KOMUNIKASI BUDAYA DALAM TRADISI “MAKAN TAL” MELAYU Ibrahim
ABSTRAK
`Makan tal` adalah salah satu tradisi yang masih diamalkan oleh banyak masyarakat Melayu di Nanga Jajang. Tradisi ini dilakukan berkaitan dengan kelahiran seorang anak bayi dalam sebuah keluarga. Tradisi ini dipercayai oleh masyarakat Melayu Nanga Jajang sebagai berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan bayinya hingga berakhirnya masa menyusui. Tradisi ini lebih identik dengan praktek menjaga kesehatan ibu dan bayi secara tradisional. Kajian ini mendapati setidaknya ada tiga jenis `makan tal` di Nanga Jajang, yakni `tal angat` (panas), `tal colap` (dingin), dan `tal ntaradua` (sedang). Berdasarkan tinjauan komunikasi budaya, didapati sedikitnya 7 nilai yang terkandung dalam tradisi `makan tal` pada masyarakat Melayu, yakni; untuk pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, untuk memperbanyak ASI, untuk kesehatan anak bayi, untuk menjaga keseimbangan alam, bernilai ekonomis, untuk menjaga kesehatan secara alamiah, serta untuk memelihara identitas diri dan keturunan.
Kata Kunci: makan `tal`, tradisi, nilai komunikasi budaya
A. Pendahuluan
Institut
“Makan tal” dalam tradisi Melayu:
Agama
Pontianak.
Islam
Dengan
Negeri
pendekatan
ilmu
Satu tinjauan komunikasi budaya pada
komunikasi,
masyarakat Melayu Nanga Jajang, Ulu
budaya dan antarbudaya, kajian ini
Kapuas
yang
memaparkan mengenai sebuah tradisi
disarikan dari sebuah laporan penelitian
budaya yang hidup dan diamalkan oleh
yang penulis lakukan tahun 2012 melalui
masyarakat Melayu di Nanga Jajang,
projek kompetitif kelompok di lingkungan
bentuk dan bahannya, serta makna dan
adalah
satu
artikel
﴾ 89 ﴿
khususnya
(IAIN)
komunikasi
nilai
yang
terkandung dalam
tradisi
Karena itu, setiap kelompok etnik,
tersebut.
agama,
Dalam banyak konteks kita sering mendengar
ungkapan
yang
ras
dan
sebagainya
sesungguhnya hidup dalam tuntunan
bersifat
adat
dan
penilaian terhadap prilaku hidup manusia
yang
dianggap
baik
sebagai bersifat manusiawi. Ungkapan
secara
turun
temurun,
tersebut memberikan gambaran bahwa
orang Menggala di Lampung Utara (lihat
adanya nilai-nilai tertentu dalam prilaku
kajian Julia Maria, 1993), orang Trunyan
hidup yang senantiasa menyatu dalam
di Bali (lihat dalam kajian Danandjaya,
diri manusia. Artinya bahwa manusia itu
1989) dan sebagainya. Tak terkecuali
mesti menjalani hidup sesuai dengan
orang Melayu yang tersebar di belahan
nilai kemanusiaan dan atau fitrah diri
bumi kepulauan nusantara ini2.
manusia. Dalam konteks sosial, fitrah diri
budayanya
Sejarah
masing-masing dan
dipelihara
sebagaimana
memetakan
bahwa
manusia adalah bersosialisasi, dimana
sistem sosial masyarakat Melayu sangat
kita senantiasa memerlukan keberadaan
terikat dengan adat dan tradisi yang
orang lain di sekitarnya.
diwarisi turun temurun. Segala sistem
Dalam konteks etika, fitrah diri
nilai
dan
norma
yang
menentukan
manusia adalah makhluk yang beradab
pemikiran dan pola tingkah laku mereka
dan berbudaya. Fitrah diri inilah yang
sebenarnya telah diperturunkan melalui
akhirnya
melahirkan
kebiasaan-
proses pembudayaan atau sosialisasi
kebiasaan
hidup
baik
daripada generasi tua kepada generasi
yang
dan
dipelihara sebagai budaya dan tradisi
muda
zaman
berzaman
(Kamarudin
yang diwarisi dalam hubungan sosial kemanusiaan. Dengan fitrah itu pulalah manusia hidup saling memerlukan satu sama lain, hingga membentuk kelompok agama, etnik, ras dan sebagainya. Dan setiap kelompok akan melahirkan aturanaturan bersama
nilai
sosial
yang
yang
disebut
disepakati adat
2
atau
budaya1. 1
Adat atau budaya dalam masyarakat Melayu merupakan satu kebiasaan yang baik yang dipelihara bahkan diwarisi secara turun temurun. Karena itu setidaknya ada empat
﴾ 90 ﴿
tingkatan adat yang dikenal dalam masyarakat Melayu; pertama, adat yang sebenar adat atau adat asli (adat atau norma hukum syara`); kedua, adat yang diadatkan (hasil pemikiran terbaik para leluhur); ketiga, adat yang teradat (konvensi/kesepakatan masyarakat adat); keempat, adat istiadat yang ditradisikan (adat resam). Lihat dalam Wan Galib (2011), dan Elmustian Rahman dkk (2011). Bahkan menurut Noriah Mohamed (2009), seseorang yang mengaku dirinya orang Melayu mesti beradat-istiadat Melayu, berbahasa Melayu, dan beragama Islam. Karena adatistiadat Melayu, bahasa Melayu dan agama Islam adalah suatu identiti kepribadian orang Melayu (Kamarudin Mohd. Balwi, 2005). Pendapat ini memperkuat bukti bahwa adat dan budaya merupakan aspek penting dalam lingkup sosial dan komunikasi masyarakat Melayu.
Moh. Balwi, 2005: 69). Menurutnya,
Mempawah,
proses sosialisasi ini dilakukan oleh
Melayu Sambas (Erwin & Andi Gidang,
keluarga
2010).
dan
keseluruhan.
masyarakat
untuk
oleh
masyarakat
Melayu di Nanga Jajang, kita masih
mereka kuat berakar kepada nilai dan
menemukan banyak tradisi budaya yang
norma
mementingkan
masih
wujud
topung tawar, tradisi besunat kampung
kesejahteraan
yang sosial
sistem
Kemudian
saprahan
hidup
Islam
Segala
secara
tradisi
dalam
masyarakat.
eksis
dan
diamalkan
seperti
(Ibrahim, 2010a), tradisi pangil (Ibrahim,
Berdasarkan konsep di atas, kita
2013),
pantang
larang
(Ibrahim,
dapat memahami bahwa budaya atau
Zaenudin dan Yusriadi, 2009), hingga
kebudayaan adalah meliputi keseluruhan
tradisi `makan tal` pada masyarakat
cara hidup orang Melayu3, termasuk adat
Melayu Nanga Jajang.
tradisi
dan
akal
budinya
(Noriah B. Nanga Jajang sebagai kawasan kajian
Mohamed, 2009: 76). Sebab itu, makna adat dengan budaya bagi orang Melayu saling melengkapi. Orang Melayu sering
Nanga
Jajang,
adalah
nama
merujuk fenomena budayanya dengan
sebuah perkampungan kecil setingkat
ungkapan ”ini adat kami” (Kamarudin
dusun, yang terletak di pedalaman Ulu
Mohd. Balwi, 2005: 70).
Kapuas, Kalimantan Barat. Kampung ini
Kemajuan pembangunan
yang
berada di pesisir Jalan Lintas Selatan
ditandai dengan perkembangan teknologi
menuju Kota Putussibau, tepatnya di
informasi dan komunikasi serta sumber
kilometer 100. Jarak kampung Nanga
daya manusia yang semakin meningkat,
Jajang dengan Kota Pontianak sekitar
tidak serta merta menghilangkan tradisi
650
sosial dalam masyarakat. Banyak dari
Putussibau sekitar 100 KM. Dengan
tradisi dan budaya masyarakat yang
kemudahan transportasi saat ini, tidaklah
masih bertahan dan terus hidup hingga
terlalu
saat ini. Sebagai contoh tradisi robo`-
kampung ini, sebab ia berada di lintasan
robo` yang masih eksis dilakukan oleh
jalan
masyarakat Melayu di Pontianak dan
Pontianak dengan Putussibau.
KM.
Sementara
sukar
utama
Sebagai 3
Bukankah Erwadt T. Hall mendefinisikan budaya dalam konteks komunikasi antarbudaya sebagai The Total Way of Life of a People, composed of their learned and shared behavior patterns, values, norms, and material object (lihat dalam Rogers dan Steinfatt, 1999)
perkampungan
untuk
yang
dengan
berkunjung
kota
ke
menghubungkan
salah Melayu
satu tertua
di
pedalaman Ulu Kapuas, Nanga Jajang didiami oleh mayoriti etnik Melayu yang
﴾ 91 ﴿
berjumlah 345 jiwa (Ibrahim, Yusriadi &
dimakan/dimunim
Zaenudin,
disiram/untuk mandi.
2012:
42).
sejarahnya,
Islam
berkembang
dengan
perkampungan
ini.
Berdasarkan tumbuh
cukup Hal
dan
kuat
ini
dan
`tal`
yang
a.`Tal` yang dimakan/diminum.
di
Bentuk yang paling utama dari
tampak
tradisi `makan tal` pada masyarakat
dengan perkembangan keagamaan yang
Melayu
bercorakkan paham Ahlussunnah wal
dengan cara dimakan atau diminum.
jama`ah (sunni).
Sebagai penganut
`Tal` yang dimakan atau diminum
Islam Sunni, banyak tradisi lokal yang
dibuat sebagaimana lauk-pauk dan
masih
dijalankan
sayur-mayur pada umumnya. Jika
muslim
di
oleh
Jajang
adalah
pada orang kebanyakan (umumnya)
2010b). Artinya bahwa, ketika tradisi dan
menu makan dengan lauk-pauk dan
budaya tersebut dipandang baik dan
sayur-mayur yang tidak terlalu diatur
tidak
nilai-nilai
(sesuai selera), maka menu makan
ia
(lauk-pauk dan sayur-mayur) pada
bertentangan
Jajang
Nanga
(Ibrahim,
ajaran
Nanga
masyarakat
di
dengan
keagamaan,
maka
terus
dipelihara dan hidup dalam praktek
seorang
ibu
yang
mengamalkan
masyarakat. Satu di antaranya adalah
tradisi `makan tal` adalah sesuai
tradisi makan `tal`.
dengan
bahan-bahan
yang
telah
ditentukan (lihat dalam sub kajian C. Makan “Tal” dalam Tradisi Melayu
bahan-bahan `tal`). Dan kesemua menu `tal` ini adalah dengan cara
`Makan tal` adalah satu istilah
dimakan
yang digunakan oleh masyarakat Melayu Nanga
Jajang
untuk
dan
sebagaimana
menyebutkan
atau
makan
diminum minum
kita
tergambarkan
dari
sehari-hari.
kelengkapan tradisi yang diamalkan oleh
Hal
setiap perempuan yang baru melahirkan.
jawaban
Tradisi tersebut dilaksanakan hingga
ini
seorang
informan
yang
mengakui masih mengamalkan tradisi
anak berusia beberapa bulan setelah
`makan tal`.
melahirkan, atau selama masa seorang
“Tal iya` ada yang m:akan atau
ibu menyusui anak bayinya.
m:inum. Ada ga` yang dipakai mani`,
1. Bentuk-bentuk `Tal` lapangan,
untuk besiam b:obah. Iya` mih yang
setidaknya ditemukan dua bentuk Tal
s:obut dengan `tal` bobah. Jadi ada
yang masih diamalkan oleh masyarakat
uang yang tal ya` hanya untuk
Melayu Nanga Jajang, yakni;`tal` yang
makan, ada ga` yang sampai pakai
Berdasarkan
data
﴾ 92 ﴿
mani` atau besiam b:obah”4 (Cik
angat` percaya bahwa kondisi badan
Nah, temubual 2011)
mereka
dingin,
memakan
Melayu
Selain
Nanga
yang
dapat
liyak
merah
dan
sahang,
Jajang adalah dengan cara disiram
bahan-bahan `tal` hangat terdiri dari
airnya ke kepala (membasahi rambut
daun k:onang merah, abuk merah,
kepala) dan atau dijadikan sebagai
dan salai (ikan atau ayam).
campuran air mandi (untuk mandi).
Sebagai
Tradisi `tal` untuk minum dan atau
mengangatkan, jahe (liyak) merah
mandi
dipercayai memiliki khasiat yang baik
ini
biasanya
disimbolkan
bahan
untuk
`tal dingin`), atau air rebus daun
pengobatan
China,
k:onang/longkan/aa
dipercayai
sebagai
(untuk
`tal
ibu
memperbaiki
dan
utama
dengan bahan santan kelapa (untuk
angat` dan `tal ntaradua`).
yang
bayinya.
Dalam
jahe
fungsi
merah
berkhasiat limpa
kecil,
lambung dan ginjal, sebagai obat
Dari sisi jenisnya, makanan Tal terdiri dari tiga, yakni `tal angat`
perangsang
(hangat), `tal colap` (dingin) dan `tal
penderita impotensi. Jahe merah juga
ntaradua`
(sedang).
Berikut
dipercayai mengandung minyak astiri
penjelasan
dari
masing-masing
yang tinggi, yang memberikan efek
dan
pembantu
bagi
bentuk `tal` tersebut.
rasa hangat bagi tubuh sehingga
1).Tal Angat.
bermanfaat
`Tal angat` itu adalah makanan `Tal`
pernafasan
yang bersifat menghangatkan yang
menyembuhkan
terdiri
pusing,
dari
bahan-bahan
yang
untuk bagi
melegakan
penderita migraine,
melancarkan
pusing-
peredaran
darah,
atau
(merica-lada).
perut kembung, memecah gas dalam
Masyarakat pengamal makanan `tal
perut, mengobati encok dan pegal
sahang
memperbaiki
asma,
menghangatkan seperti liyak merah
linu, 4
harus
berpengaruh ke anak bayi mereka.
Bentuk lain dari tradisi `tal` masyarakat
makanan
itu
menghangatkan, hal ini dipercayai
b. TAL yang disiram/untuk Mandi.
pada
karena
serta
pencernaan,
meringankan
Influenza
(http://rumputeki.blogspot.com).
Maksudnya: `Tal` itu ada yang dimakan dan atau diminum. Ada juga yang digunakan untuk mandi, bersiram kepalanya, yang disebut dengan `tal` siram (bobah). Jadi, ada orang yang hanya mengamalkan `tal` makan(dimakan), ada juga yang sampai untuk mandi atau siraman kepalanya.
2).Tal Colap. Sementara
`tal
colap`
adalah
kebalikan dari `tal angat`. `Tal colap`
﴾ 93 ﴿
adalah
makanan
mendinginkan yang
baru
yang
badan
dapat
colap`)
perempuan
melahirkan.
atau
terlalu
hangat
(sebagaimana `tal angat`). Sebagai
Sebab,
contoh pada pengamal makanan `tal
masyarakat pengamal makanan `tal
ntaradua` ini menurut mak Ngah5
colap` percaya bahwa kondisi badan
(wawancara
mereka hangat, karena itu harus
nasinya
memakan
sayurnya
makanan
yang
dapat
Agustus
dingin,
2011)
maka
mesti
jika
sebaiknya
hangat.
Atau,
mendinginkan, terutama ibu dan anak
sebaliknya menurut Kamsiah (Agustus
bayinya. Karena itu, bahan makanan
2011) jika nasinya hangat, maka
`tal colap` itu terdiri dari daun longkan,
sebaiknya
abuk putih (klenci/coleus tuberosus),
dingin. Begitulah makna makanan `tal
dan salai (ikan atau ayam). Kemudian
ntaradua` dalam tradisi masyarakat
yang paling membedakan makan `tal
Melayu di Nanga Jajang.
colap` dengan `tal angat` adalah
Sementara
digunakannya santan pada `tal colap`,
ntaradua` tidak jauh berbeda dengan
baik untuk makan seperti masakan
bahan
bersantan, maupun untuk bersiram
dingin, kecuali liyak merah (pada `tal
kepala (b:obah).
angat`) dan santan kelapa (pada `tal
3).Tal Ntaradua
colap`) yang tidak termasuk dalam
`Tal ntaradua` maksudnya adalah
bahan
makanan `tal` yang tidak termasuk ke
Jikapun ada bahan makanan yang
dalam katagori angat (hangat) dan
dapat memberikan sedikit kehangatan
tidak juga colap (dingin), melainkan
pada
pertengahan atau sedang. Makanan
melahirkan adalah ditambah dengan
`tal ntaradua` dalam tradisi Melayu
liyak bumbu (jahe putih).
Nanga
bahwa
Sebagai bahan makanan yang bisa
baru
memberikan rasa harum dan wangi
untuk
dalam masakan, liyak bumbu (jahe
makan makanan yang dingin (`tal
putih) ini juga memiliki beberapa
colap`)
khasiat bagi kesehatan, antara lain
Jajang
seorang
bermakna
perempuan
melahirkan
boleh
ataupun
yang
memilih
makanan
yang
hangat (`tal angat`). Pastinya,
pengamal
dari
tal
makanan
seorang
dengan
sisi
makanan
menambah makanan
makan
bahan,
hangat
`tal
Ibu
nafsu
sayur
`tal
atau
ntaradua`.
yang
baru
makan,
`tal 5
ntaradua` tidak boleh makan makanan yang terlalu dingin (sebagaimana `tal
﴾ 94 ﴿
Almarhumah meninggal dunia pada 15 Februari 2013, semoga Allah menerima segala amal ibadahnya dan mengampuni segala dosa dan kesalahannya, amin.
memperkuat lambung, memperbaiki
bumbu serta rempah-rempah bagi ibu
pencernaan, memperkuat otot usus,
yang
serta
melalui
dilarang oleh dokter atau ahli gizi. Selain
keringat. Bahkan penelitian kesehatan
itu, seorang ibu yang baru melahirkan
modern menyebutkan bahwa jahe
dan
memiliki manfaat untuk menurunkan
makanan
tekanan darah, dengan sifatnya yang
kalori, zat besi, kalsium, dan cairan.
antikoagulan
membantu
Karena itu dalam sebuah situs tentang
pencernaan, menurunkan kolesterol
kesehatan merekomendasikan 7 jenis
dan mencegah penggumpalan darah,
makanan yang penting dikonsumsi oleh
membuat lambung menjadi nyaman,
seorang
juga mengandung antioksidan yang
menyusui,
membantu menetralkan efek merusak
mengandung DHA untuk perkembangan
yang disebabkan oleh radikal di dalam
bayi),
susu
rendah
lemak
tubuh (http://mazerdo.wordpress.com)
mengandung
protein,
vitamin
pembersihan
tubuh
jahe
baru
melahirkan,
menyusui
juga
yang
ibu
kecuali
perlu
asupan
mengandung
yang yakni
jika
sedang Salmon
cukup
dalam (yang
(yang dan
kalsium), daging sapi (yang mengandung 2. Kegunaan Makanan `Tal` Berdasarkan
wawancara
kacangan (yang mengandung protein
dengan beberapa informan di lapangan,
nabati), jeruk (yang mengandung vitamin
dapatlah difahami beberapa kegunaan
C), telur ayam (yang mengandung DHA
dari makanan `tal`, antara lain; supaya
dan vitamin D) serta konsumsi banyak air
perempuan
putih
yang
hasil
zat besi & pritein hewani), kacang-
baru
melahirkan
merasa nyaman dan cepat kembali segar
untuk
menghindari
dehidrasi
(http://food.detik.com)
badannya, dan bisa menambah banyak
Bahkan menurut Ketaki Karpe-
air susu ibu. Pandangan tersebut tampak
Kolgaonkar (seorang clinical pharmacist)
sejalan
pendapat
bahwa diet pasca melahirkan harus
mengenai pentingnya menjaga makanan
memenuhi semua kebutuhan nutrisi si
dan memilih jenis makanan yang baik
ibu yang baru melahirkan. Berhati-hatilah
dan sehat bagi seorang ibu yang baru
terhadap sayuran yang belum dicuci
melahirkan dan dalam menyusui.
karena masih mengandung bakteri, susu
dengan
beberapa
Menurut Shilpa Joshi (seorang
yang tidak dipasteurisasi, air yang tidak
ahli gizi) yang menekankan pentingnya
disterilkan atau daging mentah karena
mengonsumsi
dapat mengganggu kesehatan si ibu
makanan
yang
mengandung minyak dan berbagai jenis
﴾ 95 ﴿
(Times
of
India
dalam
http://obgynspots.blogspot.com).
kepentingan
nilai-nilai
masyarakat
yang tidak
sosial
suatu
bertentangan
Dengan demikian jelas bahwa,
dengan dasar normatif agama (Islam).
apa yang dipercayai oleh masyarakat
Anjuran terhadap kebiasaan ini dengan
Melayu Nanga Jajang terhadap tradisi
jelas disebutkan dalam Q.S. Al-A`raf/7:
`makan
1996.
tal`
yang
mereka
amalkan
memiliki kesesuaian dengan pandangan
Berdasarkan ayat di atas, `urf
ilmu kesehatan modern, terutama nilai-
(wa`mur bil `urf) disamakan dengan
nilai gizi dan asupan makanan penting
istilah ma`ruf, yakni sesuatu yang dikenal
bagi seorang ibu yang baru melahirkan
dan dibenarkan oleh masyarakat, atau
dan kesehatan anak bayinya. Karena
adat istiadat yang didukung oleh nalar
itulah mereka percaya bahwa makanan
yang sehat serta tidak bertentangan
`tal` dalam tradisi mereka adalah untuk
dengan
memelihara kesehatan ibu dan anak
Shihab, 2004: 353). Bahkan lebih lanjut
bayinya, yang merupakan tujuan utama
dalam tafsir Al-Misbahnya dijelaskan
dari tradisi makan makanan tersebut.
bahwa `urf atau ma`ruf dalam ayat 199
ajaran
agama
(M.
Quraish
itu adalah kebajikan yang jelas dan 3. Eksistensi `makan Tal` dalam Tradisi Melayu
yang
diketahui
oleh
semua
orang,
serta
diterima dengan baik oleh manusia-
Sebagai sebuah tradisi yang baik,
manusia normal, atau yang disepakati
terus
sehingga tidak perlu didiskusikan apalagi
terpelihara
eksistensinya
secara turun temurun pada masyarakat
diperbantahkan.
Melayu di Nanga Jajang, sesungguhnya
Dengan kata lain, `urf menurut M.
mempunyai landasan yang cukup kuat
Quraish Shihab adalah kebiasaan yang
dalam terminologi agama (Islam). Dalam
baik dan disepakati (hasil kesepakatan).
Islam misalnya dikenal istilah `urf, atau
Karenanya ia bersifat lokal dan temporal.
kebiasaan-kebiasaan
Bersifat
yang
baik
dan
lokal
artinya
kebiasaan
bukan
kebiasaan-
masyarakat berbeda dengan kebiasaan
kebiasaan yang baik (`urf) itu dalam
yang baik menurut masyarakat yang lain.
suatu
mengakui
masyarakat,
6
sebagai salah satu landasan (sumber) Islam,
terutama
pada
suatu
melainkan
menjadikan kebiasaan (`urf) tersebut
hukum
baik
saja
diamalkan oleh suatu masyarakat. Islam saja
yang
mungkin
menyangkut
﴾ 96 ﴿
Khuzil afwa wa`mur bil `urf wa a`ridh `anil jahilin: Artinya: “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma`ruf (`urf), dan berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh”.
Bersifat temporal artinya mungkin saja
budaya sebuah masyarakat, maka akan
terjadinya pergeseran, perubahan dan
semakin pasti adanya makna tertentu
perkembangan tentang kebiasaan yang
dalam setiap budaya dan tradisi yang
dianggap
hidup dan berkembang bersamanya,
baik
kesepakatan sendiri.
sesuai
dalam
Dalam
menurutnya,
dengan
masyarakat
konteks
kita
dapat
itu
termasuklah dalam konteks ini tradisi
budaya,
`makan tal` masyarakat Melayu di Nanga
memahami
Jajang, Ulu Kapuas.
ungkapan “apabila ma`ruf (`urf) kurang diamalkan, maka dia menjadi mungkar;
1. `Makan Tal` dan Hubungannya dengan Teori Valensi
dan apabila mungkar telah tersebar, maka
dia
bisa
menjadi
ma`ruf”
Jika dalam tradisi `makan tal` kita
(M.Quraish Shihab, 2004: 353).
menemukan
Mengikuti pernyataan M. Quraish Shihab
dalam
memberikan
katagorisasi
`tal
colap`
(dingin) dan `tal angat` (panas). Bahkan
tafsiran
ada satu lagi katagori yang sedang
terhadap istilah `urf sebagaimana di atas,
hangat
memberikan kesan bahwa tradisi `makan
masyarakat
tal` sesungguhnya termasuk sesuatu
ntaradua` (sedang). Maka dalam teori
yang baik (`urf/ma`ruf) ketika kebiasaan
valensi7 disebutkan bahwa penyakit yang
ini terus diterima dan disepakati oleh
diderita
masyarakat penggunanya di satu sisi,
dikelompokkan
kepada
beberapa
dan pada sisi lain ia tidak bertentangan
kelompok,
bersifat
personalistik
dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam
maupun yang bersifat naturalistik (Julia
agama. Dengan inilah kebiasaan `makan
Maria, 1993: 66). Dari sinilah menurutnya
tal` terus hidup dan eksis dalam tradisi
muncul unsur-unsur panas atau dingin
masyarakat
Melayu
Nanga
7
D. Komunikasi budaya dalam tradisi makan “Tal” sebuah
tradisi
yang
hidup dan berkembang dalam sistem sosial
suatu
masyarakat,
tentunya
`makan tal` memiliki maksud dan tujuan tertentu.
Semakin
jelas
dingin
yang
setempat
oleh
baik
disebut
dengan
manusia
`tal
dapat
Jajang
hingga masa ini.
Sebagai
dan
karakteristik
﴾ 97 ﴿
Menurut Kubik Training dan Consultancy, valensi adalah “bobot” atau “takaran” yang mewakili keseluruhan kapasitas diri, dimana setiap orang memiliki tingkat valensi yang berbeda-beda. Sebagai sebuah teori, valensi memiliki banyak makna sesuai konteksnya. Dalam konteks psikologi sosial valensi adalah kapasitas yang dimiliki seseorang yang menentukan kualitas hasil usahanya dan mempengaruhi tingkat sukses orang tersebut. Menyangkut kesehatan, agaknya makna valensi yang paling sesuai adalah dalam kontek kimia, yakni elektron-elektron sebuah atom yang dapat membentuk ikatan kimia dengan atom lainnya (lihat dalam Wikipedia, akses 13/09/2013).
yang dapat menyebabkan seseorang
Karena itu, wajar jika kondisi seorang
menderita sakit dalam teori valensi,
ibu begitu lemah setelah melahirkan,
sebagaimana
tenaganya
dipercayai
oleh
orang
Manggala di Lampung Selatan.
penyakit
sebagai ini
penyebab
menurut
terkuras
untuk
melahirkan seorang anak bayi dari
Teori valensi panas–dingin yang dipercayai
begitu
rahimnya.
suatu
Lee
Beratnya perjuangan seorang
(1982)
ibu
dalam
melahirkan
merupakan
sesungguhnya mirip dengan teori yin-
salah satu alasan yang membuat
yang dalam kepercayaan Cina. Hawa
kedudukan ibu sangat tinggi bagi
panas dan pengaruh panas, serta hawa
anak-anaknya.
dingin
dapat
tegas memerintahkan setiap anak
berasal dari makanan, barang, udara dan
untuk senantiasa menghormati dan
lingkungan psikologis (dalam Julia Maria,
menghargai orang tuanya, terutama
1993: 63).
ibunya yang telah mengandungnya
dan
pengaruh
dingin
dalam 2. Nilai-Nilai Komunikasi Budaya dalam Tradisi `Makan Tal`
Allah
keadaan
Swt
lemah,
dengan
hingga
menyusui dan menyapihnya (Q.S. Luqman/31:
Berdasarkan data lapangan dan
sebuah
148).
Hadits
Bahkan
dalam
disebutkan
bahwa
analisis yang penulis lakukan, kajian ini
surga Allah berada di bawah telapak
menemukan
kaki ibu (al-jannatu tahta aqdamil
sedikitnya
tujuh
nilai
ummahat9).
komunikasi budaya yang terkandung dalam
tradisi
makan
`tal`
pada
Dalam dunia medis dijelaskan
masyarakat Melayu Nanga Jajang, yakni:
bahwa,
a. Untuk Pemulihan Kesehatan Ibu Setelah Melahirkan
seorang 8
Melahirkan,
adalah
sebuah
proses perjuangan yang luar biasa berat bagi seorang ibu. Sebab, dalam proses itu, seorang ibu ibaratnya sedang bertarung antara hidup dan mati.
Untuk
melahirkan
melewati ini
seorang
9
proses ibu
sesungguhnya telah mempertaruhkan jiwa dan raganya, mental dan fisiknya.
﴾ 98 ﴿
untuk ibu
proses
melahirkan,
telah
mengalami
Maksudnya: “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapaknya; ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada ibu-bapakmu, hanya kepadaKu lah kembalimu” (Q.S. Lukman/31: 14) Artinya: Surga itu ada di bawah telapak kaki Ibu (al-Hadits). Hadits ini menunjukkan bahwa, kasih sayang dan keridhaan ibu akan mampu mengantarkan seorang anak meraih surga Allah Swt. Sebaliknya, kemurkaan seorang ibu akan menjadi penghalang ke surga bagi seorang anak manusia (lihat kandungannya dalam hadits Nabi Saw)
pengerahan fisik yang luar biasa, hingga
menyebabkan
b. Untuk Memperbanyak ASI
beberapa
ASI adalah makanan terbaik
syaraf-syaraf kecil dalam tubuhnya
untuk bayi, karena itu dianjurkan
terputus. Oleh karena itu, seorang ibu
kepada setiap ibu untuk memberi
harus segera menjalani perawatan
makan anaknya dengan ASI secara
untuk
dan
ekslusif. Karena itu, seorang ibu harus
yang
memahami cara-cara meningkatkan
pemulihan
penyembuhan terputus
tenaganya,
syaraf-syaraf
pada
saat
kontraksi
produksi
ASI
dan
melahirkan. Untuk proses inilah ibu-
kualitasnya.
ibu yang baru melahirkan diharuskan
memadai dan kualitasnya yang baik
mengkonsumsi makanan yang sehat,
akan
bergizi dan mengandung zat-zat yang
kesehatan dan perkembangan anak
diperlukan oleh tubuh.
bayinya.
Beberapa
makanan
Sebab
menjamin
sangat
yang
ASI
yang
berpengaruh
Jika
mengacu
pada
penting dikonsumsi oleh seorang ibu
perkembangan
setelah melahirkan antaranya adalah
modern,
yang mengandung kalori, zat besi dan
tersebut bisa didapatkan dari produk-
kalsium. Menurut Silpha Joshi (ahli
produk susu khusus ibu menyusui
gizi
yang beredar di pasaran. Akan tetapi
berkebangsaan
membutuhkan setidaknya
India),
energi
dalam
"Ibu ekstra,
pengetahuan
sumber-sumber
sebenarnya,
makanan
peningkatan
produksi
bulan
ASI bagi ibu yang baru melahirkan
pertama karena ia akan menyusui
juga dapat diperoleh dari makanan
bayi lebih sering. Jadi dia perlu lebih
`tal`
banyak
masyarakat Melayu di Nanga Jajang.
kalori
enam
ilmu
pada
yang
ada
pada
makanan yang kaya protein,”
yang
masih
diamalkan
Sebut saja misalnya dari bahan Umbi,
Melihat kepada tradisi `makan
kelapa
(bunganya
hingga
tal`, maka sesungguhnya keperluan
santannya), dan lain-lain.
zat-zat makanan untuk pemulihan
c. Untuk Kesehatan Anak Bayi
kesehatan
seorang
melahirkan
juga
dalam
makanan
ibu
sudah `tal`
oleh
setelah
Menjamin
terpenuhi
anak
air
bayi
berkembang dengan baik dan tumbuh
masyarakat
dengan
sehat
adalah
perjuangan
Melayu di Nanga Jajang seperti ikan
berikutnya bagi seorang ibu. Oleh
salai,
karena itu, seorang ibu harus bisa
daging,
dan
beberapa
sayurannya.
menjaga dengan baik makanan yang
﴾ 99 ﴿
dikonsumsinya. Makanan dimaksud bukan
saja
Semua zat dalam makanan
mempertimbangkan
tersebut
sesungguhnya
terdapat
kesehatan ibu pasca melahirkan dan
dalam makanan `tal` pada masyarakat
peningkatan produksi ASI, melainkan
Melayu di Nanga Jajang. Seorang ibu
juga tidak berdampak buruk terhadap
menyusui
diri anak bayi. Sebab, anak bayi
hingga 500 ekstra kalori dalam rangka
umumnya hanya makan dari ASI
untuk
secara ekslusif.
kemampuannya dalam hal menyusui
`Makan tal` dengan salah satu bahan santan kelapa, atau bunga
bisa
memerlukan
200
mengakomodasi
(Republika Online, 2/9/2013). d. Untuk Menjaga Keseimbangan Alam
kelapa (pusuh) dan jantung pisang
Alam
sesungguhnya
telah
(tungkul) adalah untuk menambah air
menyediakan semua yang diperlukan
susu ibu dan menyehatkan bagi bayi
oleh manusia. Karena itu, kita mesti
yang
percaya
meminumnya.
memperhatikan seorang
Pentingnya
makanan
pada
firman
Allah
yang
bagi
mengatakan bahwa segala yang ada
ibu yang menyusui dan
di langit dan di bumi diciptakan untuk
kesehatan bayinya juga berlaku dalam
dimanfaatkan
tradisi masyarakat Trunyan di Bali,
berguna
dimana sejak hamil hingga melahirkan
Luqman/31: 2010). Alam, dalam hal ini
dan menyusui, makanan seorang ibu
tumbuh-tumbuhan merupakan sumber
harus betul-betul dijaga supaya tidak
kehidupan
menjadi penyakit bagi bayinya (lihat
tubuh manusia. Oleh karena itu,
dalam Danandjaya, 1989: 478).
pemanfaatan alam secara baik dan
Berdasarkan pengetahuan
modern
perkembangan
medis,
kita
secara
oleh
yang
baik
manusia
dibutuhkan
dan (Q.S.
oleh
ilmu
benar merupakan suatu keharusan
dan
bagi kelangsungan hidup manusia.
dapat
Pemanfaatan
sumber
daya
menemukan beberapa makanan yang
alam dengan baik, yang bukan hanya
dianjurkan
untuk
mengambil manfaat darinya, tetapi
menyusui
dan
seorang diyakini
ibu dapat
menjamin kesehatan bayinya seperti minuman
suplemen,
susu
10
rendah
lemak, serta makanan-makanan yang mengandung
kalori,
kalsium
dan
vitamin.
﴾ 100 ﴿
Maksudnya: “tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan bathin. Dan diantara manusia ada yang membantah (keesaan) Allah tampa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tampa kitab yang memberi penerangan” (Q.S. Lukman/31: 20)
juga memelihara dan merawatnya
masyarakat Melayu di Nanga Jajang
demi kelangsungan ekosistem alam
hari ini dengan tradisi `makan tal`
ciptaan-Nya adalah suatu kemestian
adalah
untuk
keseimbangan alam jagat raya ini.
dilakukan
oleh
orang-orang
yang beriman. Sebab, salah satu
penciptaan-Nya
upaya
memelihara
e. Bernilai Ekonomi
tugas ke-khalifahan manusia dalam misi
satu
adalah
Perkembangan dunia modern dengan
ilmu
pengetahuan
dan
kemampuan setiap manusia dalam
teknologi yang luar biasa pesat telah
mengambil manfaat secara baik dari
melahirkan berbagai produk, termasuk
alam, memelihara dan menjaganya.
bahan makanan. Artinya bahwa, untuk
Sebab,
kebutuhan
jika
diabaikan,
tanggung tidak
jawab
mustahil
ini
akan
makan,
hampir
semua
jenis dan rasanya sudah tersedia
terjadinya kerusakan alam dan segala
dalam
isinya, hilangnya ekosistem alam yang
supermarket-supermarket,
baik, dan sebagainya. Karena itu Allah
untuk ibu menyusui. Bahkan berbagai
Swt
pilihan
sangat
manusia
membenci
yang
perilaku
hanya
tahu
kemasan
makanan
modern
di
termasuk
tersebut
juga
tersedia dengan ragam kualitas yang
mengeksploitasi alam, tampa peduli
kesemuanya
memeliharanya,
proses pengolahan pabrik, dengan
apapun
alasannya
11
(lihat Q.S. Ar-Rum/30: 41 ). Tradisi
`makan
harganya
tal`
pada
tentu
pun
cenderung
sudah
melalui
bersaing,
menuntut
bahkan
kemampuan
masyarakat Melayu di Nanga Jajang
ekonomi yang memadai. Karena itu,
sesungguhnya merupakan realisasi
tidak
dari pemanfataan sumber daya alam
menjangkau tuntutan ekonomi yang
dan
demikian. Tidak semua ibu melahirkan
pemeliharaan
keseimbangan
semua
ekosistemnya. Sebab, semua bahan
dan
yang digunakan dalam tradisi `makan
produk-produk tersebut.
tal`
adalah
bersumber
(tumbuh-tumbuhan).
dari
alam
menyusui
orang
Sementara
mampu
mampu
membeli
apa
yang
Dengan
diamalkan oleh masyarakat Melayu
demikian, apa yang dilakukan oleh
Nanga Jajang melalui tradisi `makan tal` menunjukan bahwa tradisi ini
11
Maksudnya: “telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Q.S. Ar-Rum/30: 41).
﴾ 101 ﴿
sangat ekonomis. Untuk memenuhi kebutuhan makanan yang baik dan sehat
bagi
ibu
menyusui
tidak
memerlukan
biaya
sebagaimana
yang
dalam
mahal
didapatpun tentu sangat alamiah dan
masyarakat
terbebas dari efek kimiawi.
modern perkotaan, sebab alam telah menyediakan mereka.
semuanya
Karena
itulah,
Dengan demikian jelas bahwa
untuk
pemeliharaan kesehatan ibu dan anak
mengolah
dalam
konsep
`makan
tal`
makanan `tal` menjadi pilihan yang
sesungguhnya sama dengan prinsip
bernilai ekonomis bagi mereka hingga
oposisi
masa ini.
umumnya
f. Menjaga Kesehatan Secara Alamiah
sesungguhnya
tradisional
sebagai
upaya
mengembalikan kondisi suhu badan
Dari sisi makanan, kesehatan seseorang
pengobatan
ke arah netral (Julia Maria, 1993: 86).
juga
Makan `tal dingin` bagi yang suhu
ditentukan oleh dua hal; pertama,
badannya tergolong panas. Makan `tal
sumber
yang
hangat` bagi yang suhu badannya
kedua,
proses
tergolong dingin, dan atau makan `tal
makanan
yang
ntaradua` bagi suhu badan yang tidak
makanan
dikonsumsinya; pengolahan dikonsumsi. makanan
Dari instan
sisi yang
sumber, dijual
di
terlalu panas atau dingin. g. Untuk Memelihara Identitas Diri dan
supermarket umumnya dihasilkan dari bahan
yang
direkayasa
Kemudian
sumber
selanjutnya
dibuat
pabrik.
Karena
Keturunan
(olahan).
bahan
ini
Satu hal yang paling menarik dan
sangat
istimewa
proses
`makan tal` ini adalah merupakan satu
itu,
besar
bentuk pemeliharaan identitas diri dan keturunan
di dalamnya seperti pewarna buatan,
bahwa,
tidak
penyedap
Melayu
di
hingga
pengawet
makanan. Sementara
tradisi
melalui
kemungkinan adanya proses kimiawi
rasa,
dari
pengamalnya. semua
Artinya
masyarakat
Nanga
Jajang
mengamalkan pola makan`tal` yang pada
makanan
sama. Pada satu keluarga (keturunan)
`tal`, semua bahannya bersumber dari
mungkin mengamalkan makan `tal
alam, diambil langsung dari tumbuh-
hangat`, sementara keluarga yang lain
tumbuhan hijau yang hidup secara
makan `tal dingin` atau `tal ntaradua`.
alami. Bahan itu selanjutkan diproses
Artinya
secara alamiah pula. Karena itu,
berasal dari keturunan makan `tal
makanan `tal` terjamin bebas dari
dingin` tidak boleh beralih ke makan
proses kimiawi, dan kesehatan yang
﴾ 102 ﴿
bahwa
seseorang
yang
`tal hangat` atau `tal ntaradua`, begitu
E. Penutu
sebaliknya.
`Makan tal` adalah salah satu
Kajian di lapangan mendapati bahwa, pilihan jenis makanan `tal` pada suatu keluarga bergantung pada garis keturunan keluarga tersebut. Pada keluarga yang mengamalkan makan `tal dingin`, keturunannya juga akan
mengamalkan
makan
`tal
dingin`. Begitupun pada mereka yang makan `tal hangat` dan `tal ntaradua`. Akan
tetapi,
tradisi
bagaimana
berbeda.
Misalkan
sebelumnya seorang isteri memiliki keturunan
makan
`tal
dingin`,
kemudian menikah dengan suami yang berasal dari makan `tal hangat`, maka ia harus mengikuti kebiasaan dari suaminya, harus makan `tal hangat`. Jadi, yang memiliki garis keturunan jenis makanan `tal` pada masyarakat Melayu di Nanga Jajang
(patrilinial), sebab ialah yang mewarisi tradisi tersebut dalam kepercayaan masyarakat Melayu Nanga Jajang. ini
dapat
dipahami
dari
pernyataan Icu Wati ketika peneliti tanya mengenai ketentuan seseorang harus makan `tal angat` atau `tal colap`, atau `tal ntaradua`.
oleh
yang
berkaitan
seorang
anak
keluarga.
dengan bayi
kelahiran
dalam
sebuah
Tradisi ini dipercayai oleh
masyarakat
Melayu
Nanga
Jajang
memiliki pengaruh terhadap kesehatan ibu dan bayinya hingga masa menyusui
dengan praktik menjaga kesehatan ibu dan bayi secara tradisional. Adapun bahan yang digunakan dalam
tradisi
`makan
tal`
pada
masyarakat Melayu Nanga Jajang antara lain daun k:onang, daun ubai, longkan, atau bisa juga dengan daun k:onang, atau daun ubai(salam)/bungkang, terus liyak
padi
atau
liyak
merah
(Zingiberaceae Officinale Roscoe), atau liyak botung, abuk putih atau yang dikenal
dengan
Kentang
Jawa
(klenci/Coleus tuberosus), salai (ayam
adalah mengikuti laki-laki atau suami
Hal
diamalkan
masyarakat Melayu di Nanga Jajang,
yang berasal dari keturunan makan yang
masih
selesai. Karena itu, tradisi ini lebih identik
dengan sebuah keluarga (suami-isteri)
`tal`
yang
atau
ikan).
dimasak
dan
Bahan-bahan dimakan
tersebut
sebagaimana
layaknya makan sehari-hari. Untuk jenis tertentu, makan `tal` tersebut juga ada yang diiringi dengan mandi dan bersiram. Karena itu secara umumnya ada tiga jenis makan `tal` di Nanga Jajang, yakni `tal angat` (panas), `tal colap` (dingin), dan `tal ntaradua` (sedang).
﴾ 103 ﴿
Tradisi `makan tal` masih terus diamalkan oleh masyarakat Melayu di Nanga Jajang, dikarenakan ada banyak nilai (komunikasi dan budaya) yang mereka percayai sebagai terkandung dalam
tradisi
mendapati
tersebut.
sedikitnya
Kajian tujuh
ini nilai
komunikasi budaya dalam tradisi `makan tal` pada masyarakat Melayu Nanga Jajang,
yakni:
untuk
pemulihan
kesehatan ibu setelah melahirkan, untuk memperbanyak ASI, untuk kesehatan anak bayi, untuk menjaga keseimbangan alam, untuk alasan ekonomi (bernilai ekonomis), untuk menjaga kesehatan secara alamiah, serta untuk memelihara identiti diri dan keturunan. Dalam konteks kesehatan dan budaya, tradisi `makan tal` merupakan kearifan
lokal
masyarakat
dalam
memelihara kesehatan secara alamiah dan
tradisional,
bersumberkan
pada
sumber daya alam yang telah diciptakan oleh Tuhan yang maha kuasa.
F. Daftar Pustaka Danandjaya, James. 1989. Kebudayaan Petani Desa Truyan di Bali. Jakarta: UI Press. Erwin & Andi Gidang. 2010. Tradisi yang Membelajarkan: Mengurai unsurunsur Pendidikan dalam tradisi Tepung Tawar Melayu Sambas. Dalam Ibrahim MS. 2010. Tradisi dan Komunikasi Orang Melayu. Pontianak: STAIN Press dan Malay Corner.
Ibrahim. 2013. Makan `Tal` dalam tradisi Melayu. Laporan Penelitian Kompetitif Kelompok DIPA Tahun 2013, Pontianak: P3M STAIN Pontianak. Ibrahim. 2010a. Tradisi dan Komunikasi Orang Melayu. Pontianak: STAIN Pontianak Press dan Malay Corner. Ibrahim. 2010b. Islam dan Tradisi di Nanga Jajang. Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Antarabangsa Islam Borneo (KAIB) ke III, STAIN Pontianak, 4 s/d 5 Oktober 2010 Ibrahim, Yusriadi & Zaenuddin. 2009. Kearifan Komunikasi dalam Pantang Larang Melayu Di Nanga Jajang. Laporan Penelitian. Proyek DIPA STAIN Pontianak. Ibrahim, Yusriadi & Zaenuddin. 2012. Pantang Larang Melayu Kalimantan Barat. Pontianak: STAIN Press. Julia Maria. 1993. Kebudayaan Orang Menggala, Jakarta: UI Press. Kamarudin Mohd. Balwi. 2005. Peradaban Melayu. Johor: Universiti Teknologi Malaysia, Skudai. M. Quraish Shihab. 2004. Tafsir AlMisbah. Jakarta: Lentera Hati. Volume 5 Noriah Mohamed. 2009. Benang Sari Melayu-Jawa. Bangi: ATMA, UKM Ampang Press. Rogers & Stienfatt. 1999. Intercultural Communication. Wavelan Press: Witted State of Amerika. Sumber Internet: Elmustian Rahman dkk. 2011. Adat dalam tradisi Melayu di Riau. http: //www. tamadunmelayu.info. Diakses 16 Mei 2012 Republika.co.id., Washington. Makanan Sehat dan Tak Sehat untuk Ibu Menyusui (2). Republika Online.co.id. diakses, Senin 2 September 2013. Wan Ghalib. 2011. Adat Istiadat dalam Pergaulan Orang Melayu.
﴾ 104 ﴿
http://www. adicita.com/ artikel. Diakses tanggal 16 Mei 2012. Rumputeki.blogspot.com. Manfaat Jahe Merah bagi Kesehatan. http://rumputeki.blogspot.com/2011 /06/manfaat-jahe-merah-bagikesehatan-jahe.html. Diakses 12 Oktober 2012. Shilpa Joshi. Dikutif dalam http://food.detik.com. Akses 12 Oktober 2012
Time of India, dikutif dalam http://obgynspot.blogspot.com. Akses 12 Oktober 2012. http://mazerdo.wordpress.com. Akses 12 Oktober 2012. Kubik Training dan Consultancy dalam http://wikipedia.com. Akses 13/09/2013
﴾ 105 ﴿