ANALISIS KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DARI AIR GAMBUT SETELAH DIJERNIHKAN DENGAN PENAMBAHAN TULANG AYAM
TESIS
Oleh
MOSH RIZA PAHLEVI 077006026/KM
S
C
N
PA
A
S
K O L A
H
E
A S A R JA
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
ANALISIS KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DARI AIR GAMBUT SETELAH DIJERNIHKAN DENGAN PENAMBAHAN TULANG AYAM
TESIS
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Progam Studi Kimia pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
MOSH RIZA PAHLEVI 077006026/KM
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Judul Tesis
Nam a Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi
: ANALISIS KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DARI AIR GAMBUT SETELAH DIJERNIHKAN DENGAN PENAMBAHAN TULANG AYAM : Mosh Riza Pahlevi : 077006026 : Kimia
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof . Dr. Zul Alfian MSc) Ketua
Ketua Program Studi
(Prof. Dr. Harlem Marpaung) Anggota
Direktur,
(Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc)
Tanggal lulus : 20 Juni 2009
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Telah diuji pada Tanggal : 20 Juni
2009
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua
: Prof. Dr. Zul Alfian, MSc
Anggota
: 1. Prof. Dr. Harlem Marpaung 2. Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D 3. Dr. Tini Sembiring, MS 4. Dr. Rumondang Bulan, MS
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
PERNYATAAN
ANALISIS KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DARI AIR GAMBUT SETELAH DIJERNIHKAN DENGAN PENAMBAHAN TULANG AYAM
T E S I S
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan,
Juni
2009
Penulis
( Mosh Riza Pahlevi )
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRAK Pada dasarnya air gambut adalah air permukaan yang banyak terdapat di daerah berawa atau dataran rendah yang mempunyai ciri-ciri umum yaitu intensitas warna yang tinggi (kuning atau merah kecoklatan), pH rendah antara 2-5, rasanya masam, kandungan zat organik tinggi, serta rendahnya konsentrasi partikel dan kation. Agar air gambut dapat dipergunakan maka harus dijernihkan terlebih dahulu dan untuk menurunkan kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) digunakan tulang ayam sebagai adsorban. Dalam penelitian ini yang dianalisis adalah kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) setelah dijernihkan dengan penambahan tulang ayam. Analisis logam-logam tersebut menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil yang diperoleh bahwa kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) sebesar 0.9751 mg/L dan 0.0728 mg/L. Kadar Besi (Fe) setelah ditambahkan tulang ayam 80 Mesh 0.5 gram sampai dengan 3.0 gram diperoleh kadar Besi (Fe) 2.3356 mg/L hingga 4.8257 mg/L dan serbuk tulang ayam kasar 0.6915 mg/L hingga 0.8594 mg/L. Kadar Mangan (Mn) setelah ditambahkan tulang ayam 80 Mesh 0.1232 mg/L hingga 0.2206 mg/L. Pada penambahan serbuk tulang ayam kasar diperoleh sebesar 0.651 mg/L hingga 0.1289 mg/L. Ini menunjukkan ukuran tulang mempengaruhi penyerapan logam Besi (Fe) dan Mangan (Mn). Dengan demikian maka tulang ayam tidak dapat dipergunakan sebagai adsorban. Kata kunci : Analisis logam berat dengan Spektrofotometer Serapan Atom.
.
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRACT
Basicly peat water is belong to surface water which is found in the wet land with the characteristic of high clor intensites (brown red or yellow), low pH values (about 2 – 5 ), sour taste, high organic content and low particles an ions content as well. For use as water source for domestic purposes, the analysis of ion and mangan concentration is required by using chicken bones as an adsorbent. So that peat water can be utilized hence have to be made clear beforehand and reduce Iron rate ( Fe) and Manganese ( Mn) applied by chicken bone as adsorbent. In this research the concentration of Iron rate ( Fe) and Manganese ( Mn) by using the spectrockopic method of analysis. It was found that Iron rate ( Fe) and Manganese ( Mn) are 0.9751 mg/L and 0.0728 mg/L. Iron rate ( Fe) and Manganese ( Mn) after added by is chicken bone of 80 Mesh 0.5 gram up to 3.0 gram are Iron rate ( Fe) 2.3356 mg/L to 4.8257 mg/L and After added by harsh chicken bone is 0.6915 mg/L 0.8594 mg/L ppm. For Manganese rate ( Mn) after added by chicken bone of 80 Mesh is 0.1232 mg/L to 0.2206 is finite mg/L. At yhe addition by harsh chicken bone is 0.651 mg/l to 0.1289 mg/L. That show bone measure influence absorbtion of metal Fe and Mn. That way hence chicken bone cannot used as adsorbent. Key words : Using the spectrockopic method heavy metal of analysis
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis yang berjudul “Analisis Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dari Air Gambut setelah dijernihkan dengan penambahan tulang ayam” Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumatera Utara c.q. Ketua Bappeda Propinsi Sumatera Utara yang telah memberikan beasiswa kepada penulis sebagai mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Dengan selesainya penulisan tesis ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : Rektor Universitas Sumatera Utara Prof.Dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A (K) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan. Direktur Sekolah Pascasarjana Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B.,MSc, dan Ketua Program Studi Kimia Prof. Basuki Wirjosentono, MS,Ph.D atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : Prof. Dr. Zul Alfian, MSc, selaku pembimbing utama dan Prof.Dr. Harlem Marpaung, selaku anggota komisi pembimbing yang setiap saat penuh perhatian, selalu memberikan bimbingan, saran dan perbaikan dalam penyusunan tesis ini.. Serta tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Kepala Laboratorium Kimia Analitik F-MIPA Universitas Sumatera Utara beserta staf dan asisten atas fasilitas dan sarana yang diberikan. 2. Kepala Sekolah SMA Swasta Harapan Medan bapak Drs. Sofyan Alwi M.Hum yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program pendidikan Pascasarjana di Universitas Sumatera Utara.
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
3. Bapak Drs. Ibnu Rusdi ,Msi yang telah memberikan dorongan semangat kepada penulis untuk mengikuti pendidikan. 4. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Kimia Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara angkatan 2007 yang telah banyak membantu penulis. Akhirnya terima kasih kepada istri tercinta Khairuni Adia Lubis SKM, SPd dan anakku tersayang Fakhrinnisa Habibie Damanik dengan kesabaran dan perhatiannya serta dukungan doa dan dorongan semangatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan. Semoga segala bantuan dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal kebaikan. Penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi yang memerlukan dimasa yang akan datang.
Medan. Juni 2009 Penulis Mosh Riza Pahlevi
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP MOSH RIZA PAHLEVI Lahir di Medan 24 Januari 1971 dari pasangan Zulkarnain Damanik dengan Tapiara Tiarnita Purba anak pertama dari tiga bersaudara. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Swasta Gajah Mada Medan lulus tahun 1982, Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) Swasta Gajah Mada Medan lulus tahun 1986, Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA) Swasta Santo Thomas 2 Medan lulus tahun 1989, melanjutkan pendidikan ke Universitas Sumatera Utara Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM USU) Medan lulus dengan mendapat gelas Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) tahun 1995. Mengajar di SMA Swasta Gajah Mada Medan dari tahun 1989 sampai dengan 1999. Berwiraswasta di bidang pendidikan non formal sejak tahun 1999. Kemudian menjadi staf pengajar di SMA Swasta Harapan Medan sejak tahun 2006 sampai sekarang.
Mengikuti Program Magister
Ilmu Kimia Universitas Sumatera Utara tahun 2007 dengan beasiswa dari Bappeda Propinsi Sumatera Utara lulus tahun 2009.
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR
ISI
ABSTRAK……………………………………………………..……………..……
i
ABSTRACT…..……………………………………………….………...………….
ii
KATA PENGANTAR…..………………………………………………..………. iii RIWAYAT HIDUP……………………...………………………………………...
v
DAFTAR ISI…………………………...……………………………..…….…..… vi DAFTAR TABEL……………………………………………………………..….. ix DAFTAR GAMBAR……………………………………………….…………..…
x
DAFTAR LAMPIRAN…………………...…………………………..……..…… xi BAB I
BAB II
PENDAHULUAN…………………………………………………...…. 1 1.1. Latar Belakang…………………...…………………………....….. 1 1.2. Permasalahan……………...…………………………….……...…
4
1.2.1. Identifikasi Masalah………………………...…….……….
4
1.2.2. Rumusan Masalah……………………………………....…
4
1.2.3. Pembatasan Masalah………………………..……….….…
5
1.3. Tujuan Penelitian……………………………………..….....….…
5
1.4. Hipotesis…………………………………………………...…...…
5
1.5. Manfaat Penelitian……………………………….……….......…..
6
1.6. Metodologi Penelitian…………………………………….…….…
6
TINJAUAN PUSTAKA…………………………………….......….…
7
2.1. Air Gambut……………………………..…………….….…...….
7
2.2. Zat Besi (Fe)…………………………………..………...…….....
9
2.3. Logam Mangan (Mn)…………………………………..………...
10
2.4. Adsorbsi…………………………………………………...…….. 10 2.5. Tulang…………………………………………………..……..… 11
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
2.6. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)….………………..…....
12
2.6.1. Kegunaan Spektroskopi Serapan Atom…………....….... 12 2.6.2. Instrumentasi Spektrofotometer Serapan Atom……...….
13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………..………….....…...…. 15 3.1. Lokasi Penelitian…………………………...………………….…. 15 3.2. Populasi dan Sampel……………………………...………….…… 15 3.3. Bahan-Bahan dan Alat……………………………...……..……… 16 3.4. Prosedur Penelitian…………………………………...………..…. 17 3.4.1. Preparasi Sampel……………………………..….…....…. 17 3.4.2. Preparasi Adsorban Serbuk Tulang Ayam……...…..….… 17 3.4.3. Pembuatan Kurva Kalibrasi Besi (Fe)……………….…… 18 3.4.4. Pengukuran Konsentrasi Logam Besi (Fe) dengan SSA .... 18 3.4.5. Pembuatan Larutan Logam Baku Mangan (Mn) 10 mg/L (SNI 06-6989.5-2004)……………………………………. 19 3.4.6. Pembuatan Larutan Standar Logam Mangan (Mn) 10 mg/L (SNI 06-6989.5-2004)…………………....…….. 19 3.4.7. Pengukuran Logam Mangan (Mn) dengan SSA…………
20
3.5. Pembuatan Kurva Kalibrasi Besi (Fe) (Bapedal Medan, 2004)....
21
3.6. Pembuatan Kurva Kalibrasi Mangan (Mn) ( SNI 06 - 6989. 5-2004)………………………………………………………….... 22 3.7. Bagan Penelitian………………………………………………….. 23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………...…...… 24 4.1. Hasil Penelitian………………………………………….……….
24
4.1.1. Pengukuran Kandungan Besi (Fe)…………………….… 24 4.1.1.1. Penentuan kurva kalibrasi dengan analisis regresi besi (Fe)………………………........….
25
4.1.1.2. Penurunan persamaan garis regresi kadar analit besi (Fe) dengan metode kurva kalibrasi………………………………..……….
28
4.1.1.3. Penurunan Persamaan Regresi Besi (Fe)…..…… 29
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
4.1.1.4. Penentuan kadar analit besi (Fe)…………..…..
31
4.1.2. Pengukuran Kandungan Mangan (Mn)………….………... 33 4.1.2.1. Penentuan Kurva Kalibrasi dengan Analisis Regresi Mangan (Mn)……………………..…….. 34 4.1.2.2. Penurunan Persamaan Garis Regresi dan Kadar Analit Mangan (Mn) dengan Metode Kurva Kalibrasi…………………..………………...…… 36 4.1.2.3. Penurunan Persamaan Regresi Mangan (Mn)…… 37 4.1.2.4. Penentuan kadar analit mangan (Mn)……..…… 39 4.1.3. Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Serbuk Tulang Ayam……………………………………..….…….. 40 4.1.4. Perubahan pH Air Gambut……………………………..… 41 4.2. Pembahasan…………….................................................................. 42 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN………………………………...….….… 44 5.1. Kesimpulan…………………………………..………………..........44 5.2. S a r a n……………………………………………………….…… 44
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….………. 45
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
1.
Kandungan Unsur Mikro Tanah Gambut di Sumatera Utara…..………......
3
2.
Kondisi Parameter Spektroskopi Serapan Atom (SSA) Besi (Fe)...............
24
3.
Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Besi (Fe) dengan Spektroskopi Serapan Atom (SSA)………………………………………...
25
4.
Data Hasil Pengukuran kadar besi dan mangan dalam Air Gambut…….
26
5.
Data Hasil Pengukuran Kadar Besi (Fe) dalam Air Gambut setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam Ukuran 80 Mesh………………….…..
27
6. 7. 8.
Data Hasil Pengukuran Kadar Besi (Fe) dalam Air Gambut setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam Kasar……….……………………....… 28 Data Hasil Penurunan Persamaan Garis Regresi untuk Besi (Fe)………… 29 Kondisi Parameter Spektroskopi Serapan Atom (SSA) untuk Unsur Mangan (Mn)………………………………………………………...….…
33
9
Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Mangan (Mn)……….. 33
10.
Data Hasil Pengukuran Kadar Mangan (Mn) dalam Air Gambut setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam 80 Mesh……………...……….
35
11.
Data Hasil Pengukuran Kadar Mangan (Mn) dalam Air Gambut setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam Kasar…………...……….……. 36
12.
Data Hasil Penurunan Persamaan Garis Regresi untuk Mangan (Mn)…….
37
13.
Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Serbuk Tulang Ayam…...………
41
14.
pH Air Gambut Sebelum dan Sesudah Perlakuan…………………….……. 41
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR
Nomor 1.
GAMBAR
Judul
Halaman
Model Struktur Asam Humat Berdasarkan Stevenson (1982); R dapat Berupa Alkil, Aril atau Aralkil……………………...……..…
8
2.
Model Struktur Asam Fulvat Berdasarkan Buffle et al. (1977)........….
9
3.
Skema Alat Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)……….................. 13
4.
Titik-titik (Dinotasikan dengan X) Pengambilan Sampel…….………. 16
5.
Skema Pembuatan Kurva Kalibrasi Besi (Fe)……………..………..… 21
6.
Skema Pembuatan Kurva Kalibrasi Mangan (Mn)…………………… 22
7.
Skema Penelitian………………………………………………...….…
23
8.
Kurva Kalibrasi Larutan Standar Besi (Fe)………………………...…
25
9.
Kurva Kalibrasi Larutan Standar Mangan (Mn)………………...……
34
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR
Nomor
LAMPIRAN
Judul
Halaman
1. SK MENKES RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Daftar Persyaratan Kualitas Air Minum………………........…… 48 2. Data Hasil Pengukuran Kadar Besi (Fe) dalam Air Gambut setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam 80 Mesh Pengam bilan 2……………………………………………………...……………. 50 3. Data Hasil Pengukuran Kadar Besi (Fe) dalam Air Gambut setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam Kasar Pengam bilan 2…………………………………………………………….....…… 51 4. Data Hasil Pengukuran Kadar Mangan (Mn) dalam Air Gambut setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam 80 Mesh Pengambilan 2………………………………………………….………………… 52 5. Data Hasil Pengukuran Kadar Mangan (Mn) dalam Air Gambut setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam Kasar Pengambilan 2…………………………………………………………………….. 53 6. Data Hasil Pengukuran Kadar Besi (Fe) Dalam Air Gam but setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam 80 Mesh Pengambilan 3……………………………………..…………………………..…. 54 7. Data Hasil Pengukuran Kadar Besi (Fe) dalam Air Gambut setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam Kasar Pengambilan 3……..… 54 8. Data Hasil Pengukuran Kadar Mangan (Mn) dalam Air Gambut setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam 80 Mesh Pengam bilan 3……………………………………………………………..……..
55
9. Data Hasil Pengukuran Kadar Mangan (Mn) dalam Air Gambut setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam Kasar Pengambilan 3……………………………………………...……………………. 55 10. data kadar besi (fe) berdasarkan absorbansi dan perhitungan alat pada pemberian serbuk tulang ayam 0.5 gram pada pengambilan I pengulangan I………………………………………………………………56
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
11. Data kadar besi (fe) berdasarkan absorbansi dan perhitungan alat pada pemberian serbuk tulang ayam 0.5 gram pengulangan II……….56 12. Data Kadar Besi (Fe) Berdasarkan Absorbansi Dan Perhitungan Alat Pada Pemberian Serbuk Tulang Ayam 0.5 Gram Pengulangan III... 57 13. Data Kadar Mangan (Mn) Berdasarkan Absorbansi Dan Perhitungan Alat Pada Pemberian Serbuk Tulang Ayam 0.5 Gram Pada Pengambilan I Pengulangan I…………………………………………… 57 14. Data Kadar Mangan (Mn) Berdasarkan Absorbansi Dan Perhitungan Alat Pada Pemberian Serbuk Tulang Ayam 0.5 Gram Pengulangan II………………………………………………………...…..58 15. Data Kadar Mangan (Mn) Berdasarkan Absorbansi Dan Perhitungan Alat Pada Pemberian Serbuk Tulang Ayam 0.5 Gram Pengulangan III……………………………………………………………58
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Luas lahan gambut di dunia adalah sekitar 424 juta ha (Kalmari, 1982) dan sekitar 38 juta ha terdapat di wilayah tropis (Friends of the Earth, 1983). Sebagian besar lahan gambut di wilayah tropis tersebut terdapat di Indonesia yaitu seluas 20.10 juta ha. Di Indonesia, mayoritas lahan gambut ditemukan di luar pulau Jawa dengan luas sekitar 6.45% dari luas lahan gambut di dunia (Neue, 1997). Hutan Gambut, (peat swamp forest) memiliki ciri-ciri : iklim selalu basah, tanah tergenang air gambut, lapisan gambut 1-2 meter, pH 3.2, dataran rendah rata. Terdapat di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Jambi. Penduduk yang tinggal di rawa bergambut di sebagian Sumatera dan Kalimantan mengalami kesulitan dalam hal penyediaan air bersih. Hal ini disebabkan air yang terdapat di wilayah tersebut bersifat asam (pH rendah), berwarna kecoklatan dan mengandung organik. Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk mi num, memasak dan mencuci, umumnya dilakukan melalui penyaringan
untuk
menjernihkannya. Cara penjernihan air perlu karena semakin banyak sumber air yang tercemar oleh limbah rumah tangga maupun limbah industri. Pengolahan air
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
gambut menjadi air sehat digunakan di daerah rawa seperti di Kalimantan dan Sumatera yang mengandung gambut.
Untuk
itu
diperlukan
suatu
cara
pengolahan air gambut yang sederhana dan terjangkau oleh masyarakat di daerah tersebut. Pada dasarnya air gambut adalah air permukaan yang banyak terdapat di daerah berawa atau dataran rendah yang mempunyai ciri-ciri umum yaitu intensitas warna yang tinggi (kuning atau merah kecoklatan), pH rendah antara 2-5, rasanya masam, kandungan zat organik tinggi
serta rendahnya konsentrasi
partikel dan kation
(Kusnaedi, 2006). Warna kuning atau merah kecoklatan pada air gambut diakibatkan tingginya kandungan zat organik terlarut, terutama dalam bentuk asam humus dan derivatnya. Zat-zat ini berasal dari dekomposisi bahan organik seperti daun, pohon, dan kayu. Zat-zat organik ini memiliki sifat sangat tahan terhadap mikroorganisme dalam waktu yang cukup lama (Syarfi, 2007). Karena kondisi itu, permasalahan umum yang harus dihadapi adalah sulitnya mendapatkan air bersih untuk keperluan minum, terutama ketika musim kemarau tiba karena air tidak saja asam (pH 3-4), kadar organik tinggi, kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) tinggi, bau, warna kuning atau cokelat tua (pekat), tetapi juga asin.
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 1.1. Kandungan Unsur Mikro Tanah Gambut di Sumatera Utara UnsurKandungan unsur (kg/ha) pada unsur kedalaman 0-25 cm Co 0,1 – 0,2 Cu 0,8 - 8 Fe 143 - 175 Mn 4,1 - 25 Mo 0,6 - 1 Zn 2,8 – 4,4 Sumber : Wahyunto,dkk, 2004
Kandungan unsur (kg/ha) pada kedalaman 80-100 cm 0,05-0,1 0,2 – 0,8 67 – 122 1,1 – 1,7 0,3 – 0,6 1,8 -4,8
Secara kuantitas air gambut sebagai salah satu sumber daya air sudah sangat memadai, tetapi secara kualitas dalam penggunaannya masih banyak mengalami kendala.
Salah satu kendala penggunaan air gambut sebagai air bersih adalah
tingginya konsentrasi zat organik yang terlarut. Zat ini bersifat amorphous, coklat atau hitam, hidrofilik, asam dan berat molekulnya bervariasi (Tan, 1982). Akibatnya masyarakat menjadi sangat tergantung pada air hujan, terutama yang lokasinya jauh dari sungai-sungai besar. Maka perlu dilakukan usaha untuk pengolahan air gambut seperti menjernihkan air agar dapat dimanfaatkan dan dianalisis kadar logam sebelum dan sesudah penjernihan. Pada penelitian ini untuk mengetahui kadar Fe dan Mn dari air gambut setelah dijernihkan , adsorban yang digunakan adalah serbuk tulang ayam. Dalam keseharian, tulang ayam dapat diasumsikan sebagai sampah yang sampai saat ini belum ada pemanfaatannya. Berdasarkan komposisi kimianya yaitu kalsium, magnesium, natrium, karbon,
posfor dan kolagen maka
tulang ayam
mempunyai potensi sebagai adsorban. Hal ini dapat memberikan dampak yang baik
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
terhadap penanggulangan sampah tulang ayam mengingat konsumsi daging ayam cukup besar. Selain itu dari sisi ekonomi, tulang ayam ini tidak ada nilainya. Produksi daging ayam broiler untuk tahun 2007 di Sumatera Utara mencapai 36.809 ton. Sedangkan kebutuhan daging ayam broiler untuk tahun 2007 diperkirakan 29.250 ton. Tulang mengandung kalsium karbonat (zat kapur). Untuk menjernihkan air gambut sebanyak 1 m3 diperlukan kapur sebanyak 200 gram (M.DjokoSrihono, 2005).
1.2.
Permasalahan
1.2.1. Identifikasi Masalah Asam humus dan derivatnya serta logam-logam seperti Besi (Fe) dan Mangan (Mn) merupakan penyebab utama warna air gambut berwarna kuning atau merah kecoklatan. Apabila zat-zat tersebut
teradsorbsi suatu bahan maka sangat
dimungkinkan karakter warna air gambut akan mengalami perubahan.
1.2.2. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam air gambut sebelum dan sesudah dilakukan penjernihan dengan serbuk tulang ayam.
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
1.2.3.
Pembatasan Masalah Pada penelitian ini permasalah dibatasi pada air gambut yang digunakan
hanya diambil dari Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah. Sedangkan tulang ayam yang digunakan adalah tulang ayam broiler karena ketersediaan ayam broiler lebih banyak dan mudah didapat dari pada ayam kampung. Selain itu dilihat dari segi harga, ayam kampung jauh lebih mahal dari pada ayam broiler (ayam potong).
1.3. Tujuan Penelitian Untuk memperoleh data perbandingan kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam air gambut sebelum dan sesudah penjernihan dengan serbuk tulang ayam dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), apakah masih sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1205/ MENKES/PER /X/2004 tentang Daftar Persyaratan Kualitas Air Minum.
1.4. Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah terjadinya adsorbsi logam Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dari air gambut setelah ditambahkan tulang ayam ukuran 80 Mesh dan serbuk kasar. Sehingga diperoleh penurunan kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dari air gambut agar menjadi aman untuk dikonsumsi.
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui penurunan kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) setelah dilakukan penjernihan dengan tulang ayam potong (broiler) sebagai adsorban.
1.6.
Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium . Sampel berupa air gam
but yang diambil dari daerah Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah. Untuk kebutuhan pemeriksaan air baku dilakukan penentuan 5 titik lokasi pengambilan sampel. Sampel air gambut diawetkan terlebih dahulu dengan dua perlakuan antara lain dengan HNO3 pekat sampai pH kurang dari 2. Selanjutnya seluruh sampel di preparasi dengan berpedoman pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 06. 6989. 20 04 dan dianalisis kadar Besi
(Fe) dan
Mangan
(Mn)
dengan menggunakan
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) – nyala, type GBC.AVANTA ver.1.33.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air Gambut
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Air gambut adalah air permukaan yang banyak terdapat di daerah berawa atau dataran rendah terutama di Sumatera dan Kalimantan yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : (1). Intensitas warna yang tinggi (berwarna coklat kemerahan) (2). pH yang rendah (3). Kandungan zat organik yang tinggi (4). Kekeruhan dan kandungan partikel tersuspensi yang rendah (5). Kandungan kation yang rendah. Warna coklat kemerahan pada air gambut merupakan akibat dari tingginya kandungan zat organik (bahan humus) terlarut terutama dalam bentuk asam humus dan turunannya.
Asam humus tersebut berasal dari dekomposisi bahan organik
seperti daun, pohon atau kayu (Kusnaedi, 2006). Adanya ion besi menyebabkan air berwarna kemerahan, sedangkan oksida Mangan menyebabkan air berwarna kecoklatan atau kehitaman. Humus terdiri dari 2 senyawa utama yaitu substansi non humus (misal lipid, asam amino, karbohidrat) dan substansi humus (merupakan senyawa amorf dengan berat molekul tinggi, warna coklat sampai hitam).
Substansi humus dibedakan menjadi: 1. Humic Acid (Asam Humus) : warna gelap, amorf, dapat diekstaksi (larut)7 dengan basa kuat, garam netral, tidak larut dalam asam, mengandung gugus
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
fungsional asam seperti fenolik dan karboksilik, aktif dalam reaksi kimia, Berat molekul (BM) 20.000 – 1.360.000) 2. Fulvic Acid(Asam Fulfat), dapat diekstraksi dengan basa kuat, gugus fungsional asam, larut juga dalam asam, mengandung gugus fungsional basa, aktif dalam reaksi kimia, BM 275-2110 3. Humin : tidak larut dalam asam dan basa; BM terbesar; tidak aktif, warna paling gelap.
Gambar 2.1. Model Struktur Asam Humat Berdasarkan Stevenson (1982); R dapat Berupa Alkil, Aril atau Aralkil
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Gambar 2.2. Model Struktur Asam Fulvat Berdasarkan Buffle et al. (1977)
2.2. Zat Besi (Fe) Besi atau ferrum (Fe) adalah logam yang berwarna putih keperakan, liat dan dapat dibentuk. Di alam didapat sebagai hematite. Didalam air minum Besi (Fe) menimbulkan rasa , warna (kuning), pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi dan kekeruhan. Zat Besi (Fe) merupakan suatu komponen dari berbagai enzim yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang penting di dalam tubuh. Besi juga merupakan komponen dari hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dan mengantarkannya ke jaringan tubuh. Kelebihan Besi (Fe) bisa menyebabkan keracunan, dimana terjadi muntah, diare dan kerusakan usus. Besi (Fe) dapat terkumpul di dalam
tubuh jika seseorang
mendapatkan terapi zat besi dalam jumlah yang berlebihan atau dalam waktu yang terlalu lama, menerima beberapa tranfusi darah, menderita alkoholisme menahun. Hemokromatosis merupakan penyakit kelebihan zat Besi (Fe) yang diturunkan, yang bisa berakibat fatal tetapi mudah diobati, dimana terlalu banyak zat Besi (Fe) yang diserap, menyerang lebih dari 1 juta orang di AS (Nur Cahyo, 2004) Besi (Fe) dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kematian sering disebabkan karena rusaknya dinding usus ini. Debu Besi (Fe) juga dapat diakumulasi
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
di dalam alveoli dan menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru (Juli Soemitrat, 1996) 2.3.
Logam Mangan (Mn) Logam mangan (Mn) adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Mn dan nomor atom 25, berwarna silver metallic, keras dan sangat rapuh. Logam mangan (Mn) memiliki energi ionisasi ; 7,21 g/cm3, titik leburnya sekitar (1) 1246 717,3 kJ/mol, (2) 1509 kJ/mol, (3) 3248 kJ/mol. Logam Mangan (Mn) memiliki jari-jari atom 1,35 Å dan jari-jari ionnya 0.8 Å, logam ini bersifat paramagnetik. Mangan (Mn) yang mampu menimbulkan keracunan kronis pada manusia hingga berdampak menimbulkan lemah pada kaki dan otot, muka kusam dan dampak lanjutan bagi manusia yang keracunan Mangan (Mn), bicaranya lambat dan hyperrefleksi.
2.4. Adsorbsi Adsorbsi
adalah proses penyerapan pada permukaan partikel koloid oleh
adanya gaya adhesi zat-zat asing. Adsorpsi ini merupakan fenomena fisika dimana partikel-partikel bahan yang diadsorbsi tertarik pada permukaan bidang padat yang bertindak sebagai adsorban. Sebagai contoh bila karbon aktif mengadsorbsi molekul suatu gas maka karbon aktif dengan gaya adhsesi ini akan menarik molekul-molekul gas sehingga terserap pada permukaannya Ditinjau dari segi derajat adsorbsi pada suatu jenis adsorban pada umumnya
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
mengikuti aturan berikut : 1. Adsorbsi berlangsung sedikit terhadap semua senyawa organik, kecuali senyawa berhalogen. 2. Adsorbsi berlangsung baik terhadap semua senyawa
berhalogen
dan
senyawa alifatik. 3. Adsorbsi berlangsung sangat baik terhadap semua senyawa aromatik. 4. Makin banyak kandungan inti benzennya semakin baik adsorbsinya. Berdasarkan kriteria tersebut maka pengolahan air berwarna (air gambut) dapat dilakukan dengan proses adsorbsi, karena asam humus mempunyai senyawa gugus aromatik.
2.5. Tulang Pada umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh manusia dan hewan semuanya berasal dari material yang sama. Dari luar ke dalam akan dapat kita temukan lapisan-lapisan berikut ini: a.Periosteum Pada lapisan pertama adalah periosteum. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. b.Tulang Kompak (Compact Bone) Pada lapisan kedua adalah tulang kompak. Tulang ini teksturnya halus dan
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. c.Tulang Spongiosa (Spongy Bone) Pada lapisan ketiga disebut tulang spongiosa. Sesuai dengan namanya tulang spongiosa memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Adanya fungsi fisiologfis pada bagian tulang spongiosa yang memproduksi sel darah, dimana bahan pembuatan sel darah itu adalah Haemoglobin (Hb) yang mengandung Besi (Fe). Maka keberadaan Besi (Fe) didalam tulang menjadi sangat jelas. Ini akan menyebakan tulang akan tetap mengandung Besi (Fe).
2.6.
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
2.6.1. Kegunaan Spektroskopi Serapan Atom Sejak diperkenalkan oleh A. Walsh (1995) metode Spektroskopi Serapan Atom (SSA) telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sampai saat ini telah digunakan untuk mendeteksi (menganalisa) hampir keseluruhan unsur-unsur logam yang terdapat didalam jadwal berkala unsur (Sistem periodik unsur). Metode SSA digunakan untuk menganalisis sample yang terdapat dalam bentuk bahan-bahan pencemar lingkungan . Spektrofotometer serapan atom adalah metoda analisis berdasarkan pada pengukuran radiasi cahaya yang diserap atom bebas. Analisis menggunakan
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Spektrofotometer Serapan Atom ini mempunyai keuntungan berupa analisisnya sangat peka dan cepat, pengerjaaanya relatif sederhana serta tidak perlu dilakukan pemisahan unsur logam dalam pelaksanaannya. Prinsip SSA yang didasarkan pada proses penyerapan energi radiasi dari sumber nyala atom-atom yang berada pada tingkat energi dasar akan memberikan energi menjadi bacaan Absorban yang sebanding dengan konsentrasi. Komponen-komponen utama yang menyusun Spektrofotometer serapan atom adalah sumber cahaya, atomizer, monokoromator, detector dan penampilan data (Anderson,1987). 2.6.2. Instrumentasi Spektrofotometer serapan atom
A
B C D E F Gambar 2.3. Skema Alat Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)
Bagan : Sistematika ringkas dari alat SSA A
: lampu katode berongga
B
: chopper
C
: tungku
D
: monokromator
E
: detector
F
: meter bacaan nilai absorbs Pada tahun terakhir ini alat SSA semakin sensitif dan canggih serta dapat
digabungkan dengan komputer dalam pengolahan datanya. Investasi besar dalam peralatan-peralatan seperti SSA amat penting dalam menunjang misi laboratorium.
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Maka pemanfaatan dari peralatan SSA ini bergantung pada kemampuan sumber daya manusia, seperti kemampuan pada pemahaman teori dasar, spektrum aplikasi, keterlusuran metode analisis yang disyaratkan pada SNI 19 – 17025 – 2000. BAB
III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA Universitas Sumatera Utara dengan mengambil sampel dari Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah.
3.2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh air yang menggenangi lahan gambut di Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menentukan lokasi 5 (lima) titik yang ditarik secara diagonal dari tepi lahan gambut. 2. Dari titik itu masing-masing sampel diambil dua titik kedalaman yaitu pada titik 0,2x dan 0,8 x kedalaman gambut. 3. Membilas terlebih dahulu bagian dalam penampung (alat untuk mengambil sampel) secara merata sebanyak 3 (tiga) kali dengan sampel tersebut.
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
4. Mengambil sampel sebanyak volume yang sama dan dicampurkan dalam wadah secara merata/homogeny. Wadah sebelumnya telah diperlakukan seperti penampung yaitu dibilas sebanyak 3 (tiga) kali dengan sampel. X
x
15
Gambar 3.1. Titik-Titik (Dinotasikan dengan X) Pengambilan Sampel
3.3. Bahan-Bahan dan Alat Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini : a. Aquades b. Asam nitrat p.a, HNO3 pekat (merc) c. Larutan Standar Logam Besi (Fe) (merc) d. Larutan Standar Logam Mangan (Mn) (merc) e. . Gas asetilen (C2H2) f. Asam klorida (HCl) pekat (merc) g. Air gambut (diperoleh dari Kecamatan Kolang Tapanuli Tengah Sumatera Utara) h. Tulang ayam. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a) Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), – nyala,type GBC Avanta ver 1.33.
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
b) Timbangan analitik dengan ketelitian sampai dengan 0,001 g; c) Lampu hollow katoda Mangan (Mn). d) Lampu hollow katoda Besi (Fe). e) Alat-alat gelas yang biasa dipakai di laboratorium kimia f) Pemanas listrik (hot plate); j) Kertas saring Whatman 40 dengan ukuran pori 0,42 um
3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1.
Preparasi Sampel Mengingat jauhnya jarak lokasi pengambilan sampel dengan lokasi penelitian,
sementara berdasarkan literatur yang diperoleh bahwa penyebab warna khas dari air gambut/sampel adalah asam-asam humus yang bersifat stabil dari pengaruh mikroorganisme dalam waktu yang cukup lama maka sampel langsung dapat digunakan.
3.4.2. Preparasi Adsorban Serbuk Tulang Ayam 1.
Tulang ayam dipisahkan bagian tulang rawannya dan dibersihkan dari daging yang masih melekat.
2.
Lalu dipecah/dibelah dan dibersihkan dari sum-sum yang melekat dari bagian dalamnya.
3.
Tulang ayam dicuci dengan detergen dan dibilas dengan air sebanyak tiga (3)
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
kali lalu dibilas dengan aquadest. 4.
Dikeringkan pada suhu kamar, digerus dan dihaluskan..
5.
Serbuk tulang ayam selanjutnya diayak hingga ukuran 80 Mesh dan disimpan dalam desikator sebelum digunakan. Sebagai pembanding digunakan serbuk tulang ayam kasar ukuran ± 0.5 mm – 4 mm.
3.4.3. Pembuatan Kurva Kalibrasi Besi (Fe) 1. Dari Larutan Standar Besi (Fe) 1000 mg/L dipipet sebanyak 10 ml lalu dimasukkan dalam labu tanda garis
ukur 100 ml kemudian dicukupkan dengan aquades sampai sehingga didapat Larutan Standar Besi (Fe) 100 mg/L.
2. Dari Larutan Standar Besi (Fe) 100 mg/L dipipet sebanyak 10 ml lalu dimasukkan dalam labu
ukur 100 ml kemudian dicukupkan dengan aquades sampai tanda
garis sehingga didapat Larutan Standar Besi (Fe) 10 mg/L. 3. Selanjutnya dari Larutan Standar Besi (Fe) 10 mg/L dipipet masing-masing 2; 4; 6; 8 dan 10 ml lalu dimasukkan kedalam labu takar 100 ml, lalu ditepatkan sampai garis tanda dengan aquades sehingga didapat 0,2000; 0,4000;
0,6000; 0,8000, dan
Larutan
Standar Besi (Fe)
1,000 mg/L.
4. Nilai absorbansinya diukur dengan menggunakan Spectrometer Serapan Atom (SSA)
3.4.4.
dengan panjang gelombang 248,3 nm – 252,3 nm.
Pengukuran Konsentrasi Logam Besi (Fe) dengan SSA
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
1. Lampu katoda dari logam yang akan dianalisa dipasang pada alat SSA pada posisi 1 2. Alat SSA dihidupkan beserta komputer dan printer 3. Setelah kondisi diatas diprogram
dengan
komputer, selanjutnya kompresor
dihidupkan. 4. Kran udara pada kompresor yang menuju SSA dibuka 5. Kemudian Kran asetilensor yang menuju SSA dibuka 6. Tombol Ignisi ditekan selama 2 sampai 3 detik sehingga nyala yang ber warna kebiru-biruan 7. Pipa kapiler pada nebulizer dicelupkan pada larutan blanko 8. Uji blanko hingga absorbansi 0 9. Larutan standar diaspirasi terhadap nyala dan nilai absorbansinya akan terlihat di komputer
3.4.5. Pembuatan Larutan Logam Baku Mangan (Mn), 10 mg/L (SNI 066989.5 2004) a. Pipet 10 ml larutan standar Mangan (Mn), 100 mg/L kedalam labu ukur 500 ml. b. Kemudian ditambahkan larutan pengencer sampai tanda tera
3.4.6. Pembuatan Larutan Standar Logam Mangan (Mn), 10 mg/L (SNI 066989.5 2004) a. Pipet 0 ml; 5 ml; 10 ml; 20 ml; 30 ml dan 40 ml larutan baku Mangan (Mn)
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
10 mg/L ke dalam labu ukur 100 ml. b. Tambahkan larutan pengencer sampai tepat tanda batas sehingga diperoleh konsentrasi logam Mangan (Mn) 0,0 mg/L; 0,1 mg/L; 1,0 mg/L; 2,0 mg/L; 3,0 mg/L dan 4,0 mg/L.
3.4.7. Pengukuran Logam Mangan (Mn) dengan SSA 1. Lampu katoda dari logam yang akan dianalisa dipasang pada alat SSA pada posisi 1 2. Alat SSA dihidupkan beserta komputer dan printer 3. Setelah kondisi diatas diprogram dengan
komputer, selanjutnya
kompresor
dihidupkan. 4. Kran udara pada kompresor yang menuju SSA dibuka 5. Kemudian Kran asetilensor yang menuju SSA dibuka 6. Tombol Ignisi ditekan selama 2 sampai 3 detik sehingga nyala yang kebiru-biruan 7. Pipa kapiler pada nebulizer dicelupkan pada larutan blanko 8. Uji blanko hingga absorbansi 0 9. Larutan standar diaspirasi terhadap nyala dan nilai absorbansinya akan terlihat di komputer 11. Buat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi 12. Dilanjutkan dengan pengujian contoh uji yang sudah dipersiapkan .(SNI 066989.7-2004)
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
3.5. Pembuatan Kurva Kalibrasi Besi (Fe) (Bapedal Medan, 2004) Larutan Standar Logam Fe 1000 mg/L
Larutan Standar dipipet 10 ml Diencerkan menjadi 100 ml Larutan Standar Logam Fe 100 mg/L
Dipipet 2;4;6;8 dan 10 ml Masing-masing diencerkan menjadi 100 ml ditambahkan HNO3(P) sampai batas Larutan Standar Fe 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 dan 1,0 mg/L Ph 3 – 4 Diukur dengan Spektrometer
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Serapan Atom (SSA) HASIL
Gambar 3.2. Skema Pembuatan Kurva Kalibrasi Besi (Fe)
3.6. Pembuatan Kurva Kalibrasi Mangan (Mn) (SNI 06-6989.5-2004) Larutan Standar Logam Mangan(Mn) 1000 mg/L Sebanyak 10 ml dimasukkan kedalam Labu ukur 100 ml Ditambahkan aquades tepat tanda batas Larutan Standar Larutan Mangan(Mn) 100 mg/L
Sebanyak 50 ml dimasukkan kedalam Labu ukur 500 ml
Ditambahkan aguadest sampai tanda Batas 100 ml
0 ml;1ml;5ml; 10 ml ;20 ml;30 ml dan 40 ml masing-masing Kedalam labu ukur 100 ml
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Larutan Standar Mangan(Mn) konsentrasi 0;0,1;0,5;1,0;2,0;3,0; dan 4,0 mg/L Optimalkan alat SSA Mengukur larutan standar dengan panjang gelombang 213 nm Membuat kurva kalibrasi Pengukuran absorbansi sampel HASIL
Gambar 3.3. Skema Pembuatan Kurva Kalibrasi Mangan (Mn) 3.7. Bagan Penelitian
50 mL air gambut
Serbuk tulan gyam dengan massa tertentu. (0.5 , 1 , 1.5 , 2, 2.5 , 3 gram) diaduk dengan magnetic stirrer pada kecepatan 200 rpm selama 30 menit. Campuran disentrifuge pada kecepatan maksimum
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Supernatan
Residu
Data absorbansi
Gambar 3.4. Skema Penelitian BAB
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pengukuran Kandungan Besi (Fe) Pada pengukuran kandungan Besi (Fe) pada air gambut dimulai dengan pengukuran absorban Standar Besi (Fe) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Kondisi Parameter Spektroskopi Serapan Atom (SSA) untuk Unsur Besi (Fe) dengan GBC AVANTA ver 1.33 sebagai berikut: Tabel 4.1. Kondisi Parameter Spektroskopi Serapan Atom (SSA) Besi (Fe) No
Parameter
1
Panjang Gelombang
248,3 nm – 252,3 nm
2
Tipe Nyala
Air Asetilen
3
Lebar Celah
0,2
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
4
Lampu Katoda
12 mA
Data hasil pengukuran absorbansi dari larutan standar Besi (Fe) diplotkan terhadap konsentrasi Larutan Standar Besi (Fe) tertera pada tabel berikut:
Tabel 4.2. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Besi (Fe) dengan Spektroskopi Serapan Atom (SSA) No
Kadar Besi (Fe) (mg/L)
Absorbansi (A)
1
0,0000
0,0000
2
0,2000
0,0107
3
0,4000
0,0190
4
0,6000
0,0274
5
0,8000
0,0337
6
1,0000
0,0408
24
4.1.1.1. Penentuan kurva kalibrasi dengan analisis regresi Besi (Fe) Dari absorbansi yang diperoleh selanjutnya dengan metode Least – Square kemudian dibuat kurva kalibrasi antara konsentrasi dan absorban. Berikut ini adalah kurva kalibrasi larutan standar Besi (Fe).
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Gambar 4.1. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Besi (Fe) Diperolehnya gambar 4.1. dari persamaan garis regresi linier hubungan antara absorban terhadap konsentrasi Larutan Standar sebagai berikut: Y = 0,0018 + 0,0420 X Dimana Y = nilai absorban dan X = konsentrasi kandungan Besi (Fe) dalam air gambut. Nilai koefisien korelasi (r) sebesar : 0,9994. Hasil ini menunjukkan bahwa antara kandungan Besi (Fe) dalam konsentrasi absorbansi berkorelasi positif dan korelasinya sangat erat ( R2 = 0,999 ). Nilai R2 sebesar 0,999 berarti kurva pada gambar 4.1 tersebut mempunyai keakuratan dalam menentukan konsentrasi sebesar 99,99 %. Selanjutnya untuk menentukan kandungan Besi (Fe) dalam sampel air gambut dilakukan pengukuran absorban.
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 4.3. Data Hasil Pengukuran Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam Air Gambut No
Nama Unsur
1 2
Tabel. 4.4
Besi (Fe)
Absorbansi (A) 0.0036
Kadar (mg/L) 0.9751
Mangan (Mn)
0.0083
0.0728
Data Hasil Pengukuran Kadar Besi (Fe) dalam Air Gambut setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam Ukuran 80 Mesh
Berat (gram) P1 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Pengulangan (mg/L) P2 P3
Kadar (mg/L) Rata-Rata
2.5843
2.5843
2.5845
2.5844
2.5844 ± 0.0001
3.2335
3.2337
3.2334
3.2335
3.2335 ± 0.0002
3.6923
3.6923
3.6921
3.6922
3.6922 ± 0.0001
4.1452
4.145
4.1451
4.1451
4.1451 ± 0.0001
4.6006
4.5996
4.6001
4.6001
4.6065 ± 0.0005
4.8787
4.8791
4.8785
4.8788
4.8820 ± 0.0003
Keterangan : P1 = Nilai konsentrasi Besi (Fe) pengulangan 1 pada pengambilan 1
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
P2 = Nilai konsentrasi Besi (Fe) pengulangan 2 pada pengambilan 1 P3 = Nilai konsentrasi Besi (Fe) pengulangan 3 pada pengambilan 1
Tabel. 4.5 Data Hasil Pengukuran Kadar Besi (Fe) dalam Air Gambut setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam Kasar Berat (gram) P1 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Pengulangan (mg/L) P2 P3
Kadar (mg/L) Rata-Rata
0.6560
0.6558
0.6561
0.6560
0.6650 ± 0.0001
0.7230
0.7233
0.7229
0.7231
0.7231 ± 0.0002
0.7256
0.7251
0.7252
0.7253
0.7253 ± 0.0002
0.7295
0.7299
0.7291
0.7295
0.7295 ± 0.0004
0.8898
0.8896
0.8901
0.8898
0.8898 ± 0.0002
0.9102
0.9099
0.9101
0.9101
0.9101 ± 0.001
4.1.1.2. Penurunan persamaan garis regresi, kadar analit besi (Fe) dengan metode kurva kalibrasi
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Hasil Pengukuran Larutan Standar Besi (Fe) dari suatu seri Larutan Standar Besi (Fe) diplotkan terhadap konsentrasi Larutan Standar sehingga diperoleh suatu kurva kalibrasi berupa garis lurus linier. Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi ini dapat diturunkan dengan metode Least-Square dan ditunjukkan pada Tabel berikut:
Tabel 4.6. Data Hasil Penurunan Persamaan Garis Regresi untuk Besi (Fe) Yi(A) XI--X No XI (mg/L) 1 0.0000 0 -0.5000 2 0.2000 0.0107 -0.3000 3 0.4000 0.019 -0.1000 4 0.6000 0.0274 0.1000 5 0.8000 0.0337 0.3000 6 1.0000 0.0408 0.5000 ∑ 3.0000 0.1316 0.0000 X = ∑ X = 3.000 = 0.5000 6 6
Yi - Y -0.0219 -0.0112 -0.0029 0.0055 0.0118 0.0189 0.0002
(Xi-X)2
(Yi – Y)2
0.2500 0.0900 0.0100 0.0100 0.0900 0.2500 0.7000
0 0.000114 0.000361 0.000751 0.001136 0.001665 0.0040
(XI—X) (Yi – Y) 0.01095 0.00336 0.00029 0.00055 0.00354 0.00945 0.0281
Y = ∑ Y = 0.1316 = 0.0219 6 6
4.1.1.3. Penurunan Persamaan Regresi Besi (Fe) Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis :
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Y = a + bX A = intercept B = Slope Selanjutnya harga slope dapat ditentukan dengan menggunakan metode LeastSquare dengan mensubstitusikan harga-harga yang tercantum pada Tabel 4.6.
b = ∑ (XI—X) (Yi – Y) ∑ (Xi-X)2 b = 0.0281 0.7000
= 0.042
Dari persamaan garis : Y = a + b X Maka
a = Y – bX = 0.0219 – ( 0.042)(0.5000) = 0.0018
Jadi persamaan diperoleh : Y = a + bX Y = 0.0018 + 0.0420 X Untuk : X = 0.0000 ; maka Y = 0.0018 X = 0.2000 ; maka Y = 0.0102
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
X X X X
= = = =
0.4000 ; maka Y = 0.6000 ; maka Y = 0.8000 ; maka Y = 1.0000 ; maka Y =
0.0186 0.027 0.0354 0.0438
4.1.1.4. Penentuan kadar analit besi (Fe) Analit dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubstitusikan nilai Y (absorbansi) yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap garis regresi dan kurva kalibrasi. Pada pemberian serbuk tulang ayam sebanyak 0.5 gram berukuran 80 Mesh sebagai berikut: Dari data hasil pengukuran absorbansi terhadap sampel diperoleh serapan (A) sebagai berikut : Y1 = 0,0029 Y2 = 0,0029 Y3 = 0,0029
Dengan mensubstitusikan nilai Y (absorbansi) ke persamaan regresi maka Y = 0,0018 + 0,0420 X
Sehingga diperoleh : X1
= 0.0259
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
X2 = 0.0258 X3 = 0.0258 + ∑ Xi = 0.0775 Dengan demikian kandungan kadar Besi (Fe) dari sampel air gambut tersebut adalah : X = ∑ Xi n
= 0.0775 = 0.0258 3
( X1 – X )2 ( X2 – X )2 ( X3 – X )2
mg/L
= ( 0.0259 – 0.0258 )2 = ( 0.0258 – 0.0258 )2 = ( 0.0258 – 0.0258 )2
∑ ( Xi – X)2
= 0.00000001 = 0.00000000 = 0.00000000 + = 0.00000001
Maka : S=
∑ ( Xi – X)2 = n-1
Diperoleh harga : Sx =. S . n
=
0.00000001
0,0000005 3
=
= 2
0.0000005
2.8867. 10-7
Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3 , derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 2 Untuk derajat kebebasan 0,5 % (p = 0,05) , nilai t = 4.303 maka d = t (0,05; n-1) Sx x d =
2.8867 10-7 x 4,303
= 0,00001.
Dari data pengukuran kandungan Besi (Fe) dari sampel air gambut adalah 0.0258 mg/L ± 0,00001 mg/L. (Data kadar Fe selengkapnya pada lampiran tabel 10)
4.1.2. Pengukuran Kandungan Mangan (Mn)
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Pada pengukuran kandungan Mangan (Mn) pada air gambut dimulai dengan pengukuran absorban Standar Mangan (Mn) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Tabel 4.7. No 1 2 3 4
Kondisi Parameter Spektroskopi Serapan Atom (SSA) untuk Unsur Mangan (Mn) Parameter Panjang Gelombang 279,5 nm Tipe Nyala Air Asetilen Lebar Celah 0,2 nm Lampu Katoda 10 mA
Data hasil pengukuran absorbansi dari larutan standar Mangan (Mn) diplotkan terhadap konsentrasi Larutan Standar Mangan (Mn) tertera pada Tabel berikut: Tabel 4.8. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Mangan (Mn)
No
Kadar (mg/L)
Absorbansi (A)
1 2 3 4 5 6
0,0000 0,2000 0,4000 0,6000 0,8000 1,0000
0,0000 0,0221 0,0436 0,0596 0,0802 0,0958
4.1.2.1. Penentuan Kurva Kalibrasi dengan Analisis Regresi Mangan (Mn) Dari absorbansi yang diperoleh selanjutnya dengan metode Least – Square diperoleh data pada lampiran 3 dalam bentuk tabel, kemudian dibuat kurva kalibrasi
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
antara konsentrasi dan absorban. Berikut ini adalah kurva kalibrasi dari Larutan Standar Mangan (Mn).
Gambar 4.2. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Mangan (Mn).
Diperolehnya gambar 4.1.2.1. dari persamaan garis regresi linier hubungan antara absorban terhadap konsentrasi Larutan Standar sebagai berikut: Y = 0.0023 + 0.0959 X Dimana Y = nilai absorban dan X = konsentrasi kandungan Mangan (Mn) dalam air gambut. Nilai koefisien korelasi (r) sebesar : 0,999. Hasil ini menunjukkan bahwa antara kandungan Mangan (Mn) dalam konsentrasi absorbansi berkorelasi positif dan korelasinya sangat erat ( R2 = 0,998 ). Nilai R2 sebesar 0,999 berarti kurva pada
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
gambar 4.2 tersebut mempunyai keakuratan dalam menentukan konsentrasi sebesar 99,80 %. Selanjutnya untuk menentukan kandungan Mangan ( Mn ) dalam sampel air gambut dilakukan pengukuran absorban. Tabel 4.9. Data Hasil Pengukuran Kadar Mangan (Mn) dalam Air Gambut setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam 80 Mesh Berat (gram)
Pengulangan (mg/L)
Kadar (mg/L)
P1
P2
P3
0.5
0.1361
0.1365
0.1359
0.1362
0.1362 ± 0.0003
1.0
0.153
0.1529
0.1532
0.1530
0.1530 ± 0. 0001
1.5
0.17
0.1701
0.1704
0.1702
0.1702 ± .00002
2.0
0.1873
0.1872
0.1875
0.1873
0.1873 ± 0.0001
2.5
0.2047
0.2043
0.2044
0.2045
0.2045 ± 0.0030
3.0
0.2213
0.2212
0.2215
0.2213
0.2213 ± 0.001
Tabel 4.10.
Berat (gram)
RataRata
Data Hasil Pengukuran Kadar Mangan (Mn) dalam Air Gambut setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam Kasar Pengulangan (mg/L)
Kadar (mg/L)
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
P1
P2
P3
Rata-Rata
0.5
0.0669
0.0672
0.0671
0.0671
1.0
0.0784
0.0785
0.0781
0.0783
1.5
0.0899
0.0897
0.0895
0.0897
2.0
0.1015
0.1016
0.1011
0.1014
2.5
0.1131
0.1134
0.1128
0.1131
3.0
0.1247
0.1249
0.1244
0.1247
0.0671 ± 0.0001 0.0783 ± 0.0002 0.0897 ± 0.0002 0.1014 ± 0.0003 0.1131 ± 0.0003 0.1247 ± 0.0001
4.1.2.2. Penurunan Persamaan Garis Regresi dan Kadar Analit Mangan (Mn) dengan Metode Kurva Kalibrasi Hasil Pengukuran Larutan Standar Mangan (Mn) dari suatu seri Larutan Standar Mangan (Mn) diplotkan terhadap konsentrasi Larutan standar sehingga diperoleh suatu kurva kalibrasi berupa garis lurus linier. Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi ini dapat diturunkan dengan metode Least-Square dan ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.11. Data Hasil Penurunan Persamaan Garis Regresi untuk Mangan (Mn) XI No 1
Yi(A)
XI--X
Yi - Y
(Xi-X)2
(Yi – Y)2
(Yi – Y)
(mg/L) 0.0000
(XI—X)
0
-0.5000
-0.0219
0.2500
0
0.01095
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
2
0.2000
3
0.4000
4
0.6000
5
0.8000
6
1.0000
∑
3.0000
0.0221
-0.3000
0.0002
0.0900
0.000488 -0.00006
0.0436
-0.1000
0.0217
0.0100
0.001901 -0.00217
0.0596
0.1000
0.0377
0.0100
0.003552
0.00377
0.0802
0.3000
0.0583
0.0900
0.006432
0.01749
0.0958
0.5000
0.0739
0.2500
0.009178
0.03695
0.3013
0.0000
0.0283
0.1167
0.0036
0.0112
X = ∑ X = 3.000 = 0.5000 6
6
Y = ∑ Y = 0.3013 = 0.0502 6 6 4.1.2.3. Penurunan Persamaan Regresi Mangan (Mn) Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis : Y = a + bX a = intercept b = Slope Selanjutnya harga slope dapat ditentukan dengan menggunakan metode Least Square dengan mensubstitusikan harga-harga yang tercantum pada Tabel 4.11. b = ∑ (XI—X) (Yi – Y) ∑ (Xi-X)2 b = 0.0112 0.1167
= 0.0959
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Dari persamaan garis : Y = a + b X Maka
a = Y – bX = 0.0502 – ( 0.0959)(0.5000) = 0.0023
Dari persamaan diperoleh : Y = a + bX Y = 0.0023 + 0.0959 X Untuk : X = 0.0000 ; maka Y = 0.0023 X X X X X
= = = = =
0.2000 ; maka Y = 0.0107 0.4000 ; maka Y = 0.0191 0.6000 ; maka Y = 0.0275 0.8000 ; maka Y = 0.0359 1.0000 ; maka Y = 0.0443
4.1.2.4. Penentuan kadar analit mangan (Mn) Analit dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubstitusikan nilai Y (absorbansi) yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap garis regresi dan kurva kalibrasi. Dari data hasil pengukuran absorbansi terhadap sampel diperoleh serapan (A) sebagai berikut : Y1 = 0,0024 Y2 = 0,0024
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Y3 = 0,0024 Dengan mensubstitusikan nilai Y (absorbansi) ke persamaan regresi maka : Y = 0,0023 + 0,0959 X Sehingga diperoleh : X1 X2 X3
= 0.00136 = 0.00137 = 0.00136 +
∑ Xi = 0.00410 Dengan demikian kandungan kadar Mangan (Mn) dari sampel air gambut tersebut adalah : X = ∑ Xi n
= 0.0041 = 3
0.00137 mg/L
( X1 – X )2
= (0.00136 – 0.00137)2
= 0.0001
( X2 – X )2
= (0.00136 – 0.00137 )2
= 0.0001
( X3 – X )2
= (0.00135 – 0.00137 )2
= 0.0004 +
∑ ( Xi – X)2 =
0.0006
Maka : S=
∑ ( Xi – X)2 = n -1
0,0006 =
0,0123 2
Diperoleh harga : Sx = . S . = 0,0123 = 0,007 n 3 Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3, derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 2 Untuk derajat kebebasan 95 % (p = 0,05) , nilai t = 4.303 maka d = t (0,05; n-1) Sx x d = 4,303 x 0,007 = 0,03.
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Dari data pengukuran kandungan Mangan (Mn) dari sampel air gambut adalah 0.1246 mg/L ± 0.03 mg/L. (Data kadar Mn selengkapnya pada lampiran Tabel 13) 4.1.3. Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Serbuk Tulang Ayam Untuk mengetahui kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada serbuk tulang ayam dilakukan dengan mendestruksi kering serbuk tulang ayam tersebut, selanjutnya menguji konsentrasi dan absorbansinya dengan menggunakan alat Spektofotometri Serapan Atom tipe GBC.AVANTA ver.1.33 diperoleh konsentrasi Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam sampel 1.8409 gram serbuk tulang ayam sebagai berikut:
Tabel 4.12 Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Serbuk Tulang Ayam NO
NAMA UNSUR
KONSENTRASI PENGUKURAN ALAT(mg/L)
Kadar (%)
Kadar (mg/L)
ABSORBAN SI (Ao)
1
Besi (Fe)
3.1349
0.01702917
170.2917
0.0098
2
Mangan (Mn)
0.1477
0.00080234 9
8.023249
0.0176
4.1.4. Perubahan pH Air Gambut Untuk mengetahui pH air gambut sebelum dan sesudah penambahan serbuk tulang ayam dapat dilihat pada Tabel berikut ini : Tabel 4.13. pH Air Gambut Sebelum dan Sesudah Perlakuan
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Keadaan Air Gambut
pH
1. Air Gambut murni
4-5
2. Air Gambut setelah ditambah asam nitrat 3. Air Gambut setelah ditambah serbuk tulang ayam
1-2 1-2
4.2. Pembahasan Berdasarkan data absorban dengan alat Spektrofotometri Serapan Atom tipe GBC.AVANTA ver.1.33 diperoleh konsentrasi Besi (Fe) pada air gambut sebesar 0.9751 mg/L dengan absorbansi 0.0036 Ao. Sedangkan pada Mangan (Mn) diperoleh konsentrasi sebesar 0.0728 mg/L dengan absorbansi 0.0083 Ao. Setelah ditambahkan serbuk tulang ayam 80 Mesh dan serbuk kasar pada air gambut menunjukkan terjadinya peningkatan kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn). Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) mengalami peningkatan sesuai dengan penambahan massa tulang ayam. Terjadinya peningkatan kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada air gambut telah melebihi kadar yang diperkenankan untuk air minum sesuai SK MENKES RI NO 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Persyaratan
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Kualitas Air Minum. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh tingginya kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam serbuk tulang ayam itu sendiri. Adsobsi Besi (Fe) dan Mangan (Mn) terjadi pada serbuk tulang ayam kasar berupa adsorbsi fisik dimana pada penambahan serbuk tulang ayam kasar 0.5 gram terjadi penurunan dari 0.9751 mg/L menjadi 0.6560 mg/L untuk Besi (Fe). Sedangkan pada Mangan (Mn) sebelum penambahan serbuk tulang ayam kasar diperoleh 0.0728 mg/L dan kemudian turun menjadi 0.0671 mg/L. Semakin bertambah berat serbuk tulang ayam yang ditambahkan kedalam air gambut maka akan semakin meningkat kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada air gambut tersebut. Penjernihan yang terjadi tidak maksimal apabila hanya ditambah tulang ayam saja. Perubahan warna dari kuning kemerahan menjadi keruh disebabkan karena adanya ion-ion Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dari tulang ayam terlarut dalam sampel air gambut. Karena adanya asam nitrat pada saat pengawetan sampel maka terjadi ikatan kimia antara Besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang terdapat pada tulang ayam dengan asam nitrat yang ditambahkan sebagai pengawet pada air gambut. Hal ini menyebabkan konsentrasi Besi (Fe) dan Mangan (Mn) menjadi bertambah. Residu hasil sentrifugasi dari air gambut yang ditambah dengan serbuk tulang ayam diperoleh perubahan warna dari warna putih kekuningan menjadi coklat. Hal ini menunjukkan terjadinya adsorbsi asam humat dengan serbuk tulang ayam, sehingga didapat supernatan yang jernih.
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Selain itu dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa tidak terjadi perubahan pH pada air gambut yang telah diawetkan dengan Asam Nitrat sebelum dan
sesudah
penambahan serbuk tulang ayam yaitu 1- 2.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Perbedaan kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam air gambut dengan perlakuan penambahan serbuk tulang ayam ukuran 80 Mesh dan serbuk tulang ayam kasar diperoleh kecenderungan meningkat dari pada sebelum penambahan serbuk tulang ayam. Dengan demikian pemberian serbuk tulang ayam ukuran 80 Mesh dan serbuk tulang ayam kasar pada air gambut tidak dapat dipergunakan sebagai adsorban (penyerap) logam Besi (Fe) dan Mangan (Mn).
5.2. Saran Bagi penelitian selanjutnya disarankan bila tulang ayam hendak digunakan sebagai adsorban harus dihilangkan kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dan diberi perlakuan khusus karena kedua logam tersebut sudah terdapat pada tulang ayam dalam konsentrasi yang cukup tinggi.
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Namun demikian air gambut yang telah dijernihkan dengan menggunakan serbuk tulang ayam masih dapat dipergunakan untuk keperluan MCK (Mandi Cuci dan Kakus. DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional .2004.SNI 06-6989.4-2004: Air dan Limbah-Cara Uji besi(Fe) dengan spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala. Badan Standarisasi Nasional.2005. SNI 06-6989.50.2005: Cara uji kadar Besi(Fe) dengan Spektrofotometer SAerapan Atom(SSA) secara tungku Karbon Badan Standarisasi Nasional.1998 .SNI 01-2896-1998 : Cara uji Cemaran Logam Dalam makanan Balai Penelitian Tanah Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianDepartemen Pertanian , petunjuk teknis analisis kimia tanah, tanaman,air, dan pupuk, Jakarta 2005 BPPT .Pengolahan Air Gambut Asin Siap Minum. P3 Teknologi Lingkungan di Kuala Kapuas DITI. 2004. Departemen PU,Instalasi Pengolahan Air Gambut Untuk Penyediaan Air Bersih Produk Pusat Litbang Sumber Daya Air,Jakarta, Majalah Serasi edisi Maret 2006,hal 27 – 36 EFNI NOVITA ,Penurunan Intensitas Warna Air Gambut Menggunakan Cangkang Telur sebagai problem-based learning pembelajaran kimia (studi kasus riau),Tesis,2008 Erwan,R. Majalah Zaitun Khatulistiwa. Jakarta. Agustus 2005 Farida Hanum, ST.Proses Pengolahan Air Sungai Untuk Keperluan Air Minum Fakultas Teknik Program Studi Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara Medan ,2002
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
I.P. Handayani .STUDI PEMANFAATAN GAMBUT ASAL SUMATRA.Tinjauan fungsi gambut sebagai bahan ekstraktif, media budidaya dan peranannya dalam retensi carbon Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, Bengkulu, 2008 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Buku Panduan Air dan Sanitasi.Jakarta, Maret 2000 Harinaldi, Prinsip-prinsip Statistik Untuk Teknik dan Medis , Penerbit Relangga, Jakarta 2008. 45 Moh.Nazir, Metodologi Penelitian , Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta,1983 Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/PERMENKES/PER/X/1990 tentang Daftar Per syaratan Kualitas Air Bersih, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1205/ MENKES/PER/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air ( SPA ) PT. Hasfarun Dian Konsultan(www.hubdat.web.id) Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman Badan Penelitian dan Pengembangan , Departemen Pekerjaan Umum, 1986. Pengolahan air gambut individual untuk daerah rawa pasang surut (bergambut).Jakarta. Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation, Penyaringan untuk Menjernihkan Air, Buku Panduan Air dan Sanitasi Jakarta, 1991. Stevenson, F.J. 1994. Biochemistry of The Formation of Humic Substances. Humus Chemistry, Genesis, Composition, Reactions, 2nd ed. John Wiley & Sons, New York. 496p Supriyati .Pengaruh Asam Humat terhadap Kandungan Kalsium dan Fosfor Tulang Ayam Pedaging. Prosiding Seminar Teknologi Peternakan dan Veteriner (2006)
Syafran .Pencucian Membran Reverse Osmosis Pada Penjernihan Air Gambut, http://. wordpress.com/2008 Tuti Rahayu,Karakteristik Air Sumur Dangkal di wilayah kartasura dan Upaya Penjernih annya, Jurnal MIPA Vol.14 No.1 ,Januari 2004, hal.40 -51
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Wahyunto,Sofyan Ritung,Suparto,H.Subagjo,.Sbaran Gambut dan kandungan karbon di Sumatera dan Kalimantan.Wetlands International-Indonesia Programme.Book 3.Jakarta.2004. Wahyu W,Astiana S,Raymond J.R, Efek Toksik Logam , Pencegahan dan Penanggulang an Pencemaran, Penerbit Andi ,Yogyakarta,2008 Walsh.A.1995. application of atomic Absorbtion Spectro to Chemical anaysis, Spectrochemical.ACTA.Volume 7. Zul Alfian, Analisis Logam Besi (Fe) dari Alumunium Alloy dengan Menggunakan Flame Spektrofotometer. Majalah Akademia, Vol. 4, No. 3, Juni 2000 Zul Alfian, Analisis Kadar Logam Besi (Fe) dari Minyak Nilam (Patchouly Oil) yang Diperoleh dari Penyulingan dengan Menggunakan Wadah Kaca, Stainless Steel dan Drum Bekas Secara Spektrofotometer Serapan Atom, Jurnal Sains Kimia Vol. 8, No. 1, Januari 2004, ISSN : 1410 – 5152. Zul Alfian, Analisis Kadar Fe dalam Minuman Ringan Kemasan Kaleng dengan Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom, Media Farmasi, Vol. 12, No. 1, Juni 2004, ISSN : 0854 – 3054.
Lampiran 1. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR : 907 / MENKES / SK / VII / 2002 TANGGAL : 29 JULI 2002 Tabel 1. DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM Kadar
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
No.
Parameter
Satuan
Maksimum Yang Diperbolehkan
Keterangan
A. BAKTERIOLOGI 1.
E. Coli atau Fecal coli
Jumlah per 100 ml sampel
0
B. KIMIA In ORGANIK 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Antimony Air Raksa Arsenic Barium Boron Cadmium Kromium Tembaga Sianida Fluoride Timah Molybdenum Nikel Nitrat (sebagai HNO3) Nitrit (sebagai HNO2) Selenium Ammonia Alumunium Klorida Copper Kesadahan Hidrogen sulfide Besi Mangan pH Sodium Sulfate Total padatan terlarut Seng
(mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter)
0,005 0,001 0,01 0,7 0,3 0,003 0,05 2 0,07 1,5 0,01 0,07 0,02 50 3 0,01 1,5 0,2 250 1 500 0,05 0,3 0,1 6,5 – 8,5 200 250 1000 3
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
C. KIMIA ORGANIK 31. 32. 33. 34.
35. 36. 37.
Chlorinated alkanes Carbon tetrachloride
(µg/liter)
20
Chlorinated ethenes Vinyl chloride
(µg/liter)
5
Aromatic hydrocarbons Benzene
(µg/liter)
10
Chlorinated benzenes Monochlorobenzene
(µg/liter)
300
Lain-lain Edetic acid (EDTA) Acrylamide Hexachlorobutadiena
(µg/liter) (µg/liter) (µg/liter)
200 0,5 0,6
TCU -
15 -
D. FISIKA 38. 39.
Warna Rasa dan bau
40. 41.
Temperatur Kekeruhan
o
C NTU
Tidak berasa dan berbau
Suhu udara + 3 5
Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Kadar Besi (Fe) Dalam Air Gambut Setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam 80 Mesh Pengambilan 2 BERAT
PENGULANGAN
KADAR
(gram)
(mg/L)
(mg/L)
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
P1
P2
P3
RATARATA
0.5
1.9321
1.9326
1.9319
1.9322
1.9322 ± 0.0003
1.0
2.5785
2.5782
2.5786
2.5784
2.5784 ± 0.0002
1.5
3.0175
3.0176
3.0172
3.0174
3.1074 ± 0.0001
2.0
3.4565
3.4567
3.4562
3.4565
3.4565 ± 0.0002
2.5
3.8955
3.8953
3.8956
3.8955
3.8955 ± 0.0001
3.0
4.1271
4.1274
4.1269
4.1271
4.1271 ± 0.0002
Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Kadar Besi (Fe) Dalam Air Gambut Setelah Penambahan Serbuk Tulang ayam Kasar Pengambilan 2 BERAT (gram) P1 0.5 1.0
PENGULANGAN (mg/L) P2 P3
KADAR (mg/L) RATARATA
0.7204
0.7201
0.7206
0.7204
0.7204 ± 0.0001
0.7230
0.7233
0.7231
0.7231
0.7231 ± 0.0002
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
1.5 2.0 2.5 3.0
0.7256
0.7255
0.7253
0.7255
0.7255 ± 0.0001
0.7282
0.7280
0.7282
0.7281
0.7281 ± 0.0001
0.7308
0.7305
0.7304
0.7306
0.7306 ± 0.0002
0.7333
0.7331
0.7334
0.7333
0.7333 ± 0.0001
Tabel 4. Data Hasil Pengukuran Kadar Mangan (Mn) Dalam Air Gambut Setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam 80 Mesh Pengambilan 2 BERAT (gram) P1 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
PENGULANGAN (mg/L) P2 P3
KADAR (mg/L) RATARATA
0.1367
0.1365
0.1367
0.1366
0.1366 ± 0.0001
0.1519
0.152
0.1516
0.1518
0.1518 ± 0. 0002
0.1671
0.1669
0.1674
0.1671
0.1671 ± 0.0002
0.1823
0.1821
0.182
0.1821
0.1821 ± 0.0001
0.1975
0.1976
0.1978
0.1976
0.1976 ± 0.0001
0.2127
0.2129
0.2123
0.2126
0.2126 ± 0.0003
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 5. Data Hasil Pengukuran Kadar Mangan (Mn) Dalam Air Gambut Setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam Kasar Pengambilan 2 BERAT (gram) P1 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
PENGULANGAN (mg/L) P2 P3
KADAR (mg/L) RATARATA
0.0683
0.0687
0.0685
0.0685
0.0685 ± 0.0002
0.0805
0.0802
0.0806
0.0804
0.0804 ± 0.0002
0.0927
0.0922
0.0929
0.0926
0.0926 ± 0.0003
0.1049
0.1051
0.1054
0.1051
0.1051 ± 0.0002
0.1171
0.1175
0.1172
0.1173
0.1173 ± 0.0002
0.1293
0.129
0.1296
0.1293
0.1293 ± 0.0003
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 6. Data Hasil Pengukuran Kadar Besi (Fe) Dalam Air Gambut Setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam 80 Mesh Pengambilan 3 BERAT (gram) P1 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
PENGULANGAN (mg/L) P2 P3
KADAR (mg/L) RATARATA
1.8382
1.838
1.8386
1.8383
1.8383 ± 0.0003
2.4145
2.4142
2.4138
2.4142
2.4142 ± 0.0003
2.9908
2.9905
2.9904
2.9906
2.9906 ± 0.0002
3.5671
3.5675
3.5672
3.5673
3.5671 ± 0.0002
4.1434
4.143
4.1435
4.1433
4.1433 ± 0.0002
4.7197
4.7195
4.7198
4.7197
4.7197 ± 0.0001
Tabel 7. Data Hasil Pengukuran Kadar Besi (Fe) Dalam Air Gambut Setelah Penambahan Serbuk Tulang ayam Kasar Pengambilan 3 BERAT (gram) P1
PENGULANGAN (mg/L) P2 P3
KADAR (mg/L) RATARATA
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
0.5
0.6983
0.6985
0.6980
0.6983
1.0
0.7793
0.7792
0.7796
0.7794
1.5
0.8199
0.8201
0.8199
0.8200
2.0
0.8604
0.8606
0.8603
0.8604
2.5
0.9009
0.9004
0.9007
0.9007
3.0
0.9011
0.9015
0.9011
0.9012
0.6983 ± 0.0002 0.7794 ± 0.0001 0.820 ± 0.0001 0.8604 ± 0.0001 0.9007 ± 0.0002 0.9012 ±0.0001
Tabel 8. Data Hasil Pengukuran Kadar Mangan (Mn) Dalam Air Gambut Setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam 80 Mesh Pengambilan 3 BERAT (gram) P1 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
PENGULANGAN (mg/L) P2 P3
KADAR (mg/L) RATARATA
0.0967
0.0969
0.0966
0.0967
0.0967 ± 0.0001
0.1229
0.1231
0.1226
0.1229
0.1229 ± 0. 0002
0.1491
0.1492
0.1489
0.1491
0.1491 ± 0.0001
0.1753
0.1757
0.1752
0.1754
0.1754 ± 0.0002
0.2015
0.2017
0.2014
0.2015
0.2015 ± 0.0001
0.2278
0.2275
0.228
0.2278
0.2278 ± 0.0002
Tabel 9. Data Hasil Pengukuran Kadar Mangan (Mn) Dalam Air Gambut Setelah Penambahan Serbuk Tulang Ayam Kasar Pengambilan 3 BERAT (gram) P1
PENGULANGAN (mg/L) P2 P3
KADAR (mg/L) RATARATA
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
0.0601
0.0599
0.0602
0.0601
0.0601 ± 0.0001
0.0746
0.0748
0.0746
0.0747
0.0747 ± 0.0001
0.0891
0.0894
0.0887
0.0891
0.0891 ± 0.0003
0.1036
0.1039
0.1035
0.1037
0.1037 ± 0.0002
0.1181
0.1178
0.1185
0.1181
0.1181 ± 0.0003
0.1326
0.1324
0.1327
0.1326
0.1326 ±0.0001
TABEL 10. DATA KADAR BESI (Fe) BERDASARKAN ABSORBANSI DAN PERHITUNGAN ALAT PADA PEMBERIAN SERBUK TULANG AYAM 0.5 gram PADA PENGAMBILAN I PENGULANGAN I MASSA TULANG AYAM YANG DIBERIKAN 0.5 1. 105 2 2.5 3
ABSORBANSI (A) 0.0029 0.0032 0.0034 0.0035 0.0037 0.0038
KONSENTRASI PENGUKURAN ALAT (mg/L) 0.0258 0.0323 0.0369 0.0415 0.0460 0.0488
KADAR (mg/L) 2.5843 3.2335 3.6923 4.1452 4.6006 4.8787
TABEL 11. DATA KADAR BESI (Fe) BERDASARKAN ABSORBANSI DAN PERHITUNGAN ALAT PADA PEMBERIAN SERBUK TULANG AYAM 0.5 gram PENGULANGAN I I MASSA TULANG AYAM YANG DIBERIKAN 0.5 1. 105
ABSORBANSI (A) 0.0029 0.0032 0.0034
KONSENTRASI PENGUKURAN ALAT (mg/L) 0.0258 0.0323 0.0369
KADAR (mg/L) 2.5843 3.2337 3.6923
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
2 2.5 3
0.0035 0.0037 0.0038
0.0415 0.0460 0.0488
4.145 4.5996 4.8791
TABEL 12. DATA KADAR BESI (Fe) BERDASARKAN ABSORBANSI DAN PERHITUNGAN ALAT PADA PEMBERIAN SERBUK TULANG AYAM 0.5 gram PENGULANGAN III KADAR (mg/L) ABSORBANSI KONSENTRASI MASSA (A) PENGUKURAN TULANG AYAM ALATz(mg/L) YANG DIBERIKAN 0.5 0.0029 0.0258 2.5845 1. 0.0032 0.0323 3.2334 105 0.0034 0.0369 3.6921 2 0.0035 0.0415 4.1451 2.5 0.0037 0.0460 4.6001 3 0.0038 0.0488 4.8785 TABEL 13. DATA KADAR MANGAN (Mn) BERDASARKAN ABSORBANSI DAN PERHITUNGAN ALAT PADA PEMBERIAN SERBUK TULANG AYAM 0.5 gram PADA PENGAMBILAN I PENGULANGAN I MASSA ABSORBANSI KONSENTRASI KADAR (mg/L) TULANG AYAM (A) PENGUKURAN YANG ALAT (mg/L) DIBERIKAN 0.5 0.0024 0.0014 0.1361 1. 0.0024 0.0015 0.153 105 0.0025 0.0017 0.17 2 0.0025 0.0019 0.1873
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
2.5 3
0.0025 0.0025
0.0020 0.0022
0.2047 0.2213
TABEL 14. DATA KADAR MANGAN (Mn) BERDASARKAN ABSORBANSI DAN PERHITUNGAN ALAT PADA PEMBERIAN SERBUK TULANG AYAM 0.5 gram PENGULANGAN I I MASSA TULANG AYAM YANG DIBERIKAN 0.5 1. 105 2 2.5 3
ABSORBANSI ((A) 0.0024 0.0024 0.0025 0.0025 0.0025 0.0025
KONSENTRASI PENGUKURAN ALAT (mg/L) 0.0014 0.0015 0.0017 0.0019 0.0020 0.0022
KADAR (mg/L)
0.1365 0.1529 0.1701 0.1872 0.2043 0.2212
TABEL 15. DATA KADAR MANGAN (Mn) BERDASARKAN ABSORBANSI DAN PERHITUNGAN ALAT PADA PEMBERIAN SERBUK TULANG AYAM 0.5 gram PENGULANGAN III MASSA TULANG AYAM YANG DIBERIKAN 0.5 1. 105 2 2.5 3
ABSORBANSI (A) 0.0024 0.0024 0.0025 0.0025 0.0025 0.0025
KONSENTRASI PENGUKURAN ALAT (mg/L) 0.0014 0.0015 0.0017 0.0019 0.0020 0.0022
KADAR (mg
0.1359 0.1532 0.1704 0.1875 0.2044 0.2215
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008
Mosh Riza Pahlevi : Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dari Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Penambahan Tulang Ayam, 2009 USU Repository © 2008