KOMPOSISITANAH D A N DUA SUMBERBAHAN ORGANIK SEBAGAI MEDIATUMBUH T A N A M A N HlAS Petunia hybrida var. Red Dreams
Oleh
DHIANA D.4HARIMANOZA A. 270065
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN 1NSTlTUT PERTANIAN BOOOR 1995
DHIANA DAHARIMANOZA. Komposisi Tanah dan Dua Sumber Bahan Organik sebagai Media Tumbuh Tanaman Hias Petunia hybrida var. Red Dreams (Di bawah bimbingan U. M. WAHJUDIN dan FAHRIZAL HAZRA). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan mempelajari pengaruh komposisi tanah dan dua sumber bahan organik, yaitu sekam padi dan pupuk kandang sebagai media tumbuh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman hias Petunia hybrida var. Red Dreams.
Penelitian dilakukan d i Nursery Floribunda (Desa Cimacan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur), Laboratorium Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, IPB dan Laboratorium Balai Penelitian Tanaman Pangan, Cimanggu Bogor. Penelitian ini terdiri dari 12 jenis media tumbuh sebagai perlakuan. Media tumbuh yang digunakan merupakan campuran tanah, sekam padi dan pupuk kandang (dalam perbandingan volume pot) dengan komposisi sebagai berikut: M, (1:0:0), M, (l:O:l), M3 (l:0:2), M4 (1:2:0), M5 (1:2:1), M6 (1:2:2), M7 (1:4:0), M8 (1:4:1), M9 (1:4:2), M,, (1:6:0), MI, (1:6:1), dan MI, (1:6:2). Pot yang berisi media tumbuh berjumlah 48 buah, 12 pot diinkubasi untuk dianalisa sifat kimia dan biologinya pada 0, 4 dan 8 minggu, dan 36 pot lainnya ditanami dengan bibit petunia.
Pot yang
ditanami dan untuk keperluan analisa diperlakukan sama, seperti diberikan Furadan 3G (satu sendok teh), penyiraman dan pemupukan dengan pupuk NPK (15:15:15) dengan takaran 2 g/l setelah media tumbuh berumur 1 minggu.
Parameter yang
diamati meliputi: (1) sifat kimia media tumbuh, yaitu pH, N-total, P-tersedia, Basabasa dapat ditukar (Ca, Mg dan K) dan C-organik; (2) sifat biologi media tumbuh, yaitu: jumlah total mikroorganisme dan respirasi (aktivitas mikroorganisme) pada media tumbuh; (3) pertumbuhan tanaman, yaitu: tinggi, jumlah tunas dan jumlah daun; (4) produksi bunga, yaitu: umur berbunga, jumlah bunga dan diameter bunga.
Pada awal inkubasi umurnnya media tumbuh yang mengandung pupuk kandang dan sekam padi (M, hingga MI,) terjadi peningkatan nilai pH, P-tersedia, Corganik, N-total, dan basa-hasa dapat ditukar dibandingkan pada media tumbuh yang hanya mengandung tanah (M,). Peningkatan pH media tumbuh diduga disebabkan oleh basa-hasa yang dikandung pupuk kandang dan sekam padi.
Dengan bertam-
bahnya waktu, pH media tumbuh cenderung menurun dan relatif stabil pada minggu ke-4 dan 8. Penurunan ini tampaknya berhubungan dengan kecenderungan menurunnya basa-basa Ca, Mg dan K pada minggu ke-4 dan 8. Menurunnya basa-basa tersebut diduga disebabkan oleh pencucian yang keluar bersama air siraman yang berlebihan dan adanya asam-asam anorganik dan organik yang terbentuk selama dekomposisi. Peningkatan P pada minggu ke-4 berasal dari pemupukan NPK (15: 15: 15) dan diduga juga berasal dari pelepasan P yang tidak larut ole11 asam-asam organik yang dillasilkan dari proses dekomposisi. Pada minggu ke-8, kandungan P-tersedia dalam media tumbuh sebagian besar menurun. Hal ini terjadi dengan bertambahnya waktu karena menurunnya luas permukaan senyawa P yang diikuti dengan menurunnya ketersediaan P. Peningkatan C-organik dan N-total pada minggu ke-4 dau menurun kembali pada minggu ke-8, berhubungan dengan proses dekomposisi bahan organik dan pemupukan yang dilakukan setelah media tumbuh berumur 1 minggu. Di awal inkubasi pada media tumbuh yang mengandung pupuk kandang dan sekam padi (M, hingga M,,) terjadi peningkatan jumlah total dan aktivitas mikroorganisme (respirasi) dibandingkan media tumbuh yang hanya mengandung tanah ( M ) . Jumlah total mikroorganisme dan respirasi media tumbuh mengalami penurunan pada minggu ke-4. Selama masa inkubasi antara minggu ke-0 hingga minggu
ke-4 terjadi proses immobilisasi unsur hara terutama N oleh mikroorganisme itu sendiri.
Proses ini menyebabkan unsur tersebut menjadi berkurang dan sebagian
mikroorganisme mati karena kekurangan makanan. Pada saat mikroorganisme mati, terjadi mobilisasi N pada minggu ke-4, sehingga ketersediaannya untuk mikroorganisme meningkat. Oleh sebab itu pada minggu ke-8 jumlah total mikroorganisme ltembali meningkat tetapi tidak lebih tinggi daripada jumlahnya pada awal inkubasi. Pada minggu ke-8 respirasi media tumbuh menurun. Hal ini diduga karena aktivitas inikroorganisrne mulai berkurang karena kondisi lingkungannya tidak memungkinkan untuk beraktivitas seperti pada keadaan awal. Tanaman pada media tumbuh M, dan M, memiliki tinggi, jumlah tunas dan jumlah daun yang lebih rendah daripada media tumbuh lain (M, dan M, hingga
M,,).
Media tumbuh M2 dan M, mengandung bagian pupuk kandang yang paling
tii~ggidibandingkan media tumbuh lainnya, sehingga pH dan kandungan hara-hara inenjadi sangat tinggi. Disamping itu kedua media tumbuh ini kurang sarang, sehingga aerasi tidak sempurna. Aerasi yang tidak sesuai, dan drainase yang buruk merupakan penyebab utama kekerdilan pertumbuhan tanaman, meskipun ketersediaan hara dan reaksi tanah memungkinkan. Pertumbuhan tanaman yang baik akan mendukung produksi bunga yang baik. Tanaman pada media tumbuh M I , dan yang mengandung sekam padi (M, hingga MI,) produksi bunganya (umur berbunga, jumlah dan diameter bunga) lebih baik dibandingkan media tumbuh M, dan M,. Pertumbuhan tanaman dan produksi bunga Petzlnia hybrida var. Red Dreams optimum pada media tumbuh M, dengan komposisi satu bagian tanah dua bagian sekam padi tanpa pupuk kandang (1:2:0). Pada media ini dihasilkan jumlah daun, tunas dan bunga tertinggi.
KOMPOSISI TANAH DAN DUA SUMBER BAHAN ORGANIK SEBAGAI MEDIA TUMBUH TANAMAN HIAS Petunia itybrida var. Red Dreams
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh
DHIANA DAHARIMANOZA A. 270065
JURUSART TANAH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1995