Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 2 Nomor 2, Agustus 2013 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr KINERJA PEGAWAI DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SIDUK KABUPATEN KAYONG UTARA Saprianti Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
E-mail :
[email protected] Abstrak Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisi kinerja pegawai dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Siduk. Judul skripsi ini diangkat berdasarkan permasalahan yang terjadi didalam pelayanan kesehatan yaitu kurang maksimalnya suatu pelayanan kesehatan yang ada yang disebabkan oleh kinerja pegawai yang kurang optimal. Penelitian ini menggunakan penelitian jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah pegawai Puskesmas Siduk yang terlibat dalam pelayanan kesehatan dan masyarakat yang melakukan pelayanan kesehatan. Hasil penelitian ini adalah kinerja pegawai dalam melakukan pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Siduk yang belum optimal. Indikator yang ada dalam indikator kinerja pegawai adalah efektifitas dan efisiensi, otoritas dan tanggung jawab, disiplin dan inisiatif yang harus ditingkatkan untuk meningkatkan kinerja pegawai demi mewujudkan pelayanan yang optimal. Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil penelitian, saran yang diberikan yaitu meningkatkan kinerja pegawai, pegawai yang lebih bertanggung jawab terhadap otoritas yang ada, meningkatkan kedisplinan, dan komunikasi antar pegawai. Kata kunci : Kinerja, pegawai, pelayanan, kesehatan.
Abstract This essay aims to identify and anlyze the employee’s performance in health service in Siduk Community Health Center. The little is health based on issue occur in health service that is lacking of maximum servise caused by employee’s performance which is not optimal. This study uses a descriptive type of research with a qualitative approac. The subject of reseach are employees of Siduk Community Health Center who involed in health service and community who do health service. Resulth of this research in the employee’s performance in excuting health service in Siduk Community Health Center isn’t optimal yet. Indicators that user are effectiveness and efficiency, authority and responsibility, discipline and initiative. Which have to be upgraded to intensity employee’s performance to create the optimal service. Based on the purpose and result of research, the sugestions are intensity Employee’s performance, more responsible employee toward the aunthory, intensity discipline, and communication between employee’s. Keywords : Employee’s, performance, service, health.
Saprianti Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
1
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 2 Nomor 2, Agustus 2013 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
A. PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Penelitian Penyelenggaraan pemerintahan yang lebih desentralisasi
memberikan
dampak/akibat
sehingga terbentuknya daerah-daerah otonom
mengatur dan mengarahkan seluruh kegiatan organisasi pelayanan dalam mencapai tujuan. Salah satu bentuk pelayanan publik yang
yang baru. Dari seluruh daerah-daerah di
dilaksanakan
Indonesia
atau
pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat.
mengembangkan otonomi daerahnya sendiri,
Reformasi dibidang kesehatan dilaksanakan
sesuai dengan fungsi otonom yang ada dalam
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan
fungsi desentralisasi. Pemerintah Kabupaten
menjadikannya lebih efisien, efektif serta dapat
Kayong
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
yang
Utara
sebagai
membentuk
daerah
otonomi
oleh
tertuang
dalam
adalah
memiliki hak, wewenang dan kewajiban untuk
Seperti
mengatur dan mengurus rumah tangganya
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
sendiri sesuai dengan peraturan perundang-
951/Menkes/SK/VI/2000 yaitu bahwa “Tujuan
undangan yang berlaku.
pembangunan
kesehatan
adalah
meningkatkan
kesadaran,
kemauan
Kabupaten/Kota mempunyai wewenang
yang
pemerintah
Keputusan
untuk dan
yang sangat luas, mulai dari pengambilan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
keputusan, anggaran, pengadaan sarana dan
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
prasarana kesehatan dan sebagainya yang
optimal”.
berkenaan dengan desentralisasi kesehatan. Secara
nasional
tentunya
keberhasilan
Pelayanan puskesmas
kesehatan
adalah
yang
pelayanan
diberikan kesehatan
pelaksanaan desentralisasi kesehatan sangat
menyeluruh yang meliputi pelayanan: kuratif
tergantung
(pengobatan), preventif (upaya pencegahan),
pada
kesiapan
sumber
daya
manusia, kesiapan organisasi dan keuangan
promotif
(DAU
dukungan
rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan
pelaksanaan kebijakan bidang kesehatan baik
tersebut ditujukan kepada semua penduduk,
program fisik maupun program non fisik.
tidak membedaan jenis kelamin dan golongan
dan
Pelayanan
APBD)
publik
sebagai
juga
merupakan
(peningkatan
kesehatan),
dan
umur, sejak pembuahan dalam kandungan
tanggungjawab pemerintah dan dilaksanakan
sampai tutup usia.
oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di
pelayanan
kesehatan
Daerah, dan dilingkungan Badan Usaha Milik
dibutuhkan
pembiayaaan
Negara. Pelayanan publik berbentuk pelayanan
cukup
barang publik maupun pelayanan jasa. Dewasa
masyarakat
ini Masyarakat semakin dalam memberikan
berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat
kritik bagi pelayanan publik. Oleh sebab itu
akan pelayanan kesehatan dengan mendirikan
substansi administrasi sangat berperan dalam
Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan Masyarakat
guna
Dalam pelaksanaan bagi
kesehatan
memenuhi tersebut.
masyarakat
hak
yang
mendasar
Pemerintah
telah
(PUSKESMAS) di seluruh wilayah Indonesia.
Saprianti Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
2
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 2 Nomor 2, Agustus 2013 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
sehingga
kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung
peningkatan kinerja pelayanan.
jawab
menyelenggarakan
pembangunan
dapat
menjadi
masukan
untuk
Berdasarkan pra penelitian yang dilakukan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
oleh
Puskesmas
Pusat
masyarakat setempat, peneliti menemukan
berwawasan
permasalahan-permasalahan lain dimana masih
berfungsi
penggerak
sebagai;
pembangunan
(1)
peneliti
kesehatan, (2) Pusat pemberdayaan keluarga
banyak
dan masyarakat, (3)Pusat pelayanan kesehatan
kualitas/mutu
strata pertama.
pelayanan
yang
masyarakat
dilakukan
kurang
kinerja yang
dengan
puas
dengan
pegawai
dalam
diberikan.
Masyarakat
Namun, sampai saat ini usaha pemerintah
sekarang lebih pandai menilai yang mana
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan
mutu/kualitas kinerja pegawai yang baik dan
kesehatan masih belum dapat memenuhi
bagus dengan yang kurang baik dan kurang
harapan
anggota
bagus. Hal tersebut dapat dibuktikan, masih
masyarakat yang mengeluh dan merasa tidak
banyak masyarakat yang cenderung lebih
puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
banyak memilih berobat di Klinik Asri yaitu
Puskesmas milik pemerintah ini baik itu dari
salah satu klinik swasta yang ada disekitar
segi pemeriksaan yang kurang diperhatikan
siduk. Masyarakat yang berobat di Klinik Asri
oleh petugas kesehatan, lama waktu pelayanan,
tidak hanya berasal dari Siduk saja, tetapi juga
keterampilan petugas, sarana/fasilitas, serta
dari
waktu tunggu untuk mendapatkan pelayanan.
harinya klinik tersebut ramai dikunjungi calon
masyarakat.
Pusat
Banyak
Dalam setiap
Masyarakat
pasien, masyarakat rela untuk mengantri lebih
(PUSKESMAS) sebagai salah satu sarana
awal untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
kesehatan
Kesehatan
Kabupaten Ketapang.
yang
memberikan
pelayanan
Berdasarkan
data
yang
diperoleh
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran
dilapangan, jumlah kunjungan pasien di Klinik
yang sangat strategis dalam mempercepat
Asri
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Sedangkan kunjungan pasien di Puskesmas
Oleh karena itu Puskesmas dituntut untuk
Siduk pada tahun 2012 adalah 1.984 orang.
memberikan pelayanan yang bermutu yang
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
memuaskan bagi pasiennya sesuai dengan
jumlah kunjunga di Klinik Asri lebih banyak
standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau
dibandingkan di Puskesmas Siduk. Banyak
seluruh lapisan masyarakatnya.
dari pasien yang memiliih berobat di Klinik
tahun
2012
adalah
4.892
pasien.
dalam
Asri walaupun bayar dibandingkan berobat ke
pelayanan akan membangun citra buruk pada
Puskesmas Siduk yang tidak dipungut biaya.
Puskesmas.
Dikarenakan
Rendahnya
kinerja
Dalam
pegawai
mengetahui
kinerja
masyarakat
merasakan
pegawai dalam Puskesmas dalam pelayanan
kualitas/mutu kinerja dari para pegawai dalam
dari para pasien melalui umpan balik yang
memberikan pelayanan kesehatan di Klinik
diberikan pasien kepada Puskesmas tersebut
Asri lebih baik dari pada Puskesmas Siduk. Berdasarkan semua fenomena-fenomena yang
Saprianti Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
3
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 2 Nomor 2, Agustus 2013 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr terjadi pegawai
mengindikasikan dalam
bahwa
pelayanan
kinerja
kesehatan
di
Puskesmas Siduk belum efektif. Puskesmas
Siduk
adalah
pegawai dalam pelayanan kesehatan pada Puskesmas Siduk masih belum sesuai dengan keinginan masyarakat yang ditunjunkan pada
salah
satu
fenomena-fenomena yang telah dipaparkan
Puskesmas pemerintah di Kabupaten Kayong
sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik
Utara. Oleh karena itu, untuk mecapai derajat
untuk melakukan penelitian dengan memilih
kesehatan yang optimal yang memuaskan bagi
judul “Kinerja Pegawai Dalam Pelayanan
pasien melalui upaya pelayanan kesehatan
Kesehatan di Puskemas Siduk Kabupaten
perlu adanya kinerja pegawai yang baik dalam
Kayong Utara”.
memberikan pelayanan yang optimal. Kinerja bagaimana kinerja pegawai dalam pelayanan 2.
Rumusan Permasalahan Rumusan
masalah
kesehatan di Puskesmas Siduk Kabupaten ini
dirumuskan
Kayong Utara ?
permasalahan yang ingin diteliti adalah 3.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini, adalah untuk mengetahui dan menganalisis kinerja
4.
Manfaat Penelitian
pegawai dalam
pelayanan kesehatan di
Puskesmas Siduk Kabupaten Kayong Utara. dalam pelayanan kesehatan yang baik. Dan
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat
manfaat teoritis hasil penelitian ini diharapkan
memberikan kontribusi yang lebih bermanfaat
dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan,
secara
khususnya
teoritis
maupun
praktis.
Dalam
ilmu
pemerintahan.
Dalam
penelitian ini manfaat praktis adalah dalam
penelitian ini juga bertujuan untuk mengali
penelitian ini diharapkan dapat memberikan
berbagai penelitian lain untuk lebih mendalam
berbagai masukkan bagi pemerintah daerah,
dan
khususnya pemerintah Kabupaten Kayong
khususnya berakaitan dengan kinerja pegawai
Utara dalam upaya penerapan kinerja pegawai
dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas.
meyeluruh
terhadap
permasalahan
B. KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI 1.
Kerangka Teori Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
dua segi yaitu kinerja organisasi dan kinerja
(Dikbud,1995:503) kinerja adalah sesuatu
pegawai (individu). Dalam kinerja pegawai
yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan,
adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu
kemampuan kerja (tentang peralatan). Dengan
organisasi,
demikian, kinerja berdasarkan etimologis dan
adalah totalisasi hasil kerja yang dicapai suatu
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja
organisasi. Dalam penelitian ini, yang akan
adalah sebagai tingkat pretasi atau hasil yang
dibahas oleh penulis adalah kinerja pegawai
sedangkan
kinerja
organisasi
dicapai. Dalam pengertian kinerja terdapat
Saprianti Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
4
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 2 Nomor 2, Agustus 2013 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Siduk Kabupaten Kayong Utara.
Menurut
Robbins
(1996),
kinerja
merupakan wujud kerja yang dihasilkan oleh
Menurut Sinambela, kinerja pegawai
seseorang. Kinerja digunakan sebagai dasar
sebagai dalam melakukan sesuatu dengan
penilaian atau evaluasi dan sistem yang
keahlian pegawai dalam melakukan sesuatu
merupakan
dengan
mempengaruhi
keahlian
tertentu.
Kemudian
kekuatan perilaku
penting
untuk
pegawai.
Dalam
dikemukan oleh Stephen Robbins bahwa
indikator kinerja peagawi tersebut bertujuan
kinerja adalah evaluasi terhadap pekerjaan
untuk memberikan motvasi pada para pegawai
yang dilakukan bahwa pegawai dibandingkan
dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya
memamtuhi perilaku yang telah ditetapkan
(Pasolong,2010: 176).
sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil
Dalam
Bernardin
dan
Russel
(1993:379), kinerja lebih ditekankan pada
yang
diinginkan
(Edy
Sutrisno,2010:180). Dalam
uraian
tersebut, para ahli
catatan tentang outcome atau hasil akhir yang
mengungkapkan berbagai pengertian tentang
diperoleh
kinerja. Kinerja yang dibagi dua segi yaitu
setelah
suatu
pekerjaan
atau
aktivitas dijalankan selam kurun waktu
kinerja
tertentu
2004:192).
Kinerja yang diartikan sebagai suatu hasil
Dengan hal tersebut, kinerja hanya mengacu
yang dicapai akhir yang dicapai setelah
pada serangkaian hasil yang diperoleh seorang
melakukan suatu pekerjaan dalam kurun
pegawai selama periode tertentu dan tidak
waktu tertentu. Dalam pengertian tersebut,
termasuk karakteristik pribadi pegawai yang
penulis beranggapan bahwa teori kinerja dapat
dinilai. Sehingga menekankan pada outcome
digunakan dalam Kinerja Pegawai Dalam
yang dihasilkan dalan suatu fungsi atau
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Siduk
aktivitas dalam waktu tertentu, namun secara
Kabupaten Kayong Utara.
(Yeremias
T.Keban,
umum suatu kinerja sering diartikan sebagai
organisasi
Menurut
dan kinerja
Prawirosentono
pegawai.
(1999),
mengungkapkan terdapat berbagai indikator
tingkat pencapaian hasil. Irianto (2001) mengungkapkan bahwa
yang dijadikan pedoman dalam menilai
kinerja pegawai adalah presasi yang diperoleh
kinerja pegawai dalam birokrasi publik adalah
seseorang dalam melakukan tugas. Dalam
(Sutrisno, 2010:176) : (a)Efektivitas dan
keberhasialn suatu organisasi pemerintah
Efisien, yaitu dalam mengukur suatu kinerja
melakukan
oleh
pegawai, diperlukan ukuran baik buruknya
bagaimana kinerja dari para pegawai yang
kinerja yang diukur oleh tingkat efektif dan
bersangkutan. Oleh karena itu, setiap unit
efisien. Masalahnya adalah bagaimana proses
kerja
dinilai
terjadinya efisiensi dan efektivitas dalam
kinerjanya, agar kinerja sumber daya manusia
suatu kinerja. Dikatakan efektif apabila
yang terdapat dalam organiisasi dapat dinilai
mencapai tujuan, dan dikatakan efisien hal
secara objektif (Sutrisno, 2010:171).
yang dilakukan mencapai tujuan, terlepas dari
pelayanan
dalam
organisasi
ditentukan
harus
Saprianti Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
5
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 2 Nomor 2, Agustus 2013 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr efektif atau tidaknya tujuan tersebut. Dapat
dan
diartikan bahwa
mengambil resiko atas keputusan yang telah
efektivitas dari
kinerja
tepat
pada
waktunya
pegawai dapat diartikan bila tujuan dari
diambil
organisasi
dilakukan.Menurut
bisa
dicapai
sesuai
dengan
atau
serta
berani
tindakan
yang
B.
Siswanto
kebutuhan yang direncanakan. Sedangkan
Sastrohadiwiryo
efisien berkatan dengan jumlah pengorbanan
bahwa tanggung jawab adalah kesanggupan
yang dikeluarkan dalam mencapai tujuan
seorang tenaga kerja dalam meyelesaikan
organisasi. Menurut Kumorotomo (1996),
tugas
mengungkapakan
adalah
kepadaya dengan sebaik-baiknya dan tepat
tentang
waktu, serta berani memikil resiko atas
keberhasilan organisisi pelayanan publik,
keputusan yang diambilnya atau tindakan
sedangkan efektivitas adalah apakah tujuan
yang dilakukannya. (c) Disiplin yaitu Disiplin
dari organisasi tersebut telah dicapai? Hal
menunjukan satu kondisi atau sikap hormat
tersebut berhubungna kuat dengan rasionalitas
yang ada didalam diri pegawai terhadap
teknis, nilai, misi tujuan dari organisasi dalam
peraturan dan ketetapan dalam organisasi.
pembentukan
(Pasolong,
Displin meliputi ketaatan dan hormat terhadap
2007:180).Menurut Selim dan Woodward
perbagai ketetapan yang ada dalam organisasi.
dalam
mengatakan
Apabila berbagai ketetapan dan peraturan
bahwa efisien adalah yang menunjukan
yang ada sering dilanggar, maka pegawai
perbandinhan hasil yang telah dicapai dengan
tersebut bisa dikatakan memiliki disiplin yang
penegluaran, dan efektivitas yang menunjukan
buruk. Disiplin juga berkaitan erat tentang
perbandingan hasilnyang seharusnya dengan
sanksi yang dapat dijatuhkan kepada pihak-
hasil yang telah dicapai. (b) Otoritas dan
pihak
Tanggung Jawab, yaiutu Didalam suatu
ketetapan yang ada. Kinerja dalam organisasi
organisasi birokrasi pemerintahan terdapat
dapat
berbagai wewenang dan tanggung jawab yang
ditingkatkan. Menurut Suradinata (1996:150),
didelegasikan dengan baik, tanpa terjadi
disiplin pada dasarnya mencakup pelajaran,
tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
patuh,
Dalam setiap pegawai yang ada dalam
ketentuan/peraturan/norma
birorkasi pemerintahan terdapat apa yang
Dalam hubungannya dengan displin kerja
menjadi hak dan tanggung jawab dalam
disiplin merupakan unsur pengikat, unsur
rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam
integrasi kerja dan merupakan unsur yang
kejelasan wewenang dan tanggung jawab
dapat meninkatkan motivasi kerja atau dapat
tersebut, akan mendukung dalam kinerja
sebaliknya. Dengan mengunakan pengertian
pegawai. Menurut Murlis : 2006 mengatakan
tersebut maka disiplin merupakan faktor
bahwa tanggung jawab adalah kesanggupan
pengika kerja, yaitu merupakan kekuatan yang
seorang dalam meyelesaikan pekerjaan yang
dapat memaksa tenaga kerja atau pegawai
diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya
untuk mematuhi peraturan serta prosuder
meyangkut
bahwa
efisiensi
pertimbangan
tujuan
Nasucha
tersebut
(2004:108),
Saprianti Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
dan
pekerjaan
yang
dicapai
taat,
(2005:235),
melanggar
apabila
kesetian,
mengatakan
yang
diserahkan
peraturan
kinerja
dan
pegawai
hormat
kepada
yang
berlaku.
6
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 2 Nomor 2, Agustus 2013 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr kerja
yang
tealh
disepekati
dan
telah
masalah yang akan diteliti, maka peneliti
ditentukan oleh lembaga yang berwenang atau
melakukan
pejabat yang berwenang dengan berpegang
menyeluruh, melakukan deskrpsi terhadap
pada peraturan yang telah diharapkan tujuan
semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan ”
organisasi dapa tercapai. (d) Inisiatif, yaitu
(Sugiyono,2010:230). Sementara itu dalam
Inisiatif dalah berbagai hal yang berkaitan
Tohardi (2012:20) penelitian deskrptif yaitu
dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk
penelitian
ide
mengambarkan
untuk
merencanakan
sesuatu
yang
penjelajahan
yang
umum,
bertujuan
situasi
dan
untuk
tertentu,
sikap,
berkaitan denagn tujuan yang telah ditetapkan.
perilaku, pandangan dan fenomena, proses
Dalam organisai pelayanan publik merupakan
yang berlangsung dalam masyarakat, peneliti
daya tanggap negara atau pemerintahan akan
berusaha
kebutuhan
mengembangkan konsep, model namun tidak
masyarakat
yang
mendesak.
Karena hal tersebut, kriteria dari organisasi secara
keseluruhan
mengumpulkan
fakta
untuk
bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis.
harus
Dengan pendekatan deskriptif ini, peneliti
transparan
ingin mengidentifikasi dan mendeskripsikan
demi memenuhi kriteria daya tanggap. Dari
hal-hal yang berkaitan Kinerja Pegawai
berbagai
Dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
dipertanggungjawabkan
indikator
secara
yang
ada,
peneliti
mengunakan indikator Prawirosentono (1999)
Siduk Kabupaten Kayong Utara.
sebagai pisau analisis dalam penelitian ini.
Tempat penelitian adalah lokasi dimana
Dalam Prawirsentono (1990) mengungkapkan
peneliti melakukan penelitian. Penelitian ini
bahwa indikator dalam kinerja pegawai dibagi
dilakukan di Puskesmas Siduk Kabupaten
menjadi 4 (empat) yaitu efektivitas dan
Kayong Utara.Adapun waktu peneliti dalam
efisiensi, otoritas dan tanggung jawab, displin
melaksanakan penelitian ini adalah dimulai
dan inisiatif.
dari 19 Januari 2013 yakni sejak diajukannya judul penelitian kepada pihak pengelola dan
2.
kemudian akan berakhir saat data di lapangan
Metode Penelitian Dalam
penelitian
ini,
peneliti
mengunakan metode deskriptif kualitatif. Dalam
Moleong
(2011:16)
penelitian
sudah tidak terdapat penyimpangan dan tidak ditemukannya permasalahan yang baru lagi. Salah satu ciri utama penelitian kualitatif
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
adalah
untuk memahami fenomena tentang apa yang
keseluruhan
dialami oleh subjek penelitian misalnya
dalam pengumpulan data, bahkanpeneliti itu
perilaku, persepsim motivasi, tindakan dan
sendirilah instrumennya ( Moleong , 2006 :
lain-lain, secara holistik dengan konteks
241). Peneliti sebagai human instrument yang
khusus
berfungsi
yang
alamiah
dan
dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Metode deskriptif kualitatif adalah tahap yang dilakukan oleh peneliti belum membawa
Saprianti Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
manusia proses
sangat
berperandalam
penelitian,
menetapkan
fokus
termasuk
penelitian,
memiliki informan sebagai sumber data, melakukan
pengumpulan
data,
menilai
kualitas data, analisis data, menafsirkan data
7
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 2 Nomor 2, Agustus 2013 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr dan membuat kesimpulan atas temuannya
Huberman,
(Sugiyono, 2011:222). Adapun alat bantu
aktivitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dilakukan secara interaktif dan berlangsung
tape recorder, pedoman wawancara dan alat
secara terus menerus sampai tuntas sehingga
pencatatan yang berhubungan dengan masalah
tersebut
penelitian.
2010:246) yang antara lain Reduksi Data,
Selanjutnyateknik analisis data Menurut
yang dalam
mengemukakan analisis
data
bahwa kualitatif
menjadi data jenuh (Sugiyono,
Pengajian Data dan Penarikan Kesimpulan
Bogdan, analisis data adalah proses mencari
atau Verifikasi.
dan meyusun data secara sistematis data yang
Teknik
keabsahan
suatu
data
dalam
diperoleh dari wawancara, catatan lapangan,
kualitatif dapat dilihat dari tingkat validitas
dan
dapat
dan reliabilitas data untuk menghasilkan
dipahami dan temuan dapat diinformasikan
kredibelitas data. Dalam penelitian ini peneliti
kepada orang lain (Sugiyono, 2010:244).
menggunakan
Dalam pengertian tersebut dapat ditarik
triangulasi adalah teknik pengumpulan data
kesimpulan
bahwa analisis data dapat
yang bersifat mengabungkan dari berbagai
diperoleh untuk mengetahui tentang kinerja
teknik pengumpulan data yang telah ada
pelayanan kesehatan, untuk mendapatkan
(Sugiyono, 2010:241). Dengan mengunakan
berbagai fakta dan temuan dari penelitian
teknik
tersebut.Adapun
ini
mengumpulkan data dan menguji kredibilitas
dilakukan dengan proses analisis yaitu dengan
data yaitu mengecek kredibilitas data dengan
analisis data selama dilapangan dan analisis
berbagai
data setelah dikumpulkan. Analisi data dalam
berbagai sumber. Dalam teknik triangulasi
penelitian
data ini peneliti bisa memperoleh data untuk
bahan-bahan
lain
dalam
kualitatif
sehingga
penelitian
dilakukan
saat
teknik
triangulasi.Teknik
triangulasi
teknik
maka
pengumpulan
Kinerja
peneliti
data
Pegawai
dan
pengumpulan data berlangsung, dan setelah
mengetahui
Dalam
selesai pengumpulan data dalam periode
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Siduk.
tertentu. Hal tersebut sesuai dengan Miles dan
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.
yang berkaitan dengan wewenang dan
Kinerja Pegawai Dalam Pelayanan Kesehatan
tanggung jawab dari setiap pegawai.
di Puskesmas Siduk
Indikator
a. Dapat diartikan bahwa efektivitas dari
efektifitas
dalam
pelayanan
kesehatan yang ada di Puskesmas sudah
kinerja pegawai dapat diartikan bila tujuan
tercapai,
dari organisasi bisa dicapai sesuai dengan
kendala seperti keterbatasan saran dan
kebutuhan yang direncanakan. Sedangkan
prasarana
efisiensi
jumlah
pelayanan kesehatan. Sedangkan, dalam
pengorbanan yang dikeluarkan dalam
efisiensi dalam kinerja pegawai dari suatu
mencapai tujuan organisasi. Agar suatu
indikator kinerja pegawai, dapat diartikan
tujuan tercapai, diperlukan berbagai hal
sebagai
berkatan
dengan
Saprianti Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
walaupun
yang
terdapat
berbagai
mendukung
keberhasilan
suatu
dalam
organisasi
8
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 2 Nomor 2, Agustus 2013 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr dalam melakukan pelayanan publik. Hal
sendiri harus taat dan patuh peraturan yang
tersebut
telah berlaku didalam organisasi tersebut.
yang
belum
sesuai
dengan
pengertian yang ada. Pelayanan kesehatan
Dalam
yang dilakukan oleh pegawai dirasakan
Puskesmas Siduk yaitu para pegawai tidak
kurang optimal. Kendala-kendala tersebut
masuk kantor sesuai dengan ketentuan
kurangnya tenaga medis yang ada dalam
yang
di
disebabkan oleh jarak tempat tinggal dan
Puskesmas
Siduk,
sehingga
permasalahan
telah
pegawai
ditetapkan,
hal
di
tersebut
mengakibatkan para pasien beralih ke
tempat kerjaan
Klinik
tersebutlah yang menjadi penghambat
Swasta.
Kendala
lain
adalah
pencapaian target yang ada dalam visi dan
dalam
misi tidak sesuai dengan waktu yang telah
dikarenakan
ditentukan yang berakibat dari kurangnya
menunggu para
tenaga medis yang ada. Sehingga hal
melakukan pelayanan kesehatan.
tesebut menghambat indikator efisiensi
proes
mereka yang jauh. Hal
pelayanan para
kesehatan,
masyarakat tenaga
medis
harus untuk
d. Faktor inisatif yang dimiliki oleh pegawai
pegawai dalam pelayanan kesehatan.
yang ada dalam puskesmas sudah cukup
b. Indikator otoritas dan tanggung jawab,
baik, walaupun kadang ada terdapat
suatu tanggung jawab dan otoritas sudah
komunikasi yang kurang baik antara para
bisa dimiliki oleh setiap pegawai yang ada.
pegawai
Dalam mewujudkan tingkat otoritas dan
tanggap tersebut kerang berjalan dengan
tanggung
kurang
lancar. Serta hal lain yang menjadi faktor
mendapatkan respon dari masyarakat,
lain yang menjadi penghambat adalah
dikarena para masyarakat didaerah binaan
kesadaran para pegawai itu sendiri dalam
tersebut masih banyak belum percaya pada
melakukan
pengobatan medis, tetapi mereka masih
pasiennya.
banyak
jawab
percaya
tersebut
pada
yang
berakibat
tindakan
suatu
terhadap
daya
para
pengobatan
alternatif. Kendala lain yang ada didalam suatu otoritas adalah para pegawai masih kurang memahami akan suatu tugas dan
2.
Keterbatasan Studi Selama
melakukan penelitian tentang
tupoksi yang ada oleh para pegawai,
Kinera Pegawai dalam pelayanan Kesehatan
sehingga terjadi tumpang tindih dalam
di Puskesmas Siduk di Kabupaten Kayong
pelaksanaan tugas. Dari hal-hal tersebutlah
Utara., peneliti terdapat berbagi kendala-
yang mengakibat para pegawai dalam
kendala yang menghambat. Kendala yang
pencapaian tanggung jawab dan otoritas
dietemukan peneliti ada yang dapat diatasi
dalam pecapaian target tersebut sangat
oleh
sulit dicapai sesuai dengan target yang
penelitian dan setelah berkonsultasi dengan
telah ditetapkan.
dosen, dan ada pula yang tidak dapat diatasi
c. Indikator
disiplin
yang
peneliti
setelah
dilakukan
suatu
berhubungan
oleh peneliti yang mana hal tersebut pada
dengan sikap yang diambil para individu
akhirnya menjadi keterbatasan penelitian.
Saprianti Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
9
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 2 Nomor 2, Agustus 2013 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr Adapun
keterbatasan-keterbatasan
dalam
penelitian ini adalah : (a) Peneliti menyadari
Buku profil Puskesmas Siduk Kabupaten Kayong Uatra. 2012. Sukadana : Puskesmas Siduk.
bahwa terdapat keterbatas dari paradigma, model penelitian dan keterbatasan suatu tema atau topik penelitian, keterbatasan dalam melakukan wawancara, teknik pengumpulan data dan analisi data yang tidak disadari lebih peneliti, (b) Sebagai pihak narasumber ialah para tenaga medis yang melakukan pelayanan kesehatan yang memiliki kesibukan tersendiri, sehingga waktu untuk wawancara tidak maksimal dan hasil yang adapun kurang maksimal, (c) Sulitnya mencari indikator kinerja pegawai yang cocok untuk dijadikan suatu indikator dalam pengukuran suatu kinerja pegawai, (d)Waktu peneliti yang sangat
tebatas,
dikarenakan
izin
yang
diberikan oleh pihak pengasuh dan pengelola untuk melakukan penelitian dilapangan sangat singkat yakni hanya 14 (empat belas) hari, (d) Keterbatasan
ruang gerak peneliti, dimana
peneliti tinggal diasrama sehingga sulit untuk
Apresiasi Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaranaparatur pemerintah di lingkunganPuskesmas Siduk Kabupaten
Kayong
Utarayang
Kabupaten Kayong Utara Dalam Angka 2012. 2012. Kayong Utara : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kayong Utara. Mardiasmo. 2004. Memperkokoh Otonomi Daerah, Kebijakan, Evaluasi dan Saran. Yogyakarta : UII Press Yogyakarta. Melelong, Lexy J. 2012. Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Pasolong, Harbani. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta. Profil Puskesmas Siduk Kayong Utara Tahun 2012.
Kabupaten
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).Bandung : Alfabeta. ________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif . Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Surjadi. 2009. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung : Refika Aditama.
keluar dan mencari literatur. 3.
Keban, Yeremias T. 2004. Enam Dimensi Strategi Admnistrasi Publik Konsep, Teori dan Isu. Yogyakarta : Gava Media.
Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta : Kencana Prenade Media Group. Tohardi. 2011. Pedoman Penulisan Skripso Program Studu Ilmu Pemerintahan. Pontianak : Prodi IP.
telah
mengizinkan penelitiuntukmelakukanpenelitian di tempat tersebut dankemudiantelahbanyak memberikan bantuan kepada peneliti sehinggapenelitian ini dapat terselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA Buku : Afifuddin, Beni Ahmad Saebani. 2009. Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Pustaka Setia.
Saprianti Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
Dokumen resmi : Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 951/Menkes/SK/VI/2000 Tentang Tujuan Pembangunan Kesehatan. Artikel dalam website : Wikipedia. 2012. Pengertian dan Pelayanan Puskesmas. Melalui http://id.wikipedia.org/wiki/Pusat_Kesehatan_ Masyarakat [19/2/2013] Makalah :
10
Governance, Jurnal S1 Ilmu Pemerintahan Volume 2 Nomor 2, Agustus 2013 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr Isaura, Vanella. 2011. “Faktor-Faktor Yang Brhubungan Dengan Kinerja Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Tarusan Kecamatan Koto XI Tarusan KabupatenPesisir Selatan, Melalui http://repository.unand.ac.id/17532/1/FAKTO R.pdf [20/1/2013]
Saprianti Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
Baskoro, Pramudika Rendi. 2012. Kualitas Pelayanan Prima Di Puskesmas Medokan Ayu Surabaya, Melalui http://eprints.upnjatim.ac.id/3479/1/file1.pdf [20/1/2013]
11
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNTVERSITAS TA}IJUNGPURA FAKULTAS ILMU SOSIAL DA}.I ILMU POLITIK
PENGELOLA JURNAL MAHASISWA Jalan
A Ymi Pontianalq Kotak Pos 78124
Homepage : http:/ljurnahnatmsiswa.fisip.untan.ac.id Email : iurnalmhs@fi sip.untan.ac.id
LEMBAR PERI\IYATAAI\I PERSETUJUAI\I TINGGAH/PIIBLIKASI KARYA ILMIAII UNTTTK JTIRNAL ELEKIRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas akademika Universitas Tar{ungpura, yang bertandatangan di bawah ini, saya:
NamaLengkap
: SAPRIANTI
lulus Fakultas / Jurusan
2M200902712013
NIM / Periode
Email
addresJ[IP
: FISIP
/ ILNILI ADMIMSTRASI
:
[email protected] I 08534@75229
demi pengembangan ilmu pengetahuan dan me,menuhi syarat administrasi kelulusan mahasiswa (Sl), menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa Ilmu Adminishasi pada Progrart Studi Ilmu Pemerintatran Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpurq Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exlusive Royalti-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
KINER.IA PEGAWAI DALAM PELAYANAI\I KESEHATAI\T DI PUSKESMAS SIDTIK KABT}PATEN KAYONG UTARA beserta perangkat yang diperlukan
(bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini,
Pengelola Jurnal berhak menyimpan, mengalih-media/formatkan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistibusikannyq dan menampilkan/mempublikasikannya di internet atau media lain :
l-1 F
fulltext content artikel sesuai dengan standar penulisan jurnal yang berlaku.
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, anpa melibatkan pihak pengelola jurnal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya saya ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Ltu1
Dibuat di
: Pontianak
Pada Tanggal
: 5 Februari 2014
LT
(SAPRIANTD 141986031001