KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK
CHRISNA OCVATIKA (122150113) RINI THERESIA (122150112)
Menetukan Sistem Periodik Sifat-Sifat Periodik Unsur Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periodik, atau dari atas ke bawah dalam satu golongan. Sifat-sifat periodik meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, titik cair dan titik didih (Purba, 2006). 1. Jari-jari Atom Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit electron terluar. Hubungan jari-jari atom dengan system periodik: a) Dari atas ke bawah dalam satu golongan, jari-jari atom semakin besar. b) Dari kiri ke kanan dalam satu periode, jari-jari atom semakin kecil.
2. Energi Ionisasi Energi inosasi adalah besarnya energy yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas sehingga terbentuk ion berwujud gas dengam muatan +1 ( Purba,2006 ). Hubungan Energi Ionisasi dengan nomor atom adalah : a) Dalam satu golongan dari atas ke bawah , energy ionisasi semakin kecil. Alasanya adalah menurut ahli kimia yaitu Purba 2006 bahwa, Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah besar,sehingga gaya tarik inti terhadap electron terluar semakin melemah. Oleh karena itu energy ionisasi berkurang. b) Dalam satu periodik dari kiri ke kanan energy ionisasi semakin bertambah. Alasanya adalah menurut Purba 2006 bahwa, dalam satu periode,ketika membahas jari-jari atom gaya tarik inti bertambah. Oleh karena itu energy ionisasi juga bertambah.
3. Afinitas Elektron Afinitas elektron adalah energy yang menyertai penambahan 1 elektron pada satu atom netral dalam wujud gas membentuk ion bermuatan 1. Hubungan afinitas electron dengan nomor atom adalah : a) Dalam satu golongan dari atas kebawah, afinitas electron cenderung berkurang. b) Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas electron cenderung bertambah. Kecuali pada alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama mempunyai afinitas electron bertanda negative. Afinitas terbesar dimiliki oleh halogen.
4. Keelektronegatifan Keelektronegatifan juga berkaitan dengan pembentukan ion positif dan ion negative. Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang menggambarkan kecenderungan relative suatu unsur menarik elekron ke pihaknya dalam suatu ikatan kimia. Hubungan Keelektronegatifan dengan nomor atom adalah : a) Dalam satu golongan dari atas kebawah, Keelektronegatifan cenderung berkurang. b) Dalam satu periode dari kiri ke kanan, Keelektronegatifan cenderung bertambah.
5. Sifat Logam dan non Logam Sifat logam dikaitankan dengan keelektropositifan yaitu kecenderungan atom melepaskan electron membentuk ion positif. Sedangkan non logam berkaitan dengan kelektronegatifan yaitu kecendurungan atom menarik electron. Maka sifat logam dan non logam dalam system periodic unsur adalah sebagai berikut: a) Dari kiri ke kanan dalam satu periode , sifat logam berkurang sedangkan sifat non logam bertambah. b) Dari atas ke bawah dalam suatu golongan sifat logam bertambah, sedangkan sifat nonlogam berkurang. Tetapi paling bersifat non logam adalah golongan VII A bukan golongan VIII A. Unsur yang terletak pada bagian tengah yaitu unsur yang terletak disekitar daerah perbatasan antara logam dan non logam mempunyai sifat logam sekaligus sifat non logam disebut unsur metalloid.
6. Kereaktifan Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungan melepas dan menarik elektron. Jadi Unsur logam yang paling reaktifan adalah golongan IA (logam alkali) sedangkan nonlogam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri kekanan dalam suatu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertamabh hingga golongan VIIA. Golongan VIIIA tidak reaktif (Purba,2006). Kesimpulanya : a) Dalam suatu golongan logam yang paling reaktif yang paling bawah b) Dalam suatu golongan non logam paling reaktif yang paling atas.
Sifat-sifat senyawa 1. Oksigen
Dalam kondisi standar oksigen membentuk gas yang terdiri dari molekul-molekul yang terdiri dari dua atom oksigen (O2). Ini disebut gas diatomik. Dalam bentuk ini oksigen tidak berwarna, tidak berbau, gas tawar. Oksigen juga ada sebagai ozon alotrop (O3). Ozon ada di daerah atas atmosfer bumi membentuk lapisan ozon yang membantu melindungi kita dari sinar berbahaya dari matahari. Oksigen adalah unsur yang sangat reaktif dalam keadaan murni dan dapat membuat senyawa dari berbagai elemen lainnya. Oksigen mudah larut dalam air. Simbol: O Nomor atom: 8 Berat atom: 15,999 Klasifikasi: Gas dan bukan logam Fase pada Suhu Kamar: Gas Berat jenis: 1,429 g / L Titik leleh: -218,79 ° C, -361,82 ° F Titik didih: -182,95 ° C, -297,31 ° F
2. Besi
Dalam bentuk murni besi cukup lembut, logam berwarna keabuabuan. Besi sangat reaktif dan mudah akan menimbulkan korosi atau karat. Ha Besi mudah dibentuk dan konduktor yang layak untuk listrik dan panas. Besi adalah unsur alami yang paling magnetik dari unsur-unsur lain. Unsur alami magnetik lainnya termasuk kobalt dan nikel. Besi signifikan menjadi keras ketika dipadukan dengan unsurunsur lain seperti karbon. Besi dapat ditemukan dalam empat bentuk allotropik. Bentuk yang paling stabil dari besi pada suhu normal adalah besi alpha yang umumnya dikenal sebagai ferit. Simbol: Fe Nomor atom: 26 Berat atom: 55,845 Klasifikasi: Logam Transisi Fase pada Suhu Kamar: Padat Berat jenis: 7,874 gram per cm3 Titik leleh: 1538 ° C, 2800 ° F Titik didih: 2862 ° C, 5182 ° F
3. Nikel
Dalam kondisi standar nikel adalah logam berwarna putih keperakan yang cukup keras, tapi mudah dibentuk. Nikel adalah salah satu dari beberapa elemen yang magnetik pada suhu kamar. Nikel bisa dipoles untuk mengkilap dan tahan korosi. Ini juga merupakan konduktor listrik dan panas yang layak. Simbol: Ni Nomor atom: 28 Berat atom: 58,6934 Klasifikasi: Logam Transisi Fase pada Suhu Kamar: Padat Berat jenis: 8,9 gram per cm3 Titik leleh: 1455 ° C, 2651 ° F Titik didih: 2913 ° C, 5275 ° F
4. Kalium
Dalam kondisi standar kalium adalah logam lembut berwarna perak-putih. Kalium sangat lembut yang dapat dengan mudah dipotong dengan pisau. Ketika logam tersebut dipotong, dengan cepat membentuk lapisan oksida dan berubah menjadi kusam. Kalium memiliki titik leleh yang sangat rendah sehingga api dari lilin dapat menyebabkan kalium mencair. Ketika terbakar, menghasilkan api berwarna ungu pucat. Kalium juga memiliki kerapatan yang sangat rendah dan merupakan usur kedua logam paling padat setelah lithium. Kalium begitu ringan sehingga dapat mengapung di air. Secara kimiawi, kalium merupakan logam yang sangat aktif. Bereaksi keras ketika bersentuhan dengan air, menghasilkan panas dan gas hidrogen. Kalium juga bereaksi dengan unsur-unsur dan zat-zat lain seperti oksigen, asam, belerang, fluor, dan nitrogen. Simbol: K Nomor atom: 19 Berat atom: 39,0983 Klasifikasi: logam alkali Fase pada Suhu Kamar: Padat Berat jenis: 0.86 gram per cm3 Titik leleh: 63,38 ° C, 146,08 ° F Titik didih: 759 ° C, 1398 ° F
5. Magnesium
Dalam kondisi standar magnesium merupakan logam ringan dengan warna putih keperakan. Bila terkena udara, magnesium akan memudar dan menjadi dilindungi oleh lapisan tipis oksida. Ketika magnesium bersentuhan dengan air, magnesium akan bereaksi dan menghasilkan gas hidrogen. Jika terendam air, Anda akan melihat gelembung gas mulai terbentuk. Bila dibakar, Magnesium berwarna putih yang sangat terang. Pada suatu waktu bubuk magnesium digunakan untuk menghasilkan kilatan cahaya untuk fotografi. Simbol: Mg Nomor atom: 12 Berat atom: 24,305 Klasifikasi: logam alkali tanah Fase pada Suhu Kamar: Padat Kepadatan: 1,738 gram per cm potong dadu Titik leleh: 650 ° C, 1202 ° F Titik didih: 1091 ° C, 1994 ° F5
7. Kalsium
Dalam kondisi standar kalsium adalah logam mengkilap, keperakan. Kalsium cukup lembut dan yang paling ringan dari logam alkali tanah karena berat jenisnya yang rendah. Meskipun kalsium berwarna perak terang ketika pertama kali dipotong, dengan cepat akan membentuk oksida abu-abu putih di permukaannya bila terkena udara. Bila terkena air, kalsium akan bereaksi dan menghasilkan hidrogen. Ketika dibakar, menghasilkan nyala nyala api berwarna oranye-merah. Simbol: Ca Nomor atom: 20 Berat atom: 40,078 Klasifikasi: logam alkali tanah Fase pada Suhu Kamar: Padat Berat jenis: 1.55 gram per cm3 Titik leleh: 842 ° C, 1548 ° F Titik didih: 1484 ° C, 2703 ° F
7.Natrium
Natrium dalam bentuk murni sangat reaktif. Natrium adalah logam yang sangat lembut yang dapat dengan mudah dipotong dengan pisau. Natrium berwarna putih keperakan dan jika terbakar mengeluarkan api berwarna kuning. Natrium akan mengapung di atas air, tetapi juga akan bereaksi ketika bersentuhan dengan air. Ketika natrium bereaksi dengan air menghasilkan natrium hidroksida dan gas hidrogen. Unsur Natrium paling terkenal karena banyak senyawa yang berguna seperti garam meja (NaCl), natrium nitrat (Na2CO3), dan baking soda (NaHCO3). Banyak senyawa bentuk natrium yang larut dalam air, yang berarti mereka larut dalam air. Simbol: Na Nomor atom: 11 Berat atom: 22.99 Klasifikasi: logam alkali Fase pada Suhu Kamar: Padat Berat jenis: 0,968 gram per cm3 Titik leleh: 97,72 ° C, 207,9 ° F Titik didih: 883 ° C, 1621 ° F
8. Timbal
Dalam kondisi standar Timbal adalah logam keperakan yang lembut dengan warna kebiru-biruan. Timbal menjadi abu-abu gelap setelah bersentuhan dengan udara. Logam Timbal sangat lunak (dapat dipotong menjadi lembaran tipis) dan elastis (dapat ditarik menjadi kawat panjang). Timbal adalah konduktor listrik yang buruk bila dibandingkan dengan logam lain. Timbal adalah unsur yang sangat berat. Timbal dicampurkan dengan unsur-unsur lain untuk membuat berbagai mineral termasuk galena (timbal sulfida), anglesite (timbal sulfat), dan Kerusit (timbal karbonat).
Simbol: Pb Nomor atom: 82 Berat atom: 207,2 Klasifikasi: Logam Pasca–transisi Fase pada Suhu Kamar: Padat Berat jenis: 11.34 gram per cm3 Titik leleh: 327,5 ° C, 621,4 ° F Titik didih: 1749 ° C, 3180 ° F
Daftar Pustaka : Purba,Michael.2006.Kimia untuk kelas X. Jakarta.PT Gelora Aksara Pratama http://budisma.net
Thank You