Yodhi Yuniarte
Jurnal Informatika, Vol. 13 , No.2, Desember 2013
KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN DENGAN METODE UNIFIED MODELLING LANGUAGE Yodhi Yuniarthe STMIK Mitra Lampung E-mail :
[email protected] ABSTRACT The size of the software to achieve its success is the ability to meet the needs of users with accurate data processing and display that can support a decision. One of the biggest factors in the success of software development understands the needs of the user. These needs are outlined in the features provided in the software. This paper discusses the factors that need to be considered by the information system with unified modelling language programming can contribute to the performance of the business organizations that can meet a critical factor companies that implement application programs. In this study, the expected realization of the development model of performance-based information systems software engineering methods unified modelling language that is useful for system developers to provide quality programming that is competitive to the user. Keywords— unified modelling language, performance based information systems ABSTRAK Ukuran keberhasilan perangkat lunak terhadap penggunanya adalah kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pemakai dengan pengolahan data yang akurat dan tampilan yang dapat mendukung suatu keputusan. Salah satu faktor terbesar dalam keberhasilan pengembangan perangkat lunak adalah memahami kebutuhan dari pengguna. Kebutuhan ini dituangkan dalam fitur-fitur yang disediakan dalam perangkat lunak tersebut. Makalah ini membahas tentang faktor-faktor yang perlu diperhatikan oleh sistem informasi dengan pemrograman unified modelling language dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja dalam organisasi bisnis sehingga dapat memenuhi faktor kritis perusahaan yang menerapkan program aplikasi. Dengan penelitian ini, diharapkan terwujudnya model pengembangan kinerja sistem informasi berbasis metode rekayasa perangkat lunak unified modelling language yang bermanfaat bagi pengembang sistem dalam memberikan kualitas pemrograman yang berdaya saing kepada pemakai. Kata kunci : unified modelling language, kinerja sistem informasi
I.
memungkinkan karena meskipun use case
PENDAHULUAN
Analisis kebutuhan menggunakan
umumnya
digunakan
dalam
metode use case dapat dengan mudah
pengembangan berorientasi objek namun
diterapkan
sistem
pada dasarnya use case tidak memiliki
ini
sifat-sifat objek. Use case lebih ke arah
dengan
pada metode
perancangan terstruktur.Hal
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
193
Yodhi Yuniarte
urut-urutan aksi
Jurnal Informatika, Vol. 13 , No.2, Desember 2013
dari aktor dan respon
menyatakan bahwa sistem informasi yang
dari sistem. Maka dari itu penerapannya
tertanam dalam organisasi merupakan
pada metode pengembangan terstruktur
prosedur operasi standar, aliran kerja,
tidak mengalami masalah sama sekali.
budaya organisasi dan struktur. Model
Bahkan dengan penggunaan use case,
sederhana yang merupakan kerangka kerja
penggambaran
tentang
pengaruh
terhadap
kinerja
diagram
aliran
data
menjadi lebih mudah dilakukan. Berkaitan
dengan
peran
sistem
informasi, Laudon and Laudon (2001)
sistem dan
informasi keuntungan
perusahaan dikembangkan seperti terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Model Sederhana Kerangka Kerja Sistem
informasi
memberikan
pemrograman terstruktur yang dirasakan
dampak kinerja yang baik, jika didukung
kurang
oleh 4 hal utama, yakni efisiensi, integrasi,
sistem informasi yang quick response.
strategi e-commerce dan komunikasi. Strategi berkembangnya
e-commerce teknologi
praktis
untuk
pengembangan
Studi mengenai unified modelling sejak
pengolahan
data berbasis web, telah menyebabkan
language melahirkan konsep penataan bagaimana
sistem
dikelola
dengan
perantara user sebagai fokus sehingga
aplikasi pengembangan perangkat lunak
Berdasarkan latar belakang masalah
yang berbasis obyek menjadi pilihan
tersebut maka rumusan masalah dalam
utama untuk kebutuhan pengguna dalam
penelitian ini adalah :
relatif yang tidak terlalu lama. Penerapan
1.
Bagaimana model pengukuran kinerja
pemrograman berbasis obyek dipakai
suatu sistem informasi yang berbasis
sebagai salah satu alternatif utama untuk
unified modelling language?
menghadapi tantangan dalam mengatasi Informatics and Businnes Institute Darmajaya
194
Yodhi Yuniarte
2.
Manfaat
Jurnal Informatika, Vol. 13 , No.2, Desember 2013
apa
saja
yang
dapat
merupakan fasilitas-fasilitas yang dapat
diperoleh bagi pengembang sistem
tersedia untuk dimanfaatkan yang meliputi
dalam pengukuran kinerjanya?
bahasa
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Model
penilaian
3.
digunakan
untuk
pengembangan
kinerja
sistem
informasi yang diajukan. 2.
pemrograman,
utiliti
mendesain program,
yang dan utiliti
pemrosesan, feature untuk memperbaiki kegagalan dan sebagainya.
Sistem informasi yang dibahas adalah
Kinerja (performance) terdiri dari
sistem informasi dalam organisasi.
indeks-indeks yang dapat melambangkan
Unified Modelling Language dibatasi
kemudahan,
pada use case diagram dan class
kecepatan dan lain-lain. Setiap indeks
diagram.
memiliki kuantitas dan kemudian menjadi
Tujuan dari penelitian ini adalah
kenyamanan,
kestabilan,
obyek evaluasi. Suatu indeks performance
sebagai berikut :
dapat dievaluasi dengan berbagai cara,
1. Mendapatkan dekripsi mengenai faktor
antara lain: dapat diukur (measured),
yang mempengaruhi kinerja sistem
dapat dihitung (calculated), dan dapat
informa bagi suatu organisasi usaha
diperkirakan (estimated).
2. Menganalisis
dan
menggunakan
permodelan rekayasa perangkat lunak Unified Modelling Language dalam merancang
sistem
informasi
bagi
kebutuhan pemakai dalam organisasi yang memberikan
dampak
kinerja
2.2.
Metode
Unified
Modelling
Language UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek.
sistem yang memuaskan.
UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang
II. METODE PENELITIAN
meliputi konsep bisnis proses, penulisan 2.1. Hakekat Kinerja Sistem Informasi Kinerja
(performance)
mengacu
kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik,
skema
database,
dan
pada pelayanan yang disediakan oleh
komponenkomponen
orang atau mesin untuk siapapun yang
dalam
memerlukannya.
suatu
menggunakan UML kita dapat membuat
sistem yang memproses informasi adalah
model untuk semua jenis aplikasi piranti
Kinerja
untuk
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
sistem
yang
diperlukan
software.
Dengan
195
Yodhi Yuniarte
Jurnal Informatika, Vol. 13 , No.2, Desember 2013
lunak, dimana aplikasi tersebut dapat
Diagram UML terdiri dari :
berjalan pada piranti keras, sistem operasi
1.
Diagram Use Case
dan jaringan apapun, serta ditulis dalam
2.
Diagram Class
bahasa pemrograman apapun.
3.
Behavior Diagram, yang terdiri dari
Notasi sekumpulan
UML bentuk
merupakan khusus
statechart diagram, activity diagram,
untuk
interaction Diagram dalam bentuk
menggambarkan berbagai diagram piranti
sequence diagram atau collaboration
lunak. Setiap bentuk memiliki makna
diagram.
tertentu, dan UML syntax mendefinisikan
4.
Implementation Diagram yang terdiri
bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat
dari
component
dikombinasikan. Notasi UML terutama
deployment diagram.
diagram
dan
diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (ObjectOriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson
OOSE
(Object-Oriented
2.2 Jenis Penelitian Penelitian ini berbasis studi pustaka (library research), yang memfokuskan permasalahan pada sistem yang dihadapi perusahaan.
Software Engineering).
2.3 Pendekatan dalam Pengembangan Penelitian Penelitian ini merupakan rangkuman dari beberapa studi kasus penerapan unified
modelling
language
dan
pengembangannya terhadap kinerja sistem Gambar 2. Notasi UML
informasi.
Diagram - Diagram Yang Terdapat
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada UML UML
sendiri
terdiri
atas
pengelompokkan diagram-diagram sistem menurut tertentu.
aspek
atau
Diagram
sudut adalah
3.1 Pengembangan Sistem Dengan Metode Unified Modelling Language.
pandang yang
menggambarkan permasalahan maupun solusi dari permasalahan suatu model. Informatics and Businnes Institute Darmajaya
3.1.1 Studi Kasus Penjualan Motor Studi kasus penjualan motor, dapat ditarik beberapa actor yang terlibat dalam 196
Yodhi Yuniarte
Jurnal Informatika, Vol. 13 , No.2, Desember 2013
pengerjaan
sistem
dalam
memberikan
pelayanan
rangka
jasa
4.
kepada
Sales sebagai External Receiving Actor / Pelaku Penerima Eksternal
pelanggan.
(ERA). 5.
Leasing sebagai External Receiving Actor / Pelaku Penerima Eksternal (ERA).
3.1.2 Studi Kasus Absensi Karyawan Perancangan
pengembangan
software, teknik UML digunakan agar pemodelan dapat mudah diaplikasikan pada semua jenis aplikasi perangkat lunak yang dijalankan pada peranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun serta agar Gambar 3. Use Case Penjualan Motor
dapat di tulis dalam bahasa pemrograman apapun. UML terdiri atas 8 (delapan) jenis
Proses bisnis yang sedang berjalan dapat
di
identifikasi
aktor
yang
diagram, yaitu Use case diagram, Class diagram, Statechart diagram, Activity
mendukung sistem
diagram,
tersebut. Adapun yang terlibat dalam
Collaboration
diagram,
mekanisme pengolahan data penjualan
diagram
Deployment
sepeda
Berdasarkan delapan diagram tersebut,
motor
Honda
yaitu
sebagai
Sequence
dan
diagram.
dapat
1.
Customer sebagai Primary Business
sebagian diagram. Hal tersebut sesuai
Actor / Pelaku Bisnis Utama (PBA).
dengan kebutuhan dalam perancangan
Admin Counter sebagai
model
3.
Primary
seluruhnya
Component
berikut:
2.
dibuat
diagram,
software,
semakin
atau hanya
kompleks
System Actor / Pelaku Sistem Utama
software yang akan dirancang, maka akan
(PSA).
semakin banyak dan lengkap diagram
PIC Dealer sebagai External Server
yang harus di buat.
Actor/
Pelaku
Server
Eksternal
(ESA).
Use Case Diagram Lima aktor dalam sistem informasi rapor online berbasis web dan mobile ini,
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
197
Yodhi Yuniarte
Jurnal Informatika, Vol. 13 , No.2, Desember 2013
aktor tersebut adalah administrator, guru,
pengembangan sistem, pada keluaran web
wali kelas, siswa dan wali murid (wali
mobile siswa mampu melakukan lihat
murid dan siswa digambarkan satu karena
nilai dan data guru.
memiliki
kewenangan
sama).
Use case wali murid terdiri dari
Berikut ini merupakan use case untuk
melihat biodata siswa, melihat nilai mata
masing-masing aktor.
pelajaran serta melihat biodata guru.
Use
case
yang
administrator
adalah
memanajemen seluruh data berupa input / update
/
delete
data.
Terdiri
dari:
memanajemen data guru, memanajemen data nilai, memanajemen data pengguna, memanajemen data siswa, memanajemen data tahun ajaran, memanajemen data belajar,
memanajemen
data
ekstrakurikuler, memanajemen data guru bidang studi, memanajemen data kelas, memanajemen
data
semester,
memanajemen
data
jurusan,
memanajemen
data
kelas
siswa,
Use case guru terdiri dari mengganti nilai mata pelajaran, memasukkan nilai mata pelajaran, mengganti login dan
Use case wali kelas terdiri dari mata
pelajaran,
memasukkan nilai mata pelajaran, melihat nilai
rapor,
mengganti
login
dan
case
siswa
terdiri
dari
mengganti login, melihat dan merubah biodata siswa, melihat nilai rapor serta melihat
biodata
relasi dan semantiknya. Diagram kelas yang dibuat pada tahap desain merupakan deskripsi lengkap dari kelas-kelas yang ditangani oleh sistem, dimana masingmasing kelas telah dilengkapi dengan atribut dan operasi yang diperlukan. Class diagram sistem informasi rapor online berbasis web dan mobile dapat dilihat pada Gambar 3 dengan
sebagai satu orang user, satu orang siswa terdaftar sebagai satu orang user, satu atau tidak siswa terdaftar dalam kelulusan,
kelas, satu orang guru mengajar pada satu ruang kelas, satu orang guru terdaftar dapat mengajar sebagai banyak guru mata pelajaran, banyak siswa diajar pada satu ruang kelas, satu jurusan dimiliki dalam
mengganti biodata diri. Use
yang memiliki kesamaan atribut, metode,
banyak siswa terdaftar dalam satu ruang
mengganti biodata diri.
nilai
Kelas adalah sekumpulan objek
keterangan : Satu orang guru terdaftar
memanajemen data kelulusan.
mengganti
3.1.3 Class Diagram
guru.
Dalam
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
banyak
kelas,
banyak
ruang
kelas
memiliki satu tahun pelajaran, satu kelas memiliki satu ruang kelas, satu jurusan memiliki banyak ruang kelas, banyak nilai 198
Yodhi Yuniarte
terdapat
dalam
Jurnal Informatika, Vol. 13 , No.2, Desember 2013
satu
semester,
satu
kerja beberapa variabel seperti : waktu
kegiatan ekstrakurikuler terdaftar dalam
akses
banyak nilai, banyak nilai terdaftar dalam
pengorganisasian program dan basis data,
ruang belajar, satu kelas memiliki satu
algoritma lokasi memori, dan obyek bagi
ruang belajar, satu guru mata pelajaran
indeks internal.
memiliki banyak ruang belajar, satu mata
memori,
kecepatan
Manajer
Instalasi
CPU,
bertugas
pelajaran dapat diajar oleh satu atau
memperhatikan keseimbangan (balance),
banyak guru mata pelajaran.
Cost effective yang digunakan komponen sistem, memilih banyak layanan yang
3.2 Model Evaluasi Kinerja Sistem Informasi
memuaskan untuk banyak user, mengatur penggantian fasilitas yang digunakan, dan
3.2.1 Penggambaran Umum
obyek bagi indeks internal. Analis
dan
programmer,
tugas
berkonsentrasi pada lingkup pekerjaan pemrograman
secara
mempempengaruhi
secara
operasional, langsung
terhadap bermacam-macam sumber beban (seperti CPU, periferal, memori dan lainlain), mengevaluasi proses agar efisien Gambar 4. Model Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Ketiga level di atas memiliki tujuan yang sama, yaitu membuat operasional
dalam waktu dan efisien dalam harga, dan obyek bagi indeks eksternal. Skema dari suatu studi evaluasi kinerja dapat dilihat pada Gambar 5.
sistem menjadi efisien, namun problem yang dihadapi di masing-masing level akan dilihat dari sudut yang berbeda.
Desainer Sistem (perangkat keras/ Perangkat
lunak)
bertugas
menjaga/memikirkan jangkauan sistem aplikasi
yang
memperhatikan
mungkin
digunakan,
penggunan/pemanfaatan
sistem komputer yang mempengaruhi Informatics and Businnes Institute Darmajaya
199
Yodhi Yuniarte
Jurnal Informatika, Vol. 13 , No.2, Desember 2013
2.
Indeks kinerja sistem
a. Klasifikasi indeks kinerja terbagi menjadu (mengukur
dua
yaitu
indeks
kegunaan
internal
masing-masing
komponen sistem) dan indeks eksternal (mengevalusai secara eksternal terhadap proses sistem agar efisien). b. Indeks internal memanfaatkan orangorang pada level 1 dan level 2. c. Indeks eksternal memakai orang-orang pada level 3 yaitu dilihat dari sisi pengguna akhir yang terlibat langsung (user). Tabel 1. Tabel indeks Kinerja Gambar 5. Skema dari suatu studi evaluasi kinerja 3.2.2 Nilai variabel yang dibutuhkan dalam kegiatan evaluasi kinerja sistem 1.
Karakteristik sistem fisik
Indeks eksternal Turn around time Response time Throughput Capacity Availability Realibility
Indeks Internal CPU Utilization Overlap of activities Faktor multiprogramming Level multiprogramming Paging rate Reaction time
Variabel ini berisi : informasi mengenai konfigurasi sistem perangkat
3.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi
keras
Kinerja Sistem Informasi
dan
perangkat
lunak
(ukuran
memori, jumlah channel dan kapasitas
Analisis Kinerja Sistem adalah suatu
disk, lokasi file sistem, BIOS); Operasi
kegiatan analisis atau studi mendalam
bermacam komponen (CPU, tipe channel,
untuk menilai atau mengukur kinerja
waktu akses disk, dan lain-lain); Kondisi
sebuah sistem. Kegiatan ini erat kaitannya
operating sistem.
dengan Sistem Pengukuran Kinerja atau
Terdiri dari penggambaran beban
Performance Measurement Sistem (PMS).
yang akan dievaluasi (seperti workload
Sesuai dengan istilahnya, maka dalam hal
melalui pendekatan probabilistik).
ini analisis kinerja sistem berfokus pada
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
200
Yodhi Yuniarte
Jurnal Informatika, Vol. 13 , No.2, Desember 2013
upaya untuk peningkatan kualitas dari
menemukan kelemahan dan permasalahan
sebuah sistem informasi.
dalam sistem lama. Sedangkan dalam area
Berkaitan
pengembangan
sistem yang sedang berjalan, pengukuran
informasi, pengukuran kinerja
kinerja ini diharapkan dapat memberikan
sistem dapat ditempatkan sebagai bagian
masukan atau rekomendasi dalam rangka
dari tahapan analisis sistem (Merle P
mengevaluasi
Martin, 1998). Dalam hal ini, hasil
lingkup pengukuran kinerja sistem dapat
pengukuran terhadap kinerja sistem lama
digambarkan dalam diagram pada Gambar
diharapkan
6.
sistem
dengan
akan
dapat
membantu
sistem
tersebut.
Ruang
Abaikan Abaikan Tujuan Tujuan dan dan Sasaran Sasaran
Tidak Toleransi Toleransi Kinerja Kinerja
Analisis Analisis Trend Trend
Masalah Masalah ??
Kinerja Kinerja Sistem Sistem Sekarang Sekarang
Ya Perhatian Perhatian
Gambar 6. Ruang Lingkup Kegiatan Analisis Kinerja sistem Analisis
kinerja
sistem
pada
penggunaan kembali (re-use) kode
dasarnya merupakan rangkaian kegiatan evaluasi
sistem
apakah
terdapat
program lebih tinggi 3.
Tidak ada pemisahan antara fase
permasalahan atau tidak di dalam sistem
desain
yang berjalan berdasarkan pengumpulan
meningkatkan omunikasi antara user
data,
dan developer dari awal hingga akhir
analisis
data,
pelaporan
dan
pengambilan keputusan mengenai semua ukuran kinerja dalam sebuah sistem.
Lebih
mudah
digunakan
4.
Waktu organisasi,
pengembangan, ketangguhan
sehingga
Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi system
dalam
pembangunan system 2.
analisi,
pembangunan system
Keunggulan metode UML adalah 1.
dan
5.
Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di-mapping dengan
level
baik seperti kondisi pada dunia nyata
dan
dan keterkaitan dalam system. Hal ini
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
201
Yodhi Yuniarte
Jurnal Informatika, Vol. 13 , No.2, Desember 2013
memudahkan
dalam
memahami
desain 6.
Memungkinkan
adanya
3.
Tidak menekankan pada kinerja team
4.
Tidak mudah untuk mendefinisikan
perubahan
class dan obyek yang dibutuhkan
dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebenaran software yang
system 5.
9.
obyek
digunakan untuk melakukan analisis
pada
terhadap fungsional site, sementara
pembangunan
system
yang
metode OOAD tidak berbasis pada
Encapsulasi
data
dan
method,
memungkinkan penggunaan kembali
8.
berorientasi
membantu untuk mengurangi resiko
kompleks 7.
Pemrograman
fungsional system 6.
Jenis
manajemen
proyek
yang
pada proyek lain, hal ini akan
tergolong baru, yang berbeda dengan
memperingan
metode
proses
desain,
analisis
dengan
metode
pemrograman dan reduksi harga.
terstruktur. Konsekuensinya adalah
Memungkinkan adanya standarisasi
team developer butuh waktu yang
obyek
memudahkan
lebih lama untuk berpindah ke OOAD
memahami desain dan mengurangi
karena mereka sudah menggunakan
resiko pelaksanaan proyek
SSAD dalam waktu yang lama
yang
akan
Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang
analis
masalah menjadi
untuk
7.
Metodologi pengembangan system
memecah
denga OOAD menggunakan konsep
pecahan-pecahan
re-use. Re-use merupakan salah satu
masalah dan bagian-bagian yang di-
keuntungan
manage
alasan digunakannya OOAD. Namun
secara
terpisah.
Kode
utama
tanpa
yang
menjadi
program dapat dikerjakan bersama-
demikian,
prosedur
yang
sama. Metode ini memungkinkan
emplisit terhadap re-use, akan sangat
pembangunan software dengan cepat,
sulit untuk menerapkan konsep ini
sehingga dapat segera masuk ke
pada skala besar.
pasaran dan kompetitif. System yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara Sedangkan
kekurangan
V. SIMPULAN Metode pengembangan berorientasi
metode
obyek dengan unified modelling language
UML adalah
sangat
1.
System mungkin akan sangat simple
pelaksana sistem dan kecakapan dengan
2.
Lebih focus pada coding
pemakai.
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
menekankan
Diperlukan
kepada
aspek
pemahaman 202
Yodhi Yuniarte
bagaimana
Jurnal Informatika, Vol. 13 , No.2, Desember 2013
kebutuhan
pemakai
dapat
Object
Modelling
(Studi
Kasus
diidentifikasi dengan baik agar kinerja
Verifikasi Data Pada Penerimaan
sistem informasi yang dihasilkan dapat
Siswa Baru)”
direpresentasikan
atas
objek
yang [5]. Laudon, K. and Laudon, J. (2001)
dimaksud.
Essentials of information systems: Organization and technology in the
DAFTAR PUSTAKA
networked enterprise (4th [1]. Muhammad Deddy,
Rizal
Rina
Firdaus,
Kurniawati
Asep
ed.),
Prentice Hall, New Jersey.
Jurnal
Algoritma, “Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Sepeda Motor Honda Menggunakan Metode Object Oriented Analysis Design Dengan Unified Approach (Studi Kasus Pada PT Anugerah Hasta Mulia, Jakarta)”, Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Vol. 10 No. 13 2013 [2]. Rizki Agung Permana, Aristoteles, Widiarti,
“Analisis
Pengembangan
Sistem
dan Informasi
Rapor Online Berbasis Web dan Mobile Pada SMA Negeri 1 Gedong Tatan”, Jurnal komputasi, Desember 2012, Vol 1,
No. 1
[3]. Nyimas Artina, “Penerapan Analisis Kebutuhan Metode Use Case pada Metode Pengembangan Terstruktur” [4]. Lily Puspa Dewi, Yupit Sudianto, “Perancangan
Sistem
Informasi
Dengan Metode Use Case Driven Informatics and Businnes Institute Darmajaya
203