Qiandra Jaya
menyewa pakar investasi untuk menilai investasi-
investasi yang ditawarkan kepadanya. Wadah investasi yang pertama adalah di bidang property dengan investasi awal Rp 150 juta dan taksiran laba sebelum pajak selama 6 tahun dengan setiap tahunnya sama, yaitu sebear Rp 30 juta, sedangkan wadah investasi kedua adalah di bidang pendidikan dengan investasi awal Rp 180 juta dengan tingkat pengembalian selama 6 tahun berturut-turut Rp 20 juta, Rp 30 juta, Rp 30 juta, Rp 40 juta, Rp 50 juta dan Rp 50 juta. Jika diketahui tingkat pajak 40% dan biaya modal 12% penyusutan dengan straight line method. Investasi mana yang akan diterima jika dihitung dengan cara:
Manajemen Keuangan
Page 13
a. Payback period, b. Net present value, c. Profitability index, d. Internal rate of return, dan e. Modified internal rate of return.
5. Jika suku bunga diasumsikan sama tiap tahun sebesar 12% dan arus kas masuk bersih sebesar Rp. 5.700.000 per tahun, serta nilai investasi awal Rp. 18.000.000. Jika lama investasi diperkirakan 5 tahun, a. Berapakah NPV ? b. Berapakah PI ? c. Berapakah IRR ?
Manajemen Keuangan
Page 14