KIMIA ANORGANIK (Kode : D-02)
MAKALAH PENDAMPING
ISBN : 978-979-1533-85-0
MODIFIKASI BENTONIT DENGAN N-CETIL-N,N,N-TRIMETILAMMONIUM BROMIDA (CTAB) UNTUK ADSORPSI ANION [Fe(CN)6]31,
1
Rohmatun Nafi’ah *, Sutarno dan Yateman Arryanto
1
1
Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia-55281 *Keperluan korespondensi, tel/fax: 085290312726, email:
[email protected] Abstrak
Telah dilakukan penelitian tentang modifikasi bentonit dengan N-cetil-N,N,N-trimetilammonium bromida (CTAB) untuk 3adsorpsi anion [Fe(CN)6] dalam larutan. Bentonit terlebih dahulu dicuci dengan asam sulfat 1,5 M selanjutnya dimodifikasi menggunakan CTAB dengan konsentrasi sebesar 2 kali harga kapasitas tukar kationnya (KTK). Bentonit termodifikasi CTAB (bentonit-CTAB) selanjutnya digunakan untuk adsorpsi anion heksasianoferat(III) dalam larutan. Karakterisasi bentonit sebelum dan sesudah modifikasi dilakukan dengan metode spektroskopi inframerah dan difraksi sinar-X, sedangkan jumlah anion yang teradsorpsi dianalisis dengan metode spektroskopi serapan atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi anion heksasianoferat(III) oleh bentonit-CTAB mengikuti adsorpsi isoterm Langmuir dengan kapasitas adsorpsi sebesar 40,26 mg/g dan energi adsorpsi sebesar 28,03 kJ/mol. Kata kunci: Bentonit, Modifikasi, CTAB, Adsorpsi, Heksasianoferat(III)
Modifikasi yang biasa dilakukan adalah dengan
PENDAHULUAN Berdasarkan
kandungan
mineralnya
mengaktivasi
bentonit
serta
menginterkalasi
kaolinit,
molekul organik ke dalam ruang antarlapis
montmorilonit, haloisit, ilit, vermikulit, dan khlorit.
dengan surfaktan kationik yang mempunyai situs
Bentonit
aktif
lempung
smektit
dibedakan
merupakan yang
menjadi:
mineral
kandungan
lempung
mineral
jenis
utamanya
positif
sehingga
diharapkan
dapat
mengadsorpsi anion.
montmorilonit dengan tipe 2:1 [1]. Lempung
Modifikasi permukaan adsorben dengan
bentonit sangat menarik untuk diteliti karena
senyawa organik sering kali dilakukan dengan
strukturnya
tujuan untuk meningkatkan kemampuan adsorpsi
yang
berlapis
dan
mempunyai
adsorben,
kemampuan mengembang. Bentonit
sebagai
adsorben
biasanya
sehingga
mengoptimalkan
diharapkan
penggunaan
dapat adsorben.
digunakan untuk adsorpsi logam kationik, karena
Adsorben semacam ini lazim disebut sebagai
permukaan bentonit bermuatan negatif, sehingga
adsorben pengkhelat (chelating adsorbent) yang
tidak efektif digunakan untuk mengadsorpsi anion-
mempunyai reaktivitas dan selektivitas yang baik
anion yang berada di perairan. Sementara itu,
[2].
pencemar di perairan tidak hanya berbentuk kation ataupun senyawa organik, tetapi juga anion 3-
Modifikasi menggunakan
permukaan surfaktan
kationik
lempung (kation
seperti [Fe(CN)6] . Bentonit perlu dimodifikasi
ammonium kuarterner) telah terbukti mampu
agar dapat digunakan untuk mengadsorpsi anion.
meningkatkan
kemampuan
lempung
dalam
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 385
mengadsorpsi polutan molekul organik [3,4] dan
shaker, hot plate dan pengaduk magnetik, pompa
polutan anionik seperti kromat [5,6].
vakum “Buchi Vac V-500, desikator, sentrifuge
R
Polutan anionik di perairan selain kromat, heksasianoferrat(III) juga sering ditemukan di perairan. Anion [Fe(CN)6]
3-
IEC
(International
Equipment
Company),
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) Perkin
mengandung gugus
Elmer model 3110, Spektrometer inframerah
sianida yang sangat membahayakan kesehatan
Shimadzu FTIR Prestige-21, difraktometer sinar-X
karena merupakan racun bagi mahluk hidup [7].
Shimadzu XRD-6000.
Untuk
menghilangkan
3-
ion
[Fe(CN)6]
dari
Cara Kerja
perairan telah dilakukan dengan metode adsorpsi
Sampel
padatan
bentonit
dikeringkan
menggunakan karbon aktif dan ɣ-alumina sebagai
dalam oven selama 24 jam pada temperatur 110
adsorben [8], dengan menggunakan adsorben
o
zeolit termodifikasi CTAB [9] dan menggunakan
menggunakan
lapisan lempung [10]. Sementara itu, penelitian
kemudian diayak menggunakan ayakan ukuran
3-
tentang adsorpsi anion [Fe(CN)6] menggunakan adsorben bentonit termodifikasi CTAB belum pernah diteliti. Pada
C.
Bentonit
yang
sudah
mortal
agat
kering
digerus
sampai
halus,
200 mesh. Sebanyak 200 g bentonit
200 mesh
dimasukkan ke dalam 1000 mL larutan H2SO4 1,5 akan
dilakukan
M sambil diaduk dengan pengaduk magnetik
menggunakan
surfaktan
selama 24 jam. Campuran disaring dengan
kationik CTAB. Muatan positif dari surfaktan akan
penyaring buchner dan dicuci dengan aquades
berikatan dengan muatan negatif permukaan
(sampai uji negatif terhadap larutan BaCl2 untuk
bentonit.
dalam
menghilangkan ion SO4 ). Padatan kemudian
struktur lempung bentonit diharapkan menjadikan
dikeringkan dalam oven pada temperatur 110 C,
lempung ini efektif sebagai adsorben untuk anion
kemudian disimpan dalam desikator. Bentonit
modifikasi
penelitian bentonit
Keberhasilan
ini
interkalasi
ke
3-
[Fe(CN)6] .
2-
o
tersebut digerus, diayak menggunakan ayakan ukuran 200 mesh. Sampel
PROSEDUR PERCOBAAN
bentonit
alam
dan
bentonit
teraktivasi ditentukan nilai kapasitas tukar kation
Bahan Bahan-bahan penelitian
ini
yang
meliputi
digunakan bentonit
dalam
Thailand,
aquabides (Laboratorium Kimia Dasar FMIPA
(KTK). Analisis dilakukan di Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian UGM. Sebanyak
10
g
bentonit
teraktivasi
UGM), bahan kimia yang digunakan dari E. Merck
dicampur dengan larutan surfaktan CTAB dengan
dengan kualitas pro analisis adalah H2SO4 96%,
konsentrasi sebesar 2 kali nilai KTK bentonit.
AgNO3,
BaCl2,
Campuran diaduk dengan pengaduk magnetik
bromida
(CTAB),
N-cetil-N,N,N-trimetilammonium K3[Fe(CN)6],
kertas
saring
selama
24
jam
pada
temperatur
kamar.
whatman 42.
Campuran disaring dengan penyaring buchner
Peralatan
dan dicuci beberapa kali dengan aquades untuk
Alat yang digunakan dalam penelitian ini
menghilangkan sisa ion bromida dalam residu
meliputi seperangkat alat gelas laboratorium,
(sampai uji negatif terhadap larutan AgNO3 untuk
saringan pengayak 200 mesh, alat pemanas
menghilangkan
(oven), pH meter, neraca analitik sartorius BP
dikeringkan dalam oven pada temperatur 110 C
410, mortal agat, cawan porselin, ultrasonic bath,
selama 24 jam, kemudian
ion
-
Br ).
Padatan
kemudian o
disimpan
dalam
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 386
desikator.
Bentonit
tersebut
diayak
daripada bentonit teraktivasi. Hal ini dikarenakan
menggunakan ayakan ukuran 200 mesh. Bentonit
setelah proses aktivasi, jumlah kation-kation yang
alam,
berada pada ruang antar lapis, pada lapisan
bentonit
digerus,
teraktivasi,dan
bentonit
termodifikasi dianalisis dengan FTIR dan XRD. Pengaruh pH medium. Sebanyak 50 mg adsorben
dimasukkan
dalam
botol
plastik
kemudian ditambahkan 10 mL larutan K3[Fe(CN)6]
tetrahedral dan oktahedral berkurang kerena +
digantikan oleh ion H dari asam. Interpretasi Sektroskopi Inframerah Spektroskopi inframerah untuk bentonit
200 ppm dengan variasi pH 4,7; 5,5; 5,9; 6,5; dan
alam, bentonit teraktivasi dan bentonit
7,2, kemudian digojok dengan rotary shaker
termodifikasi disajikan oleh Gambar 1 dan
selama waktu tertentu pada temperatur kamar.
interpretasi vibrasi gugus fungsional disajikan
Larutan
dalam Tabel 1.
selanjutnya
disaring
dengan
kertas
whatman 42.
Gambar 1 menunjukkan serapan spektra
Pengaruh waktu kontak. Sebanyak 50 mg adsorben masing-masing dimasukkan dalam botol
inframerah tiap sampel yang cukup tajam pada daerah bilangan gelombang
400, 500, 1000,
-1
plastik kemudian ditambahkan 10 mL larutan
1600, 3400, dan 3600 cm . Dalam penelitian ini,
K3[Fe(CN)6]
optimum,
terlihat bahwa pada spektra (A) yang merupakan
kemudian digojok dengan rotary shaker dengan
spektra bentonit alam terdapat pita serapan tajam
variasi waktu yang berbeda-beda yaitu selama 10,
pada derah sekitar 447,49 cm
30, 60, 120, 180, 300, 1080, dan 1260 menit.
karakteristik untuk vibrasi tekuk Si-O-Si. Pita
Pada waktu yang telah ditetapkan, sampel diambil
serapan ini berdekatan dengan pita serapan
dari salah satu botol dan disaring dengan kertas
vibrasi tekuk lain, yaitu vibrasi tekuk Si-O-Al yang
saring whatman 42.
muncul pada bilangan gelombang 516,92 cm .
200
ppm
pada
pH
-1
adalah pita
-1
Kapasitas dan energi adsorpsi. Sebanyak
Bilangan gelombang 794,67 cm
-1
merupakan
50 mg adsorben masing-masing dimasukkan
karakteristik kuarsa. Sedangkan vibrasi tekuk
dalam botol plastik kemudian ditambahkan 10 mL
gugus –OH dari Al2OH muncul sebagai pita
larutan K3[Fe(CN)6] pada pH optimum dengan
serapan lemah pada daerah bilangan gelombang
variasi konsentrasi 150 ppm sampai 500 ppm,
918,12 cm [11].
-1
kemudian digojok dengan rotary shaker pada
Pita serapan vibrasi ulur Si-O muncul pada
waktu setimbang. Sampel disaring dengan kertas
bilangan gelombang 1026,13 cm . Data ini
saring whatman 42.
diperkuat oleh serapan kuat pada daerah 950-
Kandungan Fe dalam larutan sebelum dan sesudah
adsorpsi
dianalisis
dengan
spektrofotometer serapan atom (SSA)
-1
1250 cm
-1
merupakan vibrasi ulur dari M-O,
dimana M dapat berupa Si atau Al. Dua pita serapan berbeda yang berdekatan pada daerah 3400-3600 cm
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan aktivasi, serta
-1
menunjukkan vibrasi ulur -OH
yang memiliki lingkungan berbeda [12]. Pita serapan pada bilangan gelombang 3626,17 cm
-1
modifikasi bentonit menggunakan surfaktan CTAB
diidentifikasikan sebagai pita vibrasi ulur untuk
dengan konsentrasi 2 kali nilai KTK. Nilai KTK
gugus Si-OH. Serapan yang relatif kuat pada
sampel bentonit alam dan bentonit teraktivasi
bilangan gelombang 3433,29 cm
disajikan dalam Tabel 3 yang menunjukkan
vibrasi ulur gugus –OH molekul air. Hal ini
bahwa nilai KTK untuk bentonit alam lebih besar
diperkuat dengan adanya pita serapan pada
-1
merupakan
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 387
bilangan
gelombang
1635,64
cm
-1
yang
Pada spektra bentonit termodifikasi CTAB,
merupakan pita vibrasi tekuk gugus –OH molekul
terdapat serapan yang menunjukkan adanya
air [13].
gugus-gugus fungsional surfaktan CTAB yang
Untuk spektra (B) yang merupakan spektra
tidak
terdapat
pada
spektra kedua
sampel
bentonit teraktivasi memiliki kemiripan dengan
sebelumnya. Serapan pada bilangan gelombang
spektra (A), namun relatif sedikit berbeda. Hal ini
2924,09 cm
menunjukkan perbedaan lingkungan struktur dan
vibrasi ulur asimetris dan simetris gugus (-CH2-),
komposisi
serta serapan pada daerah bilangan gelombang
penyusun
sampel.
Pada
bentonit
teraktivasi terjadi pergeseran bilangan gelombang pada 470,83 cm
-1
dengan serapan yang lebih
1473
cm
-1
dan 2854,65 cm
-1
menunjukkan
yang semakin homogen dan pergeseran pada
Interpretasi Difraksi Sinar-X
menunjukkan
adanya
pada Si-O-Al
vibrasi
Data difraksi sinar-X mampu memberikan
kation
informasi yang lengkap mengenai komposisi
oktahedral, namun tidak lengkap. Komposisi atom
mineral penyusun sampel. Pola difraksi sinar-X
Al
untuk bentonit alam, bentonit teraktivasi dan
oktahedral
pelepasan
adanya
+
CH3-N [16].
bilangan gelombang 524 cm
menunjukkan
menggunting –CH2- dan vibrasi tekuk asimetris
tajam, yang menunjukkan lingkungan Si-O-Si -1
-1
yang semakin menurun juga
teramati dengan hilangnya vibrasi tekuk gugus –
bentonit termodifikasi disajikan pada Gambar 2.
-1
OH dari Al2OH pada 918,12 cm akibat perlakuan
Bentonit alam memberikan tiga puncak
asam [14]. Hal ini dikarenakan selama proses
tertinggi dari intensitas difraksi yaitu pada daerah
aktivasi, terjadi pertukaran kation antar lapis
2θ = 5,84 ; 20,19 ; dan 22,01 . Identifikasi
+
o
o
o
dengan H dan terjadi pelepasan Al dari kerangka
komponen penyusun sampel diperiksa dengan
bentonit pada lapisan oktahedral yang mengalami
mencocokkan harga d yang ada pada difaktogram
proses dealuminasi. Tetap munculnya serapan di
sampel dengan harga d mineral yang terdapat
1041,56
cm
-1
setelah
proses
aktivasi,
dalam Mineral Powder Diffraction File.
menunjukkan ketahanan dari struktur bentonit
Puncak utama adalah puncak pada 2θ = o
terhadap perlakuan asam [15].
5,84
Spektra inframerah dari bentonit alam dan
yang
bidang
merupakan
(001)
lempung
puncak
karakteristik
golongan
smektit. o
bentonit teraktivasi terdapat perbedaan dengan
Munculnya puncak difraksi pada 20,19 dengan
bentonit termodifikasi yang terdapat pada spektra
bidang
(C). Pada bentonit termodifikasi CTAB terjadi
smektit tersebut merupakan jenis montmorilonit.
pergeseran
pada
Intensitas tajam yang muncul pada daerah 2θ =
bilangan gelombang 455,20 cm . Terjadinya
22,01 merupakan puncak untuk bidang (101)
perbedaan
pada kristobalit.
bilangan
gelombang
yaitu
-1
pada
bilangan
gelombang
dari
bentonit alam, bentonit teraktivasi dan bentonit termodifikasi memperlihatkan adanya perbedaan
(020),
menandakan
bahwa
lempung
o
Berdasarkan interpretasi data difaktogram sinar-X
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
-1
bentonit Thailand mempunyai kandungan utama
terjadi pergeseran ke arah bilangan gelombang
lempung golongan smektit, yaitu montmorilonit.
yang
Namun terdapat juga kristobalit dan mineral
struktur. Pada bilangan gelombang 509,21 cm
lebih
kecil
yang
mengindikasikan
terbentuknya muatan positif dari surfaktan R+
N (CH3)3.
pengotor
lain
yang
jumlah
keberadaannya
diperkirakan relatif sedikit.
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 388
Setelah proses aktivasi, secara umum
bermuatan
negatif
sehingga
mengganggu 3-
intensitas masing-masing puncak difraksi turun,
interaksi terhadap anion [Fe(CN)6] , selain itu
untuk puncak pertama harga 2θ bergeser ke arah
juga
yang lebih besar dengan harga d(001) menjadi
terhidrolisis,
3-
menyebabkan
[Fe(CN)6]
sehingga
menyebabkan
daya
3-
lebih kecil, yaitu dari 15,11 Ǻ menjadi 14.33 Ǻ.
adsorpsi [Fe(CN)6] menurun.
Hal ini dikarenakan selama proses aktivasi, terjadi
Kajian Pengaruh waktu kontak
+
mudah
dan
Hasil kajian pengaruh waktu terhadap
terjadi pelepasan Al dari kerangka bentonit pada
kemampuan adsorpsi bentonit disajikan pada
lapisan oktahedral terjadi proses dealuminasi.
Gambar 4 yang menunjukkan bahwa waktu
Setelah proses modifikasi, harga 2θ bergeser ke
kesetimbangan adsorpsi tercapai pada waktu 1
arah
yang lebih kecil, dengan d spacing yang
jam. Sebelum waktu kesetimbangan tercapai,
lebih besar yakni dari 15.11 Ǻ menjadi 20.51 Ǻ.
pola serapan menunjukkan peningkatan yang
Hal ini
menunjukkan bahwa pada ruang antar
cukup tinggi dan kemudian cenderung konstan
lapis dari bentonit terinterkalasi oleh kation R-
setelah mencapai kesetimbangan. Secara umum
pertukaran kation antar lapis dengan H
+
N (CH3)3,
dari
data
d(001)
mengindikasikan
dengan
meningkatnya
waktu
adsorpsi
akan
bahwa modifikasi bentonit dengan menggunakan
meningkatkan jumlah adsorbat yang terserap,
CTAB telah berhasil dilakukan.
tetapi pada saat waktu setimbang adsorbat
Kajian Pengaruh pH medium
terserap semua oleh adsorben hingga jenuh.
Kondisi pH pada larutan merupakan salah
Penentuan kapasitas adsorpsi Penentuan kapasitas adsorpsi dilakukan
satu faktor yang sangat penting pada proses adsorpsi karena perubahan keasaman larutan
untuk
menegetahui
kemampuan
bentonit 3-
logam dapat menyebabkan perubahan muatan
termodifikasi mengikat anion [Fe(CN)6] . Adsorpsi
permukaan adsorben maupun jenis ion logam
isoterm merupakan model yang dapat digunakan
dalam larutan [17].
untuk
Bentonit termodifikasi CTAB mempunyai +
situs aktif R-N (CH3)3 yang dapat berinteraksi 3-
menentukan
kapasitas
adsorpsi
menggambarkan hubungan antara
zat
dan yang
terserap dalam sejumlah berat adsorben dalam
interaksi
suatu kesetimbangan. Dalam hal ini digunakan
elektrostatik. Interaksi ini menyebabkan anion
model teori isoterm Langmuir [5,6], dengan
tersebut dapat terserap oleh adsorben. Pengaruh
demikian
dengan
anion
[Fe(CN)6]
pH terhadap adsorpsi
melalui
3-
anion [Fe(CN)6]
perlu
kapasitas 3-
[Fe(CN)6]
juga
dikaji untuk mengetahui pengaruh pH medium
isoterm Langmuir.
terhadap adsorpsi. Variasi pH menghasilkan data
Untuk
adsorpsi yang disajikan pada Gambar 3 yang
adsorpsi
menggunakan
mengkaji
menggunakan
untuk
persamaan
pengaruh
surfaktan
anion
modifikasi
kationik
terhadap
3-
kemampuan adsorpsi bentonit dilakukan proses
maksimal terjadi pada pH 5,5. Pada pH rendah
adsorpsi dengan variasi konsentrasi 150 ppm
(kondisi
permukaan
sampai 500 ppm pada pH dan waktu optimum.
adsorben kelebihan proton (terprotonasi), pada
Pola isoterm Langmuir dari bentonit termodifikasi
sisi tepi menjadi bermuatan positif sehingga dapat
CTAB terhadap anion [Fe(CN)6]
menunjukkan
bahwa
asam)
adsorspi
menyebabkan
[Fe(CN)6]
3-
3-
disajikan pada
mennyerap anion [Fe(CN)6] lebih banyak. Pada
Gambar 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pH tinggi (kondisi basa) menyebabkan permukaan
pola
adsorben terdeprotonasi, pada sisi tepi menjadi
cenderung mengikuti pola isoterm Langmuir yang
adsorpsi
dari
bentonit
termodifikasi
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 389
2
ditunjukkan dengan nilai R = 0,998, sehingga kapasitas
adsorpsi
(qmaks)
dari
bentonit
termodifikasi dapat ditentukan secara langsung dengan
menggunakan
isoterm
Langmuir.
Parameter isoterm Langmuir disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa kapasitas adsorpsi bentonit termodifikasi terhadap 3-
anion [Fe(CN)6] sebesar 40,26 mg/g dan energi adsorpsi sebesar 28,03 kJ/mol. Jenis adsorpsi
[4] Lee, S.Y., and Kim, S.J., 2002, Adsorption of Naphtalen by HDTMA Modified Kaolinite and Halloysit, Appl. Clay Sci., 22, 55-63. [5] Krishna, B.S., Murty, D.S.R., and Jai prakash, B.S., 2001, Surfactant-modified clays as adsorbent for chromate, Appl. Clay Sci., 20, 65-71. [6] Li, Z., and Bowman, R.S., (1998), Sorption of Chromate and PCE by SurfactantModified Clay Minerals, Environ Eng Sci.,15, 3, 237-244.
yang terjadi pada bentonit termodifikasi dapat dikategorikan sebagai adsorpsi fisika.
KESIMPULAN Bentonit termodifikasi CTAB efektif sebagai 3-
adsorben untuk anion [Fe(CN)6] . Adsorpsi anion heksasianoferrat(III)
oleh
bentonit-CTAB
mengikuti isoterm Langmuir dengan kapasitas adsorpsi sebesar 40,26 mg/g dan energi adsorpsi sebesar 28,03 kJ/mol.
UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih penulis ucapkan kepada Departemen Agama Republik Indonesia yang telah memberikan beasiswa tugas belajar S2 dan segenap pengelola pascasarjana Jurusan Kimia, FMIPA UGM yang telah memberikan sarana dan prasarana selama penelitian.
DAFTAR RUJUKAN [1]Supeno, M., 2007, Bentonit Alam Terpilar sebagai Material Katalis/Co-Katalis Pembuatan Gas Hidrogen dan Oksigen dari Air, Disertasi, Universitas Sumatra Utara, Medan, h. 16-30. [2] Bilba, D., Bejan, D., and Tofan, L., 1998, Chelating Sorbents in Inorganic Chemical Analysis, Croat. Chem. Acta, 71, 155-178. [3 ]Foehner, S., Martins, R.F., Furukawa, W., and Errera, M.R., 2008, Water Remediation by Adsorption of Phenol onto Hidrophobic Modified Clay, Water Air Soil Pollut., doi: 10.1007/s11270-008-9863-0.
[7] Manahan, S.E., 2000, Environmental th Chemistry, 7 edition, Lewis Publishers, USA. [8]Mbadcam, J.K., Wouaha, G.F.T., and Gomdje, V.H., 2010, Adsorption of Ferricyanide Ion on Activated Carbon and γ-Alumina, J. Chem., 7, 3, 721726. [9] Basri, 2009, Modifikasi Zeolit Alam dengan Propilamina dan N-Cetil-N,N,NTrimetilammonium Bromida (CTAB) dan Aplikasinya Untuk Adsorpsi 23Anion Cr2O7 dan [Fe(CN)6] , Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. [10] Sequaris, J.M., 2000, Hexacyanoferrate(III) Transport in Coated Montmorillonite Clay Films. Effects of Water-Soluble Polymers, Appl. Phys. Chem., 16, 1368-1378. [11]Komadel P. and Madejova, J., 2006, Handbook of Clay Science, F. Bergaya, B.K.G. Theng and G. Lagaly, Developments in Clay Science, Vol. 1. [12]Rahman, A., 2008, Sintesis Nanokomposit Poliester-Lempung Berbahan Baku Organolempung dari Bentonit Indonesia, Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. [13] Zhang, Y., Tan, W., Szeto, Y.,Liao, L., 2008, A novel Method to Prepare Chitosan/Montmorillonite Nanocomposites in The Presence os Hydroxy-Aluminum Oligomeric Cations, Composite Sci. Technol., 68, 2917-2921.
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 390
Falaras, P., Kovanis, I., Lezou, F., and Seiraga, G., 1999, Cottonseed Oil Bleaching by Acid-Activated Montmorillonit, Clay Miner., 34, 221232.
[14]
[15] Onal M., Sarikaya, Y. and Alemdaroglu, I., 2001, The Effect of Acid Activation on Some Physicochemical Properties of a bentonite, Turk. J. chem., 26, 409-416
[16] Holmes, S.M., Zholobenko, V.L., Thusfield, A., Plaisted, R.J., Cudy, C.S., and Dewyer, J., 1998, In situ FTIR Study of the Formation MCM-41, J.Chem Soc. Faraday Trans., 94, 14, 20252032. [17] Stumm, W., and Morgan, J.J., 1981, Aquatic Chemistry, John Wiley and Sons Inc., New York
.
LAMPIRAN Tabel 1 Hasil analisis spektra inframerah -1
Bilangan gelombang cm PB AB SMB 447.49 470.83 455.20 516.92 524 509.21 794.67 794.67 794.67 918.12 1026.1 1041 1033 3 1473 1635.6 2854.6 1635.6 4 5 4 2924.0 3426.5 9 3410.1 3433.2 8 3626.17 5 9 3626.1 3626.1 7 7
Bentonit alam Bentonit teraktivasi
69,60 65,20
Keterangan Vibrasi tekuk Si-O-Si Vibrasi tekuk Si-O-Al (Al oktahedral) Karakteristik dari kuarsa Vibrasi tekuk –OH dari Al2OH Vibrasi ulur –Si-OVibrasi menggunting – CH2- dan Vibrasi tekuk asimetris CH3-N+ Vibrasi tekuk –OH molekul air Vibrasi ulur simetris (CH2-) Vibrasi ulur asimetris (-CH2-) Vibrasi ulur –OH molekul air Vibrasi ulur –OH gugus silanol
Keterangan: (PB): bentonit hasil preparasi, (AB): bentonit terakstivasi, dan (MB): bentonit termodifikasi
Tabel 2 Parameter adsorpsi isoterm Langmuir Parameter adsorpsi isoterm Langmuir Adsorbe n
Bentonit
qmaks (mg/ g)
40,2 6
K -
(L.mol 1 )
0,32
E (kJ/m ol)
28,0 3
R
Gambar 1 Spektra inframerah sampel bentonit Thailand, (A) bentonit alam, (B) bentonit teraktivasi, (C) bentonit termodifikasi
2
0,99 8
Tabel 3 Nilai KTK sampel bentonit Sampel
KTK (me/100 g)
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 391
Gambar 3 Pengaruh pH medium terhadap 3adsorpsi [Fe(CN)6]
Gambar 4 Pengaruh waktu kontak terhadap 3adsorpsi [Fe(CN)6] oleh bentonit Gambar 2 Difraksi sinar-X sampel bentonit Thailand, (A) bentonit alam, (B) bentonit teraktivasi, (C) bentonit termodifikasi, M = Montmorilonit, Cr = Kristobalit
Gambar 5 Adsorpsi isoterm Langmuir pada bentonit termodifikasi
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 392