ADAPTOGENIK Senyawa-senyawa yang bersifat adaptogenik adalah
senyawa yang
efeknya meratigsang sistem pertahanan diri pada tubuh manusia, agat •
Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya
•
Mampu menahan tekanan (stres) dari dalam maupun luar tubuh sampai ke tingkat sel, melalui sinyal yang diterima dari kondisi emosional, psikologis dan panca indera
Pengaruh yang tampak ketika seseorang mengkonsumsi senyawa adaptogenik antara lain adalah: •
Semangat kembali menjadi muda, segar, sigap
•
Meningkatkan Stamina
•
Meningkatkan daya konsentrasi
•
Meningkatkan inisiatif & "mood''
•
Meningkatkan reflex
•
Meningkatkan penampilan
•
Mengendalikan keseimbangan Apa yang menyebabkan senyawa adaptogenik dapat memberikan efek
seperti tersebut di atas, kunci pokok sebenamya ada pada suatu mekanisme terjadinya kelancaran transfer oksigen dari darah ke organ-organ yang membutuhkan : misalnya dari darah ke otak, mengakibatkan orang menjadi tidak mudah lupa, dari darah ke hepar, menjadikan tingkat metabolisme seseorang menjadi lancar, dari darah ke jantung, menjadikan jantung terhindar dari gangguan-gangguan
pada
jantung
dan
seterusnya.
Keadaan
ini
akan
menjadikan kondisi fisiologis tubuh menjadi kembali normal, seperti ketika masih masa balita dan remaja. Juga menjadikan respon neurotransmiter kembali normal seperti layaknya sebelum terjadi kemunduran iungsi, kembali ke keadaan homeostasis. Pencetus konsep adaptogenik ini adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Rusia, ber-nama Dr. Israil I Brekhman, yang hidup pada tahun 1921 - 1994. Disini seseorang yang fiingsi adaptogeniknya sempurna, digambarkan dalam wujud seorang pemain sirkus yang mampu melontarkan benda ke atas dan ditangkap oleh kedua tangannya (jumlah benda yang dilontarkan ke atas lebih dari jumlah kedua tangannya), artinya pemain sirkus tersebut mampu memecah
konsentrasi melebihi kemampuan orang kebanyakan. Keadaan yang sama dilakukan oleh seorang pemain drum pada sebuah grup band musik, dimana kedua kaki kiri dan kanan serta kedua tangan kiri dan kanan, bisa memainkan alat
musik
tersebut
dalam
ketukan
yang
berbeda-beda,
namun
tetap
menghasilkan harmoni dalam musik yang diiringinya. Seseorang yang sedang melakukan diet adaptogen akan mengalami peningkatan keta-hanan mental, emosional dan fisik melindungi dari tekanan (stres), meningkatkan kemampuan tubuh dalam menyesuaikan diri dari pengaruh luar, perubahan situasi, perubahan tungsi dan penyakit. Beberapa tahun terakhir ini, di apotek di Indonesia mulai banyak beredar, bahan-bahan alam dari nabati yang -merigandtmg senyawasenyawa
adaptogenik,
umumnya
sediaan-sediaan
tersebut
diindikasikan sebagai pencegah pikun, dan untuk meningkatkan daya pikir, konsentrasi dan semaeam-nya. Berikut adalah beberapa contoh tanaman yang kandungan aktifhya memberikan efek adaptogenik: Centetta asiatica (Pegagan - Umbelliferae) Deskripsi Centella asiatica yang dikenal sebagai pega-gan, kaki kuda, berasal dari India, Jepang, Cina, Indonesia, Afiika Utara, dan Sri Lanka, Tanaman ini mu-dah tumbuh di daerah yang banyak air, berupa tanaman kecil, tidak berbau, tidak
berasa.
Tangkai
tanaman
panjang,
berwarna hijau atau hijau kemerahan, membentuk rumpun, dan antara tanaman satu dengan lain-nya saling bergandengan. Daun berbentuk bulat, kecil, berwarna hijau dan mempunyai per-mukaan daun yang bergelombang halus. Bunga kecil berwarna kemerahan sampai merah, terletak di dekat permukaan tanah. Buah berbentuk bulat telur, kecil dan tipis. Kandungan kimia Bagian yang digunakan dalam pengobatan adalah keseluruhan dari tanaman
(herba).
Mengandung
asiatikosida
(glikosida
triterpenoid),
sentelasaponin B-D, brahmosida dan brahminosida (glikosida saponin), glikosida
madekasosida dan asam madekasat, asam asiatat.
Kegunaan Tanaman ini banyak digunakan oleh masyarakat Asia, India dan Cina. Tanaman mem-punyai sifat mendinginkan sehingga banyak digunakan sebagai obat mengatasi problem kulit seperti luka, luka bakar dan keloid. Selain itu juga banyak digunakan untuk mengobati lepra, hepatitis, hipertensi, cemas, rematik tulang, tukak lambung, asma, demam dan diare. Ekstrak etanol pegagan dosis 0,5 g/kg BB mampu menghambat terjadinya lesi pada lambung sampai 82% pada lambung tikus yang
diinduksi
menghambat
aktivitas
Penghambatan kemampuan
dengan lesi
ekstrak
ini
alkohol
dan
myeloperoksidase. disebabkan
mengurangi
oleh
aktivitas
radikal bebas dalam merusak sel. Hal ini
diperkuat oleh penelitian lain dengan hasil bahwa asiatikosida mampu mengurangi tukak lambung pada tikus yang diinduksi dengan asam asetat. Asiatikosida mampu mengurangi jumlah dan ukuran tukak, dengan mekanisme menghambat aktivitas myeloperoksidase pada jaringan luka, mampu memacu terjadinya angi-ogenesis dan proliferasi sel. Pegagan juga diketahui mempunyai aktivitas dalam menyembuhkan luka. Penelitian pada pasien periodontitis menunjukkan bahwa pegagan mampu mengurangi jumlah plaque pada gigi, perdarahan pada gusi dan gejala-gejala Minis lainnya. Dalam penggunaan untuk mengobati psoriasis, telah dilakukan penelitian menggu-nakan keratinosit. Ekstrak air pegagan mampu menghambat replikasi keratinosit dengan harga ICso 209 mg/ml. Aktivitas ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan asiatikosida, yang mempunyai harga ICso 8,6 pm. Ekstrak pegagan yang mengandung asam asiatat (30%, w/w), asam madekosat (30%, w/w) dan asiatikosida (40%, w/w) diketahui mampu memacu terbentuknya kolagen. Daripenelitian ini diduga senyawa yang
paling
bertanggungjawab terhadap sintesis kolagen adalah
asam
asiatat.
Ketiga senyawa tersebut juga nyai
diketahuimempuaktivitas
memacu
pembentukan fibroblast Pada kulit sehingga menyebabkan bertambahnya kekuatan jaringan kulit dan meningkatnya pertahanan kulit terhadap rangsangan. Pembenan ekstrak metanol
pada
mencit
mampu
meningkatkan
aktivitas
enzim-
enzim antioksidan seperti superoksida dismutase, katalase dan glutation peroksidase. Aktivitas-aktivitas tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempercepat proses penyembuhan luka. Selain penelitian efek farmakologi secara in vitro dan in vivo, juga telah dilakukan penelitian klinik terhadap pegagan. Sebagai antihipertensi, telah dilakukan uji klinik terhadap pasien hipertensi dan normal. Dari uji tersebut
diperoleh
hasil
bahwa
pemberian
ekstrak
pegagan
yang
mengandung
triterpenoid selama 4 minggu mampu menurunkan laju filtrasi ka-piler dan mengurangi udem pada pasien hipertensi dan hal ini tidak tampak pada pasien yang diberi plasebo dan orang normal yang diberi ekstrak pegagan. Uji klinik yang lain dilakukan terhadap pasien diabetes angiopati, yang menunjukkan bahwa ekstrak pegagan mampu meningkatkan mikrosirkulasi darah dan menu-runkan permeabilitas kapiler (menurunkan udem) sebingga sangat bennanfaat pada pasien diabetes angiopati.
Apium graveolens L. (Seledri - Umbelliferae / Apiaceae) Deskripsi Herba tegak, daun berpangkal pada batang dekat tanah, bertangkai, dan di bagian bawah sering terdapat daun muda di kedua sisi tangkainya, helai daun berbentuk lekuk tangan, tidak terlalu dalam, panjang 2-5 cm, lebar 1,5-3 cm, bau sedap, khas. Batang kaku dan bersiku, berapa batang semu, tinggi tanaman mencapai 25-100 cm. Bunga tersusun majemuk, bertangkai pendek-pendek, bergerombol kecil, berwama putih sampai hijau keputihan. Buah membulat, panjang 1-2 mm, berwama coklat lemah sampai coklat kehijauan suram. Tanaman ini sangat mudah dikenal karena secara luas digunakan sebagai sayuran atau lalapan oleh masyarakat di Indonesia. Apium (bahasa Latin) berarti beraroma, graveolens (bahasa Latin) penyebar bau. Dalam perdagangan dikenal ada 3 macam seledri, yaitu seledri air (A. graveolens var. syl-vestre Alef.); seledri daun (A. graveolens var. secalinum Alef.) dan seledri putih atau seledri pucat (A. graveolens var. dulce. Mill.
DC.).
semunya hijau
Seledri
kecil
gelap,
air
kurus, liat
batang berwama
dan
sulit
dipatahkan, tumbuh di tanah yang selalu berair (seperri kangkung), sedang seledri daun (disebut juga seledri tanah, batang semunya menggembung dan lebih renyah. Dapat tumbuh di tanah kering yang relatif miskin hara. Seledri putih jarang dijumpai di pasar, karena warnanya terkesan
tidak segar. Di pasaran intemasional (juga ditemui di Indonesia) juga masih ada seledri lain yang jenisnya berbeda dengan ke tiga seledri di atas, yaitu seledri gedh£ (bah. Jawa) atau giant celery (A. graveolens var. repaceum Alef.) yang dikembangkan dari Eropa. Sesuai dengan namanya, seledri ini, batang dan daunnya besar-besar dan diperoleh dari hasil pemuliaan bibit unggul. Banyak ditanam di sawah atau lading. Di kalangan masyarakat tanaman ini termasuk komoditi sayuran yang sangat popular Kandungan Kimia
glikosida
apiin
(glikosida
flavon),
isoquercitrin
dan
umbelliferon.
Juga
mengandung mannite, inosite, asparagine, glutamine, choline, linamarose, pro vitamin A, vitamin C dan B. Kandungan asam-asam dalam minyak atsiri biji antara lain asam-asam resin, asam-asam lemak terutama palmitat, oleat, linoleat dan petroselinat (sebagai komponen utama). Senyawa kumarin lain ditemukan dalam biji, yaitu bergapten, seselin, isoimperatorin, astenol, isopimpinelin dan apigrafin. Daun mengandung minyak atsiri, protein, kalsium, garam fosfat, vitamin A, B, dan O Batang, daun dan bijinya mengandung apiin, apigenin. Dalam biji ditemukan alkaloid yang strukturnya belum dapat diidentifikasi. Di India, herbanya mengandung zat warna karotenoid total sebesar 435 µg/g dan buah/bijinya mengandung tiamin 7,9 µg/g. Komponen-komponen minyak atsiri lainnya terdiri dari senyawa sejenis kamfor yang tersusun dalam minyak atsiri yang dikenal sebagai apiol.
Disamping itu terdapat pula golongan senyawa kumarin : osthenol, apigravin,celerin
(suatu
C-prenyl
coumarins)
,glikosida
furanocoumarins,
furocoumarin, apiumetin, rutaretin, nodakenetin; golongan senyawa flavonoid : apigenin isoquecitrin dan golongan senyawa alkaloid.
Kegunaan Secara tradisional seledri digunakan sebagai pemacu enzim pencernaan atau sebagai penambah nafsu makan, peluruh air seni dan penurun tekanan darah. Disamping itu digunakan pula untuk memperlancar keluarnya air seni,
mengurangi rasa sakit pada rematik dan gout, juga digunakan sebagai anti kejang. Dekok biji digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada nyeri lambung, rematik dan encok. Bijinya juga diyakini memiliki efek sedatif terhadap sistem saraf sentral. Sering dipakai untuk mengobati penderita bingung, pikun dan linglung. Minyak atsiri dari biji bersifat adaptogenik. Untuk tujuan pengobatan adaptogenik, yang dimanfaatkan adalah bijinya. Selebihnya daun dan batang seledri sangat populer sebagai sayur, lalab untuk penyedap masakan tradisional. Pemberian intravena ekstrak daun seledri pada anjing dapat menurunkan tekanan darah normal. Efek hipotensif juga ditunjukkan oleh pemberian intravena pada anjing dan kelinci. Telah dibuktikan pula adanya efek menurunkan tekanan darah pada 16 orang laki-laki bertekanan darah tinggi yang diberi 40 ml campuran ekstrak seledri dan madu atau sirup secara oral 3 kali sehari. Senyawa ftalid yang terkandung dalam minyak atsiri biji mempunyai efek sedatif spasmolitik pada mencit. Beberapa pengamatan toksisitas telah dilaporkan berkaitan dengan konsumsi pucuk-pucuk seledri dengan kandungan nitrat tinggi, yaitu 3,2 - 7% bobot kering dapat menyebabkan menurunnya berat badan sapi di California. Seluruh bagian tanaman berefek menurunkan tekanan darah pada hewan yang dibuat hipertensi. Pada pemberian intravena apigenin 10 mg/kg pada anjing dan kelinci dapat menurunkan tekanan darah dari 120 mmHg menjadi 70 mmHg. Efek tersebut dapat dilihat pada anjing dengan hipertensi esensial. Pemberian per-oral dan intravena cairan segar seluruh bagian tanaman dapat menurunkan tekanan darah anjing maupun sampai sebesar 50%. Efek penurunan tekanan darab. tersebut disebabkan karena terjadinya stimulasi pada reseptor kimia (chemoreceptor) pada "carotid body" dan "aorticarch". Dan efek ini ada kaitannya dengan sistem syaraf simpatik. Apigenin diketahui pula dapat berefek pada pelebaran pembuluh darah perifer. Apiin dan Apigenin yang diberikan peroral dapat merupakan antagonis eksitasi mencit yang diberi kokain. Minyak atsiri biji berefek antikejang (tranquilizer dan anticonvulsant) pada mencit, sedangkan alkaloid yang terdapat pada biji seledri mempunyai potensi sebagai penenang dan anti kejang pada mencit. Indeks terapi efek penenang daripadanya relatif tinggi.
Minyak atsiri biji seledri dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans dan Histoplasma capsulatum. Minyak atsiri seledri bersama dengan asam ferulat mempunyai aksi saling menguatkan efek anti jamur. Sucapigraveol mempunyai peran pada peningkatan jumlah urine dan penurunan urea dari anion klorida. Komponen terpenoid minyak atsiri dapat menyebabkan kontraksi uterus, baik pada keadaan hamil maupun tidak hamil. Alkaloid dan beberapa senyawa kumarin kemungkinan mempunyai efek sebagai tranquilizer.
Ginkgo biloba (Ginkgo - Ginkgoaceae) Tanaman ini di luar negeri digunakan sebagai stiraulansia (untuk memelihara daya pikir dan sirkulasi oksigen ke seluruh tubuh, Di Eropa dimanfaatkan untuk menjaga stamina, supaya orang tidak pelupa, menjaga kesehatan, tidak menjadi pikun ketika umurnya lanjut dan tidak linglung. Di Indonesia sediaan yang mengandung ekstrak dari tanaman ini sudah mulai diresepkan (misalnya dengan nama Gingkan, Ginkona, Ginkosan). . Di
Eropa,
tanaman
jutaan ini
orang
secara
mengkonsumsi teratur
untuk
mempeitahankan stamina agar tampak selalu muda, tidak pelupa serta untuk menjaga kesehatan. Hasil penehtian menunjukkan bahwa penggunaan secara teratur tanaman ini dapat meningkatkan daya pikir dan meningkatkan kesigapan refleks tanpa diiringi resiko terjadinya ketergantungan sebagaimana terjadi pada pemberian obat-obat perangsang otak, hormon, asam glutamat, gamalon dan sejenisnya. Dari hasil penelitian dilaporkan, bahwa tanaman ini terbukti bisa meningkatkan daya pikir, konsentrasi dan refleks. Majalah kedokteran di Inggris yang sangat terkenal, The Lancet, (diterbitkan oleh British Medical Journal) telah menurunkan laporan lengkap mengenai tanaman ini sebagai pemacu sirkulasi darah dan lalu-lintas oksigen antar darah dan sel-sel otak juga ke organ-organ vital yang lain seperti jantung, sehingga mengapa dia mampu menghambat proses "per-lupa-an" dan "per-pikun-an". Dilaporkan pula berbagai pubhkasi hasil penehtian dari berbagai negara. Sementara satu dekade sebelumnya (1982) di majalah Perancis (French Medical Journal) juga memuat
laporan mengenai tanaman ini, terutama sebagai anti inflamasi dan anti kerapuhan pembuluh darah kapiler.
Kandungan tanaman Bagian tanaman yang digunakan adalah bagian daunnya, secara umum digunakan sebagai adaptogenik, tetapi beberapa kandungan senyawa yang lain juga memiliki khasiat lain: •
Acacetin, Alanin: Anti mutagenic
•
Amentoflavone: anti peroksidan, anti radang
•
Apigenin : Hipotensif, anti radang, anti mutagenik, anti tiroid, kholeretik (empedu), vasodilator
•
Arginin : Stimulansia pituitari, spermigenik
•
Beta karoten: anti oksidan dan anti radikal bebas/
•
Bilobalida: Neuroprotektif
•
Bilobol: Mencegah tumor
•
Asam sitrat: anti koagulansia, anti mutagenik, memperkuat efek anti oksidan
•
Sistein: anti katarak, detoksikan, anti mutagenic
•
Katekin: Kardiotonik, menurunkan tekanan darah, vasodilatasi
•
Gingetin: anti udem, vasodilator, bronkhodilator, anti radang, anti kejang
•
Asam ginkolat: Anti mutagenik, anti inflamasi
•
Ginkolida-A: Neuroprotektif, anti peroksidan
•
Ginkolida-B: s.d.a.
•
Ginkolida-C: Bronkho dilator
•
Asam glutamat: mencegah kemunduran fungsi otak
•
Glisin: Anti encefilopati, anti gastritis
•
Kaemferol: meningkatkan daya terima tubuh terhadap implantasi
•
Leucine Antiencephalopathic; asam amino esensial
•
Luteolin: Hepatoprotektif, kholeretik
•
Lisin: asam amino esensial
•
Mg: anti epileptic
•
Metionin: Anti hepatotoksik, asam amino esensial
•
Niasin: Hepar protektor, hipolipidemi, hipoglikemik, vasodilator
•
Quersetin: Anti anafilaksi, Anti lipoperoksidan, anti hiperlipidemi, HIV
inhibitor •
Riboflavin: anti migrain
Keluarga Gambir Selama ini keluarga gambir, Uncaria Sp.(Rubiaceae) dikenal sebagai astringensia yang kuat karena banyak mengandung katekhin dan tanin, digunakan untuk menghentikan diare, obat kumur, anti radang dan obat penutup luka baru. Namun dalam per-kembangannya sekarang diketahui, bahwa keluarga tanaman ini memiliki kandungan anti oksidan yang berkhasiat untuk kesehatan, antara lain : kanker, arthritis, bursitis, rematik, herpes, alergi (kimia, lingkungan maupun kepekaan), asma, depresi, kandidiasis sistemik, jerawat, hipoglikemi, haid tidak teratur, dan masalah sirkulasi darah. Salah satu percobaan yang dilakukan terhadap penyakit kanker, penderita diberikan serbuk tanaman ini sebanyak 6 gram yang diseduh air panas diminum sehari 3x (di Amerika dianjurkan 20 gram per hari), selama beberapa minggu, maka akan terjadi peningkatan stamina yang sangat bermakna. Penyakitpenyakit kanker pernafasan, kanker telinga, kanker hidung dan tenggorokan (THT) sudah akan memberikan respon pengobatan ini setelah minum selama 48-72 jam. Dalam laporan penelitian yang lain diinfonnasikan bahwa, tanaman ini juga bersifat sebagai immuno modulator, yaitu berfungsi sebagai pengendali faktor kekebalan tubuh, sehingga dalam suatu penelitian di Mexico (Dr. Kitty Winslow, 1994) tanaman ini pernah dicobakan kepada penderita HIV selama kurun waktu 8 minggu, ternyata mampu meningkatkan jumlah T-cell yang bersangkutan dari 560 menjadi 875. Konstituent yang telah diketahui: Acetoxydihydronomiline carboxystrictosidine, Adipic-Acid, Alloisopteropodine, Allo-pteropodine, Angustine, Campesterol, Carboxystrictosidine, Catechol, DCatechin,
DL-Catechol,
Catechutannic
Acid,
β-sitosterol,
Corynantheine,
Corynoxeine, Dihydro-corynantheine, Dihydrocorynantheine-n-oxide, Dihydrogambirtannine,
Ellagic
Acid,
L-Epicathechol,
Epicathechin,
Gallic-Acid,
Hanadamine, Hirsutine, Hirsuteine, Hirsutine-N-Oxide, Hyperin, Ajmalicine, Isocorynozeine,
Isomitraphylline,
Isorotundifoline,
Ketouncaric-Acid,
Isopteropodine, Mitraphylline,
Isorhynchophylline, 11-Methoxyyohimbine,
Ourouparin, Oxogambirtannine, Pteropodine, Quinovic-acid, Rhynchophylline, Rotundifoline, Speciophylline, Stigmasterol, Uncarine, Uncarim, Ursolic-acid
Ginseng Gingseng yang bennarga Panax yang berasal dari kata PAN (dari bahasa Latin) berarti "semua", dan AXOS yang berarti "obat" atau "pengobatan". Sementara penamaan "gingseng" berasal dari bahasa Cina SHEN SENG yang berarti "akar kejantanan". Ginseng berasal dari tanaman Panax ginseng (familia Araliaceae). Merupakan tanaman asli luar negeri yang tidak hidup di Indonesia. Yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah akarnya yang menggelembung berbentuk sebagai sepasang kaki sedang menjulur. Di toko-toko swalayan, akar ginseng ini dijual dalam kemasan botol, dimana akar yang berbentuk seperti sepasang kaki tersebut direndam dalam laratan penyari.
Menurut literatur Cina, tanaman gingseng ini sudah dimanfaatkan sebagai obat sejak 2000 tahun yang lalu. Gingseng dilaporkan bisa menghilangkan kelelahan tubuh akibat kerja berat. Selain itu juga berkhasiat sebagai stimulansia (perangsang), tonikum, penyegar serta konon mampu mengembalikan semangat muda.
Efek farmakologi:
Adaptogenik
Berdasarkan efek farmakologinya, dilaporkan bahwa ekstrak gingseng memiliki kemampuan luar biasa sebagai "adaptogen", yaitu suatu potensi untuk tetap mempertahankan daya tahan tubuh dari segala bentuk kemunduran fungsi fisiologis, baik akibat dari pengaruh luar tubuh (misalnya kelelahan ataupun akibat penyakit) maupun dari dalam tubuh (misalnya faktor usia).
Kandungan aktif ASCORBIC-ACID = asam askorbat/vit C
(terkandung dalam akar)
Vitamin C, mengkondisikan suasana asam pada tubuh yang memerlukan, menaikkan daya tahan tubuh, anti depresi, mempercepat tingkat penyembuhan suatu penyakit, mencegah kegemukan, menjaga stamina tubuh. β-CAROTENE = β -karotena
(terkandung dalam akar)
Memperlambat proses penuaan, peremajaan, membantu daya tahan tubuh terhadap penyakit jantung koroner, anti stres, imuno-regulator, membantu daya tahan tubuh terhadap penyakit fotofobik, bahan pewama, melindungi korona dari kemunduran fungsi, anti mutagenik (menjaga originalitas gen/DNA). β -SITOSTEROL = β -sitosterol
(terkandung dalam akar)
Merangsang pengeluaran hormon androgen (hormon seksual laki-laki), menghambat
pengeluaran
hormon
estrogen
(hormon
seksual
perempuan), mencegah hiper-lipoprotein, melemahkan potensi sperma, bahan baku pembuatan hormon steroid (untuk obat KB). BIOTIN = biotin Meningkatkan
(terkandung dalam akar) semangat,
merangsang
hal-hal
yang
bersifat
peremajaan, mencegah proses kebotakan, anti seborei (kelainan kulit bersisik). GINSENOSIDE = ginsenosida
(terkandung dalam seluruh tanaman)
Tonikum, penyegar. GINSENOSIDE-F-1 = ginsenosida-F-1
(terkandung
dalam
daun,
akar)
(terkandung
dalam
daun,
akar)
Tonikum, penyegar. GINSENOSIDE-F2 = ginsenosida-F-2 Tonikum, penyegar.
GINSENOSIDE-F3 = ginsenosida-F-3
(terkandung
dalam
daun,
akar)
Tonikum, penyegar GINSENOSIDE-M-7-CD = ginsenosida-M-7-CD (terkandung dalam bunga, akar) Tonikum, penyegar. GINSENOSIDE-R-O = ginsenosida-R-O
(terkandung
dalam
akar)
Tonikum, penyegar, anti penjendalan darah, anti udem, anti radang. GINSENOSIDE-RA-2 = ginsenosida-RA-2 (terkandung
dalam
akar)
Tonikum, penyegar GINSENOSIDE-RB-1 = ginsenosida-RB-1 (terkandung dalam akar, kecambah, daun) Tonikum, penyegar, memperkuat daya pikir, memulihkan daya ingat, anti stres, antagonis kalsium, penenang syaraf pusat, melebarkan pembuluh darah, memacu hormon kortikosteroid, memacu syaraf peraba. GINSENOSIDE-RB-2 = ginsenosida-RB-2 (dalam akar, buah, bunga, daun) Tonikum, penyegar, memperkuat daya pikir, memulihkan daya ingat, anti stres, antagonis kalsium, penenang syaraf pusat, melebarkan pembuluh darah,
memacu
hormon
kortikosteroid,
menurunkan
kholesterol,
menurunkan gula darah, menaikkan protein darah, menurunkan lemak darah, meningkatkan aktivitas. GINSENOSIDE-RB-3 = ginsenosida-RB-3 (terkandung
dalam
akar)
Penyegar, memacu hormon kortikosteroid, melebarkan pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah. GINSENOSIDE-RC = ginsenosida-RC (terkandung dalam akar, bunga, daun) Memacu pengeluaran hormon kortikosteroid, melebarkan pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah, penyegar, meningkatkan kekebalan tubuh, tonikum. GINSENOSIDE-RD = ginsenosida-RD (terkandung dalam akar, bunga, daun) Memacu pengeluaran hormon kortikosteroid, memacu syaraf. GINSENOSIDE-RE = ginsenosida-RE Analgetik
(penghilang
rasa
(dalam akar, bunga, buah, daun) sakit),
antagonis
kalsium,
memacu
pengeluaran hormon kortikosteroid, melebarkan pembuluh darah. GINSENOSIDE-RF = ginsenosida-RG
(terkandung
dalam
akar)
Penyegar, tonikum, menghilangkan kelelahan, menambah semangat.
GINSENOSBDE-RG-1 = ginsenosida-RGl
(dalam akar, bunga, daun, buah)
Anti penjendalan darah, menghilangkan rasa letih, anti stres, penyegar, afrodisiak (meningkatkan libido seksual), antagonis kalsium, perangsang syaraf pusat, penstabil darah, menurunkan gula darah, perangsang aktivitas secara umum, tonikum, melebarkan pembuluh darah. GINSENOSIDE-RG-2 = ginsenosida-RG2
(terkandung dalam akar)
Anti penjendalan darah, melebarkan pembuluh darah, melancarkan sirkulasi darah, anti hemolisis (mencegah pecahnya sel darah merah), penyegar, meningkatkan daya tahan. GINSENOSIDE-RH1 = ginsenosida-RHl
(terkandung dalam akar)
Pelindung hepar, tonikum hepar, penguat hepar, penyegar, meningkatkan daya tahan tubuh, merangsang kekebalan. NEOCLOVENE = neoklovena
(terkandung dalam seluruh tanaman)
Penyegar, meredakan keletihan. PANACENE = panasena
(terkandung
dalam
akar)
(terkandung
dalam
daun)
Tonikum otak, menunda proses pikun. PANASENOSIDE = panasenosida Peremajaan. PANAXIC-ACID = asam panaksat
(terkandimg dalam akar)
Tonikum, penyegar, tonikum pembuluh darah, menurunkan kholesterol darah, penguat jaringan ikat. PANAXIN = panaksin
(terkandung dalam akar)
Tonikum jantung, tonikum otak, perangsang syaraf pusat, tonikum kelenjar endokrin, perangsang jaringan ikat dan otot, meredakan kelelahan, memperkuat daya tahan. PANAXYDOL = panaksidol
(terkandung dalam akar)
Menghambat pertumbuhan sel yang tidak normal pada penyakit kanker, menunda proses pergantian sel.
Eurycoma longifolia Jack. (Pasak Bumi - Simarubaceae) Tanaman ini aslinya tumbuh di Burma, Thailand, Indo Cina dan Indonesia, berupa pohon, Di IndoCina dicantumkan sebagai tanaman resmi di buku Farmakope Vietnam. Kulit kayunya sangat pahit, sedang akaraya berkayu relatif lunak, sering digunakan sebagai cindera mata, dibuat bentuk-bentuk gelas karakteristik, sekaligus digunakan untuk tempat minum berkhasiat. Kandungan aktif Secara umum, tumbuhan ini belum diteliti secara tuntas, beberapa pustaka hanya menyebutkan kandungan berbagai mineral dalam kayu dan kulit kayu, juga beberapa jenis sterol (yang juga umum terdapat dalam berbagai tumbuhan lain) seperti sitosterol, stigmasterol dan sebagainya. Kandungan aktif yang berkaitan dengan adaptogenik adalah: β -SITOSTEROL = β -sitosterol
(terkandung dalam akar)
Merangsang pengeluaran hormon androgen (hormon seksual laki-laki), menghambat
pengeluaran
hormon
estrogen
(hormon
seksual
perempuan), mencegah hiper-lipoprotein, melemahkan potensi spenna, bahan baku pembuatan hormon steroid (untuk obat KB). BIOTIN = biotin
(terkandung dalam akar)
Mencegah proses kebotakan, anti seborei (kelainan kulit bersisik), hal-hal yang bersifat peremajaan. N-NONACOSANE = N-nonakosana
(terkandung dalam daun)
Perangsang syaraf pusat. NEOCLOVENE = neoklovena
(dalam
seluruh
tanaman)
Penyegar (merangsang semangat), meredakan keletihan. STIGMASTEROL = stigmasterol
(terkandung dalam akar)
Bahan baku pembuatan hormon steroid untuk pil kontrasepsi. Kegunaan tradisional •
Di Indonesia kulit akamya digunakan sebagai obat anti demam dan sebagai tonikum bagi bayi dan anak kecil.
•
Zat pahit yang terkandung dalam akar dan kayu Pasak Bumi dipakai untuk merangsang nafsu makan bagi anak-anak. Bagi orang dewasa sering
digunakan
untuk
memperbaiki
pencemaan,
meningkatkan
libido,
merangsang gairah seksual dan sebagai penyegar. Caranya adalah dengan menuang air mendidih ke dalam gelas piala yang terbuat dari akar atau kayu Pasak Bumi ini, kemudian dibiarkan mendingin. Setelah dingin baru diminum. Jangan pakai gula atau bahan tambahan lainnya. Diminum secara teratur sehari 1 kali sebanyak 1 gelas piala tersebut. •
Khasiatnya lama-lama akan menurun sesuai dengan turunnya kandungan aktif yang tersari ke dalam air mendidih. Apabila rasa pahitnya sudah hilang, maka diyakini bahwa khasiatnyapun sudah habis tersari, karenanya sudah tidak ada lagi kandungan aktif yang terkandung di dalamnya.
Pimpinetta pruacan L.— P. alpina L. (Purwoceng - Apiaceae) Berupa herba menahun, tinggi mencapai 50-100 cm. Batang bulat tak berkayu, berongga, waraa hijau, beralur. Daun tunggal, pertulangan menyirip, warna hijau, bau aromatis. Tanaman ini banya dapat tumbuh di daerah pegunungan. Dieng dan di lereng G. Lawu Jawa Tengah. Nama Purwoceng kemungkinan berasal dari kata Latin pruacan yang sulit diucapkan oleh tidah awam di Jawa, kebetulan kata tersebut dalam bahasa Jawa bisa diotak-atik sedemikian rupa, sehingga artinya menjadi "purwo" = awal, dan "aceng" = ereksi. Tanaman ini aslinya tumbuh di pegunungan Alpen, dan oleh karenanya selain Pim-pinella pruacan, dikenal nama Latin yang lain yaitu Pimpinetta alpina. Kanduugan aktif (-)-CAMPHENE = (-)-Kamfena
(dalam
seluruh
tanaman)
Merangsang timbulnya kejang. (-)-LIMONENE = (-)-Limonena
(dalam seluruh tanaman)
Anti kholinesterase, obat flu, menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans
(penyebab
penyakit
kandidiasis,
keputihan),
merangsang
peristaltik, menambah daya tahan tubuh. ANISKETONE = anisketon
(terkandung
dalam
buah)
Pereda lelah, penyegar (merangsang semangat), penambah semangat. ASCORBIC-ACID = asam askorbat/vit C
(seluruh tanaman)
Vitamin C, mengkondisikan suasana asam pada tubuh yang memerlukan,
menaikkan daya tahan tubuh, anti depresi, mempercepat tingkat penyembuhan suatu penyakit, mencegah kegemukan, menjaga stamina tubuh. β -VBISABOLENE = β -bisabolena
(seluruh
tanaman)
Menggugurkan kandungan, bahan parfum. BORON = boron
(seluruh tanaman)
Merangsang keluamya hormon androgen (hormon laki-laki) dan merangsang keluarnya hormon estrogen (hormon wanita), mencegah pengeroposan tulang. CAFFEIC-ACID = asam kafeat
(seluruh tanaman)
Obat penyegar (merangsang semangat), menghilangkan rasa kantuk, anti gonadotropik, merangsang aktivitas syaraf pusat, merangsang keluarnya prostaglandin, penghambat keluamya histamin (anti alergi). DIANETHOLE = dianetol
(seluruh tanaman)
Merangsang hormon estrogen (hormon kewanitaan). EUGENOL = Eugenol
(dalam daun, seluruh tanaman)
Analgetik (penghilang rasa sakit, rasa lelah, letih), anestetik (bahan pemati rasa), mencegah ejakulasi dim, anti kejang, mematikan jamur penyebab keputihan, pereda kejang pada otot polos, penekan pengendali gerak. -HIMACHALENE = Penyegar
-himakhalena
(merangsang
(dalam seluruh tanaman)
semangat),
menambah
daya
tahan,
menghilangkan rasa lelah, letih, menambah semangat. HYDROQUINONE = hidrokuinon
(dalam seluruh tanaman)
Anti perdarahan di mar haid, astringen (menurunkan sekresi cairan pada liang vagina), antiseptik (suci hama), menaikkan tekanan darah, penyegar (merangsang
semangat),
merangsang
timbulnya
kram/kejang,
merangsang ereksi, menekan batuk. IMPERATORIN = imperatorin
(terkandung dalam daun)
Penyegar (merangsang semangat), penahan kantuk, meningkatkan semangat ISOORIENTIN = iso-orientin
(dalam seluruh tanaman)
Meningkatkan produksi sperma. ISOVITEXIN = iso-viteksin Anti oksidan (= tokoferol), peremajaan.
(dalam seluruh tanaman)
MYRISTICIN = miristisin
(dalam seluruh tanaman)
Penyegar (merangsang semangat), penahan kantuk, memiliki sifat seperti amfetamin, anti depresi, anti stres, penghambat enzim mono amina oksidase, perangsang psikis, diuretik, mengakibatkan halusinogen, mempercepat denyut jantung. PHELLANDRENE = Felandrena
(dalam
seluruh
tanaman)
Pewangi, bahan pengiritasi, bahan parfum, memacu ereksi. PRISTANE = pristan
(dalam
seluruh
tanaman)
Menambah daya tahan tubuh. PROAZULENE = pro azulena
(dalam seluruh tanaman)
Penyegar (merangsang semangat), menambah aktivitas. RUTIN = Rutin
(dalam seluruh tanaman)
Penghambat enzim aldose-reduktase, fosfodiesterase, dan lipoksigenase, penyegar (merangsang semangat), anti kerapuhan pembuluh kapiler, pelindung pembuluh kapiler, perangsang keseimbangan tubuh, menunda proses penuaan. SESELIN = seselin
(terkandung dalam daun)
Penyegar (merangsang semangat), penahan kantuk, perangsang syaraf pusat, menghilangkan rasa lesu, loyo. SQUALENE = skualena
(dalam seluruh tanaman)
Melancarkan transfer oksigen dalam darah, merangsang kekebalan tubuh, penyegar
(merangsang
semangat).
menunda
proses
penuaan,
penghambat enzim lipoksigenase. STIGMASTEROL = Stigmasterol Anti
hepatotoksik
(anti
(dalam seluruh tanaman) racun
hepar),
anti
radang,
merangsang
keluarnyahormon estrogen (hormon kewanitaan, menurunkan kholesterol, merangsang terjadinya proses ovulasi, penenang.
Acorus calamus L (Dlingo-Araeeae) Deskripsi Acorus
calamus
L
di
beberapa
negara dikenal dengan nama calamus root, sweet flag (Inggris), racha (India), ShihCh'ang Pu (China), merupakan tanaman berbau aromatik, yang berbentuk seperti rumput dengan tinggi mencapai 2 meter, menahun, tumbuh di daerah basah seperti rawa-rawa dan daerah tepian sungai. Daun tegak pangkal
berwama daun
hijau
dengan
berwarna
bagian
kemerahan,
panjang seperti pedang, berbentuk triangular. Tanaman ini jarang berbunga dan berbuah. Bunga berbentuk silindris, dengan panjang 3-8 cm berwarna hijau kekuningan, dan tertutup oleh tonjolan-tonjolan seperti paku yang memutar, sedangkan buahnya kecil berbentuk seperti buah berri dan di dalamnya mengandung beberapa biji. Akar berbau aromatik, dan panjangnya dapat mencapai 2 meter, tumbuh horizontal. Tanaman ini tumbuh baik di daerah dengan ketinggian tanah antara 10003700 meter di atas pennukaan laut, tersebar luas di seluruh pelosok dunia, terutama di daerah India, Asia Tengah, Siberia, Jepang, Cina, Eropa dan Amerika Utara. Perbanyakan tanaman sangat mudah, yaitu dengan menanam rimpangnya, terutama dipilih rimpang yang keras, bersih, berbau aromatik dan bebas infeksi. Tanaman mudah tumbuh di semua tempat, asalkan terdapat cukup air dan sinar matahari. Ada 3 varietas tanaman Acorus calamus L., yaitu varietas Eropa, Asia dan Amerika Utara. Ketiga varietas tersebut berbeda kandungan kimianya, sehingga aktivitasnya juga berbeda. Secara umum tanaman ini mengandung minyak atsiri, dan beta asaron. Varietas Eropa, terutama yang dipasarkan di Jerman, tidak mengandung beta asaron sebingga tidak mempunyai aktivitas sebagai psikoaktif. Varietas Asia lebih bersifat sedatif dan varietas Amerika lebih bersifat stimulasi. Kandungan Kimia Bagian tanaman yang digunakan adalah rimpang, mengandung minyak atsiri (1,7-8,7%) yang komponennya terdiri dari monoterpena, □-asaron (2,4,5-
trimetoksi-l-propenil-benzena, merupakan isomer trans), dan □-asaron (0-96%., isomer cis); Selain minyak atsiri juga mengandung akorenon, akorin (glikosida pahit), kalamina (alkaloid), akoron (senyawa pahit seskuiterpena diketon dengan struktur spiran), akoretin (juga zat pahit), shyobunon (senyawa keton), kalamenon, seskuiterpena kalamendiol, seskuiterpena isokalamendiol, tanin, musilago, resin, butir-butir amilum dan kholin. Akorin dihasilkan dari oksidasi akoretin melalui perlakuan asam/basa terhadap minyak atsiri dan gula. Varietas Amerika, minyak atsiri tidak mengandung □-asaron. Pada varietas Asia, kadar□asaron dapat mencapai 96%
Kegunaan di masyarakat Masyarakat Indian menggunakan rimpang Acorits calamus L. imtuk meredakan rasa sakit, misalnya untuk meringankan rasa sakit pada gigi, sakit
kepala, letih dan hangover. Di daerah lain, digunakan sebagai obat batuk, infusa rimpang digunakan untuk mengobati kolik, sementara dekoktanya digunakan sebagai karminatif. Masyarakat di Dakota menggunakannya untuk mengobati penyakit kencing manis. Teh yang dibuat dari rimpang Acorus digunakan untuk mengurangi sakit pada perut. Juga digunakan untuk tonikum, stimulansia, mengobati dispepsia, flatulen, inflamasi, bronkhitis, diare dan difteri. Di India masyarakat menggunakan rimpang mi sebagai repellant Efek Biologi dan Farmakologi Banyak penelitian yang rnenitikberatkan pada aktivitas farmakologi tanaman ini, terutama aktivitasnya asaron. Diketahui bahwa asaron mampu menghambat mobilitas larva Toxocara canis. Penghambatan mobih'tas ini dapat mengakibatkan larva tersebut mati apabila diinkubasi dengan asaron dalam jangka waktu lama. Selain toksik terhadap larva Toxocara, asaron juga mampu membunuh lalat, beberapa bakteri terutama bakteri Gram negatif, bakteri penyebab TBC, membunuh parasit terutama cacing dan mempunyai aktivitas sebagai anti ulcer dan spasmolitik Ekstrak etanol rimpang diketahui mempunyai efek stimulansia sistem susunan saraf pusat. Beberapa penelitian melaporkan bahwa rimpang ini mempunyai aktivitas sebagai penghambat enzim monoamina oksidase sehingga berfungsi sebagai anxiolitik (mengurangi rasa cemas), sedatif, dan dapat mengurangi rasa lelah. Fraksi air ekstrak etanol rimpang ini juga menunjukkan efek sedatif dan tranquilizer. Dari penelitian lain, ekstrak etanol rimpang berpotensi menghambat proliferasi sel. Ekstrak ini mampu menghambat pertumbuhan beberapa cell lines, dan menunjukkan efek antiproliferatif /immunosupresif Penelitian terhadap tikus, menunjukkan bahwa ekstrak air dan ekstrak metanol rimpang dapat mencegah diare yang diinduksi dengan minyak jarak. Efek penghentian diare ini dihasilkan oleh kalamin yang terkandung dalam rimpang. Akar dan rimpang dapat memacu muntah dan mempunyai aktivitas sebagai ekspektoran, sedangkan infusa rimpang dapat digunakan sebagai karminatif dan tonikum Minyak atsiri yang diperoleh dari rimpang mampu menghambat aktivitas enzim GABA transaminase yang berakibat terjadi peningkatan kadar GABA,
sedangkan kadar glutamat di dalam otak akan menurun. Hal ini mengakibatkan timbulnya efek antikonvulsif, dan menunjukkan adanya efek penghambatan terhadap susunan saraf pusat. Minyak atsiri tersebut juga diketahui mempunyai aktivitas sebagai antibakteri, terutama bakteri Gram negatif dan antituberkulosa Asam akorat bersifat meredakan kejang dan menurunkan tekanan darah.
Efek samping □-asaron diketahui bersifat mutagenik pada tikus, sehingga berpotensi sebagai penyebab kanker pada tikus. Untuk pengobatan lebih baik dan aman digunakan rimpang acorus varietas Amerika yang tidak mengandung □asaron. □asaron merapakan komponen utama minyak atsiri varietas Asia Kontra Indikasi Karena rimpang ini mengandung senyawasenyawa yang mampu mempengaruhi sistem pencemaan,
maka
bagi
orang
yang
raengalami gangguan sistem pencemaan, misalnya gastroenteritis, perlu hati-hati dalam penggunaannya. Potongan batang Acorus calamus L
Interaksi Minyak atsiri yang diambil dari rimpang acorus dapat meningkatkan efek obat-obat golongan barbital, seperti pentobarbital dan heksabarbital. Kombinasi
dengan metrazol dapat meningkatkan toksisitasnya akan tetapi rimpang ini dapat mencegah efek senyawa asetilkolin danhistamin Bixa orellana L. (Kesumba-Bixaceae) Deskripsi Bixa orellana atau annato, achiote (Amerika), urucum (Jerman), achiote dan lipstick tree (Inggris), jarak belanda (Malaysia), beninoki (Jepang), merupakan pohon semak yang tingginya bisa mencapai 3-10 meter. Daun halus, bentuk oval seperti 'jantung', dengan ujung daun racing, panjang daun 8-20 cm dan lebar 5-14 cm, tulang daun berwarna merah. Batang kecil, ranting yang masili muda berwarna merah coklat dan apabila tua akan tampak berwarna lebih terang.
Bunga
merah
muda
sampai
dengan
diameter 4-6 cm. Buah berbentuk oval dengan lebar 4 cm berwarna merah tua, kuning, hijau kecoklatan, atau merah menyala. Apabila telah matang, buah akan terbelah dan membuka sehingga tampak sejumlah biji yang kecil dan berdaging. Biji berdiameter 5 mm dan berwarna merah oranye. Kandungan kimia Bagian tanaman yang banyak digunakan dalam pengobatan adalah bijinya. Biji mengandung lemak, protein, karbobidrat; alfa, beta, delta dan gamma-tokotrienol; apokarotenoid yaitu: methyl-oxo-diapocarotenoat, bixein, norbixin, bixagenena, bixol, bixein dan ishwarane.
Kegunaan di masyarakat Zat warna dari biji digunakan untuk pewarna kosmetik, makanan, dan kain. Teh yang berasal dari tunas, digunakan untuk mengobati disentri, merangsang
libido, adstringensia, menurunkan demarn dan hepatitis. Daun dapat digunakan untuk mengurangi problem kulit, hepatitis, radang, tekanan darah tinggi, kolesterol
tinggi,
kegemukan,
menurunkan
asam
urat,
penanggulangan
keracunan dan memperbaiki pencernaan. Infusa bunga mempunyai aktivitas sebagai laksansia. Ekstrak bunga dan daun juga menunjukkan aktivitas sebagai antibakteri, sehingga sering digunakan sebagai anti gonorrhoe. Selain sebagai pewarna,
biji
juga
dapat
digunakan
untuk
ekspektoran
dan
sebagai
antioksidan.Ekstrak air akar tanaman dapat menurunkan tekanan darah dan penekan batuk. Efek biologi dan farmakologi Peneh'tian mengenai aktivitas antibakteri Bixa orellana telah dilakukan, dengan menguji ekstrak etanol daun dan akar terhadap bakteri Bacillus pumilus. Dari bagian tanaman yang berbeda menunjukkan aktivitas antibakteri yang berbeda pula. Aktivitas terbesar ditunjukkan oleh ekstrak etanol daun. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun dan biji Bixa orellana menunjukkan aktivitas antibakteri dengan spektrum luas. Dalam penelitian ini juga diketahui bahwa aktivitas ekstrak etanol sebagai antibakteri lebih besar daripada aktivitas ekstrak etanol biji. Ekstrak etanol 50% batang tanaman ini juga menunjukkan aktivitas antibakteri, yaitu mampu menghambat pertumbuhan 5 galur dari Neisseria. gonorrhoea yang diisolasi langsung dari penderita penyakit gonorrhoe. Ekstrak biji, yang biasa digunakan sebagai bahan pewania alami, ternyata menunjukkan efek inenaikkan kadar giukosa darah pada anjing. Dari pemeriksaan mikroskopi serta dari hasil biopsi jaringan diketahui bahwa telah terjadi kerusakan mitokondria dan retikulum endoplasma
terutama
pada
liver
dan
pankreas. Namun apabila pemberian ekstrak ini dibarengi dengan konsumsi riboflavin, tidak terlihat adanya kerusakan jaringan maupun kenaikan kadar giukosa darah. Sedangkan penelitian aktivitas hiperglikemi menggunakan hewan percobaan yang lain menunjukkan efek yang berbeda. Pemberian norbixin (kandungan utama ekstrak biji Bixa orelland) pada
tikus mampu meningkatkan kadar giukosa darah akan tetapi pemberian pada mencit justru menurunkan kadar giukosa darah. Pemeriksaan histologi pada liver tidak menunjukkan adanya kerusakan karena perlakuan tersebut. Biji Bixa orettana merupakan satu-satunya sumber tokotrienol
yang
bebas
tokoferol.
Tokotrienol
mampu
menghambat aktivitas koenzim A reduktase sehingga mampu menurunkan kadar kolesterol, sedangkan tokoferol mempunyai aktivitas sebaliknya yaitu meningkatkan kadar kolesterol darah. Pemberian tokotrienol sebanyak 100 mg mampu menurunkan kadar kolesterol 20%, kolesterol LDL 25% dan trigliserida 12%. Dan
dari
penelitian
diketahui
bahwa
pemberian
gamma
tokotrienol
mengakibatkan penurunan kadar kolesterol darah lebih besar dibandingkan dengan pemberian campuran tokotrienol (alfa, beta, delta dan gamma tokotrienol). Selain mampu menurunkan kadar kolesterol darah, tokotrienol juga diketahui mempunyai aktivitas sebagai antioksidan yang lebih baik daripada tokoferol dan mampu melindungi kulit dari sinar UV sehingga dapat digunakan sebagai sunscreen. Alfa, delta dan gamma tokotrienol juga diketahui mampu menghambat pertumbuhan beberapa sel kanker terutama kanker payudara.
Aloe vera L. (Lidah buaya-Liliaceae) Deskripsi Aloe vera (L) Burm tersebar luas di daerah lahan kering Afrika, Asia, Eropa dan Amerika, merupakan tanaman menahun, daun berbentuk tombak atau triangular, tebal, berdaging, berlendir (berair banyak) dengan panjang antara 30-50 cm, lebar bagian pangkal daun kurang lebih 5-10 cm. Susunan daun membentuk roset, menyatu di bagian pangkal daun. Dalam satu tanaman terdapat ± 30 buah daun. Daun berwama hijau kekuningan, apabila masih muda tampak berbintik-bintik putih, mempunyai tepi daun yang bergerigi. Bunga berbentuk pipa (tubular) dengan panjang 25-35 cm, berwarnarkuning kemerahan. Dikenal terdapat kurang lebih 400 spesies, beberapa di antaranya sering digunakan baik untuk pengobatan maupun sebagai makanan. Dan spesies yang mempunyai manfaat sangat besar dalam pengobatan adalah Aloe vera atau A. barbadensis.
Kegunaan di masyarakat Sudah sejak lama aloe digunakan secara topikal (obat luar) untuk mengobati luka pada kulit, luka bakar ringan, radang kulit, dan untuk mempercantik kulit misalnya sebagai pelembab kulit. Lendir dari daging daun lidah buaya juga sangat populer digunakan untuk sampoo, membersihkan rambut sekaligus menghitamkan rambut dan merangsang pertumbuhan rambut. Selain itu untuk obat dalam, aloe biasa digunakan sebagai laksansia. Sejak dulu dikenal sediaan Jadam Arab yang berasal dari rebusan daging daun, untuk urus-urus.
Kandungan kimia
Bagian yang dimanfaatkan adalah gel dan lateks yang diperoleh dari daging daun Aloe vera. Gel merapakan musilago yang berasal dari jaringan parenkim daun, letaknya di bagian tcngah daun. Gel ini berbentuk seperti jelli yang tidak berwarna (jeniih), rasa agak pabit, mengandung air 99,3% dan 0,7% campuran polisakarida seperti mannosa 6 fosfat, asemannan, asam amino, lipid, sterol dan enzim. Sedangkan lateks atau sering disebut juga dengan 'juice' merupakan eksudat berwarna kuning dan berasa pahit yang secara spontan keluar dari pembuluh peristatik yang berada tepat di bawah permukaan daun, Biasanya eksudat ini keluar spontan jika daun aloe dipotong. Di dalam lateks terkandung senyawa-senyawa turunan antrakuinon total sebanyak 1540% : yaitu berupa senyawa glikosida aloin A, aloin B, 7hidroksialoin
A,
7-hidroksialoin
B;
senyawa
resin:
isoaloeresin D, turunan aloesol, isorabaikromon; aloerida. Asemannan adalah senyawa mannan terasetilasi dengan
ikatan
β-(l,4),
polidispersi
rantai
panjang.
Terkandung di dalam musilago (daging daun yang berbentuk gel) dari tanaman lidall buaya.
Efek Biologi dan Farmakologi Gel aloe sangat dikenal masyarakat untuk mengobati luka kulit. Dalam proses penyembuhan luka, terbentuknya pembuluh-pembuluh darah yang baru atau sering disebut dengan proses angiogenesis merupakan tahapan yang sangat penting. Gel aloe menunjukkan aktivitas angiogenik pada percobaan chorioallantoic membrane embrio ayam (CAM assay). Selain itu diketahui pula bahwa mannosa 6 fosfat (yang merupakan komponen utama polisakarida dalam gel aloe) mampu menyembuhkan luka melalui Stimulasi terhadap aktivitas jaringan sel yang terluka dan fibroblast (jaringan penyambung). Stimulasi terhadap fibroblast ini akan mengakibatkan peningkatan pembentukan kolagen (jaringan ikat yang masih muda) dan proteogUkan yang sangat berperan dalam mekanisme penyembuhan luka.
Asemannan, suatu polisakarida komponen gel aloe diketahui memiliki aktivitas sebagai anti tumor dan anti virus secara in vitro melalui mekanisme meningkatkan
respon
kekebalan
tubuh.
Asemannan
memiliki
sifat
imunomodulator pada sel dendrit yang meropakan sel penerima penting dalam inisiasi respon kekebalan tubuh. Asemannan juga memiliki peran dalam penyembuhan luka, karena diketahui memiliki potensi dalam menstimulasi makrofag pada sel yang terluka, sehingga akan meningkatkan pembentukan sitokinin fibrogenik, sering digunakan sebagai komponen aktif pada kain kasa pembalut Inka. Asemannan juga mampu berikatan dengan reseptor "faktor pertumbuhan" sehingga akan meningkatkan stabilitas dan memperlama proses stimulasi makrofag tersebut. Dalam suatu laporan (penelitian untuk mengetahui efektivitas gel Aloe dalam pengobatan radang usus besar) diperoleh basil bahwa gel Aloe mampu menghambat pembentukan prostaglandin E, suatu senyawa yang mempunyai peran dalam mekanisme reaksi radang. Namun gel ini tidak mampu menghambat pembentukan tromboksan B2, yang juga meropakan mediator radang. Adanya aktivitas ini memungkinkan pengembangan gel Aloe sebagai obat anti radang. Aktivitas anti radang ini juga dilaporkan peneliti lain yang menitikberatkan pada kadar leukosit, TNF-alfa dan interleukin-6 pada tikus yang mengalami luka bakar karena induksi. Pemberian Aloe pada tikus yang mengalami luka bakar mengakibatkan penurunan kadar leukosit, TNF-alfa dan interleukin-6, jika dibandingkan dengan tikus yang tidak diinduksi luka bakar. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa ditandai dengan adanya fenomena tersebut di atas, Aloe mampu menghambat proses terjadinya radang. Aloe vera dikeiahui mampu menstabilkan mast cell gastrointestinal. Mast cell dapat menyebabkan
beberapa efek patologi
misalnya
terhadap makanan ,
akan
hipersensitif
tetapi , mast cell
penting
sebagai factor
juga
memiliki
pertahanan
infeksi parasit maupun
bakteri.
mast
merupakan
cell
diduga
utama dalam mekanisme terjadinya luka atau radang pada gastro-internal.
peran
terhadap Kestabilan kunci
menghambat
Penelitian menggunakan lateks Aloe untuk terapi ielah dilakukan : bahwa lateks Aloe dan senyawa pahit yang terdapat dalam lateks mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus diabetes (yang diinduksi aloksan). Kemampuan senyawa pahit dalam menurunkan kadar glukosa darah lebih besar dibandingkan dengan lateks Aloe, akan tetapi mekanisme kedua senyawa sebagai penurun gula darah diduga sama, yaitu dengan memacu pembentukan atau pelepasan insulin dari sel β pulau langerhans pancreas. Glikosida antrakuinon aloin A dan B merupakan laksansia yang potensial. Glikosida ini mampu meningkatkan gerak peristaltik usus dan meningkatkan kandungan air di dalam usus sehingga memperlunak konsistensi feses dan meningkatkan frekuensi defekasi. Senyawa-senyawa golongan aloe-emodin, yaitu aloin A, aloin B, 7hidroksialoin A, dan 7-hidroksialoin B diketahui mampu menghambat proliferasi sel dan menginduksi apoptosis pada sel kanker Hep G2 dan Hep 3B. Penemuan ini memungkinkan penggunaan Aloe terutama lateksnya untuk mencegah kanker hepar. Senyawa Aloe-emodin juga diketahui mampu menghambat proliferasi sel tumor neuroektodermai Terhadap sel normal, senyawa ini tidak bersifat toksik dan
hanya
memiliki
toksisitas
sangat
spesifik
terhadap
sel-sel
tumor
neuroektodenna saja, sehingga Aloe-emodin merupakan senyawa yang potensial untuk mengobati penyakit tumor tersebut. Oleorida, senyawa polisakarida yang diisolasi dari lateks aloe, mampu meningkatkan kadar NF kappa B sampai 50%. Selain itu, oleorida juga mampu menginduksi mRNA yang menyandi IL-1 beta dan TNF-alfa serta mampu memacu aktivitas makrofag, yang semuanya ini berperan dalam mekanisme pertahanan terhadap suatu penyakit. Daging daun Aloe juga terbukti mampu merangsang percepatan pertumbuhan rambut serta merangsang tumbuhnya rambut baru. Penelitian dilakukan
terhadap
rambut
yang
dicukur
maupun
rambut
yang
dicabut/dirontokkan menggunakan lilin panas.
Efek samping Efek samping yang pernah timbul karena pemakaian gel Aloe adalah timbulnya dermatitis dan kulit terasa panas seperti terbakar. Hal ini disebabkan adanya kontaminasi senyawa antrakuinon (kandungan utama lateks Aloe) dalam
gel Aloe yang digunakan secara topikal. Efek samping lain adalah timbulnya reaksi alergi dan gatal-gatal pada kulit.
Kontra indikasi Aloe vera sebaiknya tidak digunakan bagi penderita alergi terhadap tanaman ini, juga terhadap orang hamil dan menyusui. Lateks Aloe dapat memacu kontraksi uterine dan mengakibatkan kejang otot polos, sehingga membahayakan kehamilan. Lateks Aloe ini juga bersifat katartik pada bayi sehingga bagi ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan Aloe sebagai terapi.
Interaksi Aloe vem dapat meningkatkan efek hidrokortison dalam penggunaannya sebagai
terapi
inflamasi.
Aloe
sebagai
laksansia
dapat
menyebabkan
berkurangnya kadar kalium dalam plasma sehingga dapat meningkatkan aktiAdtas obat-obat golongan glikosida jantung dan antiaritmia (misalnya kuinidin). Penurunan kadar kalium ini dapat ditingkatkan dengan penggunaan diuretik golongan tiazid, kortikosteroid dan akar licorice.
Toksisitas Belum ada laporan basil studi toksisitas Aloe,