JADWAL MISA Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 wib
15 Mei 2016
Tahun VII – No. 19
Kiranya Roh-Mu yang Baik Itu Menuntunku!
Hari Sabtu : 17.00 wib Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 wib Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 wib Adorasi Ekaristi : Setiap hari Senin 15.00 s/d 22.00 di Kapel ditutup pukul 22.00 dengan ibadat penutup (completorium) PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib Romo Anton Baur, Pr. PELAYANAN MISA REQUIEM DI GEREJA Dapat diselenggarakan pada hari Senin hingga Jumat. Hubungi Sekretariat Paroki. Website: www.parokisanmare.or.id Facebook Group: SanMaRe Kontribusi artikel, pengumuman, iklan:
[email protected]
Ketika perayaan Pentakosta tiba, alam di banyak tempat di dunia mekar dengan segenap kecantikannya. Musim semi merekah dan musim panas sudah di ambang pintu; bulir-bulir gandum mencuat dan angin dengan gembira bermain di sela-sela tanaman jagung, seakan-akan anginlah yang membuatnya tumbuh. Di Israel, Pentakosta adalah perayaan ucapan syukur atas hasil panen. Di beberapa perumpamaan, Yesus berbicara tentang Kerajaan Allah datang dalam waktu yang matang. Pentakosta menandai masa panen raya.
Namun Pentakosta juga merupakan saat di mana tiba sesuatu yang sama sekali baru dan belum pernah diharapkan. Apa yang terjadi di Sinai sudah merupakan pertanda yang saat ini menemukan penggenapannya. Allah mengungkapkan kehendak-Nya, Hukum tidak lagi tertulis di atas loh-loh batu namun terpatri di atas loh-loh hati kita. Pentakosta bermakna bahwa di hadapan Allah berdiri tidak hanya Musa seorang diri namun juga semua orang karena Api Roh Kudus turun atas diri setiap orang. Melalui Roh Kudus, Allah sendiri datang dan tinggal dalam diri kita. Dia hadir tanpa seorang perantara. Roh Kudus dianugerahkan kepada kita agar supaya kita dapat masuk dalam sebuah hubungan yang intim dengan Allah. -1-
Jika Roh Kudus sering digambarkan sebagai pribadi yang berada di “belakang layar” dan sangat sederhana, ini bukanlah dikerenakan dia tidak ingin mengambil alih tempat kita namun justru untuk memperkuat keberadaan diri kita. Di dalam kedalaman hati kita, Roh Kudus tanpa henti mengulang kembali tekad "ya" yang disampaikan Allah bagi kehidupan kita. Jika demikian halnya maka ada sebuah doa yang dapat dengan mudah dipanjatkan oleh semua orang: "Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntunku!" (Mazmur 143:10). Dengan dukungan hembusan Roh Kudus itu kita dapat melangkah ke depan. Di akhir kehidupannya, Bruder Roger mengalamatkan doa-doanya kepada Roh Kudus. Dia ingin menuntun kami untuk beriman kepada Roh Kudus yang kehadiran-Nya tidak kasat mata. Dia memahami bahwa pergulatan batin untuk beriman percaya sepenuhnya kepada hembusan Roh Kudus dan kasih Allah merupakan dua hal yang sangat pokok dalam kehidupan umat manusia.
Saya merasa diperbaharui oleh kekaguman atas penyataan diri Allah melalui Kristus dan saya berkata: bukankah saat ini merupakan saat yang mendesak bagi kita umat Kristen untuk mengungkapkan melalui kehidupan kita bahwa Roh Kudus sedang berkarya dalam diri kita? Kita dapat mengawalinya dengan memperdalam pemahaman kita atas misteri persekutuan yang mempersatukan kita. Saat kita semua mengarahkan diri kepada Kristus untuk berdoa bersama, Roh Kudus menghimpunkan kita ke dalam satu bentuk persekutuan yaitu Gereja dan memampukan kita untuk mengalami kelahiran hidup yang baru. Karunia pertama dari Roh Kudus adalah pengampunan. Kristus yang bangkit berkata kepada para murid-Nya: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni." (Yohanes 20:22-23) Makna Gereja yang pertama dan yang terutama adalah persekutuan dari segenap pengampunan. Saat kita memahami bahwa Allah menganugerahkan kepada kita pengampunan-Nya, kita dimampukan untuk memberikan pengampunan tersebut kepada sesama kita yang lain. Tentu saja, komunitas, paroki/jemaat kita masih jauh dari apa yang kita harapkan. Namun Roh Kudus tetap terus-menerus hadir dalam Gereja dan menuntun kita untuk melangkah ke depan di jalan pengampunan.
Jika Kristus mengutus kita untuk memberitakan Kabar Baik ke seluruh dunia, Dia juga meminta kita untuk peka terhadap tanda-tanda kehadiran-Nya di tempat-tempat di mana Dia telah mendahului kita. Jemaat Kristen mula-mula sangat terkagum-kagum saat menemukan bahwa kehadiran Roh Kudus ditemukan di tempat-tempat yang sebelumnya tidak mereka pikirkan (lihat Kisah Rasul 10). Yesus sendiri dikejutkan oleh iman seorang perwira Romawi (Lukas 7:1-10). Mampukah kita untuk membiarkan diri kita dikejutkan oleh pertemuan kita dengan segenap kehausan rohani dari dunia kita saat ini?
Marilah kita memberi ruang agar buah-buah Roh Kudus tumbuh dalam hidup kita: "kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri" (Galatia 5:22-23). Roh Kudus menuntun kita untuk menuju sesama kita yang lain, pertama-tama kepada mereka yang lebih miskin dari pada diri kita. Saat kita menghayati rasa kesetiakawanan dengan mereka yang kurang beruntung, cahaya Roh Kudus melimpah ruah dalam hidup kita.
Ya, saat ini Roh Kudus sedang berkarya, tanpa kenal lelah mengarahkan hati kita kepada kasih Allah. Berbahagialah mereka yang tidak menyerah pada ketakutan namun mempercayakan dirinya kepada hembusan Roh Kudus. Roh Kudus adalah juga air hidup dan Roh Pendamai yang dapat memuaskan dahaga hati kita. Melalui diri kita Roh Kudus mengungkapkan diri-Nya kepada dunia. Sumber: http://www.taize.fr
-2-
Disiapkan oleh Rm Anton Baur Pr.
Misericordiae Vultus
Memahami Wajah Kerahiman Allah (16) (Sambungan) Paus Fransiskus menyatakan, tahun 2016 adalah Tahun Yubelium Luar Biasa Kerahiman Allah. Hal ini dikatakan oleh beliau dalam Bulla Misericordiae Vultus (Wajah Kerahiman Allah) yang disampaikan pada 11 April 2015. Tahun Yubelium Luar biasa ini dimulai pada Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda pada 8 Desember 2015 dan diakhiri pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam pada 20 November 2016. Di dalam Bulla inilah, dijelaskanlah maksud rohani yang utama dari adanya Tahun Yubelium Luar Biasa ini. Bapa Paus memiliki refleksi yang begitu mendalam akan Wajah Kerahiman Allah. Kini, kita akan bersama-sama mencoba mengenali Bulla ini dalam beberapa kesempatan di Warta paroki kita. Kita akan mengenalinya paragraf per paragraf dalam terjemahan Bahasa Indonesia.
20. Pada titik ini, kita tidak akan keluar tempat untuk mengingat hubungan antara keadilan dan kerahiman. Ini bukan dua kenyataan yang saling bertentangan, tetapi dua dimensi dari sebuah kenyataan tunggal yang terbentang secara bertahap sampai ia memuncak dalam kepenuhan cinta. Keadilan adalah sebuah konsep dasar bagi masyarakat sipil, yang dimaksudkan untuk diatur oleh aturan hukum. Keadilan juga dipahami sebagai suatu yang benar berkat setiap individu. Dalam Kitab Suci, ada banyak acuan untuk keadilan Ilahi dan untuk Allah sebagai “hakim”. Dalam ayat-ayat ini, keadilan dipahami sebagai ketaatan penuh terhadap hukum dan perilaku setiap orang Israel yang baik dalam kesesuaian dengan perintahperintah Allah. Visi seperti itu, namun, tidak jarang menyebabkan legalisme dengan membelokkan makna asli keadilan dan mengaburkan nilainya yang mendalam. Untuk mengatasi perspektif legalistik ini, kita perlu mengingat , dalam Kitab Suci, keadilan dipahami pada dasarnya sebagai pelepasan diri umat kepada kehendak Allah. Sementara itu, Yesus berbicara beberapa kali tentang pentingnya iman atas dan di atas ketaatan hukum. Dalam pengertian inilah, ktia harus memahami katakata-Nya ketika bersandar di meja dengan Matius serat para pemungut cukap dan orang-orang berdosa lainnya, Ia berkata kepada orang-orang Farisi yang mengajukan keberatan pada-Nya, “Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: yang Kukehendai adalah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (Mat 9:13). Berhadapan dengan visi keadilan sebagai ketaatan hukum belaka yang menghakimi orang hanya dengan membagi mereka menjadi dua kelompok –orang-orang benar dan orang-orang berdosa—Yesus bertekad untuk mengungkapkan karunia besar kerahiman yang mencari keluarga orang-orang berdosa dan menawarkan mereka pengampunan dan keselamatan. Orang dapat melihat mengapa, atas dasar visi kerahiman yang membebaskan seperti itu sebagai sebuah sumber kehidupan baru, Yesus ditolak oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat lainnya. Dalam upaya untuk tetap setia kepada hukum, mereka hanya menempatkan beban di pundak orang lain dan merusak kerahiman Bapa. Seruan untuk menaati hukum tidak harus mencegah perhatian dari yang diberikan kepada hal-hal yang menyentuh martabat manusia. Seruan Yesus membuat teks dari kitab nabi Hosea, “sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan” (Hos 6:6)—penting dalam hal ini. Yesus menegaskan, sejak saat itu dan seterusnya, aturan hidup dari para murid-Nya harus menempatkan kerahiman sebagai pusat, seperti ditunjukkan Yesus sendiri dengan berbagi makanan kepada orang berdosa. Kerahiman, sekali lagi, terungkap sebagai aspek dasariah perutusan Yesus. Ini benar-benar menantang para pendengar-Nya, yang akan menarik garis pada -3-
rasa hormat formal terhadap hukum. Yesus, di sisi lain, melampaui hukum, persekutuan yang Ia jaga dengan orang-orang yang dianggap hukum orang-orang berdosa membuat kita menyadari kedalaman kerahiman-Nya. Rasul Paulus membuat sebuah perjalanan serupa. Sebelum bertemu Yesus di jalan menuju Damsyik, ia mendedikasikan hidupnya untuk mengejar keadilan hukum dengan semangat (Flp 3:6). Pertobatannya kepada Kristus menuntunnya untuk mengubah visi yang terbalik itu, ke titik yang akan ia tulis kepada orang Galatia, “kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat” (Gal 2:16). Pemahaman Paulus akan keadilan berubah secara radikal. Dia sekarang menempatkan iman pertamatama, bukan keadilan. Keselamatan datang bukan melalui ketaatan hukum, tetapi melalui iman di dalam Yesus Kristus, yang dalam kematian dan kebangkitan-Nya membawa keselamatan bersama-sama dengan sebuah kerahiman yang membenarkan. Keadilan Allah sekarang menjadi kekuatan yang membebaskan bagi mereka yang tertindas oleh perbudakan dosa dan konsekuensinya. Keadilan Allah adalah kerahimanNya (Mzm 51:11-16).*** (Bersambung) Ditulis oleh Etty Rusiwiani
KABAR U MAT Komunitas Persink
Berbagi Kisah Panggilan Hidup Pada acara "Minggu Panggilan" belum lama ini, anak- anak PERSINK duduk di bangku depan mengikuti misa dengan khidmat. Kehadiran anak-anak yang lain membuat "Minggu Panggilan" jadi meriah, ada Bina Iman Anak, Putra Putri Altar, BIR, dan anak-anak sekolah Minggu. Seusai misa, anak-anak bergabung bersama anak-anak Seminari untuk berbagi kisah tentang pilihan hidup menjadi biarawan-biarawati. Anak- Anak PERSINK tampil menyanyi que sera sera dan mendapat sambutan cukup meriah dari penonton di ruangan 302-303 yang penuh dijejali anakanak dan calon Imam pada siang itu. Apa sih, PERSINK? PERSINK adalah Persaudaraan SiswaSiswa Sekolah Negeri Katolik. Komunitas ini sudah dikenal di sekolah negeri dan swasta. Di Komisi Pendidikan Keuskupan Jakarta pun nama ini sudah melekat dipakai sebagai identitas persatuan sekolah negeri dan swasta non Katolik dalam berbagai kegiatan. Di gereja Sanmare sendiri komunitas ini dimulai dari tahun 2011. Saat ini ada 30 murid dengan 8 guru (sukarelawan) yang mengajar tentang agama Katolik. Anak-anak ini yang masuk kategori SD, SMP, dan SMA. Saat ini aktivitasnya berbagai macam yang di bingkai dengan kegiatan rohani yang membumi. Seperti magang di Poliklinik, Novena, doa Rosario, dan Jalan Salib yang membuat kegiatan belajar jadi menyenangkan. Hayo, Silakan mendaftar.....*** -4-
KABAR U MAT
Ditulis oleh Osa Hartoyo
Lingkungan St. Damian Merangkai Rosario Merah Putih
Devosi, Taat, dan Mempersatukan
Kegiatan merangkai Rosario Merah Putih (RMP) yang dilakukan di Paroki telah dilakukan juga di lingkungan Santo Damian (Wilayah VIII). Dengan 20 aksesori yang diterima oleh tim Legio Maria, kami giat melakukannya pada tanggal 8 Mei yang lalu dan dilanjutkan dengan doa rosario lingkungan. Ini mengingatkan kembali akan tulisan dalam Warta Sanmare edisi 1 Mei yang lalu bahwa Surat Apostolik perihal Rosarium Virginis Mariae dari Paus Yohannes Paulus II (diterbitkan 16 Oktober 2002) dicerna bahwa Bunda Maria menjadi fokus sebuah doa yang berpusat pada Kristus. Dalam Lukas 1:30 dikatakan: ”Jangan takut Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia dihadapan Allah”. Demikian juga kegiatan membuat rangkaian RMP perlu keberanian untuk menyelesaikan, berlangsung seru, santai dan diiringi kebersamaan penuh kasih. Disini kami perlu sabar dan teliti merangkai sesuai petunjuk dan harus selesai pada biji terakhir. Disamping itu dengan merangkai RMP ini, kami diingatkan agar taat dan bersatu, serta mempersembahkan sepenuhnya kepada Yesus Kristus. Ada yang merangkai rosario dan selesai dalam waktu singkat, tetapi umumnya semua dijalankan lebih dari 1 jam. Dengan kegiatan inipun kami ikut berdoa akan menerima rahmat yang melimpah, yang seakan-akan datang langsung dari tangan Sang Bunda Penebus. Kita diajarkan untuk selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu, seperti yang disabdakan dalam Lukas 18:1. Ketika itu "Yesus mengatakan suatu perumpamaan dan menegaskan bahwa murid-muridnya harus selalu berdoa". Oleh karena itu wujud-wujud devosi dalam doa Bunda Maria banyak yang menjadi nyata. Ini menjadi bentuk kepercayaan gereja Roma Katolik pada kekuatan Doa Rosario tersebut. Semoga segala kegiatan tersebut juga menjadi bagian agar kita selalu ingat akan devosi, menaatinya dan mempersatukan dengan cara yang paling sempurna, yaitu kepada Yesus Kristus. Selamat Merangkai RMP !
-5-
Agenda Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah 1. Gerakan Rohani Pekan Pertama Juni-Juli 2016
Adorasi, Rekoleksi, Novena, Amal Kasih* • Rekoleksi 4 Juni 2016 bertema Kerahiman Allah dalam Konteks Lingkungan Hidup. • Rekoleksi 3 Juli 2016 bertema Kerahiman Allah dalam Konteks Karya Penggerak Sosial Politik * Amal Kasih dinyatakan dalam amplop putih, tersedia di pintu Gereja.
2. Sakramen Tobat •
19 Mei 2016 di Wilayah II. Pukul. 19.00 – 22.00. Lokasi di Rumah Bpk. Bambang Susanto dan Ibu Tina
(alamat lengkap di sekretariat gereja)
• 9 Juni 2016 di Wilayah III. Pukul 19.00 – 22.00.* * Bila ada perubahan akan diberitahukan.
3. Ziarah 9 gereja di Keuskupan Agung Jakarta
Mengikuti Buku Panduan Gerakan Rohani Keuskupan Agung Jakarta.
Rapat Dewan Paroki Pleno Seluruh Pengurus Dewan Paroki Harian, Ketua Seksi, Kepala Bagian, Ketua Komunitas, Koordinator Wilayah, Ketua Lingkungan, OMK Wilayah, dan Panitia Kerahiman Allah 2016 diundang untuk mengikuti rapat Dewan Paroki Pleno yang akan diselenggarakan pada: Waktu : Minggu, 29 Mei 2016, jam 11:00 s/d 15:00 Tempat : Ruang Kelas Lantai-3 Gereja SanMaRe. Agenda : Membahas Realisasi dan Evaluasi Program Karya Pelayanan 2016 Mohon kehadirannya dalam rapat ini. -6-
JADWAL LITURGI HARI RAYA TRITUNGGAL MAHA KUDUS, 22 Mei Bacaan: Ams. 8:22-31; Mzm. 8:4-5,6-7,8-9; Ul:2a; Rm. 5:1-5; Yoh. 16:12-15 Saran Lagu: PS 578, 579, 580, 581, 582, 583, 584, 832, 961
HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS, 29 Mei Bacaan: Kej. 14:18-20; Mzm. 110:1,2,3,4; Ul:4bc; 1Kor. 11:23-26; Luk. 9:11b-17 Saran Lagu: PS 335, 421, 422, 428, 429, 430, 431, 432, 434, 435, 436, 856, 960 dilanjutkan Sekuensia: PS 556
Sabtu, 21 Mei, pukul 17.00
Sabtu, 28 Mei, pukul 17.00
Minggu, 22 Mei, pukul 06.30
Minggu, 29 Mei, pukul 06.30
Minggu, 22 Mei, pukul 09.00
Minggu, 29 Mei, pukul 09.00
Koor dan Tatib: WILAYAH 2 Pemazmur: Maria Iola Sinulingga Putra/i Altar: P. Kayla Putri Cahyono, Yohanes Purba Sangga Becik, Abraham Arindra Sarwonawadya, A. Ashley Soetardi, Th. Avila Revabelle Maharani, A. Kevin Bagasksatria, C. Inez Maharani P., C. Susan Mahadewi Gadis Amara, A. Anjani Cita Permata Kusuma, M.F. Chelsea Novelia P. Gunawan Prodiakon: Noegroho Tjiptorahardjo, George P., Andreas FK, Gunawan Gunarso, Didik Wiryawan AP, Floribertus Rismantoro, Gregorius Suyanto Utomo, Joannes Suharno Koor dan Tatib: WILAYAH 3 Pemazmur: Ignatia Niken Putra/i Altar: R. Darren Radyan, T. Gerwyn, Joety Johannes Aaron Bongku, M. Velicia, Jose Marie Pareira, M. James Pareira, M. Aurelius Brehatmaja D.D, Genoveva Audrey D. D., Katarina Sari K. D. Mursito, E. Novadiana K. Prodiakon: Lucas Hanifa Natahusada, Yadi Djuhandi, Ping Julianto Widjaja, Willem Dagi, Yuliana Yelly, Agnes A. Sayan Rampisela Koor dan Tatib: SMP Pangudi Luhur Pemazmur: Destasia D. Asri Rosari Putra/i Altar: Gabriel Randall W, Sean Antonio Sandika, Fransiska Yola Yunita, Teresa Amely Digrazia, Eugenia Puspa Pitaloka, Gabriela Fawnia Santosa, Thomas Becket Tegar Surya Christy, Noel Ruben Guido Sagala, F.X. Gayu Gotama Bangga Prodiakon: Albertus Sugianto Supriadi, Wahid Gunawan, Saras Damai Susetyo, Irwan Wijaya, Agustono Widjaja, Helfina M. Tisnakusuma,
Koor dan Tatib: WILAYAH 5 Pemazmur: Theresia Widiningtyas Putra/i Altar: Clara Tanjung Paramesti, Natalia Sekar Dinda Kartika, Gregorius Febrian Winto, Segij Adyadira Riano, Clara Lourdessa Oryza Emmanuella, Ignathius Rahardianto Patiung, Vincentius Kevin Anggoro Redak Muda, Margareta Sheren Angela Asroyo, Josephine Isabel Varella, Vilda Regina, Efrem Kriste Prana Pangasta Mukti, Ivana Permata Ariesta Prodiakon: Heribertus Darno, Rinto Setiono, Royandi Ernestus DP, Gunawan Wibowo, Yohannes Pudjiastoto, Haryono Widarta, Daniel Bala Batti, Fransiskus P. Narendra Koor dan Tatib: WILAYAH 6 Pemazmur: Margaretha Sandy Putra/i Altar: Antonius Totonafo Harefa, Michael Cathney, Rafael Christian, Gregorius Rio Alfrian, Nicholas Yabes Condi, Gabriela Alexander Putri, Peter Bradley, Margaretha Yosilia Paskalovana, Maria Carolina Itu Leba, Maria Carmelitta Ome Leba Prodiakon: Lily Irene Tantra, Agustinus Fadjar AS, Bayu Rajasa, Georgino Godong, Temmy Royani, Paul August Liqui Koor dan Tatib: PSA SanMaRe Pemazmur: PSA SanMaRe Putra/i Altar: Seraphine Archangela Girlani Oktafandi, Benedict Matthew Sukieche, Michael Rama Aviandri Santoso, Aurelia Anindita Herputri, Bernadette Nathania Sukieche, Theresia Carissa, Helena Amithya da Rato, Giacinta Maretha Prita Pradita, Maximillian Guido Yosa Adiyatma, Valentinus Ayodya Koesyudawisama, Florentina Lentera Kasih Rosari, Fransiska Wahyuni Novita Kristiyani Br.M Prodiakon: Soetojo Dharmadi, Tjhong Vincentius, -7-
Marcus B. Samosir, Maryono Suwargo, Romualdus Ponidjan, Hesti Purbaningsih, Yasinta Fatmawati, Yustinus F. Irjayanto, Agnes Bertha Tabarani, Alfonsus Haryanto, Anna Retno Hapsari, Josz Juswanto, F. X. Andri, Probel Gultom, J. Sumardi, Cynthia Catharina, Prima Widi Hatmi, Ronald C. Sampayan
Hartawan Makmur, Gatot Kusumo Atmojo, Heru Santosa, Arden Andreas Barus, Rudyanto Gunawan, Dwi Respati, Bambang Sulistyo P., F. A. Soedjarno, Donanta Octaviardi, Noegroho Tjiptorahardjo, Joachim Sulistyo, Kamilus Arifin, Maria Yoke Edna, Petrus Lazarus Mardjono, Hadi Susanto, Hendrawan Thiodorus, Yoseph Martahan Sitorus, Ign. Sudarmadi, A. Nggala, George P.
Minggu, 22 Mei, pukul 17.00
Minggu, 29 Mei, pukul 17.00
Koor dan Tatib: WILAYAH 4 Pemazmur: Emmy Putra/i Altar: Rodulfus David D., T. Patrick Lie Leonard, F. Harly Kusnadi, A. Adrian Nathaniel, B. Awinna Resy Cristi Br. Pinem, Devosia Klaudia A.S, Feodora Susan, Florentina Harly K., Antonius Rangga Hapsoro W, Gabriella Putri, L. Melvin Pratama Prodiakon: Th. Erwin K., Yohanes Budi P., Y. T. Mudjihardjo, A. Darmawan, Metty Suprapti, A.E. Nelwan, Agung Wahyu W., Bambang Tedjo N., Esther M. Manurung, Agus Munandar
Koor dan Tatib: WILAYAH 7 Pemazmur: Roossusanti Putra/i Altar: Dennise Joyliem, Maria Kinarkinanti Aditya, Renata Majandra Aditya, Joanna Carmely Gloria, Titus Mahatma Ekapandya, Eugenia Puspa Pitaloka, Petrus Jason Bhaskara, YM Jonathan Glenn Paskalis, Albertus Alexander Goenawan, Theodorus Albert Winata Prodiakon: Andreas FK, Gunawan Gunarso, Didik Wiryawan AP, Floribertus Rismantoro, Gregorius Suyanto Utomo, Irwan Wijaya, Lucas Hanifa Natahusada, Yadi Djuhandi, Ping Julianto Widjaja, Willem Dagi
PENGUMUMAN 1. Akan saling menerimakan Sakramen Pernikahan Pengumuman ke III - Cecilia Christy Imam dari Lingk. Sta. Regina dengan Rocco Vigliante dari Our Lady of the Sacret Heart – Ranwick – Sydney. Bagi umat yang mengetahui adanya halangan untuk perkawinan tersebut, wajib memberitahu Pastor kepala Paroki. 2. PDKK mengundang bapak dan ibu untuk mendengarkan firman Tuhan pada hari Kamis 19 Mei 2016 pukul 19.30 di aula Sanmare, renungan akan dibawakan oleh bp. Yoppy Taroreh. Diharapkan kehadiran umat. 3. KURSUS PERSIAPAN PERKAWINAN Angkatan Ke-3 akan diselenggarakan pada tanggal 21-22 Mei 2016. Bagi para calon penerima sakramen perkawinan diharapkan mendaftarkannya di Sekretariat Paroki. 4. PERTEMUAN BULANAN WARSEN diadakan pada hari Jumat, 27 Mei, pukul 10:00 di Aula SanMaRe. Misa akan dibawakan oleh Rm. Gunawan, Pr 5. PERAYAAN EKARISTI ULANG TAHUN PERKAWINAN diadakan pada hari Sabtu, 28 Mei, pukul 17:00 di Gereja SanMaRe. Bapak-ibu yang merayakan ulang tahun perkawinan bulan Mei dimohon mendaftarkan diri di sekretariat paroki. 6. Penyuluhan BAPTIS BAYI akan diadakan pada tanggal 5 Juni, baptis bayi dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2016. Pendaftaran dapat melalui Sekretariat. -8-